BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Konsep Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Pengertian Teknologi Informasi Menurut William dan Sawyer (2010 : 4) Information technology is a general term that describes any technology that helps to produce, menupulate, store, cimmunicate, and/or disseminate information. Definisi tersebut dapat diartikan teknologi informasi adalah istilah umum untuk mendeskripsikan teknologi apapun yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan/atau menyebarkan informasi. Hamidah, Arifin dan Suhatman (2009 : 1) teknologi informasi adalah teknologi yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan dan penyebaran informasi. Sedangkan menurut Aziz (2010 : 99) teknologi informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan atau menyebarkan informasi. Hendarti (2011 : 2) mendefinisikan teknologi informasi secara sederhana adalah sebuah kombinasi teknologi komputer dengan teknologi komunikasi yang memfasilitasi perolehan, pemrosesan, penyimpanan, pengiriman, dan pembagian informasi dan isi digital lainnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi (IT) merupakan sebuah kombinasi teknologi komputer dengan teknologi komunikasi yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan dan penyebaran informasi. 8

2 Pengertian Sistem Informasi Stair dan Reynolds (2010 : 4) menjelaskan Information system is a set of interrelated components that collect, manipulate, store, and disseminate data and information and provide a feedback mechanism to meet an objective. Definisi tersebut dapat diartikan sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling terkait yang mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, menyebarkan data dan informasi serta memberikan mekanisme umpan balik untuk memenuhi suatu tujuan. Pengertian sistem informasi menurut Mcleod, Jr dalam Sulaiman (2006 : 29) sistem dapat diartikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan informasi adalah data yang telah diolah atau diproses sehingga data tersebut memiliki arti. Sedangkan menurut Devenport dalam Sulaiman (2006 : 29), sistem informasi adalah sekumpulan subsistem yang terdefinisi berdasarkan fungsional atau organisasi, yang membantu pengambilan keputusan dan mengontrol organisasi dengan menggunakan teknologi informasi untuk menangkap, menyebarkan, menyimpan, menerima, memanipulasi atau mempertunjukkan informasi yang dipakai dalam satu atau lebih proses bisnis. Adapun menurut Hendarti (2011 : 1), Sistem informasi secara sederhana dapat diartikan sebagai kumpulan dari beberapa komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai hasil dari suatu tujuan. Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan subsistem yang terdefinisi berdasarkan fungsional atau organisasi dan saling berinteraksi untuk mencapai hasil dari suatu tujuan sehingga data tersebut memiliki arti.

3 Komponen Sistem Informasi Kusrini dan Koniyo (2007 : 9) menyatakan, dalam suatu sistem informasi terdapat beberapa komponen, yaitu : 1. Piranti keras (hardware), mencakup berbagai piranti fisik seperti komputer dan printer 2. Piranti lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data 3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki 4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistam informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi 5. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data 6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai Fungsi Sistem Informasi Menurut Nickerson dalam Sulaiman (2006 : 29) fungsi dari sistem informasi terdiri dari empat bagian penting, yaitu fungsi masukan (input function), fungsi penyimpanan (storage function), fungsi proses (processing function), fungsi keluaran (output function).

4 11 Input Data Input Function Process Function Output Function Information (Output) Store Function Store Data Gambar 2.1 The function of an information system Sumber : Agus Sulaiman, Pengguna Sistem Informasi Menurut Sulaiman (2006 : 29), para pengguna informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat dibagai menjadi beberapa kelompok yaitu manajer, non manajer dan orang-orang atau organisasi-organisasi dalam lingkungan perusahaan. Pada saat merancang sistem informasi, penting sekali untuk mempertimbangkan posisi manajer di dalam tingkatan manajemen karena hal ini sangat mempengaruhi sumber informasi dan cara penyajiannya. Menurut Nickerson dalam Sulaiman (2006 : 30) pengguna sistem informasi dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu pengguna langsung (direct user) dan pengguna tidak langsung (indirect user). Pengguna langsung merupakan user yang berhubungan secara langsung dengan aplikasi sistem informasi seperti dalam hal penginputan data dan melakukan evaluasi laporan dari hasil aplikasi sistem informasi. Sedangkan pengguna tidak langsung adalah pengguna yang secara tidak langsung berhubungan dengan aplikasi sistem informasi seperti beberapa manajer yang meminta laporan dari bawahannya yang dicetak pada kertas yang dihasilkan dari aplikasi sistem informasi.

5 Strategi dalam Implementasi Sistem Menurut Schniederjans M.J, Hamaker J.L dan Schniederjans A.M (2010 : 20) menyatakan there are several sistem implementation strategies that can be used and should be considered in the IT investment analysis as presented in below table : Implementation Strategies Description When Used If there is only capacity or spaced allowed for one sistem An existing sistem is 1. Direct to operate at a time or that the removed totally and a new conversion existing sistem is too costly, or sisteminstalled dysfunctional to ongoing operation An existing sistem and new sistem operate 2. Parallel conversion simultaneously until the new sistem is fully functional and the existing sistem can be discontinued If the cost of shutting down the existing sistem in prohibitive If the architecture of existing sistem will permit the gradual New sistem is phased in as 3. Phased updating of new modules or the modules are sistematically conversion cost of completely new sistem brought online are beyond the resources of the firm New sisem is fully If the sistem has features that 4. Pilot conversion implemented on a pilot need to be examined in use, or basis in one part of the the risk of converting entire business operation sistem is too risky or expensive Tabel 2.1 Strategi dalam implementasi sistem Sumber : M.J Schniederjans, J.L Hamaker dan A.M Schniederjans, 2010

6 Pengertian Investasi Teknologi Informasi Bodie, Kane dan Marcus (2009 : 1) Investment is the current commitment of money or other resources in expectation of reaping future benefits. Artinya, investasi adalah komitmen uang pada saat ini atau sumber daya lainnya dengan harapan menuai manfaat masa depan Menurut Williams dan Sawyer (2007 : 4), Teknologi Informasi (TI) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. Menurut Schniederjans M.J, Hamaker J.L dan Schniederjans A.M (2010 : 9) terdapat perbedaan cara dalam mendefinisikan investasi teknologi informasi. Keen (1995) melihat investasi teknologi informasi debagai istilah yang berkaitan dengan investasi peralatan, aplikasi, layanan, dan teknologi-teknologi dasar. Sedangkan Weil dan Olson (1989) mendefinisikan investasi teknologi informasi sebagai biaya-biaya yang dihubungkan dengan perolehan komputer, komunikasi, software, jaringan dan personel yang mengatur dan mengoperasikan sistem informasi menajamen (SIM). Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa investasi teknologi informasi (TI) merupakan pengeluaran yang dilakukan organisasi berupa pengeluaran untuk telekomunikasi dan jaringan, sistem operasi dan software baru, dukungan lanjut dan operasi terhadap infrastruktur pusat data (data centers) yang tersedia, yang secara langsung mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai peningkatan performa misi, pengambilan keputusan menajemen dan efisiensi operasional.

7 Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas Studi Kelayakan Pengertian Studi Kelayakan Dalam Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (2010 : 2), Studi Kelayakan Kegiatan adalah suatu rangkaian penelitian / analisis yang dilakukan dengan kriteria dan metode tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran penilaian atas usulan kegiatan sehingga layak untuk dilaksanakan Analisis Kelayakan Dalam Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (2010 : 11), analisis kelayakan meliputi : Kelayakan Teknis Kelayakan teknis memberikan gambaran kondisi teknis dari rencana kegiatan yang memperhitungkan unsur keteknikan (engineering) dan non keteknikan (misalnya : ketersediaan material dan kemudahan pelaksanaan) sehingga suatu kegiatan dapat dilaksanakan Kelayakan Ekonomis Kelayakan ekonomi memberikan gambaran atas efisiensi penggunaan sumber daya (input) dengan manfaat (outcomes) yang diperoleh dalam pelaksanaan rencana kegiatan. Kajian kelayakan ekonomi berisi analisis secara kuantitatif perkiraan hasil dari kegiatan yang diusulkan Kelayakan Finansial Kelayakan finansial memberikan gambaran aspek finansial atas penggunaan sumber daya (input) dengan hasil (output) yang diperoleh dari pelaksanaan rencana

8 15 kegiatan, yang diperhitungkan dengan menggunakan harga pasar. Dalam penyajian kelayakan finansial dapat dipakai indikator indikator yang lazim dipergunakan, seperti pengembalian atas investasi (ROI), tingkat bunga pengembalian investasi (IRR), dan lain sebagainya Dampak Sosial dan Lingkungan Dampak sosial dan lingkungan memberikan gambaran mengenai dampak sosial dan lingkungan yang mungkin timbul, baik positif maupun negatif, akibat pelaksanaan kegiatan yang diusulkan Cost / Benefit Analysis Pengertian Cost / Benefit Analysis Schniederjans M.J, Hamaker J.L dan Schniederjans A.M (2010 : 140) cost benefit analysis involves the estimation and evaluation of the net benefits associated with alternative courses of action. Artinya analisis biaya dan manfaat mancakupi perkiraan dan evaluasi dari manfaat yang terkait dengan tindakan. Menurut Hendarti (2011, p11), cost benefit analysis merupakan sebuah teknik yang paling umum untuk mengukur biaya dan manfaat dari suatu proyek teknologi informasi. Menurut Parker yang dikutip oleh Hendarti (2011 : 11), aplikasi Traditional Cost Benefit Analysis digunakan untuk menghubungkan keuntungankeuntungan dari domain bisnis (pendapatan atau pengurungan biaya) dengan biayabiaya dari domain teknologi komputer, hardware, software, atau pegawai. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa cost / benefit analysis melibatkan estimasi dari evaluasi dan keuntungan bersih yang berhubungan dnegan tindakan alternatif. Teknik ini membandingkan present value of benefits dengan present value of costs dari investasi yang sama.

9 Tahapan Cost / Benefit Analysis Mengacu pada pendapat Schniederjans M.J, Hamaker J.L dan Schniederjans A.M (2010 : ), terdapat lima tahapan dalam melakukan anlisis investasi menggunakan cost/benefit analysis, yaitu : Define Problem Identify Costs and Benefits Quantify Costs and Benefits Compare Alternatives Perform Sensitivity Analysis Gambar 2.2 The five stages of cost/benefit analysis Sumber : M.J Schniederjans, J.L Hamaker dan A.M Schniederjans, Mengidentifikasikan masalah Mendefinisikan masalah sangat penting dalam semua jenis pengambilan keputusan, termasuk investasi TI pengambilan keputusan. Menganalisis masalah dan mendefinisikan satu-satunya cara untuk memungkinkan solusi alternatif yang tepat dapat dihasilkan Identifikasi dan kuantifikasi biaya dan manfaat Setelah masalah telah didefinisikan dan alternatif yang sesuai telah diidentifikasi, tahap selanjutnya dalam analisis ini adalah untuk mengidentifikasi semua biaya dan manfaat yang relevan.

10 17 1. Biaya (cost) Biaya merupakan sejumlah sumber daya yang dikeluarkan untuk melaksanakan proyek yang dibangun. Pendapat ini sesuai dengan Parker yang dikutip oleh Hendarti (2011 : 11), yang menyatakan Cost is a measurement of the amount of resources required to obtain a product, yang dapat diartikan biaya merupakan suatu pengukuran atas sejumlah daya yang dibutuhkan untuk memperoleh sebuah produk. Dalam metode information economics terdapat dua jenis biaya, yaitu : a) Biaya pengembangan (development cost) dan b) Biaya pemeliharaan atau biaya berjalan (maintenance/ongoing cost) 2. Manfaat (benefit) Manfaat merupakan nilai pengembalian dari penghematan biaya. Tiga jenis manfaat menurut Parker dalam Hendarti (2011 : 11) sebagai berikut : a) Tangible benefit Adalah manfaat nyata yang dampak biayanya dapat diketahui dalam arus kas perusahaan. b) Quasi-Tangible Benefit Adalah manfaat yang terfokus pada peningkatan efesiensi proses kerja yang diterapkan dalam perusahaan. c) Intangible Benefit Adalah manfaat yang berfokus pada peningkatan efektifitas proses kerja yang diterapkan dalam perusahaan. 3. Nilai (value) Nilai merupakan manfaat yang diperoleh atas penerapan sistem informasi, yang tercermin pada peningkatan kinerja organisasi pada saat sekarang maupun masa akan datang.

11 Menghitung biaya dan manfaat Biaya adalah setiap pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk pengadaan, instalasi, dan memelihara TI. Untuk pengambilan keputusan investasi TI, biaya secara tradisional dipandang sebagai baik yang nyata (tangible) dan langsung dihubungkan dengan sistem. Namun, ini hanyalah salah satu pandangan biaya. Pandangan alternatif biaya adalah bahwa mereka tidak berwujud (intangible), yang berarti ini adalah efek yang tidak dapat mudah diberi nilai dari unit umum mengukur (biasanya dolar), dan tidak langsung dikaitkan dengan TI. Tangible Intangible Hardware Resistance to change (change management) Software Inability to change Telecommunications Organizational restructuring Integration of new system into current Needs specification and updates situation Services, e.g., installation, Temporary loss of productivity (learning programming, etc curve) Personnel, e.g. hiring, training, etc Formulation of IT policy and controls Running cost Disruption to normal work practises Furniture Downtime Tabel 2.2 Potential costs of an IT investment Sumber : M.J Schniederjans, J.L Hamaker dan A.M Schniederjans, 2010 Manfaat (benefit) adalah konsekuensi positif dari melakukan investasi IT. Manfaat sering timbul dari membuat perbaikan dalam cara melaksanakan tugas organisasi yang diperlukan. Manfaat, secara umum, dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori : 1. Penghematan biaya atau penghindaran; 2. Kesalahan pengurangan;

12 19 3. Peningkatan kinerja operasional; 4. Peningkatan fleksibilitas dan 5. Peningkatan perencanaan dan pengendalian. Tangible Intangible Increased productivity Improved asset utilization Decreased operational costs Improved resource control Reduced workforce Improved organizational planning Lower computer costs Improved organizational flexibility Lower outside vendor costs More timely information Lower clerical and professional costs Higher quality information Lower in-house development costs Enhanced organization learning Reduced rate of growth in expenses Enhanced employee goodwill Lower facility costs Increased job satisfaction Improved decision-making Faster decision-making Lower error rates Reduced software expenses Improved operations Better corporate image Improved customer satisfaction Increased customer loyalty Tabel 2.3 Potential benefits of an IT investment Sumber : M.J Schniederjans, J.L Hamaker dan A.M Schniederjans, Bandingkan alternatif Setelah semua biaya dan manfaat telah diidentifikasi dan dihitung ke dalam unit umum mengukur, alternatif yang kemudian dibandingkan satu sama lain berdasarkan kriteria umum. Membandingkan alternatif investasi dengan menggunakan beberapa metode cost/benefit analysis seperti benefit/cost ratio, net presemt value, internal rate of retun dan payback period.

13 20 1. Maximize the ratio benefit over costs 2. Maximize net present value of net benefits 3. Maximize internal rate of return 4. Shortest payback period Tabel 2.4 Common criteria to evaluate IT investments in cost/benefit analysis Sumber : M.J Schniederjans, J.L Hamaker dan A.M Schniederjans, Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas didefinisikan sebagai penentuan keandalan dari keputusan yang dihasilkan dari biaya / analisis manfaat. Biaya / manfaat analisis memiliki nilai yang sebenarnya dari setiap biaya dan benefit terkait dengan alternatif akan ideal. Jika nilai-nilai ini diketahui secara pasti tidak akan ada kesalahan. Namun, nilai biaya dan manfaat, khususnya yang intangible, hanyalah sebuah perkiraan nilai dan kesalahan sangat mungkin terjadi. Sehingga analisis sensitivitas merupakan salah satu cara untuk memperkirakan tingkat kesalahan dalam perkiraan nilai Metode Cost / Benefit Analysis Benefit/Cost Ratio Menurut Schniederjans M.J, Hamaker J.L dan Schniederjans A.M (2010 : 153) The benefit/cist ratio is the present value of benefits devided by the present value of cost. Artinya, rasio benefit/cost adalah nilai sekarang (present value) dari manfaat dibagi dengan nilai sekarang (present value) dari biaya dan dihitung sebagai berikut :

14 21 Keterangan : B : Manfaat dalam jangka waktu t C : Biaya dalam jangka waktu t t : Jangka waktu r : Tingkat diskonto Jika rasio > 1, maka investasi layak dilakukan Jika rasio 1, maka investasi tidak layak dilakukan Payback Period Menurut Schniederjans M.J, Hamaker J.L dan Schniederjans A.M (2010 : 155) Payback period is a common accounting and finance tool used select the alternative that recovers its cost in the shortest amount of time. Artinya, payback period adalah perhitungan akuntansi keuangan umum dan alat yang bisa digunakan untuk memilih alternatif yang dapat mengembalikan biaya (balik modal) yang cepat dalam waktu tersingkat. Masalah utama dalam payback period adalah tidak mempertimbangkan nilai waktu uang (time value of money). Namun, payback period juga mempunyai keuntungan, yaitu dapat dihitung dengan cepat dan tidak memerlukan pengetahuan tentang perhitungan present value. Payback period dapat dihitung dengan 2 cara, yaitu : 1. Bila arus kas masuk yang dihasilkan tiap tahun jumlahnya sama, maka : Keterangan : : Biaya investasi awal C : Arus kas setiap tahunnya

15 22 2. Bila arus kas masuk yang dihasilkan tiap tahun jumlahnya tidak sama, maka perhitungannya dapat dilakukan dengan mengurangi biaya investasi awal dengan arus kas yang masuk tahun pertama, kedua dan seterusnya sampai biaya investasi awal habis. Dapat dihitung sebagai berikut : Keterangan : a : Biaya investasi awal b : Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n c : Jumalh kumulatif arus kas pada tahun ke n+1 Jika payback < waktu yang ditentukan, investasi diterima Jika payback > waktu yang ditentukan, investasi ditolak Kelebihan payback method, yaitu : a) Untuk investasi yang resikonya sulit diperkirakan, jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dapat diketahui dengan metode ini b) Metode ini dapat digunakan untuk menilai dua investasi yang mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi mana yang jangka waktu pengembaliannya paling cepat c) Metode ini mudah digunakan dan dipahami Kekurangan payback method, yaitu : a) Tidak memperhitungkan time value of money b) Tidak memperlihatkan pendapatan selanjutnya setelah investasi awal kembali Net Present Value

16 23 Menurut Schniederjans M.J, Hamaker J.L dan Schniederjans A.M (2010 : 123) Net present value is the present value of cash flow minus the initial investment cost. Artinya, net present value adalah present value dari arus kas dikurangi biaya investasi awal. Net present value dapat dihitung sebagai berikut : Keterangan : B : Nilai manfaat C : Nilai biaya r : Tingkat diskonto n : Jumlah waktu atas manfaat dan biaya Jika NPV > 0, maka investasi layak dilakukan Jika NPV 0, maka investasi tidak layak dilakukan Profitability Index Menurut Schniederjans M.J, Hamaker J.L dan Schniederjans A.M (2010 : 126) Profitability index is a ratio that can be used to rank projects when the size of initial investment in mutually exclusive set. Artinya, profitability index adalah rasio yang dapat digunakan untuk menentukan tingkatan proyek ketika investasi awal berada pada mutually exclusive set. Profitability Index dapat dihitung sebagai berikut : Jika PI > 1, maka investasi layak dilakukan Jika PI 1, maka investasi tidak layak dilakukan Return on Investment

17 24 Menurut Schniederjans M.J, Hamaker J.L dan Schniederjans A.M (2010 : 129) Return on investment methodology is an the technique traditionally used in capital budgeting decisions where the rate of return of an investment is compared to the opportunity cost of capital. Artinya, Return on investment adalah teknik lain yang biasanya digunaan dalam keputusan penganggaran modal di mana tingkat pengembalian investasi dibandingkan dengan biaya peluang modal. Return on investment dapat dihitung sebagai berikut : Jika ROI > 1, maka investasi diterima Jika ROI 1, maka investasi ditolak 2.3 Tally Accounting Pengertian Tally Accounting Tally accounting adalah Sistem aplikasi accounting yang bisa digunakan untuk perusahaan kecil maupun besar yang sudah mendapat penghargaan internasional. Tally ERP9, multi user, multiple company, multi currenty, multi lingual, remote access, statutory compliance (faktur pajak), synchronize dan bisa link ke payroll system serta mencakup laporan akuntansi lengkap Sejarah Tally Accounting Tally accounting adalah produk dari Tally Solutions Private Ltd, merupakan solusi bisnis nomor satu di negara India yang diciptakan oleh Mr. Bharat Goenka. Tally memulai perjalanan pada tahun 1986, pertama kali dikenalkan, Tally memperkenalkan beberapa konsep seperti codeless accounting software, natural

18 25 language interface, concurrent multilingual capabilities, dan path-breaking remote functionality. Produk Tally telah merubah bisnis di segala industri di lebih dari 94 negara. Lebih dari 2 juta pengguna bisnis mempercayakan Tally sebagai solusi bisnis bagi mereka Keunggulan Tally Accounting Tally accounting mempunyai kelebihan antara lain sistemnya yang terintegrasi, pencatatan yang akurat dan dapat dilakukan dimana saja dengan remote acces (contoh : melalui ), penggunanya yang mengerti dasar pembukuan dari akuntansi dapat dengan mudah menggunakan fitur-fitur yang disediakan oleh Tally. Keuntungan-keuntungan menggunakan Tally accounting, yaitu : 1. Dapat digunakan berbagai jumlah user (multi user), perusahaan (multi company), mata uang (multi currency) dan bahasa (multi lingual) 2. Sistem buku besar sebagai dasar dari pembukuan accounting software 3. Dapat membuat semua jenis nota pembelian ataupun penjualan 4. Dapat membuat semua jenis laporan keuangan 5. Mempunyai modul-modul yang kompleks dan disusun dengan rapi seperti mengatur price list dan sistem multi warehouse 6. Sistem keamanan yang tinggi dan terus dikembangkan oleh Tally sendiri 7. Mempunyai fitur remote access dimana sistem Tally dapat diakses dari manapun Kelemahan Tally Accounting Adapun kelemahan-kelamahan Tally accounting sebagai berikut :

19 26 1. Ekspektasi dari sebuah ERP yang tinggi, sehingga user memperkirakan bahwa software akuntansi dan ERP sama mudahnya dalam penggunaan, padahal sebenarnya tidak 2. Implementasi dilakukan oleh pihak Tally, sehingga implementasi relatif memakan waktu dan biaya 3. Sulitnya digunakan pada saat awal implementasi, sehingga diperlukan latihan lebih lanjut agar dapat digunakan secara optimal 4. Bila password hilang, memakan waktu lama untuk dapat mengambil data-data yang terkunci akibat password yang hilang tersebut 5. Tally tidak mempunyai sistem backup data yang bagus, apabila salah satu server utama rusak, maka data yang berada di dalam tersebut akan hilang dan tidak mempunyai backup data 2.4 Minding Your Own Business Accounting (MYOB Accounting) Pengertian MYOB Accounting MYOB accounting atau Minding Your Own Business Accounting adalah suatu software yang mengacu pada bidang akuntansi. Biasanya digunakan untuk mengotomatisasi pembukuan secara lengkap, cepat dan akurat Sejarah MYOB Accounting MYOB accounting pertama kali digunakan pada produk perangkat lunak akuntansi bisnis kecil awalnya dikembangkan oleh Christopher Lee dan tim di Teleware Inc di Amerika Serikat pada akhir tahun 1980an. Pada tahun 1996 republisher Australia, Data Technology Software Pty Limited di Australia yang dimiliki oleh Brad Shofer dan Craig Winkler yang kemudian

20 27 membeli hak kekayaan intelektual perangkat lunak dan disediakan ekuitas Christopher Lee. Pada tahun 1999, perusahaan ini berganti nama menjadi MYOB Limited dan terdaftar di Bursa Efek Australia (ASX) tepat pada tanggal 9 Juli Perkembangan selanjutnya, MYOB terbatas bergabung dengan Solution 6 Holdings pada 2004, lebih lanjutnya diperluas saat MYOB dengan praktek akuntansi di Australia dan Selandia Baru. Dan memperluas jangkauan produk dan jasa untuk praktek akuntansi. Pada Mei 2008 MYOB meluncurkan paket baru layanan online, termasuk web hosting, hosting dan pendaftaran domain. Pada Juni 2008, pendiri CEO Craig Winkler mundur dan digantikan sebagai CEO oleh Tim Reed. Mr Reed bergabung MYOB pada tahun 2004, dan mantan direktur mengelola perusahaan untuk Australia. Selama tahun 2008 MYOB keluar operasinya di Amerika Serikat, Inggris, Irlandia dan Asia, sehingga untuk kembali fokus pada bisnis yang paling sukses di Australia dan Selandia Baru. Pada Januari 2009, sebuah konsorsium ekuitas swasta yang dipimpin oleh Archer Modal berhasil menyelesaikan tawaran pengambilalihan untuk MYOB, MYOB kembali kepemilikan swasta. Pada tanggal 21 Agustus 2011, Modal Archer dijual MYOB untuk Bain Capital untuk jumlah yang tidak diungkapkan. Akuisisi ini memberikan Bain Capital saham mayoritas di MYOB bersama manajemen yang akan terus menjadi pemegang saham di perusahaan. Data-Tech Software merekomendasikan MYOB accounting arsitek, konsultasan, galeri seni, salon kecantikan, konstraktor dan lain-lain. MYOB juga menyediakan chart of account (daftar rekening) siap pakai menggunakan bahasa Inggris untuk 105 jenis perusahaan.

21 Keunggulan MYOB Accounting MYOB Accounting sendiri mempunyai keunggulan dibandingkan dengan software sejenisnya, terutama dalam penggunaan yang relatif mudah dan dapat dikuasai dalam waktu singkat. Pada prinsipnya adalah mengisikan data dan mengetahui tombol perintah. Prasyarat dasar untuk dapat menggunakan program secara maksimal adalah penguasaan pengetahuan dasar akuntansi meliputi konsep, prinsip, prosedur dan teknik pencatatan akuntansi untuk pos-pos dalam laporan akuntansi. Keuntungan-keuntungan menggunakan MYOB accounting, yaitu: 1. Pengguna dapat menggunakan MYOB walaupun yang bersangkutan tidak memiliki latar pembukuan sama sekali 2. Pengelolaan informasi dengan menggunakan software ini cukup dapat diandalkan (reliable) 3. Dapat digunakan untuk pengelolaan proyek 4. Departementalisasi 5. Proses instalasi dan maintenance yang murah 6. Tenaga kerja yang memahami MYOB cukup banyak 7. Dapat digunakan untuk memantau 3 tahun periode pembukuan 8. Nilai investasi yang relatif murah 9. Jangka waktu implementasi yang relatif cepat Kelemahan MYOB Accounting Adapun beberapa kelemahan yang dimiliki MYOB accounting, diantaranya :

22 29 1. Database MYOB merupakan database yang terkunci, pengguna tidak dapat melakukan modifikasi laporan, modifkasi field sehingga sulit untuk memanipulasi 2. MYOB merupakan software buatan luar negeri, sehingga tidak ada fitur perpajakan di dalamnya 3. Tidak ada modul fixed assets, sehingga perusahaan perlu membuat modul baru apabila membutuhkan laporan fixed assets 4. Kelemahan multi warehouse, mengakibatkan pengelolaan atas barang sulit dikelola dalam MYOB 5. Tidak dapat digunakan untuk mengelola perusahaan dengan multi company, artinya laporan konsolidasi tidak dapat dibuat dengan menggunakan MYOB

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Hendarti (2011, h.1) Sistem informasi secara sederhana dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Konsep Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Konsep Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Konsep Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Thompson dan Cats-Baril (2003, p202) sebuah sistem informasi adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Hendarti (2011, p1) Sistem Informasi secara sederhana dapat diartikan

Lebih terperinci

Rusmin Syafari 1, Mukran 2 1,2. Universitas Bina Darma 1,2. Jalan Jend. Ahmad Yani No. 03 Plaju Palembang

Rusmin Syafari 1, Mukran 2 1,2. Universitas Bina Darma 1,2. Jalan Jend. Ahmad Yani No. 03 Plaju Palembang Analisis Investasi Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi dengan Metode Cost-Benefit Analysis (CBA) Information Technology Investment Analysis in Higher Education with Cost-Benefit Analysis (CBA) Method

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Whitten (2004, p12) information system is an arrangement of people, data, process, store, processes and information technology that interact

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis. BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi

Lebih terperinci

ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA

ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA Surya Dharma *), Achmad Holil Noor Ali Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Investasi pada awalnya hanyalah mencari keuntungan, dimana keuntungan tersebut adalah berupa uang. Investasi juga merupakan sebuah cara untuk memperbaiki sesuatu yang

Lebih terperinci

Natalia Berdhi Santoso. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. dan. Irene Cahyani. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Natalia Berdhi Santoso. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. dan. Irene Cahyani. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia STUDI KELAYAKAN INVESTASI TI / SI UNTUK PUSAT LAYANAN INTERNET KECAMATAN (PLIK) PADA PT. INSAN SARANA TELEMATIKA (ISATNET) DENGAN METODE COST/BENEFIT ANALYSIS Natalia Berdhi Santoso Binus University, Jakarta,

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Manajemen Investasi SI/TI 1 The Role of Information Systems in Business Today Teknologi Informasi dan sistem sudah menyebabkan revolusi pada perusahaan dan industri, menjadi

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi TI, tentunya perusahaan mengharapkan hasil berupa

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi TI, tentunya perusahaan mengharapkan hasil berupa BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Manfaat (Benefit) yang Diperoleh Perusahaan Manfaat adalah suatu pengukuran hasil kinerja yang dapat dicapai dalam pengambilan keputusan terhadap hal tertentu. Sama halnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lebih dari satu tahun. Hal yang penting dalam capital budgeting adalah

BAB II LANDASAN TEORI. lebih dari satu tahun. Hal yang penting dalam capital budgeting adalah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Estimasi Aliran Kas (Cash Flow) Capital budgeting adalah suatu proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal, dimana manfaatnya berjangka waktu lebih

Lebih terperinci

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

Pengembangan. Chapter Objectives. Chapter Objectives. Systems Approach to Problem Solving 11/23/2011

Pengembangan. Chapter Objectives. Chapter Objectives. Systems Approach to Problem Solving 11/23/2011 Chapter Objectives Pengembangan Solusi e- BISNIS 1 Use the systems development process outlined in this chapter, and the model of IS components from Chapter 1 as problem-solving frameworks to help you

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ Suryanto Program Information System Audit, School of Information System, BINUS University, Jakarta Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebun

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile dengan produk utamanya kain polyester. Seperti perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

ABSTRACK. :Capital Budgeting, Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Indeks (PI).

ABSTRACK. :Capital Budgeting, Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Indeks (PI). ABSTRACK Economic conditions in a situation of openness such as now, the business often faces the situation of high uncertainty in the management of the company. Thus, when companies want to keep the family

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment decision making, productivity. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment decision making, productivity. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The condition of old production machine caused productivity reduction to textile companies in Bandung for the last years. The risk of business shutting and severance of work relation in large

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** Pengenalan MYOB Pertemuan 7 DEFINISI & TUJUAN MYOB Minding Your Own Business (M.Y.O.B) Accounting merupakan paket program komputer untuk bidang akuntansi yang dibuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya 54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. Untuk mempertahankan eksistensinya, suatu perusahaan harus mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

CAPITAL BUDGETING. Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi

CAPITAL BUDGETING. Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi BAB I4 PENGANGGARAN MODAL CAPITAL BUDGETING Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

Penganggaran Modal (Capital Budgeting)

Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Capital Budgeting Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum Investasi Pengertian Investasi

BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum Investasi Pengertian Investasi BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Investasi 2.1.1.1 Pengertian Investasi Menurut William F. S. yang dikutip oleh Kasmir dan Jakfar (2008, h4) Investasi adalah mengorbankan dollar sekarang untuk

Lebih terperinci

TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1/total Outline Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Mengapa SIA penting? SIA dalam organization s value chain SIA, strategi korporat 2/total Apa itu

Lebih terperinci

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik Awang Djohan Bachtiar 9105205402 Pendahuluan Profil PT Petrokimia Gresik. Penjelasan singkat Mengapa butuh power monitoring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

BAB 14. Keputusan Investasi & Penganggaran Modal. Ekonomi Manajerial Manajemen

BAB 14. Keputusan Investasi & Penganggaran Modal. Ekonomi Manajerial Manajemen 1 BAB 14 Keputusan Investasi & Penganggaran Modal Ekonomi Manajerial Manajemen 2 PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Capital Budgeting. Capital budgeting meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback period, Net present value, Internal Rate of Return, Profitability indeks.

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback period, Net present value, Internal Rate of Return, Profitability indeks. ABSTRACT This research aimed to assess whether a proposed investment or business development is not feasible based on the results of the analysis using the method of capital budgeting. The method used

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI TI / SI UNTUK SOFTWARE AKUNTANSI PADA PT. ISIS MEGAH MANDIRI DENGAN METODE COST / BENEFIT ANALYSIS

STUDI KELAYAKAN INVESTASI TI / SI UNTUK SOFTWARE AKUNTANSI PADA PT. ISIS MEGAH MANDIRI DENGAN METODE COST / BENEFIT ANALYSIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI TI / SI UNTUK SOFTWARE AKUNTANSI PADA PT. ISIS MEGAH MANDIRI DENGAN METODE COST / BENEFIT ANALYSIS Adhityawinata Rama 1, Prawira Johan Eka Yudha 2, Ayuwibowo Mellyanty 3 dan Christian

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING JENIS INVESTASI FINANCIAL ASSET (Saham, Obligasi dst) RIIL ASSET (Property, Machine, dst) PRODUCT DERIVATE (Reksadana, Bursa Valas,Bursa Komoditas) COMBINATION Pengertian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi pada awalnya hanyalah mencari keuntungan, dimana keuntungan tersebut adalah berupa uang. Investasi juga merupakan sebuah cara untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era teknologi yang semakin berkembang ini, tidak dapat dipungkiri bahwa persaingan khususnya pada dunia usaha semakin tinggi. Perusahaan-perusahaan membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut O Brien (2003,p29) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Sistem Informasi Sistem informasi adalah kegiatan mengumpulkan, melakukan proses, menyimpan, dan menganalisa data untuk tujuan tertentu. Sistem informasi terdiri dari input

Lebih terperinci

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M. Modul ke: Penganggaran Modal Fakultas EKONOMI Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id Nurahasan Wiradjegha,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, fixed asset investment. vii

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, fixed asset investment. vii ABSTRACT This study describes the application of Capital Budgeting analysis to determine and assess the feasibility of fixed asset investment plan that will be carried CV. Qolbu Tamajaya form of additional

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

Analisis Investasi Sistem Informasi Akademik pada Universitas X dengan Metode Cost Benefit Analysis (CBA)

Analisis Investasi Sistem Informasi Akademik pada Universitas X dengan Metode Cost Benefit Analysis (CBA) Analisis Investasi Sistem Informasi Akademik pada Universitas X dengan Metode Cost Benefit Analysis (CBA) Leo Willyanto Santoso, Yulia, Aldy Wirawan Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum 2.1.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Kata Sistem informasi terdiri dari dua kata yaitu sistem dan informasi.

Lebih terperinci

ANALISA BIAYA Dan MANFAAT

ANALISA BIAYA Dan MANFAAT Pertemuan 6 ANALISA BIAYA Dan MANFAAT ANALISA BIAYA Dan MANFAAT Pendahuluan Di dalam mengembangkan suatu sistem informasi perlu dipertimbangkan investasi yang dikeluarkan sebab menyangkut kepada dana perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan orang, prosedur, dan sumber daya dalam mengumpulkan, melakukan proses, dan menghasilkan informasi dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

`ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Investment Decision. vii. Universitas Kristen Maranatha

`ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Investment Decision. vii. Universitas Kristen Maranatha `ABSTRACT One obstacle in developing small and medium enterprises is difficult to perform the planning and decision making in this regrad is to make an investment decision. Management accountants are rquired

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi yang tidak menentu bahkan meningkatnya peraturan dan kekacauan

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi yang tidak menentu bahkan meningkatnya peraturan dan kekacauan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi terjadi persaingan yang sangat tinggi, keadaan ekonomi yang tidak menentu bahkan meningkatnya peraturan dan kekacauan secara global. Dalam hal

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 2 KERANGKA STRATEGIK KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL Keputusan penganggaran modal harus dihubungkan dengan perencanaan strategi perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi, Indonesia dituntut untuk mempersiapkan dirinya agar dapat bersaing khususnya dalam bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia sekarang dapat dikatakan sudah mulai meningkat

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Analisa Investasi dalam Berwirausaha Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Evaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini, setiap perusahan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan yang tepat agar dapat mempertahankan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The aim of this research is to explore the feasibility of potato plantation project. From the finance point of view, Capital Budgeting Method will be suitable to be used as a measurement for the

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi informasi membawa dampak yang besar dalam dunia bisnis. Perusahaan kini berlomba menerapkan teknologi informasi dalam keseluruhan proses

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pertemuan ke - : 1 : The Role and Environment of Managerial Finance. Indikator Uraian Materi Perkuliahan Metode dan Media Buku The Role and Environment 1. dapat menjelaskan 1. Finance and Business a,b,e,g,h

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang menggunakan aplikasi dalam menjalankan operasi bisnisnya. Dimana aplikasi yang digunakan bertujuan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Penganggaran Modal Payback periode Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Perbandigan NPV dan IRR

Manajemen Keuangan. Penganggaran Modal Payback periode Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Perbandigan NPV dan IRR Manajemen Keuangan Modul ke: Penganggaran Modal Payback periode Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Perbandigan NPV dan IRR 06 Fakultas Ekonomi Septiani Juniarti, SE.MM Program Studi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index, Net Present Value, Investasi.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index, Net Present Value, Investasi. ABSTRAK Krisis perekonomian Indonesia telah membuat perusahaan-perusahaan terguncang dan lemah. Banyak perusahaan melakukan investasi untuk mempertahankan keberadaannya dan agar tidak kalah bersaing dengan

Lebih terperinci

Capital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang.

Capital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang. CAPITAL BUDGETING (ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI JANGKA PANJANG) Ikin Solikin Capital Budgeting adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang. Ada 3 alasan investasi dalam aktiva tetap perlu dikelola

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai perhitungan Cost Benefit Analysis.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai perhitungan Cost Benefit Analysis. 53 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai perhitungan Cost Benefit Analysis. Cost Benefit Analysis adalah proses dimana keputusan bisnis yang dianalisis. Manfaat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Studi Kelayakan. biaya, manfaat, dan kelayakan proyek yang diusulkan.

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Studi Kelayakan. biaya, manfaat, dan kelayakan proyek yang diusulkan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Studi Kelayakan 2.1.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Menurut O Brien (2005, h 515) yang diterjemahkan oleh Fitriasari dan Kwary Studi Kelayakan adalah studi awal

Lebih terperinci

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih Project Integration Management Binsar Parulian Nababan 201381156 Sutrisno 201381129 Diphda Antaresada 201581294 Adrian Kosasih 201581301 Kunci Sukses Proyek Keseluruhan: Manajemen Integrasi Proyek yang

Lebih terperinci

TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL

TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL ADE ARISNAYANTI 1206325012 PROGRAM PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013 PENGANGGARAN MODAL Prinsip Penilaian Aset Secara Umum

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE FIT/GAP ANALYSIS DAN CBA

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE FIT/GAP ANALYSIS DAN CBA STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE /GAP ANALYSIS DAN CBA Nurlina Computerized Accounting Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL Capital Budgeting

PENGANGGARAN MODAL Capital Budgeting PENGANGGARAN MODAL Capital Budgeting Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertengahan tahun 1997 kawasan Asia mengalami krisis ekonomi yang mempengaruhi seluruh bidang kehidupan terutama di sektor ekonomi. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI

Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI 56 Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI 4.1 Cost / Biaya 4.1.1 Komponen Procurement Cost Komponen biaya investasi terdiri dari seluruh biaya yang timbul dari pengadaan hardware

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Pembangunan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai biaya pembangunan INSOSYS, yang meliputi: biaya investasi pembangunan dan pemeliharaan, dan manfaat yang diperoleh

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: capital budgeting, net present value, pengambilan keputusan

ABSTRAK. Kata kunci: capital budgeting, net present value, pengambilan keputusan ABSTRAK Dunia usaha selalu dipenuhi dengan persaingan. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan bisnis atau usahanya agar mampu bersaing dan dapat bertahan. Ada berbagai

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING (Studi Kasus Pada Po. Pion Transport Malang)

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING (Studi Kasus Pada Po. Pion Transport Malang) EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING (Studi Kasus Pada Po. Pion Transport Malang) Arief Budiman Nengah Sudjana Raden Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelayakan investasi perluasan usaha melalui pembukaan cabang Toko X dengan menggunakan metode Capital Budgeting. Untuk mengevaluasi kelayakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori dasar 2.1.1 Pengertian Evaluasi Menurut Wikipedia, Evaluasi adalah proses penilaian. Evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan efektifitas strategi yang digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI Menaksir Aliran Kas Beberapa Pertimbangan dalam Menaksir Aliran Kas Dalam analisis i keputusan investasi, i ada bb beberapa langkah yang akan dilakukan: 1) Menaksir aliran

Lebih terperinci

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) M a n a j e m e n K e u a n g a n 103 Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Accounting

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI ABSTRAK Dalam menghadapi ekonomi yang global dewasa ini, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam persaingan bisnis yang semakin tajam terutama dalam melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu badan usaha, instansi, individu atau perorangan.

BAB II LANDASAN TEORI. suatu badan usaha, instansi, individu atau perorangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aset Menurut Siregar (2004:178) aset adalah barang atau sesuatu barang yang mempunyai nilai ekonomi, nilai komersial atau nilai tukar yang dimiliki oleh suatu badan usaha, instansi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang merosot tajam. Ditambah dengan semakin melemahnya

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang merosot tajam. Ditambah dengan semakin melemahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi krisis moneter yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 lalu membuat dunia bisnis Indonesia menjadi lesu, hal ini ditandai dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana atau modal, kita perlu melakukan suatu studi kelayakan untuk melihat apakah proyek

Lebih terperinci

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI BAB V KEPUTUSAN INVESTASI A. Tujuan Kompetensi Khusus Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa mampu: Memahami Pentingnya Keputusan Investasi Mampu Menghitung Cash Flow Proyek Investasi Memahami

Lebih terperinci