FISIKA KELAS XII BAB 10 Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd RELATIVITAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FISIKA KELAS XII BAB 10 Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd RELATIVITAS"

Transkripsi

1 FISIKA KELAS XII BAB 10 RELATIVITAS Standar Kompetensi o Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relatiitas Einstein dalam paradigma fisika modern Kompetensi Dasar o Memformulasikan teori relatiitas khusus untuk waktu, panjang dan massa, serta kesetaraan massa dengan energi yang diterapkan dalam teknologi Pernahkah kamu melihat tayangan film Star Trex? Di dalamnya banyak terselip teori-teori relatiitas.tentang ruang waktu, mengarungi waktu, pemindahan obyek melalui teleport dan sebagainya. Walaupun berupa film fiksi ilmiah namun penonton dirangsang untuk turut berfikir tentang teknologi luar angkasa, jagad makro, teori relatiitas, dan bahkan pengiriman orang ke masa lalu misalnya untuk menjemput ikan paus yang dimasa itu sudah punah. Ikan paus itu harus didatangkan karena bumi kedatangan satelit dari angkasa luar yang ingin memantau suara ikan paus. Sebelum terdengar pulsa suara ikan paus satelit itu mengirimkan gelombang-gelombang penari yang membawa kerusakan di bumi. Akhirnya satelit itu pergi setelah didatangkan seekor paus biru dari masa lalu. Dalam bab ini kamu akan memperdalam tentang relatiitas khusus dan umum.

2 BAB 10 RELATIVITAS A. Relatiitas Galilean Jauh sebelum Einstein lahir, Galileo Galilei telah membuat pemikiran tentang relatiitas atau yang lebih dikenal dengan transformasi relatiitas Galilean. Bahkan Isaa Newton pun mengembangkan hukum-hukum tentang gerak dari transformasi galilean ini. Gambar 1. Galileo Galilei Untuk memahami relatiitas galilean tinjaulah kerangka auan di bawah ini : Y B O B X B Z B Y A O X A Z A

3 Ada dua maam obyek dengan kerangka auannya masing-masing. Obyek O A dengan kerangka X A Y A Z A dan obyek O B dengan kerangka X B Y B Z B. O A melihat O B bergerak dengan keepatan ke arah sumbu X B. Jika merunut pada pemikiran Galileo, karena sumbu Y A sejajar dengan Y B dan sumbu Z A sejajar pula dengan Z B, maka bisa dikatakan Y A = Y B dan Z A = Z B, sehingga yang perlu diperhatikan hanyalah sumbu X A dan X B, dengan pengamat A di O A dan pengamat B di O B. Tinjau dua pengamat tersebut, O A dan O B yang bergerak relatif satu sama lain dengan keepatan tetap. Keepatan O B relatif terhadap O A adalah dan keepatan O A relatif terhadap O B adalah. Waktu permulaan t = 0 jadi baik O A maupun O B bersamaan waktunya. Perhatikan diagram berikut. Menurut Galileo, O A melihat O B bergerak sejauh : X B = X A + t Sementara jika dibalik, O B melihat O A bergerak sejauh : X A = X B t Perhatikan bahwa baik di O A maupun O B, waktu t senantiasa bernilai sama. Inilah yang dikenal sebagai transformasi Galileo. Gambar. Wanita A yang diam, laki-laki di atas lori bergerak dengan keepatan relatif terhadap A dan buah apel jatuh sebagai obyek titik P

4 Sekarang anggaplah suatu benda ditempatkan pada titik P (lihat gambar ). Kedua pengamat mendapatkan persamaan keepatan dan posisi sebagai berikut. X B = X A + t Y A = Y B Bx = Ax + Ay = By Dimana X A dan Y A adalah koordinat titik P diukur oleh pegamat A dan X B dan Y B adalah koordinat yang diukur oleh pengamat B. Sedangkan Ax, dan Ay adalah komponen keepatan P yang diukur oleh A, dan Bx dan By adalah komponen keepatan yang diukur oleh B. Waktu tang diukur t dan adalah keepatan relatif kedua pengamat. Persamaan posisi dan keepatan ditulis dalam bentuk ektor adalah sebagai berikut. Persamaan yang munul dikenal dengan Transformasi Relatiitas Galilean. r B = r A + t B = A + Semua perubahan bentuk persamaan ini dapat dilihat pada diagram berikut: beberapa saat t Dengan demikian galileo berkonsep bahwa tidak ada ruang mutlak yang ada adalah ruang relatif. Isaa Newton dengan mengau pada transformasi Galileo, juga menolak adanya ruang mutlak. Menurut Newton, sebuah obyek hanya bisa disebut bergerak jika telah terjadi perubahan jarak dengan obyek lain (sembarang obyek) di dunia ini. Jadi yang ada hanya ruang relatif. Namun baik Galileo maupun Newton

5 tetap meyakini adanya waktu mutlak. Yakni waktu bagi seluruh obyek di alam semesta ini adalah identik, tanpa dipengaruhi kedudukan dan keepatan setiap obyek. Anggapan tentang waktu mutlak inilah yang direisi oleh Einstein dengan relatiitas khususnya. B. Teori Relatiitas Khusus Gelombang tali, gelombang bunyi, gelombang permukaan air dan gelombang mekanik lainnya merambat memerlukan medium. Cahaya atau gelombang elektromagnetik lainnya dapat merambat melalui ruang hampa. Pada abad XIX, digunakan suatu hipotesa tentang eter sebagai medium perambatan gelombang elektromagnetik, disebut teori Huygens. Hipotesanya sebagai berikut : Alam semesta di jagad raya ini banyak dipenuhi eter yang tidak mempunyai wujud tetapi dapat menghantarkan perambatan gelombang. Teori gelombang Huygens telah membuat masalah yang harus memperoleh penyelesaian, yakni tentang medium yang merambatkan ahaya yang disebut eter. Pada tahun 1887 Mihelson dan Morley mengadakan perobaan-perobaan yang sangat ermat, hasilnya sangat mengejutkan, karena adanya eter tidak dapat dibuktikan dengan perobaan. Mihelson dan Morley, dua orang sarjana fisika berkebangsaan Amerika Serikat, menoba membuktikan keberadaan eter tersebut. Alat yang digunakan dinamakan Interferometer. Ternyata hasil perobaan Mihelson dan Morley menunjukkan kesimpulan bahwa hipotesis adanya eter yang terdapat di setiap tempat adalah salah, atau tegasnya eter tidak ada. Hasil perobaan Mihelson dan Morley menakup dua hal yang penting. 1. Hipotesa tentang medium eter tidak dapat diterima sebagai teori yang benar, sebab medium eter tidak lulus dari ujian pengamatan.. Keepatan ahaya adalah sama dalam segala arah, tidak bergantung kepada gerak bumi. Pada tahun 1905 Einstein mengemukakan Teori Relatiitas Khusus dengan dua postulat yang menjadi dasar Gambar 3.Albert Einstein

6 pengembangan Teori Relatiitas Umum. Dua postulat tersebut adalah bahwa sifat semesta (unierse) pengamat tidak berubah jika kondisi inersia pengamat berubah serta keepatan ahaya dalam akum adalah sama di semua pengamat. Contoh eksperimen pemikiran dari Teori Relatiitas Khusus adalah Paradoks Kembar, jika A dan B yang kembar, A diam di bumi dan B keluar dari bumi dengan keepatan mendekati ahaya maka saat B kembali ke bumi akan berumur lebih muda daripada A. Dalam kasus di lapangan prediksi pemikiran ini terjadi pada jam pesawat supersonik yang menjadi tidak sinkron dengan jam di bumi setelah melakukan perjalanan. (a) (b) Gambar 4. (a) ahaya dari sumbernya (1) menuju ermin dan dipantulkan kembali ke penerima/reeier (). Jarum jam menatat perjalanan pulang pergi ahaya ini sebagai t o. (b) Bila ermin bergerak dengan keepatan, ahaya akan menempuh lintasan yang lebih jauh untuk dapat dipantulkan ermin dan ditangkap reeier, tetapi keepatan tetap sama yaitu. Seharusnya selang waktu antara ahaya meninggalkan sumber (1) dan sampai ke reeier () juga lebih lama sebagai t. Pemahaman inilah yang selanjutnya dikenal sebagai dilatasi waktu/ pemuaian waktu. Postulat Einstein tentang Teori Relatiitas Khusus (Postulat = kesimpulan, diatas hipotesa dibawah teori ), hanya menjelaskan benda bergerak dengan ν dengan keepatan tetap (GLB) Postulat I Hukum-hukum fisik dapat dinyatakan dengan persamaan yang berbentuk sama, dalam semua kerangka auan yang bergerak dengan keepatan tetap satu terhadap yang lain,

7 artinya bentuk persamaan dalam fisika selalu tetap meskipun diamati dari keadaan yang bergerak. Postulat II Kelajuan ahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat, tidak tergantung dari gerak pengamat. Artinya laju ahaya tetap = m/s walaupun diamati oleh pengamat yang diam maupun oleh pengamat yang sedang bergerak, dan tidak ada benda yang kelajuannya = laju ahaya. 1. Asas Relatiitas Einstein Telah dibahas bahwa keepatan ahaya ke segala arah adalah sama, tidak bergantung pada gerak bumi. Tetapi bumi bukanlah satu-satunya planet yang ada dalam jagad raya ini. Kalau begitu bagaimana keepatan ahaya itu ditinjau dari planet lain yang geraknya berbeda dengan gerakan bumi. Pada tahun 1905, Einstein mengusulkan bahwa keepatan ahaya yang besarnya sama ke segala arah itu berlaku ditempat-tempat lain dalam alam semesta ini. Tegasnya keepatan ahaya adalah sama, tidak bergantung kepada gerak sumber ahaya maupun pengamatnya. Teori Einstein membawa akibat-akibat yang sangat luas dirasakan agak menyimpang dari pengalaman-pengalaman yang kita peroleh sehari-hari. a. Relatiitas penjumlahan keepatan. Bila 1 adalah laju kereta api (benda ke 1) terhadap tanah/bumi, dan adalah laju orang (benda ke ) terhadap kereta api, maka laju orang terhadap tanah/bumi : = = laju benda ke 1 terhadap bumi = laju benda ke terhadap benda ke 1 = laju benda ke terhadap bumi = keepatan ahaya

8 Kesimpulan: 1. Keepatan ahaya () dalam segala arah adalah sama tidak tergantung pada gerak pengamat sumber ahaya. Dalam penyelesaian soal, arah keepatan benda () adalah positif jika benda bergerak mendekati pengamat, begitu juga sebaliknya 1Latihan: 1. Benda A dan benda B bergerak dengan keepatan dan, bila diamati dari tempat P. Tentukan keepatan relatif benda A terhadap benda B, jika : 0a. A dan B bergerak searah 1b. A dan B bergerak berlawanan arah. Benda A dan benda B bergerak dengan keepatan 00 m/s dan 150 m/s terhadap pengamat P menurut arah yang berlawanan. Hitung keepatan relatif benda A terhadap benda B! 3. Seorang astronot mengamati gerak pesawat A yang mendekati pesawatnya dengan keepatan 0,4. Menurut pengamat di bumi keepatan pesawat astronot itu adalah 0,5. Tentukan keepatan relatif pesawat A terhadap pengamat di bumi! 4. Keepatan pesawat antariksa yang diamati dari bumi adalah 0,3. dari pesawat itu dilepaskan roket dengan keepatan relatif terhadap pesawat 0,1 searah dengan gerak pesawat. Hitung keepatan relatif roket bila diamati dari bumi! 5. Pesawat A bergerak dengan keepatan 10 8 m/s terhadap pengamat di bumi. Jika keepatannya terhadap B adalah 1, m/s, tentukan keepatan relatif pesawat B terhadap pengamat di bumi! 6. Pada saat pesawat ruang angkasa melaju dengan keepatan terhadap pengamat di bumi, maka dinyalakan lampu sorot ke arah depan. Jika keepatan ahaya lampu terhadap pengamat adalah, tentukan keepatan relatif ahaya lampu terhadap pesawat! 7. Seorang pedagang asongan berjalan di dalam kereta dengan laju 1 m/s berlawanan dengan arah gerak kereta. Jika kereta bergerak dengan keepatan 7 km/jam, maka berapakah keepatan orang itu relatif terhadap orang di luar kereta yang sedang berlari searah gerak kereta dengan keepatan m/s? 8. Bola ping pong dijatuhkan dari ketinggian 180 m di atas lantai ubin sehingga menapai ketinggian maksimum 15 m setelah pemantulan. Pada saat bola ping pong menapai ketinggian maksimum setelah pemantulan yang pertama, sebuah

9 bola bekel dijatuhkan dari ketinggian 80 m. Bila koefisien restitusi bola bekel dengan lantai 4/5 kali koefisien restitusi bola ping pong terhadap lantai, hitunglah keepatan relatif bola bekel terhadap bola ping pong 0,5 sekon sejak bola bekel dijatuhkan! 9. Sebuah rakit bermassa 00 kg terapung diam di atas danau. Ketika seseorang yang massanya 50 kg berlari di atas rakit dengan keepatan tetap dari ujung yang satu ke ujung yang lain, rakit menempuh jarak 4 meter dalam waktu 10 sekon. Berapakah panjang rakit? 10. Dua buah pesawat A dan B bergerak di angkasa saling mendekati dengan laju sama besar masing-masing relatif terhadap Bumi. Jika keepatan pesawat B relatif terhadap pesawat A ketika keduanya saling mendekati adalah 0,8 kali keepatan ahaya, maka berapakah keepatan pesawat A relatif terhadap pesawat B ketika keduanya saling menjauhi? 11. Seseorang bermassa 50 kg berlari di atas rakit bermassa 00 kg yang terapung di permukaan air yang mengalir. Jika keepatan aliran air 4 m/s relatif terhadap daratan dan keepatan orang berlari m/s relatif terhadap rakit, berapakah keepatan rakit menurut pengamat di daratan? b. Dilatasi waktu (Pemuaian waktu) Pengertian dilatasi waktu ialah selang waktu yang dipengaruhi oleh gerak relatif kerangka (). selang waktu yang diamati oleh pengamat yang diam (t o ) dengan selang waktu yang diamati oleh pengamat yang bergerak dengan keepatan adalah berbeda. Hubungannya dimana t adalah waktu yang teratat menurut pengamatan pengamat yang bergerak dengan keepatan. t = t o t o = selang waktu yang diamati pada kerangka diam (diukur dari kerangka bergerak)

10 t = selang waktu pada kerangka bergerak (diukur dari kerangka diam) Kesimpulan: Semakin epat suatu benda bergerak maka semakin besar selang waktu yang dialami benda tersebut. Contoh Soal: 3Dua orang A dan B adalah anak kembar. Pada umur 0 tahun A pergi ke ruang angkasa dengan pesawat yang lajunya 0,8 dan kembali ke bumi pada saat B berumur 30 tahun. Berapakah umur B menurut A yang baru kembali? Jawab: A bergerak bersama pesawat dengan = 0,8 sehingga A sebagai kerangka yang diam, maka pertambahan umur yang ingin dihitung A adalah t o. Menurut B sebagai kerangka yang bergerak terhadap pesawat, selang waktu t = 30 0 = 10 tahun t = t o 10 = 10 = 10 = t o (0,8. ) t o 0,64 t o 0,36 10 = t o 0,6 t o = 6 tahun Jadi menurut A, umur B seharusnya bertambah 6 tahun ( t o ), bukan 10 tahun ( t) dan menurut A umurnya baru = 6 tahun 4

11 5Latihan: 1. Sebuah pesawat ruang angkasa bergerak dengan keepatan 0,6 bila diamati dari bumi. Menurut pengamat di bumi penerbangan pesawat itu telah memakan waktu 1 tahun. Berapa lama menurut penumpang di dalam pesawat?. Sebuah pesawat telah bergerak selama 1 tahun menurut penatat waktu di dalam pesawat. Jika waktu ini sesuai dengan 1,5 tahun menurut waktu di bumi, tentukan keepatan relatif pesawat terhadap bumi! 3. Salah seorang dari pasangan anak kembar yang berumur 30 tahun pergi meninggalkan bumi dengan pesawat berkeepatan tinggi untuk beberapa tahun. Pada saat pasangan anak itu bertemu lagi di bumi, anak yang baru datang mengatakan : umur saya 38 tahun Tetapi anak yang tinggal di bumi mengatakan : Umur saya 40 tahun. Dengan memperhatikan perbedaan umur anak itu, tentukan keepatan pesawat yang digunakannya! 4. Sebuah berkas partikel radioaktif diukur jangka waktu hidupnya. Didapat bahwa seara rata-rata partikel itu hidup selama x10-6 detik, sesudah itu partikel berubah menjadi partikel lain. Bila partikel itu diam tidak bergerak dalam laboratorium, umurnya hanya 0,75x10-8 detik. Berapakah keepatan partikel dalam berkas itu? 5. Pasangan anak kembar berumur 5 tahun, ketika salah seorang bepergian ke ruang angkasa dengan pesawat angkasa yang berkeepatan tinggi dan konstan. Anak kembar itu memiliki jam yang epat sekali jalannya. Pada saat kembali ke bumi jamnya menunjuk bahwa ia berumur 31 tahun, sedangkan saudara kembarnya yang tinggal di bumi merasa berumur 43 tahun. Barapakah keepatan jelajah pesawat ruang angkasa itu?. Kontraksi Lorentz. (pemendekan Lorentz) Benda yang panjangnya L o, oleh pengamat yang bergerak sejajar dengan panjang benda dan dengan keepatan, panjangnya akan teramati sebagai L. L = L o L = panjang benda pada kerangka bergerak L o = panjang benda pada kerangka diam Kesimpulan :

12 Benda yang bergerak dengan keepatan mendekati keepatan ahaya akan tampak lebih pendek (berkontraksi) bila diukur dari kerangka diam. Gambar 5. Pada saat pesawat masih diam diameter benda angkasa masih sama sehingga benda angkasa tersebut berbentuk bola (gambar atas). Namun bila pesawat bergerak dengan keepatan, atau benda angkasa yang bergerak dengan keepatan, maka diukur oleh kerangka yang diam, diameter yang sejajar mengalami pemendekan sehingga benda angkasa tampak seperti oal dan tidak bulat lagi (gambar tengah dan atas) 6Latihan: 1. Sebuah benda yang panjangnya 1 meter diamati oleh pengamat yang bergerak dengan keepatan,6. Berapa panjang benda itu menurut pengamat?. Sebuah benda yang bergerak tampak mengalami pengerutan 10% pada saat diamati oleh seorang pengamat yang diam. Tentukan keepatan benda itu! 3. Sebuah roket melintas di atas seorang pengamat dengan keepatan 0,6. Menurut pengamat itu, panjang roket 10 meter. Berapa panjang sesungguhnya? 4. Jarak antara bintang alpha dan bumi adalah 4,5 tahun ahaya. Jarak itu ditempuh dengan pesawat khusus yang melaju dengan keepatan 0,8. Berapa jarak tersebut menurut penumpang di dalam pesawat? 5. Perbandingan kontraksi Lorentz dari sebuah batang yang bergerak 0,8 dengan yang bergerak 0,6. 6. Sebuah benda yang panjangnya 1 meter diamati oleh pengamat yang bergerak dengan keepatan,6. Berapa panjang benda itu menurut pengamat? 7. Sebuah benda yang bergerak tampak mengalami pengerutan 10% pada saat diamati oleh seorang pengamat yang diam. Tentukan keepatan benda itu! 8. Sebuah roket melintas di atas seorang pengamat dengan keepatan 0,6. Menurut pengamat itu, panjang roket 10 meter. Berapa panjang sesungguhnya?

13 9. Jarak antara bintang alpha dan bumi adalah 4,5 tahun ahaya. Jarak itu ditempuh dengan pesawat khusus yang melaju dengan keepatan 0,8. Berapa jarak tersebut menurut penumpang di dalam pesawat? 10. Perbandingan kontraksi Lorentz dari sebuah batang yang bergerak 0,8 dengan yang bergerak 0,6. d. Massa dan Energi Relatiistik Massa benda yang teramati oleh pengamat yang tidak bergerak terhadap benda, berbeda dengan massa yang teramati oleh pengamat yang bergerak dengan keepatan terhadap benda. m = m 0 m o = massa diam atau massa yang teramati oleh pengamat yang tidak bergerak terhadap benda. m = massa relatiistik = massa benda dalam kerangka bergerak atau massa yang teramati oleh pengamat yang bergerak dengan keepatan terhadap tanah Kesimpulan : Massa (sifat kelembaman) suatu benda akan bertambah besar dengan makin besarnya keepatan. Perhatikan kura berikut ini. Gambar 6 Keepatan ahaya adalah batas kelajuan uniersal yang dapat dimiliki benda

14 Di dalam mekanika yang disempurnakan, lazimnya disebut mekanika relatiistik, energi benda yang keepatannya dan massanya m o (dalam keadaan diam), bukan 1 mo., melainkan : E k = m o E k = m o 1 m o -1 Besaran energi kinetik menunjukkan dua besaran, yaitu : m o dan m o Einstein menginterpretasikan bahwa m o sebagai energi total (E) benda yang bermassa m dengan keepatan, sedangkan m o energi total ketika diam (E o ). Jadi : m = m + E k Atau E = E o + E k E k = E E o E k = m m o E k = (m - m o ) ² E = energi total = m ² E o = energi diam = m o ² E k = energi kinetik benda

15 Akibat interpretasi ini, benda yang bermassa m memiliki energi sebesar : E = m. Dengan perkataan lain massa setara dengan energi. Semakin epat suatu benda bergerak maka semakin besar energi total (E) yang dimiliki benda, karena massa relatiistiknya bertambah besar. Catatan: Pada pembahasan relatiitas tidak berlaku hukum kekekalan massa karena massa benda yang bergerak > massa benda diam, tapi hukum kekekalan energi tetap berlaku Contoh Soal: 1. Sebuah elektron yang mempunyai massa diam m o bergerak dengan keepatan 0,6. Hitunglah energi kinetik elektron tersebut? Jawab: Karena elektron bergerak dengan = 0,6 maka massa relatiistiknya adalah: Energi kinetik elektron: E k = (m - m o ) ² m = m 0 = [ = [ m m o ] ² - 1] m o ² = [ 1 (0,6. ) - 1] m o ² = 1 mo ² 0,8

16 = 0,5 m o ² 7 8Latihan: = 0,5 E o Jadi energi kinetik elektron yang bergerak = 0,5 kali energi diamnya. 1. Massa diam sebuah benda 100 gram. Berapa massanya dalam bergerak dengan keepatan, m/s?. Berapa kali keepatan ahayakah sebuah elektron yang memiliki massa 3 kali massa diamnya? 3. Berapa keepatan benda yang mempunyai massa sebesar 1,5 kali massa diamnya? 4. Sebuah partikel yang massa diamnya m bergerak dengan keepatan 0,07. Nyatakanlah energi kinetik partikel dinyatakan dalam m dan! 5. Sebuah proton diperepat dengan beda potensial 3 kvolt, jika massa diam proton 1,6 x 10-7 kg, berapakah laju proton tersebut? 6. Daya yang dipanarkan matahari ke bumi adalah 1,5 x watt. Berapakah massa materi yang diproses di matahari untuk menyinari bumi dalam satu hari? 7. Jika massa diam sebuah elektron dan massanya pada saat bergerak, tentukan keepatan gerak elektron tersebut! 319,110kg 31910kg 8. Massa partikel yang bergerak adalah m dan massa diamnya adalah m o. Hitung m pada saat keepatan partikel 0,5! 9. Berapa milligram massa benda yang dapat menghasilkan energi sebesar 1 joule? 10. Hitung energi diam sebuah elektron, jika massanya 9,1 x kg! 11. Berapa kg massa setara dengan energi sebesar 1 kalori? 1. Berapa massa benda yang dapat diangkat setinggi 1 km dengan energi yang diperoleh dari perubahan 1 milligram massa benda? 13. Berapa besar energi kinetik sebuah elektron yang massanya menjadi 4 kali massa diamnya? 14. Tentukan keepatan partikel supaya energi kinetiknya sebesar energi diamnya! 15. Hitung massa dan keepatan elektron yang memiliki energi kinetik sebesar 1,5 MeV. Massa diam elektron = 9,1 x kg

17 16. Selama peristiwa fisi dari inti uranium, tiap fisi melepaskan energi sebesar 00 MeV. Berapa kg massa yang hilang menjadi energi dari 1 kmol uranium yang mengalami fisi? 17. Berapa beda potensial yang diperlukan untuk memperepat sebuah elektron supaya keepatannya dari keadaan diam menjadi 0,6? 18. Sebuah kubus dengan kelajuan 0,6 sejajar salah rusuknya terhadap pengamat O, memiliki massa jenis 700 kg.m -3 dalam keadaan diamnya. Berapa kg.m -3 massa jenis kubus itu bila diukur oleh pengamat O? 19. Berapakah keepatan sebuah benda yang memiliki energi kinetik sebesar 36 kali energi benda dalam keadaan diamnya? 0. Hitung massa dan keepatan elektron yang bergerak dengan energi kinetik 1,5 MeV, bila massa diamnya 9,1 x kg C. Teori Relatiitas Umum Pada tahun 1915 Albert Einstein mempublikasikan sebuah teori yang kemudian disebut Teori Relatiitas Umum oleh Akademi Sains Prussia. Teori-teori Einstein merupakan hal baru dalam dunia fisika saat itu dan beberapa bagian menyanggah teori Newton. Teori Relatiitas Umum menggambarkan alam semesta sebagai hubungan antara materi dan geometri ruang-waktu (spaetime). John Wheler menyederhanakan Teori Relatiitas Umum Einstein ini dalam satu kalimat: materi membuat ruangwaktu melengkung (ured), dan ruang-waktu membuat materi bergerak (motion). Kombinasi geometri-materi inilah yang kita rasakan sebagai graitasi. Teori Relatiitas Umum menjelaskan interaksi pada skala makro atau tingkat kasat mata, misalnya peredaran planet, bintang, dan galaksi Konsep relatiitas khusus memandang ruang-waktu sebagai jalinan koordinat mirip sehelai permadani yang dibentangkan di lantai, alias datar. Dua tahun kemudian, Eisntein tidak bisa mempertahankan anggapan ruang-waktu yang datar ini ketika ia menoba menerapkan kaitan antara relatiitas khusus dan graitasi. Akhirnya setelah memainkan matematika yang ukup rumit dan dengan menganggap

18 bahwa ahaya adalah partikel yang sebenar-benarnya (foton) hingga bisa dipengaruhi graitasi, didapatkanlah relatiitas umum, yang dirumuskan Einstein di tahun 1916 dan demikian menggemparkan. Pada intinya, ketika di ruang-waktu terdapat obyek yang ukup masif atau padat (seperti planet, bintang-bintang dan galaksi), ruangwaktu akan melengkung (mirip mangkok) dan itulah yang disebut graitasi. Pada masa kini, selain mekanika kuantum, relatiitas umum adalah permata nya fisika, yang sanggup menjelaskan perilaku alam semesta dalam struktur berskala besar. Penemuan blak hole yaitu bintang bergraitasi sangat besar hingga mampu menyerap seluruh ahayanya sendiri terkait erat dengan teori graitasi Einstein ini. Gambar 7. Konsep Ruang-waktu dalam Teori Relatiitas Umum. Massa mempengaruhi bentuk kontur dimensi ruang-waktu, dan bentuk kotur dimensi ruang-waktu mempengaruhi massa untuk bergerak Teori Relatiitas Umum membuat geger karena menyanggah Persamaan Graitasi Hukum Newton bahwa graitasi bukanlah sebuah gaya namun hanya konsekuensi dari akibat pelengkungan ruang-waktu. Waktu menjadi parameter bersama ruang tiga dimensi membentuk ruang-waktu atau spaetime, ruang-waktu memiliki referensi terhadap kejadian (eent) yang seara matematis disimbolkan dengan koordinat (t, x, y, z) atau dalam koordinat angular (t, r, θ, dan φ).

19 Gambar 8. Menurut teori relatiitas umum ruangwaktu tidak datar tetapi melengkung karena ahaya sebagai foton dipengaruhi oleh graitasi. Cahaya bintang yang sampai ke bumi dipengaruhi oleh graitasi matahari (ditarik ke arah matahari) sehingga orang melihat letak bintang tidak pada tempat yang semestinya (garis kuning) tetapi berada pada posisi semu (garis merah) Teori Relatiitas Umum tidak dibahas lebih jauh dalam buku ini. Melihat riwayat teori ini saja, merujuk pada kata-kata Sir Arthur Eddington di tahun 1930 an, pada saat itu hanya ada 3 orang di dunia yang bisa memahami relatiitas umum, yakni Einstein dan Eddington sendiri, serta orang muda India yang saat itu sedang berlayar ke Inggris untuk menuntut ilmu di Cambridge Inggris di bawah asuhan Eddington bernama Subrahmanyan Chandrasekhar.

20 Info Tambahan ALBERT EINSTEIN Albert Einstein lahir di Ulm Wurttemberg, Jerman, 14 Maret 1879 dari keluarga sederhana. Ayahnya, Hermann, memiliki perusahaan keil yang membuat alat-alat listrik. Ketika keil, orang mengira Einstein sebagai anak yang terlambat perkembangannya. Hal ini terjadi karena ketika anak seusianya sudah dapat berbiara, ternyata ia belum bisa. Pada saat sekolah di tingkat SD, Einstein sama sekali tidak menampakkan keemerlangan otaknya. Bahkan, bisa dikategorikan sbagai anak bodoh, sama sepeti Newton atau Thomas Alfa Edison. Ia tidak menyukai disiplin sekolah yang keras. Ia juga tidak menyukai mata pelajaran hapalan seperti sejarah, geografi, dan bahasa. Ia tidak suka menghafalkan fakta dan data. Minatnya hanya pada fisika dan matematika, terutama.teori. Kegemaran utama Einstein adalah membaa, berpikir, dan belajar sendiri. Tak heran jika guru-guru menganggapnya pemalu, bodoh, malas belajar, dan pelanggar tata tertib. Kelakuannya tidak juga berubah meskipun telah duduk di bangku SMP. Karena hanya mau mempelajari fisika dan matematika, ia tamat SMP tanpa mendapat ijazah. Pada saat yang bersamaan, perusahaan ayahnya bangkrut. Terpaksa ia meninggalkan Jerman dan ikut orangtuanya ke Swiss. Di sana ia melanjutkan sekolah ke SMA dan berhasil lulus. Namun, ketika akan melanjutkan ke perguruan tinggi, ia harus mengulang sampai dua kali. Akhirnya ia diterima di Institut Politiknik di Zurih, Swiss. Namun, tabiatnya tetap tidak berubah! Ia jarang kuliah. Kalau saja temannya tidak meminjaminya atatan, barangkali ia tidak lulus dari kampus dan menjadi mahasiswa abadi. Lulus kuliah tidak berarti langsung bekerja. Ia sempat menganggur selama dua tahun.

21 Rangkuman 1. Persamaan yang dikenal dengan Transformasi Relatiitas Galilean. r B = r A + t B = A +. Teori relatiitas khusus didasarkan pada dua postulat, yaitu: Postulat I Hukum-hukum fisika berlaku pada suatu kerangka koordinat S, berlaku juga bagi kerangka koordinat yang lain (S'), yang bergerak dengan keepatan tetap relatif terhadap S. Postulat II Nilai epat rambat ahaya di ruang hampa adalah mutlak/sama, tidak tergantung pada gerak pengamat maupun sumber ahaya 3. Relatiitas penjumlahan keepatan. 1 + = = laju benda ke 1 terhadap bumi = laju benda ke terhadap benda ke 1 = laju benda ke terhadap bumi 4. Dilatasi waktu (Pemuaian waktu) t = t o t o = selang waktu yang diamati pada kerangka diam (diukur dari kerangka bergerak)

22 t = selang waktu pada kerangka bergerak (diukur dari kerangka diam) 5. Kontraksi Lorentz. (pemendekan Lorentz) Benda yang panjangnya L o, oleh pengamat yang bergerak sejajar dengan panjang benda dan dengan keepatan, panjangnya akan teramati sebagai L. L = L o L = panjang benda pada kerangka bergerak L o = panjang benda pada kerangka diam 6. Massa dan Energi Relatiistik Massa benda yang teramati oleh pengamat yang tidak bergerak terhadap benda, berbeda dengan massa yang teramati oleh pengamat yang bergerak dengan keepatan terhadap benda. m = m 0 m o = massa diam atau massa yang teramati oleh pengamat yang tidak bergerak terhadap benda. m = massa relatiistik = massa benda dalam kerangka bergerak atau massa yang teramati oleh pengamat yang bergerak dengan keepatan terhadap tanah Besaran energi kinetik m o E k = E k = m m o E k = (m - m o ) ² m o

23 E k = E E o E = energi total = m ² E o = energi diam = m o ² E k = energi kinetik benda 7. Teori Relatiitas Umum menggambarkan alam semesta sebagai hubungan antara materi dan geometri ruang-waktu (spaetime). Waktu menjadi parameter bersama ruang tiga dimensi membentuk ruang-waktu atau spaetime, ruang-waktu memiliki referensi terhadap kejadian (eent) yang seara matematis disimbolkan dengan koordinat (t, x, y, z) atau dalam koordinat angular (t, r, θ, dan φ). Soal latihan Akhir Bab 10 Soal-Soal Pilihan Ganda Pilihlah salah satu jawaban yang benar! 1. Perbandingan dilatasi waktu untuk sistem yang bergerak pada keepatan 0,8 dengan sistem yang bergerak dengan keepatan 0,6 adalah. a. 3 : 4 b. 9 : : 3 d. 16 : 9 e. 9 :. Menurut pengamat di sebuah planet ada dua pesawat antariksa yang mendekatinya dari arah berlawanan, masing-masing adalah pesawat A yang keepatannya 0,5 dan pesawat B yang keepatannya 0,4. Menurut pilot pesawat A besar keepatan pesawat B adalah. a. 0,10 b. 0,5. 0,40 d. 0,75

24 e. 0,90 3. Sebuah roket bergerak dengan keepatan 0,6. Jika dilihat oleh pengamat yang diam, panjang roket itu akan menyusut sebesar. a. 0% b. 36%. 40% d. 60% e. 80% 4. Sebuah kubus memiliki panjang rusuk 1 meter, jika diamati oleh pengamat yang diam terhadap kubus itu. Apabila pengamat bergerak relatif terhadap kubus dengan keepatan 0,8, maka olume kubus yang teramati adalah m 3. a. 0.8 b. 0,6. 0,5 d. 0,4 e. 0, 5. Jika adalah laju ahaya di ruang hampa, maka agar massa benda menjadi 15 persen massa diam, benda harus digerakkan pada kelajuan. a. 0,5 b. 0,6. 0,8 d. 1 e. 1,5 6. Sebuah elektron yang memiliki massa diam m o bergerak dengan keepatan 0,6, maka energi kinetiknya adalah. a. 0,5 m o b. 0,36 m o. m o d. 1,80 m o e.,80 m o 7. Agar energi kinetik benda bernilai 5% energi diamnya dan adalah kelajuan ahaya dalam ruang hampa, maka benda harus bergerak dengan kelajuan. a. /4 b. /

25 . 3/5 d. 3/4 e. 4/5 8. Satu gram massa berubah seluruhnya menjadi energi yang dapat digunakan untuk mengangkat air setinggi 1 km. Jika perepatan graitasi 10 m.s-, olume air yang dapat diangkat adalah. a m³ b m³ m³ d m³ e m³ 9. Sebuah benda tiba-tiba peah menjadi dua bagian yang massanya berbanding sebagai 1 dan. Benda yang keil terpental ke kiri dan yang besar terpental ke kanan. Perbandingan energi kinetik dua benda itu adalah. a. 1 : b. : 1. : 3 d. 1 : 1 e. 3 : Telah diketahui bahwa laju ahaya adalah m/s. Lajunya dalam pesawat antariksa yang bergerak dengan keepatan 1, m/s bila diamati dari bumi adalah.... a. 0, m/s b. 3, m/s. 1,.10 8 m/s d. 4, m/s e., m/s 11. Partikel yang bergerak mendekati keepatan ahaya memiliki energi kinetik sebesar ¼ kali energi diamnya. Jika keepatan ahaya =, maka keepatan partikel itu adalah.... a. 0,80 b. 0,50. 0,75 d. 0,45

26 e. 0,60 1. Benda yang bergerak dengan keepatan 0,8 memiliki energi kinetik sebesar n kali energi diamnya, bila n = a. 0,5 b. 0,8. 0,67 d. 0,87 e. 0, Bila laju partikel 0,6, maka perbandingan massa relatiistik partikel itu terhadap massa diamnya adalah a. 5 : 3 b. 5 : 4. 5 : 4 d. 5 : 9 e. 5 : Postulat relatiitas Einstein : 11.) Massa benda tidak konstan.) Waktu diam dan waktu bergerak tidak sama 33.) Panjang diam dan panjang bergerak tidak sama 44.) Keepatan ahaya dalam akum yang dipanarkan oleh sumber bergerak adalah sama Yang benar adalah a. (1) dan (3) b. (), (3) dan (4). () dan (4) d. (1), (), (3) dan (4) e. (1), () dan (3) 15. Dua buah pesawat ruang angkasa A dan B bergerak dengan keepatan 1,8 x 10 8 m/s dan 1, x 10 8 m/s menuju bumi dari arah berlawanan. Keepatan relatif pesawat A terhadap B adalah a m/s b., m/s. 1, m/s

27 d m/s e. 1, m/s 16. Didapati umur partikel yang sedang bergerak dari luar angkasa 10-8 sekon. Bila partikel itu diam di laboratorium umurnya hanya 0, sekon, keepatan gerak partikel tersebut adalah a. 1, m/s b., m/s. 1, m/s d. 3, m/s e., m/s 17. Matahari memanarkan daya 3, kwatt. Bila laju ahaya m/s, banyaknya materi yang berubah menjadi energi di matahari adalah a. 1, 109 kg b. 4,0 109 kg. 3,0 109 kg d. 4, 109 kg e. 3,6 109 kg 18. Partikel A dan partikel B bergerak searah relatif terhadap partikel P dengan keepatan hampir mendekati keepatan ahaya masing-masing dengan 0, dan 0,3. Jika keepatan ahaya dinyatakan, maka besar keepatan relatif partikel A terhadap partikel B adalah. a. 0,5 b. 0,3. 0,4 d. 0,7 e. 0, Partikel A dan partikel B bergerak berlawanan relatif terhadap partikel P dengan keepatan hampir mendekati keepatan ahaya masing-masing dengan 0, dan 0,3. Jika keepatan ahaya dinyatakan, maka besar keepatan relatif partikel A terhadap partikel B adalah. a. 0,5 b. 0,3. 0,4 d. 0,7

28 e. 0, 0. Seorang pedagang asongan berjalan di dalam kereta dengan laju 0,5 m/s berlawanan dengan arah gerak kereta. Jika kereta bergerak dengan keepatan 7 km/jam, maka berapakah keepatan orang itu relatif terhadap orang di luar kereta? (diketahui orang di luar kereta sedang berlari searah gerak kereta dengan keepatan m/s ) a. 17,5 m/s b. 1,5 m/s. 18,5 m/s d.,5 m/s e. 0,5 m/s 1. Partikel A dan partikel B bergerak searah dengan keepatan masing-masing dengan 0, m/s dan 0,3 m/s dan terhadap partikel P. besar keepatan relatif partikel A terhadap partikel B adalah. a. 0,1 m/s b. 0,4 m/s. 0, m/s d. 0,5 m/s e. 0,3 m/s. Partikel A dan partikel B bergerak berlawanan arah dengan keepatan masingmasing dengan 0, m/s dan 0,3 m/s dan terhadap partikel P. besar keepatan relatif partikel A terhadap partikel B adalah. a. 0,1 m/s b. 0,4 m/s. 0, m/s d. 0,5 m/s e. 0,3 m/s 3. Sebuah rakit bermassa 00 kg terapung diam di atas danau. Ketika seseorang yang massanya 50 kg berlari di atas rakit dengan keepatan tetap dari ujung yang satu ke ujung yang lain, rakit menempuh jarak 4 meter dalam waktu 10 sekon. Panjangnya rakit adalah.... a. 8 meter b. 11 meter

29 . 9 meter d. 1 meter e. 10 meter 4. Dua buah pesawat A dan B bergerak di angkasa saling mendekati dengan laju sama besar masing-masing relatif terhadap Bumi. Jika keepatan pesawat B relatif terhadap pesawat A ketika keduanya saling mendekati adalah 0,8 kali keepatan ahaya, maka keepatan masing-masing pesawat relatif terhadap bumi adalah.... a. 0,3 b. 0,6. 0,4 d. 0,8 e. 0,5 5. Berapa kali keepatan ahayakah sebuah elektron yang memiliki massa 3 kali massa diamnya? a. 3 b d. 6 e Sebuah kubus dengan rusuk 10 m di dalam pesawat yang sedang melaju dengan keepatan 0,6 menurut orang di dalam pesawat memiliki olume 1000 m³. Menurut orang yang diam di luar pesawat, maka olume kubus tersebut adalah.... a. 600 m³ b m³. 800 m³ d. 100 m³ e m³ 7. Sebuah berkas partikel radioaktif diukur jangka waktu hidupnya. Didapat bahwa seara rata-rata partikel itu hidup selama x10-6 detik, sesudah itu partikel berubah menjadi partikel lain. Bila partikel itu diam tidak bergerak dalam laboratorium, umurnya hanya 0,75x10-8 detik. Berapakah keepatan partikel dalam berkas itu? a. 0,97 b. 0,667. 0,87

30 d. 0,54 e. 0,74 8. Perbandingan kontraksi Lorentz dari sebuah batang yang bergerak 0,8 dengan yang bergerak 0,6. a. : 1 b. 1 : 3. 1 : d. 3 : 1 e. 3 : 4 9. Keepatan sebuah benda yang memiliki energi sebesar 53 kali energi benda dalam keadaan diamnya adalah.... a. 5 b d. e Menurut Einstein benda yang mengalami gerak dengan keepatan mendekati keepatan ahaya menurut kerangka auan di luar benda itu akan mengalami : 11.) penyusutan panjang.) pertambahan massa 33.) pertambahan massa jenis 44.) perubahan energi Pernyataan yang benar adalah.... a. (1) dan (3) b. (), (3) dan (4). () dan (4) d. (1), (), (3) dan (4) e. (1), () dan (3) Soal-Soal Essay Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!

31 1. Sebuah pesawat angkasa bergerak dengan keepatan 0,5 terhadap pengamat yang diam. Pesawat angkasa ke-dua bergerak dengan keepatan 0,5 relatif terhadap pesawat yang pertama. Berapa keepatan pesawat ke-dua menurut pengamat yang diam?. Seseorang yang bergerak dengan laju 0,8 melihat orang yang memungut sebuah jam. Menurut pengamatannya orang itu memungut jam dalam tempo 10 detik. Berapa lama waktu itu dirasakan oleh orang yang memungut jam? 3. A dan B berumur 5 tahun. Pada usia tersebut A berkelana dengan pesawat antariksa ke suatu planet diluar tata surya kita. A kembali ke bumi tepat ketika B berusia 35 tahun. Jika keepatan pesawat antariksa 0,98, berapakah umur B menurut pengamatan A? 4. Sebuah benda dalam keadaan diam massanya 1 kg. Berapakah massa benda itu jika bergerak dengan keepatan 0,4? 5. Berapa Joule dan berapa ev sesuai dengan massa : a. 1 gram b. 1 satuan massa atom. 6. Benda yang panjangnya 100 m diamati oleh pengamat yang bergerak sejajar dengan panjang kawat dan dengan laju.10 5 km/s. Berapakah panjang benda itu menurut pengamatan orang yang bergerak? 7. Seorang antariksawan dari dalam pesawatnya melihat pesawat lain bergerak dengan keepatan 0,4 mendekati pesawatnya. Pesawat itu dilihat dari bumi bergerak dengan keepatan 0,5. Menurut Eisntein berapa keepatan pesawat yang dinaiki antariksawan tersebut bila diamati dari bumi. 8. Hitunglah keepatan sebuah partikel yang mempunyai energi kinetik 1 energi 3 diamnya. 9. Sebuah pesawat ruang angkasa A berkeepatan 0.5 melihat kebelakang terdapat pesawat ruang angkasa B dengan keepatan relatif 0,3 menuju ke arahnya. Hitunglah keepatan pesawat ruang angkasa B menurut pengamat yang diam di bumi. 10. Sebuah pesawat ruang angkasa A berkeepatan 0,6 dari ekornya ditembakkan ke belakang sebuah sinar laser dengan keepatan relatif 0,3. Hitunglah keepatan sinar laser menurut pengamat yang diam di bumi.

32 11. Dua buah pesawat ruang angkasa berkejar-kejaran. Pesawat A berkeepatan 0,6 sedangkan di belakangnya terdapat pesawat B dengan keepatan 0,5 menembakkan sebuah rudal dengan keepatan 0,5 ke arah pesawat A, dan meleset di samping pesawat A, hitnglah keepatan relatif rudal terhadap pesawat A ketika tepat berada di samping pesawat A 1. Si kembar A melakukan perjalanan pulang-pergi dengan kelajuan 0,6 ke suatu bintang yang berjarak 1 tahun ahaya, sedangkan si kembar B tinggal di bumi, masing-masing saling mengirimkan sinyal setiap satu tahun menurut perhitungan masing-masing. Berapa banyak sinyal yang dikirim A selama perjalanan? 13. Sebuah benda bermassa 4 ton ketika bergerak massanya menjadi 5 ton. Hitunglah momentum linier menurut teori relatiitas. 14. Sebuah benda dengan panjang 100 m bergerak searah panjangnya, sehingga mempunyai energi kinetik /3 kali energi diamnya, Hitunglah panjang benda tersebut ketika bergerak diamati oleh seorang yang diam. 15. Pesawat antariksa bergerak dengan keepatan 0,4 terhadap bumi. Dari dalam pesawat ditembakkan peluru dengan keepatan 0,6 terhadap bumi searah pesawat. Berapa keepatan peluru terhadap pesawat? 16. Pesawat ruang angkasa dengan keepatan sejajar permukaan bumi, melepaskan pulsa ahaya ke arah depan. Menurut pengukuran pengamat di bumi, berapa keepatan pulsa tersebut? 17. Pasangan anak kembar berumur 1 tahun ketika salah seorang bepergian ke ruang angkasa dengan pesawat berkeepatan tinggi dan konstan. Pada saat kembali ke bumi ia merasa berumur 18 tahun, sedangkan saudaranya yang tinggal di bumi merasa berumur 30 tahun. Jika adalah keepatan ahaya di ruang hampa, maka tentukan keepatan pesawat! 18. Dua wahana antariksa saling mendekati. Jika keepatan masing-masing 0,6 relatif terhadap bumi, berapakah keepatan keduanya relatif terhadap yang lain? 19. Berapa epatkah batang meteran bergerak relatif terhadap Anda dalam arah yang sejajar dengan meteran tersebut agar panjangnya sebagaimana yang Anda ukur sama dengan 50 m? 0. Wahana antariksa berangkat dari bumi menuju bintang Alfa Centauri, yang 4 tahun-ahaya jauhnya. Wahana antariksa ini bergerak pada 0,8. Berapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sana (a) sebagaimana yang diukur di bumi dan (b) sebagaimana yang diukur oleh awak wahana antariksa tersebut?

33 1. Berapa epatkah muon harus bergerak agar umur rata-ratanya 46 μdetik jika umur rata-rata pada keadaan diam μdetik?. Sebuah elektron bergerak dengan keepatan 0,8. Berapakah energi total dan energi kinetik elektron? ( m e = 9 x kg). 3. Dalam keadaan diam massa sebuah elektron 9,11 x kg. Dengan keepatan berapa massa elektron akan menjadi dua kali lipat? 4. Sebuah pesawat antariksa bergerak seara relatiistik dan pada suatu saat energi kinetiknya adalah 1/1 kali energi diamnya. Berapakah laju pesawat saat itu? 5. Setiap detik di matahari terjadi perubahan 4 x 10 9 kg materi menjadi energi radiasi. Jika laju ahaya di akum 3 x 10 8 m/s, hitung daya yang dipanarkan oleh matahari? 6. Retno berangkat ke suatu bintang yang jaraknya 9 tahun ahaya. Pesawat berangkat dengan keepatan 0,9 dan segera kembali ke bumi. (a) menurut Arga di bumi berapa lama perjalanan retno? (b) Jika Retno berangkat tahun 005, menurut Arga tahun berapa Retno akan tiba kembali ke bumi? () menurut Retno di pesawat itu berapa lama perjalanan ini? 7. Sebuah pesawat antariksa A, meninggalkan bumi menuju bulan dengan keepatan 0,8 relatif terhadap bumi. Pesawat lain B, berangkat dari bulan menuju bumi dengan keepatan 0,4 relatif terhadap bulan( bumi dan bulan berada dalam kerangka yang sama). Tentukan : (a) keepatan pesawat B terhadap bumi (b) keepatan pesawat A relatif terhadap B () keepatan pesawat B relatif terhadap A. 8. Daya yang dipanarkan matahari ke bumi adalah 1,5 x watt ( joule/sekon). Hitung massa materi matahari yang hilang ( berubah jadi energi) dalam satu hari!

RELATIVITAS. B. Pendahuluan

RELATIVITAS. B. Pendahuluan RELATIVITAS A. Tujuan Pembelajaran 1. Memahami pentingnya kerangka auan. Menyebutkan dua postulat Einstein 3. Menjelaskan transformasi Lorentz 4. Menjelaskan konsekuensi transformasi Lorentz yaitu : dilatasi

Lebih terperinci

BAB 26. RELATIVITAS EINSTEIN

BAB 26. RELATIVITAS EINSTEIN DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 BAB 6. RELATIVITAS EINSTEIN... 6.1 Gerak Relatif di Fisika Klasik... 6. Keepatan Cahaya dan Postulat Einstein... 6.3 Delatasi Waktu dan Panjang...5 6.4 Quis 6...11 1 BAB 6. RELATIVITAS

Lebih terperinci

CHAPTER ii GERAK RELATIV

CHAPTER ii GERAK RELATIV CHAPTER ii GERAK RELATIV Mekanika Newton gagal menjelaskan fenomena gerak dengan keepatan tinggi mendekati keepatan ahaya. Contoh pada perobaan yang dilakukan dengan memberikan beda potensial yang sangat

Lebih terperinci

BAB RELATIVITAS. Htung kecepatan rudal pada Contoh 10.1 berdasarkan relativitas Einstein.

BAB RELATIVITAS. Htung kecepatan rudal pada Contoh 10.1 berdasarkan relativitas Einstein. BAB RELATIVITAS Contoh. Sebuah pesawat antariksa bergerak dengan kelajuan,5. Seorang awak dalam pesawat tersebut menembakkan sebuah rudal dengan kelajuan,35 searah dengan gerak pesawat. Berapa keepatan

Lebih terperinci

BAB 8 Teori Relativitas Khusus

BAB 8 Teori Relativitas Khusus Berkelas BAB 8 Teori Relativitas Khusus Standar Kompetensi: Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam paradigma fisika modern. Kompetensi

Lebih terperinci

RELATIVITAS KHUSUS EINSTEIN

RELATIVITAS KHUSUS EINSTEIN ELATIVITAS KHUSUS EINSTEIN OLEH STEVANUS AIANTO PECOBAAN MOLY & MICHELSON AZAZ ELATIVITAS KHUSUS ELATIVITAS KECEPATAN DILATASI WAKTU PENGUANGAN PANJANG MASSA ENEGI I. STEVANUS AIANTO 1 PECOBAAN MOLY DAN

Lebih terperinci

Relativitas Khusus Prinsip Relativitas (Kelajuan Cahaya) Eksperimen Michelson & Morley Postulat Relativitas Khusus Konsekuensi Relativitas Khusus

Relativitas Khusus Prinsip Relativitas (Kelajuan Cahaya) Eksperimen Michelson & Morley Postulat Relativitas Khusus Konsekuensi Relativitas Khusus RELATIVITAS Relativitas Khusus Prinsip Relativitas (Kelajuan Cahaya) Eksperimen Michelson & Morley Postulat Relativitas Khusus Konsekuensi Relativitas Khusus Transformasi Galileo Transformasi Lorentz Momentum

Lebih terperinci

FISIKA SET 9 RELATIVITAS EINSTEIN DAN INTI ATOM DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA A. RELATIVITAS KHUSUS. a. Relativitas kecepatan

FISIKA SET 9 RELATIVITAS EINSTEIN DAN INTI ATOM DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA A. RELATIVITAS KHUSUS. a. Relativitas kecepatan 9 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA FISIKA SET 9 RELATIVITAS EINSTEIN DAN INTI ATOM A. RELATIVITAS KHUSUS Teori relatiitas khusus didasarkan pada postulat Einstein, yakni:. Pertama, hukum

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran Kelas / Semester : SMA Negeri 16 Surabaya : Fisika : XII IA / (Dua) Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit ( 4 Jam Pelajaran ) Standar Kompetensi: 9.

Lebih terperinci

Bab 1. Teori Relativitas Khusus

Bab 1. Teori Relativitas Khusus Bab. Teori Relatiitas Khusus. PENDAHULUAN Sebuah benda dikatakan:. Bergerak relatif terhadap benda lain jika dalam selang waktu tertentu kedudukan relatif benda tersebut berubah.. Tidak bergerak jika kedudukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 27/01/2014. Gerak bersifat relatif. Gerak relatif/semu. Nurun Nayiroh, M. Si. Gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya

PENDAHULUAN 27/01/2014. Gerak bersifat relatif. Gerak relatif/semu. Nurun Nayiroh, M. Si. Gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya Pertemuan Ke- Nurun Nayiroh, M. Si Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Postulat Einstein Ayat-ayat al-qur an tentang Relativitas Relativitas Al-Kindi Konsekuensi Postulat Einstein Momentum & Massa relativistik

Lebih terperinci

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB FISIKA MODERN Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB 1 MANFAAT KULIAH Memberikan pemahaman tentang fenomena alam yang tidak dapat dijelaskan melalui fisika klasik Fenomena alam yang berkaitan

Lebih terperinci

EINSTEIN DAN TEORI RELATIVITAS

EINSTEIN DAN TEORI RELATIVITAS EINSTEIN DAN TEORI RELATIVITAS Freddy Permana Zen, M.Sc., D.Sc. Laboratorium Fisika Teoretik, THEPI Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG I. PENDAHULUAN Fisika awal abad

Lebih terperinci

KEMBAR IDENTIK TAPI USIA TAK SAMA

KEMBAR IDENTIK TAPI USIA TAK SAMA KEMBAR IDENTIK TAPI USIA TAK SAMA Nuril Tsalits Uswatun Nafilah Program Studi Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya Abstrak Jurnal ini membahas mengenai postulat pertama pada

Lebih terperinci

Bahan Minggu XV Tema : Pengantar teori relativitas umum Materi :

Bahan Minggu XV Tema : Pengantar teori relativitas umum Materi : Bahan Minggu XV Tema : Pengantar teori relativitas umum Materi : Teori Relativitas Umum Sebelum teori Relativitas Umum (TRU) diperkenalkan oleh Einstein pada tahun 1915, orang mengenal sedikitnya tiga

Lebih terperinci

Relativitas khusus (Einstein) 1 TEORI RELATIVITAS KHUSUS.

Relativitas khusus (Einstein) 1 TEORI RELATIVITAS KHUSUS. elatiitas khusus (Einstein) TEOI ELATIITAS KHUSUS. Teori gelobang Huygens telah ebuat asalah yang harus eperoleh penyelesaian, yakni tentang ediu yang erabatkan ahaya. Lazi disebut eter. Pada tahun 887

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 1 Doc. Name: AR12FIS01UAS Version: 2016-09 halaman 1 01. Sebuah bola lampu yang berdaya 120 watt meradiasikan gelombang elektromagnetik ke segala arah dengan sama

Lebih terperinci

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 NAMA : KELAS : SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 1. Sebuah partikel mula-mula dmemiliki posisi Kemudian, partikel berpindah menempati posisi partikel tersebut adalah...

Lebih terperinci

Bab 2 Konsep Relativitas

Bab 2 Konsep Relativitas Bab 2 Konsep Relativitas 2.1 Deskripsi Teori relativitas memeriksa bagaimana pengukuran kuantitas fisis bergantung pada pengamat seperti juga pada peristiwa yang diamati. Dari relativitas muncul mekanika

Lebih terperinci

BAB 1 : MASSA, ENERGI, RUANG, DAN WAKTU

BAB 1 : MASSA, ENERGI, RUANG, DAN WAKTU BAB 1 : MASSA, ENERGI, RUANG, DAN WAKTU A. Pengertian Dasar Setiap hari kita melihat berbagai macam hal di lingkungan sekitar. Ada banyak hal yang bisa diamati. Misalnya jenis kendaraan yang melintas di

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 25/02/2014. Gerak bersifat relatif. Gerak relatif/semu. Nurun Nayiroh, M. Si. Gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya

PENDAHULUAN 25/02/2014. Gerak bersifat relatif. Gerak relatif/semu. Nurun Nayiroh, M. Si. Gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya Pertemuan Ke- Nurun Nayiroh, M. Si Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Postulat Einstein Ayat-ayat al-qur an tentang Relativitas Relativitas Al-Kindi Konsekuensi Postulat Einstein Momentum & Massa relativistik

Lebih terperinci

Pertanyaan Final (rebutan)

Pertanyaan Final (rebutan) Pertanyaan Final (rebutan) 1. Seseorang menjatuhkan diri dari atas atap sebuah gedung bertingkat yang cukup tinggi sambil menggenggam sebuah pensil. Setelah jatuh selama 2 sekon orang itu terkejut karena

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005 2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika

Lebih terperinci

Prinsip relativtas (pestulat pertama): Hukum-hukum fisika adalah sma untuk setiap kerangka acuan

Prinsip relativtas (pestulat pertama): Hukum-hukum fisika adalah sma untuk setiap kerangka acuan Konsep teori relativitas Teori relativitas khusus Einstein-tingkah laku benda yang terlokalisasi dalam kerangka acuan inersia, umumnya hanya berlaku pada kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Transforasi

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2017 Fisika

UN SMA IPA 2017 Fisika UN SMA IPA 2017 Fisika Soal UN SMA 2017 - Fisika Halaman 1 01. Dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan sebagai berikut: Selisih tebal kedua pelat besi tersebut

Lebih terperinci

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

BAB MOMENTUM DAN IMPULS BAB MOMENTUM DAN IMPULS I. SOAL PILIHAN GANDA 0. Dalam sistem SI, satuan momentum adalah..... A. N s - B. J s - C. W s - D. N s E. J s 02. Momentum adalah.... A. Besaran vektor dengan satuan kg m B. Besaran

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B 1. Gaya Gravitasi antara dua benda bermassa 4 kg dan 10 kg yang terpisah sejauh 4 meter A. 2,072 x N B. 1,668 x N C. 1,675 x N D. 1,679 x N E. 2,072 x N 2. Kuat medan gravitasi pada permukaan bumi setara

Lebih terperinci

MOMENTUM LINEAR DAN IMPULS MOMENTUM LINEAR DAN IMPULS

MOMENTUM LINEAR DAN IMPULS MOMENTUM LINEAR DAN IMPULS 5 MOMENTUM LINEAR DAN IMPULS Setelah mempelajari materi "Momentum Linear dan Impuls" diharapkan Anda dapat merumuskan konsep impuls dan momentum, keterkaitan antarkeduanya serta aplikasinya dalam kehidupan.

Lebih terperinci

BAB V HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

BAB V HUKUM NEWTON TENTANG GERAK BAB V HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Ilmuwan yang sangat berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya dan gerak adalah Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton mengemukakan tiga buah hukumnya yang dikenal

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kelas FISIKA Persiapan UAS - Latihan Soal Doc. Name: K3ARFIS0UAS Version : 205-02 halaman 0. Jika sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r= 5t 2 +, maka kecepatan rata -rata antara

Lebih terperinci

Albert Einstein and the Theory of Relativity

Albert Einstein and the Theory of Relativity Albert Einstein and the Theory of Relativity 1 KU1101 Konsep Pengembangan Ilmu Pengetahuan Bab 07 Great Idea: Semua pengamat, tidak peduli apa kerangka referensinya, mengamati hukum alam yang sama 1. Pendahuluan

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1 SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1 1. Terhadap koordinat x horizontal dan y vertikal, sebuah benda yang bergerak mengikuti gerak peluru mempunyai komponen-komponen

Lebih terperinci

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari

Lebih terperinci

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di  dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education 01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di daerah sinar ultraviolet. Manakah peristiwa yang akan terjadi jika sinar-x ditembakkan ke permukaan logam seng? (A) tidak ada elektron

Lebih terperinci

BAB III GERAK LURUS. Gambar 3.1 Sistem koordinat kartesius

BAB III GERAK LURUS. Gambar 3.1 Sistem koordinat kartesius BAB III GERAK LURUS Pada bab ini kita akan mempelajari tentang kinematika. Kinematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerak tanpa memperhatikan penyebab timbulnya gerak. Sedangkan ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

Latihan Soal Gerak pada Benda dan Kunci No Soal Jawaban 1 Perhatikan gambar di bawah ini!

Latihan Soal Gerak pada Benda dan Kunci No Soal Jawaban 1 Perhatikan gambar di bawah ini! Latihan Soal Gerak pada Benda dan Kunci No Soal Jawaban 1 Perhatikan gambar di bawah ini! Gambarlah resultan gaya pada ketiga balok di atas! 2 Perhatikan gambar di bawah ini! a. Berapakah jarak yang ditempuh

Lebih terperinci

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN Kumpulan Soal Latihan UN UNIT FISIKA MODERN Radiasi Benda Hitam 1. Suatu benda hitam pada suhu 27 0 C memancarkan energi sekitar 100 J/s. Benda hitam tersebut dipanasi sehingga suhunya menjadi 327 0 C.

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Genap Halaman 1 01. Dalam getaran harmonik, percepatan getaran... (A) selalu sebanding dengan simpangannya (B) tidak bergantung

Lebih terperinci

SMA/MA PROGRAM STUDI IPA/MIPA FISIKA

SMA/MA PROGRAM STUDI IPA/MIPA FISIKA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 UTAMA SMA/MA PROGRAM STUDI IPA/MIPA FISIKA Kamis, 13 April 2017 (10.30 12.30) de publishing 082331014657 1. Dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 2 Doc. Name: AR12FIS02UAS Version : 2016-09 halaman 1 01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di daerah sinar ultraviolet. Manakah peristiwa

Lebih terperinci

1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori

1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori A. ENERGI Energi berasal dari bahasa Yunani energia yang berarti kegiatan atau aktivitas. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha / kerja. Dalam satuan SI, energi dinyatakan dalam Joule (J). satuan

Lebih terperinci

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

D. 80,28 cm² E. 80,80cm² 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN

MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN Mata Kuliah Dosen Pengampu : FISIKA TEKNIK : Ari Dwi Nur Indriawan M.Pd. Di Susun Oleh : Nama : Edi Susanto NIM : 5202415018 Rombel : 01 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL SMA/MA

UJIAN NASIONAL SMA/MA UJIAN NASIONAL SMA/MA Tahun Pelajaran 200/20 Mata Pelajaran Program Studi : FISIKA (D3) : IPA MATA PELAJARAN Hari/Tanggal : Kamis, 2 April 20 Jam : 08.00 0.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas

Lebih terperinci

Makalah Fisika Modern. Pembuktian keberadaan Postulat Relativitas Khusus Einstein. Dosen pengampu : Dr.Parlindungan Sinaga, M.Si

Makalah Fisika Modern. Pembuktian keberadaan Postulat Relativitas Khusus Einstein. Dosen pengampu : Dr.Parlindungan Sinaga, M.Si Makalah Fisika Modern Pembuktian keberadaan Postulat Relativitas Khusus Einstein Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Modern Dosen pengampu : Dr.Parlindungan Sinaga, M.Si Disusun

Lebih terperinci

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO i FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO Departemen Fisika Universitas Airlangga, Surabaya E-mail address, P. Carlson: i an cakep@yahoo.co.id URL: http://www.rosyidadrianto.wordpress.com Puji

Lebih terperinci

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI TES STANDARISASI MUTU KELAS XI. Sebuah partikel bergerak lurus dari keadaan diam dengan persamaan x = t t + ; x dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan partikel pada t = 5 sekon adalah ms -. A. 6 B. 55

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1 A. 5, 22 mm B. 5, 72 mm C. 6, 22 mm D. 6, 70 mm E. 6,72 mm 5 25 20 2. Dua buah vektor masing-masing 5 N dan 12 N. Resultan kedua

Lebih terperinci

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI. Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM :

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI. Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM : BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM : 1201437 Prodi : Pendidikan Fisika (R) JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Home» fisika» Momentum dan Impuls - Materi Fisika Dasar MOMENTUM DAN IMPULS - MATERI FISIKA DASAR

Home» fisika» Momentum dan Impuls - Materi Fisika Dasar MOMENTUM DAN IMPULS - MATERI FISIKA DASAR Home Biologi Fisika Kimia Geografi Matematika Makalah Berita Ilmuan Home» fisika» Momentum dan Impuls - Materi Fisika Dasar MOMENTUM DAN IMPULS - MATERI FISIKA DASAR faisal 2 Comments fisika Rabu, 26 Agustus

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 MOMENTUM DAN IMPULS. K e l a s A. MOMENTUM

FIsika KTSP & K-13 MOMENTUM DAN IMPULS. K e l a s A. MOMENTUM KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI MOMENTUM DAN IMPULS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami konsep momentum dan impuls.. Mengetahui hubungan

Lebih terperinci

4 m. 4 m. 1. Rumus dimensi momentum adalah. (A) MLT 2 (B) ML 1 T 1 (C) MLT 1 (D) ML 2 T 2 (E) ML 1 T 1

4 m. 4 m. 1. Rumus dimensi momentum adalah. (A) MLT 2 (B) ML 1 T 1 (C) MLT 1 (D) ML 2 T 2 (E) ML 1 T 1 1. umus dimensi momentum adalah. (A) MLT 2 (B) ML 1 T 1 (C) MLT 1 (D) ML 2 T 2 (E) ML 1 T 1 2. 4 m 4 m 7. Sebuah kotak yang massanya 10 kg, mula-mula diam kemudian bergerak turun pada bidang miring yang

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2008 Fisika

UN SMA IPA 2008 Fisika UN SMA IPA 008 Fisika Kode Soal P67 Doc. Version : 0-06 halaman 0. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar Tebal pelat logam adalah... (A) 4,8 mm (B) 4,90 mm (C) 4,96 mm (D) 4,98

Lebih terperinci

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik BAB 5 USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan Anda mampu menganalisis, menginterpretasikan dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan konsep usaha,

Lebih terperinci

UM UGM 2017 Fisika. Soal

UM UGM 2017 Fisika. Soal UM UGM 07 Fisika Soal Doc. Name: UMUGM07FIS999 Version: 07- Halaman 0. Pada planet A yang berbentuk bola dibuat terowongan lurus dari permukaan planet A yang menembus pusat planet dan berujung di permukaan

Lebih terperinci

Prediksi 1 UN SMA IPA Fisika

Prediksi 1 UN SMA IPA Fisika Prediksi UN SMA IPA Fisika Kode Soal Doc. Version : 0-06 halaman 0. Dari hasil pengukuran luas sebuah lempeng baja tipis, diperoleh, panjang = 5,65 cm dan lebar 0,5 cm. Berdasarkan pada angka penting maka

Lebih terperinci

C20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut.

C20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut. 1 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut. Rentang hasil pengkuran diameter di atas yang memungkinkan adalah. A. 5,3 cm sampai dengan 5,35 cm

Lebih terperinci

PENGETAHUAN (C1) SYARIFAH RAISA Reguler A Tugas Evaluasi

PENGETAHUAN (C1) SYARIFAH RAISA Reguler A Tugas Evaluasi SYARIFAH RAISA 1006103030009 Reguler A Tugas Evaluasi PENGETAHUAN (C1) Pengetahuan adalah aspek yang paling dasar dalam taksonomi Bloom. Sering kali disebut juga aspek ingatan (recall). Contoh soal yang

Lebih terperinci

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1. Pendahuluan BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti Alam. Karena itu Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya

Lebih terperinci

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. MATA KULIAH : FISIKA DASAR TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. POKOK BAHASAN: Pendahuluan Fisika, Pengukuran Dan Pengenalan Vektor

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2008

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2008 1. Untuk mengukur tebal sebuah balok kayu digunakan jangka sorong seperti gambar. Tebal balok kayu adalah... A. 0,31 cm D. 0,55 cm B. 0,40 cm E. 0,60 cm C. 0,50 cm Perhatikan gambar di atas! Dari gambar

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Gerak Relatif 03/09/2014 TEORI RELATIVITAS KHUSUS. Nurun Nayiroh, M. Si

PENDAHULUAN. Gerak Relatif 03/09/2014 TEORI RELATIVITAS KHUSUS. Nurun Nayiroh, M. Si 03/09/014 Pertemuan Ke- TEORI RELATIVITAS KHUSUS Nurun Nayiroh, M. Si Fisika Modern Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Postulat Einstein Ayat-ayat al-qur an tentang Relativitas Relativitas Al-Kindi Konsekuensi

Lebih terperinci

BAB VI Usaha dan Energi

BAB VI Usaha dan Energi BAB VI Usaha dan Energi 6.. Usaha Pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah mengerahkan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai. Dalam fisika usaha adalah apa yang dihasilkan gaya ketika gaya

Lebih terperinci

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya. Dinamika Page 1/11 Gaya Termasuk Vektor DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya. GAYA TERMASUK VEKTOR, penjumlahan gaya = penjumlahan

Lebih terperinci

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN Kumpulan Soal Latihan UN UNIT MEKANIKA Pengukuran, Besaran & Vektor 1. Besaran yang dimensinya ML -1 T -2 adalah... A. Gaya B. Tekanan C. Energi D. Momentum E. Percepatan 2. Besar tetapan Planck adalah

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA

Mata Pelajaran : FISIKA Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/ Program : XII IPA Waktu : 90 menit Petunjuk Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban yang tersedia (LJK)! 1. Hasil pengukuran tebal meja menggunakan

Lebih terperinci

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM A. Menjelaskan hubungan usaha dengan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari dan menentukan besaran-besaran terkait. 1. Sebuah meja massanya 10 kg mula-mula

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993 SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Peluru ditembakkan condong ke atas dengan

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Program Studi : Fisika : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 24 April 2008 Jam : 08.00 0.00 PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN)

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2008 Fisika

UN SMA IPA 2008 Fisika UN SMA IPA 2008 Fisika Kode Soal P67 Doc. Name: UNSMAIPA2008FISP67 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar Tebal pelat logam adalah... (A) 4,85

Lebih terperinci

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20 PREDIKSI UN FISIKA 2013 1. Perhatikan gambar berikut Hasil pengukuran yang bernar adalah. a. 1,23 cm b. 1,23 mm c. 1,52mm d. 1,73 cm e. 1,73 mm* 2. Panjang dan lebar lempeng logam diukur dengan jangka

Lebih terperinci

NAMA : NO PRESENSI/ KELAS : SOAL ULANGAN HARIAN IPA Gerak pada Benda

NAMA : NO PRESENSI/ KELAS : SOAL ULANGAN HARIAN IPA Gerak pada Benda NAMA : NO PRESENSI/ KELAS : SOAL ULANGAN HARIAN IPA Gerak pada Benda I. Pilihan ganda Berilah tanda silang pada pilihan jawaban yang menurutmu tepat. Setiap nomor yang benar menghasilkan poin 1. Berdoalah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA UNIERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA Bahan Ajar 6: Teori Relativitas (Minggu ke 10) FISIKA DASAR II Semester /3 sks/mff 101 Oleh Muhammad Farhani Rosyid Dengan dana BOPTN P3-UGM tahun anggaran

Lebih terperinci

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 1 BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap benda sama dengan nol apabila arah gaya dengan perpindahan benda membentuk sudut sebesar. A. 0 B. 5 C. 60

Lebih terperinci

Pilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum

Pilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum Pilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Sebuah mobil bermassa 2.000 kg sedang bergerak dengan kecepatan

Lebih terperinci

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber:

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber: Gejala Gelombang B a b B a b 1 gejala gelombang Sumber: www.alam-leoniko.or.id Jika kalian pergi ke pantai maka akan melihat ombak air laut. Ombak itu berupa puncak dan lembah dari getaran air laut yang

Lebih terperinci

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI BIDANG FISIKA Waktu : 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

1. Di bawah ini adalah pengukuran panjang benda dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran ini sebaiknya dilaporkan sebagai...

1. Di bawah ini adalah pengukuran panjang benda dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran ini sebaiknya dilaporkan sebagai... 1. Di bawah ini adalah pengukuran panjang benda dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran ini sebaiknya dilaporkan sebagai... A. (0, ± 0,01) cm B. (0, ± 0,01) cm. (0,5 ± 0,005) cm D. (0,0 ± 0,005)

Lebih terperinci

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N 1. Sebuah lempeng besi tipis, tebalnya diukur dengan menggunakan mikrometer skrup. Skala bacaan hasil pengukurannya ditunjukkan pada gambar berikut. Hasilnya adalah... A. 3,11 mm B. 3,15 mm C. 3,61 mm

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version:

Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version: SBMPTN 2015 Fisika Kode Soal Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version: 2015-09 halaman 1 16. Posisi benda yang bergerak sebagai fungsi parabolik ditunjukkan pada gambar. Pada saat t 1 benda. (A) bergerak dengan

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA Waktu: 120 menit. Laju (m/s)

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA Waktu: 120 menit. Laju (m/s) SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA Waktu: 120 menit A. SOAL PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Sebuah mobil bergerak lurus dengan laju ditunjukkan oleh grafik di samping.

Lebih terperinci

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. 1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA ANTIRMD KLAS 11 FISIKA Persiapan UAS 1 Fisika Doc. Name: AR11FIS01UAS Version : 016-08 halaman 1 01. Jika sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r = 5t + 1, maka kecepatan rata-rata antara t

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang

Lebih terperinci

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini.

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini. 1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini. 1 Diameter maksimum dari pengukuran benda di atas adalah. A. 2,199 cm B. 2,275 cm C. 2,285 cm D. 2,320 cm E. 2,375 cm 2.

Lebih terperinci

MOMENTUM DAN IMPULS MOMENTUM DAN IMPULS. Pengertian Momentum dan Impuls

MOMENTUM DAN IMPULS MOMENTUM DAN IMPULS. Pengertian Momentum dan Impuls Pengertian Momentum dan Impuls MOMENTUM DAN IMPULS Momentum dimiliki oleh benda yang bergerak. Momentum adalah kecenderungan benda yang bergerak untuk melanjutkan gerakannya pada kelajuan yang konstan.

Lebih terperinci

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

BAB 4 USAHA DAN ENERGI 113 BAB 4 USAHA DAN ENERGI Sumber: Serway dan Jewett, Physics for Scientists and Engineers, 6 th edition, 2004 Energi merupakan konsep yang sangat penting, dan pemahaman terhadap energi merupakan salah

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 (SOAL NO )

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 (SOAL NO ) PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 (SOAL NO. 11 20) 11. Sebuah benda berbentuk balok dicelupkan dalam cairan A yang massa jenisnya 900 kg/m 3 ternyata 3 1 bagiannya

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Fisika

Antiremed Kelas 11 Fisika Antiremed Kelas 11 Fisika Usaha dan Energi - Latihan Campuran Halaman 1 01. Pernyataan berikut ini dapat digunakan untuk memperbesar energi potensial suatu benda, yaitu... (A) memperkecil kecepatan benda

Lebih terperinci

Copyright all right reserved

Copyright  all right reserved Latihan Soal UN Paket C 2011 Program IP Mata Ujian : Fisika Jumlah Soal : 20 1. Pembacaan jangka sorong berikut ini (bukan dalam skala sesungguhnya) serta banyaknya angka penting adalah. 10 cm 11 () 10,22

Lebih terperinci

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. SNMPTN 2011 FISIKA Kode Soal 999 Doc. Name: SNMPTN2011FIS999 Version: 2012-10 halaman 1 01. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. Percepatan ketika mobil bergerak semakin

Lebih terperinci

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

Pelatihan Ulangan Semester Gasal Pelatihan Ulangan Semester Gasal A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, d, atau e di dalam buku tugas Anda!. Perhatikan gambar di samping! Jarak yang ditempuh benda setelah bergerak

Lebih terperinci