pengaliran khusus untuk pembuangan limbah di instalasi gizi. Peralatan yang di gunakan untuk kegiatan penyelenggaraan makanan dibersihkan terlebih

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "pengaliran khusus untuk pembuangan limbah di instalasi gizi. Peralatan yang di gunakan untuk kegiatan penyelenggaraan makanan dibersihkan terlebih"

Transkripsi

1 2.2 Gambaran Umum Instalasi gizi Tugas Pokok dan Fungsi Instalasi Gizi Instalasi gizi rumah sakit adalah wadah yang mengelola kegiatan pelayanan gizi rumah sakit. Dalam surat keputusan Menteri Kesehatan No. 134/MenKes/SK/IV/1978 tentang susunan oraganisasi dan tata kerja rumah sakit umum, dinyatakan bahwa instalasi gizi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengolahan, penyediaan, penyaluran makanan dan penyuluhan gizi di lakukan oleh tenaga atau pegawai dalam jabatan fungsional. Secara fungsional instalasi gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch. Anshari Saleh Banjarmasin dalam melaksanakan tugas pokoknya dikelompokkan dalam 3 kegiatan : a) Kegiatan pelaksanaan b) Kegiatan Penyelenggaraan makanan. c) Kegiatan penyuluhan dan konsultasi gizi serta pengembangan gizi terapan Kegiatan tersebut diatas dituangkan dalam uraian tugas sebagai berikut : 1. Kegiatan Pelaksanaan Membuat struktur organisasi Membuat atau menyusun protap Membuat standar Menginvestasikan kegiatankegiatan 2. Kegiatan Penyelenggaraan Makanan Melakukan penyimpanan bahan makanan Mengelola kegiatan pengadaan makanan Melakukan kegiatan pramusaji Mengatur kegiatan pendistribusian makanan Menyediakan snack karyawan/karyawati Melaksanakan dan mengawasi kegiatan penyediaan makanan Mengawasi distribusi makanan Menyusun anggaran belanja makanan pasien Merencanakan menu Merencanakan bahan makanan pasien Merencanakan bahan makanan petugas khusus 3. Kegiatan penyuluhan dan konsultasi gizi serta pengembangan gizi terapan : Mengelola kegaiatan gizi di ruang rawat inap Memantau status gizi pasien selama rawat inap Konseling di ruang rawat inap dan poli gizi Memonitoring kegiatan pelayanan gizi Evaluasi hasil pelayanan Fungsi instalasi gizi sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan kegiatan administrasi di unit kerja instalasi gizi dan melaksanakan perencanaan kebutuhan dan bahan makanan sesuai dengan permintaan standar menu dan pelayanan gizi. 2. Menyelenggarakan pengolahan dan penyaluran makanan untuk pasien, dokter muda serta pegawai khusus.

2 3. Menyelenggarakan pengolahan perbekalan bahan makanan dan perlengkapan pelayanan gizi sesuai dengan kebutuhan yang berlaku. 4. Menyelenggarakan peningkatan dan pengembangan pelayanan gizi. 5. Menyelenggarakan penyuluhan dan konsultasi gizi Keadaan Umum Instalasi Gizi a. Letak Instalasi Gizi Instalasi gizi terletak berdampingan dengan ruangan (Loundry) dan ruang perawatan kelas III pria serta ruangan diklat sehingga cukup sehingga strategis untuk menunjang kelancaran kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit. b. Keadaan Fisik Dapur Keadaan fisik instalasi gizi di Rumah Sakit Dr. H. Moch Ansari Saleh telah memenuhi beberapa persyaratan antara lain : 1. Instalasi gizi dapat dicapai semua ruangan perawatan sehingga pelayanan gizi dapat diberikan merata untuk semua pasien. 2. Instalasi gizi terletak sedemikian rupa keributan dan kegaduhan dari instalasi gizi tidak menganggu ruangan lain. 3. Instalasi gizi mudah dicapai kenderaan dari luar, sehingga memudahkan pengiriman bahan makanan. Instalasi gizi mempunyai jalan tersendiri dari luar untuk lalu lintas bahan makanan. 4. Instalasi gizi mendapatkan udara dan sinar matahari yang cukup. Lantai instalasi gizi terbuat dari beton dilapisi tehel putih, lantai cukup kuat, mudah dibersihkan dan kedap air. Lantai selalu dibersihkan setiap hari dan setelah selesai kegiatan. Dinding intalasi gizi terbuat dari beton di cat putih.dinding mudah dibersihkan, tahan cairan dan dapat memantulkan cahaya yang cukup terang bagi ruangan. Penerangan di dapur sudah cukup, berasal dari listrik, kaca, ataupun ventilasi. Hal ini di tunjang oleh warna ruangan yang dapat memantulkan cahaya. c. Hygiene dan sanitasi Tujuan kegiatan sanitasi dalam penyelenggaran makan di rumah sakit adalah : 1. Tersedianya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi kesehatan konsumen. 2. Menurunnya kejadian resiko penularan penyakit/gangguan kesehatan melalui makanan. 3. Terwujudnya perilaku kerja yang sehat dan benar dalam penanganan makanan di rumah sakit. Pengelolaan sanitasi dalam penyelenggaraan makanan di rumah sakit meliputi pengelolaan terhadap : Bahan makanan Sarana fisik/ ruangan Peralatan dapur Fasilitas sanitasi Penjamah makanan Secara umum di instalasi gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch Ansari Saleh masih belum memenuhi persyaratan, khususnya mengenai limbah. Tidak ada tempat

3 pengaliran khusus untuk pembuangan limbah di instalasi gizi. Peralatan yang di gunakan untuk kegiatan penyelenggaraan makanan dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Lantai ruangan dapur dapat dibersihkan setiap hari, setiap pagi dan sore hari. Sumber air yang digunakan untuk kegiatan di instalasi gizi menggunakan air ledeng dari PDAM, sehingga terjamin kebersihannya. Air tersebut dialirkan melalui kran air yang terdapat di bagian belakang dan ditampung dalam sebuah bak air, di dalam ruangan gizi terdapat kran gizi dan bak cuci. Sampah hasil kegiatan penyelenggaran makanan di instalasi gizi di tangani dengan cara buang/ ditampung dalam tempat bak sampah sementara, kemudian di buang ke pembuangan akhit setelah itu di bakar. d. Arus kerja Arus kerja yang dimaksud adalah urutan urutan kegiatan kerja dalam memproses bahan makanan menjadi hidangan. Hal ini meliputi gerak dari penerimaan bahan makanan, persiapan, pemasakan, pembagian/distribusi makanan. Yang perlu di perhatikan dalam arus kerja penyelenggaraan makanan adalah : 1. Pekerjaan sedapat mungkin dilakukan searah atau satu jurusan. 2. Pekerjaan dapat lancar sehingga energi dan waktu dapat dihemat. 3. Bahan tidak dibiarkan lama sebelum diproses 4. Jarak yang ditempuh pekerja sependek mungkin, tidak bolak balik. 5. Ruang dan alat dapat di pakai efektif mungkin. 6. Ongkos produksi dapat ditekan Arus kerja di instalasi gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin di mulai dari pembelian bahan makanan yang dilakukan oleh reverensil dan dibawa keruangan penerimaan bahan makanan kemudian ditimbang oleh petugas penerimaan barang yang sesuai dengan permintaan. Setelah itu diserahkan ke bagian instalasi gizi/yang berwenang. Bahan makanan basah di bawa ke tempat persiapan untuk diolah, sedangkan bahan makanan kering disimpan di gudang penyimpanan (gudang kering) jika diperlukan sesuai dengan permintaan/kebutuhan per hari tersebut (sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pasien sehari) Struktur Organisasi dan Ketenagaan Instalasi Gizi Instalasi gizi sebagai wadah fasilitas penunjang medik rumah sakit yang menyelenggarakan kegiatan pengelolaan makanan, pemberian terapi diet, penyuluhan dan konsultasi gizi, serta penelitian pengembangan gizi terapan dalam meningkatkan pelayanan gizi diperlukan upaya penetapan serta pemantauan mutu pelayanan gizi yang dibuat struktur organisasi. Struktur organisasi di Instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansahari Saleh Banjarmasin dipimpin oleh kepala yang langsung bertanggung jawab kepada direktur. Kepala instalasi gizi dibantu oleh wakil kepala instalasi gizi. Kepala instalasi gizi langsung membawahi semua unit kegiatan instalasi gizi. Jumlah total tenaga instalasi gizi 2009 sebanyak 30 orang sedangkan pada tahun 2010 jumlah tenaga sebanyak 32 orang adanya penambahan tenaga sebanyak 2 orang. Untuk lebih jelasnya jumlah tenaga instalasi gizi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Distribusi Ketenagaan Instalasi Gizi Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

4 No Pendidikan Tahun 2009 (orang) Tahun 2010 (orang) Keterangan S1 Kesling/FKM S1 Gizi D4 Gizi D3 Gizi D1 Gizi/SPAG SMK/Boga SMA STM/Teknik SMPSD :75 1:25 1:6 Jumlah Tabel 2. Distribusi Ketenagaan Berdasarkan jenis Kepegawaian No Jenis kepegawaian Tahun 2009 (orang) Tahun 2010

5 (orang) Keterangan Pegawai Negeri Sipil Honor Magang Kontrak Jumlah Tabel 3. Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis kelamin Tahun 2010 (orang) Keterangan Lakilaki Perempuan Job Discription Instalasi Gizi a) Perencanaan dan Pengembangan instalasi gizi 1. Membuat perencanaan dan pengembangan instalasi gizi 2. Membuat perencanaan dan pengajuan amprahan bahan makanan dan harian 3. Membuat laporan bulanan pemakaian bahan makanan 4. Membuat laporan harian pemakaian bahan makanan jiwa dan umum 5. Mengisi buku harian/tabel laris penerimaan dan pemakaian bahan makanan 6. Perencanaan menu penderita kelas VIP, I, II, dan III jiwa umum 7. Perencanaan diet khusus 8. Perencanaan petugas dinas pagi, sore dan shubuh 9. Mengajukan perbaikan barang yang rusak 10. Mengajukan permintaan barang atau alatalat keperluan instalasi gizi 11. Mengajukan permintaan bahan bakar atau gas elpiji b) Penyimpanan 1. Menyimpan barang yang diterima dan membukukannya sesuai dengan peraturan. 2. Menerima dan membukukan barang atau alat keperluan dapur 3. Menerima bahan makanan kering bulanan dan harian 4. Menerima dan membukukan jumlah penderita dari ruangan laki laki dan wanita serta menulis pada papan yang telah disediakan 5. Menerima bahan bakar 6. Dan lainlain yang dianggap perlu

6 c) Pengelolaan Ada dua kegiatan dalam pengelolaan yaitu pengadaan makanan dan kebersihan ruangan Kegiatan kegiatan Instalasi Gizi Pada SK Menkes No.134 tahun 1978 dinyatakan bahwa wadah yang menangani kegiatan gizi di rumah sakit disebut instalasi gizi. SK Menkes tersebut kemudian disempurnakan dalam rapat konsultasi perjabat rumah sakit yang I,II, dan III tahun 1980 dan 1981 yang menajabarkan bahwa kegaiatan pelayanan gizi rumah sakit dikelompokan menjadi : a. Kegiatan pengadaan penyediaan makanan b. Kegiatan pelayanan gizi di ruang inap c. Kegiatan penyuluhan/konsultasi dan rujukan gizi d. Kegiatan penelitian dan pengembangan gizi terapan. Di Instalasi Gizi Di Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin, kegiatankegiatan yang dilaksanakan adalah : 1. Pengadaan makanan Pengadaan makanan merupakan serangkaian kegiatan yang dimulai dari perencanaan macam dan jumlah bahan makanan hingga proses penyediaan makanan matang bagi pasien dan karyawan rumah sakit. Proses ini mencakup 10 kegiatan yaitu : a. Perencanaan Anggaran Belanja Perencanaan/penyusunan anggaran belanja adalah suatu kegiatan penyusunan anggaran biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi konsumen/pasien yang dilayani. Adapun tujuan dari perencanaan anggaran belanja yaitu agar tersedianya taksiran anggaran belanja makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan bagi konsumen/pasien yang dilayani sesuai dengan standar kecukupan gizi. Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin, perencanaan anggaran belanja dilakukan per tahun. Sehingga untuk anggaran belanja juga dilakukan per tahun. Sedangkan anggaran belanja per orang per hari di buat berdasarkan bentuk, jenis diet dan kelas perawatan. Perencanaan anggaran belanja untuk peralatan instalasi gizi diajukan pada pihak rumah sakit setiap tahun, anggaranya meliputi, peralatan, persiapan, pemasakan, dan lain lain. b. Perencanaan Menu Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk memenuhi selera konsumen pasien, dan kebutuhan zat gizi yang memenuhi prinsip gizi seimbang. Tujuan perencanaan menu yaitu agar tersedianya menu sesuai klasifikasi pelayanan yang ada di rumah sakit (misalnya 10 hari/seminggu). Di Instalasi Gizi Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin perencanan menu dibuat dengan siklus menu 10 hari + 1 hari (hari 31). Menu tersebut dibuat berdasarkan standar menu yang ada, makanan biasa, makanan lunak, makanan cair saring dan bubur. Siklus menu yang dibuat tidak selalu dapat dilaksanakan karena dipengaruhi oleh keadaan atau ketersediaan bahan makanan di pasar c. Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan

7 Perencanaan kebutuhan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan untuk menetapkan kegiatan untuk menetapkan jumlah, macam, atau jenis kualitas bahan makanan yang dibutuhkan untuk kurun waktu tertentu sebagai hasil dari kegiatan ini adalah adanya taksiran kebutuhan bahan makanan yang akan dibeli. Perencanaan kebutuhan bahan makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin dibuat dengan cara sebagai berikut : Menentukan rata rata jumlah pasien sehari Menentukan standar porsi tiap tahun makanan berat kotornya Menentukan berapa kali pemakaian bahan makanan sehari. Mengkalkulasinya dengan mengalikan ketiga hal diatas. Jumlah Pasien x Berat Kotor x Kerap Pemakaian d. Pembelian Bahan Makanan Pembelian bahan makanan adalah penyusunan permintaan (order) bahan makanan berdasarkan menu atau pedoman menu dan rata rata jumlah konsumen atau pasien yang dilayani dalam upaya memenuhi kebutuhan bahan makanan. Di Instalasi Gizi Di Rumah Sakit Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin pembelian bahan makanan basah setiap melalui leveransir. Hal ini dikarenakan jumlah pasien yang tidak terlalu banyak, sehingga bahan makanan yang diperlukan dalam keadaan segar bisa di peroleh setiap hari. e. Penerimaan Bahan Makanan Penerimaan bahan makanan adalah suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan atau penelitian pencatatan pelaporan tentang macam, kualitas dan kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai dengan pesanan serta spesifikasi tang telah ditetapkan. Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Ansari Saleh Banjarmasin, melaksanakan kegiatan penerimaan bahan makanan, baik bahan makanan kering maupun basah melalui proses penerimaan. f. Penyimpanan Bahan Makanan Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan kering atau basah, baik kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan kering atau basah serta pencatatan dan pelaporan. Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Ansari Saleh Banjarmasin, penyimpanan bahan makanan dilakukan setelah bahan makanan datang dan diterima. Bahan makanan yang disimpan di gudang atau lemari kaca, sedangkan bahan makanan basah langsung dibawa ketempat persiapan dan disimpan dilemari pendingin. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tenaga pelaksana gizi. g. Persiapan Bahan Makanan Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan, yaitu meliputi berbagai proses antara lain membersihkan, memotong, mengupas, mengocok, merendam dan sebagainya, Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Ansari Saleh Banjarmasin, bahan makanan basah langsung diterima dan dibawa ketempat penyimpanan. Lauk pauk untuk siang dan sore hari, serta esok pagi di persiapan pada pagi hari. Bumbu dan sayuran disiapkan sebelum kegiatan pemasakan, kemudian bahan makanan yang telah

8 disiapkan dibawa ke tempat pemasakan atau disimpan di lemari pendingin/kulkas. Kegiatan persiapan dilakukan oleh petugas gizi. h. Pengolahan Bahan Makanan Pengolahan merupakan suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan mentah menjadi makanan siap di makan, berkualitas dan aman untuk di konsumsi sesuai dengan resep, dengan menggunakan media cair, lemak, udara, atau kombinasi dan ketiganya. Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Ansari Saleh Banjarmasin, kegiatan pemasakan dilakukan dengan memperhatikan macam diet yang dilayani. Diet tersebut antara lain : a. Diet Tinggi Kalori Protein (TKTP) b. Diet rendah kalori c. Diet rendah garam d. Diet pada penyakit saluran cerna e. Diet pada penyakit hati dan kantung empedu Diet lambung Diet rendah serat f. Diet Diabetes mellitus g. Diet pada jantung dan pembuluh darah Diet jantung Diet hipoproteinemia h. Diet pada penyakit ginjal dan saluran kemih Diet hipertensi Diet kegagalan faal ginjal (Renal Failure) Diet penyakit ginjal dengan proteinuri (Nefrotik Sydrome). Diet batu ginjal i. Diet rendah purin j. Diet komplikasi kehamilan Diet hipermesis gravidarum Diet preklamsi k. Makanan prabedah l. Makanan pasca bedah m. Makanan formula n. Modesco i. Pendistribusian Makanan Pendistribusian makanan adalah serangkaian kegiatan penyaluran makanan yang sesuai dengan jumlah, porsi dan jenis makanan konsumen yang telah dilayani (makanan biasa maupun makanan khusus), yang mencakup pembagian makanan dan penyampaian makanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pendistribusian makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Ansari Saleh Banjarmasin, dengan cara steralisasi yaitu pendistribusian makanan yang dipusatkan di instalasi gizi. Makanan di bagikan oleh petugas instalasi gizi dengan jadwal pendistribusian makanan sebagai berikut : Makan pagi pukul WITA Snack pukul WITA Makan siang WITA

9 Makan sore WITA j. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Pencatatan dan pelaporan serangkaian kegiatan pengumpulan dan pengolahan data kegiatan pelayanan gizi dalam jangka waktu tertentu, untuk menghasilkan bahan bagi evaluasi. kegiatan PGRS dan pengambilan keputusan pencatatan dilaksanakan di setiap langkah kegiatan yang sesuai dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. Perencanaan dan pelaporan yang dilakukan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Ansari Saleh Banjarmasin, terdiri dari : Pencatatan dan pelaporan jadwal dinas pegawai Pencatatan dan pelaporan bahan makanan kering Pencatatan dan pelaporan rekapitulasi diet pasien (harian, bulanan, dan tahunan) Pencatatan dan pelaporan keuangan Pencatatan dan pelaporan jenis dan jumlah konsultasi 2. Pelayanan Gizi di Ruang Rawat Inap Kegiatan pelayanan di ruangan rawat inap merupakan serangkaian kegiatan yang di mulai dari upaya perencanaan penyusunan diet pasien sehingga pelaksanaan evaluasinya di ruang rawat inap. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pengadaan makanan yang diperlukan dalam upaya mempercepat proses penyembuhan. Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Ansari Saleh Banjarmasin, kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat inap sudah dilaksanakan, tetapi belum berjalan optimal karena kurangnya sarana peralatan yang dimiliki. Demikian pula dengan konsultasi ruangan, kegiatan ini masih belum berjalan secara efektif, karena tenaga ahli gizi yang dimiliki selain bertugas memberikan konsultasi rawat inap juga dibutuhkan dalam penyelenggaraan makanan dinstalasi gizi. 3. Penyuluhan, Konsultasi, dan Rujukan Gizi Kegiatan penyuluhan, konsultasi, dan rujukan gizi di rumah sakit adalah serangkaian kegiatan penyampaian pesan pesan gizi yang bertujuan menanamkan dan meningkatakan pengertian, sikap, dan perilaku bagi individu dan masyarakat rumah sakit. Sedangkan kegiatan rujukan menyangkut orang sakit yang memerlukan penyuluhan/konsultasi/rujukan tenaga gizi sebagai upaya untuk menambahkan atau meningkatkan pengetahuannya di bidang kesehatan. Di instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Kegiatan ini juga belum dilaksanakan secara optimal, hanya dilaksanakan jika ada pasien umum yang dirujuk oleh dokter dan konsultasi gizi dilaksanakan apabila diperlukan. 4. Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan Kegiatan penelitian dan pengembangan gizi terapan di instalasi gizi rumah sakit adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan kegiatan kegiatan gizi yang terencana, terarah, dan terus menerus seperti halnya kegiatan gizi yang lain dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan gizi yang diberikan rumah sakit. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menghasilkan cara kerja yang tepat untuk mencapai kualitas pelayanan gizi yang tepat dari aspek klinis dan gizi terapan. 2.3 Unit unit Instalasi Gizi Ruang Penerimaan Bahan Makanan

10 Ruang penerimaan bahan makanan adalah ruang yang digunakan untuk menerima bahan makanan dan mengecek kualitas bahan makanan.biasanya terdapat peralatan berupa timbangan kg. sistem pemesanan dan penerimaan barang menggunakan sistem revaransir, yang merupakan orang ketiga dalam penerimaan barang barang yang diperlukan di instalasi gizi. Dimana pemesanan menggunakan bon permintaan bahan makanan dengan format yang sudah terlampir. Di instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin terdapat ruang penerimaan makanan dan didalamnya terdapat sebuah timbangan kg Ruang Penyimpanan Bahan Makanan Kering dan Basah Ada dua jenis tempat penyimpanan bahan makanan yaitu tempat penyimpanan bahan makanan kering (gudang) dan penyimpanan bahan makanan basah (kulkas). Contoh bahan makanan yang biasanya disimpan dalam gudang penyimpanan bahan makanan kering yaitu seperti makaroni, gula pasir, telur, beras, mie kering, dan bahan makanan lainnya, sedangkan contoh bahan makanan yang disimpan di gudang basah (kulkas) seperti jenis sayuran (wortel. Karawila, buncis, kacang dan sayuran lainnya), dan buahbuahan, lauk nabati (tahu, dan tempe) maupun hewani (ayam, ikan dan daging). Di instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin terdapat ruang penyimpanan bahan makanan kering (gudang) dan tempat penyimpanan bahan makanan basah (kulkas I buah). Di dalam gudang bahan makanan terdapat lemari kaca, keadaan lantai cukup kuat, kedap air, mudah dibersihkan, dan gudang beras agak gelap Ruang Persiapan Bahan Makanan Ruang penyimpanan bahan makanan merupakan tempat untuk mempersiapkan bahan makanan dan bumbu yang meliputi kegiatan membersihkan, mencuci, mengupas, menumbuk, menggiling, memotong, merendam, dan lain lain sebelum bahan makanan dimasak atau diolah. Ruangan penyimpanan harus cukup luas untuk bahan alat, pegawai, transportasi, cukup terang, cukup ventilasi, lantai kuat dan kedap air. Ruang persiapan Di instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin terdapat ruang induk distribusi. Tempatnya cukup luas dan tersedia peralatan peralatan pokok untuk kegiatan persiapan Ruang Pemasakan dan Distribusi Masakan Ruang pemasakan merupakan suatu tempat proses pemasakan atau pengolahan bahan makanan. Ruang pemasakan biasanya dikelompokkan menurut bahan makanan yang dimasak antara lain masakan biasa dan makanan diet khusus. Kemudian makanan biasa dibagi menjadi kelompok nasi, sayuran, lauk pauk, dan makanan selingan serta buah. Ruangan cukup luas, cukup penerangan dan ventilasi, cukup kebutuhan peralatan untuk pemasakan dan distribusi makanan antara lain, panci aluminium, kompor, wajan, mixer, blender dan kulkas, meja kerja, bak cuci, rak alat, meja membagi dan kereta dorong. Di instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin, ruang pemasakan dan distribusi makanan berada dalam satu ruang induk dan

11 berdekatan sehingga mempermudah proses pemasakan dan distribusi. Ruangan cukup luas, cukup penerangan, dan ventilasi. Proses pemasakan terbagi antara pemasakan biasa dan khusus. Bahan bakar yang digunakan adalah gas (elpiji) untuk kompor gas Tempat Pencucian dan Penyimpanan Tempat pencucian dan penyimpanan alat Di instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin letaknya terpisah. Tempat penyimpanan alat berupa rak yang terdapat di ruang dapur. Ruang penyimpanan alat dan ruang pemasakan tidak terpisah, sehingga tidak menghambat proses pemasakan Tempat Pembuangan Sampah Tempat pembuangan sampah Di instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin bersifat sementara dan segera dikosongkan begitu terkumpul. Tempat sampah tidak dilengkapi dengan tutup sehingga menimbulkan bau tak sedap. Tempat pembuangan sampah sementara terletak di luar instalasi gizi Ruang fasilitas Pegawai Ruang pegawai Di instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin tersedia fasilitas berupa meja kerja, mesin tik, televisi, komputer/laptop, dan sekaligus ruang istirahat bagi pegawai, juga terdapat sebuah kamar kecil (tempat ibadah), dan toilet Ruang Perkantoran Ruang perkantoran Di instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin terdiri dari ruangan kepala instalasi gizi beserta staff, kegiatan administrasi, dilakukan di ruang kepala instalasi gizi maupun ruang staf. Ruangan ruangan tersebut berdekatan dengan ruangan kegiatan kerja, sehingga memudahkan untuk berkomunikasi dengan melakukan pengawasan. BAB III PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF PEMECAHAN 3.1 Permasalahan Berdasarkan hasil penggumpulan data secara obeservasi langsung dan wawancara selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin mulai tanggal 21 Maret 16 April 2011 terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut : a. Keadaan Lantai Keadaan lantai di ruang pengolahan makanan terbuat dari permukaan halus, sehingga apabila terkena air atau minyak menyebabkan lantai menjadi licin. Hal ini dapat menyebabkan kecelakaan kerja seperti tergelincir yang pernah dialami salah satu petugas. Jika dibiarkan terus menerus dapat membahayakan keselamatan kerja. b. Hygiene dan Sanitasi Untuk hygiene petugas makanan sudah cukup, namun untuk hygiene bahan makanan kurang, karena pada persiapan sayuran tidak dicuci terlebih dahulu. Untuk sanitasi di luar ruangan instalasi gizi tepatnya di tempat pembuangan sampah sementara. Sampah dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, sehingga muncul aroma yang kurang enak dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu petugas kebersihan yang dimiliki tidak langsung mengambil sampah yang

12 berada ditempat pembuangan sementara. c. Persiapan bahan Makanan Proses persiapan bahan makanan tidak dilakukan pada tempatnya. d. Tenaga Ahli Gizi Tenaga ahli gizi Di instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin melebihi ketentuan (Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit ) yang ada disamping itu, kegiatan yang dilakukan ahli gizi tidak sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai ahli gizi. 3.2 Alternatif Pemecahan Masalah a. Keadaan lantai Sebaiknya lantai ruangan pengolahan tersebut dari bahan yang permukaannya kasar, sehingga tidak menyebabkan lantai menjadi licin jika terkena minyak atau air. Jika hal ini tidak memungkinkan minimal harus diupayakan agar lantai tetap dalam keadaan kering, yaitu melapisi dengan kain dan mempelnya dengan bersih, b. Sebaiknya Hygiene dan Sanitasi Sebaiknya sayuran dicuci terlebih dahulu sebelum dipotong. Tempat pembuangan sampah sebaiknya selalu dibersihkan setiap saat dan semaksimal mungkin, dihindarkan terkena genangan air agar tidak tercium bau yang kurang enak. c. Persiapan Bahan Makanan Sebaiknya proses persiapan dilakukan pada tempat yang sudah disediakan demi menjaga kualitas bahan makanan sebelum diolah. d. Tenaga Ahli Gizi Tenaga ahli gizi untuk tiap orang tempat tidur diperlukan 1 (satu) tenaga ahli gizi dan dua tenaga menengah gizi, dan untuk 5 atau 6 tempat tidur dibutuhkan satu tenaga pemasak, tempat tidur untuk satu pekarya pembersih. Dan juga sebaiknya tenaga ahli gizi disesuaikan dengan tugas dan fungsinya dalam pengolahan dan pendistribusian makanan tersebut. BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan a. Dari keempat kegiatan pokok pelayanan rumah sakit yang terlaksana di instalasi Gizi Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin hanya dua kegiatan yang optimal yang dilaksanakan yaitu, pengadaan bahan makanan dan pelayanan gizi di ruangan rawat inap, sedangkan kegiatan konsultasi atau rujukan gizi dan penelitian serta pengembangan gizi terapan belum optimal dilaksanakan. b. Pelaksanaan penyuluhan dan konsultasi belum dilaksanakan secara optimal. 4.2 Saran a. Lantai dapur diupayakan agar selalu dalam keadaan kering yaitu dilapisi dengan kain dalam mempel atau membersihkannya b. Bahan makanan seperti sayuran dicuci terlebih dahulu sebelum dipotong c. Petugas cleaning Service dioptimalkan jangan sampai sampah yang ada bertumpuk ditempat pembuangan sampah sementara.

13 d. Tenaga ahli gizi sebaiknya dioptimalkan dalam hal konsultasi atau rujukan gizi sesuai tugas dan fungsinya.

PEDOMAN PELAYANAN GIZI

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PEDOMAN PELAYANAN GIZI SOP Direktur 1. Definisi Kegiatan pelayanan gizi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien rawat inap di guna memenuhi keperluan metabolisme tubuh, peningkatan

Lebih terperinci

PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING

PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING Penerimaan bahan makanan kering adalah suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan/penelitian, pencatatan dan pelaporan tentang macam, kualitas, dan kuantitas bahan makanan

Lebih terperinci

TANGGAL TERBIT. 01 januari 2013

TANGGAL TERBIT. 01 januari 2013 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Kata pengantar... ii Daftar Isi... iii 1. Perencanaan anggaran belanja... 1 2. Perencanaan menu... 2 3. Persiapan pelaksanaan produksi distribusi sebelum masuk ruang kerja...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit Pelayanan gizi merupakan suatu pelayanan yang bertujuan membantu masyarakat baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit untuk memperoleh

Lebih terperinci

PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN

PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.03 RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04 PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04 DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.03 RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04 SURAT KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status

Lebih terperinci

Lampiran 1. Siklus Menu 10 Hari Instalasi Gizi RSUD Kabanjahe

Lampiran 1. Siklus Menu 10 Hari Instalasi Gizi RSUD Kabanjahe Lampiran 1. Siklus Menu 10 Hari Instalasi Gizi RSUD Kabanjahe Hari VIP Kelas Ruangan I Pagi Pagi Pagi Ikan acar kuning Telur dadar Telur dadar Tempe goreng Tempe goreng Tempe goreng Tumis bayam Tumis bayam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyelenggaraan berasal dari kata dasar selengara yang artinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyelenggaraan berasal dari kata dasar selengara yang artinya 2.1. Penyelenggaraan Makanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penyelenggaraan berasal dari kata dasar selengara yang artinya menyelenggarakan, mengurus, dan mengusahakan sesuatu, seperti: memelihara, merawat. (Ali,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan yang meliputi upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan yang meliputi upaya peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan di fasilitas-fasilitas

Lebih terperinci

HANDOUT. PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga

HANDOUT. PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga HANDOUT PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga MATERI PERKULIAHAN Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga 1. Dapur Usaha Boga

Lebih terperinci

Ketenagaan Pelayanan Gizi Rumah Sakit

Ketenagaan Pelayanan Gizi Rumah Sakit Ketenagaan Pelayanan Gizi Rumah Sakit A. Kualifikasi Tenaga Gizi Rumah Sakit 1. Kepala Unit Pelayanan Gizi (UPG) Kepala UPG adalah penanggung jawab umum organisasi UPG yang ditunjuk oleh pimpinan rumah

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI GIZI

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI GIZI KEPALA INSTALASI GIZI A. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Gizi B. Persyaratan/ Kualifikasi : a. Profesi, Pendidikan dan pengalaman : 1) Ahli Gizi (Dietisien/Nutrisionis) 2) Berpendidikan S2 Gizi/S1 Gizi/D4

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI A. IDENTITAS PEKERJA Nama Alamat Usia :... :... :. Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Status Perkawinan : 1.Kawin 2.

Lebih terperinci

ALUR KERJA INSTALASI GIZI

ALUR KERJA INSTALASI GIZI ALUR KERJA INSTALASI GIZI PELAYANAN GIZI... 3 ALUR PELAYANAN GIZI DI RUMAH SAKIT...4 ALUR PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN...5 ALUR PELAYANAN GIZI RAWAT INAP...6 ALUR PENYELENGGARAAN MAKANAN...7 ALUR PENELITIAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini merupakan cross sectional survey karena pengambilan data dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Hidayat 2007). Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuhnya.

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012 (Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003) No Objek Pengamatan Prinsip I : Pemilihan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016

PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016 PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016 I. Pendahuluan Salah satu pelayanan kesehatan dalam rantai sistem rujukan adalah rumah sakit yang didirikan dan diselenggarakan dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAYANAN GIZI

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PEDOMAN PELAYANAN GIZI HERMINA SOLO TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resiko kurang gizi akan muncul secara klinik pada orang sakit, terutama pada penderita anoreksia, kondisi mulut/gigi geligi

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI

PENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI PENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI Pengertian MENU Susunan hidangan sekali makan yang secara keseluruhan harmonis dan saling melengkapi untuk kebutuhan makan seseorang MENU SEIMBANG Menu yang mengandung

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN MAKANAN DARURAT MILITER

PENYELENGGARAAN MAKANAN DARURAT MILITER PENYELENGGARAAN MAKANAN DARURAT MILITER A. Pengertian Penyelenggaraan makanan darurat merupakan peyelenggaraan makanan yang dipersiapkan pada waktu terjadi keadaan darurat yang ditetapkan oleh Kepala Wilayah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. antara lain melalui kegiatan pengamanan makanan dan minuman, kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. antara lain melalui kegiatan pengamanan makanan dan minuman, kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dinyatakan bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan dilaksanakan antara lain melalui

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN DAYATERIMA MENU (PERSEPSI) YANG DISAJIKAN DI LAPAS KELAS II B TASIKMALAYA.

ANALISIS SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN DAYATERIMA MENU (PERSEPSI) YANG DISAJIKAN DI LAPAS KELAS II B TASIKMALAYA. ANALISIS SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN DAYATERIMA MENU (PERSEPSI) YANG DISAJIKAN DI LAPAS KELAS II B TASIKMALAYA Repa Kustipia 1 1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul, Jakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

GAMBARAN HIIGIENE DAN SANITASI SARANA FISIK SERTA PERALATAN PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMBALAH BATUNG AMUNTAI TAHUN 2013

GAMBARAN HIIGIENE DAN SANITASI SARANA FISIK SERTA PERALATAN PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMBALAH BATUNG AMUNTAI TAHUN 2013 Al Ulum Vol.60 No.2 April 2014 halaman 10-17 10 GAMBARAN HIIGIENE DAN SANITASI SARANA FISIK SERTA PERALATAN PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMBALAH BATUNG AMUNTAI TAHUN 2013 Siti Yuliani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pelayanan Gizi Rumah Sakit Berdasarkan SK. Men. Kes No. 134 / Men. Kes / IV / 1978 dan SK. Men. Kes No. 983 / 1992 menyebutkan bahwa Instalasi Gizi merupakan wadah yang

Lebih terperinci

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran : Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran 2: saluran limbah yang kotor dan tidak tertutup dekat dengan Pengolahan sambal Gambar lampiran 3: keadaan dapur yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setingggi-tingginya. Menurut Depkes RI (2007), rumah sakit sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. setingggi-tingginya. Menurut Depkes RI (2007), rumah sakit sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan sarana pelayanan yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan dengan tujuan utama memberikan pelayanan jasa terhadap masyarakat sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pelayanan Gizi Rumah Sakit Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme

Lebih terperinci

Tabel Chek List Lembar Observasi Pelaksanaan Sistem Penyelenggaraan Makanan PT Inalum Kuala Tanjung tahun 2011

Tabel Chek List Lembar Observasi Pelaksanaan Sistem Penyelenggaraan Makanan PT Inalum Kuala Tanjung tahun 2011 Tabel Chek List Lembar Observasi Pelaksanaan Sistem Penyelenggaraan PT Inalum Kuala Tanjung tahun 2011 Syarat sistem penyelenggaraan Ya Tidak 1. Perencanaan anggaran belanja a. Tersedianya data standar

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) 41 42 43 44 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya: Dengan sesungguhnya

Lebih terperinci

Indikator pelayanan makanan : Waktu Daya terima /kepuasan. BAB II Penampilan makan. Keramahan pramusaji Kebersihan alat

Indikator pelayanan makanan : Waktu Daya terima /kepuasan. BAB II Penampilan makan. Keramahan pramusaji Kebersihan alat A. KEPUASAN PASIEN 1. Definisi Pengertian kepuasan pasien Indikator pelayanan makanan : Waktu Daya terima /kepuasan BAB II Penampilan makan Rasa makanan TINJAUAN PUSTAKA Keramahan pramusaji Kebersihan

Lebih terperinci

HANDOUT 4 1. Tujuan Instruksional Umum 2. Tujuan Instruksional Khusus 3. Uraian Materi perkuliahan A. Perencanaan Menu

HANDOUT 4 1. Tujuan Instruksional Umum 2. Tujuan Instruksional Khusus 3. Uraian Materi perkuliahan A. Perencanaan Menu HANDOUT 4 Mata Kuliah : Katering Pelayanan Lembaga Program : Pendidikan Tata Boga/ Paket Katering Jenjang : S-1 Semester : VI Minggu : 6 dan 7 Pokok Bahasan : Perencanaan Menu Jumlah SKS : 3 sks 1. Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja,

Lebih terperinci

MAKALAH MANAGEMEN GIZI INSTITUSI SIKLUS MENU SEHAT 10 HARI CITA RASA ANAK REMAJA

MAKALAH MANAGEMEN GIZI INSTITUSI SIKLUS MENU SEHAT 10 HARI CITA RASA ANAK REMAJA MAKALAH MANAGEMEN GIZI INSTITUSI SIKLUS MENU SEHAT 10 HARI CITA RASA ANAK REMAJA Dosen pembimbing : Ir. Suyatno, M.Kes Disusun oleh : Bertin F W 25010110141094 Annisa Arum S 25010112150038 BAGIAN GIZI

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN LAMPIRAN 58 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN KARAKTERISTIK SAMPEL Responden adalah penjamah makanan di rumah makan Jumlah responden adalah seluruh penjamah makanan di rumah makan Lembar

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa

Lebih terperinci

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI Lampiran 1. LEMBAR KUESIONER UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI A. IDENTITAS INFORMAN Nama :. Alamat : Usia :.Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Pendidikan terakhir : Unit Kerja : Masa kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan berfungsi kuratif dan rehabilitatif yang menyelaraskan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan berfungsi kuratif dan rehabilitatif yang menyelaraskan tindakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan sebuah institusi penyelenggara pelayanan kesehatan berfungsi kuratif dan rehabilitatif yang menyelaraskan tindakan dengan perkembangan penyakit.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pelayanan Gizi Rumah Sakit Berdasarkan SK. MenKes No.l34/MenKes/IV/1978 menyebutkan bahwa instalasi gizi merupakan wadah yang melaksanakan pelayanan gizi di rumah sakit.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif bidang gizi institusi yang menggambarkan sisa makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhi sisa makanan yang

Lebih terperinci

LAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI

LAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI LAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI DISUSUN OLEH : RIRIN SURYANI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG DIPLOMA IV JURUSAN GIZI TAHUN 2013 A. GAMBARAN RESEP

Lebih terperinci

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan 1 Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan Pengertian Abon Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi, kerbau,

Lebih terperinci

HANDOUT Uraian Materi perkuliahan

HANDOUT Uraian Materi perkuliahan HANDOUT 6 Mata Kuliah : Katering Pelayanan Lembaga Program : Pendidikan Tata Boga/ Paket Katering Jenjang : S-1 Semester : VI Minggu : 10 Pokok Bahasan : Pembelian Bahan Makanan Jumlah SKS : 3 sks 1. Tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit Pelayanan gizi Rumah Sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien, berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Panti Rehabilitasi Panti rehabilitasi merupakan lembaga kesejahteraan sosial yang bertanggung jawab memberikan pelayanan pengganti dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daya Terima Daya terima makan adalah kesanggupan seseorang untuk menghabiskan yang disajikan sesuai dengan kebutuhannya (Kurnia, 2010). Daya terima secara umum dapat dilihat

Lebih terperinci

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT DIIT GARAM RENDAH Garam yang dimaksud dalam Diit Garam Rendah adalah Garam Natrium yang terdapat dalam garam dapur (NaCl) Soda Kue (NaHCO3), Baking Powder, Natrium Benzoat dan Vetsin (Mono Sodium Glutamat).

Lebih terperinci

BAB I PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT

BAB I PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT A. LATAR BELAKANG BAB I PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT Dalam melaksanakan pelayanan gizi di rumah sakit diperlukan sumber daya manusia yang kompoten, sarana dan prasarana yang memadai, agar pelayanan

Lebih terperinci

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS MENCUCI INSTRUMEN BEDAH L KEPERAWATA N Agar instrumen bedah yang dipakai dapat dibersihkan dari bahan berbahaya pasien 1. Siapkan larutan chlorine 0.5% secukupnya. 2. Selesai melakukan operasi, prosedur

Lebih terperinci

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si Siapa Bayi dan Balita Usia 0 12 bulan Belum dapat mengurus dirinya sendiri Masa pertumbuhan cepat Rentan terhadap penyakit dan cuaca Pada

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai siklus menu 10 hari

BAB V PEMBAHASAN. Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai siklus menu 10 hari 43 BAB V PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Data Dari hasil penelitian, pada tabel 4.1 diketahui bahwa menu yang ada di Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai siklus menu 10 hari ditambah menu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan kegiatan pelayanan gizi di Rumah Sakit, pada dasarnya terdiri dari kegiatan pengadaan makanan,

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan kegiatan pelayanan gizi di Rumah Sakit, pada dasarnya terdiri dari kegiatan pengadaan makanan, BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan kegiatan pelayanan gizi di Rumah Sakit, pada dasarnya terdiri dari kegiatan pengadaan makanan, pelayanan gizi di ruang rawat inap, penyuluhan/konsultasi

Lebih terperinci

PANDUAN ATAU PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT

PANDUAN ATAU PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT PANDUAN ATAU PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT BAB 1. DEFINISI Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambaran Umum RS Royal Taruma

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambaran Umum RS Royal Taruma HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum RS Royal Taruma Rumah Sakit Royal Taruma didirikan pada tanggal 29 Maret 2007, berlokasi di Jl Daan Mogot N0 34, Jakarta Barat 11470. Gambar rumah sakit dan lokasi RS

Lebih terperinci

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sumber energi, pertumbuhan dan perkembangan, pengganti sel-sel yang rusak,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sumber energi, pertumbuhan dan perkembangan, pengganti sel-sel yang rusak, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit Makanan merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar yang harus dipenuhi sesuai dengan kebutuhannya. Secara umum makanan berfungsi sebagai

Lebih terperinci

Sanitasi Penyedia Makanan

Sanitasi Penyedia Makanan Bab 6 Sanitasi Penyediaan Makanan Sanitasi Penyedia Makanan Sanitasi Jasa Boga Sanitasi Rumah Makan & Restoran Sanitasi Hotel Sanitasi Rumah Sakit Sanitasi Transportasi Penggolongan Jasa Boga Jasa boga

Lebih terperinci

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P.

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P. Pola Makan Sehat Oleh: Rika Hardani, S.P. Makalah ini disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-2, Dengan Tema: ' Menjadi Ratu Dapur Profesional: Mengawal kesehatan keluarga melalui pemilihan dan pengolahan

Lebih terperinci

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN Lampiran KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN Escherichia coli PADA MAKANAN DI RUMAH MAKAN KHAS MINANG JALAN SETIA BUDI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

Lebih terperinci

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran LAMPIRAN Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran No Parameter Bobot Nilai A Kondisi umum sekitar restoran 1 Lokasi 1 0 Jarak jasaboga minimal 500 m dari sumber pencemaran seperti tempat sampah umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara epidemiologi, pada tahun 2030 diperkirakan prevalensi Diabetes Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENYEDIAAN MENU SEIMBANG UNTUK BALITA DI DESA RAMUNIA-I KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2010 Tanggal

Lebih terperinci

Prosedur penghitungan kebutuhan SDM kesehatan dengan menggunakan METODE WISN (Work Load Indikator Staff Need/ Kebutuhan SDM kesehatan Berdasarkan

Prosedur penghitungan kebutuhan SDM kesehatan dengan menggunakan METODE WISN (Work Load Indikator Staff Need/ Kebutuhan SDM kesehatan Berdasarkan Prosedur penghitungan kebutuhan SDM kesehatan dengan menggunakan METODE WISN (Work Load Indikator Staff Need/ Kebutuhan SDM kesehatan Berdasarkan Indikator Beban Kerja) Metode perhitungan kebutuhan SDM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Susu Kedelai, Bisnis Sari Kedelai yang Menggiurkan

Peluang Bisnis Susu Kedelai, Bisnis Sari Kedelai yang Menggiurkan TUGAS AKHIR MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Susu Kedelai, Bisnis Sari Kedelai yang Menggiurkan DISUSUN OLEH ELSA ENDRASARI SUBROTO 10.11.4242 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 YOGYAKARTA

Lebih terperinci

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN 1. Serealia ) Pengolahan jagung : a. Pembuatan tepung jagung (tradisional) Bahan/alat : - Jagung pipilan - Alat penggiling - Ember penampung

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENYELENGGARAAN MAKANAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN DARUSALAAM BOGOR

LAMPIRAN PENYELENGGARAAN MAKANAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN DARUSALAAM BOGOR 53 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian PENYELENGGARAAN MAKANAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN DARUSALAAM BOGOR Nomor : Nama : Alamat : Tanggal wawancara : DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No. LAMPIRAN Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur Padang Bulan Di Kota Medan Tahun 2011 Nama : No.Sampel : Lokasi : Jenis Kelamin : Umur : Lama Berjualan : No Pertanyaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pelayanan gizi yang bermutu terutama dalam menyediakan makanan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pelayanan gizi yang bermutu terutama dalam menyediakan makanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan mempunyai tujuan untuk melakukan upaya penyembuhan pasien dengan waktu yang singkat. Salah satu upaya yang

Lebih terperinci

Asuhan gizi rawat inap. No. Dokumen No. Revisi Halaman PROSEDUR TETAP INSTALASI GIZI. Direktur,

Asuhan gizi rawat inap. No. Dokumen No. Revisi Halaman PROSEDUR TETAP INSTALASI GIZI. Direktur, Asuhan gizi rawat inap Tujuan Merupakan pelayanan gizi yang dimulai dai proses pengkajian gizi, diagnose gizi, intervensi gizi meliputi perencanaan penyediaan makanan. Penyuluhan dan konseling gizi serta

Lebih terperinci

OLEH: YULFINA HAYATI

OLEH: YULFINA HAYATI PENGOLAHAN HASIL KEDELAI (Glycine max) OLEH: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Dalam usaha budidaya tanaman pangan dan tanaman perdagangan, kegiatan penanganan dan pengelolaan tanaman sangat penting diperhatikan

Lebih terperinci

BAB II PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK-ANAK. 2008, Sarapan atau breakfast (dalam bahasa Inggris), break (istirahat)

BAB II PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK-ANAK. 2008, Sarapan atau breakfast (dalam bahasa Inggris), break (istirahat) BAB II PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK-ANAK 2.1 Pengertian Sarapan Pagi Menurut sumber dari laman (page) web http://www.fbuzz.com/2008/12/13/pentingnya-sarapan-atau-makan-pagi/. 13 des 2008, Sarapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh, 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Universitas Negeri Gorontalo merupakan salah satu perguruan tinggi di Gorontalo. Kampus Universitas Negeri Gorontalo terbagi atas 3, yaitu kampus

Lebih terperinci

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA 19 SERI BACAAN ORANG TUA JAGUNG Bahan Pangan Alternatif Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

KUESIONER PENYELENGGARAAN MAKANAN

KUESIONER PENYELENGGARAAN MAKANAN KUESIONER PENYELENGGARAAN MAKANAN 1. Perencanaan Menu a. Apakah ketering melakukan perencanan menu? b. Apakah dalam perencanaan menu yang dibuat ketering memperhatikan kecukupan gizi konsumen? c. Apakah

Lebih terperinci

Lembar Observasi. : Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan

Lembar Observasi. : Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan Lembar Observasi KONDISI SANITASI RUANG RAWAT INAP KELAS III DAN PENGGUNAAN DESINFEKTAN TERHADAP JUMLAH ANGKA KUMAN LANTAI DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015 Nama Rumah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hotel adalah suatu usaha akomodasi yang menyediakan jasa penginapan, jasa makan dan minum tamu dan fasilitas lainnya, diperuntukan untuk masyarakat umum dan juga

Lebih terperinci

STANDAR USAHA RESTORAN. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Makan dan Minum

STANDAR USAHA RESTORAN. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Makan dan Minum LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA RESTORAN STANDAR USAHA RESTORAN A. Restoran Bintang 3. I. PRODUK A. Ruang Makan dan

Lebih terperinci

Kegiatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

Kegiatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: Dinas Kesehatan Kota Palembang menyambut hangat Pesta Olah Raga SEA GAMES ke XXVI yang sebentar lagi akan diadakan di Kota Palembang. Salah satu bentuk apresiasi dari Dinas Kesehatan kota Palembang adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan, administrasi umum dan keuangan. (2) sakit dalam melayani pasien. Makanan yang disediakan oleh Instalasi

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan, administrasi umum dan keuangan. (2) sakit dalam melayani pasien. Makanan yang disediakan oleh Instalasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rumah sakit merupakan salah satu sub system dari sebuah system pelayanan kesehatan nasional secara menyeluruh. Selain itu rumah sakit juga merupakan sebuah industry

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sarapan Pagi Sarapan pagi adalah makanan atau minuman yang memberikan energi dan zat gizi lain yang dikonsumsi pada waktu pagi hari. Makan pagi ini penting karena makanan yang

Lebih terperinci

USAHA RUMAH MAKAN. bisnis rumah makan, Sebelum anda menginvestasikan. waktu anda untuk belajar tentang

USAHA RUMAH MAKAN. bisnis rumah makan, Sebelum anda menginvestasikan. waktu anda untuk belajar tentang Tugas lingkungan bisnis Nama : Vicky Niyanda Libriyanto NIM : 10.12.4419 Kelas : S1-SI-2A USAHA RUMAH MAKAN Rumah makan dapat diartikan sebagai suatu tempat yang menyediakan atau menjual makanan untuk

Lebih terperinci

>> PENDAHULUAN >> TUJUAN >> MANFAAT

>> PENDAHULUAN >> TUJUAN >> MANFAAT >> PENDAHULUAN Pedoman Cara Ritel Pangan yang Baik di Pasar Tradisional adalah acuan yang digunakan dalam melakukan kegiatan ritel pangan di pasar tradisional dan dalam rangka pengawasan keamanan pangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Ponimin merupakan sebuah industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi tahu. UD. Ponimin ini didirikan oleh Bapak Ponimin pada tahun 1998.

Lebih terperinci

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat

Lebih terperinci

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Kesehatan Bayi Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan MP ASI Sasaran : Ibu yang mempunyai Bayi usia 0-2 tahun di Puskesmas Kecamatan Cilandak Waktu : 30 menit (08.00-08.30)

Lebih terperinci

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit P e n g e r t i a n D i e t DASAR DIETETIK M u s l i m, M P H l m u D i e t I Cabang ilmu gizi yang mengatur pemberian makan pada kelompok/perorangan dalam keadaan sehat/sakit dengan memperhatikan syarat

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyediaan makanan merupakan salah satu hal penting dalam peningkatan dan perbaikan status gizi pasien di rumah sakit sebagai bagian dari penyembuhan penyakit. Pemberian

Lebih terperinci

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak Apa itu Nutrisi???? Defenisi Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Setiap anak mempunyai kebutuhan Setiap anak mempunyai

Lebih terperinci

HANDOUT Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami dan memiliki pengetahuan tentang penyimpanan bahan pada katering pelayanan lembaga

HANDOUT Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami dan memiliki pengetahuan tentang penyimpanan bahan pada katering pelayanan lembaga HANDOUT 8 Mata Kuliah : Katering Pelayanan Lembaga Program : Pendidikan Tata Boga/ Paket Katering Jenjang : S-1 Semester : VI Minggu : 12 dan 13 Pokok Bahasan : Penyimpanan Bahan Jumlah SKS : 3 sks 1.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keterangan: N = besar populasi n = besar subyek d 2 = tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0.1) n = 1 + N (d 2 )

METODE PENELITIAN. Keterangan: N = besar populasi n = besar subyek d 2 = tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0.1) n = 1 + N (d 2 ) METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu yang tidak berkelanjutan. Penelitian

Lebih terperinci

KUESIONER PENILAIAN DAYA TERIMA MAKANAN PASIEN

KUESIONER PENILAIAN DAYA TERIMA MAKANAN PASIEN KUESIONER PENILAIAN DAYA TERIMA MAKANAN PASIEN A. Data Umum 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : L / P 4. Lama dirawat : 5. Jenis terapi : Radioterapi / Kemoterapi 6. Pendidikan : 7. Diagnosa : B. Data

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM

LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM No. Responden : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Tinggi Badan : Berat Badan : Waktu makan Pagi Nama makanan Hari ke : Bahan Zat Gizi Jenis Banyaknya Energi Protein URT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan hasil dari penelitian terakhir sisa makanan lunak di Instalasi Gizi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

Lebih terperinci

2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan.

2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan. Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara bahan makanan kering dan basah serta mencatat serta pelaporannya. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier,

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berbagai macam jenis penyakit yang diderita oleh pasien yang dirawat di rumah sakit membutuhkan makanan dengan diet khusus. Diet khusus adalah pengaturan makanan

Lebih terperinci