HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN
|
|
- Veronika Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN Muhammad Sholeh S, Tri Lestari APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK Survey pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi pada tahun 28 diketahui bahwa persentase penggunaan tempat tidur (BOR) sebesar 58.4 % dengan 2518 jumlah kunjungan pasien rawat inap. Berdasarkan penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui hubungan antara jumlah pasien rawat inap dengan BOR (Bed Occupancy Rate) periode tahun di RSUD Dr. Moewardi. Jenis penelitianadalah analitik, dengan rancangan penelitian Time series. Obyek penelitian ini adalah jumlah kunjungan pasien rawat inap dan BOR (Bed Occupancy Ratio) di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi periode tahun Instrumen penelitian berupa pedoman observasi yang berisi daftar objek yabg akan di observasi. Analisis data menggunakan uji regresi linier sederhana. Jumlah pasien rawat inap pertahun di RSUD Dr. Moewardi yaitu 2842 kunjungan pasien di tahun 29, kunjungan pasien di tahun 21, dan kunjungan pasien di tahun 211. Sedangkan rata-rata BOR (Bed Occupancy Rate) pertahun di RSUD Dr. Moewardi yaitu % di tahun % di tahun 21 dan % di tahun 211. Hasil dari uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukan Nilai p =, (<,5) maka H ditolak. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara jumlah pasien rawat inap dengan BOR (Bed Occupancy Rate) di RSUD Dr. Moewardi. Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara jumlah pasien rawat inap dengan BOR (Bed Occupancy Rate). Disarankan rumah sakit perlu meningkatkan dan mempertahankan manajemen pelayanan dengan pemanfaatan tempat tidur, mutu dan efisiensi pelayanan rawat inap. Dan menambah alokasi jumlah tempat tidur untuk menghindari lonjakan jumlah pasien di tahun mendatang. Kata kunci : Jumlah pasien Rawat Inap Dengan BOR (Bed Occupancy Rate) Kepustakaan : 12 ( ) PENDAHULUAN Berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Permenkes 269/MENKES/PER/III/ 28).Data rekam medis yang dihasilkan oleh pelayanan kesehatan dapat dimanfaatkan untuk penghitungan statistik rumah sakit.aktivitas rutin yang dilakukan dalam statistik rumah sakit salah satunya menghitung tingkat efisisensi hunian tempat tidur, bertujuan untuk memantau aktivitas penggunaan tempat tidur di unit perawatan rawat inap dan untuk merencanakan pengembangannya.salah satu parameter yang digunakan untuk memantau efisiensi penggunaan tempat tidur yaitu Bed Occupancy Rate (BOR). 58Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.1, MARET 212, Hal58-68
2 Rumah sakit mempunyai bagianbagian tertentu termasuk didalamnya rekam medis yang mempunyai sub unit koding dan indeksing bertugas dalam pembuatan indeks penyakit. Guna kebutuhan finansial rumah sakit membutuhkan data yang telah diolah menjadi informasi dari rekam medis salah satu diantaranya adalah hasil perhitungan lama dirawat. Lama dirawat yaitu jumlah hari kalender dimana pasien mendapatkan perawatan rawat inap di rumah sakit, sejak tercatat sebagai pasien rawat inap (admission) hingga keluar dari rumah sakit (discharge) dalam keadaan hidup maupun meninggal. Sehingga, pasien yang belum keluar dari rumah sakit belum dapat dihitung lama dirawatnya (Sudra, 21). Perhitungan Bed Occupancy Rate (BOR) sebagai salah satu indikator yang menggambarkan tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu.menurut Barber Johnson nilai ideal BOR adalah 75-85% sedangkan DinKes menentukan nilai ideal sebesar 6-85%.Untuk perhitungan BOR ini maka data-data yang lengkap dan akurat sangat dibutuhkan. Jumlah kunjungan pasien rawat inap akan berpengaruh pada efisiensi penggunaan tempat tidur (TT). Pihak Rumah Sakit akan melakukan perhitungan tingkat efisiensi hunian tempat tidur. Hal ini digunakan untuk mengetahui apakah tempat tidur yang disediakan pihak rumah sakit sudah ideal atau belum mencapai nilai ideal yang diharapkan pihak rumah sakit. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi pada tahun 28 diketahui bahwa persentase penggunaan tempat tidur (BOR) sebesar 58.4 % dengan 2518 jumlah kunjungan pasien rawat inap. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka peneliti mengambil judul Hubungan jumlah pasien rawat inap dengan BOR (Bed Occupancy Rate) di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi periode tahun Tujuan umum penelitian adalah mengetahui Hubungan Jumlah Pasien Rawat Inap dengan BOR (Bed Occupancy Rate) Di RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif analitik.pada penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Time series.jumlah kunjungan pasien rawat inap dan BOR (Bed Occupancy Ratio) di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi periode tahun HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Jumlah pasien rawat inap per bulannya di RSUD Dr. Moewardi periode tahun a. Jumlah pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi periode tahun 29. Hubungan Jumlah Pasien Rawat...(Muhammad Sholeh,Tri Lestari) 59
3 Januari Gambar 4.1 Grafik jumlah pasien rawat inap di RSUD Dr.Moewardi Tahun Dari gambar 4.1 dapat diketahui jumlah pasien rawat inaptertinggi pada bulan juli sebanyak 2515 pasien, sedangkan untuk jumlah pasien rawat inapterendah pada bulan september sebanyak 244 pasien dengan. Dengan total pasien rawat inap pada tahun 29 sebesar 2842 pasien. b. Jumlah pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi periode tahun 21. Gambar 4.2 Grafik jumlah pasien rawat inap di RSUD Dr.Moewardi periode tahun Dari gambar 4.2 dapat diketahui jumlah pasien rawat inaptertinggi pada bulan oktober sebanyak 298 pasien, sedangkan untuk jumlah pasien rawat inapterendah pada bulan februari sebanyak 234 pasien dengan. Dengan total pasien rawat inap pada tahun 29 sebesar pasien. c. Jumlah pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi periode tahun 211. Gambar 4.3 Grafik jumlah pasien rawat inap di RSUD Dr.Moewardi periode tahun 211 Dari gambar 4.3 dapat diketahui jumlah pasien rawat inaptertinggi pada bulan desember sebanyak 3424 pasien, sedangkan untuk jumlah pasien rawat inapterendah pada bulan februari sebanyak 2547 pasien. Dengan total pasien rawat inap pada tahun 211 sebesar pasien. 2. Hariperawatan pasien rawat inap per bulannya di RSUD Dr. 6Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.1, MARET 212, Hal58-68
4 Januari Januari Moewardi periode tahun a. Jumlah hari perawatan pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi periode tahun Gambar 4.5 Grafik jumlah hari perawatan Tahun 21. Gambar 4.4 Grafik jumlah hari perawatan Tahun 29. Dari gambar 4.4 dapat diketahui jumlahhari perawatan pasien rawat inaptertinggi pada bulan maret sebanyak 15714, sedangkan untuk jumlah hari perawatan pasien rawat inapterendah pada bulan september sebanyak Dengan total hari perawatan pasien rawat inap pada tahun 29 sebesar hari perawatan. b. Jumlah hari perawatan pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi periode tahun Dari gambar 4.5 dapat diketahui jumlah hari perawatan pasien rawat inaptertinggi pada bulan desember sebanyak 17565, sedangkan untuk jumlah hari perawatan pasien rawat inapterendah pada bulan september sebanyak Dengan total hari perawatan pasien rawat inap pada tahun 21 sebesar hari perawatan. c. Jumlah hari perawatan pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi periode tahun 211. Gambar 4.6 Grafik jumlah hari perawatan Hubungan Jumlah Pasien Rawat...(Muhammad Sholeh,Tri Lestari) 61
5 Januari Januari Tahun 211. Dari gambar 4.6 dapat diketahui jumlah hari perawatan pasien rawat inaptertinggi pada bulan juli sebanyak 1937, sedangkan untuk jumlah hari perawatan pasien rawat inapterendah pada bulan september sebanyak Dengan total hari rawat inapterendah pada bulan september sebanyak 377 TT. Dengan total penggunaan tempat tidur pasien rawat inap pada tahun 29 sebesar 563 TT (Lampiran 6). b. Jumlah penggunaan tempat tidur pasien rawat di RSUD Dr. Moewardi periode tahun 21. perawatan pasien rawat inap pada tahun 21 sebesar hari perawatan. 3. Jumlahpenggunaan tempat tidur pasien rawat inap per bulannya di RSUD Dr. Moewardi periode tahun a. Jumlah penggunaan tempat tidur pasien rawat di RSUD Dr. Moewardi periode tahun 29. Gambar 4.8 Grafik jumlah penggunaan tempat tidur Tahun 21 Dari gambar 4.8 dapat diketahui jumlah penggunaan tempat tidur pasien rawat inaptertinggi pada bulan desember sebanyak 567TT, sedangkan untuk jumlah penggunaan tempat tidur pasien Gambar 4.7 Grafik jumlah penggunaan tempat tidur Tahun 29. Dari gambar 4.7 dapat diketahui jumlah penggunaan tempat tidur pasien rawat inaptertinggi pada bulan april sebanyak 515 TT, sedangkan untuk jumlah rawat inapterendah pada bulan september sebanyak 438TT. Dengan total penggunaan tempat tidur pasien rawat inap pada tahun 21 sebesar 6241TT (Lampiran 6). c. Jumlah penggunaan tempat tidur pasien rawat di RSUD Dr. Moewardi periode tahun 211. penggunaan tempat tidur pasien 62Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.1, MARET 212, Hal58-68
6 Januari Januari Gambar 4.9 Grafik jumlah penggunaan tempat tidur Tahun Dari gambar 4.9 dapat diketahui jumlah penggunaan tempat tidur pasien rawat inaptertinggi pada bulan juli sebanyak 614 TT, sedangkan untuk jumlah penggunaan tempat tidur pasien rawat inapterendah pada bulan september sebanyak 493 TT. Dengan total penggunaan tempat tidur pasien rawat inap pada tahun 211 sebesar 6824 TT (Lampiran 6). 4. BOR (Bed Occupancy Rate) pasien rawat inap per bulannya di RSUD Dr. Moewardi periode tahun a. BOR (Bed Occupancy Rate) pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi periode tahun 29. Gambar 4.11 GrafikBOR (Bed Occupancy Rate) Tahun Dari gambar 4.1 dapat diketahui BOR (Bed Occupancy Rate) pasien rawat inap presentasetertinggi pada bulan april sebanyak 73 %, sedangkan untuk BOR (Bed Occupancy Rate) pasien rawat inap presentase pasien rawat inapterendah pada bulan september sebanyak 54 %. b. BOR (Bed Occupancy Rate) pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi periode tahun 21. Gambar 4.11 GrafikBOR (Bed Occupancy Rate) Tahun 21. Dari gambar 4.11 dapat diketahui BOR (Bed Occupancy Rate) pasien rawat inap presentasetertinggi pada bulan desember sebanyak 8 %, sedangkan untuk BOR (Bed Occupancy Rate) pasien rawat inap presentase pasien rawat inapterendah pada bulan september sebanyak 62 %. Hubungan Jumlah Pasien Rawat...(Muhammad Sholeh,Tri Lestari) 63
7 Januari c. BOR (Bed Occupancy Rate) pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi periode tahun 211. Gambar 4.12 GrafikBOR (Bed Occupancy Rate) Tahun 211. Dari gambar 4.12 dapat diketahui BOR (Bed Occupancy Rate) pasien rawat inap presentasetertinggi pada bulan desember sebanyak 89 %, sedangkan untuk BOR (Bed Occupancy Rate) pasien rawat inap presentase pasien rawat inapterendah pada bulan september sebanyak 72 %. 5. Distribusi jumlah pasien rawat inap danbor (Bed Occupancy Rate)di RSUD Dr. Moewardi periode tahun ) Distribusi jumlah pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi periode tahun Tabel 4.1 Distribusi Jumlah Pasien Rawat Inap Di RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 29- o Deskrip Pasien si Statistik RI Masuk Minimal 244 Maksima. l Mean. (Rata-rata) Standar. Deviasi Sampel. (N) Sumber : Data Sekunder Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa rata-ratapasien rawat inap yang masukyaitu 2684 pasien, Dan pasien rawat inap yang masuk maksimal mencapai 3424 pasien pada periode tahun 211 sedangkan minimal 244 pasien pada periode tahun 29. Standar devisiasi jumlah pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi periode tahun adalah dengan jumlah sample yang diambil sebanyak 36 sample yang di dapat dari jumlah bulan selama periode 3 tahun data yang di teliti. 2) Distribusi BOR (Bed Occupancy Rate) pasien rawat inap di RSUD Dr.Moewardi periode tahun Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.1, MARET 212, Hal58-68
8 Tabel 4.2 Distribusi BOR (Bed Occupancy Rate) pasien rawat inap Di RSUD Dr. Moewardi periode tahun No. Deskrips i Statistik BOR Minimal 54 Maksimal 89. Mean (Rata-rata) 74.. Standar Deviasi Sampel (N) 36. Sumber : Data Sekunder Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata BOR (Bed Occupancy Rate) pasien rawatyaitu 74. %, sedangkan nilai BOR (Bed Occupancy Rate) pasien rawat inap maksimal mencapai 89 %. Sedangkan nilai BOR (Bed Occupancy Rate)pasien rawat inap minimal 54 %. Standar devisiasi BOR (Bed Occupancy Rate) pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi periode tahun adalah dengan jumlah sample yang diambil sebanyak 36 sample yang di dapat dari jumlah bulan selama periode 3 tahun data yang di teliti. 6. Hasil hipotesis jumlah pasien rawat inap dengan BOR (Bed Occupancy Rate) Di RSUD Dr. Moewardi periode tahun Nilai Tabel 4.3 Hasil hipotesis jumlah pasien rawat inap dengan BOR (Bed Occupancy Rate) Berdasarkan Tabel 4.3 nilai p =,1(<,5) maka H ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan jumlah pasien rawat inap dengan BOR (Bed Occupancy Rate) Di RSUD Dr. Moewardi periode tahun B. Pembahasan P,1 r,84 Sumber data jumlah pasien rawat inap yang masuk dan BOR (Bed Occupancy Rate) di dapat dari rekapitulasi sensus harian rawat inap tiap bulannya dan laporan tahunan pelayanan rawat inap selama periode waktu 3 tahun. Jumlah pasien rawat inap pertahun di RSUD Dr. Moewardi yaitu 2842 kunjungan pasien di tahun 29, kunjungan pasien di tahun 21, dan kunjungan pasien di tahun 211. Sedangkan rata-rata BOR (Bed Occupancy Rate) pertahun di RSUD Dr. Moewardi yaitu % di tahun % di tahun 21 dan % di tahun 211. Pada tahun 29 rata-rata jumlah pasien rawat inap yang masuk adalah Hubungan Jumlah Pasien Rawat...(Muhammad Sholeh,Tri Lestari) 65
9 2368 kunjungan pasien rawat inap. Di tahun 29 penggunaan tempat tidur selama 1 tahun adalah 563 TT dengan lama rata-rata 5 hari perawatan setiap pasien rawat inap, rata-rata tempat tidur yang tidak terisi atau kosong 3 hari, sedangkan untuk frekuensi pemakaian satu tempat tidur dalam satu tahun mencapai 4 kali. Di tahun 29 dari keseluruhan bangsal yang terdapat di RSUD Dr. Moewardi nilai BOR (Bed Occupancy Rate) terdapat di bangsal perinatologi dengan persentase mencapai %. Di tahun 21 rata-rata jumlah pasien rawat inap yang masuk adalah 2658 kunjungan pasien rawat inap. Di tahun 21 mengalami rata-rata kenaikan jumlah pasien rawat inap sebesar 29 kunjungan pasien rawat inap. Untuk penggunaan tempat tidur selama 1 tahun mengalami peningkatan pemakaian dari 563 TT menjadi 6241 TT dengan lama rata-rata 5 hari perawatan setiap pasien rawat inap, rata-rata tempat tidur yang tidak terisi atau kosong 2 hari, sedangkan untuk frekuensi pemakaian satu tempat tidur dalam satu tahun mencapai 45 kali. Di tahun 21 dari keseluruhan bangsal yang terdapat di RSUD Dr. Moewardi nilai BOR (Bed Occupancy Rate) terdapat di bangsal perinatologi dengan persentase mencapai %. Di tahun 211 rata-rata jumlah pasien rawat inap yang masuk adalah 327 kunjungan pasien rawat inap. Di tahun 211 mengalami rata-rata kenaikan jumlah pasien rawat inap sebesar 369 kunjungan pasien rawat inap. Untuk penggunaan tempat tidur selama 1 tahun mengalami peningkatan pemakaian dari 6241 TT menjadi 6824 TT dengan lama rata-rata 6 hari perawatan setiap pasien rawat inap, rata-rata tempat tidur yang tidak terisi atau kosong 3 hari, sedangkan untuk frekuensi pemakaian satu tempat tidur dalam satu tahun mencapai 4 kali. Alokasi tempat tidur di RSUD Dr. Moewardi sesuai dengan kebijakan rumah sakit yaitu sebanyak 74 TT. Dalam kurun waktu tiga tahun yaitu dari tahun , BOR (Bed Occupancy Rate) cenderung mengalami peningkatan yaitu dari 66,33 %-81,83 %. Selama periode waktu 3 tahun nilai BOR(Bed Occupancy Rate) terjadi ketidak efisiensian pada periode tahun 29 sebesar 66,33 %. Hal ini di akibatkan oleh kunjungan pasien rawat inap pada tahun tersebut masih sedikit, belum banyak pasien yang mengerti tentang adanya jenis pelayanan jamkesmas, jampersal, jamkesda. Karena dominasi kunjungan pasien di RSUD Dr. Moewardi terbanyak ada pada jenis pelayanan jamkesda, jamkesma, jampersal. BOR(Bed Occupancy Rate) merupakan angka yang menunjukkan persentase tingkat penggunaan tempat tidur pada satuan waktu tertentu di Unit Rawat Inap (bangsal). Standard nilai 66Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.1, MARET 212, Hal58-68
10 ideal menurut Depkes RIuntuk BOR 65 8 %. Apabila nilai BOR lebih dari 8 % maka pelayanan yang dijalankan oleh dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain kurang efektif. Frekuensi penggunaan tempat tidur dalam periode tiga tahun mengalami kenaikan di tahun 21 dari 4 kali menjadi 45 kali, namun di tahun 211 mengalami penurunan menjadi 4 kali. Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi pemakaian tempat tidur dalam kurun waktu tiga tahun sesuai dengan angka ideal frekuensi pemakaian tempat tidur. Angka ideal frekuensi pemakaian tempat tidur menurut DEPKES RI adalah 4-5 kali per tahun. Untuk mengetahui hubungan antara jumlah pasien rawat inap dengan BOR (Bed Occupancy Rate), maka dilakukan analisi regresi linier sederhana. Dari hasil analisis tersebut menunjukan bahwa nilai p =. (<.5). Hasil ini berarti terdapat hubungan antara jumlah pasien rawat inap dengan BOR (Bed Occupancy Rate ) di RSUD Dr. Moewardi periode tahun SIMPULAN 1. Jumlah pasien rawat inapterendah pada bulan september sebanyak 244 pasien di tahun 29. Sedangkan jumlah kunjungan pasien tertinggi pada bulan desember tahun 211 sebanyak 3424 pasien. Dengan total pasien rawat inap per tahun sebesar 2842 pasien di tahun 29, pasien di tahun 21, pasien di tahun Jumlahhari perawatan pasien rawat inapterendah pada bulan september tahun 29 sebanyak Sedangkan jumlah hari perawatan tertinggi pada bulan juli tahun 211 sebanyak Dengan total hari perawatan pasien rawat inap pertahun sebesar di tahun 29, di tahun 21, di tahun Jumlah penggunaan tempat tidur pasien rawat inapterendah pada bulan september tahun 29 sebanyak 377 TT. Sedangkan jumlah penggunaan tempat tidur terbanyak pada bulan juli tahun 211 sebanyak 614 TT Dengan total penggunaan tempat tidur per tahun sebesar 563 TT di tahun 29, 6241 TT di tahun 21, 6824 TT di tahun BOR (Bed Occupancy Rate) terendah pada bulan tahun 29 sebanyak 54 %. Sedangkan BOR (Bed Occupancy Rate) tertinggi pada bulan desember tahun 211 sebanyak 89 %. 5. Terdapathubungan jumlah pasien rawat inap dengan BOR (Bed Occupancy Rate) dengan nilai signifikan p =,(<,5) dan nilai r =,84. DAFTAR PUSTAKA Chandra B Pengantar Administrasi Kesehatan, cetakan I, Palembang.Depdiknas. 21. Kamus Besar Bahasa Indonesia 3 td ed. Jakarta: Balai Pustaka 1. Hubungan Jumlah Pasien Rawat...(Muhammad Sholeh,Tri Lestari) 67
11 Depkes RI 26.Pedoman Penyelengaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Revisi II. Jakarta: Direktorat jenderal Bina Pelayanan Medis. HattaGemala R. 28. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia Undang Undang No.44 Tahun 29. Tentang Rumah Sakit. Hal 1 2 Wijono D Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press Huffman EK Health Information Management. Ed. C. Jenifer. Illinois. Physicians Record Company Notoatmojo S. 22. Metode Peneltian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Indonesia Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/III/28. Tentang Rekam Medis. Jakarta: Memkes RI Hal 3-3 Shofari B. 22. Pengolahan Sistem Rekam Medis (PSRM 1) Buku 1. Semarang, Pormiki. (tidak dipublikasikan) Sugiyono. 21. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sudra. 21. Statistik Rumah Sakit-Dari Sensus Pasien dan Grafik Barber-Johnson Hingga Statistik Kematian dan Otopsi. Graha Ilmu. Yogjakarta. hal Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.1, MARET 212, Hal58-68
ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI UNIT PELAYANAN PENYAKIT DALAM DI BANGSAL CEMPAKA 1 DAN CEMPAKA 2 BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012 Nanang Sukma Kurniawan
Lebih terperinciJurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013
ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 Dwianto 1, Tri Lestari 2 APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN
ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 Dwianto 1, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada
Lebih terperinciPENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRIWULAN TAHUN 2011
PENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRIWULAN TAHUN 2011 Mardiyono, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011
ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011 Eka Novi Astuti 1, Sri Sugiarsi 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciTINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN
TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Christina Sulistiyorini, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA
FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA Izha Sukma Rahmadhani 1, Sri Sugiarsi 2, Antik Pujihastuti
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010
KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 200 Dwi Nur Cahyaningsih, Rano Indradi Sudra 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada
Lebih terperinciHUBUNGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSENTASE PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RSUD SRAGEN PERIODE TAHUN
HUBUNGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSENTASE PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RSUD SRAGEN PERIODE TAHUN 2009-2010 Purwanto 1, Sri Sugiarsi 2, Tri lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciTINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009
TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009 Paramita Eka Noviany 1, Antik Pujihastuti 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada
Lebih terperinciPENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR
PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR Wahyu Untari Aji 1, Moch. Arief TQ 2, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit a. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013
TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 23 Susi Ernawati, Tri Lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.com
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN
KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN Karunia Hapsari 1, Moch. Arief TQ 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra
Lebih terperinciAnalisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr.
Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr. Soeroto ngawi Agung Kurniawan, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada
Lebih terperinciTinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi
Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi Atik Dwi Noviyanti 1, Dewi Lena Suryani K 2, Sri Mulyono 2 Mahasiswa Apikes Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dihubungkan melalui rencana pembangunan kesehatan. (1) B. Rekam Medis 1.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Karakteristik Kelas Perawatan: - Kapasitas Tempat Tidur Rekapitulasi Rawat Inap: - Jumlah pasien keluar hidup dan mati - Jumlah hari perawatan - Jumlah hari
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN ABSTRAK
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN Nuni Nur Aini 1, Sri Sugiarsi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011
ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 20 Fitri Hastuti, Sri Sugiarsi 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian rumah sakit Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi social dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
Lebih terperinciANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR
ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR Sofiana Kusniya Hanik 1, Rano Indradi Sudra 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah
Lebih terperinciGAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.2, No.1, Maret 2014 GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN SENSUS HARIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013
TINJAUAN PELAKSANAAN SENSUS HARIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013 Igustin Budiyanti Yusuf, Tri Lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut Wolfer dan Pena, rumah sakit merupakan tempat orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan klinik
Lebih terperinciJurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016 ISSN: (online); X (Printed)
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016 ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed) ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR PER RUANGAN BERDASARKAN INDIKATOR DEPKES
Lebih terperinciRini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK
ANALISIS KUANTITATIF PADA DOKUMEN REKAM MEDIS PASIENINFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) DI UNIT RAWAT INAP RSUD PANDAN ARANG BOYOLALITRIWULAN I TAHUN 2011 Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
15 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Rekapitulasi pada bulan Juli Desember tahun 2015 1. Jumlah pasien keluar mati < 48 jam 2. Jumlah pasien keluar mati 48 jam 3. Jumlah pasien keluar hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012
TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012 Dyah Ayu Wardani, Tri lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Septi Nur Rayu, Sri Sugiarsi, M. Arief TQ APIKES Mirta Husada Karangnayar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga kesehatan yang berkompeten dibidangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : D22.5304/ SIK II Revisi ke : 3 Satuan Kredit Semester : 3 SKS (2 T, 1 P) Tgl revisi : 1 Agustus 2014 Jml Jam kuliah dalam
Lebih terperinciGAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA
GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA Ulfah Fauziah 1, Ida Sugiarti 2 1 Mahasiswa D IV Politeknik Piksi Ganesha, ulfahfauziaah@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep 1. Hari Perawatan 2. Kapasitas tempat tidur 3. Hari Efektif 4. Jumlah pasien keluar 1. Prediksi hari perawatan 2. Hari efektif 3. Prediksi jumlah pasien keluar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep a. Jumlah pasien keluar b. Jumlah Hari Perawatan (HP). c. Hari efektif (t). d. Jumlah tempat tidur (A). 1. prediksi Hari Perawatan (HP) dengan rumus Trend
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik
Lebih terperinciPREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BANGSAL KELAS III BERDASARKAN INDIKATOR BARBER JOHNSONTAHUN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG
PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BANGSAL KELAS III BERDASARKAN INDIKATOR BARBER JOHNSONTAHUN 2015 2019 DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG Oleh Tiffany Rizqi Nugraheni Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK
TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI Oniek Mustika Wati 1, Antik Pujihastuti 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah instansi pemberi pelayanan kesehatan yang mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan.
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdelhak, M., Grostik, S., Hanken, M. A. (2001). Health Information Management of a Strategic Resource. Sydney: W B Saunders Company.
83 DAFTAR PUSTAKA Abdelhak, M., Grostik, S., Hanken, M. A. (2001). Health Information Management of a Strategic Resource. Sydney: W B Saunders Company. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Lebih terperinciLATAR BELAKANG. 72 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 72-78
ANALISIS KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PPOK EKSASERBASI AKUT BERDASARKAN ICD 10 PADA DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RSUD SRAGEN TRIWULAN II TAHUN 2011 Siti Nurul Kasanah 1, Rano Indradi Sudra 2 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah sakit 1. Pengertian rumah sakit Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan yang kompleks, padat pakar, danpadat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah
Lebih terperinciTINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS IN AKTIF DI RSU PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE 2007
TINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS IN AKTIF DI RSU PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE 2007 Siti Rufiatun 1, Antik Pujihastuti 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen
Lebih terperincianalisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013
analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013 aprilia dwi a 1, Harjanti 2, Bambang W 3 mahasiswa apikes mitra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit termasuk unit usaha yang tergolong dalam jenis perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari keuntungan. Adapun tujuannya untuk
Lebih terperinciBAB III. METODyE PENELITIAN
23 BAB III METODyE PENELITIAN A. Kerangka konsep a. Jumlah tempat tidur per b. jumlah hari perawatan 2011- c. jumlah hari efektif per d. Jumlah pasien keluar per 1. Prediksi hari perawatan tahun 2016-2.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,
I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan berkualitas ini harus dapat dilaksanakan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah sakit bersangkutan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh suatu rumah sakit dipengaruhi oleh kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah sakit bersangkutan. Kualitas
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN DAN KOMITMEN PIMPINAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDISDI RUMAH SAKIT UMUM M
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN DAN KOMITMEN PIMPINAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDISDI RUMAH SAKIT UMUM M. DJAMIL PADANG TAHUN 2011 Skripsi Diajukan Ke Program Studi Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan yaitu harus sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dihubungkan melalui rencana pembangunan kesehatan, sehingga pengembangan rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008, rekam medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
Lebih terperinciPEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS DALAM PENGHITUNGAN BIAYA RAWAT INAP PENYAKIT SKIZOFRENIA PARANOID TAHUN 2010 DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
PEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS DALAM PENGHITUNGAN BIAYA RAWAT INAP PENYAKIT SKIZOFRENIA PARANOID TAHUN 2010 DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Wijayanti 1, Sri Sugiarsi 2, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rekapitulasi SHRI :
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Rekapitulasi SHRI : 1. Jumlah kapasitas tempat tidur ( TT) per bangsal 2011-2015 2. Jumlah hari perawatan ( HP) per bangsal 2011-2015 3. Jumlah hari/periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan Indonesia telah diarahkan oleh pemerintah guna meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi penduduk Indonesia agar dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Rekapitulasi rawat inap laporan a. Kapasitas tempat tidur perbangsal 2010 2015 b. Jumlah hari efektif perbangsal 2010-2015 c. Jumlah hari perawatan 2010-2015
Lebih terperinciIndikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi
Indikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi Tugas elearning: Bacalah makalah ini dengan seksama dan jawab pertanyaan dengan baik pakai metode tulisan tangan sebagai tugas per individu dan dikumpulkan
Lebih terperinciAnalisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 2016.
Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 206. Distyan Ruth N M, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES
Lebih terperinciPREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN RUMUS FULLTIME EQUIVALENT(FTE) DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2014
PREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN RUMUS FULLTIME EQUIVALENT(FTE) DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2014 Asri Puji Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA
INSTANSI : RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR TUJUAN TUGAS FUNGSI : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat : Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pelayanan Kesehatan Paripurna.
Lebih terperinciTINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN
TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Christina Sulistiyorini 1, Tri Lestari 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat. Namun saat ini rumah
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PENGELOLAAN TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 3, Desember 2016 231 ANALISIS EFISIENSI PENGELOLAAN TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015 Maya Nanda Dewi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan yang ada di rumah sakit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan
Lebih terperinciPREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR MENURUT STANDAR EFISIENSI BOR DEPKES TIAP BANGSAL RAWAT INAP RSUD KABUPATEN KUDUS BULAN JUNI DESEMBER TAHUN 2014
PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR MENURUT STANDAR EFISIENSI BOR DEPKES TIAP BANGSAL RAWAT INAP RSUD KABUPATEN KUDUS BULAN JUNI DESEMBER TAHUN 2014 Mila Marga Anggraeni Abstract One of management of the Inpatient
Lebih terperinciTINJAUANPEMANFAATANINFORMASI REKAM MEDIS UNTUK KEBUTUHAN PENDIDIKAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2011 ABSTRAK
TINJAUANPEMANFAATANINFORMASI REKAM MEDIS UNTUK KEBUTUHAN PENDIDIKAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2011 Suci Rahmawati, Rano Indradi Sudra, Tri lestari APIKES MitraHusadaKaranganyar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, masyarakat berusaha mendapatkan yang terbaik dalam hal mutu kesehatan. Hal
Lebih terperinciTinjauan Keakuratan Data pada Sensus Harian Rawat Inap Di Rumah Sakit Khusus Bedah Banjarmasin Siaga
Tinjauan Keakuratan Data pada Sensus Harian Rawat Inap Di Siaga Review of Data Accuracy on Inpatient Daily Census in Special Surgery Banjarmasin Siaga Hospital Deasy Rosmala Dewi, Gussa Azizah, Retno Juwita
Lebih terperinciPASIEN RAWAT INAP DIABETES MELLITUS DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2011
PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELLITUS DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2011 Musarovah 1, Sri Sugiarsi 2, Moch Arief TQ 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra Husada
Lebih terperinciANALISIS DESKRIPTIF NILAI TOI PADA BANGSAL BAITUL MA RUF DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG TAHUN
ANALISIS DESKRIPTIF NILAI TOI PADA BANGSAL BAITUL MA RUF DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG TAHUN 2009-2014 Silvia Dwi Oktaviani *) ; Kriswiharsi Kun Saptorini **) *) Alumni D3 RMIK UDINUS **)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. dan Undang-undang No. 36 tahun 2010 tentang kesehatan, membawa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga kesehatan yang berkompeten dibidangnya dengan
Lebih terperinciPREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR TAHUN BERDASARKAN TREND BOR TAHUN DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH.
PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR TAHUN 2014-2018 BERDASARKAN TREND BOR TAHUN 2009-2013 DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH Tri hastuti Abstract One of management of the Inpatient Unit in
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian efisiensi dan efektivitas pelayanan rumah sakit menggunakan empat indikator,yaitu Bed Occupancy Rate (BOR), Bed Turn Over (BTO),Average Length Of Stay (AVLOS),
Lebih terperinciDwi Setyorini, Sri Sugiarsi, Bambang Widjokongko APIKES Mitra Husada Karanganyar
ANALISIS KELENGKAPAN KODE TOPOGRAPHY DAN KODE MORPHOLOGY PADA DIAGNOSIS CARCINOMA CERVIX BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD Dr. MOEWARDI TRIWULAN IV TAHUN 2012 Dwi Setyorini, Sri Sugiarsi, Bambang Widjokongko
Lebih terperinciTinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas Ngargoyoso
Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas Ngargoyoso Trifena Wulan Indriyani 1, Antik Pujihastuti 2, Rohmadi 2 Mahasiswa Apikes Mitra
Lebih terperinciTINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA
TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV. 04. 04. 04 SLAMET RIYADI SURAKARTA Puji Retnowati, Antik Pujihastuti, Rohmadi, APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id
Lebih terperinciKetepatan Penentuan Kode Penyebab Dasar Kematian Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga Triwulan IV Tahun 2010
Ketepatan Penentuan Kode Penyebab Dasar Kematian Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga Triwulan IV Tahun 2010 Yuniana Eka Pratiwi Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar Yuniana_EP@ymail.com
Lebih terperinciJURNAL PERMATA INDONESIA Halaman Volume 8, Nomor 2, November 2017 ISSN
JURNAL PERMATA INDONESIA Halaman 89-102 Volume 8, Nomor 2, November 2017 ISSN 2086-9185 TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KERAHASIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN
TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN Rully mirna septria, Tri lestari, Sri mulyono Mahasiswa
Lebih terperinci2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, pengertian rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
Lebih terperinci[Internet]. Tersedia dalam [Diakses pada tanggal 24 Maret 2014].
DAFTAR PUSTAKA Agustina, I.E., Antik, P., Riyoko. (2010). Tinjauan Alur Prosedur Pelayanan Pasien Rawat Jalan Peserta Jamkesmas di RSUD Kabupaten Karanganyar. Jurnal Kesehatan Vol IV Nomor 2 tanggal 24
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit berperan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat pada bidang Kesehatan. Rumah sakit bertujuan dalam memulihkan kondisi kesehatan seseorang menjadi sehat kembali.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas, yang masing-masing bekerja
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan satu sistem/bagian dari sistem pelayanan kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas, yang masing-masing bekerja secara otonom namun harus terkoordinir
Lebih terperinciTINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008
TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008 Umi Werdikesni 1, Antik Pujihastuti 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL PROGRAM STUDI D-IV MANAJEMEN INFORMASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan kesehatan. (1) pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dihubungkan melalui rencana pembangunan kesehatan, sehingga pengembangan rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil, dan ahli serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil, dan ahli serta disusun dalam satu program kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan di suatu instansi kesehatan dipengaruhi olehbanyak faktor. Salah satunya adalah tersedianya sumber daya manusia yang mempunyai kualifikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat memiliki kebutuhan yang semakin tinggi akan jasa layanan kesehatan. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya kesadaran akan kesehatan. Rumah
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.
JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 1 / April 20 HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008. Yayuk Eny*), Enny
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa layanan kesehatan semakin hari semakin meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar staf medis di RS terjaga profesionalismenya. Clicinal governance (tata kelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komite medik adalah perangkat RS untuk menerapkan tata kelola klinis agar staf medis di RS terjaga profesionalismenya. Clicinal governance (tata kelola klinis) merupakan
Lebih terperinci