BAB I PENDAHULUAN. Karyanya mengambarkan ideologi atau pemikiranya yang besar mengenai puisi. warna bagi perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.
|
|
- Widyawati Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Chairil Anwar merupakan salah seorang penulis sajak atau puisi di Indonesia. Karyanya mengambarkan ideologi atau pemikiranya yang besar mengenai puisi seperti perang, revolusi, kematian dan sebagainya. Ia membawa suasana, gaya, ritme, tempo, nafas, kepekatan dan kelincahan yang mengagumkan dalam sastra Indonesia. Sampai saat ini pengaruh bahasa sajak Chairil Anwar masih terasa ikut membawa warna bagi perkembangan bahasa dan sastra Indonesia. Nama Chairil Anwar mulai dikenal di lingkungan seniman dan budayawan Jakarta ketika ia berusia 21 yaitu pada tahun Pada masa itu, Chairil Anwar sering mendatangi kantor redaksi majalah Pandji Poestaka untuk menerbitkan puisipuisinya. Kumpulan sajaknya antara lain adalah: Deru Campur Debu tahun 1949, Kerikil Tajam Yang Terampas Dan Yang Putus tahun 1949, Tiga Menguak Takbir bersama Rivai Apin, Asrul Sani dan Chairil Anwar tahun Ketiga buku tersebut telah disatukan pada buku yang berjudul Derai-Derai Cemara. Selain itu, terdapat sajak-sajak terjemahan, serta sejumlah prosa yang dihimpun oleh H.B. Jassin dalam buku Chairil Anwar pelopor angkatan 45 itu memberikan sumbangan besar tidak saja pada puisi dan sastra Indonesia, melainkan juga kepada budaya Indonesia secara umum. Dia pelopor angkatan 45 yang turut menyunbangkan pikiran dan tenaga jiwa raga ketika di tahun 1940-an Indonesia tengah berjuang 1
2 2 merebut kemerdekaan. Puisi-puisinya adalah semangat zamanya, yang menunjukkan keterlibatan penyair ini dalam masalah kebangsaan di saat yang sulit sekali, seperti puisi-puisinya tentang Diponegoro dan Persetujuan dengan Bung Karno serta puisi Karawang Bekasi. Chairil telah membuktikan bahwa dia telah menemukan bahasa puisi yang dalam kata-katanya sendiri menjadi dan mempribadi. Dia telah mengubah bahasa puisi yang sebelumnya kaku menjadi bahasa modern, khususnya sebagai bahasa sasrta agar bisa dipahami oleh masyarakat luwas. Sehingga para pelajar atau mahasiswa sastra serta masyarakat lainnya yang gemar menulis puisi kiranya bisa belajar pada Chairil Anwar bagaiman menulis puisi yang bagus. Hal ini yang membedakan puisi Chairil Anwar dari puisi-puisi saat itu dan puisi saat sekarang ini. Seiring dengan perkembangan zaman puisi karya Chairil Anwar sudah sulit ditemukan dan bahkan hampir hilang dari peredaran. Hanya beberapa orang saja yang bisa mengetahui puisi-puisi Chairil Anwar di tengah-tengah bermunculan karya-karya puisi lainnya oleh para penyair saat ini. Pada hal sebagai tokoh penyair Chairil Anwar telah melahirkan sejumlah karya puisi yang mendasar dalam sejarah sastra Indonesia. Ia telah menciptakaan kurang lebih sebanyak 74 puisi karya sendiri, 4 puisi saduran, 10 puisi terjemahan, 6 prosa karya sendiri, dan 4 prosa terjemahan. Akan tetapi karya puisinya tersebut sulit untuk di akses oleh para pelajar atau mahasiswa sastra serta masyarakat lainnya yang membutuhkan informasi karena belum tersusun secara sistematis dalam bentuk indeks puisi. Untuk menyikapi realita tersebut maka, perlu dibuatkan indeks puisi karya Chairil Anwar. Agar puisi karya Chairil Anwar tidak
3 3 dilupakan oleh masyarakat dan untuk memudahkan masyarakat khususnya generasi muda terutama bagi pelajar, dan mahasiswa sastra dalam mencari informasi tentang berbagai macam puisi karya Chairil Anwar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan sebelumnya maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pembuatan indeks puisi karya Chairil Anwar yang berjumlah 74 puisi asli. C. Tujuan Pengembangan Pengembangan ini bertujuan untuk membuat rancangan indeks puisi karya Chairil Anwar yang valid, efektif, dan praktis agar semua puisi yang dicantumkan dalam buku indeks puisi karya Chairil Anwar sesuai dengan data yang diperoleh dari penelitian. Memudahkan pemustaka dalam menelusur informasi tentang puisi karya Chairil Anwar. D. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan Spesifikasi Produk yang diharapkan adalah dibuat dalam bentuk buku Indeks. Buku indeks tersebut bahannya dari kertas HVS ukuran A5 dengan gaya tulisan times new roman dengan ukuran tulisan 12. Terdapat foto Chairil Anwar pada bagian sampul. Sampul memiliki warna yang dominan cokelat dan hitam. E. Pentingnya Pengembangan Pengembangan ini perlu dilakukan, karena belum adanya panduan lengkap atau buku indeks khusus puisi karya Chairil Anwar. Agar puisi karya Chairil Anwar tidak hilang dan mudah ditemukan oleh masyarakat khususnya generasi muda
4 4 terutama bagi pelajar, dan mahasiswa yang membutuhkan informasi tentang puisi karya Chairil Anwar. F. Definisi Istilah Untuk menghindari kekeliruan dalam penulisan tugas akhir ini, penulis memberikan penjelasan tentang beberapa istilah yang terdapat didalam judul TA ini yaitu: Indeks : Indeks dapat diartikan sebagai daftar kata atau istilah penting yang terdapat di dalam buku cetak (biasanya pada bagian akhir buku) tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah itu di temukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005) Puisi : Hasil sastra yang digubah dengan kata-kata pilihan yang terkait dengan berbagai syarat seperti; bait, sajak, irama, dsb. Puisi dapat dibedakan atas; pantun, syair, gurindam, rubai, dll menurut (Arifin, 1991). Karya : Menurut KBBI mengartikan karya adalah 1 pekerjaan; 2 hasil perbuatan; buatan; ciptaan (terutama hasil karangan) seperti novel Belenggu merupakan terkenal Armijn Pane. Asli maksudnya hasil ciptaan yang bukan saduran, salinan, atau terjemahan dan hasil
5 5 ciptaan yang bukan tiruan. Cetak merupakan segala sesuatu yang dicetak. Rekam artinya hasil pekerjaan merekam suara (misalnya musik), tuturan, cerita, dan sebagainya. Sastra berupa hasil sastra, baik berupa puisi, prosa, maupun lakon. Seni diartikan ciptaan yang dapat menimbulkan rasa indah bagi orang yang melihat, mendengar, atau merasakannya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005). Chairil Anwar : Lahir 26 juli 1922 di Medan, Sumatera Utara. Pernah hidup tak teratur (bohemian). Karena putus sekolah berusaha mandiri. Hingga cukup mampu menguasai bahasa Inggris, Belanda, dan Jerman. Melalui bahasa itu ia coba mengikuti hasil sastrawan besar dunia. Keganasan pemerintah Jepang dan revolusi fisik ketika merebut kemerdekaan telah membangkitkanya untuk berbicara soal harga diri, keadilan, kebenaran dan kemanusiaan. Ikut mendirikan majalah gema, memimpin ruang Gelanggang dalam majalah siasat. Meninggal 29 April 1949 di Jakarta. Setelah meninggal dinobatkan sebagai Pelopor Angkatan 45 (Arifin, 1991).
6 6 G. Metode Pengembangan 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development) atau R&D yang merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan meng uji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2014). Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yaitu membuat produk berupa indeks puisi karya Chairil Anwar. 2. Prosedur Penelitian Pengembangan (Development Research) Pengumpulan data Analisis kebutuhan Observasi/ wawancara/dokumen Merancang produk Kolaborasi dengan Ahli Angket Membuat produk Kolaborasi dengan Ahli Angket Uji coba pemakaian Terbatas pada penggunaan produk Angket Gambar 1. Bagan Prosedur Pengembangan
7 7 Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahapan dalam melakukan pengembangan produk indeks. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian pengembangan ini, adalah sebagai berikut: a. Analisis Kebutuhan Pada analisis kebutuhan pengguna produk yang dibuat dalam penelitian ini adalah indeks tercetak. Nantinya akan digunakan oleh pustakawan, masyarakat khususnya pelajar, dan mahasiswa dalam penelusuran informasi mengenai puisi tersebut untuk memudahkan, maka produk ini dibuat dalam bentuk indeks yang terdiri dari indeks puisi, judul puisi, yang terkandung dalam puisi, tahun puisi, jenis puisi, tema puisi, dan subtema puisi. Data yang dibutuhkan dalam rancangan indeks puisi ini adalah judul puisi, unsur/nilai yang terkandung dalam puisi, tahun puisi, jenis puisi, kutipan penggalan puisi, tema puisi, subtema puisi, dan nomor entri. Data yang diperoleh, akan didapat dengan cara melakukan observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan kepada 15 orang pengguna produk yang terbagi ke dalam dua kalangan. Kalangan mahasiswa sastra 11 orang, kalangan mahasiswa ilmu perpustakaan 4 orang. b. Rancangan Model (Produk) Strategi yang akan dilakuan dalam model (produk) indeks adalah dengan cara sebagai berikut. 1) Mengumpulkan semua data tentang puisi karya Chairil Anwar, data ini di peroleh dari observasi lansung ke Rumah Puisi Taufik Ismail di Padang Panjang..
8 8 2) Setelah semua data terkumpul, kemuadian dilakukan perancangan indeks, yaitu membuat sebuah indeks dan unsur-unsur apa saja yang digunakan dalam pembuatan sebuah indeks supaya, indeks ini dapat digunakan oleh pemakai dengan mudah. Adapun kualifikasi ahli/validator yang penulis butuhkan dalam rancangan model (produk) penelitian ini yaitu: Bapak Drs. Zulkifli, M. Pd, merupakan validator yang ahli dibidang pustaka sekaligus dosen Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang. Kemudian mendiskusikan tata cara dan aturan membuat indek puisi karya Chairil Anwar. Untuk validator yang ahli dibidang sastra adalah bapak Zelfeni Wimra, SHI, MA beliau ahli di bidang puisi, mendiskusikan mengenai tema puisi, sub tema puisi, nilai atau unsur puisi dan kutipan penggalan pada puisi c. Pembuatan atau Pengembangan Model (Produk) Tahap pengembangan model merupakan bagian terpenting dari produk yang akan dirancang. Untuk itu, digunakanlah berbagai literatur pendukung tentang cara merancang indeks dan melakukan uji validasi dengan para pakar dalam bidang sarana indeks. Produk indeks yang telah jadi akan diuji cobakan dan diperiksa kembali oleh ahli/validator, untuk menentukan valid produk indeks yang telah dibuat tersebut. Setelah uji coba, kemudian dilakukan revisi terhadap produk indeks tersebut jika masih ada kekuranganya. Tahap selanjutnya penulis membutuhkan kualifikasi/validator dibidang bahasa yaitu Ibu Yulfira Riza S.S., M.Hum sebagai
9 9 validator bahasa karena beliau ahli di bidang bahasa Indonesia, sehingga hasil penulisan rancangan produk indeks tersebut dapat didiskusikan dengan beliau. d. Evaluasi atau Pengujian Model (Produk) Tahapan berikut yaitu evaluasi/pengujian model produk. Pada tahapan ini, produk yang telah jadi akan diuji untuk menentukan efektivitas produk dan untuk menentukan efektivitas produk tersebut, kemudian akan dibuat daftar pernyataan untuk menilai produk yang dihasilkan. Di uji cobakan kepada 15 orang pengguna produk yang terbagi ke dalam dua kalangan. Kalangan mahasiswa sastra 11 orang sebagai kelompok besar, kalangan mahasiswa ilmu perpustakaan 4 orang sebagai kelompok kecil. 1) Desain Uji Coba Uji coba produk pengembangan ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu uji perseorangan yang diujikan kepada ahli dibidang sastra, selanjutnya dilakukan uji kelompok kecil kepada mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang, selanjutnya dilakukan uji kelompok besar kepada mahasiswa UNAND, dilakukan evaluasi terhadap produk indeks tersebut, sehingga data yang dibutuhkan untuk memperbaiki produk indeks ini dapat diperoleh secara lengkap. 2) Subjek Uji Coba Subjek uji coba dalam penelitian ini yaitu satu orang yang paham tentang puisi. 3) Jenis Data a) Data primer
10 10 Data mentah yang diperoleh lansung dari kumpulan buku yang berhubungan dengan bapak Chairil Anwar. Jumlah puisi karya Chairil Anwar berjumlah 74 puisi asli. b) Data Sekunder Adapun data sekunder yang dipakai dalam penelitian ini adalah Tugas Akhir, Jurnal, dan sumber yang masih ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. 4) Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data merupakan alat pengumpulan data yang digunakan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data yaitu dengan kuesioner yang berfungsi untuk melihat tingkat keberhasilan produk yang dibuat. Kegiatan ini dilakukan kepada subjek uji coba (kelompok kecil dan kelompok besar), sehingga data yang dibutuhkan untuk memperbaiki produk diperoleh secara lengkap. Hasil kuesioner tersebut dicatat, untuk dilakukan evaluasi terhadap produk yang dicobakan. 5) Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini tidak menguji hipotesis dan untuk analisis data menggunakan statistik deskriptif. Sugiyono menyatakan statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi.
BAB I PENDAHULUAN. penunjang kegiatan pembelajaran. Secara umum istilah pendidikan pemakai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan adalah unit yang memiliki peran yang bagus dalam mendukung sebuah kegiatan pendidikan, perpustakaan juga sebagai salah satu unit penunjang kegiatan pembelajaran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melayu dengan nama ibu kotanya Pulau Punjung. Kabupaten ini dibentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Dharmasraya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Pada kawasan ini dahulunya pernah berdiri sebuah Kerajaan Melayu dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan adalah suatu tempat yang berisi bermacam-macam koleksi dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan adalah suatu tempat yang berisi bermacam-macam koleksi dan berisikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Koleksi dapat berupa tercetak
Lebih terperinciBAB III HASIL PENGEMBANGAN. keterangan lain yang menyangkut pengobatan tradisional tersebut.
20 BAB III HASIL PENGEMBANGAN A. Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di beberapa kecamatan yang ada di kota Padang, terdapat beberapa informasi terkait dengan penelitian
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN. terhadap produk yang akan dibuat. Pada rancangan direktori REI tentang
BAB III HASIL PENELITIAN A. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan analisis tingkat kebutuhan pengguna terhadap produk yang akan dibuat. Pada rancangan direktori REI tentang kompleks perumahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejarah, dan keunikan lainnya. Bukittinggi juga dikenal dengan julukan kota Jam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bukittinggi merupakan sebuah kota yang berhawa sejuk di Sumatera Barat yang memiliki 3 kecamatan dengan 24 kelurahan. Bukittinggi dikenal juga dengan kota wisata karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertunjukan tradisional tersebut adalah permainan gandang tambua yang telah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minangkabau menjadi salah satu etnis di Indonesia, yang memiliki berbagai macam jenis seni pertunjukan tradisional. Salah satu jenis seni pertunjukan tradisional tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buku yang kita inginkan, namun fungsi dari perpustakaan tidak hanya tempat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan memang tidak asing lagi, terutama di kalangan para pelajar. Perpustakaan adalah suatu tempat yang digunakan untuk belajar dan meminjam buku yang kita inginkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan sebagai institusi yang menyediakan koleksi bahan pustaka tertulis, tercetak dan terekam, yang didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Namun dalam dasawarsa pertama abad ke-20, pola perjuangan memasuki titik
12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Perjuangan Perjuangan itu mengambil banyak bentuk dan varian, dalam skema perjuangan dominan dilakukan lewat cara-cara peperangan dan adu pasukan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian. 1.1
Lebih terperinciBAB III HASIL PENGEMBANGAN. analisis kebutuhan, rancangan model produk, pembuatan atau pengembangan
BAB III HASIL PENGEMBANGAN Pada hasil penelitian ini terbagi atas beberapa point yang akan dibahas yaitu analisis kebutuhan, rancangan model produk, pembuatan atau pengembangan model produk, dan evaluasi
Lebih terperinciRANCANGAN DIREKTORI MASJID DI KECAMATAN KOTO BALINGKA DAN KECAMATAN SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT TUGAS AKHIR
RANCANGAN DIREKTORI MASJID DI KECAMATAN KOTO BALINGKA DAN KECAMATAN SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Sejarah peradaban bangsa Indonesia mencatat dan membuktikan bahwa
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah peradaban bangsa Indonesia mencatat dan membuktikan bahwa penjajahan Kolonial Belanda yang memakan waktu ratusan tahun lamanya, telah mengakibatkan bangsa Indonesia
Lebih terperinciStrukturalisme Genetik
Strukturalisme Genetik Prinsip Dasar Strukturalisme Genetik Strukturalisme genetik (Genetic Strukturalism) adalah cabang penelitian sastra secara struktural yang tak murni. Kemunculannya sebagai reaksi
Lebih terperinciBAB III HASIL PENGEMBANGAN
22 BAB III HASIL PENGEMBANGAN A. Analisa Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan suatu proses untuk mendapatkan suatu informasi yang dibutuhkan oleh pengguna terhadap produk yang akan dibuat. Rancangan
Lebih terperinciBAB III HASIL PENGEMBANGAN
BAB III HASIL PENGEMBANGAN Pada hasil pengembangan ini terbagi atas beberapa point yang akan di bahas yaitu analisis kebutuhan, rancangan model (produk), pembuatan atau pengembangan model (produk), dan
Lebih terperinciSastra Lama dan Sastra Modern. Oleh: Valentina Galuh X-9/21
Sastra Lama dan Sastra Modern Oleh: Valentina Galuh X-9/21 Periodisasi Kesusastraan di Indonesia Sastra Lama Angkatan Balai Pustaka Zaman Peralihan Sastra modern Angkatan Pujangga Baru Angkatan 45 Angkatan
Lebih terperinci89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa
89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Mata pelajaran Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran sastra
Lebih terperinciRANCANGAN BUKU PANDUAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG TUGAS AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Adab Dan Humaniora
RANCANGAN BUKU PANDUAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Adab Dan Humaniora Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemakaian gaya bahasa di kalangan masyaakat sangat beragam, tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga dipakai dalam menyampaikan
Lebih terperinciRANCANGAN DIREKTORI DOKTER SPESIALIS DI KOTA PADANG TUGAS AKHIR
RANCANGAN DIREKTORI DOKTER SPESIALIS DI KOTA PADANG TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) dalam bidang Ilmu Perpustakaan
Lebih terperinciDESI PERMATA SARI NIM.
RANCANGAN KATALOG BUKU SKRIPSI JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA TAHUN 2015 2017 DI PUSAT PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai salah satu unsur kesenian yang mengandalkan kreativitas pengarang melalui penggunaan bahasa sebagai media. Dalam hal ini, sastra menggunakan
Lebih terperinciPrakata. iii. Bandung, September Penulis
Prakata Bahasa tidak dapat dipisahkan kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa mempunyai fungsi intelektual, sosial, dan emosional. Selain itu, pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra Indonesia telah bermula sejak abad 20 dan menjadi salah satu bagian dari kekayaan kebudayaan Indonesia. Sastra Indonesia telah mengalami perjalanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Menurut Felicia (2001), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti permainan bola dalam ruangan lainnya seperti olahraga basket, bulu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal merupakan permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regu beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang sastra dalam kurikulum adalah agar (1) peserta didik mampu menikmati dan memanfaatkan karya
Lebih terperinciESAI KRITIK SUDAH LARUT SEKALI, CHAIRIL ANWAR: KAWANKU DAN AKU ANALISIS ESAI
ESAI KRITIK SUDAH LARUT SEKALI, CHAIRIL ANWAR: KAWANKU DAN AKU ANALISIS ESAI Dalam kritik yang diberikan Teeew atas karya sastra SUDAH LARUT SEKALI : Kawanku dan Aku karya Chairil Anwar ini menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Puisi merupakan salah satu bentuk sastra yang lahir dari perasaan serta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Puisi merupakan salah satu bentuk sastra yang lahir dari perasaan serta pemikiran sastrawan atas pengalaman diri dan kondisi masyarakat yang terjadi pada saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perjalanan suatu bangsa pasti melewati banyak proses sejarah dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perjalanan suatu bangsa pasti melewati banyak proses sejarah dan arus pergerakan yang dialami oleh bangsa tersebut. Dalam proses memperjuangakan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. puisi antara lain Oidipus, Hamlet, Mahabaratha, Ramayana, dan sebagainya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra dari berbagai macam karya sastra yang ada. Dalam perkembangannya, puisi mengalami pasang surut sesuai pertumbuhan
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejalan dengan perkembangan masyarakatnya. Hal tersebut dapat dilihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesusastraan pada umumnya selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Demikian halnya dengan kesusastraan Indonesia. Perkembangan kesusastraan Indonesia sejalan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian
Lebih terperinciRANCANGAN DIREKTORI RUMAH GADANG DI KABUPATEN SOLOK SELATAN TUGAS AKHIR
1 RANCANGAN DIREKTORI RUMAH GADANG DI KABUPATEN SOLOK SELATAN TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar ahli Madya (A. Md) Dalam Bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pandangan pengarang terhadap fakta-fakta atau realitas yang terjadi dalam
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai karya sastra, novel muncul sebagai sebuah representasi atau pandangan pengarang terhadap fakta-fakta atau realitas yang terjadi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 Tinjauan aspek sosiokultural puisi-puisi pada harian Solopos dan relevansinya sebagai materi ajar alternatif bahasa Indonesia di SMA (harian Solopos edisi oktober-desember 2008) Oleh: Erwan Kustriyono
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan
9 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Katalog Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan ketersediaan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan memerlukan suatu
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran
KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia dan merupakan ekspresi kehidupan manusia. Karya sastra lahir di tengahtengah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan tanggapan penciptanya (pengarang) terhadap dunia dan merupakan ekspresi kehidupan manusia. Karya sastra lahir di tengahtengah mayarakat sebagai
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. struktural maupun jenisnya dalam kebudayaan.musik dapat mendamaikan hati yang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian. Musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan normanorma yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medianya (Semi,
Lebih terperinciSILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu
KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan Laporan Mencatat pokok-pokok antara fakta Laporan kegiatan isi laporan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra sebagai sebuah ungkapan pribadi pengarang berdasarkan kreativitas/ imajinasi pengarang. Sastra juga dapat dijadikan sebagai wadah seorang pengarang untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Drama merupakan karya yang memiliki dua dimensi karakter (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran atau seni pertunjukan.
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMPARAFRASAKAN PUISI SURAT DARI IBU KE DALAM KARANGAN NARATIF. Oleh
KEMAMPUAN MEMPARAFRASAKAN PUISI SURAT DARI IBU KE DALAM KARANGAN NARATIF Oleh Haris Nur Prasetyo Kahfie Nazaruddin Ali Mustofa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Email: haris91210@gmail.com ABSTRACT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan karya sastra tidak lepas dari penilaian-penilaian. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu seni adalah yang imajinatif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat memberikan tanggapannya dalam membangun karya sastra.
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN (RP)
RENCANA PEMBELAJARAN (RP) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Program : X/Umum Semester/Tahun Pel. : Ganjil/ 2005-2006 Pertemuan ke- : 31 Alokasi Waktu : 2.x 45 menit Standar Kompetensi : Mampu mengungkapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra lahir dari hasil kreatifitas dan imajinasi manusia, serta pemikiran dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir dari hasil kreatifitas dan imajinasi manusia, serta pemikiran dan juga pengalaman yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Keindahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. akan lumpuh tanpa bahasa, walaupun sebenarnya manusia juga dapat berkomunikasi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua makhluk hidup di muka bumi ini saling berinteraksi serta berkomunikasi satu sama lain tak terkecuali manusia. Untuk keperluan ini, manusia dapat menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi antarindividu yang satu dengan yang lain maupun antar kelompok yang satu dengan yang lain. Interaksi
Lebih terperinciBAHASA INDONESIA UNTUK
BAHASA INDONESIA UNTUK SMP/MTs KELAS IX Sarwiji Suwandi Sutarmo Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Bahasa Indonesia Bahasa
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KOTA YOGYAKARTA TERHADAP KESUSASTERAAN INDONESIA MODERN
PERSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KOTA YOGYAKARTA TERHADAP KESUSASTERAAN INDONESIA MODERN Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan yosi.wulandari@pbsi.uad.ac.id, titiek.suyatmi@pbsi.uad.ac.id,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan.
14 BAB II KAJIAN TEORI A. Bahan Referensi Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi rujukan tidak untuk dibaca secara terus menerus seperti halnya dengan buku cerita atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. materi yang harus diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra, yaitu puisi, prosa (cerpen dan novel), dan drama adalah materi yang harus diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini mengembangkan buku ajar pendamping pada tema 5 (pahlawanku) kelas 4 sekolah dasar dengan menggunakan model penelitian berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai makhluk yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nyawa beribu-ribu rakyat dan pahlawan-pahlawanya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan dan pergerakan menantang sebuah penjajahan.kemerdekaan Indonesia tidak diperoleh sebagai hadiah, tetapi melalui perjuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut tersebar di daerah-daerah sehingga setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Secara umum karya sastra terbagi atas tiga jenis yaitu puisi, prosa dan drama. Menurut Kosasih (2012:1), ketiga jenis karya sastra tersebut dibedakan berdasarkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA
PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia hingga saat ini sudah merdeka selama 69 tahun. Dengan sejarah panjang, Indonesia pula memiliki pahlawan-pahlawan yang berjuang untuk negaranya baik itu melalui
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. menyediakan alat telusur (indeks) untuk memudahkan user dalam mencari koleksi
11 BAB II LANDASAN TEORI Setiap perpustakaan tidak terlepas dari bahan rujukan dan bahan pustaka. Bahan pustaka merupakan bagian dari bahan rujukan. Di setiap perpustakaan menyediakan alat telusur (indeks)
Lebih terperincioleh Halimah FPBS Universitas Pendidikan Indonesia
oleh Halimah FPBS Universitas Pendidikan Indonesia SEJARAH SINGKAT NOVEL INDONESIA A. Masa Awal Novel Indonesia (1870-1900) Masa ini didorong oleh kebutuhan menyediakan bahan bacaan bagi pribumi, Indo-Belanda,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diabaikan karena Ijime dapat terjadi pada setiap orang, bahkan di negara-negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ijime atau penganiayaan merupakan fenomena sosial yang tidak dapat diabaikan karena Ijime dapat terjadi pada setiap orang, bahkan di negara-negara maju juga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode research and development (R&D) atau metode penelitian dan pengembangan. Sugiyono (2013:297) mengungkapkan
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN. Kepala Pusat Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang. Drs. H Afrizal, M. Ag
KATA SAMBUTAN Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia- Nya, Saudari Desi Permata Sari bisa menyelesaikan katalog buku ini dengan lancar. Sholawat beserta salam buat junjungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan peristiwa dan kegiatan yang berisi kegiatan memahami,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sastra merupakan aktivitas siswa dan guru untuk menciptakan peristiwa dan kegiatan yang berisi kegiatan memahami, menghayati dan memberikan tanggapan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: kritik sosial, bentuk, masalah, syair.
ABSTRAK Lucyana. 2018. Kritik Sosial dalam Syair Nasib Melayu Karya Tenas Effendy. Skripsi, Program Studi Sastra Indonesia, FIB Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Dr. Drs. Maizar Karim, M.Hum (II) Dwi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia hidup berbudaya dan berkomunikasi. Salah satu cara manusia untuk berkomunikasi yaitu melalui sastra. Sastra merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dasar penggunaan bahasa dalam sastra bukan sekedar paham, tetapi yang penting adalah keberdayaan kata untuk meninggalkan kesan kepada pembaca atau pendengarnya. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kata-kata. Manusia mengikuti aturan pembentukan kode verbal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua manusia berpikir, setelah berpikir dia ingin menyatakan pikirannya dalam bentuk kata-kata. Manusia mengikuti aturan pembentukan kode verbal yang merupakan
Lebih terperinciKONVENSI SASTRA DAN KESUSASTRERAAN DI INDONESIA. Oleh : Drs. Syahrudin M. Staf Pengajar Politeknik Negeri Medan
KONVENSI SASTRA DAN KESUSASTRERAAN DI INDONESIA Oleh : Drs. Syahrudin M. Staf Pengajar Politeknik Negeri Medan Pendahuluan Menurut Prof. A. Teeuw (1984:100-101) istilah konvensi masuk bidang sastra dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. puisi. Bahasa puisi mempunyai arti yang tersimpan dan ingin diungkapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bentuk karya sastra mempunyai bahasa yang khas salah satunya yaitu puisi. Bahasa puisi mempunyai arti yang tersimpan dan ingin diungkapkan oleh penulisnya. Menulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Plato,
Lebih terperinciBAB III HASIL PENGEMBANGAN. pendidikan pemakai termasuk bagian yang sangat penting di dalam perpustakaan.
BAB III HASIL PENGEMBANGAN A. Analisis Kebutuhan Pendidikan pemakai disetiap merupakan hal yang wajib diketahui oleh sejumlah masyarakat atau pengguna. Karena, pendidikan pemakai termasuk bagian yang sangat
Lebih terperincicommit to user BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra berfungsi sebagai penuangan ide penulis berdasarkan realita kehidupan atau imajinasi. Selain itu, karya sastra juga dapat diposisikan sebagai dokumentasi
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal Himne. Balada. Epigram. Elegi
1. Puisi baru yang berisi tentang cerita adalah. SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal 11.1 Himne Balada Epigram Elegi Kunci Jawaban : B Himne yaitu puisi yang digunakan sebagai bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang menimbulkan kondisi dan tuntutan berbeda sesuai dengan zamannya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. XVIII dan XIX. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu benda budaya yang dapat ditinjau dan ditelaah dari berbagai sudut. Teks-teks sastra bersifat multitafsir atau multiinterpretasi. Isi,
Lebih terperinciBAB III DATA DAN TEORY
BAB III DATA DAN TEORY A. Data Perancangan 1. Data Anak Anak adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Di masa ini pendidikan untuk mereka sangatlah penting
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang dialaminya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia telah menikmati kemerdekaan selama 72 Tahun, kemerdekaan atas diri sendiri, kemerdekaan beragama, kemerdekaan berkumpul dan berserikat, dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. dalam Setyosari
Lebih terperinciRELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI
RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS WWW.SRITI.COM SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciRANCANGAN DIREKTORI CAGAR BUDAYA DI KOTA PADANG TUGAS AKHIR
i RANCANGAN DIREKTORI CAGAR BUDAYA DI KOTA PADANG TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Diploma (A.Md) dalam bidang Ilmu Perpustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keniscayaan karena kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada zaman globalisasi ini, penerjemahan merupakan sebuah keniscayaan karena kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin meningkat sehingga penerjemahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia sehingga memegang peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitik beratkan keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia, dengan bahasa orang bisa bertukar pesan dan makna yang digunakan untuk berkomunikasi oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra ialah seni pertunjukan dalam kata-kata dan memiliki kekuatan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra ialah seni pertunjukan dalam kata-kata dan memiliki kekuatan untuk menghibur dengan adanya kata-kata yang menjadi komponen penting sastra juga memiliki
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan adanya sebuah metode atau pendekatan
54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian diperlukan adanya sebuah metode atau pendekatan yang berguna untuk memecahkan suatu permasalahan yang diteliti. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah sebuah media penyambung ilmu yang efektif bagi pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain menambah banyak ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciTEORI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA MENURUT MOODY
TEORI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA MENURUT MOODY Sebelum kita sampai pada pembicaraan mengenai teori pembelajaran apresiasi sastra menurut Moody, ada baiknya Anda terlebih dahulu mengetahui prinsip ganda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas orang dari segala jenjang usia. Namun, apakah semua orang bisa menikmati sebuah novel tanpa
Lebih terperinciLatihan untuk Modul 6, 7, dan 8
Latihan untuk Modul 6, 7, dan 8 LATIHan 1. Roman dan novel dapat dibedakan berdasarkan... (A) jumlah pelaku utamanya (B) kejadian luar biasa yang menentukan nasib kehidupan pelakunya (C) banyaknya kejadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari sebuah kesusastraan, terlepas dari apakah kegiatan bersastra dilakukan didasari ataupun tanpa didasari kesadaran untuk
Lebih terperinci