BAB 5 ANALISA INDUSTRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 5 ANALISA INDUSTRI"

Transkripsi

1 BAB 5 ANALISA INDUSTRI Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model Porter s Five Forces untuk memberikan informasi mengenai situasi industry yang ada. Berikut adalah gambar model Porter s Five Forces: Potential Supplier Bargaining power of li Threat of new entrants Industry Competitor Rivalry among existing firms Threat of substitute Substitutes Bargaining power of Gambar 5.1 Porter s 5 Forces Buyers Model Porter s 5 Forces menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu usaha, yaitu : 5.1. Rivalry among existing firms Secara umum persaingan antara industry furniture cukup tinggi, hal ini dikarenakan banyaknya entity bisnis yang bergerak di bidang ini. Mulai dari perindutrian skala kecil/rumah tangga hingga skala besar seperti merek-merek Da Vinci, Olympic, Ligna, dll. Produk-produk tersebut telah memiliki brand image yang kuat di masyarakat karena telah lebih dulu memulai bisnisnya dibanding Bramante Furniture. Da Vinci, sebagai produk furniture mewah berada pada segmen golongan masyarakat atas hingga atas-atas, dimana golongan tersebut tidak terlalu memikirkan harga dari suatu produk namun value yang didapatkan. Prestige dari sebuah produk Da Vinci telah melekat dalam benak masyarakat, sehingga hal ini menjadikan kesulitan atau ancaman bagi PT XYZ untuk memasarkan produknya. 23

2 24 Bramante Furniture, sebagai sebuah usaha bisnis yang menggunakan bahan baku alternatif selain kayu, plastik dan logam, akan membuka pasar baru mengenai industry furniture yang berbahan baku ramah lingkungan. Dengan demikian akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan disbanding usaha sejenis. Namun, disisi lain hal ini merupakan sebuah tantangan karena diperlukan edukasi lebih lanjut mengenai pentingnya pencarian dan penggunaan bahan baku alternatif dalam kehidupan sehari-hari. Belum meluasnya informasi mengenai bambu laminasi dan perusahaan di Indonesia turut memberikan peluang bagi perkembangan bisnis ini dengan menempatkan perusahaan dalam kondisi pasar blue ocean yang masih minim akan pesaing dengan menggunakan bahan baku dari bambu laminasi Threat of New Entrants Untuk membuat atau mendirikan industry furniture tantangan pertama yang harus dihadapi adalah pemodalan, mengingat faktor tersebut merupakan salah satu sumber daya yang terbatas. Dalam kasus Bramante Furniture ini, yang mana memiliki target konsumen di golongan menengah atas. Maka diperlukan modal yang cukup besar, mengingat untuk mendapatkan pangsa pasar di golongan ini terbilang cukup eksklusif. Dimana pada umumnya orang yang tergolong menengah atas tersebut, hanya akan tertarik terhadap sebuah produk yang di jual pada tempat, cara, lokasi, dan fasilitas yang membutuhkan modal cukup besar Bargaining power of buyers Konsumen memiliki bargaining power yang relative kecil. Hal ini dikarenakan, saat ini industry furniture yang menggunakan bahan baku dari bambu laminasi sangatlah jarang khususnya di Indonesia Bargaining power of suppliers Dikarenakan Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, dimana banyak memiliki sebaran populasi bamboo hamper di seluruh wilayah membuat daya tawar supplier menjadi rendah.

3 Threat of substitute products Furniture saat ini dapat dibuat dari berbagai macam bahan, mulai dari kayu, rotan, logam, plastik, beton, dll. Saat ini merupakan sebuah ancaman yang cukup besar bagi Bramante Furniture, karena masyarakat Indonesia telah terbiasa menggunakan produk furniture yang berbahan baku seperti disebutkan sebelumnya. Namun, bila dilihat untuk kebutuhan jangka panjang, maka ancaman akan produk substitusi tersebut menjadi moderate. Mengingat sumber daya furniturnya terutama kayu dan rotan sudah mulai menipis. Hal ini bias mengakibatkan jarangnya dan kesulitan mendapatkan bahan baku di masa akan dating. Sehingga harga yang mereka patok akan naik.

4 BAB 6 ANALISA INTERNAL Analisis internal berguna dalam mengevaluasi faktor-faktor strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) yang terdapat dalam PT. XYZ, yang selanjutnya akan menggunakan Model Rantai Nilai (Value Chain Model). 6.1 Analisa SWOT Strength PT. XYZ memiliki keunggulan produk desain yang fleksibel sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga tidak diproduksi secara missal dan hanya dimiliki oleh pemesan saja, serta penggunaan bahan baku bambu laminasi yang ikut serta menjaga lingkungan. Finishing dan packaging yang sangat baik dan kekuatan setara dengan kayu jati kemudian dipadu dengan sistem pelayanan terbaik untuk setiap konsumen Weakness Minimnya informasi dan pengetahuan mengenai bambu laminasi membuat PT XYZ harus melakukan pembuatan wacana mengenai apa dan bagaimana bambu laminasi Opportunity Pangsa pasar yang masih cukup luas dan minimnya pesaing untuk produsen furnitur yang berbahan baku bambu laminasi sebagai produk alternatif bagi konsumen memberikan peluang cukup besar bagi PT. XYZ Threat Produk-produk furniture mewah yang pada umumnya adalah produk impor dan furniture kayu jati menjadi ancaman bagi PT XYZ, mengingat mereka telah memiliki image di masyarakat. 26

5 Strategi Bisnis Strategi bisnis yang dilaksanakan PT. XYZ adalah strategi diferensiasi dan fokus. Strategi diferensiasi dilaksanakan dengan pemberian alternatif furnitur pilihan bagi konsumen dengan bahan baku bambu laminasi selain dari bahan baku kayu, rotan, dan logam; merupakan customized product sehingga sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen dan tidak banyak diproduksi dan tidak umum. Oleh sebab itu, untuk mendukung strategi diferensiasi tersebut maka dalam perancangan strategi fokus dilaksanakan dengan membidik niche market yaitu target market dengan golongan menengah-atas hingga atas. Dengan memilih target market ini diharapkan margin yang didapat tinggi. Pembahasan lebih mendalam mengenai pelayanan yang akan diberikan PT. XYZ kepada konsumen akan dibahas pada bab selajutnya di Business Plan ini. 6.3 Value Chain Model Dalam menciptakan proses nilai ini dibagi aktivitas-aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas-aktivitas pendukung (supporting activities). Aktivitas utama terdiri dari : (1) aktivitas penelitian dan pengembangan (litbang atau R&D), (2) aktivitas produksi (production activitiy), (3) aktivitas pemasaran dan penjualan (marketing and sales activities), (4) aktivitas layanan purna-jual (after-sales service activity). Aktivitas-aktivitas pendukung terdiri dari: (1) aktivitas pengelolaan material (material management activity), (2) aktivitas sumber daya manusia (human resource activity), (3) aktivitas keuangan (financial activity), dan (4) infrastruktur perusahaan (company infrastructure). a) Aktivitas-aktivitas Utama dalam Penciptaan Nilai PT. XYZ merupakan perusahaan furnitur yang menggunakan bahan baku bambu laminasi. Produk furnitur memberikan nilai tambah bagi konsumen

6 28 yang peduli terhadap lingkungan akibat penebangan hutan kayu dan pilihan furnitur alternatif dimana kualitasnya setara dengan kayu jati. Aktivitas utama dalam penciptaan nilai pada PT. XYZ diawali dengan aktivitas penelitian dan pengembangan (R&D) yang dimulai dengan mengetahui dan perancangan desain furnitur yang diminati oleh konsumen, dikarenakan produk yang dihasilkan PT. XYZ merupakan customized product, sehingga konsumen dapat terpenuhi keinginannya dan furnitur dengan desain tersebut hanya dimiliki oleh satu konsumen. Aktivitas produksi di PT. XYZ berlangsung dari senin-sabtu sepanjang ada pemesanan dari konsumen, jadi sifat produksi PT. XYZ adalah make to order. Uraian yang lebih lengkap terdapat dalam bagian perencanaan produk dan operasional yang berada dalam business plan ini. Aktivitas pemasaran dilaksanakan untuk memperoleh konsumen yang memesan furnitur. Aktivitas ini akan dijalankan dengan beberapa cara, seperti melalui katalog yang akan dibagikan kepada calon konsumen dimana menjelaskan mengenai prosedur pemesanan produk furnitur PT. XYZ, dan juga melalui website dimana terpampang informasi yang lebih komprehensif dan sebagai media interaksi komunikasi dengan konsumen. Uraian perencanaan pemasaran juga terdapat dalam business plan ini. Aktivitas pelayanan purna-jual bermanfaat dalam memberikan benefit lebih bagi konsumen serta mempertahankan loyalitas konsumen dengan menjaga kepuasan mereka. Akitivitas ini memberikan jaminan garansi dan dapat tempat untuk konsultasi tambahan konsumen dengan desainer produk yang dihasilkan PT. XYZ melalui telepon, fax, dan . b) Aktivitas-Aktivitas Pendukung Aktivitas ini dilakukan untuk mendukung aktivitas-aktivitas utama agar tetap berjalan dengan baik. Hal ini dimulai dengan aktivitas pengelolaan material dengan mempersiapkan komputer dengan software pendukung, bahan baku, air minum, dan lain-lain. Kebutuhan pendukung tersebut didapat melalui supplier tertentu sesuai kebutuhan. Kegiatan ini dilakukan secara reguler sesuai kebutuhan yang diperlukan sehingga tidak terbuang percuma sebagai inventory. Uraian lebih lengkap mengenai aktivitas pengelolaan

7 29 material terdapat dalam perencanaan produksi dan operasional yang juga terdapat dalam business plan ini. Aktivitas sumber daya meliputi pekerja produksi, desainer, dan karyawan lainnya yang terdapat dalam perusahaan. Dikarenakan produk yang dihasilkan merupakan customized product bukan mass production maka karyawan yang diperlukan pada awalnya tidak terlalu banyak. Uraian lebih lengkap terdapat dalam bagian perencanaan sumber daya manusia dalam business plan ini. Aktivitas keuangan meliputi pendapatan dan biaya yang terjadi pada perusahaan. Pendapatan yang didapat berasal dari konsumen yang dimulai dari proses konsultasi dan pembayaran produk PT. XYZ setelah diterima oleh konsumen. Penetapan harga yang tinggi dikarenakan target market yang dituju adalah kelas menengah-atas hingga atas karena customized product yang dihasilkan tidak akan diproduksi banyak oleh PT. XYZ sehingga memberi kesan bahwa konsumen tersebut hanya memiliki produk yang terbatas. Biayabiaya yang timbul seperti gaji karyawan, biaya listrik, biaya telepon, dan lainlain. Uraian yang lebih terperinci terdapat dalam perencanaan keuangan dalam business plan ini. Infrastuktur perusahaan meliputi struktur organisasi, sistem pengendalian, dan budaya organisasi. PT. XYZ akan membentuk sturktur organisasi yang sederhana, menerapkan sistem pengendalian dengan saran dan kritik dari karyawan internal dan pelanggan, serta dengan budaya organisasi yang positif dimana mendorong karyawan untuk selalu bersikap positif dan selalu menjalankan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab untuk kepentingan bersama.

8 30 Sumber: wikipedia.org Gambar 6.1 Value Chain Model

9 BAB 7 ANALISA PELUANG BISNIS Kondisi lingkungan makro dan mikro yang fluktuatif cukup membawa ancaman dan peluang bagi PT. XYZ, oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk memantau perubahan yang terjadi sehingga pada akhirnya dapat merencanakan strategi untuk mengatasinya. Kemampuan perusahaan dalam beradaptasi terhadap segala perubahan cukup penting untuk menjaga kelangsungan hidup usaha. Dalam business plan ini, PT. XYZ akan mencoba untuk mengetahui dampak lingkungan tersebut terhadap perusahaan. 7.1 Analisis Pasar Pertumbuhan penduduk Indonesia disertai dengan pertumbuhan proyek pembangunan perumahan merupakan suatu pertanda bahwa perekonomian Indonesia sedang tumbuh dan permintaan akan tempat tinggal dengan beragam tipe dan ukuran menaik, sehingga keadaan ini dapat menunjang permintaan pelengkap rumah tangga (misal furniture, barang elektronik, dll) juga bertambah. 7.2 Analisis Pesaing Dikarenakan furniture dari bambu laminasi merupakan hal yang cukup baru di Indonesia, maka pesaing yang ada berasal dari perusahaan furniture dengan bahan baku kayu, logam, plastik, rotan, dll. Jumlah pemain yang ada di industri furniture memang cukup banyak dengan beragam skala usaha, namun PT. XYZ dengan bahan baku dari bambu laminasi cukup mempunyai peluang dalam bersaing dengan beberapa keunggulan yang dimiliki seperti biaya yang lebih murah, fleksibilitas desain dan produksi, serta turut melindungi kelestarian hutan Indonesia. Pesaing PT. XYZ dalam industri furniture mewah adalah Da Vinci dimana memiliki persamaan dalam target market yang dituju yaitu kelas ekonomi atas. Berikut analisa mengenai Da Vinci : 31

10 Latar Belakang Perusahaan Da Vinci merupakan salah satu pemain dalam industri furniture mewah di Indonesia dengan slogan The Great Way to Live. Pertama kali masuk dalam pasar furniture Indonesia pada tahun 1995 dengan mendirikan butik pertama di Duta Merlin dan diikuti oleh pembukaan empat butik berikutnya di Tanah Abang, Fatmawati, Melawai, dan di Surabaya Layanan Da Vinci menawarkan calon konsumen kelas atas beragam koleksi furniture dengan desain yang mewah dan antik. Sistem pelayanan yang berkesan personal menimbulkan kesan nyaman dan merasa diperhatikan bagi calon konsumen. Konsumen juga dapat melakukan konsultasi mengenai desain bentuk furniture dan rancangan interior Waktu Operasional Jam operasional showroom Da Vinci seragam di setiap cabangnya yaitu waktu buka mulai jam hingga waktu penutupan jam dari hari senin hingga hari minggu. Dan memiliki waktu libur pada saat libur nasional dan hari besar agama Showroom Pada masing-masing showroom Da Vinci di Jakarta dan Surabaya memiliki beragam koleksi furniture yang dapat langsung dilihat oleh konsumen Pemasaran Da Vinci cukup aktif dalam melakukan kegiatan pemasaran. Walaupun tidak cukup banyak melakukan aktifitas promosi melalui media elektronik, Da Vinci memusatkan kegiatan promosinya di showroom-showroom yang dimiliki dengan ditunjang promosi melalui media cetak pada periode atau event tertentu.

11 Harga Da Vinci memakai Premium Strategy. Penetapan harga yang sangat mahal didukung oleh kualitas produk dan pelayanan yang sangat baik merupakan faktor kunci kesuksesan Da Vinci dapat berkembang dalam industri furniture mewah. Namun pada periode tertentu, Da Vinci memberikan potongan harga untuk beberapa produknya untuk meningkatkan penjualan. Perbandingan kompetitif mengenai Da Vinci sebagai kompetitor dari PT. XYZ dapat terlihat pada tabel di bawah ini yang akan membandingkan kegiatan-kegiatan yang diberikan dan juga akan diikuti oleh analisa SWOT untuk mengetahui tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi Perbandingan Kompetitif Di bawah ini akan dibandingkan antara kegiatan operasional antara Da Vinci dan PT.XYZ. Tabel 7.1 Tabel Perbandingan Kegiatan Operasional Da Vinci dan PT XYZ Da Vinci XYZ Layanan Personal Personal Waktu Operasional hingga setiap Dari jam hingga hari dan libur pada libur nasional pukul setiap hari dan libur pada libur nasional Showroom Memiliki 5 showroom Hanya memiliki 2 showroom Pemasaran Aktif Aktif Harga Premium Strategy Premium Strategy namun dibawah Da Vinci

12 34 Sedangkan di bawah ini dibandingkan mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, terdiri dari : Tabel 7.2 Analisa SWOT Untuk Da Vinci dan PT XYZ Da Vinci Kekuatan Brand yang sudah dikenal masyarakat Pengalaman yang sudah cukup lama Showroom yang berdiri sudah cukup banyak XYZ Fleksibilitas desain sesuai keinginan dan kebutuhan konsumen Proses perakitan langsung di tempat konsumen Membidik konsumen kelas menengah atas hingga atas Produksi dilakukan oleh sendiri untuk menjamin kualitas Kelemahan Furniture belum tentu sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen Hanya membidik segmen atas dan atas-atas Furniture belum tentu diproduks i sendiri oleh perusahaan Peluang Kebutuhan furniture makin tumbuh seiring dengan peningkatan rumah menengah atas Ancaman Inflasi yang semakin tinggi Kemungkinan beralihnya konsumen ke XYZ Pemain baru dalam industri furniture mewah Resource bahan baku lain yang makin terbatas Anjuran pemerintah dalam penggunaan bahan baku alternatif Kebutuhan furniture makin tumbuh seiring dengan peningkatan rumah menengah atas Kemungkinan konsumen lebih memilih Da Vinci

13 BAB 8 PERENCANAAN PEMASARAN 8.1 Tujuan Strategi Pemasaran Untuk menentukan langkah-langkah stratejik yang dapat dilakukan perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang dalam menghadapi persaingan dalam industri furniture (Fajar Hudhiarto,2008), yaitu: Membangun awareness konsumen terhadap furniture bambu laminasi Meningkatkan pertumbuhan penjualan Mendapat market share yang signifikan dan profit bagi perusahaan 8.2 Sasaran Strategi Pemasaran Strategi pemasaran yang dilakukan PT. XYZ diharapkan mendapat timbal balik yang positif dari konsumen yang dapat dilihat pada tingkat penjualan dan market share yang didapat (Fajar Hudhiarto,2008). 8.3 Kunci Sukses Pemasaran Beberapa faktor yang turut membantu dalam kelancaran kinerja pemasaran PT. XYZ dalam memasarkan furniture bambu laminasi adalah : Kualitas produk dan fleksibilitas desain Kualitas yang harus selalu dijaga dimulai dari pemilihan bahan baku yang sesuai hingga pengiriman produk furniture bambu laminasi. Hal ini dilakukan untuk membantu kelancaran kegiatan pemasaran perusahaan ke konsumen agar lebih mudah dalam mendorong konsumen untuk membeli. Desain yang digunakan sesuai dengan keinginan konsumen yang didapat melalui proses interaksi pra-pemesanan atau desain dari rancangan konsumen sehingga tingkat fleksibilitas dalam hal desain furniture bambu laminasi dapat tetap terjaga dan desain tersebut hanya dimiliki oleh satu konsumen saja karena tidak diproduksi secara massal (mass production). 35

14 36 Gaya komunikasi PT. XYZ menggunakan gaya komunikasi dua arah antara pihak perusahaan dan konsumen. Pendekatan personal approach dilakukan karena segmen yang dituju merupakan niche market sehingga pelayanan yang ditawarkan antar individu juga berbeda disesuaikan dengan karakteristik konsumen. Kegiatan komunikasi dilakukan sejak masa pemesanan hingga pasca pembelian dimana konsumen tetap dapat berkonsultasi dengan pihak perusahaan terhadap produk furniture yang mereka dapat. Hal ini dapat dilakukan melalui media website perusahaan dan mailist (Fajar Hudhiarto,2008). Interaksi dengan konsumen Pembentukan sebuah komunitas digunakan sebagai media interaksi perusahaan dengan konsumen dimana dapat digunakan sebagai media promosi dan sebagai saluran sharing ide dan trend desain yang sedang digemari di masyarakat. Hal ini berguna untuk member masukan bagi PT XYZ dalam melakukan perbaikan mutu produk. 8.4 Segmenting, Targeting, Positioning (STP) Penentuan strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi PT. XYZ turut menentukan dalam pengembangan perusahaan serta menjaga kelangsungan hidup. Penentuan ini akan dilakukan melalui pemilihan Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) Segmentasi Segmen konsumen yang dibidik oleh PT. XYZ pada lima tahun kedepan masih berada di pulau Jawa dan Bali dikarenakan prospek yang cukup luas. Dari segi usia yang dipilih adalah pada tingkat usia hingga tahun dimana menurut Kasali (1999) berada masa pembentukan keluarga hingga masa kemapanan, PT. XYZ tidak membidik usia diatas 51 tahun dikarenakan kelompok tersebut sudah masuk masa persiapan pensiunan dimana mereka sangat hati-hati terhadap keuangan. Dari segi kelas sosial, PT. XYZ segmen

15 37 yang sesuai adalah kelas menengah-atas (B+) hingga kelas atas (A-) karena kelompok ini dianggap tidak terlalu sensitif pada harga Targeting PT. XYZ akan membagi pasar menjadi pasar sasaran jangka pendekmasa depan dan pasar sasaran primer-sekunder (Fajar Hudhiarto,2008). Dalam pasar sasaran jangka pendek, PT. XYZ akan fokus pada area DKI Jakarta pada tahun awal berdiri dikarenakan tingkat pertumbuhan pembangunan perumahan menengah atas dan apartemen cukup tinggi dan turut mempelajari potensi pasar dan kebutuhan masyarakat daerah lain. Kemudian dalam pasar sasaran masa depan, PT. XYZ akan mencakup area pulau Jawa dan Bali dalam beberapa tahun kedepan. Dalam pasar sasaran primer, target konsumen yang dituju adalah para penyuka produk bambu dan konsumen yang tidak suka dengan furniture berbahan baku non-alam namun memiliki selera desain furniture yang tinggi. Kemudian pasar sasaran sekunder, target konsumen adalah pembeli furniture yang mencari alternatif selain kayu dan logam. Untuk mencapai target konsumen yang diinginkan, maka PT. XYZ akan mempromosikan melalui iklan di media cetak yang sesui dengan karakteristik konsumen yang dituju (misal dengan promosi iklan di The Jakarta Post dan majalah desain interior) Positioning Positioning yang dilakukan oleh PT. XYZ dengan produk dari bambu laminasi sebagai furniture yang memiliki desain mewah serta ramah lingkungan dan kualitas setara dengan kayu jati untuk menunjang status dan gaya hidup konsumen kelas menengah atas. 8.5 Marketing Mix Untuk memasarkan furniture untuk kalangan menengah atas hingga atas, PT.XYZ akan melakukan beragam kegiatan pemasaran melalui proses marketing mix, terdiri dari :

16 Place Untuk menjaga kualitas pelayanan dan brand image perusahaan di mata konsumen dan keseragaman pelayanan sehingga calon konsumen mendapat informasi yang tepat dan pelayana yang optimal, maka PT XYZ hanya menggunakan atribut lokasi saja karena tidak menggunakan distributor atau melalui retailer. Letak showroom PT. XYZ yang berlokasi di Ciganjur (sekaligus sebagai kantor pusat) dan ITC Fatmawati pada awal operasional perusahaan dengan tenaga pemasar menjadi ujung tombak dalam memasarkan furniture bambu laminasi Product Untuk produk dapat dijelaskan menjadi : Quality Karena dalam proses pembuatan bambu laminasi telah dilakukan penyortiran terlebih dahulu terhadap kualitas bambu yang akan dipakai, kemudian penjagaan kualitas hingga akhir produk menjadi bambu laminasi. Maka kualitas bahan baku furniture PT XYZ amatlah terjaga. Style Divisi yang menangani masalah desain furniture di PT XYZ disesuaikan kompetensi sumber daya manusianya dalam melakukan pengembangan produk agar sejalan dengan hasil riset pemasaran yang dilakukan sehingga dapat mengerti trend furniture yang akan terjadi. Services PT XYZ akan memberikan pelayanan yang terbaik mengingat persaingan industry furniture cukup tinggi dan dalam rangka menggaet konsumen baru untuk membeli produk unggulan PT XYZ. Untuk lebih lengkapnya akan dibahas dalam tesis, Fajar Hudhiarto,Business Plan Bramante Furniture Dilihat Dari Sisi Pemasaran,2008.

17 39 Guarantees Jaminan garansi yang diberikan kepada konsumen adalah furniture yang dihasilkan dan waktu penyelesaian akan sesuai dengan pesanan yang telah dilakukan sebelumnya. Apabila suatu ketika terjadi kerusakan akibat kesalahan produksi maka PT.XYZ akan langsung melakukan janji temu dengan konsumen untuk mengambil kembali furniture rusak tersebut untuk diganti dengan yang baru dan konsumen juga akan mendapat bonus aksesoris sebagai permintaan maaf dari perusahaan Promotion Kegiatan promosi yang dilakukan untuk menunjang kegiatan pemasaran berbasis komunitas kalangan menengah atas dimana diharapkan dapat terjadinya word of mouth yang baik, kegiatan promosi dapat dilakukan dengan : Sales Promotion Pilihan-pilhan dalam menjalankan bisnis ini terutama mengenai promosi penjualan dapat dilihat sebagai berikut: a) Penjualan di trading exhibition baik untuk event skala nasional dan internasional b) Menjalin kerja sama dengan developer atau pengembang perumahan menengah atas atau apartemen untuk menjadi rekanan c) Pemberian insentif bagi arsitek dan desainer interior apabila memesan furniture bambu laminasi dari PT.XYZ untuk klien mereka. Advertising Iklan digunakan sebagai media pesan penjualan furniture bambu laminasi yang ditujukan kepada calon konsumen menengah atas. Dapat dilakukan dengan mencetak katalog produk-produk yang dihasilkan oleh PT. XYZ untuk mempermudah tenaga penjualan menawarkan kepada calon konsumen. Dan juga melakukan penempatan spot iklan

18 40 pada majalah desain interior dan koran yang memiliki target market yang sama yaitu kelas menengah atas (misal The Jakarta Post). Personal Selling Beberapa arsitek dan desainer interior yang memiliki jalinan kerja sama dengan PT. XYZ dalam hal penciptaan desain furniture bambu laminasi juga menjadi sales representation perusahaan dalam mendapat konsumen. Publicity Dengan mengkomunikasikan mengenai keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh bambu laminasi (misal harga lebih murah, fleksibilitas desain produk, daya tahan setara dengan kayu jati, dll) kepada konsumen diharapkan terbangun brand awareness terlebih dahulu. Point-of-purchase Interaksi komunikasi dan pelayanan yang sangat baik dan personal yang dilakukan staff pemasaran terhadap calon konsumen yang datang di showroom diharapkan dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli furniture bambu laminasi. Hal ini dilakukan dengan perilaku dan gaya bahasa staff pemasaran yang sopan, ramah, dan informatif kepada calon konsumen. Interactive Marketing Merancang sebuah website untuk mempermudah konsumen dan perusahaan saling berinteraksi dan konsumen juga mudah mendapat informasi dan pemesanan mengenai furniture bambu laminasi yang diinginkan Price Kegiatan pemasaran dalam hal penetapan harga dilakukan dengan : List Price Harga yang ditetapkan oleh PT.XYZ akan mendekati harga Da Vinci yang dianggap sebagai pesaing dalam industri furniture mewah untuk kalangan menengah atas. Namun dengan penetapan harga yang lebih rendah dari Da Vinci, pelayanan yang diberikan kepada konsumen

19 41 menyamai yang diberikan oleh Da Vinci. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih furniture bambu laminasi PT.XYZ. Discount PT XYZ tidak memberikan potongan harga ataupun diskon karena kami yakin akan value yang kami berikan kepada pelanggan sesuai dengan harga yang dibayarkan, kecuali untuk periode tertentu diskon dapat diberikan, yaitu pada hari lingkungan hidup, hari kemerdekaan Indonesia, hari besar agama yang dkomunikasikan kepada masyarakat melalui media cetak dan website. Payment Period Pilihan tersebut meliputi : Pembayaran lunas pada saat kepastian pembelian Pembayaran DP 20% dimuka pada saat kepastian pembelian dan sisanya dibayar lunas pada furniture telah selesai dirakit di tempat konsumen dan diserahterimakan 8.6 Proyeksi dan Target per tahun Kantor pusat dan showroom PT.XYZ direncanakan dimulai operasionalnya pada awal tahun Di bawah ini terdapat tabel mengenai proyeksi dan target penjualan furniture selama 5 tahun dari awal beroperasinya perusahaan berdasarkan skenario most likely. Tabel8.2 Proyeksi Most-likely Penjualan per unit PT.XYZ Showroom Trading Exhibition Total Penjualan Furniture Total Penjualan Aksesoris Dalam proyeksi diatas dikehendaki bahwa dalam setiap tahun ada peningkatan sebesar 10% dari tahun sebelumnya baik penjualan dalam showroom dan pada saat trading exhibition. Pada tahun 2009, penjualan pada showroom

20 42 Ciganjur dan showroom ITC Fatmawati diestimasikan 4 unit per bulan sedangkan penjualan pada trading exhibition baik event nasional dan internasional untuk meningkatkan awareness serta menjaring calon konsumen.

21 BAB 9 PERENCANAAN PERSIAPAN OPERASIONAL PT.XYZ merupakan perusahaan penyedia furniture mewah untuk kalangan konsumen mengah atas hingga atas. Oleh karena itu, PT.XYZ perlu mempersiapkan serangkaian aktifitas perencanaan operasional untuk menunjang pelayananan yang diperlukan untuk memberikan profuk furniture yang memiliki kualitas baik untuk konsumen dimana kegiatan ini meliputi persiapan fisik dan persiapan non fisik. 9.1 Persiapan Fisik Lokasi kantor pusat sekaligus sebagai showroom PT. XYZ bertempat di Ciganjur direncanakan akan mulai dibangun pada bulan November 2008 dan menurut hasil wawancara dengan pihak kontraktor yang menjadi mitra dalam pembangunan kantor tersebut diperkirakan akan memerlukan waktu hingga tahap mulainya kegiatan operasional perusahaan akan dimulai pada bulan Januari Sedangkan pada showroom di ITC Fatmawati akan menyewa sebuah ruko dengan terlebih dahulu melakukan renovasi interior dan eksterior untuk menghasilkan tampilan yang berkesan eksklusif dan sesuai dengan image PT.XYZ dimana kegiatan operasionalnya dimulai bersamaan dengan kegiatan operasional di kantor pusat yaitu bulan Januari Dalam perencanaan fisik juga akan melakukan serangkaian kegiatan persiapan, yaitu : Pengecatan bangunan dan Lahan Parkir Bangunan baik di Ciganjur dan ITC Fatmawati akan dicat dengan desain yang minimalis namun menimbulkan kesan eksklusif. Dengan melakukan pengecatan bangunan diharapkan gedung terlihat bersih, nyaman, dan menarik perhatian konsumen menengah atas. Persiapan lahan parkir khusus tamu PT.XYZ di ITC Fatmawati perlu dilakukan untuk memberikan kenyamanan calon konsumen untuk datang ke showroom. Sedangkan di Ciganjur akan dibedakan antara parkir khusus tamu dengan karyawan, dimana lahan parkir khusus tamu akan diletakkan 43

22 44 di depan lobby kantor dengan dilindungi oleh pepohonan yang rindang, sedangkan parkir karyawan akan diletakkan di samping gedung. Pemasangan Listrik, Air, Telepon, dan Sistem Jaringan Pemasangan listrik untuk kegunaan kegiatan operasional kantor dengan membuat tempat sambungan sebagai sumber listrik untuk mesin dan peralatan kantor lainnya. Pada kantor pusat Ciganjur akan dibangun fasilitas tempat penyimpanan air dan akan dialirkan melalui saluran-saluran ke fasilitas-fasilitas untuk memenuhi kebutuhan karyawan sehari-hari. Sedangkan di ITC Fatmawati akan memanfaatkan saluran air dari pihak pengelola gedung dengan melakukan perubahan tata letak yang diperlukan agar sesuai dengan desain. Fasilitas telepon di kantor pusat dan showroom ITC Fatmawati akan menyediakan 3 saluran telepon yang terbagi untuk faksimili, showroom dan manajemen dimana semuanya tersambung dulu ke bagian resepsionis. Untuk sistem jaringan akan dibangun untuk menunjang kelancaran komunikasi antara kantor pusat dengan showroom ITC Fatmawati. Pemasangan Mesin Produksi Pemasangan mesin akan dilakukan oleh supplier dan juga menyediakan pelatihan bagi karyawan tentang penggunaan dan perawatan mesin produksi tersebut. Pembangunan Counter Desain counter yang akan dibangun harus menyeleraskan dengan image perusahaan yang eksklusif dan mewah. Fasilitas yang akan dibangun untuk counter showroom di Ciganjur dan ITC Fatmawati menyediakan meja dan sofa untuk konsumen berkonsultasi dan memesan furniture, layout display produk furniture juga akan disesuaikan dengan keterbatasan lahan yang tersedia dimana semuanya akan menggunakan furniture bambu laminasi. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Di kantor pusat Ciganjur dan showroom ITC Fatmawati akan disediakan kursi dan meja, komputer, UPS untuk back up daya listrik apabila terjadi pemadaman mendadak, alat pendingin ruangan (AC), papan tulis untuk

23 45 rapat dan presentasi, peralatan alat tulis kantor (ATK) dan genset untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik. Pemasangan Logo Logo PT.XYZ sebagai produsen furniture bambu laminasi akan dipasang di depan bangunan, baik di kantor pusat Ciganjur dan di ITC Fatmawati. Kendaraan Operasional PT. XYZ akan memiliki kendaraan operasional dengan fungsi-fungsi sebagai berikut : Sebagai media iklan yang bergerak (mobile advertising) Alat transportasi bagi staff pemasaran untuk datang ke tempat konsumen yang membutuhkan konsultasi langsung Sebagai transportasi untuk delivery services Jenis kendaraan yang digunakan adalah kendaraan minibus yang digunakan untuk staff pemasaran, sedangkan untuk pengantaran furniture akan menggunakan jenis mobil box. Kendaraan minibus yang dipilih adalah Kijang Innova dan mobil box akan mempergunakan Daihatsu Gran Max. Mobil box sebagai media iklan yang bergerak akan diberikan logo perusahaan dan website yang dapat dikunjungi. Persiapan Non Fisik Pengurusan Izin dan Badan Hukum Untuk pengurusan izin dan badan hukum, meliputi pengurusan dokumendokumen yang diperlukan untuk mendukung legalitas beroperasinya PT. XYZ kedepan. Dokumen serta perizinan yang diperlukan adalah sebagai berikut : a. Pembuatan akte pendirian badan usaha dihadapan notaris b. Didaftarkan kepada kepaniteraan pengadilan negeri untuk kemudian diumumkan dalam tambahan BNRI c. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) d. Surat Keterangan Domisili

24 46 e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) f. Izin Undang-Undang Gangguan (HO) g. Izin menggunakan billboard untuk nama h. Izin iklan bergerak untuk kendaraan Delivery Services Riset Pasar Riset pasar dilakukan untuk mengetahui potensi pasar dan juga untuk merencanakan strategi pemasaran PT. XYZ. Data-data yang dikumpulkan didalam riset pasar meliputi data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari diskusi dan in-depth interview dengan arsitek dan desain interior, para pengembang atau developer dan dengan konsumen. Sedangkan data sekunder didapatkan dari berbagai sumber seperti instansiinstansi pemerintah. Software Akuntansi Sistim akuntansi keuangan PT. XYZ akan didukung dengan software akuntansi MYOB. Ini diharapkan sistem administrasi keuangan PT. XYZ dapat dikelola dengan tertib dengan adanya dukungan software akuntansi ini. Software MYOB juga dirancang untuk mengelola database pelanggan. Setiap transaksi pelanggan akan direcord dengan menggunakan software ini. Database pelanggan tersebut digunakan untuk berbagai aktivitas komunikasi pemasaran dan penjualan serta untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. Suplier software akuntansi MYOB diharapkan memberikan pelatihan pada para karyawan mengenai tata cara penggunaan software tersebut. Persiapan Sumber Daya Manusia Persiapan Sumber Daya Manusia PT. XYZ lebih lengkapnya akan dijelaskan di Bab 9 dari rencana bisnis ini. Yang secara garis besar terdiri dari : a. Rekrutmen b. Seleksi

25 47 c. Orientasi d. Training Soft Opening Ketika soft opening dan beroperasinya PT. XYZ, akan dilakukan beberapa kegiatan promosi seperti pembagian brosur serta katalog ke sekitar perumahan yang menjadi target market PT. XYZ. Serta akan mengadakan open house yang akan mengundang pembicara seperti Rhenald Kasali, Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Lingkungan Hidup untuk berbicara tentang bambu sebagai alternatif pengganti kayu yang sejalan dengan PT. XYZ. Desain Logo Desain logo yang akan menjadi logo PT. XYZ dan produk furniturenya akan ditunjuk pihak ketiga untuk membuatnya. ini dilakukan untuk menjaga image perusahaan sebagai perusahaan yang menghasilkan furniture mewah dan berukualitas.

26 BAB 10 STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA 10.1 Tujuan dan Sasaran Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia memiliki peran penting dalam perusahaan dan sebagai penentu keberhasilan serta perkembangan menuju tujuan yang telah ditentukan. Sehingga kebutuhan akan sumber daya manusia yang handal dan terampil mutlak diperlukan didalam perusahaan dan didekung dengan system pengimbalan yang seimbang dan menjanjikan bagi karyawan. Agar PT. XYZ mendapatkan, mengembangkan serta mempertahankan sumber daya manusia yang diinginkan maka dibutuhkan perencanaan yang matang dalam sumber daya manusia PT. XYZ yang tepat (Ferry Dianda,2008) Tujuan Sumber Daya Manusia Departemen Sumber Daya Manusia di PT.XYZ menurut Noe dan Hollenbeck (2003) bertujuan untuk melakukan Analysis and Design of work, HR Planning, Recruiting, Selection, Training and Development, Compensation, Performance Management dan Employee Relations untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan Sasaran Sumber Daya Manusia Sasaran dari Departemen Sumber Daya Manusia menurut Welther dan Davis (2003) yaitu untuk menyeimbangkan tantangan dari organisasi, fungsi Sumber Daya Manusia, lingkungan social dan orang-orang yang berkaitan. 1. Sasaran Organisasi Yaitu membantu manajer setiap departemen untuk mencapai tujuan organisasi melalui kegiatan Sumber Daya Manusia yang diperlukan. 2. Sasaran Fungsional Yaitu merencanakan dan menyediakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dari setiap departemen, untuk mendukung tercapainya sasaran organisasi. 48

27 49 3. Sasaran Sosial Yaitu melakukan kegiatan-kegiatan sumber daya manusia dengan memperhatikan lingkungan sosial masyarakat. 4. Sasaran Personal Yaitu menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi setiap karyawan untuk terus mengembangkan kompetensinya yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan perilaku, dengan tingkat turnover tidak melebihi 5%. Secara umum, sasaran yang dituju manajemen SDM yaitu untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan membangun budaya organisasi demi menunjang keuanggulan bersaing perusahaan (Ferry Dianda,2008) Budaya Organisasi Menurut Becker (1982) Budaya organisasi perusahaan mengacu pada suatu sistem nilai bersama yang dianut oleh anggota-anggotanya yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi-organisasi lainnya. Terbentuknya suatu budaya dalam organisasi sangat dipengaruhi oleh pendirinya maupun pemimpin dalam organisasi tersebut. Budaya organisasi merupakan hal yang penting karena budaya organisasi bisa merefleksikan suatu standar atau perilaku karyawan dalam organisasi dan sebagai sarana pendukung tercapainya visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu dalam menentukan budaya perusahaan, kita harus memperhatikan juga strategi perusahaan kita. PT.XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi furniture dari bambu laminasi, dan budaya perusahaan yang dianut oleh PT.XYZ yaitu : 1. Inovation 2. Commit to Excellence 3. Integrity 4. Clean and Healthiness 5. Process and result oriented Agar budaya perusahaan yang sudah ada dapat terpelihara maka PT.XYZ harus melakukan beberapa hal, diantaranya: 1. Proses rekrutmen yang efektif.

28 50 2. Memberikan contoh perilaku sehari-hari yang sesuai dengan budaya perusahaan PT. XYZ melalui manajer maupun karyawan perusahaan, bisa dengan cara mempelakukan karyawan sebagai keluarga serta memberikan penghargaan bagi karyawannya. 3. Mensosialisasikan nilai-nilai yang ada di PT. XYZ kepada karyawan melalui program orientasi di minggu -minggu awal pertama masuk kerja. Dari budaya yang ada sekarang, perusahaan berharap para karyawan PT. XYZ bisa cepat menyesesuaikan diri pada nilai-nilai yang terkandung dalam budaya perusahaan sehingga bisa diminimalkan tingkat turn over yang ada sekaligus bisa meningkatkan kinerja para karyawan PT. XYZ Pemimpin Kepempinan adalah suatu kemampuan untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu (Ferry Dianda,2008). Seorang pemimpin didalam setiap bagian PT. XYZ merupakan suatu figur yang harus menjadi teladan bagi bawahannya. Seorang figur pemimpin didalam PT. XYZ akan disesuaikan dengan pekerjaannya serta bidangnya tersendiri Struktur Organisasi Struktur organisasi yang akan digunakan oleh PT.XYZ yaitu struktur organisasi fungsional (Ferry Dianda,2008). Dimana departemen-departemen dalam struktur organisasi ini akan dibagi berdasarkan fungsinya dan sifat pengambilan keputusan yang cenderung sentralisasi. Menurut Robbins (2001), suatu struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai cara mendistribusikan tugastugas yang ada secara formal, yang dikelompokkan serta dikoordisasikan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Struktur organisasi secara formal dapat menciptakan suatu aturan yang jelas dalam bekerja sama mencapai tujuan perusahaan.

29 51 DIREKTUR MANAJER PEMASARAN MANAJER KEUANGAN MANAJER OPERASIONAL MANAJER SUMBER DAYA MANUSIA STAFF STAFF STAFF STAFF Gambar Struktur Organisasi PT. XYZ Sumber: Dianda, Ferry.Business Plan Bramante Furniture Dilihat Dari Sisi SDM.2008 PT. XYZ adalah perusahaan yang menghasilkan furniture yang berkualitas, oleh karena itu sangat penting dalam setiap pengerjaan produkproduknya menggunakan standarisasi yang ketat yang ditetapkan perusahaan Perencanaan Sumber Daya Manusia Dalam merencanakan, PT XYZ melakukan sebuah proses berkesinambungan serta terus menerus yang bertujuan untuk agar perusahaan selalu mendapatkan SDM yang berkualitas serta yang bisa menunjang kegiatan operasional serta meminimalkan tingkat turn over karyawan. Perencanaan Sumber Daya Manusia dilakukan dengan berdasarkan deskripsi pekerjaan untuk setiap pekerjaan dengan melihat kualifikasi tenaga atau orang yang dibutuhkan sesuai dengan posisi maupun tanggung jawab pekerjaan masing-masing karyawan. Berikut adalah table kebutuhan SDM untuk PT XYZ selama lima tahun kedepan berdasarkan skenario most-likely:

30 52 Tabel 10.2 Kebutuhan Tenaga Kerja PT. XYZ untuk 5 Tahun kedepan Posisi Perencanaan SDM PT XYZ Tahun Direktur Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer SDM Karyawan Riset&Desain Karyawan Marketing&Showroom Karyawan Finance Karyawan Produksi & Finishing Security Sopir Cleaning Service Office Boy Total Sumber: Dianda, Ferry.Business Plan Bramante Furniture Dilihat Dari Sisi SDM.2008 Untuk bisa didapatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas maka PT. XYZ akan melakukan sendiri aktivitas rekrutmen dan seleksi bagi calon karyawannya Kompetensi Istilah kompetensi digunakan Spenser dan Spencer (1993) untuk menggambarkan karakteristik dasar seorang pekerja. Karakteristik dasar ini merupakan bagian paling dalam dari kepribadiannya dan biasanya bersifat permanen, sehingga akan dapat mempengaruhi semua perilakunya. Untuk konteks

31 53 ini, akhirnya berpengaruh pada kemampuan untuk menghasilkan prestasi kerjanya. PT XYZ dalam menglola sumber daya manusia yang dimiliki sebagai asset, menggunakan prinsip berbasis kompetensi. Hal ini digunakan oleh manajemen agar terjadi alignment antara tujuan perusahaan dengan kondisi yang dimiliki perusahaan Performance Appraisal Setiap pekerjaan yang dilakukan karyawan akan dinilai oleh atasannya. Setiap karyawan PT. XYZ memiliki target individu yang menjadi tolak ukur untuk penilaian karyawan. Target individu ini disusun berdasarkan dengan target departemennya. Lalu target dari setiap departemen yang mengacu kepada target korporat. Ini dilakukan agar karyawan tahu kekurangan serta kelebihan yang dimilikinya, jadi bisa dilihat timbal balik dari atasan kebawahan atas kinerja karyawan tersebut. Menurut (Dessler, 2000) Performance appraisal ini dilakukan sebagai penilaian atas kinerja karyawannya yang merupakan suatu proses evaluasi pencapaian suatu standar kinerja karyawan yang telah ditetapkan sebelumnya (Feey Dianda,2008) Sistem Kompensasi Sistem kompensasi diadakan untuk menurunkan tingkat turn over karyawan pada perusahaan dan juga untuk meningkatkan loyalitas serta motivasi karyawan dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya (Ferry Dianda,2008). Kompensasi diberikan kepada karyawan sebagai timbal balik atas kontribusinya bagi perusahaan. Imbalan yang akan diberikan oleh perusahaan bisa berupa financial yang terdiri atas gaji, tunjangan, bonus, dan lain-lain maupun non financial yang berupa fasilitas dalam perusahaan PT. XYZ Perencanaan dan Pengembangan Karir PT. XYZ merupakan perusahaan baru dan memiliki karyawan yang terbatas, maka jenjang karirpun akan terbatas sehingga nantinya jika ada kekosongan posisi dalam PT. XYZ maka yang akan diutamakan ditawarkan kepada karyawan

32 54 internal perusahaan PT. XYZ (Ferry Dianda,2008). Tidak semua posisi yang ada di dalam PT. XYZ yang mempunyai jenjang karir. Misalnya untuk bagian sopir, dan tenaga keamanan tidak ada jenjang karir. Begitu juga dengan bagian riset&desain tidak ada jenjang karir, tetapi untuk bagian marketing, financing dan beberapa posisi lainnya mempunyai jenjang karir. Promosi yang ada di PT. XYZ dilakukan secara vertikal maupun horizontal. Maksudnya adalah vertikal berarti karyawan tersebut diangkat keposisi yang lebih tinggi dalam perusahaan sedangkan untuk horizontal yaitu memindahkan karyawan keposisi lain dalam level yang sama maupun kedepartemen lainnya. Ini dilakukan agar terjadi penyegaran dan peningkatan keahlian karyawan dibidang lain Pemutusan Hubungan Kerja Ada masanya ketika perusahaan harus melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya. Ini disebabkan karena bermacam-macam alasan, diantaranya yang umum terjadi yaitu karyawan tidak mentaati peraturan yang berlaku yang telah disepakati didalam PT. XYZ, atau mungkin karyawan itu tidak bisa lagi mengerjakan tugas serta tanggung jawab yang telah diberikan oleh karyawan. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan lain yaitu PT. XYZ akan melakukan terlebih dahulu pembinaan dan motivasi serta konseling melalui bagian SDM terhadap karyawan yang bermasalah tersebut untuk mengintrospeksi diri dan memperbaiki diri. Tetapi jika karyawan tersebut telah diberikan pembinaan, motivasi maupun konseling dari bagian SDM dan PT. XYZ juga telah memberikan surat teguran atau surat peringatan sebanyak tiga kali namun tidak adaperubahan maka perusahaan akan merumahkan karyawan tersebut alias di PHK. PT. XYZ akan memberikan kompensasi kepada karyawan yang di PHK tersebut berupa pesangon yang sesuai peraturan pemerintah Jakarta atau Depnaker yang berlaku saat itu (Ferry Dianda,2008).

BAB 4 ANALISA PELUANG BISNIS

BAB 4 ANALISA PELUANG BISNIS BAB 4 ANALISA PELUANG BISNIS Selalu ada ancaman maupun peluang dari suatu bisnis yang berasal dari lingkungan makro dan mikro. Maka penting untuk melihat serta memantau perubahan lingkungan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

h. Izin iklan bergerak untuk kendaraan Delivery Services

h. Izin iklan bergerak untuk kendaraan Delivery Services 16 h. Izin iklan bergerak untuk kendaraan Delivery Services 3.2 Perkembangan dan Tujuan Perkembangan dan tujuan dari Bramante Furniture ini akan dibahas dalam visi, misi, tujuan dan sasaran perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS INDUSTRI

BAB 3 ANALISIS INDUSTRI BAB 3 ANALISIS INDUSTRI Analisa lingkungan mikro merupakan suatu analisa untuk mengetahui kekuatan yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu industri. Dengan menganalisa lingkungan mikro, kita bisa

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI PEMASARAN

BAB 6 STRATEGI PEMASARAN BAB 6 STRATEGI PEMASARAN 6.1 Faktor-faktor Pendukung Kesuksesan Pemasaran PT. XYZ sebagai penghasil furniture berkualitas yang terbuat dari bambu laminasi perlu mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Menurut Alan Afuah business model adalah kumpulan aktivitas yang telah dilakukan sebuah perusahaan, bagaimana hal tersebut dilakukan, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN

BAB V KESIMPULAN & SARAN BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1 Kesimpulan Dari survey yang kami lakukan dapat disimpukan bahwa pembeli (pihak yang menentukan pemilihan suatu merek) keramik, umumnya memiliki kualifikasi: - Mayoritas pria

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah pengolahan data dan analisis yang dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Berikut merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat BAB III Solusi Bisnis Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat disimpulkan bahwa persaingan yang terjadi sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Strategic Company Strategy merupakan kombinasi dari pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk melayani pelanggan, dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran Selain perencanaan, suatu perusahaan memerlukan pemasaran yang efektif untuk mencapai sasaran dan tujuan. Pemasaran yang efektif meliputi kombinasi dari elemen-elemen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam menganalisa, kami menggunakan data dengan pengumpulan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Wawancara Dengan cara ini, penulis melakukan tanya jawab dengan bagian

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1 Rencana Implementasi Pada Bab IV ini akan dilakukan perencanaan implementasi untuk melakukan strategi pemasaran produk LHE Sinar. Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian untuk menjawab tujuan penelitian yang terdapat pada Bab pertama,

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian untuk menjawab tujuan penelitian yang terdapat pada Bab pertama, BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Sebagai bagian akhir dalam penelitian, berikut disampaikan kesimpulan penelitian untuk menjawab tujuan penelitian yang terdapat pada Bab pertama, yaitu: 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM Mata Kuliah Modul ke: - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Analisis Situasional Apa yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Customer Orientation Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik atau terkenal.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Ekuitas merek Tabel 6.1 Ringkasan Ekuitas Merek Dimensi Spesifikasi Keterangan Kesadaran Merek Asosiasi Merek Top of mind Brand recall Brand recognition

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Konsultan manajemen stratejik dan pengembangan organisasi ririsatria@yahoo.com Topik hari ini Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

Internal Value Chain Starbucks

Internal Value Chain Starbucks Internal Value Chain Starbucks 1. Primary Activities Starbucks Coffee Indonesia Logistik Masuk (Inbound logistics) Pada tahapan ini meliputi kegiatan untuk memperoleh bahan baku dari pemasok. Bahan baku

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Kami melakukan survey terhadap pemilik toko dan konsumen di sekitar area

BAB IV ANALISA. Kami melakukan survey terhadap pemilik toko dan konsumen di sekitar area BAB IV ANALISA 4.1 Penjelasan Pelaksanaan Survey Kami melakukan survey terhadap pemilik toko dan konsumen di sekitar area toko yang disurvey. Hambatan yang ditemui adalah tidak bersedianya mereka melayani

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bisnis (Business) Bisnis menurut (Griffin dan Ebert, 2008) merupakan aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkatkan kebudayaan manusia. Keinginan manusia terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkatkan kebudayaan manusia. Keinginan manusia terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia semakin meningkat. Hal ini didasarkan pada bertambahnya jumlah penduduk, semakin maju ilmu pengetahuan serta teknologi yang semakin meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri furnitur Indonesia masih memiliki pamor yang mengkilap di perdagangan internasional. Dalam acara pameran tunggal yang bertajuk Indonesia Paviliun yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB III EVALUASI BISNIS

BAB III EVALUASI BISNIS BAB III EVALUASI BISNIS 3.1. Evaluasi Pencapaian Bisnis Konveksi Pakaian KVKU Pola gaya hidup konsumtif masyarakat Indonesia sangat berpengaruh terhadap performa penjualan KVKU dari tahun ke tahunnya.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP A. Gambaran Umum Arfa Barbershop 1. SEJARAH ARFA BARBERSHOP PT. ARFA SUKSES MULIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan usaha pangkas rambut pria.

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri) BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu

Lebih terperinci

Setelah mempelajari Bab ini

Setelah mempelajari Bab ini IKLAN (ADVERTISING) Setelah mempelajari Bab ini 1. Dapat memahami unsur-unsur marketing mix, khususnya promotion. 2. Menjelaskan definisi dari Promotion serta unsur komunikasinya. 3. Menerangkan manfaat

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko sepatu JK

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan data, pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, adapun kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri furniture Indonesia masih memiliki pamor yang mengkilap di perdagangan internasional. Dalam acara pameran tunggal yang bertajuk Indonesia Paviliun yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PT. HM. Sampoerna,Tbk. di masa yang akan datang akan tetap fokus pada bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu Dji Sam Soe dan

Lebih terperinci

5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter

5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter 5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter 8:34 PM No comments dada Dalam buku " Competitive Strategy " disebutkan bahwa terdapat 5 kekuatan strateri bisnis yang merupakan kerangka

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama Hypermart bergerak dalam industri ritel khususnya hypermarket yang tergabung dalam grup MPP. Bisnis Hypermart sebagai bisnis retil sangat berhubungan dengan

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA. Wawancara ini dilakukan pada saat kami melakukan survei di Perumahan Citra, dengan

LAMPIRAN WAWANCARA. Wawancara ini dilakukan pada saat kami melakukan survei di Perumahan Citra, dengan L57 LAMPIRAN WAWANCARA Wawancara ini dilakukan pada saat kami melakukan survei di Perumahan Citra, dengan 3 orang narasumber, yaitu: Bapak Hendry Tamzil, selaku Marketing Manager Perumahan Citra Bapak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pula jumlah rumah tinggal, gedung, bangunan perkantoran, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pula jumlah rumah tinggal, gedung, bangunan perkantoran, dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Dengan semakin berkembangnya tingkat perekonomian di Indonesia, maka semakin banyak pula jumlah rumah tinggal, gedung, bangunan perkantoran, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Merek merupakan salah satu indikator kualitas sekaligus

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih gerai pizza

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci pemasaran, neo baleno, brand awareness, brand image, knowledge

ABSTRAK Kata Kunci pemasaran, neo baleno, brand awareness, brand image, knowledge ABSTRAK Pemasaran adalah salah satu bagian perusahaan yang memegang peranan penting sebagai ujung tombak perusahaan dalam meluncurkan sebuah produk kepada konsumen. PT Indomobil Niaga International yang

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Marketing 2.1.1 Barang Konsumsi Barang Konsumsi (consumer goods) adalah produk yang ditujukan untuk pengguna akhir. Dasar klasifikasi barang konsumsi yang biasa digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Industri kendaraan bermotor merupakan industri yang sangat cepat perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan manusia akan kendaraan

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah. 27 IV. PEMBAHASAN 4.1 gambaran Umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORISTIS TENTANG SALES & MARKETING DEPARTMENT. melaksanakan penjualan dan pemasaran kemudian disebut Sales & Marketing Department.

BAB II URAIAN TEORISTIS TENTANG SALES & MARKETING DEPARTMENT. melaksanakan penjualan dan pemasaran kemudian disebut Sales & Marketing Department. BAB II URAIAN TEORISTIS TENTANG SALES & MARKETING DEPARTMENT 2.1 Pengertian Sales & Marketing Department Dalam industri perhotelan bidang pemasaran ini boleh dikatakan masih merupakan suatu hal yang relatif

Lebih terperinci

Gambar 4.1 STP pada persepi Diamond dan Pelanggan Diamond

Gambar 4.1 STP pada persepi Diamond dan Pelanggan Diamond BAB IV STRATEGI MARKETING 4.1 Strategi Marketing 4.1.1 STP Dalam penetapan STP (Segmentation, Targeting dan Positioning), pihak Diamond seharusnya lebih menfokuskan pada persepsi STP konsumen. Berdasarkan

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 40 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan. PT. Millenium Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pengolahan biji plastik yang berdiri pada tanggal 29 Juni 1980 di daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi. mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau

BAB I PENDAHULUAN. digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi. mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi semakin berkembang dari waktu ke waktu dan digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi mengandung makna bersama-sama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, kondisi dunia bisnis telah berkembang menjadi semakin kompetitif, bergerak dengan cepat serta semakin sulit untuk diprediksi. Konsumsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi berdampak sangat besar pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi permasalahan

Lebih terperinci

Relax, Investasi Anda Aman Dengan Snapy...

Relax, Investasi Anda Aman Dengan Snapy... Relax, Investasi Anda Aman Dengan Snapy... VISI Menjadi franchise internasional pilihan pertama untuk mid size investor MISI Membangun jaringan center dan digital smart print yang terdepan dan sangat diandalkan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Hasil Segmentasi, Targeting dan Positioning dari Dios Game Center : Segmentasi a. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita. b. Usia : 15 tahun - 25 tahun. c. Status

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility BAB III METODOLOGI 3.1 METODE PERENCANAAN BISNIS Untuk merencanakan konsep pengembangan model bisnis dari developer rumah container ini, kami menggunakan berbagai macam perencanaan dan sistem untuk menjaga

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Natura Foods Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri minuman dalam kemasan gelas dan sachet. Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur?

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur? L1 LAMPIRAN 1 WAWANCARA 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur? PT. Karya Niaga Makmur didirikan pada November 2010 dan dipimpin oleh Bapak Ferry Anwar, SE. PT. Karya Niaga Makmur berkantor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Keuangan Metode analisis keuangan yang digunakan dalam pengukuran pngembalian investasi bisnis SPBG adalah sebagai berikut : a. Sensitivity Analysis Pada perhitungan

Lebih terperinci

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes Hasil yg diharapkan Setiap Kelompok terdiri dari 5-6 orang Setiap Kelompok membuat 1 (satu) Rencana Bisnis Bidang usaha yang dipilih harus

Lebih terperinci

Perusahaan yang dipilih konsumen

Perusahaan yang dipilih konsumen BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Berdasarkan survei kecil yang dilakukan penulis sebelum menentukan pelanggan yang akan menjadi responden, survei yang dilakukan penulis kepada konsumen

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktorfaktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko material:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari komunikasi

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan pada Bab II, disimpulkan bahwa permasalahan bagi Diamond Supermarket (D BEST Fatmawati) pada saat ini adalah image Diamond Supermarket

Lebih terperinci

sangat berpengaruh baik pada image property secara perparkiran tersebut. Dengan sistem pengelolaan parkir yang terintegrasi,

sangat berpengaruh baik pada image property secara perparkiran tersebut. Dengan sistem pengelolaan parkir yang terintegrasi, 2011 Company Profile PT. Ratana Permata Mulia Jl. Taman Teladan No.7, Tangerang 15118 Banten, Indonesia Tel.021-93720 715 Fax.021-552 2657 www.smartparkingindonesia.com Follow us @smart_parking Profil

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN 1. Potensi Pasar Menurut D.A.Aaker dan G.S Day, proses pengkajian aspek pasar meliputi : 1.Menilai Situasi Suatu keputusan tentang aspek pasar harus didasari dengan pengertian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Properti Properti berasal dari bahasa Latin yaitu proprietas atau berarti kepemilikan, dan merujuk pada satu atau lebih entitas yang dimiliki seseorang atau badan organisasi, dimana

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa The Dharmawangsa dengan berbagai analisa, yaitu SWOT, STP, Marketing mix, Startegi Generic serta PLC: Dari

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya PT. Jakarta Pallet Service merupakan eksportir pallet kayu bagi perusahaan rental pallet di jepang bernama Japan Pallet Rental.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki era globalisasi ini, perkembangan perekonomian khususnya di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Slide 0 dari 22. BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM Sesi 11 : Marketing and Sales Management : Operation

Slide 0 dari 22. BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM Sesi 11 : Marketing and Sales Management : Operation Slide 0 dari 22 BRANCH MANAGER DEVELOPMENT PROGRAM Sesi 11 : Marketing and Sales Management : Operation Slide 1 dari 22 Sales Management Mencapai target penjualan dan Market share TUJUAN PERANAN UTAMA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Yield Management Internet telah menyebabkan banyak perusahaan untuk mempertimbangkan kembali model bisnis mereka saat ini dan mengevaluasi bagaimana untuk menangkap potensi pendapatan

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut di bawah ini: 1. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan

Lebih terperinci