ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011"

Transkripsi

1 ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011 Eka Novi Astuti 1, Sri Sugiarsi 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar 2 ABSTRAK Survey pendahuluan di RSUD dr. Soediran jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis pada bulan Januari s.d Desember tahun 2010 mengalami penurunan pada setiap bulannya. Dan dapat diketahui jumlah pasien sebanyak 242 pasien dengan rerata jumlah setiap bulannya 20 pasien. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran trend jumlah pasien rawat inap bronchitis di RSUD dr. Soediran periode tahun Jenis Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan time series. Metode penelitian adalah observasi. Objek penelitian adalah indeks penyakit brochitis. Analisis data yang digunakan adalah analisis Trend. Hasil penelitian dari Sensus Harian Rawat Inap tahun 2011 diketahui bahwa jumlah pasien bronchitis sebanyak 263 pasien. Dimana jumlah kunjungan pasien tertinggi terdapat pada golongan umur 65± tahun yaitu 154 pasien, dimana jumlah pasien laki-laki adalah 129 pasien dan jumlah pasien perempuan adalah 25 pasien. Sedangkan pada golongan umur 0 s.d 28 hari tidak terdapat kunjungan pasien. Sehingga dapat dilihat garis trend pasien bronchitis yaitu Y = 21,91+ (-0,80) X. Tanda (-) menunjukkan penurunan perkiraan perubahan kecenderungan yang berarti setiap satu perubahan kecenderungan angka pasien bronchitis mengalami penurunan sebesar 0,80. Simpulan dari penelitian ini adalah jumlah pasien rawat inap bronchitis di RSUD dr. Soediran periode tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 0,80. Disarankan Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso melakukan monitoring dan evaluasi angka morbiditas pasien rawat inap bronchitis dengan membuat grafik trend. Kata kunci : Pasien Rawat Inap, Bronchitis, Trend Kepustakaan : 11 ( ) PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap maupun Unit Gawat Darurat yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Penyelenggaraan rekam medis merupakan salah satu bagian pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam hal ini diperlukan pencatatan dan pengolahan data secara lengkap dan benar agar menghasilkan informasi yang akurat dan berkesinambungan. Oleh karena itu dalam rekam medis terdapat Analisis Trend. Analisis trend merupakan suatu metode analisis statistik yang ditunjukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Upaya melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan bebagai macam informasi data 60 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71

2 yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut (Hadi,S 2000). Bronchitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, Bronchitis bisa bersifat serius. Berdasarkan survey pendahuluan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis pada bulan Januari s.d Desember tahun 2010 mengalami penurunan setiap bulannya. Dan dapat diketahui jumlah pasien sebanyak 242 pasien dengan rerata jumlah setiap bulannya 20 pasien. RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri belum ada penelitian tentang Analisis Trend Pasien Rawat Inap Kasus Bronchitis. Tujuan penelitian mengetahui gambaran trend jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri Periode Mengetahui jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri Periode Mengetahui jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis berdasarkan umur dan jenis kelamin di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri periode tahun Mengetahui hasil penghitungan trend jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri periode tahun 2011 serta penyajian dalam bentuk grafik. TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis Dalam penyelenggaraan sistem rekam medis rumah sakit, terdapat beberapa definisi mengenai rekam medis yaitu : 1. Menurut Permenkes RI No.269/MENKES/PER/III/2008 Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. 2. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) Rekam medis adalah hasil perekaman yang berupa keterangan mengenai hasil pengobatan pasien. 3. Menurut Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik No. 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan di Unitunit Rawat Jalan termasuk Unit Gawat Darurat dan Unit Rawat Inap. Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 61

3 4. Menurut Huffman E.K, 1992 Rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperolehnya serta memuat informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pasien, membenarkan diagnosis dan pengobatan serta merekam hasilnya. B. Sistem Penyelenggaran Rekam Medis Rumah Sakit sebagai penyelenggaran pelayanan kesehatan wajib menyelenggarakan Rekam Medis, dalam menjalankan organisasinya Rumah Sakit memerlukan informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data. Rekam Medis dapat terselenggara apabila bagian yang melakukan catatan Rekam Medis dapat melaksanakannya dengan baik, lengkap, akurat dan tepat waktu. Dalam sistem Rekam Medis, unit yang melakukan pencatatn data kedalam formulir Rekam Medis menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan bagian yang mengumpulkan dan mengolah data, informasi hasil pengolahan data disajikan dalam laporan, untuk keperluan pengambilan keputusan manajemen pengelolaan Rumah Sakit. Berdasarkan pengertian tersebut, sistem Rekam Medis didefinisikan sebagai : 1. Suatu sistem yang mengorganisasikan formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa, untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan. 2. Suatu sistem yang dilaksanakan Rumah Sakit dimana semua pelayanan kesehatan untuk melayani pasien sebagai manusia seutuhnya. 3. Suatu sistem dimana semua pelayanan kepada pasien dapat dinilai dan dilihat dalam dokumen rekam medis (Shofari, B. 2002). C. Penyakit Bronchitis 1. Pengertian Bronchitis merupakan suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, Bronchitis bisa bersifat serius. 2. Macam-macam Bronchitis a. Bronchitis Acute Bronchitis acute yaitu Bronchitis yang biasanya datang dan sembuh hanya dalam waktu 2 hingga 3 minggu saja. Virus yang menyebabkan flu atau pilek dapat menyebabkan Bronchitis acute. Selain itu Bronchitis acute dapat disebabkan karena non infeksi dari paparan asap tembakau, debu, dan uap. 62 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71

4 b. Bronkitis Chronic Bronchitis chronic yaitu Bronchitis yang biasanya datang secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama, terutama pada perokok. Bronchitis acute dapat menyebabkan Bronchitis chronic jika tidak mengalami penyembuhan. Hal ini terjadi karena penebalan dan peradangan pada dinding bronkus paru paru yang sifatnya permanen. Yang termasuk penyebab Bronchitis chronic adalah perokok, polusi udara dan debu, dan gas beracun di tempat kerja. 3. Gejala Bronchitis Baik Bronchitis acute maupun Bronchitis chronic memiliki gejala seperti batuk berdahak baik yang jelas atau putih, abu-abu atau kekuningkuningan atau berwarna hijau (dahak tidak selalu muncul baik pada Bronchitis acute maupun Bronchitis chronic), sesak napas, kelelahan, sedikit demam dan menggigil dan dada merasa tidak nyaman. 4. Pencegahanu ntuk menurunkan Risiko Bronchitis a. Hindari merokok dan menjadi perokok pasif. Asap tembakau meningkatkan risiko Bronchitis chronic dan emphysema. b. Hindari orang-orang yang pilek atau flu. Semakin sedikit tubuh terkena virus yang menyebabkan Bronchitis, semakin rendah resiko tertular. c. Mendapatkan vaksin flu tahunan yang dapat membantu melindungi tubuh dari flu sehingga dapat mengurangi resiko Bronchitis. d. Cuci tangan dengan menggunakan sanitizer tangan secara teratur untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus. e. Gunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung agar mengurangi resiko tertularnya virus jika menghabiskan banyak waktu di sekitar orang lain yang flu dan batuk. (Wikipedia, 2011) METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif yaitu metode penelitian yang hasilnya berupa diskripsi (penggambaran) keadaan objek penelitian tanpa memberikan kesimpulan yang berlaku umum (Arief M, 2009). Pendekatan yang digunakan yaitu Time series suatu analisis terhadap rangkaian waktu sesuatu kejadian dimulai dengan mengumpulkan data. Dalam pengumpulan data ini harus dicurahkan kepada segi realibitas dari data yang dikumpulkan (Hadi, S 2005) Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 63

5 B. Definisi Istilah 1. Golongan : Waktu hidup atau ada sejak Umur dilahirkan atau usia hidup hari, 28 hari-11bulan, 1th-4 th, 5th-14 th, 15th-24 th, 25th-44 th, 45 th-64 th, 65 th keatas. 2. Jenis : Ciri-ciri pembedaan jenis Kelamin kelamin yang dimiliki seseorang sejak lahir, dengan kategori laki-laki dan perempuan 3. Trend : Nilai yang menunjukkan Bronchiti kecenderungan perubahan s angka dari jumlah pasien rawat inap Bronchitis pada suatu periode C. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah data indeks penyakit Bronchitis pasien rawat inap. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah petugas indeksing rawat inap. HASIL PENELITIAN 1. Jumlah seluruh pasien rawat inap kasus bronchitis periode tahun 2011 Tabel 1. Jumlah Seluruh Pasien Rawat Inap Dengan Kasus bronchitis Di RSUD Wonogiri Periode Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71

6 28- Bulan 0-28 Hari < L P L P L P L P L P L P L P L P L P Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Sumber : Data Sekunder Indeks Penyakit Pasien Rawat Inap Bronchitis 2011 Berdasarkan tabel 1 tersebut diatas menunjukkan bahwa : a. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 0 s.d 28 hari di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri tahun 2011 adalah 0 pasien. b. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 28 hari s.d <1 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki pada bulan april yaitu 2 pasien, dan perempuan pada bulan Oktober, November dan Desember yaitu 1 pasien. c. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 1 s.d 4 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki terendah pada bulan Februari dan Maret yaitu 1 pasien, tertinggi bulan Desember yaitu 3 pasien. Sedangkan pasien perempuan pada bulan Januari, Maret, November dan Desember yaitu 1 pasien. d. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 5 s.d 14 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki terendah pada bulan Februari, Maret, April dan Mei yaitu 1 pasien, tertinggi Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 65

7 Januari April Juli Oktober Frekuensi bulan januari yaitu 2 pasien. Sedangkan pasien perempuan terendah pada bulan Maret, Juni, Agustus dan Desember yaitu 1 pasien, tertinggi bulan januari yaitu 5 pasien. e. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 15 s.d 24 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki pada bulan Mei yaitu 1 pasien. Sedangkan pasien perempuan terendah pada bulan Maret, April, Juni dan Desember yaitu 1 pasien, tertinggi bulan Januari yaitu 2 pasien. f. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 25 s.d 44 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki yaitu 0 pasien. Sedangkan pasien perempuan pada bulan Maret, Juni, September dan Desember yaitu 1 pasien. g. Jumlah pasien bronchitis yang berumur antara 45 s.d 64 tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran tahun 2011 adalah pasien laki-laki terendah pada bulan Januari, Februari dan November yaitu 2 pasien, tertinggi bulan desember yaitu 9 pasien. Sedangkan pasien perempuan terendah pada bulan Februari, Juni, Juli dan Agustus 1 pasien, tertinggi bulan Desember yaitu 9 pasien. h. Jumlah pasien bronchitis yang berumur 65+ tahun laki-laki dan perempuan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri tahun 2011 adalah pasien laki-laki terendah pada bulan Desember yaitu 6 pasien, tertinggi bulan Maret yaitu 21 pasien. Sedangkan pasien perempuan terendah pada bulan Juni 1 pasien, tertinggi bulan Februari yaitu 6 pasien. 2. Gambar Pasien Bronchitis Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Jumlah pasien bronchitis berdasarkan jenis kelamin dan umur di RSUD dr. Soediran Mangun Sumararso Kabupaten Wonogiri tahun 2011 dapat dibuat gambar 1 dan 2 sebagai berikut : Bulan 0-28 Hari 28- < Gambar 1. Gambar Jumlah Pasien rawat inap Bronchitis Laki-laki Perbulan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri 2011 Pada gambar 1 dapat kita ketahui bahwa jumlah pasien bronchitis lakilaki tertinggi terdapat pada umur 65 ± tahun sejumlah 129 pasien sedangkan 66 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71

8 Januari April Juli Oktober Frekuensi terendah terdapat pada umur tahun sejumlah 1 pasien Gambar 2. Gambar Jumlah Pasien rawat inap Bronchitis Perempuan Perbulan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri 2011 Pada gambar 2 dapat kita ketahui bahwa pasien bronchitis perempuan tertinggi terdapat pada umur 65 ± tahun sejumlah 25 pasien sedangkan terendah terdapat pada umur 28 - hari dan 1-4 tahun yaitu sejumlah 3 pasien. 3. Perhitungan Trend Pasien Bronchitis di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri Prosedur perhitungan trend Pasien Bronchitis di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri 2011 adalah sebagai berikut: Bulan 0-28 Hari 28- < a. Trend Pasien Bronchitis Tabel 2. Penghitungan Trend Pasien Rawat Inap Bronchitis Perbulan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri 2011 Bulan X Y XY Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Berdasarkan jumlah Pasien bronchitis yang didapat kemudian dilakukan perhitungan trend Pasien bronchitis perbulan tahun 2011 di RSUD Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Dari tabel tersebut kemudian dilakukan penghitungan a dan b untuk menentukan garis trend Pasien bronchitis, penghitungannya adalah sebagai berikut: Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 67

9 No. Nama Bulan Nilai Trend Pasien a = b = = = Y n XY x = 21,91 = -0,80 Dalam menggambar garis trend dalam gambar memerlukan 2 (dua) titik yaitu titik pada bulan Januari dan titik pada bulan Desember tahun 2011 yaitu : Pada bulan Januari tahun 2011 ; untuk X = -11 Y = a + b X = 21,91+ (-0,80)X = 21,91+ (-0,80) (-11) = 21,91+ 8,8 = 30,71 Bronchitis 1. Januari 30,71 2. Februari 29,11 3. Maret 27,51 4. April 25,91 5. Mei 24,31 6. Juni 22,71 7. Juli 21,11 8. Agustus 19,51 9. September 17, Oktober 16, Nopember 14, Desember 13,11 Pada bulan Desember tahun 2011; untuk X = 11 Y = a + b X = 21,91+ (-0,80)X = 21,91+ (-0,80)(11) = 21,91 8,8 = 13,11 Dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa perubahan nilai pasien bronchitis menurun setiap bulan variabel X adalah sebesar 0,80. Hasil perhitungan trend Pasien bronchitis perbulan di RSUD dr. Soediran 2011 sebagai berikut: Tabel 3. Nilai Trend Pasien Rawat Inap bronchitis Perbulan di RSUD dr. Soediran 2011 No. Nama Bulan Nilai Trend Pasien Bronchitis 1 Januari 30,71 2 Februari 29,11 3 Maret 27,51 4 April 25,91 5 Mei 24,31 6 Juni 22,71 7 Juli 21,11 8 Agustus 19,51 9 September 17,91 10 Oktober 16,31 11 Nopember 14,71 12 Desember 13,11 Dari tabel 3 selanjutnya akan dibuat gambar perhitungan trend pasien rawat inap bronchitis di RSUD dr. Soediran 68 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71

10 Januari Maret Mei Juli September Nopember sebagai berikut : Gambar 3. Gambar Trend Pasien Rawat Inap Bronchitis di RSUD dr. Soediran 2011 Dari gambar 3 dapat diketahui bahwa nilai trend Pasien bronchitis terendah pada bulan Desember yaitu sebesar 13,11 dan nilai trend tertinggi pada bulan Januari sebesar 30,71. PEMBAHASAN Series1 Series2 Jumlah pasien rawat inap kasus bronchitis di Rumah Sakit dr. Soediran selama tahun 2011 sebanyak 263 pasien. Berdasarkan umur dan jenis kelamin pada tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah kunjungan terbesar pasien rawat inap kasus bronchitis di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri tahun 2011 terdapat pada golongan umur 65± tahun yaitu 154 pasien, dimana jumlah pasien laki-laki adalah 129 pasien dan jumlah pasien perempuan adalah 25 pasien. Sedangkan pada golongan umur 0 s.d 28 hari tidak terdapat kunjungan pasien. Nilai trend pasien bronchitis dari gambar trend 4.3 dapat diketahui garis trend yaitu Y = 21,91+ (-0,80) X dimana didapatkan nilai a = 21,91 (a = bilangan konstan) dan nilai b = (-0,80) (b = derajat kecenderungan garis trend). Tanda (-) menunjukkan penurunan perkiraan perubahan kecenderungan yang berarti setiap satu perubahan kecenderungan nilai mengalami penurunan sebesar 0,80. Nilai trend pasien bronchitis terendah pada bulan Desember yaitu sebesar 13,11 dan nilai tertinggi pada bulan Januari sebesar 30,71. Di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri pasien terbanyak yang menderita bronchitis adalah pasien laki-laki dengan golongan umur + 65 tahun ke atas sejumlah 129 pasien. Menurut Wikipedia (2011) Bronchitis merupakan suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, Bronchitis bisa bersifat serius. Selain itu bronchitis acute dapat disebabkan karena non infeksi dari paparan asap tembakau, debu dan uap sedangkan pada bronchitis chronic adalah perokok, polusi udara, debuu dan gas beracun di tempat kerja. Dari penjelasan diatas adapun upaya pencegahan untuk menurunkan resiko bronchitis yaitu sebagai berikut : Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 69

11 a. Hindari merokok dan menjadi perokok pasif. Asap tembakau meningkatkan risiko Bronchitis chronic dan emphysema. b. Hindari orang-orang yang pilek atau flu. Semakin sedikit tubuh terkena virus yang menyebabkan Bronchitis, semakin rendah resiko tertular. c. Mendapatkan vaksin flu tahunan yang dapat membantu melindungi tubuh dari flu sehingga dapat mengurangi resiko Bronchitis. d. Cuci tangan dengan menggunakan sanitizer tangan secara teratur untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus. e. Gunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung agar mengurangi resiko tertularnya virus jika menghabiskan banyak waktu di sekitar orang lain yang flu dan batuk. (Wikipedia, 2011) Penurunan pasien rawat inap bronchitis menunjukkan bahwa nilai kunjungan pasien rawat inap mengalami penurunan. Berdasarkan data pada RL 2b ( Lampiran7 ) diketahui bahwa penurunan kunjungan pasien rawat inap bronchitis disebabkan keadaan keluar pasien rawat inap sebanyak 96,96% dalam keadaan membaik sehingga hanya memerlukan kontrol di rawat jalan atau poliklinik. Berdasarkan hasil wawancara pada petugas Analising/Reporting bahwa kunjungan pasien bronchitis lebih banyak dirawat jalan daripada dirawat inap, dikarenakan penyakit bronchitis yang tidak terlalu parah jadi tidak diperlukan penanganan khusus. Menurut Wikipedia (2011) Bronchitis merupakan suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Dari hasil penelitian di atas menimbulkan beberapa dampak positif yaitu baiknya mutu pelayanan rawat inap di Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri, dapat mengurangi kunjungan pasien rawat inap bronchitis. Sedangkan dampak negatifnya yaitu terjadi penurunan pendapatan keuangan rumah sakit. Selain meningkatkan mutu pelayanan, Rumah Sakit juga perlu melakukan monitoring dan evaluasi angka morbiditas pasien rawat inap bronchitis dengan membuat grafik trend serta melakukan penyuluhan tentang penyakit bronchitis dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya dan pencegahan penyakit bronchitis yang diberikan di RSUD dr. Soediran dalam bentuk leaflet atau brosur. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Jumlah pasien rawat inap kasus bronchitis di Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso selama tahun 2011 sebanyak 263 pasien; berdasarkan umur dan jenis kelamin pada Tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah kunjungan terbesar pasien rawat inap kasus bronchitis di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten 70 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71

12 Wonogiri tahun 2011 terdapat pada golongan umur 65± tahun yaitu 154 pasien, dimana jumlah pasien laki-laki adalah 129 pasien dan jumlah pasien perempuan adalah 25 pasien. Sedangkan pada golongan umur 0 s.d 28 hari tidak terdapat kunjungan pasien; berdasarkan perhitungan trend perbulan di Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri menunjukkan kecenderungan penurunan kunjungan pasien sebesar 0,80 yang didapat dari persamaan garis trend Y = 21,91 + (-0,80) X. Disarankan Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso melakukan monitoring dan evaluasi angka morbiditas pasien rawat inap bronchitis dengan membuat grafik trend; pihak rumah sakit disarankan melakukan penyuluhan tentang penyakit bronchitis dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya dan pencegahan penyakit bronchitis yang diberikan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri dalam bentuk leaflet atau brosur. Huffman, EK Health Information Management. Ed. C. Jenifer. Illinois. Physicians Record Company Sudra Rano I Statistik Rumah Sakit. Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal 3-4 PerMenKes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008. Tentang Rekam Medis. Jakarta. Rustiyanto E Statistik Rumah Sakit untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal 3 Shofari B PSRK 01. Modul Pembelajaran Pengelolaan Rekam Medis dan Dokumentasi Rekam Medis Buku I. Semarang : PORMIKI. (tidak dipublikasikan). Hal 3-5 Shofari B PSRK 01. Modul Pembelajaran Sistem dan Prosedur Pelayanan Rekam Medis Buku II. Semarang : PORMIKI. (tidak dipublikasikan). Hal KEPUSTAKAAN Arief TQ M Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta : Lembaga Penggembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UNS Press. Hal 53-54, 63 DepKes RI Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Revisi 1I, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Wikipedia, Bronchitis. chitis. Diakses tanggal 25 April Wijono D Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Vol. 1. Surabaya: Airlangga University Press. Hal Hadi S Statistik. Jilid 3. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta. Hal Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 71

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN 29-211 Muhammad Sholeh S, Tri Lestari APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009 TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009 Paramita Eka Noviany 1, Antik Pujihastuti 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI Oniek Mustika Wati 1, Antik Pujihastuti 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA Izha Sukma Rahmadhani 1, Sri Sugiarsi 2, Antik Pujihastuti

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010

KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010 KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 200 Dwi Nur Cahyaningsih, Rano Indradi Sudra 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN ABSTRAK

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN ABSTRAK ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN Nuni Nur Aini 1, Sri Sugiarsi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN Karunia Hapsari 1, Moch. Arief TQ 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra

Lebih terperinci

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Christina Sulistiyorini, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR Sofiana Kusniya Hanik 1, Rano Indradi Sudra 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen

Lebih terperinci

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011 ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 20 Fitri Hastuti, Sri Sugiarsi 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra

Lebih terperinci

Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK

Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK ANALISIS KUANTITATIF PADA DOKUMEN REKAM MEDIS PASIENINFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) DI UNIT RAWAT INAP RSUD PANDAN ARANG BOYOLALITRIWULAN I TAHUN 2011 Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES

Lebih terperinci

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi Atik Dwi Noviyanti 1, Dewi Lena Suryani K 2, Sri Mulyono 2 Mahasiswa Apikes Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

TINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS IN AKTIF DI RSU PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE 2007

TINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS IN AKTIF DI RSU PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE 2007 TINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS IN AKTIF DI RSU PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE 2007 Siti Rufiatun 1, Antik Pujihastuti 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( ) ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI UNIT PELAYANAN PENYAKIT DALAM DI BANGSAL CEMPAKA 1 DAN CEMPAKA 2 BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012 Nanang Sukma Kurniawan

Lebih terperinci

ANALISIS TREND KEMATIAN BAYI BARU LAHIR DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR PERIODE TAHUN

ANALISIS TREND KEMATIAN BAYI BARU LAHIR DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR PERIODE TAHUN ANALISIS TREND KEMATIAN BAYI BARU LAHIR DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010-2011 Nurningsih, Tri Lestari, Sri Mulyono APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id ABSTRAK Pelayanan

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 Dwianto 1, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR Wahyu Untari Aji 1, Moch. Arief TQ 2, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Septi Nur Rayu, Sri Sugiarsi, M. Arief TQ APIKES Mirta Husada Karangnayar

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Karakteristik Pasien PPOK Eksaserbasi Akut

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Karakteristik Pasien PPOK Eksaserbasi Akut BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Pada penelitian ini kerangka konsep mengenai karakteristik pasien PPOK eksaserbasi akut akan diuraikan berdasarkan variabel katagorik

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013 TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 23 Susi Ernawati, Tri Lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.com

Lebih terperinci

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Christina Sulistiyorini 1, Tri Lestari 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas Ngargoyoso

Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas Ngargoyoso Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas Ngargoyoso Trifena Wulan Indriyani 1, Antik Pujihastuti 2, Rohmadi 2 Mahasiswa Apikes Mitra

Lebih terperinci

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008 TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008 Umi Werdikesni 1, Antik Pujihastuti 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. udara ekspirasi yang bervariasi (GINA, 2016). Proses inflamasi kronis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. udara ekspirasi yang bervariasi (GINA, 2016). Proses inflamasi kronis yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asma merupakan penyakit heterogen dengan karakteristik adanya inflamasi saluran napas kronis. Penyakit ini ditandai dengan riwayat gejala saluran napas berupa wheezing,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS DALAM PENGHITUNGAN BIAYA RAWAT INAP PENYAKIT SKIZOFRENIA PARANOID TAHUN 2010 DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS DALAM PENGHITUNGAN BIAYA RAWAT INAP PENYAKIT SKIZOFRENIA PARANOID TAHUN 2010 DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA PEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS DALAM PENGHITUNGAN BIAYA RAWAT INAP PENYAKIT SKIZOFRENIA PARANOID TAHUN 2010 DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Wijayanti 1, Sri Sugiarsi 2, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012 TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012 Dyah Ayu Wardani, Tri lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

MANAJEMEN DATA KEADAAN MORBIDITAS RAWAT JALAN ( RL2b ) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.soediran MANGUN SUMARSO WONOGIRI

MANAJEMEN DATA KEADAAN MORBIDITAS RAWAT JALAN ( RL2b ) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.soediran MANGUN SUMARSO WONOGIRI MANAJEMEN DATA KEADAAN MORBIDITAS RAWAT JALAN ( RL2b ) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.soediran MANGUN SUMARSO WONOGIRI Eka Safitri 1, Sri Sugiarsi, SKM 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 2016.

Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 2016. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 206. Distyan Ruth N M, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013 ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 Dwianto 1, Tri Lestari 2 APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah Sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mutlak dibutuhkan oleh segenap lapisan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan baik individu

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN Rully mirna septria, Tri lestari, Sri mulyono Mahasiswa

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF TAHUN 2015 DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MADIUN

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF TAHUN 2015 DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MADIUN PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF TAHUN 2015 DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MADIUN 1, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Bronkhitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paruparu). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG. 72 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 72-78

LATAR BELAKANG. 72 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 72-78 ANALISIS KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PPOK EKSASERBASI AKUT BERDASARKAN ICD 10 PADA DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RSUD SRAGEN TRIWULAN II TAHUN 2011 Siti Nurul Kasanah 1, Rano Indradi Sudra 2 Mahasiswa

Lebih terperinci

Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr.

Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr. Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr. Soeroto ngawi Agung Kurniawan, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan suatu sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan kepada masyarakat, baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat. Pelayanan

Lebih terperinci

PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG

PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG Retno Dwi Vika Ayu*), Dyah Ernawati**) *) Asri Medical Center Yogyakarta

Lebih terperinci

Susanti, Sri Sugiarsi, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK

Susanti, Sri Sugiarsi, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS CHRONIC HEART FAILURE TRIWULAN IV TAHUN 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI Susanti, Sri Sugiarsi, Harjanti APIKES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, yang disebabkan oleh agen infeksius yang dapat menimbulkan berbagai

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARTASURA 2011 ABSTRAK

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARTASURA 2011 ABSTRAK TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARTASURA 2011 Lita Purnamasari, Antik Pujihastuti, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar apikes@yahoo.co.id ABSTRAK Retensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah pembunuh utama balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti AIDS, malaria, dan campak. Infeksi

Lebih terperinci

PENCAPAIAN STANDAR PENGOLAHAN REKAM MEDIS SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN DI RSUD PACITAN

PENCAPAIAN STANDAR PENGOLAHAN REKAM MEDIS SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN DI RSUD PACITAN PENCAPAIAN STANDAR PENGOLAHAN REKAM MEDIS SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN DI RSUD PACITAN Abstract Keyword Abstrak Pencapaian standar pengolahan rekam medis di RSUD Pacitan yang masih rendah, menjadi dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan Indonesia telah diarahkan oleh pemerintah guna meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi penduduk Indonesia agar dapat

Lebih terperinci

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL Satriyo Hananto P *), Kriswiharsi Kun S, M.Kes **) *) Alumni Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam membantu pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008

Lebih terperinci

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012 HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih cenderung tinggi, menurut world health organization (WHO) yang bekerja

BAB I PENDAHULUAN. masih cenderung tinggi, menurut world health organization (WHO) yang bekerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asma merupakan salah satu penyakit kronis yang tidak menular. Penyakit asma telah mempengaruhi lebih dari 5% penduduk dunia, dan beberapa indicator telah menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit ISPA merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia akibat kanker, baik pada pria maupun wanita di dunia. Di seluruh dunia, kematian akibat kanker paru sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Hospital Association dalam Rustiyanto (2010),

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Hospital Association dalam Rustiyanto (2010), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut American Hospital Association dalam Rustiyanto (2010), rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis professional yang terorganisir serta sarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. virus, bakteri, dan berbagai penyebab penyakit lainnya yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. virus, bakteri, dan berbagai penyebab penyakit lainnya yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan rumah sakit adalah lingkungan yang mengandung berbagai dampak negatif terhadap semua komponen yang terlibat dalam proses pelayanan kesehatan yang mana dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyedia sarana pelayanan kesehatan harus selalu memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat terwujud derajat kesehatan yang optimal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. American Thoracic Society (ATS) dan European Respiratory Society (ERS)

BAB I PENDAHULUAN. American Thoracic Society (ATS) dan European Respiratory Society (ERS) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang American Thoracic Society (ATS) dan European Respiratory Society (ERS) mengartikan Penyakit Paru Obstruktif Kronik disingkat PPOK sebagai penyakit yang ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008, rekam medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, setiap rumah sakit diwajibkan untuk menyelenggarakan rekam medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah

Lebih terperinci

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013 analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013 aprilia dwi a 1, Harjanti 2, Bambang W 3 mahasiswa apikes mitra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya kuman atau mikroorganisme kedalam saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian rumah sakit Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi social dan kesehatan dengan fungsi menyediakan

Lebih terperinci

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO Nanang Eko Bayu Saputro (Prodi D3 PMIK STIKes Buana Husada Ponorogo) ABSTRAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSENTASE PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RSUD SRAGEN PERIODE TAHUN

HUBUNGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSENTASE PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RSUD SRAGEN PERIODE TAHUN HUBUNGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSENTASE PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RSUD SRAGEN PERIODE TAHUN 2009-2010 Purwanto 1, Sri Sugiarsi 2, Tri lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronis ditandai dengan hambatan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronis ditandai dengan hambatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronis ditandai dengan hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel. Hambatan aliran udara ini

Lebih terperinci

TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN Risqi Vidia Astuti (Prodi D3 PMIK STIKes Buana Husada Ponorogo) ABSTRAK Pendahuluan:

Lebih terperinci

SKRIPSI. GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010

SKRIPSI. GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010 Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah

Lebih terperinci

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH HUBUNGAN ANTARA KELENGKAPAN INFORMASI MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PADA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KEAKURATAN PENGISIAN KARTU INDEKS PENYAKIT KASUS FRACTURE RADIUS DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2010

ANALISIS KEAKURATAN PENGISIAN KARTU INDEKS PENYAKIT KASUS FRACTURE RADIUS DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2010 ANALISIS KEAKURATAN PENGISIAN KARTU INDEKS PENYAKIT KASUS FRACTURE RADIUS DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2010 Holy Yunita Nuraini 1, Rano Indradi Sudra 2, Dewi Lena Suryani K 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan permasalahan terkait kebiasaan merokok yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah batang rokok

Lebih terperinci

Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, STIKES Bakti Nusantara, Gorontalo,

Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, STIKES Bakti Nusantara, Gorontalo, TINJAUAN RESUME MEDIS PADA BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO 2017 1 Nur Pratiwi Saud. 1 Karsimim Umar 1 1 Jurusan

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF DI RUMAH SAKIT UMUM JATI HUSADA KARANGANYAR TAHUN 2017

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF DI RUMAH SAKIT UMUM JATI HUSADA KARANGANYAR TAHUN 2017 PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF DI RUMAH SAKIT UMUM JATI HUSADA KARANGANYAR TAHUN 2017 Ririn Khoiriawanti, Antik Pujihastuti, Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. balita yang menderita ISPA adalah kelompok umur bulan yaitu

BAB V PEMBAHASAN. balita yang menderita ISPA adalah kelompok umur bulan yaitu BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Hasil penelitian pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar balita yang menderita ISPA adalah kelompok umur 12-23 bulan yaitu sebanyak 23 balita (44,2%).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Asma adalah suatu inflamasi kronik dari saluran nafas yang menyebabkan. aktivitas respirasi terbatas dan serangan tiba- tiba

BAB 1 PENDAHULUAN. Asma adalah suatu inflamasi kronik dari saluran nafas yang menyebabkan. aktivitas respirasi terbatas dan serangan tiba- tiba BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asma adalah suatu inflamasi kronik dari saluran nafas yang menyebabkan aktivitas respirasi terbatas dan serangan tiba- tiba memerlukan tatalaksana segera dan kemungkinan

Lebih terperinci

ijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No

ijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No Tinjauan Ketidaklengkapan Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran Pada Pasien Rawat Inap Dari Aspek Hukum di Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 DR. Bekti Suharto,S.H.,M.Hum Poltekkes Bhakti Muli bektisuharto@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok mengganggu kesehatan barangkali merupakan istilah yang tepat, namun tidak populer dan tidak menarik bagi perokok. Banyak orang sakit akibat merokok, tetapi orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksius dapat disebabkan oleh invasi organisme mikroskopik yang disebut patogen. Patogen adalah organisme atau substansi seperti bakteri, virus, atau parasit

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia sekarang sedang menanggung beban ganda dalam kesehatan yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia sekarang sedang menanggung beban ganda dalam kesehatan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia sekarang sedang menanggung beban ganda dalam kesehatan yang dikarenakan bukan hanya penyakit menular yang menjadi tanggungan negara tetapi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. fasilitas kesehatan padat teknologi dan padat pakar.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. fasilitas kesehatan padat teknologi dan padat pakar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. napas, batuk kronik, dahak, wheezing, atau kombinasi dari tanda tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. napas, batuk kronik, dahak, wheezing, atau kombinasi dari tanda tersebut. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah inflamasi saluran napas kecil. Pada bronkitis kronik terdapat infiltrat dan sekresi mukus di saluran pernapasan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Balita. Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. Balita. Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) khususnya Pneumonia masih merupakan penyakit utama penyebab kesakitan dan kematian bayi dan Balita. Pneumonia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat penyelenggaraan upaya kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdelhak, M., Grostik, S., Hanken, M. A. (2001). Health Information Management of a Strategic Resource. Sydney: W B Saunders Company.

DAFTAR PUSTAKA. Abdelhak, M., Grostik, S., Hanken, M. A. (2001). Health Information Management of a Strategic Resource. Sydney: W B Saunders Company. 83 DAFTAR PUSTAKA Abdelhak, M., Grostik, S., Hanken, M. A. (2001). Health Information Management of a Strategic Resource. Sydney: W B Saunders Company. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit serta pemulihan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit serta pemulihan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelayanan Kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 377/Menkes/SK/III/2007

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 377/Menkes/SK/III/2007 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan tidak dapat dilepaskan dari sarana pelayanan kesehatan. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 377/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No.

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah tempat rujukan kesehatan yang melayani pasien rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap dengan berbagai jenis pelayanan medis dan penunjang medis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun yang tidak periodik. Ada yang harus diperbaharui (updated) yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. maupun yang tidak periodik. Ada yang harus diperbaharui (updated) yang perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Pada setiap kegiatan yang dilakukan dalam suatu pekerjaan untuk setiap bidang keilmuan pasti ada sebuah pelaporan, pelaporan adalah satu diantara rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM Lily Widjaja SKM, MM 1 PERATURAN Peraturan yang terkait dg.r M/ RK Isi dari struktur RM Pentingnya Keamanan Informasi Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang identitas pasien, anamnese, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis dan dapat disembuhkan. Tuberkulosis

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis dan dapat disembuhkan. Tuberkulosis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis dan dapat disembuhkan. Tuberkulosis dapat menyebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut Wolfer dan Pena, rumah sakit merupakan tempat orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan klinik

Lebih terperinci

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV. 04. 04. 04 SLAMET RIYADI SURAKARTA Puji Retnowati, Antik Pujihastuti, Rohmadi, APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG Pelaksanaan pengodean dilakukan oleh seorang profesional perekam medis dengan menggunakan standar klasifikasi

LATAR BELAKANG Pelaksanaan pengodean dilakukan oleh seorang profesional perekam medis dengan menggunakan standar klasifikasi KESESUAIAN HASIL PENENTUAN PENYEBAB KEMATIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP BERDASARKAN ATURAN DALAM ICD-10 DI RUMAH SAKIT UMUM DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010 Faqih Addin Saputra 1, Rano Indradi Sudra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 269/MenKes/Per/III/2008 pasal 1 rekam medis yaitu berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No. 44 Tahun 2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal HUBUNGAN PENYAJIAN MAKANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANUNTALOKO PARIGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG 1) Megawati 1) Bagian Gizi FKM Unismuh Palu ABSTRAK Pembangunan kesehatan

Lebih terperinci