Indo Premier Investment Management Market Update

Transkripsi

1 Indo Premier Investment Management Market Update Jakarta, 13 November 2014

2 Mar-06 Sep-06 Mar-07 Sep-07 Mar-08 Sep-08 Mar-09 Sep-09 Mar-10 Sep-10 Mar-11 Sep-11 Mar-12 Sep-12 Mar-13 Sep-13 Mar-14 Sep-14 Mar-06 Sep-06 Mar-07 Sep-07 Mar-08 Sep-08 Mar-09 Sep-09 Mar-10 Sep-10 Mar-11 Sep-11 Mar-12 Sep-12 Mar-13 Sep-13 Mar-14 Sep-14 GDP Growth YoY (%) Perekonomian Global Berpotensi Melambat Pertumbuhan PDB Global PMI Mengindikasikan Ekspansi Ekonomi US PMI China PMI Euro PMI Threshold US China Eurozone World Sumber: Bloomberg Terlihat ekonomi di AS mengalami penurunan tetapi masih dalam tahap ekpansi,penurunan disebabkan oleh pelemahan ekspor dan pertumbuhan backlog sektor manufaktur yang menurun. Namun demikian data nonfarm payroll bulan Oktober masih menunjukan tren pertumbuhan yang cukup tinggi. China masih menunjukan perlambatan disebabkan penurunan new order from customer di sektor manufaktur dan perlambatan di sektor properti. Pertumbuhan ekonomi Zona Eropa masih melambat disebabkan penurunan new order sektor manufaktur, pertumbuhan bisnis baru yang melambat terkait dengan penurunan harga barang dan jasa di zona tersebut. Level PMI pada Zona Euro, US dan China masih diatas threshold 50, yang menunjukan pertumbuhan di ketiga wilayah tersebut masih dalam tahap ekspansi. Page 2

3 Ekonomi Eurozone masih melambat PMI Jerman dan Perancis Melambat Dec-12 1-Mar-13 1-Jun-13 1-Sep-13 1-Dec-13 1-Mar-14 1-Jun-14 1-Sep-14 Germany PMI France PMI Spain PMI Neth PMI Italy PMI Threshold Euro PMI Sumber: Bloomberg PMI Eurozone cenderung melambat sejak akhir tahun 2013, terdorong oleh faktor perlambatan PMI di Jerman dan Perancis yang merupakan GDP terbesar pertama dan kedua pada Eurozone, dimana level PMI untuk Perancis sudah dibawah level 50 yang menunjukan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut mengalami kontraksi. Melambatnya PMI Jerman terdorong oleh faktor banyaknya hari libur nasional pada awal tahun dan konflik Rusia Ukraina sedangkan melambatnya PMI Perancis terdorong oleh faktor perlambatan new orders from customers terlihat pada penurunan backlog pekerjaan sektor manufaktur dan melambatnya pertumbuhan bisnis baru terkait dengan deflasi yang melanda di Zona Euro. ECB memotong tingkat suku bunga utama, refinancing rate operation rate turun ke level 0.05% dari 0.15%, suku bunga pinjaman turun ke level 0.3% dari 0.4% dan bunga deposito turun menjadi -0.2% dari -0.1% untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di zona tersebut dan mencapai target inflasi yang ditetapkan. Page 3

4 PMI China melambat New Order Employment Supplier Delivery Stocks of Finished Good Production PMI (RHS) PMI China pada bulan Oktober turun ke level 50.8% vs 51.1% (ekspektasi analis) dari bulan September di level 51.1% dimana level tersebut merupakan level terendah selama 5 bulan.melambatnya PMI China disebabkan foreign and domestic demand yang melemah dari 52.2 ke level 51.6 lalu New export orders yang melambat dari level 49.9 vs 50.2, selain itu tingginya borrowing cost menyebabkan small sized companies di China kesulitan untuk memperoleh pendanaan dari Bank sehingga memaksa mereka untuk mencari alternative pendanaan lain untuk berekspansi. Melambatnya data PMI China juga terkait dengan pelemahan pertumbuhan GDP China di level 7.3% yoy di Q3 yang disebabkan oleh perlambatan sektor property dan tight credit conditions. Sejauh ini pemerintah China telah melakukan berbagai langkah untuk menjaga perekonomian tetap tumbuh diantaranya dengan cara pemotongan pajak,mendorong pembelian rumah baru dimana local goverment dapat mengkontrol dalam kebijakan pembelian rumah dan terkait pembiayaan selain itu percepatan pada sektor infrasturktur seperti mempercepat investment projects (railway lines),short-term loans,dan instruksi kepada local goverments untuk lebih spending budgets dan mengurangi jumlah deposits yang ditempatkan di Bank sehingga dana tersebut akan mendorong perekonomian. Page 4

5 Tappering Off Fed s bond buying program Laju Inflasi September 2014 di 1.7% Tingkat Pengangguran Oktober 2014 di 5.8% % % Sumber: Bloomberg Membaiknya data data makroekonomi AS mendorong The Fed untuk menghentikan bond buying program pada akhir Oktober 2014 Tingkat inflasi bulan September di level 1,7% Pada pertengahan semester II 2015 The Fed diperkirakan akan menaikan tingkat suku bunganya hingga mencapai target 1,375% pada akhir tahun Page 5

6 Rupiah dan Balance of Payment Current Account Berpotensi Membaik Sumber: Bloomberg Data Current Account Defisit Q $9.1B (-4.27% dari PDB) dibandingkan Q $4.1b (-2.05% dari PDB). Faktor yang mendorong melebarnya Current Account Deficit: 1). Faktor seasonal repatriasi dividen tengah tahun; 2). Faktor seasonal kegiatan impor minyak yang meningkat untuk memenuhi kebutuhan mudik lebaran. Pada tanggal 13 November 2014, BI Rate tetap di level 7.50% untuk menjaga stabilitas rupiah dan memastikan defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat. Kami melihat Current Account akan membaik seiring dengan implementasi paket kebijakan ekonomi untuk menekan laju impor. Page 6

7 Inflasi berpotensi melampaui Target Trend Inflasi Menunjukkan Kenaikan 20 % 15 BI Rate YoY Inflation Jan Jan-03 8-Jan-04 2-Jan Dec Dec Dec Dec-08 7-Dec-09 2-Dec Nov Nov Nov Nov-14 Sumber: Bloomberg Inflasi YoY bulan Oktober % (ekspektasi analis: 4.57%). Inflasi MoM Oktober % (ekspektasi analis: 0.33%). Inflasi pada bulan Oktober 2014 dikontribusikan oleh kenaikan kelompok perumahan, listrik,, air, gas dan bbm dengan kontribusi 0.25%, disusul makanan jadi,minuman dan rokok sebesar 0.08% Inflasi bulan Oktober 2014 terjadi akibat kenaikan IHK sebesar 1.04% pada kelompok perumahan, air, gas dan kenaikan IHK sebesar 0.43.% pada kelompok bahan makanan jadi dibanding bulan sebelumnya Page 7

8 PDB Indonesia melemah PDB Berpotensi Membaik Seiring Dengan Membaiknya Ekonomi Global Sumber: Badan Pusat Statistik PDB Q % YOY (ekspektasi analis: 5.10%), perlambatan GDP growth disebabkan pelemahan ini disebabkan penurunan konsumsi rumah tangga yang pada kuartal tercatat tumbuh 5,44% yoy lebih rendah dari kuartal sebelumnya di 5,59%. Data trade balance September 2014 defisit - $0.27B (ekspektasi -0.29B), didorong oleh surplus sektor non migas sebesar $ 0.76B 14,99% (mom), walaupun sektor migas masih mengalami defisit sebesar $ 1.03B. 2,14% (mom) Page 8

9 Yield to Maturity (%) Yield Curve AS Flattening Yield Curve AS yang Flattening Yield Spread antara 10-tahun UST dengan TIPS Dec Dec Dec Oct Sep Term to Maturity (years) Sumber: Bloomberg Walaupun guidance dari Chair The Fed telah mengindikasikan potensi kenaikan suku bunga sejak pertengahan 2015, namun market partisipan mengekspektasikan suku bunga di AS masih akan dijaga tetap rendah. Hal ini terlihat dari yield curve yang menjadi lebih flat dibandingkan akhir tahun Hal ini juga dikonfirmasi dari spread UST dan TIPS yang terlihat cenderung flat. Ekspektasi jangka pendek kedepannya, The Fed masih akan menjaga suku bunga di level terendah hingga pasar tenaga kerja dan angka inflasi di Amerika menunjukkan pertumbuhan secara stabil dan terkendali Page 9

10 Yield USD Gov Bonds & UST Berkorelasi Positif Yield Curve USD Gov Bonds Menurun Yield USD Gov Bonds 10Y dan UST 10Y Sumber: Bloomberg Grafik diatas menunjukkan hubungan yield antara USD Gov Bonds 10 tahun & UST 10 tahun berkorelasi positif. Terlihat yield UST dan USD Gov Bonds cenderung flat. Hal ini didorong oleh ekspektasi dari market akan suku bunga AS yang akan dijaga tetap rendah walaupun guidance dari The Fed mengindikasikan potensi kenaikan suku bunga di Amerika pada pertengahan Ekspektasi jangka pendek kedepannya suku bunga di Amerika masih akan tetap akomodatif seiring dengan menunggu perbaikan pasar tenaga kerja. Namun secara jangka panjang, suku bunga berpotensi dinaikkan pada pertengahan 2015 secara bertahap hingga mencapai target The Fed 1.375% pada akhir tahun Page 10

11 Yield Curve Obligasi Pemerintah Domestik Yield Curve SUN Berpotensi Menurun Yield SUN 2 tahun & 10 tahun Sumber: Bloomberg Beberapa pekan terakhir yield obligasi cenderung menurun, walaupun dengan ekspektasi terkait angka inflasi yang akan meningkat melebihi target seiring kenaikan harga BBM dapat menekan harga obligasi.level inflasi Oktober 2014 menujukan besaran yang lebih tinggi dari ekspektasi analis hal tersebut yang menjadi acuan para bond investor untuk meminta yield yang lebih tinggi. Investor masih menunggu realisasi kenaikan harga BBM dan langkah BI dalam mengambil kebijakan terkait interest rate. Yield Bond kami ekspektasikan akan mengalami penyesuaian seiring angka inflasi yang tercipta setelah kenaikan harga BBM,namun kami proyeksikan bahwa yiled obligasi masih akan stabil pada kisaran7-8% untuk SUN 10thn yang merefleksikan antisipasi terhadap kenaikan BI rate dan FED fund rate tahun depan. Page 11

12 Sep-10 Nov-10 Jan-11 Apr-11 Jun-11 Aug-11 Oct-11 Dec-11 Jan-12 Apr-12 Jun-12 Aug-12 Oct-12 Dec-12 Jan-13 Apr-13 Jun-13 Aug-13 Oct-13 Dec-13 Feb-14 Apr-14 Jun-14 Aug-14 Oct-14 Kepemilikan Asing di Obligasi Mencapai Level Tertinggi Kepemilikan Asing di SBN Kepemilikan Asing di Obligasi Korporasi 500 Rp Tn T Sumber: Depkeu & KSEI Sejak awal 2014, kepemilikan asing di SBN bertambah Rp118.8T Hasil lelang SUN terakhir: Penawaran yang masuk Rp19.86T dan yang diserap pemerintah sebesar Rp 7.75T (bid to cover ratio 2.56x). Tingkat yield saat ini dilihat atraktif oleh asing, hal ini yang memicu pertumbuhan kepemilikan asing di SUN. Walaupun ekspektasi terkait kebijakan kenaikan harga BBM secara short term akan mengakibatkan gejolak di bond market terkait angka inflasi yang berpotensi melonjak yang pada akhirnya memaksa BI untuk menaikan BI rate namun asing masih melihat yield SBN masih aktraktif dan secara long term dampak kenaikan harga BBM ini akan mendukung pertumbuhan perekonomian karena hasil penghematan subsidi akan bisa dialihkan kepada sektor yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi. Page 12

13 Asumsi Makro APBN-P 2014 Uraian Target Realisasi Keterangan Pertumbuhan Ekonomi(%) Realisasi Kuartal II 2014 Inflasi (%) y-o-y Realisasi hingga Sept 2014 Nilai tukar Rupiah(Rp/US$) Rata-rata hingga 7 Okt 2014 Harga Minyak (US$/barel) Rata-Rata hingga Sept 2014 Lifting minyak(barel/hari) Realisasi semester I 2014 Sumber: Kontan Kebijakan Pemerintah terkait rencana kenaikan harga BBM dapat menyebabkan target inflasi melebihi dari target yang sudah ditetapkan Page 13

14 Kinerja YTD Sektor Sektor IHSG Sektor Properti dan Keuangan Mencetak Return Tertinggi Ytd Return % 40.00% 35.00% 30.00% 25.00% 20.00% 15.00% 19.08% 23.08% 31.47% 12.85% 39.25% 14.95% 10.00% 5.00% 0.00% 31-Oct % 0.79% JCI JAKINFRA JAKFIN JAKBIND JAKMIND JAKPROP JAKAGRI JAKTRAD Sumber: Bloomberg Terlihat sektor properti, keuangan dan infrastruktur mencetak return yang tinggi pada periode YTD 2014 dibandingkan sektor-sektor lainnya. Sektor properti, keuangan dan infrastuktur terlihat masih mempunyai potensi yang sangat besar. Hal tersebut didorong oleh faktor faktor berikut: 1). Demand backlog perumahan sebesar 700,000 rumah per tahun; 2). Kondisi perbankan dengan margin yang stabil meskipun terjadi perubahan pada suku bunga; 3). Potensi besar pengembangan sektor infrastuktur sebagai fokus utama program program presiden dan wakil presiden terpilih. Page 14

15 Target Indeks 2014 Target IHSG 2014: Bottom Up Approach JCI target (Equity Bond Approach) total coverage 72.3% current level 5, Scenario Upside TP PE (x) bearish case % 4, base case 5.64% 5, bullish case 17.18% 5, Sumber: Bloomberg, IPIM IHSG berpotensi mencapai 5, pada akhir 2014 (base case). Potensi tersebut didukung oleh kontribusi konsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah yang tinggi pada struktur PDB Indonesia sehingga lebih tahan terhadap krisis global. Page 15

16 Kesimpulan

17 Kesimpulan Perekonomian global, terutama Eropa dan China masih melambat, hanya ekonomi kawasan US yang perlahan mulai membaik. Current Account ke depannya diharapkan akan kembali ke level yang sehat seiring dengan paket kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah dan perekonomian global yang membaik. Secara historikal, pemilu memberikan dampak positif bagi pasar saham Indonesia. Kami melihat IHSG berpotensi mencapai level 5, pada akhir 2014 (base case). Page 17

18 - THANK YOU - PT Indo Premier Investment Management Wisma GKBI Lt.7 Suite 719 Jl. Jenderal Sudirman No.28 Jakarta Telp: Fax:

19 DISCLAIMER This document has been prepared based on the information and data received from the Company. The information and data presented in this document has not been independently verified. No representation, warranty, express or implied, is made as to, and no reliance should be placed on, the fairness, accuracy, completeness or correctness of the information and opinions in this presentation. None of the Company or any of its agents or advisers, or any of their respective affiliates, advisers or representatives, undertake to update or revise any statement, whether as a result of new information, future events or otherwise and none of them shall have any liability (in negligence or otherwise for any loss howsoever arising from any use of this presentation or its contents. This document is strictly confidential to the recipient, may not be reproduced, retransmitted or further distributed to any other person or entity, in any form, in whole or in part for any purpose. The information contained in this presentation is for informational purposes only and does not constitute an offer or invitation to sell or the solicitation of an offer to make investment in the Company. This document should not, nor should anything contained in it, for the basis, or be relied upon in any connection with any such contract of commitment whatsoever, and does not constitute a recommendation regarding investment in the Company. This document is intended only for the recipient of the document and may not be retransmitted or distributed by them to any other persons. This document should not be treated as advice relating to legal, taxation, financial, accounting or investment matters. By reading this document you (i) acknowledge that you will be solely responsible for your own assessment of the market and the market position of the Company and of the risks and merits of any investment in the Company, and that you will conduct your own analysis and be solely responsible for forming your own view of the potential future performance of Company s business and (ii) agree to be bound by the foregoing terms and to keep this presentation and the information contained herein confidential.