Albert Einstein and the Theory of Relativity
|
|
- Ida Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Albert Einstein and the Theory of Relativity 1 KU1101 Konsep Pengembangan Ilmu Pengetahuan Bab 07 Great Idea: Semua pengamat, tidak peduli apa kerangka referensinya, mengamati hukum alam yang sama
2 1. Pendahuluan Outline 2. Teori Relativitas Khusus 3. Teori Relativitas Umum 2
3 1. Pendahuluan 3
4 Relativitas Dalam Ruang? 4 Ketika anda sedang naik kendaraan, siapa yang bergerak, anda atau tiang listrik di tepi jalan? Ketika anda mengukur kemiringan jalan dengan penggaris, mana yang lebih tepat dibandingkan dengan orang mengukur dengan theodolit? Seberapa tinggi meja di rumah ketika anda berusia 2 tahun dengan sekarang anda telah berusia 19 tahun?
5 Kerangka Referensi Kerangka referensi adalah lingkungan fisik sekitar dari mana kita mengamati atau mengukur dunia sekitar kita. Pengamat dari dua kerangka referensi yang berbeda boleh jadi memberikan gambaran yang berbeda dari sebuah kejadian yang sama 5
6 Peristiwa Yang Sama Dari Dua Kerangka Referensi 6
7 Peristiwa Yang Sama Dari Dua Kerangka Referensi 7 Kedua pengamat mengamati event yang sama, tapi memberikan mendeskripsikan yang berbeda. Keduanya benar relatif terhadap kerangka referensinya masing-masing. Pertanyaan: Apakah ini berarti kita hidup di dunia yang tidak ada hukum yang tetap? Jawab: Tidak! Kedua pengamatan mungkin memberikan deskripsi lintasan koin yang berbeda, tapi keduanya sepakat bahwa dalam masingmasing kerangka referensinya, hukum gerak Newton dan hukum gravitasi Newton berlaku.
8 Hukum Gerak Newton Hukum Gerak Newton: 8 1. Inersial (benda diam atau bergerak dengan kecepatan konstan) 2. Dinamika 3. Aksi = - Reaksi
9 Gravitasi Hukum Gravitasi Newton: 9 F = G M 1M 2 r 2 G = 6, N m 2 /kg 2 Massa M 1 Massa M 2 Jarak r
10 Hukum Coulomb: Listrik Dan Magnet 10 F = k q 1q 2 r 2 k = 8, N m 2 /C 2 Muatan q 1 Muatan q 2 Jarak r
11 Persamaan Maxwell 11 Mengatur perilaku medan listrik dan medan magnet. Menyatakan medan listrik yang berubah terhadap waktu akan menghasilkan medan magnet, demikian juga medan magnet yang berubah terhadap waktu juga akan menghasilkan medan listrik.
12 Persamaan Maxwell Meramalkan bahwa kecepatan gelombang EM adalah konstan, c 12 c = 1 μ 0 ε 0 = m s 0 : permeabilitas vakum / konstanta magnet: ukuran kemampuan material untuk mendukung terbentuknya medan magnetik di dalam material tersebut 0 : permitivitas vakum / konstanta listrik: ukuran hambatan yang dihadapi ketika terbentuknya medan listrik
13 Kontradiksi Fundamental Hukum Newton & Persamaan Maxwell Dalam kereta yang bergerak maju dengan kecepatan x, seseorang melemparkan bola dengan kecepatan y a. Searah gerak kereta b. Berlawanan arah gerak kereta Bagi pengamat yang berada di luar kereta, berapa kecepatan bola?
14 Kontradiksi Fundamental Hukum Newton & Persamaan Maxwell 2. Dalam kereta yang bergerak maju dengan kecepatan x, seseorang menyorotkan senter a. Searah gerak kereta b. Berlawanan arah gerak kereta 14 Bagi pengamat yang berada di luar kereta, berapa kecepatan foton dari senter?
15 Einstein & Solusi 15 Albert Einstein memikirkan hal ini, dan menyadari bahwa ada tiga kemungkinan solusinya: 1. Hukum alam tidak sama dalam semua kerangka referensi (ide yang tidak bisa diterima Einstein atas dasar filosofi); atau, 2. Persamaan Maxwell bisa saja salah, dan kecepatan cahaya bergantung pada kecepatan sumber cahaya (meskipun ada begitu banyak eksperimen yang mendukung persamaanpersamaan tersebut); atau, 3. Intuisi kita tentang penjumlahan kecepatan bisa jadi salah. Einstein memfokuskan dirinya pada kemungkinan ketiga
16 Prinsip Relativitas Ide bahwa hukum alam adalah sama untuk semua kerangka referensi, disebut prinsip relativitas, dan bisa diformulasikan sebagai berikut: 16 Setiap pengamat haruslah mengalami hukum-hukum alam yang sama. Prinsip relativitas adalah asumsi sentral dari teori relativitas Einstein Dibalik pernyataan prinsip relativitas yang terlihat sederhana, tersembunyi pandangan tentang alam semesta yang aneh tapi juga indah. Einstein banyak menghabiskan waktunya didekade pertama abad 20 untuk mengerti konsekuensinya.
17 Relativitas Einstein 17 Eintein mengembangkan relativitas dalam dua bagian: Relativitas Khusus Berurusan dengan semua kerangka referensi yang bergerak seragam relatif satu sama lainnya. Atau kerangka referensi yang tidak mengalami akselerasi Relativitas Umum Berurusan dengan semua kerangka referensi baik yang mengalami akselerasi satu sama lain, maupun yang tidak
18 2. Teori Relativitas Khusus 18
19 Teori Relativitas Khusus 1905 Percobaan Michelson dan Morley (1887) Kecepatan cahaya c konstan, tidak bergantung pengamat yang mengukur dari kerangka acuan inersia. Karena informasi disampaikan melalui gelombang elektromagnetik dengan kecepatan cahaya c, maka segala pengukuran harus dibandingkan dengan c, apalagi jika pengukur bergerak dengan kecepatan tinggi, mendekati kecepatan cahaya. 19
20 Postulat Relativitas Kecepatan cahaya c tetap, tidak bergantung kerangka acuan yang inersial. Hukum fisika tidak berubah (invarian) terhadap kerangka acuan inersia 20
21 Roket bergerak dengan kecepatan v Cermin B Relativitas Waktu (Dilasi Waktu) 21 Cahaya D v Cermin A Δt 0 Pengamat di roket mengukur pantulan cahaya dalam waktu Δt 0
22 Relativitas Waktu (Dilasi Waktu) 22 B B B L D A A v t A Δt Pengamat di Bumi mengukur pantulan cahaya dalam waktu Δt
23 Relativitas Waktu (Dilasi Waktu) 23 Pengamat di roket: waktu yang diperlukan cahaya dari (0) t 0 = 2D c A B A Pengamat di Bumi: waktu yang diperlukan cahaya dari (1) t = 2L c L = 1 2 cδt A B A (2) L 2 = 1 2 v t 2 + D 2 = 1 2 v t c t 0 2 = 1 2 c t 2
24 Relativitas Waktu (Dilasi Waktu) 24 Sehingga persamaan (0), (1) dan (2): Δt = Δt 0 1 v c 2 = γδt 0 > Δt 0 t: waktu relatif t 0 : waktu wajar (proper time) Faktor Lorentz: γ = 1 1 v c Faktor Lorentz > 1, karena v < c, Pengukuran waktu bersifat relatif, bergantung pengamat (pada kerangka acuan inersial) yang mengukurnya 2
25 Waktu Paruh Muon 25 Di laboratorium (pengamat diam terhadap muon) Δt 0 : Muon diproduksi dan meluruh menjadi setengah jumlah muon yang diproduksi = 2, s Δt: Muon diproduksi dari sinar kosmis (di luar angkasa) dan bergerak dengan kecepatan v = 0,9994 c, sehingga v/c = 0,9994 Muon
26 Waktu Paruh Muon 26 1 γ = 1 v = ,9994 = 28,87 2 c Sehingga Δt = γδt 0 = 28,87 2, s = 63, s Jadi waktu paruh muon dari sinar kosmis menjadi lebih besar dibandingkan dengan di laboratorium. Dengan kata lain, waktu relatif t bergerak lebih lambat dibanding waktu wajar t 0
27 Akibat lain: Waktu Paruh Muon 27 Peristiwa atau kejadian yang diamati serentak pada suatu kerangka acuan, bisa menjadi tidak serentak jika diamati oleh kerangka acuan yang lain
28 Relativitas Ruang (Kontraksi Lorentz) Orang di Bumi: Jarak Bumi Neptunus = L 0 Jika kecepatan v, waktu tempuh: Δt = L 0 v 28 L 0 = v Δt v Bumi L 0 Neptunus
29 Relativitas Ruang (Kontraksi Lorentz) 29 Orang di roket: Jarak Bumi Neptunus = L Waktu tempuh: sehingga Δt o = L v L = v Δt 0 L 0 L = vδt vδt 0 = Δt Δt 0 = γ L 0 = γl atau L = 1 v c 2 L0 < L 0
30 Apa Konsekuensinya? Pada contoh di atas, kita ambil kesimpulan berikut: Diukur oleh orang di Bumi, jarak tempuh cahaya adalah cδt 0 2 Diukur oleh orang di dalam pesawat, jarak tempuh cahaya adalah cδt 2 Δx 2 tanda minus di atas adalah yang membuat jarak invarian Sehingga jarak tempuh cahaya di dalam pesawat dan di Bumi adalah sama (invarian) cδt 2 Δx 2 = vδt cδt 2 0 vδt 2 = cδt
31 Newton: Ruang relatif Waktu mutlak Ruang Dalam Teori Relativistik Jarak (secara umum): Δs 2 = Δx 2 + Δy 2 + Δz 2 Δt 2 = 0 31 Einstein: Ruang relatif Waktu relatif Jarak (secara umum): Δs 2 = cδt 2 Δx 2 Δy 2 Δz 2
32 Ruang Dalam Teori Relativistik Diagram Ruang-Waktu dalam relativitas Einstein (di gambar 1 koordinat waktu dan 1 koordinat ruang) ( s) 2 > 0 (Time-like) V<c 32 ( s) 2 = 0 (Null-like) V=c Ruang x ( s) 2 < 0 (Space-like) V>c Waktu ct Diambil koordinat y=z=0
33 Twin Paradox 33 Ada dua orang saudara kembar berumur 20 tahun, Dino dan Fikri. Keduanya membawa jam yang telah di sinkronisasi (serentak). Dino pergi ke planet X (jarak 10 tahun cahaya) dengan pesawat kecepatan v = 0,5 c. Setelah sampai di planet X, Dino ingin pulang ke Bumi. Ketika kembali ke Bumi, Dino mendapati kembarannya Fikri berumur 60 tahun (umurnya bertambah 40 tahun), sedangkan umur Dino bertambah 34,6 tahun. Apa yang terjadi? Bukankah sebaliknya pun terjadi? Paradoks?
34 Pembahasan Twin Paradox Kerangka acuan Fikri dan Dino tidak simetris. Dino bergerak dari satu kerangka acuan (inersial) ke kerangka acuan (inersial) yang lain, sedangkan Fikri tetap pada kerangka acuan yang sama. Dino TIDAK berada dalam kerangka acuan inersial yang sama, berubah-ubah sedangkan Fikri SELALU berada dalam kerangka acuan inersial yang sama. Akibatnya, Fikri dapat menggunakan dilasi waktu, tetapi Dino tidak. Jadi tidak ada paradoks pada twin paradoxs! 34 Fikri Bumi Dino
35 Diagram Ruang Waktu Untuk Twin Paradox 35 Fikri: Dino: Δτ ABC = Δt = 40 taun C Δτ ADC = 1 c cδt 2 Δx 2 B D = 1 cδt c 2 vδt 2 = Δt 1 v c 2 < Δt A = ,5 2 = 34,6 taun
36 Diagram Ruang Waktu Untuk Twin Paradox 36 Umur Fikri bertambah t = 40 tahun (20 tahun cahaya/0,5 c), sehingga menjadi ( ) = 60 tahun. Karena Dino tidak dapat menggunakan dilasi waktu, maka pertambahan umur Dino adalah t 0 Δt = γδt 0 ; γ = 1 1 0,5c c 2 = 1,15; Δt 0 = 40 1,15 = 34,6 Jadi umur Dino menjadi ( ,6) tahun = 54,6 tahun
37 Relativitas Massa 37 Selain relativitas waktu dan relativitas ruang, Eintein menunjukkan juga relativitas massa sebagai konsekuensi dari teori relativitas Massa: M(v=0) = M 0 M(v) = M 0 M 0 disebut sebagai massa diam
38 Massa - Energi Einstein berhasil menunjukkan bahwa jumlah energi yang terkandung dalam massa adalah sebesar massa tersebut dikali dengan sebuah konstanta E = mc 2 38 Semua objek memiliki energi diam (sebagai tambahan dari energi kinetik dan energi petensial)
39 Reaksi Fisi Nuklir Inti Uranium: U Rb + Cs n Uranium Rubidium Cessium neutron diam bergerak ΔM = M u M Rb + M Cs + M n = 2, kg
40 Reaksi Fisi Nuklir 40 Energi disintegrasi pada proses fisi E = ( M)c 2 = 264, J Untuk tiap 1 kg Uranium E = 1, MeV, ekivalen dengan daya listrik = 7, kwh (kilowatt hour) dapat menyalakan lampu listrik 100 Watt selama 8500 tahun Aplikasi Reaktor Nuklir Bom Nuklir
41 Reaksi Fusi Nuklir Pembentukan molekul air H 2 O dari inti Hidrogen dan inti Oksigen: 2H + 1O H 2 0 Energi yang dilepaskan pada pembentukan 1 gram air: E = ( M)c 2 = 16 kj Terjadi reaksi fusi di Matahari dan bintangbintang Bom hidrogen 41
42 3. Teori Relativitas Umum 42
43 43 Gaya gravitasi adalah yang paling lemah diantara 4 gaya (interaksi) dasar. Sebagai contoh, perbandingan besar gaya gravitasi dengan gaya coulomb antara dua buah proton: F grav = G m p 2 maka F grav Teori Relativitas Umum (1915) r 2 ; F Coulomb = k e2 r 2 2 = Gm p F Coulomb ke 2 = F grav = F Coulomb m p = 1, kg, e = 1, C Berlaku di seluruh alam semesta, tidak dapat ditiadakan
44 Teori Relativitas Umum (1915) 44
45 Prinsip Ekivalensi 45 Hukum 2 Newton: F = m Inersial a Hukum Gravitasi Newton: F grav = G m gravm G M r 2 = m grav r 2 = m grav g
46 a Prinsip Ekivalensi 46 Bola Daun Bumi Bola dan daun jatuh dengan percepatan yang sama, a = g m Inersial = m grav Prinsip Ekivalensi g
47 Prinsip ekivalensi m Inersial = m grav. Massa bergerak (cahaya), bukan massa diam, m diam = 0 = foton (cahaya) Prinsip Ekivalensi 47 a Cahaya melengkung Bumi Cahaya jatuh atau melengkung atau ditarik oleh bumi
48 Defleksi Cahaya 48 Sudut defleksi (deflection angle) = Matahari Lengkungan lintasan cahaya = Distribusi massa matahari Bumi Pada saat gerhana matahari di Afrika (1919), diamati deflection angle Δ = 1,75 menit busur Cahaya melengkung disekitar benda bermassa atau cahaya mengikuti lintasan lengkung Disekitar benda bermassa terjadi lengkungan ruang waktu (Persamaan Medan Einstein)
49 Gerhana Matahari Total Bintang-bintang yang digunakan Eddington untuk menguji Relativitas Umum, lewat defleksi cahaya.
50 Mengukur Foton (Cahaya) Jatuh 50 A: Sumber foton, frekuensi f A H = 50 m Foton: B: Detektor foton, frekuensi f B E = m Inersial c 2 = f m Inersial = E f = c2 c 2
51 Hukum Kekekalan Energi Energi di A: E kinetik + E potensial = f A + m grav g = f A + m Inersial g H = f A + f A c 2 51 g H Energi di B: E kinetik + E potensial = f b
52 Hukum Kekekalan Energi 52 Energi di A = Energi di B f B = f A + f A c 2 g H f B f A = Δf g H = f A f A c 2 = 9,8 m s2 50 m m s 1 2 = 5, Diukur oleh R.V. Pond C. A. Rebka, Phys. Rev. Lett. 4:337 (1960)
53 Presesi Perihelion Merkurius 53 Perihelion Planet Merkurius diamati mengalami presesi. Urbain Le Verrier menggunakan data pengamatan dan menemukan orbit Merkurius bergeser 43 /tahun (1,2 /abad) Planet Merkurius, planet paling dekat Matahari, sehingga mengalami efek lengkungan ruangwaktu yang lebih besar dibandingkan Bumi
54 Lubang Hitam (Black Hole) Bintang yang bermassa besar mengakhiri hidupnya dengan menjadi black hole. Karena rapat massa black hole sangat besar, maka cahaya yang dipancarkan keluar akan ditarik kembali oleh black hole (lengkungan ruang waktu disekitar black hole tertutup). 54 Di pusat galaksi (supermassive black hole) Cygnus X1
55 Untuk menentukan posisi di permukaan Bumi digunakan satelit Saat ini, ada 24 satelit yang mengorbit Bumi untuk menjalankan tugas GPS 55 Dari relativitas khusus, koreksi masalah keserentakan (simultan) sebesar 1 2 The Global Positioning System (GPS) v satelit c Dari relativitas umum, koreksi karena hadirnya medan gravitasi bumi sebesar GM Bumi R satelit c 2 2
56 The Global Positioning System (GPS) 56 Jika diambil: R satelit 2, km 4,2R Bumi v satelit 3,9km/s dan v satelit maka koreksi di atas menjadi c 1, v satelit c 2 0,84 nano GM Bumi R satelit c2 1,6 nano Koreksi ini nampak kecil. Tetapi untuk aplikasi GPS, yang sinyalnya bergerak dengan kecepatan sejauh 30 cm setiap nanodetik, sangatlah signifikan. Ini berarti dalam 6 nanodetik, melesetnya posisi akibat teori relativitas sejauh 2 meter.
57 Terima Kasih 57
EINSTEIN DAN TEORI RELATIVITAS
EINSTEIN DAN TEORI RELATIVITAS Freddy Permana Zen, M.Sc., D.Sc. Laboratorium Fisika Teoretik, THEPI Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG I. PENDAHULUAN Fisika awal abad
Lebih terperinciRelativitas Khusus Prinsip Relativitas (Kelajuan Cahaya) Eksperimen Michelson & Morley Postulat Relativitas Khusus Konsekuensi Relativitas Khusus
RELATIVITAS Relativitas Khusus Prinsip Relativitas (Kelajuan Cahaya) Eksperimen Michelson & Morley Postulat Relativitas Khusus Konsekuensi Relativitas Khusus Transformasi Galileo Transformasi Lorentz Momentum
Lebih terperinciBahan Minggu XV Tema : Pengantar teori relativitas umum Materi :
Bahan Minggu XV Tema : Pengantar teori relativitas umum Materi : Teori Relativitas Umum Sebelum teori Relativitas Umum (TRU) diperkenalkan oleh Einstein pada tahun 1915, orang mengenal sedikitnya tiga
Lebih terperinciBAB 8 Teori Relativitas Khusus
Berkelas BAB 8 Teori Relativitas Khusus Standar Kompetensi: Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam paradigma fisika modern. Kompetensi
Lebih terperinciTeori Relativitas Khusus
Teori Relativitas Khusus Agus Suroso (agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung agussuroso102.wordpress.com 18 April 2017 Agus Suroso (FTETI-ITB)
Lebih terperinciRELATIVITAS. B. Pendahuluan
RELATIVITAS A. Tujuan Pembelajaran 1. Memahami pentingnya kerangka auan. Menyebutkan dua postulat Einstein 3. Menjelaskan transformasi Lorentz 4. Menjelaskan konsekuensi transformasi Lorentz yaitu : dilatasi
Lebih terperinciTeori Relativitas Khusus
Teori Relativitas Khusus Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung agussuroso102.wordpress.com, agussuroso@fi.itb.ac.id 19 April 2017 Daftar Isi 1 Relativitas,
Lebih terperinciFISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB
FISIKA MODERN Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB 1 MANFAAT KULIAH Memberikan pemahaman tentang fenomena alam yang tidak dapat dijelaskan melalui fisika klasik Fenomena alam yang berkaitan
Lebih terperinciPrinsip relativtas (pestulat pertama): Hukum-hukum fisika adalah sma untuk setiap kerangka acuan
Konsep teori relativitas Teori relativitas khusus Einstein-tingkah laku benda yang terlokalisasi dalam kerangka acuan inersia, umumnya hanya berlaku pada kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Transforasi
Lebih terperinciFISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN
Kumpulan Soal Latihan UN UNIT FISIKA MODERN Radiasi Benda Hitam 1. Suatu benda hitam pada suhu 27 0 C memancarkan energi sekitar 100 J/s. Benda hitam tersebut dipanasi sehingga suhunya menjadi 327 0 C.
Lebih terperinciSOAL LATIHAN PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 PEKAN VIII
SOAL LATIHAN PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 PEKAN VIII 1. Tumbukan dan peluruhan partikel relativistik Bagian A. Proton dan antiproton Sebuah antiproton dengan energi kinetik = 1,00 GeV menabrak proton
Lebih terperinciBab 2 Konsep Relativitas
Bab 2 Konsep Relativitas 2.1 Deskripsi Teori relativitas memeriksa bagaimana pengukuran kuantitas fisis bergantung pada pengamat seperti juga pada peristiwa yang diamati. Dari relativitas muncul mekanika
Lebih terperinciMomen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi)
Gerak Rotasi Momen Inersia Terdapat perbedaan yang penting antara masa inersia dan momen inersia Massa inersia adalah ukuran kemalasan suatu benda untuk mengubah keadaan gerak translasi nya (karena pengaruh
Lebih terperinciUM UGM 2017 Fisika. Soal
UM UGM 07 Fisika Soal Doc. Name: UMUGM07FIS999 Version: 07- Halaman 0. Pada planet A yang berbentuk bola dibuat terowongan lurus dari permukaan planet A yang menembus pusat planet dan berujung di permukaan
Lebih terperinciBAB VI Usaha dan Energi
BAB VI Usaha dan Energi 6.. Usaha Pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah mengerahkan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai. Dalam fisika usaha adalah apa yang dihasilkan gaya ketika gaya
Lebih terperinciBenda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B
1. Gaya Gravitasi antara dua benda bermassa 4 kg dan 10 kg yang terpisah sejauh 4 meter A. 2,072 x N B. 1,668 x N C. 1,675 x N D. 1,679 x N E. 2,072 x N 2. Kuat medan gravitasi pada permukaan bumi setara
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 2 Doc. Name: AR12FIS02UAS Version : 2016-09 halaman 1 01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di daerah sinar ultraviolet. Manakah peristiwa
Lebih terperinciSOAL LATIHAN PG IPA: ENERGI, USAHA, & DAYA 1. Energi yang dipunyai benda karena letaknya disebut... 2. Usaha yang dilakukan gaya 10 newton terhadap benda 20 kg supaya benda berpindah sejauh 5 meter adalah...
Lebih terperinciPRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN : Analisis Lintasan Foton Dalam Ruang-Waktu Schwarzschild
Analisis Lintasan Foton Dalam Ruang-Waktu Schwarzschild Urai astri lidya ningsih 1, Hasanuddin 1, Joko Sampurno 1, Azrul Azwar 1 1 Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas Tanjungpura; e-mail: nlidya14@yahoo.com
Lebih terperinciGAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik
GAYA GESEK (Rumus) Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik f = gaya gesek f s = gaya gesek statis f k = gaya gesek kinetik μ = koefisien gesekan μ s = koefisien gesekan statis μ k = koefisien gesekan
Lebih terperinciMakalah Fisika Modern. Pembuktian keberadaan Postulat Relativitas Khusus Einstein. Dosen pengampu : Dr.Parlindungan Sinaga, M.Si
Makalah Fisika Modern Pembuktian keberadaan Postulat Relativitas Khusus Einstein Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Modern Dosen pengampu : Dr.Parlindungan Sinaga, M.Si Disusun
Lebih terperinci3. Dari grafik di samping, pada saat t = 5 sekon, percepatannya adalah. a. 32 m/s 2 b. 28 m/s 2 c. 20 m/s 2 d. 12 m/s 2 e. 4 m/s 2
1 5 6 0 5 Pengukuran dengan jangka sorong ditunjuk- kan seperti gambar di atas Hasil pengukuran dan banyaknya angka penting adalah a 5,04 cm dan 3 angka penting b 5,4 cm dan angka penting c 5,40 cm dan
Lebih terperinciSOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005
2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat
Lebih terperinciBAHAN AJAR. Hubungan Usaha dengan Energi Potensial
BAHAN AJAR Hubungan Usaha dengan Energi Potensial Untuk bertahan hidup kita membutuhkan energi yang diperoleh dari makanan. Setiap kendaraan membutuhkan energi untuk bergerak dan energi itu diperoleh dari
Lebih terperinciPR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)
PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18
Lebih terperinciMateri dan Soal : USAHA DAN ENERGI
Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI Energi didefinisikan sebagai besaran yang selalu kekal. Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 1 Doc. Name: AR12FIS01UAS Version: 2016-09 halaman 1 01. Sebuah bola lampu yang berdaya 120 watt meradiasikan gelombang elektromagnetik ke segala arah dengan sama
Lebih terperinciKEMBAR IDENTIK TAPI USIA TAK SAMA
KEMBAR IDENTIK TAPI USIA TAK SAMA Nuril Tsalits Uswatun Nafilah Program Studi Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya Abstrak Jurnal ini membahas mengenai postulat pertama pada
Lebih terperinciLATIHAN UJIAN NASIONAL
LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka
Lebih terperinciPertanyaan Final (rebutan)
Pertanyaan Final (rebutan) 1. Seseorang menjatuhkan diri dari atas atap sebuah gedung bertingkat yang cukup tinggi sambil menggenggam sebuah pensil. Setelah jatuh selama 2 sekon orang itu terkejut karena
Lebih terperinci2. Tiga buah gaya setitik tangkap, besar dan arahnya seperti pada gambar di bawah ini.
1. Bondan mengukur massa sebuah batu dengan menggunakan neraca Ohauss tiga lengan dengan skala terkecil 0,1 gram, skala hasil pengukurannya terlihat seperti gambar di bawah ini. Massa batu tersebut adalah.
Lebih terperinciTeori Relativitas Khusus
(agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung 12 April 2017 Materi 1 Relativitas, Galileo vs Einstein 2 Relativitas Simultanitas 3 Relativitas Waktu
Lebih terperinciD. 80,28 cm² E. 80,80cm²
1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat
Lebih terperinci1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:
USAHA DAN ENERGI 1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari: Kata usaha dalam pengertian sehari-hari ini tidak dapat dinyatakan dengan suatu angka atau ukuran dan tidak dapat pula dinyatakan
Lebih terperinciPRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal. 1-7 ISSN : Visualisasi Efek Relativistik Pada Gerak Planet
PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (13), Hal. 1-7 ISSN : 337-8 Visualisasi Efek Relativistik Pada Gerak Planet Nurul Asri 1, Hasanuddin 1, Joko Sampurno 1, Azrul Azwar 1 1 Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas
Lebih terperinciPREDIKSI 4. bergerak konstan selama 2 sekon. Grafik kecepatan terhadap t dari perjalanan orang tersebut yang benar adalah..
PREDIKSI 4 1. Perhatikan gambar hasil pengukuran tebal balok kayu dengan menggunakan Jangka Sorong dibawah ini. Hasil pengukuran tebal yang diperoleh adalah... A. 5,09 cm B. 5,19 cm C. 5,20 cm D. 5,29
Lebih terperinciUN SMA IPA 2008 Fisika
UN SMA IPA 008 Fisika Kode Soal P67 Doc. Version : 0-06 halaman 0. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar Tebal pelat logam adalah... (A) 4,8 mm (B) 4,90 mm (C) 4,96 mm (D) 4,98
Lebih terperinciBAB USAHA DAN ENERGI
BAB USAHA DAN ENERGI. Seorang anak mengangkat sebuah kopor dengan gaya 60 N. Hitunglah usaha yang telah dilakukan anak tersebut ketika: (a anak tersebut diam di tempat sambail menyangga kopor di atas kepalanya.
Lebih terperinciMATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM
MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Program Studi : Fisika : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 24 April 2008 Jam : 08.00 0.00 PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN)
Lebih terperinciJika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu
A. TEORI SINGKAT A.1. TEORI SINGKAT OSILASI Osilasi adalah gerakan bolak balik di sekitar suatu titik kesetimbangan. Ada osilasi yang memenuhi hubungan sederhana dan dinamakan gerak harmonik sederhana.
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN SEKOLAH (2011/2012) Sman 8 pekanbaru
KISI-KISI UJIN SEKOLH (2011/2012) Sman 8 pekanbaru 1. Perhatikan gambar berikut. 5 6 7 Tentukan bacaan dari jangka sorong 0 Skala nonius 2. tentukan hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup seperti gambar
Lebih terperinciSatuan Besaran dalam Astronomi. Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB
Satuan Besaran dalam Astronomi Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB Kompetensi Dasar X.3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsipprinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian dan aturan angka penting) X.4.1 Menyajikan
Lebih terperinciUN SMA IPA 2008 Fisika
UN SMA IPA 008 Fisika Kode Soal P44 Doc. Name: UNSMAIPA008FISP44 Doc. Version : 011-06 halaman 1 01. Berikut ini disajikan diagram vektor F 1 dan F! Persamaan yang tepat untuk resultan R = adalah... (A)
Lebih terperinciUSAHA DAN ENERGI 1 USAHA DAN ENERGI. Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya.
USAHA DAN ENERGI 1 U S A H A USAHA DAN ENERGI Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya. Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh sebesar W, yaitu W = F
Lebih terperinciFisika Umum suyoso Hukum Newton HUKUM NEWTON
HUKUM EWTO Hukun ewton menghubungkan percepatan sebuah benda dengan massanya dan gaya-gaya yang bekerja padanya. Ada tiga hukum ewton tentang gerak, yaitu Hukum I ewton, Hukum II ewton, dan Hukum III ewton.
Lebih terperinci1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini.
1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini. 1 Diameter maksimum dari pengukuran benda di atas adalah. A. 2,199 cm B. 2,275 cm C. 2,285 cm D. 2,320 cm E. 2,375 cm 2.
Lebih terperinci3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas
Soal Multiple Choise 1.(4 poin) Sebuah benda yang bergerak pada bidang dua dimensi mendapat gaya konstan. Setelah detik pertama, kelajuan benda menjadi 1/3 dari kelajuan awal benda. Dan setelah detik selanjutnya
Lebih terperinciFISIKA 2014 TIPE A. 30 o. t (s)
No FISIKA 2014 TIPE A SOAL 1 Sebuah benda titik dipengaruhi empat vektor gaya masing-masing 20 3 N mengapit sudut 30 o di atas sumbu X positif, 20 N mnegapit sudut 60 o di atas sumbu X negatif, 5 N pada
Lebih terperinci1. Wati mengukur panjang batang logam dengan menggunakan micrometer skrup seperti gambar di bawah ini.
1. Wati mengukur panjang batang logam dengan menggunakan micrometer skrup seperti gambar di bawah ini. 14 15 16 17 15 10 5 0 45 Panjang batang logam tersebut adalah.. 17,50 mm B. 17,05 mm C. 16,50 mm D.
Lebih terperinci1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori
A. ENERGI Energi berasal dari bahasa Yunani energia yang berarti kegiatan atau aktivitas. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha / kerja. Dalam satuan SI, energi dinyatakan dalam Joule (J). satuan
Lebih terperinciFISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.
1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan
Lebih terperinciSOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay
SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik
Lebih terperinciUN SMA IPA 2008 Fisika
UN SMA IPA 2008 Fisika Kode Soal P67 Doc. Name: UNSMAIPA2008FISP67 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar Tebal pelat logam adalah... (A) 4,85
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 204/205 Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII / IPA Paket : 0 Hari / Tanggal
Lebih terperinci2. Sebuah partikel bergerak lurus ke timur sejauh 3 cm kemudian belok ke utara dengan sudut 37 o dari arah timur sejauh 5 cm. Jika sin 37 o = 3 5
1 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut. Diameter minimum benda sebesar. A. 9,775 cm B. 9,778 cm C. 9,782 cm D. 9,785 cm E. 9,788 cm 2. Sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Upaya para fisikawan, khususnya fisikawan teoretik untuk mengungkap fenomena alam adalah dengan diajukannya berbagai macam model hukum alam berdasarkan
Lebih terperinciSOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2008
1. Untuk mengukur tebal sebuah balok kayu digunakan jangka sorong seperti gambar. Tebal balok kayu adalah... A. 0,31 cm D. 0,55 cm B. 0,40 cm E. 0,60 cm C. 0,50 cm Perhatikan gambar di atas! Dari gambar
Lebih terperinci1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.
1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1 A. 5, 22 mm B. 5, 72 mm C. 6, 22 mm D. 6, 70 mm E. 6,72 mm 5 25 20 2. Dua buah vektor masing-masing 5 N dan 12 N. Resultan kedua
Lebih terperinci1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran
1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran tersebut adalah.... A B. C D E 2. Sebuah perahu menyeberangi
Lebih terperinciSOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007
1. Suatu segi empat setelah diukur dengan menggunakan alat yang berbeda panjang 0,42 cm, lebar 0,5 cm. Maka luas segi empat tersebut dengan penulisan angka penting 2. adalah... A. 0,41 B. 0,21 C. 0,20
Lebih terperinciC20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut.
1 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut. Rentang hasil pengkuran diameter di atas yang memungkinkan adalah. A. 5,3 cm sampai dengan 5,35 cm
Lebih terperinciRELATIVITAS Arif hidayat
RELATIVITAS Arif hidayat Gerak suatu benda hanya berarti jika dipandang terhadap kerangka acuan tertentu. Tidak ada gerak yang mutlak, semua gerak bersifat relatif. Contohnya, seorang penumpang kereta
Lebih terperinciENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN
ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN Contoh: Bahan bakar minyak digunakan sebagai sumber energi untuk kendaraan bermotor. Proses Pertumbuhan Tanaman : Merupakan kumpulan dari berbagai aktivitas mulai dari
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1
SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1 1. Terhadap koordinat x horizontal dan y vertikal, sebuah benda yang bergerak mengikuti gerak peluru mempunyai komponen-komponen
Lebih terperinciFisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003
Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari
Lebih terperinciPendahuluan. Setelah mempelajari bab 1 ini, mahasiswa diharapkan
1 Pendahuluan Tujuan perkuliahan Setelah mempelajari bab 1 ini, mahasiswa diharapkan 1. Mengetahui gambaran perkuliahan. Mengerti konsep dari satuan alamiah dan satuan-satuan dalam fisika partikel 1.1.
Lebih terperinciENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN
ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN Contoh: Bahan bakar minyak digunakan sebagai sumber energi untuk kendaraan bermotor. Proses Pertumbuhan Tanaman : Merupakan kumpulan
Lebih terperinciUJIAN AKHIR NASIONAL (UAN) SMA Hari :... Tanggal :.../.../2008. Mulai :... Selesai :...
UJIAN AKHIR NASIONAL (UAN) SMA 2008 Mata Pelajaran : F I S I K A Hari :... Tanggal :.../.../2008 Mulai :... Selesai :... Lamanya Jumlah soal : 120 menit : 45 butir PETUNJUK UMUM: 1. Berdoalah sebelum mengerjakan
Lebih terperinciSOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009
SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 Mata Pelajaran : IPA - Fisika 1. Perhatikan tabel berikut! No. Nama Besaran Satuan Alat Ukur 1. Panjang kilometer Mistar 2. Massa kilogram Neraca 3. Waktu jam
Lebih terperinciFISIKA MODERN DAN FISIKA ATOM
MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-14 CAKUPAN MATERI 1. TEORI RELATIVITAS KHUSUS. EFEK FOTOLISTRIK 3. GELOMBANG DE BROGLIE 4. ATOM HIDROGEN 5. DIAGRAM
Lebih terperinciARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996
ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Kelompok besaran berikut yang merupakan besaran
Lebih terperinciPembahasan Soal Gravitasi Newton Fisika SMA Kelas X
Soal Gravitasi Newton Fisika SMA Kelas X http://gurumuda.net Contoh soal hukum gravitasi Newton Pelajari contoh soal hukum Newton tentang gravitasi lalu kerjakan soal hukum Newton tentang gravitasi. 1.
Lebih terperinciAntiremed Kelas 11 Fisika
Antiremed Kelas 11 Fisika Usaha dan Energi - Latihan Campuran Halaman 1 01. Pernyataan berikut ini dapat digunakan untuk memperbesar energi potensial suatu benda, yaitu... (A) memperkecil kecepatan benda
Lebih terperinciBenda akan berhenti setelah bergerak selama... A. 4 sekon B. 5 sekon C. 8 sekon D. 10 sekon E. 20 sekon
1. Perhatikan gambar pengukuran panjang balok di samping ini! Hasil pengukuran yang diperoleh adalah... A. 3,00 cm B. 3,04 cm C. 3,09 cm D. 3,19 cm E. 4,19 cm 2. Seorang anak berjalan lurus 10 meter ke.
Lebih terperinciKunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education
01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di daerah sinar ultraviolet. Manakah peristiwa yang akan terjadi jika sinar-x ditembakkan ke permukaan logam seng? (A) tidak ada elektron
Lebih terperinciPENDAHULUAN 27/01/2014. Gerak bersifat relatif. Gerak relatif/semu. Nurun Nayiroh, M. Si. Gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya
Pertemuan Ke- Nurun Nayiroh, M. Si Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Postulat Einstein Ayat-ayat al-qur an tentang Relativitas Relativitas Al-Kindi Konsekuensi Postulat Einstein Momentum & Massa relativistik
Lebih terperinciUJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!
SOAL UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! 2 cm 3 cm 0 5 10 Dari gambar dapat disimpulkan bahwa diameter
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1994
Fisika EBTANAS Tahun 1994 EBTANAS-94-01 Diantara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri dari besaran turunan saja adalah A. kuat arus, massa, gaya B. suhu, massa, volume C. waktu, momentum, percepatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Atom Pion Atom pion sama seperti atom hidrogen hanya elektron nya diganti menjadi sebuah pion negatif. Partikel ini telah diteliti sekitar empat puluh tahun yang lalu, tetapi
Lebih terperinciUji Kompetensi Semester 1
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t
Lebih terperinciSOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015 Bidang Astronomi Waktu : 150 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciK 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2
1. (25 poin) Dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H ditembakkan sebuah bola kecil bermassa m (Jari-jari R dapat dianggap jauh lebih kecil daripada H) dengan kecepatan awal horizontal v 0. Dua buah
Lebih terperinciUsaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik
BAB 5 USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan Anda mampu menganalisis, menginterpretasikan dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan konsep usaha,
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 204/205 Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII / IPA Paket : 03 Hari / Tanggal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan fisika teoritik melalui Teori Relativitas Umum (TRU) yang dikemukakan oleh Albert Einstein sudah sangat pesat dan cukup baik dalam mendeskripsikan ataupun memprediksi fenomena-fenomena
Lebih terperinciBAB 26. RELATIVITAS EINSTEIN
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 BAB 6. RELATIVITAS EINSTEIN... 6.1 Gerak Relatif di Fisika Klasik... 6. Keepatan Cahaya dan Postulat Einstein... 6.3 Delatasi Waktu dan Panjang...5 6.4 Quis 6...11 1 BAB 6. RELATIVITAS
Lebih terperinciPelatihan Ulangan Semester Gasal
Pelatihan Ulangan Semester Gasal A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, d, atau e di dalam buku tugas Anda!. Perhatikan gambar di samping! Jarak yang ditempuh benda setelah bergerak
Lebih terperinciBINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.
BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET Hani Nurbiantoro Santosa, PhD hanisantosa@gmail.com 2 BAB 1 PENDAHULUAN Atom, Interaksi Fundamental, Syarat Matematika, Syarat Fisika, Muatan Listrik, Gaya Listrik, Pengertian
Lebih terperinciBAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN
1.1. Pendahuluan BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti Alam. Karena itu Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya
Lebih terperinciUN SMA IPA 2011 Fisika
UN SMA IPA 2011 Fisika Kode Soal Doc. Name: UNSMAIPA2011FIS999 Doc. Version : 2012-12 halaman 1 1. Sebuah benda bergerak dengan lintasan seperti grafik berikut : Perpindahan yang dialami benda sebesar.
Lebih terperinciA. 5 B. 4 C. 3 Kunci : D Penyelesaian : D. 2 E. 1. Di titik 2 terjadi keseimbangan intriksi magnetik karena : B x = B y
1. x dan y adalah dua kawat yang dialiri arus sama, dengan arah menuju pembaca. Supaya tidak dipengaruhi oleh medan magnetik, sebuah kompas harus diletakkan di titik... A. 5 B. 4 C. 3 Kunci : D D. 2 E.
Lebih terperinci3. Sebuah sinar laser dipancarkan ke kolam yang airnya tenang seperti gambar
1. Pembacaan jangka sorong di samping yang benar adalah. cm a. 1,05 c. 2, 05 b. 1,45 d. 2, 35 2. Adi berangkat ke sekolah pukul 06.15. Jarak rumah Ardi dengan sekolah 1.8 km. Sekolah dimulai pukul 07.00.
Lebih terperincidan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor )
1. 2. Memahami prinsipprinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti, dan obyektif Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika
K13 evisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Doc. Name: K13A10FIS0PTS Version: 017-03 Halaman 1 01. Pada benda bermassa m, bekerja gaya F yang menimbulkan percepatan a. Jika gaya dijadikan
Lebih terperinciDoc. Name: SBMPTN2016FIS999 Version:
SBMPTN 2016 Fisika Latihan Soal Doc. Name: SBMPTN2016FIS999 Version: 2016-08 halaman 1 01. Sebuah bola ditembakkan dari tanah ke udara. Pada ketinggian 9,1 m komponen kecepatan bola dalam arah x adalah
Lebih terperinciPAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012
UJI COBA MATA PELAJARAN KELAS/PROGRAM ISIKA SMA www.rizky-catatanku.blogspot.com PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 : FISIKA : XII (Dua belas )/IPA HARI/TANGGAL :.2012
Lebih terperinciKISI KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KISI KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Mata Pelajaran : Fisika Kurikulum : KTSP Alokasi waktu : 120 menit Jenis Sekolah : Madrasah Aliyah Jumlah soal : 40 butir Penyusun : FARLIN
Lebih terperinciDoc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version:
SBMPTN 2015 Fisika Kode Soal Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version: 2015-09 halaman 1 16. Posisi benda yang bergerak sebagai fungsi parabolik ditunjukkan pada gambar. Pada saat t 1 benda. (A) bergerak dengan
Lebih terperinciLATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang
Lebih terperinciCHAPTER ii GERAK RELATIV
CHAPTER ii GERAK RELATIV Mekanika Newton gagal menjelaskan fenomena gerak dengan keepatan tinggi mendekati keepatan ahaya. Contoh pada perobaan yang dilakukan dengan memberikan beda potensial yang sangat
Lebih terperinci