TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012"

Transkripsi

1 TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012 Dyah Ayu Wardani, Tri lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK Peminjaman dokumen rekam medis di rumah sakit digunakan untuk keperluan internal ataupun eksternal yang meliputi keperluan dalam aspek kegunaan dokumen rekam medis seperti aspek administrasi, medis, hukum, keuangan, penelitian, dan pendidikan.berdasarkan survei pendahuluan dalam pelaksanaan peminjaman dokumen rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang penggunaan tracer, buku catatan belum maksimal dan dalam pengembalian dokumen rekam medis rawat jalan sering tidak sesuai dengan ketentuan yaitu maksimal 1 (satu) jam sebelum jam kerja berakhir. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pelaksanaan prosedur peminjaman dokumen rekam medis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Obyek penelitian adalah pelaksanaan prosedur peminjaman dokumen rekam medis di unit filing. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi dan pedoman wawancara. Hasil penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali telah memiliki prosedur tetap tentang peminjaman dokumen rekam medis. Buku, catatan dan formulir yang digunakan dalam peminjaman penyimpanan dalam penggunaannya belum maksimal.pihak yang bertanggung jawab terhadap peminjaman dokumen rekam medis di urusan penyimpanan adalah kepala satuan rekam medis atas disposisi Direktur rumah sakit.pelaksanaan prosedur peminjaman penyimpanan belum sesuai dengan prosedur tetap tentang peminjaman dokumen rekam medis, yaitu peminjaman dokumen rekam medis pasien rawat jalan masih menumpuk di poliklinik tidak langsung dikembalikan ke urusan penyimpanan dan pengambilan dokumen untuk keperluan rawat inap dilakukan bukan dari petugas penyimpanan melainkan petugas assembling. Pelaksanaan prosedur peminjaman penyimpanan belum sesuai dengan prosedur tetap tentang peminjaman dokumen rekam medis. Maka disarankan agar petugas rawat jalan mengembalikan dokumen rekam medis yang dipinjam ke urusan penyimpanan setelah pasien selesai melakukan pelayanan. Sebaiknya pada waktu penyerahan dokumen rekam medis ke pihak peminjam menggunakan buku ekspedisi. Sehinggajika dokumen rekam medis tersebut dibutuhkan dan tidak berada pada tempatnya petugas penyimpanan dapat mengetahui lewat buku ekspedisi. Kata Kunci : pelaksanaan prosedur peminjaman, dokumen rekam medis Kepustakaan : 7 ( ) mempunyai aspek hukum maka keamanan PENDAHULUAN Unit Rekam Medis yang menunjang dalam pelayanan rekam medis adalah ruang penyimpanan (filing) dimana dokumen rekam medis baik rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat disimpan karena rekam medis bersifat rahasia dan fisik menjadi tanggungjawab rumah sakit, sedangkan aspek isi dari rekam medis merupakan milik pasien.dalam pelaksanaan penyimpanan dokumen rekam medis berpedoman pada prosedur tetap tentang penyimpanan dokumen rekam medis dan dokumen rekam medis disimpan dengan Tinjauan Pelaksanaan Prosedur...( Dyah Ayu Wardani, Tri Lestari,dk) 59

2 metode tertentu dengan tujuan untuk memudahkan dalam penyimpanan dan peminjaman dokumen rekam medis baik pasien baru atau lama yang selesai perawatan. Oleh karena itu, manajemen informasi kesehatan khususnya rekam medis harus dibuat secara baik dan benar oleh tenaga kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang kemudian dikelola secara terencana (Hatta, 2010). Peminjaman dokumen rekam medis di rumah sakit digunakan untuk keperluan internal ataupun eksternal yang meliputi keperluan dalam aspek kegunaan dokumen rekam medis seperti aspek administrasi, medis, hukum, keuangan, penelitian, dan pendidikan. Oleh karena itu, rumah sakit perlu memiliki prosedur tetap tentang peminjaman dokumen rekam medis yang bertujuan untuk melindungi kerahasiaan isi dokumen rekam medis termasuk bila dokumen rekam medis rusak, hilang dan digunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab maka hal tersebut menjadi tanggung jawab penuh petugas filing (Depkes RI, 2006). Berdasarkan survei pendahuluan dalam pelaksanaan peminjaman dokumen rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang penggunaan tracer, buku catatan belum maksimal dan dalam pengembalian dokumen rekam medis rawat jalan sering tidak sesuai dengan ketentuan yaitu maksimal 1 (satu) jam sebelum jam kerja berakhir, sehingga petugas kesulitan dalam melacak keberadaan dokumen rekam medis tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik mengambil judul penelitian tentang Tinjauan Pelaksanaan Prosedur Peminjaman Dokumen Rekam Medis di Unit Filing Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali Tahun Tujuan umum penelitian untuk mengetahui pelaksanaan prosedur peminjaman dokumen rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali Tahun Prosedur Peminjaman Rekam Medis Prosedur adalah suatu urutan kegiatan yang ditetapkan untuk menjamin penanganan secara seragam terhapat transaksi yang terjadi peminjaman berulangulang. Sedangkan ketentuan prosedur peminjaman dokumen rekam medis adalah: 1. Peminjaman rekam medis dapat dilakukan melalui pendaftaran pasien rawat jalan, pendaftaran pasien rawat inap, ruang perawatan dan unit penunjang medis di rumah sakit. 2. Peminjaman rekam medis ditujukan ke unit atau bagian rekam medis dan dapat dilakukan secara on line maupun manual (via telepon atau datang sendiri ke unit atau bagian rekam medis). 3. Peminjaman rekam medis dapat digunakan untuk keperluan kunjungan ke poliklinik, rawat kembali, penelitian atas kasus tertentu maupun untuk kasus pengadilan. 60Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 59-71

3 4. Berkas rekam medis tidak dapat keluar dari rumah sakit kecuali untuk bukti pengadilan. 5. Hanya petugas rekam medis yang berwenang untuk mengambil berkas rekam medis yang akan dipinjam. 6. Pengambilan rekam medis harus menggunakan tracer atau kartu peminjam rekam medis. 7. Pada formulir peminjaman rekam medis harus selalu dicantumkan tanggal peminjaman, keperluan, nama atau bagian peminjaman, serta tanggal rekam medis jatuh tempo untuk dikembalikan ke penyimpanan rekam medis. 8. Instalasi rekam medis wajib memiliki buku ekspedisi guna mengetahui perjalanan berkas rekam medis (rekam medis yang keluar) yang dipinjam secara manual untuk kepentingan perawatan, dipinjam dokter atau kasus-kasus tertentu. 9. Untuk rumah sakit yang telah menggunakan sistem komputerisasi lebih dianjurkan untuk mengidentifikasi pasienguna mengetahui perjalanan berkas rekam medis yang keluar dari instalasi rekam medis agar lebih efektif dan efisien. 10. Tanggal jatuh tempo pengembalian rekam medis harus selalu diperiksa oleh instalasi rekam medis guna memperkecil risiko hilangnya berkas rekam medis yang dipinjam. 11. Selama rekam medis berada di ruang rawat inap atau sedang dipinjam menjadi tanggung jawab perawat atau petugas ruangan atau instalasi yang meminjam. (Depkes RI, 2006). Pengambilan Kembali Dokumen Rekam Medis (Retrieval) Ketentuan pokok yang harus ditaati di tempat penyimpanan adalah: a. Tidak satupun rekam medis boleh keluar dari ruang rekam medis tanpa tanda keluar atau kartu permintaan. Peraturan ini tidak hanya berlaku bagi orang-orang di luar rekam medis, tetapi juga bagi petugas rekam medis itu sendiri. b. Seseorang yang menerima atau meminjam dokumen rekam medis, berkewajiban untuk mengembalikan dalam keadaan baik dan tepat waktu. Dalam peminjaman harus dibuat ketentuan berapa lama jangka waktu untuk satu rekam medis diperbolehkan tidak berada di rak penyimpanan.seharusnya setiap dokumen rekam medis kembali ke rak pada setiap akhir hari kerja, sehingga petugas filing rumah sakit dapat mencari dokumen rekam medis yang diperlukan. Tinjauan Pelaksanaan Prosedur...( Dyah Ayu Wardani, Tri Lestari,dk) 61

4 c. Rekam medis tidak dibenarkan diambil dari rumah sakit kecuali atas perintah pengadilan. d. Dokter-dokter atau pegawai rumah sakit yang berkepentingan dengan meminjam rekam medis, untuk dibawa ke ruang kerjanya selama jam kerja, dan dikembalikan ke ruang rekam medis pada akhir jam kerja. e. Jika beberapa rekam medis akan digunakan selama beberapa hari maka rekam medis tersebut disimpan dalam tempat sementara di ruang rekam medis. f. Kemungkinan rekam medis dipergunakan beberapa orang, dan berpindah tangan dari orang satu ke orang lain, harus dilakukan dengan mengisi Kartu Pindah Tangan, karena dengan cara ini rekam medis tidak perlu bolak balik dikirim ke bagian rekam medis, untuk diletakkan sebagai petunjuk keluarnya rekam medis, kartu pindah tersebut berisi tanggal, pindah tangan dari siapa ke siapa, untuk keperluan apa dan digunakan oleh dokter siapa. Petunjuk keluar adalah suatu alat yang penting untuk mengawasi penggunaan rekam medis. Dalam penggunaannya Petunjuk keluar ini diletakkan sebagai pengganti pada tempat map-map rekam medis yang diambil atau dikeluarkan dari rak penyimpanan. Petunjuk keluar tetap berada di rak tersebut, sampai map rekam medis yang diambil ataupun dipinjam tersebut dikembalikan ketempat semula (Depkes RI, 2006). Buku dan Catatan yang Digunakan dalam Peminjaman Dokumen Rekam Medis Buku dan catatan yang digunakan dalam peminjaman dan pengembalian dokumen rekam medis rawat inap yaitu: 1. Buku catatan peminjaman dokumen rekam medis Buku catatan ini digunakan untuk mencatat dokumen rekam medis yang dipinjam untuk keperluan penelitian serta pendidikan, harus seijin direktur rumah sakit dan dokumen rekam medis tidak diperkenankan keluar dari ruang rekam medis. Buku catatan peminjaman dokumen rekam medis berisi nomor dokumen rekam medis yang dipinjam dan nama peminjam. 2. Kartu Petunjuk Keluar (Tracer) Petunjuk keluar adalah suatu alat penting untuk mengawasi penggunaan rekam medis, yang diletakkan sebagai pengganti berkas rekam medis yang diambil (dikeluarkan) dari rak penyimpanan. Kartu pinjam atau petunjuk keluar tetap berada di rak file tersebut sampai berkas rekam medis yang diambil (dipinjam) kembali ke tempat semula. 62Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 59-71

5 Petunjuk keluar yang paling umum dipakai berbentuk kartu dibuat dari bahan (kertas) yang keras dan kuat yang dilengkapi dengan kantong tempel tempat penyimpanan surat pinjam. Kartu pinjam atau petunjuk keluar melihat tempat-tempat penyimpanan kembali berkas rekam medis yang bersangkutan.(depkes RI, 2006). 3. Buku Ekspedisi Setiap penyerahan dokumen rekam medis harus menggunakan buku ekspedisi berisi nomor rekam medis, tanggal, penggunaan dan nama pasien. Hal ini bertujuan agar keamanannya terjamin, bila dijumpai kehilangan dokumen rekam medis dan sebagai bukti serah terima dokumen rekam medis (Shofari, 1999). METODE Jenis penelitian adalah deskriptif.dalam penelitian ini subyek yang digunakan adalah petugas rekam medis di unit filing Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali.Obyek penelitian adalah pelaksanaan prosedur peminjaman dokumen rekam medis di unit filing Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali.Instrumen Penelitian menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Prosedur tetap atau kebijakan peminjaman dokumen rekam medis di urusanpenyimpanan Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolalimemiliki 4 orang petugas penyimpanan yang bertugas melayani peminjaman dan pengembalian dokumen rekam medis. Peminjaman ini berdasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269/MenKes/PER/III/2008, pasal 13 bab V tentang Kepemilikan, Pemanfaatan dan Penanggungjawab yaitu Dokumen rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan sedangkan isi rekam medis merupakan milik pasien. Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali telah memiliki kebijakan tentang peminjaman dokumen rekam medis yang berlaku untuk mengatur peminjaman dan pengembalian dokumen rekam medis.selain itu Rumah Sakit Umum Pandan Arang Boyolali juga telah memiliki prosedur tetap tentang pengembalian dokumen rekam medis setelah selesai dipergunakan untuk pemeriksaan pasien baik rawat jalan maupun rawat inap. 2. Prosedur tetap tentang peminjaman dokumen rekam medis dengan nomor dokumen untuk keperluan tertentu, nomor 69/PROTAP/IV/2011 revisi 04 yang ditetapkan oleh Direktur Tinjauan Pelaksanaan Prosedur...( Dyah Ayu Wardani, Tri Lestari,dk) 63

6 RSUD Pandan Arang Boyolali pada tanggal14 April Isinya adalah 1) Peminjam mengajukan bon pinjam kepada kepala satuan rekam medis 2) Kepala satuan rekam medis menyerahkan bon pinjam tersebut kepada urusan penyimpanan untuk mengambil dokumen yang akan di pinjam 3) Setelah dokumen rekam medis diterima oleh peminjam selanjutnya peminjam menandatangani buku bon pinjam 3. Prosedur tetap tentang pengembalian dokumen rekam medis ke satuan rekam medis dengan nomor dokumen 79/PROTAP/IV/2011, nomor revisi 04 yang ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali tanggal 14 April Isinya adalah a. Untuk dokumen rekam medis rawat jalan, setelah pelayanan selesai segera dikirim ke satuan rekam medis maksimal satu (1) jam sebelum jam kerja berakhir b. Untuk dokumen rekam medis rawat inap, setelah pasien keluar dari rumah sakit maksimal 1x24 jam harus sudah dikirim ke satuan rekam medis c. Untuk dokumen rekam medis yang belum lengkap maka harus dikembalikan lagi ke tempat pelayanan untuk dilengkapi. Untuk dokumen rekam medis yang sudah dilengkapi, segera dikirim ke satuan rekam medis maksimal 3x24 jam sejak dikembalikan. 4. Buku, catatan dan formulir yang digunakan dalam peminjaman penyimpanan Buku catatan dan formulir yang digunakan untuk peminjaman penyimpanan Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali, adalah sebagai berikut: a. Tracer berisi tanggal keluar, user, nomor rekam medik dan tanggal kembali (lampiran 11). Tracer hanya digunakan untuk pengambilan dokumen rekam medis rawat jalan. b. Buku bon pinjam berisi nama pasien, nomor rekam medis, tanggal pinjam, tanggal kembali, peminjam dan tanda tangan (lampiran 12). Buku peminjaman diisi oleh petugas assembling selanjutnya peminjam menandatangani buku bon pinjam tersebut. Buku bon pinjam hanya digunakan untuk peminjaman dokumen rawat inap. c. Secarik kertas untuk mencatat dokumen rekam medis yang dipinjam yang dicatat oleh 64Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 59-71

7 urusan peminjam (berfungsi sama dengan bon pinjam). d. Surat disposisi dari Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali yang diisi petugas bidang pelayanan yang ditembuskan ke petugas rekam medis yang betugas di bagian pembuatan visum dan pengurusan klaim asuransi (lampiran 13). e. Buku ekspedisi tidak digunakan pada waktu penyerahan dokumen rekam medis ke pihak peminjam. 5. Pihak yang bertanggungjawab terhadap peminjaman dokumen rekam medis di urusan penyimpanan Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi dengan kepala satuan rekam medis, pihak yang bertanggung jawab atas peminjaman dokumen rekam medis adalah kepala satuan rekam medis atas disposisi Direktur rumah sakit. Jika kepala satuan rekam medis berhalangan maka didelegasikan kepada petugas assembling.sedangkan petugas penyimpanan bertanggung jawab penuh terhadap pengambilan dokumen rekam medis yang dipinjam sehingga jangan sampai terjadinya kehilangan dokumen. 6. Pelaksanaan prosedur peminjaman penyimpanan Pelaksanaan peminjaman penyimpanan Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali melayani peminjaman untuk keperluan pihak eksternal, yaitu pembuatan riset atau penelitian dan surat-surat penting seperti klaim asuransi dan pembuatan visum sedangkan untuk keperluan internal rumah sakit, yaitu untuk pelayanan pasien lama di rawat jalan, rawat inap, dan untuk verifikasi data diagnosis dan tindakan untuk klaim asuransi pasien askes dan jamkesmas. Menurut hasil observasi dan wawancara, peminjam dari pihak eksternal rumah sakit mengajukan surat permohonan pada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali. Peminjaman dokumen rekam medis dilakukan setelah ada surat disposisi dari Direktur rumah sakit kepada kepala satuan rekam medis. Kemudian kepala satuan rekam medis mendelegasikan kepada petugas assembling yang merangkap sebagai petugas yang menangani dalam pembuatan visum untuk mengambilkan dokumen rekam medis ke urusan penyimpanan. Peminjaman untuk keperluan visum, petugas yang menangani pembuatan visum menulis pada secarik kertas dan mengambilkan dokumen yang dibutuhkan ke rak Tinjauan Pelaksanaan Prosedur...( Dyah Ayu Wardani, Tri Lestari,dk) 65

8 penyimpanan. Peminjaman untuk keperluan penelitian, petugas assembling menuliskan pada secarik kertas kemudian mengambilkan dokumen rekam medis yang akan dipinjam oleh peneliti ke rak penyimpanan. Peminjamanuntuk keperluan rawat inap, peminjam yaitu perawat dari bangsal yang berkepentingan mengajukan secarik kertas kepada petugas satuan rekam medis bagian assembling, kemudian petugas assembling menuliskan pada buku bon pinjam kemudian mengambilkan sendiri dokumen yang akan dipinjam ke rak penyimpanan, setelah dokumen rekam medis diterima oleh peminjam selanjutnya peminjam menandatangani buku bon pinjam. Peminjaman dokumen rekam medis untuk keperluan rawat jalan, petugas pendaftaran menyerahkan karcis pendaftaran dan jika pasien lama disertai Kartu Identitas Berobat (KIB) pada (lampiran 10) ke urusan penyimpanan untuk diambilkan dokumennya.untuk pasien Askes dan jamkesmas, petugas pendaftaran menyerahkan lembar jaminan asuransi dan untuk pasien lama disertai Kartu Identitas Berobat (KIB) ke urusan penyimpanan untuk diambilkan dokumennya. Petugas penyimpanan mengambilkan dokumen rekam medis dari rak penyimpanan dan meletakkan tracerbersamaan dengan pengambilan dokumen rekam medis yang kemudian dibawa ke urusan pelayanan rawat jalan dengan alat bantu berupa keranjang dokumen dari ruang urusan penyimpanan di lantai 2 ke ruang pendaftaran yang berada di lantai 1 selanjutnya didistribusikan ke poli yang dituju. Untuk keperluan verifikasi data diagnosis dan tindakan untuk klaim asuransi askes dan jamkesmas, verifikator mengajukan secarik kertas berisi daftar nama-nama dokumen yang akan dipinjam kemudian menyerahkan ke petugas penyimpanan. Selanjutnya petugas penyimpanan mengambilkan dokumen rekam medis untuk diteliti verifikator.peminjaman untuk keperluan verifikasi dilakukan di ruang filing. B. Pembahasan 1 Prosedur tetap peminjaman dokumen rekam medis di urusan penyimpanan Prosedur tentang peminjaman dokumen rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali telah diatur dalam prosedur tetap rumah sakit nomor 69/PROTAP/IV/2011 revisi 04 yang ditetapkan oleh Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali pada tanggal 14 April 2011.Dalam prosedur tetap peminjam mengajukan bon pinjam kepada kepala satuan rekam medis. Kepala satuan rekam medis 66Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 59-71

9 menyerahkan bon pinjam tersebut kepada urusan penyimpanan untuk mengambil dokumen yang akan dipinjam. Adapun prosedur pengembalian dokumen rekam medis telah di atur dalam prosedur tetap rumah sakit dengan nomor dokumen 79/PROTAP/IV/2011, nomor revisi 04 yang ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali tanggal 14 April 2011.Dokumen rekam medis, setelah pelayanan selesai segera dikirim ke satuan rekam medis. 2 Buku, catatan dan formulir yang digunakan dalam peminjaman penyimpanan Pelaksanaan peminjaman dokumen rekam medis membutuhkan buku, catatan dan formulir untuk mencatat dokumen rekam medis yang dipinjam.menurut Depkes RI (2006) yaitu buku catatan peminjaman digunakan untuk mencatat dokumen rekam medis yang dipinjam dan keperluan peminjaman serta pihak yang meminjam, dengan tujuan untuk mengetahui pemanfaatan dokumen rekam medis dan mengetahui keberadaan dokumen rekam medis itu sendiri. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, pada peminjaman untuk keperluan verifikasi data diagnosis dan tindakan untuk klaim asuransi askes dan jamkesmas, petugas penyimpanan hanya menerima lembar yang berisi nama pasien dan nomor rekam medis yang dibutuhkan oleh peminjam. Hal ini tidak ditulis dalam buku bon pinjam. Sehingga hal ini tidak sesuai dengan prosedur tetap.sedangkan untuk peminjaman rawat inap juga sudah sesuai prosedur tetap tentang peminjaman dokumen rekam medis dengan nomor dokumen 69/PROTAP/IV/2011 revisi 04 yang ditetapkan oleh Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali pada tanggal 14 April Menurut Depkes RI (2006) tracer berguna untuk mengawasi penggunaan dokumen rekam medis, yang diletakkan sebagai pengganti dokumen rekam medis yang diambil dan pengambilan dokumen rekam medis harus menggunakan tracer atau kartu peminjam dokumen rekam medis.akan tetapi dalam pelaksanaannya untuk peminjaman dokumen rawat jalan sudah menggunakan tracer. Sedangkan untuk peminjaman selain rawat jalan belum menggunakantracer. Buku ekspedisi tidak digunakan oleh petugas penyimpanan pada waktu penyerahan dokumen rekam medis ke pihak peminjam. Menurut Shofari (1999), bahwa Tinjauan Pelaksanaan Prosedur...( Dyah Ayu Wardani, Tri Lestari,dk) 67

10 setiap penyerahan dokumen rekam medis harus menggunakan buku ekspedisi yang bertujuan agar keamanannya terjamin, bila dijumpai kehilangan dokumen rekam medis dan sebagai bukti serah terima dokumen rekam medis. Apabila dokumen rekam medis tersebut hilang maka petugas akan membuat dokumen rekam medis yang baru dan dikhawatirkan pelayanan kesehatan pasien kurang maksimal karena data pasien yang lama tidak ditemukan. 3 Pihak yang bertanggungjawab terhadap peminjaman dokumen rekam medis di rumah sakit Menurut hasil wawancara kepala satuan rekam medis mengatakan bahwa, pihak yang bertanggung jawab terhadap peminjaman dokumen rekam medis itu saya atas disposisi dari Direktur rumah sakit kalau pengambilan dokumen rekam medis itu bagian penyimpanan. Jadi pihak yang bertanggung jawab terhadap peminjaman dokumen rekam medis adalah kepala rekam medis atas disposisi dari Direktur rumah sakit jika kepala satuan rekam medis berhalangan didelegasikan kepada petugas assembling.sedangkan petugas penyimpanan bertanggung jawab penuh terhadap pengambilan dokumen rekam medis yang dipinjam dan berkewajiban menjaga kerahasiaan dokumen rekam medis yang tersimpan di urusan penyimpanan sehingga pada pintu masuk dituliskan Selain Petugas Dilarang Masuk. Akan tetapi dalam pelaksanaannya dari hasil observasi, peminjaman dokumen rekam medis diambil oleh petugas assembling sendiri bukan petugas penyimpanan. Hal ini tidak sesuai dengan prosedur tetap rumah sakit tentang peminjaman dokumen rekam medis yaitu kepala satuan rekam medis menyerahkan bon pinjam kepada urusan penyimpanan untuk mengambil dokumen yang akan dipinjam. Sehingga petugas penyimpanan yang berhak mengambilkan dokumen rekam medis di rak penyimpanan. 4 Pelaksanaan prosedur peminjaman penyimpanan Pelaksanaan peminjaman dokumen rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali dari pihak eksternal harus membawa surat disposisi dari Direktur rumah sakit, hal ini sudah dilaksanakan oleh pihak peminjam. Peminjaman untuk keperluan riset dan penelitian sudah sesuai yaitu menurut Depkes RI (2006), bahwa peminjaman untuk penelitian serta pendidikan harus seijin Direktur rumah sakit dan dokumen rekam medis tidak diperkenankan keluar dari ruang rekam medis. 68Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 59-71

11 Dalam prosedur tetap nomor 69/PROTAP/IV/2011 revisi 04 yang ditetapkan oleh Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali pada tanggal 14 April 2011 yaitu, peminjam mengajukan bon pinjam kepada kepala satuan rekam medis. Kepala satuan rekam medis menyerahkan bon pinjam tersebut kepada urusan penyimpanan untuk mengambil dokumen yang akan dipinjam. Tetapi menurut hasil observasi, dalam pelaksanaannya peminjam mengajukan bon pinjam kepada petugas assembling dan petugas assembling mengambil sendiri dokumen rekam medis ke rak penyimpanan.hal ini belum sesuai dengan prosedur tetap yang telah ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang. Dalam prosedur tetap tentang pengembalian dokumen rekam medis khususnya rawat jalan belum sesuai dengan prosedur tetap nomor 79/PROTAP/IV/2011 revisi 04 yang ditetapkan oleh Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali pada tanggal 14 April 2011, yaitu dokumen rekam medis harus segera dikembalikan maksimal satu jam sebelum jam kerja berakhir. Akan tetapi dari hasil observasi dalam pelaksanaannya masih ditemui dokumen rekam medis yang belum dikembalikan dan tertumpuk di poliklinik dan akan dikembalikan keesokan harinya sehingga pada waktu dokumen rekam medis dibutuhkan oleh pasien untuk pemeriksaan, dokumen tidak tersedia, akibatnya petugas urusan penyimpanan harus mencari/ melacak keberadaan dokumen tersebut sampai ditemukan. Berdasarkan masalah tersebut di atas maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan peminjaman dokumen rekam medis baik untuk pihak eksternal maupun internal rumah sakit belum sesuai dengan prosedur tetap tentang peminjaman dokumen rekam medis yang telah ditetapkan oleh direktur rumah sakit. Hal tersebut disebabkan oleh petugas yang mengambil dokumen rekam medis bukan petugas urusan penyimpanan melainkan petugas assembling, buku bon pinjam yang hanya digunakan pada peminjaman dokumen rawat inap dan tracer yang hanya digunakan pada peminjaman untuk rawat jalan saja sehingga petugas tidak mengetahui keberadaan dokumen rekam medis dan sering terjadinya misfile, yaitu kesalahan dalam penyimpanan dokumen rekam medis. Dan petugas urusan penyimpanan tidak mengetahui keberadaan dokumen rekam medis, saat akan dibutuhkan kembali petugas kesulitan mencari dokumen rekam medis tersebut. Sehingga petugas harus mencari ke urusan-urusan yang meminjam. Jika tidak ditemukan Tinjauan Pelaksanaan Prosedur...( Dyah Ayu Wardani, Tri Lestari,dk) 69

12 akan dibuatkan dokumen rekam medis baru dan menempelkan keterangan bahwa dokumen rekam medis tersebut belum ditemukan. Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan pokok yang harus ditaati di tempat penyimpanan bahwa menurut Depkes RI (2006) peminjaman hanya petugas rekam medis yang berwenang untuk mengambilkan dokumen rekam medis yang dipinjam, pengambilan dokumen rekam medis harus menggunakan tracer dan buku catatan digunakan untuk mencatat dokumen rekam medis yang dipinjam. Selain itu kebijakan rumah sakit tentang pengembalian dokumen rekam medis rawat jalan yang telah selesai pelayanan adalah dokumen rekam medis harus segera dikembalikan maksimal satu jam sebelum jam kerja berakhir. Sehingga pada waktu dokumen rekam medis dibutuhkan untuk pemeriksaan dapat tersedia. SIMPULAN 1. Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali telah memiliki prosedur tetap tentang peminjaman dokumen rekam medis dengan nomor dokuemen 69/PROTAP/IV/2011 revisi 04 dan juga telah memiliki prosedur tetap tentang batas waktu pengembalian dokumen rekam medis dengan nomor dokumen 79/PROTAP/IV/2011, revisi 04 yang ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali pada tanggal terbit 14 April Buku, catatan dan formulir yang digunakan dalam peminjaman penyimpanan adalah tracer, buku bon pinjam, secarik kertas (berfungsi sama dengan bon pinjam), surat disposisi dari Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali tetapi dalam penggunaannya belum maksimal dan penyerahan dokumen rekam medis ke pihak peminjam tidak menggunakan buku ekspedisi. 3. Pihak yang bertanggung jawab terhadap peminjaman dokumen rekam medis di urusan penyimpanan adalah kepala satuan rekam medis atas disposisi Direktur rumah sakit. Jika kepala satuan rekam medis berhalangan maka didelegasikan kepada petugas assembling.sedangkan petugas penyimpanan bertanggung jawab penuh terhadap pengambilan dokumen rekam medis yang dipinjam. 4. Pelaksanaan prosedur peminjaman penyimpanan belum sesuai dengan prosedur tetap tentang peminjaman dokumen rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali, khususnya untuk 70Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 59-71

13 peminjaman dokumen rekam medis pasien rawat jalan yang masih menumpuk di poliklinik tidak langsung dikembalikan ke urusan penyimpanan. Dan pengambilan dokumen dilakukan bukan dari petugas penyimpanan melainkan petugas assembling. DAFTAR PUSTAKA Arief TQ Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Klaten:CSGF (Community Of Self Help Group Forum ). Depkes RI UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Jakarta: Depkes RI. Depkes RI Pedoman Penyelengaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Revisi II. Jakarta: Direktorat jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes RI PerMenKes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis. Jakarta: Depkes RI. Hatta Gemala R. Pedoman manajemen informasi kesehatan disarana pelayanan kesehatan.jakarta : Indonesia University Press. Notoatmodjo S Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi ketiga.jakarta: Rineka Cipta. Shofari B Pengelolaan Sistem Rekam Medis. Depkes RI Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Balai Pelatihan Kesehatan. Gombong: PORMIKI (Tidak Dipublikasikan). Tinjauan Pelaksanaan Prosedur...( Dyah Ayu Wardani, Tri Lestari,dk) 71

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI Oniek Mustika Wati 1, Antik Pujihastuti 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen

Lebih terperinci

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009 TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009 Paramita Eka Noviany 1, Antik Pujihastuti 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK Peminjaman dokumen rekam medis di rumah sakit digunakan

Lebih terperinci

TINJAUANPEMANFAATANINFORMASI REKAM MEDIS UNTUK KEBUTUHAN PENDIDIKAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2011 ABSTRAK

TINJAUANPEMANFAATANINFORMASI REKAM MEDIS UNTUK KEBUTUHAN PENDIDIKAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2011 ABSTRAK TINJAUANPEMANFAATANINFORMASI REKAM MEDIS UNTUK KEBUTUHAN PENDIDIKAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2011 Suci Rahmawati, Rano Indradi Sudra, Tri lestari APIKES MitraHusadaKaranganyar

Lebih terperinci

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008 TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008 Umi Werdikesni 1, Antik Pujihastuti 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen

Lebih terperinci

Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 2016.

Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 2016. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 206. Distyan Ruth N M, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES

Lebih terperinci

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV. 04. 04. 04 SLAMET RIYADI SURAKARTA Puji Retnowati, Antik Pujihastuti, Rohmadi, APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi Atik Dwi Noviyanti 1, Dewi Lena Suryani K 2, Sri Mulyono 2 Mahasiswa Apikes Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK

Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK ANALISIS KUANTITATIF PADA DOKUMEN REKAM MEDIS PASIENINFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) DI UNIT RAWAT INAP RSUD PANDAN ARANG BOYOLALITRIWULAN I TAHUN 2011 Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013 TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 23 Susi Ernawati, Tri Lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari pembangunan kesehatan ditetapkan dalam suatu sistem yang kita kenal dengan sisitem kesehatan nasional, yang memuat arahan dan tujuan yang menjadi pedoman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dokumen tentang identitas

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN Rully mirna septria, Tri lestari, Sri mulyono Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN ABSTRAK

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN ABSTRAK ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN Nuni Nur Aini 1, Sri Sugiarsi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

TINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS IN AKTIF DI RSU PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE 2007

TINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS IN AKTIF DI RSU PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE 2007 TINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS IN AKTIF DI RSU PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE 2007 Siti Rufiatun 1, Antik Pujihastuti 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen

Lebih terperinci

ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR Sofiana Kusniya Hanik 1, Rano Indradi Sudra 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen

Lebih terperinci

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Christina Sulistiyorini, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI

PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI Rizky Astri Kharisma 1, Antik Pujihastuti 2, Riyoko 2 Mahasiswa Apikes Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011 ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 20 Fitri Hastuti, Sri Sugiarsi 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARTASURA 2011 ABSTRAK

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARTASURA 2011 ABSTRAK TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARTASURA 2011 Lita Purnamasari, Antik Pujihastuti, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar apikes@yahoo.co.id ABSTRAK Retensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyedia sarana pelayanan kesehatan harus selalu memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat terwujud derajat kesehatan yang optimal.

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN SENSUS HARIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013

TINJAUAN PELAKSANAAN SENSUS HARIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013 TINJAUAN PELAKSANAAN SENSUS HARIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013 Igustin Budiyanti Yusuf, Tri Lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING Amik Novia Ratnasari 1 2 Abstract - - Keywords: Abstrak Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan sistem informasi di bagian. Jenis Penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,

Lebih terperinci

PANDUAN PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS

PANDUAN PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS PANDUAN PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS Pendahuluan Rumah Sakit yang salah satu pelayanannya adalah menyelenggarakan pelepasan informasi isi Rekam Medis pasien yang sesuai dengan standar yakni berisi informasi

Lebih terperinci

Tinjauan Alur Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat Inap Askes PNS di RSU Pandan Arang Boyolali

Tinjauan Alur Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat Inap Askes PNS di RSU Pandan Arang Boyolali Tinjauan Alur Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat Inap Askes PNS di RSU Pandan Arang Boyolali Bayu Narotama Eka 1, Antik Pujihastuti 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES

Lebih terperinci

No. Dokumen /RM/10

No. Dokumen /RM/10 PEMBERIAN INFORMASI ISI SPO 1.1.28/RM/1 1/2 Ditetapkan 15 April 21 dr. Widayanti Pengertian : Petugas yang diberi wewenang, dokter yang merawat berhak memberikan informasi tentang kesehatan pasien atas

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA Izha Sukma Rahmadhani 1, Sri Sugiarsi 2, Antik Pujihastuti

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN MANAJEMEN ORGANISASI SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIT KERJA REKAM MEDIK RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH PONOROGO Khasyyati Setya Wardani (STIkes Buana Husada Ponorogo) Rumpiati (STIkes Buana Husada Ponorogo)

Lebih terperinci

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Christina Sulistiyorini 1, Tri Lestari 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK

URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK A. Kepala Instalasi Rekam Medik 1. Membuat dan mengevaluasi sistem registrasi (pendaftaran pasien) 2. Membuat dan mengevaluasi prosedur pencatatan rekam medis 3. Merencanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/Menkes/PER/III/2010 adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Septi Nur Rayu, Sri Sugiarsi, M. Arief TQ APIKES Mirta Husada Karangnayar

Lebih terperinci

TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN Risqi Vidia Astuti (Prodi D3 PMIK STIKes Buana Husada Ponorogo) ABSTRAK Pendahuluan:

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA BAGIAN TPPRJ REGULER DENGAN MENGGUNAKANRUMUS WISN DI RUMAH SAKIT PARUdr. ARIO WIRAWANSALATIGA PERIODE TAHUN 2017

PREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA BAGIAN TPPRJ REGULER DENGAN MENGGUNAKANRUMUS WISN DI RUMAH SAKIT PARUdr. ARIO WIRAWANSALATIGA PERIODE TAHUN 2017 PREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA BAGIAN TPPRJ REGULER DENGAN MENGGUNAKANRUMUS WISN DI RUMAH SAKIT PARUdr. ARIO WIRAWANSALATIGA PERIODE TAHUN 2017 Maida Wardani, Antik Pujihastuti, Rohmadi APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

TINJAUAN ALUR PROSEDUR PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA JAMKESMAS DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR

TINJAUAN ALUR PROSEDUR PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA JAMKESMAS DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TINJAUAN ALUR PROSEDUR PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA JAMKESMAS DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR Indrayani Eka Agustina 1, Antik Puji Hastuti 2, Sri Mulyono 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR Wahyu Untari Aji 1, Moch. Arief TQ 2, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas Ngargoyoso

Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas Ngargoyoso Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas Ngargoyoso Trifena Wulan Indriyani 1, Antik Pujihastuti 2, Rohmadi 2 Mahasiswa Apikes Mitra

Lebih terperinci

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN 1. SOP Penerimaan Pasien PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN Nomor Revisi : Halaman 1 s/d 2 Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh : PENGERTIAN Penerimaan pasien adalah kegiatan pada TP2RJ yang mempunyai

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS DALAM PENGHITUNGAN BIAYA RAWAT INAP PENYAKIT SKIZOFRENIA PARANOID TAHUN 2010 DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS DALAM PENGHITUNGAN BIAYA RAWAT INAP PENYAKIT SKIZOFRENIA PARANOID TAHUN 2010 DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA PEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS DALAM PENGHITUNGAN BIAYA RAWAT INAP PENYAKIT SKIZOFRENIA PARANOID TAHUN 2010 DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Wijayanti 1, Sri Sugiarsi 2, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa

Lebih terperinci

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN 29-211 Muhammad Sholeh S, Tri Lestari APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 Dwianto 1, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

DAFTAR WAWANCARA. 1. Untuk Kepala Rekam Medis Rumah Sakit Mulya Tangerang. memadai baik dari segi luas dan fasilitas pendukung di dalamnya?

DAFTAR WAWANCARA. 1. Untuk Kepala Rekam Medis Rumah Sakit Mulya Tangerang. memadai baik dari segi luas dan fasilitas pendukung di dalamnya? DAFTAR WAWANCARA 1. Untuk Kepala Rekam Medis Rumah Sakit Mulya Tangerang 1.1. Apakah menurut anda ruangan unit kerja rekam medis saat ini sudah cukup memadai baik dari segi luas dan fasilitas pendukung

Lebih terperinci

TINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMBUATAN VISUM ET REPERTUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI

TINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMBUATAN VISUM ET REPERTUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMBUATAN VISUM ET REPERTUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI Nur Widowati 1, Rano Indradi Sudra 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012 RS Ibnu Sina PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : 1 Desember 2012 Ditetapkan oleh : Direktur Rumah Sakit IBNU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berfungsi sebagai alat komunikasi dan sumber ingatan yang harus didokumentasikan, dipertanggungjawabkan dan dilaporkan oleh setiap tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No.

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah tempat rujukan kesehatan yang melayani pasien rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap dengan berbagai jenis pelayanan medis dan penunjang medis

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF TAHUN 2015 DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MADIUN

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF TAHUN 2015 DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MADIUN PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF TAHUN 2015 DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MADIUN 1, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES

Lebih terperinci

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS JENIS FORMULIR REKAM MEDIS Formulir kertas Formulir elektronik Formulir elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk mencatat data yang akan diolah dalam pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen utama dalam meningkatkan derajat kesehatan. Menurut Depkes RI (2008) dalam Permenkes RI No 269/Menkes/Per/III/2008

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT PENYUSUN : INDAH WIYANTI 201431350 UNIVERSITAS ESAUNGGUL FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2015 Buatlah prosedur pelayanan administrasi disertai langkah-demi langkah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu sistem/bagian dari sistem pelayanan kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas yang masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan sarana prasarana yang menyediakan pelayanan bersifat preventif, promotif dan rehabilitatif yang saling berhubungan, padat pakar, dan dibangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada

BAB I PENDAHULUAN. di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) menghimpun beberapa negara di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada tahun 2014. Masyarakat mulai menyadari

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Resume Medis Pasien Rawat Inap

Analisis Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Resume Medis Pasien Rawat Inap Analisis Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Resume Medis Pasien Rawat Inap Desy Riyantika 1 1 STIKes Surya Mitra Husada Kediri Email : desyriyantika28@gmail.com Received 21 April

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Protap Pelayanan DRM Pengetahuan Kepala Rekam Medis Petugas Kurir dan Petugas Filing: - Umur - Masa kerja - Pendidikan - Pelatihan Keterlambatan waktu pelayanan

Lebih terperinci

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN JAMPERSAL DI RSUD KOTA SURAKARTA

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN JAMPERSAL DI RSUD KOTA SURAKARTA TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN JAMPERSAL DI RSUD KOTA SURAKARTA Rini Prasetyo Wati 1, Antik Pujihastuti 2, Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF DI RUMAH SAKIT UMUM JATI HUSADA KARANGANYAR TAHUN 2017

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF DI RUMAH SAKIT UMUM JATI HUSADA KARANGANYAR TAHUN 2017 PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF DI RUMAH SAKIT UMUM JATI HUSADA KARANGANYAR TAHUN 2017 Ririn Khoiriawanti, Antik Pujihastuti, Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN : ANALISIS PELAKSANAAN REKAM MEDIS BAGIAN FILING RAWAT JALAN BERDASARKAN STANDARD OPERATING PROCEDURES REKAM MEDIS DI RSOP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2011 Oleh : Nopita Cahyaningrum Apikes Citra

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN RUMUS FULLTIME EQUIVALENT(FTE) DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2014

PREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN RUMUS FULLTIME EQUIVALENT(FTE) DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2014 PREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN RUMUS FULLTIME EQUIVALENT(FTE) DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2014 Asri Puji Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL Satriyo Hananto P *), Kriswiharsi Kun S, M.Kes **) *) Alumni Fakultas

Lebih terperinci

TINJAUAN PROSEDUR PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2015 PARMEN ABSTRAK

TINJAUAN PROSEDUR PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2015 PARMEN ABSTRAK TINJAUAN PROSEDUR PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2015 PARMEN ABSTRAK Sistem penyimpanan yang diterapkan di Utara Medan menggunakan sistem sentralisasi,

Lebih terperinci

Prosedur di Bagian Rekam Medis Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP)

Prosedur di Bagian Rekam Medis Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Prosedur di Bagian Rekam Medis Standar Operasional Prosedur (SOP) a. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 512/Menkes/PER/IV/2007

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan.salah satu institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan.salah satu institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini tuntutan peningkatan mutu pelayanan kesehatan sudah sangat sering didengungkan, baik dari penyedia jasa pelayanan kesehatan itu sendiri maupun dari pihak masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di rumah sakit. Rekam medis merupakan catatan tertulis

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di rumah sakit. Rekam medis merupakan catatan tertulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap sarana pelayanan kesehatan diwajibkan menyelenggarakan rekam medis, salah satu manfaatnya yaitu sebagai bukti pelayanan kesehatan yang dilakukan di rumah sakit.

Lebih terperinci

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Standar Operasional Prosedur (SOP) Standar Operasional Prosedur (SOP) a. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 512/Menkes/PER/IV/2007 Tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan

Lebih terperinci

KAJIAN PEMANFAATAN INFORMASI PADA DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN MENINGGAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR

KAJIAN PEMANFAATAN INFORMASI PADA DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN MENINGGAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR KAJIAN PEMANFAATAN INFORMASI PADA DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN MENINGGAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR Tika Sekarsari Sunaryo 1, Sri Sugiarsi 2 1 Alumni APIKES Mitra Husada Karanganyar, 2 Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk masyarakat, dimana pasien dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang diinginkan, yang meliputi pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan bagian terpenting dari suatu fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan harus mengupayakan rekam medis yang lengkap dan akurat berdasarkan semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Lebih terperinci

SISREKMED (SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS)

SISREKMED (SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS) SISREKMED (SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS) Pencipta : Tominanto, S.Kom., M.Cs Warsi Maryati, A.Md.RMIK., S.K.M. APIKES CITRA MEDIKA SURAKARTA TAHUN 2014 i ii USER MANUAL SISREKMED SISREKMED merupakan singkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi kesehatan yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN Karunia Hapsari 1, Moch. Arief TQ 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan bagian dari sarana pelayanan kesehatan. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan

Lebih terperinci

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai tenaga medik, keperawatan, penunjang medik dan rujukan, pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya

Lebih terperinci

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS Landasan hukum yang mendasari penyelenggaraan rekam medis di Indonesia: a. UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 pada pasal 53, disebutkan bahwa setiap tenaga kesehatan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 2. Permasalahan yang dihadapi pada sistem peminjaman dan pengembalian

BAB VI PENUTUP. 2. Permasalahan yang dihadapi pada sistem peminjaman dan pengembalian BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tracer berbasis elektronik digunakan sebagai monitoring DRM keluar agar keberadaan DRM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan UU RI no 44 tahun 2009, pengertian Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

Lebih terperinci

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO Nanang Eko Bayu Saputro (Prodi D3 PMIK STIKes Buana Husada Ponorogo) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam lemari maka akan timbul kesulitan besar pada saat nanti akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam lemari maka akan timbul kesulitan besar pada saat nanti akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/Menkes/Per/III/2008 Bab IV pasal 8 menyatakan sarana pelayanan kesehatan wajib menyimpan Dokumen Rekam Medis (DRM) pasien. DRM rawat

Lebih terperinci

ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011

ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011 ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011 Eka Novi Astuti 1, Sri Sugiarsi 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggara upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat

Lebih terperinci

Semakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang

Semakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang BAB I PENDAHULUAN Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat merupakan Rumah Sakit tipe C khusus milik pemerintah. Kegiatan pelayanan yang diselenggarakan berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap,

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA

GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA Ulfah Fauziah 1, Ida Sugiarti 2 1 Mahasiswa D IV Politeknik Piksi Ganesha, ulfahfauziaah@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr.

Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr. Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr. Soeroto ngawi Agung Kurniawan, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan. salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan. salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali. Sebagai lembaga pelayanan kesehatan, RSUD

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010

KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010 KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 200 Dwi Nur Cahyaningsih, Rano Indradi Sudra 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, memperbesar perhatian mereka terhadap industri jasa pelayanan kesehatan. Hal ini membuat industri jasa pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sakit menyangkut berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar rumah sakit

BAB 1 PENDAHULUAN. sakit menyangkut berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar rumah sakit 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di rumah sakit

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM IDENTIFIKASI NUMERICAL DI RUMAH SAKIT Tk. IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM IDENTIFIKASI NUMERICAL DI RUMAH SAKIT Tk. IV SLAMET RIYADI SURAKARTA TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM IDENTIFIKASI NUMERICAL DI RUMAH SAKIT Tk. IV SLAMET RIYADI SURAKARTA Bella Trisnaningrum 1, Antik Pujihastuti 2, Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra

Lebih terperinci