BAB II KAJIAN TEORI. Dalam linguistik, kata syntax berasal dari bahasa Yunani yang merupakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORI. Dalam linguistik, kata syntax berasal dari bahasa Yunani yang merupakan"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis (Syntax) Dalam linguistik, kata syntax berasal dari bahasa Yunani yang merupakan gabungan dari kata syn yang berarti bersama, dan kata taxis yang berarti rangkaian, urutan. Jadi sintaksis adalah salah satu dari cabang ilmu linguistik yang mempelajari kaidah yang menentukan bagaimana kata membentuk frasa dan frasa membentuk kalimat. Secara etimologis istilah syntax adalah menempatkan bersama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat dan kelompok-kelompok kata menjadi kalimat. (Verhaar, 1997: 70) Miller (2002: 56) berpendapat, Syntax has to do with how words are put together to build phrases, with how phrases are put together to build clauses or bigger phrases, and with how clauses are put together to build sentences. Dari pengertian yang dikemukakan Miller, dapat dilihat bahwa sintaksis adalah ilmu yang digunakan untuk meneliti atau menganalisis struktur suatu kalimat. Selain itu O Grady menyatakan bahwa syntax is the system of rules and categories that underline sentence formation in human language. Menurut Sujatna (2008:1), Syntax is originates from the Greek words σuv (syn, meaning co- or together and τáxis, meaning sequence, order, arrangement. Kemudian beliau menjelasakan bahwa secara linguitik, Syntax is the study of the rules, or patterned relations, that govern the way the words in a 5

2 sentence are arranged. Sedangkan menurut beberapa grammarians dijelaskan bahwa that syntax in the grammatical arrangement of words in sentences or a systematic orderly arrangement. Dalam sintaksis, ada beberapa bagian dari struktur kalimat yang akan penulis jelaskan, yaitu subject, verb, object, complement dan adverb Frasa (Phrase) Frasa merupakan sekelompok kata yang mempunyai fungsi sebagai suatu unit pada sebuah kalimat. Menurut Richard et all (1985:39) frasa didefinisikan sebagai berikut a phrase is a group of words which form a grammatical unit. A phrase does not contain a finite verb and does not have a subject and a predicate structure. Dapat diartikan bahwa frasa adalah suatu kelompok kata yang membentuk unit gramatikal. Quirk et all (1985:6) membagi frasa menjadi lima jenis berdasarkan kategori pembedanya, yaitu verb phrase, noun phrase, adjective phrase, adverbial phrase, dan prepositional phrase. Sedangkan menurut Trask dalam bukunya Key Concept in Language and Linguistics (1999:237) frasa adalah a grammatical unit which is smaller than clause. The term phrase is an ancient one, and it has long been used to donate a grammatical unit which typically (thought not invariably) consist of two or more words, but which does not contain all of the things found like a clause. 6

3 Murphy dalam bukunya yang berjudul Linguistic Semantic an Introduction berpendapat bahwa A phrase is a group of two or more words that does not contain a subject and verb. Phrase have many forms and function and the identity their function as modifier, subject, and complement. Murphy (1991:15) Definisi frasa lebih lanjut diungkapkan oleh Chrystal (2001: ) bahwa phrase is a term in grammatical analysis to refer to single element of structure typically containing more than one word and lacking the subject predicate structure Frasa Nomina (Noun Phrase) Frasa nomina adalah frasa yang berasal dari kata benda (nouns) yang berfungsi sebagai subjek atau objek kalimat. Frasa nomina adalah suatu nomina atau pronominal yang didahului oleh determinan atau kata sandang atau suatu nomina yang didahului oleh satu atau lebih adjektiva yang keseluruhanya didahului kata sandang. Contoh : 1) The teacher det N 2) A handsome boy det adj N 7

4 Frasa Verba (Verb Phrase) Frasa verba merupakan frasa yang terdiri dari gabungan kata kerja bantu (axiliary verb) dengan kata kerja (verbs). Frasa verba adalah verba yang berfrasa. Frasa verba terdiri dari frasa tunggal yang terkadang merupakan gabungan dari main verb ( verba utama) dan auxiliary verb ( kata kerja bantu), namun dapat pula ditambahkan specifiers, complements, dan adjuncts. 3) She has taken the job. aux verb 4) He has been coming late everyday. aux verb Frasa Adjektiva (Adjective Phrase) Frasa kata sifat atau adjektiva adalah frasa yang berasal dari kata sifat yang digunakan untuk memberi sifat kepada kata benda (nouns) atau kata ganti (pronoun). Quirk menyatakan an adjective phrase is a phrase with an adjective as a head. Consist of adjective as a head, optionally preceded and followed by modifying elements. Klammer (2000:155) berpendapat bahwa an adjective phrase is an adjective or any group of words that can substitute for an adjective. 8

5 Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan frasa adjektiva adalah kelompok kata yang bisa menggantikan sebuah adjektif. 5) Buddy thinks the shampoo tastes awfully funny. AdjP 6) Tony lost his dark brown briefcase. AdjP Frasa Adverbial (Adverb Phrase) Frasa adverbial adalah frasa yang berfungsi sebagai kata keterangan yang digunakan untuk menerangkan kata kerja (verbs). Adverbial is a similar to adjective phrase in their structure except that they have an adverb, instead of a adjective as their head. Dijelaskan bahwa adverbial phrase memiliki struktur yang sama dengan adjective phrase, namun induknya berbeda. Adverb phrase digunakan untuk menerangkan kata kerja dan adjektifa, oleh karena itu munculah sebagai konstituen verb phrase dan adjective phrase. 7) Mika usually gets up early. AdvP 8) Tom ran quickly. AdvP 9

6 Frasa Preposisi (Prepositional Phrase) A prepositional phrase consist of preposition followed by a prepositional complement which is normally (to, in, at, for, etc) added by noun phrase Greenbaum dam Quirk (1990:188) menyatakan bahwa the sequence of preposition and its complement is known as a prepositional phrase, and its role may be to act as a post-modifier in noun phrase structure. 9) The book on the bathroom floor is swollen from shower steam. Prep.P 10) The sweet potatoes in the vegetable bin are green with mold. Prep.P Klausa (Clause) Richard et all (1985:29) berpendapat bahwa klausa adalah a group of words which form a grammatical unit and which contain a subject and finite verb. Klausa bebas (main clause) adalah klausa bebas (independent clause) yang terdapat di dalam sebuah kalimat majemuk (complex sentence) Klausa Bebas (Independent Clause) Klausa bebas adalah klausa yang mempunyai struktur lengkap dan berpotensi menjadi kalimat mayor. 10

7 Klammer ( 2000:448) menyatakan bahwa a main clause is the independent clause in a complex sentence. Sedangkan Sidney Greenbaum dan Randloph Quirk (1990:283) berpendapat the main clause is super ordinate to the subordinate that clause (which is direct object) that continues to the end of sentences. Pendapat-pendapat yang telah diungkapkan tersebut dapat disimpulkan bahwa klausa bebas (main clause) adalah klausa bebas (independent clause) yang terdapat pada sebuah kalimat majemuk (complex sentence) Klausa Terikat (Dependent Clause) Klausa terikat adalah klausa yang mempunyai struktur tidak lengkap, biasanya disertai unsur-unsur konjungsi subordinatif. Klausa terikat juga dapat didefinisikan sebagai klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna, hanya mempunyai potensi sebagai kalimat tidak sempurna. Dilihat dari fungsinya, klausa terikat ini dapat dibedakan, yaitu; 1. Klausa Nomina (Noun Clause) Klausa yang bertindak sebagai nomina ditandai dengan adanya wh-words, how, dan that. 11) What you have said to me is very suprising. 11

8 2. Klausa Adjektiva (Adjective Clause) Klausa terikat yang bertindak sebagai adjektiva ditadai dengan adanya relative pronoun, yaitu who, whom, which, whose, dan that. 12) The book which you are reading is mine. 3. Klausa Adverbial (Adverbial Clause) Klusa terikat yang bertindak sebagai adverbial ditandai dengan subordinate conjunction. Cotoh: 13) I will always think of you wherever you go Kalimat (Sentence) Menurut Kroeger (2004: 05), A sentence is not simply as string of words, one after another. Artinya kalimat tidak sesederhana seperti sebuah rangkaian katakata yang satu dengan kata- kata lainnya. Dalam sebuah kalimat dibutuhkan adanya pemikiran lanjut tentang makna- makna yang tergantung di dalam kalimat tersebut. Menurut Miller (2002:56), Syntax has to do with how words are put how words are put together to build phrases, with how phrases are put together to build clauses or bigger phrases, and with how clauses are put together to build sentences. 12

9 Kalimat menurut Crystal (1997: 347) adalah sebagai berikut; The largest structural unit in terms of which the grammar of a language is organized. Trask (1999: 237) mendefinisikan kalimat The largest linguistic unit which is held together by rigid grammatical rules. Dari kedua kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa kalimat merupakan unit bahasa terbesar yang pembentukanya diatur oleh tata bahasa. Broukal (1997: 23) membagi kalimat menjadi tiga tipe: Kalimat Tunggal (Simple Sentence) A simple sentence contains a single clause. Angela Downing dan Philip Locke berpendapat the simple sentence consists basically of one main clause. Main clause is the unit we consider primal, in that minimal grammatical completeness and unity. (2006:272) 14) Sam bought the ticket. S V Philiph Gucker menamhakan bahwa a simple sentence consists one main clause and no sub-ordinate clause. Artinya kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa bebas (main clause) Kalimat Majemuk (Compound Sentence) conjuction A compound sentence contains two independent clause joined by 13

10 The compound sentence consists basically of two main clauses, linked in relationship of coordination, Angela Downing dan Philip Locke (2006:272) Ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, kalimat bertingkat adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal yang digabungkan dengan konjungsi koordinatif Kalimat Majemuk Bertingkat (Complex Sentence) A complex sentence contains an independent (main) clause and dependent (subordinate) clause. The subordinate clause may be a noun clause, an adverb clause, or an adjective clause. Angela Downing dan Philip Locke (2006:272) berpendapat complex sentence is one sentence containing at least two clauses; an independent and one or more dependent clauses. Sidney Greenbaum dan Randolph Quirk menyatakan bahwa a complex sentence is a like simple sentence it has one main clause, but unlike a compound sentence it has two or more subordinate clauses functioning as an element of the sentence. Dari pengertian- pengertian di atas, dapat menyimpulkan bahwa kalimat merupakan konstituen dasar yang disertai oleh intonasi final yang merupakan sebuah unit lengkap dan memiliki arti. 14

11 Frank (1994:220) membagi kalimat menjadi empat jenis, yaitu; Kalimat Deklaratif (Declarative Sentence) Cristina Lacie (2008:195) mengatakan bahwa a declarative sentence makes a statement about something a person, place, thing, or idea. Declarative sentences end with a period and are the most common type of sentence. Christina Martinez berpendapat bahwa, A declarative sentence is a statement that ends in a period. It can also be called an assertive sentence and tells the reader something. (2010: Antonio Zamora berpendapat; Declarative Sentences are used to form statements. Declarative sentences consist of a subject and a predicate. The subject may be a simple subject or a compound subject. A simple subject consists of a noun phrase or a nominative personal pronoun. Compound subjects are formed by combining several simple subjects with conjunctions. All the sentences in this paragraph are declarative sentences. (2001: Ron Cowan (2008: ) membandingkan kalimat deklaratif dengan kalimat imperative. Dikatakan dalam bukunya yang berjudul The Teacher's Grammar of English: A Course Book and Reference Guide, bahwa; Declarative sentence can be seen as imperative sentence. They have the same intonation, but they differ in three ways. First, imperative do not need visible subjects, but declarative do. Second, the main verb in an imperative sentence is always in its bare infititive form, whereas declarative sentence can have inflected verb forms. Third, between imperative and declarative sentences lies in the ways they are negated. 15

12 Douglas Cannon (2003:5) mengatakan pendapatnya tentang kalimat deklaratif, yaitu declarative sentence is used to make a statement, sometimes they are called assertoric sentences or even indicative sentences. 15) His name is John. 16) Mario plays the piano. 17) The cat was sitting on the couch Kalimat Interogatif (Interrogative Sentence) Pada kalimat introgatif (kalimat tanya), auxiliary berada di awal kalimat. Penulisan kalimat diakhiri dengan tanda tanya (question mark). 18) Did the child eat the dinner? 19) What is your middle name? Kalimat Imperatif (Imperative Sentence) Christina Lacie (2008:196) berpendapat bahwa kalimat imperatif adalah...imperative sentences give command or make requests. Most often these sentences end with periods. However, imperative sentences with stronger emotion end with an exclamation points. Pada kalimat imperatif (kalimat perintah), kata kerja yang digunakan merupakan bentuk yang sederhana tanpa memperhatikan orang atau tenses. 20) Eat the dinner! 16

13 Kalimat Eksklamatif (Exclamatory Sentence) Pada kalimat eksklamatif (kalimat seruan), diawali dengan kata what atau how yang diikuti subjek dan predikat. Penulisan exclamatory sentence diakhiri dengan tanda seru (exclamatory mark). Kalimat ini untuk menyatakan kekaguman akan sesuatu. Exclamatory sentence demonstrate strong feelings or emotions and end with exclamation point. Christina Lacie (2008:196) 21) How beautiful she is! 22) Take a wheel Ahab, Im going to be sick! 23) Watch out! Do not step on that snake! Subjek (Subject) Menurut Quirk dan Greenbaum (1973:170) Subject is normally noun phrase or a clause with normal function; occurs before the verb phrase in declarative clauses, and immediately after the operator in questions; has number and person concord, where applicable with the verb phrase. Menurut Eugene E. Loos et. all (2004: m) A subject is a grammatical relation that exhibits certain independent syntactic properties, such as the following: 1) The grammatical characteristics of the agent of typically transitive verbs 2) The grammatical characteristics of the single argument of intransitive verbs 17

14 3) A particular case marking or clause position 4) The conditioning of an agreement affix on the verb 5) The capability of being obligatorily or optionally deleted in certain grammatical constructions, such as the following clauses: Adverbial, Complement, and Coordinate. 6) The conditioning of same subject markers and different subject markers in switch-reference systems 7) The capability of co-reference with reflexive pronouns The identification of the subject relation may be further confirmed by finding significant overlap with similar subject relations previously established in other languages. This may be done by analyzing correspondence between translation equivalents. Sedangkan Elly van Gerdelen (2002:62-63) memberikan contoh subjek dalam bentu kalimat, diantarnya; a. The moon has risen in the sky. b. Has the moon just risen in the sky c. The moons have just risen in the sky. d. The moon has just risen in the sky, hasn t it? e. There are five unicorns in parking lot. Ruben L. Simon berpendapat bahwa If the verb expresses action like sneeze, jump, bark, or study the subject is who or what does the verb. ( : ) 18

15 2.1.5 Verba (Verb) Verba merupakan predikat dalam kalimat dan verba berfungsi sebagai penjelas tentang apa yang dilakukan oleh subjeknya yang berupa nomina dalam sebuah kalimat. Richard et al mendefinisikan verba sebagai berikut: Verb is a word which, (a) occurs as part of the predicate of a sentence, (b) carries markers of grammatical categories such as tense, aspect, person, number, and mood, and (c) refers to an action or state. Miller (2002:285) menyatakan bahwa a verb is one of the major classes. Verb usually denotes an activity of some sort ( shout, work, travel, etc) but also can denote states( sit, sleep, etc) Verba adalah kata atau susunan kata yang berfungsi sebagai predikat. Saeed (1997: ) mengklasifikasikan verba kedalam dua jenis sesuai dengan kondisinya, yaitu: Verba Statif (Stative Verb) Miller (2002:144) stative verbs do not denote events. They denotes states, which do not develop over time in different phases the way that events evolve but remain the same. Lebih lanjut dia mengatakan In English, stative verbs are exclude from WH clefts and occur rarely in Progressive. Verba ini digunakan pada jenis states situation. Contoh verba yang termasuk dalam kelompok ini antara lain be, have, know, dan love. 19

16 When verb has a stative sense, it usually cannot occur in a continous tense. Tony Penston (2005:35). Below is a table of the most verb that have or can have a stative sense. Mental & Emotional state Sense Reactions, etc Description posession,etc Believe, doubt, feel (opine), imagine, know, like, love, hate, prefer, realize, remember, see (understand), think (opine), Appear, hear, look (seem), see, smell, sound, taste. (dis)agree, deny, impress, mean, promise, satisfy, surprise. Be, belong, concern, consist, containt, depend, desereve, fit, include, involve, lake, matter, need, owe, own, possess, weigh. Stative verb describe state or processess that have no obvious action e.g. be, hvae, and know. They do not indicate aspect, because they event cannot be said to happen at any one time. Rachel Sutton-Spence,Bencie Woll (1999:122) berpendapat. 24) She loved to drive the sport car. 25) They knew his parents Verba Dynamic (Dynamic Verb) Ciri verba dinamis yaitu menunjuk pada situasinya meliputi action atau tidak, Activities dan active accomplisements keduanya meliputi action seperti yang ditunjukan oleh fakta bahwa verba- verba ini dapat dimodifikasi oleh adverbs. 20

17 Dynamic verbs (sometimes referred to as "action verbs") usually describe actions we can take, or things that happen, menurut UVic English Language Centre (1999 : Ron Cowan menjelaskan bahwa dynamic verb is verb express action that a subject can carry out. Rachel Sutton-Spence,Bencie Woll (1999:122) menyatakan bahwa; dynamic verbs describe something happening, rather than just being or existing. They are verbs that allow us to talk about the internal timing of an event and show how the action happened relative to other events, so these are he verbs that can show aspect. 26) She was unfolding the flag. 27) He was writting a book Durrative Dynamic Verb Tony Penston (2005:36) berpendapat bahwa verbs such as live, work, rain, stay, talk, sleep, study, sing, teach are durrative because they give no indication of their duration/termination. This property becomes most noticeable when the difference between the present perfect simple and continuous is almost neutralised by the aspect of continuity within the verb itself. Durative menggambarkan suatu keadaaan atau proses yang berakhir pada waktu tertentu. Rachel Sutton-Spence dan Bencie Woll (1999:122) berpendapat bahwa Durrative actions can go for any length time. The action referred to in 21

18 WALK, ANALYSE, THINK, SWIM, TALK, READ, and WRITE are all capable of going on indefinitely. 28) John is watching TV. 29) I was thinking to spend my holiday in Paris. Kata durative dalam kamus The Free Dictionary by Farlex mengandung arti Of, related to, or being the verbal aspect that expresses action continuing unbroken for a period of time. The American Heritage Dictionary of the English Language atau (Linguistics / Grammar) denoting an aspect of verbs that includes the imperfective and the progressive Punctual Dynamic Verb Punctual verb is a verb that represents a momentary action which either occurs once. Verba punctual dibedakan oleh event dengan internal duration. Selain itu achievements dan semelfactives adalah punctual karena menunjukkan events sedangkan accomplishments tidak termasuk. Luca Dini dan Pier Marco Bertinetto berpendapat bahwa Eventpunctuals (= e-punctuals) and state-punctuals (= s-punctuals). As these terms indicate, e-punctuals share features with eventive predicates, while s-punctuals share features with stative predicates. (30/08/2006 : Bill VanPatten (2004:101) menyatakan bahwa punctual verb more likely to be given past marking than durrative verb. 22

19 Punctual verbs only happen in a moment, at one point in time. The actions described in the verb KNOCK, BLINK, NOD, TAP, and HIT all happen in a single instant, Rachel Sutton-Spence dan Bencie Woll (1999:122) 30) John coughed. (punctual) Telic Dynamic Verb Telicity is a property of predicates or VPs - telicity in this sense is theproperty quantized Krifka (1998). Telic bermakna suatu proses yang dapat dilihat kapan kejadiannya sedang atau akan berakhir William Frawley dalam bukunya Linguistics Semantics (1992:302) mengatakan bahwa telic verbs as resultatives, which mean that they have built in goals that the must reach in order to be successfully asserted. Lebih lanjut beliau mengatakan telic verb prossess an implied endpoint the visualization of which in the hearer s mind is evoke by the speaker. Teori lain yang menjelaskan tentang telic verb adalah Leo Wanner (1996:171) menyatakan bahwa a process is telic if it has a built-in terminal point that is reached in the normal course of events and beyond which the process cannot continue. Carlota S. Smith (2009:37) berpendapat bahwa telic events are completed when the natural endpoint is reached and the change of state occurs 31) Harry built a house in a month. (telic) 23

20 Atelic Dynamic Verb Carlota S. Smith (2009:34) berpendapat bahwa atelic events can stop at anytime. Atelic verb constellation are compatible with verbs and adverbials of simple duration such as stop and for an hour, and are odd with forms of completion 32) Jane almost built the sandcastle Event Dynamic Verb Event memungkinkan si pembicara melihat situasi secara keseluruhan. Menurut Renaat Declerck,Susan Reed,Bert Cappelle (2006:68) Event dynamic verb is nonagentive, nonevolving dynamic situation. Verba yang termasuk kedalam event dynamic verb diantaranya adalah explode, burst, take place, rain, occur, happen, break down, snow, befall. Contoh 33) The mine blew up Processes Dynamic Verb Processes pembicara melihat situasinya seperti apa adanya, terdapat internal structure. Menurut Renaat Declerck,Susan Reed,Bert Cappelle (2006:68) Event dynamic verb is nonagentive, evolving dynamic situation. Verba yang termasuk ke dalam process dynamic verb menurut Renaat Declerck,Susan Reed,Bert Cappelle (2006:68) adalah change, grow, mature, die, widden, slow down, improve, thicken, deteriorate, strengthen, diminish, darken, deepen, develope, dan increase. 24

21 34) She walked to school. (processes) Miller (2002: 51) membagi verba kedalam enam kelas: 1) Intransitive Verb Verba intransitif adalah verba yang tidak membutuhkan objek dalam struktur kalimatnya, namun dapat diikuti oleh unsure keterangan atau tambahan, atau tidak sama sekali. Menurut Paul Roberts dalam bukunya yang berjudul English Syntax (1964: 161), ada beberapa verba intransitive yang diikuti oleh partikel, salah satu contohnya yaitu verba glance. Dalam kalimat verba ini harus diikuti oleh partikel, seperti He glance up. atau He glance out. 2) Transitive Verb Verba transitif membutuhkan obyek, paling tidak satu kata atau benda pengganti, yang berfungsi sebagai obyek. Dalam fungsi gramatikal, kita mengidentifikasinya sebagai direct object dan indirect object. Verba transitif sangat sering digunakan karena berfungsi untuk menghubungkan suatu tindakan atau mendeskripsikan sesuatu. 35) Hacket even devised his own test for Pennington. 25

22 36) The program director tells us that the level of violence has dropped drastically Objek (Object) Dalam bahasa Inggris, obyek langsung disebut direct object. Direct object is noun or pronoun that receives the action of a verb or shows the result of the action. It answers the question "What?" or "Whom?" after an action verb. An action verb with a direct object is called a transitive verb 37) Sonny carefully searched the room. Sujatna (2008: 72) menyatakan bahwa, Indirect object usually refers to living creatures and direct object refers to non- living creatures 38) She had given the boy an apple Komplemen (Complement) Menurut Sujatna (2008: 69) two types of complement; a subject complement and an object complement. It depends on which element in clause the complement is co-referential with. 39) Catty is my cat. (Cs) 40) I called my cat Catty. (Co) 26

23 Subject complement merupakan pelengkap predikat yang merujuk kepada subjek. Object complement merupakan pelengkap yang mengakaji tindakan predikat merujuk kepada obyek langsung Adverbial (Adverb) Sujatna (2008: 68) berpendapat bahwa, add information to another word, such as an adjective or another adverb. Dalam bahasa Inggris, adverbial biasanya diakhiri dengan akhiran ly pada kata sifat. Berdasarkan fungsinya, adverbial dibedakan menjadi: a. Adverb of manner, contohnya: carefully, slowly. b. Adverb of place, contohnya: here, there. c. Adverb of time, contohnya: now, yesterday. 41) She works very hard Adjektiva (Adjective) Burton (1984:30) mengatakan bahwa adjective that adds to the meaning of a noun or pronoun is said qualify that noun or pronoun, Hallan dan Nimon (1982:90) adjektiva adalah kata yang berfungsi menerangkan nomina dan pronimona. 42) Henry is a diligent student. S V det ADJ O 27

24 Menurut Sidney Greenbaum dan Randolp Quirk (1990:129) dalam bukunya A Student s Grammar of the English Language menulis bahwa ada beberapa cirri dari kata sifat yang dilihat dari fungsinya, yaitu sebagai berikut: a. They can freely occur in attributive function, i.e. they can pre-modify a noun, appearing between the determiners (including zero articles). 43) He is a very good actor. b. They can occur in predicative function, i.e. they can function as subject complement or as object complement. 44) The acting was brilliant (menerangkan subject complement) 45) I consider that offensive (menerangkan object compleent) 2.2 Semantik (Semantic) Dalam linguistik, semantis berasal dari bahasa Yunani, sema yang berarti tanda atau lambing, dan samaino yang berarti menandai atau melambangkan. Semantik merupakan bagian dari linguistic yang memuat komponen makna seperti halnya bunyi dan tata bahasa. Semantik menurut O Grady (1996:268) Semantics is the study of meaning in human language, because some work in this complicated area of linguistic analysis presupposes considerable knowledge of other deciplines (particulary logic, mathematics, and philosophy). 28

25 Semantik dalam kehidupan sosial adalah ilmu tentang makna dalam bidang disiplin ilmu seperti matematika, logika, dan filosofi yang didalamnya terdapat pengetahuan tentang ilmu linguistik. Griffiths (2006: 1) semantic adalah: the study of toolkit for meaning: knowledge encoded in the vocabulary of the language and in its patterns for building more elaborate meaning, up to the level of sentence meaning or the study of word meaning and sentence meaning, abstract away from contexts of use is a descriptive subject. Menurut Hudrofd (1990: 1), semantics is the study of meaning in language. Saeed (1997: 1) juga berpendapat bahwa semantics is the study of meaning of words and sentences or semantics is the study of meaning communicated though language. Hartman dan Stork berpendapat bahwa semantics is the system and study of meaning in language. (1999:13) Jadi dapat disimpulkan bahwa semantic merupakan ilmu makna, membicarakan makna, dan menjelaskan bagaimana mula adanya makna sesuatu, atau merupakan ilmu yang bersangkutan dengan makna suatu bahasa Makna (Meaning) Makna menurut Robins (1981:17) meaning includes the relations between utterances and parts of utterances (e.g. words) and the world outsides and reference and denotation are among such relations. Dia menjelaskan makna sebagai hubungan beberapa ujaran yang memuat referensi dan denotasi diantara hubungan tersebut. 29

26 Pendapat lainya,mengenai makna yang dikemukakan oleh Pateda (1990: 91) yang menyatakan bahwa, meaning includes the relations between utterances and the world outside and reference and denotation are among such relations. Richard (1995:172) mengatakan bahwa meaning is what a language expresses about the world we live in or any possible pr imaginary world Makna Leksikal (Lexical Meaning) Makna leksikal adalah makna yang didapat dari kamus. Makna leksikal dapat disebut sebagai makna sebenarnya, makna yang tidak berhubungan dengan konteks apapun, makna yang sudah ada dan hanya diperlukan indera- indera untuk mengamatinya. Robin (1991:12) mendefinisikan: lexical meaning of a word or lexical unit ve though of as the specific value it has in a particular linguistic system and the personality it acquires through usage within that system. It is rarely possible to analyze a word, pattern, or structure into distinct components of meaning. The meaning of word or lexical unit can be both proportional and expenssive, e.g whinge, prportional only, e.g book, or expenssive only, e.g bloody and various, other swear words and emphasizers. Makna leksikal ialah satu unit leksikal yang memiliki suatu nilai dalam sistem linguistik yang berfungsi untuk menganalisis suatu struktur kata ke dalam komponen makna. Makna leksikal juga dapat didefinisikan sebagai makna yang terdapat dalam kamus yang mempunyai komponen struktur makna acuan, baik itu berupa benda atau peristiwa dan di makna leksikal tersebut dibagi kembali menjadi dua bagian yaitu, makna yang dapat berdiri sendir dan makna yang tidak dapat berdiri sendiri (particle) 30

27 karena makna sebuah kata dapat berubah apabila kata tersebut telah berada dalam kalimat. Saeed mengemukakan bahwa: descriptive aims of lexical semantics have been: (a) to represent the meaning of word in the language: and (b) to show how the meaning of words in a language are interrelated. (1997: 5) Sependapat dengan Saeed, Christopher Butler menyatakan, lexical meaning is a matter of listing standard meaning for simply lexical meaning properties for fixed expressions. (2005:245) 46) Snowman ( a replica of a man made of snow) 47) Snowman ( a man who removes the snow) 48) Horse ( large four-legged animal that people ride or use for pulling carts) 49) Remember ( have or keep an image in your memory) Menurut Newmark (1916:26) lexical meaning starts when grammatical meaning finished; it is referential and prease, and has to be concerned both outside and within the context. Maksudnya, makna leksikal adalah makna yang tidak berhubungan dengan makna grammatikal, leksikal memiliki acuan yang jelas dan tepat, makna leksikal harus mengacu pada satu referen baik berada di dalam atau di luar kalimat. Jika dilihat dalam kalimat, makna leksikal dalah makna yang tidak berhubungan dengan konteks, malainkan langsung merujuk pada referen tanpa meyesuaikan dengan kata lain yang ada pada kalimat baik sebelum atau sesudah kata tersebut. 31

28 Makna Gramatikal (Grammatical Meaning) Menurut Butler (2005: 245), a grammatical meaning is the sum total of the meaning of the constituent words in a complex expression and the result of the way the constituents are combined in the literal meaning. Artinya, makna gramatkal merupakan jumlah total makna dari setiap kata yang dikombinasikan dengan makna literal (harfiah). 50) Dolphin safe canned tuna ( no dolphin fell victim to the harvest of the tuna) Menurut Lyons (1995: 5) makna gramatikal dari sebuah bahasa adalah: traditionally regarded as a system of rules which determines how words are put together to form phrases, how phrases are put together to form clauses, and how clauses are put together to form sentences. Selain itu Lyons juga berpendapat bahwa semantics and grammar is the degree of which grammatically is determined by meaning fullness. Pateda (1996:103), Makna gramatikal yang didalamnya berisi (functional meaning; structural meaning; internal meaning) adalah makna yang menyangkut hubungan intra bahasa atau makna yang muncul akibat fungsinya sebuah kata di dalam kalimat. Croft (2000: ) menyatakan bahwa The distinction between lexical and grammatical meaning gets explained by grammaticalization: a diachronic process by which lexical meaning shift to grammatical meaning. Perbedaan antara makna leksikal dan gramatikal dijelaskan oleh proses gramatikal; proses diakronis dimana makna leksikal berubah menjadi makna gramatikal. 32

29 51) I go to school. (makna leksikal atau kamus yang artinya pergi) 52) I went to school.( bukan makna leksikal karena bentuk lampau) Makna gramatikal adalah makna yang muncul akibat fungsi suatu kata dalam kalimat Makna Kontekstual ( Contextual Meaning) Catford berpendapat dalam Malmkjær (2005:23) contextual meaning is similary language bound, since the grouping of relevant situational features that a linguistic item is related. Maksudnya adalah makna kontekstual sama dengan bahasa yang terikat, sejak hubungan situasi atau konteks yang sesuai dengan makna kata tersebut. Cruse (1995:16) mengemukakan bahwa contextual meaning is the fill set of normality relations which a lexical item contracts with all conceivable context. Makna kontekstual adalah serangkaian hubungan normalitas yang mana kata leksikalnya berbeda dengan segala konteks yang dibayangkan atau dipikirkan. The contextual meaning of an item is the groupment of relevant situational features with which it is related. Catford (1965:36). Artinya pengertian makna kontekstual adalah suatu penggabungan dari ciri- ciri situasional yang relevan dan saling berkaitan. 53) I am surfing. (kind of water sport) 54) Surfing the internet. (find something in the website) 33

30 2.2.2 Situasi (Situation) Dalam semantik terdapat beberapa aspek makna yang menunjukkan tingkatan kalimat. Salah satu aspek tersebut disebut tense. Tense digunakan untuk memudahkan dalam membedakan jenis kondisi (situation). Vendler membedakan situation kedalam lima jenis, yaitu: 1. States States menunjukkan suatu keadaan statis yang merupakan keadaan atau kejadian yang sifatnya sementara dan tak terbatas (atelic). Contoh verba yang temasuk ke dalam states,diantaranya: hate, want, love, be sick, be tall, believe, know. 2. Activities (unbounded processes) Menurut Saeed (1997: 107) yang membedakan antara states dan activities adalah verba yang digunakan, states biasanya menggunakan adjectives, sedangkan activities menggunakan verb. Perbedaan lainya terletak pada makna, yaitu states kejadiannya berlangsung lama dan tidak akan ada perubahan makna pada waktu yang sangat lama, sedangkan activities terdapat perubahan makna dalam kurun waktu tertentu dan kejadianya pun dapat berakhir sewaktu-waktu. Contoh verba yang termasuk dalam activities, diantaranya: roll, run, walk, watch, swim, think, snow, write, dan drink. 34

31 3. Accomplishments (bounded processes) Verba ini digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan yang disengaja dan bersifat proses. Contoh verba yang digunakkan: melt, freeze, dry, learn. 4. Achievements (point events) Achievements menunjukan kejadian yang sifatnya segera dan berlangsung cepat. Contoh verba yang termasuk kedalam achievements: pop, explode, shatter, recognize, find, start. 5. Semelfactive Semelfactive menunjukkan suatu kejadian yang bersifat punctual. Contoh verba yang termasuk kedalam semelfactive: knock, cough, bang 35

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang dapat berdiri sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu maksud dari pembicara. Secara tertulis,

Lebih terperinci

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. Misal: Verb 1 (infinitive), Verb 2, dan Verb 3. Contoh penggunaan tenses : 1. Saya belajar di

Lebih terperinci

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS Compiled by: Theresia Riya Vernalita H., S.Pd. Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan memberi saran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Kumpulan kata mempunyai

Lebih terperinci

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST 198111022008122002 DESCRIBING HABITS Topic : Daily Habits Last night i went to bed around 11.00. you know, i usually go to bed at 9.30 p.m. I do

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana kata-kata dapat bergabung menjadi frasa, klausa, dan kalimat. Selain

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana kata-kata dapat bergabung menjadi frasa, klausa, dan kalimat. Selain BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis Sintaksis merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang bagaimana kata-kata dapat bergabung menjadi frasa, klausa, dan kalimat. Selain itu, sintaksis pun mempelajari

Lebih terperinci

BAGIAN I SUBJEK, VERB DAN OBJEK

BAGIAN I SUBJEK, VERB DAN OBJEK BAGIAN I UNIT 1 PART OF SPEECH Part of speech merupakan jenis-jenis kata dasar yang dikenal dalam dalam bahasa inggris, artinya kata-kata ini merupakan potongan-potongan puzzle yang digunakan untuk memahami

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 1

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 1 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN SEKRETARIATAN Semester : 1 MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS I KODE MATA KULIAH / SKS : 390152037 / 2 SKS MATA KULIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel,

BAB I PENDAHULUAN. media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sering kali kita temukan banyak informasi yang dituliskan di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Radford (2004:1) mengatakan bahwa syntax is the study of the

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Radford (2004:1) mengatakan bahwa syntax is the study of the 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sintaksis (Syntax) Sintaksis merupakan salah satu cabang ilmu linguistik. Seperti yang dikemukakan oleh Radford (2004:1) mengatakan bahwa syntax is the study of the way in which

Lebih terperinci

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013 Tips Cara Menjawab Test Tertulis Bahasa Inggris A. Membaca (Reading). 1. Menentukan gambaran umum (General Description). Jenis pertanyaannya adalah sebagai berikut: - What is the text about? - What does

Lebih terperinci

FORMULIR No.Dokumen FM-02-AKD-0- FORMAT S A P

FORMULIR No.Dokumen FM-02-AKD-0- FORMAT S A P Halaman 1 dari 18 PERTEMUAN KE 1-2 SKS/Semester : 2 / 4 STANDAR KOMPETENSI Students are able to use the English word classes in correct and appropriate sentences or utterances for communication for various

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada umumnya frasa merupakan kelompok kata atau gabungan dua kata atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar Book: an ESL/ EFL- Teacher

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab ini penulis membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab ini penulis membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini penulis membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang selanjutnya akan digunakan untuk menganalisis data pada bab tiga. Teori yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

1/5. while and do Loops The remaining types of loops are while and do. As with for loops, while and do loops Praktikum Alpro Modul 3.

1/5. while and do Loops The remaining types of loops are while and do. As with for loops, while and do loops Praktikum Alpro Modul 3. Judul TIU TIK Materi Modul Perulangan Ganjil 204/205 Mahasiswa memahami Konsep Perulangan. Mahasiswa mampu menggunakan perintah perulangan For, While do, do While 2. Mahasiswa mampu menggunakan perintah

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah : Bahasa Inggris Bisnis 2 Kode / SKS : AK012105 / 1 SKS Program Studi : Sistem Komputer Fakultas : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 1 Subject, Verb, Complement & Modifier. fungsi unsur.

Lebih terperinci

APPENDICES. Appendix A. Data 1 (Student A)

APPENDICES. Appendix A. Data 1 (Student A) APPENDICES Appendix A Data 1 (Student A) 48 No Sentence 1. *There so many place they can visiting. *There so many place they can visiting. Tidak mengerti struktur yang sebenarnya, mengira bahwa are atau

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPS CHAPTER 10LATIHAN SOAL BAB 10. Be quite. Keep quiet

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPS CHAPTER 10LATIHAN SOAL BAB 10. Be quite. Keep quiet 1. The correct active voice sentence of you are requested to keep quiet is SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPS CHAPTER 10LATIHAN SOAL BAB 10 Be quite Keep quiet Please keep quite Be quite please Please

Lebih terperinci

ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS

ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI SENIN 01 DESEMBER 2008 Adi Cahyono Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menggabungkan katakata

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menggabungkan katakata BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sintaksis Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menggabungkan katakata untuk membentuk kalimat dan aturan yang menentukan pembentukan kalimat. Pengertian sintaksis

Lebih terperinci

LESSON PLAN MEETING 1-3

LESSON PLAN MEETING 1-3 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 85080 Website: 1 September 22 MEETING 1-3 Subject Code : B20040 Credit : 2 STANDARD OF COMPETENCE Acquiring basic grammatical structures of English

Lebih terperinci

Contoh Pengembangan Bahan Ajar untuk Program Audio (Bahan Ajar untuk Latihan Keterampilan Mendengarkan)

Contoh Pengembangan Bahan Ajar untuk Program Audio (Bahan Ajar untuk Latihan Keterampilan Mendengarkan) Contoh Pengembangan Bahan Ajar untuk Program Audio (Bahan Ajar untuk Latihan Keterampilan Mendengarkan) 1.Buat silabus (peta bahan ajar) untuk keteramplan mendengarkan dengan format berikut: Kompetensi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN. Belajar. Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan forms of participles dalam tuturan dan tulisan dengan benar.

SATUAN ACARA PENGAJARAN. Belajar. Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan forms of participles dalam tuturan dan tulisan dengan benar. MATA KULIAH : STRUCTURE 4 SATUAN ACARA PENGAJARAN DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah ini berisi materi review of structure 1, 2, 3, serta language and meaning, linguistic forms and syntactic functions, syntactic

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : BAHASA INGGRIS 1 Kode Mata : DK - 11202 Jurusan / Jenjang : D3 MANAJEMEN INFORMAA Tujuan Instruksional Umum :

Lebih terperinci

TAG QUESTION. Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan.

TAG QUESTION. Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan. TAG QUESTION Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan. Syarat utama dalam membuat question tag adalah: Apabila kalimat utamanya / pernyataannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah aspek penting dalam interaksi antar manusia. Manusia melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial menggunakan bahasa. Bahasa juga dipandang sebagai cermin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab kajian teori ini, penulis membahas teori-teori yang berkaitan

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab kajian teori ini, penulis membahas teori-teori yang berkaitan BAB II KAJIAN TEORI Pada bab kajian teori ini, penulis membahas teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan digunakan sebagai referensi dalam menganalisis data pada bab selanjutnya. 2.1 Sintaksis

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Mesin S1

Program Studi Teknik Mesin S1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS 2 KODE / SKS : IT042138 / 1 Pertemuan ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan TIK Teknik Pembelajaran 1 UNIT 1 Vocabulary Structure Supplement

Lebih terperinci

Relasi Negara & Agama: Redefinisi Diskursus Konstitusionalisme (Rangkaian Studi IMR)

Relasi Negara & Agama: Redefinisi Diskursus Konstitusionalisme (Rangkaian Studi IMR) Relasi Negara & Agama: Redefinisi Diskursus Konstitusionalisme (Rangkaian Studi IMR) Yudi Junadi Click here if your download doesn"t start automatically Relasi Negara & Agama: Redefinisi Diskursus Konstitusionalisme

Lebih terperinci

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan Lesson 70: Questions Pelajaran 70: Pertanyaan Reading (Membaca) Is your job easy? (Apakah pekerjaanmu mudah?) Has he finished eating? (Apakah dia sudah selesai makan?) Will it keep raining? (Akankah ini

Lebih terperinci

Membangun Menara karakter (Indonesian Edition)

Membangun Menara karakter (Indonesian Edition) Membangun Menara karakter (Indonesian Edition) Stella Olivia Click here if your download doesn"t start automatically Membangun Menara karakter (Indonesian Edition) Stella Olivia Membangun Menara karakter

Lebih terperinci

Syntactic Structure of Ditransitive Verbs Found in the Sentences Used in Eugene O neill s One-Act Play: A Wife For A Life

Syntactic Structure of Ditransitive Verbs Found in the Sentences Used in Eugene O neill s One-Act Play: A Wife For A Life yntactic tructure of Ditransitive Verbs Found in the entences Used in Eugene O neill s One-Act Play: A Wife For A Life Riana Lie 1*, I Gede Putu udana. 2, Ni Made Ayu Widiastuti 3 [123] English Department,

Lebih terperinci

Sistem Informasi. Soal Dengan 2 Bahasa: Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris

Sistem Informasi. Soal Dengan 2 Bahasa: Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris Sistem Informasi Soal Dengan 2 Bahasa: Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris 1. Kita mengetahui bahwa perkembangan teknologi di zaman sekarang sangat pesat dan banyak hal yang berubah dalam kehidupan kita.

Lebih terperinci

KESASTRAAN MELAYU TIONGHOA DAN KEBANGSAAN INDONESIA: JILID 2 FROM KPG (KEPUSTAKAAN POPULER GRAMEDIA)

KESASTRAAN MELAYU TIONGHOA DAN KEBANGSAAN INDONESIA: JILID 2 FROM KPG (KEPUSTAKAAN POPULER GRAMEDIA) Read Online and Download Ebook KESASTRAAN MELAYU TIONGHOA DAN KEBANGSAAN INDONESIA: JILID 2 FROM KPG (KEPUSTAKAAN POPULER GRAMEDIA) DOWNLOAD EBOOK : KESASTRAAN MELAYU TIONGHOA DAN KEBANGSAAN Click link

Lebih terperinci

Pemrograman Lanjut. Interface

Pemrograman Lanjut. Interface Pemrograman Lanjut Interface PTIIK - 2014 2 Objectives Interfaces Defining an Interface How a class implements an interface Public interfaces Implementing multiple interfaces Extending an interface 3 Introduction

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis.

BAB I PENDAHULUAN. Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis. Menulis esai dalam bahasa Inggris membutuhkan kemampuan dalam memilih kata dan menggunakan

Lebih terperinci

ADJECTIVES & COMPARING

ADJECTIVES & COMPARING ADJECTIVES & COMPARING EQUATIVE DEGREE: To compare two objects with similar characteristics, the pattern for the complete sentence is: Object A se~ + adjective Object B For example: Kota Jakarta sebesar

Lebih terperinci

Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah (Indonesian Edition)

Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah (Indonesian Edition) Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah (Indonesian Edition) Hery Hery Click here if your download doesn"t start automatically Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah

Lebih terperinci

Teknik Kreatif Menyajikan Presentasi Memukau (Indonesian Edition)

Teknik Kreatif Menyajikan Presentasi Memukau (Indonesian Edition) Teknik Kreatif Menyajikan Presentasi Memukau (Indonesian Edition) Muhammad Noer Click here if your download doesn"t start automatically Teknik Kreatif Menyajikan Presentasi Memukau (Indonesian Edition)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Tidak ada manusia tanpa bahasa dan tidak ada bahasa tanpa manusia. Dua hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa merupakan alat komunikasi yang

Lebih terperinci

ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS

ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS Drs. Sugija, M.Hum Staf Pengajar Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Surakarta Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

Makalah Parts of Speech

Makalah Parts of Speech Makalah Parts of Speech BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Parts of Speech dalam bahasa Inggris berarti jenis-jenis kata atau kelas-kelas kata. Disebut parts of speech karena bagian-bagian dari ucapan

Lebih terperinci

THE TRANSLATION OF PREPOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS

THE TRANSLATION OF PREPOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS THE TRANSLATION OF REOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS Made Jaya Maharani 1* utu Ayu Asty Senja ratiwi 2 I Made Sena Darmasetiyawan 3 [123] English Department Faculty

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap pemahaman pembaca atas apa yang disampaikan penulis.

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap pemahaman pembaca atas apa yang disampaikan penulis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada bahasa tulis, cara penulisan yang baik dan benar akan sangat berpengaruh terhadap pemahaman pembaca atas apa yang disampaikan penulis. Pada skripsi ini penulis

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI STIE Bisma Lepisi Jl. Ks. Tubun No. 11 Tangerang 15112 Telp.:(021) 558 9161-62. Fax.:(021) 558 9163 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Kelompok Mata

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 SISTIM INFORMASI STIMIK PRABUMULIH

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 SISTIM INFORMASI STIMIK PRABUMULIH Nomor Dokumen: Revisi ke : 00 Tanggal : Dibuat oleh : Direvisi oleh : Disetujui : Hepny Samosir, S.Pd., M.Pd. Tanda Tangan : Tanda Tangan: Tanda Tangan: RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAHASA INGGRIS BISNIS 2. Oleh : SRI SETIAWATY EA27

BAHASA INGGRIS BISNIS 2. Oleh : SRI SETIAWATY EA27 BAHASA INGGRIS BISNIS 2 Oleh : SRI SETIAWATY 18 211 261 4 EA27 UNIVERSITAS GUNADARMA 2015 Definition Of Noun Clause Noun clauses is a group of words that can not stand alone (dependent clauses) that has

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Halliday mengemukakan bahwa kohesi adalah bagian dari sistem bahasa

BAB II KAJIAN TEORI. Halliday mengemukakan bahwa kohesi adalah bagian dari sistem bahasa BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Cohesion Halliday mengemukakan bahwa kohesi adalah bagian dari sistem bahasa yang merujuk kepada hubungan makna yang terdapat dalam sebuah teks seperti yang dikatakan oleh Halliday

Lebih terperinci

Membangun Menara karakter (Indonesian Edition)

Membangun Menara karakter (Indonesian Edition) Membangun Menara karakter (Indonesian Edition) Stella Olivia Click here if your download doesn"t start automatically Membangun Menara karakter (Indonesian Edition) Stella Olivia Membangun Menara karakter

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH...iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...x

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH...iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH...iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN..xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN...1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. Selain nomina, ajektiva, pronomina, verba, preposisi, konjungsi, dan interjeksi, adverbia

Lebih terperinci

7. Analisis Kebutuhan - 1 (System Actors & System Use Cases )

7. Analisis Kebutuhan - 1 (System Actors & System Use Cases ) 7. Analisis Kebutuhan - 1 (System Actors & System Use Cases ) SIF15001 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Agi Putra Kharisma, S.T., M.T. Genap 2014/2015 Desain slide ini dadaptasi dari University

Lebih terperinci

ANALISIS CAPAIAN OPTIMASI NILAI SUKU BUNGA BANK SENTRAL INDONESIA: SUATU PENGENALAN METODE BARU DALAM MENGANALISIS 47 VARIABEL EKONOMI UNTU

ANALISIS CAPAIAN OPTIMASI NILAI SUKU BUNGA BANK SENTRAL INDONESIA: SUATU PENGENALAN METODE BARU DALAM MENGANALISIS 47 VARIABEL EKONOMI UNTU ANALISIS CAPAIAN OPTIMASI NILAI SUKU BUNGA BANK SENTRAL INDONESIA: SUATU PENGENALAN METODE BARU DALAM MENGANALISIS 47 VARIABEL EKONOMI UNTU READ ONLINE AND DOWNLOAD EBOOK : ANALISIS CAPAIAN OPTIMASI NILAI

Lebih terperinci

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah Lesson 19: What Pelajaran 19: Apakah Reading (Membaca) What is it? (Apakah ini?) What is your name? (Saiapa namamu?) What is the answer? (Apakah jawabannya?) What was that? (Apakah itu tadi?) What do you

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya

BAB I PENDAHULUAN. klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Klausa merupakan satuan sintaksis yang memiliki ciri seperti kalimat, tapi klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya agar dapat membentuk

Lebih terperinci

Who are talking in the dialog? Bruce. Erick. Ericks sister. Bruce and Erick. E. Kunci Jawaban : D. Pembahasan Teks :

Who are talking in the dialog? Bruce. Erick. Ericks sister. Bruce and Erick. E. Kunci Jawaban : D. Pembahasan Teks : 1. SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 8LATIHAN SOAL CHAPTER 8 By the way, you are still going to look around, arent you? Who are talking in the dialog? Bruce Erick Ericks sister Bruce and Erick Kunci

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks.

BAB II LANDASAN TEORI. menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks. BAB II LANDASAN TEORI Di dalam bab ini dipaparkan teori-teori yang digunakan dalam menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks. Teori mengenai pelanggaran maxim diambil

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. kata dengan kata yang lain menjadi frase, dan gabungan antara frase dengan frase

BAB II KAJIAN TEORI. kata dengan kata yang lain menjadi frase, dan gabungan antara frase dengan frase 7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis Pengertian sintaksis menurut Miller (2002 : 346) adalah: Syntax has to do with how words are put together to build phrases, with how phrases are put together to build

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sintaksis Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun yang bermakna dengan dan tatein yang bermakna menempatkan. Matthews (1982:1) berpendapat bahwa Traditionally, it refers

Lebih terperinci

E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A

E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A HANDLING TAMU E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A CARA PENERIMAAN TAMU Menanyakan nama dan keperluan (RESEPSIONIS) Good Morning. What can I do for you? Good morning, can

Lebih terperinci

God s PERFECT TIMING EDITORIAL

God s PERFECT TIMING EDITORIAL God s PERFECT TIMING EDITORIAL TAKUT AKAN TUHAN. Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik... KEHIDUPAN YANG DIPERSEMBAHKAN. Karena itu saudara-saudara,

Lebih terperinci

Panduan Excel untuk Pelamar Kerja (Indonesian Edition)

Panduan Excel untuk Pelamar Kerja (Indonesian Edition) Panduan Excel untuk Pelamar Kerja (Indonesian Edition) Yudhy Wicaksono Click here if your download doesn"t start automatically Panduan Excel untuk Pelamar Kerja (Indonesian Edition) Yudhy Wicaksono Panduan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF. presented by : M Anang Firmansyah

KOMUNIKASI EFEKTIF. presented by : M Anang Firmansyah KOMUNIKASI EFEKTIF presented by : M Anang Firmansyah KOMUNIKASI EFEKTIF * Pada komunikasi personal/kelompok Audience mampu memahami pesan yang dikirim oleh Komunikator.setuju/tidak dg pesan. * Pada komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nominal group merupakan salah satu jenis grup yang memiliki functional

BAB I PENDAHULUAN. Nominal group merupakan salah satu jenis grup yang memiliki functional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nominal group merupakan salah satu jenis grup yang memiliki functional components yang lebih luas secara struktur di antara grup lainnya, sebagaimana yang

Lebih terperinci

Sukses Berbisnis Di Internet Dalam 29 Hari (Indonesian Edition)

Sukses Berbisnis Di Internet Dalam 29 Hari (Indonesian Edition) Sukses Berbisnis Di Internet Dalam 29 Hari (Indonesian Edition) Click here if your download doesn"t start automatically Sukses Berbisnis Di Internet Dalam 29 Hari (Indonesian Edition) Sukses Berbisnis

Lebih terperinci

Easy & Simple - Web Programming: Belajar Pemprograman Website Secara Efektif dan Efisien (Indonesian Edition)

Easy & Simple - Web Programming: Belajar Pemprograman Website Secara Efektif dan Efisien (Indonesian Edition) Easy & Simple - Web Programming: Belajar Pemprograman Website Secara Efektif dan Efisien (Indonesian Edition) Rohi Abdulloh Click here if your download doesn"t start automatically Easy & Simple - Web Programming:

Lebih terperinci

Conditional Sentence. Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP

Conditional Sentence. Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP Conditional Sentence Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP.19780710 200801 1 012 Pengertian CONDITIONAL SENTENCES adalah: Kalimat pengandaian Atau Kalimat bersyarat Rumus: If (clause 1 ), (clause 2) Type 1 [

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di dalam kehidupan sehari-hari yang memiliki maksud dan tujuan tertentu. Dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah Lesson 19: What Pelajaran 19: Apakah Reading (Membaca) What is it? (Apakah ini?) What is your name? (Saiapa namamu?) What is the answer? (Apakah jawabannya?) What was that? (Apakah itu tadi?) What do you

Lebih terperinci

By SRI SISWANTI NIM

By SRI SISWANTI NIM READING COMPREHENSION IN NARRATIVE TEXT OF THE TENTH GRADE STUDENTS OF MA NAHDLATUL MUSLIMIN UNDAAN KUDUS TAUGHT BY USING IMAGINATIVE READING MATERIALS IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016 By SRI SISWANTI NIM.

Lebih terperinci

Appendices. Appendix 1. The code of questionnaire items. hal penting dalam belajar bahasa Inggris). selalu mencarinya dalam kamus). kamus elektronik).

Appendices. Appendix 1. The code of questionnaire items. hal penting dalam belajar bahasa Inggris). selalu mencarinya dalam kamus). kamus elektronik). 73 Appendices Appendix 1. The code of questionnaire items Item Number Coding Statement 1 Q1 In my opinion have a dictionary is an important thing in learning English (Menurut saya memiliki kamus merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia lain. Interaksi tersebut dikemas dalam suatu wadah yang disebut komunikasi. Salah

Lebih terperinci

SCHOOL OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICS (STISIPOL) PAHLAWAN 12 BANGKA - BELITUNG SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SCHOOL OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICS (STISIPOL) PAHLAWAN 12 BANGKA - BELITUNG SATUAN ACARA PERKULIAHAN SCHOOL OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICS (STISIPOL) PAHLAWAN 12 BANGKA - BELITUNG SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Dosen Pengampu : BAHASA INGGRIS : Leginem,S.S Kelas / Semester : Non Reguler / 3 Deskripsi

Lebih terperinci

UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat

UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat Jenis dan Contoh Noun Noun merupakan salah satu part of speech ( unsur kalimat dalam bahasa Inggris) yang berupa orang atau sesuatu seperti benda,

Lebih terperinci

CHAPTER III RESULT OF THE STUDY. 1. The problems faced by the tenth grade students of SMK YP SEI. PALANGKA RAYA in using letter s/es as plural nouns

CHAPTER III RESULT OF THE STUDY. 1. The problems faced by the tenth grade students of SMK YP SEI. PALANGKA RAYA in using letter s/es as plural nouns 54 CHAPTER III RESULT OF THE STUDY A. The Result of Test 1. The problems faced by the tenth grade students of SMK YP SEI PALANGKA RAYA in using letter s/es as plural nouns Analyzing was used as the basic

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER PROGRAM D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER PROGRAM D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER PROGRAM D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 15/08/016 Tanggal revisi 4/0/017 Kode dan Nama MK PP04114

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Pragmatik merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang makna yang

BAB II KAJIAN TEORI. Pragmatik merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang makna yang BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pragmatik Pragmatik merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang makna yang terdapat dalam sebuah ujaran yang disampaikan oleh penutur kepada orang yang diajak berkomunikasi.

Lebih terperinci

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat ix M Course Overview ata kuliah Translation 6 bertujuan memberikan bekal kemampuan menerjemahkan teks berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya secara akurat, tepat dan wajar. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan Lesson 63: Reported speech Pelajaran 63: Pidato Laporan Reading (Membaca) He told me that he would come. (Dia bilang kepadaku dia akan datang.) She said that she would be fine. (Dia berkata bahwa dia akan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Sujatna (2007:1) dalam bukunya yang berjudul English Syntax for

BAB II KAJIAN TEORI. Sujatna (2007:1) dalam bukunya yang berjudul English Syntax for BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis (Syntax) 2.1.1 Definisi Sujatna (2007:1) dalam bukunya yang berjudul English Syntax for Beginners mengungkapkan bahwa Syntax originates from The Greek words syn meaning

Lebih terperinci

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 108 BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 6.1 Kalimat Sederhana Siswa sekolah dasar dalam mempelajari bahasa Inggris selain mendengarkan, dan berbicara, siswa juga dituntut untuk

Lebih terperinci

365 Menu Sukses MP-ASI selama 1 tahun Menu Pendamping ASI untuk Bayi Usia 7-18 Bulan (Indonesian Edition)

365 Menu Sukses MP-ASI selama 1 tahun Menu Pendamping ASI untuk Bayi Usia 7-18 Bulan (Indonesian Edition) 365 Menu Sukses MP-ASI selama 1 tahun Menu Pendamping ASI untuk Bayi Usia 7-18 Bulan (Indonesian Edition) Hindah J. Muaris Click here if your download doesn"t start automatically 365 Menu Sukses MP-ASI

Lebih terperinci

Panduan Excel untuk Pelamar Kerja (Indonesian Edition)

Panduan Excel untuk Pelamar Kerja (Indonesian Edition) Panduan Excel untuk Pelamar Kerja (Indonesian Edition) Yudhy Wicaksono Click here if your download doesn"t start automatically Panduan Excel untuk Pelamar Kerja (Indonesian Edition) Yudhy Wicaksono Panduan

Lebih terperinci

SUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI (INDONESIAN EDITION) BY SOKARTO SOKARTO

SUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI (INDONESIAN EDITION) BY SOKARTO SOKARTO Read Online and Download Ebook SUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI (INDONESIAN EDITION) BY SOKARTO SOKARTO DOWNLOAD EBOOK : SUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI Click link bellow and free

Lebih terperinci

Practical Communication Skill: dalam Bisnis, Organisasi, dan Kehidupan (Indonesian Edition)

Practical Communication Skill: dalam Bisnis, Organisasi, dan Kehidupan (Indonesian Edition) Practical Communication Skill: dalam Bisnis, Organisasi, dan Kehidupan (Indonesian Edition) Click here if your download doesn"t start automatically Practical Communication Skill: dalam Bisnis, Organisasi,

Lebih terperinci

Callista Sulaiman

Callista Sulaiman Callista ulaiman 2011-031-070 : o this is the first time I come to your class right? : riiight : o do you know my name? : Nooo : Ok so let me introduce myself first : Ok miss : o my name is Callista, and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi bahasa menurut Halliday (1978:21) adalah fungsi imaginative, yaitu bahasa digunakan untuk melahirkan karya sastra yang berbasis pada kekuatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam linguistik kata syntax berasal dari bahasa Yunani yang merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam linguistik kata syntax berasal dari bahasa Yunani yang merupakan BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis Dalam linguistik kata syntax berasal dari bahasa Yunani yang merupakan gabungan dari kata syn yang berarti bersama, dan kata tàxis yang berarti rangkaian dan urutan. Jadi

Lebih terperinci

SEKOLAH TOEFL STRUCTURE. Week 4 (30 Nov 06 Des 2015) Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan..

SEKOLAH TOEFL STRUCTURE. Week 4 (30 Nov 06 Des 2015) Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan.. 1 SEKOLAH TOEFL HANDBOOK Jangan biarkan keterbatasan membuatmu tidak mampu berbuat lebih dari yang orang lain pikirkan.. STRUCTURE Week 4 (30 Nov 06 Des 2015) * Diadopsi dari buku Deborah Phillips 2 Ingat

Lebih terperinci

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1 Lesson 36: Infinitive 1 Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1 Reading (Membaca) My dream is to live in New York. (Impianku adalah tinggal di New York.) I would like to learn more about your country! (Saya

Lebih terperinci

Membangun Menara karakter (Indonesian Edition)

Membangun Menara karakter (Indonesian Edition) Membangun Menara karakter (Indonesian Edition) Stella Olivia Click here if your download doesn"t start automatically Membangun Menara karakter (Indonesian Edition) Stella Olivia Membangun Menara karakter

Lebih terperinci

FM-UDINUS-BM-08-05/R2

FM-UDINUS-BM-08-05/R2 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : C11.03203/ Intermediate English Grammar Revisi ke : 2 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 1 Februari 2014 Jml Jam

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA MANAJEMEN (INDONESIAN EDITION) BY HERY HERY

ANALISIS KINERJA MANAJEMEN (INDONESIAN EDITION) BY HERY HERY ANALISIS KINERJA MANAJEMEN (INDONESIAN EDITION) BY HERY HERY READ ONLINE AND DOWNLOAD EBOOK : ANALISIS KINERJA MANAJEMEN (INDONESIAN EDITION) Click button to download this ebook READ ONLINE AND DOWNLOAD

Lebih terperinci

Ya Allah Bimbing Hamba Menjadi Wanita Salehah (Indonesian Edition)

Ya Allah Bimbing Hamba Menjadi Wanita Salehah (Indonesian Edition) Ya Allah Bimbing Hamba Menjadi Wanita Salehah (Indonesian Edition) Aisyah Christy Click here if your download doesn"t start automatically Ya Allah Bimbing Hamba Menjadi Wanita Salehah (Indonesian Edition)

Lebih terperinci

Perbedaan antara Frasa Nomina sebagai Objek. dan Frasa Nomina sebagai Komplemen Objek. dalam Klausa Bahasa Inggris 1. oleh:

Perbedaan antara Frasa Nomina sebagai Objek. dan Frasa Nomina sebagai Komplemen Objek. dalam Klausa Bahasa Inggris 1. oleh: Perbedaan antara Frasa Nomina sebagai Objek dan Frasa Nomina sebagai Komplemen Objek dalam Klausa Bahasa Inggris 1 oleh: Eva Tuckyta Sari Sujatna, M.Hum 2 1. Pengantar Frasa nomina (yang kemudian saya

Lebih terperinci

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2 1. Rita :Dont leave me alone, Bondan! Bondan :What did she say, Wan? Iwan :. SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2 She told you that you dont leave me alone. She told you

Lebih terperinci

- Dalam kalimat Bahasa Inggris sedikitnya mempunyai 1 SUBJEK dan 1 KATA KERJA - Mencari Subjek dan Kata Kerja dalam kalimat

- Dalam kalimat Bahasa Inggris sedikitnya mempunyai 1 SUBJEK dan 1 KATA KERJA - Mencari Subjek dan Kata Kerja dalam kalimat JURUS 1 : SUBJEK DAN KATA KERJA (SUBJECTS DAN VERBS) Secara umum, kalimat dalam Bahasa Inggris seharusnya mempunyai Satu Subjek dan Satu Kata Kerja. Pertanyaan yang sering muncul dalam soal-soal TOEFL

Lebih terperinci