PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK
|
|
- Sukarno Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta Telepon: (021) , , ; Fax: (021) mufti@bps.go.id; sundari@bps.go.id; wirawanti@bps.go.id Homepage: Badan Pusat Statistik Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta Telepon: (021) , , , Fax: (021) mufti@bps.go.id; sundari@bps.go.id; wirawanti@bps.go.id Homepage:
2 KATA PENGANTAR Perubahan inventori merupakan salah satu komponen PDB dari sisi pengeluaran. Selama ini perubahan inventori diperlakukan sebagai residual hampir di setiap propinsi. Untuk itu dalam rangka penyempurnaan data tersebut, dilaksanakan kegiatan survei yang mendukung penyusunan data perubahan inventori. Kegiatan Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 (SKSPPI-2015) dimaksudkan untuk melengkapi data perubahan inventori di Indonesia dan propinsi-propinsi terpilih yang menjadi sampel. Data yang akan diperoleh adalah data barang-barang yang menjadi inventori menurut sektor dan komoditasnya. Diharapkan dengan adanya SKSPPI-2015 akan diperoleh data yang lebih akurat serta memberikan perbaikan pola dan struktur perubahan inventori menurut komoditi suatu unit usaha pada periode tertentu. Buku Pedoman Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 ini disusun sebagai pedoman bagi pencacah dan pengawas dalam pelaksanaan lapangan untuk memperoleh hasil yang optimal. Jakarta, April 2015 Subdirektorat Neraca Modal & Luar Negeri Direktorat Neraca Pengeluaran Badan Pusat Statistik BLOK III. KETERANGAN UMUM Isian kegiatan usaha yang dilakukan harus diisi dengan sejelas-jelasnya. 1. Periksa apakah isian kegiatan usaha yang dilakukan sudah sesuai. 2. Periksa apakah isian tahun dimulainya kegiatan usaha juga sudah sesuai. 3. Untuk isian bentuk badan hukum/usaha perusahaan, hanya terisi salah satu. 4. Untuk isian status kepemilikan modal, hanya terisi salah satu. BLOK IV A. NILAI PRODUKSI, ASET, DAN PERSEDIAAN PERIODE Periksa apakah nilai produksi, aset, dan persediaan selama periode telah terisi dengan lengkap dan benar. BLOK IV B. NILAI PERSEDIAAN TRIWULANAN PERIODE Periksa apakah nilai persediaan pada tiap-tiap triwulan selama periode telah terisi dengan lengkap dan benar. BLOK V. VOLUME DAN NILAI PERSEDIAAN AKHIR TAHUN Periksa apakah isian pada blok ini sudah sesuai dengan kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan dan satuan yang digunakan sudah dalam ribuan rupiah. Blok V ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya persediaan/inventori menurut jenis komoditas pada tahun 2012, 2013, dan Perlu diperhatikan pula bahwa: Total kolom (6) Blok V = Kolom (5) Tahun 2012 Blok IVB Total kolom (8) Blok V = Kolom (5) Tahun 2013 Blok IVB Total kolom (10) Blok V = Kolom (5) Tahun 2014 Blok IVB BLOK VI. CATATAN Blok ini mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan pengisian kuesioner ini. Terteranya tanda tangan pemeriksa menandakan bahwa dia menyatakan bertanggung jawab atas keterangan dalam daftar isian Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 yang diperiksa. 2 19
3 BAB III PETUNJUK PENGAWASAN Dalam bab ini diberikan penjelasan mengenai proses pemeriksaan bagi petugas pengawas. Tujuan pengawasan adalah untuk menghindari kesalahan pengisian pada kuesioner serta menjaga konsistensi isian antar blok yang berkaitan, agar data yang diperoleh lebih konsisten, teliti dan wajar. Dengan demikian kuesioner Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 yang akan dikirim ke Badan Pusat Statistik (BPS) diharapkan sudah dalam keadaan terisi dengan benar. Uraian dalam bab ini juga diharapkan dapat digunakan oleh pengawas untuk memudahkan pelaksanaan tugasnya. Secara umum yang harus dilakukan oleh pengawas adalah: 1. Meneliti apakah isian mudah dibaca dan diletakkan pada kolom yang benar dan juga apakah isian masing-masing blok terkait sudah konsisten. 2. Meneliti apakah seluruh rincian dari masing-masing blok yang harus diisi sudah ditanyakan. 3. Periksa isian dari masing-masing rincian tersebut apakah sudah sesuai dan wajar. 4. Memeriksa kembali apakah isian nilai sudah dalam satuan yang tepat. 5. Hitung kembali apakah rincian sudah diisi dengan benar. Bila ternyata ditemukan isian jawaban yang meragukan, tanyakan ke pencacah; jika perlu lakukan pencacahan ulang. BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Periksa apakah nama propinsi, nama perusahaan dan alamat perusahaan sudah diisi dan sesuai dengan keadaan sebenarnya. 2. Nomor urut perusahaan (NUS) tidak perlu diisi. Kolom tersebut akan diisi di BPS. BLOK II. KETERANGAN PETUGAS 1. Apakah nama dan tanda tangan pencacah sudah diisi dan sesuai. 2. Periksa juga, apakah keterangan petugas pencacah dan pemeriksa sudah diisi dengan sesuai. 18 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persediaan/inventori suatu perusahaan merupakan aktiva lancar terbesar pada neraca akhir tahun, sehingga diperlukan pengukuran yang tepat untuk menjamin laporan keuangan yang akurat. Jika nilai persediaan akhir tidak benar, maka hasilnya adalah saldo-saldo dari neraca berikutnya juga terjadi kesalahan, seperti: persediaan barang dagangan, total aktiva, dan ekuitas pemilik modal. Hal ini akan menyebabkan kesalahan pada harga pokok penjualan barang dagangan dan laba bersih di dalam laporan laba rugi. Selain itu pada konteks mikro transaksi inventori menjelaskan informasi tentang posisi cadangan atau persediaan barang jadi maupun barang dalam pengerjaan (setengah jadi) perusahaan pada satu saat. Didalamnya termasuk juga barang dagangan dan barang dalam perjalanan. Sedangkan secara makro, di dalam statistik neraca nasional perubahan inventori dicakup sebagai bagian dari pembentukan modal bruto atau dikenal sebagai investasi fisik di satu wilayah. Perubahan inventori tersebut menjelaskan tentang porsi dari investasi yang telah direalisasikan dalam bentuk barang jadi maupun setengah jadi pada berbagai kegiatan ekonomi produksi. Karena nyatanya sebagian dari investasi tersebut memang direalisasikan untuk pengadaan berbagai keperluan bahan baku maupun bahan penolong/pembantu. Dengan demikian, tersedianya data tentang inventori akan menjadi informasi yang cukup penting bagi analisis investasi khususnya bagi komponen pembentukan modal, meskipun kontribusinya dalam perekonomian tidak terlalu besar. Dalam neraca nasional, perubahan inventori merupakan bagian dari Pembentukan Modal Bruto (PMB) / Investasi. Komponen PMB ini terdiri dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Perubahan Inventori (PI), dan Perubahan Barang Berharga. Dengan demikian, perubahan inventori merupakan bagian dari proses investasi. 3
4 Dalam perangkat PDB (Produk Domestik Bruto) ataupun Tabel I-O (Input- Output) inventori disajikan sebagai bagian dari konsumsi akhir (final demand), tepatnya terletak pada kuadran II dalam Tabel I-O. Selama ini pada kedua perangkat tersebut inventori diperlukan sebagai komponen residual yang di dalamnya termasuk pula perbedaan statistik. Kondisi ini menyebabkan informasi tentang inventori sulit untuk dipahami dan dianalisis lebih jauh. 2. KODE SATUAN VOLUME Secara konsep, inventori yang berbentuk persediaan barang tersebut menggambarkan tentang bagian dari output domestik maupun impor yang belum digunakan, baik untuk diproses lebih lanjut, dikonsumsi ataupun untuk tujuan dijual tanpa mengalami proses lebih lanjut. Inventori tersebut dapat berbentuk barang jadi maupun barang setengah jadi atau bahan baku (raw material). Dilihat dari sisi yang negatif, proses pengadaan inventori ini lebih dimaksudkan sebagai upaya spekulasi upaya dilakukan oleh pedagang atau bahkan produsen, dengan harapan untuk memperoleh keuntungan lebih, terutama jika diperkirakan akan terjadi kelangkaan produk di pasar. Meskipun di sisi lain inventori juga bisa menggambarkan tentang proses akumulasi produk yang berada pada pihak produsen karena produknya belum terserap oleh pasar. Dalam prakteknya produsen ataupun pedagang akan selalu berupaya untuk melakukan penumpukan barang-barang tertentu yang pada akhirnya dapat merugikan masyarakat karena barang tersebut menjadi langka di pasar. 3. KODE INVENTORI Bertolak dari pemikiran betapa pentingnya penghitungan perubahan inventori sebagai tolok ukur penghitungan produktivitas ekonomi suatu negara, maka diperlukan informasi yang lebih akurat dan lebih rinci mengenai besarnya nilai posisi barang inventori tersebut. 4 17
5 Selain itu, sumber data untuk penghitungan perubahan inventori propinsi/regional belum banyak tersedia pada subject matter sehingga penghitungannya masih berupa perkiraan kasar. Akibatnya, nilai perubahan inventori yang diperoleh dengan cara tersebut masih mengandung selisih statistik (statistical discrepancy) yang mungkin terjadi akibat kelemahan data penghitungan PDB dengan pendekatan produksi dan pengeluaran. Adapun rincian perubahan inventori meliputi bahan baku dan bahan penolong, barang dalam proses (barang dalam proses budidaya sumberdaya hayati dan barang dalam proses lainnya), barang jadi, inventori militer, dan barang-barang untuk dijual kembali. Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 bertujuan: 1. Memperoleh gambaran yang mendasar mengenai kuantitas dan nilai inventori/persediaan pada awal tahun dan akhir tahun. 2. Memperoleh data inventori, pola dan strukturnya menurut klasifikasi lapangan usaha dan jenis komoditasnya. 3. Memperoleh informasi mengenai rasio inventori terhadap nilai produksi (output) dan polanya pada sektor-sektor ekonomi. 4. Menerapkan System National Account (SNA) 2008 yang berkaitan dengan perubahan inventori. 16 5
6 2. Sasaran Penelitian Sasaran Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 adalah perusahaan pada seluruh sektor dengan cakupan utamanya ditujukan kepada perusahaan yang memiliki persediaan/inventori dan mempunyai laporan keuangan/sistem pencatatan administrasi keuangan yang baik. Perusahaan adalah suatu unit usaha yang terletak pada suatu lokasi tertentu dan dikelola/diselenggarakan secara komersil dengan tujuan menghasilkan barang/jasa serta mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai kegiatan produksinya. Propinsi terpilih pada Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 terdiri dari 12 propinsi yaitu: Aceh, Sumut, Sumsel, Jabar, Jateng, Jatim, Banten, Bali, Kalbar, Kaltim, Sulteng, dan Sulsel. Secara rinci alokasi jumlah perusahaan masing-masing propinsi disesuaikan keadaan propinsi. 3. Rancangan Penarikan Sampel Penarikan sampel pada Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 dilakukan secara purposive, namun tetap mempertimbangkan keadaan responden mengenai dapat tidaknya perusahaan memberikan data secara rinci. Penggantian responden dapat dilakukan atas persetujuan penanggung jawab pelaksana harian (koordinator) dengan memperhatikan hal-hal antara lain: sektor yang sama, keterwakilan usaha/ perusahaan dalam sektor, besar kecilnya usaha dan sebagainya. 4. Pelaksanaan Lapangan dan Jadwal Kegiatan Pelaksanaan SKSPPI-2015 pada setiap propinsi terpilih akan dilakukan oleh petugas yang ditunjuk oleh Kabid. Nerwilis propinsi terkait. Untuk pelaksanaan pencacahan dapat dilakukan oleh Kepala Seksi dan atau Staf Inti Nerwilis, atau Mitra yang ditunjuk dengan surat penugasan dengan pendidikan minimal D3/S1 sederajat. Sedangkan selaku pengawas/pemeriksa adalah Kepala Seksi dan atau Staf Inti Nerwilis yang ditunjuk. Kuesioner hasil pencacahan lapangan sebelum dikirim ke BPS Pusat, dilakukan pemeriksaan oleh Kepala Seksi dan atau Staf Inti Nerwilis. 6 15
7 Kuesioner yang telah diterima di BPS Pusat selanjutnya akan dilakukan editing dan validasi oleh staf Subdit Neraca Modal dan Luar Negeri yang selanjutnya akan diolah dengan sistem komputerisasi. Petugas pencacah yang telah diberikan surat tugas akan mendatangi perusahaan yang terpilih menjadi sampel. Apabila pada saat pencacahan perusahaan yang terdapat dalam daftar sampel tidak ditemukan, tutup, dll, maka dilakukan penggantian sampel dengan cara mencari perusahaan pengganti dengan sektor yang sama dan skala perusahaan hampir sama. Setiap perusahaan yang menjadi sampel akan didatangi oleh petugas sebanyak 2 (tiga) kali kunjungan. Pelaksanaan pencacahan lapangan mulai dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juni tahun 2015 yang akan diawali dengan latihan petugas lapangan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat jadwal pelaksanaan lapangan sebagai berikut: Persiapan dan Perencanaan 1. Penyusunan metodologi, pedoman pencacahan, Jan-Feb 2015 dan daftar isian 2. Penggandaan pedoman pencacahan dan daftar isian Maret Pengiriman dokumen ke daerah April Pelatihan instruktur April Pelatihan pencacah daerah Mei 2015 Pelaksanaan 1. Pengambilan sampel Mei Pencacahan Mei-Juni Pemeriksaan dan pengawasan Juni-Juli Pengiriman dokumen ke pusat Juli-Agustus 2015 Pengolahan 1. Penyusunan program komputer Juni Pengolahan pra komputer Juli Pengolahan komputer Agt Tabulasi dan pengetikan Sept Laporan hasil Sep Nov
8 5. Rancangan kuesioner Adapun kode tersebut antara lain: Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 dirancang untuk mendapatkan informasi mengenai kuantitas dan nilai inventori/persediaan pada awal tahun dan akhir tahun menurut jenis komoditas dan klasifikasi lapangan usaha yang disesuaikan dengan System of National Accounts (SNA) KODE KOMODITAS Kuesioner Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 ini terdiri dari 6 blok. Blok I merupakan keterangan tempat. Blok II adalah isian untuk keterangan petugas. Blok III merupakan keterangan umum perusahaan seperti kegiatan utama, tahun dimulainya kegiatan usaha, badan hukum, dan status kepemilikan modal. Blok IV A mencatat seluruh nilai produksi yang dihasilkan, nilai aset, dan nilai persediaan pada tahun 2012, 2013, dan Blok IV B mencatat total nilai persediaan secara triwulanan pada tahun 2013 dan Blok V mengenai volume dan nilai persediaan/inventori selama tahun 2012, 2013, dan Blok VI merupakan blok catatan yang berisikan hal-hal penting yang terjadi di perusahaan. 6. Tabel Alokasi Sampel SKSPPI 2015 No. Propinsi Sampel No. Propinsi Sampel 1. Aceh Banten Sumatera Utara Bali Sumatera Selatan Kalimantan Barat Jawa Barat Kalimantan Timur Jawa Tengah Sulawesi Tengah Jawa Timur Sulawesi Selatan
9 Blok V memberikan informasi mengenai volume dan nilai persediaan akhir tahun 2012, 2013, dan Blok ini terdiri dari 10 kolom, yaitu: BAB II KONSEP/DEFINISI DAN PETUNJUK UMUM PENGISIAN Kolom 1 = nomor urut Kolom 2 = kolom nama dan kode komoditas (3 digit) Kolom 3 = berisi mengenai informasi satuan volume Kolom 4 = kode inventori Kolom 5 = volume persediaan tahun 2012 Kolom 6 = nilai persediaan dalam ribuan rupiah tahun 2012 Kolom 7 = volume persediaan tahun 2013 Kolom 8 = nilai persediaan dalam ribuan rupiah tahun 2013 Kolom 9 = volume persediaan tahun 2014 Kolom 10 = nilai persediaan dalam ribuan rupiah tahun 2014 Persediaan pada blok ini diisi sesuai dengan kode komoditas, kode satuan volume dan kode inventori. Isikan komoditas yang menjadi persediaan sesuai dengan kodenya. Sedangkan kolom volume diisi sesuai dengan banyaknya volume persediaan yang dimiliki perusahaan. Nilai persediaan dituliskan dalam satuan ribu rupiah. Catatan: Jika responden tidak bersedia merinci komoditas persediaan yang dimiliki, maka jenis komoditas dicatat sesuai dengan kode inventori (3) pada kuesioner halaman 5 atau buku pedoman halaman 17, yang terdiri dari: 1. Bahan baku 2. Barang dalam proses 3. Barang jadi 4. Suku cadang (sparepart) Konsep dan definisi yang dijelaskan dalam bab ini hanya garis besarnya saja, karena sebagian konsep dan definisi telah disajikan dalam kuesioner. Hal ini dimaksudkan agar pencacah lebih mudah menjelaskan rincian pertanyaan yang ada di kuesioner kepada responden. Sehingga isian pada kuesioner diharapkan tidak ada yang terlewat. 1. BLOK I. KETERANGAN TEMPAT Blok ini mencatat keterangan tempat dimana perusahaan/usaha tersebut berada. 2. BLOK II. KETERANGAN PETUGAS Blok ini untuk mencatat keterangan petugas lapangan. Tujuan blok ini untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab dalam pengisian kuesioner dan kapan dilakukan pencacahan/pemeriksaan. 3. BLOK III. KETERANGAN UMUM Blok ini untuk mencatat keterangan umum perusahaan, seperti kegiatan utama, tahun dimulainya usaha, bentuk badan hukum serta status kepemilikan modal. Kegiatan utama adalah kegiatan memproduksi barang dan jasa yang menimbulkan pendapatan/output terbesar bagi perusahaan. Perusahaan/usaha adalah suatu unit usaha yang diselenggarakan/dikelola secara komersial dengan tujuan menghasilkan barang dan jasa, terletak pada suatu lokasi tertentu dan mempunyai catatan administrasi sendiri mengenai kegiatan produksinya, atau ada seseorang/lebih yang bertanggung jawab atas resiko usaha. Dengan kata lain, perusahaan didefinisikan sebagai suatu unit usaha yang berbadan hukum dan bertujuan mendapatkan keuntungan. Tahun dimulainya usaha adalah tahun pertama kali perusahaan melakukan operasi kegiatan usaha secara komersil. Bentuk badan hukum adalah status badan hukum yang telah dimiliki oleh suatu kegiatan usaha yang dikeluarkan oleh notaris atau berdasarkan suatu keputusan dari pejabat yang berwenang. Sedangkan status kepemilikan modal disini adalah status kepemilikan modal yang dimiliki oleh perusahaan, apakah termasuk BUMN/BUMD, swasta nasional, dan swasta asing. 12 9
10 4. BLOK IV A. NILAI PRODUKSI DAN ASET TAHUN Nilai produksi adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan baik untuk dijual/digunakan sendiri. Nilai produksi sektor perdagangan merupakan selisih antara nilai jual dan nilai beli barang yang diperdagangkan dikurangi dengan biaya angkut barang dagangan yang dikeluarkan oleh pedagang. Termasuk juga penerimaan dari jasa perdagangan (konsinyasi/titip jual). Nilai aset yang dicatat di blok IV ini adalah nilai aset menurut harga perolehan. Aset adalah harta berwujud yang digunakan dalam proses produksi untuk penyediaan barang/jasa, atau untuk disewakan kepada pihak lain atau tujuan lainnya selama lebih dari satu periode. Aset mempunyai peranan yang sangat penting karena mempunyai nilai yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan komponen neraca lainnya. Secara umum pada neraca, aset biasanya dikelompokkan menjadi aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar diantaranya: kas, piutang, investasi jangka pendek, persediaan, dsb. Sedangkan aset tidak lancar diantaranya: aset pajak tangguhan, aset tetap, aset lainnya, dsb. Contoh nilai produksi (output), aset, dan persediaan dalam laporan keuangan: Nilai produksi/output Nilai Aset dan Persediaan 5. BLOK IV B. NILAI PERSEDIAAN TRIWULANAN TAHUN Blok ini mencatat besarnya total persediaan/inventori selama triwulan I, II, III dan IV tahun Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui pola pergerakan persediaan secara triwulanan. 6. BLOK V. VOLUME DAN NILAI INVENTORI/PERSEDIAAN SELAMA TAHUN Blok V dimaksudkan untuk mengetahui besarnya persediaan/inventori menurut komoditas pada akhir tahun 2012, 2013, dan Persediaan merupakan hasil produksi yang belum dikonsumsi atau terserap oleh berbagai aktivitas ekonomi dan merupakan bagian dari aktiva atau harta (aset) lancar perusahaan. Menurut konsep SNA 2008 perubahan inventori dihitung dari nilai inventori yang masuk dikurangi nilai pengambilan inventori serta barang yang hilang/rusak selama periode akuntansi
PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK
PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon:
Lebih terperinciPEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2012) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK
PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2012) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon:
Lebih terperinciSURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Negara Tahun
Lebih terperinciPENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017
RAHASIA MI-07 A APBN REPUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal (fixed asset)
Lebih terperinciSURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH
V-BUMD15 REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2013-2014 1. Daftar isian ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai profil dari Perusahaan BUMD Tahun 2013-2014.
Lebih terperinciPenyusunan Matriks PMTB Tahun 2015
RAHASIA MI-07A APBN REPUBLIK INDONESIA Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Data investasi yang dibiayai oleh APBN. 2. Realisasi belanja modal
Lebih terperinciSURVEI KHUSUS DANA PENSIUN DAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN (SKDPP) TAHUN 2013
REPUBLIK INDONESIA SURVEI KHUSUS DANA PENSIUN DAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN (SKDPP) TAHUN 2013 KUESIONER KHUSUS PERUSAHAAN DANA PENSIUN PEMBERI KERJA Tujuan: Survei ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
Lebih terperinciSURVEI KHUSUS DANA PENSIUN DAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN (SKDPP) TAHUN 2013
REPUBLIK INDONESIA SURVEI KHUSUS DANA PENSIUN DAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN (SKDPP) TAHUN 2013 KUESIONER KHUSUS PERUSAHAAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN Tujuan: Survei ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
Lebih terperinciSURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013
R A H A S I A SKPS 2013 SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013 I. Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: 1. Karakteristik korporasi/perusahaan swasta non finansial,
Lebih terperinciSurvei Khusus Sistem Neraca Nasional Indonesia, 2007
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Khusus Sistem Neraca Nasional Indonesia, 2007 ABSTRAKSI Data mengenai inventor dikenal sebagai bagian dari investasi fisik yang belum tersaji oleh subjeck matter. Sementara
Lebih terperinciPenyusunan Komponen PMTB dan Perubahan Inventori pada PDB menurut Pengeluaran, 2015
BADAN PUSAT STATISTIK Penyusunan Komponen PMTB dan Perubahan Inventori pada PDB menurut Pengeluaran, 2015 ABSTRAKSI Bergeraknya perekonomian suatu wilayah/negara pada dasarnya ditentukan oleh 2 (dua) faktor
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pegadaian Tahun 2010-2011.
Lebih terperinciPenyusunan Komponen PMTB dan Perubahan Inventori pada PDB menurut Pengeluaran, 2016
BADAN PUSAT STATISTIK Penyusunan Komponen PMTB dan Perubahan Inventori pada PDB menurut Pengeluaran, 2016 ABSTRAKSI Bergeraknya perekonomian suatu wilayah/negara pada dasarnya ditentukan oleh 2(dua) faktor
Lebih terperinciPENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA
BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 215 TAHUNAN Industri Mikro Industri Kecil 2-digit KBLI: - 1-2 VIMK15-S2 BLOK I. KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK15-DS2)
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan Syariah Tahun
Lebih terperinciPT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)
NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pegadaian Tahun 2011-2012.
Lebih terperinciSurvei Industri Besar dan Sedang Tahunan, 2015
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan, 2015 ABSTRAKSI Peranan nilai tambah industri manufaktur dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) masih cukup dominan baik sebelum, pada
Lebih terperinciBLOK I: PENGENALAN TEMPAT
REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK INDUSTRI MIKRO - 1 INDUSTRI KECIL - 2 KODE KBLI 2 digit BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (3) 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Nomor
Lebih terperinciSurvei Industri Besar dan Sedang Tahunan, 2014
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan, 2014 ABSTRAKSI Peranan nilai tambah industri manufaktur dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) masih cukup dominan baik sebelum, pada
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL
R A H A S I A REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 TRIWULAN I Januari Maret BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA
KATA PENGANTAR Survei Industri Besar dan Sedang Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari survei Industri Besar dan Sedang tahun sebelumnya. Buku Pedoman Pengawas ini dibuat untuk pelaksanaan lapangan di tingkat
Lebih terperinciTABEL 1 LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA (Persentase) Triw I 2011 Triw II Semester I 2011 LAPANGAN USAHA
No. 01/08/53/TH.XIV, 5 AGUSTUS PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TRIWULAN II TUMBUH 5,21 PERSEN Pertumbuhan ekonomi NTT yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan II tahun
Lebih terperinciPENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017
RAHASIA MI-05 A KENDARAAN (SAMSAT) REPUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal
Lebih terperinciSURVEI KHUSUS TRIWULANAN NERACA PRODUKSI LAPANGAN USAHA BARANG
SURVEI KHUSUS TRIWULANAN NERACA PRODUKSI LAPANGAN USAHA BARANG 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Pertumbuhan ekonomi mengindikasikan adanya perubahan kondisi ekonomi yang lebih baik dan adanya
Lebih terperinciPenyusunan Matriks PMTB Tahun 2015
RAHASIA MI-04 Eksplorasi REPUBLIK INDONESIA Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Data nilai investasi kegiatan eksplorasi dan evaluasi menurut
Lebih terperinciBLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS)
REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 213 BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN II : APRIL - JUNI VIMK13-S2 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan Konvensional
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pembiayaan dan
Lebih terperinciPENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017
RAHASIA MI-01 PERKEBUNAN REPUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal (fixed
Lebih terperinciSURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS
RAHASIA SPIK 2014 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS TAHUN 2014 Tujuan Survei Dasar Hukum Memperoleh informasi atau indikasi umum kondisi perusahaan dan bisnis
Lebih terperinciSurvei Triwulanan Kegiatan Usaha Sektor Perdagangan dan Jasa, 2009
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Sektor Perdagangan dan Jasa, 2009 ABSTRAKSI PDB disusun dalam periode tahunan dan triwulanan. Penyusunan PDB memerlukan data dari statistik sektoral
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pedagang Valuta Asing
Lebih terperinciBLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS)
REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL VIMK12-S 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS) (2) (3) 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kabupaten/Kota *) Kecamatan
Lebih terperinciPENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017
RAHASIA MI-05 B KENDARAAN (DISHUB) REPUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pedagang Valuta Asing
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. 07 November 2016
BADAN PUSAT STATISTIK 07 November 2016 Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah (Produk Domestik Regional Bruto) Indeks Tendensi Konsumen 7 November 2016 BADAN PUSAT STATISTIK Pertumbuhan
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2015
SKSIP 2015 BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2015 Subdirektorat Neraca Pemerintah dan Badan Usaha Direktorat Neraca Pengeluaran Badan Pusat Statistik, Republik
Lebih terperinciProduk Domestik Bruto Indonesia Menurut Pengeluaran, 2017
BADAN PUSAT STATISTIK Produk Domestik Bruto Indonesia Menurut Pengeluaran, 2017 ABSTRAKSI Produk Domestik Bruto (PDB) menurut pengeluaran dan PDB menurut lapangan usaha merupakan suatu bentuk tampilan
Lebih terperinciPenyusunan Matriks PMTB Tahun 2015
RAHASIA MI-01 Perkebunan REPUBLIK INDONESIA Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal (fixed
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) BLOK II: KETERANGAN USAHA
SKP13-S REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2013 BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) (2) 1. Provinsi : 2. Kabupaten/Kota*) : 3. Kecamatan : 4. Desa/Kelurahan*) : 5. Nomor
Lebih terperinciProduk Domestik Bruto Indonesia Menurut Pengeluaran, 2015
BADAN PUSAT STATISTIK Produk Domestik Bruto Indonesia Menurut Pengeluaran, 2015 ABSTRAKSI Produk Domestik Bruto (PDB) menurut pengeluaran dan PDB menurut lapangan usaha merupakan suatu bentuk tampilan
Lebih terperinciSURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2014
RAHASIA SMAK2014M REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2014 Tujuan Survei Dasar Hukum Kerahasiaan Kewajiban : Mendapat gambaran tentang transaksi ekspor-impor antar
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2017
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/08/18/Th.VII, 7 Agustus 2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN II-2017 SEBESAR
Lebih terperinciPT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)
NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/02/18 TAHUN VII, 6 Februari 2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 SEBESAR
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (1) (2) (3)
REPUBLIK INDONESIA R A H A S I A SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 214 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL IM IK Kode 2-digit KBLI - 1-2 VIMK14-S2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Provinsi
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017 A. Penjelasan Umum 1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) I-2017 No. 27/05/94/Th. VII, 5 Mei 2017 Indeks Tendensi
Lebih terperinciDestinasi Impor, 2011
BADAN PUSAT STATISTIK Destinasi Impor, 2011 ABSTRAKSI Tabel Input Output Indonesia menggambarkan hubungan antar pelaku usaha dan institusi pengguna akhir dalam perekonomian. Hubungan antar pelaku ekonomi
Lebih terperinciSurvei Khusus Perusahaan Swasta Nonfinansial (SKPS) Tahun 2014
S K P S 2014 BUKU PEDOMAN PENCACAHAN Survei Khusus Perusahaan Swasta Nonfinansial (SKPS) Tahun 2014 Subdirektorat Neraca Pemerintah dan Badan Usaha Direktorat Neraca Pengeluaran Badan Pusat Statistik,
Lebih terperinciBLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS)
REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 213 BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I : JANUARI - MARET VIMK13-S1 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN
Lebih terperinciSURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2013
RAHASIA SMAK2013D REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2013 Tujuan Survei Dasar Hukum Kerahasiaan Kewajiban : Mendapat gambaran tentang transaksi ekspor-impor antar
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2003
No. 12/VII/16 Februari 2004 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2003 PDB INDONESIA TAHUN 2003 TUMBUH 4,10 PERSEN! PDB Indonesia selama tahun 2003 meningkat sebesar 4,10 persen dibandingkan tahun 2002.
Lebih terperinciKatalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan. INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK
Katalog BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2014-2016 http://www.bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL
Lebih terperinciPENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017
RAHASIA MI-03 PETERNAKAN REPUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal (fixed
Lebih terperinciSurvei Khusus dana Pensiun dan Perusahaan Pembiayaan, 2011
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Khusus dana Pensiun dan Perusahaan Pembiayaan, 2011 ABSTRAKSI Dana pensiun memiliki peran serta yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam kegiatan investasinya.
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi
PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK 2014 Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan dan Sasaran... 2 1.3. Ruang
Lebih terperinciPENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017
RAHASIA MI-08 HAKI REPUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal (fixed asset)
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA VKR 2011 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Kelurahan / Desa *) : 5. No. Registrasi
Lebih terperinciPenyusunan Matriks PMTB Tahun 2015
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA MI-05A Kendaraan (SAMSAT) Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: Penambahan modal tetap bruto dalam bentuk kendaraan jalan
Lebih terperinciTRIWULAN IV. BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS)
VIMK11-S REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK TRIWULAN IV ( OKTOBER - DESEMBER ) 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS) (1) (2) (3) 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kabupaten/Kota *)
Lebih terperinciSurvei Khusus Studi Penyusunan Stok Kapital, 2011
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Khusus Studi Penyusunan Stok Kapital, 2011 ABSTRAKSI Barang modal atau kapital merupakan salah satu faktor produksi (selain tenaga kerja) yang memegang peranan penting dalam
Lebih terperinciPenyusunan Nilai Tambah Lapangan Usaha Barang Triwulanan 2010=100, 2015
BADAN PUSAT STATISTIK Penyusunan Nilai Tambah Lapangan Usaha Barang Triwulanan 2010=100, 2015 ABSTRAKSI PDB merupakan indikator yang digunakan untuk melihat pertumbuhan perekonomian Indonesia. Dalam menyusun
Lebih terperinciSurvei Triwulanan Kegiatan Usaha Perdagangan, 2012
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Perdagangan, 2012 ABSTRAKSI Pada tahun 2012, Sub Direktorat Statistik Perdagangan Dalam Negeri akan kembali melaksanakan STKU, dimana untuk tahun
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2015 KIP 1) : F BLOK I KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1 Provinsi : 2 Kabupaten / Kota 2) : 3 Kecamatan : 4 Desa / Kelurahan 2) : 5 No Blok
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Ini sesuai dengan pembagian yang digunakan dalam penghitungan Produk
17 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan/lapangan usaha. Dalam penghitungan PDRB, seluruh lapangan
Lebih terperinci1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900
NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
NERACA KONSOLIDASI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA KETERANGAN 2006 2007 2008 AKTIVA AKTIVA TETAP (NETTO) 2,482,713,066,583 2,518,816,537,493 2,492,265,069,386 Aktiva Tetap (Bruto) 3,348,544,604,735
Lebih terperinciKuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015
RAHASIA NUS MI-09 Konstruksi REPUBLIK INDONESIA Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Data biaya ijin mendirikan bangunan menurut jenis
Lebih terperinci(PMTB) DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ACEH TAHUN
KONTRIBUSI INVESTASI SWASTA TERHADAP PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO (PMTB) DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ACEH TAHUN 2010 2014 Pendahuluan Dalam perhitungan PDRB terdapat 3 pendekatan, yaitu
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum No. 11/02/94/Th. VII, 6 Februari 2017 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan
Lebih terperinciSIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Phone:
SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK http://mahsina1.wordpress.com Email: Mahsina_se@hotmail.com Phone: +62-82115522262 Pengertian Siklus Keuangan Siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi
Lebih terperinciM E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik
M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta
Lebih terperinciPenyusunan Matriks PMTB Tahun 2015
RAHASIA MI-03 Peternakan REPUBLIK INDONESIA Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal (fixed
Lebih terperinciLaporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006
43 Lampiran 1 Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan Realisasi I PENDAPATAN DAERAH 1.142.122.565.100 1.153.474.367.884
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja.
KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa dalam Survei Usaha Terintegrasi 2005 (SUSI05) digunakan sebagai petunjuk dan pegangan bagi para pengawas dalam melakukan pengawasan/pemeriksaan terhadap hasil
Lebih terperinciSurvei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2008
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2008 ABSTRAKSI Indeks produksi Industri Bulanan merupakan indikator ekonomi makro tersebut dimaksdukan untuk dapat dijadikan sebagai suatu
Lebih terperinciLAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) Lampiran i Lampiran ii PT ANGKASA PURA II NERACA 31 DESEMBER 2006-2009 Rp 2009 2008 2007 2006 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2.185.119.290.152
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Indeks Tendensi Konsumen Provinsi Bengkulu Triwulan III-2017 No. 71/XI/17/VII, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI BENGKULU Indeks Tendensi Konsumen Provinsi Bengkulu Triwulan III - 2017 Indeks
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2013 KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Provinsi : Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 5. No. Registrasi
Lebih terperinciSurvei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Jasa, 2015
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Jasa, 2015 ABSTRAKSI Data PDB/PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi yang telah rutin diterbitkan oleh BPS setiap triwulanan. Dalam penyusunan
Lebih terperinciKuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015
RAHASIA NUS MI-08 HAKI REPUBLIK INDONESIA Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Investasi dalam bentuk kekayaan intelektual yang terjadi
Lebih terperinciDATA SOSIAL EKONOMI STRATEGIS. April 2017
DATA SOSIAL EKONOMI STRATEGIS April 2017 2 Data Sosial Ekonomi Strategis April 2017 Ringkasan Indikator Strategis Pertumbuhan Ekonomi Inflasi Perdagangan Internasional Kemiskinan & Rasio Gini Ketenagakerjaan
Lebih terperinciCatatan 31 Maret Maret 2010
NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2013 SEBESAR -3,30 PERSEN
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2013 SEBESAR -3,30 PERSEN No. 44/08/34/Th. XV, 2 Agustus 2013 Pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada
Lebih terperinciPenyusunan Matriks PMTB Tahun 2015
RAHASIA MI-02 Hortikultura REPUBLIK INDONESIA Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal (fixed
Lebih terperinciPT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka
Lebih terperinciPEDOMAN PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN PENYAJIAN LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK TAHUN 2016
PEDOMAN PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN PENYAJIAN LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN PENYAJIAN LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Usaha Koperasi Simpan Pinjam Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi perekonomian dan merebaknya arus informasi yang turut menunjang pembangunan negara kita dewasa ini, banyak bermunculan perusahaan- perusahaan
Lebih terperinciLihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 09/02/61/Th. XIII, 10 Februari 2010 PEREKONOMIAN KALIMANTAN BARAT TAHUN 2009 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2009 meningkat 4,76 persen dibandingkan
Lebih terperinciBLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SKTh 2012 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Provinsi : 2. Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 2) 5. No.
Lebih terperinciSurvei Khusus Lembaga Non Profit, 2011
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Khusus Lembaga Non Profit, 2011 ABSTRAKSI Dalam suatu perekonomian, keberadaan Lembaga Nirlaba menjadi pelengkap dari berbagai pelaku ekonomi lainnya. Untuk memperoleh keterangan
Lebih terperinciC. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.1. Aset Lancar
Aset Lancar Rp287.181.100,00 C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.1. Aset Lancar Nilai Aset Lancar per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masingmasing sebesar Rp287.181.100,00 dan Rp86.787.400,00.
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SKTh 2012 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 5. No.
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN III TAHUN 2016 SEBESAR 109,22
No. 66/11/17/VI, 7 November 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN III TAHUN 2016 SEBESAR 109,22 A. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan III-2016 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) triwulan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN IV TAHUN 2013
BPS PROVINSI LAMPUNG No.06/02/18/Th.XIV, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN IV TAHUN 2013 EKONOMI LAMPUNG TUMBUH 5,97 PERSEN SELAMA TAHUN 2013 Sebagai dasar perencanaan pembangunan ekonomi
Lebih terperinci