BAB 2 LANDASAN TEORI Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi Kata Sistem informasi terdiri dari dua kata yaitu sistem dan informasi. Menurut O Brien (2005, h.29) yang diterjemahkan oleh Fitriasari dan Kwary Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, melakukan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses trasformasi yang terartur. Sedangkan pengertian informasi menurut O Brien (2005, h.703) Informasi adalah data yang ditempatkan dalam konteks yang berarti dan berguna untuk pemakai akhir. Berdasarkan pengertian sistem dam informasi yang telah dikemukakan, menurut O Brien (2005, h.5) yang diterjemahkan oleh Fitriasari dan Kwary Sistem informasi merupakan kombinasi teratur apapun dari orang orang, hardware, software, jaringan, komunikasi, dan sumber daya data yang 9

2 10 mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Thompson dan Cats-Barill (2003, p.202) menjelaskan An information system (IS) is an integrated, information technology-based system designed to support the operation, management, and decision-making functions of an organization. Definisi tersebut dapat diartikan sebagai sistem informasi adalah sistem terintegrasi, berbasis teknologi informasi yang dirancang untuk mendukung fungsi operasional, manajemen, dan pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi. Pendapat lain dari pengertian sistem informasi menurut Whitten, Bentley, dan Dittma (2004, p.12) Information system is an arrangement of people, data, processes, and information technology that interact to collect, process, strore, and provide as output the information needed to support an organization. Definisi tersebut dapat dijelaskan sistem informasi adalah sebuah susunan dari orang, data, pemrosesan, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan output dari informasi yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah organisasi. Adapun menurut Hendarti (2011, h.1) Sistem informasi secara sederhana dapat diartikan sebagai kumpulan dari

3 11 beberapa komponen yang saling beriteraksi untuk mencapai hasil dari suatu tujuan. Sedangkan menurut Turban, Rainer, dan Potter (2003, p.15) Information System (IS) collect, process, stores, analyzes and disseminates information for a spesific purpose. Definisi tersebut dapat diartikan sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem kerja yang terdiri dari orang, hardware, software, jaringan kominikasi, sumber data yang mengumpulkan, menyimpan, menyediakan, menganalisis, menyebarkan informasi, dan mendukung satu atau lebih sistem kerja yang lain dalam suatu perusahaan Pengertian Teknologi Informasi Menurut William dan Sawyer (2010, p.4) Information technology is a general term that describes any technology that helps to produce, manipulate, store, communicate, and/or disseminate information. Definisi tersebut dapat diartikan teknologi informasi adalah istilah umum untuk mendeskripsikan teknologi apapun yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan atau menyebar informasi.

4 12 O Brien (2005, h.9) yang diterjemahkan oleh Fitriasari dan Kwary juga berpendapat bahwa Teknologi Informasi meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan banyak teknologi berbasis Internet. Menurut Hendarti (2011, h.2) Teknologi informasi secara sederhana adalah sebuah kombinasi teknologi komputer dengan teknologi komunikasi yang memfasilitasi perolehan, pemrosesan, penyimpanan, pengiriman, dan pembagian informasi dan isi digital lainnya. Sedangkan menurut Whitten et al. (2004, p.12) Information technology a contemporary term that describes the combination of computer technology (hardware and software) with telecommunications technology (data, image, and voice network). Definisi tersebut dapat diartikan teknologi informasi adalah sebuah istilah yang menjelaskan kombinasi dari teknologi komputer (hardware dan software) dengan teknologi komunikasi (data, gambar, dan jaringan suara). Jadi, dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi (TI) merupakan teknologi yang menggabungkan antara hardware, software, dan sistem informasi yang dapat membantu mengelola, menghasilkan, menyimpan, memanipulasi, mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi.

5 Kompenen Sistem Informasi Komponen sistem informasi menurut O Brien (2005, h.35) yang diterjemahkan oleh Fitriasari dan Kwary menunjukan kerangka konsep dasar untuk berbagai komponen dan aktivitas sistem informasi. Kompenen SI diperlukan pada sumber daya manusia, hardware, software, data, serta jaringan untuk melakukan input, proses, output, penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi. Model sistem informasi memperlihatkan hubungan dan memberikan kerangka kerja yang dapat diaplikasikan kesemua jenis sistem informasi. Komponen-komponen dasar dari sistem informasi terdiri dari : Sumber Daya Manusia Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan semua sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem informasi. a) Pemakai akhir (juga disebut sebagai pemakai atau client) adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut. Sebagian besar pemakai akhir dalam dunia bisnis adalah pekerja ahli, yaitu orang-orang yang

6 14 menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim serta kelompok kerja, dan membuat, menggunakan, serta menyebarkan informasi. b) Pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi Sumber Daya Hardware Hardware meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan untuk memproses informasi. Secara khusus, sumber daya ini tidak hanya mesin, seperti komputer dan perlengkapan lainnya, tetapi juga semua media data, yaitu objek berwujud tempat data dicatat, dari lembaran kertas hingga disk magnestis atau optical. Contoh-contoh sumber daya hardware dalam sistem informasi berbasis komputer adalah : a) Sistem komputer, yang terdiri dari unit pemrosesan pusat yang berisi pemrosesan mikro, dan berbagai periferal yang saling berhubungan. Contohnya adalah sistem komputer palmtop, atau desktop. Sistem komputer berskala menengah, dan sistem komputer mainframe besar.

7 15 b) Periferal komputer, yang berupa peralatan seperti keyboard atau electronic mouse untuk input data dan perintah, layar video, atau printer untuk output informasi, dan disk magnestis atau optikal untuk menyimpan sumber daya data Sumber Daya Software Software meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. Konsep umum sumber daya sofware ini merupakan rangkaian perintah pemrosesan informasi yang disebut prosedur yang dibutuhkan user. Contoh-contoh sumber daya software adalah : a) Sistem, program sistem operasi, yang digunakan untuk mengendalikan serta mendukung seluruh operasi sistem. b) Software aplikasi program sistem operasi yang digunakan oleh end user. Contohnya adalah program analisis penjualan, program penggajian. c) Prosedur atau aturan yang digunakan untuk mengoperasikan perintah bagi user.

8 Sumber Daya Data Konsep sumber daya data telah diperluas oleh para manajer dan pakar sistem informasi. Mereka menyadari bahwa data membentuk sumber daya organisasi yang berharga. Data dapat berupa banyak bentuk, termasuk data alfanumerik tradisional, yang terdiri dari angka dan huruf serta karakter lainnya yang menjelaskan transaksi bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya. Data teks, terdiri dari kalimat dan paragraf yang digunakan dalam komunikasi menulis; data gambar, seperti bentuk grafik dan angka; gambar video grafis dan video; serta data audio, suara manusia dan suara-suara lainnya, juga merupakan bentuk data yang penting. Sumber daya informasi umumnya diatur, disimpan, dan diakses oleh berbagai teknologi pengelolaan sumber daya data ke dalam : a) Database yang menyimpan data yang telah diproses dan diatur. b) Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuk, seperti fakta, peraturan, dan contoh kasus mengenai praktik bisnis yang berhasil baik.

9 Sumber Daya Jaringan Teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti internet, intranet dan ekstranet telah menjadi hal mendasar bagi operasi e-business dan e-commerce yang berhasil untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer. Jaringan komunikasi terdiri dari komputer, pemrosesan komunikasi, dan peralatan lainnya yang dihubungkan satu sama lain melalui media komunikasi serta dikendalikan melalui software komunikasi. Mengacu pada pendapat William et al. (2010, p.316) mengenai alasan mengapa beberapa orang dan organisasi menggunakan jaringan, yaitu : a) Berbagi perangkat periferal / tambahan (Sharing of Peripheral Devices) Perangkat periferal seperti printer, laser, disk drivers, dan scanner harganya mahal. Maka dari itu, untuk memaksimalkan penggunaannya jaringan digunakan untuk menghubungkan peralatan periferal dari beberapa pengguna komputer.

10 18 b) Berbagi program dan data (Sharing of Program & Data) Dalam perusahaan, user menggunakan software dan membutuhkan akses terhadap informasi yang sama. Dengan membeli program komputer yang dapat digunakan oleh banyak karyawan akan lebih menghemat pengeluaran perusahaan. Akses yang sama terhadap data informasi yang dibutuhkan karyawan membuat mereka bekerja lebih cepat, karena data yang dibutuhkan mudah didapatkan. c) Dapat berkomunikasi lebih baik (Better Communications) Salah satu bentuk jaringan yang digunakan adalah electronic mail. Dengan , setiap orang lebih mudah berkomunikasi tentang informasi informasi penting. d) Keamanan informasi (Security of Information) Sebelum jaringan dikenal secara umum, seorang karyawan biasanya hanya memiliki sedikit informasi dalam komputer mereka. Apabila karyawan tersebut sudah tidak ada, atau ada kebakaran dan bencana lain, maka

11 19 perusahaan akan kehilangan informasi tersebut. Dengan adanya jaringan, data serta informasi akan di back-up atau dicopy kedalam alat penyimpanan dalam jaringan. e) Akses ke database (Access to Database) Jaringan memungkinkan pengguna untuk dapat mengakses lebih banyak database, baik database khusus karyawan, maupun database umum yang tersedia secara online di internet Peran Sistem Informasi Menurut O Brein (2005, h.10) yang diterjemahkan oleh Fitriasari dan Kwary, terdapat 3 peran utama dari sistem informasi aplikasi bisnis, yaitu: a. Mendukung proses dan operasi bisnis Sebagai seorang pelanggan, anda harus berhubungan secara teratur dengan sistem informasi yang mendukung proses dan operasi bisnis di banyak toko ritel tempat anda berbelanja. b. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya Sistem informasi juga membantu para manajer toko dan praktisi bisnis lainnya untuk membuat keputusan yang lebih baik.

12 20 c. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif Mendapatkan kelebihan strategi atas para pesaing membutuhkan penggunaan yang inovatif atas teknologi informasi. Sedangkan menurut Jogiyanto (2005, h.18) peran utama sistem informasi dalam organisasi : a. Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi dalam proses produksi. b. Meningkatkan efektifitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif berdasarkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga mendapat hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi sesuai dengan sasaran produksi yang diinginkan. c. Meningkatkat komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem teknologi informasi dengan menggunakan dan chat. d. Meningkatkan kolaborasi, yaitu dengan menggunakan video conference dan teleconference. e. Meningkatkan kompetitif, yaitu sistem teknologi informasi digunakan untuk keunggulan kompetisi.

13 Fungsi Sistem Informasi Fungsi sistem informasi menurut O Brien (2005, h.26) yang diterjemahkan oleh Fitriasari dan Kwary: a. Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis. d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, sehingga memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global. e. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutawan pria dan wanita. f. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.

14 Konsep Investasi Teknologi Informasi Proses Investasi Teknologi Informasi Mengacu pada pendapat Fitzpatrick (2005, PP.31 - PP.32), proses investasi TI dapat dibagi dalam 3 tahap yaitu tahap seleksi, kontrol dan evaluasi. Seleksi Memilih proyek TI terbaik Evaluasi Mengevaluasi penerapan sistem TI dan memutuskan apakah tetap mendanai proyek atau tidak Kontrol Mengontrol proyek TI untuk memastikan proyek memberikan keuntungan yang diharapkan Gambar 2.1 Tahapan Proses Investasi TI a. Seleksi (Select) Pada tahap seleksi, perusahaan akan menyeleksi beberapa proposal proyek, kemudian memilih proyek yang paling sesuai dengan kebutuhan. Aktivitas kunci pada tahap ini : 1. Menyaring proposal proyek TI. 2. Mengevaluasi risiko, manfaat dan biaya proyek.

15 23 3. Memprioritaskan proyek berdasarkan hasil analisis. 4. Mempertimbangkan keseimbangan portofolio TI, memilih proyek akan didanai. b. Kontrol (Control) Pada tahap kontrol, perusahaan akan memastikan implementasi investasi TI sejalan dengan proyek, sehingga pendanaan proyek tetap dilanjutkan. Setiap ada penambahan biaya investasi, proyek tetap berlangsung selama sesuai dengan misinya, dan pada tingkat biaya serta risiko yang telah diperkirakan. Aktivitas kunci pada tahap ini : 1. Mengevaluasi kinerja proyek, termasuk risiko, manfaat dan biaya proyek. 2. Mempertimbangkan proposal dan portofolio TI baru, memutuskan untuk melanjutkan, mengubah, mengganti atau membatalkan proyek. 3. Mencari pola yang mungkin terjadi. Contohnya, terjadi masalah yang sama di beberapa proyek. c. Evaluasi (Evaluate) Pada tahap evaluasi, perusahaan akan membandingkan realisasi hasil dengan apa yang telah direncanakan, sehingga dapat memutuskan apakah proyek akan tetap dilanjutkan, modifikasi proyek,

16 24 menggantinya dengan proyek lain, ataukah proyek akan diberhentikan. Aktivitas kunci pada tahap ini : 1. Mengevaluasi kinerja sistem, termasuk risiko, manfaat, dan biaya. 2. Menimbang proposal dan portofolio TI baru, memutuskan untuk melanjutkan, mengubah, mengganti atau membatalkan setiap sistem. 3. Membuat keputusan apakan proyek membantu ataukan merugikan kinerja perusahaan. 4. Mengidentifikasi dan mempelajari dokumen Pengertian Investasi Teknologi Informasi Menurut Fitzpatrick (2005, p.28) An IT investment consists of the total life cycle cost of an entire project or project chunk that involves IT, including the post-project operating cost of the system that was implemented. Definisi tersebut dapat diartikan investasi teknologi informasi terdiri total biaya life cycle dari seluruh atau sebagian proyek yang melibatkan TI, termasuk biaya operasional setelah proyek dari sistem yang telah diimplementasikan. Sedangkan menurut Schniederjans dan Hamaker (2004, p.9) The investment decisions of allocating all types (i.e., human, monetary, physical) of resources to an MIS. Definisi tersebut dapat dijelaskan investasi teknologi adalah suatu

17 25 keputusan investasi dalam mengalokasikan semua jenis sumber daya (termasuk manusian dan uang) untuk manajemen sistem informasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa investasi TI merupakan kegiatan dimana perusahaan mengambil keputusan untuk mengalokasikan sejumlah biaya yang diperlukan untuk menjalankan proyek yang telah mereka implementasikan Tujuan Investasi Teknologi Informasi Menurut Indrajit (2004, h.30 h.32), tujuan investasi teknologi informasi yaitu : a. Kategori pertama adalah karena alasan kelangsungan hidup perusahaan atau bisnis itu sendiri, dalam arti kata adalah bahwa perusahaan melihat bahwa keberadaan teknologi informasi di dalam bisnis terkait sifatnya adalah mutlak. Contohnya adalah perusahaan semacam bank retail, hotel kelas atas (bintang lima), transportasi penerbangan, dan lain sebagainya yang tidak mungkin dapat bertahan lama dalam ketatnya persaingan bisnis tanpa diperlengkapi oleh teknologi informasi b. Kategori kedua adalah perusahaan yang hendak melakukan investrasi karena alasan ingin memperbaiki efisiensi. Diharapkan dengan diimplementasikannya teknologi informasi dalam sejumlah bidang atau

18 26 aktivitas tertentu, maka akan dilakukan proses reduksi atau optimalisasi terhadap alokasi beragam sumber daya perusahaan, seperti manusia, waktu, biaya, material, dan asset dan lain sebagainya. c. Kategori berikutnya adalah tujuan investasi untuk memperbaiki efektivitas usaha, dalam arti kata melakukan apa yang diistilahkan sebagai do the right thing. Contoh penerapan aplikasi teknologi informasi terkait dengan hal ini adalah menerapkan sistem pengambilan keputusan (Decision Support System), membangun data warehouse untuk keperluan business intelligence, mengembangkan situs electronic commerce, dan lain sebagainya. d. Kategori keempat adalah keinginan perusahaan untuk mendapatkan suatu loncatan keunggulan kompetitif (competitive advantage leap) agar dapat meninggalkan para pesaing bisnisnya dengan mengembangkan teknologi yang perusahaan lain belum dimiliki. e. Kategori yang terakhir adalah suatu bentuk investasi yang dilatarbelakangi oleh peranan teknologi informasi sebagai salah satu perangkat infrastrutur yang tidak dapat dihindari keberadaannya bagi sebuah perusahaan di era global ini.

19 Manfaat Investasi Teknologi Informasi Manfaat investasi teknologi informasi menurut Indrajit (2004, h.41) sebagai berikut : a. Mereduksi biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan (cost displacement) b. Menghindari biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan (cost avoidance) c. Memperbaiki kualitas keputusan yang diambil (decision analysis) d. Menghasilkan dampak positif yang akan diperoleh perusahaan (impact analysis) Karakteristik Investasi Teknologi Informasi Karakteristik khusus dari investasi dalam bidang teknologi informasi mengacu pada pendapat Remenyi, Money, dan Smith (2001) sebagai berikut : a. Teknologi informasi membawa risiko yang tinggi, biaya yang tinggi, tetapi memungkinkan membawa keuntungan yang besar b. Pengeluaran dalam teknologi informasi merupakan hal yang signifikan terhadap pengeluaran modal informasi c. Laju dari perubahaan teknologi dan macam-macam penggunaannya, mendatangkan kesulitan bagi manajer

20 28 untuk mengenalnya dengan semua aspek dalam pengambilan keputusan. d. Dalam kebanyakan organisasi tidak ada kepercayaan terhadap pencatatan dalam anggaran belanja, ukuran biaya, dan keuntungan Risiko atau Kegagalan Investasi Teknologi Informasi Pengertian Risiko Menurut Colman (2006, p.660) risk is danger or hazard, or a situation or factor involving danger or hazard, or one likely to cause loss or injury. Definisi tersebut dapat diartikan risiko adalah situasi atau faktor yang melibatkan bahaya, atau mungkin dapat menimbulkan kerugian ataupun kecelakaan. Sedangkan menurut Black, Hashimzade, dan Myles risk is a form of uncertainty, will the actual outcome of an action is not know, probabilities can be assigned to each of the possible outcomes. Definisi tersebut dapat diartikan risiko adalah bentuk ketidakpastian akan hasil yang sebenarnya dari suatu tindakan yang tidak diketahui, probabilitasnya dapat ditetapkan untuk setiap hasil yang mungkin. Jadi, dapat disimpulkan risiko adalah ketidakpastian akan hasil dari suatu tindakan yang

21 29 mungkin dapat menyebabkan kerugian atau bahaya lainnya Klasifikasi Risiko Mengacu pada pendapat Schniederjans (2010, p.12), umumnya ada 2 klasifikasi risiko TI, yaitu: a) Physical Risks (Risiko Fisik) Kerentanan hardware, software, dan data dari pencurian, sabotase, pembajakan, kehilangan, serta keamanan. b) Managerial Risks (Risiko Manajemen) Kegagalan mencapai target manfaat yang diinginkan, pengurangan biaya, ketepatan waktu penyelesaian proyek, resistensi end-user, ketidakmampuan sistem untuk mendukung pertumbuhan perusahaan dari waktu ke waktu, serta masalah ketidakcocokan pengembangan. Sedangkan mengacu pada pendapat Ward & Daniel (2006, p.201), ada empat tipe risiko yang berkaitan dengan investasi TI dan SI, yaitu : a) Technical Risk (Risiko Teknikal) Berkaitan dengan teknologi dan supplier yang dipilih, serta kemampuan perusahaan

22 30 dalam memberikan fungsi, keamanan dan kinerja yang diperlukan. Faktor yang mempengaruhi risiko teknikal : 1) Kemampuan teknis dari tim proyek 2) Pengetahuan internal, keterampilan dan infrastruktur yang dibutuhkan 3) Penggunaan proses yang paling tepat dalam menerapkan teknologi b) Financial Risk (Risiko Keuangan) Berkaitan dengan perkiraan biaya dan keuntungan yang akan diperoleh. Risiko tersebut dapat diperkirakan dengan melakukan pemeriksaan sensitivitas pada kasus keuangan dengan mengasumsikan biaya lebih tinggi sedangkan keuntungannya berkurang atau tertunda. Faktor yang mempengaruhi risiko keuangan : 1) Lama Proyek 2) Besarnya Investasi 3) Kesesuaian mekanisme pengendalian biaya proyek 4) Perubahan lingkungan luar

23 31 c) Business Change and Organizational Risk (Risiko Perubahan Bisnis dan Organisasi) Berkaitan dengan kemampuan organisasi, manajemen, pegawai serta stakeholder eksternal yang memungkinkan perubahan bisnis mencapai keuntungan. Faktor yang mempengaruhi risiko perubahan bisnis dan organisasi : 1) Komitmen manajemen 2) Sejauh mana perubahan organisasi diperlukan untuk mencapai keuntungan 3) Perubahaan pengetahuan dan pengalaman manajemen yang ada Kegagalan Investasi Teknologi Informasi Masalah investasi dan penggunaan di bidang TI merupakan hal yang cukup memusingkan bagi perusahaan. Di satu sisi perusahaan sadar bahwa harus memiliki TI yang dapat menunjang bisnis, sementara di lain pihak perusahaan harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk merancang dan mengimplementasikan TI yang dibutuhkan. Tanpa memiliki TI yang cukup canggih, sulit bagi perusahaan untuk bersaing dengan perusahan lain.

24 32 Dalam pemanfaatan TI, tentu mengandung risiko atau kegagalan yang mungkin saja terjadi di dalam perusahaan. Menurut Indrajit (2004, h.5) kegagalan-kegagalan tersebut antara lain : a) Gagalnya penerapan teknologi informasi karena berbagai faktor penyebab internal maupun eksternal. Dalam kerangka ini jelas terlihat bahwa investasi telah keluar secara percuma dan tidak dapat dikembalikan lagi. b) Tingginya biaya pemeliharaan dan pengembangan teknologi informasi yang harus ditanggung perusahaan. Sehingga walaupun secara bisnis telah terjadi peningkatan output, membengkaknya biaya overhead pemeliharaan maupun pengembangan teknologi informasi telah menyebabkan tingginya faktor input yang dibutuhkan - sehingga secara langsung berdampak pada perhitungan produktivitas Kategori Pengujian Kelayakan Pengertian Studi Kelayakan Menurut O Brien (2005, h.515) yang diterjemahkan oleh Fitriasari dan Kwary Studi kelayakan adalah studi awal untuk merumuskan

25 33 informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat, dan kelayakan proyek yang diusulkan. Adapula Whitten et al. (2004, p.402) mengatakan Feasibility analysis is the process by which feasibility is measured. Definisi Whitten dapat diartikan analisis kelayakan adalah proses yang kita lakukan untuk mengukur kelayakan. Jadi dapat disimpulkan studi kelayakan adalah proses yang dilakukan untuk menilai apakah suatu investasi layak dilakukan oleh perusahaan dengan melihat dari berbagai aspek, terutama aspek ekonomis Aspek - Aspek Kelayakan Investasi Teknologi Informasi Mengacu pada pendapat Whitten et al. (2004, PP PP.407) tentang kelayakan investasi Teknologi Informasi, ada empat macam aspek kategori pengujian kelayakan, yaitu : a) Kelayakan operasional (Operational feasibility) Adalah ukuran seberapa baik solusi tersebut akan bekerja dalam perusahaan serta pendapat orang tentang sistem atau proyek

26 34 tersebut. Ada 2 aspek kelayakan operasional yang dapat dipertimbangkan, yaitu : 1) Apakah masalah itu cukup penting untuk diselesaikan, atau akankah solusi tersebut bermanfaat untuk menyelesaikan masalah? 2) Bagaimana pendapat pengguna akhir dan manajemen mengenai masalah (solusi) tersebut? b) Kelayakan teknis (Technical feasibility) Adalah ukuran kepraktisan solusi teknis tertentu dan ketersediaan teknologi serta pakar teknis. Aspek kelayakan teknis ditujukan pada 3 masalah pokok: 1) Apakah teknologi atau solusi yang diajukan cukup praktis? 2) Apakah saat ini kita telah memiliki teknologi yang memadai? 3) Apakah kita mempunyai pakar teknis yang memadai? c) Kelayakan jadwal (Schedule feasibility) Adalah ukuran kelayakan daftar pelaksanaan proyek tersebut. Kelayakan jadwal ditujukan pada masalah Apakah batas waktu proyek cukup masuk akal? Jika melewati

27 35 batas waktu akan menjadi masalah, namun mengembangkan sistem yang tidak memadai dapat menjadi masalah karena akan membuat kerugian bagi perusahaan. d) Kelayakan ekonomi (Economic feasibility) Adalah ukuran efektivitas biaya sebuah proyek atau solusinya. Kelayakan ekonomis didefinisikan sebagai Cost Benefit Analysis. Bagaimana keuntungan dan biaya diperkirankan? Bagaimana keuntungan dan biaya dibandingkan untuk menentukan kelayakan ekonomis? Jadi berdasarkan teori dapat disimpulkan bahwa investasi teknologi informasi menjembatani celah dalam komunikasi dan memperlihatkan bagaimana kita bekerjasama untuk membuat sebuah keputusan investasi, dimana investasi yang dilakukan didukung oleh total life cycle dari keseluruhan atau potongan proyek yang mendukung organisasi untuk mencapai tujuan bisnis.

28 Teori Teori Khusus Pengertian Cost / Benefit Analysis Remenyi et al. (2001, p.296) mendefinisikan Cost / Benefit Analysis sebagai the process of comparing the various costs associated with an investment with the benefits and profits that it returns. Definisi tersebut dapat diterjemahkan sebagai proses membandingkan bermacammacam biaya yang berkaitan dengan investasi dengan manfaat dan keuntungan yang dikembalikan. Menurut King et al., dalam Indrajit (2004, h.19) Metode CBA adalah pendekatan yang mencoba untuk menentukan atau menghitung nilai dari setiap elemen teknologi informasi yang memiliki kontribusi terhadap biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh Sedangkan menurut Nassar dan Al-Mohaisen ( 2006) Cost benefit analysis is a method of making economic decisions by comparing the costs of a project with its benefits. Definisi tersebut dapat diartikan Cost benefit analysis adalah metode pengambilan keputusan ekonomi dengan membandingan biaya suatu proyek dengan manfaatnya. Jadi dapat disimpulkan Cost / Benefit Analysis merupakan proses menghitung dan membandingan biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang akan diperoleh.

29 Kekuatan dan Kelemahan Cost / Benefit Analysis Menurut Indrajit (2004, h.20) kekuatan utama dari metode CBA karena Berhasilnya manajemen dalam mengkuantifikasikan biaya dan manfaat yang bersifat kualitatif maupun intangible. Sedangkan kelemahannya Indrajit (2004, h.20) mengungkapkan Menurut kejadian yang sudah-sudah, sering terjadi perselisihan atau perdebatan dalam menentukan teknik yang sesuai dalam mencari value elemen yang nilainya tidak jelas tersebut Tahapan Cost / Benefit Analysis Mengacu pada pendapat Schniederjans et al. (2010, PP.144 PP.158), terdapat lima tahapan dalam melakukan analisis investasi menggunakan cost benefit analysis, yaitu : Menetapkan Masalah Mengidentifikasi Biaya dan Manfaaat Menghitung Biaya dan Manfaaat Membandingkan Alternatif Melakukan Sensitifitas Gambar 2.2 Tahapan Cost Benefit Analysis

30 Menetapkan Masalah Menetapkan masalah adalah hal terpenting dalam setiap pengambilan keputusan. Hal tersebut memerlukan analisis yang mendalam terhadap suatu situasi, seperti menyelidiki kebutuhan dan keperluan dari suatu teknologi informasi. Cara terbaik dalam menetapan suatu masalah dengan membuat rincian tujuannya dan merencanakan cara untuk mencapai tujuan tersebut Mengidentifikasi Serta Menghitung Biaya dan Manfaat Setelah menetapkan masalah dan mengidentifikasi alternatif yang layak, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi semua biaya dan manfaat yang relevan. a. Biaya (Cost) Biaya adalah setiap pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk pengadaan suatu investasi teknologi investasi. Biaya investasi dibagi kedalam dua jenis, yaitu: 1. Biaya Nyata (Tangible Cost) Biaya yang dikeluarkan untuk membeli atau menyewa suatu teknologi informasi. Contohnya, biaya pembelian hardware, software, server, biaya instalasi, training karyawan, dan lain-lain.

31 39 2. Biaya Tak Nyata (Intangible Cost) Biaya yang dikeluarkan karena dampak dari implementasi teknologi informasi yang baru. Contohnya, biaya change management, biaya penyusutan peralatan, mesin, biaya listrik kerena penggunaan TI, dan lain-lain. b. Manfaat (Benefit) Manfaat adalah keuntungan dari suatu tindakan investasi teknolog informasi. Sama hal nya seperti biaya, manfaat juga terbagi kedalam dua jenis, yaitu : 1. Manfaat Berwujud (Tangible Benefit) Manfaat yang secara langsung berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan, baik berupa pengurangan atau penghematan biaya (cost) maupun peningkatan pendapatan (revenue). Contohnya, peningkatan produktivitas, pengurangan biaya operasional, pengurangan tingkat pengeluaran dan lain-lain. 2. Manfaat Tak Berwujud (Intangible Benefit) Manfaat positif yang diperoleh perusahaan sehubungan dengan pemanfaatan teknologi informasi, namun tidak memiliki korelasi secara langsung dengan keuntungan perusahaan. Intangible benefit sulit diukur secara

32 40 finansial. Contohnya, peningkatan kepuasan pelanggan, semangat kerja karyawan, pengurangan tingkat kesalahan, peningkatan kualitas informasi dan lainnya Membandingkan Alternatif Langkah selanjutnya adalah membandingkan alternatif investasi dengan menggunakan beberapa metode cost / benefit analysis seperti benefits/ cost ratio, net present value, internal rete of return, dan payback period Melakukan Sensitifitas / Menguji Kelayakan Analisis sensitivitas didefinisikan sebagai penentu kehandalan suatu keputusan yang dihasilkan oleh cost/benefit analysis. Hasil keputusan akan baik jika memperhitungkan setiap biaya dan manfaat sebenarnya terkait dengan alternatif investasi. Jika nilainya diketahui secara pasti, kemungkinan terjadi kesalahan sangatlah kecil. Namun, nilai biaya dan manfaat, khusunya yang intangible, hanyalah sebuah perkiraan nilai dan kesalahan sangat mungkin terjadi. Sehingga analisis sensitivitas merupakan salah satu cara untuk memperkirakan tingkat kesalahan dalam perkiraan nilai.

33 Metode Cost/Benefit Analysis Benefit / Cost Ratio Menurut Schniederjans (2010, p.153) The benefi / cost ratio is the present value of benefits devided by the present value of cost. Definisi tersebut dapat diartikan benefi / cost ratio adalah nilai sekarang (present value) dari manfaat dibagi dengan nilai sekarang dari biaya dan dihitung sebagai berikut: PV PV B 1 r C 1 r B C t r : Manfaat dalam jangka waktu t : Biaya dalam jangka waktu t : Jangka waktu : Tingkat diskonto Jika Rasio > 1 maka investasi layak dilakukan Jika Rasio 1 maka investasi tidak layak dilakukan Payback Period Menurut Schniederjans (2010, p.155) Payback period is a common accounting and finance tool used select the

34 42 alternative that recovers its cost in the shortest amount of time. Definisi tersebut dapat diartikan Payback period adalah penghitungan yang biasa digunakan untuk memilih alternative yang dapat mengembalikan biaya dalam waktu tersingkat. Masalah utama dalam payback period adalah tidak mempertimbangkan nilai waktu uang (Time Value of Money). Namun, payback period juga mempunyai keuntungan, yaitu dapat dihitung dengan cepat dan tidak memerlukan pengetahuan tentang perhitungan present value. Payback period dapat dihitung dalam 2 cara, yaitu : a. Bila arus kas masuk yang dihasilkan tiap tahun jumlahnya sama, maka penghitungannya 1th Co C : Biaya investasi awal : Arus kas setiap tahunnya b. Bila arus kas masuk yang dihasilkan tiap tahun jumlahnya tidak sama, maka penghitungannya dapat dilakukan dengan mengurangi biaya investasi awal dengan arus kas masuk tahun pertama, kedua dan seterusnya sampai biaya investasi awal habis. Payback Period

35 43 n : Tahun terakhir dimana arus kas masih belum bisa menutupi biaya investasi awal a : Biaya investasi awal b : Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n c : Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n+1 Jika payback < waktu yang ditentukan, investasi diterima Jika payback > waktu yang ditentukan, investasi ditolak Kelemahan payback method : 1. Tidak memperhitungan time value of money 2. Tidak memperlihatkan pendapatan selanjutnya setelah investasi awal kembali. Keunggulan payback method : 1. Untuk investasi yang risikonya sulit diperkirakan, jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dapat diketahui dengan metode ini. 2. Metode ini dapat digunakan untuk menilai dua investasi yang mempunyai rate of return dan risiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi mana yang jangka waktu pengembaliannya paling cepat. 3. Metode ini mudah digunakan dan dipahami.

36 Net Present Value (NPV) Menurut Schniederjans (2010, p.123) Net present value is the present value of cash flow minus the initial investment cost. Definisi tersebut dapat diartikan net present value adalah present value dari arus kas dikurangi biaya investasi awal. Suatu teknik analisis yang membandingkan biaya dan manfaat annual discounted dari solusi alternatif. Net Present Value dapat dihitung sebagai berikut: NPV 1 r 1 r. 1 r C B r n : Biaya : Manfaat / keuntungan : Tingkat diskonto : Periode Jika NPV > 0 maka investasi dilakukan Jika NPV 0 maka investasi tidak dilakukan Profitability Index (PI) Menurut Schniederjans (2010, p.126) Profitability index is a ratio that can be used to rank projects when the size of initial investment in mutually exclusive set. Definisi tersebut dapat diartikan PI adalah rasio yang dapat digunakan untuk

37 menentukan tingkatan proyek ketika investasi awal berada pada mutually exclusive set. Profitability index dapat dihitung sebagai berikut : PI NPV Biaya Investasi 45 Jika PI > 1 maka investasi layak Jika PI 1 maka investasi tidak layak Return on Investment (ROI) Menurut Schniederjans (2010, p.129) Return on Investment methodology is another technique traditionally used in capital budgeting decisions where the rate of return of an investment is compared to the opportunity cost of capital. Definisi tersebut dapat diartikan ROI adalah teknik lain yang biasanya digunakan dalam keputusan penganggaran modal di mana tingkat pengembalian investasi dibandingkan dengan biaya peluang modal. Return on Investment dapat dihitung sebagai berikut : ROI Keuntungan Biaya Investasi 100% Jika ROI > 1 maka investasi diterima Jika ROI 1 maka investasi ditolak

38 46 Biaya peluang modal (opportunity cost of capital) dapat dianggap sebagai pengembalian yang diharapkan hilang dengan berinvestasi teknologi, daripada investasi berisiko sama di pasar modal Ukuran Pemusatan Mean (Rata-rata) Menurut Lungan (2006, h.61) suatu nilai yang tepat berada pada pusat sebaran dinamakan mean atau nilai tengah dan dihitung dengan rumus : X. = X Xi = Nilai pengamatan ke-i X = Rata-rata n = Banyaknya unsure data Median Menurut Lungan (2006, h.71) median adalah suatu nilai yang tepat pada pertengahan data yang telah diurutkan menurut tingkat nilai nilainya. Dengan kata lain, median membagi data yang telah diurutkan menjadi dua bagian yang sama.

39 Modus Menurut Lungan (2006, h.81) modus adalah nilai atau kelas yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam suatu deretan (kelompok) data Varians dan Standar Deviasi Menurut Suharyadi dan Purwanto (2003, h.99), varians dan standar deviasi adalah sebuah ukuran penyebaran yang menunjukan standar penyimpangan atau deviasi data terhadap nilai rata ratanya. Pengertian varians sendiri menurut Suharyadi dan Purwanto (2003, h.100) adalah rata rata hitung deviasi kuadrat setiap data terhadap rata rata hitungnya dan dapat dirumuskan sebagai berikut : Dimana : S 2 = X X S 2 = Varians sampel X = Nilai setiap data / pengamatan dalam sampel X = Nilai rata rata hitung dalam sampel n = Jumlah total data / pengamatan dalam sampel Sedangkan standar deviasi menurut Suharyadi dan Purwanto (2003, h.101) adalah akar kuadrat dari varians dan menunjukan standar penyimpangan data terhadap nilai rata ratanya. Rumus standar deviasi : S = s

40 Skala Likert (Likert Scale) Menurut Indriantoro dan Supomo (2002), skala likert merupakan metode yang mengukur sikap setuju atau ketidaksetujuannya terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu. Skala likert umumnya menggunakan lima angka penilaian, yaitu : (1) sangat setuju, (2) setuju, (3) tidak pasti atau netral, (4) tidak setuju, (5) sangat tidak setuju. Urutan setuju atau tidak setuju dapat juga dibalik mulai dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut O Brien (2003,p29) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Whitten (2004, p12) information system is an arrangement of people, data, process, store, processes and information technology that interact

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

Natalia Berdhi Santoso. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. dan. Irene Cahyani. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Natalia Berdhi Santoso. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. dan. Irene Cahyani. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia STUDI KELAYAKAN INVESTASI TI / SI UNTUK PUSAT LAYANAN INTERNET KECAMATAN (PLIK) PADA PT. INSAN SARANA TELEMATIKA (ISATNET) DENGAN METODE COST/BENEFIT ANALYSIS Natalia Berdhi Santoso Binus University, Jakarta,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Hendarti (2011, h.1) Sistem informasi secara sederhana dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI INVESTASI SISTEM MESIN BAGIAN PRODUKSI PT. INTERWORLDSTEELMILLSDENGAN MENGGUNAKAN METODE CBA (COST BENEFIT ANALYSIS)

BAB 4 EVALUASI INVESTASI SISTEM MESIN BAGIAN PRODUKSI PT. INTERWORLDSTEELMILLSDENGAN MENGGUNAKAN METODE CBA (COST BENEFIT ANALYSIS) BAB 4 EVALUASI INVESTASI SISTEM MESIN BAGIAN PRODUKSI PT. INTERWORLDSTEELMILLSDENGAN MENGGUNAKAN METODE CBA (COST BENEFIT ANALYSIS) 4.1 Langkah Langkah Analisis Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisa

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI

ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI 1. Pengertian Teknologi Informasi Banyak istilah yang berhubungan dengan teknologi informasi karena banyaknya perubahan dan tidak adanya kesepakatan istilah yang digunakan. Beberapa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Konsep Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Konsep Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Konsep Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Thompson dan Cats-Baril (2003, p202) sebuah sistem informasi adalah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi TI, tentunya perusahaan mengharapkan hasil berupa

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi TI, tentunya perusahaan mengharapkan hasil berupa BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Manfaat (Benefit) yang Diperoleh Perusahaan Manfaat adalah suatu pengukuran hasil kinerja yang dapat dicapai dalam pengambilan keputusan terhadap hal tertentu. Sama halnya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis. BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi

Lebih terperinci

Rusmin Syafari 1, Mukran 2 1,2. Universitas Bina Darma 1,2. Jalan Jend. Ahmad Yani No. 03 Plaju Palembang

Rusmin Syafari 1, Mukran 2 1,2. Universitas Bina Darma 1,2. Jalan Jend. Ahmad Yani No. 03 Plaju Palembang Analisis Investasi Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi dengan Metode Cost-Benefit Analysis (CBA) Information Technology Investment Analysis in Higher Education with Cost-Benefit Analysis (CBA) Method

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Investasi Menurut pendapat Kasmir dan Jakfar (2008, p4), investasi adalah mengorbankan uang sekarang untuk uang dimasa mendatang. Mengorbankan uang artinya menanamkan sejumlah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Studi Kelayakan. biaya, manfaat, dan kelayakan proyek yang diusulkan.

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Studi Kelayakan. biaya, manfaat, dan kelayakan proyek yang diusulkan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Studi Kelayakan 2.1.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Menurut O Brien (2005, h 515) yang diterjemahkan oleh Fitriasari dan Kwary Studi Kelayakan adalah studi awal

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah :

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah : 60 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Kelayakan Berdasarkan hasil wawancara dan analisa terhadap perusahaan yang akan mengimplementasikan sistem maka diputuskan melakukan studi kelayakan yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Investasi pada awalnya hanyalah mencari keuntungan, dimana keuntungan tersebut adalah berupa uang. Investasi juga merupakan sebuah cara untuk memperbaiki sesuatu yang

Lebih terperinci

ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA

ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA Surya Dharma *), Achmad Holil Noor Ali Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik Awang Djohan Bachtiar 9105205402 Pendahuluan Profil PT Petrokimia Gresik. Penjelasan singkat Mengapa butuh power monitoring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. Untuk mempertahankan eksistensinya, suatu perusahaan harus mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya 54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI. Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan penyebaran informasi untuk

Bab 2 LANDASAN TEORI. Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan penyebaran informasi untuk 7 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan penyebaran informasi untuk tujuan tertentu.menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Rainer (2006, p48) sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang terorganisasi dan

Lebih terperinci

BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN

BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN A. Pengertian Sistem Informasi Satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Biasanya para pemakai tergabung

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

CAPITAL BUDGETING. Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi

CAPITAL BUDGETING. Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi BAB I4 PENGANGGARAN MODAL CAPITAL BUDGETING Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE Sesuai dengan judul skripsi, evaluasi berikut yang dilakukan terhadap investasi SI / TI pada PT. CDS Overseas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile dengan produk utamanya kain polyester. Seperti perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study aims to find out how the feasibility of investment plans by the company Dian Jaya as one of the garment companies in Bandung in plans for a new machine t-shirt makers. Capital Budgeting

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ Suryanto Program Information System Audit, School of Information System, BINUS University, Jakarta Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebun

Lebih terperinci

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada

Lebih terperinci

PERTEMUAN III INISIASI PROYEK

PERTEMUAN III INISIASI PROYEK PERTEMUAN III INISIASI PROYEK 3.1. Identifikasi Proyek Potensial Tahap pertama dalam manajemen proyek menentukan proyek teknologi informasi mana yang pertama dilakukan. Langkah pertama adalah mengenali

Lebih terperinci

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA ب سم ه للا الهرحمن الهرحي م KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA Latar Belakang Rumusan Masalah dan Tujuan Mengetahui

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih Project Integration Management Binsar Parulian Nababan 201381156 Sutrisno 201381129 Diphda Antaresada 201581294 Adrian Kosasih 201581301 Kunci Sukses Proyek Keseluruhan: Manajemen Integrasi Proyek yang

Lebih terperinci

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 2 KERANGKA STRATEGIK KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL Keputusan penganggaran modal harus dihubungkan dengan perencanaan strategi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai perhitungan Cost Benefit Analysis.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai perhitungan Cost Benefit Analysis. 53 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai perhitungan Cost Benefit Analysis. Cost Benefit Analysis adalah proses dimana keputusan bisnis yang dianalisis. Manfaat

Lebih terperinci

Analisis Biaya Proyek

Analisis Biaya Proyek Manajemen biaya proyek (Project Cost Management) Analisis Biaya Proyek Drs. Antok Supriyanto, MMT. 1-33 Pendahuluan Pengembangan SI merupakan suatu investasi seperti halnya investasi proyek yang lain.

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, investment, expansion, payback period, net present value, internal rate of return UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, investment, expansion, payback period, net present value, internal rate of return UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA vi ABSTRACT Companies are often faced with opportunities to make investments in assetss.the investment consists of two: long term investments and short term investments. One of the long term investment

Lebih terperinci

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M. Modul ke: Penganggaran Modal Fakultas EKONOMI Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id Nurahasan Wiradjegha,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI ABSTRAK Dalam menghadapi ekonomi yang global dewasa ini, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam persaingan bisnis yang semakin tajam terutama dalam melakukan investasi

Lebih terperinci

Materi II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto

Materi II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto Materi II Overview Sistem Informasi Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto Why Study Information Systems? Teknologi Informasi dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis (Hendarti, Nugroho, Legiastuti, dan Nikmah, 2011, h.a-106).

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis (Hendarti, Nugroho, Legiastuti, dan Nikmah,  2011, h.a-106). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan berbagai penelitian dan tulisan, Teknologi Informasi (TI) memiliki peran penting dalam mencapai kesuksesan suatu perusahaan. Teknologi Informasi tidak hanya

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

Penganggaran Modal (Capital Budgeting)

Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Capital Budgeting Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan pendapat O Brien (2003,p29) sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adalah state of nature dari setiap perusahaan untuk terus bertumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Adalah state of nature dari setiap perusahaan untuk terus bertumbuh dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adalah state of nature dari setiap perusahaan untuk terus bertumbuh dan berkembang. Dalam menjalankan usahanya suatu perusahaan baik yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING JENIS INVESTASI FINANCIAL ASSET (Saham, Obligasi dst) RIIL ASSET (Property, Machine, dst) PRODUCT DERIVATE (Reksadana, Bursa Valas,Bursa Komoditas) COMBINATION Pengertian

Lebih terperinci

BAB IX ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI SYAFRIZAL HELMI

BAB IX ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI SYAFRIZAL HELMI BAB IX ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI SYAFRIZAL HELMI Definisi teknologi informasi Menurut Haag dan Keen, teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertengahan tahun 1997 kawasan Asia mengalami krisis ekonomi yang mempengaruhi seluruh bidang kehidupan terutama di sektor ekonomi. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ini seperti yang kita ketahui dunia ekonomi dan teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi itu

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini, setiap perusahan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan yang tepat agar dapat mempertahankan

Lebih terperinci

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-15 Budget Modal (capital budgetting) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Penganggaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Rainer & Cegielski (2011, p29), Information System (IS) is the planning,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.

2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

Teknik Analisis Biaya / Manfaat

Teknik Analisis Biaya / Manfaat Teknik Analisis Biaya / Manfaat Komponen Biaya Biaya Pengadaan (procurement cost) Biaya Persiapan Operasi (start-up cost) Biaya Proyek (project-related cost) Biaya Operasi (ongoing cost) dan Biaya Perawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI

Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI 56 Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI 4.1 Cost / Biaya 4.1.1 Komponen Procurement Cost Komponen biaya investasi terdiri dari seluruh biaya yang timbul dari pengadaan hardware

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi. I Gde Dharma Nugraha

Konsep Sistem Informasi. I Gde Dharma Nugraha Konsep Sistem Informasi I Gde Dharma Nugraha Perkembangan Sistem Teknologi Informasi Era Akuntansi (1950-1960-an): Fokus aplikasinya adalah untuk aplikasi seperti aplikasi penggajian, piutang dagang, kas,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The aim of this research is to explore the feasibility of potato plantation project. From the finance point of view, Capital Budgeting Method will be suitable to be used as a measurement for the

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu A. Pengertian Capital Budgeting Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (hal 121, thn 1995) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lebih dari satu tahun. Hal yang penting dalam capital budgeting adalah

BAB II LANDASAN TEORI. lebih dari satu tahun. Hal yang penting dalam capital budgeting adalah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Estimasi Aliran Kas (Cash Flow) Capital budgeting adalah suatu proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal, dimana manfaatnya berjangka waktu lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Manajemen Investasi SI/TI 1 The Role of Information Systems in Business Today Teknologi Informasi dan sistem sudah menyebabkan revolusi pada perusahaan dan industri, menjadi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index, Net Present Value, Investasi.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index, Net Present Value, Investasi. ABSTRAK Krisis perekonomian Indonesia telah membuat perusahaan-perusahaan terguncang dan lemah. Banyak perusahaan melakukan investasi untuk mempertahankan keberadaannya dan agar tidak kalah bersaing dengan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Proyek Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL

TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL ADE ARISNAYANTI 1206325012 PROGRAM PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013 PENGANGGARAN MODAL Prinsip Penilaian Aset Secara Umum

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku ekonomi untuk bertindak seefektif dan seefisien mungkin. Tindakan yang efektif dan efisien

Lebih terperinci

ABSTRACK. :Capital Budgeting, Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Indeks (PI).

ABSTRACK. :Capital Budgeting, Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Indeks (PI). ABSTRACK Economic conditions in a situation of openness such as now, the business often faces the situation of high uncertainty in the management of the company. Thus, when companies want to keep the family

Lebih terperinci