PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA"

Transkripsi

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Tiara Irmawati Budi Handoyo Purwanto Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh model Numbered Heads Together terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran geografi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 7 Kediri Tahun Ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X-8 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-7 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian pretest posttest control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kemampuan berpikir kritis siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran NHT dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan model pembelajaran klasikal. Kata kunci: Numbered Heads Together, kemampuan berpikir kritis Kemampuan berpikir kritis siswa yang rendah merupakan masalah utama dalam suatu kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustina (2012) yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis belum sepenuhnya diasah oleh guru sehingga siswa menjadi kurang peka dalam menanggapi suatu permasalahan maupun menanggapi suatu fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Jika siswa telah mengalami kesulitan dalam menganalisis suatu permasalahan, maka siswa juga akan mengalami kesulitan dalam menentukan dan menyususn alternatif-alternatif pemecahan masalah yang harus diambil. Siswa juga akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan solusi-solusi permasalahan yang terjadi. Hasil observasi dan diskusi dengan guru geografi di SMAN 7 Kediri, pembelajaran geografi yang dilakukan di SMAN 7 Kediri ini menggunakan model 1. Tiara Irmawati adalah mahasiswi Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang (tiarairmawati@yahoo.co.id) 2. Budi Handoyo dan Purwanto adalah dosen Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang

2 pembelajaran klasikal. Pembelajaran klasikal adalah pembelajaran yang berpusat pada guru dan cenderung membuat siswa menjadi pasif. Menurut Andarini (2012) pembelajaran klasikal mencerminkan kemampuan utama guru, karena pembelajaran klasikal ini merupakan kegiatan belajar dan mengajar yang tergolong efisien. Meskipun dengan model klasikal guru dapat dengan mudah menguasai kelas dan mudah di laksanakan, tetapi suatu proses pembelajaran akan menjadi efektif dan bermakna apabila ada interaksi antara siswa dan sumber belajar dengan materi, kondisi ruangan, fasilitas, penciptaan suasana dan kegiatan belajar yang tidak monoton. Dalam proses belajar siswa adalah pelaku aktif kegiatan belajar dengan membangun sendiri pengetahuan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang di milikinya. Perubahan pembelajaran yang terpusat pada guru perlu dilakukan dengan pengembangan strategi pembelajaran yang mampu mengoptimalkan proses kegiatan belajar siswa, salah satunya adalah menggunakan model-model pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin (2010:10) dalam pembelajaran kooperatif siswa dapat bekerja sama dalam belajar dan saling bertanggung jawab terhadap teman satu tim sehingga masing-masing dapat menyumbangkan ide dan mampu membuat diri mereka sama baiknya. Untuk memberikan keadaan belajar yang menyenangkan dan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, diperlukan suatu strategi pembelajaran. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Model kooperatif banyak ragamnya, salah satunya pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) yang digunakan dalam penelitian ini. Pembelajaran NHT merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa untuk lebih bertanggung jawab penuh dalam memahami materi. Pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkan dapat melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah secara bersama-sama. Sumarmi (2012) mengemukakan proses kerjasama dalam diskusi kelompok dalam penerapan kepala bernomer (NHT) memungkinkan siswa berpikir lebih kritis dan lebih memperdalam konsep sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar geografi tanpa membedakan kemampuan akademik siswa. Dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa harus bekerjasama dengan siswa lain yang memiliki

3 kemampuan akademik yang berbeda sehingga siswa akan termotivasi dalam mempelajari fakta, konsep dan generalisasi geografi dan lebih bisa mengembangkan kemampuan berpikir pada tingkat yang lebih tinggi (Sumarmi, 2012). Model ini menganjurkan hubungan yang saling menunjang, keterampilan komunikasi yang baik, dan kemampuan berpikir pada tingkatan yang lebih tinggi. Pembelajaran struktural model ini melibatkan siswa dalam meriview bahan yang tercakup dalam suatu pengajaran dan memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran. Model ini memiliki prosedur yang ditetapkan untuk memberi waktu lebih banyak berpikir, menjawab dan saling membantu antar anggota dalam suatu kelompok. Selain itu, model pembelajaran ini dapat meningkatkan pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran dan meningkatkan kerjasama antarsiswa dengan adanya kegiatan berpikir bersama. Rumusan masalah penelitian adalah apakah model pembelajaran NHT berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran geografi kelas X SMAN 7 Kediri? Berpikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis atau mengevalusi informasi. Matindas 1996 (dalam Lubis 2010) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah aktivitas mental yang dilakukan untuk mengevaluasi kebenaran sebuah pernyataan. Menurut Halpen 1996 (dalam Achmad 2007), berpikir kritis adalah memberdayakan ketrampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Pendapat senada dikemukakan Anggelo 1995 (dalam Achmad 2007), berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenal permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan, dan mengevaluasi. Model NHT (Numbered Heads Together) adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur yang dikembangkan oleh Kagan, 1993 (dalam Nurhadi, dkk. 2004:66) tersebut menghendaki agar para siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif daripada penghargaan individual. Ada struktur yang memiliki tujuan umum untuk meningkatkan penguasaan isi akademik dan ada pula struktur yang tujuannya untuk mengajarkan ketrampilan

4 sosial. Struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Tehnik belajar mengajar Kepala Bernomor (NHT) ini bisa digunakan dalam semua usia anak didik. Seorang siswa akan lebih merasa bebas berpendapat apabila mereka dalam keadaan berkelompok dan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menyelesaikan soal diskusi yang ada (Lie, 2005:59). Mereka akan terdorong untuk mengeluarkan pendapatnya agar mencapai tujuan kelompoknya. Pembelajaran kooperatif bukan hanya sebuah tehnik pengajaran yang ditujukan untuk meningkatkan pencapaian prestasi para siswa, ini juga merupakan cara untuk menciptakan keceriaan, lingkungan yang pro-sosial di dalam kelas, yang merupakan salah satu manfaat penting untuk memperluas perkembangan interpersonal dan keefektifan (Slavin, 2008:100). Dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT terdiri dari empat langkah (Lie, 2005; Trianto, 2010; Sumarmi, 2012), yaitu: (1) guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga hingga lima orang dan memberi mereka nomor yang berbeda, (2) guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk dikerjakan, (3) para siswa berpikir bersama untuk mendiskusikan dan meyakinkan bahwa setiap anggota mengetahui jawaban tersebut, (4) guru menyebut satu nomor dan siswa yang disebut nomornya mengangkat tangan untuk melaporkan hasil kerja kelompok. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melaksanakan model pembelajaran ini adalah penomoran (numbering), pengajuan pertanyaan (questioning), berpikir bersama (heads together), dan pemberian jawaban (answering). Kelebihan pembelajaran kooperatif model NHT antara lain: (1) siswa mudah memahami materi pelajaran karena menggunakan bahasa teman sebaya, (2) suasana proses belajar mengajar bebas tidak ada rasa tertekan, (3) siswa mendapatkan tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial, (4) setiap anggota kelompok memiliki kesempatan yang cukup untuk mengemukakan ide, (5) menumbuhkan rasa kerjasama untuk mencapai tujuan, (6) memberikan kesempatan kepada setiap anggota untuk berpartisipasi aktif (Paito, 2013:25).

5 Selain memiliki kelebihan, Paito (2012:25) juga menyebutkan bahwa model NHT juga memiliki kelemahan yaitu: (1) kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru, (2) tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru, (3) siswa yang pandai cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah, (4) kendala teknis, misalnya masalah tempat duduk kadang sulit atau kurang mendukung diatur kegiatan kelompok. Meskipun demikian kelemahan tersebut dapat diminimalisir dengan upaya dari guru dan teman sekelompok untuk senantiasa memberikan motivasi pada siswa yang lemah agar dapat berperan aktif dan dapat berkembang sejalan dengan siswa yang berkemampuan lebih, dan adanya upaya untuk meningkatkan tanggung jawab individu untuk belajar bersama-sama. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperiment) dengan desain penelitian pretest posttest control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 7 Kediri Tahun Ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X-8 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-7 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes uraian yang digunakan untuk prestest dan posttest. Tehnik analisis data yang digunakan adalah uji t-test tidak berpasangan yang diselesaikan dengan bantuan komputer program SPSS 16.0 for Windows Hasil Penelitian A. Deskripsi Data Dalam bab ini dibahas: (1) Data kemampuan awal siswa (pretest), (2) Data kemampuan akhir siswa (posttest), dan (3) Data hasil belajar siswa (gain score). 1. Data Kemampuan Awal Siswa (pretest) Data kemampuan awal siswa diperoleh dari tes yang diberikan pada siswa sebelum materi diajarkan. Tes ini diberikan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang tujuannya untuk mengetahui kemampuan awal siswa kedua kelas tersebut. Data kemampuan awal siswa secara keseluruhan disajikan pada Gambar 4.1.

6 Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Frekuensi Interval Nilai Eksperimen; mean Kontrol; mean Gambar 4.1 Diagram Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Gambar 4.1 menunjukkan bahwa distribusi frekuensi kemampuan awal (pretest) kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan frekuensi terbanyak terletak pada rentang skor Hal ini mengindikasikan bahwa sebaran data kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda. Demikian juga berdasarkan ratarata skor kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh selisih sebesar 1.43 ( = 1.43) dengan kelas eksperimen di atas kelas kontrol. Perbedaan rata-rata yang kecil menunjukkann bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah setara 2. Data Kemampuan Akhir Siswa (posttest) Data kemampuan akhir siswa (posttest) adalah skor tes yang diperoleh setelah siswa mengalami proses belajar yang diberikan di akhir pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Distribusi frekuensi kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut selanjutnya disajikan dalam Gambar 4.2 untuk memperjelas sebaran data kedua kelas.

7 Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Frekuensi Eksperimen; mean Kontrol; mean Interval Nilai Gambar 4.2 Diagram Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Gambar 4.2 menunjukkan Frekuensi (jumlah siswa) terbesar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terbanyak terletak pada rentangan dengan persentase frekuensi sebesar 45.71% untuk kelas eksperimen dan 60% untuk kelas kontrol. Skor terendah terletak antara 38 50, dengan persentase frekuensi kelas kontrol sebesar 31.43% lebih tinggi daripada kelas eksperimen yang persentase frekuensinya hanya 14.29%. Sedangkan pada rentangan skor posisi frekuensi kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dengan persentase frekuensi 25.71% untuk kelas kontrol dan 8.57% untuk kelas kontrol. Nilai tertinggi kelas kontrol terletak pada rentangan skor sedangkan nilai tertinggi pada kelas eksperimen terletak pada rentangan skor Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas kontrol. Rata- pada kelas eksperimen sebesar lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan model NHT pada kelas rata kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas kontrol sebesar 54.8 sedangkan eksperimen berpengaruh lebih tinggi dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa daripada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran klasikal.

8 3. Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa (Gain Score) Data gain score adalah data skor siswa yang diperoleh dari selisih antara posttest dengan pretest masing-masing kelas. Perbandingan rata-rata gain score antara kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam gambar 4.3. Gain Score Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol interval rata-rata Eksperimen 11 Kontrol Gambar 4.3 Diagram Gain Score Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Gambar 4.3 menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa (gain score), rata-ratkontrol dengan selisih sebesar 5 poin. Dengan demikian antara kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki rentangan kemampuan berpikir kritis siswa yang berbeda. kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata kelas Data pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran NHT berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi atmosfer. B. Analisis Data 1. Uji Prasyarat Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji beda atau t-test, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat untuk pengujian hipotesis. Uji prasyarat tersebut meliputi uji normalitas dan homogenitas. Adapun dataa yang

9 digunakan dalam analisis data ini adalah gain score. Berikut ini paparan terkait uji prasyarat terhadap data gain score. a. Uji Normalitas Ringkasan hasil uji Kolmogorov Smirnov disajikan dalam Tabel 4.7. Tabel 4.7 Data Hasil Uji Normalitas Kelas Sig. Kesimpulan Eksperimen Normal Kontrol Normal Tabel 4.7 hasil uji normalitas pada taraf sig 95% atau alpha (a) 0,05 tersebut, diperoleh nilai sig untuk kelas eksperimen dan nilai sig untuk kelas kontrol. Tabel 4.7 menunjukkan nilai sig kelas kontrol dan kelas eksperimen lebih dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data gain score baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol terdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas yang digunakan adalah uji levene pada taraf sig 95%. Tabel 4.8 Data Uji Homogenitas Sig. Kondisi Kesimpulan Sig < alpha Tidak homogen Tabel 4.8 menunjukkan nilai sig kurang dari 0.05, sehingga dapat dinyatakan bahwa data penelitian berasal dari populasi bervarian tidak sama. 2. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis merupakan prosedur yang dilakukan untuk menentukan apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: H 1 : model pembelajaran NHT berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran geografi kelas X SMAN 7 Kediri H 0 : model pembelajaran NHT tidak berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran geografi kelas X SMAN 7 Kediri

10 Tabel 4.9 Uji Hipotesis Kelas df Sig. (2-tailed) Keterangan Gain Score 68 0,008 H 0 ditolak Tabel 4.9 hasil perhitungan uji hipotesis kemampuan berpikir kritis siswa dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows diketahui bahwa nilai sig.2-tailed adalah < 0.05, sehingga H 0 ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran geografi kelas X SMAN 7 Kediri. Pembahasan Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Numbered Heads Together berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis. Siswa yang belajar menggunakan model NHT memperoleh kemampuan berpikir kritis yang lebih baik daripada siswa yang proses pembelajarannya tidak menggunakan model NHT. Adapun rata-rata nilai posttest kelas eksperimen sebesar sedangkan pada kelas kontrol sebesar 54.80, padahal pada pretest rata-rata nilai kedua kelas tersebut tidak jauh berbeda. Rata-rata nilai pretest pada kelas eksperimen sebesar dan pada kelas kontrol sebesar Hal ini menunjukkan bukti adanya kontribusi NHT dalam mempengaruhi kemampuan berpikir kritis. Selain itu, hasil uji t-test juga menunjukkan bahwa pembelajaran geografi dengan menggunakan model pembelajaran NHT berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dengan nilai signifikansi kurang dari Pada kelas kontrol proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran klasikal, menunjukkan kemampuan berpikir kritis siswa cenderung lebih rendah. Proses pembelajaran di kelas sepenuhnya berpusat pada guru (teacher centered) sehingga siswa cenderung sebagai pendengar yang pasif. Hal ini sangat berdampak pada kebiasaan siswa untuk selalu menunggu informasi dari guru tanpa berupaya mencari informasi baru. Oleh karena itu, pola pembelajaran yang seperti ini kurang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Pada kelas eksperimen, model pembelajaran yang digunakan adalah NHT. Pada kelas eksperimen ini kemampuan berpikir kritis siswa mengalami

11 peningkatan lebih tinggi daripada kelas kontrol. Model pembelajaran NHT merupakan suatu model pembelajaran yang termasuk dalam pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif mampu melibatkan siswa secara aktif dalam mencari informasi serta membangun pengetahuannya sendiri. Paito (2013) juga berpendapat bahwa dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT diskusi dan komunikasi dikembangkan dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberikan kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan peranan diri sendiri maupun teman lain. Model NHT ini sangat efektif untuk melatih siswa menjadi seorang yang kritis. Pada tahap berpikir bersama (heads together) siswa terlebih dahulu diberi kesempatan untuk berpikir secara individu sebelum berpikir bersama dalam hal memecahkan masalah, mengambil keputusan dan menganalisis terkait permasalahan yang diberikan oleh guru. Ketika siswa telah berpikir secara individu kemudian pada tahapan berpikir bersama siswa akan dihadapkan dengan pemikiran orang lain (teman diskusinya) yang berbeda-beda, maka secara tidak langsung mereka dituntut untuk menyeleksi pemikiran yang paling benar. Dalam menyeleksi ini, siswa akan berusaha mengevaluasi secara sistematis bobot pendapat sendiri dan orang lain yang menjadi teman diskusinya. Sehingga kondisi semacam ini otomatis dapat membangun karakter pemikiran kritis dalam diri siswa. Model pembelajaran NHT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dilandasi oleh teori pembelajaran konstruktivisme. Pembelajaran konstruktivisme merupakan pembelajaran yang menekankan pada siswa untuk menemukan konsepnya secara mandiri. Pembelajaran yang berpusat pada siswa dan guru berfungsi sebagai fasilitator. Siswa diharapkan untuk belajar aktif dan guru bukan merupakan sumber belajar utama dalam kegiatan pembelajaran. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan sesuai dengan pengalaman yang dimilikinya.

12 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Numbered Heads Together berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMAN 7 Kediri. Hal ini terbukti dari hasil penghitungan SPSS 16 For Windows dengan nilai sig sebesar 0.008<0.05. Rata-rata hasil kemampuan berpikir kritis siswa kelas yang menggunakan model Numbered Heads Together lebih tinggi daripada kelas yang tidak menggunakan model Numbered Heads Together. Daftar Rujukan Achmad, A Memahami Berpikir Kritis. (Online). ( diakses 2 Januari Agustina, Sri Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang Pada Matakuliah Hidrologi. Tesis Tidak Diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Andarini, Rully Pembelajaran Klasikal. (Online). ( ), diakses 19 April Lie, Anita Cooperative Learning. Jakarta: PT Gramedia. Lubis, B Berpikir Kritis. (Online), ( diakses 2 Januari Nurhadi dkk Pembelajaran Kontekstual dan Penerapan dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Paito Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Materi Peluang Di Kelas XI IPA-1 SMA Negeri 1 Talun. Tesis: Tidak Diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Slavin Cooperative Learning (Penerjemah Nurulita Yusron). Bandung: Nusa Media Sumarmi Model-Model Pembelajaran Geografi. Malang: Aditya Media Publishing. Trianto Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Konsep Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SDN Dukuh 02 Kota Salatiga berjumlah 34 dan SDN Dukuh 05 Kota Salatiga

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PRESTASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) DAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)

PERBEDAAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) DAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) PERBEDAAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) DAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Fathoni Candra Kurniawan Sulastri Universitas Negeri Malang fathonicandrak@yahoo.com Abstract:

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pascalian Hadi Pradana IKIP PGRI JEMBER Pascalian10@gmail.com Abstrak Penelitian ini berawal dari

Lebih terperinci

Keperluan korespondensi: ,

Keperluan korespondensi: , Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 67-72 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN MAKE A MATCH

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG 1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG Boby Setyawan 1), Marhadi Slamet Kistiyanto 2), Budijanto 3) bobyseyawan_geografium@yahoo.com

Lebih terperinci

Rika Hajizah Purba 1, Ach. Fatchan 2, Singgih Susilo

Rika Hajizah Purba 1, Ach. Fatchan 2, Singgih Susilo PENGARUH KOMBINASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN TEAM GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL DAN MINAT BELAJAR GEOGRAFI SISWA MAN REJOTANGAN KABU- PATEN TULUNGAGUNG Rika Hajizah Purba 1, Ach. Fatchan 2,

Lebih terperinci

Dita Amelia*, Johni Azmi**, Jimmi Copriady*** No.

Dita Amelia*, Johni Azmi**, Jimmi Copriady***    No. STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR SQUARE (TPS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI UJUNGBATU

Lebih terperinci

Inge Ratna Dwi Alitalya, Puger Honggowiyono. Kata-kata kunci: Numbered Head Together (NHT), CTL, NHT berbasis CTL

Inge Ratna Dwi Alitalya, Puger Honggowiyono. Kata-kata kunci: Numbered Head Together (NHT), CTL, NHT berbasis CTL Ratna Dwi A, Honggowiyono; Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Metode Numbered Head PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBASIS CTL DENGAN METODE NHT PADA MATERI

Lebih terperinci

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IIS di SMA Negeri

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PEDOSFER SISWA KELAS X SMAN 1 PULE KABUPATEN TRENGGALEK

MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PEDOSFER SISWA KELAS X SMAN 1 PULE KABUPATEN TRENGGALEK MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PEDOSFER SISWA KELAS X SMAN 1 PULE KABUPATEN TRENGGALEK Adik Tri Wahyuningsih 1 Ach. Amirudin 2 I Nyoman Ruja 2 ABSTRACT: The purpose

Lebih terperinci

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN PKn RINGKASAN SKRIPSI Oleh : ENDAH KUSUMASTUTI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada siswa XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri I Pabelan semester 1. SMA Negeri I Pabelan merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN Wahyu Wijayanti 1, Sudarno Herlambang, dan Marhadi Slamet K 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Dasar Negeri di Dabin V Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan, dimana pada Dabin V Kradenan ini terdapat 10

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Fatima Batubara dan Karya Sinulingga Program Studi Pendidikan FMIPA Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Derin Nurfajriyah 1, Ani Nur Aeni 2, Asep Kurnia Jayadinata

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN PEMBERIAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN PEMBERIAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN PEMBERIAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI (1) Ibrahim Said, (2) Hadi Soekamto, (3) Yusuf Suharto FIS Universitas Negeri Malang Abstract:

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD), KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD), KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD), KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA Erlita Hidaya Nikmah, Achmad Fatchan, Yuswanti Ariani Wirahayu Prodi Pendidikan Geografi, Jurusan Geografi,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGERAFI SISWA SMA DI KABUPATEN MALANG

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGERAFI SISWA SMA DI KABUPATEN MALANG PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGERAFI SISWA SMA DI KABUPATEN MALANG Nelya Eka Susanti Universitas Kanjuruhan Malang Email: nelyaekasusanti.geo@gmail.com Abstrak Tujuan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NHT

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NHT EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NHT DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Bhian Rangga J.R 1,Djoko Subandriyo 2, dan Danang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER DENGAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER DENGAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR PERBANDINGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER DENGAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR Dwi Puspa Nurma Danti 1, Iswahyudi Joko Suprayitno 2, Martyana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TINAMBUNG 1 Fitrah Razak, 2 Rezki Amaliyah AR 1,2 Universitas Sulawesi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kontrol ditampilkan pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil belajar siswa Kelas N

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kontrol ditampilkan pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil belajar siswa Kelas N 53 A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Hasil Belajar Deskripsi hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ditampilkan pada tabel dibawah ini. Tabel

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN ISSN 5-73X PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN Faridah Anum Siregar Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Abstrak.

Lebih terperinci

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI I PABELAN KECAMATAN PABELAN KAB. SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar dan penting bagi pembangunan suatu negara. Dengan adanya pendidikan maka akan tercipta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Penyajian Data Sebelum diuraikan tentang hasil pengelolaan data dan analisis data, maka terlebih dahulu peneliti mengemukakan kembali masalah

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta BIOSFER, Vol. VII, No. 1, Maret 1 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta Effect of Application

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER (NHT), TEAM ASSIST INDIVIDUALIZATION (TAI ) DAN CERAMAH TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN 2011/2012

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Wakijo 1, Siti Suprihatin 2 Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Wakijoummetro@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini dikatakan semu karena peneliti tidak mengontrol semua variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian adalah jenis penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu dimana ada dua kelompok yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Dukuh 03 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas

Lebih terperinci

Desy Hosenainy Universitas Negeri Malang Kata Kunci: REACT, Penomoran NHT, Interaksi Belajar, Prestasi Belajar

Desy Hosenainy Universitas Negeri Malang   Kata Kunci: REACT, Penomoran NHT, Interaksi Belajar, Prestasi Belajar PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN REACT DENGAN PENOMORAN NHT TERHADAP INTERAKSI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS X SMAN 9 MALANG Desy Hosenainy Universitas Negeri Malang E-mail:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. menjalankan pembelajaran di kelas. Ngalimun (2013: 28) mengatakan bahwa

II. TINJAUAN PUSTAKA. menjalankan pembelajaran di kelas. Ngalimun (2013: 28) mengatakan bahwa II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran dapat di artikan sebagai pedoman atau acuan dalam menjalankan pembelajaran di kelas. Ngalimun (2013: 28) mengatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian dilakukan sebanyak lima kali pertemuan yaitu pertemuan pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

Lebih terperinci

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, PMIPA FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, PMIPA FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2 Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian eksperimen semu dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square Terhadap Pemahaman Konsep Pada Pokok Bahasan Usaha Dan Energi Siswa VIII SMP Negeri 9 Palu Jumarni, Marungkil Pasaribu dan Hendrik Arung Lamba

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI-IS MA MUHAMMADIYAH 2 PACIRAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI-IS MA MUHAMMADIYAH 2 PACIRAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI-IS MA MUHAMMADIYAH 2 PACIRAN Widya Astuti 1), Budi Handoyo 2), Mustofa 2) Prodi Pendidikan Geografi, Universitas

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERMODIFIKASI DAN THINK-PAIR-SHARE

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERMODIFIKASI DAN THINK-PAIR-SHARE KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERMODIFIKASI DAN THINK-PAIR-SHARE Oleh: Kiki Fatkhiyani STKIP NU Indramayu, Jawa Barat ABSTRAK Kecakapan sosial

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang Agustin Eka Ariestari Universitas Negeri Malang Abstrak Hasil observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

Lebih terperinci

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan Honggowiyono, Arif Budiman; Perbedaan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Expert Group Dengan Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar

Lebih terperinci

PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS EKONOMI

PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS EKONOMI 108 Pengaruh Gabungan Metode Numbered Heads Together dan Tanya Jawab Terhadap Pemahaman Siswa... PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING METODE TSTS TERHADAP PEMAHAMAN MENGENAI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING METODE TSTS TERHADAP PEMAHAMAN MENGENAI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN 43 PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING METODE TSTS TERHADAP PEMAHAMAN MENGENAI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN Oleh: Nairi Juwatiar Nurjannah 1 Drs. Fahmi Idris, M.M 2 Aip Badrujaman, M.Pd 3 Abstrak

Lebih terperinci

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian tersebut meliputi:

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Sejarah

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Sejarah DOI: https://doi.org/10.21009/jps.052.02 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Sejarah Oleh : Eka Sari Handayani Pendidikan Sejarah PPS UNJ Abstract

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG JURNAL PENELITIAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG JURNAL PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG JURNAL PENELITIAN Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Tanti Jumaisyaroh Siregar Jurusan Pendidikan matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMN

Lebih terperinci

Oleh: Desmita Junda*, Elfis Suanto**, Syarifah Nur Siregar**

Oleh: Desmita Junda*, Elfis Suanto**, Syarifah Nur Siregar** 1 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA PESERTA DIDIK KELAS X

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester genap SDN Kandangan 03 yang berjumlah 25 siswa dan SDN Polosiri 01 yang

Lebih terperinci

Widiya Sholichah 1 Sudarno Herlambang 2 Purwanto 3 Universitas Negeri Malang

Widiya Sholichah 1 Sudarno Herlambang 2 Purwanto 3 Universitas Negeri Malang Pengaruh Integrasi Model Pembelajaran ARIAS dengan Team Assisted Individualization Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Geogarfi SMA Negeri 10 Malang Widiya Sholichah 1 Sudarno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang merupakan mata pelajaran yang diberikan di tingkat SD dan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Tanti Jumaisyaroh Siregar Pendidikan matematika, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Lebih terperinci

Miyandi Eko Anugrah Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Miyandi Eko Anugrah Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGANKOLABORASI MODEL STAD DAN NHT UNTUK MENINGKATKANAKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA Miyandi Eko Anugrah Program Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK Desi Dwi Retnani, Djoko Adi Susilo, Tri Candra Wulandari Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMP PENGARUH PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMP (1) Dianita Eka Putri, (2) Ach. Fatchan, (3) Yuswanti Ariani Wirahayu Universitas Negeri Malang This study is aimed

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL Abidin 1), Moh. Salam ) 1) Alumni Program Studi

Lebih terperinci

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI 6 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses pendidikan keberhasilan pengajaran di lembaga pendidikan tergantung pada keefektifan pembelajaran dalam mengubah tingkah laku para peserta didik ke arah

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

*Keperluan Korespondensi, HP: ,   ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 1-7 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia STUDI KOMPARASI MODEL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 111b Kecamatan Tingkir Salatiga.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD paralel yaitu SD Kristen Satya Wacana Salatiga semester 2 di kelas VA sebagai kelas eksperimen 1

Lebih terperinci

Isti Komariah 1, Jamzuri 2, Surantoro 3. Universitas Sebelas Maret, Surakarta,

Isti Komariah 1, Jamzuri 2, Surantoro 3. Universitas Sebelas Maret, Surakarta, SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 EFEKTIVITAS

Lebih terperinci

(1) Achmad Fandir Tiyansyah, (2) Dwiyono Hari Utomo, (3) Sudarno Herlambang Universitas Negeri Malang

(1) Achmad Fandir Tiyansyah, (2) Dwiyono Hari Utomo, (3) Sudarno Herlambang Universitas Negeri Malang PERBANDINGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA N 01 BULULAWANG (1) Achmad Fandir Tiyansyah, (2) Dwiyono

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) :

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) : Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.3 No.4 (2017) : 152-157 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KANDANGAN PADA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep Penilaian penguasaan konsep siswa dilakukan dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk tes pilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 02 dan SD Negeri Sidorejo Lor 06 yang berada di

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kuantitatif meliputi hasil pretes dan hasil postes pada

Lebih terperinci

PEERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 KAUMAN

PEERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 KAUMAN PEERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 KAUMAN 1) Heviana Putri N, 2) Drs. Dwiyono Hari Utomo M, Pd. M, Si 3) Drs. Sudarno Herlambang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Diponegoro Salatiga yang terletak di jalan Kartini No 2 Salatiga. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi

Lebih terperinci

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina

BAB IV HASIL PENELITIAN. Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina Kencana.

Lebih terperinci

PERBEDAAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI METODE THINK PAIR SQUARE DAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS X

PERBEDAAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI METODE THINK PAIR SQUARE DAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS X Feryd Permana, Wibawanto; Perbedaan Metakognitif Siswa Melalui Metode Think Pair Square Dan Metode Problem Solving Pada Mata Pelajaran TIK Kelas X PERBEDAAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI METODE THINK PAIR

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS Septi Hidayatun 11144100024 Pendidikan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 MUARA BADAK

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 MUARA BADAK Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 10 Bulan Oktober Tahun 2016 Halaman: 1993 1998 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS

Lebih terperinci

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone 56 Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif dan Awal terhadap Hasil Belajar Peserta Didik (Studi pada Materi Pokok Hidrólisis Garam di Kelas Xi Ipa SMA Negeri 1 Mare) The Influence of Cooperative Learning

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7 adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang terletak dijalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri II Ngadipiro Wonogiri sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di dua Sekolah Dasar Negeri Gendongan Kecamatan Tingkir. Subyek penelitian ini meliputi siswa kelas IV SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan melakukan pretest, tiga kali pertemuan diisi dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Tingkat II Tahun

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CTL BERBASIS NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STRATEGI EXPERT GROUP TERHADAP HASIL BELAJAR TIK

PENERAPAN MODEL CTL BERBASIS NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STRATEGI EXPERT GROUP TERHADAP HASIL BELAJAR TIK TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 2, SEPTEMBER 2013:127 136 PENERAPAN MODEL CTL BERBASIS NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STRATEGI EXPERT GROUP TERHADAP HASIL BELAJAR TIK Putri Khoirin Nashiroh

Lebih terperinci

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur Penerapan Model Student Team Achievement Divisions (STAD) Berbahan Ajar Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Mata Pelajaran Kalkulus II Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh. Maria Alifah

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh. Maria Alifah EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI (Jurnal) Oleh Maria Alifah Pembimbing I Pembimbing II Pembahas : Dr. Sumadi, M.S. : Irma Lusi Nugraheni,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kontekstual dengan sistem pengajaran pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X PENGARUH MODEL KOOPERATIPE BAMBOO DANCING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI SISWA SMP Maisuri Hardani Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia maisurihardani@student.upi.edu ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment (eksperimen semu) dan deskriptif. Metode eksperimen digunakan untuk

Lebih terperinci