BAB II KAJIAN PUSTAKA
|
|
- Erlin Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Membaca Memindai Kecepatan membaca dapat ditingkatkan dengan cara mengetahui dan terlatih dengan teknik membaca yang tepat yaitu membaca sekilas (skimming) dan membaca memindai (scanning). Membaca scanning umumnya digunakan untuk daftar isi buku atau majalah, indeks dalam buku teks, jadwal, advertensi dalam surat kabar buku petunjuk telepon dan kamus. Menurut Haryadi (2007:170) membaca memindai atau scanning adalah teknik membaca cepat dan langsung pada sasarannya. Dalam penggunaannya, pembaca langsung mencari informasi tertentu atau fakta khusus yang diinginkan tanpa memperhatikan atau membaca bagian lain dalam bacaan yang tidak dicari. Setelah menemukan informasi yang dicari pembaca membaca dengan teliti untuk memperoleh informasi tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, teknik membaca memindai digunakan dengan tujuan, antara lain menemukan topik tertentu, memilih acara tertentu, menemukan kata dalam kamus, mencari nomor telepon dari buku petunjuk telepon, dan mencari entri pada indeks (Soedarso,2010:81). Selanjutnya, Farida Rahim (2005:52) mengemukakan membaca memindai (scanning) ialah membaca sangat cepat, membaca cepat artinya membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak mengabaikan pemahamannya. Biasanya kecepatan itu dikaitkan dengan tujuan pembaca, keperluan, dan bahan bacaan artinya, seseorang pembaca cepat yang baik tidak menerapkan kecepatan 7
2 membacanya secara konstan diberbagai cuaca dan keadaan membaca, jadi siswa melakukan kegiatan membaca memindai yaitu membaca dengan cepat tetapi siswa tidak, mengabaikan informasi yang didapatkannya. Hamijaya dkk(2008:150) mengemukakan hal yang sama tentang membaca scanning yaitu teknik membaca sangat cepat untuk menemukan informasi spesifik, seperti membaca indeks, daftar isi, jadwal, iklan, direktori, brosur, rumus defenisi dan kamus. Dari keempat pendapat para ahli maka peneliti berkesimpulan bahwa membaca memindai atau membaca scanning merupakan suatu teknik membaca cepat untuk mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain-lainya yang dapat dilakukan dengan pada buku petunjuk telepon, kamus, daftar isi, jadwal iklan, diktori, brosur, dan rumus defenisi, jadi siswa yang melakukan membaca memindai langsung kemasalah yang ditemui yaitu berupa fakta khusus dan informasi tertentu yang dilakukan pada sumber informasi lainnya yang biasa diperoleh siswa di perpustakaan sekolah dan di rumah. Penerapan kemampuan membaca memindai disesuaikan dengan tujuan membacanya, aspek bacaan yang digali (keperluan) dan berat ringannya bahan bacaan. Ketika siswa membaca memindai dia akan melampaui banyak kata. Membaca memindai sangat penting untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa yang melakukan membaca memindai akan mendapatkan beberapa informasi secepat munkin. Banyak siswa mencoba membaca setiap kata dari setiap kalimat yang dibacanya. Dengan berlatih membaca memindai, siswa bisa belajar membaca 8
3 untuk memahami teks bacaan dengan cara yang lebih cepat serta mendapatkan informasi secara cepat. 2.2 Karakteristik Membaca Memindai (scanning) Menurut Soedarso(2010:84 ) membaca memindai (scanning) mempunyai karakteristik sebagai berikut ; 1. Membaca memindai mencakup pencarian secara cepat dengan gerakan mata dari atas ke bawah menyapu seluruh teks untuk mencari fakta khusus, informasi khusus, atau kata-kata kunci tertentu 2. Manfaat membaca memindai adalah dapat mencari informasi dalam buku secara cepat 3. Membaca memindai merupakan teknik membaca cepat untuk menemukan informasi yang telah ditentukan pembaca 4. Pembaca telah menentukan kata yang dicari sebelum kegiatan scanning dilakukan 5. Pembaca tidak membaca bagian lain dari teks kecuali informasi yang dicari 2.3 Tujuan Membaca Memindai Banyak yang mengatakan membaca memindai (scanning) sebagai sekedar menyapu halaman, sedangkan pengertian yang sebenarnya adalah suatu keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mrndapatkan hasil yang efisien untuk berbagai tujuan. Menurut Soedarso(2010:88) tujuan membaca memindai (scanning) adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengenali topik bacaan 9
4 Apabila anda ke perpustakaan atau yang lainnya dan ingin mengetahui pembahasan apa dalam buku yang dipilih itu, dan melakukan membaca memindai (scanning) beberapa menit. Membaca memindai untuk melihat beberapa bahan tersebut juga banyak dilakukan orang untuk memilih artikel dimajalah dan surat kabar (Koran) 2. Untuk mengetahui pendapat orang (opini) Di sini anda sudah mengetahui topik yang dibahas, yang anda butuhkan adalah pendapat penulis itu terhadap masalah tersebut 3. Untuk mendapatkan bagian penting yang kita perlukan tanpa membaca seluruhnya 4. Untuk penyegaran apa yang pernah dibaca, misalnya dalam mempersiapkan ujian atau sebelum menyampaikan ceramah 2.4 Kelebihan dan Kekurangan Membaca Memindai Membaca memindai dalam pelaksanaannya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Menurut Soedarso(2010:89) kelebihan membaca memindai adalah : 1. Lebih cepat menyelesaikan suatu bacaan sehingga kita merasa antusias untuk membaca bacaan yang lain 2. Memudahkan kita untuk cepat menguasai informasi 3. Bisa diterapkan pada bacaan apapun (buku, surat kabar, buku pelajaran, majalah, dan lain-lainnya) 4. Dapat membantu seseorang untuk membuat pertimbangan untuk memutuskan sesuatu, misalnya yang berhubungan dengan membuat 10
5 laporan suatu kegiatan. 5. Sangat membantu siswa untuk mengetahui informasi dan fakta tertentu dari suatu bacaan. Sedangkan Kekurangan dari membaca memindai menurut Soedarso (2010:89) adalah adanya rasa kebingungan atau kehilangan pemahaman dari apa yang telah dibaca karena mereka belum atau kurang begitu menguasai keterampilan membaca dengan membaca memindai. Maka dari itu perlu diadakan latihan agar mereka menguasai keterampilan membaca memindai. 2.5 Langkah-Langkah Membaca Memindai Menurut Sobirin Nur(2011:2) langkah-langkah membaca memindai atau scanning dapat dilakukan dengan cara : 1. Anda harus tahu apa yang anda cari, tetapkan dulu satu kata atau penggalan kata yang menjadi kata kunci 2. Cari dihalaman mana dapat yang anda menemukan kata kunci tersebut, pergunakan indeks yang ada dihalaman lampiran belakang buku 3. Persempit wilayah pencarian jika tidak ada indeks, maupun ada indeks dibuku, dengan cara membaca daftar isi. Jika anda menemukan nomor halaman didaftar indeks, periksa ulang nomor halaman tersebut dihalaman daftar isi, ketahui pada judul bab dan sub judul apa nomor halaman itu berada. Perkirakan apakah sesuai kata kunci dan pemikiran yang kita cari dibawah judul atau sub judul tersebut. 4. Baca pindai halaman yang ditemukan dan apabila ditemukan kata kunci yang bermaksud, baca satu kalimat tempat kata kunci tersebut berada 11
6 Membaca memindai dapat dilakukan diberbagai teks khusus seperti buku petunjuk telepon, jadwal perjalanan, surat kabar, dan lain-lain. Berikut langkahlangkah membaca memindai pada buku petunjuk telepon menurut H. Suyatno(2008:113). 1. Temukan nama kota yang kamu cari pada bagian tepi buku petunjuk telepon 2. Temukan huruf pertama nama orang yang akan kamu cari, Misalnya yang kamu cari adalah nomor telepon Paiman Hartoyo. Langsung bukalah halaman yang memuat huruf pertama P 3. Temukan nama yang berawal Paiman kamu akan menemukan beberapa nama Paiman. 4. Selanjutnya, kamu tinggal mencari nama Paiman Hartoyo. Di situ kamu akan menemukan nama, alamat, dan nomor teleponnya. Selanjutnya, Edi Warsidi dan Farinka (2008:81) membaca memindai dapat dilakukan pada jadwal perjalanan kereta api. Langkah-langkahnya sebagai berikut 1. Tentukan daerah yang akan dituju 2. Tentukan waktu keberangkatan ke tempat tujuan 3. Lihatlah jadwal perjalanan kereta api yang menuju tempat tujuan dan sesuai dengan waktu keberangkatan kamu. 4. Dengan begitu kamu akan sampai ke tempat tujuan sesuai dengan waktu. 12
7 Dari ketiga pendapat para ahli, maka peneliti berkesimpulan bahwa langkah-langkah dalam membaca memindai untuk menemukan informasi secara cepat adalah ; 1. Tentukanlah apa yang dicari 2. Langsung pada halaman yang memuat pembahasan yang di cari tersebut 3. Kamu akan menemukan hal yang kamu cari. 2.6 Hal-Hal yang dapat Memperlambat Membaca Memindai Menurut Sobirin Nur (2011:3) ada beberapa hal yang memperlambat dalam membaca memindai : 1. Pandangan mata yang mestinya mengikuti kata perkata, dari kiri ke kanan 2. Membaca dengan mengeluarkan suara. Membaca memindai tidak mengeluarkan suara, dalam membaca cukup mempergunakan pandangan perbaris dan menggunakan pikiran atau otak untuk menangkap kata 3. Membaca dengan menggunakan mulut yang komat-kamit dapat mengganggu dan memperlambat bacaan memindai 4. Membaca dengan menggunakan petunjuk, baik jari telunjuk, maupun alat seperti pensil dan sebagainya. Membaca memakai alat petunjuk ini sangat mengganggu dalam membaca cepat, tidak boleh pakai telunjuk 5. Tergoda membaca keseluruhan secara pelan. Walaupun maksud mencari dalam membaca memindai orang sering tergoda untuk memca secar normal kata-kata yang ada di buku, apalagi bahasannya cukup menarik. Kalau tergoda seperti ini jika sadar catat halaman yang menarik tersebut dan bahasan yang menariknya. Sehingga kemudian dilain waktu anda 13
8 dapat membaca lebih mendalam bab yang membuat tertarik tersebut. Catat judul buku, halaman dan tentang bahasan yang menarik dan baca dilain waktu. Dengan demikian anda tidak kehilangan waktu dengan dalam mencari kata kunci, dan anda pun tidak kehilangan informasi penting yang telah anda temukan dibuku, karena anda dapat mengulangnya dilain waktu. 2.7 Pengertian Informasi Banyak para ahli yang telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang informasi, kata informasi berasal dari kata Prancis kuno informacion yang diambil dari Bahasa Latin informationem yang berarti garis besar, konsep, dan ide. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam pengetahuan yang dikomunikasikan. Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Tetapi seringkali perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain, dalam uraian ini penulis akan mengulas beberapa perumusan saja, guna melengkapi dan memperluas pandangan tentang pengetahuan siswa. Biasanya, siswa mendapatkan informasi melalui kegiatan membaca. Kegiatan membaca merupakan proses yang dilakukan oleh siswa secara sadar dan sistematis. Menurut Hartono(2005:8) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya, dan menurut Krismiaji(2005:15) Informasi adalah data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dengan memiliki manfaat. Sedangkan menurut Raymond 14
9 Mc.leod (2005:15) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Dari ketiga pendapat para ahli, peneliti berkesimpulan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerima informasi untuk membuat suatu keputusan saat ini atau mendatang. 2.8 Sumber Informasi Informasi dapat diperoleh siswa dari kegiatan membaca, seperti halnya membaca majalah, makalah artikel dan daftar buku pada waktu tertentu. Berdasarkan jenis bacaan, waktu membaca dan penyajian informasinya, sumber informasi dibedakan menjadi beberapa sumber informasi. Menurut Komarudin (2002:12) sumber-sumber informasi dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu; Berdasarkan jenis bacaannya, sumber informasi dibagi menjadi dua, yaitu sumber informasi primer dan sumber sekunder a. Sumber informasi primer Sumber informasi primer adalah sumber informasi yang melaporkan adanya informasi tersebut misalnya penemuan baru. Contoh sumber informasi primer ini adalah : 1. Makalah pertemuan dan laporan 2. Tesis dan dsertasi 3. Karangan asli atau artikel ilmiah 4. Majalah atau jurnal ilmiah dan surat kabar 15
10 b. Sumber informasi sekunder Sumber informasi sekunder merupakan sumber informasi yang berupa daftar atau pencatatan informasi. Contoh informasi sekunder adalah : (1) Daftar buku, (2) katalog, (3) bibliografi, dan (4) majalah indeks dan majalah abstrak. Pada sumber informasi berdasarkan jenis bacaannya siswa menemukan informasi secara cepat melalui membaca cepat dilakukan pada sumber informasi primer yaitu surat kabar atau biasa dikenal oleh siswa dengan koran. Sedangkan pada sumber informasi sekunder siswa melakukan membaca memindai pada daftar buku yang ada di perpustakaan sekolah. Sedangkan jenis sumber informasi lainnya berupa makalah, laporan, tesis dan disertasi serta majalah abstrak kurang tersedia di perpustakaan sekolah. menjdi : Berdasarkan waktu terbitnya, sumber informasi dapat dikelompokan 1. Monograf yang informasinya berasal dari buku, brosur, selebaran dan pamflet 2. Berkala atau majalah/jurnal Majalah ini ada yang terbitnya secara teratur misalnya seperti terbit tiap mingguan, bulanan, tiga bulanan, tahunan, dan ada pula yang terbitnya tidak teratur tetapi terbit secara terus menerus dengan judul yang sama dan mempunyai nomor urut yang teratur atau lebuh dikenal per edisi. Pada sumber informasi berdasarkan waktu terbitnya siswa dapat membaca memindai dalam menemukan informasi secara cepat yang biasanya dilakukan 16
11 pada sumber informasi berupa buku, brosur dan selebaran lainnya yang berada di rumah ataupun di lingkungan masyarakat. Berdasarkan penyajian informasinya, sumber informasi dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Koleksi rujukan atau koleksi referensi (reference material) yang sumber informasinya dari kamus ensiklopedi, buku petunjuk atau direktori, buku panduan atau manual, sumber biografi, sumber geografi, abstrak, indeks, dan paten. 2. Buku buku biasa atau yang dikenal dengan koleksi umum seperti buku teks, buku ajar dan sebagainya. Sumber informasi yang berdasarkan bentuk penyajiannya siswa dapat melakukan membaca memindai dalam menemukan informasi secara cepat melalui buku bahan ajar dan buku-buku yang ada diperpustakaan sekolah. Selain dari sumber informasi yang telah dikemukakan, siswa mendapatkan informasi melalui radio, televisi dan juga melalui jaringan internet. 2.9 Kajian yang Relevan Untuk mendukung penelitian ini, berikut dikemukakan hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan peelitian ini : Caswadi (2011) dalam penelitiannya berjudul Penggunaan media Koran untuk meningkatkan kemampuan membaca memindai siswa kelas V SD Negri 2 Gunung Sari Kecamatan Cimahi Kabupaten Kuningan. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa ; terjadi peningkatan penggunaan media Koran untuk meningkatkan kemampuan membaca memindai mulai dari siklus I ke siklus II, 17
12 hal ini berdasarkan data siswa yang 43 % menjadi 71 % pada siklus II, terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan. Sehingga terjadi peningkatan penggunaan media Koran untuk meningkatkan kemampuan membaca memindai. Untuk itu disarankan kepada guru SD untuk proses pelaksanaan pembelajaran tidak hanya terpaku hanya menggunakan buku sumber yang disediakan di sekolah saja, tetapi harus senantiasa menggunakan media-media yang ada di sekitar siswa. Pemanfaatan media pembelajaran yang ada di sekitar siswa dapat menumbuhkan motivasi dan gairah belajar siswa karena media pembelajaran memiliki banyak fungsi, sehingga proses belajar-mengajar lebih efektif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, hal yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah kemampuan membaca memindai pada siswa kelas V. Tetapi penelitian ini merupakan penilitian tindakan kelas sedangkan penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif yang merupakan penggambaran dari suatu objek yang diteliti dan penggunaan medianya pun berbeda,pada penelitian ini medianya menggunakan teks khusus berupa koran sedangkan peneliti menggunakan media teks khusus apa saja seperti jadwal perjalanan bus antar daerah, daftar buku, petunjuk telepon, koran dan lain-lain. Kemampuan membaca memindai siswa kelas V yang dilaksanakan selama dua siklus perbaikan pembelajaran meningkat dengan baik. Pada siklus 1 presentase ketercapaian KKM 71 % pada siklus 2 meningkat menjadi 93 %. Sehingga target ketercapaian KKM 80 % dapat terpenuhi, sedangkan pada 18
13 penelitian yang dilakukan oleh peneliti persentase kemampuan 95 % atau dari 33 orang siswa, 30 orang siswa yang sudah mampu membaca memindai untuk menemukan informasi secara cepat. 19
KEMAMPUAN SISWA MEMBACA MEMINDAI UNTUK MENEMUKAN INFORMASI SECARA CEPAT DI KELAS SDN 5 TELAGA KABUPATEN GORONTALO. Oleh.
1 KEMAMPUAN SISWA MEMBACA MEMINDAI UNTUK MENEMUKAN INFORMASI SECARA CEPAT DI KELAS SDN 5 TELAGA KABUPATEN GORONTALO Oleh Asriyanti Jusuf Pembimbing I : Dra.Dajani Suleman, M,Hum Pembimbing II : Dra.Hj.Pertiwi
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENEMUKAN MAKNA DAN INFORMASI SECARA TEPAT DALAM KAMUS DENGAN MEMBACA MEMINDAI
PEMBELAJARAN MENEMUKAN MAKNA DAN INFORMASI SECARA TEPAT DALAM KAMUS DENGAN MEMBACA MEMINDAI Suhardi SD Negeri 007 Ranai Bunguran Timur Natuna Abstrak: Siswa kelas IV SDN 007 Ranai cenderungmengalami kesulitan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan-temuan selama penelitian, peneliti membuat beberapa
201 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan temuan-temuan selama penelitian, peneliti membuat beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Teknik membaca skimming dan scanning dapat meningkatkan kecepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, aktivitas membaca tidak hanya kegiatan yang dilakukan para siswa di kelas tetapi juga dilakukan oleh hampir setiap orang. Membaca telah menjadi
Lebih terperinciPENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF
Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Pengaruh keefektifan membaca cepat terhadap kemampuan menemukan ide pokok paragraf yang diteliti di SMA Informatika
Lebih terperinciPELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd
PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd Disajikan pada Pendidikan pada Pendidikan dan Pelatihan Pelatihan Perpustakaan para guru se-kota Mojokerto Tanggal 5-7 Januari 2012 Pendahuluan
Lebih terperinciPezi Awram
315 PROBLEMATIKA MEMBACA CEPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Pezi Awram Pezi.awram@yahoo.com ABSTRAK Makalah ini disusun untuk menjelaskan problema apa saja dalam membaca cepat khususnya siswa
Lebih terperinciSumber Informasi. Sugeng Priyanto LOGO
Sumber Informasi Sugeng Priyanto LOGO Materi Kuliah Temu Balik Informasi D3 Perpustakaan dan Informasi Undip 2012 Fakta dan Data Fakta adalah kenyataan yang ada, baik yang material (material thing) maupun
Lebih terperinciPELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI
PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Makalah ini disampaikan pada Diklat calon tenaga pustakawan Pesantren Mahasiswa Al-Hikam II Depok Tanggal 21 April 2009 OLEH : SETIAWAN, S.Sos (Pustakawan Pertama) UPT PERPUSTAKAAN
Lebih terperinciBerikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan.
TAHAPAN PENELUSURAN INFORMASI Oleh Arief Surachman Berikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan. Pemakai Kebutuhan Pencatatan Analisa Penelusuran
Lebih terperinciPromosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan
Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan Pendahuluan Dewasa ini berbagai lembaga atau institusi, baik pemerintah maupun swasta berlomba-lomba untuk memperbaiki sistem kerja dan kinerjanya. Hal
Lebih terperinciLAYANAN REFERENSI DAN PROMOSI KOLEKSI REFERENSI
LAYANAN REFERENSI DAN PROMOSI KOLEKSI REFERENSI Materi disampaikan pada Pelatihan Peningkatan Mutu Tenaga Pustakawan STAH Santika Dharma Malang Di UPT Perpustakaan Universitas Negeri Malang Oleh: Nining
Lebih terperinciRAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI
RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI Mata Kuliah Akusisi Selasa, 23 Maret 2010 Dosen: 1. Dr. H. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Hada Hidayat M., S.Sos. 3. Damayanty, S.Sos. 23 Maret 2010 MATA KULIAH AKUISISI, DY 2010 1 KOLEKSI
Lebih terperinciMENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA
Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no.1 MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BOGOR 2000
Lebih terperinciMATA KULIAH BAHASA INDONESIA
Modul ke: 05 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail:
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. perbandingan. Adapun kajian-kajian yang relevan diantaranya adalah sebagai berikut.
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Penelitian yang Relevan Kajian yang relevan dengan penelitian ini digunakan peneliti sebagai bahan perbandingan. Adapun kajian-kajian yang relevan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanpa bahasa manusia tidak dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Agar dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Tanpa bahasa manusia tidak akan dapat berkomunikasi
Lebih terperinciModul ke: BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN
Modul ke: BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS MEMBACA UNTUK MENULIS Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Definisi Membaca 1.Menurut Kamus Bahasa Indonesia, definisi
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE SCANNING PADA SISWA KELAS V SD LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE SCANNING PADA SISWA KELAS V SD LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Sumarni Mohamad Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Abstract:
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG Oleh Muhamad Nasir dan Abstrak Tulisan ini berawal dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. saja tanpa memerlukan penelitian lapangan (Field Research). 1 Penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian studi kepustakaan (Library Research). Suatu jenis penelitian yang membatasi kegiatannya hanya
Lebih terperinciTranskrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online
Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online http://www.membacacepat.com Modul 2 Bagian 2 Membaca Aktif dan Kritis Terima kasih Anda telah bergabung kembali bersama saya, Muhammad Noer dalam
Lebih terperinci34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)
34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta
Lebih terperinciLazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi
PEMILIHAN TOPIK DAN OUTLINE PENULISAN KARYA ILMIAH Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat Universitas Indo Global Mandiri Palembang PENDAHULUAN Menulis itu mudah, terutama bagi yang mau menulis Jadi, syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar menggunakan bahasa yang meliputi, menyimak, berbicara,
Lebih terperinciTEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,
Lebih terperinciPeraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Dosen PT minimal 50% berpendidikan S2/S3 Peraturan baru kenaikan jabatan dosen (Kep Kep.. Menko Wasbangpan No. 38, 2828-8-1999) 1 Disajikan dalam Seminar Penulisan Karya Ilmiah: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan
Lebih terperinciPETUNJUK PENYUSUNAN PROPOSAL PROYEK SISTEM INFORMASI. Oleh : PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN INFORMATIKA. Comment [L1]: Logo disesuaikan dengan yang baru
PETUNJUK PENYUSUNAN PROPOSAL PROYEK SISTEM INFORMASI Comment [L1]: Logo disesuaikan dengan yang baru Oleh : PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain dan Jenis Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian menurut Sugiyono (2011: 3) pada dasarnya merupakan
Lebih terperinciPERBEDAAN PENERAPAN METODE MEMBACA CEPAT DENGAN METODE MEMBACA INTENSIF DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN BACAAN
PERBEDAAN PENERAPAN METODE MEMBACA CEPAT DENGAN METODE MEMBACA INTENSIF DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN BACAAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan
Lebih terperinciPANDUAN PENULISAN PROPOSAL
PANDUAN PENULISAN PROPOSAL A. BAGIAN AWAL 1. Halaman Sampul Luar Pada halaman sampul luar berisi komponen : a. Judul Penelitian/Proposal dan mengandung didalamnya tempat penelitian dilaksanakan. b. Tulisan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Menulis adalah suatu kegiatan menuangkan gagasan, perasaan, dan pikiran ke dalam bentuk tulisan. keterampilan menulis memang harus dikuasai siswa agar dapat
Lebih terperinciMEMBACA INTENSIF. Menentukan
MEMBACA INTENSIF Menentukan STANDAR KOMPETENSI 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca ekstensif, membaca intensif, dan membaca nyaring KOMPETENSI DASAR 11.2 Menemukan informasi untuk bahan diskusi
Lebih terperinciMenulis Artikel Ilmiah
Menulis Artikel Ilmiah Disampaikan dalam rangka kegiatan PPM Pelatihan penulisan Artikel Ilmiah bagi Guru-guru Bahasa Prancis Se-Karisidenan Banyumas di SMAN 1 Cilacap pada Tanggal 28-29 Mei 2011 Oleh
Lebih terperinciLATIHAN SEMESTER Sumber berikut merupakan tempat mendapatkan informasi berita, kecuali... a. radio c. surat kabar b. internet d.
LATIHAN SEMESTER 1 Kerjakan pada buku latihanmu! A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Bacalah teks berita berikut ini! Dalam rangka mempropagandakan gaya hidup sehat secara alami, Ikatan Dokter Indonesia
Lebih terperinciModul ke: BAHASA INDONESIA MENULIS. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
Modul ke: BAHASA INDONESIA MENULIS Fakultas FEB Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Standar Kompetensi Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar mengenai konsep menulis
Lebih terperinciPEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI
PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) YADIKA BANGIL PASURUAN 2015 STMIK Yadika Bangil PENDAHULUAN Proposal SKRIPSI (selanjutnya disebut sebagai proposal)
Lebih terperinciBAB 1. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh. pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciRESENSI SARANA JITU PROMOSI KOLEKSI PERPUSTAKAAN Eni Kustanti,S.Pi, Staff Bidang Akuisisi, Perpustakaan Nasional RI
RESENSI SARANA JITU PROMOSI KOLEKSI PERPUSTAKAAN Eni Kustanti,S.Pi, Staff Bidang Akuisisi, Perpustakaan Nasional RI Perpustakaan merupakan gudang informasi, yang bisa diakses secara gratis baik secara
Lebih terperinciBahasa Indonesia UMB MENULIS. KUNDARI, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi.
Bahasa Indonesia UMB Modul ke: MENULIS Fakultas Ilmu Komunikasi KUNDARI, S.Pd, M.Pd. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Standar Kompetensi Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang selalu digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan orang lain. Sebagai alat komunikasi verbal bahasa merupakan suatu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. ilmu pengetahuan), cara menyelidiki (mengajar). 19. mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain-lain.
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Metode Scanning 1. Pengertian Metode Scanning Sebagaimana kita tahu bahwa pengertian metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita adalah sajian informasi tentang suatu kejadian yang berlangsung atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui informasi berantai
Lebih terperinciPokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1
Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Oleh: Ir. Abdul R. Saleh, M.Sc dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 2 PENDAHULUAN Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem dari sistem pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat menulis, siswa dituntut berpikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas : VII, VIII, IX Nama Guru : Dwi Agus Yunianto, S.Pd. NIP/NIK : 19650628
Lebih terperinciPERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR. Nanik Arkiyah, M. IP
PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Nanik Arkiyah, M. IP Anindita Hildani 1300005341 7A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER INFORMASI
PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER INFORMASI Makalah OLEH: JUNAIDA, S.SOS NIP. 197806022003122004 PUSTAKAWAN MUDA PERPUSTAKAAN DAN SITEM INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 KATA PENGANTAR Syukur
Lebih terperinciPANDUAN PENELITIAN LAPANGAN
FORM A PANDUAN PENELITIAN LAPANGAN I. PENDAHULUAN Tiga tahap utama penelitian berkaitan dengan planologi (perencanaan ruang, lokasi, atau wilayah dan kota) kepariwisataan yaitu: A. Tahap perencanaan; B.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Ngemplak Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII/ 1 Standar Kompetensi : 3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca
Lebih terperinciPeningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.
Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com
Lebih terperinciOleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya bermunculan berbagai media, baik itu media elektronik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perkembangan media pada saat ini mengalami kemajuan yang pesat, hal ini ditandai dengan banyaknya bermunculan berbagai media, baik itu media elektronik maupun
Lebih terperinci[1]Poin yang Berkaitan dengan Profil Orang Asing dan sebagainya. 1 Profil orang asing dan sebagainya. 1 Laki-laki. 2 Perempuan.
SURVEI UMUM BERKAITAN DENGAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG [1]Poin yang Berkaitan dengan Profil Orang Asing dan sebagainya 1 Profil orang asing dan sebagainya Pertanyaan 1 Apakah jenis kelamin Anda? 1 Laki-laki
Lebih terperinciMENYIAPKAN TULISAN ILMIAH UNTUK PUBLIKASI. Oleh: Prof. Dr. Slamet Ibrahim S, DEA. Apt. KK Farmakokimia SF- ITB 2009
MENYIAPKAN TULISAN ILMIAH UNTUK PUBLIKASI Oleh: Prof. Dr. Slamet Ibrahim S, DEA. Apt. KK Farmakokimia SF- ITB 2009 PENDAHULUAN Hasil riset dan penelusuran pustaka dapat dikomunikasikan kepada masyarakat
Lebih terperinciPENERAPAN METODE CIRC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN WACANA FIKSI DAN WACANA NON FIKSI DI KELAS X SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010
PENERAPAN METODE CIRC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN WACANA FIKSI DAN WACANA NON FIKSI DI KELAS X SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenui Persyaratan Guma Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada Siswa Kelas
7 BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevan Penelitian tindakan kelas tentang kemampuan membaca dengan menggunakan metode PQ4R sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Lina Indriyani tahun 2012 dengan
Lebih terperinciSEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA
MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahan swasta maupun pemerintah diwajibkan memberikan ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk memberikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar. Komunikasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia diberikan akal dan pikiran yang sempurna oleh Tuhan. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan memanfaatkan akal dan pikiran
Lebih terperinciBahasa Indonesia UMB MEMBACA UNTUK MENULIS. Kundari, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi
Bahasa Indonesia UMB Modul ke: MEMBACA UNTUK MENULIS Fakultas Ilmu Komunikasi Kundari, S.Pd, M.Pd. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat memahami berbagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan sekilas pada bab satu, bahwa dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu dan mempermudahkan mengetahui segala sesuatu, salah satu cara. Bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran membaca.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan membaca merupakan salah satu standar kemampuan dalam Bahasa dan Sastra Indonesia yang harus dicapai pada semua jenjang pendidikan, termasuk di jenjang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Dengan bahasa itu, orang dapat menyampaikan berbagai berita batin, pikiran, dan harapan kepada sesama
Lebih terperinciBABII LANDASAN TEORI. memudahkan pengguna/pemakai dalam mencari koleksi yang dibutuhkan salah
11 BABII LANDASAN TEORI Pada setiap perpustakaan menyediakan alat telusur (indeks) untuk memudahkan pengguna/pemakai dalam mencari koleksi yang dibutuhkan salah satunya ialah dengan menggunakan indeks.
Lebih terperinci07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari
Lebih terperinciSTRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1
STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1 Perpustakaan perguruan tinggi sebagai unit pelaksana teknis yang membantu perguruan tinggi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penelitian ini mengambil judul Perancangan Buku Referensi Karakteristik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini mengambil judul Perancangan Buku Referensi Karakteristik Tata Rias Tari Surabaya Dengan Teknik Fotografi Sebagai Sarana Informasi Masyarakat
Lebih terperinciBerikut adalah pengertian dokumen dari beberapa sumber, antara lain : 1. Kamus Umum Bahasa Indonesia, menyebutkan :
SISTEM DOKUMENTASI Materi Presentasi 1 2 3 4 5 6 Pengertian Dokumen Pengertian Dokumentasi Perbedaan Dokumen & Dokumentasi Jenis-jenis Dokumen Ruang Lingkup Dokumen Kegunaan, Peranan & Kegiatan Dokumentasi
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Penelitian ini berjudul Kemampuan Memahami Informasi Fokus terhadap Teks Bacaan Buku Ajar Bahasa Indonesia (Studi Pendalaman Bahan dan Pemberlakuan Model Membaca Total
Lebih terperinciTranskrip Video Modul 2.4. Kursus Membaca Cepat Online
Transkrip Video Modul 2.4. Kursus Membaca Cepat Online http://www.membacacepat.com Modul 2 Bagian 4 Menguasai Membaca Beberapa Kata Sekaligus Terimakasih Anda menyaksikan kembali Kursus Membaca Cepat Online,
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan
ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi merupakan hal yang penting untuk menjalin sebuah kerjasama atau untuk menyampaikan
Lebih terperinciPUSTAKAWAN MENULIS, APAKAH SUATU KEHARUSAN Purwani Istiana Pustakawan Universitas Gadjah Mada
PUSTAKAWAN MENULIS, APAKAH SUATU KEHARUSAN Purwani Istiana Pustakawan Universitas Gadjah Mada Email: nina@ugm.ac.id ( Artikel ini telah dimuat pada: Info Persada: Media Informasi Perpustakaan Universitas
Lebih terperinciKUESIONER UNTUK SISWA. PETUNJUK UMUM: 1) Jawaban kamu pada kuesioner ini tidak dimaksudkan untuk menentukan nilai atau kemampuan kamu dalam belajar.
LAMPIRAN KUESIONER UNTUK SISWA PETUNJUK UMUM: 1) Jawaban kamu pada kuesioner ini tidak dimaksudkan untuk menentukan nilai atau kemampuan kamu dalam belajar. 2) Kuesioner ini dimaksudkan untuk mendapatkan
Lebih terperinciOleh Tim Perpustakaan UNY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Oleh Tim Perpustakaan UNY Buku Art Lapen DTS Koleksi elektronik Memuat informasi bibliografi semua koleksi buku informasi artikel dari majalah, surat kabar dan jurnal memuat informasi mengenai laporan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Perpustakaan Sekolah. 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan merupakan salah satu bagian penting terutama bagi
4 BAB II KAJIAN TEORI A. Perpustakaan Sekolah 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah Perpustakaan merupakan salah satu bagian penting terutama bagi sekolah dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan. Dalam
Lebih terperinciPROPOSAL PENELITIAN. Diajukan untuk penyusunan skripsi di Jurusan Pedagogik pada Program Studi PGSD. oleh
PROPOSAL PENELITIAN ------------------------------------------------------------------ ------------------------------------------------------------------ -------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi
A. Bahan Referensi BAB II KAJIAN TEORI Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi rujukan tidak untuk dibaca secara terus menerus seperti halnya dengan buku cerita atau buku
Lebih terperinciPROPOSAL TUGAS AKHIR
Cover PROPOSAL TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) PADA SISTEM PENGENDALIAN AUTOPILOT PADA KAPAL NOAH Oleh: Wiro Sableng Nrp. 69090400xx PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMASI
Lebih terperinciTATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH
Modul ke: TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH Bahan dan Jumlah Halaman, Penulisan Judul, Bab, dan Subbab, Teknik Penulisan Kutipan, Teknik Penulisan Catatan Kaki, dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka Fakultas..
Lebih terperinciBiografi. Jadwal Penilaian
Biografi Ringkasan Unit Setelah mendengarkan dan membaca beberapa biografi, keduanya dalam bentuk buku-buku dan majalah, para murid sekolah dasar mengungkapkan pendapat tentang apa yang menyebabkan sebuah
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCANNING DI KELAS V SDN CIKANDANG 1 KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCANNING DI KELAS V SDN CIKANDANG 1 KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh POPI PAHRIANI NPM. 10.21.0224 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI. JUDUL PROPOSAL SKRIPSI DALAM BAHASA INDONESIA DITULIS SECARA SIMETRIS (Studi Kasus: Tempat Penelitian Tesis-jika ada, optional)
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL PROPOSAL SKRIPSI DALAM BAHASA INDONESIA DITULIS SECARA SIMETRIS (Studi Kasus: Tempat Penelitian Tesis-jika ada, optional) Nama : NIM : Disusun oleh: PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan membaca erat kaitannya dengan proses belajar, seperti kita
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan membaca erat kaitannya dengan proses belajar, seperti kita berada di ruang sekolah atau kampus. Dengan melakukan kegiatan membaca, kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihuni oleh 220 juta jiwa yang similar dengan kira-kira 1,1 milyar liter stok darah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Selama beberapa bulan belakangan ini sudah sering sekali dimuat di beberapa media berita bahwa Palang Merah Indonesia (PMI) kekurangan stok darah. PMI sebagai
Lebih terperinciDRAF PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI S1 KIMIA (2011/2012)
DRAF PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI S1 KIMIA (2011/2012) Petunjuk umum 1. Proposal disajikan dalam urutan sebagai berikut: (1) Sampul depan, (2) Isi Proposal, dan (3) Lampiran. 2. Bagian isi proposal
Lebih terperinciPerpustakaan sekolah SNI 7329:2009
Standar Nasional Indonesia Perpustakaan sekolah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Misi... 2 4 Tujuan...
Lebih terperinciPENGOLAHAN TERBITAN BERSERI DI PERPUSTAKAAN UIN SUNAN AMPEL Oleh: Aries Hamidah
PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI DI PERPUSTAKAAN UIN SUNAN AMPEL Abstrak 2014 Oleh: Aries Hamidah Terbitan berseri adalah suatu publikasi yang direncanakan untuk terbit secara terus menerus (berkesinambungan)
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA Etyn Nurkhayati SD YPKP I Sentani Jayapura Papua Abstrak:Kesulitan siswa dalam menulis
Lebih terperinciKUESIONER UNTUK SISWA KAJIAN KETERBACAAN BUKU TEKS PELAJARAN MATA PELAJARAN: MATEMATIKA
Kode Instrumen: MAT-1 KUESIONER UNTUK SISWA KAJIAN KETERBACAAN BUKU TEKS PELAJARAN MATA PELAJARAN: MATEMATIKA PETUNJUK UMUM: 1) Jawaban kamu pada kuesioner ini tidak dimaksudkan untuk menentukan nilai
Lebih terperinci