Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan

Transkripsi

1 KATALOG BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK

2

3 KATALOG BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK

4 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun ISBN : No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 24 x 18 Jumlah Halaman : 76 + xi Penanggung Jawab Direktorat Statistik Industri Naskah Sub Direktorat Statistik Industri Kecil dan Rumah Tangga Gambar Kulit Sub Direktorat Statistik Industri Kecil dan Rumah Tangga Diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik, Jakarta Indonesia Dicetak oleh Boleh mengutip dengan menyebut sumbernya

5 Kata Pengantar Publikasi Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Triwulanan Tahun merupakan hasil Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan. Publikasi ini menyajikan angka indeks produksi Industri Mikro dan Kecil sesuai dengan dua digit Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2009) yang telah mengikuti International Standard Industrial Classification of All Economic Activities (ISIC) Revisi 4 Tahun Diharapkan Publikasi ini bermanfaat tidak hanya untuk pemerintahan tetapi juga untuk dunia usaha serta bagi para pengguna data yang memerlukannya. Di samping itu data dalam publikasi ini dapat digunakan pula sebagai referensi untuk berbagai penelitian atau studi khusus yang berkaitan dengan Industri Mikro dan Kecil. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi khususnya para responden, narasumber, petugas lapangan, serta tim yang telah merampungkan publikasi ini. Jakarta, September 2014 Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik RI Dr. Adi Lumaksono, MA. Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil i

6 ii Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil

7 Daftar Isi Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi iii Daftar Gambar v Daftar Tabel vi 1. Pendahuluan Latar Belakang Cakupan 2 2. Metodologi Metodologi Pengambilan Sampel Metodologi Penghitungan Indeks Simulasi Penghitungan Indeks Uraian Ringkas Indeks Produksi menurut KBLI 15 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil iii

8 Halaman 3.2 Indeks Produksi menurut Provinsi Lampiran Tabel 21 Kuesioner Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan 63 iv Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil

9 Daftar Gambar Halaman Gambar 1. Indeks Produksi IMK Triwulanan, Trw I 2012 Trw II Gambar 2. Pertumbuhan Produksi IMK Triwulanan, Trw I 2012 trw II Gambar 3. Indeks Produksi Industri Mikro Kecil Tahunan, Gambar 4. Indeks Produksi IMK menurut Provinsi yang Mempunyai Kontribusi Terbesar, Gambar 5. Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Provinsi, Gambar 6. Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil Triwulanan (y-on-y) menurut Provinsi, Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil v

10 Daftar Tabel Halaman Tabel 1 : Angka Indeks Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit), (2010 = 100) 23 Tabel 2 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit), (Persen) 24 Tabel 3 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit), 2014 (Persen) 25 Tabel 4 : Angka Indeks Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan menurut Provinsi, (2010 = 100) 26 Tabel 5 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Provinsi, (Persen) 27 Tabel 6 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y) menurut Provinsi, (Persen) 28 Tabel 7 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Aceh, (Persen) 29 vi Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil

11 Halaman Tabel 8 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Sumatera Utara, (Persen) Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Tabel 9 : 31 Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Sumatera Barat, (Persen) Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Tabel 10 : 32 Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Riau, (Persen) Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Tabel 11 : 33 Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Jambi, (Persen) Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Tabel 12 : 34 Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Sumatera Selatan, (Persen) Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Tabel 13 : 35 Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Bengkulu, (Persen) Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Tabel 14 : 36 Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Lampung, (Persen) Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Tabel 15 : 37 Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Bangka Belitung, (Persen) 30 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil vii

12 Halaman Tabel 16 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Kepulauan Riau, (Persen) 38 Tabel 17 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi DKI Jakarta, (Persen) 39 Tabel 18 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Jawa Barat, (Persen) 40 Tabel 19 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Jawa Tengah, (Persen) 41 Tabel 20 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi DI Yogyakarta, (Persen) 42 Tabel 21 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Jawa Timur, (Persen) 43 Tabel 22 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Banten, (Persen) 44 Tabel 23 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Bali, (Persen) 45 viii Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil

13 Halaman Tabel 24 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Nusa Tenggara Barat, (Persen) 46 Tabel 25 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Nusa Tenggara Timur, (Persen) 47 Tabel 26 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Kalimantan Barat, (Persen) 48 Tabel 27 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Kalimantan Tengah, (Persen) 49 Tabel 28 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Kalimantan Selatan, (Persen) 50 Tabel 29 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Kalimantan Timur, (Persen) 51 Tabel 30 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Sulawesi Utara, (Persen) 52 Tabel 31 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Sulawesi Tengah, (Persen) 53 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil ix

14 Halaman Tabel 32 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Sulawesi Selatan, (Persen) 54 Tabel 33 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Sulawesi Tenggara, (Persen) 55 Tabel 34 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Gorontalo, (Persen) 56 Tabel 35 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Sulawesi Barat, (Persen) 57 Tabel 36 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Maluku, (Persen) 58 Tabel 37 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Maluku Utara, (Persen) 59 Tabel 38 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Papua Barat, (Persen) 60 x Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil

15 Halaman Tabel 39 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit) Provinsi Papua, (Persen) 61 Tabel 40 : Banyaknya Usaha, Tenaga Kerja, Pendapatan, Pengeluaran, Balas Jasa Pekerja, Nilai Tambah dan Produktivitas Usaha Mikro dan Kecil menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 62 (KBLI 2 Digit), 2013 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil xi

16

17 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan Pembangunan bidang industri merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang harus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Kontribusi sembilan sektor lapangan usaha Indonesia menunjukkan bahwa sektor industri pengolahan tetap sebagai the leading sector yang memberikan sumbangan terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sektor industri merupakan komponen utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Sektor ini tidak saja berpotensi memberikan kontribusi ekonomi yang besar melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu memberikan kontribusi yang besar dalam transformasi budaya bangsa ke arah modernisasi kehidupan masyarakat yang menunjang pembentukan daya saing nasional. Selama dua dasawarsa sebelum krisis ekonomi, peran sektor industri terhadap perekonomian nasional mencapai 25 persen. Pada umumnya sektor-sektor perekonomian Indonesia mengalami peningkatan pertumbuhan. Pada tahun 2012 laju pertumbuhan kumulatif sektor industri pengolahan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tanpa migas sebesar 6,42 persen sampai Triwulan IV Tahun Kinerja perekonomian Indonesia pada Triwulan IV Tahun 2012 terhadap PDB tanpa migas berdasarkan harga konstan meningkat sebesar 1,82 persen. Sedangkan kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDB tanpa migas pada Triwulan IV Tahun 2012 sebesar 20,88 persen. Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

18 Mengingat pentingnya peran sektor industri pengolahan terhadap PDB nasional, maka diperlukan indikator dini untuk mengamati perkembangan industri pengolahan. Salah satu indikator tersebut adalah indeks produksi Industri mikro dan kecil (IMK) Triwulanan yang datanya diperoleh dari usaha industri mikro dan kecil yang terpilih sampel. Angka indeks yang dihasilkan dapat menggambarkan perkembangan produksi sektor industri pengolahan secara lebih dini karena sifatnya yang dirancang secara periodik yaitu triwulanan. Indeks juga dapat disajikan dalan angka tahunan. Data Triwulanan merupakan angka hasil survei triwulanan, sementara angka tahunan merupakan rataan 4 (empat) triwulanan dari tahun yang bersangkutan. Angka-angka ini disajikan sebagai salah satu informasi untuk menilai pertumbuhan industri. Publikasi ini hanya menyajikan pertumbuhan indeks produksi IMK triwulanan untuk periode Triwulan I Tahun 2012 sampai dengan Triwulan II Tahun 2014 dalam 2 digit KBLI. Untuk memantau perkembangan usaha IMK, dibutuhkan juga beberapa indikator yang dapat mengukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Beberapa indikator tersebut antara lain: nilai output, nilai input, tenaga kerja dan produktivitas. Data tersebut telah dipublikasi dalam Profil Industri Mikro dan Kecil pada setiap tahun (publikasi terakhir tahun 2013). 1.2 Cakupan Usaha IMK yang terpilih sebagai sampel pada Survei IMK Triwulanan tahun 2012 adalah sebanyak usaha dari blok sensus, tahun 2013 sebanyak usaha dari blok sensus, sedangkan tahun 2014 sebanyak usaha dari blok sensus. Usaha IMK ini dicacah secara panel pada setiap triwulannya. Listing hanya dilakukan satu kali, yaitu pada triwulan I. 2 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

19 Data yang disajikan pada angka pertumbuhan indeks produksi IMK triwulanan ini berdasarkan Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2 digit yang mengikuti International Standard Industrial Classification of All Economic Activity (ISIC) revisi 4 tahun Dengan rincian sebagai berikut: 1. KBLI 10 : Industri Makanan 2. KBLI 11 : Industri Minuman 3. KBLI 12 : Industri Pengolahan Tembakau 4. KBLI 13 : Industri Tekstil 5. KBLI 14 : Industri Pakaian Jadi 6. KBLI 15 : Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 7. KBLI 16 : Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk furnitur) dan Barang Anyaman dari Rotan, Bambu dan sejenisnya. 8. KBLI 17 : Industri Kertas dan Barang dari Kertas 9. KBLI 18 : Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 10. KBLI 20 : Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 11. KBLI 21 : Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional 12. KBLI 22 : Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 13. KBLI 23 : Industri Barang Galian Bukan Logam 14. KBLI 24 : Industri Logam Dasar 15. KBLI 25 : Industri Barang Logam bukan Mesin dan Peralatannya 16. KBLI 26 : Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik 17. KBLI 27 : Industri Peralatan Listrik 18. KBLI 28 : Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL (Yang Tidak Termasuk Dalam Lainnya) 19. KBLI 29 : Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

20 20. KBLI 30 : Industri Alat Angkut Lainnya 21. KBLI 31 : Industri Furnitur 22. KBLI 32 : Industri Pengolahan Lainnya 23. KBLI 33 : Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan 4 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

21 2. Metodologi 2.1 Metodologi Pengambilan Sampel Kerangka Sampel Kerangka sampel yang digunakan ada 2 jenis, yaitu kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus dan kerangka sampel untuk pemilihan usaha. Kerangka sampel blok sensus yang digunakan adalah daftar blok sensus yang dilengkapi dengan informasi jumlah usaha industri mikro dan kecil (IMK) hasil pencacahan Sensus Ekonomi 2006 (SE06). Kerangka sampel usaha adalah daftar usaha hasil listing pendaftaran Survei IMK 2014 Triwulanan. Kerangka sampel usaha ini dibedakan menurut usaha industri kecil dan usaha industri mikro Stratifikasi Blok Sensus Stratifikasi blok sensus yang digunakan pada Survei IMK 2014 Triwulanan sama dengan stratifikasi yang dibentuk berdasarkan hasil SE Pada bagian ini diuraikan kembali proses stratifikasi blok sensus tersebut. Tujuan dilakukannya stratifikasi blok sensus adalah untuk mengelompokkan blok sensus menjadi kelompok-kelompok berdasarkan jumlah relatif usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) menurut jenis Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) golongan Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

22 pokok (2 dijit). Untuk setiap jenis KBLI, strata konsentrasi yang bersesuaian dengan jenis usaha adalah sekelompok blok sensus dengan komposisi jenis usaha yang dominan (menonjol). Stratifikasi blok sensus dilakukan pada level provinsi Rancangan Penarikan Sampel a. Prosedur Penarikan Sampel Rancangan penarikan sampel yang digunakan adalah penarikan sampel dua tahap terstratifikasi (stratified twostage sampling). Tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih blok sensus secara probability proportional to size (PPS) dengan size banyaknya usaha IMK hasil pendaftaran SE06. Penarikan sampel blok sensus antar strata dilakukan secara independent. Tahap kedua, adalah mengambil seluruh industri kecil sebagai sampel. Bila jumlah industri kecil dalam suatu provinsi melebihi target sampel usaha IMK, maka harus dilakukan pemilihan sampel untuk indutri kecil. Sedangkan untuk industri mikro, pengambilan sampel dilakukan secar sistematik linear dari hasil pendaftran IMK. Perusahaan/usaha yang terpilih disalin ke Daftar VIMK14-DS1 dan selanjutnya petugas melakukan pencacahan pada perusahaan/usaha tersebut. 6 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

23 b. Alokasi Usaha IMK per Kabupaten/Kota Pengalokasian target pencacahan untuk industri mikro dan industri kecil dilakukan berdasarkan hasil listing. Khusus untuk industri kecil, seluruh usaha dalam tiap blok sensus terpilih dilakukan pencacahan lengkap (take all) kecuali jumlahnya melebihi target sampel atau industrinya homogen dilakukan pemilihan sampel, sedangkan industri mikro dilakukan pencacahan hanya pada usaha terpilih. Alokasi jumlah usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) dilakukan oleh BPS Provinsi berdasarkan rekapitulasi jumlah IMK hasil listing per kabupaten/kota. Alokasi industri mikro (IM) per kabupaten/kota dilakukan setelah sebelumnya mengurangi target sampel IMK provinsi dengan jumlah industri kecil (IK) untuk seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut. Alokasi IM dilakukan secara square root proporsional terhadap jumlah square root IM di masing-masing kabupaten/kota. Hasil alokasi IM per kabupaten/kota dikembalikan ke masing-masing kabupaten/kota untuk selanjutnya dilakukan alokasi menurut KBLI. c. Alokasi Sampel Industri Mikro per Blok Sensus Alokasi sampel industri mikro menurut KBLI pada setiap blok sensus terpilih memperhatikan jumlah IMK hasil listing. Pengalokasian sampel industri mikro menurut KBLI per blok sensus dilakukan di BPS Kabupaten/Kota. Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

24 2.2. Metodologi Penghitungan Indeks Indeks produksi industri mikro dan kecil triwulanan yang disajikan dalam publikasi ini merupakan hasil Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Indeks ini menggunakan tahun dasar 2010 = 100. Kerangka sampel yang digunakan berasal dari hasil Survei Industri Mikro dan Kecil tahun Banyaknya sampel pada tahun 2012 dan 2014 masing-masing sebanyak perusahaan sedangkan tahun 2013 sebanyak perusahaan terpilih yang representatif untuk 2 dijit KBLI revisi 4 Tahun Metode penghitungan Indeks Produksi IMK (Industri Mikro dan Kecil) Triwulanan menggunakan Metode Paasche Modified. Formula Paasche Modified ini berdasarkan atas rasio antar triwulan masing-masing variabel dengan tahapan agregasi secara berjenjang sebagai berikut: 1. Menghitung rasio komoditi 2. Menghitung rasio KBLI 5 dijit 3. Menghitung rasio KBLI 2 dijit & Total 4. Menghitung indeks KBLI dan indeks Total Kemudian dari rasio antar triwulanan masing-masing variabel tersebut dibuat indeks berantai dimulai dari indeks 5 dijit KBLI lalu 2 dijit KBLI kemudian 1 dijit KBLI (Total) 8 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

25 Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks produksi IMK triwulanan sebagai berikut: 1. Rasio Komoditi R ijkt = dimana: R ijkt Q ijk(t-1) Q ijkt 2. Rasio KBLI 5 dijit R jkt = adalah Rasio banyaknya komoditi ke-i pada perusahaan ke-j dalam kelompok industri ke-k pada triwulan ke- (t-1) terhadap komoditi triwulan ke-t adalah Banyak komoditi ke-i pada perusahaan ke-j dalam kelompok ke-k pada triwulan ke-(t-1) adalah Banyak komoditi ke-i pada perusahaan ke-j dalam kelompok ke-k Pada triwulan ke-t dimana: R jkt adalah Rasio komoditi triwulan ke-(t-1) terhadap t dengan penimbang nilai KBLI 5 dijit Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

26 V jkt adalah Nilai produksi perusahaan ke-j dalam kelompok industri ke-k pada triwulan ke-t 3. Rasio KBLI 2 dijit & Total R kt = dimana: R kt adalah rasio KBLI 2 dijit dan rasio total dengan menggunakan penimbang nilai tambah adalah penimbang nilai tambah pada kelompok industri ke-k pada triwulan ke-t W kt 4. Indeks KBLI & Indeks Total I t = I (t-1) x R x 100 dimana: I t adalah indeks KBLI & total I (t-1) adalah indeks triwulan ke t-1 R adalah ratio KBLI 2 dijit atau rasio total 10 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

27 2.3 Simulasi Penghitungan Indeks Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

28 12 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

29 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

30 14 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

31 Indeks Persen 3. Uraian Ringkas 3.1 Indeks Produksi menurut KBLI Indeks produksi IMK triwulanan dari triwulan I tahun 2012 s.d. triwulan II tahun 2014 cenderung bergerak naik secara fluktuatif. Indeks produksi IMK triwulanan terendah pada triwulan II tahun 2012 yaitu sebesar 104,93 dan tertinggi pada triwulan II tahun 2014 sebesar 126,18 (Gambar 1). Pertumbuhan produksi IMK triwulanan mengalami penurunan pada 3 (tiga) triwulan, yaitu triwulan I, II tahun 2012 dan triwulan III tahun 2013 masing-masing turun sebesar 1,12 persen, 3,35 persen, dan 4,45 persen terhadap triwulan sebelumnya. Pada tahun 2012, pertumbuhan produksi terjadi di triwulan III sebesar 5,29 persen dan triwulan IV sebesar 1,27 persen. Tahun 2013 pertumbuhan tertinggi pada triwulan II sebesar 6,52 persen dan terendah pada triwulan IV sebesar 1,58 persen. Untuk tahun 2014 triwulan I naik 0,99 persen dan triwulan II naik Gambar 1. Indeks Produksi IMK Triwulanan, Trw I Tiw II I/12 II/12 III/12 IV/12 I/13 II/13 III/13 IV/13 I/14 II/14 Triwulan/Tahun Gambar 2. Pertumbuhan Produksi IMK Triwulanan, Trw I Trw II Trw I Trw II Trw III Trw IV Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

32 Angka Indeks 6,17 persen (Gambar 2). Indeks produksi IMK triwulan II tahun 2013 meningkat menjadi 121,25 atau bertumbuh sebesar 6,52 persen. Hal ini disebabkan kontrisbusi pertumbuhan dari beberapa industri (Tabel 2) seperti industri pengolahan tembakau (KBLI 12) naik sebesar 12,12 persen, industri makanan (KBLI 10) naik sebesar 12,09 persen, dan industri pakaian jadi (KBLI 14) naik sebesar 8,83 persen. Indeks produksi triwulan III tahun 2013 turun sebesar 4,45 persen disebabkan karena terjadinya penurunan produksi di beberapa industri seperti industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (KBLI 25) turun sebesar 9,90 persen, industri percetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18) turun sebesar 9,57 persen, serta industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI 21) turun sebesar 7,90 persen. Sedangkan indeks produksi Triwulan II Tahun 2014 meningkat menjadi 126,18 atau bertumbuh sebesar 6,17 persen. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh beberapa jenis industri seperti industri minuman (KBLI 11) naik sebesar 15,25 persen, industri tekstil (KBLI 13) naik sebesar 11,74 persen, dan industri makanan (KBLI 10) naik sebesar 11,12 persen Gambar 3. Indeks Produksi Industri Mikro Kecil Tahunan Tahun Indeks produksi IMK tahunan, dari tahun 2010 sampai 2013 bergerak naik, yaitu 104,71 pada tahun 2011 menjadi 108,97 pada tahun 2012, dan naik kembali menjadi 117,15 pada tahun 2013 (Gambar 3). Pertumbuhan produksi tahun 2011 sebesar 4,71 persen kemudian tumbuh sebesar 4,06 persen pada tahun 2012, dan tumbuh kembali sebesar 7,51 persen pada tahun Pertumbuhan produksi terbesar pada tahun 2012 adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15) naik sebesar 8,89 persen walaupun pada triwulan I di tahun 16 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

33 tersebut industri ini mengalami penurunan sebesar 1,18 persen terhadap triwulan sebelumnya (Tabel 2). Pertumbuhan produksi terbesar kedua tahun 2012 adalah industri komputer, barang elektronik dan optik (KBLI 26). Industri ini mengalami pertumbuhan sebesar 7,91 persen walaupun pada triwulan I dan II di tahun tersebut mengalami penurunan sebesar 2,11 persen dan 1,33 persen. Urutan ketiga adalah pertumbuhan industri peralatan listrik (KBLI 27). Pertumbuhan produksi industri ini pada tahun 2012 sebesar 7,80 persen. Pertumbuhan positif pada triwulan I dan III masing-masing sebesar 2,24 persen dan 11,24 persen. Sedangkan industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI 22) mengalami penurunan produksi terbesar yaitu sebesar 7,41 persen walaupun pada triwulan III dan IV di tahun 2012 mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 1,44 persen dan 1,12 persen. Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI 21) mengalami penurunan produksi terbesar kedua tahun 2012 yaitu sebesar 4,55 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan triwulan II tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 6,08 persen. Urutan ketiga penurunan produksi terbesar tahun 2012 adalah industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (KBLI 25) yaitu sebesar 1,01 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan triwulan I, II dan IV tahun 2012 mengalami penurunan masing-masing sebesar 4,70 persen, 9,87 persen dan 3,92 persen. Pertumbuhan produksi IMK antar tahun di tahun 2013 sebesar 7,51 persen terhadap tahun sebelumnya (Tabel 3). Pertumbuhan terbesar terjadi pada industri makanan (KBLI 10) sebesar 17,58 persen, industri komputer, barang elektronik dan optik (KBLI 26) sebesar 16,57 persen, dan industri logam dasar (KBLI 24) sebesar 12,07 persen. Sedangkan industri yang mengalami penurunan produksi antar tahun di tahun 2013 terjadi pada industri alat angkutan lainnya (KBLI 30) sebesar 4,92 persen, industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (KBLI 25) sebesar 4,35 persen, serta industri pengolahan tembakau (KBLI 13) sebesar 4,29 persen. Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

34 3.2 Indeks Produksi menurut Provinsi Ada tiga provinsi yang merupakan penyumbang angka indeks produksi IMK terbesar, sehingga sangat berpengaruh terhadap angka indeks produksi IMK Nasional. Ketiga provinsi tersebut adalah Provinsi Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Terlihat pada gambar 4, grafik angka indeks produksi IMK pada ketiga provinsi tersebut mempunyai tren yang hampir sama dengan tren grafik angka indeks produksi IMK Nasional. angka Nasional. Jika dicermati, ternyata terdapat perbedaan dari tren grafik untuk masingmasing provinsi dengan grafik Nasional. Tren grafik Provinsi Jawa Barat, selama tahun 2012 di bawah trend grafik Nasional, sementara Provinsi Jawa Timur selalu berada di atas angka Nasional. Sedangkan Provinsi DKI Jakarta, angka indeks produksi IMK triwulan satu saja yang berada di bawah angka Nasional, sehingga grafiknya memotong grafik Angka indeks produksi IMK rataan tahun 2012 (Tabel 4), hampir di semua provinsi angkanya diatas 100,00. Angka indeks terbesar adalah Provinsi Aceh, yaitu sebesar 116,97. Hanya ada 4 (empat) provinsi saja yang angka indeks produksi rataan tahun 2012 dibawah 100,00 yaitu: Provinsi Riau (98,22), Provinsi Bali (96,86), Provinsi Kalimantan Selatan (99,52), dan 18 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

35 Persen Provinsi Kalimantan Timur (98,18). Angka indeks produksi IMK rataan terbesar tahun 2013 adalah Provinsi Jawa Timur (125,25) dan provinsi yang angka rataannya dibawah 100,00 adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur (99,85). Gambar 5 memperlihatkan pertumbuhan produksi IMK menurut provinsi tahun Gambar 5. Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil Triwulanan ( Kecil menurut Provinsi, Pertumbuhan 2012 Pertumbuhan 2013 q-to-q) Pada tahun 2012, lebih banyak provinsi yang pertumbuhan produksi IMK triwulannya positif apabila dibandingkan dengan pertumbuhan produksi IMK triwulanan menurut provinsi pada tahun Pertumbuhan positif tersebut sangat berpengaruh terhadap angka pertumbuhan produksi IMK nasional, yaitu tumbuh 4,06 persen pada tahun 2012 dan 7,51 persen pada tahun Pertumbuhan produksi IMK pada tahun 2013 tertinggi (tabel 5) adalah Provinsi Bali, yaitu sebesar 18,89 persen, sedangkan tahun 2012 pertumbuhan produksi IMK tertinggi adalah Provinsi Banten, yaitu sebesar 10,74 persen. Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

36 Persen Pertumbuhan produksi IMK terendah tahun 2012 adalah Provinsi Jambi, yaitu sebesar -11,59 persen, sedangkan tahun 2013 pertumbuhan produksi IMK terendah adalah Provinsi Sulawesi selatan, yaitu sebesar -6,54 persen Gambar 6. Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil Triwulanan (y-on-y) menurut Provinsi Peertumbuhan Triwulan I Pertumbuhan Triwulan II Laju pertumbuhan produksi Triwulanan II (y-on-y) IMK menurut provinsi tahun 2014 angka nasional adalah 4,07 persen (table 6). Bila diperhatikan laju pertumbuhan produksi tahunan menurut provinsi (Gambar 6) sangat fluktuatif, ada sebanyak 13 provinsi yang mempunyai pertumbuhan produksi positif dan sisanya ada sebanyak 10 provinsi dengan pertumbuhan produksi negatif. Provinsi dengan kontribusi besar mempunyai laju pertumbuhan produksi tahunan yang positif, dan ini mempengaruhi laju pertumbuhan produksi tahunan nasional. 20 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

37 Lampiran Tabel Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

38 22 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

39 Tabel 1: Angka Indeks Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit), ( 2010 = 100 ) KODE Angka Indeks Tahun 2012 Rataan Angka Indeks Tahun 2013 Rataan Angka Indeks Tahun 2014 Rataan KBLI Trw. I 12 Trw. II 12 Trw. III 12 Trw. IV 12 Thn 12 Trw. I 13 Trw. II 13 Trw. III 13 Trw. IV 13 Thn 13 Trw. I 14 Trw. II 14 Trw. III 14 Trw. IV 14 Thn 14 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) INDONESIA Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

40 Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q ) menurut Tabel 2: Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit), (Persen) KODE Pertumbuhan Produksi (q-to-q ) Tahun 2012 Rataan Pertumbuhan Produksi (q-to-q ) Tahun 2013 Rataan Pertumbuhan Produksi (q-to-q ) Tahun 2014 Rataan KBLI Trw. I 12 Trw. II 12 Trw. III 12 Trw. IV 12 Thn 12 Trw. I 13 Trw. II 13 Trw. III 13 Trw. IV 13 Thn 13 Trw. I 14 Trw. II 14 Trw. III 14 Trw. IV 14 Thn 14 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) INDONESIA Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

41 Tabel 3: Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y ) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ), (Persen) KODE Pertumbuhan Produksi (y-on-y) Tahun 2012 Rataan Pertumbuhan Produksi (y-on-y) Tahun 2013 Rataan Pertumbuhan Produksi (y-on-y) Tahun 2014 Rataan KBLI Trw. I 12 Trw. II 12 Trw. III 12 Trw. IV 12 Thn 12 Trw. I 13 Trw. II 13 Trw. III 13 Trw. IV 13 Thn 13 Trw. I 14 Trw. II 14 Trw. III 14 Trw. IV 14 Thn 14 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) INDONESIA Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

42 Tabel 4: Angka Indeks Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan menurut Provinsi, (2010 = 100) No. Provinsi (1) Angka Indeks Tahun 2012 Rataan Angka Indeks Tahun 2013 Rataan Angka Indeks Tahun 2014 Rataan Trw. I 12 Trw. II 12 Trw. III 12 Trw. IV 12 Thn 12 Trw. I 13 Trw. II 13 Trw. III 13 Trw. IV 13 Thn 13 Trw. I 14 Trw. II 14 Trw. III 14 Trw. IV 14 Thn 14 (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat R i a u J a m b i Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten B a l i Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

43 Tabel 5: Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q ) menurut Provinsi, (Persen) No. Provinsi (1) Pertumbuhan Tahun 2012 (q- to-q ) Rataan Pertumbuhan Tahun 2013 (q-to-q ) Rataan Pertumbuhan Tahun 2014 (q-to-q ) Rataan Trw. I 12 Trw. II 12 Trw. III 12 Trw. IV 12 Thn 12 Trw. I 13 Trw. II 13 Trw. III 13 Trw. IV 13 Thn 13 Trw. I 14 Trw. II 14 Trw. III 14 Trw. IV 14 Thn 14 (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat R i a u J a m b i Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten B a l i Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

44 Tabel 6: Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y ) menurut Provinsi, (Persen) No. Provinsi (1) Pertumbuhan Tahun 2012 (y- on-y) Rataan Pertumbuhan Tahun 2013 (y-on-y) Rataan Pertumbuhan Tahun 2014 (y-on-y) Rataan Trw. I 12 Trw. II 12 Trw. III 12 Trw. IV 12 Thn 12 Trw. I 13 Trw. II 13 Trw. III 13 Trw. IV 13 Thn 13 Trw. I 14 Trw. II 14 Trw. III 14 Trw. IV 14 Thn 14 (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat R i a u J a m b i Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten B a l i Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

45 Tabel 7 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Aceh, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

46 Tabel 8 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Sumatera Utara, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif 30 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

47 Tabel 9 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Sumatera Barat, (Persen) Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Pertumbuhan Triwulan KBLI Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

48 Tabel 10 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Riau, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif 32 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

49 Tabel 11 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Jambi, (Persen) Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Pertumbuhan Triwulan KBLI Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

50 Tabel 12 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Sumatera Selatan, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

51 Tabel 13 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Bengkulu, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

52 Tabel 14 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Lampung, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif 36 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

53 Tabel 15 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

54 Tabel 16 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Kepulauan Riau, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif 38 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

55 Tabel 17 : Pertumbuhan ProduksiIndustri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi DKI Jakarta, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

56 Tabel 18 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Jawa Barat, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif 40 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

57 Tabel 19 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Jawa Tengah, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

58 Tabel 20 : Pertumbuhan ProduksiIndustri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi DI Yogyakarta, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif 42 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

59 Tabel 21 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Jawa Timur, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

60 Tabel 22 : Pertumbuhan ProduksiIndustri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Banten, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif 44 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

61 Tabel 23 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Bali, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif 2014 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

62 Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Tabel 24 : Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Nusa Tenggara Barat, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif 46 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

63 Tabel 25 : Pertumbuhan ProduksiIndustri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Nusa Tenggara Timur, (Persen) Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Pertumbuhan Triwulan KBLI Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

64 Tabel 26 : Pertumbuhan ProduksiIndustri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Kalimantan Barat, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

65 Tabel 27 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Kalimantan Tengah, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif 2014 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

66 Tabel 28 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Kalimantan Selatan, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif 50 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

67 Tabel 29 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Kalimantan Timur, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

68 Tabel 30 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Sulawesi Utara, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif 52 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

69 Tabel 31 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Sulawesi Tengah, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif 2014 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

70 Tabel 32 : Pertumbuhan ProduksiIndustri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Sulawesi Selatan, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif 54 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

71 Tabel 33 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Sulawesi Tenggara, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

72 Tabel 34 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Gorontalo, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif 56 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

73 Tabel 35 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Sulawesi Barat, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

74 Tabel 36 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Maluku, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

75 Tabel 37 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Maluku Utara, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

76 Tabel 38 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Papua Barat, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

77 Tabel 39 : Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ) Provinsi Papua, (Persen) Pertumbuhan Triwulan KBLI Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan Trw. I Trw. II Trw. III Trw. IV Rataan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (12) (13) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Provinsi Keterangan: Angka pertumbuhan KBLI yang tidak terisi disebabkan karena sampel tidak terwakili sehingga tidak representatif 2014 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

78 Tabel 40 : Banyaknya Usaha, Tenaga Kerja, Pendapatan, Pengeluaran, Balas Jasa, Nilai Tambah, dan Produktivitas Industri Mikro dan Kecil menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2 Digit ), 2013 KODE KBLI Banyaknya Usaha Tenaga Kerja (Orang) Pendapatan Pengeluaran Balas Jasa Nilai Tambah Produktivitas Numbers of establishment Workers (Person) Revenue (juta Rp.) Expenditur (juta Rp.) Compensation (juta Rp.) Value Added (juta Rp.) Productivitas (juta Rp.) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 10 1,167,541 3,298, ,703, ,954,559 19,647,966 59,748, ,470 90,875 2,700,773 1,594, ,693 1,106, , ,945 5,476,024 3,074, ,878 2,401, , ,118 19,689,722 11,636,868 3,917,806 8,052, ,002 1,270,336 82,820,354 48,312,003 14,421,235 34,508, , ,606 15,768,020 8,454,402 6,504,190 7,313, ,916 1,633,658 48,765,139 26,983,237 10,080,205 21,781, ,102 30, , , , , , ,062 6,787,341 3,038,501 1,575,126 3,748, ,168 84,590 6,290,453 4,269,500 2,490,423 2,020, ,516 16, , , , , ,998 52,670 2,384,726 1,399, , , ,862 1,005,283 32,384,866 15,236,256 9,187,627 17,148, ,390 5, , , , , , ,505 21,887,920 10,962,047 4,682,233 10,925, , ,766 86,379 44,583 78, ,341 2,491, ,791 58,714 2,183, ,811 12,731 1,096, , , , ,249 18,144 1,691, , , , ,376 17, , , , , , ,343 28,756,957 17,557,407 8,517,857 11,199, , ,304 11,809,669 7,831,890 2,130,604 3,977, ,168 18,480 1,089, , , , Indonesia 3,418,366 9,734, ,898, ,536,830 86,476, ,361, Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

79 Kuesioner Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

80

81 64 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

82 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

83 66 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

84 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

85 68 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

86 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

87 70 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

88 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil Tahun

89

90 DATA MENCERDASKAN BANGSA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6 8, Jakarta Kotak Pos 1003 Jakarta Telepon : (021) , , Faksimili : (021) Homepage : bpshq@bps.go.id