BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan."

Transkripsi

1 14 BAB II KAJIAN TEORI A. Bahan Referensi Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi rujukan tidak untuk dibaca secara terus menerus seperti halnya dengan buku cerita atau buku pelajaran. Sulistyo-Basuki dalam buku Pengantar Ilmu Perpustakaan (1993 : 437) menjelaskan bahwa pada hakikatnya setiap buku dapat disebut koleksi rujukan asal saja informasi yang tercantum di dalamnya disusun sedemikian rupa sehingga informasi yang terkandung di dalamnya mudah diakses. Karakteristik buku biasa akan berbeda dengan buku referensi. Buku biasa dibuat dalam bentuk ekposisi bersinambungan artinya dikembangkan kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, serta bab demi bab. Masing-masing bagian dikaitkan pada setiap tingkat, artinya dari satu bab ke bab lain dan buku biasa dapat dipinjamkan. Hal ini berbeda dengan buku koleksi rujukan karena hanya dapat dibaca di perpustakaan saja serta tidak dipinjamkan. Koleksi rujukan dirancang dengan susunan serta penyajian untuk keperluan khusus. Seiring dengan uraian tentang pengertian bahan rujukan menurut Sulistyo-Basuki diatas, dapat juga didukung oleh pendapat-pendapat para ahli yang disertai dengan beberapa aspek yaitu diantaranya sebagai berikut. 1. Pengertian Bahan Rujukan Dalam kamus istilah perpustakaan yang ditulis oleh Lasa (1998: 21) ia mendefinisikan referensi adalah rujukan, acuan yaitu petunjuk dalam 14

2 15 daftar atau katalog yang memberikan pengarahan kepada pengguna agar melihat tajuk yang lain, mungkin untuk melengkapi pengertian, mungkin hanya perbedaan ejaan, mungkin juga ada kaitannya sedangkan ditinjau dari koleksi atau bahan rujukan sendiri memiliki pengertian yaitu koleksi yang hanya memberikan informasi singkat tentang kata, subjek, alamat, data, ukuran, nama orang, waktu dan lain sebagainya. Jenis koleksi ini tidak perlu dipelajari secara keseluruhan sebagaimana buku teks. Sedangkan dalam American Library Assocation Glossary of Library Term disebutkan dua defenisi untuk bahan rujukan, yaitu (a) Sebuah buku yang disusun dan diolah sedemikian rupa untuk digunakan sebagai sumber menemukan informasi tertentu dan tidak untuk dibaca secara keseluruhan; dan (b) Sebuah buku yang penggunaannya terbatas dalam gedung perpustakaan. Kemudian menurut Rahayu & dkk (2014 : 3.4) sumber informasi referensi atau bahan rujukan dapat diartikan sebagai sumber-sumber informasi yang memberikan keterangan tentang topik perkataan (misalnya arti dari suatu kata; padanan kata; lawan kata; istilah), tempat, peristiwa, data statistik, pedoman, alamat, nama orang, riwayat orang-orang terkenal. Berdasarkan uraian beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bahan rujukan merupakan sekumpulan bahan pustaka yang berisi informasi tertentu baik berupa kamus, ensiklopedia, bibliografi, maupun bahan pustaka lainnya yang disusun sedemikian rupa didalam sebuah

3 16 ruangan dan tidak diperkenankan untuk dilakukannya layanan sirkulasi (peminjaman dan pengembalian). 2. Tujuan Bahan Rujukan Menurut Soejono Trimo (1997 : 45) tujuan utama pengajaran tentang buku-buku referensi adalah menumbuhkan a sense of media dalam diri para mahasiswa, bukan untuk menghafalkan di luar kepala. 3. Jenis Bahan Rujukan Menurut Sulistyo-Basuki (Pengantar Ilmu Perpustakaan : 1993, hal. 439) jenis koleksi rujukan terdiri dari (a)kamus, (b) Ensiklopedia, (c) Sumber biografi, (d) Buku tahunan, (e) Almanak, (f) Suplemen ensilopedia, (g) Sumber geografis seperti gazzeter, (h) Buku panduan, (i) Atlas, (j) Peta dan globe, (k) Direktori, (l) Sumber mutakhir seperti buku pegangan, (m) Manual, (n) Sumber statistika, (o) Bibliografi, (p) Indeks, (q) Abstrak, (r) dan audio-visual. Sedangkan menurut Rahayu & dkk (Materi Pokok Layanan Perpustakaan : 2014) yang termasuk jenis bahan rujukan adalah berikut. a. Kamus/dictionary Kamus merupakan buku yang berisi daftar kata-kata suatu bahasa atau daftar terminologi suatu subjek yang disusun sedemikian, umumnya secara alfabetis, dengan keterangan arti dan penggunaannya (Martoatmojo, 2008, hal. 4.11)

4 17 b. Ensiklopedi/encyclopedia Secara autodidaktive encyclopedia berasal dari bahasa Yunani yaitu enkyklios paedeia yang artinya pendidikan yang bulat atau menyeluruh. Jadi dapat disimpulkan bahwa ensiklopedia diterbitkan dengan tujuan (aslinya) memberikan pendidikan yang menyeluruh (wellrounded) kepada para pembacanya tentang suatu bidang atau sabjek tertentu. Encyclopedia juga merupakan salah satu buku sumber informasi yang banyak dicari dan dipakai oleh orang-orang dari kalangan terpelajar (Soejono Trimo, 1997, hal. 71). c. Biografi/biography Biografi berarti catatan atau tulisan tentang riwayat hidup seseorang atau lebih, sejak kecil sampai dewasa/tua yang meliputi pendidikan, karir, jabatan, pengalaman kerja, dan karya-karya tulis, atau tanda jasa mereka. (Lasa, Manajemen Perpustakaan Sekolah, 2007, hal. 57) d. Bibliografi/bibliography Bibliografi adalah daftar pustaka, daftar literature yaitu ilmu pengetahuan, uraian yang membicarakan tentang terbitan (buku, majalah maupun tulisan lainnya) yang mencakup studi tentang isi maupun hanya fisiknya. (Hafiah, Ensiklopedia Perpustakaan, 2011, hal. 5) e. Indeks/index Indeks merupakan buku yang menunjukkan lokasi suatu artikel yang ditulis oleh seseorang, bisa menunjukkan lokasi artikel majalah, bab

5 18 dalam buku, pamflet, lagu, pidato, sajak, dan editorial. (Martoatmojo, 2008, hal. 4.14) f. Abstrak Pengertian abstrak secara luas adalah sebagai sari karangan atau ringkasan dari suatu karya tulis. Struktur data dalam daftar abstrak pada umumnya berisi judul asli atau terjemahan; nama pengarang atau penulis/editor; alamat instansi/lembaga; data bibliografis; uraian (abstrak); dan anam penyusun abstrak. (Rahayu & dkk, 2014, hal. 3.33) g. Handbook/Manual dan Guide Books 1) Buku pegangan/handbook Buku pegangan merupakan sebuah buku yang berisi sabjek tertentu mengenai suatu ilmu pengetahuan (pelajaran) yang digunakan untuk memberi petunjuk dalam prakteknya seperti pegangan guru dalam mengajar matematika, bahasa indonesia, dan sebagainya. Biasanya di dalam buku ini telah tertulis petunjuk-petunjuk yang dikerjakan oleh guru serta praktek yang mesti dilaksanakan oleh siswa (Syahyuman, 2012, hal. 2). 2) Buku petunjuk /manual Buku petunjuk atau manual pada prinsipnya hampir sama dngan handbook. Hanya saja dalam manual diberikan petunjuk atau instruksi, perintah tentang cara mengerjakan sesuatu, mengidentifikasi atau menulis materi tertentu. (Rahayu & dkk, 2014, hal. 3.34)

6 19 3) Buku panduan/guide book Buku ini dipersiapkan untuk para wisatawan atau mereka yang akan mengunjungi suatu daerah atau negara lain. Disini dicakup tentang tempat-tempat rekreasi, pusat pendidikan, status, terminal, jalur kereta api, bank, rumah sakit, kantor polisi, dan sebagainya. (Rahayu & dkk, 2014, hal. 3.35) h. Direktori / directory Direktori menyajikan informasi mengenai orang, organisasi atau dokumen yang ada pada sebuah periode ataupun bidang khusus. (Sulistyo-Basuki, 1992, hal. 73) i. Almanak/almanac Pada mulanya almanak adalah penanggalan atau kalender dalam setahun. Dalam perkembangan almanak menjadi sebuah acuan untuk melihat informasi tentang daftar hari, daftar bulan, peristiwa dan hari penting dalam setahun atau tahun-tahun tertentu. Seperti peristiwa astronomis, setiap bulan apa ombak laut yang tinggi, melihat posisi matahari. (Syahyuman, 2012, hal. 3) j. Buku tahunan/yearbook/annual Menurut ALA Glossary of Library Term dalam buku Materi Pokok Layanan Perpustakaan karya Rahayu & dkk (2014 : 3.37) mendeskripsikan kata annual berarti terbitan tahunan yang menyajikan kejadian-kejadian penting atau perkembangan-perkembangan baru dalam satu tahun,sedangkan yearbook diartikan sebagai publikasi tahunan yang

7 20 berisi informasi mutakhir yang disajikan dalam bentuk deskripsi dan/atau bentuk statistik. k. Sumber Informasi Geografis Sumber Georafi merupakan buku-buku R yang dapat memberikan informasi untuk geografi, karya yang berisi lokasi, penggambaran suatu tempat, dan impresi tempat seluruh dunia. (Martoatmojo, 2008, hal. 4.17) Rahayu & dkk (2014 : 3.37) membagi koleksi referensi sumber informasi geografis sebagai berikut. 1) Gazeter Merupakan kamus ilmu bumi yang berisi daftar nama tempat yang disusun secara alfabetis. Koleksi ini menyajikan informasi mengenai tempat atau lokasi geografis yang dilengkapi dengan data statistik, sejarah, dan kebudayaan, serta fakta relevan lainnya yang berkaitan dengan tempat tersebut. 2) Atlas Koleksi ini merupakan suatu kumpulan peta, gambar, grafik, dan tabel dengan atau tanpa deskriptif. l. Terbitan pemerintah/government publication Menurut Abdul Rahman Saleh ( Pengantar Kepustakaan : 2009, hal. 13) buku rujukan terbitan pemerintah adalah publikasi atau bahan pustaka yang diterbitkan secara resmi oleh pemerintah, melalui lembaga

8 21 resmi yang berisi informasi mengenai pemerintahan, peraturan-peraturan atau perundang-undangan, pengumuman resmi-pengumuman resmi dsb. B. Pengertian Indeks Indeks berasal dari kata Latin Indicare yang artinya menunjukkan. Indeks tidak memiliki, tetapi mampu menunjukkan tempat suatu informasi, sehingga disebut sumber sekunder. Baik itu tentang suatu artikel di dalam suatu majlah akan sulit ditemukan apabila tidak dibantu oleh indeks, demikian pula artikel yang terdapat di dalam surat kabar maupun dalam karya kumpulan.maka kita mengenal indeks artikel majalah, surat kabar, dan indeks tulisan karya kumpulan. (Hamakonda, 1987, hal. 50) Sedangkan Wiji Suwarno (2010 : 97) juga mendefenisikan bahwa indeks adalah daftar berisi petunjuk, lebih tepatnya indeks merupakan daftar yang sistematis, mengandung istilah atau frasa (yang menyatakan nama pengarang, judul, konsep, dan sebagainya) yang dilengkapi petunjuk ke isi, atau ke lokasi di mana istilah atau frasa tersebut di temukan. Sementara itu, menurut Badullahi Mustafa dan Abdul Rahman Saleh (1994 : 29) menyatakan bahwa sebahagian besar informasi mutakhir mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi dapat ditemukan dalam tulisan pada majalah atau laporan penelitian. Keberadaan publikasi itu bisa ditelusuri melalui suatu terbitan yang disebut indeks. Kebanyakan indeks memuat informasi mengenai publikasi untuk bidang atau sabjek tertentu. Setiap publikasi yang dimuat dalam penerbitan indeks, biasanya disertai dengan informasi bibliografi mengenai publikasi itu. Jadi paling tidak ada keterangan mengenai pengarang,

9 22 penyunting, judul, penerbit, nomor/volume untuk majalah, petunjuk subjek dan sebagainya. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat dipahami bahwa indeks merupakan suatu bahan petunjuk atau panduan yang sistematis dalam membantu penelususan menemukan informasi. Indeks juga dapat berupa daftar kata atau istilah yang terdapat dalam akhir buku yang tersusun menurut abjad yang berfungsi sebagai petunjuk informasi. Indeks juga dapat dibutuhkan sebagai sarana pemilahan literatur agar orang dapat mengetahui terbitan dalam bidang tertentu. C. Tujuan dan fungsi Indeks 1. Tujuan Indeks Menurut Sulistyo-Basuki (1992 : 96) tujuan pembuatan indeks adalah menjawab pertanyaan pemakai mengenai tujuan sebuah dokumen serta apa manfaatnya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut biasanya pengindeks mengingat tajuk umum berupa subjek, rancangan, cara, waktu, dan ruang. Sedangkan menurut Nancy C. Mulvany (2995 : 10) tujuan indeks ialah untuk mengidentifikasi dan menemukan informasi yang relevan dengan materi yang berada di dokumen, untuk membedakan antara informasi pada subjek dan menyebutkan subjek, menganalisis konsep didokumen sehingga mengahasilkan serangkain judul, menunjukkan hubungan antara konsep-konsep, mengelompokkan informasi yang tersebar, mensitensis judul dan subjudul menjadi entri, pengguna mencari langsung

10 23 dengan syarat tidak dipilih untuk indeks judul yang telah dipilih dengan cara referensi silang, dan mengatur entri ke urutan sistematis. Melalui pendapat para ahli diatas dapat dipahami bahwa tujuan dari indeks selain mempermudah para pencari informasi dalam menemukan informasi, tujuan lainnya adalah memberikan atau menyediakan alat telusur informasi kepada para pencari informasi dan dapat menjawab pertanyaan pemakai mengenai tujuan sebuah dokumen. Pada dasarnya dengan adanya indeks pemustaka dapat menentukan informasi yang mereka cari tanpa harus membaca semua isi buku melalui kata-kata atau nomor-nomor penunjukkan tertentu tanpa membutuhkan waktu yang lama. 2. Fungsi indeks Fungsi indeks menurut Sulistyo-Basuki (1992 : 93) adalah sebagai pilih atau temu balik bagi kepentingan pemakai. Secara umum indeks berfungsi sebagai penelusur informasi, sebagai petunjuk tentang data atau informasi, indeks juga dapat menghubungkan subjek atau cabang-cabang ilmu pengetahuan, indeks merupakan alat pelayanan informasi mutakhir (Current Awarenes service), dan indeks juga berfungsi sebagai alat seleksi bahan pustaka. Sedangkan Lasa, Hs. (1998 : 59) menjelaskan fungsi indeks adalah sebagai berikut. a. Pencapaian efisiensi dalam penelusuran literatur. b. Memberikan informasi lebih lengkap, rinci dan informasi yang gayut. c. Memberikan informasi seoptimal mungkin.

11 24 d. Menganalisa, memerinci dan meringkas isi naskah menjadi unit-unit yang lebih kecil. Kemudian Lasa, Hs. (Pengelolaan Terbitan Berkala : 1994) menambahan fungsi indeks yaitu berikut. a. Petunjuk yang memberikan pengarahan kepada pembaca bahwa informasi yang lebih lengkap dapat ditemukan pada sumber yang ditunjuk itu. Dengan bantuan indeks ini, suatu subjek, nama orang, nama tempat dapat segera ditemukan dengan tepat. b. Mengungkapkan suatu masalah secara lengkap dan detail dengan petunjuk yang disiapkan itu dapat diketahui suatu persoalan secara lengkap. Sebab itu disusun untuk mengungkapkan suatu subjek, topik yang mungkin sekali terdapat diberbagai sumber. Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi dari pembuatan indeks selain sebagai alat temu kembalinya sebuah informasi juga dapat membantu, memberi petunjuk atau arahan kepada para pencari informasi dalam menelusuri informasi melalui indeks. Fungsi pengajaran juga dapat ditanamkan dalam menghubungkan subjek serta sebagai alat pelayanan informasi mutakhir. D. Macam-macam Indeks Menurut Lasa, Hs. (Kamus Istilah Perpustakaan : 1998, 59) Indeks yang biasa dipergunakan dalam buku atau dalam karya ilmiah ada empat yaitu indeks analitik, indeks beranotasi, indeks relatif, dan indeks kumulatif.

12 25 1. Indeks Analitik Indeks analitik yaitu indeks yang disusun alfabetis diletakkan di bawah topik tertentu yang menunjukan informasi yang terdapat pada artikel yang disusun di bawah tajuk umum. 2. Indeks Beranotasi Indeks beranotasi yaitu indeks yang memuat data bibliografi dan menyajikan uraian singkat isinya. Pembuatan anotasi akan memberikan gambaran singkat tentang isi. 3. Indeks Relatif Indeks yang cara penyusunannya diberikan beberapa alternatif dalam menentukan pilihan topik, subjek. 4. Indeks Kumulatif Susunan indeks yang merupakan kumpulan dari berbagai macam indeks atau indeks yang menunjukan pada beberapa topik yang terdapat pada terbitan yang terbit berkelanjutan. Sulistyo-Basuki (Pengantar Dokumentasi : 2004, hal. 234) menjelaskan bahwa bahasa pengindeksan merupakan komponen utama dalam sistem temu balik informasi, karena bahasa pengindeksan khusus dibuat untuk mengungkapkan isi dokumen dan permintaan informasi agar dapat dengan mudah mengetahui lokasi kumpulan informasi tersebut. Bahasa pengindeksan harus memenuhi beberapa syarat, yaitu: Pertama, setiap ciri atau pengertian harus diungkapkan oleh satu kata, begitu juga sebaliknya. Kedua, tatabahasa yang diformalkan menyatakan bahwa setipa

13 26 pernyataan yang dirumuskan dalam bentuk istilah sebuah bahasa temu balik hanya memungkinkan satu penafsiran saja. Penggunaan bahasa sangat berkaitan dengan pembuatan indeks. Oleh sebab itu, perlu ketentuan yang jelas terhadap bahasa yang digunakan dalam pembuatan indeks, karena indeks akan digunakan oleh pemustaka. E. Syarat-syarat Indeks Pekerjaan pengindeksan ini merupakan tugas yang spesifik, oleh karena itu, menurut Lasa, Hs. (Pengelolaan Terbitan Berkala : 1994, hal. 67) seorang pengindeks/indexer perlu memenuhi syarat-syarat berikut. 1. Berpengetahuan luas, memahami beberapa bidang. 2. Mampu berfikir logis, tekun dan teliti. 3. Memahami materi, subjek yang akan diindeks. 4. Untuk Specialist indexer harus orang yang betul-betul ahli dalam bidangnya. F. Pembuatan Indeks Proses pembuatan indeks dapat dilakukan oleh indekser dengan mudah apabila bahan yang akan di indeks telah terkumpul. Indekser kemudian menyeleksi bahan-bahan tersebut sesuai dengan rencana pengindeksan yang telah dibuat. Indeks yang dapat dibuat bisa berupa: indeks subjek, indeks pengarang, indeks kata kunci dan lain sebagainya. (Tri, 1997, hal. 1)

14 27 G. Peraturan Pengindeksan dan Langkah langkah Pengindeksan 1. Peraturan Pengindeksan Menurut Lasa, Hs. (Pengelolaan Terbitan Berkala : 1994, hal. 67) ada beberapa peraturan dalam pengindeksan, yaitu: a. Memilih tajuk yang spesifik dan populer. b. Entri disusun alfabetis. c. Sesuatu yang diindeks adalah sesuatu yang akan dimanfaatkan oleh peminat informasi. d. Penggunaan ejaan, bentuk tunggal maupun jamak harus konsisten atau taat asas. e. Apabila diperlukan dapat menggunakan tajuk gabungan seperti Bank and Banking. f. Penulisan nama orang hendaknya selengkap mungkin. Menurut Zulkifli Amsyah (1998 : 22) peraturan pengindeksan tentang penulisan nama orang adalah sebagai berikut. 1) Nama-Orang, diindeks menjadi urutan sebagai berikut yaitu, nama belakang, nama depan, dan nama tengah (bila ada). 2) Mengabjad, yaitu menyusun kata-kata dalam nama yang sudah diindeks menurut urutan abjad Latin, dengan cara membandingkan unit pertama masing-masing, huruf demi huruf. 3) Nama tunggal dan singkatan 4) Awalan nama keluarga, dalam indeks tidak terpisah dari nama keluarganya, sebagai unit pertama.

15 28 5) Nama perusahaan. 6) Nama perusahaan berasal dari nama orang lengkap. 7) Kata sandang The, dalam indeks ditulis di dalam tanda kurung, tetapi waktu mengabjad diabaikan. 8) Nama dengan tanda hubung, indeksnya menjadi satu unit. 9) Singkatan, nama diabjad sesuai dengan kepanjangannya, semuanya ditulis dalam satu unit. 10) Bentuk Usaha dan kata sambung, diideks sebagai unit dengan menempatkan di belakang dan dapat disingkat penulisannya. 11) Kata mejemuk. 12) Nama tempat yang ganda, diindeks sebagai salah satu unit tanpa memperhatikan apakah nama tersebut bahasa Indonesia atau bahasa asing. 13) Gelar dan Pangkat, dalam indeks bukanlah unit dan dituliskan dalam tanda kurung di belakang unit terakhir. 14) Kepunyaan, dalam indeks tetap dicantumkan, tetapi dalam mengabjad tidak diperhitungkan. 15) Badan pemerintah pusat dan kepanitiaan, seperti departemen, diindeks melalui nama negara, diikuti nama instansi dari yang lebih tinggi sampai yang lebih rendah. 16) Badan pemerintahan daerah dan perguruan tinggi, diindeks menurut nama daerah, diikuti tingkat daerah bersangkutan, kemudian

16 29 seterusnya nama-nama instansi dari yang tinggi ke yang lebih rendah. 17) Angka, yang terdapat pada nama diindeks dalam bentuk huruf sesuai bahasa dari nama bersangkutan. 18) Nama-nama yang sama, yang akan diabjad sama, tetapi alamatnya berbeda-beda, maka nama-nama tersebut diabjad menurut nama kota. 19) Nama Bank dan nama sekolah. 20) Gelar Nyonya (Ny./Mrs). g. Membuat rujukan/reference dari subjek utama ke sabjek atau bagian yang berkaitan. h. Pembuatan indeks dibidang sejarah dan biografi sebaiknya dengan sistem kronologis. 2. Langkah langkah Pengindeksan Indeks dihasilkan dari langkah kerja yang sistematis seperti yang dungkapkan oleh Sulistyo-Basuki (Teknik dan Jasa Dokumentasi : 1992, hal. 95) pelaksanaan pengindeksan mencakup langkah-langkah seperti berikut. a. Pengamatan awal terhadap dokumen. b. Identifikasi subjek utama. c. Identifikasi elemen yang dideskripsikan dan ekstraksi istilah berkaitan. d. Verifikasi relevansi istilah-istilah. e. Konversi istilah dari bahasa sehari-hari ke bahasa documenter

17 30 f. Verifikasi relevansi deskripsi g. Pengaturan deskripsi sesuai dengan ketentuan formal yang dianut oleh sistem informasi bersangkutan. Jadi, proses pengindeksan dapat diulang pada setiap tingkat atau setiap langkah. a. Langkah pertama pengindeksan ialah melihat sekilas dokumen untuk menentukan sifat atau tujuan. Bila dokumen tersebut berupa disertasi maka isinya berisi penemuan penelitian ilmiah. Bila dokumen merupakan buku untuk umum maka isinya sederhana dan ringkas b. Langkah berikutnya memeriksa dokumen dan menyesuaikan tingkat analisis dengan tingkat pengindeksan yang diinginkan, memilih istilah penting hendaknya memperhatikan struktur dokumen serta merekam pentingnya dokumen tersebut terhadap berbagai subjek. Pengindeksan pemilihan istilah penting ini, berdasarkan kepentingan pemakai serta ke unit informasi boleh tidak digunakan. Sebaliknya topik yang berguna bagi pemakai namun hanya menyangkut data elementer perlu dinyatakan.

18 31 BAB III HASIL PENGEMBANGAN A. Analisis Kebutuhan Tokoh sastrawan Nasional asal Bukittinggi Sumatera Barat salah satunya yaitu Taufiq Ismail. Karya sastra Taufiq Ismail yang terkenal yaitu puisi. Puisi-puisi yang diciptakan adalah tentang sejarah yang mengikuti perkembangan zaman, mulai dari orde lama, orde baru, hingga reformasi. Taufiq Ismail mengelompokkan puisi-puisi beliau dalam satu buku kumpulan puisi yang dikelompokkan berdasarkan zamannya. Salah satunya yaitu kumpulan puisi tentang zaman orde baru yang dikelompokkan dalam sebuah buku yang berjudul Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (MAJOI). Kumpulan puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (MAJOI) ini merupakan perwakilan suara rakyat terhadap sejarah yang terjadi pada zaman orde baru. Sejarah ini merupakan aset penting untuk mengenang kembali perjuangan pahlawan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi, sejarah yang terkandung pada karya sastra puisi ini mulai kurang pengetahuannya bagi pemuda saat ini. Hal ini dikarenakan dunia sastra pada perkembangan zaman saat ini dapat ditelaah dari dampak sastra yang semakin kurang diperhatikan. Salah satu penyebabnya yaitu kurangnya keikutsertaan salah satu alat pengembangannya dalam menyebarluaskan sastra itu sendiri, yaitu seperti kecanggihan teknologi. Oleh karena itu dibuatkan indeks tentang salah satu karya puisi Taufiq Ismail yang berjudul Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (MAJOI) dan disertakan dengan anotasinya untuk 31

19 32 menjelaskan sejarah tersebut serta dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam bentuk buku elektronik (e-book). Data yang dibutuhkan dalam pembuatan indeks ini adalah puisi-puisi karya Taufiq Ismail yang dikelompokkan dalam buku Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia dengan jumlah seratus satu buah puisi. Unsur-unsur yang harus terpenuhi dalam pembuatan indeks pusi ini yaitu judul puisi, tahun puisi, tema puisi secara umum dan nomor entri, serta dilengkapi dengan anotasi. Pentingnya judul dalam indeks puisi agar pemustaka lebih mudah dalam menelusuri puisi-puisi karya Taufiq Ismail. Kemudian diikuti oleh tahun puisi yang menjelaskan tentang tahun puisi tersebut diciptakan. Tema puisi menjelaskan secara umum tentang nilai atau pemaknaan yang terkandung dari isi puisi tersebut. Nomor entri juga menjelaskan tentang kode petunjuk untuk penelusuran pada buku puisi asli. Sedangkan Anotasi menjelaskan tentang deskripsi singkat latar belakang sejarah yang terjadi saat puisi tersebut diciptakan. Indeks ini dibuat berdasarkan indeks puisi dan dilengkapi dengan indeks tema yang disusun secara alfabetis serta daftar isi automatis. Alasan yang mendasari pentingnya indeks beranotasi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail berbasis flipbook ini adalah agar kehidupan dan perkembangan sastra pada zaman yang serba canggih ini semakin tenar dengan pemanfaatan kecanggihan teknologi dalam bentuk buku elektronik (e-book) terutama tentang karya-karya sastra puisi Taufiq Ismail.

20 33 Berdasarkan uraian di atas maka dapat di deskripsikan bahwa indeks sangat penting bagi pecinta karya sastra puisi serta mereka yang cinta akan sejarah Indonesia dan sebagainya. Indeks merupakan alat penelusuran informasi, dan berdasarkan banyaknya judul puisi dalam buku Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (MAJOI) karya Taufiq Ismail tersebut, maka perlu untuk membuatkan indeksnya. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat pecinta puisi dan sejarah dibaliknya dapat lebih mudah dalam menelusuri informasi dengan cepat. B. Rancangan Model (Produk) Hasil rancangan model (produk) dibuat berupa buku Indeks Beranotasi dalam bentuk e-book atau buku elektronik. Buku indeks beranotasi dalam bentuk e-book tersebut berbahan digital, terdiri dari bahan kertas yang berukuran A4 dengan gaya tulisan Rockwell Condensed, dengan ukuran tulisan 21. Selanjutnya buku indeks beranotasi tersebut yang sudah dirancang akan divalidasi oleh Ibu Fitra Mulia, S.S. (validator I), Bapak Muntashir, S.Sos., M.Hum. (validator II), dan Ibu Yulfira Riza, S.S., M.Hum. (validator III). Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam merancang buku indeks beranotasi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia Karya Taufiq Ismail berbasis Flipbook antara lain: 1. Mengumpulkan data tentang puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia Karya Taufiq Ismail. Puisi-puisi yang dikumpulkan dalam satu buku yang berjudul Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia Karya Taufiq Ismail berjumlah seratus satu buah puisi.

21 34 2. Rancangan dalam indeks beranotasi mencantumkan judul puisi, tahun puisi, tema puisi, dan nomor entri. Kemudian disertai dengan pendeskripsian anotasi tentang puisi tersebut. Contoh rancangan awal : Nomor Entri Judul Puisi Tahun Puisi Diciptakan Tema Puisi Indeks Anotasi: Deskripsi singkat tentang latar belakang sejarah yang terjadi saat puisi ini diciptakan. Judul Puisi Puisi Nomor Halaman Gambar 1. Contoh Rancangan Awal

22 35 Berdasarkan rancangan awal yang telah dibuat tersebut, validator memberikan saran untuk revisi rancangan tersebut dengan hasil setelah direvisi dengan tampilan sebagai berikut: Tahun Puisi Judul Puisi Diciptakan Tema Puisi Nomor Entri Indeks Anotasi: Deskripsi singkat tentang latar belakang sejarah yang terjadi saat puisi ini diciptakan. Judul Puisi Puisi Nomor Halaman Gambar 2. Contoh Rancangan Setelah Revisi

23 36 Keterangan Nomor Entri : B.004 B = Huruf pertama judul puisi diurutkan berdasarkan alfabetis. 004 = Nomor halaman puisi tersebut pada buku MAJOI. Keterangan : a. Judul Puisi : Bayi lahir bulan Mei 1998 b. Tahun Puisi : 1998 c. Tema Puisi : Korupsi d. Nomor Entri : B.004 maksudnya ialah B merupakan huruf pertama judul puisi yang diurutkan berdasarkan alfabetis. Sedangkan 004 merupakan Nomor halaman puisi tersebut pada buku MAJOI. e. Anotasi : Deskripsi singkat tentang latar belakang sejarah yang terjadi saat puisi tersebut diciptakan. Identitas puisi yang akan diungkapkan dalam indeks beranotasi antara lain: a. Indeks puisi (disusun menurut abjad) b. Indeks tema puisi (disusun menurut abjad) c. Daftar isi automatis (disusun menurut abjad)

24 37 3. Validasi pada bagian pembuatan produk Sebelum indeks beranotasi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail berbasis Flipbook dipublikasikan, perlu dilakukan validasi kepada orang yang mengerti dan ahli tentang puisi dan dianggap dapat memberikan informasi untuk kesempurnaan indeks beranotasi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail berbasis Flipbook. Rancangan awal informasi indeks yang dicantumkan dalam produk indeks beranotasi adalah nomor entri, judul puisi, tahun puisi diciptakan, tema puisi, sub tema puisi, nilai puisi dan anotasi. Berdasarkan wawancara dengan validator ahli puisi, sebaiknya nilai puisi dan sub tema puisi dihilangkan dan digantikan dengan tema puisi secara umum. Hal ini dikarenakan puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail memiliki beragam tema dan memiliki nilai yang menyatu dengan tema. Oleh karena itu, dengan mencantumkan tema puisi secara umum dan disertai dengan pendeskripsian latar belakang sejarah dalam puisi yang akan dijelaskan melalui anotasinya telah mewakili nilai puisi dan sub tema puisi. Setelah dilakukan wawancara, maka hasil angket yang diberikan kepada validator puisi adalah sebagai berikut: Validasi Pernyataan/Butir Soal Kesimpulan A Tabel 1. Hasil Validasi Oleh Validator Ahli

25 38 Berdasarkan angket yang diberikan kepada validator I dapat dilihat hasil validasinya. Validator menyatakan sangat setuju bahwa perincian nomor entri sudah tepat. Setuju bahwa kelengkapan konten puisi sudah memuaskan pengguna. Setuju bahwa penganalisaan sejarah dibalik puisi sudah mendalam. Sangat setuju bahwa sistematika penyusunan materi puisi sudah lengkap dan memuaskan. Sangat setuju bahwa indeks beranotasi ini sudah layak digunakan oleh masyarakat. Setelah mendapatkan hasil validasi dari validator I, kemudian dilanjutkan kepada validaor II yaitu validator ahli indeks dan multimedia. Langkah pertama yang dilakukan yaitu wawancara. Wawancara pertama dilakukan pada hari Jum at tanggal 12 Mei 2017 penulis melakukan pertemuan langsung dengan validator untuk perekomendasian setuju menjadi validator ahli indeks dan multimedia. Validator langsung menyarankan untuk pembuatan rancangan yang berisikan tentang penjelasan rancangan melalui aspek-aspek yang akan dibuatkan dalam produk. Aspek-aspek tersebut diantaranya yaitu aspek konteks, aspek media, aspek sistematis indeks, disain item indeks secara visual (disain cover depan dan belakang, rancangan tampilan halaman, dan rancangan indeks), serta daftar isi keseluruhan dalam produk. Pada hari Jum at tanggal 19 Mei 2017 penulis melakukan pertemuan kembali dengan memberikan rancangan yang telah disarankan validator.

26 39 Gambar 3. Rancangan Disain Awal Rancangan awal yang diberikan adalah cover dan tata penyusunan indeks beranotasi. Validator menyatakan bahwa cover dan tata penyusunan indeks beranotasi sudah menarik dan memuaskan. Akan tetapi, jenis dan ukuran huruf pada lampiran puisi sedikit direvisi. Hal ini dikarenakan

27 40 produk ini ditujukan kepada kalangan masyarakat sehingga semua kalangan dapat membaca dengan jelas dan seksama. Validator menambahkan saran untuk meningkatkan daya tarik pembaca alangkah menariknya dengan melampirkan aspek multimedia yaitu suara penyair Taufiq Ismail yang sedang membaca puisi. Rancangan selanjutnya yang diberikan adalah hasil produk yang telah diselesaikan. Validator menyatakan bahwa animasi yang digunakan terlalu banyak sehingga produk yang dihasilkan tidak memuaskan pengguna dikarenakan proses pembukaan pada setiap lembaran membutuhkan waktu yang lama. Validator menambahkan bahwa tata penyusunan multimedia yang dilampirkan sedikit direvisi. Rancangan selanjutnya yaitu hasil akhir dan semua revisi. Validator menyatakan bahwa produk dihasilkan sudah menarik dan memuaskan. Sehingga dilakukan pengisian angket untuk penilaian akhir dari produk yang telah dihasilkan. Validasi Pernyataan/Butir Soal Kesimpulan A Tabel 2. Hasil Validasi Oleh Validator Ahli Berdasarkan angket yang diberikan kepada validator II dapat dilihat hasil validasinya. Validator menyatakan sangat setuju bahwa produk yang dibuat sesuai dengan disain gambar rancangan produk. Sangat setuju bahwa

28 41 disain cover produk sudah menarik. Setuju bahwa setiap unsur-unsur yang dimuat dalam indeks beranotasi ini sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Setuju bahwa indeks tema dapat mempermudah dalam menelusur informasi tentang puisi. Sangat setuju bahwa indeks ini sangat efektif dan efesien. Setuju bahwa indeks beranotasi ini sudah layak digunakan oleh masyarakat. Jadi, secara keseluruhan rancangan indeks beranotasi puisi ini dapat digunakan tanpa revisi. C. Pembuatan Atau Pengembangan Model (Produk) Indeks beranotasi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail disusun berdasarkan judul puisi, hal ini dimaksudkan agar pengguna dapat dengan mudah menemukan puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail. Bentuk susunan dari pembuatan indeks beranotasi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail adalah sebagai berikut. 1. Sampul Sampul merupakan tampak bagian depan pada suatu produk yang berfungsi untuk melindungi dan sering disebut dengan cover. Terutama buku, setiap buku memiliki cover dibagian depannya yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam buku dan cover juga berfungsi untuk memberikan daya tarik kepada pembaca dan merupakan identitas dari isi keseluruhan buku. Oleh karena itu, perancangan cover untuk pembuatan indeks

29 42 beranotasi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail yang terdiri dari judul buku, nama penulis, foto Taufiq Ismail yang sedang membacakan satu puisi dalam buku puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia. Memperindah daya tarik pembaca, maka diberi latar belakang bendera merah putih yang sedang berkibar beserta peta Indonesia merah putih yang terdapat pada sampul belakang buku yang disertai dengan tentang penulis. 2. Pembacaan Puisi Pembacaan puisi maksudnya yaitu ketika pertama kali buku dibuka, maka akan langsung keluar suara penyair Taufiq Ismail membacakan sebuah puisi yang berjudul Mencari Sebuah Masjid. Tujuannya yaitu agar timbulnya semangat pembaca dengan getaran suara penyair saat membuka buku indeks beranotasi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail yang mengunggah relung hati. 3. Kata Pengantar Kata pengantar merupakan bagian kedua dari buku indeks. Kata pengantar merupakan sepatah kata dari penulis untuk pembaca mengenai indeks puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail. Bagian ini berisi ungkapan puji syukur kepada Allah SWT, ucapan terima kasih serta ungkapan harapan kepada pengguna semoga buku indeks beranotasi ini dapat bermanfaat dan memberikan kemudahan. 4. Daftar isi Lembaran daftar isi ini berisi tentang pokok-pokok materi yang terdapat dalam buku indeks yang berguna bagi pengguna untuk menelusur

30 43 informasi yang terdapat dalam buku indeks beranotasi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail. 5. Pendahuluan a. Latar belakang b. Tujuan Pendahuluan merupakan gambaran tentang isi dari indeks beranotasi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail yang dibuat. Hal ini seperti latar belakang dan tujuan dibuatkannya indeks beranotasi ini. 6. Biografi Taufiq Ismail Biografi merupakan kisah atau perjalanan tentang kehidupan seseorang yang mana dalam biografi tersebut dijelaskan secara lengkap kehidupannya dari kecil hingga tua, bahkan sampai meninggal dunia. Semua jasa, karya, dan segala hal yang dihasilkan atau dilakukannya. Terutama biografi tentang seorang tokoh yang berjasa dan berkarya dalam membangun segala aspek perkembangan yang bermanfaat bagi orang banyak, seperti Taufiq Ismail. Teks biografi disusun oleh orang lain, bukan oleh diri sendiri. 7. Pembuatan Indeks beranotasi Puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail. Pembuatan indeks beranotasi membutuhkan beberapa persiapan yaitu menentukan jenis indeks, tema indeks, dan bahasa dalam anotasi. Pada tugas akhir ini, jenis indeks yang dipilih adalah indeks analitik dan indeks beranotasi. Hal ini karena indeks analitik merupakan indeks yang disusun

31 44 menurut alfabetis yang diletakkan di atas topik puisi untuk menunjukan informasi yang terdapat pada buku dan indeks beranotasi merupakan indeks yang berisikan gambaran singkat tentang isi puisi. Setiap entri disusun berdasarkan abjad dan entri yang dihasilkan akan diurut berdasarkan abjad judul. Setiap kata yang dipilih dalam pengindeksan akan disesuaikan dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Proses pembuatan indeks dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut. a. Mengumpulkan data puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail dengan langsung melakukan kunjungan ke Rumah Puisi Taufiq Ismail. Puisi-puisi tersebut ditulis oleh beliau sendiri yang jumlah keseluruhan puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail sebanyak seratus satu puisi. b. Menyusun puisi secara sistematis menurut urutan tertentu. Pada tugas akhir ini, setiap puisi diberikan nomor entri untuk mewakili puisi tersebut di buku aslinya. Sedangkan indeks tema masing-masing diberikan nomor yang mengacu di nomor halaman pada produk. Penyusunan puisi secara sistematis berdasarkan alfabetis dibantu oleh 3 orang validator yaitu Ibu Fitra Mulia, S.S. (validator I), Bapak Muntashir, S.Sos., M.Hum. (validator II), dan Ibu Yulfira Riza, S.S., M.Hum. (validator III).

32 45 Contoh: Gambar 4. Tampilan Indeks Beranotasi c. Pembuatan sistem pengindeksan dapat dilakukan setelah ditentukan sabjeknya. Pembuatan sistem pengindeksan ini dilakukan secara sistematis sebelum dilampirkan dalam aplikasi Flip PDF Professional dengan memanfaatkan program aplikasi Mikrosoft words, seperti gambar berikut. Gambar 5. Tampilan pembuatan pengindeksan

33 46 Setelah reference kemudian subjek yang telah ditentukan sebelumnya dibuat mark entrynya dengan memblok kata atau kalimat yang akan di entri. Kemudian tekan tombol keyboard Shift + Alt + x secara bersamaan maka akan keluar tampilan seperti berikut ini. Klik Mark setelah itu cancel. Gambar 6. Mark Index Entry Pembuatan indeks akan dihasilkan melalui menu icon insert index dengan format fancy setelah itu diklik ok. Gambar 7. Format Indeks

34 47 Setelah langkah-langkah diatas berhasil maka inilah tampilan hasil indeks tema sebagai berikut: Gambar 8. Tampilan Indeks Tema Sebelum dilampirkan Langkah selanjutnya adalah melampirkan ke dalam aplikasi Flip PDF Profesional dengan merubah format docx menjadi pdf. Gambar 9. Tampilan Indeks Tema Setelah dilampirkan

35 48 d. Validasi oleh validator bahasa Setelah validasi oleh validator ahli, maka perlu divalidasi oleh validator bahasa demi kesempurnaan sistematika penulisan dalam produk indeks beranotasi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail. Validasi Pernyataan/Butir Soal Kesimpulan B A Tabel 3. Hasil Validasi Oleh Validator Bahasa Berdasarkan rancangan awal sebanyak dua halaman disain produk yang diberikan, maka hasil penilaian angket yang diberikan kepada validator bahasa, yaitu Ibu Yulfira Riza, S.S., M.Hum menyatakan setuju bahwa tata penulisan sudah tepat. Setuju bahwa bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Kurang setuju bahwa penulisan dalam rancangan indeks beranotasi sudah sesuai dengan EYD. Kurang setuju bahwa isi informasi dalam indeks ini sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Setuju bahwa kata-kata yang digunakan mudah dipahami. Saran validator yaitu perbaiki kesalahan berbahasa dalam cuplikan produk. Seperti kesalahan pada kata sehingga di awal kalimat.

36 49 Kata pada puisi diganti dengan dalam puisi karena kata pada menyatakan waktu sedangkan kata dalam menyatakan tempat. Setelah diperbaiki dan diserahkan kembali secara keseluruhan, validator menyatakan bahwa sangat setuju bahwa tata penulisan sudah tepat. Sangat setuju bahwa bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Sangat setuju bahwa penulisan dalam rancangan indeks beranotasi sudah sesuai dengan EYD. Sangat setuju bahwa isi informasi dalam indeks ini sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sangat setuju bahwa kata-kata yang digunakan mudah dipahami. Jadi dapat disimpulkan bahwa produk indeks beranotasi puisi ini valid dan sudah layak untuk diujicobakan. D. Evaluasi Atau Pengujian Model (produk) Pada tahapan ini, produk yang telah dibuat kemudian diujicobakan kelayakannya melalui tiga tahapan. Subjek uji coba pertama yaitu subjek uji coba perseorangan yang terdiri dari mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang yang berjumlah lima orang. Kemudian uji coba kelompok kecil yang mana subjek uji cobanya adalah mahasiswa di lingkungan UIN Imam Bonjol Padang maupun di luar lingkungan UIN Imam Bonjol Padang yang berjumlah tiga orang. Selanjutnya uji lapangan pada penulis dan pustakawan di luar maupun di dalam lingkungan UIN Imam Bonjol Padang. Menentukan tingkat praktikalitas dan efektivitas produk tersebut para responden diminta untuk mengisi atau menjawab angket setelah mereka

37 50 menggunakan produk atau indeks beranotasi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia Karya Taufiq Ismail Berbasis Flipbook yang telah dibuat tersebut. Responden Pernyataan/Butir Soal Skor Penilaian A A A A A Tabel 4. Hasil Uji Coba Perseorangan Uji Coba Perseorangan responden 1 responden 2 responden 3 responden 4 responden 5 Gambar 10. Hasil Uji Coba Perseorangan

38 51 Berdasarkan hasil uji coba perseorangan dapat dilihat hasil efektivitas dan praktikalitas produk tersebut. Sebanyak 100% responden menyatakan sangat setuju bahwa disain cover sudah menarik dan sesuai dengan tema puisi. Sebanyak 60% responden menyatakan sangat setuju dan 40% setuju bahwa kelengkapan konten puisi sudah memuaskan pengguna. Sebanyak 60% responden menyatakan sangat setuju dan 40% setuju bahwa kerincian deskripsi puisi sudah tepat. Sebanyak 80% responden menyatakan sangat setuju dan 10% setuju bahwa penganalisaan sejarah dibalik puisi sudah mendalam. Sebanyak 100% responden menyatakan sangat setuju bahwa unsur multimedia sudah relevan. Sebanyak 40% responden menyatakan sangat setuju dan 60% setuju bahwa sistematika penyusunan materi sudah lengkap dan memuaskan. Sebanyak 60 % responden menyatakan sangat setuju dan 40% setuju bahwa produk mudah dalam penelusuran puisi dengan menggunakan fasilitas Search, daftar isi, dan indeks tema. Responden Pernyataan/Butir Soal Skor Penilaian A A A Tabel 5. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil

39 52 Uji Coba Kelompok Kecil Responden 1 Responden 2 Responden 3 Gambar 11. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil Berdasarkan hasil uji coba perseorangan dapat dilihat hasil efektivitas dan praktikalitas produk tersebut. Sebanyak 33,3% responden menyatakan sangat setuju dan 66,7% setuju bahwa disain cover sudah menarik dan sesuai dengan tema puisi. Sebanyak 33,3% responden menyatakan sangat setuju dan 66,7% setuju bahwa kelengkapan konten puisi sudah memuaskan pengguna. Sebanyak 33,3% responden menyatakan sangat setuju dan 66,7% setuju bahwa kerincian deskripsi puisi sudah tepat. Sebanyak 33,3% responden menyatakan sangat setuju dan 66,7% setuju bahwa penganalisaan sejarah dibalik puisi sudah mendalam. Sebanyak 100% responden menyatakan sangat setuju bahwa unsur multimedia sudah relevan. Sebanyak 100% responden menyatakan sangat setuju bahwa sistematika penyusunan materi sudah lengkap dan memuaskan. Sebanyak 33,3% responden menyatakan sangat setuju dan

40 53 66,7% setuju bahwa produk mudah dalam penelusuran puisi dengan menggunakan fasilitas Search, daftar isi, dan indeks tema. Responden Pernyataan/Butir Soal Skor Penilaian A A B A A A A Tabel 6. Hasil Uji Coba Lapangan Uji Coba Lapangan Respoden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Responden 6 Responden 7 Gambar 12. Hasil Uji Coba Lapangan

41 54 Berdasarkan hasil uji coba perseorangan dapat dilihat hasil efektivitas dan praktikalitas produk tersebut. Sebanyak 71,6% responden menyatakan sangat setuju dan 28,4% setuju bahwa disain cover sudah menarik dan sesuai dengan tema puisi. Sebanyak 85,8% responden menyatakan sangat setuju dan 14,2% setuju bahwa kelengkapan konten puisi sudah memuaskan pengguna. Sebanyak 28,4% responden menyatakan sangat setuju dan 71,6% setuju bahwa kerincian deskripsi puisi sudah tepat. Sebanyak 42,6% responden menyatakan sangat setuju dan 57,4% setuju bahwa penganalisaan sejarah dibalik puisi sudah mendalam. Sebanyak 71,6% responden menyatakan sangat setuju dan 28,4% setuju bahwa unsur multimedia sudah relevan. Sebanyak 57,4% responden menyatakan sangat setuju dan 42,6% setuju bahwa sistematika penyusunan materi sudah lengkap dan memuaskan. Sebanyak 71,6% responden menyatakan sangat setuju dan 28,4% setuju bahwa produk mudah dalam penelusuran puisi dengan menggunakan fasilitas Search, daftar isi, dan indeks tema. Berdasarkan jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa indeks beranotasi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (MAJOI) karya Taufiq Ismail ini dapat digunakan dan dijadikan sebagai alat temu kembali informasi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (MAJOI) karya Taufiq Ismail tersebut tanpa membutuhkan waktu yang lama. Selain indeks yang dihasilkan tata bahasa yang digunakan mudah dipahami, praktis, dan indeks tersebut juga efektif digunakan dalam mencari informasi mengenai puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail.

42 55 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail berjumlah 101 puisi yang dibuatkan indeks beranotasinya secara alfabetis berdasarkan judul puisi dan disertai dengan kelengkapan indeks tema. Indeks beranotasi puisi ini dibuatkan dalam bentuk e-book (buku elektronik). Indeks beranotasi ini juga memberikan kemudahan dalam temu kembali informasi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail melalui kecanggihan teknologi dengan mengikuti perkembangan zaman. Serta dapat meningkatkan minat baca dengan mengubah pola pikir dan mengalihkan pandangan media baca ke buku elekronik (e-book). Berdasarkan indeks beranotasi puisi yang telah dibuat ini, indeks beranotasi tersebut dapat diukur kevalidannya berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kolaborasi dengan validator. Informasi dalam indeks beranotasi puisi ini telah efektif dalam memenuhi kebutuhan pengguna. Penyusunan kontens puisi dalam indeks beranotasi sudah sistematis. B. Saran Indeks beranotasi puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail dalam bentuk buku elektronik (e-book) ini alangkah baiknya dipublikasikan melalui website pribadi penyair atau website rumah puisi penyair jika ada. Hal ini disarankan agar minat baca sastra semakin meningkat dengan pemanfaatan alat kecanggihan teknologi dalam perkembangan zaman. Semoga Indeks beranotasi 55

43 56 puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail ini dapat memberikan manfaat positif bagi penulis baik untuk sastrawan, maupun sejarawan atau masyarakat pecinta puisi.

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi A. Bahan Referensi BAB II KAJIAN TEORI Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi rujukan tidak untuk dibaca secara terus menerus seperti halnya dengan buku cerita atau buku

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang memudahkan para pengguna mencari informasi yang dibutuhkan salah satunya

BAB II LANDASAN TEORI. yang memudahkan para pengguna mencari informasi yang dibutuhkan salah satunya 1 BAB II LANDASAN TEORI Bahan pustaka adalah bagian dari bahan rujukan atau sering disebut dengan koleksi rujukan. Pada perpustakaan menyediakan alat telusur informasi seperti indeks yang memudahkan para

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi rujukan adalah koleksi bahan pustaka atau contoh-contoh bahan,

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi rujukan adalah koleksi bahan pustaka atau contoh-contoh bahan, 10 BAB II KAJIAN TEORI A. Koleksi Rujukan Koleksi rujukan adalah koleksi bahan pustaka atau contoh-contoh bahan, baik yang dimiliki oleh perpustakaan maupun yang berada diluar perpustakaan yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menyediakan alat telusur (indeks) untuk memudahkan user dalam mencari koleksi

BAB II LANDASAN TEORI. menyediakan alat telusur (indeks) untuk memudahkan user dalam mencari koleksi 11 BAB II LANDASAN TEORI Setiap perpustakaan tidak terlepas dari bahan rujukan dan bahan pustaka. Bahan pustaka merupakan bagian dari bahan rujukan. Di setiap perpustakaan menyediakan alat telusur (indeks)

Lebih terperinci

PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd

PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd Disajikan pada Pendidikan pada Pendidikan dan Pelatihan Pelatihan Perpustakaan para guru se-kota Mojokerto Tanggal 5-7 Januari 2012 Pendahuluan

Lebih terperinci

BABII LANDASAN TEORI. memudahkan pengguna/pemakai dalam mencari koleksi yang dibutuhkan salah

BABII LANDASAN TEORI. memudahkan pengguna/pemakai dalam mencari koleksi yang dibutuhkan salah 11 BABII LANDASAN TEORI Pada setiap perpustakaan menyediakan alat telusur (indeks) untuk memudahkan pengguna/pemakai dalam mencari koleksi yang dibutuhkan salah satunya ialah dengan menggunakan indeks.

Lebih terperinci

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X Iin Fridayani Veronika Purba 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN. terhadap produk yang akan dibuat. Pada rancangan direktori REI tentang

BAB III HASIL PENELITIAN. terhadap produk yang akan dibuat. Pada rancangan direktori REI tentang BAB III HASIL PENELITIAN A. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan analisis tingkat kebutuhan pengguna terhadap produk yang akan dibuat. Pada rancangan direktori REI tentang kompleks perumahan

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENGEMBANGAN. keterangan lain yang menyangkut pengobatan tradisional tersebut.

BAB III HASIL PENGEMBANGAN. keterangan lain yang menyangkut pengobatan tradisional tersebut. 20 BAB III HASIL PENGEMBANGAN A. Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di beberapa kecamatan yang ada di kota Padang, terdapat beberapa informasi terkait dengan penelitian

Lebih terperinci

PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI

PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Makalah ini disampaikan pada Diklat calon tenaga pustakawan Pesantren Mahasiswa Al-Hikam II Depok Tanggal 21 April 2009 OLEH : SETIAWAN, S.Sos (Pustakawan Pertama) UPT PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan sebagai institusi yang menyediakan koleksi bahan pustaka tertulis, tercetak dan terekam, yang didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian

Lebih terperinci

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN 1982-2012 KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG Evi Novita Sari 1, Malta Nelisa 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan

Lebih terperinci

LAYANAN REFERENSI DAN PROMOSI KOLEKSI REFERENSI

LAYANAN REFERENSI DAN PROMOSI KOLEKSI REFERENSI LAYANAN REFERENSI DAN PROMOSI KOLEKSI REFERENSI Materi disampaikan pada Pelatihan Peningkatan Mutu Tenaga Pustakawan STAH Santika Dharma Malang Di UPT Perpustakaan Universitas Negeri Malang Oleh: Nining

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyanya mengambarkan ideologi atau pemikiranya yang besar mengenai puisi. warna bagi perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Karyanya mengambarkan ideologi atau pemikiranya yang besar mengenai puisi. warna bagi perkembangan bahasa dan sastra Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Chairil Anwar merupakan salah seorang penulis sajak atau puisi di Indonesia. Karyanya mengambarkan ideologi atau pemikiranya yang besar mengenai puisi seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Keberadaan perpustakaan perguruan tinggi sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penunjang kegiatan pembelajaran. Secara umum istilah pendidikan pemakai

BAB I PENDAHULUAN. penunjang kegiatan pembelajaran. Secara umum istilah pendidikan pemakai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan adalah unit yang memiliki peran yang bagus dalam mendukung sebuah kegiatan pendidikan, perpustakaan juga sebagai salah satu unit penunjang kegiatan pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. penunjang perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unsur penunjang

BAB II KAJIAN TEORI. penunjang perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unsur penunjang 14 BAB II KAJIAN TEORI A. Perpustakaan 1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Menurut (Wijayanti, 2005) perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang perguruan tinggi, yang bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi BAB II KAJIAN TEORI A. Buku Rujukan Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi rujukan tidak untuk dibaca secara terus menerus seperti halnya dengan buku cerita atau buku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Pengertian Pendidikan Pemakai Pendidikan pemakai adalah salah satu kegiatan jasa pemanduan dari perpustakaan untuk membantu pemakai perpustakaan dalam meningkatkan keterampilan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Katalog Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan ketersediaan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan memerlukan suatu

Lebih terperinci

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejarah, dan keunikan lainnya. Bukittinggi juga dikenal dengan julukan kota Jam

BAB I PENDAHULUAN. sejarah, dan keunikan lainnya. Bukittinggi juga dikenal dengan julukan kota Jam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bukittinggi merupakan sebuah kota yang berhawa sejuk di Sumatera Barat yang memiliki 3 kecamatan dengan 24 kelurahan. Bukittinggi dikenal juga dengan kota wisata karena

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENGEMBANGAN

BAB III HASIL PENGEMBANGAN 22 BAB III HASIL PENGEMBANGAN A. Analisa Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan suatu proses untuk mendapatkan suatu informasi yang dibutuhkan oleh pengguna terhadap produk yang akan dibuat. Rancangan

Lebih terperinci

PEMBUATAN INDEKS ENSIKLOPEDI KOLEKSI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA PADANG PANJANG

PEMBUATAN INDEKS ENSIKLOPEDI KOLEKSI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA PADANG PANJANG PEMBUATAN INDEKS ENSIKLOPEDI KOLEKSI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA PADANG PANJANG Oleh: Rosmita Dewi 1,Marlini 2 Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan adalah suatu tempat yang berisi bermacam-macam koleksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan adalah suatu tempat yang berisi bermacam-macam koleksi dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan adalah suatu tempat yang berisi bermacam-macam koleksi dan berisikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Koleksi dapat berupa tercetak

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENGEMBANGAN. analisis kebutuhan, rancangan model produk, pembuatan atau pengembangan

BAB III HASIL PENGEMBANGAN. analisis kebutuhan, rancangan model produk, pembuatan atau pengembangan BAB III HASIL PENGEMBANGAN Pada hasil penelitian ini terbagi atas beberapa point yang akan dibahas yaitu analisis kebutuhan, rancangan model produk, pembuatan atau pengembangan model produk, dan evaluasi

Lebih terperinci

MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA

MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no.1 MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BOGOR 2000

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi rujukan merupakan koleksi bahan pustaka yang dilayankan disetiap

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi rujukan merupakan koleksi bahan pustaka yang dilayankan disetiap BAB II KAJIAN TEORI Koleksi rujukan merupakan koleksi bahan pustaka yang dilayankan disetiap perpustakaan. Koleksi rujukan terletak di bagian atau salah satu ruangan yang ada di perpustakaan. Setiap perpustakaan

Lebih terperinci

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN 2010-2012 DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII Julia Pratiwi 1, Ardoni 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. The Random House Dictionary of the English Language memberikan definisi

BAB II LANDASAN TEORI. The Random House Dictionary of the English Language memberikan definisi BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Buku Rujukan The Random House Dictionary of the English Language memberikan definisi buku referensi/ rujukan adalah a publication consulted for facts or background information,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat menjawab atau menunjukkan secara langsung bagi pembacanya. Karena bukubuku

BAB II LANDASAN TEORI. dapat menjawab atau menunjukkan secara langsung bagi pembacanya. Karena bukubuku BAB II LANDASAN TEORI A. Bahan Rujukan Bahan rujukan adalah buku-buku yang memuat informasi secara khusus sehingga dapat menjawab atau menunjukkan secara langsung bagi pembacanya. Karena bukubuku referensi

Lebih terperinci

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan Pendahuluan Dewasa ini berbagai lembaga atau institusi, baik pemerintah maupun swasta berlomba-lomba untuk memperbaiki sistem kerja dan kinerjanya. Hal

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENGEMBANGAN

BAB III HASIL PENGEMBANGAN BAB III HASIL PENGEMBANGAN Pada hasil pengembangan ini terbagi atas beberapa point yang akan di bahas yaitu analisis kebutuhan, rancangan model (produk), pembuatan atau pengembangan model (produk), dan

Lebih terperinci

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI KOLEKSI BAHAN AJAR DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK AKADEMI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI KOLEKSI BAHAN AJAR DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK AKADEMI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI KOLEKSI BAHAN AJAR DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK AKADEMI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG Ega Mardyisa 1, Desriyeni 2 Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas

Lebih terperinci

PERMASALAHAN DALAM MENGUMPULAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT

PERMASALAHAN DALAM MENGUMPULAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT PERMASALAHAN DALAM MENGUMPULAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT Dra. FATHMI, SS Pustakawan Utama fathmi60@gmail.com disampaikan pada Lokakarya Pustakawan Gedung Teater Perpusnas 3 April 2017 TIM PENILAI PUSAT

Lebih terperinci

RANCANGAN DIREKTORI DOKTER SPESIALIS DI KOTA PADANG TUGAS AKHIR

RANCANGAN DIREKTORI DOKTER SPESIALIS DI KOTA PADANG TUGAS AKHIR RANCANGAN DIREKTORI DOKTER SPESIALIS DI KOTA PADANG TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) dalam bidang Ilmu Perpustakaan

Lebih terperinci

Sri Mentari 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Sri Mentari 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang PENYUSUNAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI UNTUK SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA TAHUN 2009-2013 KOLEKSI PERPUSTAKAAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI PADANG Sri Mentari 1,

Lebih terperinci

KUMPULAN INDEKS BERANOTASI JUDUL DISERTASI (S3) BIDANG PENDIDIKAN PERIODE DI PERPUSTAKAAN PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

KUMPULAN INDEKS BERANOTASI JUDUL DISERTASI (S3) BIDANG PENDIDIKAN PERIODE DI PERPUSTAKAAN PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG KUMPULAN INDEKS BERANOTASI JUDUL DISERTASI (S3) BIDANG PENDIDIKAN PERIODE 2008-2012 DI PERPUSTAKAAN PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG Irsyadi Irman 1, Marlini 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan

Lebih terperinci

KOLEKSI BAHAN BACAAN BUKU FIKSYEN

KOLEKSI BAHAN BACAAN BUKU FIKSYEN KOLEKSI BAHAN BACAAN Koleksi bahan bacaan adalah semua bahan sumber maklumat bercetak yang diselenggara dan disimpan di Pusat Sumber Sekolah untuk digunakan oleh pelajar dan guru. Koleksi bahan bacaan

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER INFORMASI

PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER INFORMASI PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER INFORMASI Makalah OLEH: JUNAIDA, S.SOS NIP. 197806022003122004 PUSTAKAWAN MUDA PERPUSTAKAAN DAN SITEM INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 KATA PENGANTAR Syukur

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan metodologi tentang pembangunan aplikasi mobile Online Public Access Catalog (OPAC). 1.1.

Lebih terperinci

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA Oleh: Abd Manaf Mamonto Antonius M. Golung (e-mail: abdmanafmamonto@gmail.com) Abstrak

Lebih terperinci

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL SUBJEK EKONOMI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL SUBJEK EKONOMI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL SUBJEK EKONOMI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG Sri Novianti Putri 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Referensi berasal dari kata Inggris to refer yang artinya menunjuk.

BAB II KAJIAN TEORI. Referensi berasal dari kata Inggris to refer yang artinya menunjuk. 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Koleksi Referensi 1. Pengertian Koleksi Referensi Referensi berasal dari kata Inggris to refer yang artinya menunjuk. Didalam peprustakaan dapat diartikan menunjuk kepada suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS PELAYANAN REFERENSI

BAB II KAJIAN TEORITIS PELAYANAN REFERENSI BAB II KAJIAN TEORITIS PELAYANAN REFERENSI 2.1 Pengertian Koleksi Referensi Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau koleksi acuan. Disebut koleksi rujukan karena merupakan sebuah buku atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melayu dengan nama ibu kotanya Pulau Punjung. Kabupaten ini dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Melayu dengan nama ibu kotanya Pulau Punjung. Kabupaten ini dibentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Dharmasraya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Pada kawasan ini dahulunya pernah berdiri sebuah Kerajaan Melayu dengan

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagaimana pemustaka dalam pemanfaatan layanan refernsi. penulis memperoleh informasi sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagaimana pemustaka dalam pemanfaatan layanan refernsi. penulis memperoleh informasi sebagai berikut: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Pustaka Pengunaan sistem layanan terbuka maupun layanan tertutup pada layanan referensi perpustakaan saat ini menjadi sangat penting, karena dengan pemilihan sistem

Lebih terperinci

PEMBUATAN ABSTRAK INFORMATIF LAPORAN PENELITIAN KOLEKSI LAYANAN DEPOSIT DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PEMBUATAN ABSTRAK INFORMATIF LAPORAN PENELITIAN KOLEKSI LAYANAN DEPOSIT DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT PEMBUATAN ABSTRAK INFORMATIF LAPORAN PENELITIAN KOLEKSI LAYANAN DEPOSIT DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT Devi Nofrida Nur 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Informasi Perpustakaan

Lebih terperinci

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan Nurul Alifah Rahmawati Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Abstrak Perpustakaan sebagai pusat sumber informasi

Lebih terperinci

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM Tulisan ini disusun sebagai tugas pengembangan deskripsi statistik penelusuran terbitan berkala pada

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2014 KEMEN KP. Perpustakaan Khusus. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN

PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN Disusun Oleh : Junaida, S.Sos NIP. 132303359 PERPUSTAKAAN DAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......i DAFTAR ISI.ii

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki,1993:1.6). secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki,1993:1.6). secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi. digilib.uns.ac.id 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perpustakaan Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Membaca Memindai Kecepatan membaca dapat ditingkatkan dengan cara mengetahui dan terlatih dengan teknik membaca yang tepat yaitu membaca sekilas (skimming) dan membaca

Lebih terperinci

PELAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI OLEH Siti Zubaidah

PELAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI OLEH Siti Zubaidah PELAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI OLEH Siti Zubaidah Abstrack The existence of reference service in an academic library has long been in operation, as long as the library itself. However,

Lebih terperinci

Husnul Khotimah 1, Marlini 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Husnul Khotimah 1, Marlini 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang PEMBUATAN INDEKS ARTIKEL SURAT KABAR BERANOTASI BIDANG BUDAYA SEBAGAI SARANA PENELUSURAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN UMUM GUNUNG BUNGSU KABUPATEN TANAH DATAR PERIODE 2012 Husnul Khotimah 1, Marlini 2 Ilmu

Lebih terperinci

BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM Tulisan ini disusun sebagai tugas pengembangan deskripsi statistik Bimbingan Pemakai Sumber-Sumber

Lebih terperinci

RAGAM BAHAN PUSTAKA. UMUM: Mencakup semua bidang ilmu pengetahuan KHUSUS: khusus yang hanya mencakup salah. menurut bagian-bagian dan seksi-seksi

RAGAM BAHAN PUSTAKA. UMUM: Mencakup semua bidang ilmu pengetahuan KHUSUS: khusus yang hanya mencakup salah. menurut bagian-bagian dan seksi-seksi TAJUK SUBJEK RAGAM BAHAN PUSTAKA UMUM: Mencakup semua bidang ilmu pengetahuan KHUSUS: khusus yang hanya mencakup salah satu cabang ilmu pengetahuan yang terinci menurut bagian-bagian dan seksi-seksi Prinsip

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 26 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Oleh: Sulastuti Sophia Pusat Perpustakaan dan PenyebaranTeknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2002

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, 1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO 30 BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Usaha pendirian Perpustakaan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buku yang kita inginkan, namun fungsi dari perpustakaan tidak hanya tempat

BAB I PENDAHULUAN. buku yang kita inginkan, namun fungsi dari perpustakaan tidak hanya tempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan memang tidak asing lagi, terutama di kalangan para pelajar. Perpustakaan adalah suatu tempat yang digunakan untuk belajar dan meminjam buku yang kita inginkan,

Lebih terperinci

SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN

SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 22 SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2001 1 Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian

Lebih terperinci

Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh:

Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh: Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh: Disusun Oleh: Nama : Heri Purnomo NIM : 015856697 Pokjar : Wonogiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif dipilih karena peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu unsur pendukung akademik penting yang tidak dapat terlepas dari kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pendidikan,

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.699, 2017 PERPUSNAS. Perpustakaan Kabupaten/Kota. Standar Nasional. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

Perpustakaan perguruan tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi Standar Nasional Indonesia Perpustakaan perguruan tinggi ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Misi... 3

Lebih terperinci

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI Mata Kuliah Akusisi Selasa, 23 Maret 2010 Dosen: 1. Dr. H. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Hada Hidayat M., S.Sos. 3. Damayanty, S.Sos. 23 Maret 2010 MATA KULIAH AKUISISI, DY 2010 1 KOLEKSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan yang dikenal sebagai pusat informasi berorientasi untuk mendistribusikan informasi kepada pengguna. Salah satu cara dalam mendistribusikan informasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jerry Fith Gerald (1981:5) Sistem

BAB III LANDASAN TEORI. mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jerry Fith Gerald (1981:5) Sistem BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jerry Fith Gerald (1981:5) Sistem adalah suatu jaringan kerja

Lebih terperinci

Layanan Referensi Dan Serial Perpustakaan Sekolah Oleh : Aa Kosasih, S.Sos / Pustakawan Pertama

Layanan Referensi Dan Serial Perpustakaan Sekolah Oleh : Aa Kosasih, S.Sos / Pustakawan Pertama Layanan Referensi Dan Serial Perpustakaan Sekolah Oleh : Aa Kosasih, S.Sos / Pustakawan Pertama aakosasih_library@yahoo.com/handarukosasih@gmail.com Makalah disampaikan dalam Workshop dan Pelatihan Tenaga

Lebih terperinci

Abstract. Keywords: index anotation; indexing; thesis

Abstract. Keywords: index anotation; indexing; thesis PEMBUATAN INDEKS JUDUL TESIS (S2) BERANOTASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA TAHUN 2005-2013 DI PERPUSTAKAAN PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG Syah Yuli Pernando 1, Elva Rahmah 2 Program

Lebih terperinci

RANCANGAN BUKU PANDUAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG TUGAS AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Adab Dan Humaniora

RANCANGAN BUKU PANDUAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG TUGAS AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Adab Dan Humaniora RANCANGAN BUKU PANDUAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Adab Dan Humaniora Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Dalam

Lebih terperinci

PENYIANGAN (WEEDING) KOLEKSI REFERENSI PADA UNIT LAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

PENYIANGAN (WEEDING) KOLEKSI REFERENSI PADA UNIT LAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA PENYIANGAN (WEEDING) KOLEKSI REFERENSI PADA UNIT LAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA Tulisan ini disusun sebagai tugas pengkajian penyusunan kebijakan penyiangan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH

PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH No P-03 Berlaku 1 September 015 Revisi 4 Unit LPPM No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui 01 1. Prosedur pengajuan insentif karya ilmiah disesuaikan dengan hibah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Salim (2002) menjabarkan pengertian analisis sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. Salim (2002) menjabarkan pengertian analisis sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Analisis Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer karangan Peter Salim dan Yenni Salim (2002) menjabarkan pengertian analisis sebagai berikut : a. Analisis adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahayu Kusumaningratyas,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahayu Kusumaningratyas,2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat, seiring dengan kemajuan zaman dan memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Masyarakat dituntut

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

Melia Hanum 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Melia Hanum 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI SURAT KABAR TENTANG PARIWISATA PESISIR SELATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Melia Hanum 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Informasi

Lebih terperinci

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI Oleh: Magritha Tular email: magrithatular@yahoo.com Abstrak Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyediaan informasi dengan cepat dan tepat mutlak menjadi harapan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Penyediaan informasi dengan cepat dan tepat mutlak menjadi harapan masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tuntutan keterbukaan dan kesediaan akan informasi saat ini bukan hanya berlaku ditataran instansi. Masyarakat umum juga menuntut hal yang sama. Penyediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Menurut F.Rahayuningsih dalam bukunya pengelolaan perpustakaan (2007 : 12) menyatakan bahwa, kegiatan-kegiatan pokok perpustakaan sebagai berikut : 1. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN

BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN 3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Institut Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

TES. Pustakawan Dalam Pengelolaan Database. Atas bantuan Bapak/Ibu/Sdr saya. 2. Nama BapakIbu/Sdr tidak perlu dicantumkan.

TES. Pustakawan Dalam Pengelolaan Database. Atas bantuan Bapak/Ibu/Sdr saya. 2. Nama BapakIbu/Sdr tidak perlu dicantumkan. LAMPIRAN 1 TES Dengan hormat, Dengan segala kerendahan hati, saya mohon bantuan Bapak/Ibu/Sdr untuk mengisi tes ini yang berkaitan dengan judul penelitian saya Analisis Kemampuan Pustakawan Dalam Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang berada di lingkungan kampus. Penggunanya adalah sivitas akademika perguruan tinggi tersebut. Adapun

Lebih terperinci

Berikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan.

Berikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan. TAHAPAN PENELUSURAN INFORMASI Oleh Arief Surachman Berikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan. Pemakai Kebutuhan Pencatatan Analisa Penelusuran

Lebih terperinci

RANCANGAN DIREKTORI MASJID DI KECAMATAN KOTO BALINGKA DAN KECAMATAN SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT TUGAS AKHIR

RANCANGAN DIREKTORI MASJID DI KECAMATAN KOTO BALINGKA DAN KECAMATAN SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT TUGAS AKHIR RANCANGAN DIREKTORI MASJID DI KECAMATAN KOTO BALINGKA DAN KECAMATAN SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN UNSUR YANG DINILAI BERDASARKAN PERMENPAN NOMOR 9 TAHUN Oleh : Sri Mulyani

BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN UNSUR YANG DINILAI BERDASARKAN PERMENPAN NOMOR 9 TAHUN Oleh : Sri Mulyani BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN UNSUR YANG DINILAI BERDASARKAN PERMENPAN NOMOR 9 TAHUN 2014 Oleh : Sri Mulyani Butir kegiatan pustakawan Adalah kegiatan kepustakawanan yang dilakukan pustakawan dan dihargai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN

PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 34 PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2005 Seri Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Buku referensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung makna buku acuan atau sumber acuan. Definisi buku referensi (Trimo, 1997) adalah suatu buku atau

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode & nama mata kuliah : LM100 Pengantar Ilmu dan Informasi (2 SKS) Topik bahasan : Pengantar Ilmu dan Informasi Tujuan Pembelajaran umum : Mahasiswa memiliki pemahaman tentang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Langkah Sebelum Menulis Artikel Judul (1)

Langkah Sebelum Menulis Artikel Judul (1) K13 MPPI Pentingnya Publikasi Hasil Penelitian Penulisan Artikel Laporan Kegiatan S-1 Tidak Terakreditasi Alfiasari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen S-2 Publikasi Berkala Terakreditasi FEMA IPB 2012

Lebih terperinci