SISTEM PENILAIAN DAN EVALUASI
|
|
- Yuliani Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kurikulum Institut Teknologi Sepuluh Nopember SISTEM PENILAIAN DAN EVALUASI Nurul Widiastuti, PhD
2 Nama : Nurul Widiastuti, PhD Pekerjaan: P3AI ITS ( ) Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kurikulum ITS (PPPK ITS) (2012-sekarang) Dosen di Jurusan Kimia FMIPA ITS Laboratorium Kimia Material dan Energi No. Hp: nurul_widiastuti@chem.its.ac.id
3 Pernahkah Anda melalukan penilaian?
4 Form Penilaian No. Kriteria Penilaian Bobot Skor 1 Pemaparan: Sistematika penyajian dan isi Kemutakhiran alat bantu Penggunaan bahsa yang baku Cara dan sikap presentasi Ketepatan waktu 20 Nilai (Bobot x Skor)
5 No. Kriteria Penilaian Bobot Skor Nilai (Bobot x Skor) 2 Gagasan: Kreatifitas gagasan (keunikan, manfaat dan dampak) Kelayakan implementasi 3 Diskusi: Tingkat pemahaman gagasan Kontribusi anggota tim 50 30
6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Peraturan Presiden Republik Indonesia No.8 Tahun 2012
7 Level 5 untuk D-III Menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas Memilih metode Menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum Memformulasikan penyelesaian masalah prosedural Mengelola kelompok kerja Menyusun laporan tertulis secara komprehensif Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok Level 6 untuk S-1 dan D-IV Mengaplikasikan bidang keahliannya Menyelesaikan masalah Mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. Aspek ksteral PT Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, Memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, Memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja organisasi
8 Metode pembelajaran di ITS Student Centered Learning (SCL) * Diskusi kelompok * Simulasi dan bermain peran * Pembelajaran berbasis projek * Pembelajaran berbasis pada problem * Pembelajaran berbasis pada konteks nyata * Studi kasus
9 Potensial Standar (V) Reaksi Reduksi Setengah Sel 2.87 F 2(g) + 2e - 2F - (aq) 1.51 MnO - 4 (aq) + 8H + (aq) + 5e - Mn 2+ (aq) + 4H 2 O (l) 1.36 Cl 2(g) + 2e - 2Cl - (aq) 1.33 Cr 2 O 2-7 ( (aq) + 14H + (aq) +6e - 2Cr 3+ (aq)+ 7H 2 O (l) 1.23 O 2(g) + 4H + (aq) + 4e - 2H 2 O (l) 1.06 Br 2(l) + 2e - 2Br - (aq) 0.96 NO - 3 (aq) + 4H + (aq) + 3e - NO (g) + 2H 2 O (l) 0.80 Ag + (aq) + e - Ag (s) Dry lab : Menghitung potensial sel 0.77 Fe 3+ (aq) + e - Fe 2+ (aq) 0.68 O 2(g) + 2H + (aq) + 2e - H 2 O 2(aq) 0.59 MnO - 4 (aq) + 2H 2 O (l) + 3e - MnO 2(s) + 4OH - (aq) 0.54 I 2(s) + 2e - 2I - (aq) 0.40 O 2(g) + 2H 2 O (l) + 4e - 4OH - (aq) 0.34 Cu 2+ (aq) + 2e - Cu (s) 0 2H + (aq) + 2e - H 2(g) Ni2+ (aq) + 2e - Ni (s) Fe 2+ (aq) + 2e - Fe (s) Zn 2+ (aq) + 2e - Zn (s) H 2 O (l) + 2e - H 2(g) + 2OH - (aq) Al 3+ (aq) + 3e - Al (s) Aplikasi : Mengukur potensial sel pada konkret Na + (aq) + e - Na (s) Li + (aq) + e - Li (s) 27
10 VIRTUAL LAB BATERAI LEMON DEMO PERCOBAAN 36 Chem e-car Taiwan 2010
11 Aktifitas Projek Buatlah baterai dari bahan-bahan yang ada didapur kita seperti buah lemon, kentang atau asam cuka. Kegiatan yang Anda lakukan ini dapat dibuat dalam kerja kelompok. Dokumentasikan projek yang Anda kerjakan ini dengan cara memfotonya dan/atau merekam dalam video. Bila tidak ada fasilitas kamera dan video, bawalah baterai lemon Anda untuk dipresentasikan dikelas. Dokumen projek yang harus dikumpulkan adalah: 1. Prinsip kerja baterai dan landasan teori 2. Prosedur pembuatan lemon baterai 3. Gunakan energi listrik yang dihasilkan dari baterai lemon untuk menjalankan kalkulator. 4. Tuliskan atau rekam pengalaman Anda dalam membuat baterai lemon ini terkait dengan pencapaian proses pembelajaran 5. Kumpulkan dalam file untuk kemudian didisplay di SHARE ITS dan kelas Untuk mengerjakan aktifitas projek baterai ini, Anda dapat melihat beberapa yang telah dilaporkan peneliti dan didemonstrasikan di beberapa video yang dipublikasikan online. Salah satunya dapat dilihat dengan link di: Make your own lemon battery di website Link :
12 Forum diskusi latihan soal
13
14
15 Perbedaan asesmen dan evaluasi Asesmen: Berisi umpan balik terhadap pengetahuan, keterampilan (skills), sikap (attitudes) dan hasil kerja dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja dan capaian pembelajaran Evaluasi: Menentukan tingkat kualitas dari kinerja atau luaran yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan
16
17 Asesmen alternatif Projek (Project), Investigasi atau penyelidikan (Investigation), Portofolio (Portofolio), Jurnal (Journal), Wawancara (Interview), Konferensi, dan Evaluasi diri oleh siswa (Self Evaluation). Mertler, dalam Classroom Assessment: A Practical Guide for Educators,
18 Bagaimana cara mendesain rubrik?
19 Prinsip-prinsip asesmen Valid Mendidik Berorientasi pada kompetensi Adil Terbuka Asesmen harus memberikan informasi yang akurat tentang hasil belajar peserta didik Berkesinambungan Menyeluruh Bermakna
20 Prinsip-prinsip asesmen Valid Mendidik Berorientasi pada kompetensi Adil Terbuka Berkesinambungan Menyeluruh Bermakna Asesmen harus memberikan sumbangan positif terhadap pencapaian belajar peserta didik. Hasil penilaian harus dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai penghargaan bagi siswa yang berhasil atau sebagai pemicu semangat belajar bagi yang kurang berhasil.
21 Prinsip-prinsip asesmen Valid Mendidik Berorientasi pada kompetensi Adil Terbuka Asesmen harus menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam kurikulum. Berkesinambungan Menyeluruh Bermakna
22 Prinsip-prinsip asesmen Valid Mendidik Berorientasi pada kompetensi Adil Terbuka Berkesinambungan Menyeluruh Bermakna Asesmen harus adil terhadap semua peserta didik dengan tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, bahasa, dan jender
23 Prinsip-prinsip asesmen Valid Mendidik Berorientasi pada kompetensi Adil Terbuka Berkesinambungan Menyeluruh Bermakna Kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi semua pihak (peserta didik, pengajar, institusi, orang tua, dan pihak lain yang terkait).
24 Prinsip-prinsip asesmen Valid Mendidik Berorientasi pada kompetensi Adil Terbuka Berkesinambungan Menyeluruh Bermakna Asesmen dilakukan secara berencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar peserta didik sebagai hasil kegiatan belajarnya.
25 Prinsip-prinsip asesmen Valid Mendidik Berorientasi pada kompetensi Adil Terbuka Berkesinambungan Menyeluruh Bermakna Asesmen dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan prosedur termasuk mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar peserta didik. Penilaian terhadap hasil belajar peserta didik meliputi pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), sikap dan nilai (afektif) yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
26 Prinsip-prinsip asesmen Valid Mendidik Berorientasi pada kompetensi Adil Terbuka Berkesinambungan Menyeluruh Bermakna Asesmen hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, berguna dan bisa ditindaklanjuti oleh semua pihak
27 Form Penilaian No. Kriteria Penilaian Bobot Skor 1 Pemaparan: Sistematika penyajian dan isi Kemutakhiran alat bantu Penggunaan bahsa yang baku Cara dan sikap presentasi Ketepatan waktu 20 Nilai (Bobot x Skor)
28 No. Kriteria Penilaian Bobot Skor Nilai (Bobot x Skor) 2 Gagasan: Kreatifitas gagasan (keunikan, manfaat dan dampak) Kelayakan implementasi 3 Diskusi: Tingkat pemahaman gagasan Kontribusi anggota tim 50 30
29 Kriteria Penilaian untuk Kegiatan Laboratorium Kriteria Kompetensi Tercapai Belum Tercapai Gagal Pertanyaan/ Tujuan Jurnal/ catatan Latar belakang sumber Prosedur Tujuan dari kegiatan laboratorium atau pertanyaan yang harus dijawab selama kegiatan di laboratorium harus diidentifikasi dan dinyatakan secara jelas. Jelas, akurat, ditulis tepat waktu. Sumber yang digunakan terpercaya dan dikutip dengan benar. Mahasiswa menerjemahkan kutipan yang diambil dengan bahasanya sendiri. Prosedur tertulis secara jelas. Setiap langkah tertata secara urut dan merupakan kalimat yang utuh. Tujuan dari kegiatan laboratorium atau pertanyaan yang harus dijawab selama kegiatan di laboiratorium teridentiikasi, namun tidak dinyatakan secara jelas Jelas, akurat, sesekali tepat waktu Beberapa sumber yang digunakan terpercaya dan dikutip dengan benar. Mahasiswa menerjemahkan kutipan yang diambil dengan bahasanya sendiri. Prosedur yang tercantum logis, namun langkahnya acak dan/atau tidak ditulis dalam kalimat yang utuh. Kegiatan laboratorium atau pertanyaan yang harus dijawab selama kegiatan di laboratorium teridentifikasi sebagian dan tidak dinyatakan secara jelas Sesekali tepat waktu, namun keakuratan masih dipertanyakan. Sumber yang digunakan sedikit dan dikutip dengan benar namun tidak terpercaya. Mahasiswa menerjemahkan kutipan yang diambil dengan bahasanya sendiri. Prosedur tercantum namun tidak logis dan sulit untuk diikuti. Tujuan dari kegiatan laboratorium dan pertanyaan yang harus dijawab selama kegiatan di laboratorium salah atau tidak relevan. Jarang menggunakan jurnal. Kutipan disalin secara langsung dan tidak ditulis dengan bahasanya sendiri dan/atau sumber yang dikutip salah. Prosedur tidak sesuai dengan langkah-langkah praktikum.
30 Kriteria Penilaian untuk Kegiatan Laboratorium Partisipasi Kriteria Kompetensi Tercapai Belum Tercapai Gagal Menggunakan waktu dengan baik dan fokus pada praktikum. Menggunakan waktu dengan baik. Sebagian besar waktu digunakan untuk fokus pada praktikum. Mengerjakan kegiatan laboratorium namun tidak menunjukkan minat terhadap kegiatan tersebut dan sesekali tidak fokus. Partisipasi sangat minim atau mahasiswa tidak berpartisipasi. Bahan Semua bahan dan peralatan yang digunakan dalam praktikum dipaparkan secara jelas dan benar. Hampir semua bahan dan peralatan yang digunakan dalam praktikum dipaparkan secara jelas dan benar. Sebagian besar bahan dan peralatan yang digunakan dalam praktikum dipaparkan secara benar. Banyak bahan yang tidak dipaparkan secara benar atau tidak dijelaskan semuanya. Keselamatan Prosedur keselamatan mendapat perhatian secara penuh. Proses persiapan, praktikum, dan tear-down tidak menimbulkan ancaman keselamatan bagi setiap orang. Laboratorium pada umumnya menggunakan prosedur keselamatan yang relevan. Set-up, percobaan dan teardown tidak menimbulkan ancaman keselamatan bagi setiap orang, namun salah satu prosedur perlu ditinjau ulang. Laboratorium menggunakan beberapa prosedur keselamatan yang relevan. Set-up, percobaan dan teardown tidak menimbulkan ancaman keselamatan bagi setiap orang, namun beberapa prosedur perlu ditinjau ulang. Prosedur keselamatan diabaikan dan/atau beberapa aspek praktikum menimbulkan ancaman keselamatan bagi mahasiswa atau orang lain.
31 Kriteria Penilaian untuk Kegiatan Laboratorium Kriteria Kompetensi Tercapai Belum Tercapai Gagal Rancangan praktikum Peniruan Data Kesalahan analisis Perhitungan Rancangn praktikum yang disusun dapat menguji hipotesis yang dinyatakan. Prosedur bisa ditiru. Langkah-langkahnya diuraiakan secara berurutan dan sangat memadai. Data dalam tabel dan/atau grafik mudah dilihat dan akurat. Grafik dan tabel diberi label dan judul. Kesalahan praktikum, kemungkinan akibat yang ditimbulkan dan cara untuk mengurangi kesalahan tersebut dibahas. Semua perhitungan ditampilkan, hasilnya benar dan diberi keterangan dengan tepat. Rancangan praktikum cukup untuk menguji hipotesis, tetapi masih terdapat pertanyaan yang belum terjawab. Prosedur bisa ditiru. Langkah-langkahnya diuraiakan secara berurutan dan sangat memadai. Data dalam tabel dan/atau grafik akurat. Grafik dan tabel diberi label dan judul. Kesalahan praktikum dan akibat yang ditimbulkan dibahas. Beberapa perhitungan ditampilkan, hasilnya benar dan deberi keterangan dengan tepat. Rancangan praktikum sesuai dengan hipotesis namun bukan merupakan suatu pengujian yang lengkap. Semua langkah diuraikan, namun tidak ada penjelasan secara rinci untuk meniru prosedur. Data ditampilkan secara akurat dalam tulisan, namun grafik atau tabel tidak ditampilkan. Kesalahan praktikum disebutkan. Beberapa perhitungan ditunjukkan dan hasil diberi keterangan dengan tepat. Rancangan praktikum tidak sesuai dengan hipotesis. Beberapa langkah tidak diuraikan dan tidak ada penjelasan secara rinci untuk meniru prosedur. Data tidak ditampilkan atau data tidak akurat. Tidak ada pembahasan tentang kesalahan praktikum. Tidak ada perhitungan yang ditunjukkan atau hasil tidak akurat atau tidak diberi keterangan.
32 Kriteria Penilaian untuk Kegiatan Laboratorium Kriteria Kompetensi Tercapai Belum Tercapai Gagal Konsep ilmiah Laporan menggambarkan pemahaman yang akurat dan menyeluruh tentang konsep-konsep ilmiah yang mendasari kegiatan di laboratorium. Laporan menggambarkan pemahaman yang akurat tentang konsep-konsep ilmiah yang paling mendasari kegiatan di laboratorium. Laporan menggambarkan sebagian kecil pemahaman konsep ilmiah yang mendasari kegiatan di laboratorium. Laporan menggambarkan pemahaman yang tidak akurat tentang konsepkonsep ilmiah yang mendasari kegiatan di laboratorium. Penampilan / Penataan Laporan diketik, diberi judul dan sub bab sehingga hasilnya terlihat teratur. Laporan ditulis tangan denga rapi, diberi judul dan sub bab sehingga hasilnya terlihat teratur. Laporan diketik atau ditulis tangan dengan rapi, namun tidak tertata dengan baik. Laporan ditulis tangan, tidak rapi, melebihi batas, ada bekas penghapus, air mata dan/atau lipatan. Variabel Semua variabel diuraikan secara jelas dengan rincian yang relevan. Semua variabel diuraikan secara jelas dengan rincian yang paling relevan. Sebagian besar viariabel diuraikan secara jelas dengan rincian yang paling relevan. Variabel tidak dijelaskan atau sebagian besar tidak diuraikan secara detail. Analisis Antar variabel dibahas dan dianalisa secara logis. Prediksi tentang apa yang mungkin terjadi jika kondisi laboratorium sedikit berubah atau apakah rancangan percobaan bisa diubah. Hubungan antar variabel dibahas dan dianalisis secara logis. Hubungan antar variabel dibahas namun tidak ada pola, tren atau prediksi yang dibuat berdasarkan data yang didapatkan. Hubungan antar variabel tidak dibahas.
33 Kriteria Penilaian untuk Kegiatan Laboratorium Kesimpulan Kriteria Kompetensi Tercapai Belum Tercapai Gagal Kesimpulan berisi tentang apakah hasil percobaan mendukung hipotesis, kemungkinan kesalahan, dan apa yang dapat dipelajari dari percobaan tersebut. Kesimpulan berisi tentang apakah hasil percobaan mendukung hipotesis dan apa yang dapat dipelajari dari percobaan tersebut. Kesimpulan berisi tentang apa yang dapat dipelajari dari percobaan yang telah dilakukan. Tidak ada kesimpulan yang tercantum. Ringkasan Ringkasan menggambarkan keterampilan yang dipelajari, informasi yang didapat dan beberapa aplikasi yang dapat dibuat untuk kehidupan nyata. Ringkasan menggambarkan informasi yang didapat dan aplikasi yang mungkin dapat dilakukan pada kehidupan nyata. Ringkasan berisi tentang informasi yang didapat. Tidak ada ringkasan.
34 Rubrik : Penulisan laporan Penggunaan Referensi Kriteria Kompeten Developing Tidak kompeten Sitasi (citation) Daftar pustaka Minimal ada X referensi dan semuanya adalah sumber terpercaya Sitasi relevan dgn argumen dan ditulis sesuai dgn AAA Lengkap dan sesuai format AAA Minimal ada Y referensi dan sebagian besar dari sumber terpercaya Sitasi ada yg tdk relevan dgn argumen Sebagian besar ditulis sesuai dgn AAA Lengkap dan sesuai format AAA, tetapi beberapa ada kesalahan Referensi kurang dari Y dan sebagian besar dari sumber kurang terpercaya (tdk sesuai dg instruksi) Sitasi sedikit yang relevan dg argumen Tidak mengikuti format Sitasi jarang direferensi Tidak lengkap Sebagian besar tidak sesuai format
35 Rubrik : Penulisan makalah Kriteria Kompeten Developing Tidak kompeten Menjawab topik pertanyaan Ungkapan ide/pendapat/gagas an penulis Isi dan argumen sangat relevan dan menjawab topik pertanyaan Ide/pendapat/gagas an penulis dinyatakan dg jelas dan didukung dg bukti dari literatur. Pertanyan topik dijawab Isi dan argumen sebagian besar relevan dan yg kurang relevan tdk mengganggu argumen lain Ide/gagasan/pendap at dinyatakan, tetapi kurang didukung dgn bukti dari literatur Tidak enjawab pertanyaan topik Banyak argumen yang tidak relevan Sebagian besar isi fokus pada topik yang tidak relevan Ide/gagasan/pendap at tdk dinyatakan, atau bila ada tidak didukung dengan bukti dari literatur
PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI
PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI Oleh: Ni Made Ayu Yasmitha Andewi 3307.100.021 Dosen Pembimbing: Prof. Dr.Ir. Wahyono Hadi, M.Sc JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS
Lebih terperinci1. PERSOALAN PENILAIAN BELAJAR
Substansi 1. Identifikasi persoalan penilaian pembelajaran 2. Tujuan penilaian pembelajaran 3. Ranah tujuan penilaian pembelajaran 4. Strategi penilaian pembelajaran 5. Beberapa contoh aplikasi pd aspek
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENILAIAN PEMBELAJARAN (SMP / SMA) OLEH: DRS. TAUFIK RAHMAN, MPd. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 KONSEP DASAR PENILAIAN PENILAIAN PENDIDIKAN: KEGIATAN MENILAI YG TERJADI DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN PENILAIAN
Lebih terperinciELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi
Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian merupakan tiga dimensi dari sekian banyak dimensi yang sangat penting dalam pendidikan. Ketiga dimensi tersebut
Lebih terperinciPengolahan Data dan Penulisan Laporan
1 Kuliah Awal Semester Lab Instruksional Teknik Kimia Pengolahan Data dan Penulisan Laporan Program Studi Teknik Kimia FTI ITB - 2016 Laporan Lab Instruksional Laporan Singkat H+1 (Modul 2 hari) atau H+2
Lebih terperinciPENILAIAN KARYA TULIS ILMIAH
PEDOMAN UMUM PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PENILAIAN KARYA TULIS ILMIAH Oleh : Pramudi Utomo A. Pengertian Mahasiswa berprestasi adalah mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi tinggi, baik akademik
Lebih terperinciInisiasi III ASESMEN PEMBELJARAN SD
Inisiasi III ASESMEN PEMBELJARAN SD (MK Asesmen Pembelajaran di SD) Saudara mahasiswa, selamat bertemu kembali dalam pembelajaran mata kuliah asesmen pembelajaran SD. Saya Yuni Pantiwati sebagai tutor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang sangat cepat ini mengakibatkan masyarakat sudah terbiasa dengan penggunaan komputer sebagai
Lebih terperinciKuliah Awal Semester Lab Instruksional Teknik Kimia Pengolahan Data & Penulisan Laporan. Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan
Kuliah Awal Semester Lab Instruksional Teknik Kimia Pengolahan Data & Penulisan Laporan Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan Laporan Lab Instruksional Laporan Singkat: H+1 (Modul 2 hari) atau H+2 (Modul
Lebih terperinciTUJUAN ASESMEN ALTERNATIF
1 TUJUAN ASESMEN ALTERNATIF Merupakan upaya memperbaiki dan melengkapi tes baku sehingga penilaian hasil belajar tidak hanya berhubungan dengan hasil akhir tetapi merupakan bagian penting dlm proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu untuk. mengembangkan potensi diri dan sebagai katalisator bagi terjadinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu unsur kehidupan berperan penting dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu untuk mengembangkan potensi diri dan sebagai
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kurikulum Institut Teknologi Sepuluh Nopember MODEL PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM Nurul Widiastuti, PhD Visi dan Misi ITS VISI ITS MISI ITS Menjadi perguruan tinggi dengan
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
Lebih terperinciPEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH A. Peserta 1. Peserta lomba karya tulis ilmiah adalah 2 orang perwakilan dari regu. 2. Peserta lomba karya tulis ilmiah wajib mengenakan Pakaian Seragram Harian (PSH) masing-masing
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA. Oleh: TIM P3AI
BUKU PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Oleh: TIM P3AI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2017 PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) POLITEKNIK
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP. Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA
Kode Makalah PM-1 PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA Abstrak Dalam KBK telah dimasukkan tujuan-tujuan
Lebih terperinciWORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair
WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID Agustina Zubair KURIKULUM PT Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta cara
Lebih terperinciPEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan
PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, perencanaan pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajarnya dan dapat membangun pengetahuannya sendiri (student centered. digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran masih kurang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk mewujudkan hal itu, maka sekolah sebagai komponen utama
Lebih terperinciImplementasi Model Perangkat Penilaian Berbasis Deskripsi KKNI pada Pembelajaran Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang
Implementasi Model Perangkat Penilaian Berbasis Deskripsi KKNI pada Pembelajaran Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang Festiyed *) Jurusan Fisika FMIPA UNP Padang Hp.08126742403 dan E-mail festiyed@ymail.com
Lebih terperinciManual Prosedur Tugas Akhir Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Brawijaya
Manual Prosedur Tugas Akhir Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Brawijaya 00903 05006 03 Revisi : 2 Tanggal : 24-12-2010 Dikaji ulang oleh : Divisi Pengembangan Sistem Belajar Mengajar Dikendalikan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Penalaran menurut ensiklopedi Wikipedia adalah proses berpikir yang bertolak
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kemampuan Penalaran Matematis Penalaran menurut ensiklopedi Wikipedia adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan
Lebih terperinciPanduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia
Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Maret 2017 Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia (c) Maret 2017 Panduan
Lebih terperinciISSN: Nurcholif Diah Sri Lestari Pendidikan Matematika, Universitas Jember
ISSN: 2407-2095 PENGGUNAAN AUTHENTIC ASESMENT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN MATH- EMATICS PROBLEM SOLVING PERFORMANCE MODELLING UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Nurcholif Diah Sri Lestari
Lebih terperinciA. Format Lomba. 2 P a g e
A. Format Lomba 1. Subtema Karya Tulis - Teknologi Aplikatif Penunjang Efisiensi Pertanian dan Perkebunan (Agrokompleks). - Teknologi Aplikatif dalam bidang Pariwisata. - Teknologi Aplikatif Pendidikan.
Lebih terperinci(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi.
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 1 Nomor 2, Mei 2005 SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS KOMPETENSI Oleh: Barkah Lestari (Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, mulai dari (kurikulum tahun 1994) yang menggunakan cara belajar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan kebijakan pemerintah dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, mulai dari (kurikulum tahun 1994) yang menggunakan cara belajar siswa aktif (CBSA)
Lebih terperinciOleh: JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI
Oleh: JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI PENDAHULUAN Kerangka Dasar Kurikulum menekankan adanya penilaian kelas. Penilaian hasil belajar meliputi penilaian kelas, penilaian akhir yang diselenggarakan
Lebih terperinciPENILAIAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN PEMBELAJARAN I Made Alit Karyawan Salain Pengembangan Pendidikan Kurikulum Tujuan Tujuan Peserta Didik Pembelajaran Penilaian Tujuan 1 Pengertian Penilaian Kegiatan terstruktur seorang pendidik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (KPS) (Ramli, 2011). Selain itu, menurut Rustaman (2003) KPS. proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar didefinisikan sebagai perubahan perilaku (tingkah laku) yang diakibatkan oleh pengalaman (Dahar, 1989). Pengalaman belajar dapat menghasilkan kemampuan-kemampuan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS. Dyah Pramesthi Isyana Ardyati
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan di beberapa lokasi di Kota Bandung. Pemilihan lokasi berdasarkan pada tempat pelaksanaan pendampingan pengembangan
Lebih terperinciBAB VI ASESMEN ATAS PEMAHAMAN DAN INQUIRY
BAB VI ASESMEN ATAS PEMAHAMAN DAN INQUIRY A. Penilaian formatif dan sumatif Sebagai guru yang baik, cerdas dan terkemuka seharusnya guru memikirkan bagaimana dia mengajarkan materi pada muridnya, dan bagaimana
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Prodi Teknik Busana PTBB FT UNY Tahun 2005 PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM MATA KULIAH PENGETAHUAN TEKSTIL
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM MATA KULIAH PENGETAHUAN TEKSTIL Widihastuti Dosen Program Studi Teknik Busana Fakultas Teknik UNY widihastuti@uny.ac.id; twidihastutiftuny@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciKuliah Pendahuluan Lab Instruksional Teknik Kimia Tinjauan Umum & Tata Tertib. Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan
1 Kuliah Pendahuluan Lab Instruksional Teknik Kimia Tinjauan Umum & Tata Tertib Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan Kedudukan dalam Kurikulum Laboratorium Instruksional kelanjutan dari percobaan dasar:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang diperlukan oleh semua orang. Dapat dikatakan bahwa pendidikan dialami oleh semua manusia dari semua golongan. Berdasarkan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini peneliti berupaya meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciImplementasi Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Matematika
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Implementasi Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Matematika Rayinda Aseti Prafianti 1, Rr. Kuntie Sulistyowaty 2 Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Suatu bangsa dikatakan cerdas apabila penduduk dalam suatu bangsa tersebut mampu memajukan negaranya dan ikut berpartisipasi aktif dalam dunia pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Matematika adalah ilmu yang berkembang sejak ribuan tahun lalu dan masih berkembang hingga saat ini. Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai peranan
Lebih terperinciPEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran di Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan menekankan
Lebih terperinciTinjauan Umum & Tata Tertib
1 Kuliah Pendahuluan Lab Instruksional Teknik Kimia Tinjauan Umum & Tata Tertib Program Studi Teknik Kimia FTI ITB - 2016 Kedudukan dalam Kurikulum TK ITB Laboratorium Instruksional: 1. Kelanjutan dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini berkembang pesat setiap tahunnya. Menurut data Internet World Stats, Indonesia termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat telah membawa perubahan pada berbagai aspek kehidupan manusia. Berbagai permasalahan yang bersumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan yang diharapkan pada proses pendidikan adalah terciptanya peserta didik yang cerdas komprehensif. Menurut Mulyasana (2012, hlm. 2) pendidikan pada
Lebih terperinciI. RANCANGAN BELAJAR (KOMPETENSI DASAR, TOPIK, AKTIVITAS BELAJAR, HASIL BELAJAR, DAMPAK HASIL BELAJAR, dan INDIKATOR PENILAIAN
KONTRAK PERKULIAHAN 1. Jurusan/Program Studi : Pendidikan Ekonomi/Pendidikan Akuntansi 2. Semester : Genap Tahun Ajaran 2016/2017 3. Nama Mata Kuliah : Pemeriksaan Manajemen (Management Audit) 4. Kode
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN TINGKAT LITERASI INFORMASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
Lampiran 1 ` KUESIONER PENELITIAN TINGKAT LITERASI INFORMASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN Dengan hormat, Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk menyusun skripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Performance assesment merupakan cara penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa saat melakukan sesuatu (Uno, 2012). Performance assesment merupakan penilaian
Lebih terperinciPENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK
PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK Dr. Magdalena S. Halim, Psikolog Jakarta, 1 Desember 2016 Penilaian Pembelajaran Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup: prinsip penilaian; teknik dan
Lebih terperinciSTANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN A. Rasional Standar proses proses pembelajaran merupakan acuan penyelenggaraan serta bentuk akuntabilitas perguruan tinggi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio merupakan bentuk penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi
Lebih terperinciLEMBAR PENILAIAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) FTUI 2011
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) FTUI 20 Penulis : Penulis : Penulis : Penulis : 2 Format Makalah: Tata tulis: ukuran kertas, tipografi, kerapihan
Lebih terperinciSOSIALISASI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KM KARYA TULIS (PKM-KT) (PKM-AI dan PKM-GT) Sosialisasi PKM-AI dan PKM-GT
SOSIALISASI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KM KARYA TULIS (PKM-KT) (PKM-AI dan PKM-GT) Sosialisasi PKM-AI dan PKM-GT PKM-AI dan PKM-GT PKM-AI Program penulisan artikel ilmiah bersumber dari suatu kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memerlukan inovasi-inovasi yang sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kebutuhan ilmu peserta didik tanpa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Lebih terperinciPENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN
PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN PROGRAM DIPLOMA IPB 2012 Halaman 1 PENJABARAN DESKRIPSI GENERIK (LEARNING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ayu Eka Putri, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan harus dapat mengarahkan peserta didik menjadi manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan manusia terdidik
Lebih terperinciDies Natalis Ke VI PEDOMAN LKTIR. Akademi Farmasi Surabaya The Best Pharmacy Academy With Religious And Professional
Dies Natalis Ke VI Dies Natalis Ke VI PEDOMAN LKTIR Jalan Lomba Sehat Karya Parade Tulis Seni Ilmiah Mega Remaja Bazar Akademi Farmasi Surabaya The Best Pharmacy Academy With Religious And Professional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan pikiran dalam mempelajari rahasia gejala alam (Holil, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Praktikum Skala-Kecil Seperti kita ketahui bahwa tidak mungkin mengukur potensial elektroda mutlak tanpa membandingkannya terhadap elektroda pembanding. Idealnya elektroda
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
32 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Data Eksperimen dan Perhitungan Eksperimen dilakukan di laboratorium penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, ITB. Eksperimen dilakukan dalam rentang waktu antara
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Model Problem Based Learning dikembangkan oleh Barrows sejak tahun
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Model Problem Based Learning dikembangkan oleh Barrows sejak tahun 1970-an. Model Problem Based Learning berfokus pada penyajian suatu permasalahan
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH DALAM PILMAPRES 2017
KARYA TULIS ILMIAH DALAM PILMAPRES 2017 http://pilmapres.ristekdikti.go.id Dr. Muhammad Yusro, MT FT UNJ, 18 Maret 2017 PERSYARATAN KHUSUS CALON MAPRES 1. Rekapitulasi Indeks Prestasi per semester. 2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Niken Noviasti Rachman, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup khususnya pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan termasuk ke dalam materi yang sangat menarik, tetapi
Lebih terperinciPENTINGNYA ASESMEN AUTENTIK DAN ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI. I Wayan Karmana Dosen Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram -
PENTINGNYA ASESMEN AUTENTIK DAN ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI I Wayan Karmana Dosen Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram E-mail: - ABSTRAK: Perubahan paradigma pembelajaran dewasa ini dari teacher
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP kelas VIII Laboratorium Percontohan UPI Bandung sebanyak 3 kelas semester 1. Sampel
Lebih terperinciSTANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN
STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Proses pembelajaran adalah kegiatan yang diterima oleh mahasiswa selama menempuh pendidikan, baik secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sikap mental siswa (Wiyanarti, 2010: 2). Kesadaran sejarah berkaitan dengan upaya
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan sejarah di era global dewasa ini dituntut kontribusinya untuk dapat lebih menumbuhkan kesadaran sejarah dalam upaya membangun kepribadian dan sikap
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW BERBANTUAN HANDOUT
Lebih terperinciBENTUK TUGAS. MATAKULIAH : perangkat keras dan aplikasi komputer KODE MATA KULIAH : TM601 SEMESTER : 1 (satu) SKS : 3 (tiga) 1T/2P TUGAS KE : 1 (satu)
BENTUK TUGAS MATAKULIAH : perangkat keras dan aplikasi komputer KODE MATA KULIAH : TM601 SEMESTER : 1 (satu) SKS : 3 (tiga) 1T/2P TUGAS KE : 1 (satu) 1. Tujuan Tugas : Mahasiswa dapat memahami kategori
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI OLEH ALANISA LOLA PASARIBU NIM RSA1C112010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciNurul Umamah, Marjono dan Erly Nurul Hidayah
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENILAIAN PRODUK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEJARAH PESERTA DIDIK KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 1 GAMBIRAN Nurul Umamah, Marjono dan
Lebih terperinciPANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA
PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA REVISI TAHUN 2016 PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR Setiap mahasiswa yang akan mengerjakan Tugas Akhir sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya era globalisasi, pelaksanaan pembelajaran saat ini perlu didukung dengan adanya media pembelajaran yang berbasis teknologi. Media berbasis
Lebih terperinciKONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR Definisi 1. Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah
Lebih terperinciSel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN Sel Volta (Bagian I) Pada sesi 3 sebelumnya, kita telah mempelajari reaksi redoks. Kita telah memahami bahwa reaksi redoks adalah gabungan dari reaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru dan peserta didik sebagai pemeran utama. Dalam pembelajaran terdapat
Lebih terperinciN2016 APTIO BUKU PANDUAN. Lomba Karya Tulis Ilmiah untuk siswa SMA/SMK/MA se-diy dan Jawa HMTK UAD. milad ke-20 th Teknik Kimia
C BUKU PANDUAN Chemical Papers Competition APTIO Lomba Karya Tulis Ilmiah untuk siswa SMA/SMK/MA se-diy dan Jawa Tengah N2016 HMTK UAD @HMTK_UAD CAPTION (Chemical Papers Competition) LOMBA KARYA TULIS
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TIGA PADA PEMBELAJARAN SAINS SMP. Universitas Darussalam Ambon. Diterima ; Terbit
Bimafika, 2014, 6, 717-727 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TIGA PADA PEMBELAJARAN SAINS SMP Abdullah Derlean 1, Nurlaila Sehuwaky 2 1,2 Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran. Penilaian Pembelajaran. Proses Pembelajaran. Gambar 1.1 Komponen Pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran menurut Oemar Hamalik (Hernawan, 2007, hlm.3) adalah prosedur dan metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan bagi peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Bab I tentang Sistem Pendidikan Nasional: pendidikan adalah usaha sadar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun memerlukan suatu proses pembelajaran sehingga menimbulkan hasil yang sesuai dengan proses
Lebih terperinciELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks
Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijamah oleh teknologi. Teknologi informasi dan komunikasi telah masuk ke
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat saat ini. Beberapa aspek kehidupan mulai dijamah oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan era globalisasi yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di dunia yang terbuka,
Lebih terperinciPembelajaran berbasis laboratorium. Nurul Widiastuti, PhD
PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL Pembelajaran berbasis laboratorium Nurul Widiastuti, PhD Mengapa menggunakan pembelajaran berbasis laboratorium? Apa kelebihan menggunakan pembelajaran
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I
1 108 109 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I Satuan Pendidikan : SD Lentera Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : IV (Lima) / II (Dua) Materi Pokok : Bangun Ruang Alokasi Waktu :
Lebih terperinciKOMPONEN PENILAIAN URAIAN KOMPONEN PENILAIAN
Page1 KOMPONEN PENILAIAN Pemilihan Mahasiswa Berprestasi merujuk pada kinerja individu mahasiswa yang memenuhi kriteria pemilihan dengan menggunakan beberapa macam unsur. Penilaian mencakup unsur prestasi
Lebih terperinciGUIDELINES LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SCIENCE FESTIVAL 2012
GUIDELINES LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SCIENCE FESTIVAL 2012 CP: Ahdinar Rosdiana Dewi (08523688939) A. KETENTUAN UMUM Peserta SCIENCE FESTIVAL 2012 adalah sebagai berikut: a. Peserta adalah mahasiswa S1
Lebih terperinciAprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-A MTs MIFTAHUL ULUM BATOK, MADIUN Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono
Lebih terperinciMengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif
TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi
Lebih terperinci1. Bilangan Oksidasi (b.o)
Reaksi Redoks dan Elektrokimia 1. Bilangan Oksidasi (b.o) 1.1 Pengertian Secara sederhana, bilangan oksidasi sering disebut sebagai tingkat muatan suatu atom dalam molekul atau ion. Bilangan oksidasi bukanlah
Lebih terperinciPancasila. Agama. Materi ajar (v)
Agama Pancasila B.Indonesia Kewarganegaraan Teori survei Komunikasi Praktek Pro Etika Profsi SKRIPSI Contoh MATA KULIAH PADA KURIKULUM SAAT INI SEMESTER ll SEMESTER Vlll Pengetahuan Sikap Ketrampilan khusus
Lebih terperinciNo Aspek Penjelasan Cara Pengisian 1 Tanggal
Penjelasan Cara pengisian Halaman muka RPS No Aspek Penjelasan Cara Pengisian 1 Tanggal Diisi dengan waktu penyusunan dengan format tanggal/bulan/tahun (angka) penyusunan 2 Tanggal Revisi Diisi dengan
Lebih terperinciLABORATORIUM Oleh: Ainur Rofieq Makalah disampaikan pada: Palatihan Applied Approach bagi Dosen UMM Semester Genap 2013/2014 (17 18 Pebruari 2014)
Badan Kendali Mutu Akademik UMM PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM Oleh: Ainur Rofieq Makalah disampaikan pada: Palatihan Applied Approach bagi Dosen UMM Semester Genap 2013/2014 (17 18 Pebruari 2014)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemerintah menetapkan tiga arah pengembangan pendidikan dalam rangka
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah menetapkan tiga arah pengembangan pendidikan dalam rangka untuk memajukan pendidikan di tingkat SMA, yaitu perluasan dan pemerataan pendidikan, peningkatan
Lebih terperinciPENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman*
PENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman* Pendahuluan Sebagai perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan
Lebih terperinciKURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK 2015 1 PPT-1.3C
Lebih terperinci