PEDOMAN PENCACAHAN STUDI INDEPTH R&D TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN PENCACAHAN STUDI INDEPTH R&D TAHUN 2015"

Transkripsi

1 PEDOMAN PENCACAHAN STUDI INDEPTH R&D TAHUN 2015

2 PEDOMAN PENCACAHAN STUDI INDEPTH R&D TAHUN 2015

3

4 KATA PENGANTAR Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini mengimplementasikan System National Account (SNA) 2008, dimana salah satu rekomendasinya adalah implementasi Riset dan Pengembangan (R&D) sebagai bagian dari pembentukan modal. BPS mulai mengimplementasikan secara bertahap konsep, definisi dan metodologi yang terdapat pada SNA Saat ini, beberapa rekomendasi perubahan yang diberikan SNA 2008 telah diimplementasikan, namun beberapa lainnya masih dalam tahap kajian untuk diimplementasikan, termasuk mengenai Riset dan Pengembangan (R&D). Studi indepth R&D merupakan langkah awal dalam rangka implementasi R&D dalam penghitungan neraca nasional. Kompleksnya konsep, definisi, dan metode pengukuran R&D memerlukan kajian yang mendalam tentang R&D itu sendiri. Di sisi lain, ketersediaan data R&D di lapangan masih menjadi kendala utama penyusunan statistik R&D. Berbagai hasil inventarisasi data terkait R&D yang dikumpulkan dari berbagai sumber belum mampu menjawab bagaimana R&D itu sebenarnya dinilai sebagai aset dan diukur. Diharapkan kegiatan studi indepth R&D ini dapat menjawab permasalahan tersebut sehingga hasilnya dapat digunakan secara maksimal dalam penyusunan statistik R&D dan memenuhi rekomendasi perubahan yang diberikan SNA Jakarta, September 2015 TIM PENYUSUN i

5

6 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i iii BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Konsep Dasar R&D Strategi Pengumpulan Data R&D... 5 BAB 2. PELAKSANAAN Desain Survei Jadwal Pelaksanaan... 8 BAB 3. DAFTAR ISIAN KUALITATIF Keterangan yang Dikumpulkan Tata Cara Pengisian Kuesioner... 9 BAB 4. DAFTAR ISIAN KUANTITATIF Keterangan yang Dikumpulkan Tata Cara Pengisian Kuesioner iii

7

8 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi kini dipandang secara universal sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, baik bagi negara berkembang maupun negara maju. Untuk membuat kebijakan inovasi efektif, para pembuat kebijakan memerlukan indikator yang dapat dipercaya untuk memantau kebijakan tersebut. Riset dan pengembangan (R&D) merupakan komponen penting dalam sistem inovasi sebuah negara. Statistik R&D merupakan indikator yang digunakan secara luas untuk memantau sistem inovasi nasional. Sistem statistik internasional, System of National Account 2008 (SNA 2008) merekomendasikan perubahan sistem pencatatan statistik R&D dalam neraca nasional, yang berdampak pada perubahan level Produk Domestik Bruto (PDB), pertumbuhan ekonomi, maupun indikator-indikator lainnya. SNA 2008 merekomendasikan bahwa R&D harus dicatat sebagai bagian dari pembentukan modal (investasi) ketika mendatangkan manfaat ekonomi. Hal ini merupakan perubahan mendasar dalam sistem statistik nasional. Tabel berikut menggambarkan perubahan konsep R&D yang direkomendasikan SNA. Tabel 1.1 Perubahan Konsep R&D menurut Rekomendasi SNA SNA 1968 SNA 1993 SNA 2008 R&D sebagai konsumsi antara, meski dijadikan modal dalam neraca perusahaan; tidak dicakup dalam aktiva berwujud (6.63, SNA 1968) R&D sebagai konsumsi antara, meski memiliki karakteristik sebagai aktivitas investasi (A3.23 SNA 2008) R&D sebagai pembentukan modal, kecuali jika tidak membawa manfaat ekonomi bagi pemilik (6.230 SNA 2008) Namun sayangnya, SNA 2008 tidak memberikan panduan praktis implementasi R&D dalam penghitungan neraca nasional. Tantangan yang dihadapi dalam praktik penyusunan R&D tidaklah semudah di atas kertas karena berbenturan dengan berbagai permasalahan realitas yang heterogen dan kompleks. Di sisi lain, konsep dan definisi tentang cakupan R&D 1

9 yang dicatat sebagai aset maupun yang tidak masih menjadi sesuatu yang samar-samar. Lebih lanjut lagi, metode pengukuran dan praktik pencatatan R&D perlu diklarifikasi. Studi indepth R&D diawali dengan inventarisasi ketersediaan data R&D dari berbagai sumber seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), dan lainlain. Berikut ini adalah ringkasan hasil inventarisasi ketersediaan data tersebut: Instansi A. Pusat Pengkajian dan Pengembangan IPTEK (Pappitek), LIPI Tabel 1.2 Hasil Inventarisasi Ketersediaan Data R&D R&D Ada nilai Litbang (LIPI) tetapi secara total, tidak terinci secara detail serta cakupan data yang terbatas hanya pada litbang pemerintah dari APBN, Industri Besar Sedang (IBS) kerjasama dengan Dir. IBS-BPS, dan Litbang Universitas/PT kerjasama dengan Dirjen Dikti. B. Pusat Inovasi (PI), LIPI Hasil penelitian LIPI yang telah dipatenkan telah di valuasi nilainya. Mencakup sekitar 260 penelitian dari tahun C. Kemenristek Tidak ada nilai litbang, hanya berupa profil Namun, dari hasil inventarisasi data yang dilakukan masih terdapat beberapa permasalahan, yaitu: Konsep dan definisi R&D yang terdapat pada instansi dan lembaga belum sepenuhnya sama dengan konsep dan definisi dalam SNA Umumnya hanya mencakup R&D yang dilakukan oleh pemerintah. Informasi yang diperoleh umumnya berupa profil dan nilai agregat. Kurangnya informasi bagaimana R&D diukur dan dicatat. 1.2 Tujuan Studi indepth R&D bertujuan untuk: 1. Mengetahui cakupan R&D yang dilakukan oleh swasta. 2. Mendapatkan gambaran mengenai penilaian (valuasi) dan pencatatan R&D yang dilakukan oleh swasta. 3. Mendapatkan informasi mengenai rincian pengeluaran R&D yang dilakukan oleh swasta. 2

10 1.3 Konsep Dasar R&D Riset dan Pengembangan (R&D) adalah pekerjaan kreatif yang dilakukan secara sistematis untuk meningkatkan pengetahuan dan menggunakan pengetahuan itu untuk menemukan atau mengembangkan produk baru, termasuk perbaikan kualitas produk atau menemukan dan mengembangkan proses produksi baru atau proses produksi yang lebih efisien. R&D memuat elemen kebaruan (novelty) dan memberikan resolusi terhadap ketidakpastian ilmu pengetahuan dan teknologi. Riset dan Pengembangan (R&D) dibagi atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut: Riset Dasar Pekerjaan eksperimental atau teoritis yang utamanya dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru yang menjadi landasan utama dari suatu fenomena atau fakta yang diamati, tanpa aplikasi dan penggunaan. Riset Terapan Penelitian asli yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru yang utamanya ditujukan untuk praktek tertentu. Pengembangan eksperimental Pekerjaan sistematis yang dilakukan berdasarkan pengetahuan yang sudah ada (diperoleh dari penelitian dan pengalaman praktis) yang ditujukan untuk menghasilkan material baru, produk dan alat baru, proses baru, sistem dan layanan baru, atau meningkatkan secara substansial produk yang sudah ada. Kegiatan R&D tidak termasuk kegiatan berikut: 1. Pendidikan dan pelatihan 3

11 2. Aktivitas ilmiah dan teknologi yang dilakukan tidak untuk R&D Pengumpulan data umum, riset pasar, pengujian dan standarisasi, studi kelayakan, studi kebijakan, dll yang dilakukan tidak untuk tujuan R&D. Aturan praktis untuk memisahkan antara R&D dengan aktivitas ilmiah dan teknologi lainnya: Institusi/unit institusi ataupun perusahaan yang kegiatan utamanya R&D seringkali memiliki aktivitas sekunder non-r&d (misalnya informasi ilmiah dan teknis, pengujian, kontrol kualitas, analisis). Sejauh aktivitas sekunder tersebut dilakukan untuk tujuan R&D, maka harus dimasukkan dalam kegiatan R&D; namun jika aktivitas sekunder tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan selain R&D, maka harus dikeluarkan dari penghitungan R&D. Institusi yang tujuan utamanya adalah aktivitas ilmiah terkait R&D seringkali melakukan penelitian dalam hubungannya dengan R&D. Penelitian seperti itu seharusnya dimasukkan ketika mengukur R&D. 3. Aktivitas industri selain R&D Akuisisi teknologi, penyesuaian peralatan dan rekayasa industri, desain industri, dll tidak termasuk R&D. 4

12 4. Administrasi dan kegiatan penunjang lainnya Mencakup aktivitas pendanaan R&D dan aktivitas penunjang tak langsung seperti transportasi, kebersihan, pemeliharaan, dan keamanan. 1.4 Strategi Pengumpulan Data R&D Studi indepth R&D merupakan salah satu rangkaian studi indepth yang akan dilakukan Direktorat Neraca Produksi dalam rangka implementasi SNA 2008 secara komprehensif, yang digambarkan dalam diagram berikut: 5

13 Dari gambar di atas terlihat bahwa proses studi indepth R&D terdiri atas 2 tahap, dimana tahap pertama adalah identifikasi konsep dan definisi R&D itu sendiri, sedangkan pada tahap kedua adalah pendataan lebih lanjut mengenai nilai R&D yang dilakukan perusahaan. Ada beberapa alasan R&D didahulukan saat ini: 1. Dalam rangka memenuhi Minimum Requirement Data Set/MRDS untuk mengimplementasikan R&D. 2. Kenaikan biaya penelitian dan pengembangan selama sepuluh tahun terakhir sekitar 400 persen (pemerintah). 3. Berbagai referensi yang ada belum bisa memenuhi kebutuhan dan syarat penghitungan R&D. 4. Sebagai tahap awal persiapan penghitungan R&D untuk diimplementasikan dalam Supply and Use Table (SUT) Sebagai bahan masukan sensus atau survei berbasis establishment (misalnya: Sensus Ekonomi 2016). Untuk melengkapi hasil inventarisasi data terkait R&D yang sudah dikumpulkan, studi indepth R&D dilanjutkan dengan pengumpulan data di daerah. Ada dua skenario yang digunakan dalam pengumpulan data R&D di daerah, yaitu yang pertama berupa pengumpulan data kualitatif dengan metode wawancara langsung dan yang kedua berupa pengumpulan data kuantitatif dengan self enumeration oleh responden apabila wawancara langsung tidak memungkinkan. Oleh karena itu, petugas indepth dibekali 2 jenis daftar isian, yaitu Daftar Isian Kualitatif (Kuesioner K1) dan Daftar Isian Kuantitatif (Kuesioner K2). Kuesioner K2 dapat ditinggal oleh petugas untuk diisi oleh responden apabila tidak memungkinkan untuk memperoleh informasi di lapangan. Hasil isian kemudian dikirimkan kembali ke petugas melalui atau fax paling lambat 2 minggu setelah kedatangan petugas. Selain kuesioner, petugas indepth juga dibekali direktori perusahaan yang melakukan penelitian dan pengembangan sebagai dasar pemilihan sampel perusahaan di daerah. Setiap petugas diwajibkan mencacah paling sedikit 3 perusahaan. Sebelum wawancara lebih lanjut, petugas harus sudah memastikan bahwa perusahaan tersebut melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan sendiri dalam lima tahun terakhir. Pada dasarnya, hanya penelitian berupa pengembangan eksperimen yang menjadi objek penelitian. Jika di lapangan ditemukan penelitian dasar dan penelitian terapan tetap digali informasinya, tetapi bukan termasuk dalam objek utama. 6

14 BAB II. PELAKSANAAN 2.1 Desain Survei Studi indepth R&D dilakukan pada 16 provinsi terpilih yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Provinsi-provinsi tersebut dipilih secara Non-Probability. Unit statistik dalam studi indepth ini adalah enterprise yang berbentuk perusahaan tunggal atau kantor pusat. Enterprise didefinisikan sebagai unit institusi yang menghasilkan barang dan jasa. Tabel 2.1. Alokasi Sampel Studi Indepth R&D Nama Provinsi NJ KNPN KNPN (supervisi) 1100 Sumatera Barat Sumatera Utara R i a u Sumatera Selatan Kep. Babel Kepulauan Riau Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Banten B a l i Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Selatan 1 Jumlah Pengumpulan data dalam studi indepth R&D terdiri atas 2 bentuk, yaitu berbentuk pengumpulan data kualitatif dan pengumpulan data kuantitatif. Pengumpulan data kualitatif dilakukan melalui wawancara langsung oleh petugas indepth untuk memperoleh informasi seperti cakupan kegiatan R&D yang dilakukan perusahaan, penilaian, dan pencatatan R&D dalam laporan keuangan perusahaan. Sedangkan, pengumpulan data kuantitatif dilakukan 7

15 melalui self enumeration oleh responden apabila wawancara oleh petugas tidak memungkinkan. Pengumpulan data kuantitatif menanyakan belanja R&D yang dilakukan perusahaan beserta rinciannya. Kuesioner R&D kuantitatif diberikan ke responden, baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy. Responden kemudian mengirimkan hasil kuesioner yang telah diisi melalui atau fax paling lambat 2 minggu setelah kedatangan petugas. 2.2 Jadwal Pelaksanaan Tabel 2.1. Jadwal Pelaksanaan Studi Indepth R&D Tahapan Kegiatan Penanggung Jawab Waktu 1 Persiapan Rerta, Deden Juli - September Studi Literatur Noval, Rizky Juli - September Penetuan variabel kegiatan Rerta, Deden Juli - September Informasi ke daerah KNPR dan Rini September Pelatihan petugas indepth Rerta, Deden September Persiapan Studi Indepth di September 2015 daerah - Teknis: daftar pertanyaan, Noval, Rizky September 2015 draft laporan - Non Teknis : SPPD, tiket Budi Tri, Yoyoh September Studi Indepth di daerah Masing-masing Oktober 2015 petugas indepth 8 Kompilasi Laporan Studi Noval, Fitri Oktober 2015 Indepth 9 Pengolahan hasil Studi Noval, Diana Oktober 2015 Indepth 10 Laporan Studi Indepth menyeluruh Noval, Deden (Fitri) Oktober

16 BAB III DAFTAR ISIAN KUALITATIF (K1) 3.1 Keterangan yang Dikumpulkan Kuesioner K1 (Daftar isian kualitatif) memuat beberapa keterangan yang terdiri atas tujuh blok sebagai berikut: BLOK I. BLOK II. PENGENALAN TEMPAT KETERANGAN PETUGAS BLOK III. KETERANGAN UMUM BLOK IV. KEGIATAN LITBANG BLOK V. VALUASI DAN PENCATATAN BLOK VI. CATATAN BLOK VII. KETERANGAN PENGESAHAN 3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner BLOK I. PENGENALAN TEMPAT Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas dan lokasi kegiatan usaha. Rincian 1. Tuliskan nama provinsi dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah disediakan. Kemudian isikan kode provinsi pada kotak yang telah disediakan. Rincian 2. Tuliskan nama kabupaten/kota dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah disediakan. Kemudian isikan kode kabupaten/kota pada kotak yang telah disediakan. Rincian 3. Tuliskan nama kecamatan dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah disediakan. Kemudian isikan kode kecamatan pada kotak yang telah disediakan. 9

17 Rincian 4. Tuliskan nama desa/kelurahan dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah disediakan. Kemudian isikan kode desa/kelurahan pada kotak yang telah disediakan. BLOK II. KETERANGAN PETUGAS Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas petugas indepth dan pemeriksa. Rincian 1. Tuliskan nama petugas dan pemeriksa dengan lengkap dan jelas. Rincian 2. Tuliskan tanggal kegiatan wawancara dan pemeriksaan dengan benar. Rincian 3. Berikan tanda tangan petugas indepth dan pemeriksa dengan benar. BLOK III. KETERANGAN UMUM Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keterangan umum perusahaan secara lengkap dan jelas, termasuk status usaha, jaringan perusahaan, dan kegiatan utama yang dilakukan perusahaan (menurut KBLI 2009). Rincian 1. Tuliskan nama perusahaan dengan lengkap dan jelas. Contoh: Sriwijaya, Tbk. PT. Pupuk Rincian 2. Tuliskan alamat perusahaan dengan lengkap dan jelas. Rincian 3. Tuliskan nomor telepon/fax perusahaan dengan benar. Rincian 4. Tuliskan alamat perusahaan dengan benar. Rincian 5. Lingkari salah satu kode status usaha perusahaan. Kemudian isikan pada kotak yang telah disediakan. Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha yang Berbadan Hukum adalah badan usaha yang memiliki harta kekayaan tersendiri, terpisah dengan harta kekayaan para pemegang saham. Badan usaha yang berbadan hukum merupakan subjek hukum yang dapat dituntut atau melakukan penuntutan di muka pengadilan atas nama badan usaha. Contoh: Persero, Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, dan Yayasan. Badan Usaha yang Tidak Berbadan Hukum adalah badan usaha yang harta 10

18 kekayaan pendirinya tidak terpisah dengan harta kekayaan badan usaha tersebut. Badan usaha yang tidak berbadan hukum tidak dapat dituntut atau melakukan kumpulan penuntutan di muka pengadilan atas nama badan usaha tersebut, kecuali atas nama pendiri dari badan usaha tersebut. Contoh: CV, Firma, dan UD (Usaha Dagang yang sudah mendapat SIUP). Rincian 6. Lingkari salah satu kode jaringan perusahaan. Kemudian isikan pada kotak yang telah disediakan. Perusahaan Tunggal: perusahaan yang berdiri sendiri, tidak mempunyai cabang di tempat lain dan pengelolaan seluruh kegiatan perusahaan dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan tunggal disebut juga perusahaan tanpa cabang. Kantor pusat: unit yang melakukan kegiatan pengelolaan dan pengawasan unit lain dalam perusahaan atau enterprise, melakukan perencanaan strategi dan organisasional dan memegang peranan membuat keputusan perusahaan atau enterprise. Rincian 7. Tuliskan kegiatan utama yang dilakukan perusahaan dengan selengkaplengkapnya. Kemudian isikan kode KBLI 2009 pada kotak yang telah disediakan. Contoh: Industri pupuk alam/non-sintetis Kegiatan di atas masuk dalam kode pada KBLI 2009, sehingga pada kotak yang telah disediakan diisi oleh pemeriksa. Rincian 8. Isikan tahun perusahaan mulai beroperasi secara komersil. BLOK IV. KEGIATAN LITBANG Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai kegiatan penelitian dan pengembangan (LITBANG) yang dilakukan perusahaan dalam lima tahun terakhir. LITBANG adalah kegiatan kreatif yang dilakukan secara sistematis untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, menggunakan pengetahuan ini untuk mengembangkan produk atau menemukan produk baru, improvisasi dan peningkatan kualitas produk serta menemukan dan mengembangkan proses produksi yang lebih efisien (Frascati Manual, OECD 2002). 11

19 Contoh KEGIATAN YANG TERMASUK LITBANG: Pengembangan spesifikasi, desain, prototipe dan produk baru yang berdasarkan pengetahuan yang dihasilkan sendiri maupun pihak lain. Penyempurnaan konstruksi dan operasi untuk meningkatkan efisiensi dan penghematan biaya yang berdasarkan pengetahuan, baik pengetahuan yang dihasilkan sendiri maupun pihak lain. Litbang sistem operasi, algoritma, atau bahasa pemrograman baru. Contoh KEGIATAN YANG TIDAK TERMASUK LITBANG: Studi kelayakan Rekayasa teknis (seperti perbaikan spesifikasi teknis) Pelayanan ilmiah dan teknis Riset manajemen (analisa matematika dan statistik untuk manajemen) Pengumpulan data rutin Pembuatan aplikasi program komputer dengan teknologi perangkat lunak yang sudah ada Penelitian pasar Rincian 1. Tanyakan apakah perusahaan pernah melakukan LITBANG dalam lima tahun terakhir. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang telah disediakan. Isikan (1) jika Ya, dan isikan (2) jika Tidak. Perhatian: Dalam prakteknya rincian ini ditanyakan di awal sebelum menanyakan Blok III. Keterangan Umum. Rincian ini digunakan untuk menyaring perusahaan yang masuk sampel R&D atau tidak. Jika perusahaan menjawab Ya (kode 1), tanyakan cakupan dan bentuk LITBANG yang dilakukan perusahaan. Contoh: LITBANG yang dilakukan perusahaan mencakup pembuatan formula untuk produk baru. Jika perusahaan menjawab Tidak (kode 2), maka STOP, ganti perusahaan. Rincian 2. Tanyakan bagaimana perusahaan melakukan LITBANG. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang telah disediakan. Isikan (1) jika dikerjakan sendiri oleh perusahaan, isikan (2) jika dikontrakkan penuh ke 12

20 pihak lain, dan isikan (3) jika sebagian dikerjakan sendiri dan sebagian dikontrakkan ke pihak lain. Perhatian: Dalam prakteknya rincian ini bersamaan dengan rincian 1 ditanyakan di awal sebelum menanyakan Blok III. Keterangan Umum. Rincian ini digunakan untuk menyaring perusahaan yang masuk sampel R&D atau tidak. Jika LITBANG dikontrakkan penuh ke pihak lain (kode 2), maka STOP Ganti Perusahaan. Rincian 3. Tanyakan unit kerja mana yang melakukan LITBANG. Contoh: Bagian LITBANG, Quality Control (QC), Produksi, Production Planning and Inventory Control (PPIC), Engineering, Maintenance, dan sebagainya. Rincian 4. Tanyakan apakah unit kerja yang melakukan LITBANG pada rincian 3 merupakan unit yang terpisah dari induk perusahaan. Unit terpisah diidentifikasi sebagai unit yang memiliki lokasi dan pengelolaan terpisah dari induk perusahaan. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang telah disediakan. Isikan (1) jika Ya, dan isikan (2) jika Tidak. Rincian 5. Tanyakan apakah unit kerja yang melakukan LITBANG pada rincian 3 memiliki catatan pembukuan terpisah dari induk perusahaan. Catatan pembukuan berisi informasi nilai penerimaan dan pengeluaran, arus kas, dan posisi aset dan kewajiban. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang telah disediakan. Isikan (1) jika Ya, dan isikan (2) jika Tidak. Rincian 6. Tanyakan tujuan utama perusahaan melakukan LITBANG. Contoh: untuk menemukan produk baru, meningkatkan kapasitas produksi perusahaan, meningkatkan kualitas produk, menghasilkan proses produksi yang lebih efisien, dan sebagainya. Rincian 7. Tanyakan frekuensi kegiatan LITBANG yang dilakukan perusahaan. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang telah disediakan. Rincian 8. Cakupan kegiatan LITBANG yang dilakukan perusahaan dalam lima tahun terakhir. 13

21 Kolom 1. Jelas. Kolom 2. Nama produk atau kegiatan adalah nama jenis produk atau kegiatan yang dilakukan, bukan bentuk hasil LITBANG ataupun bentuk hak kekayaan intelektual. Contoh: mobil listrik, sayap pesawat terbang, lampu hemat energi, pembuatan sel surya. Kolom 3. Tahun mulai adalah tahun LITBANG yang bersangkutan dimulai. Kolom 4. Tahun selesai adalah tahun LITBANG yang bersangkutan selesai dilakukan. Jika LITBANG masih dalam proses pengerjaan maka isian ini diberi tanda strip (-). Kolom 5. Isikan (1) jika LITBANG dilakukan sendiri, dan isikan (2) jika LITBANG dilakukan oleh pihak lain. Jika LITBANG sebagian dikerjakan sendiri dan sebagian dikontrakkan ke pihak lain maka isikan (3), yaitu penjumlahan (1) ditambah (2). Kolom 6. Isikan penggunaan hasil LITBANG menurut kode yang sesuai. Jika pilihan lebih dari satu maka isikan jumlah kode yang dilingkari pada kotak yang telah disediakan. Kolom 7. Isikan kode jenis LITBANG pada kotak yang telah disediakan. Riset adalah penelitian orisinal dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru. Pengembangan adalah penerapan temuan riset atau pengetahuan lainnya pada suatu rencana atau rancangan produksi bahan baku, alat, produk, proses, sistem, atau jasa yang sifatnya baru atau yang mengalami perbaikan substansial, sebelum dimulainya produksi komersial atau pemakaian. Bukan R&D: riset pasar, pengumpulan data rutin, studi kelayakan, rekayasa teknis, pelayanan ilmiah dan teknis, riset majanemen, pembuatan aplikasi program komputer dengan teknologi perangkat lunak yang sudah ada. Kolom 8. Isikan bentuk hasil LITBANG menurut kode yang sesuai. Jika pilihan lebih dari satu maka isikan jumlah kode yang dilingkari pada kotak yang telah disediakan. Hak cipta: hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi ijin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 14

22 Paten: hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Desain industri: suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan. Kolom 9. Keputusan jenis R&D. Diisi oleh petugas. Riset dasar: pekerjaan eksperimental atau teoritis yang utamanya dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru yang menjadi landasan utama dari suatu fenomena atau fakta yang diamati, tanpa aplikasi dan penggunaan. Hasil dari riset dasar biasanya berupa publikasi atau jurnal ilmiah. Riset terapan: penelitian asli yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru yang utamanya ditujukan untuk praktek tertentu. Hasil dari riset terapan misalnya berbentuk model demonstrasi. Pengembangan eksperimental: pekerjaan sistematis yang dilakukan berdasarkan pengetahuan yang sudah ada (diperoleh dari penelitian dan pengalaman praktis) yang ditujukan untuk menghasilkan material baru, produk dan alat baru, proses baru, sistem dan layanan baru, atau meningkatkan secara substansial produk yang sudah ada. Hasil dari pengembangan eksperimental dapat berupa prototype, pilot plant, desain sistem, dan sebagainya. BLOK V. VALUASI DAN PENCATATAN Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai penilaian (valuasi) dan pencatatan hasil penelitian dan pengembangan (LITBANG) yang dilakukan perusahaan. Rincian 1. Tanyakan apakah perusahaan mencatat hasil LITBANG sebagai Aset Tak Berwujud. Aset Tak Berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau 15

23 menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif. Jika perusahaan menjawab Ya (kode 1), tanyakan lebih lanjut panduan akuntansi apa yang perusahaan gunakan. Jika perusahaan menjawab Tidak (kode 2), tanyakan alasannya. Rincian 2. Tanyakan secara mendalam bagaimana perusahaan mencatat biaya LITBANG dalam laporan keuangan. Rincian 3. Tanyakan secara mendalam bagaimana kriteria pengakuan Aset Tak Berwujud di perusahaan. 16

24 Rincian 4. Tanyakan secara mendalam bagaimana pengukuran biaya perolehan LITBANG di perusahaan. Rincian 5. Tanyakan secara mendalam bagaimana perusahaan mencatat biaya LITBANG dalam kasus multiyears. BLOK VI. CATATAN Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu disampaikan untuk memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat kesulitan dan permasalahan yang timbul selama melakukan tugas di lapangan. BLOK VII. KETERANGAN PENGESAHAN Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan mengenai nama, jabatan, dan tanda tangan yang bertanggung jawab dalam pengisian kuesioner ini dari pihak perusahaan serta stempel/cap perusahaan. 17

25

26 BAB IV DAFTAR ISIAN KUANTITATIF (K1) 4.1 Keterangan yang Dikumpulkan Kuesioner K2 (Daftar Isian Kuantitatif) memuat beberapa keterangan yang terdiri atas delapan blok sebagai berikut: BLOK I. BLOK II. PENGENALAN TEMPAT KETERANGAN PETUGAS BLOK III. KETERANGAN UMUM BLOK IV. BELANJA LITBANG BLOK V. RINCIAN PENGELUARAN LITBANG BLOK VI. CATATAN BLOK VII. KETERANGAN PENGESAHAN 4.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner BLOK I. PENGENALAN TEMPAT Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas dan lokasi kegiatan usaha. Rincian 1. Tuliskan nama provinsi dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah disediakan. Kemudian isikan kode provinsi pada kotak yang telah disediakan. Rincian 2. Tuliskan nama kabupaten/kota dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah disediakan. Kemudian isikan kode kabupaten/kota pada kotak yang telah disediakan. 19

27 Rincian 3. Tuliskan nama kecamatan dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah disediakan. Kemudian isikan kode kecamatan pada kotak yang telah disediakan. Rincian 4. Tuliskan nama kelurahan/desa dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah disediakan. Kemudian isikan kode kelurahan/desa pada kotak yang telah disediakan. BLOK II. KETERANGAN PETUGAS Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas petugas indepth study. Rincian 1. Tuliskan nama petugas dengan lengkap dan jelas. Rincian 2. Tuliskan alamat /No.HP petugas dengan benar. Rincian 3. Tuliskan tanggal penyerahan dokumen dengan benar. Rincian 4. Tuliskan tanggal pengembalian dokumen dengan benar. BLOK III. KETERANGAN UMUM Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keterangan usaha secara lengkap dan jelas, termasuk status usaha kegiatan utama yang dilakukan perusahaan dan jenis lapangan usahanya. Rincian 1. Tuliskan nama perusahaan dengan lengkap dan jelas. Rincian 2. Tuliskan alamat perusahaan dengan lengkap dan jelas. Rincian 3. Tuliskan nomor telepon/fax perusahaan dengan benar. Rincian 4. Tuliskan alamat perusahaan dengan benar. BLOK IV. BELANJA LITBANG Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai belanja LITBANG selama setahun pada tahun kegiatan LITBANG. (Misalkan tahun kegiatan LITBANG: 2014, maka seluruh isian mengacu pada tahun 2014). 20

28 Rincian 1. Tahun kegiatan LITBANG adalah tahun pada saat kegiatan LITBANG terakhir selesai dilakukan. Rincian 2. Nilai Belanja LITBANG adalah total belanja LITBANG selama setahun pada tahun terakhir LITBANG selesai dilakukan. Nilai Belanja LITBANG adalah total biaya LITBANG yang dilakukan sendiri dan LITBANG yang dilakukan/disubkontrakkan ke pihak lain. Satuan nilai pengeluaran dalam juta rupiah. Rincian 3. Persentase Belanja LITBANG adalah porsi belanja LITBANG terhadap total pengeluaran pada tahun terakhir LITBANG selesai dilakukan. Rincian 4. Belanja LITBANG diuraikan menurut jenis kegiatan yakni: penelitian dasar, penelitian terapan, dan pengembangan eksperimental. Jenis Kegiatan LITBANG: Penelitian Dasar adalah kegiatan penelitian (yang bersifat teoritis atau eksperimental) yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru tentang prinsip-prinsip dasar dari fenomena atau fakta yang teramati, tanpa memikirkan penerapannya. Penelitian Terapan adalah kegiatan penelitian (yang bersifat teoritis atau eksperimental) yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru. Namun kegiatan investigatif ini diarahkan untuk tujuan praktis tertentu. Pengembangan Eksperimental adalah kegiatan sistematik dengan menggunakan pengetahuan yang sudah ada, yang diperoleh melalui penelitian atau pengalaman praktis, dengan tujuan: o Menghasilkan material baru, produk baru atau alat baru; o Membangun proses baru atau sistem baru; dan o Meningkatkan produk, proses atau sistem yang sudah ada secara substansial. BLOK V. RINCIAN PENGELUARAN LITBANG Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai biaya yang dikeluarkan perusahaan terkait kegiatan LITBANG pada tahun kegiatan LITBANG terakhir. Satuan nilai pengeluaran dalam juta rupiah. 21

29 Rincian 1. Upah Gaji dan Tunjangan Pegawai Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan upah gaji dan tunjangan pegawai dengan lengkap dan jelas. Upah gaji dan tunjangan pegawai terdiri dari gaji dan lainnya (upah lembur, bonus, tunjangan, asuransi kecelakaan di tempat kerja dan sebagainya). Upah/gaji adalah balas jasa perusahaan untuk pekerja/karyawan, sebelum dikurangi pajak baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa rumah dinas, fasilitas kendaraan dan sejenisnya dimasukkan dalam upah dan gaji walaupun tidak tertulis dalam neraca (catatan) perusahaan. Upah lembur dan tunjangan adalah upah yang diberikan/dibayarkan kepada pekerja/karyawan diluar upah gaji. Asuransi kecelakaan di tempat kerja, jaminan sosial, dan pembayaran pensiun adalah biaya perusahaan yang dibayarkan secara teratur kepada yayasan/badan yang menangani masalah jaminan sosial dan pembayaran pensiun pekerja/karyawan. Rincian 2. Bahan Bakar Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya bahan bakar yang digunakan dengan lengkap dan jelas. Biaya bahan bakar adalah biaya seluruh pemakaian segala bahan, baik cair maupun padat yang digunakan sebagai pembakar untuk menjalankan mesin, memasak dan lainnya yang dipakai untuk usaha, termasuk biaya bakar minyak (BBM), elpiji, gas kota dan bahan bakar lainnya seperti kayu/arang dan lainnya. Rincian 3. Pelumas Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya pelumas yang digunakan dengan lengkap dan jelas. Biaya pelumas adalah biaya seluruh pemakaian segala zat cair yang mempunyai kekentalan tertentu dipakai untuk melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Rincian 4. Listrik Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya listrik yang dengan lengkap dan jelas. Biaya listrik adalah biaya seluruh pemakaian listrik untuk keperluan perusahaan/usaha, seperti untuk penerangan dan menjalankan mesin, meliputi biaya pembelian listrik, biaya 22

30 listrik yang dibangkitkan sendiri, dan biaya bahan bakar untuk listrik. Biaya listrik mencakup biaya pemakaian listrik oleh perusahaan/usaha baik bersumber dari PLN maupun non PLN. Rincian 5. Air Bersih Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya air yang digunakan dengan lengkap dan jelas. Biaya air adalah biaya seluruh pemakaian air untuk keperluan perusahaan/usaha, seperti pembelian air bersih dari perusahaan air minum/badan pengelola air minum ataupun dari pihak lain. Rincian 6. Angkutan Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan jasa angkutan. Biaya pengangkutan adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemindahan orang/penumpang dan atau barang dari satu tempat ke tempat yang lain melalui darat, air, maupun udara dengan menggunakan alat angkutan bermotor maupun tidak bermotor. Rincian 7. Pos dan jasa kurir Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan pos dan jasa kurir. Rincian 8. Telepon dan komunikasi lainnya Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan telepon dan komunikasi lainnya. Biaya komunikasi adalah biaya yang dikeluarkan khusus perusahaan/usaha, misal pembayaran kepada PT. TELKOM atas pulsa yang terjual atau atas penggunaan jaringan/frekuensi (dalam negeri), pembayaran kepada PT. INDOSAT atas pulsa yang terjual atau atas penggunaan jaringan (luar negeri), biaya sewa satelit. Rincian 9. Keperluan Kantor dan Kemasan Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan peralatan kantor yang mencakup alat tulis kantor dan percetakan/fotocopy. Alat tulis kantor adalah semua alat tulis dan keperluan kantor yang habis dipakai seperti: kertas, spidol, pensil, tinta, karbon, pita mesin tik, map, kapur dan lainnya. 23

31 Pengepakan/Kemasan meliputi biaya yang dikeluaran untuk keperluan kemasan hasil produksi baik kemasan dari kertas/karton, plastik, helas, logam, kayu dan lainnya. Rincian 10. Sewa Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya sewa yang digunakan dengan lengkap dan jelas. Biaya sewa meliputi biaya sewa gedung/ruangan, gudang, kendaraan, dan mesin/alatalat/perlengkapan. Jika sewa lebih dari satu tahun, misalnya 2 tahun, maka nilai sewanya dibagi dua, sedangkan jika sewa kurang dari satu tahun nilai sewanya dicatat sesuai yang dikeluarkan. Rincian 11. Pemeliharaan dan perbaikan kecil Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya pemeliharaan barang modal (seperti: mesin, gedung, kendaraan dan barang inventarisasi kantor lainnya) agar menjamin kelancaran kegiatan produksi dengan lengkap dan jelas. Biaya tersebut bersifat rutin (reguler) maupun yang bersifat periodik. Rincian 12. Perjalanan Dinas Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya uang saku dan harian, akomodasi, dan restoran yang digunakan dengan lengkap dan jelas. Biaya akomodasi/penginapan adalah biaya yang dikeluarkan untuk penginapan di suatu tempat, dalam rangka pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh karyawan perusahaan tersebut. Rincian 13. Pendidikan dan pelatihan Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya pendidikan dan pelatihan yang digunakan dengan lengkap dan jelas. Biaya pendidikan dan pelatihan adalah biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pekerja. Rincian 14. Jasa-jasa Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya jasa-jasa yang digunakan dengan lengkap dan jelas. Biaya jasa-jasa meliputi pengeluaran untuk tenaga ahli/profesi (konsultan, notaris, akuntan, dan lainnya), asuransi kerugian, promosi/iklan, dan jasa perusahaan lainnya. 24

32 Biaya konsultan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada konsultan (komputer/software/database, SDM dll), engineering dan arsitek, seperti pembuatan gambar, biaya pengukuran dan biaya perencanaan dalam rangka pembuatan bangunan/konstruksi. Biaya akuntan/lembaga hukum adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada akuntan/notaris seperti: biaya jasa penyusunan sistem dan pelaksanaan pembukuan, biaya jasa pemeriksaan pembukuan dan penyusunan laporan, biaya jasa dalam pembuatan surat perjanjian dan akte. Biaya asuransi kerugian adalah premi yang dibayarkan oleh perusahaan kepada perusahaan asuransi atas barang yang diasuransikan, seperti: asuransi kebakaran, asuransi kendaraan dan asuransi barang modal lainnya. Promosi/iklan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan atas promosi/iklan baik yang dilakukan sendiri maupun oleh pihak lain. Apabila promosi/iklan dikerjakan oleh perusahaan sendiri (pasang spanduk atau papan reklame), maka pajak reklame/iklan yang dibayar perusahaan dimasukkan ke pajak tak langsung. Rincian 15. Biaya Penyusutan dan Amortisasi Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya penyusutan dan amortisasi yang digunakan dengan lengkap dan jelas. Biaya penyusutan terdiri dari biaya penyusutan bangunan, kendaraan, mesin dan peralatan, inventaris kantor lainnya. Biaya penyusutan adalah biaya yang disisihkan dengan tujuan untuk mengganti susutnya nilai barang modal karena dipakai dalam melakukan kegiatan, dimana pada saat barang modal tersebut sudah tidak dapat dipakai lagi, maka dapat diganti dengan barang modal baru dari uang yang disisihkan. Amortisasi adalah penyusutan atas aktiva tidak berwujud seperti paten, lisensi, copy right, dan biaya-biaya/pengeluaran yang ditangguhkan. Rincian 16. Pajak Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan pajak yang dikeluarkan perusahaan dengan lengkap dan jelas. Pajak yang dicakup meliputi pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor, bea balik nama dan pajak lainnya (pajak reklame/iklan), tidak termasuk pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. 25

33 Rincian 17. Biaya khusus Rincian 18a s/d 18g mencakup biaya khusus/biaya langsung yang terkait dengan kegiatan utama perusahaan/usaha (seperti biaya bahan baku dan bahan penolong, pembelian sofware atau program pendukung, jasa konsultan/tenaga ahli). Rincian 18. Pengeluaran Lainnya Biaya pengeluaran produksi lainnya antara lain: jasa kebersihan, jasa keamanan, iuran anggota organisasi, sumbangan, langganan majalah dan surat kabar, serta lainnya. Iuran anggota organisasi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan secara berkala, dalam keikutsertaannya sebagai anggota organisasi, baik pada badan nasional maupun internasional. Isikan rincian g dan h untuk biaya lainnya yang digunakan dalam proses produksi. Rincian 19. Total Pengeluaran Rincian ini digunakan untuk mendapatkan jumlah dari semua pengeluaran. Total pengeluaran diperoleh dari penjumlahan rincian 1 s/d 18. BLOK VI. CATATAN Blok ini digunakan untuk untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu disampaikan untuk memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat kesulitan dan permasalahan dalam pengisian, dan sebagainya. BLOK VII. KETERANGAN PENGESAHAN Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan mengenai nama, jabatan, dan tanda tangan yang bertanggung jawab dalam pengisian kuesioner ini dari pihak perusahaan/usaha serta stempel/cap perusahaan/usaha. 26

INDEPTH - R&D 2015 (K2)

INDEPTH - R&D 2015 (K2) RAHASIA INDEPTH - R&D 2015 (K2) REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK INDEPTH STUDY IMPLEMENTASI SNA 2008 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (RESEARCH AND DEVELOPMENT ~ R&D) Perhatian : 1. Tujuan survei ini

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK INDEPTH STUDY IMPLEMENTASI SNA 2008 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (RESEARCH AND DEVELOPMENT ~ R&D)

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK INDEPTH STUDY IMPLEMENTASI SNA 2008 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (RESEARCH AND DEVELOPMENT ~ R&D) RAHASIA INDEPTH - R&D 2015 (K1) REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK INDEPTH STUDY IMPLEMENTASI SNA 2008 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (RESEARCH AND DEVELOPMENT ~ R&D) Perhatian : 1. Tujuan survei ini

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS SEKTOR JASA 2015

SURVEI KHUSUS SEKTOR JASA 2015 RAHASIA SKSJ 2015 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS SEKTOR JASA 2015 Perhatian : 1.Tujuan survei ini adalah untuk memperoleh rasio marjin dan mengetahui struktur pendapatan dan pengeluaran

Lebih terperinci

INDEPTH - R&D 2017 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (RESEARCH AND DEVELOPMENT ~ R&D)

INDEPTH - R&D 2017 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (RESEARCH AND DEVELOPMENT ~ R&D) RAHASIA INDEPTH - R&D 2017 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK STUDI PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN NERACA PRODUKSI LAPANGAN USAHA JASA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (RESEARCH AND DEVELOPMENT ~ R&D) Perhatian

Lebih terperinci

SURVEI PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN BARANG

SURVEI PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN BARANG RAHASIA SPPB 2014 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN BARANG Perhatian : 1. Tujuan survei ini adalah untuk mengetahui struktur pendapatan dan pengeluaran dari perusahaan/usaha

Lebih terperinci

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGILANGAN MIGAS (KUESIONER KILANG)

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGILANGAN MIGAS (KUESIONER KILANG) SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGILANGAN MIGAS (KUESIONER KILANG) Pengilangan Minyak dan Gas Bumi adalah mencakup usaha pemurnian dan pengilangan minyak bumi yang menghasilkan gas atau LPG, naptha, avigas,

Lebih terperinci

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN GAS (KUESIONER GAS)

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN GAS (KUESIONER GAS) SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN GAS (KUESIONER GAS) Perusahaan/usaha gas adalah perusahaan/usaha yang melakukan kegiatan penyediaan serta pengoperasian jaringan transmisi dan distribusi gas kepada rumah tangga,

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Usaha Koperasi Simpan Pinjam Tahun

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pegadaian Tahun 2010-2011.

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan Syariah Tahun

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pembiayaan dan

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pedagang Valuta Asing

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGISIAN SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN LISTRIK 2014 (KUESIONER LISTRIK 2014)

PEDOMAN PENGISIAN SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN LISTRIK 2014 (KUESIONER LISTRIK 2014) PEDOMAN PENGISIAN SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN LISTRIK 2014 (KUESIONER LISTRIK 2014) Kegiatan ketenagalistrikan adalah kegiatan yang melakukan pembangkitan tenaga listrik, pengoperasian jaringan transmisi

Lebih terperinci

SURVEI PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN BARANG

SURVEI PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN BARANG S P P B SURVEI PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN BARANG BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Implementasi System of National Account (SNA) 2008 dalam penyusunan Neraca Nasional merekomendasikan penyusunan Supply

Lebih terperinci

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGGALIAN BAHAN INDUSTRI DAN KONSTRUKSI BERBADAN HUKUM (KUESIONER GALIAN - BH)

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGGALIAN BAHAN INDUSTRI DAN KONSTRUKSI BERBADAN HUKUM (KUESIONER GALIAN - BH) SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGGALIAN BAHAN INDUSTRI DAN KONSTRUKSI BERBADAN HUKUM (KUESIONER GALIAN - BH) Penggalian adalah kegiatan pengambilan segala jenis barang galian berupa unsur kimia, mineral,

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan Konvensional

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2015 KIP 1) : F BLOK I KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1 Provinsi : 2 Kabupaten / Kota 2) : 3 Kecamatan : 4 Desa / Kelurahan 2) : 5 No Blok

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 PENERBITAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT. RT : RW : Kode Pos :

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 PENERBITAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT. RT : RW : Kode Pos : V-TERBIT BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 PENERBITAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan / Nagari *)

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS PERUBAHAN TAHUN DASAR

SURVEI KHUSUS PERUBAHAN TAHUN DASAR RAHASIA SKPTD 2014 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PERUBAHAN TAHUN DASAR Perhatian : 1. Tujuan survei ini adalah untuk memperoleh informasi tentang perubahan dunia usaha sebagai

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Negara Tahun

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH V-BUMD15 REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2013-2014 1. Daftar isian ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai profil dari Perusahaan BUMD Tahun 2013-2014.

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pedagang Valuta Asing

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pegadaian Tahun 2011-2012.

Lebih terperinci

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS) REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL VIMK12-S 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS) (2) (3) 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kabupaten/Kota *) Kecamatan

Lebih terperinci

PENYIARAN DAN PEMROGRAMAN

PENYIARAN DAN PEMROGRAMAN V-SIAR BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 PENYIARAN DAN PEMROGRAMAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan

Lebih terperinci

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS) REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 213 BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I : JANUARI - MARET VIMK13-S1 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA MENENGAH BESAR RESTORAN DAN RUMAH MAKAN TAHUN 2013 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (2)

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA MENENGAH BESAR RESTORAN DAN RUMAH MAKAN TAHUN 2013 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (2) RAHASIA 1. Provinsi REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA MENENGAH BESAR RESTORAN DAN RUMAH MAKAN TAHUN 2013 BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (2) VREST (3) 2. Kabupaten/Kota *)

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2013 KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Provinsi : Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 5. No. Registrasi

Lebih terperinci

JASA TELEVISI BERBAYAR

JASA TELEVISI BERBAYAR V-MCTV BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 JASA TELEVISI BERBAYAR BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan /

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS NERACA PRODUKSI

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS NERACA PRODUKSI RAHASIA SKNP 2015 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS NERACA PRODUKSI Perhatian : 1. Tujuan survei ini adalah untuk mengetahui struktur input dan rasio biaya antara dari perusahaan/usaha

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SKTh 2012 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 5. No.

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS KOEFISIEN INPUT

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS KOEFISIEN INPUT RAHASIA SKKI 2014 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS KOEFISIEN INPUT Perhatian : 1. Tujuan survei ini adalah untuk mengetahui struktur pendapatan dan pengeluaran dari perusahaan/usaha

Lebih terperinci

TRIWULAN IV. BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS)

TRIWULAN IV. BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS) VIMK11-S REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK TRIWULAN IV ( OKTOBER - DESEMBER ) 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS) (1) (2) (3) 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kabupaten/Kota *)

Lebih terperinci

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MIGAS (KUESIONER MIGAS)

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MIGAS (KUESIONER MIGAS) SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MIGAS (KUESIONER MIGAS) Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, di bawah permukaan

Lebih terperinci

BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SKTh 2012 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Provinsi : 2. Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 2) 5. No.

Lebih terperinci

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN NON MIGAS (KUESIONER NON MIGAS)

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN NON MIGAS (KUESIONER NON MIGAS) SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN NON MIGAS (KUESIONER NON MIGAS) Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, di bawah

Lebih terperinci

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI 2008

SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI 2008 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI 2008 KIP : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi 2. Kabupaten / Kota *) 3. Kecamatan 4. Kelurahan / Desa *) 5. Nomor

Lebih terperinci

SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS

SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS RAHASIA SPIK 2014 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS TAHUN 2014 Tujuan Survei Dasar Hukum Memperoleh informasi atau indikasi umum kondisi perusahaan dan bisnis

Lebih terperinci

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS) REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 213 BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN II : APRIL - JUNI VIMK13-S2 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA VKR 2011 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Kelurahan / Desa *) : 5. No. Registrasi

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Usaha Koperasi Simpan Pinjam Tahun

Lebih terperinci

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon:

Lebih terperinci

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK10-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK10-DS) VIMK10-S 1. Provinsi REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2010 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK10-DS)

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS IMPLEMENTASI SNA 2008

SURVEI KHUSUS IMPLEMENTASI SNA 2008 RAHASIA SK-ISNA REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS IMPLEMENTASI SNA 2008 Perhatian : 1. Tujuan survei ini adalah untuk memperoleh informasi berkaitan dengan penghitungan Cultivated

Lebih terperinci

BLOK I: PENGENALAN TEMPAT

BLOK I: PENGENALAN TEMPAT REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK INDUSTRI MIKRO - 1 INDUSTRI KECIL - 2 KODE KBLI 2 digit BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (3) 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Nomor

Lebih terperinci

PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA

PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 215 TAHUNAN Industri Mikro Industri Kecil 2-digit KBLI: - 1-2 VIMK15-S2 BLOK I. KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK15-DS2)

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA PILOT SURVEI PERUSAHAAN AFILIASI ASING (FOREIGN AFFILIATES STATISTICS) TAHUN 2013 PERHATIAN

REPUBLIK INDONESIA PILOT SURVEI PERUSAHAAN AFILIASI ASING (FOREIGN AFFILIATES STATISTICS) TAHUN 2013 PERHATIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA PILOT SURVEI PERUSAHAAN AFILIASI ASING (FOREIGN AFFILIATES STATISTICS) TAHUN 2013 PERHATIAN Tujuan Tujuan survei ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai aktivitas operasional

Lebih terperinci

REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN AIR BERSIH PENGENALAN TEMPAT (1) (2) (3)

REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN AIR BERSIH PENGENALAN TEMPAT (1) (2) (3) SE06-UMB-E4 REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN AIR BERSIH 1. PROPINSI PENGENALAN TEMPAT (3) 2. KABUPATEN / KOTA *) 3. KECAMATAN

Lebih terperinci

SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN GAS

SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN GAS SE06-UMB-E REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN GAS 1. PROPINSI PENGENALAN TEMPAT (2) () 2. KABUPATEN / KOTA *). KECAMATAN 4. KELURAHAN

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013

SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013 R A H A S I A SKPS 2013 SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013 I. Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: 1. Karakteristik korporasi/perusahaan swasta non finansial,

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017 RAHASIA MI-08 HAKI REPUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal (fixed asset)

Lebih terperinci

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon:

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2015

BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2015 SKSIP 2015 BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2015 Subdirektorat Neraca Pemerintah dan Badan Usaha Direktorat Neraca Pengeluaran Badan Pusat Statistik, Republik

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi

PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK 2014 Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan dan Sasaran... 2 1.3. Ruang

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PENGELUARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BARANG/JASA LINGKUNGAN

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PENGELUARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BARANG/JASA LINGKUNGAN RAHASIA EPEA/EGSS-15 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PENGELUARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BARANG/JASA LINGKUNGAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Perhatian : (Harap dibaca

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) BLOK II: KETERANGAN USAHA

REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) BLOK II: KETERANGAN USAHA SKP13-S REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2013 BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) (2) 1. Provinsi : 2. Kabupaten/Kota*) : 3. Kecamatan : 4. Desa/Kelurahan*) : 5. Nomor

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2013

SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2013 RAHASIA SKSIP-2013 BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2013 I. Tujuan survei: SKSIP 2013 ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: 1. Struktur jumlah pegawai

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN PASAR MODAL

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN PASAR MODAL RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN PASAR MODAL 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pasar Modal Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PENANGKAPAN IKAN

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PENANGKAPAN IKAN DAFTAR - LTP REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PENANGKAPAN IKAN BLOK I. KETERANGAN IDENTITAS 1. Provinsi 2. Kabupaten / Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa / Kelurahan *) 5.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2015 Direktur Statistik Industri, Ir. Emil Azman Sulthani MBA NIP :

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2015 Direktur Statistik Industri, Ir. Emil Azman Sulthani MBA NIP : i ii KATA PENGANTAR Buku pedoman Survei Captive Power 2015 ini disusun dalam rangka memperoleh keseragaman pemahaman dalam pengisian Daftar Captive 2015. Disamping memuat petunjuk teknis yang berkaitan

Lebih terperinci

REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA BLOK I : PENGENALAN TEMPAT SE06-UMB-E1 1. PROPINSI (1) REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA BLOK I : PENGENALAN TEMPAT (2) (3) 2. KABUPATEN /

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA KATA PENGANTAR Survei Industri Besar dan Sedang Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari survei Industri Besar dan Sedang tahun sebelumnya. Buku Pedoman Pengawas ini dibuat untuk pelaksanaan lapangan di tingkat

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI)

LAPORAN TAHUNAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) R AH A S I A BLOK I. KETERANGAN IDENTITAS 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Data

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta

Lebih terperinci

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisiensi perusahaan pada PT SNI, penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

Survei Khusus Perusahaan Swasta Nonfinansial (SKPS) Tahun 2014

Survei Khusus Perusahaan Swasta Nonfinansial (SKPS) Tahun 2014 S K P S 2014 BUKU PEDOMAN PENCACAHAN Survei Khusus Perusahaan Swasta Nonfinansial (SKPS) Tahun 2014 Subdirektorat Neraca Pemerintah dan Badan Usaha Direktorat Neraca Pengeluaran Badan Pusat Statistik,

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2014

BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2014 SKSIP 2014 BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2014 Subdirektorat Neraca Pemerintah dan Badan Usaha Direktorat Neraca Pengeluaran Badan Pusat Statistik, Republik

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2013 ) PERHATIAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2013 ) PERHATIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2013 ) PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Tahun

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Beban dan Pendapatan Perusahaan Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan koreksi fiskal atas laporan laba rugi perusahaan sesuai dengan undang-undang

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (1) (2) (3)

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (1) (2) (3) REPUBLIK INDONESIA R A H A S I A SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 214 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL IM IK Kode 2-digit KBLI - 1-2 VIMK14-S2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Provinsi

Lebih terperinci

Survei Khusus Neraca Produksi, 2015

Survei Khusus Neraca Produksi, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Khusus Neraca Produksi, 2015 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini mengimplementasikan System National Account (SNA) 2008, dimana salah satu rekomendasinya adalah

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN BUDIDAYA IKAN

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN BUDIDAYA IKAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN BUDIDAYA IKAN R A H A S I A BLOK. I KETERANGAN IDENTITAS 1. Provinsi................... 2. Kabupaten / Kota *)................... 3.

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

M E T A D A T A INFORMASI DASAR M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara Statistik Departemen Statistik : Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2015 PENERBITAN

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2015 PENERBITAN V-TERBIT BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2015 PENERBITAN 1. Provinsi : BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan / Nagari *)

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan KATALOG BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2012-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 29/05/Th. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017 RAHASIA MI-07 A APBN REPUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal (fixed asset)

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL R A H A S I A REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 TRIWULAN I Januari Maret BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan. INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan.  INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2014-2016 http://www.bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

Lebih terperinci

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI Pajak merupakan salah satu beban yang sangat material. Oleh karena itu, manajemen pajak harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara laporan keuangan komersial dengan peraturan perpajakan. Hal

Lebih terperinci

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account)

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account) Membuat Bagan Akun (Chart Of Account) Persyaratan bagan akun standar perusahaan adalah salah satu faktor paling penting dalam keputusan proses seleksi software. Persyaratan bagan akun buku besar harus

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... i

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan... 2 1.3. Ruang Lingkup... 2 1.4. Jadwal Kegiatan... 3 II. METODOLOGI SURVEI... 4 2.1. Jumlah Responden... 4

Lebih terperinci

Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 RAHASIA NUS MI-08 HAKI REPUBLIK INDONESIA Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Investasi dalam bentuk kekayaan intelektual yang terjadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 38 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi Kota Cirebon. Hal tersebut karena Kota Cirebon merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN BUDIDAYA IKAN

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN BUDIDAYA IKAN DAFTAR - LTB REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN BUDIDAYA IKAN R A H A S I A BLOK. I KETERANGAN IDENTITAS 1. Provinsi................... 2. Kabupaten / Kota *)...................

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 JASA MULTIMEDIA BLOK I. KETERANGAN TEMPAT. RT : RW : Kode Pos :

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 JASA MULTIMEDIA BLOK I. KETERANGAN TEMPAT. RT : RW : Kode Pos : V-MULMED BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 JASA MULTIMEDIA BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan / Nagari

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN III TUMBUH SEBESAR 4,68 PERSEN, LEBIH LAMBAT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Peranan energi dalam pembangunan nasional sangat vital. Energi digunakan untuk mendukung pembangunan ekonomi. Walaupun memiliki sumber energi yang cukup besar, namun

Lebih terperinci

Survei Khusus Perubahan Tahun Dasar 2014 KATA PENGANTAR

Survei Khusus Perubahan Tahun Dasar 2014 KATA PENGANTAR BUKU PEDOMAN SURVEI KHUSUS PERUBAHAN TAHUN DASAR (SKPTD 2014) DIREKTORAT NERACA PRODUKSI BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Pada umumnya struktur ekonomi suatu daerah atau

Lebih terperinci

Daftar Kuesioner. Peranan Perencanaan Pajak. ( Variabel X ) Menerapkan Peraturan Perpajakan. Dengan Benar

Daftar Kuesioner. Peranan Perencanaan Pajak. ( Variabel X ) Menerapkan Peraturan Perpajakan. Dengan Benar Bapak atau ibu yang terhormat, Saya adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Kristen Maranatha ( UKM ) di Bandung yang sedang mengadakan penelitian dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PT. SURYA ABADI JAYA PER 31 DESEMBER 2008

LAPORAN KEUANGAN PT. SURYA ABADI JAYA PER 31 DESEMBER 2008 LAPORAN KEUANGAN PT. SURYA ABADI JAYA PER 31 DESEMBER 2008 DAFTAR ISI Keterangan Halaman Neraca -------------------------------------------------- 1 Laporan Laba Rugi --------------------------------------------------

Lebih terperinci

SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI INDONESIA TAHUN 2008 ISSN : 0216.6070 Nomor Publikasi : 07240.0904 Katalog BPS : 9503003 Ukuran Buku : 28 x 21 cm Jumlah Halaman : 94 halaman Naskah : Subdirektorat Konsolidasi

Lebih terperinci

Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun

Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (U MKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan

Lebih terperinci

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 RAHASIA MI-07A APBN REPUBLIK INDONESIA Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Data investasi yang dibiayai oleh APBN. 2. Realisasi belanja modal

Lebih terperinci

Statistik KATA PENGANTAR

Statistik KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2016 2 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 45/08/34/Th.XVIII, 5 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2016 EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN II 2016 TUMBUH 5,57 PERSEN LEBIH

Lebih terperinci