Febrica Arydiana 1, dr. Rano Indradi Sudra, M.Kes 2. 1, 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Febrica Arydiana 1, dr. Rano Indradi Sudra, M.Kes 2. 1, 2"

Transkripsi

1 TINJAUAN KARAKTERISTIK PASIEN TYPHOID FEVER DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 Febrica Arydiana 1, dr. Rano Indradi Sudra, M.Kes 2 Mahasiswa DIII RMIK STIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen DIII RMIK STIKES Mitra Husada Karanganyar 2 fary_dianarotinsulu@yahoo.com 1, rano.indradi@yahoo.com 2 Abstract Typhoid fever in hospitals Karanganyar in e top 10 diseases. The purpose of e study was to determine e characteristics of patients wi typhoid fever. The study was descriptive wi a population of 405 and 123 sample documents typhoid fever patients. Retrieval technique using simple random sampling, instrument check list and descriptive data analysis. The results show of nine characteristics of sex more men 57.41%, age at most 4-15 year age group 24.39%, way more payment use Jamkesmas 40.65%, housing mostly came from in Karanganyar 96.96%, 88.14% improvement of home conditions, long treated 3 days at most 43.09%, most symptoms of fever of 100%, and e complication most ARI Gastritis 6.50%, from e aspect of positive widal test 97.56%. Conclusions This study is e characteristics of 9 patients described have been able to describe e condition of patients wi typhoid fever in hospitals Karanganyar. The suggestion is made PKMRS (Public Heal Promotion in Hospitals) in hospitals Karanganyar and cooperation wi oer care facilities. Keywords: Characteristics, typhoid fever Abstrak Typhoid fever di RSUD Kabupaten Karanganyar masuk dalam 10 besar penyakit. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik pasien typhoid fever. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan populasi 405 dan sampel 123 dokumen pasien typhoid fever. Teknik pengambilan menggunakan simple random sampling, instrumen check list dan analisis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dari 9 karakteristik dari jenis kelamin lebih banyak laki- laki 57,41%, umur paling banyak kelompok umur 4-15 tahun 24,39 %, cara pembayaran lebih banyak menggunakan Jamkesmas 40,65 %, tempat tinggal paling banyak berasal dari dalam Kabupaten Karanganyar 96,96 %, kondisi pulang perbaikan 88,14 %, lama dirawat paling banyak 3 hari 43,09%, gejala paling banyak demam 100%, komplikasi paling banyak ISPA dan Gastritis 6,50%, dari aspek tes widal positif 97,56%. Simpulan penelitian ini adalah dari 9 karakteristik pasien yang dijabarkan sudah mampu menggambarkan kondisi pasien typhoid fever di RSUD Kabupaten Karanganyar. Sarannya adalah dilakukan PKMRS ( Promosi Kesehatan Masyarakat di Rumah Sakit ) di RSUD Kabupaten Karanganyar dan melakukan kerjasama dengan fasilitas pelayanan yang lain. Kata kunci: Karakteristik, Typhoid fever PENDAHULUAN Rekam medis menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.269/MENKES/PER/III/2008 adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien, dimana salah salah satu pelayanannya adalah pengelolaan dokumen rekam medis pasien diantaranya mengkode diagnosis dan tindakan terhadap pasien.rumah sakit sebagai salah satu sarana pemberi pelayanan kesehatan wajib membuat rekam medis. Semua pelayanan baik yang dilakukan tindakan maupun yang tidak dilakukan 23

2 tindakan dicatat pada berkas rekam medis baik pada pasien rawat jalan, pasien rawat inap dan pasien rawat darurat. Typhoid fever di RSUD Kabupaten Karanganyar tahun 2013 masuk dalam daftar 10 besar penyakit, typhoid fever merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yaitu penyakit yang menular. Data pribadi dari pasien typhoid fever antara lain berupa nama, jenis kelamin, umur, di lengkapi oleh Mansjoer A tahun 2001 bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya typhoid fever antara lain dari etimologynya berupa tempat tinggal yang biasanya dalam satu kasus orang- orang dalam serumah, gejala- gejala yang timbul, komplikasi yang menyertai typhoid fever, Lama dirawat untuk kasus typhoid fever, serta tes widal yang memperkuat diagnosis typhoid fever. Berdasarkan survei pendahuluan terhadap 32 sampel pasien typhoid feverdi RSUD Kabupaten Karanganyar dilihat dari aspek jenis kelamin lebih banyak laki-laki dari pada perempuan, dilihat dari aspek umur pasien typhoid fever leih banyak terserang pada rentan waktu 5-14 tahun, cara pembayaran yang digunakan lebih banyak menggunakan jamkesmas daripada pembayaran lainnya, dalam Kabupaten Karanganyar 96,88% relatif lebih tinggi dibandingkan pasien dari luar kabupaten, Kondisi pulang lebih banyak dalam kondisi perbaikan/ kontrol post opname, lama dirawat rata- rata 3 hari, gejala yang timbul 100% pasien typhoid fever mengalami demam sebagian pasien mengalami mual dam perut tidak enak, komplikasi yang timbul sebagian besar ISPA karena disertai batuk pilek dan Gastritis atau nyeri ulu hati, test widal menunjukkan bahwa sebagian besar pasien typhoid fever positif dari tes widalnya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi adalah 405 dokumen rekam medis rawat inap pasien Typhoid Fever di RSUD Kabupaten Karanganyar tahun 2013 dengan besar sampel 123 dokumen. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah checklist. Cara pengumpulan data dilakukan dengan observasi. Analisis data secara diskriptif. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Karakteristik Pasien typhoid Fever di RSUD Kabupaten Karanganyar tahun 2013 a) Karakteristik pasien typhoid fever berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1 Karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan Aspek Jenis Kelamin L P N % N % I 18 56,25 % 14 43,75 % II % % III 15 57,69 % 11 42,31 % IV 23 65,71 % 12 34,29 % Grafik 4.1 Karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan Aspek Jenis Kelamin Dalam hal ini, penulis tertarik untuk mengambil judul tentang Tinjauan Karakteristik Pasien Typhoid Feverdi RSUD Kabupaten Karanganyar Tahun Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.IX.NO.1, Maret 2015

3 Dari tabel dan grafik 4.1 diatas didapat data bahwa laki- laki lebih banyak prosentasenya daripada perempuan. Pada 3 triwulan bahwa jumlah laki- laki lebih banyak daripada jumlah perempuan, dijelaskan lebih rinci bahwa pada triwulan I prosentase laki-laki 56,25 %, pada triwulan III 57,69 %, dan pada triwulan IV 65,71 %, sedangkan pada triwulan III jumlah laki- laki dan perempuan sama yaitu dengan prosentase masing-masing 50%. b) Karakteristik pasien Typhoid fever berdasarkan umur Tabel 4.2 Aspek Umur Jumlah pasien Typhoid fever berdasarkan aspek umur 28 - < I II III IV > 65 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kelompok umur yang banyak terserang penyakit typhoid fever yaitu pada kelompok umur 5-14 tahun, prosentase 29,27 % dengan puncaknya pada triwulan II dan IV. Pada grafik, kelompok umur pasien sekitar 28 hari sampai kurang dari 1 tahun mengalami peningkatan pada triwulan III dan kembali turun pada triwulan IV dengan prosentase 1,63%. Untuk kelompok umur 1-4 terjadi penetapan jumlah yaitu 5 pasien, tetapi terjadi penurunan jumlah pasien typhoid pada triwulan II dan triwulan IV, total dari 4 triwulan diperoleh prosentase 12,20%. Kelompok umur tahun secara garis besar mengalami peningkatan jumlah pasien dengan prosentase 21,14%. Pada kelompok waktu tahun paling tinggi jumlah pasien pada triwulan I, kemudian mengalami penurunan jumlah pada triwulan II dan triwulan III, akan tetapi mengalami penambahan jumlah pasien triwulan IV dengan jumlah pasien 6 orang dengan prosentase totalnya adalah 14,63 %. Pada umur tahun dengan prosentase keseluruhan 19,51% dengan jumlah paling banyak yang menderita Typhoid Fever pada triwulan III dengan jumlah 8 orang, sedangkan pada kelompok umur > 65 tahun hanya 1 pasien dengan prosentase 0,81 %. c) Karakteristik pasien Typhoid fever berdasarkan cara pembayaran Tabel 4.3a Aspek Cara Pembayaran Prosentase Pasien Typhoid Fever Berdasarkan Cara Pembayaran Umum Askes Jamkesmas TM N % N % N % N % 6 18, 17 53, 0 0% 75% 12% TR I 9 28, 13% TR II 11 36, 67% TR III 7 26, 92% TR IV 11 31, 42% 7 23, 33% 6 23, 08% 12 34, 29% 10 33, 34% 12 46, 15% 11 31, 43% 2 6, 66% 1 3, 85% 1 2, 86% Grafik 4.3a Aspek Cara Pembayaran Dari tabel dan grafik 4.3 dapat disimpulkan bahwa pasien yang rawat inap dengan diagnosis typhoid fever lebih banyak menggunakan Jamkesmas dalam proses pembayarannya 25

4 dibandingkan dengan pembayaran umum, askes, ataupun TM (tidak mampu), yaitu dengan prosentase 41,01%. Sedangkan umum 30,79%, askes dengan prosentase 24,86%, dan TM dengan prosentase 3,34% Tabel 4.3b Keterkaitan Antara Karakteristik Umur, Jenis kelamin, Lama Dirawat Count of No RM Cr Byr JK Umur Grand Total L L Total P P Total Grand Total Keterangan: Jenis kelamin: L = Laki-laki P = Perempuan Cara pembayaran: 1 = Umum 2 = Askes 3 = Jamkesmas 4 = Tidak mampu Kelompok umur: 2 = 28 hari-<1 tahun 3 = 1-4 tahun 4 = 5-14 tahun 5 = tahun 6 = tahun 7 = tahun 8 = > 65 tahun Dari tabel4.3b diketahui bahwa pasien paling banyak rawat inap pembayaran Jamkesmas, yaitu dengan total 50 pasien, sedangkan 50 pasien tersebut paling banyak pada kelompok umur 5-14 tahun. Sebagai pertimbangan untuk rumah sakit bahwa pasien yang banyak rawat inap adalah pasien Jamkesmas, yaitu yang menempati kelas III, sehingga dapat menambah ruang bila membutuhkan khusus kelas III, karena banyak anak- anak yang rawat inap kelompok umur 5-14 tahun, dapat di buat bangsal/ ruang kelas III khusus anak-anak. d) Karakteristik pasien typhoid fever berdasarkan aspek tempat tinggal Tabel 4.4 Karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan Aspek Tempat Tinggal TRIWULAN Prosentase pasien Typhoid fever berdasarkan tempat tinggal Dalam Kabupaten Luar Kabupaten N % N % TRIWULAN I 31 96,88% 1 3,12% TRIWULAN II 29 96,67% 1 3,33% TRIWULAN III ,00% 0 0,00% TRIWULAN IV 33 94,29% 2 5,71% Grafik 4.4 Karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan Aspek Tempat Tinggal Dari tabel dan grafik 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa pasien yang rawat inap dengan typhoid fever di RSUD Kabupaten Karanganyar lebih banyak berasal dari dalam kabupaten Karanganyar, pada triwulan III 100% pasien yang rawat inap berasal dari dalam Kabupaten Karanganyar yang tersebar 26 Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.IX.NO.1, Maret 2015

5 di 17 kecamatan antara lain Tawangmangu, Karangpandan, Jenawi, Kerjo, Ngargoyoso, Matesih, Jatiyoso, Jatipuro, Jumapolo, Jumantono, Karanganyar, Mojogedang, Kebakkramat, Jaten, Gondangrejo, Colomadu, dan Tasikmadu. Rata- rata prosentase untuk pasien yang rawat inap berasal dari dalam Kabupaten Karanganyar adalah 96,96 %. Sedangkan yang berasal dari luar Kabupaten Karanganyar 3,04 %. e) Karakteristik pasien typhoid fever berdasarkan aspek kondisi pulang Tabel 4.5a Aspek Kondisi Pulang Prosentase pasien Typhoid fever berdasarkan kondisi pulang Sembuh Perbaikan Meninggal N % N % N % TR I 8 25,00% 24 75,00% 0 0% TR II 1 3,33% 29 96,67% 0 0% TR III 2 7,69% 24 92,31% 0 0% TR IV 3 8,57% 31 88,57% 1 2,86% Grafik 4.5 Aspek Kondisi Pulang Pada tabel dan grafik 4.5 diketahui bahwa kondisi pulang ada 3, yaitu sembuh, perbaikan, dan meninggal, dari ketiga kondisi tersebut yang paling banyak pasien pulang rawat inap dengan persetujuan dokter yang merawat tetapi dalam keadaan perbaikan. Ada juga pasien typhoid fever yang pulang dalam keadaan sembuhl, dari keempat triwulan pasien yang dinyatakan sembuh paling banyak pada triwulan I, yaitu ada 8 pasien dengan prosentase 25%, sedangkan pasien yang meninggal ada 1. Tabel 4.5b Keterkaitan Antara Karakteristik Cara Pembayaran, Kondisi Pulang, Dan Lama Dirawat Count of No RM LD Cr Byr KP Grand Total Total Total Total Total Grand Total Keterangan : Cara Bayar : 1 = Umum 2 = Askes 3 = Jamkesmas 4 = Tidak Mampu (TM) Kondisi Pulang: 1= Sembuh 2 = Perbaikan 3= Meninggal Lama Dirawat: 1 = < 3 hari 2 = 3 hari 3 = 4 hari 4 = 5 hari 5 = 6 hari 7 = > 7 hari Dari tabel 4.5b diketahui bahwa pasien Jamkesmas lebih banyak, dengan lama dirawat rata- rata 3 hari dengan kondisi pulang perbaikan, hal ini dapat menjadi masukan untuk pihak rumah sakit yaitu dengan LOS yang terhitung hanya 3 hari kurang ideal. Untuk LOS yang ideal menurut Depkes yaitu 6-9 hari. Tetapi rumah sakit masih bisa mempertahankan pelayanan dengan memulangkan pasien dengan perbaikan, yaitu 27

6 rumah sakit atau dokter masih mempunyai kewajiban mengontrol pasien walau telah dipulangkan. f) Aspek Lama Dirawat Tabel 4.6a Karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan Aspek Lama Dirawat < 3 Jumlah pasien Typhoid fever berdasarkan lama dirawat TR I TR II TR III TR IV > 7 Grafik 4.6 Aspek Lama Dirawat Dari tabel dan grafik 4.6 dapat disimpulkan bahwa pasien yang lama dirawatnya paling banyak sekitar 3 hari dengan prosentase 43,09 %. Pasien yang dirawat lebih dari 7 hari tidak hanya menderita typhoid fever, sehingga proses penyembuhan nya memerlukan waktu jauh lebih lama. Pasien yang dirawat < 3 hari paling banyak pada triwulan IV sedangakan pasien yang dirawat > dari 7 hari yaitu pada triwulan II yang berjumlah 2 pasien. Tabel 4.6b Keterkaitan Antara Karakteristik Jenis Kelamin Dan Tempat Tinggal Count of No RM TT JK D L Grand Total L Count of No RM TT JK D L Grand Total P Grand Total Keterangan : Jenis kelamin: L = Laki-laki P = Perempuan Tempat tinggal: L = Luar Kabupaten D = Dalam Kabupaten Dari tabel 4.6b dapat dilihat bahwa 119 pasien typhoid fever berasal dari dalam Kabupaten Karanganyar, hal ini karena rumah sakit RSUD Kabupaten Karanganyar sebagai rujukan, sedangkan 4 pasien yang berasal dari luar Kabupaten Karanganyar dapat sebagai poin positif rumah sakit bahwa RSUD Kabupaten Karanganyar dipercaya oleh masyarakat luar Kabupaten Karanganyar dan sebagai motifasi untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. g) Karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan Aspek Gejala. Tabel 4.7 Aspek Gejala Gejala TRIWULAN TR I TR II TR III TR IV Demam Nyeri Kepala Pusing Nyeri Otot Anorexia Mual Muntah Diare Perut Tidak Enak Batuk Epitaksis Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.IX.NO.1, Maret 2015

7 Grafik 4.7 Aspek Gejala Jumlah pasien Typhoid fever berdasarkan komplikasi A B C D E F G H I J K TR II TR III TR IV Total Grafik 4.8 Aspek Komplikasi Demam adalah gejala yang paling sering dikeluhkan pasien, karena memang dari tabel pasien mengalami demam ( 100%), gejala lain seperti mual dan rasa tidak enak pada perut lebih banyak menyerang pasien pada triwulan I, gejala pusing dan muntah paling banyak dirasakan pasien pada triwulan IV, anorexia menyerang pasien hampir sama dari 4 triwulan, dan batuk paling banyak dialami pasien pada triwulan I. Prosentase total dari semua gejala diatas adalah 100% pasien mengalami demam, 77,24% pasien mual-mual, 58,54 % rasa sakit pada perut yang dirasakan pasien, 56,10% pasien merasakan pusing, 41,46 % pasien tidak nafsu makan, 36,59% pasien muntahmuntah, 34,96% pasien mengeluh batuk, dan kurang dari 10% pasien mengalami nyeri otot, nyeri otot, dan epitaksis ( mimisan). h) Karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan Aspek Komplikasi Tabel 4.8 Aspek Komplikasi Jumlah pasien Typhoid fever berdasarkan komplikasi A B C D E F G H I J K TR I Komplikasi yang sering terjadi adalah ISPA dan Gastritis dengan prosentase 6,50 %, komplikasi lain yang menyertai penyakit typhoid feverantara lain OA ( 0,81%), Bronchitis (4,06%), Dyspepsia (3,25%), Viral Infection (0,81%), Septicaemia (0,81%), Conic Ischaemic Heart Disease (1,63%), dan Anemia(0,81%)dalam satu tahun cenderung mengalami penurunan jumlah pasien. Sedangkan untuk Choleliiasis (1,63%), Acute Haemorrhagic Gastritis (1,63%) cenderung mengalami kenaikan jumlah pasien. i) Karakteristik Pasien Typhoid Fever Berdasarkan Aspek Tes Widal Tabel 4.9 Karakteristik pasien Typhoid fever berdasarkan aspek tes widal 29

8 TR Jumlah pasien Typhoid fever berdasarkan test widal AGLUTININ O AGLUTININ H Th- phi- -A -B -C Thphi A B TR I TR I TR III TR IV C Grafik 4.9 Aspek Tes Widal II mengalami kenaikan, pada triwulan III menurun. typhi H mengalami penurunan pada truwulan II naik lagi pada triwulan III, dan kembali turun pada triwulan IV. A (H) mengalami penurunan pada triwulan II dan III, dan kembali naik pada triwulan ke IV yang melebihi dari triwulan I. B (H) paling banyak yang positif adalah triwulan IV, dan paling rendah pada triwulan I. C (H) pada triwulan II mrngalami penurunan, kembali naik pada triwulan III dan IV. PEMBAHASAN 1. Karakteristik pasien Typhoid fever berdasarkan aspek jenis kelamin Di RSUD Kabupaten Karanganyar pasien typhoid fever dilihat dari aspek jenis kelamin lebih banyak laki- laki daripada laki-laki. Pada triwulan IV jumlah laki- laki mencapai 65,71 % yang melebihi prosentase dari triwulan lainnya. 2. Karakteristik pasien Typhoid fever berdasarkan aspek umur Keterangan : A : ISPA, B : OA, C : Bronchitis, D : Gastritis, E : Dyspepsia, F : Viral Infection, G : Septicaemia, H : Conic Ischaemic Heart Disease, I : Anemia, J : Choleliiasis, K : Acute Haemorrhagia Gastritis Pada tabel dan grafik 4.9 tes widal yang dinyatakan positif dari triwulan II sampai III mengalami penurunan, untuk A (O) pada triwulan II lebih rendah daripada triwulan lainnya, paling tinggi pada triwulan IV. B (O) pada triwulan I ke triwulan II dan III mengalami penurunan, dan kembali sama pada triwulan I 25 pasien positif. C (O) dari triwulan I ke Pasien typhoid feverberdasarkan kelompok umur paling banyak terserang adalah pasien dengan umur 5-14 tahun yaitu 36 pasien dengan prosentase 29,27 %, kelompok umur tahun dengan jumlah 26 pasien dengan prosentase 21,14%, kelompok umur tahun ada 24 pasien dengan prosentase 19,51%, kelompok umur tahun dengan 18 pasien prosentase 14,63%, kelompok 1-4 tahun dengan prosentase 12,20%, kelompok 28 hari -1 tahun dengan prosentase 1,63%, dan kurang dari 65 tahun hanya 0,81% yaitu 1 orang. Pasien dengan umur 5-14 tahun termasuk pasien yang masih dalam lingkungan sekolah meliputi TK, SD, dan SMP sehingga perlu adanya pengawasan khusus terhadap anak- anak sekolah. 30 Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.IX.NO.1, Maret 2015

9 3. Karakteristik pasien Typhoid fever berdasarkan aspek cara pembayaran Cara pembayaran yanng digunakan ada 4, yaitu Umum, askes, Jamkesmas, dan TM ( Tidak Mampu ), dari 4 cara pembayaran tersebut paling banyak pasien menggunakan jamkesmas. Tahun 2013 di dapatkan data bahwa pasien paling banyak adalah pasien Jamkesmas yaitu pasien yang menempati kamar perawatan kelas III di RSUD Kabupaten Karanganyar, sehingga pihak internal rumah sakit dapat menambahkan ruang/ bangsal guna menampung semua pasien yang rawat inap. Keterkaitan antara umur, jenis kelamin, dan cara pembayaran yaitu bahwa paling banyak pasien rawat inap Jamkesmas dengan kelompok umur 5-14 tahun, hal ini dapat menjadi pertimbangan untuk rumah sakit bahwa pasien yang banyak rawat inap adalah pasien Jamkesmas, yaitu yang menempati kelas III, sehingga dapat menambah ruang bila membutuhkan khusus kelas III, karena banyak anak- anak yang rawat inap kelompok umur 5-14 tahun, dapat di buat bangsal/ ruang kelas III khusus anak-anak. 4. Karakteristik pasien Typhoid fever berdasarkan aspek tempat tinggal Pasien Typhoid fever lebih banyak berasal dari dalam Kabupaten Karanganyar dengan prosentase 96,96 %, sedangkan untuk luar Kabupaten Karanganyar lebih sedikit yaitu hanya 3,04 %, itu terkait faktor tempuh dari rumah pasien dengan RSUD Kabupaten Karanganyar,hanya saja penulisan untuk dalam kabupaten dan luar kabupaten terjadi kesalahan, sehingga petugas tidak bisa mengidentifikasi tempat tinggal pasien. Dibalik data pasien berdasarkan aspek tempat tinggal yang rawat inap di RSUD Kabupaten Karanganyar terdapat 4 pasien yang dari luar wilayah Kabupaten Karanganyar dapat membuktikan bahwa rasa puas pasien akan pelayanan di RSUD Kabupaten Karanganyar meningkat/ bertambah. Sedangakan untuk pasien dari dalam Kabupaten Karanganyar yang terserang Typhoid fevermembuktikan bahwa penyakit ini menular endemik yaitu dalam satu Kabupaten Karanganyar, sehingga rumah sakit perlu bekerjasama dengan puskesmas di Kabupaten Karangnyar untuk meninjau tentang kesehatan lingkungan Karanganyar. 5. Karakteristik pasien Typhoid fever berdasarkan aspek kondisi pulang Kondisi pulang pasien Typhoid feverpaling banyak tercantum dalan RM 1 adalah pasien dipulangkan dengan keterangan perbaikan yaitu dengan prosentase 88,14%, sehingga pasien harus kontrol kembaki re rumah sakit (kontrol post opname), untuk pasien tang dinyatakan sembuh prosentasenya 11,5% dan untuk yang meninggal 0,71% yaitu 1 pasien pada triwulan IV. Keterkaitan antara cara pembayaran, kondisi pulang, dan lama dirawa bahwa pasien Jamkesmas lebih banyak rawat inap dengan lama dirawat rata- rata 3 hari kondisi pulang perbaikan, hal ini dapat menjadi masukan untuk rumah sakit tentang LOS yang kurang ideal, sehingga rumah sakit bisa membenahi LOS agar ideal antara 6-9 hari dengan kondisi pulang sembuh. 6. Karakteristik pasien Typhoid fever berdasarkan aspek lama dirawat Pasien yang dirawat di RSUD Kabupaten Karanganyar paling banyak 3 hari rawat inap dengan jumlah 93 pasien dengan prosentase 43,09%, dan ada 2 pasien yang dirawat inap lebih dari 7 hari dengan prosentase 1,63%. 31

10 Menurut standar ideal ( Leng of Stay ) LOS yaitu 6-9 hari, hal ini untuk rawat inap pasien typhoid fever di RSUD Kabupaten Karanganyar belum ideal yaitu hanya 3 hari rawat inap. Keterkaitan antara jenis kelamin dan tempat tinggal adalah lebih banyak pasien dari dalam Kabupaten Karanganyar, hal ini karena rumah sakit RSUD Kabupaten Karanganyar sebagai rujukan setelah pelayanan tingkat pertama, sedangkan 4 pasien yang berasal dari luar Kabupaten Karanganyar dapat sebagai poin positif rumah sakit bahwa RSUD Kabupaten Karanganyar dipercaya oleh masyarakat luar Kabupaten Karanganyar dan sebagai motifasi untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. 7. Karakteristik pasien Typhoid fever berdasarkan aspek gejala Dilihat dari faktor gejala yang menyertai dari typhoid fever, untuk demam, nyeri kepala, pusing, anorexia, dan muntah cenderung mengalami kenaikan dalam tahun 2013, hampir semua pasien mengeluh hal tersebut, sedangkan untuk gejala yang cenderung mengalami penurunan yaitu nyeri otot, mual, diare, perut tidak enak, batuk, epitaksis. Setiap pasien selalu menunjukkan gejala demam dengan prosentase 100%, gejala lain yaitu 77,24% pasien mengalami mual, 58,54 % pasien mengalami rasa yang tidak enak pada perut, 56,10% pasien merasakan pusing, 41,46% pasien mengalami anorexia( nafsu makan turun), 36,59% pasien muntah-muntah, 34,96% disertai batuk dan kurang dari 10 % pasien mengalami nyeri kepala, nyeri otot, dan epitaksis( mimisan ). 8. Karakteristik pasien Typhoid fever berdasarkan aspek komplikasi Komplikasi yang menyertai penyakit typhoid fever antara lain ISPA, OA, Bronchitis, Gastritis,, Dyspepsia, Viral Infection, Epilepsi, Septicaemia, Conic Ischaemic Heart Disease, dan Anemia dalam satu tahun cenderung mengalami penurunan, untuk komplikasi ISPA dan Gastritis adalah komplikasi yang paling banyak di derita pasien yaitu dengan prosentase 6,50%. Sedangkan untuk Choleliiasis, Acute Haemorrhagic Gastritis. 9. Karakteristik pasien Typhoid fever berdasarkan aspek tes widal Dari pemeriksaan darah yang dilakukan, semua tes seperti typhi O, A (O), B (O), C (O) dan typhi H, A (H), B (H), C (H) ditarik garis lurus semua mengalami kenaikan, dalam artian bahwa semua hasil yang dinyatakan positif bertambah. Tes widal yang dinyatakan positif memiliki prosentase 97,56%, sedangkan pasien yang dinyatakan negatif ada 2,44%. SIMPULAN 1. Pasien typhoid fever di RSUD Kabupaten Karanganyar tahun 2013 berdasarkan aspek jenis kelamin lebih banyak laki-laki daripada perempuan. 2. Kelompok umur 5-14 tahun memiliki prosentase paling tinggi yaitu 29,27% dengan jumlah 36 pasien, sedangkan kelompok paling sedikit yaitu pada kelompok umur > 65 tahun dengan jumlah 1 pasien prosentase 0,81%. 3. Berdasarkan dari aspek cara pembayaran lebih banyak pasien yang menggunakan Jamkesmas daripada umum, askes, dan TM dengan prosentase 40,01% dengan total jumlah 50 pasien yang terbagi dari empat triwulan dalam satu tahun Pasien typhoid fever di RSUD Kabupaten Karanganyar tahun 2013 berdasarkan aspek tempat tinggal lebih banyak pasien yang berasal dari dalam Kabupaten Karanganyar dengan prosentase 96,96%, sedangkan pasien typhoid fever yang 32 Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.IX.NO.1, Maret 2015

11 berasal dari luar Kabupaten Karangannyar hanya memiliki prosentase 3,04%. Pasien typhoid fever di RSUD Kabupaten Karanganyar tahun 2013 berdasarkan kondisi pulang yang ditulis oleh dokter ketika seorang dokter menyutujui bahwa pasien tersebut diperbolehkan pulang yaitu dengan prosentase paling tinggi yaitu pulang dengan perbaikan 88,14%, sehingga pasie post opname harus kontrol kembali ke rumah sakit, untuk pulang sembuh 11,15%, dan untuk meninggal ada 0,71% yaitu 1 pasien dari 123 pasien yang dirawat inap. 5. Pasien typhoid fever di RSUD Kabupaten Karanganyar rata- rata untuk lama dirawatnya adalah 3 hari dengan prosentase 43,09 %, sedangkan pasien yang dirawat lebih dari 7 hari memiliki komplikasi atau mendapatkan penanganan lain selain typhoid fever. 6. Setiap pasien selalu menunjukkan gejala demam dengan prosentase 100%, gejala lain yaitu 77,24% pasien mengalami mual, 58,54 % pasien mengalami rasa yang tidak enak pada perut, 56,10% pasien merasakan pusing, 41,46% pasien mengalami anorexia( nafsu makan turun), 36,59% pasien muntah-muntah, 34,96% disertai batuk dan kurang dari 10 % pasien mengalami nyeri kepala, nyeri otot, dan epitaksis( mimisan). 7. Komplikasi ISPA dan Gastritis memiliki prosentase 6,50% dari total penderita typhoid fever, Bronchitis dengan prosentase 3,25% dari total penderita. Untuk Conic Ischaemic Heart Disease, Choleliiasis, Acute Haemorrhagic Gastritis memiliki prosentase 1,63 %, sedangkan OA, Viral Infection, Septicaemia, Acute Erytaemia and eryoleukaemia, Anemia, hanya muncul pada 0,81 % pasien dari masing- masing penderita. 8. Dari tes widal yang dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang dari diagnosis typhoid fever, semua hasil yang dilakukan menyimpulkan bahwa pasien yang dinyatakan positif 97,56%, sedangkan pasien yang dinyatakan negatif ada 2,44%. DAFTAR PUSTAKA Arief, Mochammad T Q.2009, Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta: UN Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka cipta. Depkes RI Pedoman Pengelolaan Rekam Medis. Jakarta: Depkes RI Jaminan Sosial Indonesia. Program Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Diakses : 23 Juli prosedur. Kamus Pusat Bahasa Kamus Besar Bahasa Indonesia 3 lh. Jakarta: Balai Pustaka. Mansjoer, A.dkk Kapita Selekta Kedokteran.3nH ed. Jakarta: Media Aesculapius. Nursalam, Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. PerMenKes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008. Tentang Rekam Medis. Jakarta PT Askes. Askes (Asuransi Kesehatan). Diakses : 23Juli jaminan-kesehatan/tentang-askes Sudra, Statistik Rumah Sakit Dari Sensus Pasien dan Grafik Barber-Johnson Hingga Statistik Kematian dan Otopsit. Yogjakarta. Graha Ilmu. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta. Undang -undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) World Heal Organization International Statistical Classification of Diseases and Related Heal Problems Ten Revision. 2nH ed.volume 1. Geneva: WHO. 33

Ketepatan Penentuan Kode Penyebab Dasar Kematian Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga Triwulan IV Tahun 2010

Ketepatan Penentuan Kode Penyebab Dasar Kematian Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga Triwulan IV Tahun 2010 Ketepatan Penentuan Kode Penyebab Dasar Kematian Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga Triwulan IV Tahun 2010 Yuniana Eka Pratiwi Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar Yuniana_EP@ymail.com

Lebih terperinci

ANALISIS KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS UTAMA TYPHOID FEVER BERDASARKAN ICD-10 PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2011

ANALISIS KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS UTAMA TYPHOID FEVER BERDASARKAN ICD-10 PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2011 ANALISIS KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS UTAMA TYPHOID FEVER BERDASARKAN ICD-10 PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2011 Septina Multisari, Sri Sugiarsi, Nurifa atul Masudah Awaliah APIKES

Lebih terperinci

Hanjrah Fatmawati,Rano Indradi Sudra,Nurifa atul M.A APIKES Mitra Husada Karanganyar

Hanjrah Fatmawati,Rano Indradi Sudra,Nurifa atul M.A APIKES Mitra Husada Karanganyar ANALISIS KELENGKAPAN DATA PENUNJANG DALAM PENENTUANKODE DIAGNOSISUTAMAGASTROENTERITIS PASIEN RAWAT INAPDI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2011 Hanjrah Fatmawati,Rano

Lebih terperinci

Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ASTRI SRI WARIYANTI J

Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ASTRI SRI WARIYANTI J HUBUNGAN ANTARA KELENGKAPAN INFORMASI MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PADA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 Skripsi ini Disusun guna Memenuhi

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG. 72 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 72-78

LATAR BELAKANG. 72 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 72-78 ANALISIS KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PPOK EKSASERBASI AKUT BERDASARKAN ICD 10 PADA DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RSUD SRAGEN TRIWULAN II TAHUN 2011 Siti Nurul Kasanah 1, Rano Indradi Sudra 2 Mahasiswa

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN Karunia Hapsari 1, Moch. Arief TQ 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( ) ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI UNIT PELAYANAN PENYAKIT DALAM DI BANGSAL CEMPAKA 1 DAN CEMPAKA 2 BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012 Nanang Sukma Kurniawan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010

KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010 KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 200 Dwi Nur Cahyaningsih, Rano Indradi Sudra 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR Wahyu Untari Aji 1, Moch. Arief TQ 2, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG Pelaksanaan pengodean dilakukan oleh seorang profesional perekam medis dengan menggunakan standar klasifikasi

LATAR BELAKANG Pelaksanaan pengodean dilakukan oleh seorang profesional perekam medis dengan menggunakan standar klasifikasi KESESUAIAN HASIL PENENTUAN PENYEBAB KEMATIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP BERDASARKAN ATURAN DALAM ICD-10 DI RUMAH SAKIT UMUM DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010 Faqih Addin Saputra 1, Rano Indradi Sudra

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 Dwianto 1, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013 analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013 aprilia dwi a 1, Harjanti 2, Bambang W 3 mahasiswa apikes mitra

Lebih terperinci

Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK

Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK ANALISIS KUANTITATIF PADA DOKUMEN REKAM MEDIS PASIENINFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) DI UNIT RAWAT INAP RSUD PANDAN ARANG BOYOLALITRIWULAN I TAHUN 2011 Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES

Lebih terperinci

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN 29-211 Muhammad Sholeh S, Tri Lestari APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk pengobatan ISPA pada balita rawat inap di RSUD Kab Bangka Tengah periode 2015 ini

Lebih terperinci

ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011

ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011 ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011 Eka Novi Astuti 1, Sri Sugiarsi 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Setiap tindakan

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013 ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 Dwianto 1, Tri Lestari 2 APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. register status pasien. Berdasarkan register pasien yang ada dapat diketahui status pasien

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. register status pasien. Berdasarkan register pasien yang ada dapat diketahui status pasien 27 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 4.1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ini dimulai dengan mengambil data pasien demam tifoid berasal dari register status pasien. Berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011 ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 20 Fitri Hastuti, Sri Sugiarsi 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BANGSAL KELAS III BERDASARKAN INDIKATOR BARBER JOHNSONTAHUN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BANGSAL KELAS III BERDASARKAN INDIKATOR BARBER JOHNSONTAHUN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BANGSAL KELAS III BERDASARKAN INDIKATOR BARBER JOHNSONTAHUN 2015 2019 DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG Oleh Tiffany Rizqi Nugraheni Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Selain virus sebagai penyebabnya,

Lebih terperinci

LelimafiSetiyani, Tri Lestari, Putu Suriyasa APIKES Mitra Husada Karanganyar

LelimafiSetiyani, Tri Lestari, Putu Suriyasa APIKES Mitra Husada Karanganyar TINJAUAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS UTAMA PASIEN RAWAT INAP PENYAKIT CRONIC RENAL FAILURE END STAGEBERDASARKAN ICD 10 DI RSUD DR. MOEWARDI BULAN JANUARI TAHUN 2013 LelimafiSetiyani, Tri Lestari, Putu Suriyasa

Lebih terperinci

TINJAUAN DESKRIPTIF KARAKTERISTIK PENDERITA, LOS, DAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PADA KASUS TYPHOID PASIEN BPJS PBI DI RSUD DR. M

TINJAUAN DESKRIPTIF KARAKTERISTIK PENDERITA, LOS, DAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PADA KASUS TYPHOID PASIEN BPJS PBI DI RSUD DR. M TINJAUAN DESKRIPTIF KARAKTERISTIK PENDERITA, LOS, DAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PADA KASUS TYPHOID PASIEN BPJS PBI DI RSUD DR. M. ASHARI KABUPATEN PEMALANG BULAN JANUARI-APRIL TAHUN 2014 Essi Mazidah Abstract

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DENGAN HYPERTENSION DI RUMAH SAKIT UMUM ISLAM YAKSSI GEMOLONG TAHUN 2013

ANALISIS KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DENGAN HYPERTENSION DI RUMAH SAKIT UMUM ISLAM YAKSSI GEMOLONG TAHUN 2013 ANALISIS KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DENGAN HYPERTENSION DI RUMAH SAKIT UMUM ISLAM YAKSSI GEMOLONG TAHUN 2013 Eni Nur Rahmawati Rekam Medis dan Informatika Kesehatan, APIKES Citra Medika Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permenkes No.147 tahun 2010 tentang perijinan Rumah Sakit menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Permenkes No.147 tahun 2010 tentang perijinan Rumah Sakit menyatakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permenkes No.147 tahun 2010 tentang perijinan Rumah Sakit menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG

PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG Retno Dwi Vika Ayu*), Dyah Ernawati**) *) Asri Medical Center Yogyakarta

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN LAMA DIRAWAT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2011

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN LAMA DIRAWAT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2011 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN LAMA DIRAWAT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2011 Nur Fitri Yeni Susilo, Sri Sugiarsi,Nurifa atul M APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS AVERAGE LENGTH OF STAY (AvLOS) PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS TYPHOID FEVER DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRI WULAN IV TAHUN 2008

ANALISIS AVERAGE LENGTH OF STAY (AvLOS) PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS TYPHOID FEVER DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRI WULAN IV TAHUN 2008 ANALISIS AVERAGE LENGTH OF STAY (AvLOS) PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS TYPHOID FEVER DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRI WULAN IV TAHUN 2008 Richa Puspitarini 1, Tri Lestari 2, Riyoko 2 Mahasiswa

Lebih terperinci

PEMODELAN LAJU KESEMBUHAN PASIEN RAWAT INAP TYPHUS ABDOMINALIS

PEMODELAN LAJU KESEMBUHAN PASIEN RAWAT INAP TYPHUS ABDOMINALIS PEMODELAN LAJU KESEMBUHAN PASIEN RAWAT INAP TYPHUS ABDOMINALIS (DEMAM TIFOID) MENGGUNAKAN MODEL REGRESI KEGAGALAN PROPORSIONAL DARI COX (Studi Kasus di RSUD Kota Semarang) SKRIPSI Disusun oleh: Nama :

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA

GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA Ulfah Fauziah 1, Ida Sugiarti 2 1 Mahasiswa D IV Politeknik Piksi Ganesha, ulfahfauziaah@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG ISPA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG ISPA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG ISPA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Arina Futtuwah An-nisa *, Elvine Ivana Kabuhung 1, Bagus Rahmat Santoso 2 1 Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin

Lebih terperinci

Jurnal Riset Kesehatan KEAKURATAN PENENTUAN KODE UNDERLYING CAUSE OF DEATH BERDASARKAN MEDICAL MORTALITY DATA SYSTEM DI RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2016

Jurnal Riset Kesehatan KEAKURATAN PENENTUAN KODE UNDERLYING CAUSE OF DEATH BERDASARKAN MEDICAL MORTALITY DATA SYSTEM DI RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2016 Jurnal Riset Kesehatan, 6 (1), 2017, 45-49 Jurnal Riset Kesehatan http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jrk KEAKURATAN PENENTUAN KODE UNDERLYING CAUSE OF DEATH BERDASARKAN MEDICAL MORTALITY

Lebih terperinci

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017 TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017 Rachmat Ipango 1. Tia Larastika Miu 1 1 Jurusan Rekam Medis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen utama dalam meningkatkan derajat kesehatan. Menurut Depkes RI (2008) dalam Permenkes RI No 269/Menkes/Per/III/2008

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Analisis Deskriptif Angka Kematian Balita di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Tahun 2012

ARTIKEL ILMIAH. Analisis Deskriptif Angka Kematian Balita di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Tahun 2012 ARTIKEL ILMIAH Analisis Deskriptif Angka Kematian Balita di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Tahun 2012 KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Dimploma III

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI

PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI Rizky Astri Kharisma 1, Antik Pujihastuti 2, Riyoko 2 Mahasiswa Apikes Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012

GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.2, No.1, Maret 2014 GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS DALAM PENGHITUNGAN BIAYA RAWAT INAP PENYAKIT SKIZOFRENIA PARANOID TAHUN 2010 DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS DALAM PENGHITUNGAN BIAYA RAWAT INAP PENYAKIT SKIZOFRENIA PARANOID TAHUN 2010 DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA PEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS DALAM PENGHITUNGAN BIAYA RAWAT INAP PENYAKIT SKIZOFRENIA PARANOID TAHUN 2010 DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Wijayanti 1, Sri Sugiarsi 2, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016 ISSN: (online); X (Printed)

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016 ISSN: (online); X (Printed) Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016 ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed) ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR PER RUANGAN BERDASARKAN INDIKATOR DEPKES

Lebih terperinci

analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap dengan diagnosis VERTIGO di rsi amal sehat PeriOde TriWulan iv Pada TaHun 2012

analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap dengan diagnosis VERTIGO di rsi amal sehat PeriOde TriWulan iv Pada TaHun 2012 analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap dengan diagnosis VERTIGO di rsi amal sehat PeriOde TriWulan iv Pada TaHun 2012 lani naimah 1, sri sugiarsi 2, Harjanti 3 mahasiswa apikes mitra Husada

Lebih terperinci

QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO

QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO TomiYuliawanAchmad *) JakaPrasetyaS.Kep **) *) Alumni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit menular yang erat hubungannya dengan lingkungan, terutama lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah Sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mutlak dibutuhkan oleh segenap lapisan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan baik individu

Lebih terperinci

PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELLITUS DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2011

PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELLITUS DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2011 PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELLITUS DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2011 Musarovah 1, Sri Sugiarsi 2, Moch Arief TQ 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggara upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat

Lebih terperinci

KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT

KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT Danik Lestari 1, Nuryati 2 1,2 Rekam Medis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada email: daniqq_27@yahoo.co.id, nur3yati@yahoo.com

Lebih terperinci

Dwi Setyorini, Sri Sugiarsi, Bambang Widjokongko APIKES Mitra Husada Karanganyar

Dwi Setyorini, Sri Sugiarsi, Bambang Widjokongko APIKES Mitra Husada Karanganyar ANALISIS KELENGKAPAN KODE TOPOGRAPHY DAN KODE MORPHOLOGY PADA DIAGNOSIS CARCINOMA CERVIX BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD Dr. MOEWARDI TRIWULAN IV TAHUN 2012 Dwi Setyorini, Sri Sugiarsi, Bambang Widjokongko

Lebih terperinci

ANALISIS PENGISIAN FORMULIR RESUME MEDIS DIABETES MELLITUS PASIEN RAWAT INAP

ANALISIS PENGISIAN FORMULIR RESUME MEDIS DIABETES MELLITUS PASIEN RAWAT INAP ANALISIS PENGISIAN FORMULIR RESUME MEDIS DIABETES MELLITUS PASIEN RAWAT INAP 1 Ratri Wulandari, 2 Sri Sugiarsi 1 Petugas Rekam Medis Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, 2 Dosen APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012 HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012 Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 Andreas Surya Pratama Abstract Based on the initial survey that has been conducted

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Penyebab Faktor Bayi dan Ibu : Data Bayi 1. Berat Badan 2. Umur 3. Jenis Kelamin 4. Umur ibu 5. Paritas Kematian Bayi Diagnosis Angka Kematian Bayi Utama Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai sebuah pelayanan yang baik bagi pasien. sesuai dengan klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10) tentang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai sebuah pelayanan yang baik bagi pasien. sesuai dengan klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10) tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan pelayanan kesehatan, rekam medis menjadi salah satu faktor pendukung terpenting. Dalam Permenkes RI Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis

Lebih terperinci

DESCRIPTIVE ANALYSIS INDICATORS GROSS DEATH RATE ( GDR ) AND NET DEATH RATE ( NDR ) IN RSUD TUGUREJO SEMARANG

DESCRIPTIVE ANALYSIS INDICATORS GROSS DEATH RATE ( GDR ) AND NET DEATH RATE ( NDR ) IN RSUD TUGUREJO SEMARANG DESCRIPTIVE ANALYSIS INDICATORS GROSS DEATH RATE ( GDR ) AND NET DEATH RATE ( NDR ) IN RSUD TUGUREJO SEMARANG 2010-2014 Leonardo Budi Kusuma*), Kriswiharsi Kun Saptorini**) *) Alumni Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdelhak, M., Grostik, S., Hanken, M. A. (2001). Health Information Management of a Strategic Resource. Sydney: W B Saunders Company.

DAFTAR PUSTAKA. Abdelhak, M., Grostik, S., Hanken, M. A. (2001). Health Information Management of a Strategic Resource. Sydney: W B Saunders Company. 83 DAFTAR PUSTAKA Abdelhak, M., Grostik, S., Hanken, M. A. (2001). Health Information Management of a Strategic Resource. Sydney: W B Saunders Company. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa di negara yang sedang berkembang seperti

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa di negara yang sedang berkembang seperti 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui bahwa di negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia, angka kejadian anak yang mengalami penyakit tropis cukup tinggi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah biaya kesehatan sejak beberapa tahun ini telah banyak menarik

BAB I PENDAHULUAN. Masalah biaya kesehatan sejak beberapa tahun ini telah banyak menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah biaya kesehatan sejak beberapa tahun ini telah banyak menarik perhatian. Sementara itu sesuai dengan kebijakan pemerintah, tenaga kesehatan diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian rumah sakit Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi social dan kesehatan dengan fungsi menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin (pasal 28H UUD 1945). Pemerintah

Lebih terperinci

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI Muhammad Mudzakkir, M.Kep. Prodi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UN PGRI Kediri muhammadmudzakkir@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012 TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012 Dyah Ayu Wardani, Tri lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

HUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN KASUS KECELAKAAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN KASUS KECELAKAAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN KASUS KECELAKAAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Septi Nur Rayu, Sri Sugiarsi, M. Arief TQ APIKES Mirta Husada Karangnayar

Lebih terperinci

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH HUBUNGAN ANTARA KELENGKAPAN INFORMASI MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PADA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk

Lebih terperinci

Siti Nurul Khasanah, Rano Indradi Sudra, Nurifa tul AM APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK

Siti Nurul Khasanah, Rano Indradi Sudra, Nurifa tul AM APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK ANALISIS KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PPOK EKSASERBASI AKUT BERDASARKAN ICD-10 PADA DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN TRIWULAN II TAHUN 2011 Siti Nurul Khasanah, Rano

Lebih terperinci

PENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRIWULAN TAHUN 2011

PENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRIWULAN TAHUN 2011 PENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRIWULAN TAHUN 2011 Mardiyono, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyedia sarana pelayanan kesehatan harus selalu memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat terwujud derajat kesehatan yang optimal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dispepsia menurut kriteria Rome III didefinisikan sebagai sekumpulan gejala yang berlokasi di epigastrium, terdiri dari nyeri ulu hati atau ketidaknyamanan, bisa disertai

Lebih terperinci

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV. 04. 04. 04 SLAMET RIYADI SURAKARTA Puji Retnowati, Antik Pujihastuti, Rohmadi, APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR INFORMED CONSENT TINDAKAN OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION (ORIF)

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR INFORMED CONSENT TINDAKAN OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION (ORIF) ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR INFORMED CONSENT TINDAKAN OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION (ORIF) Pamungkas Dedy Prayogo 1, Tri Lestari 2, Astri Sri Wariyanti 3 Mahasiswa STIKes Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 Zaldy Mauliddin Noor *), dr.zaenal Sugiyanto, M.Kes**) *) Alumni Prodi DIII RMIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode deskriptif analitis. Menurut Surakhmad (2004: 139-141) metode deskriptif analitik merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS KEAKURATAN PENGISIAN KARTU INDEKS PENYAKIT KASUS FRACTURE RADIUS DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2010

ANALISIS KEAKURATAN PENGISIAN KARTU INDEKS PENYAKIT KASUS FRACTURE RADIUS DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2010 ANALISIS KEAKURATAN PENGISIAN KARTU INDEKS PENYAKIT KASUS FRACTURE RADIUS DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2010 Holy Yunita Nuraini 1, Rano Indradi Sudra 2, Dewi Lena Suryani K 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan batuk baik kering ataupun berdahak. 2 Infeksi saluran pernapasan akut

BAB I PENDAHULUAN. dan batuk baik kering ataupun berdahak. 2 Infeksi saluran pernapasan akut 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi yang mengenai saluran pernapasan. Istilah ini diadaptasi dari istilah bahasa inggris Acute Respiratory

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan 7 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan suatu institusi di mana segenap lapisan masyarakat bisa datang untuk memperoleh upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Upaya

Lebih terperinci

PerBedaan TariF RIIL dengan TariF INA-CBG S Pasien Jkn rawat inap TYPHOID FEVER di rsud kabupaten sukoharjo TriWulan i TaHun 2014

PerBedaan TariF RIIL dengan TariF INA-CBG S Pasien Jkn rawat inap TYPHOID FEVER di rsud kabupaten sukoharjo TriWulan i TaHun 2014 PerBedaan TariF RIIL dengan TariF INA-CBG S Pasien Jkn rawat inap TYPHOID FEVER di rsud kabupaten sukoharjo TriWulan i TaHun 2014 septiana retno arimbi 1, antik Pujihastuti 2, Bambang Widjokongko 3 mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam membantu pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yaitu jenis pendekatan penelitian

Lebih terperinci

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro TINJAUAN SPESIFISITAS PENULISAN DIAGNOSIS PADA SURAT ELIGIBILITAS PESERTA (SEP) PASIEN BPJS RAWAT INAP BULAN AGUSTUS DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG PERIODE 2015 Molek Dua na Ahlulia*), Dyah

Lebih terperinci

GAMBARAN KLINIS PENDERITA DEMAM TIFOID DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTABARU. Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

GAMBARAN KLINIS PENDERITA DEMAM TIFOID DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTABARU. Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) GAMBARAN KLINIS PENDERITA DEMAM TIFOID DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTABARU Ristiana Wibawati 1), Ni Luh Putu Eka Sudiwati 2), Neni Maemunah 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

GAMBARAN PENURUNAN DEMAM PADA PASIEN DEMAM TIFOID DEWASA SETELAH PEMBERIAN FLUOROQUINOLONE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

GAMBARAN PENURUNAN DEMAM PADA PASIEN DEMAM TIFOID DEWASA SETELAH PEMBERIAN FLUOROQUINOLONE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER ABSTRAK GAMBARAN PENURUNAN DEMAM PADA PASIEN DEMAM TIFOID DEWASA SETELAH PEMBERIAN FLUOROQUINOLONE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2007 Angelina, 2009. Pembimbing I : Budi Widyarto

Lebih terperinci

Susanti, Sri Sugiarsi, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK

Susanti, Sri Sugiarsi, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS CHRONIC HEART FAILURE TRIWULAN IV TAHUN 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI Susanti, Sri Sugiarsi, Harjanti APIKES

Lebih terperinci

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.2 Mei 2014

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.2 Mei 2014 RASIONALITAS PEMBERIAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI RSUD UNDATA PALU TAHUN 2012 Puspita Sari*, Oktoviandri Saputra** * Bagian Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas

Lebih terperinci

INFOKES, VOL. 3 NO. 3 November 2013 ISSN :

INFOKES, VOL. 3 NO. 3 November 2013 ISSN : TINJAUAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PENYAKIT TYPHOID FEVER DI RSUD BANYUDONO BOYOLALI TAHUN 2012 Oleh : Sri Wahyuningsih Nugraheni, Yasinta Ruslinawati APIKES Citra Medika Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan antibiotik pada saat dirawat di rumah sakit. Dari jumlah rekam medik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan antibiotik pada saat dirawat di rumah sakit. Dari jumlah rekam medik A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini telah dilakukan di RSU Puri Asih Salatiga pada tanggal 23-25 Januari 2017. Data penelitian diperoleh dari 67 rekam medis pasien

Lebih terperinci

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009 TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009 Paramita Eka Noviany 1, Antik Pujihastuti 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, STIKES Bakti Nusantara, Gorontalo,

Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, STIKES Bakti Nusantara, Gorontalo, TINJAUAN RESUME MEDIS PADA BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO 2017 1 Nur Pratiwi Saud. 1 Karsimim Umar 1 1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasien rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap dengan berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. pasien rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap dengan berbagai jenis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan tempat rujukan kesehatan yang melayani pasien rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap dengan berbagai jenis pelayanan medis dan penunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Azwar A Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga. Jakarta: Binarupa Aksara

DAFTAR PUSTAKA. Azwar A Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga. Jakarta: Binarupa Aksara DAFTAR PUSTAKA Akbar F H N. 2012. Hubungan Antara Masa Kerja Dokter Dengan Kelengkapan Pengisian Data Rekam Medis Oleh Dokter Yang Bertugas Di Puskesmas Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang Periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro ANALISIS DESKRITIF LAMA PERAWATAN, KARAKTERISTIK PASIEN DAN PEMBIAYAAN PADA KASUS HEMATOLOGI DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI PASIEN BPJS NON PBI PADA TAHUN 2015 DI RSUP DR KARIADI SEMARANG Dwi Ratna Yuliyanti

Lebih terperinci

ANALISIS MANFAAT PEMBERIAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN DHF DI SMF PENYAKIT DALAM RSUD DR. SOEBANDI JEMBER SKRIPSI

ANALISIS MANFAAT PEMBERIAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN DHF DI SMF PENYAKIT DALAM RSUD DR. SOEBANDI JEMBER SKRIPSI //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //d //d //d ANALISIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup penelitian A.1. Tempat Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. A.2. Waktu Waktu pelaksanaan bulan September Oktober 2011. A.3. Disiplin Ilmu Disiplin ilmu

Lebih terperinci

Bangkit Ary Pratama 1 Toura Lovita Karunia 2 Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo

Bangkit Ary Pratama 1 Toura Lovita Karunia 2 Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo Trend Gross Death Rate Dan Net Death Rate Per Tahun Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta Tahun 2011 2015 Trend Gross Death Rate and Net Death Rate per year at PKU Muhammadiyah Hospital in Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang identitas pasien, anamnese, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan lima tahun. Pada usia ini otak mengalami pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan lima tahun. Pada usia ini otak mengalami pertumbuhan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak dibawah lima tahun atau balita adalah anak berada pada rentang usia nol sampai dengan lima tahun. Pada usia ini otak mengalami pertumbuhan yang sangat

Lebih terperinci