BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
|
|
- Yohanes Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasaka bahan makanan, distribusi dan pencatatan pelaporan, serta evaluasi. Tujuan dari penyelenggaraan makanan rumah sakit yaitu menyediakan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman, dan dapat diterima oleh konsumen guna mencapai status gizi yang optimal. Konsumen dalam penyelenggaraan makananan rumah sakit adalah pasien, terutama pasien rawat inap. Namun, sesuai kondisi rumah sakit, dapat pula dilakukan penyelenggaraan makanan untuk karyawan. Euang lingkup penyelenggaraan makanan rumah sakit meliputi produksi dan distribusi makanan (Kemenkes RI, 2013). Malnutrisi merupakan masalah pada pasien rawat inap di Rumah Sakit sedang berkembang selama lima belas tahun terakhir. Prevalensi kurang gizi di Rumah Sakit menurut Mosner dan Bader (2008) berkisar antara 30%-50%. Masalah malnutrisi berkaitan dengan status gizi, dimana status gizi mempunyai efek penting terhadap kesehatan. Kekurangan gizi digambarkan sebagai suatu status dari tidak cukupnya zat gizi dihubungkan dengan baik asupan makan tidak cukup memenuhi kebutuhan tubuh maupun ketidakmampuan tubuh untuk mencerna makanan ( Gallagher Allred, 1996 ). Besar porsi seringkali menjadi hal yang salah saat menyajikan makanan, terutama dalam pemorsian makanan. Masih terjadi kelebihan dan kekurangan porsi karena tidak ada ukuran yang tepat dalam pemorsian makanan pokok. Pemorsian makanan ini harus sesuai dengan standar porsi yang telah ditentukan oleh pihak instalasi gizi rumah sakit. Besar porsi akan berpengaruh langsung tehadap nilai gizi yang terkandung dalam suatu
2 makanan. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah observasi dan kajian antara kesesuaian nilai gizi yang direncanakan dengan yang disajikan berdasarkan porsinya. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melakukan penelitian di RS Bhakti Asih Brebes mengenai gambaran nilai gizi makanan diet biasa pada kelas perawatan I, II, dan III terkait dengan nilai gizi pada standar porsi makanan yang dibuat oleh RS Bhakti Asih Brebes. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana gambaran nilai gizi makanan diet biasa makan sore pada kelas perawatan I, II, dan III terkait dengan nilai gizi pada pedoman pemberian makanan yang dibuat oleh RS Bhakti Asih Brebes? 1.3 Tujuan Tujuan Umum Mengetahui gambaran ketepatan nilai gizi makanan diet biasa makan sore dengan nilai gizi pada standar Pedoman Pemberian Makanan pada kelas perawatan I, II, dan III DI RS Bhakti Asih Brebes Tujuan Khusus 1. Mengetahui Pedoman Pemberian Makanan khususnya diet biasa makan sore pada kelas perawatan I, II, dan III RS Bhakti Asih Brebes. 2. Mengidentifikasi standar porsi. 3. Mengetahui langkah perhitungan nilai gizi makanan diet biasa makan sore. 4. Mendeskripsikan nilai gizi makanan diet biasa kelas perawatan I, II, III dengan nilai gizi pada standar porsi Pedoman Pemberian Makanan Rumah Sakit.
3 1.4 Manfaat Penelitian Bagi Penulis Menambah pengetahuan mengenai gambaran ketepatan dan kesesuaian nilai gizi diet biasa makan sore pada kelas perawatan I, II, III di RS Bhakti Asih Brebes dengan Pedoman pemberian makanan RS Bagi Instalasi Gizi Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan mengenai gambaran ketepatan dan kesesuaian nilai gizi diet biasa makan sore pada kelas perawatan I, II, III di RS Bhakti Asih Brebes dengan Pedoman pemberian makanan RS.
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelayanan Makan RS Kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat inap merupakan salah satu kegiatan yang dimulai dari upaya perencanaan penyusunan diet pasien hingga pelaksanaan evaluasi di ruang perawatan.tujuan kegiatan pelayanan gizi tersebut adalah untuk memberi terapi diit yang sesuai dengan perubahan sikap pasien. Pelayanan gizi untuk pasien rawat jalan dilakukan apabila pasien tersebut masih ataupun sedang memerlukan terapi diet tertentu. Pelayanan gizi penderita rawat jalan juga dilakukan melalui penyuluhan gizi di poliklinik gizi (Depkes RI, 1992). Sasaran penyelenggaraan makanan dirumah sakit adalah pasien. Sesuai dengan kondisi Rumah Sakit dapat juga dilakukan penyelenggaraan bagi pengunjung (pasien rawat jalan atau keluarga pasien). Pemberian makanan yang memenuhi gizi seimbang serta habis termakan merupakan salah satu cara untuk mempercepat penyembuhan dan memperpendek hari rawat inap (Depkes, 2006). Kegiatan pelayanan gizi rumah sakit terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu: 1. Pengadaan dan penyediaan makanan bagi pasien adalah serangkaian kegiatan yang dimulai dari perencanaan macam dan jumlah bahan makanan, pengadaan bahan makanan sehingga proses penyediaan makanan matang bagi pasien di ruang perawatan. 2. Pelayanan gizi di ruang rawat inap adalah serangkaian kegiatan dimulai dari menentukan kebutuhan gizi pasien sesuai dengan penyakit kelainannya, penyusun menu, menentukan bentuk makanan, cara memberikan hingga pelaksanaan evaluasi di ruang rawat inap. 3. Penyuluhan konsultasi dan rujukan gizi adalah serangkaian kegiatan penyampaian pemahaman, sikap serta perilaku sehat bagi seseorang dan masyarakat rumah sakit.
5 4. Penelitian dan pengembangan gizi terapan adalah kegiatan gizi dan pengembangan yang merupakan kegiatan yang berikutnya dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan gizi di rumah sakit (Depkes, 1991). Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen, dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet yang tepat.dalam hal ini termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan dan evaluasi. Rumah sakit senantiasa bertujuan menyediakan makanan yaitu makanan yang memenuhi kebutuhan gizi tanpa mengurangi cita rasa yang enak sehingga dapat mempercepat penyembuhan pasien. Instalasi Gizi Rumah Sakit menyelenggarakan makanan untuk pasien dengan tujuan memperpendek hari rawat pada pasien rawat inap. Dalam memproduksi makanan perlu adanya beberapa standar makanan seperti standar porsi, standar resep dan standar bumbu. Standar ini dapat menghasilkan makanan yang sama siapapun pengolahnya (Mukrie, 1993). 1. Standar porsi Standar porsi adalah rincian macam dan jumlah bahan makanandalam jumlah bersih setiap hidangan.dalam penyelenggaraan makanan orang banyak, diperlukan adanya standar porsi untuk setiap hidangan, sehingga macam dan jumlah hidangan menjadi jelas.porsi yang standar harus ditentukan untuk semua jenis makanan dan penggunaan peralatan seperti sendok sayur, centong, sendok pembagi harus distandarkan. 2. Standar resep Resep standar dikembangkan dari resep yang ada dengan melipatgandakan atau memperkecil jumlah penggunaan bahan makanan yang diperlukan. Untuk
6 mencapai standar yang baik sesuai yang diharapkan diperlukan resep-resep yang standar. Dalam standar resep tercantum nama makanan, bumbu yang diperlukan, teknik yang diperlukan dan urutan melakukan pemasakan. Suhu dan waktu pemasakan, macam dan ukuran alat yang dipakai, jumlah porsi yang dihasilkan, cara memotong, membagi, cara menyajikan dan taksiran harga dalam porsi. 3. Standar bumbu Standar bumbu adalah ketetapan pemakaian ukuran bumbu-bumbu sesuai dengan ketentuan dalam standar resep. Tujuan dari standar bumbu adalah untuk menciptakan mutu atau kualitas makanan yang relatif sama cita rasanya (Almatsier, 2004). 2.2 Pemorsian Menu Makanan Menu merupakan tujuan utama yang akan dicapai selain pelayanan yang memuaskan. Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan adanya perencanaan menu dan persiapan yang serius. Kegiatan perencanaan menu merupakan salah satu fungsi manajemen dalam pengadaan makanan. Perencanaan menu juga dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan menyusun hidangan dalam variasi yang serasi untuk memenuhi kebutuhan gizi seseorang. Rumah sakit harus melayani berbagai jenis makanan khusus sesuai kebutuhan orang sakit dengan citarasa yang dapat diterima untuk mempercepat proses penyembuhan.( Widyastuti,Pramono:2014) Salah satu hal yang berpengaruh dalam perencanaan menu pasien adalah standar porsi. Standar porsi adalah rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam jumlah bersih setiap hidangan. Dalam penyelenggaraan makanan orang banyak, diperlukan adanya standar porsi untuk setiap hidangan, sehingga macam dan jumlah hidangan menjadi jelas. Porsi yang standar harus ditentukan untuk semua jenis makanan dan penggunaan peralatan seperti sendok sayur, centong, sendok pembagi harus distandarkan dan ukuran alat yang dipakai, jumlah porsi yang dihasilkan, cara memotong, membagi, cara menyajikan dan taksiran harga dalam porsi.
7 Pemorsian menu makanan adalah suatu proses atau cara mencetak makanan sesuai dengan standar porsi yang telah ditentukan. Standar porsi adalah rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam jumlah bersih pada setiap hidangan. Dalam penyelenggaraan makanan di rumah sakit, diperlukan adanya standar porsi untuk setiap hidangan, sehingga macam dan jumlah hidangan menjadi jelas. Porsi yang standar harus ditentukan untuk semua jenis makanan dan penggunaan peralatan seperti sendok sayur, centong, sendok pembagi harus distandarkan. Sebuah ukuran porsi menunjukkan berat makanan dari resep khusus yang akan disajikan, misaknya kentang atau nasi umumnya dilaporkan sebagai berat (gram) atau volume (ml) dan mungkin juga dijelaskan dalam unit rumah tangga (URT). Ada hal-hal penting yang harus dipertimbangkan untuk menentukan standar porsi, seperti berikut - Ukuran porsi harus terlihat menarik di piring, hal ini berkaitan dengan komposisi bahan makanan - Ukuran porsi harus memenuhi kepuasan pasien - Ukuran porsi harus berdasarkan rekomendasi dari hasil diagnosis gizi pasien Porsi bahan makanan mentah yang digunakan harus sesuai dengan standar porsi masing-masing lauk hewani tersebut untuk memenuhi gizi pasien. Standar porsi merupakan standar macam dan jumlah bahan makanan dalam berat bersih dari suatu hidangan perorangan untuk sekali makan. Porsi matang suatu hidangan dapat mengalami perubahan atau ketidaksesuaian dengan standar porsi yang ada, bisa bertambah bahkan berkurang. Bagian yang dapat dimakan merupakan salah satu penyebab selain proses persiapan dan pengolahan. Kesalahan dalam persiapan, pemotongan maupun cara pengolahan mungkin menjadi salah satu penyebab ketidaksesuaian porsinya. Pengolahan dengan cara digoreng akan mengakibatkan penyusutan berat pada suatu bahan
8 makanan, karena dengan digoreng kandungan air yang terkandung di dalam bahan makanan menjadi berkurang. 2.3 Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti makanan. Gizi adalah substansi organic dan nonorganic yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (Kozier, 2004). Gizi merupakan bagian dari proses kehidupan dan proses tumbuh kembang manusia, sehingga pemenuhan kualitas tumbuh kembang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dimasa yang akan datang. Kebutuhan gizi seseorang ditentukan oleh factor usia, jenis kelamin, jenis kegiatan dan lain sebagainya (BKKBN, 1998). Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan. Setiap nutrient memiliki komposisi kimia tertentu yang akan menampilkan sekurangkurangnya satu fungsi khusus pada saat makanan dicerna dan diserap oleh tubuh. Pada umumnya zat gizi dibagi dalam lima kelompok utama, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Sedangkan sejumlah pakar juga berpendapat air juga merupakan bahagian dalam zat gizi. Hal ini didasarkan kepada fungsi air dalam metabolism makanan yang cukup penting walaupun air dapat disediakan di luar bahan pangan.
9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Pedoman Pemberian Makanan rumah sakit Nilai gizi pada PPM RS diet biasa kelas I, II, III Nilai gizi porsi yang disajikan kelas perawatan I, II, III 3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan di unit pelayanan gizi Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes dari tanggal Juni Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis Data Data primer Data primer diperoleh dengan cara menimbang semua jenis makanan yang disajikan dalam satu porsi, meliputi berat makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah pada pemorsian hidangan makan siang. Data sekunder Data arsip standar porsi, standar makanan, dan penukar yang ada di instalasi gizi RS Bhakti Asih Brebes Cara Pengumpulan Data Cara pengumpulan data pada penelitian dilakukan dengan cara menimbang berat makanan setiap porsi menggunakan timbangan makanan pada makanan diet biasa setiap kelas perawatan Pemilihan Sampel/Subyek
10 Pada pengambilan sampel menggunakan teknik sampling Systematic Random Sampling atau Sampel Random Sistematik yaitu proses pengambilan sampel, setiap urutan ke K dari titik awal yangdipilih secara random, dimana: K= N/n N adalah jumlah anggota populasi n adalah jumlah anggota sampel cara ini digunakan karena hanya ada sedikit stratifikasi pada populasi. Maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut : - kelas perawatan I (22 bed dan diambil 5 sampel) K = N/n = 22/5 = 4,4 Maka pengambilan sampel adalah pasien urutan ke 4, 8, 12, 16, Kelas perawatan II (38 bed dan diambil 10 sampel) K = N/n = 38/10 = 3,8 Maka pengambilan sampel adalah pasien urutan ke 3, 6, 9, 12, Kelas perawatan III (42 bed dan diambil sampel 15) K = N/n = 42/15 = 2,8 Maka pengambilan sampel adalah pasien urutan ke 2, 4, 6, 8,..., 30 Jadi, total sampel dari seluruh populasi (seluruh kelas perawatan) adalah 30 sampel. 3.5 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang ada di kelas perawatan I, II, III RS Bhakti Asih Brebes. Meskipun jumlah pasien setiap hari berbeda namun dalam penelitian ini peneliti mengambil total keseluruhan bed yang ada untuk perhitungan sampling Cara Pengolahan Data
11 Data yang telah dikumpulkan akan diolah melalui proses memasukkan data, coding, editing, dan mengecek kembali kebenaran dan kelengkapan data. 3.4 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Instrumen Satuan Skala Besar dan nilai Berat dan nilai gizi Timbangan Gram Rasio gizi Porsi makanan yang disajikan Arsip pedoman pemberian makanan RS Kesesuaian antara besar dan nilai gizi porsi yang ada dan disajikan dari jenis menu makanan yang akan disajikan ke pasien Label tentang menu URT Gram Rasio diet dan porsi diet yang direncanakan untuk disajikan pada pasien Besar porsi dan nilai Sesuai : Sesuai gizi makanan yang 0,00% - atau direncanakan sesuai 5,00% Tidak dengan besar porsi Tidak sesuai: Sesuai dan nilai gizi makanan < 5% atau yang disajikan >5% Nomi nal
12 DAFTAR PUSTAKA Moehyi, S Pengaturan Makanan dan Diit untuk Penyembuhan Penyakit. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Mukrie. A. Nursiah. Manajemen Makanan Institusi. AKZI Depkes Jakarta Almatsier, S Penuntun Diet. Edisi Baru. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. digilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-paramitasi bab11.pdf (diakses tanggal 1 Juni 2015) Hartwell H.J., Edwards JSA., Symonds C. Foodservice in hospital.2006.development of a theoretical model for patient experience and satisfaction using one hospital in the UK National Health Service as a case study. Journal of food service. Vol 12 p Widyastuti N., Pramono A.2014.Manajemen Jasa Boga.Graha Ilmu: Yogyakarta.
13 GAMBARAN KESESUAIAN NILAI GIZI DIET BIASA MAKAN SORE PADA KELAS PERAWATAN I, II, DAN III TERKAIT DENGAN NILAI GIZI PADA PEDOMAN PEMBERIAN MAKANAN YANG DIBUAT OLEH RS BHAKTI ASIH BREBES Proposal Penelitian disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi llmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhadi Setiabudi Disusun oleh : Fitria Lutfiana Farhana Nur Fitriyana Siti Khuzaemah ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI 2016
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pelayanan Gizi Rumah Sakit Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuhnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan gizi ruang rawat inap adalah rangkaian kegiatan mulai dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan gizi ruang rawat inap adalah rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan data sampai evaluasi penyelenggaraan makanan, yang dilakukan dengan tujuan untuk menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan berfungsi kuratif dan rehabilitatif yang menyelaraskan tindakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan sebuah institusi penyelenggara pelayanan kesehatan berfungsi kuratif dan rehabilitatif yang menyelaraskan tindakan dengan perkembangan penyakit.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit Pelayanan gizi merupakan suatu pelayanan yang bertujuan membantu masyarakat baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen, dalam rangka pencapaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan mulai dari penetapan peraturan pemberian makan di rumah sakit,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan makanan di rumah sakit merupakan serangkaian kegiatan mulai dari penetapan peraturan pemberian makan di rumah sakit, perencanaan menu sampai distribusi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
14 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif bidang gizi institusi yang menggambarkan sisa makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhi sisa makanan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan. pencatatan, pelaporan serta evaluasi (PGRS, 2013).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan makanan RS merupakan serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja, pengadaan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyediaan makanan merupakan salah satu hal penting dalam peningkatan dan perbaikan status gizi pasien di rumah sakit sebagai bagian dari penyembuhan penyakit. Pemberian
Lebih terperinciGAMBARAN SISA MAKANAN BIASA YANG DISAJIKAN DI RUANG MAWAR RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
GAMBARAN SISA MAKANAN BIASA YANG DISAJIKAN DI RUANG MAWAR RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi Disusun Oleh : TRI VIORIDA J
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit Citra sebuah rumah sakit di tentukan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah sistem pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berbagai macam jenis penyakit yang diderita oleh pasien yang dirawat di rumah sakit membutuhkan makanan dengan diet khusus. Diet khusus adalah pengaturan makanan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dijadikan sebagai contoh bagi masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Makanan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang berupaya mencapai pemulihan penderita. Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan kegiatan terpadu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk mencapai pemulihan penderita dalam waktu singkat. Upayaupaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang berupaya untuk mencapai pemulihan penderita dalam waktu singkat. Upayaupaya yang dilakukan meliputi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional deskriptif yaitu
32 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan adalah observasional deskriptif yaitu menganalisis kesesuaian preskripsi diet dengan makanan yang disajikan pada pasien rawat
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular yang diawali dengan adanya tumor yaitu pembengkakan pada tubuh akibat berkembangbiaknya sel-sel yang bersifat abnormal. Tumor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pelayanan Gizi Rumah Sakit Berdasarkan SK. MenKes No.l34/MenKes/IV/1978 menyebutkan bahwa instalasi gizi merupakan wadah yang melaksanakan pelayanan gizi di rumah sakit.
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai siklus menu 10 hari
43 BAB V PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Data Dari hasil penelitian, pada tabel 4.1 diketahui bahwa menu yang ada di Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai siklus menu 10 hari ditambah menu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah pelayanan gizi, dalam standar profesi Gizi, dinyatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut (Depkes, 2003) salah satu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah pelayanan gizi, dalam standar profesi Gizi, dinyatakan bahwa Pelayanan gizi adalah suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi sangat berpengaruh pada proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuhnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi pada berbagai keadaan sakit secara langsung maupun tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi pada berbagai keadaan sakit secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan, sehingga harus diperhatikan secara individual. Khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No. 147 tahun 2010, rumah sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penunjang medik yang merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan. mempunyai peranan penting dalam mempercepat tercapainya tingkat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pelayanan gizi Rumah Sakit sebagai salah satu dari pelayanan penunjang medik yang merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan kesehatan paripurna Rumah Sakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara epidemiologi, pada tahun 2030 diperkirakan prevalensi Diabetes Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. sumber energi, pertumbuhan dan perkembangan, pengganti sel-sel yang rusak,
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit Makanan merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar yang harus dipenuhi sesuai dengan kebutuhannya. Secara umum makanan berfungsi sebagai
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DARI KUALITAS MAKANAN RUMAH SAKIT DENGAN SISA MAKANAN DI RSUD KOTA SEMARANG
ILMU GIZI INDONESIA pissn 2580-491X Vol. 01, No. 01, Agustus 2017 HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DARI KUALITAS MAKANAN RUMAH SAKIT DENGAN SISA MAKANAN DI RSUD KOTA SEMARANG Angelina Swaninda Nareswara * Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian. kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen, dalam rangka pencapaian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sisa Makanan Keberhasilan suatu pelayanan gizi di ruang rawat inap di evaluasi dengan pengamatan sisa makanan tidak di konsumsi setelah makanan disajikan (Sutarjo, 1999 dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan yang meliputi upaya peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan di fasilitas-fasilitas
Lebih terperinciPROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016
PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016 I. Pendahuluan Salah satu pelayanan kesehatan dalam rantai sistem rujukan adalah rumah sakit yang didirikan dan diselenggarakan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diet Pasca-Bedah adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada macam pembedahan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pelayanan Gizi Rumah Sakit Berdasarkan SK. Men. Kes No. 134 / Men. Kes / IV / 1978 dan SK. Men. Kes No. 983 / 1992 menyebutkan bahwa Instalasi Gizi merupakan wadah yang
Lebih terperinciKUESIONER PENYELENGGARAAN MAKANAN
KUESIONER PENYELENGGARAAN MAKANAN 1. Perencanaan Menu a. Apakah ketering melakukan perencanan menu? b. Apakah dalam perencanaan menu yang dibuat ketering memperhatikan kecukupan gizi konsumen? c. Apakah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit Pelayanan gizi Rumah Sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien, berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini merupakan cross sectional survey karena pengambilan data dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Hidayat 2007). Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. antara lain melalui kegiatan pengamanan makanan dan minuman, kesehatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dinyatakan bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan dilaksanakan antara lain melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Lebih terperincireporsitory.unimus.ac.id
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SisaMakanan 2.1.1 Pengertian Sisa adalah jumlah yang tidak habis dikonsumsi setelah disajikan. Menurut Komalawati, Dewi dkk (2005) sisa adalah volume atau persentase yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan kegiatan pelayanan gizi di Rumah Sakit, pada dasarnya terdiri dari kegiatan pengadaan makanan,
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan kegiatan pelayanan gizi di Rumah Sakit, pada dasarnya terdiri dari kegiatan pengadaan makanan, pelayanan gizi di ruang rawat inap, penyuluhan/konsultasi
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN MAKANAN DARURAT MILITER
PENYELENGGARAAN MAKANAN DARURAT MILITER A. Pengertian Penyelenggaraan makanan darurat merupakan peyelenggaraan makanan yang dipersiapkan pada waktu terjadi keadaan darurat yang ditetapkan oleh Kepala Wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN DAYATERIMA MENU (PERSEPSI) YANG DISAJIKAN DI LAPAS KELAS II B TASIKMALAYA.
ANALISIS SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN DAYATERIMA MENU (PERSEPSI) YANG DISAJIKAN DI LAPAS KELAS II B TASIKMALAYA Repa Kustipia 1 1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul, Jakarta
Lebih terperinciPEDOMAN PELAYANAN GIZI
PEDOMAN PELAYANAN GIZI SOP Direktur 1. Definisi Kegiatan pelayanan gizi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien rawat inap di guna memenuhi keperluan metabolisme tubuh, peningkatan
Lebih terperinciPANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.03 RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04 PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04 DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.03 RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04 SURAT KEPUTUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijadikan strategi dalam peperangan. Menurut Anwar (1989) makanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Makanan mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia dan sangat berpengaruh dalam perilaku dan pola kehidupan sehari-hari, bahkan dapat dijadikan strategi dalam peperangan.
Lebih terperinciPROGRAM STUDI SI GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
4 GAMBARAN SISA MAKANAN, KONTRIBUSI ZAT GIZI DAN BIAYA MAKAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD SALATIGA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : OKTAVIANI FADILAH J310 111 005 PROGRAM STUDI SI GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. ruang perawatan kelas III, dan data-data terkait antara lain standar
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan November 2011, dimana data yang diambil adalah data sekunder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan. mencapai status gizi yang optimal (Kemenkes, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan makanan institusi merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, anggaran belanja, pengadaan bahan makanan,
Lebih terperinciALUR KERJA INSTALASI GIZI
ALUR KERJA INSTALASI GIZI PELAYANAN GIZI... 3 ALUR PELAYANAN GIZI DI RUMAH SAKIT...4 ALUR PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN...5 ALUR PELAYANAN GIZI RAWAT INAP...6 ALUR PENYELENGGARAAN MAKANAN...7 ALUR PENELITIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan gizi di Rumah Sakit (RS) dilakukan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuh pasien. Kegiatan pelayanan gizi di RS tersebut dibagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kuratif, rehabilitatif dan promotif. Ada 4 kegiatan pokok PGRS yaitu :
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pelayanan Gizi Rumah Sakit adalah kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat baik rawat inap maupun rawat jalan, untuk meningkatkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional study, dilaksanakan di Instalasi Gizi dan Ruang Gayatri Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi
Lebih terperinciIndikator pelayanan makanan : Waktu Daya terima /kepuasan. BAB II Penampilan makan. Keramahan pramusaji Kebersihan alat
A. KEPUASAN PASIEN 1. Definisi Pengertian kepuasan pasien Indikator pelayanan makanan : Waktu Daya terima /kepuasan BAB II Penampilan makan Rasa makanan TINJAUAN PUSTAKA Keramahan pramusaji Kebersihan
Lebih terperinciTANGGAL TERBIT. 01 januari 2013
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Kata pengantar... ii Daftar Isi... iii 1. Perencanaan anggaran belanja... 1 2. Perencanaan menu... 2 3. Persiapan pelaksanaan produksi distribusi sebelum masuk ruang kerja...
Lebih terperinciABSTRACT. Objective: To find out association between timelines in food distribution and food intake of patients on rice diet at Atambua Hospital.
1 KETEPATAN JAM DISTRIBUSI DAN ASUPAN MAKAN PADA PASIEN DENGAN DIET NASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ATAMBUA TIMELINESS IN FOOD DISTRIBUTION AND FOOD INTAKE OF PATIENTS ON RICE DIET AT ATAMBUA HOSPITAL
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciPENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING
PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING Penerimaan bahan makanan kering adalah suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan/penelitian, pencatatan dan pelaporan tentang macam, kualitas, dan kuantitas bahan makanan
Lebih terperinciANALISIS ZAT GIZI DAN BIAYA SISA MAKANAN PADA PASIEN DENGAN MAKANAN BIASA
108 JURNAL Mihir GIZI Djamaluddin, KLINIK INDONESIA, Endy P Prawirohartono, Ira Paramastri Volume 1, No. 3, Maret 2005: 108-112 ANALISIS ZAT GIZI DAN BIAYA SISA MAKANAN PADA PASIEN DENGAN MAKANAN BIASA
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Keterangan: N = besar populasi n = besar subyek d 2 = tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0.1) n = 1 + N (d 2 )
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu yang tidak berkelanjutan. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
Lebih terperinciHANDOUT 4 1. Tujuan Instruksional Umum 2. Tujuan Instruksional Khusus 3. Uraian Materi perkuliahan A. Perencanaan Menu
HANDOUT 4 Mata Kuliah : Katering Pelayanan Lembaga Program : Pendidikan Tata Boga/ Paket Katering Jenjang : S-1 Semester : VI Minggu : 6 dan 7 Pokok Bahasan : Perencanaan Menu Jumlah SKS : 3 sks 1. Tujuan
Lebih terperinciPERBEDAAN DAYA TERIMA, SISA DAN ASUPAN MAKANAN PADA PASIEN DENGAN MENU PILIHAN DAN MENU STANDAR DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK
PERBEDAAN DAYA TERIMA, SISA DAN ASUPAN MAKANAN PADA PASIEN DENGAN MENU PILIHAN DAN MENU STANDAR DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK THE DIFFERENCE OF FOOD ACCEPTANCE, FOOD WASTE AND FOOD INTAKE OF STANDARD AND
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT AULIA TAHUN 2015
PANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT AULIA TAHUN 2015 I. PANDUAN PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN II. PANDUAN PELAYANAN GIZIRAWAT INAP III. PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN IV. PANDUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prinsip utama perbaikan mutu dan kinerja pelayanan kesehatan adalah kepedulian terhadap pelanggan serta menjadikannya fokus pelayanan. Pasien sebagai pelanggan
Lebih terperinciPENGATUR POLA MENU MAKANAN BALITA UNTUK MENCAPAI STATUS GIZI SEIMBANG MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO
PENGATUR POLA MENU MAKANAN BALITA UNTUK MENCAPAI STATUS GIZI SEIMBANG MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO Rosida Wachdani 1, Zainal Abidin 2, M. Ainul Yaqin 3 Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. TERAPI GIZI MEDIK DAHULUNYA DIKENAL DENGAN ISTILAH TERAPI DIET (DIETARY
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. TERAPI GIZI MEDIK DAHULUNYA DIKENAL DENGAN ISTILAH TERAPI DIET (DIETARY 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Terapi Gizi Medik Terapi gizi medik dahulunya dikenal dengan istilah terapi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Status Gizi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan, administrasi umum dan keuangan. (2) sakit dalam melayani pasien. Makanan yang disediakan oleh Instalasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rumah sakit merupakan salah satu sub system dari sebuah system pelayanan kesehatan nasional secara menyeluruh. Selain itu rumah sakit juga merupakan sebuah industry
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat. lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, 2002).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat keadaan gizi normal
Lebih terperinciGAMBARAN SISA MAKANAN DAN MUTU MAKANAN YANG DISEDIAKAN INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. KARIADI SEMARANG
GAMBARAN SISA MAKANAN DAN MUTU MAKANAN YANG DISEDIAKAN INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. KARIADI SEMARANG Food Residue and Quality of Diet Provided by the Nutrition Department of Dr. Kariadi Hospital
Lebih terperinciPENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes
PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id DKBM: 2 Daftar Komposisi Bahan Makanan dimulai tahun 1964 dengan beberapa penerbit. Digabung tahun 2005
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN POLA KONSUMSI ENERGI, LEMAK JENUH DAN SERAT DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER Usdeka Muliani* *Dosen Jurusan Gizi Indonesia saat ini menghadapi masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu Gizi Prof.DR.Dr.Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat
20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola menu empat sehat lima sempurna adalah pola menu seimbang yang bila disusun dengan baik mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Pola menu ini diperkenalkan
Lebih terperinciHUBUNGAN VARIASI MENU, BESAR PORSI, SISA MAKANAN DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA MAKANAN LUNAK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG
1 HUBUNGAN VARIASI MENU, BESAR PORSI, SISA MAKANAN DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA MAKANAN LUNAK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG Shopia Damayanti Program StudiIlmuGizi, FakultasIlmu-IlmuKesehatan,
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS. sakit adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien guna mempercepat
7 BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teori 1. Pelayanan Gizi Rumah Sakit Pelayanan gizi rumah sakit sangat berpengaruh dalam menyediakan makanan bagi orang sakit, sehingga tujuan penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daya Terima Daya terima makan adalah kesanggupan seseorang untuk menghabiskan yang disajikan sesuai dengan kebutuhannya (Kurnia, 2010). Daya terima secara umum dapat dilihat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terapi gizi medik dahulunya dikenal dengan istilah terapi diet (dietary
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Terapi Gizi Medik Terapi gizi medik dahulunya dikenal dengan istilah terapi diet (dietary treatment) yaitu pengaturan jumlah serta jenis makanan dan jadwal makan setiap hari
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD SURAKARTA
HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET JANTUNG DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Gizi
Lebih terperinci8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kanker Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak
Lebih terperinciIswanelly Mourbas, M. Husni Thamrin, Ayu Restika (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)
ANALISIS BIAYA SISA MAKANAN BIASA PADA PASIEN DI RSUD PROF. DR. M.A HANAFIAH BATUSANGKAR TAHUN 2014 Iswanelly Mourbas, M. Husni Thamrin, Ayu Restika (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT Food
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. seseorang saat ini. Menurut Depkes untuk memudahkan penyelenggaraan terapi diet
BAB V PEMBAHASAN A. Perubahan Berat Badan Pasien Berat badan dalam adalah salah satu parameter yang memberikan status gizi seseorang saat ini. Menurut Depkes untuk memudahkan penyelenggaraan terapi diet
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Putri Remaja (adolescence) merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang ditandai adanya perubahan fisik, psikis dan psikososial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Standar akreditasi rumah sakit menyebutkan bahwa pelayanan gizi. metabolisme manusia untuk pemulihan dan mengoreksi kelainan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Standar akreditasi rumah sakit menyebutkan bahwa pelayanan gizi tidak hanya penyediaan makanan bagi pasien dan petugas saja tetapi yang terpenting adalah penyediaan
Lebih terperinciKEPUASAN TERHADAP PELAYANAN DAN KUALITAS MAKANAN PASIEN RAWAT INAP RS QUEEN LATIFA YOGYAKARYA
Kepuasan Terhadap Pelayanan... (Lala Try Astuti) 1 KEPUASAN TERHADAP PELAYANAN DAN KUALITAS MAKANAN PASIEN RAWAT INAP RS QUEEN LATIFA YOGYAKARYA SATISFACTION SERVICE AND PATIENT S FOOD QUALITY QUEEN LATIFA
Lebih terperinciGAMBARAN RASA, WARNA, TEKSTUR, VARIASI MAKANAN DAN KEPUASAN MENU MAHASANTRI DI PESANTREN MAHASISWA KH.MAS MANSUR UMS
GAMBARAN RASA, WARNA, TEKSTUR, VARIASI MAKANAN DAN KEPUASAN MENU MAHASANTRI DI PESANTREN MAHASISWA KH.MAS MANSUR UMS Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Diploma III Program Studi Ilmu Gizi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa Remaja merupakan periode dimana terjadi peningkatan pertumbuhan. Oleh sebab itu pada periode ini kebutuhan gizi meningkat dibandingkan periode lain setelah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyelenggaraan Makanan Banyak Penyelenggaraan makanan institusi adalah serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, penyediaan atau pembelian bahan makanan, penerimaan,
Lebih terperinciPengaruh pelatihan asuhan gizi dalam meningkatkan kinerja ahli gizi ruang rawat inap di RSUD DR. Soetomo Surabaya
JURNAL GIZI KLINIK INDONESIA Vol., No. 2, November 06: 86-9 Pengaruh pelatihan asuhan gizi dalam meningkatkan kinerja ahli gizi ruang rawat inap di RSUD DR. Soetomo Surabaya Indrawati Nurlela, Tjahjono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makan, faktor lingkungan kerja, olah raga dan stress. Faktor-faktor tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya masalah kesehatan dipengaruhi oleh pola hidup, pola makan, faktor lingkungan kerja, olah raga dan stress. Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan meningkatnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan kerangka teori yang ada, tidak semua variabel akan diteliti, tetapi peneliti memilih variabel yang memungkinkan untuk dilakukan penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemasan merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi medis tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pengetahuan diet dan perilaku membaca informasi nilai gizi makanan kemasan merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Serat pangan adalah makanan berbentuk karbohidrat kompleks yang banyak terdapat pada dinding sel tanaman pangan. Serat pangan tidak dapat dicerna dan tidak diserap
Lebih terperinciMAKALAH MANAGEMEN GIZI INSTITUSI SIKLUS MENU SEHAT 10 HARI CITA RASA ANAK REMAJA
MAKALAH MANAGEMEN GIZI INSTITUSI SIKLUS MENU SEHAT 10 HARI CITA RASA ANAK REMAJA Dosen pembimbing : Ir. Suyatno, M.Kes Disusun oleh : Bertin F W 25010110141094 Annisa Arum S 25010112150038 BAGIAN GIZI
Lebih terperinciPENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI
PENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI Pengertian MENU Susunan hidangan sekali makan yang secara keseluruhan harmonis dan saling melengkapi untuk kebutuhan makan seseorang MENU SEIMBANG Menu yang mengandung
Lebih terperinciLAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI
LAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI DISUSUN OLEH : RIRIN SURYANI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG DIPLOMA IV JURUSAN GIZI TAHUN 2013 A. GAMBARAN RESEP
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama seluruh dunia. Pada tahun 2012, kanker menja penyebab kematian sekitar 8,2 juta orang. Pada penduduk
Lebih terperinci