4. Untuk mengetahui aplikasi model pembelajaran cooperative learning tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran matematika pada

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "4. Untuk mengetahui aplikasi model pembelajaran cooperative learning tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran matematika pada"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pesatnya perkembangan zaman dan era globalisasi menuntut setiap manusia untuk siap menghadapi persaingan. Untuk dapat bersaing dan dapat bertahan maka harus memiliki kualitas SDM. Kesadaran tentang pentingnya pendididkan telah mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap setiap perkembangan dunia pendidikan. Matematika adalah segala sumber dari ilmu yang lain. Denagn kata lain, banyak ilmu-ilmu yang lain yang penemuan dan perkembangannya tergantung dari matematika. Matematika adalah ilmu dasar yang berkembang pesat baik materi maupun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka pelajaran matematika berfungsi mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan mengunakan bilangan dan mengunakan ketajaman penalaran untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Sasaran dari pembelajaran matematika adalah siswa diharapkan lebih memahami keterkaitan antara topik dalam matematika serta bermanfaat bagi bidang lain. Matematika merupakan salah satu matapelajaran yang diujikan dalam ujian nasional yang sangat menentukan kelulusan siswa. Oleh karena itu,bayak siswa yang secara sadar mengakui pentingnya matematika bahkan orang tua sering memaksa anaknya untuk mengikuti pelajaran tambahan. Ini membuat anak merasa terpaksa mempelajari matematika sehingga anak membenci matematika. Disini peran guru sangat penting, guru berhubungan langsung dangan para siswa. Guru harus bisa merencanakan suatu pembelajaran matematika yang nenarik,efektif dan bermakna. Namun, sebagian guru masih mengunakan pradigma lama dalam mengajar dangan Metode Ceramah dan mengharap siswa duduk, dengar, catat dan hafal. Tuntutan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah, kita tidak bisa lagi mempertahankan pradigma lama tersebut. Strategi yang paling banyak digunakan untuk mengaktifkan siswa adalah melibatkan siswa dalam diskusi seluruh kelas. Tetapi, strategi ini tidak terlalu efektif walaupun uru berusaha dan mendorong siswa untuk berpartisipasi. Kebanyakan siswa terpaku menjadi penonton sementara arena kelas dikuasai 1

2 oleh segelintir siswa. Suasana kelas perlu dibangun sehinggasiswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Salah satu model pembelajaran siswa yang memungkinkan siswa untuk berinteraksi satu sama lain adalah Model Pembelajaran Kooperatif. Model pembelajaran kooperatif dapat memotifasi siswa, memanfaatkan seluruh energi sosial siswa dan saling mengambil tanggung jawab. Model Pembelajaran Kooperatif memiliki beberapa tipe, salah satu tipe Model Pembelajaran Kooperatif yang dapat membangun kepercayaan diri siswa dan mendorong partisipasi mereka dalam kelas adalah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). Model Pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI) membantu siswa mengimpelementasikan ide mereka bersama dan memperbaiki pemahaman. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah uraian singkat tentang model pembelajaran cooperative learning tipe Team Assisted Individualization (TAI)? 2. Apa saja karakteristik model pembelajaran cooperative learning tipe Team Assisted Individualization (TAI)? 3. Apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran cooperative learning tipe Team Assisted Individualization (TAI)? 4. Bagaimana aplikasi model pembelajaran cooperative learning tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran matematika pada sub pokok bahasan Segiempat dan Segitiga? C. Tujuan Pembelajaran 1. Untuk mengetahui model pembelajaran cooperative learning tipe Team Assisted Individualization (TAI). 2. Untuk mengetahui saja karakteristik model pembelajaran cooperative learning tipe Team Assisted Individualization (TAI). 3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran cooperative learning tipe Team Assisted Individualization (TAI). 2

3 4. Untuk mengetahui aplikasi model pembelajaran cooperative learning tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran matematika pada sub pokok bahasan Segiempat dan Segitiga. 3

4 BAB II PEMBAHASAN A. Uraian Model Pembelajaran Cooperative learning Cooperative mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan Cooperative, siswa secara individu mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya. Jadi, belajar Cooperative adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Dalam keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktifitas anggota kelompok baik secara individu maupun secara kelompok. (solihatin, 2008 : 4) Pada dasarnya Cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara bersama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. (solihatin, 2008 : 4) B. Pembelajaran cooperative tipe Team Assisted Individualization (TAI) Model Pembelajaran Kooperatif memiliki beberapa tipe, salah satu tipe Model Pembelajaran Kooperatif yang dapat membangun kepercayaan diri siswa dan mendorong partisipasi mereka dalam kelas adalah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dikembangkan oleh Slavin. Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah, ciri khas Pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah disiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok yang sudah dibentuk untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh 4

5 anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. Pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki persamaan dengan STAD dan TGT dalam penggunaan tim-tim pembelajaran yang terdiri dari dua orang atau lebih berkemampuan heterogen dalam suatu kelompok. Perbedaan Pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan STAD dan TGT adalah menggunakan sebuah tatanan pengajaran tunggal untuk kelas, TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual. Disamping itu, bila STAD dan TGT diterapkan pada hampir semua kelas 3-4. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini memiliki 8 komponen, kedelapan komponen tersebut adalah sebagai berikut. 1. Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa. 2. Placement Test yaitu pemberian pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu. 3. Curriculum materials yaitu materi yang dikerjakan oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang ada. 4. Team Study yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkan. Para siswa mengerjakan unit unit mereka dalam kelompok mereka atau dengan kata lain siswa diberikan untuk mengerjakan soal secara individu terlebih dahulu kemudian setelah itu mendiskusikan hasilnya dengan kelompok masing masing. 5. Team Score and Team Recognition yaitu pemberian score terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. 6. Teaching Group yaitu pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok. 7. Fact test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa. 8. Whole-Class Units yaitu pemberian materi oleh guru kembali diakhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah. (Slavin, 1995). 5

6 C. Langkah-langkah pmbelajaran kooperatif tipe TAI sebagai berikut. 1) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru. 2) Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal. 3) Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang dan rendah) Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras,budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender. 4) Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok. 5) Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. 6) Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual. 7) Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya. D. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assited Individualization atau Team Accelarated Instruction) Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah sebagai berikut. 1) Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah; 2) Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam suatu kelompok; 3) Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan ketarmpilannya; 4) Adanya rasa tanggung jawab dalam kelompok dalam menyelesaikan masalah. Kelemahan pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah sebagai berikut. 1) Siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan menggantungkan pada siswa yang pandai; 2) Tidak ada persaingan antar kelompok. 6

7 Pada metode pembelajaran kooperatif learning tipe Team Assisted Individualization (TAI), sekolompok siswa belajar dengan porsi utama adalah mendiskusikan tugas- tugas yang diberikan oleh guru, atau memecahkan masalah, artinya disini guru hanya sebagai fasilitator. Koordinasi siswa dengan siswa dan guru dangan siswa harus terjalin dengan baik untuk memulai pelajaran secara kondusif. Pengendalian suasana kelas juga menjadi perhatian tersendiri bagi guru, karena kemungkinan akan menimbulkan sedikit masalah, biasanya terjadi pada saat peralihan kondisi dari seluruh kelas menjadi kelompok kecil. Selain itu manajemen waktu harus dilakukan sesuai dengan tindakan kelas dengan baik oleh guru sehingga tidak ada waktu yang terbuang. E. Aplikasi TAI (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction) pada Materi Keliling dan Luas pada bangun Segitiga dan Segiempat Dalam penerapan TAI pada materi keliling dan luas pada bangun segitiga dan segi empat, pertama- tama guru memberikan soal pretest. Kemudian guru membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4 5 siswa dalam satu kelompok. Dalam kelompok tersebut terjadi diskusi untuk memeriksa dan membahas jawaban teman satu kelompok. Guru mengarahkan dan memberikan penegasan pada materi yang telah dipelajari. Kemudian guru memberikan kuis LKS secara individual. Penilaian guru berdasarkan peningkatan hasil belajar siswa yang dilakukan secara individual. Tujuan dari pembelajaran TAI adalah untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual, disini siswa secara individu belajar materi pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh guru dan hasil belajar individual dibawa kekelompok yang sudah dibentuk untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. BANGUN DATAR 1. PERSEGI PANJANG Sifat-sifat Persegi Panjang : Sisi-sisi yang berhadapan sama penjang Keempat sudutnya siku-siku Diagonal-diagonalnya sama panjang dan saling membagi dua sama panjang. 7

8 Berdasarkan sifat-sifat persegi panjang, maka persegi panjang adalah bangun datar segiempat yang keempat sudutnya siku-siku dan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang. 1.1 Keliling dan Luas Persegi Panjang Panjang (AB = CD) Lebar (AC = BD) Luas = panjang lebar = Keliling = panjang + lebar + panjang + lebar = 2 panjang + 2 lebar = 2 (panjang + lebar) = 2. PERSEGI Sifat-sifat Persegi : Sisi-sisi yang berhadapan sejajar Keempat sudutnya siku-siku Diagonal-diagonalnya sama panjang dan saling membagi dua sama panjang Panjang keempat sisinya sama Setiap sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya Diagonal-diagonalnya saling perpotongan dan tegak lurus 8

9 2.1 Luas dan Keliling Persegi Luas = sisi = sisi Keliling = sisi + sisi + sisi + sisi = 4 sisi 3. SEGITIGA Segitiga merupakan bangun geometri yang dibentuk oleh 3 buah garis saling bertemu dan membentuk 3 buah titik sudut. Bangun segitiga dilambangkan dengan. Jumlah sudut pada segitiga besarnya 180⁰. 3.1 Luas dan keliling Seg Luas = Keliling = sisi AB + sisi BC + sisi AC 9

10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan TAI singkatan dari Team Assisted Individualization,merupakan jenis pembelajaran cooperaative yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Tipe ini juga dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah, ciri khas Pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah disiapkan oleh guru. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini memiliki 8 komponen, kedelapan komponen tersebut adalah sebagai berikut. 1) Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa. 2) Placement Test yaitu pemberian pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu. 3) Curriculum materials yaitu materi yang dikerjakan oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang ada. 4) Team Study yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkan. Para siswa mengerjakan unit unit mereka dalam kelompok mereka atau dengan kata lain siswa diberikan untuk mengerjakan soal secara individu terlebih dahulu kemudian setelah itu mendiskusikan hasilnya dengan kelompok masing masing. 5) Team Score and Team Recognition yaitu pemberian score terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. 10

11 6) Teaching Group yaitu pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok. 7) Fact test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa. 8) Whole-Class Units yaitu pemberian materi oleh guru kembali diakhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah. (Slavin, 1995). Model pembelajaran cooperative learning tipe TAI mempunyai kelebihan dan kekurangan yang dapat berpengaruh pada siswa. B. Saran 1. Guru sebaiknya membentuk kelompok- kelompok belajar supaya siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. 2. Sebelum berdiskusi hendaknya siswa telah mempunyai pendapat dari pemikirannya sendiri. 3. Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran TAI agar siswa dapat memahami materi yang diajarkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, tentu saja materi yang digunakan harus cocok dengan model ini. 4. Dalam pembelajaran dengan model kooperatif diupayakan agar kelompokkelompok belajar terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan akademik yang bervariasi. 11

12 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( PEER TEACHING ) Nama Sekolah : SMP... Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : VII (tujuh) / 2 (dua) Ruang lingkup : Segiempat dan Segitiga Alokasi waktu : 40 menit I. Standar Kompetensi Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. II. Kompetensi Dasar Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. III. Indikator Pencapaian Kompetensi - Siswa dapat menghitung keliling segitiga dan segiempat. - Siswa dapat menghitung luas segitiga dan segiempat. - Siswa dapat menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat. IV. Tujuan Pembelajaran. Setelah pembahasan ini diharapkan siswa mampu : 1. menghitung keliling segitiga dan segiempat, 2. menemukan rumus luas segitiga dan segiempat, 3. menghitung luas segitiga dan segiempat, 4. menggunakan konsep keliling dan luas segiempat dalam pemecahan masalah. V. Materi Ajar - Pengertian Segitiga dan Segiempat 12

13 - Luas, Keliling Segitiga dan Segiempat. VI. Metode pembelajaran dan model pembelajaran Metode : a. Diskusi kelompok, penugasan dan tanya jawab kelompok. b. Model pembelajaran kooperatif (TAI) VII. Sumber/Bahan dan Media pembelajaran Sumber: 1. Buku Matematika untuk SMP kelas VII. 2. Lembar Kerja Siswa. 3. Bahan Kuis. 4. Bahan pengecekan kemampuan prasyarat. Bahan: 1. Spidol 2. White board VIII. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran yang akan dibahas untuk sesuai dengan pembicaraan dalam uraian bab sebelumnya mengenai langkah pembelajaran pendekatan kooperatif tipe TAI. 1. Kegiatan awal. a. Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai oleh siswa. b. Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran menggunakan kooperatif tipe TAI. c. Guru mengecek kemampuan prasyarat siswa dengan cara tanya jawab. d. Guru menginformasikan pengelompokan siswa. Setiap kelompok terdiri dari4 sampai dengan 5, siswa dengan kemampuan akademik yang heterogen. e. Guru menerangkan materi secara singkat. 13

14 2. Kegiatan inti. a. Setiap siswa menyelesaikan tugas berupa soal-soal yang berkaitan dengan keliling dan luas segitiga dan segiempat pada lembar kerja siswa (LKS) yang sudah disediakan oleh guru secara individual. Lembar Kerja Siswa terlampir. Guru mengamati kerja setiap siswa dan memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan seperlunya. b. Dengan membawa hasil penyelesaian soal-soal yang telah dikerjakan siswa secara individual, siswa menuju ke kelompok belajar sesuai dengan kelompok yang telah diinformasikan guru. c. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu kelompok dengan cara saling memeriksa, mengoreksi dan memberikan masukan. Guru mengamati kerja kelompok dan memberikan bantuan seperlunya. d. Setiap kelompok mempresentasikan penyelesaian soal yang sudah dibahas sedangkan guru memfasilitasi siswa dan merangkum serta memberikan penegasan pada pertemuan ke-1 dan ke-2. e. Untuk pengecekan pemahaman siswa guru memberikan soal kuis yang dikerjakan oleh setiap siswa secara individual. Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan sebagai nilai individual. 3. Kegiatan akhir. a. Guru menunjuk siswa secara acak untuk mengemukakan pendapatnya mengenai pengalaman belajar selama menyelesaikan tugas secara individu maupun kelompok. IX. Penilaian 1. Penilaian hasil belajar siswa mencakup nilai proses dan nilai akhir hasil belajar. Data nilai diperoleh dari 14

15 No Aspek Pertemuan ke Pemahaman konsep 2 Penalaran dan komunikasi 3 Pemecahan masalah Afektif Nilai Akhir Kompetensi Dasar (KD) Nilai = 50 % Nilai Ulangan harian + 50 % Rata-rata tugas (individual dan kelompok). 3. Siswa yang nilai akhir kompetensi dasarnya di bawah KKM(Kriteria Ketuntasan Minimal) diberi pembelajaran remidi dan dilakukan penilaian remidi. Hasil pelaksanaan remidi digunakan untuk menentukan nilai akhir Kompetensi Dasar(KD). X. Penilaian Hasil Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen Penilaian Instrumen/ Soal Menurunkan rumus keliling bangun segitiga dan segiempat Tes tertulis Isian singkat R Menurunkan rumus luas bangun segitiga dan segiempat Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat Tes tertulis Tes tertulis Isian singkat Uraian P Keliling segitga PQR sama dengan... Q D C A B 15

16 Luas persegipanjang ABCD adalah... Pak Surya mempunyai kebun berbentuk persegipanjang dengan panjang 1 km dan lebar 0,75 km. Kebun tersebut akan ditanami pohon kelapa yang berjarak 10 m satu dengan yang lain. Berapa banyak bibit pohon kelapa yang diperlukan pak Surya? Tentukan luas dan kelilng segi empat berikut. 5 cm 8 cm Tentukan luas dan keliling segitiga berikut. 6,4 cm 4 cm 5 cm Diagram di bawah ini menunjukkan taman berbentuk segitiga. 6 m 10 m 10 m Tutik ingin memberi pupuk 16

17 ke seluruh tanah di tamannya. Satu bungkus pupuk dapat digunakan untuk memupuki 8 m 2. Berapa bungkus pupuk yang akan diperlukan Tutik? Semarang, 8 Oktober 2012 Penulis (Kelompok 8) 17

18 Lampiran 1: Pretest PRETEST Topik : Menentukan keliling dan luas pada segitiga dan segiempat. Kelas : VII Nama : Petunjuk 1. Kerjakan soal-soal berikut ini sendiri dan tidak berdiskusi dengan teman yang lain dalam waktu 10 menit. 2. Setelah selesai, berikan lembar jawabmu pada guru. 3. Diskusikanlah hasil pekerjaanmu dengan temanmu dalam satu kelompok. 3. Jika menurut kamu terdapat kesalahan, tunjukkanlah dan bahas bersama dengan temanmu sehingga diperoleh jawaban yang benar. 4. Diskusikan kesulitan yang ditemui. Jika dalam kelompokmu belum diperoleh jawabannya, tanyakan pada guru jawabannya, tetapi berusahalah semaksimal mungkin terlebih dahulu. 1. Perhatikan gambar persegipanjang ABCD berikut D C l A p B Keliling persegi panjang ABCD = = Luas persegi panjang ABCD =.. x Perhatikan persegipanjang ABCD 18

19 Persegipanjang ABCD dibagi menjadi dua segitiga yang sama besar Luas persegi panjang = 2 luas segitiga = luas. 2 luas segitiga =.. Luas segitiga = 2 Jadi dapat disimpulkan Luas segitiga = Dalam rangka lomba Hari Ulang tahun Kemerdekaan RI ke-61, suatu RT mengadakan lomba lari kelereng. Untuk kegiatan tersebut diperlukan suatu lapangan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 15 m 10 m serta diperlukan tali untuk membatasi para penonton yang melihat lomba tersebut, agar tidak mengganggu para peserta lomba. Berapa panjang tali yang diperlukan? Jawab: Jawaban Pretes: 1. Penyelesaian 19

20 Keliling persegi panjang ABCD = AB + BC + CD + AD = Luas persegi panjang ABCD = 2. Penyelesaian Luas persegi panjang = 2 luas segitiga = luar persegi panjang 2 luas segitiga = alas tinggi Luas segitiga = Jadi dapat disimpulkan Luas segitiga = 3. Diketahui : panjang = 15 m dan lebar = 10cm Panjang tali = keliling lapangan Keliling = = =150 m 20

21 Lampiran 2: Post Test Post test 1. Pak Agus mempunyai rumah berbentuk seperti gambar di bawah ini. Pak Agus ingin membuat pagar yang mengelilingi rumahnya. caramu menghitung keliling rumah pak Agus? a. Bagaimanakah Jawab: b. Berapakah panjang pagar yang mengelilingi rumah pak Agus? Jawab: c. Carilah Luas seluruh tanah milik Pak Agus? Jawab: Pak Darma mempunyai sebuah kebun berbentuk persegi panjang yang berukuran 40 m 20 m. Di dalam kebun tersebut pak Darma membuat kolam ikan berbentuk persegi dengan panjang sisi 5 m dan sisanya ditanami pohon klengkeng pingpong. a. Sketsalah kebun tersebut! b. Hitung luas kebun yang ditanami pohon klengkeng pingpong! 21

22 Jawab: a. Tentukan luas layar pada masing-masing gambar di bawah ini! 3 m 6 m 4 m 3 m b. Perahu manakah yang mempunyai layar yang lebih luas? Jawab:... c. Sebutkan alasanmu. Jawab:... Jawaban post Test: 1. Penyelesaian a. Cara menghitung keliling rumah pak Agus adalah dengan menjumlahkan seluruh sisi- sisi dari tanah tersebut. Keliling = AB + BC + CD + DE + AE b. Panjang pagar yang mengelilingi rumah pak Agus = Keliling rumah tersebut. Keliling = AB + BC + CD + DE + AE = 8m + 14m + 6m + 10m + 14m = 52m 22

23 c. Luas Rumah = Luas persegi panjang + Luas Segitiga = = = = 2. Diketahui : Persegi panjang berukuran 40 m 20m Kolam dengan sisi-sisi = 5m a. Sketsa b. Luas Kebun yang di tanami pohon = Luas persegi panjang Luas persegi = = = = 3. Penyelesaian Untuk menjawab soal a dan b kita cari luas masing-masing layar dulu Layar biru, Luas = Layar kuning, Luas = = a. Layar yang paling luas adalah layar yang berwarna kuning. b. Karena layar yang berwarna kuning memiliki luas yang lebih besar daripada luas layar biru. 23

24 DAFTAR PUSTAKA Nugroho, Aryo Andri. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis SMART Dengan Strategi TAI Pada Materi segitiga Kelas VII. Labidi, Sofiane. Technologi-Assisted Instruction Applied to Cooperative Learning: the SHIECC project:. Suarnovitarini, Ni Made Wiwit Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Informasi dan komunikasi Siswa Kelas XI IS 2 Di SMA Negeri 1 Sukasada Tahun Ajaran 2011/2012. KARMAPATI vol 1, nomor 4, Agustus

25 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION AND TEAM ACCELERATED INSTRUCTION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION AND TEAM ACCELERATED INSTRUCTION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION AND TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS VII Oleh Beni Asyhar

Lebih terperinci

Daftar Isi. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif

Daftar Isi. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Bab I. Pendahuluan... 1 A. Latar belakang... 1 B. Tujuan... 1 C. Ruang Lingkup... 2 D. Sasaran... 2 E. Pedoman Penggunaan Paket... 2 Bab II. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Lampiran 1.1 45 Lampiran 1.2 46 47 Lampiran 2.1 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6. Memahami

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII, merupakan salah satu materi pokok dalam pelajaran biologi disekolah. Sistem gerak merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. dalam tugas yang metode solusinya tidak diketahui sebelumnya.

BAB II KAJIAN TEORITIK. A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. dalam tugas yang metode solusinya tidak diketahui sebelumnya. 2 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Menurut NCTM (2000) pemecahan masalah berarti melibatkan diri dalam tugas yang metode solusinya tidak diketahui sebelumnya. Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam menyusun sebuah laporan Penelitian Tindakan Kelas, tentunya penulis tidak dapat hanya mengandalkan pengetahuan pribadi yang dimiliki tanpa bantuan sumber-sumber yang relevan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan pokok dalam seluruh proses pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat merespon siswa untuk terlibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tiga kelas, yaitu kelas VII, VIII dan IX. yang telah disesuaikan dengan perkembangan kurikulum.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tiga kelas, yaitu kelas VII, VIII dan IX. yang telah disesuaikan dengan perkembangan kurikulum. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMP Negeri 2 Susukan merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang berada di Kabupaten Semarang. SMP Negeri 2 Susukan terletak di Dusun Wonosari, Desa Koripan,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu efektif juga dapat diartikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu efektif juga dapat diartikan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektivitas Pembelajaran Dalam kamus bahasa indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu efektif

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization

Lebih terperinci

Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak

Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Biologi pada Siswa Kelas XI MA Madani Alauddin Pao-Pao Kabupaten Gowa Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Bangun Datar dan Segitiga. serta menentukan ukurannya. : 1 x 40 menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Bangun Datar dan Segitiga. serta menentukan ukurannya. : 1 x 40 menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Standar Kompetensi Waktu : SMPN 3 Sidoarjo : Matematika : VII/2 : Bangun Datar dan Segitiga : Memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut UU No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut UU No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut UU No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Lebih terperinci

SILABUS MATEMATIKA KELAS VII. Menjelaskan jenis-jenis. segitiga. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar. pengertian jajargenjang,

SILABUS MATEMATIKA KELAS VII. Menjelaskan jenis-jenis. segitiga. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar. pengertian jajargenjang, LAMPIRAN 1. Silabus SILABUS MATEMATIKA KELAS VII Standar Kompetensi : GEOMETRI 4.Memahami konsep segi empat dan serta menentukan ukurannya Kompetensi 6.1 Segiempat dan Mengident i fikasi sifat-sifat berdasarka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kegiatan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 39 Palembang dimulai dari tanggal 07 Februari 2015 s/d 29 April 2015.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan hasil belajar yang dilakukanya

Lebih terperinci

Kata kunci: model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), keaktifan, hasil belajar

Kata kunci: model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), keaktifan, hasil belajar PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 7 MALANG Nenis Julichah 1, Marhadi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Hakikat Pemahaman Konsep Luas Segitiga, Persegi Panjang dan Persegi 2.1.1.1. Pengertian Pemahaman Konsep Pemahaman Konsep terdiri

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SUB POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS BANGUN SEGITIGA DAN SEGI EMPAT SISWA KELAS VII D SMP

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami

BAB II KAJIAN TEORI. melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoretis 1. Pemahaman Konsep Matematika Salah satu tujuan mata pelajaran matematika dalam kurikulum 2006 yaitu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep

Lebih terperinci

Tiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

Tiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI EKONOMI SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN Tiamsa Napitupulu Guru Mata

Lebih terperinci

belajar sejarah siswa. Sehingga, model pembelajaran Team Assisted

belajar sejarah siswa. Sehingga, model pembelajaran Team Assisted 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pengaruh Pengertian pengaruh menurut WJS. Poerwadarminto (2002:349) yaitu daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Smester : V / 2 Waktu : 8x 35 menit ( 4 x Pert ) I. Standar Kompetensi 5. Menggunakan

Lebih terperinci

Model pembelajaran matematika di sd

Model pembelajaran matematika di sd Model pembelajaran matematika di sd Tahapan Proses Belajar Mengajar Input Proses Output 1 Input kejadian pertama yang menggambarkan siswa yang memiliki sejumlah materi prasyarat dari konsep yang akan dipelajari,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Penalaran Matematis Shadiq (Depdiknas, 2009) menyatakan bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir untuk menarik kesimpulan dalam rangka membuat suatu pernyataan

Lebih terperinci

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan

Lebih terperinci

*

* PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA NEGERI 10 PEKANBARU Sulastri Sibarani

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya 42 43 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah :... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan 8 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Makna Belajar Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Lebih terperinci

datar Belah ketupat. 2. Menentukan keliling dan luas bangun datar Belah

datar Belah ketupat. 2. Menentukan keliling dan luas bangun datar Belah 37 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP Kristen 2 Salatiga Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VII (tujuh) / Genap Tanggal Pertemuan : 9 April 2013 Standar Kompetensi : Memahami

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang II. KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II KAJIAN TEORITIK 8 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Pemecahan Masalah Masalah merupakan pertanyaan yang harus dijawab atau direspon. Namun, tidak semua pertanyaan otomatis akan menjadi masalah. Suatu pertanyaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mutu peserta didik menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan,

BAB I PENDAHULUAN. mutu peserta didik menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya untuk membangun dan meningkatkan mutu peserta didik menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan, sehingga perlu disadari bahwa pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April pada semester II pada tahun ajaran 2011/2012 untuk materi Garis Singgung Persekutuan Dua

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2001, 37) belajar adalah memperoleh. pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2001, 37) belajar adalah memperoleh. pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran Matematika Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2001, 37) belajar adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari pembentukan Negara RI adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tentunya menuntut adanya penyelenggaraan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS EKSPERIMEN II) : VII (Tujuh)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS EKSPERIMEN II) : VII (Tujuh) 146 LAMPIRAN VI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS EKSPERIMEN II) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu : SMP N 2 Talamau : Matematika : VII (Tujuh) : 2 (dua) : 2 x 40 menit. A.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum

I. PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum I. PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen II) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen II) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika 171 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen II) Nama Sekolah : SMP N Kubung Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII Semester : II (Dua) Jumlah Pertemuan : x Pertemuan A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang mempengaruhi siswa dalam mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan yang diharapkan

Lebih terperinci

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2006). Pengertian prestasi

Lebih terperinci

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATERI BANGUN RUANG BALOK DI KELAS VIII-B SMP NEGERI 4 MAGETAN Rara Tria Ajengsari S1 Pendidikan Matematika, Jurusan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan( S.Pd ) Pada Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan( S.Pd ) Pada Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTEND INDIVIDUALIZATION TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS 5 SDN PELAS KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Pendidik dituntut mampu menguasai berbagai metode

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Pendidik dituntut mampu menguasai berbagai metode BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan orang dewasa (Pendidik) terhadap orang yang belum dewasa (Peserta Didik) untuk mencapai kedewasaannya. Dengan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS EKSPERIMEN I) : VII (Tujuh)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS EKSPERIMEN I) : VII (Tujuh) 116 LAMPIRAN V RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS EKSPERIMEN I) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu : SMP N 2 Talamau : Matematika : VII (Tujuh) : 2 (dua) : 2 x 40 menit. A. Standar

Lebih terperinci

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1 SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1 1. Perhatikan gambar di bawah ini! http://primemobile.co.id/assets/uploads/materi/123/1701_5.png Dari bangun datar di atas, maka sifat bangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pendidikan merupakan proses interaksi antar manusia yang ditandai dengan keseimbangan antara peserta didik dengan pendidik. Proses interaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti akan menunjukkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 40 UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA 1

LEMBAR KERJA SISWA 1 LEMBAR KERJA SISWA 1 KELILING DAN LUAS PERSEGI PANJANG KELOMPOK : NAMA ANGGOTA KELOMPOK: 1. 2. 3. 4. 5. Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku siswa akibat adanya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku siswa akibat adanya II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku siswa akibat adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan, kemauan, minat, sikap, kemampuan untuk berpikir logis, praktis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu perbuatan atau proses yang didalamnya berupa pengalaman belajar langsung dalam sepanjang hidup baik didalam lingkungan atau yang diselenggarakan

Lebih terperinci

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Bahan Kajian Alokasi Waktu : SMPIT Insan Kamil Karanganyar : Matematika : VIII / Ganjil : Persamaan Garis Lurus :

Lebih terperinci

Hasna Putri Azizah, Budi Utami* dan Haryono. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Hasna Putri Azizah, Budi Utami* dan Haryono. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 6 No. 1 Tahun 2017 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 31-38 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Lampiran 1: RPP Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMP Kristen 2 Salatiga : Matematika :

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori 1. Teori Tentang Belajar Skinner dalam Fathurrohman P. & Sutikno S (2014 hlm. 5) mengatakan, Belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian

Lebih terperinci

Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Model Pembelajaran Kontekstual dengan Setting Pembelajaran Kooperatif

Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Model Pembelajaran Kontekstual dengan Setting Pembelajaran Kooperatif Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Model Pembelajaran Kontekstual dengan Setting Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 KRETEK

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. mengolah, meyimpan, dan memproduksi bahan pelajaran. Salah satu strategi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. mengolah, meyimpan, dan memproduksi bahan pelajaran. Salah satu strategi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran memang sebuah sistem. Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih dan digunakan guru untuk menyampaikan bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu bagaimana cara belajar. Bukan hanya memberi sebanyak mungkin informasi melainkan mencari cara

Lebih terperinci

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 42-47 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TEAMS

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A. 1. Jadwal Penelitian

LAMPIRAN A. A. 1. Jadwal Penelitian LAMPIRAN A A. 1. Jadwal Penelitian 131 JADWAL PENELITIAN Kelas Eksperimen 1 Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen 2 Selasa, 11 April 2017 Pretest Kamis, 13 April 2017 Kamis, 13 April 2017 Pertemuan 1

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V Luki Puspitasari¹, Suhartono², Ngatman³ PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang

Lebih terperinci

SOAL SIAP ULANGAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KURIKULUM : 2013

SOAL SIAP ULANGAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KURIKULUM : 2013 SOAL SIAP ULANGAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS : VII KURIKULUM : 2013 1. Kumpulan berikut ini yang merupakan himpunan adalah... A. kumpulan siswa-siswa yang pandai B. kumpulan orang-orang

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes tertulis

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes tertulis Sekolah :... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) SILABUS PEMELAJARAN ALJABAR Standar : 4. Menggunakan konsep dan diagram Venn dalam pemecahan masalah Kegiatan 4.1 Mema-hami

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA Luqman Nizar Aditya 1, Siti Khabibah 2 Pendidikan Matematika 1, FMIPA 1, UNESA 1 Just.lies26@gmail.com 1, khabibah_khabibah@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran siswa dapat memahami konsep yang dipelajarinya. mengingat dan membuat lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran siswa dapat memahami konsep yang dipelajarinya. mengingat dan membuat lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemahaman konsep matematika merupakan salah satu hal yang terpenting dalam pembelajaran. Pemahaman konsep membuat siswa lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Barisan dan Deret dengan. penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited

BAB VI PENUTUP. 1. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Barisan dan Deret dengan. penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited BAB VI PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan uraian dan analisis penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Barisan dan Deret

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek penelitian berjumlah 54 siswa yang terbagi dalam 2 kelas yaitu kelas 5 SDN Duren 01 dengan jumlah 27 siswa sebagai kelas

Lebih terperinci

JAWABAN SOAL POST-TEST. No Keterangan Skor 1. Ada diketahui :

JAWABAN SOAL POST-TEST. No Keterangan Skor 1. Ada diketahui : Lampiran B10 226 JAWABAN SOAL POST-TEST 1. Ada diketahui : Panjang sisi taman Jarak antarpohon pelindung = 16 m = 2 m Banyaknya pohon pelindung yang akan ditanam =....? Keliling taman = keliling persegi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Kontrol) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika. Jumlah Pertemuan : 2 x Pertemuan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Kontrol) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika. Jumlah Pertemuan : 2 x Pertemuan 198 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Kontrol) Nama Sekolah : SMP N Kubung Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII Semester : II (Dua) Jumlah Pertemuan : x Pertemuan A. Standar Kompetensi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembelajaran Matematika dari zaman ke zaman merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembelajaran Matematika dari zaman ke zaman merupakan salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paradigma pembelajaran Matematika dari zaman ke zaman merupakan salah satu mata pelajaran yang ditakuti oleh sebagian besar siswa, baik siswa yang masih duduk dibangku

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian Lampiran 1. Surat Izin Penelitian Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 3. Daftar Siswa Penelitian Kelas VIIG SMP Negeri 1 Bergas (Kelompok Eksperimen) No. Kode Nama 1 G1 2 G2

Lebih terperinci

LAMPIRAN A.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN)

LAMPIRAN A.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN) 148 LAMPIRAN A.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN) Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Bangun Datar Segi Empat Sub Pokok Bahasan : Persegi Panjang Kelas/Semester

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui hasil yang diperoleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi proses peningkatan kemampuan dan daya saing suatu bangsa. Menjadi bangsa yang maju tentu

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM PYTHAGORAS; Vol. 3(2):40-45 ISSN 2301-5314 Oktober 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM Devi Haryani,

Lebih terperinci

a. 15 b. 18 c. 20 d Diketahui rumus fungsi f(x) = -2x + 5. Nilai f(-4) adalah a. -13 b. -3 c. 3 d Gradien garis -3x - 2y = 7 adalah

a. 15 b. 18 c. 20 d Diketahui rumus fungsi f(x) = -2x + 5. Nilai f(-4) adalah a. -13 b. -3 c. 3 d Gradien garis -3x - 2y = 7 adalah Soal Soal Simulasi UNBK Tahun Ajaran 2015-2016 Mata Pelajaran : Matematika I. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan (X) menyilang pilihan a, b, c, dan d! 1. Hasil dari -15 + (-12 : 3) adalah a. -19 b.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari tujuan pendidikan yang telah hendak dicapai,

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari tujuan pendidikan yang telah hendak dicapai, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Penyelenggaraan pendidikan baik secara formal maupun informal harus disesuaikan dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada manusia untuk mengembangkan bakat serta kepribadiannya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1. Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa dapat belajar

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENJUMLAHAN PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA SISWA KELAS V SDN INPRES CENGGU

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENJUMLAHAN PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA SISWA KELAS V SDN INPRES CENGGU Hamzah dan Susilo, Peningkatan Prestasi Belajar Penjumlahan Pecahan, 81 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENJUMLAHAN PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA SISWA KELAS V SDN INPRES CENGGU Hamzah,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. menjalankan pembelajaran di kelas. Ngalimun (2013: 28) mengatakan bahwa

II. TINJAUAN PUSTAKA. menjalankan pembelajaran di kelas. Ngalimun (2013: 28) mengatakan bahwa II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran dapat di artikan sebagai pedoman atau acuan dalam menjalankan pembelajaran di kelas. Ngalimun (2013: 28) mengatakan

Lebih terperinci

Titi Solfitri 1, Indah Rahmania 2 Program Studi Pendidikan Matematika 1,2 Universitas Riau, Pekanbaru 1,2 1

Titi Solfitri 1, Indah Rahmania 2 Program Studi Pendidikan Matematika 1,2 Universitas Riau, Pekanbaru 1,2 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI 8 PEKANBARU Titi Solfitri 1, Indah Rahmania 2 Program

Lebih terperinci

COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAME TOURNAMENTS (TGT) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN BIOLOGI

COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAME TOURNAMENTS (TGT) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN BIOLOGI COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAME TOURNAMENTS (TGT) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN BIOLOGI Oleh Yuni Gayatri Dosen FKIP UMSurabaya ABSTRAK Dalam pencapaian tujuan pembelajaran, ada tiga struktur

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SUB MATERI FUNGSI DAN KORESPONDENSI SATU-SATU DI KELAS VIII SMPIT AL-USWAH SURABAYA Anis Nuryani Matematika, FMIPA, Unesa ayat.arifin@yahoo.co.id

Lebih terperinci

KABUPATEN SOLOK SELATAN. Program Studi Pendidikan Guru Kelas FKIP Universitas Pendidikan Bung Hatta

KABUPATEN SOLOK SELATAN. Program Studi Pendidikan Guru Kelas FKIP Universitas Pendidikan Bung Hatta PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUAL (TAI) DI KELAS IV SDN 26 PULAKEK KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN Usdekrim 1, Fazri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politis, keagamaan, intelektual,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM harus dimiliki. Kesadaran tentang arti pentingnya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM harus dimiliki. Kesadaran tentang arti pentingnya pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang begitu pesat menuntut setiap individu untuk siap menghadapi persaingan dan untuk dapat bersaing serta bertahan maka kualitas SDM harus

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN KELAS XI IPA MAN SUKOHARJO SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted 72 A. Deskripsi Data 1. Aktivitas Siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Aktivitas Siswa Siklus I Hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran melalui model pembelajaran

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar. Indikator

Kompetensi Dasar. Indikator Kompetensi Dasar 1. Menganalisis berbagai bangun datar segiempat dan segitiga berdasarkan sisi, sudut, dan hubungan antara sisi dengan sudut. 2. Menurunkan rumus untuk menentukan keliling dan luas segiempat

Lebih terperinci

INSTRUMEN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

INSTRUMEN VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN VALIDITAS DAN RELIABILITAS 79 80 UJI VALIDITAS ANGKET Data diri Nama Lengkap : Sekolah : Kelas : Petunjuk pengisian! Di bawah ini terdapat sejumlah pernyataan tentang cara-cara yang kamu gunakan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. pelaksanaan pembelajaran dapat digunakan dengan revisi kecil.

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. pelaksanaan pembelajaran dapat digunakan dengan revisi kecil. BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan 1. Kevalidan Perangkat Pembelajaran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat dalam penelitian ini memiliki

Lebih terperinci