PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA"

Transkripsi

1

2 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juli 2013 Sri Utami NIM H

3

4

5 Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2013 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

6

7 STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN PADA PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN (PUSTAKA), BOGOR SRI UTAMI Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Manajemen SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

8 Penguji luar komisi pada ujian tesis : Dr Ir Ma mun Sarma, MS MEc

9 Judul Tesis : Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Bogor Nama : Sri Utami NIM : H Disetujui oleh Komisi Pembimbing Prof Dr Ir M. Syamsul Ma arif, MEng Ketua Dr Drs Sukiswo Dirdjosuparto Anggota Diketahui oleh Ketua Program Studi Ilmu Manajemen Dekan Sekolah Pascasarjana Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, MSc Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr Tanggal Ujian: 27 Mei 2013 Tanggal Lulus:

10

11 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia- Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Nopember 2012 sampai Maret 2013 ini adalah pelayanan perpustakaan, dengan judul Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Bogor. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesarbesarnya kepada: 1. Prof Dr Ir M Syamsul Ma arif, MEng dan Dr Drs Sukiswo Dirdjosuparto selaku pembimbing, yang telah dengan pemikiran secara seksama membantu penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini; 2. Dr. Ir. Ma mun Sarma, MS MEc selaku penguji luar komisi; 3. Bapak Kepala Badan Litbang Pertanian dan Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, yang dengan ijinnya sehingga penulis berkesempatan menyelesaikan pendidikan lebih tinggi; 4. Pimpinan serta kontributor narasumber dari kantor PUSTAKA, Bogor, yang telah memberikan ijin penelitian dan berpartisipasi sebagai narasumber dalam penelitian ini; 5. Seluruh dosen dan staf sekretariat pada Program Studi Pascasarjana Ilmu Manajemen yang telah membagi ilmu, pengalaman serta kemudahan selama menembuh studi; 6. Suami tercinta serta seluruh keluarga yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasi selama menempuh studi sampai akhir penelitian ini; 7. Terakhir buat teman-teman Angkatan 5 Ilmu Manajemen terima kasih atas kebersamaannya selama ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Juli 2013 Sri Utami

12

13 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN 1. PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 4 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 5 Ruang Lingkup Penelitian 5 Penelitian Terdahulu 5 2. METODE PENELITIAN 6 Kerangka Pemikiran 6 Proses Penyusunan Hirarki dan Pengisian Kuesioner 7 Struktur Hirarki 7 Lokasi dan Waktu Penelitian 7 Jenis dan Sumber Data 8 Teknik Pengumpulan Data 9 Teknik Analisis Data 9 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 11 Gambaran Umum PUSTAKA 11 Koleksi PUSTAKA 13 Layanan Perpustakaan 14 Perumusan Struktur Hirarki Strategi Peningkatan Pelayanan 15 Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Bogor Analisis Faktor Penyusun Hirarki Strategi Peningkatan 16 Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA Aktor yang Terlibat, Berperan dan Berpengaruh pada Strategi 17 Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA Tujuan Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan 18 PUSTAKA Alternatif Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan 18 PUSTAKA Analisis Hasil Berdasarkan Wawancara Tidak Terstruktur 19 Analisis Hasil Pengolahan Proses Hirarki 20 Pengolahan Vertikal 20 Unsur Faktor Terhadap Fokus Utama 21 Unsur Aktor Terhadap Fokus Utama 23 Unsur Tujuan Terhadap Fokus Utama 25 Unsur Alternatif Strategi Terhadap Fokus Utama 25 xii xii xii

14 DAFTAR ISI (lanjutan) Pengolahan Horisontal 27 Unsur Aktor pada Tingkat Ketiga 27 Unsur Tujuan pada Tingkat Keempat 28 Unsur Alternatif Strategi pada Tingkat Kelima 29 Implementasi Manajerial SIMPULAN DAN SARAN 31 DAFTAR PUSTAKA 32 LAMPIRAN 35 RIWAYAT HIDUP 50

15

16 DAFTAR TABEL 1 Bobot dan prioritas faktor terhadap fokus utama 22 2 Bobot dan prioritas aktor terhadap fokus utama 24 3 Bobot dan prioritas tujuan terhadap fokus utama 25 4 Bobot dan prioritas alternatif strategi terhadap fokus utama 26 5 Bobot pengolahan horisontal unsur pada tingkat ketiga 27 6 Bobot pengolahan horisontal unsur pada tingkat keempat 28 7 Bobot pengolahan horisontal unsur pada tingkat kelima 29 DAFTAR GAMBAR 1 Kerangka pemikiran 6 2 Struktur Hirarki 8 3 Langkah-langkah penggunaan AHP 11 4 Struktur organisasi PUSTAKA 13 5 Struktur hirarki strategi peningkatan pelayanan 16 perpustakaan PUSTAKA 6 Skema hirarki hasil pengolahan vertikal 21 7 Hasil sintesis alternatif strategi terhadap fokus utama 27 DAFTAR LAMPIRAN 1 Kuesioner AHP 36 2 Hasil kombinasi pengolahan vertikal AHP 48

17 di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta meliputi: 1. Strategi Pemasaran (Relation Marketing) dilaksanakan dengan fokus terhadap pelayanan masyarakat pengguna, sosialisasi kepada masyarakat dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna, 2. Strategi unconditional service guarantes atau extraordinary guarantes, 3. Strategi Penanganan Keluhan, 4. Strategi Peningkatan Kinerja dilaksanakan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan komputerisasi sistem otomasi perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian juga dapat diketahui bahwa faktor pendukung pelayanan perpustakaan yaitu kemudahan untuk dihubungi dan faktor penghambat pelayanan perpustakaan yaitu fasilitas dan sarana prasarana serta SDM (Sumber Daya Manusia). 2 METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Berdasarkan teoritis yang dikemukakan di atas dan menjawab permasalahan yang ada, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah seperti yang tersaji pada Gambar 1. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Visi dan Misi PUSTAKA Perpustakaan Pelayanan Analisis Kualitatif AHP Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA Gambar 1. Kerangka pemikiran

18 Proses Penyusunan Hirarki dan Pengisian Kuesioner Sebelum dilakukan proses penyusunan hirarki, terlebih dahulu dilakukan observasi serta diskusi atau wawancara tidak terstruktur tentang kegiatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA. Wawancara dilakukan terhadap 4 (empat) orang yang mengetahui informasi yang dibutuhkan peneliti, terdiri dari Kepala Sub Bidang Pelayanan Perpustakaan, Kepala Bidang Penyebaran Teknologi Pertanian, Ketua Kelompok Pustakawan serta Pustakawan. Dari hasil diskusi tersebut dapat diketahui tentang permasalahan ataupun kendala terkait layanan perpustakaan. Dari informasi hasil wawancara tidak terstruktur yang diperoleh kemudian peneliti menyusun struktur AHP, yang kemudian didiskusikan kembali dengan pihak PUSTAKA yang terdiri dari Kepala Bidang Penyebaran Teknologi Pertanian, Kepala Bidang Perpustakaan, Kepala Sub Bidang Pelayanan Perpustakaan, dan 2 (dua) orang pustakawan senior. Hasil diskusi yang telah disepakati menghasilkan struktur hirarki seperti tersaji pada Gambar 2. Pemilihan pakar sebanyak 6 orang pakar terdiri dari : a. 4 pejabat struktural, yaitu Kepala PUSTAKA, Kepala Bidang Perpustakaan, Kepala Bidang Penyebaran Teknologi Pertanian, Kepala Sub Bidang Pelayanan Perpustakaan. b. 1 pejabat fungsional, yaitu Pustakawan Madya. c. 1 staf senior. Kriteria pemilihan pakar tersebut berdasarkan jabatan, pengetahuan, pengalaman serta kemampuan/keahlian yang dimiliki oleh setiap masing-masing pakar. Kriteria lain dalam pemilihan pakar adalah orang yang mengetahui karakteristik pengguna layanan perpustakaan PUSTAKA dalam hal ini peneliti. Tahap selanjutnya adalah pengisian kuesioner (Lampiran 1) oleh ke 6 (enam) pakar tersebut diikuti dengan wawancara tidak terstruktur dengan sejumlah informan terpilih, yaitu Kepala Sub Bidang Pelayanan Perpustakaan, Kepala Bidang Penyebaran Teknologi Pertanian, serta Pustakawan. Struktur Hirarki Berdasarkan pengamatan, diskusi dan hasil wawancara tidak terstruktur peneliti di lokasi penelitian, maka dihasilkan struktur hirarki seperti tersaji pada Gambar 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kantor Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Bogor. Waktu penelitian dimulai bulan November 2012 Maret 2013.

19 FOKUS Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA FAKTOR Keunikan Pustaka Kondisi Internal PUSTAKA Jumlah Peneliti yang menggunakan layanan PUSTAKA Kemampuan SDM dalam pelayanan Dukungan Pengambil Keputusan di tingkat UK/UPT Ketersediaan info hasil penelitian Pendanaan AKTOR Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan Ket. Kelompok Pustakawan TUJUAN jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpercaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil Litbang Pertanian Produktifitas peneliti STRATEGI Melakukan sosialisasi secara intensif infrastruktur dan TI kemampuan SDM ketersediaan sumberdaya informasi Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru Gambar 2. Struktur hirarki Jenis dan Sumber Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner (Lampiran 1) kepada pakar, serta wawancara tidak terstruktur dengan sejumlah informan terpilih. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan pada tesis, jurnal ilmiah maupun populer, serta data yang telah tersedia sebelumnya di kantor PUSTAKA yaitu berupa profil, renstra, laporan tahunan dan informasi lainnya yang berhubungan dengan topik penelitian. Para pakar adalah orang-orang yang memiliki kapabilitas dan pengalaman dan atau orang-orang

20 yang terlibat secara langsung/ merasakan dampak dan atau berpengaruh dalam kebijakan PUSTAKA. Pakar dalam penelitian ini sebanyak 6 (enam) pakar yang terdiri dari pejabat struktural, pejabat fungsional serta staf senior lingkup PUSTAKA. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dengan menggunakan instrument kuesioner (Lampiran 1), serta wawancara tidak terstruktur dengan sejumlah informan terpilih. Teknik Analisis Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan Analytical Hierarchy Process (AHP), dengan menggunakan software Expert Choice Kelebihan expert choice, antara lain mampu mengintegrasikan pendapat pakar, dan tidak membatasi level dari struktur hirarki (Marimin, 2010). Expert Choice adalah software pendukung yang memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilan metode AHP, karena menggabungkan pengguna grafis secara intuitif, perhitungan prioritas secara otomatis, bersifat inkonsistensi dan memiliki beberapa cara untuk memproses analisis sensitivitas. Analytical Hierarchy Process (AHP) yaitu metode yang digunakan untuk mengambil keputusan yang kompleks dengan menyederhanakan serta mempercepat proses pengambilan keputusan dan memecahkan persoalan tersebut ke dalam unsur-unsurnya melalui pendekatan matematika dan psikologi atau persepsi manusia (Marimin, 2008). AHP merupakan alat analisa manajemen strategik dengan pendekatan sistem (Ma arif, 2012). Suatu totalitas sistem seperti lingkungan, ekonomi, pemerintahan dan organisasi tidak bisa dianalisis hanya pada bagian-bagiannya saja tetapi harus dipahami sebagai satu kesatuan. Menurut Ma arif dan Tanjung (2003), langkah-langkah penggunaan AHP adalah sebagaimana tersaji pada Gambar 3. Menurut Saaty (1993) kerangka kerja AHP terdiri dari 8 (delapan) langkah utama, meliputi : 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. Dalam langkah ini, hal yang perlu diperhatikan adalah penguasaan masalah secara mendalam, karena yang menjadi perhatian adalah pemilihan tujuan, kriteria, kreativitas dan elemen-elemen yang menyusun struktur hirarki. Komponen sistem dalam hirarki disusun berdasarkan kemampuan para analis untuk menemukan unsur-unsur yang dilibatkan dalam suatu sistem dan dapat dilakukan dengan memperoleh informasi yang relevan dengan masalah yang sedang dihadapi. 2. Membuat struktur hirarki dari sudut pandang manajemen secara menyeluruh. Dalam langkah ini, penyusunan hirarki berdasarkan pada jenis keputusan yang akan diambil. Pada tahap ini tetap melibatkan responden agar responden mulai memahami alur pertimbangan yang akan dilakukan berdasarkan struktur hirarki yang dihasilkan.

21 3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya. 4. Mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan dari hasil matriks banding berpasangan antar unsur pada langkah Memasukkan nilai nilai kebalikannya beserta bilangan 1 sepanjang diagonal utama dan di bawah diagonal utama diisi dengan nilai-nilai kebalikannya. 6. Melaksanakan langkah 3, 4 dan 5 untuk semua tingkat dan gugusan dalam hirarki tersebut. 7. Mensintesis prioritas untuk melakukan pembobotan vektor vektor prioritas. Pengolahan matriks pendapat terdiri dari dua tahap, yaitu pengolahan horizantal dan pengolahan vertikal. Kedua duanya dapat digunakan untuk MPI ataupun MPG. Pengolahan horizontal yaitu terdiri dari penentuan vektor prioritas, uji konsistensi dan revisi pendapat jika diperlukan. Pengolahan vertikal yaitu menyusun prioritas pengaruh setiap unsur pada tingkat hirarki keputusan tertentu terhadap sasaran utama atau fokus. Pengolahan vertikal adalah perbandingan kepentingan antar unsur dalam satu level. 8. Mengevaluasi konsistensi untuk seluruh hirarki. Langkah ini dilakukan dengan mengalikan setiap indeks konsistensi dengan prioritas prioritas kriteria yang bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan indeks konsistensi acak, yang sesuai dengan dimensi masing masing matriks. Dengan cara yang sama, setiap indeks konsistensi acak juga dibobot berdasarkan prioritas kriteria yang bersangkutan dan hasilnya dijumlahkan. Rasio konsistensi ini harus bernilai 10% atau kurang, jika tidak mutu informasi harus ditinjau kembali dan diperbaiki, yang dilakukan dengan memperbaiki cara menggunakan pertanyaan pada saat pengisian ulang kuesioner dan dengan lebih mengarahkan responden membuat perbandingan berpasangan. Tahapan ini dilakukan dengan menggunakan komputer dimana rasio konsistensi diperoleh secara otomatis setelah input setiap matriks dimasukkan seluruhnya pada program expert choise 2000.

22 Mulai Identifikasi sytsem Penyusunan Hirarki Pengisian Matrik Pendapat individu Revisi Pendapat Tidak CR memenuhi Ya Ya Menyusun Matrik Gabungan Pengolahan Vertikal Menghitung Vektor Prioritas Selesai Gambar 3. Langkah-langkah penggunaan AHP 3 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PUSTAKA Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) merupakan unsur penunjang Kementerian Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian melalui Sekretaris Jenderal, namun dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, PUSTAKA dibina oleh Badan Litbang Pertanian. PUSTAKA juga merupakan satu-satunya perpustakaan khusus bidang pertanian di Indonesia. Sebagai bagian integral dari Badan Litbang Pertanian, PUSTAKA menetapkan visi untuk menjadi lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpercaya dalam mendukung penelitian dan pengembangan inovasi pertanian. Dalam rangka merealisasikan visi, PUSTAKA mempunyai misi sebagai berikut : a. Melakukan penyediaan, pengelolaan dan pelayanan informasi Iptek pertanian secara prima sesuai dengan kebutuhan pengguna; b. literasi informasi; c. kinerja perpustakaan dan profesionalisme pengelola perpustakaan; d. kinerja dokumentasi informasi dan komunikasi Iptek pertanian. Tujuan utama pelaksanaan kegiatan PUSTAKA adalah memberikan pelayanan informasi pertanian secara prima dengan menitikberatkan pada

23 kemudahan akses informasi oleh pengguna. Sasaran yang ditetapkan dalam pelaksanaan kegiatan meliputi : a. Tersedia dan tersebarnya publikasi hasil penelitian; b. Terbina dan tertatanya perpustakaan digital di UK/ UPT lingkup Kementerian Pertanian; c. Tersedia dan tersebarnya informasi dari koleksi yang dimiliki PUSTAKA; d. Terselenggaranya kegiatan perpustakaan Iptek sehingga pengguna dapat mengakses informasi dengan cepat dan tepat; e. Terselenggaranya kegiatan diseminasi inovasi pertanian dalam rangka penyebarluasan inovasi hasil penelitian; f. Terselenggaranya perencanaan dan kegiatan dengan lebih baik; g. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi; h. Terselenggaranya kegiatan penguatan dan pengelolaan satker; i. Terselenggaranya pengembangan sarana dan prasarana; k. Terselenggaranya layanan perkantoran. Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, PUSTAKA mempunyai 5 (lima) kegiatan utama yaitu : a. Publikasi yang diterbitkan b. Pengembangan Perpustakaan Iptek Pertanian c. Perpustakaan terbina dan tertata d. Tambahan koleksi Jurnal Ilmiah e. Pengembangan Diseminasi Inovasi Pertanian. Berdasarkan Permentan No. 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Kementrian Pertanian, PUSTAKA mengemban tugas pokok melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan penyebaran informasi Iptek pertanian, serta menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan program, anggaran dan evaluasi perpustakaan dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) pertanian; b. Pengelolaan Sumber Daya dan pelayanan perpustakaan; c. Pembinaan Sumber Daya perpustakaan di lingkungan Kementerian Pertanian; d. Pembinaan dan pengelolaan publikasi hasil penelitian pertanian; e. Penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian dan hasil-hasil penelitian pertanian melalui tatakelola teknologi informasi dan promosi; f. Pengelolaan sarana intrumentasi teknologi informasi dan bahan pustaka; g. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga PUSTAKA. Organisasi PUSTAKA terdiri dari : 1 (satu) Bagian dengan 3 (tiga) Subbagian, 3 (tiga) Bidang dengan 6 (enam) Subbidang, serta Kelompok Jabatan Fungsional, seperti tersaji pada Gambar berikut :

24 KEPALA PUSAT BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN RUMAH TANGGA & PERLENGKAPAN BIDANG PROGRAM DAN EVALUASI SUB BIDANG PROGRAM SUB BIDANG EVALUASI & PELAPORAN BIDANG PERPUSTAKAAN SUBBIDANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN SUBBIDANG PELAYANAN PERPUSTAKAAN BIDANG PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUB BIDANG PUBLIKASI SUB BIDANG TATA KELOLA TI & PROMOSI IPTEK KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Gambar 4. Struktur organisasi PUSTAKA Koleksi PUSTAKA Koleksi PUSTAKA mulai dihimpun sejak tahun Buku-buku yang pertama kali menjadi koleksi PUSTAKA adalah buku milik Jacques Pierot yang dibeli Kebun Raya pada bulan Mei 1942 sebanyak 25 judul (Hajatullah dkk, 2002). Pengadaan bahan pustaka untuk koleksi perpustakaan secara teratur dilakukan dengan pembelian (termasuk langganan) dan penukaran. Selain itu diperoleh hibah/hadiah bahan pustaka dari badan-badan atau yayasan internasional. Dengan ditunjang oleh kemajuan teknologi informasi, PUSTAKA mengembangkan koleksinya, baik bentuk tercetak seperti buku dan majalah, maupun dalam CD-ROM dan pangkalan data elektronik. Sampai saat ini PUSTAKA telah mampu membangun koleksi perpustakaan meliputi : judul buku, dan majalah/ jurnal ilmiah, bahan referensi, kamus, glosari, atlas dan lain-lain; 3 buah elektronik publikasi yang meliputi 1 Perpeptual E-book dan 2 jurnal online (Pro-Quest dan Science Direct); dan 8 koleksi CD-ROM meliputi : a. AGRIS, berisi abstrak literatur hasil penelitian pertanian dari seluruh dunia yang dihimpun oleh FAO (Food and Agriculture Organisation);

25 b. CAB Abstrak, produk dari CABI (Center for Agricultural and Biosciences International) berisi pangkalan data bibliografis hasil penelitian bidang pertanian, kehutanan, kesehatan gizi, dll; c. AGRICOLA, berisi pangkalan data bibliografi dari literatur bidang pertanian yang dibuat oleh NAL (National Agricultural Library, USDA); d. TROPAG & RURAL, berisi literatur bidang pengembangan pertanian, kehutanan, manajemen lingkungan daerah tropik, dll, yang diterbitkan oleh KIT (Koninklijke Institute voor de Tropen) Netherlands; e. Statistik Indonesia (BPS), menyajikan data dari berbagai bidang dilengkapi dengan ulasan deskriptif dan penjelasan teknis dari bidang bersangkutan; f. TEEAL (The Essential Electronic Agricultural Library), memuat 132 majalah dengan teks lengkap (full-text) dan 14 judul monograf terbitan FAO; g. Journal of Biological Chemistry, diterbitkan oleh American Society of Biochemistry and Molecular Biology, Inc.; h. Crop Protection Compendium, berisi informasi dalam bentuk teks, peta dan gambar tentang penyakit, musuh alami dan informasi tentang negara Asia Tenggara dan Pasifik. Dalam rangka meningkatkan layanan PUSTAKA juga melakukan kerjasama pertukaran informasi dengan lembaga ilmiah baik dalam maupun luar negeri. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah koleksi, juga untuk penjualan data informasi hasil-hasil penelitian. Selama periode PUSTAKA telah menyebarkan eksemplar publikasi dan menerima eksemplar jurnal/majalah. Serta tercatat 187 mitra kerjasama yang terdiri dari 57 lembaga nasional dan 130 lembaga internasional. PUSTAKA menerbitkan publikasi ilmiah, semi ilmiah maupun populer yang diterbitkan dalam bentuk tercetak dan elektronis, yang terdiri dari : a. Indonesian Journal of Agricultural Science (IJAS) b. Indonesian Journal of Agriculture (IJA) c. Jurnal Litbang Pertanian (JP3) d. Jurnal Perpustakaan Pertanian (JPP) e. Warta Litbang Pertanian f. Buletin Teknis Pertanian g. Majalah Pengembangan Inovasi Pertanian h. Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian i. Laporan 5 Tahun Badan Litbang Pertanian Layanan Perpustakaan Layanan perpustakaan PUSTAKA diberikan kepada pengguna yang datang secara langsung maupun pengguna yang memanfaatkan sarana komunkasi untuk mendapat informasi. Jasa layanan tersebut meliputi : a. Sirkulasi, yaitu kegiatan pemberian jasa langsung kepada pengguna yang datang ke perpustakaan (sirkulasi) dan penyediaan dokumen (document delivery) dilakukan dengan menggunakan koleksi pustaka tercetak dan elektronis, Pangkalan Data Hasil Penelitian Pertanian Indonesia, serta koleksi dari sumber perpustakaan/pusat informasi lain dalam rangka kerjasama jasa

26 dan pemanfaatan bersama informasi melalui internet, penelusuran ke instansi lain dan peminjaman antar perpustakaan. b. Penelusuran, yaitu bagi pengguna yang tidak datang langsung ke perpustakaan dapat memesan judul-judul literatur yang mereka butuhkan melalui surat, telepon, faks dan menggunakan jasa penelusuran. Melalui jasa ini, pengguna akan memperoleh umpan balik berupa daftar artikel yang bisa dipesan artikel lengkapnya. c. Jasa Penyebaran Informasi Terbaru dan Terseleksi, yaitu kegiatan menyampaikan informasi terbaru dan terseleksi kepada penggna. Jasa ini berupa daftar isi majalah dan artikel ilmiah selektif yang dihimpun dari sumber-sumber informasi mutakhir seperti CD-ROM dan majalah ilmiah tercetak. Hasil jasa ini dikemas dalam CD-ROM, di-upload di internet dan di kirim melalui melalui mailing list peneliti Kementerian Pertanian. d. Jasa Penyediaan Dokumen, yaitu proses penyediaan informasi lengkap (fulltext) hasil-hasil penelitian di bidang pertanian yang dapat diakses pengguna perpustakaan melalui internet dari berbagai unit kerja lingkup Kementerian Pertanin tanpa harus datang langsung ke PUSTAKA. Perumusan Struktur Hirarki Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Bogor. Proses perumusan struktur hirarki Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian PUSTAKA), Bogor disusun menjadi lima (5) tingkatan hirarki, dan penyusunannya dilakukan berdasarkan beberapa hal penting dan saling terkait dalam rangka mencapai goal/focus. Tingkatan hirarki tersebut meliputi : 1. Level pertama adalah goal/fokus yang ingin dituju, yaitu Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Bogor. 2. Level kedua adalah faktor pendukung untuk peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA, terdiri dari 7 hal penting meliputi : keunikan PUSTAKA, kondisi internal PUSTAKA, jumlah peneliti yang menggunakan layanan PUSTAKA, kemampuan SDM dalam pelayanan, dukungan pengambil keputusan di tingkat UK/ UPT, ketersediaan info hasil penelitian, serta pendanaan. 3. Level ketiga adalah aktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan dalam upaya peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA, terdiri dari 6 aktor meliputi : Kepala Badan Litbang, Kepala PUSTAKA, Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian, Kabid Program dan Evaluasi, Kabid Perpustakaan, serta Ketua Kelompok Pustakawan. 4. Level keempat adalah tujuan dalam mencapai peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA, terdiri dari 4 tujuan meliputi : meningkatkan jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian, memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpercaya, menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil Litbang Pertanian, serta meningkatkan produktifitas peneliti.

27 5. Level kelima adalah alternatif strategi yang dapat digunakan dalam mencapai goal/focus, terdiri dari 5 alternatif strategi meliputi : melakukan sosialisasi secara intensif, meningkatkan infrastruktur dan TI, meningkatkan kemampuan SDM, meningkatkan ketersediaan Sumber Daya informasi, serta mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru. Struktur hirarki secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 5. FOKUS Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA FAKTOR Keunikan Pustaka Kondisi Internal PUSTAKA Jumlah Peneliti yang menggunakan layanan PUSTAKA Kemampuan SDM dalam pelayanan Dukungan Pengambil Keputusan di tingkat UK/UPT Ketersediaan info hasil penelitian Pendanaan AKTOR Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan Ket. Kelompok Pustakawan TUJUAN jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpercaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil Litbang Pertanian Produktifitas peneliti STRATEGI Melakukan sosialisasi secara intensif infrastruktur dan TI kemampuan SDM ketersediaan sumberdaya informasi Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru Gambar 5. Struktur hirarki strategi peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA Analisis Faktor Penyusun Hirarki Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk mencapai strategi peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA, meliputi : a. Keunikan Pustaka Perpustakaan PUSTAKA merupakan satau-satunya perpustakaan khusus bidang pertanian di Indonesia. Selama ini perpustakaan PUSTAKA merupakan perpustakaan yang mempunyai koleksi terlengkap dalam bidang biologi dan pertanian. PUSTAKA mempunyai peran dalam mengelola publikasi sesuai fungsinya sebagai deposit lingkup kementan (Kepmentan No.433/Kpts/HM.160/9/2003) dan Pusat jaringan informasi Biologi dan Pertanian (1971).

28 b. Kondisi Internal PUSTAKA Faktor kondisi internal disini meliputi sarana prasarana, infrastruktur, Sumber Daya informasi serta Teknologi Informasi merupakan faktor pendukung yang sangat penting agar layanan perpustakaan dapat secara optimal dilaksanakan. c. Jumlah Peneliti yang Menggunakan Layanan PUSTAKA Peneliti Badan Litbang Pertanian merupakan target utama dalam pelayanan informasi. Faktor ini sangat penting karena peneliti merupakan ujung tombak dalam mendukung kegiatan penelitian. Oleh karena itu, perpustakaan harus mampu memberikan energi bagi kegiatan penelitian pertanian. Peneliti yang bertugas menghasilkan teknologi harus merasakan pengalaman yang positif dalam pemanfaatan perpustakaan, sehingga keberadaan perpustakaan benarbenar dirasakan oleh peneliti. d. Kemampuan SDM dalam Pelayanan Strategi layanan perpustakaan sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh SDM yang kompeten. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengantisipasi keadaan yang terus berubah, maka perlu ditingkatkan kemampuan dan keterampilan SDM dalam organisasi sesuai kebutuhan. e. Dukungan Pengambil Keputusan di tingkat UK/UPT Dalam hal ini pemahaman pengambil kebijakan di tingkat UK/UPT terhadap keberadaan dan manfaat perpustakaan harus sejalan dengan program PUSTAKA, agar respon dan perhatian terhadap perpustakaan semakin baik. f. Ketersediaan Info Hasil Penelitian Ketersediaan informasi hasil-hasil penelitian baik dari dalam maupun luar negeri sangat berguna bagi pengguna perpustakaan terutama peneliti agar mereka dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi serta dapat memetik manfaat dan mengantisipasinya untuk kegiatan penelitian dan pengembangan. g. Pendanaan Faktor pendanaan sangat penting dan perlu diperhatikan karena setiap kegiatan untuk peningkatan layanan perpustakaan memerluan dukungan dana yang cukup. Alokasi dana untuk pengelolaan perpustakaan harus disesuaikan kebutuhan. Aktor yang Terlibat, Berperan dan Berpengaruh pada Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA Aktor yang menentukan dalam rangka peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA, meliputi : a. Kepala Badan Litbang b. Kepala PUSTAKA c. Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian d. Kabid Program dan Evaluasi e. Kabid Perpustakaan f. Ketua Kelompok Pustakawan

29 Tujuan Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA Tujuan peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA meliputi : a. Jumlah Pemustaka dari Kalangan Peneliti Internal Badan Litbang Pertanian. Tujuan ini merupakan tujuan yang harus dicapai, karena keberadaan perpustakaan tujuan utamanya adalah menyediaakan bahan informasi untuk penelitian. Dengan adanya kemauan dari para peneliti untuk menggunakan layanan perpustakaan maka diharapkan adanya perubahan perilaku sehingga termotivasi untuk selalu meningkatkan wawasan dan pengetahuan yang pada akhirnya dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru. b. Memperkuat Image PUSTAKA sebagai lembaga Pelayanan Informasi Terdepan dan Terpercaya. Tujuan ini merupakan tujuan penting karena dengan adanya image PUSTAKA yang baik akan maka menciptakan brand image bagi peneliti, mengenai ragam layanan informasi pertanian. c. Menjamin Tersedianya dan Tersebarnya Publikasi Hasil Litbang Pertanian. Tujuan ini mendorong peneliti untuk mempublikasikan karya tulis ilmiah mereka pada majalah ilmiah terakreditasi dalam negeri maupun jurnal ilmiah internasional. Penerbitan publikasi tercetak dan elektronik ini dimaksudkan untuk menyebarluaskan karya-karya peneliti untuk memperoleh umpan balik bagi pengembangan penelitian ke depan dan menghindari duplikasi penelitian. d. Produktifitas Peneliti. Adanya strategi peningkatan layanan perpustakaan diharapkan akan memberikan dampak pada meningkatnya produktifitas peneliti berupa hasil inovasi teknologi unggulan, karya tulis ilmiah serta adanya Hak Kekayaan Intelektual/ Paten dari hasil penelitian peneliti. Alternatif Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA Alternatif strategi merupakan pilihan strategi yang dianggap paling menunjang keberhasil goal/focus strategi peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA, meliputi : a. Melakukan sosialisasi secara intensif Sosialisasi merupakan cara untuk mempromosikan berbagai produk layanan/ sumber-sumber informasi yang dimiliki perpustakaan PUSTAKA agar dapat dimanfaatkan secara optimal oleh peneliti, karena banyak peneliti tidak mengetahui tata cara penelusuran informasi secara baik dan benar sesuai kaidah penelusuran, agar informasi yang dicari dapat segera diperoleh dengan cepat dan tepat. b. infrastruktur dan TI Infrastruktur dan Teknologi Informasi merupakan sarana agar pemanfaatan fasilitas perpustakaan dapat optimal, sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi pemustaka. Pemanfaatan TI saat ini telah menjadi keharusan di hampir setiap perpustakaan. TI membantu perpustakaan memperbaiki kualitas dan jenis layanan.

30 c. kemampuan SDM Agar layanan perpustakaan dapat berjalan baik maka perlu SDM yang mempunyai kemampuan, keahlian dan keterampilan. hal tersebut dapat dilakukan melalui jenjang pendidikan formal maupun non formal. Jumlah tenaga perpustakaan juga harus disesuaikan rasio yang ditetapkan agar kegiatan layanan perpustakaan dapat berjalan optimal. d. ketersediaan Sumber Daya informasi Sumber Daya informasi merupakan syarat utama dengan adanya keberadaan perpustakaan, dapat berupa journal, buku, statistik, kebijakan, informasi teknis, peraturan perundangan terkait dengan penelitian dan pengembangan pertanian dan lainnya. Dalam penyediaan Sumber Daya informasi disesuaikan kebutuhan peneliti secara tepat sasaran dan maupun waktu, sehingga pemanfaatan bisa secara optimal. e. Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru Strategi ini merupakan pengembangan perpustakaan ke depan agar layanan perpustakaan dan informasi yang didapat peneliti disesuaikan perkembangan jaman dan kebutuhan. Analisis Hasil Berdasarkan Wawancara Tidak Terstruktur Dari hasil wawancara tidak struktur yang dilakukan dapat diketahui bahwa sistem pelayanan perpustakaan menggunakan sistem layanan tertutup. Kondisi ini membuat pelayanan di PUSTAKA menjadi tidak cukup optimal. Hal ini dikarenakan ketika perpustakaan harus melayani pengunjung dalam jumlah yang banyak, dengan jumlah SDM yang terbatas maka akan mengalami kesulitan dalam pelayanan. Letak koleksi buku yang jauh dari tempat pelayanan merupakan salah satu alasan pelayanan menjadi tidak efektif. Dengan adanya Sistem kepustakaan yang tertutup menyebabkan pemustaka kurang memiliki minat untuk akses koleksi. Namun demikian, dengan adanya sistem layanan tertutup ini juga memiliki kelebihan yaitu pemustaka tidak perlu repot mencari koleksi buku sendiri, cukup mengisi formulir yang disediakan kemudian petugas/pustakawan akan mencarikan buku yang kita butuhkan secara lengkap. SDM Pustakawan saat ini berjumlah 23 orang, jumlah ini sebenarnya mencukupi apabila kualitas kompetensinya dapat ditingkatkan (keterampilan, kemampuan dan wawasannya). Peran seorang pimpinan dalam organisasi pada kantor PUSTAKA mempunyai peran yang sangat penting. Hal ini berdasarkan ulasan dari para narasumber yang menyatakan bahwa pada saat ini peran seorang kepala organisasi lebih mempunyai peran yang dominan. Hal ini disebabkan kepala organisasi sebagai penentu kebijakan dalam lingkungan intern organisasi. Namun demikian peran dominan tersebut dapat diimbangi dengan adanya peran dari pejabat eselon di bawahnya, yang pada akhirnya setiap keputusan diharapkan bisa sedapat mungkin memenuhi keinginan semua pihak yang pada akhirnya dapat memajukan organisasi itu sendiri. Peran kepala organisasi ini, berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung dalam hubungannya dengan motivasi kerja dari setiap bawahannya, dalam hal ini adalah dengan pejabat di bawahnya, pustakawan yang dianggap sebagai ujung tombak dalam kegiatan layanan perpustakaan, serta staf secara keseluruhan. Kepemimpinan saat ini telah cukup mampu mendorong setiap

31 bawahannya untuk selalu berkembang baik keterampilan maupun wawasannya sehingga timbul semangat untuk meningkatkan kinerja mereka untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam upaya meningkatkan pelayanan perpustakaan. Secara keseluruhan pengelolaan perpustakaan PUSTAKA belum dapat dilakukan secara optimal karena selain keterbatasan sarana dan prasarana juga disebabkan masih belum optimalnya sosialisasi kepada pengguna baik internal maupun eksternal. Agar perpustakaan yang dikelola dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam hal kehandalan, ketersediaan, aksesibilitas, maupun kegunaannya perlu ditunjang dengan tata kelola TI yang terstruktur dengan baik agar dapat diakses secara online maupun offline. Peneliti dan penyuluh masih memerlukan bimbingan untuk meningkatkan kemampuannya dalam rangka mengakses informasi yang tepat dan akurat yang bersumber dari web. Beberapa lokasi dari perpustakaan UK/UPT masih belum terjangkau oleh jaringan infrastruktur komunikasi data atau jaringan komputer yang memadai, oleh karena itu dukungan setiap kepala UK/UPT sangat diperlukan terutama segi pendanaan untuk membangun jaringan TI serta SDM. Analisis Hasil Pengolahan Proses Hirarki Pengolahan data terhadap struktur hirarki dilakukan dengan melakukan pembobotan pada setiap unsur pada setiap tingkat oleh pakar ahli. Jumlah pakar ahli yang dilibatkan dalam rangka penentuan prioritas strategi peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA pada saat pengambilan data dengan menggunakan kuesioner (Lampiran 1) adalah sebanyak 6 (enam) pakar, yang terdiri dari pejabat struktural, pejabat fungsional serta staf senior lingkup PUSTAKA. Selanjutnya dilakukan perhitungan bobot dari masing-masing pakar, serta perhitungan Consintensi Ratio (CR). Hasil perhitungan Consistensi Ratio (CR) menunjukkan bahwa ke 6 (enam) pakar telah memenuhi syarat (CR 10%), sehingga dapat digunakan untuk analisis data. Dari 6 (enam) pakar di atas dalam memberikan penilaian terhadap struktur hirarki yang terdiri dari goal/focus, faktor, aktor, tujuan dan alternatif strategi, setelah dilakukan penilaian, pendapat para pakar tersebut selanjutnya digabungkan, selanjutnya diolah kembali sehingga didapatkan hasil perhitungan vertikal dan horisontal. Pengolahan Vertikal Pengolahan data secara vertikal (Lampiran 2) dilakukan untuk mengetahui pengaruh setiap unsur pada tingkat hirarki tertentu terhadap unsur goal/focus utama pada tingkat pertama. Skema hirarki dapat dilihat seperti pada Gambar 6.

32 FOKUS Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA FAKTOR Keunikan Pustaka (0,055) Kondisi Internal PUSTAKA (0,182) Jumlah Peneliti yang menggunakan layanan PUSTAKA (0,155) Kemampuan SDM dalam pelayanan (0,296) Dukungan Pengambil Kpts. di tingkat UK/UPT (0,113) Ketersediaan info hasil penelitian (0,056) Pendanaan (0,143) AKTOR Ka. Badan Litbang (0,150) Kepala PUSTAKA (0,367) Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian (0,078) Kabid Program dan Evaluasi (0,081) Kabid Perpustakaan (0,183) Ket. Kelompok Pustakawan (0,141) TUJUAN jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian (0,444) Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpercaya (0,170) Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil Litbang Pertanian (0,159) Produktifitas peneliti (0,228) STRATEGI Melakukan sosialisasi secara intensif (0,071) infrastruktur dan TI (0,202) kemampuan SDM (0,312) ketersediaan sumberdaya informasi (0,314) Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru (0,102) Gambar 6. Skema hirarki hasil pengolahan vertikal Unsur Faktor Terhadap Fokus Utama Berdasarkan Tabel 1, faktor kemampuan SDM dalam pelayanan (0,296) merupakan prioritas utama yang dipertimbangkan dalam penyusunan strategi peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA. Peningkatan kemampuan SDM sangat penting dan perlu diperhatikan karena kegiatan pelayanan perpustakaan yang baik harus didukung SDM yang memadai baik kualitas maupun kuantitas. Standar ratio tenaga perpustakaan yang ditetapkan PUSTAKA yang mengacu pada SNI , tentang perpustakaan khusus instansi pemerintah adalah 1:2:2 (1 orang penanggung jawab, 2 orang pengolahan bahan perpustakaan atau database, dan 2 orang untuk tenaga layanan). Dalam rangka peningkatan keterampilan tenaga perpustakaan dapat ditempuh melalu pendidikan formal dan non formal yang diselenggarakan baik dalam maupun luar negeri. Faktor kedua dan ketiga yang menjadi pertimbangan adalah kondisi internal PUSTAKA (0,182) dan jumlah peneliti yang menggunakan layanan PUSTAKA (0,155). Kondisi internal ini meliputi sarana prasarana, infrastruktur, Sumber Daya informasi serta Teknologi Informasi yang kesemuanya merupakan faktor penting sebagai syarat keberadaan perpustakaan. Apabila faktor ini memenuhi standar maka kegiatan pelayanan akan lebih efektif sampai kepada pemustaka. Sebagai indikator perpustakaan dengan pelayanan yang baik adalah adanya

33 jumlah pemustaka yang selalu meningkat. Dalam hal ini khusunya adalah peneliti lingkup Badan Litbang Pertanian. Apabila kegiatan layanan dimanfaatkan oleh pemustaka menunjukkan bahwa layanan yang disediakan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna. Faktor keempat dan kelima berdasarkan prioritas adalah pendanaan (0,143) dan dukungan pengambil keputusan di tingkat UK/UPT (0,113). Kedua faktor ini sangat penting untuk peningkatan layanan perpustakaan. Unsur pendanaan sangat berperan untuk peningkatan sarana dan prasarana maupun untuk peningkatan SDM, antara lain untuk pelatihan dan pengembangan SDM. Sehubungan dengan pentingnya pendanaan dalam pengelolaan perpustakaan maka dukungan pengambil keputusan di tingkat UK/UPT juga sangat penting, karena merekalah pengambil kebijakan yang mempunyai peran strategis untuk mendukung kegiatan layanan perpustakaan di tingkat UK/UPT masing-masing. Faktor keenam dan ketujuh berdasarkan prioritas adalah ketersediaan info hasil penelitian (0,056) dan keunikan PUSTAKA (0,055). Dalam kegiatan penelitian ketersediaan info hasil penelitian merupakan faktor yang sangat penting karena informasi hasil-hasil penelitian baik dari dalam maupun luar negeri sangat berguna bagi peneliti agar mereka dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi serta dapat memetik manfaat dan mengantisipasinya untuk kegiatan penelitian dan pengembangan. Apabila 5 faktor di atas dapat dipenuhi maka untuk mencapai misi PUSTAKA akan tercapai yaitu mempertahan keunikan PUSTAKA sebagai lembaga layanan informasi terdepan dan terpercaya. Tabel 1.Bobot dan prioritas faktor terhadap fokus utama Faktor Bobot Faktor Prioritas Kemampuan SDM dalam pelayanan 0,296 1 Kondisi internal PUSTAKA 0,182 2 Jumlah peneliti yg menggunakan layanan 0,155 3 PUSTAKA Pendanaan 0,143 4 Dukungan Pengambil Keputusan di tingkat UK/UPT 0,113 5 Ketersediaan info hasil penelitian 0,056 6 Keunikan PUSTAKA 0,055 7 Sumber : data primer AHP diolah, 2013 Hasil analisis pengolahan data dihasilkan faktor prioritas utama yaitu kemampuan SDM dalam pelayanan (0,296) dalam rangka peningkatakan layanan perpustakaan PUSTAKA. Hal tersebut didukung pernyataan Rogers, et al. (2004) yang menyatakan bahwa, faktor kunci pembentuk kapabilitas internal organisasi, dalam hal pelayanan jasa adalah sumber daya manusia yang terlibat langsung dalam pelayanan kepada pengguna. Selain itu didukung hasil penelitian Safrudin (2010), yang menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas layanan perpustakaan faktor-faktor yang mempengaruhi meliputi SDM, koleksi berdasarkan kebutuhan pengguna, layanan yang berkualitas serta didukung oleh komitmen petugas dan dukungan dana yang cukup.

34 Menurut Yusheri (2011), untuk meningkatkan kualitas layanan tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain: 1) kesadaran yaitu, berfokus pada individu yang melakukan tugas atau pekerjaan, dimana pemahaman yang baik terhadap lingkup tugas seseorang menimbulkan kesadaran yang berpengaruh pada pengembilan keputusan pelayanan yang lebih baik; 2) aturan yaitu, biasanya memuat hal-hal yang mengikat dan merupakan patokan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan; 3) organisasi yaitu, mengorganisir fungsi pelayanan baik dalam struktur maupun mekanismenya yang akan berperan dalam produk mutu dan kelancaran pelayanan yang meliputi sistem, prosedur dan metode yang berfungsi sebagai tatacara atau tatakerja agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dengan baik; 4) keterampilan dan kemampuan yaitu, bahwa kualitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh kualitas kemampuan dan ketrampilan individu dalam melayani penggun; serta 5) sarana pelayanan, yaitu sarana berfungsi untuk memudahkan pelayanan, memberikan kecepatan pelayanan yang lebih tinggi, menciptakan keakuratan dan kehandalan serta kejelasan informasi yang seharusnya dicatat yang hasil akhir bermuara pada efesiensi dan efektivitas pelayanan. Berdasarkan dari hasil analisis serta dukungan teori yang menyatakan bahwa kemampuan SDM dalam pelayanan merupakan prioritas utama. Hal ini disebabkan karena sumber daya manusia di perpustakaan merupakan salah satu pilar yang sangat penting dan menentukan keberhasilan suatu perpustakaan dalam menjalankan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut perlu penerapan manajemen sumber daya manusia di perpustakaan yang dilakukan secara baik dan profesional agar dapat tercipta keseimbangan antara kebutuhan Sumber Daya manusia dengan tuntutan serta kemajuan perpustakaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci sukses bagi perpustakaan agar dapat berkembang dan tumbuh secara produktif. Bila pengelolaan sumber daya manusia dapat dilaksanakan secara profesional, diharapkan Sumber Daya manusia yang ada dapat bekerja secara produktif. Perpustakaan perlu memiliki kebijakan pengembangan SDM sesuai volume kegiatan dan kebutuhan keahlian cakupan bidang tugasnya, yang dapat dilakukan melalui pendidikan berlanjut, pendidikan informal dan atau keikutsertaan secara aktif dalam seminar, lokakarya sesuai substansi tugas seharihari. Unsur Aktor terhadap Fokus Utama Berdasarkan hasil pengolahan vertikal pada Tabel 2, aktor utama dalam peningkatan layanan perpustakaan PUSTAKA adalah Kepala PUSTAKA (0,367), aktor kedua adalah Kabid Perpustakaan (0,183), aktor ketiga adalah Kepala Badan (0,150), aktor keempat Ketua Kelompok Pustakawan (0,141), aktor kelima Kabid Program dan Evaluasi (0,081) dan aktor keenam Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian (0,078). Peran Kepala PUSTAKA tidak hanya sebagai kepala instansi, tetapi juga sebagai penggerak dan pendorong peningkatan layanan perpustakaan PUSTAKA didukung eselon di bawahnya karena kepala PUSTAKA mempunyai wewenang tertinggi dalam memberlakukan kebijakan pada instansi yang dikelolanya. Kepala Badan adalah eselon I (satu) Badan Litbang Pertanian, disini berperan pada kondisi atau situasi urgen sesuai kepentingan organisasi pusat.

35 Tabel 2.Bobot dan prioritas aktor terhadap fokus utama Aktor Bobot Aktor Prioritas Kepala PUSTAKA 0,367 1 Kabid Perpustakaan 0,183 2 Kepala Badan 0,150 3 Ketua Kelompok Pustakawan 0,141 4 Kabid Program dan Evaluasi 0,081 5 Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian 0,078 6 Sumber : data primer AHP diolah, 2013 Hasil analisis pengolahan data dihasilkan bahwa aktor yang mempunyai prioritas utama dalam rangka peningkatan layanan perpustakaan PUSTAKA adalah Kepala PUSTAKA. Hal ini memberikan gambaran bahwa peranan kepala PUSTAKA/ kepala organisasi mempunyai pengaruh tertinggi dalam kegiatan pelaksanaan pelayanan perpustakaan, karena kepala PUSTAKA mempunyai kewenangan dalam penetapan atas struktur yang berkaitan dengan kebijakan dalam kegiatan pelayanan perpustakaan dengan skala tertinggi 0,367. Prioritas kedua adalah Kabid Perpustakaan (0,183) yang membawahi secara langsung kegiatan pelayanan perpustakaan, sehingga Kabid Perpustakaan mempunyai peran yang sangat strategis dalam pengelolaan perpustakaan. Dari hasil analisis di atas dapat diartikan bahwa peran kepemimpinan dalam membawa keberhasilan suatu perpustakaan sangatlah menentukan. Kualitas dan karakteristik pimpinan mendorong kepada tercapainya tujuan perpustakaan. Hal tersebut didukung pernyataan Ramsden (2006), karakteristik pimpinan atau kepala diharapkan mempunyai visi, imajinasi, integritas akademik, inspirasi, jaringan kerja, percaya diri, dan kolaborasi. Selain aspek di atas, untuk tercapainya keberhasilan perpustakaan diperlukan pula gaya kepemimpinan yang tepat yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. Disisi lain seorang kepala perpustakaan harus mempunyai pandangan kedepan (visioner) dan mampu menciptakan kerjasama kemitraan, saling mendukung dan sharing. Untuk mengetahui lebih pasti pelayanan seperti apa yang harus diberikan kepada pemustaka maka setidaknya perpustakaan menggunakan metode atau pendekatan yang bisa mengukur secara langsung aspek-aspek : Pertama, kualitas pelayanan yang diharapkan pemustaka. Kedua, pelayanan yang diharapkan pemustaka. Ketiga, tingkat kesenjangan yang terjadi antara harapan dan kenyataan yang dihadapi pemustaka. Pengukuran kepuasan pelanggan harus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan, karena dari waktu ke waktu dapat terjadi pergeseran dari faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pemustaka. Kemampuan mendeteksi secara lebih dini perubahan tersebut merupakan keunggulan kompetitif yang harus diperjuangkan oleh perpustakaan. Selain itu didukung juga didukung pernyataan Schatz (1986), yang menyatakan sebagian besar keberhasilan suatu perusahaan disebabkan adanya komitmen dari orang-orang yang ada di perusahaan tersebut dalam hal ini adalah seorang pimpinan (companies attribute largerly their success largerly to the commitment of their people). Semakin kuat komitmen orang-orang yang terlibat dalam pengelolaan perpustakaan maka akan semakin lapang dan mudah aplikasi serta pencapaian mutu sebuah perpustakaan, begitu juga sebaliknya.

36 Unsur Tujuan terhadap Fokus Utama Berdasarkan hasil pengolahan vertikal pada Tabel 3, tujuan utama dalam peningkatan layanan perpustakaan PUSTAKA adalah meningkatkan jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian (0,444), tujuan kedua adalah meningkatkan produktifitas peneliti (0,228), tujuan ketiga adalah memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpercaya (0,170), serta tujuan terakhir adalah menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil penelitian Litbang Pertanian (0,159). jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian merupakan indikasi bahwa layanan perpustakaan PUSTAKA sudah sesuai kebutuhan para peneliti lingkup Badan Litbang Pertanian. Sebagai tindak lanjut diharapkan akan meningkatkan produktifitas peneliti sehingga bisa menghasilkan inovasi-inovasi baru unggulan, karya tulis ilmiah yang berkualitas yang layang untuk dipublikasikan baik pada lingkup nasional maupun internasional, serta adanya Hak Kekayaan Intelektual dari hasil penelitian. Kondisi tersebut secara otomatis akan memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan terdepan dan terpercaya baik dikalangan nasional maupun internasional, sehingga lembaga penelitian litbang dapat dikenal secara lebih luas, baik dilihat dari segi layanan, ketersediaan informasi dan teknologi informasi yang lengkap dan terkini. Tabel 3. Bobot dan prioritas tujuan terhadap fokus utama Tujuan Bobot Tujuan Prioritas jumlah pemustaka dari kalangan 0,444 1 peneliti internal Badan Litbang Pertanian Produktifitas Peneliti 0,228 2 Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga 0,170 3 pelayanan informasi terdepan dan terpercaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi 0,159 4 hasil penelitian Litbang Pertanian Sumber : data primer AHP diolah, 2013 Unsur Alternatif Strategi terhadap Fokus Utama Hasil sintesis dari penilaian bobot alternatif dengan menggunakan Software Expert Choise (Tabel 4), alternatif strategi yang utama adalah meningkatkan ketersediaan Sumber Daya informasi (0,314), alternatif kedua adalah meningkatkan kemampuan SDM (0,312), alternatif ketiga adalah meningkatkan infrastruktur dan TI (0,202), alternatif keempat adalah mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru (0,102), serta alternatif kelima adalah melakukan sosialisasi secara intensif (0,071).

37 Tabel 4. Bobot dan prioritas alternatif strategi terhadap fokus utama Alternatif Strategi Bobot Alternatif Prioritas ketersediaan Sumber Daya informasi 0,314 1 kemampuan SDM 0,312 2 infrastruktur dan TI 0,202 3 Mengembangkan berbagai jenis layanan 0,102 4 perpustakaan dan informasi baru Melakukan sosialisasi secara intensif 0,071 5 Sumber : data primer AHP diolah, 2013 Hasil analisis data yang dihasilkan menyatakan bahwa alternatif strategi prioritas utama adalah meningkatkan ketersediaan Sumber Daya informasi (0,314), tidak terlalu jauh selisihnya dengan prioritas kedua yaitu meningkatkan kemampuan SDM (0,312). Keduanya merupakan hal yang sangat penting karena sebuah perpustakaan dapat dikatakan telah menjalankan fungsinya apabila di dalam perpustakaan tersedia bahan pustaka dan informasi yang lengkap sesuai kebutuhan pemustaka baik cetak maupun digital. Dalam hal ini perlu didukung SDM yang terampil agar dapat terwujud kualitas pelayanan. Hal tersebut didukung pernyataan Redioka (2009), bahwa karakteristik pekerja sebagai variabel yang dapat mendukung terwujudnya kualitas pelayanan. Maksudnya adalah keterampilan yang dimiliki oleh para pelaksana organisasi sesuai tugas akan dapat mewujudkan efektifitas kerja yang pada akhirnya efektifitas organisasi dan kualitas layanan. Selanjutnya, Trimo (1992) menyatakan bahwa keberhasilan pelayanan perpustakaan ditentukan oleh tiga faktor : 5% oleh fasilitas dan kelengkapan gedung/ruang perpustakaan, 20% oleh koleksi yang tersedia, dan 75% oleh bantuan dari staf perpustakaan yang bersangkutan. Selain SDM hal yang penting juga adalah meningkatkan infrastruktur dan TI (0,202). Adanya Sumber Daya informasi yang lengkap dan SDM yang handal tidak akan berhasil tanpa adanya infrastruktur yang memadai didukung juga dengan TI yang mengikuti perkembangan. Hal tersebut didukung pernyataan Chapman (1973) dan Moenir (2008), yang menyatakan bahwa faktor tekanan atas perubahan teknologi akan mempengaruhi pola hirarki dalam organisasi dimana organisasi menjadi lebih fleksibel dan terbuka. Penggunaan teknologi yang tepat guna dan disesuaikan dengan kemampuan dan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) yang ada di dalam organisasi akan mewujudkan terciptanya kualitas pelayanan yang baik. Di samping itu menurut Steer (1985), karakteristik lingkungan kerja yang kondusif, suasana kerja yang nyaman cenderung meingkatkan semangat kerja yang pada akhirnya menciptakan kualitas pelayanan yang baik juga. Prioritas selanjutnya adalah mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru (0,102). Strategi ini mutlak diperlukan agar perpustakaan bisa mengikuti setiap perubahan sehingga mendapatkan informasi terbaru dan terkini sehingga informasi yang didapatkan peneliti bisa mengikuti perkembangan terkini. Prioritas terakhir adalah melakukan sosialisasi secara intensif (0,071). Dalam hal ini dengan adanya berbagai layanan perpustakaan yang lengkap didukung teknologi informasi tidak akan berarti apabila pemustaka

38 dalam hal ini peneliti tidak memanfaatkan fasilitas tersebut. Sosialisasi merupakan hal yang sangat penting untuk menyebarluarkan berbagai layanan perpustakaan kepada pengguna. Dalam sosialisasi ini SDM mempunyai peranan yang dominan karena merekalah yang perlu inisiatif dengan berbagai cara ataupun promosi tentang layanan perpustakaan yang ada, sehingga target pemustaka yang hendak dicapai bisa terwujud, yang pada akhirnya tujuan peningkatan strategi layanan perpustakaan ini bisa terwujud. Hasil sintesis menggunakan software Expert Choice 2000 tersaji pada Gambar 7, sebagai berikut : Gambar 7. Hasil sintesis alternatif strategi terhadap fokus utama Unsur Aktor pada Tingkat Ketiga Pengolahan Horisontal Tabel 5. Bobot pengolahan horisontal unsur pada tingkat ketiga Aktor Faktor F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 Kepala Badan Litbang Pert 0,401 0,052 0,081 0,051 0,277 0,080 0,385 Kepala PUSTAKA 0,250 0,452 0,404 0,380 0,372 0,266 0,270 Kabid Penyebaran Teknologi 0,072 0,085 0,094 0,066 0,075 0,133 0,060 Pertanian Kabid Program dan Evaluasi 0,055 0,065 0,074 0,066 0,071 0,057 0,166 Kabid Perpustakaan 0,154 0,203 0,180 0,230 0,148 0,250 0,077 Ket. Kelompok Pustakawan 0,068 0,143 0,167 0,207 0,057 0,214 0,043 Sumber : data primer AHP diolah, 2013 Berdasarkan tabel 5, aktor yang paling berpengaruh pada faktor Keunikan Pustaka (F1) dan Faktor Pendanaan (F7) adalah Kepala Badan Litbang Pertanian dengan nilai (0,401 dan 0,385). Hal ini disebabkan Kepala Badan Litbang

39 Pertanian mempunyai peran dalam pencapaian visi Badan Litbang Pertanian menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian berkelas dunia yang menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pertanian untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis Sumber Daya lokal, dimana dalam hal ini dilakukan dengan pemberdayaan peran perpustakaan yang bertujuan untuk mempertahankan PUSTAKA sebagai satu-satunya perpustakaan khusus dibidang pertanian di Indonesia dengan koleksi terlengkap dalam bidang biologi dan pertanian. Disamping itu Kepala Badan mempunyai kewenangan serta kebijakan dalam pendanaan pada saat tertentu sesuai kebutuhan organisasi pusat serta semua pendanaan pada kantor PUSTAKA harus melalui persetujuan Kepala Badan Litbang Pertanian. Aktor yang paling berpengaruh pada faktor kondisi internal PUSTAKA (F2), faktor jumlah peneliti yang menggunakan layanan PUSTAKA (F3), faktor kemampuan SDM dalam pelayanan (F4), faktor dukungan pengembil keputusan di tingkat UK/UPT (F5), faktor ketersediaan info hasil penelitian (F6) adalah Kepala PUSTAKA dengan nilai (0,452; 0,404; 0,380; 0,372; dan 0,266). Kepala PUSTAKA paling berpengaruh pada kelima faktor ini karena Kepala PUSTAKA sebagai kepala institusi didukung oleh eselon di bawahnya memang seharusnya lebih mengetahui tentang kondisi internal institusi yang dipimpinnya serta dalam upaya pencapaian visi dan misi PUSTAKA, Kepala PUSTAKA berperan sebagai motivator, dorongan serta membuat kebijakan di dalam intern PUSTAKA sehingga dapat diterima dan didukung oleh semua pihak. Unsur Tujuan pada Tingkat Keempat Berdasarkan Tabel 6, aktor yang paling berperan pada tercapainya tujuan meningkatkan jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian (T1) adalah Kepala PUSTAKA (0,530), hal ini dikarenakan Kepala PUSTAKA mempunyai peran sebagai penggerak agar pelayanan perpustakaan terus ditingkatkan sehingga jumlah pemustaka lingkup Badan Litbang Pertanian selalu bertambah yang diharapkan berdampak pada hasil penelitian litbang pertanian semakin berkembang dan bisa menghasilkan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat. Tabel 6. Bobot pengolahan horisontal unsur pada tingkat keempat Tujuan Kepala Badan Litbang Kepala PUSTA KA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Aktor Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan Ket. Kel. Pustakawan T1 0,171 0,530 0,519 0,454 0,443 0,462 T2 0,541 0,132 0,073 0,080 0,089 0,083 T3 0,078 0,145 0, ,190 0,192 T4 0,210 0,193 0,196 0,272 0,279 0,292 Sumber : data primer AHP diolah, 2013 Aktor yang paling berpengaruh pada tercapainya tujuan memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpercaya (T2) adalah Kepala Badan Litbang Pertanian (0,541), hal ini dikarenakan dengan semakin baiknya image PUSTAKA maka akan membawa dampak juga pada

40 Badan Litbang Pertanian sebagai lembaga penelitian yang berkelas dunia. Aktor yang paling berpengaruh pada tercapainya tujuan menjamin tersedia dan tersebarnya publikasi hasil Litbang Pertanian adalah Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian (0,212), hal ini dikarenakan Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian mempunyai tugas pokok serta berperan dalam hal penyebaran informasi hasilhasil penelitian melalui berbagai publikasi sehingga hasil-hasil penelitian tersebut bisa dimanfaatkan oleh stakeholder. Sedangkan aktor yang paling berpengaruh pada tercapainya tujuan meningkatkan produktifitas peneliti adalah Ket. Kelompok Pustakawan, hal ini dikarenakan Ketua Kelompok Pustakawan adalah koordinator dan pembina seluruh pustakawan lingkup Badan Litbang Pertanian, dimana pustakawan adalah tenaga yang berhubungan langsung dalam hal layanan di perpustakaan dengan pemustaka, dalam hal ini adalah peneliti. Seorang pustakawan memiliki peran sangat penting dalam menyalurkan IPTEK kepada pengguna, dalam hal ini khusunya peneliti sehingga akan mendorong produktifitas peneliti sehingga dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru serta tulisan ilmiah yang berkualitas yang bisa diterbitkan pada jurnal nasional taupun internasional. Unsur Alternatif Strategi pada Tingkat Kelima Tabel 7. Bobot pengolahan horisontal unsur pada tingkat kelima Alternatif strategi Tujuan T1 T2 T3 T4 S1 0,077 0,072 0,066 0,062 S2 0,195 0,208 0,205 0,207 S3 0,305 0,273 0,305 0,369 S4 0,347 0,304 0,314 0,252 S5 0,076 0,143 0,110 0,110 Sumber : data primer AHP diolah, 2013 Berdasarkan Tabel 7, dapat diketahui bahwa untuk mencapai tujuan meningkatkan jumlah pemustaka dari kalangan internal Badan Litbang Pertanian (T1), tujuan memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpercaya (T2), serta tujuan menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil Litbang Pertanian (T3) perlu diprioritaskan yaitu strategi meningkatkan ketersediaan Sumber Daya informasi (S4). Oleh karena dengan meningkatkan ketersediaan informasi sesuai kebutuhan pemustaka dan mengikuti perkembangan teknologi maka secara otomatis akan meningkatkan jumlah pemustaka (T1), memperkuat image (T2) serta menjamin tersedia dan tersebarnya informasi (T3), karena ketiganya saling terkait dalam rangka peningkatan layanan perpustakaan. Untuk mencapai tujuan meningkatkan produktifitas peneliti (T4) yang perlu diprioritaskan adalah dengan strategi meningkatkan kemampuan SDM (S3), dalam hal ini SDM harus bisa melihat bahwa perpustakaan tidak hanya memiliki buku dan informasi terbaik di bidang masing-masing dengan mempertimbangkan secara hati-hati sesuai keinginan dan kebutuhan pemustaka, tetapi juga harus bisa menciptakan keinginan dari pemustakanya untuk memanfaatkan fasilitas yang ada.

41 Implementasi Manajerial Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa strategi peningkatan layanan perpustakaan dapat dilakukan dengan meningkatkan ketersediaan Sumber Daya informasi dan meningkatkan kemampuan SDM. Pihak PUSTKA dalam upaya meningkatkan ketersediaan Sumber Daya informasi dapat dilakukan dengan melakukan kerjasama, dan membangun jaringan kerja. Kerjasama dapat dilakukan dengan pihak luar seperti penerbit, dermawan, dll. Untuk meningkatkan kuantitas kerjasama PUSTAKA harus proaktif untuk melakukan penjajakan dengan cara membuka akses seluas-luasnya dengan pihak luar untuk menjalin kerjasama. Untuk meningkatkan pelayanan informasi PUSTAKA dapat melakukan jaringan kerjasama antar perpustakaan. Kerjasama ini dilakukan dengan maksud untuk saling tukar informasi dari masing-masing perpustakaan, sehingga apabila informasi tidak tersedia dalam koleksi perpustakaan maka perpustakaan PUSTAKA dapat memberikan bantuan kepada pemustaka untuk mengakses informasi yang dibutuhkan dari perpustakaan lain. Dalam upaya peningkatan kemampuan SDM, hal yang dapat dilakukan PUSTAKA adalah dengan memberikan kesempatan untuk pengembangan profesionalisme. Hal ini dikarenakan perpustakaan harus dikelola tenaga pustakawan yang profesional, sebagai tenaga fungsional. Seorang pustakawan harus mengembangkan profesionalisme yang dapat dilakukan dengan mengikuti seminar, lokakarya dan diklat. Pustakawan harus mempunyai kompetensi yang kuat di bidang perpustakaan dan pengembangannya. Arah tindakan untuk peningkatan mutu pustakawan dapat dilakukan dengan : 1. Pustakawan harus memiliki keterampilan komputer 2. Pemberian ijin studi lanjut dalam dan luar negeri 3. Pelatihan pustakawan yang bekerjasama dengan perpustakaan nasional 4. Kunjungan atau studi banding ke perpustakaan lain yang lebih besar dan maju baik dalam dan luar negeri 5. kompetensi berbahasa asing minimal bahasa inggris 6. Peningkatan jumlah dan kualitas terbitan ilmiah dan penelitian bagi pustakawan. Kemampuan professional yang perlu dikembangkan oleh pustakawan, merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh Kepala Bidang Perpustakaan. Hal ini dikarenakan, Kepala Bidang perpustakaan adalah jabatan yang langsung membawahi perpustakaan. Dengan mengetahui sejauh mana keterampilkan yang dimiliki oleh pustakawan maka akan mempermudah untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki pustakawan tersebut. Selain itu juga program pengembangan yang dilakukan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga hendaknya PUSTAKA perlu mengetahui basis data setiap karyawan, yang meliputi pendidikan, pengalaman, serta minat bidang pekerjaan. Dari data yang diperoleh tersebut, PUSTAKA selanjutnya melakukan pengelompokkan/penggolongan terhadap semua pegawai, sehingga akan diketahui kebutuhan prioritas setiap pegawai dalam rangka meningkatkan kompetensinya. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui pelatihan yang meliputi diklat khusus, melanjutkan pendidikan, dan studi banding untuk meningkatkan wawasan. Disamping itu juga dilakukan pendataan tentang minat setiap pekerjaan. Dari

42 pendataan tersebut maka penempatan pegawai disesuaikan kompetensi dan minat setiap pegawai. Tahap berikutnya adalah peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung pekerjaan setiap pegawai. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan reward dan punishment kepada setiap pegawai yang bertujuan agar pegawai yang berprestasi dapat termotivasi bekerja lebih baik dalam memberikan pelayanan dan hukuman bagi pegawai yang melanggar. Dengan adanya berbagai upaya tersebut diharapkan akan meningkatkan kinerja pegawai yang pada akhirnya diharapkan terjadi transformasi/ terobosan teknologi baru untuk meningkatkan layanan perpustakaan. Terobosan teknologi baru seperti halnya akan menjadikan perpustakaan PUSTAKA menjadi perpustakaan 2.0, dimana semua elemen pendukung perpustakaan sudah dalam bentuk format digital sehingga layanan informasi lebih mudah diterima pengguna. Terobosan baru tersebut perlu didukung pendanaan dan komitmen dari kepala organisasi, agar tujuan dari perpustakaan dapat tercapai. 4 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa layanan Perpustakaan PUSTAKA saat ini dilakukan dengan menggunakan sistem layanan tertutup, letak koleksi buku jauh dari tempat pelayanan, pustakawan 23 orang sudah mencukupi apabila kompetensi ditingkatkan, keterbatasan sarana dan prasarana, sosialisasi kepada pengguna internal dan eksternal belum optimal, peneliti dan penyuluh masih perlu meningkatkan kemampuannya dalam rangka mengakses info dari web. Peningkatan ketersediaan Sumber Daya informasi (0,314) sesuai dengan kebutuhan pemustaka serta peningkatan kemampuan Sumber Daya manusia (0,312), merupakan strategi terpilih dalam rangka peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA. Selain itu juga perlu dukungan infrastruktur/ sarana prasarana dan Teknologi informasi yang handal sehingga pelayanan mampu menjadi efektif. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka secara umum dapat direkomendasikan untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut : 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melakuksan pemetaan (mapping) potensi SDM PUSTAKA berdasarkan berbagai bidang tugas, kemampuan, pendidikan, umur dan jabatan fungsionalnya, sehingga akan lebih memudahkan nantinya dalam menentukan SDM yang diprioritaskan untuk ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan jangka pendek maupun jangka panjang.

43 2. Perlunya penelitian lebih lanjut informasi pustaka yang sangat dibutuhkan oleh para pengguna. 3. Perlunya komitmen para pimpinan yang terkait, dalam rangka peningkatan SDM dan infrastruktur yang tersedia di PUSTAKA, sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, yaitu penggunaan perpustakaan digital. DAFTAR PUSTAKA [Balitbangtan] Badan Litbang Pertanian Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun Jakarta (ID): Balitbangtan. [Balitbangtan] Badan Litbang Pertanian Statistik Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta (ID): Balitbangtan. Bungin B Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta (ID): Kencana Prenada Media Group. Chapman RI, Frederic NC The Change Character of The Public Service and The Administrator of the 1980 s. Delphi, Washington (US): Academy of Public Administration. Dervin B On Studying Information Seeking Methodologically: The Implication of Connecting Meta Theory to Method. Information Processing and Management: An International Journal Spesial Issue on Information Seeking in Contact (ISIC). Vol. 35. Issue 6, 35. Gooch P Information Flows in Agricultural Research in Vietnam: Stages and Prospects. International Association of Agricultural Information Specialists - Quarterly Bulletin. 39 (4): Hartinah S Pemanfaatan Alih Media untuk Pengembangan Perpustakaan Digital. Jurnal Visi Pustaka. Vol. 11 Nomor 3, Edisi Desember. Hasugian J Dasar-dasar Ilmu perpustakaan dan Informasi. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka. Hermawan R, Zulfikar Z Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta (ID): Sagung Seto. Hajatullah I, Mansjur S, Maksum Perjalanan 100 Tahun Bibliotheca Bogoriensis. Bogor (ID): Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Ma arif MS, Kartika L Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia Implementasi Menuju Organisasi Berkelanjutan. Bogor (ID): IPB Press. Maarif MS, Tanjung H Teknik-Teknik Kuantitatif untuk Manajemen. Jakarta (ID): Gramedia Widiasarana Indonesia. Maclean J, Janagap C The publication productivity of International Agricultural Research Center. Scientometrics. 28 (3):

44 Majid S, Anwar MA, Eisenchitz T User Perceptions of Library Effectiveness in Malaysian Agricultural Libraries. Library Review. Vol. 50 Iss: 4, pp Maksum Pedoman Perpustakaan Model Unit Kerja Departemen Pertanian. Bogor (ID) : Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Maksum Supervisi, Implementasi Perpustakaan Digital, Laporan Akhir Tahun Kegiatan. Bogor (ID) : Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Marimin, Maghfiroh N. (2010). Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok. Bogor (ID) : IPB Press. Marimin Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta (ID) : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Moenir HAS Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta (ID) : Bumi Aksara. Nengtyas, SW Strategi Pelayanan Perpustakaan di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta [Tesis]. Surakarta (ID) : Universitas Negeri Surakarta. [PUSTAKA] Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Laporan Tahunan Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Bogor (ID) : PUSTAKA. [PUSTAKA] Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Rencana Strategis Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Bogor (ID) : PUSTAKA. Ramsden P Leading Academics. Buckingham (GB) : Society for Research Into Higher Education and the Open University Press. Redioka Pelayanan Publik pada Unit terpadu Pemerintah Kota Denpasar. Wacana. Vol. 12, No. 3, Juli. Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta (ID) : Sekretariat Negara. Rogers Increasing Job Satisfaction of Service Personnel. The journal of Service Marketing. Vol. 8, no. 1, h. 14. Rufaidah VW Produktifitas Publikasi Peneliti Badan Litbang Pertanian. Jurnal Perpustakaan Pertanian. Vol. 19, Nomor 1. Saaty TL Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi Kompleks. Seri Manajemen No Jakarta (ID) : PT. Pustaka Binaman Pressindo. Safrudin A. (2010). Strategi Peningkatan Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jurnal Visi Pustaka, Vol.12. No.2 Agustus. Salusu J Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit. Jakarta (ID) : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

45 Sastraatmadja T Pidato Pengukuhan Pustakawan Utama Perpustakaan Nasional. (3 Juni 2013). Schatz K, Schatz L Managing by Influence. New Jersey (US): Prentice- Hall Inc. Englewood Cliffs. Steer RM Efektifitas Organisasi. Jakarta (ID): Erlangga. Sulistyo B Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka. Sumardji P Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan. Jakarta (ID): Grasindo. Suryantini H, Rufaidah VW, Maksum Efektifitas Layanan Penyebaran Informasi Terseleksi. Jurnal Perpustakaan Pertanian. Vol. 19, Nomor 2. Sutopo Analisis dan Strategi Peningkatan Pelayanan Publik One Stop Service dalam Kerangka Pembangunan Daerah Kota Bogor [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Trimo S Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan. Bandung (ID): Remaja Rosdakarya. Yusheri Peningkatan Mutu Pelayanan Perpustakaan. (27 Maret 2013). Zainab AN Publication productivity, focus on institutional, collaborativennd communicational correlates: A review of literature. Malaysian Journal Library Information Sciene. Vol. 5, No. 1, July,

46 LAMPIRAN :

47 Lampiran 1. Kuesioner AHP PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR ================================================= Kepada Yang Terhormat Bogor, Februari 2013 Bapak/Ibu/Saudara/i di Tempat Sehubungan dengan penelitian yang berjudul Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan Pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Bogor, bersama ini saya menyampaikan permohonan kepada Bapak/Ibu/Saudara/i untuk dapat memberikan pendapat dan informasi yang akurat pada kuesioner berdasarkam pemikiran, pengalaman, pengetahuan dan intuisi masing-masing. Kuesioner ini merupakan analisis AHP (Analytical Hierarchy Process), dimana akan dilakukan perbandingan menurut intensitas kepentingan pada setiap level dari struktur hirarki keputusannya. Informasi yang didapatkan dari penelitian ini akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan analisis penelitian. Analisis dan tabulasi akan dilakukan secara gabungan sehingga informasi setiap pakar tidak akan diketahui. Atas bantuan dan kesediaan dari Bapak/Ibu/Saudara/i saya mengucapkan terima kasih. Hormat saya, Sri Utami

48 Lanjutan Lampiran 1. KUESIONER PENELITIAN STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN PADA PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN, BOGOR =============================================================== IDENTITAS PAKAR 1. Nama : Jabatan : Instansi :... PETUNJUK PENGISIAN 1. Landasan utama pengisian kuesioner ini adalah sebuah struktur hirarki keputusan dengan komponen-komponen lengkap yang disusun berdasarkan literatur, hasil observasi dan pendapat pihak terkait. 2. Pakar memberikan nilai berdasarkan tingkat kepentingannya. 3. Penilaian dilakukan dengan mengisi titik-titik pada kolom yang tersedia. 4. Dalam memberikan penilaian dimohon untuk membandingkan tingkat kepentingan antar hirarki yang ada. Berdasarkan pendapat dan kepentingan Bapak/Ibu/Saudara/i diharapkan memberikan penilaian terhadap pilihan tersebut, relatif terhadap pilihan yang lain. Perbandingan didasarkan pada tingkat kepentingan setiap strategi terhadap strategi lainnya dengan aturan pemberian nilai tersaji pada tabel berikut : Nilai perbandingan Definisi (A dibandingkan B) 1 Elemen A sama penting dengan B 3 Elemen A sedikit lebih penting dari B 1/3 Kebalikannya : Elemen B Sedikit lebih penting dari A 5 Elemen A jelas lebih penting dari B 1/5 Kebalikannya : Elemen B jelas lebih penting dari A 7 Elemen A sangat lebih penting dari B 1/7 Kebalikannya : Elemen B sangat lebih penting dari A 9 Elemen A mutlak lebih penting dari B 1/9 Kebalikannya : Elemen B mutlak lebih penting dari A 2,4,6,8 atau Nilai tengah diantara dua nilai berdekatan/ diberikan apabila ada 1/2, 1/4, 1/6, 1/8 perbedaan sedikit dengan standar yang diuraikan di atas

49 Lanjutan Lampiran 1. STRUKTUR HIRARKI FOKUS Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA FAKTOR Keunikan Pustaka Kondisi Internal PUSTAKA Jumlah Peneliti yang menggunakan layanan PUSTAKA Kemampuan SDM dalam pelayanan Dukungan Pengambil Keputusan di tingkat UK/UPT Ketersediaan info hasil penelitian Pendanaan AKTOR Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan Ket. Kelompok Pustakawan TUJUAN jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpercaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil Litbang Pertanian Produktifitas peneliti STRATEGI Melakukan sosialisasi secara intensif infrastruktur dan TI kemampuan SDM ketersediaan sumberdaya informasi Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru

50 Lanjutan Lampiran 1. I. HIRARKI FAKTOR TERHADAP FOKUS 1.1 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen faktor di bawah ini berdasarkan Fokus Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Elemen Faktor B Elemen Faktor A Keunikan Pustaka Kondisi Internal PUSTAKA Jumlah Peneliti yang menggunakan layanan PUSTAKA Kemampuan SDM dalam pelayanan Dukungan pengambil keputusan di tingkat UK/UPT Ketersediaan info hasil penelitian Pendanaan Keunikan Pustaka Kondisi Internal PUSTAKA Jumlah Peneliti yang menggunakan layanan PUSTAKA Kemampuan SDM dalam pelayanan Dukungan pengambil keputusan di tingkat UK/UPT Ketersediaan info hasil penelitian 1... Pendanaan 1 II. HIRARKI AKTOR TERHADAP FAKTOR 2.1 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen aktor di bawah ini berdasarkan faktor Keunikan PUSTAKA. Elemen Aktor B Elemen Aktor A Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan Ketua Kelompok Pustakawan Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan 1... Ketua Kelompok Pustakawan 1

51 Lanjutan Lampiran Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen aktor di bawah ini berdasarkan faktor Kondisi Internal (Infrastruktur & TI). Elemen Aktor B Elemen Aktor A Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan Ketua Kelompok Pustakawan Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan 1... Ketua Kelompok Pustakawan Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen aktor di bawah ini berdasarkan faktor Jumlah Peneliti yang menggunakan layanan PUSTAKA. Elemen Aktor B Elemen Aktor A Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan Ketua Kelompok Pustakawan Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan 1... Ketua Kelompok Pustakawan 1

52 Lanjutan Lampiran Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen aktor di bawah ini berdasarkan faktor Kemampuan SDM dalam pelayanan. Elemen Aktor B Elemen Aktor A Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan Ketua Kelompok Pustakawan Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan 1... Ketua Kelompok Pustakawan Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen aktor di bawah ini berdasarkan faktor Dukungan pengambil keputusan di tingkat UK/UPT. Elemen Aktor B Elemen Aktor A Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan Ketua Kelompok Pustakawan Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan 1... Ketua Kelompok Pustakawan 1

53 Lanjutan Lampiran Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen aktor di bawah ini berdasarkan faktor Ketersediaan info hasil penelitian. Elemen Aktor B Elemen Aktor A Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan Ketua Kelompok Pustakawan Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan 1... Ketua Kelompok Pustakawan Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen aktor di bawah ini berdasarkan faktor Pendanaan. Elemen Aktor B Elemen Aktor A Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan Ketua Kelompok Pustakawan Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian Kabid Program dan Evaluasi Kabid Perpustakaan 1... Ketua Kelompok Pustakawan 1

54 Lanjutan Lampiran 1. III. HIRARKI TUJUAN TERHADAP AKTOR 3.1 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen tujuan di bawah ini berdasarkan aktor Kepala Badan Litbang. Elemen Tujuan B Elemen Tujuan A jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpecaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil litbang pertanian Produktivitas Peneliti jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpecaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil litbang pertanian 1... Produktivitas Peneliti Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen tujuan di bawah ini berdasarkan aktor Kepala PUSTAKA. Elemen Tujuan B Elemen Tujuan A jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpecaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil litbang pertanian Produktivitas Peneliti jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpecaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil litbang pertanian 1... Produktivitas Peneliti 1

55 Lanjutan Lampiran Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen tujuan di bawah ini berdasarkan aktor Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian. Elemen Tujuan B Elemen Tujuan A jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpecaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil litbang pertanian Produktivitas Peneliti jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpecaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil litbang pertanian 1... Produktivitas Peneliti Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen tujuan di bawah ini berdasarkan aktor Kabid Program dan Evaluasi. Elemen Tujuan B Elemen Tujuan A jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpecaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil litbang pertanian Produktivitas Peneliti jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpecaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil litbang pertanian 1... Produktivitas Peneliti 1

56 Lanjutan Lampiran Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen tujuan di bawah ini berdasarkan aktor Kabid Perpustakaan. Elemen Tujuan B Elemen Tujuan A jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpecaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil litbang pertanian Produktivitas Peneliti jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpecaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil litbang pertanian 1... Produktivitas Peneliti Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen tujuan di bawah ini berdasarkan aktor Ketua Kelompok Pustakawan. Elemen Tujuan B Elemen Tujuan A jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpecaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil litbang pertanian Produktivitas Peneliti jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpecaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil litbang pertanian 1... Produktivitas Peneliti 1

57 Lanjutan Lampiran 1. IV. HIRARKI ALTERNATIF STRATEGI TERHADAP TUJUAN 4.1 Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen alternatif strategi di bawah ini berdasarkan tujuan jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal badan Litbang Pertanian. Elemen Alternatif Strategi B Elemen Alternatif Strategi A Melakukan sosialisasi secara intensif infrastruktur dan TI kemampuan SDM ketersediaan sumberdaya informasi Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru Melakukan sosialisasi secara intensif infrastruktur dan TI kemampuan SDM ketersediaan sumberdaya informasi 1... Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen alternatif strategi di bawah ini berdasarkan tujuan Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpecaya. Elemen Alternatif Strategi B Elemen Alternatif Strategi A Melakukan sosialisasi secara intensif infrastruktur dan TI kemampuan SDM ketersediaan sumberdaya informasi Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru Melakukan sosialisasi secara intensif infrastruktur dan TI kemampuan SDM ketersediaan sumberdaya informasi 1... Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru 1

58 Lanjutan Lampiran Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen alternatif strategi di bawah ini berdasarkan tujuan Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil Litbang Pertanian. Elemen Alternatif Strategi B Elemen Alternatif Strategi A Melakukan sosialisasi secara intensif infrastruktur dan TI kemampuan SDM ketersediaan sumberdaya informasi Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru Melakukan sosialisasi secara intensif infrastruktur dan TI kemampuan SDM ketersediaan sumberdaya informasi 1... Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru Membandingkan tingkat kepentingan elemen-elemen alternatif strategi di bawah ini berdasarkan tujuan Produktifitas Peneliti. Elemen Alternatif Strategi B Elemen Alternatif Strategi A Melakukan sosialisasi secara intensif infrastruktur dan TI kemampuan SDM ketersediaan sumberdaya informasi Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru Melakukan sosialisasi secara intensif infrastruktur dan TI kemampuan SDM ketersediaan sumberdaya informasi 1... Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru 1

59 Lampiran 2. Hasil kombinasi pengolahan vertikal AHP a. Bobot Faktor Faktor Bobot Prioritas Keunikan PUSTAKA (F1) 0,055 7 Kondisi Internal PUSTAKA (F2) 0,182 2 Jumlah Peneliti yang menggunakan layanan PUSTAKA (F3) 0,155 3 Kemampuan SDM dalam pelayanan (F4) 0,296 1 Dukungan Pengambil Keputusan di tingkat UK/UPT (F5) 0,113 5 Ketersediaan Info Hasil Penelitian (F6) 0,056 6 Pendanaan (F7) 0,143 4 b. Bobot Aktor Faktor Bobot Faktor Bobot Aktor Aktor F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 Ka. Badan 0,401 0,052 0,081 0,051 0,277 0,08 0,385 0,055 0,150 3 Ka. Pustaka 0,25 0,452 0,404 0,38 0,372 0,266 0,27 0,182 0,367 1 Kabid Penyebaran 0,072 0,085 0,094 0,066 0,075 0,133 0,06 0,155 0,078 6 Kabid Program 0,055 0,065 0,074 0,066 0,071 0,057 0,166 0,296 0,081 5 Kabid Perpustaan 0,154 0,203 0,18 0,23 0,148 0,25 0,077 0,113 0,183 2 Ket. Kel. Pustakawan 0,068 0,143 0,167 0,207 0,057 0,214 0,043 0,056 0, ,143 Prioritas

60 Lanjutan Lampiran 2. c. Bobot Tujuan Tujuan Aktor Bobot Bobot A1 A2 A3 A4 A5 A6 Aktor Tujuan Prioritas jumlah pemustaka 0,171 0,53 0,519 0,454 0,443 0,462 0,150 0,444 1 Memperkuat image PUSTAKA 0,541 0,132 0,073 0,08 0,089 0,083 0,367 0,170 3 Menjamin tersd & tersbr publikasi 0,078 0,145 0,212 0,195 0,19 0,192 0,078 0,159 4 Prod.Peneliti 0,21 0,193 0,196 0,272 0,279 0,262 0,081 0, ,183 0,141 d. Bobot Alternatif Strategi Alternatif Startegi Bobot Prioritas Melakukan sosialisasi secara intensif 0,071 5 infrastruktur dan TI 0,202 3 kemampuan SDM 0,312 2 ketersediaan Sumber Daya informasi 0,314 1 Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan 0,102 4 informasi baru

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta meliputi: 1. Strategi Pemasaran (Relation Marketing) dilaksanakan dengan fokus terhadap pelayanan masyarakat pengguna, sosialisasi kepada masyarakat

Lebih terperinci

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3 HASIL DAN PEMBAHASAN Mulai Identifikasi sytsem Penyusunan Hirarki Pengisian Matrik Pendapat individu Revisi Pendapat Tidak CR memenuhi Ya Ya Menyusun Matrik Gabungan Pengolahan Vertikal Menghitung Vektor Prioritas Selesai

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Lampiran. Kuesioner AHP PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR ================================================= Kepada Yang Terhormat Bogor, Februari 203

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) merupakan lembaga penelitian di bawah Kementerian Pertanian RI yang khusus melakukan riset bidang pertanian

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAB I PENDAHULUAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan perpustakaan digital lingkup Kementerian Pertanian dilakukan untuk lebih meningkatkan pengelolaan dan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4.1. Objek Pengambilan Keputusan Dalam bidang manajemen operasi, fleksibilitas manufaktur telah ditetapkan sebagai sebuah prioritas daya saing utama dalam sistem

Lebih terperinci

HUBUNGAN EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PUSAT PT PP (PERSERO), TBK JULIANA MAISYARA

HUBUNGAN EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PUSAT PT PP (PERSERO), TBK JULIANA MAISYARA HUBUNGAN EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PUSAT PT PP (PERSERO), TBK JULIANA MAISYARA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETRIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH i STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 iii PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil penggalian pendapat atau

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran San Diego Hills Visi dan Misi Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran Bauran Pemasaran Perusahaan: 1. Produk 2. Harga 3. Lokasi 4. Promosi

Lebih terperinci

Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian KATA PENGANTAR Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi dan misi instansi, serta dalam rangka perwujudan good governance Pusat Perpustakaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2014 KEMEN KP. Perpustakaan Khusus. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan miniatur keseluruhan dari proses penelitian. Kerangka pemikiran akan memberikan arah yang dapat dijadikan pedoman bagi para

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU 2.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Perpustakaan USU didirikan pada tahun 1970. Kemudian perpustakaan ini menjadi perpustakaan sentral yang dimulai dengan bergabungnya sejumlah

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, 98 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) ini dilaksanakan di PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat pada

Lebih terperinci

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 55 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN MAILING LIST LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 55 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN MAILING LIST LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 55 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN MAILING LIST LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM 2013-2016: INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK Oleh : Maryatun Pustakawan Universitas Gadjah Mada E-mail : maryatun@ugm.ac.id Abstrak Era global salah satunya ditandai

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat dan mendukung analisis penelitian adalah:

IV METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat dan mendukung analisis penelitian adalah: IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Balai Pengembangan Teknologi (BPT) Mekanisasi Pertanian Jawa Barat yang terletak di Jalan Darmaga Timur Bojongpicung, Cihea,

Lebih terperinci

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB PROFIL PERPUSTAKAAN IPB Perpustakaan Institut Pertanian Bogor (IPB) didirikan untuk menunjang terselenggaranya tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat di

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan LAKIP. Halaman i

KATA PENGANTAR. Laporan LAKIP. Halaman i KATA PENGANTAR Untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi, serta dalam rangka perwujudan good governance Pusat Perpustakaan

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENYUSUNAN STRATEGI PROMOSI PADA CV. GINTERA ERKY ISTYANTO H

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENYUSUNAN STRATEGI PROMOSI PADA CV. GINTERA ERKY ISTYANTO H PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENYUSUNAN STRATEGI PROMOSI PADA CV. GINTERA Oleh ERKY ISTYANTO H 24066013 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 50 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-T TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 50 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-T TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 50 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-T TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU KOTA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan di Dapur Geulis yang merupakan salah satu restoran di Kota Bogor. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi bauran pemasaran

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1 KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI Pendahuluan LINGKUNGAN IPB 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 Institut Pertanian Bogor (IPB) adalah salah satu universitas terkemuka di Indonesia. IPB mempunyai tiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan salah satu Eselon I (satu) di Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN 2004-2012 RENALDO PRIMA SUTIKNO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN SUB SEKSI JARINGAN DAN INFORMASI TEKNOLOGI PERPUSTAKAAN

LAPORAN TAHUNAN SUB SEKSI JARINGAN DAN INFORMASI TEKNOLOGI PERPUSTAKAAN LAPORAN TAHUNAN SUB SEKSI JARINGAN DAN INFORMASI TEKNOLOGI PERPUSTAKAAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK X CABANG BOGOR. Oleh WIDI ADIYANTO H

ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK X CABANG BOGOR. Oleh WIDI ADIYANTO H ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK X CABANG BOGOR Oleh WIDI ADIYANTO H 24066033 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

PERANCANGAN BALANCED SCORECARD UNTUK PENGEMBANGAN STRATEGI DI SEAMEO BIOTROP DEWI SURYANI OKTAVIA B.

PERANCANGAN BALANCED SCORECARD UNTUK PENGEMBANGAN STRATEGI DI SEAMEO BIOTROP DEWI SURYANI OKTAVIA B. PERANCANGAN BALANCED SCORECARD UNTUK PENGEMBANGAN STRATEGI DI SEAMEO BIOTROP DEWI SURYANI OKTAVIA B. PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERANCANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Pusat Data dan Teknologi Informasi KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

Rencana Operasional FMIPA RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Rencana Operasional FMIPA RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 2011-2014 UNIT JAMINAN MUTU FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Januari 2011 1 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Rencana Operasional

Lebih terperinci

PENGUATAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP TENAGA KERJA PENYANDANG CACAT TUBUH MELALUI POLA KEMITRAAN LOKAL

PENGUATAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP TENAGA KERJA PENYANDANG CACAT TUBUH MELALUI POLA KEMITRAAN LOKAL PENGUATAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP TENAGA KERJA PENYANDANG CACAT TUBUH MELALUI POLA KEMITRAAN LOKAL (Studi Kasus di Kelurahan Karadenan Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor) SRI HANDAYANI

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP FIRDAUS ALIM DAMOPOLII

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP FIRDAUS ALIM DAMOPOLII FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP FIRDAUS ALIM DAMOPOLII SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SATUAN USAHA KOMERSIAL PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DARSONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SATUAN USAHA KOMERSIAL PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DARSONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 1 EVALUASI KINERJA KEUANGAN SATUAN USAHA KOMERSIAL PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DARSONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 129 TAHUN 2005 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOMUNIKASI, INFORMASI DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun 2012-2016 UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Rencana Operasional (RENOP) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Lebih terperinci

KINERJA PENGAWAS KAPAL PERIKANAN (STUDI KASUS DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA) AHMAD MANSUR

KINERJA PENGAWAS KAPAL PERIKANAN (STUDI KASUS DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA) AHMAD MANSUR KINERJA PENGAWAS KAPAL PERIKANAN (STUDI KASUS DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA) AHMAD MANSUR SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI TESIS Dengan

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

Analisis Pengembangan Karir Jabatan Fungisional Peneliti Di Balai Litbang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Magelang Tahun 2013

Analisis Pengembangan Karir Jabatan Fungisional Peneliti Di Balai Litbang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Magelang Tahun 2013 Analisis Pengembangan Karir Jabatan Fungisional Peneliti Di Balai Litbang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Magelang Tahun 2013 *) **) Zainuddin *), Chriswardani Suryawati **), Anneke Suparwati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1 BAB 1 PENDAHULUAN Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan sebagaimana diamanahkan oleh Undangundang Nomor 20 Tahun 2003

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Umum Kedudukan Pusat Data dan Informasi sesuai Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PER. KBSN-01 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan SAR Nasional sebagaimana

Lebih terperinci

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2 KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2 PENDAHULUAN Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan salah satu unit penunjang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 3 PENDAHULUAN KOLEKSI Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Salah satu tugas Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.180,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/Permentan/OT.140/2/2012 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

AKREDITASI PENERBIT BUKU ILMIAH. Rahmi Lestari Helmy, M.Si

AKREDITASI PENERBIT BUKU ILMIAH. Rahmi Lestari Helmy, M.Si AKREDITASI PENERBIT BUKU ILMIAH Rahmi Lestari Helmy, M.Si Disampaikan pada Forum Himpenindo tanggal 10 Januari 2017 Ruang Seminar/Auditorium Gedung A lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto no 10 Jakarta UPT Balai

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP BAB V. PENUTUP Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2014 mengimplementasikan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN. Pasal 1

MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN. Pasal 1 PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 53/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara R

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara R No.546, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Litbang. Pedoman. Peencabutan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini informasi telah menjadi kebutuhan primer masyarakat dan mendapat tempat penting dalam aktivitas masyarakat sehari-hari. Dosen pengajar membutuhkan

Lebih terperinci

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA 1 PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT, DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung mempunyai tugas menyediakan data statistik dan informasi yang berkualitas, lengkap, akurat, mutakhir, berelanjutan dan relevan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN PROGRAM MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012-2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA www.unduhsaja.com SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DI KEMENTERIAN DALAM

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA ( STUDI KASUS PENGEMBANGAN PELABUHAN MAKASSAR )

ANALISIS IMPLEMENTASI MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA ( STUDI KASUS PENGEMBANGAN PELABUHAN MAKASSAR ) ANALISIS IMPLEMENTASI MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA ( STUDI KASUS PENGEMBANGAN PELABUHAN MAKASSAR ) TEGUH PAIRUNAN PUTRA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom Perpustakaan IM Telkom merupakan fasilitas yang diperuntukkan bagi mahasiswa dan para dosen IM

Lebih terperinci

Strategi Penerapan SPMI : Dari Mental Turun Ke TI

Strategi Penerapan SPMI : Dari Mental Turun Ke TI PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Strategi Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi Strategi Penerapan SPMI : Dari Mental Turun Ke TI Addy Suyatno Hadisuwito

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERUBAHAN STRATEGIK DALAM PERDAGANGAN SAPI HIDUP DI PT. SANTOSA AGRINDO. Saleh

MANAJEMEN PERUBAHAN STRATEGIK DALAM PERDAGANGAN SAPI HIDUP DI PT. SANTOSA AGRINDO. Saleh MANAJEMEN PERUBAHAN STRATEGIK DALAM PERDAGANGAN SAPI HIDUP DI PT. SANTOSA AGRINDO Saleh SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 MANAJEMEN PERUBAHAN STRATEGIK DALAM PERDAGANGAN SAPI HIDUP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENANAMAN MODAL KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006 BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH Versi 18 Mei 2016 BAN-PT AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH MATRIKS BORANG DAN EVALUASI-DIRI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI 2016 DAFTAR ISI halaman DAFTAR ISI ii MATRIKS

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan

Lebih terperinci

Perpustakaan umum kabupaten/kota

Perpustakaan umum kabupaten/kota Standar Nasional Indonesia Perpustakaan umum kabupaten/kota ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHUL

BAB I PENDAHULUAN PENDAHUL BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Paradigma baru telah mengantarkan perguruan tinggi (PT) pada orientasi persaingan, bukan hanya sekedar pada level nasional, tapi orientasi persaingan tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELAKU USAHA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERIZINAN PADA PUSAT PERIZINAN DAN INVESTASI KEMENTERIAN PERTANIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELAKU USAHA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERIZINAN PADA PUSAT PERIZINAN DAN INVESTASI KEMENTERIAN PERTANIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELAKU USAHA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERIZINAN PADA PUSAT PERIZINAN DAN INVESTASI KEMENTERIAN PERTANIAN Oleh : Dewi Maditya Wiyanti PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN TAHUN 20 KATA PENGANTAR Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) sebagai salah satu unit kerja/organisasi di lingkungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan berkembang dalam sebuah proses yang berlangsung secara bertahap dan berubah secara perlahan-lahan. Secara konsisten dan sistematis, ilmu disusun

Lebih terperinci

UPAYA PUSTAKAWAN DALAM MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN E-JOURNAL DI PERGURUAN TINGGI Oleh Purwani Istiana

UPAYA PUSTAKAWAN DALAM MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN E-JOURNAL DI PERGURUAN TINGGI Oleh Purwani Istiana UPAYA PUSTAKAWAN DALAM MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN E-JOURNAL DI PERGURUAN TINGGI Oleh Purwani Istiana Email : nina@ugm.ac.id ABSTRAK Pemanfaatan database e-journal yang dilanggan DIKTI belum semaksimal mungkin

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ANALISIS PENGARUH SIKAP PENDENGAR TERHADAP ADLIBS RADIO PROGRAM BERBAHASA DAERAH (JAWA, SUNDA DAN MINANG/PADANG) KAITANNYA DENGAN PERILAKU PEMBELIAN PRODUK DI RADIO ELGANGGA 100.3 FM BEKASI ADHE PUYHOKO

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Perpustakaan umum kabupaten/kota

Perpustakaan umum kabupaten/kota Standar Nasional Indonesia Perpustakaan umum kabupaten/kota Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Perpustakaan umum kabupaten/kota... 1 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PROMOSI BEDAK Marcks VENUS PADA PT. KIMIA FARMA TBK. Oleh RIHZA SYAFRIZAL H

ANALISIS STRATEGI PROMOSI BEDAK Marcks VENUS PADA PT. KIMIA FARMA TBK. Oleh RIHZA SYAFRIZAL H ANALISIS STRATEGI PROMOSI BEDAK Marcks VENUS PADA PT. KIMIA FARMA TBK Oleh RIHZA SYAFRIZAL H24102009 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ABSTRAK Rihza Syafrizal.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

lokakarys Fungsional Non Psneii yang balk dan berkesinambungan. Juga diharapkan dapat menghindari terjadinya duplikasi penelitian maupun untuk meningk

lokakarys Fungsional Non Psneii yang balk dan berkesinambungan. Juga diharapkan dapat menghindari terjadinya duplikasi penelitian maupun untuk meningk Lokakarya Fungsional Non Penet I PENGKEMASAN DAN LAYANAN DOKUMENTASI-INFORMASI PADA INSTANSI RISET Harinoto Pusat Penelitian dan Pengembangan Petemakan, Bogor PENDAHULUAN Produk dari lembaga riset adalah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN

BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN 111 BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN Sekalipun pelaksanaan P2FM-BLPS di Kabupaten Bogor mengalami berbagai kendala, namun program tersebut sangat mendukung kebijakan pemberdayaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2016 Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum. Ir. Christianus R. Dewanto, M. Eng.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2016 Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum. Ir. Christianus R. Dewanto, M. Eng. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana strategis (Renstra) Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum (KSHU) Periode tahun 2015-2019 telah selesai diperbaharui. Renstra ditetapkan

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:

Lebih terperinci

PEMANFAATAN INTERNET DAN CD ROM OLEH PENELITI DAN PEREKAYASA BADAN LITBANG PERTANIAN OLEH: INTAN YUDIA NIRMALA

PEMANFAATAN INTERNET DAN CD ROM OLEH PENELITI DAN PEREKAYASA BADAN LITBANG PERTANIAN OLEH: INTAN YUDIA NIRMALA PEMANFAATAN INTERNET DAN CD ROM OLEH PENELITI DAN PEREKAYASA BADAN LITBANG PERTANIAN OLEH: INTAN YUDIA NIRMALA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 SURAT PERNYATAAN Dengan ini Saya menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN 47 BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Meningkatnya aktivitas perkotaan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat yang kemudian diikuti dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk akan

Lebih terperinci