BAB II LANDASAN TEORI. The Random House Dictionary of the English Language memberikan definisi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. The Random House Dictionary of the English Language memberikan definisi"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Buku Rujukan The Random House Dictionary of the English Language memberikan definisi buku referensi/ rujukan adalah a publication consulted for facts or background information, as an encyclopedia, dictionary, atlas, yearbook, etc. Jadi buku rujukan adalah buku dengan apa orang berkonsultasi untuk mencari fakta-fakta atau informasi tentang latar belakang sesuatu obyek, orang atau peristiwa secara cepat dan mudah (Trimo, 1997). Referensi adalah sumber, acuan, rujukan atau petunjuk. (KBBI). Buku referensi merupakan buku yang dapat memberikan keterangan tentang suatu topik, nama orang, tempat, istilah, riwayat dari orang-orang terkenal dan lain sebagainya.bahan Rujukan merupakan sarana penting dalam penelusuran informasi yang menyajikan jawaban yang diinginkan dan menjelaskan isi dokumen serta membatasi pertanyaan. Semua dokumen rujukan merupakan dokumen sekunder atau dokumen turunan, artinya dokumen sekunder tersebut disusun berdasarkan dokumen asli atau dokumen primer. (Sulistyo-Basuki, 1992). Koleksi referensi atau bahan rujukan adalah kumpulan atau kelompok koleksi pustaka yang terdiri dari bahan-bahan pustaka berisi karya-karya yang bersifat memberitahu/ menunjukkan (informatif/ referensial) mengenai informasi-informasi 10

2 11 tertentu, yang disusun secara sistematis (biasanya secara alfabetis) untuk digunakan sebagai alat petunjuk atau konsultasi (Sumardji, 1992). Koleksi bahan rujukan merupakan koleksi yang terdiri dari buku-buku atau bahan pustaka lainnya, yang memuat informasi mengenai hal tertentu. Koleksi tersebut dianggap sangat bermanfaat karena dapat digunakan sebagai bahan rujukan atau acuan dalam hal memberi jawaban terhadap pengguna perpustakaan (Mustafa B., 1994). Sumber informasi referens atau bahan rujukan dapat diartikan sebagai sumber-sumber informasi yang memberikan keterangan tentang topik perkataan, tempat, peristiwa, data statistik, pedoman, alamat, nama orang, riwayat orang-orang terkenal. Dalam American Library Assocation Glossary of Library Terms disebutkan dua definisi untuk bahan rujukan, yaitu : (a) sebuah buku yang disusun dan diolah sedemikian rupa untuk digunakan sebagai sumber menemukan informasi tertentu dan tidak untuk dibaca secara keseluruhan dan (b) sebuah buku yang penggunaannya terbatas dalam gedung perpustakaan (Rahayu, 2014). Referensi berasal dari kata inggris to refer yang artinya menunjuk. Koleksi Rujukan merupakan sarana penting dalam penelusuran informasi yang menyajikan jawaban yang diinginkan dan menjelaskan isi dokumen serta membatasi pertanyaan. Semua dokumen rujukan merupakan dokumen sekunder atau dokumen turunan, artinya dokumen sekunder tersebut disusun berdasarkan dokumen asli atau dokumen primer (Sulistyo-Basuki, 1993).

3 12 Ciri-ciri dari koleksi rujukan yaitu buku untuk keperluan konsultasi. (1) Biasanya hanya bagian tertentu saja yang digunakan untuk kepentingan buku acuan semacam kamus, ensiklopedia, dan buku tahunan. (2) buku referensi tidak dimaksudkan untuk dibaca seperti buku biasa. (3) buku referensi seringkali terdiri dari entri yang terpotong-potong. Buku referensi biasanya tidak dipinjamkan, karena buku tersebut diperlukan setiap waktu untuk konsultasi. Informasi disusun untuk memudahkan penelusuran secara cepat dan menyeluruh. Susunan ini dapat menurut abjad, judul, subjek, atau kronologis disertai indeks untuk keperluan temu balik. (Sulistyo-Basuki, 1991). B. Manfaat Koleksi Rujukan Umum Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan koleksi rujukan sebagai berikut. 1. Memberikan keterangan atau penjelasan langsung dan mendasar tentang suatu hal yang ingin diketahui, jadi untuk menghilangkan keragu-raguan pengertian mengenai masalah tertentu. 2. Perbendaharaan kata yang dimiliki bertambah, bukan hanya mengetahui suatu kata atau istilah, bahkan kita pun dapat mengerti keterangan dasarnya, baik mengenal asal kata/ istilah, penggunaanya, pengucapannya, sejarah, padanan kata, lawan kata itu dan sebagainya. 3. Kita dapat mengetahui seluk beluk serta keadaan suatu negara atau tempattempat lain di dunia ini bahkan mengenai tempat yang belum pernah dikunjungi.

4 13 4. Riwayat hidup tokoh-tokoh terkemuka dan terkenal di dunia dapat diketahui, termasuk karya-karya, penghargaan yang mereka dapatkan, pengalaman mereka yang paling penting adalah mengetahui kiat mereka mengarungi hidup di dunia. 5. Keterampilan meningkat dalam hal kemampuan menggunakan bahan rujukan sebagai sumber informasi dasar. 6. Koleksi rujukan dapat dipakai untuk menunjang penelitian yang dilaksanakan yaitu dengan menggunakan data yang diperoleh dari sumber koleksi jurusan itu, misalnya statistik, peta. 7. Lokasi daerah terpencil atau pulau yang kurang terkenal dapat dengan mudah diketahui. 8. Memberikan petunjuk kepada pengguna untuk menemukan informasi yang dicari atau yang dibutuhkannya (Sulistyo-Basuki, 1991). Manfaat dari koleksi rujukan yaitu (1) Memberikan keterangan atau penjelasan langsung dan mendasar tentang suatu hal yang ingin diketahui untuk menghilangkan keragu-raguan pengertian mengenai masalah tertentu. (2) Perbendaharaan kata yang dimiliki bertambah, bukan hanya mengetahui suatu kata atau istilah bahkan kita pun dapat mengerti keterangan dasarnya baik mengenai kata/ istilah, penggunaannya, pengucapannya, sejarah, padanan kata, lawan kata dan sebagainya. (3) Kita dapat mengetahui seluk-beluk serta keadaan suatu negara atau tempat-tempat lain di dunia ini bahkan mengenai tempat yang belum pernah kita kunjungi. (4) Riwayat tokohtokoh terkemuka,serta koleksi rujukan dapat dipakai untuk menunjang penelitian dan

5 14 sebagai sarana penting dalam membantu pengguna jika memerluka n informasi (Mustafa B., 1994). C. Jenis-Jenis Rujukan Umum Jenis bahan rujukan umum memuat informasi mengenai kata dan istilah. Jenis bahan rujukan umum yang memuat informasi mengenai sumber kepustakaan (literatur). Jenis bahan rujukan umum lainnya. kelompok ini adalah buku petunjuk/ pegangan, sumber biografi dan direktori, statistik, buku tahunan, terbitan pemerintah, serta terbitan lainnya. Irawati Singarimbun menambahkan bahwa fakta-fakta dalam buku rujukan dikumpulkan dari berbagai sumber dengan susunan khusus sehingga dapat digunakan dengan mudah dan cepat. Kemudian ia pun mengelompokkan bahan rujukan umum menjadi dua jenis yaitu: 1) Jenis bahan rujukan yang memberikan informasi langsung misalnya: kamus, ensiklopedi, direktori, almanak, sumber biografi atau peta, dan buku statistik. 2) Jenis yang memberikan petunjuk kepada suatu sumber informasi misalnya: katalog, bibliografi, indeks dan abstrak (Sulistyo-Basuki, 1991). Jenis-jenis buku rujukan ialah kamus, ensiklopedia, sumber biografi, buku tahunan, almanak, suplemen ensiklopedia, dan sumber geografis seperti gazeeteer, buku panduan, atlas, peta dan globe, direktori, sumber mutakhir, seperti buku pegangan manual, statistika, bibliografi, majalah indeks, dan abstrak. 1. Kamus berisi kata sebuah bahasa atau istilah yang digunakan dalam suatu subjek, profesi, atau kejuruan yang disusun memuat tata susunan tertentu, biasanya

6 15 memuat abjad yang disertai dengan makna, ejaan, ucapan, pemakaian, dan sejenisnya. 2. Ensiklopedia adalah bahan rujukan yang menyajikan informasi secara mendasar namun lengkap mengenai berbagai masalah dalam berbagai bidang atau cabang ilmu pengetahuan.. Disusun berdasarkan urutan abjad yang berisi ringkasan topiktopik atau istilah tentang fakta atau peristiwa. 3. Direktori sering disebut juga dengan buku alamat sebab di dalamnya antara lain memuat alamat-alamat seseorang atau badan. Buku ini berisi petunjuk bagaimana cara mudah untuk menemukan alamat-alamat seseorang, nomor telepon, dan keterangan lain tentang seseorang atau badan yang didaftarnya. Disusun berdasarkan urutan abjad nama seseorang atau badan. 4. Buku pegangan /pedoman yaitu terbitan yang biasanya memuat keteranganketerangan tentang suatu bidang (berbagai bidang tertentu), disajikan dalam bentuk yang padat dan praktis. 5. Buku Tahunan(Yearbook) dan Annual memuat keterangan mengenai kejadiankejadian dalam satu tahun disertai dengan statistik, sedangkan anual tidak dilengkapi data statistik. 6. Almanak merupakan kalender yang disusun berdasarkan bulan, isinya tentang ramalan cuaca, astronomi dan berbagai peristiwa penting lainnya di suatu saat dan tempat tertentu.

7 16 7. Biografi memuat keterangan-keterangan tentang riwayat hidup seseorang yang disusun secara alfbetis dan sistematis. Biografi berguna untuk menjawab tanggal lahir, agama, hobi, keluarga, hasil karya dan sebagainya dari orang yang terkenal. 8. Peta adalah gambar atau lukisan pada kertas yang menunjukan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya dengan skala tertentu. 9. Atlas adalah kumpulan peta, diagram grafik-grafik, dan gambar yang dijilid. Didalamnya memuat berbagai informasi mengenai tanah, daerah, negara, hasil bumi, tambang, keadaan cuaca. 10. Globe adalah tiruan bumi berbentuk bola, yang dilukis pada permukaannya, baik bagian-bagian daratan meliputi benua, pulau-pulau, batas negara dan kondisi geografi darat, laut dalam, laut dangkal, selat dan lain-lain. 11. Bibliografi yaitu suatu daftar terbitan, baik dalam bentuk buku maupun berkala, bahkan dapat pula dalam bentuk bahan-bahan khusus. Dalam bibliografi hanya menunjukan bahan pustaka yang memuat informasi mengenai subjek tersebut. 12. Indeks suatu daftar yang disusun secara alfabetis tentang kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku cetakan ataupun artikel yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata, istilah atau artikel itu ditemukan. (Nugrahini, 2013) D. Pengertian Direktori Defined by the ALA Glossary of Library and Information science as a list of persons or organizations, systematically arranged, usually in alphabetic or classed order, giving address, officers, functions, and similar data for organizations,

8 17 directories a very important type of reference source. Didefinisikan oleh ALA Glossary perpustakaan dan ilmu informasi sebagai daftar orang atau organisasi, disusun secara sistematis, biasanya dalam urutan abjad atau digolongkan, memberikan alamat, petugas, fungsi, dan data sejenis untuk organisasi, merupakan jenis referensi sumber yang sangat penting (Bopp, 2001). Dalam kamus istilah perpustakaan dan dokumentasi (Nurhaidi, 1992). Panduan merupakan buku yang memuat daftar nama orang, badan, atau organisasi niaga dalam kota, kelompok kota, atau negara disusun berabjad atau menurut situasi jalan, untuk perusahaan, susunannya didasarkan pada klasifikasi berabjad disebut juga direktori. Direktori yaitu daftar nama orang dan atau organisasi dalam bidang tertentu yang disusun sistematis. Ada yang disusun alfabetis, ada pula yang disusun menurut golongan ilmu pengetahuan. Biasanya disertai juga alamat, organisasi/orang dalam bidang tertentu, jumlah staf, dan jenis kegiatan. Direktori berguna bagi lembaga, kantor yang sering ingin mengadakan komunikasi dan kerjasama dalam bidang tertentu (Hafiah, 2009). Direktori adalah sebuah senarai nama dan alamat orang, organisasi, produsen, majalah surat kabar. Contoh: Directory of special libraries and information resources Indonesia. Yang berisi alamat perpustakaan khusus di Indonesia (Sulistyo-Basuki, 2004). Direktori adalah daftar tokoh atau organisasi atau lembaga yang disusun secara sistematik, biasanya menurut abjad atau susunan kelas/ subjek dan memberikan data mengenai nama, alamat, afiliasi, kegiatan, dan sebaginya (Sulistyo- Basuki, 1991). Buku direktori adalah sebuah buku yang berisikan acuan atau

9 18 petunjuk praktis dalam menemukan alamat, nomor telepon, atau keterangan lainnya tentang seseorang atau suatu instansi, seperti direktori Perpustakaan Indonesia, yang didalamnya berisikan alamat-alamat perpustakaan, nama kepalanya, jumlah koleksi dan lain sebagainya (Syahyuman, 2012). Direktori adalah koleksi yang berupa daftar nama-nama orang, lembaga, organisasi maupun perkumpulan lain yang disusun alfabetis maupun sistematis. Dicantumkan data pendukung seperti: alamat, profesi, pendidikan, dan lain-lain. Data ini berguna untuk mengunjungi lembaga tertentu (Lasa, 1995). Direktori adalah sumber informasi untuk orang dan organisasi, disusun secara sistematis, umumnya secara alfabetis atau menurut kelas, memberikan informasi mengenai alamat, afiliasi, dan sebagainya (Martoatmodjo, 2007). Direktori yaitu berupa daftar nama-nama orang, lembaga, organisasi, atau perkumpulan yang disusun secara alfabetis dan sistematis. Dalam direktori dicantumkan data pendukung lainnya, seperti alamat, profesi dan pendidikan (Rahayu, 2014). Direktori merupakan buku acuan yang berisi daftar nama orang (pejabat)/ lembaga/ badan/ organisasi dilengkapi dengan alamat, kegiatan, kode dan data lain yang disusun secara sistematis (biasanya secara alfabetis atau urutan kode-kode nomor) (Sumardji, 1992). berikut. Menurut (Pawit M. Yusuf dan Priyo Subekti, 2010). Direktori ialah sebagai Direktori adalah buku alamat karena memang informasi yang ditampungnya juga antaranya tentang alamat-alamat. Namun sebenarnya directory tidak hanya memuat daftar alamat seseorang ataupun badan-badan organisasi. Ia berisi tentang keterangan mengenai orang, organisasi, dan keanggotaannya, alamat kantor, serta data tentang organisasi setempat. Buku ini juga berisi petunjuk bagaimana cara

10 19 mudah untuk menemukan alamat seseorang atau badan yang di daftarnya. Daftar alamat ini disusun berdasarkan urutan abjad nama badan atau orang lain. Direktori merupakan jenis buku yang termasuk sebagai buku rujukan yang berisi daftar nama orang (pejabat), lembaga, badan, organisasi yang dilengkapi dengan alamat, kegiatan, kode, dan data lain yang disusun secara alfabetis dan sistematis atau urutan kode-kode nomor. Dengan demikian, melalui direktori kita dapat menemukan informasi tentang keberadaan suatu organisasi, lembaga, badan atau perorangan. Contohnya yaitu, buku Petunjuk Telepon Bandung (Jakarta: Elnusa, 2004) atau Direktori Perpustakaan Desa di Jawa Barat (Bandung: Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Barat, 2003) (Suwarno, 2011). Jadi direktori merupakan sebuah buku yang berisi daftar alamat dan informasi lain yang disusun secara alfabetis. E. Tujuan direktori Tujuan adanya koleksi direktori di perpustakaan adalah sebagai berikut. 1. Memberikan kepastian informasi alamat tentang seorang tokoh maupun lembaga yang dapat dihubungi sewaktu-waktu. 2. Memperlancar komunikasi antartokoh, antarbidang, dan antara lembaga. Dengan adanya alamat yang lengkap maka akan mempercepat dan memperlancar komunikasi. 3. Mempercepat pertukaran informasi keilmuan yang dapat berdampak pada percepatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Rahayu, 2014).

11 20 Direktori masjid yang dibuat ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang masjid yang ada di Kota Solok. Informasi yang diberikan lengkap, akurat dan relevan karena bersumber dari Kementrian Agama dan pihak lainnya. F. Jenis-jenis direktori berikut. Mengenai ruang lingkup direktori, Katz (1978) membagi direktori sebagai 1. Direktori lokal: Biasanya terbatas hanya berupa buku telepon dan direktori kota setempat. Sifatnya terbatas pada ruang lingkup geografi setempat. Misalnya daftar alamat sekolah yang ada di Jakarta, Bandung, atau kota lain secara terbatas. 2. Direktori pemerintah: Jenis direktori ini pada umumnya diterbitkan oleh pemerintah dalam rangka menyebarluaskan informasi tentang lembaga dan data lainnnya yang dianggap penting kepada masyarakat luas. Direktori tentang perpustakaan khusus dan sumber informasi di Indonesia Direktori lembaga: direktori ini mendaftar lembaga-lembaga seperti sekolah, yayasan, perguruan tinggi, kantor-kantor pemerintah, dan lembaga-lembaga serupa. Contohnya antara lain: The Foundation Directory, Columbia University Press, New York, 1960, tidak tetap terbitnya. 4. Pelayanan investasi (investment service): Ini erat kaitannya dengan direktori perdagangan dan bisnis. Isinya memberikan laporan yang merinci tentang perusahan perorangan, umum, dan gabungan keduanya.

12 21 5. Direktori profesional: secara luas mendaftar organisasi-organisasi profesi seperti ahli hukum, dokter, pustakawan, dan juga para ilmuwan bidang lainnya. 6. Direktori perusahaan: ini terutama mendaftar semua informasi yang dihasilkan pabrik atau perusahaan, industri, dan perdagangan (Yusuf, 2010). Menurut (Tambusai, 2007) jenis Direktori dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu: a. Direktori Umum 1. Buku petunjuk yang bersifat lokal, misalnya buku telepon, petunjuk kota, alamat, dan sebagainya. 2. Buku petunjuk yang berhubungan dengan pemerintah, misalnya petunjuk tentang kantor pos, kantor polisi, kantor wali kota, kantor gubernur dan instansi-instansi pemerintah lainnya. Buku petunjuk kelompok ini sering juga memuat informasi tentang badan-badan internasional. 3. Buku petunjuk yang memuat informasi tentang badan-badan instansi, misalnya sekolah, yayasan, perpustakaan, rumah sakit, museum dan informasi yang sejenis. Contoh: - The Word of Learning. London: Europa Publications, Buku Petunjuk Telepon b. Direktori Khusus 1) Buku petunjuk tentang suatu profesi, misalnya ahli hukum, ahli perpustakaan, dokter, dan sebagainya.

13 22 2) Buku petunjuk yang memuat informasi tentang perdagangan dan industri, misalnya pabrik, perusahaan, dan biro jasa. Contoh: - American Universities and Colleges. Washington: American Council on Education, The Amarican Library Directory. New Year: R.R Bowker Co; 1923 to date, biennial. Berdasarkan jenis-jenis direktori tersebut, maka direktori masjid di kota Solok yang penulis buat termasuk ke jenis direktori lokal, karena bersifat lokal dan berisi daftar alamat, nama masjid, tahun berdiri, nagari, kecamatan, luas tanah, dan kegiatan masjid.

14 BAB III HASIL PENGEMBANGAN A. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan analisis tingkat kebutuhan pengguna terhadap produk yang akan dibuat. Dalam penelitian ini, penulis akan membuat sebuah sumber informasi berupa direktori masjid yang terdapat di kota Solok. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara tehadap lima orang dari mahasiswa D3 Ilmu Perpustakaan, tiga orang dari masyarakat/ orang tua murid, dua orang kalangan Ustazd atau Ustazdah yang sekaligus merupakan masyarakat kota Solok. Wawancara pertama dilakukan kepada mahasiswa D3 Ilmu perpustakaan Erpita (informan I) pada tanggal 17 Juni 2017 pukul WIB. Dalam wawancara tersebut, didapatkan data bahwa informan I memiliki informasi yang kurang terhadap masjid yang ada di kota Solok. Informan hanya mengetahui masjid Agung Al- Musinin yang terdapat di kota Solok. Informan kedua adalah Rizka Putri Kasanah (informan II) wawancara dilakukan pada tanggal 17 Juni 2017 pukul WIB. Dalam wawancara tersebut didapatkan data bahwa informan II hanya mengetahui masjid Agung Al- Musinin dan masjid Syukur yang terdapat di kota Solok. Informan ketiga adalah Raini Agusti (informan III) wawancara dilakukan pada tanggal 18 Juni 2017 pukul WIB. Dalam wawancara tersebut didapatkan data bahwa informan III hanya mengetahui masjid Agung Al- Musinin, Syukur, dan Syura yang ada di kota 23

15 24 Solok. Informan keempat adalah Risda (informan IV) wawancara dilakukan pada tangga 18 Juni 2017 pukul WIB. Dalam wawancara tersebut didapatkan data bahwa informan IV hanya mengetahui masjid Agung Al- Musinin akan tetapi alamat masjid tidak diketahuinya. Informan kelima adalah Raithul Jannah (informan V) wawancara dilakukan pada tanggal 19 Juni 2017 pukul WIB. Dalam wawancara tersebut didapatkan data bahwa informan V hanya mengetahui masjid Syukur yang ada di kota Solok. Selanjutnya, hasil wawancara dari masyarakat orang tua murid yang bernama Novia Hendri, Widya Rama Nita, dan Anggia wawancara ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2017 pukul WIB. Dalam wawancara ini didapatkan data bahwa mereka sedikit yang mengetahui informasi kegiatan TPQ/ MDA yang ada di masjid. Sementara itu, mereka membutuhkan informasi tersebut dan alamat masjid yang ada di kota Solok tidak diketahui mereka. Mereka mengusulkan untuk membuat buku direktori tentang masjid yang ada di kota Solok. Selanjutnya, hasil wawancara dari kalangan ustazd yang bernama Pak Idasril dan Pak Armen wawancara ini dilakukan pada tanggal 22 Juni 2017 pukul WIB. Dalam wawancara ini didapatkan data bahwa mereka kurang mengetahui informasi masjid-masjid yang ada di kota Solok. Sementara itu informasi itu dibutuhkannya, dan mereka membutuhkan buku direktori masjid yang ada di kota Solok. Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan bahwa kesepuluh informan hanya mengetahui masjid Agung Al- Muhsinin tidak mengetahui informasi

16 25 tentang masjid-masjid lain yang ada di kota Solok. Sementara itu, alamat atau lokasi masjid kurang diketahuinya. Oleh sebab itu, butuh alat temu balik informasi bagi masyarakat terhadap masjid-masjid di kota Solok dengan membuat direktori masjid di kota Solok. B. Rancangan Model Produk Dalam merancang produk ini penulis berkolaborasi atau berdiskusi dengan validator ahli di bidang direktori, yaitu Bapak Erida, dosen Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang. Adapun teknik pengumpulan data diambil dengan menggunakan angket atau kuisioner untuk mengukur kevalidan produk yang dibuat. Angket berisi butiran pertanyaan yang akan dijawab validator ahli untuk memvalidasi produk tersebut. Validasi yang dilakukan oleh ahli produk adalah dalam bentuk buku cetak dengan ukuran A5. Strategi yang penulis lakukan dalam merancang produk (direktori) adalah sebagai berikut. 1. Mengumpulkan semua data tentang masjid di kota Solok yang dilakukan melalui penelitian langsung ke lapangan. Jumlah masjid yang tercatat di kota Solok berdasarkan data tahun 2017 tercatat sebanyak 52 masjid. Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk mencari data mentah ke Kementrian Agama (kemenag) untuk selanjutnya melakukan penelitian di seluruh masjid yang ada di kota Solok untuk memperoleh informasi tambahan.

17 26 2. Melakukan perancangan direktori dengan membuat unsur-unsur yang akan digunakan untuk membuat sebuah direktori supaya direktori ini dapat digunakan oleh pemakai dengan mudah. Adapun unsur- unsur informasi pada direktori sebagai berikut. a. Nama masjid b. Alamat c. Foto masjid d. Luas tanah e. Luas Bangunan f. Tahun berdiri g. Status tanah h. Kegiatan i. Indeks

18 27 Berikut rancangan direktori yang telah dibuat. Gambar. 1 Rancangan Direktori Rancangan awal produk Setelah Revisi Produk dirancang, kemudian dikonsultasikan bersama validator ahli. Dalam tahap validasi ini, pada tanggal 08 Juni validator menyarankan penulisan susunan rancangan direktori berdasarkan kecamatan yang ada di kota Solok, nomor pojok kiri atas tidak perlu dipakai karena telah memakai nomor halaman, tidak perlu dicantumkan nama pengurus masjid dan nomor telepon karena informasi akan berganti di setiap periode jabatan pengurus tersebut dan posisi foto masjid di tengah agar seimbang antara bagian kanan dan kiri kertas rancangan direktori. Setelah unsur-unsur terpenuhi, dilakukan revisi terhadap rancangan direktori sesuai dengan arahan/ masukan yang diberikan oleh validator. Pada tanggal 12 Juni 2017 rancangan direktori masjid di kota Solok yang sudah direvisi dinyatakan valid

19 28 oleh validator ahli. Penulisan susunan berdasarkan kecamatan yang ada di kota Solok agar memudahkan pengguna dalam menelusuri informasi mengenai masjid-masjid yang ada di Kota Solok. Oleh karena itu, penyusunan dimulai dari Kecamatan Lubuk Sikarah dan Kecamatan Tanjung Harapan. Selanjutnya, di bagian kover/ sampul depan, validator ahli berpendapat bahwa kover/ sampul depan direktori masjid di kota Solok sudah bagus akan tetapi gambar masjid yang ada di bagian kover/ sampul depan buku itu dipercerah agar gambar masjid lebih tampak jelas, letak kata-kata direktori masjid di kota Solok, Provinsi di Sumatera Barat di geser ke bawah agar tidak menutupi gambar masjid.

20 29 Rancangan kover atau sampul tampak depan pada produk. Gambar 2. Kover Depan kover sebelum revisi kover setelah revisi Pada tanggal 08 Juni 2017, validator ahli menyarankan di bagian kover belakang buku terdapat sedikit revisi bahasa yang terdapat di bagian kover belakang buku karena bahasa yang digunakan kurang efektif.

21 30 Rancangan kover belakang Gambar. 3 Kover Belakang K0ver belakang sebelum revisi kover belakang setelah revisi Pada tanggal 12 Juni 2017, rancang sampul atau kover yang sudah direvisi dinyatakan valid oleh validator ahli. Berikut merupakan sampul atau kover buku direktori masjid di kota Solok yang telah di validasi oleh validator ahli.

22 31 Gambar. 4 contoh kover buku Berikut lembaran validasi yang telah diberikan oleh validator ahli. Tabel 1 Hasil Validasi Oleh Validator Ahli Butir Soal Validasi Erida Kesimpulan A Berdasarkan angket yang diberikan kepada validator I, produk ini memberikan kemudahan dalam penelusuran masjid. Validator juga menyatakan bahwa, direktori ini sudah efektif untuk membantu dalam penelusuran masjid, Isi informasi dalam direktori ini sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna, unsur-unsur direktori yang

23 32 digunakan dalam penelusuran pada direktori sudah efektif. Jadi, secara keseluruhan rancangan direktori ini dapat digunakan dengan tanpa revisi. C. Pembuatan atau Pengembangan Model Produk Setelah produk divalidasi oleh validator ahli perpustakaan, maka validasi selanjutnya dilakukan oleh validator bahasa. Validator bahasa yang membantu validitas produk ini adalah Bapak Hasri Fendi, SS., M. Pd dosen Bahasa Indonesia di Fakultas Adab dan Humaniora. Validator bahasa menvalidasi ketepatan EYD, aspek kebahasaan yang komunikatif, ketepatan ide, dan kelengkapan informasi yang terdapat dalam produk tersebut. Direktori masjid di kota Solok disusun berabjad sesuai dengan nama masjid. Masyarakat maupun pengguna mudah dalam penelusuran informasi mengenai masjid. Bentuk susunan dari pembuatan direktori masjid di Kota Solok adalah sebagai berikut. 1) Sampul direktori Pada bagian awal buku memiliki kaver yang berfungsi untuk menutupi bagian dalam buku, kaver berfungsi untuk memberikan minat baca kepada pembaca dan juga berfungsi untuk memberikan identitas dari isi keseluruhan buku, untuk itu penulis akan merancang kaver direktori masjid di kota Solok agar pengguna atau pembaca dapat mengenali buku tersebut dengan melihat kavernya, serta agar pengguna membacanya dengan melihat kaver direktori masjid di kota Solok.

24 33 2) Kata Pengantar Kata pengantar merupakan bagian awal dari penulisan dari buku direktori masjid di kota Solok. Kata pengantar merupakan sepatah kata dari penulis pada pembaca mengenai direktori masjid di kota Solok. Kata pengantar memuat kalimat puji syukur kepada Allah SWT, ucapan terima kasih dari penulis serta ungkapan harapan penulis terhadap sebuah karya, meminta kritikan dan saran kepada pembaca serta ucapan terima kasih. 3) Daftar isi Daftar isi merupakan lembar halaman setelah kata pengantar yang memuat petunjuk untuk menelusur informasi dalam buku direktori masjid di kota Solok, yang berisikan halaman dari pokok-pokok isi buku yang sesuai dengan susunan dalam buku. 4) Pendahuluan a. Latar belakang b. Maksud dan Tujuan c. Masjid-masjid di kota Solok Dari setiap masjid di kota Solok memberikan informasi penting sebagai berikut.

25 34 a) Nama masjid Setiap masjid di Kota Solok mempunyai nama yang akan memudahkan untuk mengenali masjid yang akan dicari, biasanya nama masjid ditulis di plang gerbang masjid ketika akan masuk ke masjid. b) Alamat masjid Alamat masjid sangat penting untuk menemukan masjid yang akan dicari, bisanya alamat juga dicantumkan di plang gerbang masjid ketika akan masuk masjid. misalnya ustadz ingin ceramah pada bulan ramadhan atau ustadz ingin pergi khotbah jumatan di suatu masjid maka agar mudah mencari alamat digunakan direktori masjid. c) Kecamatan Kota Solok memiliki dua kecamatan yaitu kecamatan Lubuk Sikarah dan Tanjung Harapan. Agar dapat memudahkan dalam pencarian masjid diperlukan kecamatan dari setiap keberadaan masjid, dari kecamatan ini akan lebih memudahkan dalam pencarian alamat masjid di Kota Solok. d) Luas tanah Setiap masjid mempunyai luas tanah yang berbeda-beda. Luas tanah dapat dijadikan informasi penting dari setiap masjid untuk mengetahui salah satu identitas dan luas tanah dari setiap masjid, maka dibuatkan luas tanah dari setiap masjid.

26 35 e) Luas bangunan Luas bangunan dapat dijadikan informasi penting dari setiap masjid untuk mengetahui salah satu identitas dan besar bangunan dari setiap masjid. f) Status tanah Setiap masjid mepunyai status tanah seperti wakaf, milik pemerintah, milik pribadi, masyarakat dan lain sebagainya. Maka status perlu diinformasikan, karena status menunjukkan sautu keadaan dari setiap masjid di Kota Solok. g) Indeks Di bagian akhir buku juga dicantumkan indeks. Indeks merupakan daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku direktori (biasanya pada bagian akhir buku) yang tersusun menurut abjad untuk memberikan informasi tentang halaman tempat kata atau istilah itu dicantumkan. Ini juga salah satu kemudahan bagi pengguna informasi dalam menemukan halaman atau kata istilah.

27 36 Adapun tata bahasa yang sebelum revisi dan sesudah revisi sebagai berikut. Gambar. 5 Rancangan Bahasa Direktori Sebelum Revisi Setelah Revisi Produk diserahkan dengan kondisi lengkap sebanyak lima puluh dua masjid, pada tanggal 12 Juni Menurut Bapak Hasri Fendi, informasi yang terdapat dalam produk ini sudah lengkap. Akan tetapi, penggunaa EYD perlu direvisi ulang. Setelah produk direvisi atau diperbaiki EYD dan tata kalimatnya. Pada tanggal 4 Juli 2017, produk yang telah direvisi diserahkan kembali kepada validator bahasa. Setelah validator bahasa mengisi angket yang kedua kalinya validator menvalidkan bahwa produk ini layak diujicobakan.

28 37 Tabel 2 Hasil Validasi Oleh Validator Bahasa Validasi Butir Soal Kesimpulan Bapak Hasri Efendi A B A A Berdasarkan angket yang diberikan kepada Validator II ( bahasa) pemaparan informasi pada direktori sudah baik, penulisan pada direktori sudah sesuai EYD. Serta bahasa yang digunakan dalam direktori ini sudah lengkap. Jadi, secara keseluruhan bahasa dan cantuman informasi pada direktori ini dapat digunakan tanpa revisi. D. Evaluasi dan Pengujian Model (Produk) Produk yang telah divalidasi oleh validator ilmu perpustakaan dan validator bahasa kemudian diujicobakan. Uji coba ini dilakukan secara perorangan dan kelompok. Untuk perorangan, dilakukan dengan lima orang mahasiswa dan kelompok diujicobakan kepada 3 orang masyarakat orang tua murid dan 2 orang dari kalangan ustazd. 1. Uji coba Perorangan Mahasiswa D3 Ilmu perpustakaan Erpita (SU I), Rizka Putri Kasanah (SU II), Raini Agusti (SU III), Risda (SU IV), Raithul Jannah (SU V). Sebagai subjek uji

29 38 coba, SU I, SU II, SU III, SU IV, SU V sangat setuju dengan adanya direktori masjid kota Solok sangat membantu dalam menelusuri informasi tentang masjid yang ada di kota Solok. Masjid-masjid yang ada di kota Solok akan dengan mudah ditemukan dengan menggunakan direktori ini. Isi yang tercantum dalam direktori ini pun cukup lengkap dengan bahasa yang cukup mudah dimengerti ditambah lagi dengan adanya foto, kode qr, dan data lain yang memudahkan untuk menelusuri masjid. Panduan ujicoba dilampirkan dalam penelitian ini. 2. Uji coba kelompok Selanjutnya, uji coba kelompok yaitu kelompok I dari tiga masyarakat orang tua murid dan kelompok II dari dua orang kalangan ustazd. Kelompok I berpendapat bahwa informasi yang tercantum dalam direktori ini sudah lengkap, bahasa yang ada dalam direktori ini sudah lengkap, bahasa yang ada dalam direktori ini cukup mudah dimengerti, dan tampilan direktori ini juga menarik. Kelompok II berpendapat bahwa berpendapat bahwa buku direktori ini sangat berguna untuk menelusuri informasi masjid-masjid yang ada di kota Solok, tampilan dari buku direktori ini juga menarik dan layak digunakan. Secara keseluruhan subjek ujicoba mengatakan sangat setuju 70%, setuju 30%, dan kurang setuju 0% dengan adanya direktori masjid di kota Solok dan yang mengatakan kurang setuju 0%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Jadi Direktori Masjid di Kota Solok ini layak digunakan.

30 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kota Solok, dapat disimpulkan bahwa masjid di kota Solok berjumlah 52 masjid yang tersebar di 2 kecamatan yaitu kecamatan Lubuk Sikarah dan Tanjung Harapan. Informasi yang terdapat dalam buku direktori Masjid ini adalah nama, alamat, luas tanah, luas bangunan, tahun berdiri, status tanah, dan kegiatan yang dilakukan di masjid. Produk yang dihasilkan sudah valid, efektif, dan praktis digunakan oleh masyarakat yang membutuhkan informasi tentang masjid yang ada di kota Solok. Sebab data mentah diperoleh langsung dari Kementrian Agama (Kemenag) kota Solok. Data 52 masjid yang ada di kota Solok bersumber dari Kemenag tahun B. Saran Setelah memperhatikan hasil pengembangan penelitian yang telah dilaksanakan di Kota Solok, maka penulis menganjurkan beberapa saran kepada masyarakat dalam mencapai kemajuan dimasa yang akan datang, yaitu sebagai berikut: 1. Kepada pengurus masjid di Kota Solok hendaknya memiliki petunjuk arah atau papanisasi (plang masjid), agar masyarakat yang belum tahu tentang masjid tersebut dapat dengan mudah menemukannya, karena tidak semua masyarakat 39

31 40 berasal dari Kota Solok jadi mereka akan sedikit kesulitan untuk menemukan masjid tersebut jika tidak diberikan petunjuknya. 2. Pengurus masjid hendaknya memiliki Nomor Telepon, Nomor Faksimili, Website dan masjid di Kota Solok bisa lebih dikenal oleh masyarakat dan masyarakat akan lebih mudah menemukan informasinya. 3. Ustadz/ Ustadzah agar memiliki buku direktori masjid supaya dapat mempermudah dalam mencari lokasi masjid untuk mengisi acara ceramah di masjid.

32 41

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bagian kajian teori ini, akan dibahas topik mengenai direktori yang

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bagian kajian teori ini, akan dibahas topik mengenai direktori yang BAB II KAJIAN TEORI Pada bagian kajian teori ini, akan dibahas topik mengenai direktori yang ditujukan untuk mempermudah penelusuran informasi bagi pengguna. Unsur pembangun direktori yang sederhana akan

Lebih terperinci

LAYANAN REFERENSI DAN PROMOSI KOLEKSI REFERENSI

LAYANAN REFERENSI DAN PROMOSI KOLEKSI REFERENSI LAYANAN REFERENSI DAN PROMOSI KOLEKSI REFERENSI Materi disampaikan pada Pelatihan Peningkatan Mutu Tenaga Pustakawan STAH Santika Dharma Malang Di UPT Perpustakaan Universitas Negeri Malang Oleh: Nining

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menyediakan alat telusur (indeks) untuk memudahkan user dalam mencari koleksi

BAB II LANDASAN TEORI. menyediakan alat telusur (indeks) untuk memudahkan user dalam mencari koleksi 11 BAB II LANDASAN TEORI Setiap perpustakaan tidak terlepas dari bahan rujukan dan bahan pustaka. Bahan pustaka merupakan bagian dari bahan rujukan. Di setiap perpustakaan menyediakan alat telusur (indeks)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. cerita atau pelajaran (Sulistyo, 1995). Jadi, buku-buku atau koleksi rujukan berarti

BAB II KAJIAN TEORI. cerita atau pelajaran (Sulistyo, 1995). Jadi, buku-buku atau koleksi rujukan berarti 12 BAB II KAJIAN TEORI 1. Buku Rujukan Buku rujukan adalah buku yang didesain untuk dirujuk atau diacu dari masa ke masa untuk mencari informasi khusus, tidak dibaca terus menerus seperti buku cerita atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Referensi berasal dari kata Inggris to refer yang artinya menunjuk.

BAB II KAJIAN TEORI. Referensi berasal dari kata Inggris to refer yang artinya menunjuk. 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Koleksi Referensi 1. Pengertian Koleksi Referensi Referensi berasal dari kata Inggris to refer yang artinya menunjuk. Didalam peprustakaan dapat diartikan menunjuk kepada suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi A. Bahan Referensi BAB II KAJIAN TEORI Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi rujukan tidak untuk dibaca secara terus menerus seperti halnya dengan buku cerita atau buku

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dimiliki sebuah perpustakaan adalah koleksi referensi.

BAB II LANDASAN TEORI. dimiliki sebuah perpustakaan adalah koleksi referensi. 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Koleksi Rujukan Dalam perpustakaan terdapat berbagai koleksi yang dapat membantu pemustaka dalam mencari informasi yang dibutuhkannya salah satu koleksi yang dimiliki sebuah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi BAB II KAJIAN TEORI A. Buku Rujukan Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi rujukan tidak untuk dibaca secara terus menerus seperti halnya dengan buku cerita atau buku

Lebih terperinci

RANCANGAN DIREKTORI DOKTER SPESIALIS DI KOTA PADANG TUGAS AKHIR

RANCANGAN DIREKTORI DOKTER SPESIALIS DI KOTA PADANG TUGAS AKHIR RANCANGAN DIREKTORI DOKTER SPESIALIS DI KOTA PADANG TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) dalam bidang Ilmu Perpustakaan

Lebih terperinci

PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd

PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd Disajikan pada Pendidikan pada Pendidikan dan Pelatihan Pelatihan Perpustakaan para guru se-kota Mojokerto Tanggal 5-7 Januari 2012 Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN. terhadap produk yang akan dibuat. Pada rancangan direktori REI tentang

BAB III HASIL PENELITIAN. terhadap produk yang akan dibuat. Pada rancangan direktori REI tentang BAB III HASIL PENELITIAN A. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan analisis tingkat kebutuhan pengguna terhadap produk yang akan dibuat. Pada rancangan direktori REI tentang kompleks perumahan

Lebih terperinci

PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI

PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Makalah ini disampaikan pada Diklat calon tenaga pustakawan Pesantren Mahasiswa Al-Hikam II Depok Tanggal 21 April 2009 OLEH : SETIAWAN, S.Sos (Pustakawan Pertama) UPT PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Keberadaan perpustakaan perguruan tinggi sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melayu dengan nama ibu kotanya Pulau Punjung. Kabupaten ini dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Melayu dengan nama ibu kotanya Pulau Punjung. Kabupaten ini dibentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Dharmasraya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Pada kawasan ini dahulunya pernah berdiri sebuah Kerajaan Melayu dengan

Lebih terperinci

PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN

PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN Disusun Oleh : Junaida, S.Sos NIP. 132303359 PERPUSTAKAAN DAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......i DAFTAR ISI.ii

Lebih terperinci

BAHAN RUJUKAN. Nurul Hikmah, S. Hum

BAHAN RUJUKAN. Nurul Hikmah, S. Hum BAHAN RUJUKAN Nurul Hikmah, S. Hum I. PENGERTIAN, JENIS & FUNGSI BAHAN RUJUKAN II. KAMUS & ENSIKLOPEDI DEFINISI Sri Marnodi : Sumber-sumber dasar yang bisa dipakai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENGEMBANGAN. keterangan lain yang menyangkut pengobatan tradisional tersebut.

BAB III HASIL PENGEMBANGAN. keterangan lain yang menyangkut pengobatan tradisional tersebut. 20 BAB III HASIL PENGEMBANGAN A. Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di beberapa kecamatan yang ada di kota Padang, terdapat beberapa informasi terkait dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejarah, dan keunikan lainnya. Bukittinggi juga dikenal dengan julukan kota Jam

BAB I PENDAHULUAN. sejarah, dan keunikan lainnya. Bukittinggi juga dikenal dengan julukan kota Jam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bukittinggi merupakan sebuah kota yang berhawa sejuk di Sumatera Barat yang memiliki 3 kecamatan dengan 24 kelurahan. Bukittinggi dikenal juga dengan kota wisata karena

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi rujukan merupakan koleksi bahan pustaka yang dilayankan disetiap

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi rujukan merupakan koleksi bahan pustaka yang dilayankan disetiap BAB II KAJIAN TEORI Koleksi rujukan merupakan koleksi bahan pustaka yang dilayankan disetiap perpustakaan. Koleksi rujukan terletak di bagian atau salah satu ruangan yang ada di perpustakaan. Setiap perpustakaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi rujukan adalah koleksi bahan pustaka atau contoh-contoh bahan,

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi rujukan adalah koleksi bahan pustaka atau contoh-contoh bahan, 10 BAB II KAJIAN TEORI A. Koleksi Rujukan Koleksi rujukan adalah koleksi bahan pustaka atau contoh-contoh bahan, baik yang dimiliki oleh perpustakaan maupun yang berada diluar perpustakaan yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang memudahkan para pengguna mencari informasi yang dibutuhkan salah satunya

BAB II LANDASAN TEORI. yang memudahkan para pengguna mencari informasi yang dibutuhkan salah satunya 1 BAB II LANDASAN TEORI Bahan pustaka adalah bagian dari bahan rujukan atau sering disebut dengan koleksi rujukan. Pada perpustakaan menyediakan alat telusur informasi seperti indeks yang memudahkan para

Lebih terperinci

RANCANGAN DIREKTORI MASJID DI KECAMATAN KOTO BALINGKA DAN KECAMATAN SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT TUGAS AKHIR

RANCANGAN DIREKTORI MASJID DI KECAMATAN KOTO BALINGKA DAN KECAMATAN SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT TUGAS AKHIR RANCANGAN DIREKTORI MASJID DI KECAMATAN KOTO BALINGKA DAN KECAMATAN SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

BABII LANDASAN TEORI. memudahkan pengguna/pemakai dalam mencari koleksi yang dibutuhkan salah

BABII LANDASAN TEORI. memudahkan pengguna/pemakai dalam mencari koleksi yang dibutuhkan salah 11 BABII LANDASAN TEORI Pada setiap perpustakaan menyediakan alat telusur (indeks) untuk memudahkan pengguna/pemakai dalam mencari koleksi yang dibutuhkan salah satunya ialah dengan menggunakan indeks.

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENGEMBANGAN

BAB III HASIL PENGEMBANGAN 22 BAB III HASIL PENGEMBANGAN A. Analisa Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan suatu proses untuk mendapatkan suatu informasi yang dibutuhkan oleh pengguna terhadap produk yang akan dibuat. Rancangan

Lebih terperinci

Referensi sebagai layanan, referensi sebagai tempat: sebuah tinjauan terhadap layanan referensi di perpustakaan perguruan tinggi.

Referensi sebagai layanan, referensi sebagai tempat: sebuah tinjauan terhadap layanan referensi di perpustakaan perguruan tinggi. Referensi sebagai layanan, referensi sebagai tempat: sebuah tinjauan terhadap layanan referensi di perpustakaan perguruan tinggi Umi Kalsum Program Studi Sistem Informasi Abstract UIN Sumatera Utara In

Lebih terperinci

KOLEKSI BAHAN BACAAN BUKU FIKSYEN

KOLEKSI BAHAN BACAAN BUKU FIKSYEN KOLEKSI BAHAN BACAAN Koleksi bahan bacaan adalah semua bahan sumber maklumat bercetak yang diselenggara dan disimpan di Pusat Sumber Sekolah untuk digunakan oleh pelajar dan guru. Koleksi bahan bacaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan

Lebih terperinci

RANCANGAN BUKU PANDUAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG TUGAS AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Adab Dan Humaniora

RANCANGAN BUKU PANDUAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG TUGAS AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Adab Dan Humaniora RANCANGAN BUKU PANDUAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Adab Dan Humaniora Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Dalam

Lebih terperinci

MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA

MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no.1 MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BOGOR 2000

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS PELAYANAN REFERENSI

BAB II KAJIAN TEORITIS PELAYANAN REFERENSI BAB II KAJIAN TEORITIS PELAYANAN REFERENSI 2.1 Pengertian Koleksi Referensi Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau koleksi acuan. Disebut koleksi rujukan karena merupakan sebuah buku atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memberikan definisi buku referensi/ rujukan adalah a publication

BAB II LANDASAN TEORI. memberikan definisi buku referensi/ rujukan adalah a publication 1 BAB II LANDASAN TEORI A. Buku Rujukan 1. Pengertian Buku Rujukan The Random House Dictionary of the English Language memberikan definisi buku referensi/ rujukan adalah a publication consulted for facts

Lebih terperinci

PENYIANGAN (WEEDING) KOLEKSI REFERENSI PADA UNIT LAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

PENYIANGAN (WEEDING) KOLEKSI REFERENSI PADA UNIT LAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA PENYIANGAN (WEEDING) KOLEKSI REFERENSI PADA UNIT LAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA Tulisan ini disusun sebagai tugas pengkajian penyusunan kebijakan penyiangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan sebagai institusi yang menyediakan koleksi bahan pustaka tertulis, tercetak dan terekam, yang didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan.

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. 14 BAB II KAJIAN TEORI A. Bahan Referensi Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi rujukan tidak untuk dibaca secara terus menerus seperti halnya dengan buku cerita atau

Lebih terperinci

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA Oleh: Abd Manaf Mamonto Antonius M. Golung (e-mail: abdmanafmamonto@gmail.com) Abstrak

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENGEMBANGAN

BAB III HASIL PENGEMBANGAN BAB III HASIL PENGEMBANGAN Pada hasil pengembangan ini terbagi atas beberapa point yang akan di bahas yaitu analisis kebutuhan, rancangan model (produk), pembuatan atau pengembangan model (produk), dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penunjang kegiatan pembelajaran. Secara umum istilah pendidikan pemakai

BAB I PENDAHULUAN. penunjang kegiatan pembelajaran. Secara umum istilah pendidikan pemakai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan adalah unit yang memiliki peran yang bagus dalam mendukung sebuah kegiatan pendidikan, perpustakaan juga sebagai salah satu unit penunjang kegiatan pembelajaran.

Lebih terperinci

RANCANGAN DIREKTORI CAGAR BUDAYA DI KOTA PADANG TUGAS AKHIR

RANCANGAN DIREKTORI CAGAR BUDAYA DI KOTA PADANG TUGAS AKHIR i RANCANGAN DIREKTORI CAGAR BUDAYA DI KOTA PADANG TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Diploma (A.Md) dalam bidang Ilmu Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Pengertian Pendidikan Pemakai Pendidikan pemakai adalah salah satu kegiatan jasa pemanduan dari perpustakaan untuk membantu pemakai perpustakaan dalam meningkatkan keterampilan

Lebih terperinci

Berikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan.

Berikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan. TAHAPAN PENELUSURAN INFORMASI Oleh Arief Surachman Berikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan. Pemakai Kebutuhan Pencatatan Analisa Penelusuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buku yang kita inginkan, namun fungsi dari perpustakaan tidak hanya tempat

BAB I PENDAHULUAN. buku yang kita inginkan, namun fungsi dari perpustakaan tidak hanya tempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan memang tidak asing lagi, terutama di kalangan para pelajar. Perpustakaan adalah suatu tempat yang digunakan untuk belajar dan meminjam buku yang kita inginkan,

Lebih terperinci

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X Iin Fridayani Veronika Purba 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS

Lebih terperinci

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan Pendahuluan Dewasa ini berbagai lembaga atau institusi, baik pemerintah maupun swasta berlomba-lomba untuk memperbaiki sistem kerja dan kinerjanya. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan adalah suatu tempat yang berisi bermacam-macam koleksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan adalah suatu tempat yang berisi bermacam-macam koleksi dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan adalah suatu tempat yang berisi bermacam-macam koleksi dan berisikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Koleksi dapat berupa tercetak

Lebih terperinci

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN 1982-2012 KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG Evi Novita Sari 1, Malta Nelisa 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan

Lebih terperinci

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan Nurul Alifah Rahmawati Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Abstrak Perpustakaan sebagai pusat sumber informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertunjukan tradisional tersebut adalah permainan gandang tambua yang telah

BAB I PENDAHULUAN. pertunjukan tradisional tersebut adalah permainan gandang tambua yang telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minangkabau menjadi salah satu etnis di Indonesia, yang memiliki berbagai macam jenis seni pertunjukan tradisional. Salah satu jenis seni pertunjukan tradisional tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat menjawab atau menunjukkan secara langsung bagi pembacanya. Karena bukubuku

BAB II LANDASAN TEORI. dapat menjawab atau menunjukkan secara langsung bagi pembacanya. Karena bukubuku BAB II LANDASAN TEORI A. Bahan Rujukan Bahan rujukan adalah buku-buku yang memuat informasi secara khusus sehingga dapat menjawab atau menunjukkan secara langsung bagi pembacanya. Karena bukubuku referensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyanya mengambarkan ideologi atau pemikiranya yang besar mengenai puisi. warna bagi perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Karyanya mengambarkan ideologi atau pemikiranya yang besar mengenai puisi. warna bagi perkembangan bahasa dan sastra Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Chairil Anwar merupakan salah seorang penulis sajak atau puisi di Indonesia. Karyanya mengambarkan ideologi atau pemikiranya yang besar mengenai puisi seperti

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR Dosen Pengampu: Nanik Arkiyah, M. Ip. Tugas Mata Kuliah: Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Disusun Oleh: Annisa Nur Aini PGSD 7/ A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI KOLEKSI BAHAN AJAR DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK AKADEMI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI KOLEKSI BAHAN AJAR DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK AKADEMI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI KOLEKSI BAHAN AJAR DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK AKADEMI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG Ega Mardyisa 1, Desriyeni 2 Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER INFORMASI

PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER INFORMASI PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER INFORMASI Makalah OLEH: JUNAIDA, S.SOS NIP. 197806022003122004 PUSTAKAWAN MUDA PERPUSTAKAAN DAN SITEM INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 KATA PENGANTAR Syukur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Katalog Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan ketersediaan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan memerlukan suatu

Lebih terperinci

Perpustakaan sekolah

Perpustakaan sekolah Standar Nasional Indonesia Perpustakaan sekolah Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Misi... 2 4 Tujuan... 3 5 Koleksi...

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MAHASISWA BARU DALAM MENGGUNAKAN PERPUSTAKAAN

KETERAMPILAN MAHASISWA BARU DALAM MENGGUNAKAN PERPUSTAKAAN KETERAMPILAN MAHASISWA BARU DALAM MENGGUNAKAN PERPUSTAKAAN Makalah OLEH : JUNAIDA, S.Sos NIP. 132303359 PERPUSTAKAAN DAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 1 KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN 2010-2012 DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII Julia Pratiwi 1, Ardoni 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan

Lebih terperinci

Perpustakaan sekolah SNI 7329:2009

Perpustakaan sekolah SNI 7329:2009 Standar Nasional Indonesia Perpustakaan sekolah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Misi... 2 4 Tujuan...

Lebih terperinci

Sumber Informasi. Sugeng Priyanto LOGO

Sumber Informasi. Sugeng Priyanto LOGO Sumber Informasi Sugeng Priyanto LOGO Materi Kuliah Temu Balik Informasi D3 Perpustakaan dan Informasi Undip 2012 Fakta dan Data Fakta adalah kenyataan yang ada, baik yang material (material thing) maupun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan merupakan tempat untuk untuk menyimpan dan memberikan sebuah informasi kepada pemustaka. Selanjutnya informasi tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagaimana pemustaka dalam pemanfaatan layanan refernsi. penulis memperoleh informasi sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagaimana pemustaka dalam pemanfaatan layanan refernsi. penulis memperoleh informasi sebagai berikut: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Pustaka Pengunaan sistem layanan terbuka maupun layanan tertutup pada layanan referensi perpustakaan saat ini menjadi sangat penting, karena dengan pemilihan sistem

Lebih terperinci

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH Disusun sebagai UJIAN UAS Mata Kuliah : Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu : Nanik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini informasi telah menjadi kebutuhan primer masyarakat dan mendapat tempat penting dalam aktivitas masyarakat sehari-hari. Dosen pengajar membutuhkan

Lebih terperinci

BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM Tulisan ini disusun sebagai tugas pengembangan deskripsi statistik Bimbingan Pemakai Sumber-Sumber

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TERBITAN PEMERINTAH DI KANTOR DPRD SUMATERA BARAT

PEMANFAATAN TERBITAN PEMERINTAH DI KANTOR DPRD SUMATERA BARAT PEMANFAATAN TERBITAN PEMERINTAH DI KANTOR DPRD SUMATERA BARAT Rahmah Hayati 1, Marlini 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang email: pisces_2491@rocketmail.com

Lebih terperinci

16 Apakah pihak yang berwenang pada situs web jelas? 17 Apakah penyedia sumberdaya situs web berkompeten?

16 Apakah pihak yang berwenang pada situs web jelas? 17 Apakah penyedia sumberdaya situs web berkompeten? NO 1 Aksesibilitas dan Kecepatan INDIKATOR YANG DIUKUR HASIL PEROLEHAN DATA YA TIDAK 1 Apakah pengguna dapat melihat sesuatu pada halaman situs web dalam waktu 8 detik? 2 Apakah situs web dapat diakses

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS PELAYANAN REFERENSI

BAB II KAJIAN TEORITIS PELAYANAN REFERENSI BAB II KAJIAN TEORITIS PELAYANAN REFERENSI 2.1 Pengertian Koleksi Referensi Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau koleksi acuan. Disebut koleksi rujukan karena merupakan sebuah buku atau

Lebih terperinci

PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Makalah disampaikan pada pelatihan pustakawan di SDN Mangliawan 2 Kc. Pakis Kab. Malang Oleh : SITI ROCHJANI, A.Md NIP. 19711118 200112 2 001 Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Menurut F.Rahayuningsih dalam bukunya pengelolaan perpustakaan (2007 : 12) menyatakan bahwa, kegiatan-kegiatan pokok perpustakaan sebagai berikut : 1. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENGEMBANGAN. analisis kebutuhan, rancangan model produk, pembuatan atau pengembangan

BAB III HASIL PENGEMBANGAN. analisis kebutuhan, rancangan model produk, pembuatan atau pengembangan BAB III HASIL PENGEMBANGAN Pada hasil penelitian ini terbagi atas beberapa point yang akan dibahas yaitu analisis kebutuhan, rancangan model produk, pembuatan atau pengembangan model produk, dan evaluasi

Lebih terperinci

Koleksi Rujukan Sebagai Sumber Belajar Bagi Siswa

Koleksi Rujukan Sebagai Sumber Belajar Bagi Siswa Koleksi Rujukan Sebagai Sumber Belajar Bagi Siswa Oleh Ika Yuslina (Pustakawan Penyelia) Abstrak Koleksi rujukan merupakan jenis koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan yang dapat dijadikan rujukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Membaca Memindai Kecepatan membaca dapat ditingkatkan dengan cara mengetahui dan terlatih dengan teknik membaca yang tepat yaitu membaca sekilas (skimming) dan membaca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu kebutuhan primer yang harus di penuhi dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu kebutuhan primer yang harus di penuhi dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan suatu kebutuhan primer yang harus di penuhi dalam dunia pendidikan terutama di perguruan tinggi. Proses pembelajaran yang akan terus berlangsung,

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu: Nanik Arkiyah, M.IP Di Susun oleh: Nama : Lita

Lebih terperinci

PENDAYAGUNAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) PROVINSI SULAWESI UTARA

PENDAYAGUNAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) PROVINSI SULAWESI UTARA PENDAYAGUNAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) PROVINSI SULAWESI UTARA Oleh Nofita Waas e-mail: fhitawaas@yahoo.co.id Abstrak Perpustakaan sebagai salah satu penyedia

Lebih terperinci

RANCANGAN DIREKTORI RUMAH GADANG DI KABUPATEN SOLOK SELATAN TUGAS AKHIR

RANCANGAN DIREKTORI RUMAH GADANG DI KABUPATEN SOLOK SELATAN TUGAS AKHIR 1 RANCANGAN DIREKTORI RUMAH GADANG DI KABUPATEN SOLOK SELATAN TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar ahli Madya (A. Md) Dalam Bidang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruaan tinggi merupakan salah satu sarana dalam melaksanakan program pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Rekreasi merupakan hal yang sering dilakukan oleh masyarakat pada saat berlibur. Baik melakukan rekreasi seorang diri, dengan teman-teman, atau bersama

Lebih terperinci

Perpustakaan perguruan tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi Standar Nasional Indonesia Perpustakaan perguruan tinggi ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Misi... 3

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG PENGGUNAAN OPAC DI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TINJAUAN TENTANG PENGGUNAAN OPAC DI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG TINJAUAN TENTANG PENGGUNAAN OPAC DI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG Rahmat Ramadhanu 1, Ardoni 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email: rahmat.ramadhanu@rocketmail.com

Lebih terperinci

Koleksi Rujukan di Perpustakaan

Koleksi Rujukan di Perpustakaan 41 ragam Koleksi Rujukan di Perpustakaan Azhary Tambusai Staf Pengajar Program Studi Ilmu Perpustakaan Kolesi rujukan atau koleksi referensi adalah kumpulan bahan pustaka yang berupa karyakarya referensial,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi ini, Peneliti mengambil lokasi penelitian Pusat Kajian Zakat dan Wakaf

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi ini, Peneliti mengambil lokasi penelitian Pusat Kajian Zakat dan Wakaf 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang akan digunakan sebagai acuan penyusunan skripsi ini, Peneliti mengambil lokasi penelitian Pusat Kajian Zakat dan Wakaf el-zawa

Lebih terperinci

Sri Mentari 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Sri Mentari 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang PENYUSUNAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI UNTUK SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA TAHUN 2009-2013 KOLEKSI PERPUSTAKAAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI PADANG Sri Mentari 1,

Lebih terperinci

PELAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI OLEH Siti Zubaidah

PELAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI OLEH Siti Zubaidah PELAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI OLEH Siti Zubaidah Abstrack The existence of reference service in an academic library has long been in operation, as long as the library itself. However,

Lebih terperinci

Pengembangan Koleksi Modul 3

Pengembangan Koleksi Modul 3 Pengembangan Koleksi Modul 3 Presented by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 3 by Yuni Nurjanah A. Mengenal Masyarakat yang dilayani B. Diperlukannya Kajian Pengguna C. Unsur-unsur Kajian D. Hal-hal

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO 30 BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Usaha pendirian Perpustakaan Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE 2009-2010 Rochani Nani Rahayu 1 dan Tupan 2 1 Pustakawan Madya PDII-LIPI 2 Pustakawan Madya PDII-LIPI *Korespondensi: nanipdii@yahoo.com ABSTRACT This study

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun gudang penyimpanan buku yang hanya berfungsi untuk menampung. buku-buku tanpa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun gudang penyimpanan buku yang hanya berfungsi untuk menampung. buku-buku tanpa dimanfaatkan semaksimal mungkin. digilib.uns.ac.id 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Banyak orang yang salah mengartikan tentang apa itu perpustakaan, fungsi dan peranan perpustakaan bagi kehidupan. Di era saat ini

Lebih terperinci

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie Matakuliah Otomasi Perpustakaan Miyarso Dwi Ajie Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

DESI PERMATA SARI NIM.

DESI PERMATA SARI NIM. RANCANGAN KATALOG BUKU SKRIPSI JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA TAHUN 2015 2017 DI PUSAT PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM Tulisan ini disusun sebagai tugas pengembangan deskripsi statistik penelusuran terbitan berkala pada

Lebih terperinci

PERAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PERAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PERAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR Ahmad Eskha e-mail : echanaya2@gmail.com Pustakawan UIN Imam Bonjol Padang Abstrak : Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu lembaga yang berisi koleksi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan perguruan Tinggi Dalam sebuah perguruan tinggi, kedudukan perpustakaan merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang

Lebih terperinci

PEMBUATAN ABSTRAK INFORMATIF LAPORAN PENELITIAN KOLEKSI LAYANAN DEPOSIT DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PEMBUATAN ABSTRAK INFORMATIF LAPORAN PENELITIAN KOLEKSI LAYANAN DEPOSIT DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT PEMBUATAN ABSTRAK INFORMATIF LAPORAN PENELITIAN KOLEKSI LAYANAN DEPOSIT DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT Devi Nofrida Nur 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Informasi Perpustakaan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 26 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Oleh: Sulastuti Sophia Pusat Perpustakaan dan PenyebaranTeknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2002

Lebih terperinci

PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI DI PERPUSTAKAAN UIN SUNAN AMPEL Oleh: Aries Hamidah

PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI DI PERPUSTAKAAN UIN SUNAN AMPEL Oleh: Aries Hamidah PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI DI PERPUSTAKAAN UIN SUNAN AMPEL Abstrak 2014 Oleh: Aries Hamidah Terbitan berseri adalah suatu publikasi yang direncanakan untuk terbit secara terus menerus (berkesinambungan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan umum secara luas adalah tempat atau lokasi yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan

Lebih terperinci

KETENTUAN PENULISAN LOMBA PENULISAN KARYA ILMIAH

KETENTUAN PENULISAN LOMBA PENULISAN KARYA ILMIAH KETENTUAN PENULISAN LOMBA PENULISAN KARYA ILMIAH A. Teknis Penyelenggaraan Lomba 1. Tema: Makna Proklamasi bagi Generasi Muda: Penjelasan Tema : Pendapat / pandangan penulis terhadap peristiwa proklamasi

Lebih terperinci

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI Oleh: Magritha Tular email: magrithatular@yahoo.com Abstrak Perpustakaan

Lebih terperinci