Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun
|
|
- Sukarno Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (U MKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat ) dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 yang diolah Kementerian Koperasi dan UKM, maka pada tahun 2013 jumlah UMKM diperkirakan mencapai 57,90 juta unit usaha, atau merupakan 99,99 persen dari pelaku usaha nasional. Melihat eksistensi dan peran UMKM dalam tata perekonomian nasional tersebut tentu tidak perlu diragukan lagi, terutama kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja, pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, devisa nasional, dan investasi nasional. Buku ini diharapkan dapat memberikan gambaran atas perkembangan UMKM dimaksud yang ditampilkan dalam bentuk angka dan grafik, sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh para pemerhati dan pengambil kebijakan di sektor UMKM. Akhir kata, kiranya buku ini dapat bermanfaat dalam pemberdayaan UMKM di tanah air. Tim Bagian Data i
2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... viii I. PENDAHULUAN II. PENGERTIAN DAN BATASAN... 1 III. MATERI STATISTIK UMKM IV. SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA... 3 V. KLASIFIKASI SEKTOR... 4 VI. PERKEMBANGAN JUMLAH USAHA MIKRO, KECIL... DAN MENENGAH (UMKM)... 6 VII. KONTRIBUSI UMKM TERHADAP PENCIPTAAN PDB DAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SERTA PENYERAPAN TENAGA KERJA... 8 VIII. PERAN UMKM DALAM PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO (INVESTASI) NASIONAL Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: Direktorat Neraca Produksi u.p. Supriyanto, SE, MA Telp.: , Pes Fax: supriyanto@mailhost.bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta Telepon: , , Teleks: 45159, 45169, 45325, 45375, Faks.: , bpshq@bps.go.id Homepage: Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: Sekretariat Kementerian Negara Koperasi & UKM u.p. Ir. Mardjoko, M.Sc. Telepon: Fax: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Kotak Pos 477, 621, 384 Telp: , , Faks.: Jakarta bagdat@depkop.go.id Homepage: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4 Kuningan - Jakarta Selatan 2014 ii 67
3 DAFTAR TABEL Tabel - I Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Usaha Besar Tahun Tabel - I.1 Perkembangan Jumlah Pelaku Usaha menurut skala Usaha Tahun Tabel - I.2 Perkembangan Jumlah Usaha Mikro menurut Sektor Ekonomi Tahun Tabel I.3 Perkembangan Jumlah Usaha Kecil menurut Sektor Ekonomi Tahun Tabel - I.4 Perkembangan Jumlah Usaha Menengah Menurut Sektor Ekonomi Tahun Tabel - I.5 Perkembangan Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menurut Sektor Ekonomi Tahun Tabel - I.6 Perkembangan Jumlah Usaha Besar menurut Sektor Ekonomi Tahun Tabel - II.1 Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) menurut skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Tabel - II.2 Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Usaha Mikro menurut Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Berlaku iii
4 Tabel II.3 Tabel - II.4 Tabel - II.5 Tabel - II.6 Tabel - III.1 Tabel - III.2 Tabel - III.3 Tabel - III.4 Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Usaha Kecil menurut Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Usaha Menengah menurut Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menurut Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Usaha Besar menurut Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Usaha Mikro menurut Sektor Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Usaha Kecil menurut Sektor Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Usaha Menengah menurut Sektor Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Konstan iv TABEL - VII.6 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI USAHA BESAR MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN BERDASARKAN HARGA KONSTAN JUMLAH ( Rp. Juta) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ( ) (18,19) 2 Pertambangan dan Penggalian ( ) (7,31) 3 Industri Pengolahan ,32 4 Listrik, Gas dan Air Bersih ( ) (30,22) 5 Bangunan ( ) (21,38) 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ,10 7 Pengangkutan dan Komunikasi ( ) (6,60) 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ,19 9 Jasa - Jasa Swasta ( ) (50,21) JUMLAH ( ) (5,90)
5 TABEL - VII.5 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN BERDASARKAN HARGA KONSTAN 2000 JUMLAH ( Rp. Juta) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ( ) (19,55) 2 Pertambangan dan Penggalian ( ) (17,99) 3 Industri Pengolahan ,07 4 Listrik, Gas dan Air Bersih ( ) (41,13) 5 Bangunan ( ) (42,36) 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ( ) (2,02) 7 Pengangkutan dan Komunikasi ,60 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ,72 9 Jasa - Jasa Swasta ,00 JUMLAH ,71 Tabel - III.5 Tabel - III.6 Tabel - IV.1 Tabel - IV.2 Tabel - IV.3 Tabel - IV.4 Tabel - IV.5 Tabel - IV.6 Tabel - V.1 Tabel - V.2 Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Menurut Sektor Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Konstan Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Usaha Besar menurut Sektor Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Perkembangan Nilai Ekspor Non Migas menurut skala Usaha Tahun Perkembangan Nilai Ekspor Usaha Mikro menurut Sektor Ekonomi Tahun Perkembangan Nilai Ekspor Usaha Kecil menurut Sektor Ekonomi Tahun Perkembangan Nilai Ekspor Usaha Menengah menurut Sektor Ekonomi Tahun Perkembangan Nilai Ekspor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menurut Sektor Ekonomi Tahun Perkembangan Nilai Ekspor Usaha Besar menurut Sektor Ekonomi Tahun Perkembangan Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja menurut skala Usaha Tahun Perkembangan Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Mikro menurut Sektor Ekonomi Tahun v
6 Tabel - V.3 Tabel - V.4 Tabel - V.5 Tabel - V.6 Tabel - VI.1 Tabel - VI.2 Tabel - VI.3 Tabel - VI.4 Tabel - VI.5 Perkembangan Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Kecil menurut Sektor Ekonomi Tahun Perkembangan Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Menengah menurut Sektor Ekonomi Tahun Perkembangan Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menurut Sektor Ekonomi Tahun Perkembangan Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Besar menurut Sektor Ekonomi Tahun Perkembangan Jumlah Investasi menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Perkembangan Nilai Investasi Usaha Mikro menurut Sektor Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Perkembangan Nilai Investasi Usaha Kecil menurut Sektor Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Perkembangan Nilai Investasi Usaha Menengah Menurut Sektor Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Perkembangan Nilai Investasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menurut Sektor Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Berlaku TABEL - VII.4 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI USAHA MENENGAH MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN BERDASARKAN HARGA KONSTAN 2000 JUMLAH ( Rp. Juta) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ( ) (51,46) 2 Pertambangan dan Penggalian ( ) (35,88) 3 Industri Pengolahan ,90 4 Listrik, Gas dan Air Bersih ( ) (45,62) 5 Bangunan ( ) (44,98) 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ( ) (13,89) 7 Pengangkutan dan Komunikasi ,98 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ,07 9 Jasa - Jasa Swasta ,67 JUMLAH ,48 vi 63
7 TABEL - VII.3 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI USAHA KECIL MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN BERDASARKAN HARGA KONSTAN 2000 JUMLAH ( Rp. Juta) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ,46 2 Pertambangan dan Penggalian ,61 3 Industri Pengolahan ,22 4 Listrik, Gas dan Air Bersih (30.116) (13,69) 5 Bangunan ,61 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ,96 7 Pengangkutan dan Komunikasi ,51 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ,88 9 Jasa - Jasa Swasta ,44 JUMLAH ,61 Tabel - VI.6 Tabel - VII.1 Tabel - VII.2 Tabel - VII.3 Tabel - VII.4 Tabel - VII.5 Tabel - VII.6 Perkembangan Nilai Investasi Usaha Besar menurut Sektor Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Perkembangan Jumlah Investasi menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan Perkembangan Nilai Investasi Usaha Mikro menurut Sektor Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Konstan Perkembangan Nilai Investasi Usaha Kecil menurut Sektor Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Konstan Perkembangan Nilai Investasi Usaha Menengah Menurut Sektor Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Konstan Perkembangan Nilai Investasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menurut Sektor Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Konstan Perkembangan Nilai Investasi Usaha Besar menurut Sektor Ekonomi Tahun Atas Dasar Harga Konstan vii
8 Grafik 1. Garfik 2a. Grafik 2b. Grafik 3a. Grafik 3b. Grafik 4a. Grafik 4b. Grafik 5a. DAFTAR GRAFIK Proporsi Sektor Ekonomi UMKM Berdasarkan Jumlah Unit Usaha Tahun Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap PDB Nasional Tahun Menurut Harga Berlaku... 8 Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap PDB Nasional Tahun Menurut Harga Berlaku... 9 Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap PDB Nasional Tahun Menurut Harga Konstan Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap PDB Nasional Tahun Menurut Harga Konstan Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap Pembentukan Nilai Ekspor Non Migas Tahun Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap Pembentukan Nilai Ekspor Non Migas Tahun Proporsi Jumlah Tenaga Kerja UMKM dan Usaha Besar (UB) Tahun TABEL - VII.2 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI USAHA MIKRO MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN BERDASARKAN HARGA KONSTAN 2000 JUMLAH ( Rp. Juta) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ,19 2 Pertambangan dan Penggalian (2.411) (0,52) 3 Industri Pengolahan ,73 4 Listrik, Gas dan Air Bersih (16.337) (26,10) 5 Bangunan (54.859) (19,17) 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ,06 7 Pengangkutan dan Komunikasi ( ) (32,13) 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ( ) (7,86) 9 Jasa - Jasa Swasta ,39 JUMLAH ( ) (5,94) viii 61
9 TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN JUMLAH INVESTASI MENURUT SKALA USAHA TAHUN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (Dalam Rp. Juta) TAHUN 2012 *) TAHUN 2013 **) PERKEMBANGAN NO SKALA USAHA JUMLAH PANGSA (%) JUMLAH PANGSA (%) JUMLAH (%) 1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) , , ,71 a. Usaha Mikro (UMi) , ,92 ( ) (5,94) b. Usaha Kecil (UK) , , ,61 c. Usaha Menengah (UM) , , ,48 2. Usaha Besar (UB) , ,85 ( ) (5,90) TOTAL (1 + 2) ,19 Grafik 5b. Grafik 5c. Grafik 5d. Grafik 6a. Grafik 6b. Grafik 7a. Grafik 7b. Kontribusi Tenaga Kerja UMKM dan Usaha Besar (UB) Tahun Jumlah Tenaga Kerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun Jumlah Tenaga Kerja Usaha Besar (UB) Tahun Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap Pembentukan Investasi Nasional Tahun Menurut Harga Berlaku Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap Pembentukan Investasi Nasional Tahun Menurut Harga Berlaku Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap Pembentukan Investasi Nasional Tahun Menurut Harga Konstan Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap Pembentukan Investasi Nasional Tahun Menurut Harga Konstan ix
10 TABEL - VI.6 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI USAHA BESAR MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN ATAS DASAR HARGA BERLAKU JUMLAH (Rp. Juta) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ( ) (19,72) 2 Pertambangan dan Penggalian ( ) (98,98) 3 Industri Pengolahan ,48 4 Listrik, Gas dan Air Bersih ( ) (1,88) 5 Bangunan ( ) (11,94) 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ,89 7 Pengangkutan dan Komunikasi ( ) (28,44) 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ,75 9 Jasa - Jasa Swasta ( ) (58,28) JUMLAH ( ) (7,60) x 59
11 TABEL - VI.5 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN ATAS DASAR HARGA BERLAKU JUMLAH (Rp. Juta) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ,33 2 Pertambangan dan Penggalian ,77 3 Industri Pengolahan ,97 4 Listrik, Gas dan Air Bersih ,83 5 Bangunan ,35 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ,06 7 Pengangkutan dan Komunikasi ( ) (36,39) 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ,06 9 Jasa - Jasa Swasta ,62 JUMLAH ,33 58 xi
12 TABEL - VI.4 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI USAHA MENENGAH MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN ATAS DASAR HARGA BERLAKU JUMLAH (Rp. Juta) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ( ) (45,13) 2 Pertambangan dan Penggalian ,64 3 Industri Pengolahan ,44 4 Listrik, Gas dan Air Bersih ,82 5 Bangunan ,40 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ,91 7 Pengangkutan dan Komunikasi ( ) (66,28) 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ,97 9 Jasa - Jasa Swasta ( ) (5,22) JUMLAH ,44 57
13 TABEL - VI.3 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI USAHA KECIL MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN ATAS DASAR HARGA BERLAKU JUMLAH (Rp. Juta) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ,98 2 Pertambangan dan Penggalian ,98 3 Industri Pengolahan ,06 4 Listrik, Gas dan Air Bersih ( ) (10,67) 5 Bangunan ,27 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ,19 7 Pengangkutan dan Komunikasi ( ) (24,58) 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ,46 9 Jasa - Jasa Swasta ,76 JUMLAH ,98 I. PENDAHULUAN II. Upaya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari tahun ke tahun selalu dimonitor dan dievaluasi perkembangannya baik dalam hal kontribusinya terhadap penciptaan produk domestik bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, penciptaan devisa nasional melalui ekspor dan perkembangan pelaku usahanya. Keseluruhan indikator ekonomi makro di atas selalu dijadikan acuan dalam penyusunan kebijakan pemberdayaan UMKM serta menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan kebijakan yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Gambaran rinci tentang perkembangan pelaku usaha, kontribusi terhadap pembentukan PDB, nilai ekspor, penyerapan tenaga kerja dan investasi dijelaskan pada pokok bahasan selanjutnya. PENGERTIAN DAN BATASAN Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan dan memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300 juta. 56 1
14 Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan paling banyak Rp. 500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300 juta sampai dengan paling banyak Rp. 2,5 miliar. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500 juta sampai dengan paling banyak Rp. 10 miliar tidak termasuk tanah dan bangunan atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2,5 miliar sampai dengan paling banyak Rp. 50 miliar. Produk Domestik Bruto (PDB) adalah semua barang dan jasa yang diproduksikan dalam suatu negara dalam jangka waktu tertentu (yang biasanya 1 tahun). Tenaga Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun atau lebih) yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan yang sedang mencari pekerjaan. Ekspor adalah kegiatan perdagangan suatu perusahaan untuk mengeluarkan barang dari wilayah pabean, untuk diperjualbelikan atau diperdagangkan di wilayah pabean negara lain. TABEL - VI.2 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI USAHA MIKRO MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN ATAS DASAR HARGA BERLAKU JUMLAH (Rp. Juta) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ,63 2 Pertambangan dan Penggalian ,05 3 Industri Pengolahan ,72 4 Listrik, Gas dan Air Bersih ,03 5 Bangunan ,81 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ,81 7 Pengangkutan dan Komunikasi ( ) (3,13) 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ,76 9 Jasa - Jasa Swasta ,49 JUMLAH ,
15 TABEL - VI.1 PERKEMBANGAN JUMLAH INVESTASI MENURUT SKALA USAHA TAHUN ATAS DASAR HARGA BERLAKU (Dalam Rp. Juta) TAHUN 2012 *) TAHUN 2013 **) PERKEMBANGAN NO SKALA USAHA JUMLAH PANGSA (%) JUMLAH PANGSA (%) NILAI (%) 1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) , , ,33 a. Usaha Mikro (UMi) , , ,80 b. Usaha Kecil (UK) , , ,98 c. Usaha Menengah (UM) , , ,44 2. Usaha Besar (UB) , ,58 ( ) (7,60) JUMLAH (1+2) ,27 Investasi adalah suatu kegiatan penanaman modal pada berbagai kegiatan ekonomi (produksi) dengan harapan unt uk memperoleh keuntungan (gain/ benefit) dimasa-masa yang akan datang. Omzet adalah besaran nilai transaksi yang telah disetujui antara pihak penjual dan pihak pembeli, yang dimaksud dengan nilai jual disini adalah nilai keseluruhan atas barang dan jasa yang diperdagangkan. III. MATERI STATISTIK UMKM Materi yang disajikan dalam buku ini meliputi data 2 (dua) tahun terakhir yaitu tahun 2012 dan tahun 2013 dengan variabel yang disajikan adalah : jumlah Usaha Mikro (UMi), Usaha Kecil (UK), Usaha Menengah (UM) dan Usaha Besar (UB); penyerapan tenaga kerja oleh Usaha Mikro (UMi), UK, UM dan UB; konstribusi Usaha Mikro, UK, UM dan UB dalam pembentukan PDB; ekspor Usaha Mikro, UK, UM dan UB. IV. SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA Data kinerja UMKM yang disajikan dalam buku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ini diperoleh dari hasil pengolahan data yang di lakukan oleh Tim Bagian Data c.q Biro Perencanaan Kementerian Koperasi dan UKM dengan metode penghitungan data menggunakan Regresi Linear pada program SPSS. 54 3
16 V. KLASIFIKASI SEKTOR Prinsip klasifikasi menurut jenis kegiatan ekonomi mengikuti konsep pada ISIC (International Standard Classification of All Economic Activities) Revisi tahun Klasifikasi sektor ini bertujuan untuk memudahkan perbandingan tingkat aktivitas ekonomi antar berbagai macam kegiatan. Untuk kepentingan penyusunan klasifikasi Usaha Mikro (UMi), Usaha Kecil (UK), Usaha Menengah (UM), dan Usaha Besar (UB) disini digunakan 9 (sembilan) penggolongan utama (pokok) sektor ekonomi yang meliputi : a) Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Mencakup segala macam pengusahaan dan pemanfaatan benda-benda/barang-barang biologis (hidup) yang berasal dari alam untuk memenuhi kebutuhan atau usaha lainnya. b) Pertambangan dan Penggalian Sektor pertambangan dan penggalian meliputi subsektor minyak dan gas bumi, subsektor pertambangan non migas, dan subsektor penggalian. c) Industri Pengolahan Industri pengolahan merupakan kegiatan pengubahan bahan dasar (bahan mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan/atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, baik secara mekanis, kimiawi, dengan mesin ataupun dengan tangan. d) Listrik, Gas dan Air Bersih Listrik mencakup kegiatan pembangkitan, transmisi, dan distribusi listrik baik untuk keperluan rumahtangga, usaha, TABEL - V.6 PERKEMBANGAN JUMLAH PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHA BESAR MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN JUMLAH (Orang) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ,89 2 Pertambangan dan Penggalian ,87 3 Industri Pengolahan ( ) (31,36) 4 Listrik, Gas dan Air Bersih ,81 5 Bangunan ,78 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ,94 7 Pengangkutan dan Komunikasi (20.922) (25,35) 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ,35 9 Jasa - Jasa Swasta (13.819) (44,76) JUMLAH ,
17 TABEL - V.5 PERKEMBANGAN JUMLAH PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN JUMLAH (Orang) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ,19 2 Pertambangan dan Penggalian ,81 3 Industri Pengolahan ,83 4 Listrik, Gas dan Air Bersih ,45 5 Bangunan ,76 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ( ) (23,79) 7 Pengangkutan dan Komunikasi ,10 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ,14 9 Jasa - Jasa Swasta ( ) (10,75) JUMLAH ,21 industri, gedung kantor pemerintah, penerangan jalan umum, dan lain sebagainya. Gas mencakup kegiatan pengolahan gas cair, produksi gas dengan karbonasi arang atau dengan pengolahan yang mencampur gas dengan gas alam atau petroleum atau gas lainnya, serta penyaluran gas cair melalui suatu sistem pipa saluran kepada rumahtangga, perusahaan industri, atau pengguna komersial lainnya. Air bersih mencakup kegiatan penampungan, penjernihan, dan penyaluran air, baku atau air bersih dari terminal air melalui saluran air, pipa atau mobil tangki (dalam satu pengelolaan administrasi dengan kegiatan ekonominya) kepada rumahtangga, perusahaan industri atau pengguna komersial lainnya. e) Bangunan Bangunan atau Konstruksi, menurut SE 2006 adalah kegiatan penyiapan, pembuatan, pemasangan, pemeliharaan maupun perbaikan bangunan/konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, baik digunakan sebagai tempat tinggal maupun sarana lainnya. f) Perdagangan, Hotel dan Restoran Perdagangan adalah kegiatan penjualan kembali (tanpa perubahan teknis) barang baru maupun bekas. Hotel adalah bagian dari lapangan usaha kategori penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum. Restoran disebut kegiatan penyediaan makan minum adalah usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan makan dan minuman untuk umum ditempat usahanya. 52 5
18 g) Pengangkutan dan Komunikasi Pengangkutan adalah kegiatan pemindahan orang/ penumpang dan/atau barang/ternak dari satu tempat ke tempat lain melalui darat, air maupun udara dengan menggunakan alat angkutan bermotor maupun tidak bermotor. Komunikasi yaitu usaha pelayanan komunikasi untuk umum baik melalui pos, telepon, telegraf/teleks atau hubungan radio panggil (pager). h) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan mencakup kegiatan perantara keuangan, asuransi, dana pensiun, penunjang perantara keuangan, real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan. i) Jasa-jasa Jasa-jasa meliputi kegiatan pelayanan kepada masyarakat yang ditujukan untuk melayani kepentingan rumah tangga, badan usaha, pemerintah dan lembaga-lembaga lain. VI. PERKEMBANGAN JUMLAH UMKM Perkembangan jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) periode mengalami peningkatan sebesar 2,41 persen yaitu dari unit pada tahun 2012 menjadi unit pada tahun UMKM merupakan pelaku usaha terbesar dengan persentasenya sebesar 99,99 persen dari total pelaku usaha nasional pada tahun TABEL - V.4 PERKEMBANGAN JUMLAH PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHA MENENGAH MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN JUMLAH (Orang) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ,76 2 Pertambangan dan Penggalian (3.346) (20,93) 3 Industri Pengolahan ,71 4 Listrik, Gas dan Air Bersih (17.322) (82,97) 5 Bangunan ( ) (75,66) 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ,36 7 Pengangkutan dan Komunikasi ,38 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ,53 9 Jasa - Jasa Swasta (57.669) (99,32) JUMLAH ,
19 TABEL - V.3 PERKEMBANGAN JUMLAH PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHA KECIL MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN JUMLAH (Orang) PERKEMBANGAN TAHUN 2012 **) TAHUN 2013 **) JUMLAH (%) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (60.314) (71,11) 2 Pertambangan dan Penggalian (5.476) (27,44) 3 Industri Pengolahan ,00 4 Listrik, Gas dan Air Bersih ,58 5 Bangunan ,17 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ( ) (99,65) 7 Pengangkutan dan Komunikasi ,73 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ,79 9 Jasa - Jasa Swasta ( ) (99,74) JUMLAH ,80 Jika ditinjau dari proporsi unit usaha pada sektor ekonomi UMKM yang memiliki proporsi unit usaha terbesar adalah sektor (1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan; (2) Perdagangan, Hotel dan Restoran; (3) Pengangkutan dan Komunikasi; (4) Industri Pengolahan; serta (5) Jasa-jasa, yang masing-masing tercatat sebesar 49,80 persen; 23,74 persen; 6,86 persen; 6,85 persen dan 5,28 persen. Pengangkutan dan Komunikasi; 6,86% Perdagangan, Hotel dan Restoran; 23,74% Grafik 1. Proporsi Sektor Ekonomi UMKM Berdasarkan Jumlah Unit Usaha Tahun 2013 Bangunan; 3,25% Keuangan, Perse waan dan Jasa Perusahaan; 3,51% Listrik, Gas dan Air Bersih; 0,04% Industri Pengolahan; 6,85% Jasa - Jasa; 5,28% Pertambangan dan Penggalian; 0,66% Pertanian, Petern akan, Kehutanan dan Perikanan; 49,80% Sedangkan sektor ekonomi yang memiliki proporsi unit usaha terkecil secara berturut-turut adalah sektor (1) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; (2) Bangunan; (3) Pertambangan dan Penggalian; serta (4) Listrik, Gas dan Air Bersih, yang tercatat sebesar 3,51 persen; 3,25 persen; 0,66 persen dan 0,04 persen. Gambaran mengenai perkembangan jumlah UMKM dan Usaha Besar (UB) dari tahun dapat disajikan tabel I.1 sampai dengan tabel I
20 VII. KONTRIBUSI UMKM TERHADAP PENCIPTAAN PDB, NILAI EKSPOR NON MIGAS DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Pada tahun 2012, peran UMKM terhadap penciptaan PDB nasional menurut harga berlaku tercatat sebesar Rp ,6 triliun atau 59,08 persen, kontribusi Usaha Mikro ( UMi) tercatat sebesar Rp ,1 triliun atau UK sebesar Rp. 798,1 triliun atau UM tercatat sebesar Rp ,3 triliun atau Grafik 2a. Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap PDB Nasional tahun Menurut Harga Berlaku 40,92% 39,66% 13,59% 13,72% 9,68% 9,72% 59,08% 60,34% 35,81% 36,90% UMi UK UM UB 35,81 persen dan 9,68 persen. Sedangkan 13,59 persen dari total PDB nasional, selebihnya adalah UB yaitu Rp ,3 triliun atau 40,92 persen. Tahun Sedangkan pada tahun 2013, peran UMKM terhadap penciptaan PDB nasional menurut harga berlaku tercatat sebesar Rp ,0 triliun atau 60,34 persen dari total PDB nasional, mengalami perkembangan sebesar Rp. 570,4 triliun TABEL - V.2 PERKEMBANGAN JUMLAH PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHA MIKRO MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN JUMLAH (Orang) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ,76 2 Pertambangan dan Penggalian ,85 3 Industri Pengolahan ,16 4 Listrik, Gas dan Air Bersih ,12 5 Bangunan ,46 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ( ) (19,98) 7 Pengangkutan dan Komunikasi ,23 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ,23 9 Jasa - Jasa Swasta ( ) (6,69) JUMLAH ,
21 TABEL - V.1 PERKEMBANGAN JUMLAH PENYERAPAN TENAGA KERJA MENURUT SKALA USAHA TAHUN (Dalam Orang) TAHUN 2012 *) TAHUN 2013 **) PERKEMBANGAN NO SKALA USAHA JUMLAH PANGSA (%) JUMLAH PANGSA (%) JUMLAH (%) 1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) , , ,03 a. Usaha Mikro (UMi) , , ,77 b. Usaha Kecil (UK) , , ,80 c. Usaha Menengah (UM) , , ,07 2. Usaha Besar (UB) , , ,27 TOTAL (1 + 2) ,20 atau 11,71 persen dibanding tahun Kontribusi Usaha Mikro (UMi) tercatat sebesar Rp ,6 triliun atau 36,90 persen dan UK sebesar Rp. 876,4 triliun atau 9,72 persen. Sedangkan UM tercatat sebesar Rp ,1 triliun atau 13,72 persen, selebihnya sebesar Rp ,9 triliun atau 39,66 persen merupakan kontribusi UB Grafik 2b. Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap PDB Nasional Tahun Menurut Harga Berlaku 3.372,3 Triliun Rupiah 3.574,9 Triliun Rupiah 1.120,3 Triliun Rupiah 798,1 Triliun Rupiah 876,4 Triliun Rupiah 2.951,1 Triliun Rupiah 1.237,1 Triliun Rupiah 3.326,6 Triliun Rupiah UMi UK UM UB Tahun Disisi lain, pada tahun 2012 nilai PDB nasional atas harga konstan tahun 2000 sebesar Rp ,1 triliun, peran UMKM tercatat sebesar Rp ,5 triliun atau 57,48 persen dari total PDB nasional, kontribusi Usaha Mikro (UMi) tercatat sebesar Rp. 790,8 triliun atau 31,32 persen dan UK sebesar Rp. 294,3 triliun atau 11,65 persen. Sementara UM tercatat sebesar Rp. 366,4 triliun atau 14,51 persen, selebihnya UB berkontribusi sebesar Rp ,7 triliun atau 42,52 persen. 48 9
22 Pada tahun 2013, PDB nasional atas harga konstan tahun 2000 sebesar Rp ,3 triliun, kontribusi UMKM sebesar Rp ,9 triliun atau 57,56 persen (UMi tercatat sebesar Rp. 807,8 triliun atau 30,25 persen dan UK Rp. 342,6 triliun atau 12,83 persen serta UM Rp. 386,5 triliun atau 14,48 persen), sementara kontribusi UB sebesar Rp ,4 triliun atau 42,44 persen. Kontribusi UMKM tersebut meningkat sebesar Rp. 85,5 triliun atau 5,89 persen dibandingkan tahun sebelumnya. NO TABEL - IV.6 PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR USAHA BESAR MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN SEKTOR EKONOMI JUMLAH (Rp. Juta) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ( ) (93,54) a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan ( ) (93,80) c. Peternakan dan Hasil-hasilnya (21.559) (91,89) d. Kehutanan (22.195) (85,59) e. Perikanan ( ) (93,21) 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Grafik 3a. Proporsi kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap PDB Nasional Tahun Menurut Harga Konstan ,52% 42,44% 14,51% 14,48% 11,65% 12,83% 57,48% 57,56% 31,32% 30,25% UMi UK UM UB Tahun Grafik 3b. Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap PDB Nasional Tahun Menurut Harga Konstan Pertambangan dan Penggalian ( ) (79,19) a. Minyak dan Gas Bumi ( ) (70,95) b. Pertambangan Non Migas ( ) (82,88) c. Penggalian ( ) (61,16) 3 Industri Pengolahan ,36 a. Industri Migas ,27 b. Industri Non Migas ,16 1) Makanan, Minuman dan Tembakau ,79 2) Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki ( ) (27,32) 3) Brg. Kayu & Hasil hutan lainnya ,51 4) Kertas dan Barang cetakan ,97 5) Pupuk, Kimia & Barang dari karet ,49 6) Semen & brg, Galian bukan logam ,58 7) Logam Dasar Besi dan baja ,16 8) Alat Angkutan Mesin & Peralatannya ( ) (26,00) 9) Barang lainnya , ,7 Triliun Rupiah 1.133,4 Triliun Rupiah 366,4 Triliun Rupiah 386,5 Triliun Rupiah 294,3 Triliun Rupiah 342,6 Triliun Rupiah 790,8 Triliun Rupiah 807,8 Triliun Rupiah UMi UK UM UB Tahun 10 T O T A L ( ) (7,74) EKSPOR NON MIGAS ( ) (3,88) 47
23 NO 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ( ) (0,75) a. Tanaman Bahan Makanan (60.208) (11,20) b. Tanaman Perkebunan ( ) (4,83) c. Peternakan dan Hasil-hasilnya ,89 d. Kehutanan ,52 e. Perikanan ,34 2 Pertambangan dan Penggalian ( ) (69,79) a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan Non Migas ( ) (94,84) c. Penggalian ,24 3 Industri Pengolahan ,99 a. Industri Migas b. Industri Non Migas ,99 1) Makanan, Minuman dan Tembakau ( ) (3,13) 2) Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki ( ) (10,42) 3) Brg. Kayu & Hasil hutan lainnya ( ) (81,86) 4) Kertas dan Barang cetakan ( ) (7,45) 5) Pupuk, Kimia & Barang dari karet ,37 6) Semen & brg, Galian bukan logam ,24 7) Logam Dasar Besi dan baja ,51 8) Alat Angkutan Mesin & Peralatannya ,49 9) Barang lainnya ( ) (13,54) T O T A L ,29 EKSPOR NON MIGAS ,29 TABEL - IV.5 PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN SEKTOR EKONOMI JUMLAH (Rp. Juta) PERKEMBANGAN , ,0 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 800,0 600,0 400,0 200,0 - Kontribusi UMKM terhadap pembentukan total nilai ekspor non migas pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp. 166,6 triliun atau 14,06 persen, kontribusi Usaha Mikro ( UMi) tercatat sebesar Rp. 15,2 triliun atau sebesar Rp. 32,5 triliun atau sebesar Rp. 118,9 triliun atau Grafik 4a. Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap Pembentukan Nilai Ekspor Non Migas Tahun ,94% 84,32% 2,74% 10,03% 11,54% 2,76% 1,29% 1,38% Tahun UMi UK UM UB Grafik 4b. Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap Pembentukan Total Nilai Ekspor Non Migas Tahun (Triliun Rupiah) UB; 1.018,8 UM; 118,9 UM; 134,1 UMi; 15,2 UK; 32,5 UMi; 16,0 UK; 32, ,29 persen dan UK tercatat 2,74 persen. Sedangkan UM 10,03 persen selebihnya adalah UB sebesar Rp ,8 triliun atau 85,94 persen. UB; 979,2
24 Pada tahun 2013, peran UMKM terhadap pembentukan total nilai ekspor non migas mengalami penurunan sebesar Rp. 15,49 triliun atau 9,29 persen yaitu dengan tercapainya angka sebesar Rp. 182,1 triliun atau 15,68 persen dari total nilai ekspor non migas. Kontribusi Usaha Mikro ( UMi) tercatat sebesar Rp. 16,0 triliun atau 1,38 persen dan UK tercatat sebesar Rp. 32,1 triliun atau 2,76 persen. Sedangkan UM tercatat sebesar Rp. 134,1 triliun atau 11,54 persen, selebihnya adalah UB tercatat sebesar Rp. 979,2 triliun atau 84,32 persen. Gambaran tentang peran UMKM dan UB terhadap pembentukan total nilai ekspor disajikan pada tabel-iv.1 sampai dengan tabel-iv.6. NO TABEL - IV.4 PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR USAHA MENENGAH MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN SEKTOR EKONOMI JUMLAH (Rp. Juta) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ( ) (41,16) a. Tanaman Bahan Makanan ,91 b. Tanaman Perkebunan (35.993) (30,93) c. Peternakan dan Hasil-hasilnya (13.170) (36,05) d. Kehutanan ,49 e. Perikanan ( ) (52,92) 2 Pertambangan dan Penggalian ( ) (96,91) a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan Non Migas ( ) (97,04) c. Penggalian (75.330) (95,60) 3 Industri Pengolahan ,10 a. Industri Migas b. Industri Non Migas ,10 1) Makanan, Minuman dan Tembakau ( ) (5,65) 2) Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki ( ) (8,65) 3) Brg. Kayu & Hasil hutan lainnya ( ) (99,43) 4) Kertas dan Barang cetakan ,47 5) Pupuk, Kimia & Barang dari karet ,04 6) Semen & brg, Galian bukan logam ( ) (17,13) 7) Logam Dasar Besi dan baja ,56 8) Alat Angkutan Mesin & Peralatannya ,36 9) Barang lainnya ( ) (9,82) T O T A L ,78 EKSPOR NON MIGAS ,
25 NO 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ( ) (25,55) a. Tanaman Bahan Makanan ,83 b. Tanaman Perkebunan ( ) (33,24) c. Peternakan dan Hasil-hasilnya ,93 d. Kehutanan (6.530) (61,00) e. Perikanan (30.155) (99,84) 2 Pertambangan dan Penggalian (10.804) (12,78) a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan Non Migas (21.211) (52,15) c. Penggalian ,73 3 Industri Pengolahan ( ) (0,89) a. Industri Migas b. Industri Non Migas ( ) (0,89) 1) Makanan, Minuman dan Tembakau ,17 2) Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki ( ) (17,53) 3) Brg. Kayu & Hasil hutan lainnya (96.773) (15,94) 4) Kertas dan Barang cetakan ( ) (12,09) 5) Pupuk, Kimia & Barang dari karet ,52 6) Semen & brg, Galian bukan logam ,79 7) Logam Dasar Besi dan baja ) Alat Angkutan Mesin & Peralatannya ,56 9) Barang lainnya ( ) (30,11) T O T A L ( ) (1,41) EKSPOR NON MIGAS ( ) (1,41) TABEL - IV.3 PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR USAHA KECIL MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN SEKTOR EKONOMI JUMLAH (Rp. Juta) PERKEMBANGAN Dalam hal penyerapan tenaga kerja, peran UMKM pada tahun 2012 tercatat sebesar orang atau 97,16 persen dari total penyerapan tenaga kerja yang ada, kontribusi Usaha Mikro (UMi) tercatat sebanyak orang atau 90,12 persen dan UK tercatat sebanyak orang atau 4,09 persen. Sedangkan UM sebanyak orang atau 2,94 persen selebihnya adalah UB. 100% 98% 96% 94% 92% 90% 88% 86% 84% 82% Grafik 5a. Proporsi Jumlah Tenaga Kerja UMKM dan Usaha Besar (UB) Tahun (%) 4,09% 4,73% 97,16% 96,99% 90,12% Grafik 5b. Kontribusi Jumlah Tenaga Kerja UMKM dan Usaha Besar (UB) Tahun (Ribu Orang) Ribu Orang Ribu Orang 2,94% 3,36% Ribu Orang 2,84% 3,01% Ribu Orang 88,90% UMi UK UM UB Ribu Orang Ribu Orang Ribu Orang Ribu Orang Tahun Tahun UMi UK UM UB 13
26 Pada tahun 2012, untuk Usaha Mikro (UMi) sektor Pertanian, Peternakan, Perhutanan dan Perikanan tercatat memiliki peran terbesar dalam penyerapan tenaga kerja yaitu sebanyak orang atau 44,61 persen dari total tenaga kerja yang diserap. Untuk sektor ekonomi yang memiliki penyerapan tenaga kerja terbesar pada UK adalah sektor Bangunan yaitu sebanyak orang atau 44,25 persen. Sedangkan penyerapan tenaga kerja terbesar pada UM adalah sektor Industri Pengolahan yaitu sebanyak orang atau 40,72 persen. Grafik 5c. Jumlah Tenaga Kerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun NO TABEL - IV.2 PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR USAHA MIKRO MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN SEKTOR EKONOMI JUMLAH (Rp. Juta) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ,28 a. Tanaman Bahan Makanan (90.517) (19,34) b. Tanaman Perkebunan ( ) (3,45) c. Peternakan dan Hasil-hasilnya ,90 d. Kehutanan ,29 e. Perikanan ,28 2 Pertambangan dan Penggalian ,76 a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan Non Migas c. Penggalian ,76 3 Industri Pengolahan ,70 a. Industri Migas b. Industri Non Migas ,70 1) Makanan, Minuman dan Tembakau ,09 g n ra O Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Pertambangan dan Penggalian Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Jasa - Jasa Swasta Perdagangan, Hotel dan Restoran Industri Pengolahan Pengangkutan dan Komunikasi Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Pada tahun 2013, UMKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar orang atau 96,99 persen dari total penyerapan tenaga kerja yang ada, jumlah ini meningkat sebesar 6,03 persen atau orang dibandingkan tahun Kontribusi Usaha Mikro ( UMi) tercatat sebanyak ) Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki ,08 3) Brg. Kayu & Hasil hutan lainnya ,48 4) Kertas dan Barang cetakan ,81 5) Pupuk, Kimia & Barang dari karet ,10 6) Semen & brg, Galian bukan logam ,70 7) Logam Dasar Besi dan baja ) Alat Angkutan Mesin & Peralatannya ,37 9) Barang lainnya ,73 T O T A L ,95 EKSPOR NON MIGAS ,
27 TABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR NON MIGAS MENURUT SKALA USAHA TAHUN (Dalam Rp. Juta) TAHUN 2012 *) TAHUN 2013 **) PERKEMBANGAN NO SKALA USAHA NILAI PANGSA (%) NILAI PANGSA (%) NILAI (%) 1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) , , ,29 a. Usaha Mikro (UMi) , , ,95 b. Usaha Kecil (UK) , ,76 ( ) (1,41) c. Usaha Menengah (UM) , , ,78 2. Usaha Besar (UB) , ,32 ( ) (3,88) TOTAL (1 + 2) ( ) (2,03) orang atau 88,90 persen dan UK sebanyak orang atau 4,73 persen. Sedangkan UM tercatat sebanyak orang atau 3,36 persen. Untuk Usaha Mikro ( UMi) sektor Pertanian, Peternakan, Perhutanan dan Perikanan tercatat memiliki peran terbesar dalam penyerapan tenaga kerja yaitu sebanyak orang atau 45,03 persen dari total tenaga kerja yang di serap. Jumlah tersebut meningkat sebesar orang atau 5,76 persen dari tahun sebelumnya. Untuk sektor ekonomi yang memiliki penyerapan tenaga kerja terbesar pada UK adalah sektor Bangunan yaitu sebanyak orang atau 50,15 persen. Sedangkan yang memiliki penyerapan tenaga kerja terbesar pada UM adalah sektor Industri Pengolahan yaitu sebanyak orang atau 37,57 persen. n g ra O Grafik 5d. Jumlah Tenaga Kerja Usaha Besar (UB) Tahun Pengangkutan dan Komunikasi Jasa - Jasa Swasta Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Pertambangan dan Penggalian Gambaran mengenai perkembangan penyerapan tenaga kerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) tahun disajikan pada tabel-iv
28 VIII. PERAN UMKM DALAM PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO (INVESTASI) NASIONAL Besaran investasi fisik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) seperti yang dinyatakan dengan angka Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada tahun 2013 sebesar Rp ,2 triliun atau 63,42 persen dari total PMTB Indonesia, lebih besar sedikit dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 32,33 persen atau 404,4 triliun, dimana jumlah Investasi nasional atas berlaku pada tahun 2012 sebesar Rp ,8 triliun. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya investasi Usaha Mikro (UMi) yaitu 7,69 persen pada tahun 2012 menjadi 7,12 persen pada tahun 2013; Usaha Kecil (UK) dari yaitu 19,83 persen pada tahun 2012 menjadi 23,77 persen di tahun 2013; dan Usaha Menengah (UM) yaitu dari 27,26 persen pada tahun 2012 menjadi 32,54 persen pada tahun Namun investasi Usaha Besar (UB) mengalami penurunan dari 45,23 persen di tahun 2012 menjadi 36,58 persen pada tahun % 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Grafik 6a. Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) Terhadap Pembentukan Investasi Nasional Tahun Menurut Harga Berlaku 45,23% 27,26% 36,58% 32,54% 54,77% 63,42% 19,83% 23,77% 7,69% 7,12% UMi UK UM UB Tahun TABEL - III.6 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) USAHA BESAR MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN ATAS DASAR HARGA KONSTAN JUMLAH (Rp. Milyar) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan , , ,3 56,05 2 Pertambangan dan Penggalian , , ,8 29,75 3 Industri Pengolahan , ,0 ( ,3) (48,19) 4 Listrik, Gas dan Air Bersih , , ,8 70,58 5 Bangunan , , ,8 46,68 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran , , ,9 83,65 7 Pengangkutan dan Komunikasi , ,8 (29.843,8) (36,91) 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan , ,3 (40.911,5) (77,13) 9 Jasa - Jasa Swasta 7.623, , ,9 26,38 NILAI PDB TOTAL , , ,9 5,56 NILAI PDB TANPA MIGAS , , ,2 1,
29 TABEL - III.5 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 JUMLAH (Rp. Milyar) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan , ,4 277,1 0,09 2 Pertambangan dan Penggalian , , ,5 17,68 3 Industri Pengolahan , ,4 (30.284,9) (17,61) 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 4.902, , ,2 80,23 5 Bangunan , , ,4 16,81 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran , , ,6 8,21 7 Pengangkutan dan Komunikasi , , ,7 11,67 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan , , ,9 13,15 9 Jasa - Jasa Swasta , , ,1 14,54 NILAI PDB TOTAL , , ,5 5,89 NILAI PDB TANPA MIGAS , , ,9 8, , , , , ,0 500,0 - Grafik 6b. Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) Terhadap Pembentukan Investasi Nasional Tahun Menurut Harga Berlaku 1.033,1 Triliun Rupiah 622,5 Triliun Rupiah 954,5 Triliun Rupiah 849,3 Triliun Rupiah 452,8 Triliun Rupiah 620,2 Triliun Rupiah 175,5 Triliun Rupiah 185,7 Triliun Rupiah Tahun UMi UK UM UB Sementara itu, pada tahun 2012 peran UMKM dalam pembentukan investasi nasional menurut harga konstan tahun 2000 tercatat sebesar Rp. 300,2 triliun atau 51,45 persen dari total investasi nasional yang sebesar Rp. 583,4 triliun. Kontribusi Usaha Mikro (UMi) tercatat sebesar Rp. 44,7 triliun atau 7,66 persen dan UK tercatat sebesar Rp. 104,7 triliun atau 17,95 persen serta UM sebesar Rp. 150,7 triliun atau 25,84 persen dan selebihnya adalah UB. Pada tahun 2013, peran UMKM mengalami peningkatan sebesar Rp. 41,2 triliun atau 13,71 persen menjadi Rp. 341,3 triliun atau 56,15 persen dari total investasi nasional atas harga konstan tahun 2000 yang sebesar Rp. 607,9 triliun. Peran Usaha Mikro (UMi) tercatat sebesar Rp. 42,1 triliun atau 6,92 persen dan UK tercatat sebesar Rp. 111,7 triliun atau 18,37 persen, Sementara UM sebesar Rp. 187,6 triliun atau 30,87 persen dan selebihnya adalah UB
30 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 500,0 400,0 300,0 200,0 100,0 - Grafik 7a. Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap Pembentukan Investasi Nasional Tahun Menurut Harga Konstan ,45% 150,7 Triliun Rupiah 48,55% 43,85% 25,84% 30,87% 17,95% 18,37% 7,66% 6,92% UMi UK UM UB 56,15% Grafik 7b. Kontribusi UMKM dan Usaha Besar Terhadap Pembentukan Investasi Nasional Tahun Menurut Harga Konstan ,7 Triliun Rupiah 42,1 Triliun Rupiah Tahun 187,6 Triliun Rupiah 104,7 Triliun Rupiah 111,7 Triliun Rupiah UMi UK UM UB Tahun Dari total nilai investasi UMKM, pada tahun 2012 sektor Pengangkutan dan Komunikasi memberikan andil terbesar dengan kontribusi sebesar Rp. 93,4 triliun atau 31,13 persen. Untuk skala Usaha Mikro (UMi), pada sektor yang sama memberikan kontibusi TABEL - III.4 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) USAHA MENENGAH MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 JUMLAH (Rp. Milyar) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan , , ,9 16,45 2 Pertambangan dan Penggalian 3.370, ,5 (974,1) (28,90) 3 Industri Pengolahan , ,2 (23.611,6) (56,83) 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 4.323, , ,1 85,08 5 Bangunan , , ,2 26,28 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran , , ,2 6,55 7 Pengangkutan dan Komunikasi , , ,4 10,57 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan , , ,3 10,29 9 Jasa - Jasa Swasta , , ,6 14,99 NILAI PDB TOTAL , , ,1 5,50 NILAI PDB TANPA MIGAS , , ,5 5,
31 TABEL - III.3 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) USAHA KECIL MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 JUMLAH (Rp. Milyar) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 529,7 342,6 (187,1) (35,32) 2 Pertambangan dan Penggalian 8.062, , ,1 52,96 3 Industri Pengolahan , , ,8 23,84 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 500,2 753,7 253,4 50,66 5 Bangunan , , ,4 30,44 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ,3 34,3 (32.305,0) (99,89) 7 Pengangkutan dan Komunikasi , , ,8 33,93 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan , , ,0 34,25 9 Jasa - Jasa Swasta , , ,1 32,47 NILAI PDB TOTAL , , ,5 16,42 NILAI PDB TANPA MIGAS , , ,1 16,37 terbesar dengan nilai investasi sebesar Rp. 12,5 triliun atau 27,87 persen, pada skala UK sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran merupakan kontributor terbesar dengan nilai investasi mencapai Rp. 39,5 triliun atau 37,69 persen. Sedangkan pada skala UM kontibutor terbesar yaitu sektor Pengangkutan dan Komunikasi dengan nilai investasi sebesar Rp. 56,3 triliun atau 37,34 persen dari total investasi UM dan selebihnya adalah UB. Pada tahun 2013, sektor Pengangkutan dan Komunikasi tercatat memberikan kontribusi terbesar yaitu Rp. 126,7 triliun atau 37,12 persen dari total peran UMKM. Kontribusi Usaha Mikro (UMi) pada sektor yang sama tercatat sebesar Rp. 8,5 triliun atau 20,11 persen dan skala UK pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran merupakan kontributor terbesar dengan nilai invetasi sebesar Rp. 39,8 atau 35,69 persen. Sedangkan skala UM pada sektor yang memberikan kontribusi terbesar yaitu sektor Pengangkutan dan Komunikasi dengan nilai investasi sebesar Rp. 93,4 triliun atau 49,79 persen. Gambaran tentang peran UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap pembentukan investasi atas dasar harga konstan 2000 tahun disajikan pada tabel-vii.1 sampai dengan tabel- VII
32 TABEL - III.2 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) USAHA MIKRO MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 JUMLAH (Rp. Milyar) PERKEMBANGAN 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan , ,8 (5.634,7) (1,99) 2 Pertambangan dan Penggalian , , ,5 12,33 3 Industri Pengolahan , ,1 (25.825,1) (51,59) 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 79,1 80,8 1,7 2,15 5 Bangunan , ,2 (3.984,2) (28,79) 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran , , ,3 20,31 7 Pengangkutan dan Komunikasi , ,3 (8.579,5) (47,58) 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan , ,8 (1.843,5) (7,93) 9 Jasa - Jasa Swasta , ,0 (339,6) (0,41) NILAI PDB TOTAL , , ,9 2,15 NILAI PDB TANPA MIGAS , , ,4 6,
33 TABEL - III.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA TAHUN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (Dalam Rp. Miliar) TAHUN 2012 *) TAHUN 2013 **) PERKEMBANGAN NO SKALA USAHA NILAI PANGSA (%) NILAI PANGSA (%) NILAI (%) 1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ,2 57, ,8 57, ,5 5,89 a. Usaha Mikro (UMi) ,6 31, ,5 30, ,9 2,15 b. Usaha Kecil (UK) ,7 11, ,2 12, ,5 16,42 c. Usaha Menengah (UM) ,9 14, ,1 14, ,1 5,50 2. Usaha Besar (UB) ,1 42, ,0 42, ,9 5,56 TOTAL (1 + 2) , , ,4 5,
Statistik KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber
Lebih terperinciStatistik KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber
Lebih terperinciTABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN
TABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 SKALA USAHA 1 Usaha Kecil (UK) 184.845.034 194.426.046 9.581.012 5,18 2 Usaha Menengah (UM)
Lebih terperinciTABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN
TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA SKALA USAHA 1 Usaha Kecil (UK) 17.968.449 19.510.919 1.542.470 8,58 2 Usaha Menengah (UM) 23.077.246 25.199.311 2.122.065 9,20 Usaha Kecil
Lebih terperinciINDIKATOR MAKRO EKONOMI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2003
No. 21 / VII / 24 Maret 2004 INDIKATOR MAKRO EKONOMI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2003 (Disusun melalui kerjasama BPS dan Kementerian Koperasi dan UKM) Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dapat dipandang
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
No. 46 / VII / 16 Agustus 2004 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA INDONESIA TRIWULAN II TAHUN 2004 TUMBUH 0,86 PERSEN Indonesia pada triwulan II tahun 2004 meningkat sebesar 0,86 persen dibanding triwulan I
Lebih terperinciPDB per kapita atas dasar harga berlaku selama tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 13,8% (yoy) menjadi Rp30,8 juta atau US$ per tahun.
Indonesia pada tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5% (yoy), sedangkan pertumbuhan triwulan IV-2011 secara tahunan sebesar 6,5% (yoy) atau secara triwulanan turun 1,3% (qtq). PDB per kapita atas dasar harga berlaku
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lubuklinggau, September 2014 WALIKOTA LUBUKLINGGAU H. SN. PRANA PUTRA SOHE
KATA PENGANTAR Buku Indikator Ekonomi Kota Lubuklinggau ini dirancang khusus bagi para pelajar, mahasiswa, akademisi, birokrat, dan masyarakat luas yang memerlukan data dan informasi dibidang perekonomian
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 32/05/35/Th. XI, 6 Mei 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2013 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2013 (y-on-y) mencapai 6,62
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2003
No. 12/VII/16 Februari 2004 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2003 PDB INDONESIA TAHUN 2003 TUMBUH 4,10 PERSEN! PDB Indonesia selama tahun 2003 meningkat sebesar 4,10 persen dibandingkan tahun 2002.
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH
No. 06/02/72/Th. XIV. 7 Februari 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH Ekonomi Sulawesi Tengah tahun 2010 yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000
Lebih terperinciProduk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto (PDB) Gross Domestic Product (GDP) Jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unitunit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.
Lebih terperinciM E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik
M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2014 No. 32/05/35/Th. XIV, 5 Mei 2014 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2014 (y-on-y) mencapai 6,40
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016
BPS PROVINSI BENGKULU No. 10/02/17/XI, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016 EKONOMI BENGKULU TUMBUH 5,30 PERSEN, MENINGKAT DIBANDINGKAN TAHUN 2015 Perekonomian Provinsi Bengkulu
Lebih terperinciKeterangan * 2011 ** 2012 ***
Keterangan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 * 2011 ** 2012 *** Produk Domestik Bruto (%, yoy) 3.64 4.50 4.78 5.03 5.69 5.50 6.35 6.01 4.63 6.22 6.49 6.23 Produk Nasional Bruto (%, yoy)
Lebih terperinci(1.42) (1.45) I II III IV I II III IV I II III IV I II * 2012** 2013***
8 6 4 2 5.99 6.29 6.81 6.45 6.52 6.49 6.50 6.29 6.36 6.16 5.81 6.11 6.035.81 3.40 2.69 2.04 2.76 3.37 1.70 1.50 2.82 3.18 1.42 2.61 0-2 (1.42) (1.42) (1.45) I II III IV I II III IV I II III IV I II 2010
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari
Lebih terperinciGROWTH (%) SHARE (%) JENIS PENGELUARAN 2011** 2012*** Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.
Keterangan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 * 2011 ** 2012 *** Produk Domestik Bruto (%, yoy) 3.64 4.50 4.78 5.03 5.69 5.50 6.35 6.01 4.63 6.22 6.49 6.23 Produk Nasional Bruto (%, yoy)
Lebih terperinciPerkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia
Perkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia Perekonomian Indonesia tahun 2004 yang diciptakan UKM berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp
Lebih terperinciPerkembangan Terakhir Sektor Industri Dan Inflasi KADIN INDONESIA
Perkembangan Terakhir Sektor Industri Dan Inflasi KADIN INDONESIA Mudrajad Kuncoro Juli 2008 Peranan Masing- Masing Cabang Industri Terhadap PDB Sektor Industri Tahun 1995-2008* No. Cabang Industri Persen
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO
PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Triwulan II-29 Perekonomian Indonesia secara tahunan (yoy) pada triwulan II- 29 tumbuh 4,%, lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya (4,4%). Sementara itu, perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1. A 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan ekonomi suatu negara. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka semakin baik pula perekonomian negara
Lebih terperinciPRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator ekonomi makro yang dapat digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Majalengka
Lebih terperinciBPS PROVINSI MALUKU PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN
BPS PROVINSI MALUKU No. 01/05/81/Th.XV, 05 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN PDRB Maluku pada triwulan IV tahun 2013 bertumbuh
Lebih terperinciV. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa:
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa: a. Sektor ekonomi Kota Bandar Lampung
Lebih terperinciBAB IV INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BOGOR Perkembangan Industri Kecil dan Menengah
BAB IV INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BOGOR 4.1. Perkembangan Industri Kecil dan Menengah Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami pertumbuhan yang signifikan. Data dari
Lebih terperinciII. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional
II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional Dalam penerbitan buku tahun 2013 ruang lingkup penghitungan meliputi 9 sektor ekonomi, meliputi: 1. Sektor Pertanian
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 26/05/61/Th. XV, 7 Mei 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I-2012 EKONOMI KALIMANTAN BARAT TUMBUH 6,0 PERSEN Perekonomian Kalimantan Barat yang diukur berdasarkan
Lebih terperinciIndustriKecil danmenengah. T.M.Zakir Machmud Diklat Ekonomi Industri 2 Dep.Perindustrian dan LPEM FEUI April 2009
IndustriKecil danmenengah T.M.Zakir Machmud Diklat Ekonomi Industri 2 Dep.Perindustrian dan LPEM FEUI April 2009 Eksistensi dan peran IKM yang pada tahun 2006 mencapai 48,93 juta unit usaha, dan merupakan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH
No. 11/02/72/Th. XVII. 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH Ekonomi Sulawesi Tengah pada tahun 2013 yang diukur dari persentase kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
Lebih terperinciGrafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR I. PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Industri merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam pembangunan nasional. Kontribusi sektor Industri terhadap pembangunan nasional setiap tahunnya
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA TENGAH
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 06/05/33/Th.III, 15 Mei 2009 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2009 PDRB JAWA TENGAH TRIWULAN I TH 2009 TUMBUH 5,5 PERSEN PDRB Jawa Tengah pada triwulan I tahun
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 27/05/61/Th. XVII, 5 Mei PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I- EKONOMI KALIMANTAN BARAT TUMBUH 4,69 PERSEN Perekonomian Kalimantan Barat yang diukur berdasarkan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014
No. 47/08/72/Thn XVII, 05 Agustus PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 31/05/35/Th. X, 7 Mei 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2012 Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2012 (c-to-c) mencapai 7,19 persen Ekonomi
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 72/11/35/Th. X, 5 November 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2012 Ekonomi Jawa Timur Triwulan III Tahun 2012 (y-on-y) mencapai 7,24 persen
Lebih terperinciSektor * 2010** 3,26 3,45 3,79 2,82 2,72 3,36 3,47 4,83 3,98 2,86 2. Pertambangan dan Penggalian
Sektor 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009* 2010** (1) (2) (3) (3) (4) (4) (5) (5) (6) (6) (7) 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan Dan Perikanan 3,26 3,45 3,79 2,82 2,72 3,36 3,47 4,83 3,98 2,86
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH
PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH No. 06/05/72/Thn XIV, 25 Mei 2011 PEREKONOMIAN SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2011 MENGALAMI KONTRAKSI/TUMBUH MINUS 3,71 PERSEN Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2008
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 41/11/31/Th. X, 17 November 2008 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2008 Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan III tahun 2008 yang diukur berdasarkan PDRB
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO
PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Tahun 27 Perekonomian Indonesia pada Tahun 27 tumbuh 6,32%, mencapai pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Dari sisi produksi, semua sektor mengalami ekspansi
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 27/05/61/Th. XVI, 6 Mei PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I- EKONOMI KALIMANTAN BARAT TUMBUH 5,79 PERSEN Perekonomian Kalimantan Barat yang diukur berdasarkan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2008
No. 19/05/31/Th. X, 15 Mei 2008 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2008 Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan I tahun 2008 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 23/05/61/Th. XIII, 10 Mei 2010 PEREKONOMIAN KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I TAHUN 2010 Kinerja perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan I-2010 dibandingkan triwulan IV-2009,
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PEREKONOMIAN KALIMANTAN BARAT PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,08 PERSEN No. 11/02/61/Th. XVII, 5 Februari 2014 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 09/02/61/Th. XIII, 10 Februari 2010 PEREKONOMIAN KALIMANTAN BARAT TAHUN 2009 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2009 meningkat 4,76 persen dibandingkan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III-2009
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 06 /11/33/Th.III, 10 Nopember 2009 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III-2009 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah pada triwulan III-2009 meningkat sebesar
Lebih terperinciBAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014
BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2014 sebesar 5,12 persen melambat dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
No. 27 / VIII / 16 Mei 2005 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PDB INDONESIA TRIWULAN I TAHUN 2005 TUMBUH 2,84 PERSEN PDB Indonesia pada triwulan I tahun 2005 meningkat sebesar 2,84 persen dibandingkan triwulan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan proses transformasi yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Pembangunan ekonomi dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2008
BPS PROVINSI DKI JAKARTA PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2008 No. 08/02/31/Th. XI, 16 Februari 2009 Secara total, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan IV tahun 2008 yang diukur berdasarkan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2008
No. 06/05/33/Th.II, 15 Mei 2008 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2008 PDRB JAWA TENGAH TRIWULAN I TH 2008 TUMBUH 5,2 PERSEN PDRB Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2008 meningkat sebesar
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 TUMBUH 5,85 PERSEN
No. 09/02/31/Th.XIX, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 TUMBUH 5,85 PERSEN Perekonomian Jakarta tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 05/08/33/Th.III, 10 Agustus 2009 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH PDRB JAWA TENGAH TRIWULAN II TH 2009 TUMBUH 1,8 PERSEN Perekonomian Jawa Tengah yang diukur berdasarkan besaran
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2015
BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT No.01/10/3174/Th.IX, 3 Oktober 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2015 EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2015 TUMBUH 5,96 PERSEN Trend laju pertumbuhan ekonomi Jakarta
Lebih terperinciINDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL
III. EKONOMI MAKRO KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013 Pembangunan ekonomi merupakan suatu hal mendasar suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi itu sendiri pada dasarnya
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MANDAILING NATAL PROVINSI SUMATERA UTARA
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MANDAILING NATAL PROVINSI SUMATERA UTARA Andi Tabrani Pusat Pengkajian Kebijakan Peningkatan Daya Saing, BPPT, Jakarta Abstract Identification process for
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014
No. 28/05/72/Thn XVII, 05 Mei 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014 Perekonomian Sulawesi Tengah triwulan I-2014 mengalami kontraksi 4,57 persen jika dibandingkan dengan triwulan
Lebih terperinciBAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA
BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 06 /11/33/Th.II, 17 Nopember 2008 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH PDRB JAWA TENGAH TRIWULAN III TH 2008 TUMBUH 1,1 PERSEN Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2013
No. 09/02/31/Th. XVI, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2013 Secara total, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan IV/2013 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan
Lebih terperinciII. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional
II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional Dalam penerbitan buku Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tegal Tahun 2012 ruang lingkup penghitungan meliputi
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2008
BADAN PUSAT STATISTIK No.43/08/Th. XI, 14 Agustus PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II- Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II-
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2012
No. 27/05/72/Thn XV, 7 Mei 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2012 Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2013
No.23/05/31/Th. XV, 6 Mei 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2013 Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan I/2013 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NTB No. 13/02/52/Th.IX, 5 Februari 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014 EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014 TUMBUH 5,06 PERSEN Perekonomian Provinsi
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 31/08/31/Th. X, 14 Agustus 2008 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008 Secara total, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II tahun 2008 yang diukur berdasarkan
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 64/11/61/Th. XVII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN III-2014 EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN III-2014 TUMBUH 4,45 PERSEN Besaran Produk
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO
PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Tahun 28 Perekonomian Indonesia tahun 28 tumbuh 6,6%(yoy), mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun 27 (6,28%). Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi didorong
Lebih terperinciM E T A D A T A. INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik
M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA
No. 18/05/31/Th. XI, 15 Mei 2009 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2009 Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan I tahun 2009 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor nonmigas lain dan migas, yaitu sebesar 63,53 % dari total ekspor. Indonesia, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan barang dan jasa antar negara di dunia membuat setiap negara mampu memenuhi kebutuhan penduduknya dan memperoleh keuntungan dengan mengekspor barang
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 30/08/31/Th.IX, 15 AGUSTUS 2007 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007 Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II tahun 2007 yang diukur berdasarkan PDRB atas
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2013
No. 37/08/31/Th. XV, 2 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2013 Secara total, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II/2013 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2013
BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2013 A. PDRB PROVINSI KEPULAUAN RIAU MENURUT LAPANGAN USAHA I. PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN III TAHUN 2013 No. 75/11/21/Th.
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 40/11/31/Th. IX, 15 November 2007 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007 Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan III tahun 2007 yang diukur berdasarkan PDRB
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN III/2014
No. 68/11/71/Th. VIII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN III/2014 Perekonomian Sulawesi Utara yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada ulan III/2014
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 38/08/61/Th. XIII, 5 Agustus 2010 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN II TAHUN 2010 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Barat triwulan II-2010 menurun
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014
No.51/08/33/Th.VIII, 5 Agustus 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014 Perekonomian Jawa Tengah yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan II tahun
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010
BADAN PUSAT STATISTIK No. 31/05/Th. XIII, 10 Mei 2010 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010 EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010 TUMBUH MENINGKAT 5,7 PERSEN Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN I 2016
No. 35/05/71/Th. X, 4 Mei 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN I 2016 PEREKONOMIAN SULAWESI UTARA TRIWULAN I 2016 TUMBUH 5,96 PERSEN Perekonomian Sulawesi Utara Triwulan I 2016 yang diukur
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2014
BPS PROVINSI BENGKULU No. 11/02/17/Th.VIII, 5 Februari 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2014 EKONOMI BENGKULU TUMBUH 5,49 PERSEN, PERTUMBUHAN TERENDAH SEJAK LIMA TAHUN TERAKHIR Perekonomian
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA EKONOMI PAPUA TRIWULAN II-2017 TUMBUH 4,91 PERSEN MENINGKAT DARI TAHUN SEBELUMNYA YANG BERKONTRAKSI -5,17 PERSEN
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA 45/08/94/Th.X, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TRIWULAN II-2017 EKONOMI PAPUA TRIWULAN II-2017 TUMBUH 4,91 PERSEN MENINGKAT DARI TAHUN SEBELUMNYA YANG BERKONTRAKSI
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi DKI Jakarta A. PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN 1-2017 Perekonomian Jakarta triwulan I-2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013
No. 45/08/72/Th. XVI, 02 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013 Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN I-2014
No.22/05/36/Th.VIII, 5 Mei 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN I-2014 PDRB Banten triwulan I tahun 2014, secara quarter to quarter (q to q) tumbuh positif 0.87 persen, setelah triwulan sebelumnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dikaitkan dengan proses industrialisasi. Industrialisasi di era globalisasi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak sekedar terfokus pada peran pemerintah, banyak sektor yang mempunyai peran dalam kemajuan perekonomian di Indonesia. Proses
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014
No. 68/11/33/Th.VIII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014 Perekonomian Jawa Tengah yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan III tahun
Lebih terperinciNo. 25/05/31/Th.XVII, 5 Mei 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2015 EKONOMI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2015 TUMBUH 5,08 PERSEN MENGALAMI KONTRAKSI 0,12 PERSEN DIBANDINGKAN TRIWULAN IV/2014
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2015
No. 09/02/31/Th.XVIII, 5 Februari 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2015 EKONOMI JAKARTA TAHUN 2015 TUMBUH 5,88 PERSEN MELAMBAT SEJAK TIGA TAHUN TERAKHIR Perekonomian Jakarta tahun 2015 yang diukur
Lebih terperinciBPS PROVINSI LAMPUNG PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 05/01/Th.XV, 5 Februari 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014 TUMBUH 5,08 PERSEN, MELAMBAT 0,7 PERSEN DARI TAHUN 2013 Perekonomian
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011
No.43/08/33/Th.V, 5 Agustus 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011 PDRB Jawa Tengah pada triwulan II tahun 2011 meningkat sebesar 1,8 persen dibandingkan triwulan I tahun 2011 (q-to-q).
Lebih terperinciw tp :// w ht.b p w s. go.id PERKEMBANGAN INDEKS PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG 2011 2013 ISSN : 1978-9602 No. Publikasi : 05310.1306 Katalog BPS : 6102002 Ukuran Buku : 16 x 21 cm Jumlah
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN II-2014
No. 40/08/36/Th.VIII, 5 Agustus 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN II-2014 PDRB Banten triwulan II tahun 2014, secara quarter to quarter (q to q) mengalami pertumbuhan sebesar 2,17 persen,
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2008
No.05/02/33/Th.III, 16 Februari 2009 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2008 PDRB Jawa Tengah triwulan IV/2008 menurun 3,7 persen dibandingkan dengan triwulan III/2007 (q-to-q), dan bila dibandingkan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN I 2017
No. 35/05/71/Th. XI, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN I 2017 PEREKONOMIAN SULAWESI UTARA TRIWULAN I 2017 TUMBUH 6,43 PERSEN Perekonomian Sulawesi Utara Triwulan I 2017 yang diukur
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI RIAU
No. 19/05/14/Th.XI, 10 Mei PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU Ekonomi Riau Tanpa Migas y-on-y Triwulan I Tahun sebesar 5,93 persen Ekonomi Riau dengan migas pada triwulan I tahun mengalami kontraksi sebesar 1,19
Lebih terperinciSURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA TRIWULAN IV-2008 Sebagai dampak dari krisis keuangan global, kegiatan dunia usaha pada triwulan IV-2008 mengalami penurunan yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT)
Lebih terperinci