Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)"

Transkripsi

1 Jayanti Tri Wardani / JMP Online Vol. 1 No. 9 November (2017) Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online) URL : JMP Online Vol 1, No. 9, Kresna BIP. ISSN PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SDN 02 TUKSONGO SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Jayanti Tri Wardani Fakultas Keguruan dan Ilmu Universitas Kristen Satya Wacana INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK Dikirim : 01 November 2017 Revisi pertama :23 November 2017 Diterima : 26 November 2017 Tersedia online :05 Desember 2017 Kata Kunci : Picture and Picture, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar Siswa jayantitriwardani@gmail.com Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV SDN 02 Tuksongo diketahui bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Picture and Picture. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut (1)Penggunaan model picture and picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA untuk siswa kelas IV SDN 02 Tuksongo. Hal ini terbukti bahwa pembelajaran yang terjadi dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPA tentang Sumber daya alam, siswa kelas IV SDN 02 Tuksongo. Hal ini terlihat juga pada penilaian proses tentang aspek keaktifan, kerjasama, dan ketepatan yang selalu meningkat di setiap siklus. Sedangkan pada penilaian hasil belajar juga selalu meningkat dari siklus I sampai siklus II. Pada pertemuan prasiklus nilai rata-ratanya 50,7, siklus I rataratanya 76,43, dan pada pertemuan siklus II rata-ratanya menjadi 85. (2) Langkah-langkah penggunaan model picture and picture dengan media flashcard yang tebukti dapat meningkatkan hasil belajar adalah presentasi kelas, tim kelompok. Jayanti Tri Wardani 876

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan, melainkan juga dari kebodohan dan kemiskinan. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar dengan belajar IPA. IPA juga merupakan salah satu disiplin ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dan memiliki sifat ilmiah. Sesuai dengan karakteristik perkembangan anak usia SD, maka guru harus mampu menyajikan sebuah pembelajaran yang mudah dipahami anak, yaitu dengan cara melibatkan siswa untuk berinteraksi secara langsung dengan objek yang sedang dipelajari. Selain itu, penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemahaman konsep yang salah dalam pemikiran siswa. Dalam kegiatan pembelajaran siswa tidak hanya dituntut keaktifannya saja tapi juga kekreativitasannya, karena kreativitas dapat menciptakan situasi yang baru, tidak monoton dan menarik sehingga siswa akan lebih terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Akan tetapi yang terjadi di SD Negeri 02 Tuksongo bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA masih belum tampak. Hal ini disebabkan karena kegiatan pembelajaran masih bersifat monoton sehingga siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Selain itu, guru kurang variatif dalam menyampaikan materi karena lebih banyak menggunakan metode konvensional seperti ceramah dan pemberian tugas. Berdasarkan observasi dan diskusi dengan guru kelas IV SD Negeri 02 Tuksongo pada saat proses pembelajaran IPA, menunjukkan bahwa pembelajaran ditempat tersebut masih kurang efektif, karena menjenuhkan, suasana kelas gaduh dan membosankan, sehingga siswa jadi malas untuk menghafal, hal tersebut dikarenakan metode yang digunakan masih bertumpu pada kemandirian siswanya untuk mencatat atau mendengar ceramah guru tanpa bimbingan yang baik. Selain itu, keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA masih kurang sehingga pembelajaran bersifat monoton karena guru kurang variatif dalam menyampaikan materi karena lebih banyak menggunakan metode konvensional seperti ceramah dan pemberian tugas. Padahal siswa kelas IV memerlukan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Menurut peneliti kegiatan belajar mengajar tersebut akan lebih maksimal apabila ada variasi metode pembelajaran, dalam metode ini bukan hanya siswa saja yang mencatat, akan tetapi guru juga ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut, peneliti akan mencoba menerapkan menerapkan metode pembelajaran teknik picture and picture. Dipilihnnya metode picture and picture karena merupakan strategi pembelajaran dengan menyusun gambar, yang mana strategi ini dapat membantu peserta didik untuk memfokuskan perhatian secara mental, menimbulkan pertanyaan- Jayanti Tri Wardani 877

3 pertanyaan serta merangsang minat untuk berdiskusi. Strategi ini mempunyai efek pada pemusatan perhatian dan membuat suatu kelompok yang kohesif (saling berhubungan). Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA pada siswa kelas IV SDN 02 Tuksongo. Diharapkan dengan menggunakan metode pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar IPA sehingga di dalam kelas siswa lebih semangat dalam belajar. Tujuan Penelitian Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tema peduli terhadap makhluk hidup pada siswa kelas IV SDN 02 Tuksongo. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah Meningkatkan aktivitas siswa kelas IV SDN 02 Tuksongo dalam muatan pembelajaran IPA materi sumber daya alam melalui model pembelajaran picture and picture dengan media flashcard. KAJIAN PUSTAKA Hasil Belajar Hakim (dalam Hamdani, 2011:21) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan lain-lain. Menurut Gagne (dalam Suprijono 2012:2), belajar merupakan perubahan diposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara ilmiah. Morgan (dalam Suprijono 2012:3) mengatakan bahwa learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past expereince, yang artinya belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Berdasarkan pendapat diatas, hakikat belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku untuk memperoleh pemahaman dan struktur kognitif baru sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sekitar. Tujuan Belajar Menurut Agus Suprijono (2012:5) tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi. Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional (instructional effects). Sementara tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan instruksional sering disebut nurturant effects. Bentuknya berupa kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang Jayanti Tri Wardani 878

4 lain dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari siswa untuk menghidupi suatu sistem lingkungan belajar tertentu. Model Pembelajaran Picture and Picture Picture and Picture adalah suatu model pembelajaran menggunakan media gambar. Dalam operasionalnya gambar-gambar dipasangkan satu sama lain menjadi urutan yang logis. Prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture (Johnson &Johnson ) meliputi: a. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. b. Setiap anggota kelompok (siswa) mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan sama. c. Setiap anggota kelompok (siswa) membagi tugas dan bertanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya. d. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi. e. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. f. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain. Media Pembelajaran Flashcard Flashcard adalah media yang tepat untuk membantu siswa/anak mengingat dan mempelajari informasi baru.kartu ini mudah dibuat dan digunakan. Sebagian besar anak-anak adalah visual learners dan kartu bergambar dengan warna-warna menarik bisa sangat bermanfaat untuk mengajar mereka. Flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang berukuran 25x30cm. Gambar-gambarnya dibuat menggunakan tangan atau foto atau memanfaatkan gambar yang sudah ada yang ditempelkan pada lembaran-lembaran flashcard. Gambar-gambar yang ada pada flashcard merupakan rangkaian pesan yang disajikan dengan keterangan setiap gambar yang dicantumkan pada bagian belakangnya. Flashcard hanya cocok untuk kelompok kecil siswa tidak lebih dari 30 orang siswa. Teori Perkembangan Kognitif Piaget (Suyono, 2012:89) mengatakan bahwa setiap anak mengembangkan kemampuan berpikirnya menurut tahapan yang teratur. Proses berpikir anak merupakan suatu aktivitas gradual, tahap demi tahap dari fungsi intelektual, dari konkret menuju abstrak. Pada suatu tahap perkembangan tertentu akan muncul skema atau struktur kognitif tertentu yang keberhasilannya pada setiap tahap amat bergantung kepada pencapaian tahapan sebelumnya. Jayanti Tri Wardani 879

5 Jean Piaget (dalam Rifa i dan Anni, 2009:207) mengemukakan tiga prinsip utama belajar, yaitu: a) Belajar Aktif Proses pembelajaran adalah proses aktif, karena pengetahuan, terbentuk dari dalam subyek belajar. Untuk membantu perkembangan kognitif siswa, perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan siswa belajar sendiri, misalnya melakukan percobaan, manipulasi simbol-simbol, mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban sendiri, dan membandingkan penemuan sendiri dengan penemuan orang lain. b) Belajar Lewat Interaksi Sosial Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi diantara subyek belajar. Piaget percaya bahwa belajar bersama akan membantu perkembangan kognitif siswa. Tanpa interaksi sosial, perkembangan kognitif siswa akan tetap bersifat egosentris. Sebaliknya, lewat interaksi sosial, perkembangan kognitif siswa akan diperkaya dengan bermacam sudut pandang dan alternative tindakan. c) Belajar Lewat Pengalaman Sendiri Perkembangan kognitif siswa akan lebih berarti apabila didasarkan pada pengalaman nyata daripada bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran di sekolah hendaknya dimulai dengan memberikan pengalaman-pengalaman nyata daripada dengan pemberitahuan pemberitahuan, atau pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya harus persis seperti yang diinginkan pendidik. Oleh karena itu, Piaget sependapat dengan prinsip pendidikan dari konkrit ke abstrak dan dari khusus ke umum. Piaget (Suyono, 2012:83-84) secara garis besar skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya dibagi dalam 4 (empat) periode utama atau tahapan-tahapan sebagai berikut: a) Tahap Sensori Motor (berlangsung sejak lahir sampai sekitar usia 2 tahun) Dalam dua tahun pertama hidupnya, bayi dapat memahami lingkungannya dengan jalan melihat, meraba, memegang, mengecap, mencium, mendengarkan dan menggerakkan anggota tubuh. Dengan kata lain mereka mengandalkan kemampuan sensorik dan motoriknya. Beberapa kemampuan kognitif penting muncul pada saat ini. Anak mulai memahami bahwa perilaku tertentu menimbulkan akibat tertentu pula bagi dirinya. b) Tahap Pra-Operasional (sekitar usia 2-7 tahun) Saat ini kecenderungan anak untuk selalu mengandalkan dirinya pada persepsinya tentang realitas sangatlah menonjol. Dengan adanya perkembangan bahasa dan ingatan, anak pun mampu mengingat banyak hal tentang lingkungannya. c) Tahap Operasional Konkret (berlangsung sekitar 7-11 tahun) Pada kurun waktu ini pikiran logis anak mulai berkembang.dalam usahanya mengerti tentang alam sekelilingnya mereka tidak terlalu menggantungkan diri pada informasi yang datang dari panca indera. Anak yang sudah mampu berfikir secara operasi konkret, juga sudah menguasai pembelajaran penting, yaitu bahwa ciri yang ditangkap oleh panca indera Jayanti Tri Wardani 880

6 seperti besar dan bentuk sesuatu, dapat saja berbeda tanpa harus mempengaruhi. d) Tahap Operasional Formal (mulai usia 11 tahun dan seterusnya) Sejak tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak, yaitu berpikir mengenai ide, mereka sudah mampu memikirkan beberapa alternatif pemecahan masalah. Mereka sudah dapat mengembangkan hukum-hukum yang berlaku umum dan pertimbangan ilmiah. Mereka telah mampu menyusun hipotesis serta membuat kaidah mengenai hal-hal yang bersifat abstrak. Sehingga pada tahap ini anak sudah dapat bekerja secara efektif dan sistematis, secara proporsional, serta menarik generalisasi secara mendasar. Menurut Piaget, belajar akan lebih berhasil jika disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari, mengamati dan menemukan, memungut berbagai hal dari lingkungan (Hariyanto, 2012:86). METODE PENILITIAN Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Tempat penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri 02 Tuksongo Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV SDN 02 Tuksongo Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 12 perempuan dan 9 laki-laki. Penelitian ini mengikuti prosedur yang digunakan konsorium LPTK Penyelanggaraan PJJ S-1 PGSD yaitu dilaksanakannya tindakan dan observasi serta refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian terdiri atas tes, observasi dan dokumentasi. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah soal tes tertulis dan lembar observasi. Sebelum soal evaluasi digunakan dalam penelitian maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas guna memperoleh soal yang dapat dijamin keandalan dan keajekannya. Uji dilakukan dengan mengujicobakan pada siswa kelas V SD Negeri 02 Tuksongo. Indikator kinerja dimaksudkan untuk menentukan ukuran keberhasilan pencapaian tujuan penelitian. Keberhasilan penelitian ini menggunakan prinsip belajar tuntas sebagai kriteria. Skor KKM untuk mata pelajaran IPA SD Negeri 02 Tuksongo ditetapkan sebesar 60. Dengan demikian penelitian ini berhasil jika jumlah siswa yang mendapatkan skor hasil belajar IPA 60 sebesar 80% dari jumlah siswa. Analisis data pada penelitian ini digunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan skor ketuntasan hasil belajar antar siklus. Analisis dilakukan dalam 3 tahap yaitu reduksi dan paparan data, analisis ketuntasan dan analisis komparatif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 02 Tuksongo Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Sebelum diadakan penelitian banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Permasalahan ini ada disebabkan guru didalam Jayanti Tri Wardani 881

7 melakukan pembelajaran terutama mata pelajaran IPA belum menggunakan model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Kemauan siswa untuk belajar IPA sangat kurang, sehingga pemahaman konsep IPA masih jauh dari harapan. Dari data hasil belajar pada kegiatan pra siklus diatas siswa yang mendapat nilai sesuai KKM yaitu 70 atau lebih hanya 6 siswa dari 21 siswa yang mengikuti kegiatan pra siklus, sedangkan 15 siswa nilainya dibawah KKM dengan nilai tertinggi 79 terrendah 58. Perencanaan Tindakan Kelas Hasil evaluasi pra siklus menjadi acuan untuk mengambil tindakan yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Tindakan awal, 1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture dengan media flashcard, 2). Menyiapkan alat pembelajaran, 3) menyiapkan lembar observasi, 4) menyiapkan kisi-kisi dan soal evaluasi. Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus 1 dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, setiap pertemuan 2 x 35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat 17 Februari 2017 pada pukul guru masuk kelas, guru mengucapkan salam kemudian mempersilahkan ketua kelas memimpin doa. Setelah berdoa selesai guru mengabsen siswa, ternyata semua siswa masuk. Selanjutnya, guru menanyakan kepada siswa tentang apa itu sumber daya alam. Kemudian guru memulai pembelajaran dengan model picture and picture dengan media flashcard. Guru presentasi materi tentang sumber daya alam. Selanjutnya setelah presentasi kelas, siswa duduk bersama kelompok, yang sebelumnya kelompoknya sudah dibagi. Kemudian guru memberikan LKS untuk dikerjakan bersama kelompok. Selama mengerjakan LKS, guru memberikan bimbingan kepada kelompok yang belum jelas. Setelah selesai mengerjakan LKS, kemudian hasilnya ditukar dengan kelompok lain untuk dibahas bersama guru. Setiap kelompok membacakan satu soal. Disini siswa sebagian besar aktif karena semua ingin menjawab soal. Satu soal skornya 10. Selanjutnya guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum.at 24 Februari 2017 pada pukul Pukul guru masuk kelas, guru mengucapkan salam kemudian mempersilahkan ketua kelas memimpin doa. Setelah berdoa selesai guru mengabsen siswa, ternyata semua siswa masuk. Selanjutnya, guru menanyakan kepada siswa tentang sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui Kemudian guru memulai pembelajaran dengan model picture and picture dengan media flashcard. Guru presentasi materi tentang sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui. Selanjutnya setelah presentasi kelas, siswa duduk bersama kelompok, yang sebelumnya kelompoknya sudah dibagi. Kemudian guru memberikan LKS untuk dikerjakan bersama kelompok. Selama mengerjakan LKS, guru memberikan bimbingan kepada kelompok yang belum jelas. Setelah selesai mengerjakan LKS, kemudian hasilnya ditukar dengan kelompok lain untuk dibahas bersama guru. Semua langkah dalam model picture and picture dengan media flashcard sudah dilaksanakan selanjutnya guru bersama siswa Jayanti Tri Wardani 882

8 menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 Februari 2017 pada pukul Pukul guru masuk kelas, guru mengucapkan salam kemudian guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang sudah di jelasakan di pertemuan pertama dan kedua. Kemudian guru memulai pembelajaran dengan model picture and picture dengan media flashcard. Guru membagikan soal evaluasi dan siswa mengerjakan soal tersebut setelah siswa mengerjakan soal guru memimpin siswa untuk menyocokan soal tersebut dengan cara menukarkan dengan teman sebelah, setelah selesai menyocokan guru menutup pelajaran dengan memimpin doa. 1. Tahap Pengamatan (Observing) Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kegiatan yang telah dilaksanakan oleh peneliti. Observasi dalam penelitian ini dilakukan dari tahap persiapan sampai dengan selesai pembelajaran. Observasi yang dilakukan yaitu meliputi dua aspek yaitu aspek guru dan aspek siswa. Selain observasi, penilaian proses juga dilaksanakan. Berdasarkan hasil pengamatan observer tentang penggunaan model picture and picture dengan media flashcard dalam pembelajaran IPA hasil observasi pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga tindakan guru dalam mengajar sepenuhnya sudah masuk kategori baik tetapi guru masih kurang dalam mengkondisikan siswa menuju pembelajaran yang kondusif ini terlihat pada saat presentasi kelas masih ada siswa yang ramai. Hasil Observasi untuk kegiatan siswa siklus 1 pertemuan pertama sampai dengan ketiga masuk kategori cukup. Bagian yang masih kurang dan harus diperbaiki yaitu siswa masih ramai saat presentasi kelas. Selama tindakan berlangsung peneliti juga melakukan penilaian proses pelaksanaan. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui sikap siswa selama mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dengan media flashcard. Adapun penilaian proses meliputi aspek keaktifan, kerjasama dan ketepatan pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Tuksongo mata pelajaran IPA dapat dilihat pada diagram dibawah ini: Penilaian Proses Pra Siklus Siklus 1 Siklus Keaktifan Kerjasama ketepatan Gambar 1. Diagram Perbandingan Penilaian Proses Sumber : Hasil Penilaian Diolah (2017) Jayanti Tri Wardani 883

9 Berdasarkan gambar diatas bahwa penilaian proses ketiga aspek yaitu keaktifan, kerjasama dan ketepatan dapat dikatan baik karena terjadi peningkatan dari pra siklus siklus I dan siklus II. Untuk aspek keaktifan pada pertemuan pra siklus memperoleh nilai rata-rata 68,14, selanjutnya pada pertemuan siklus I nilai rata-rata naik menjadi 68,18 dan pada pertemuan siklus II nilai rata-rata semakin naik menjadi 70,46. Pada aspek ini siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru sudah terlihat aktif dengan terlihatnya banyaknya pertanyaan yang diajukan siswa. Hal ini berarti dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dengan media flashcard dapat dikatan mampu mempengaruhi keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA. Untuk aspek kerjasama pada pertemuan pra siklus memperoleh nilai ratarata 67,64, selanjutnya pada pertemuan siklus I nilai rata-rata naik menjadi 68,89 dan pada pertemuan siklus II nilai rata-rata semakin naik menjadi 69,71. Pada aspek ini siswa dalam mengerjakan tugas kelompok terlihat kompak dan mampu bekerja sama antar siswa didalam kelompok. Hal ini berarti dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dengan media flashcard dapat dikatakan mampu mempengaruhi kerjasama siswa dalam pembelajaran IPA. Aspek ketepatan jumlah rata-rata yang dicapai pada pertemuan pra siklus yaitu 67,04 selanjutnya pada pertemuan siklus I nilai rata-rata naik menjadi 67,68 dan pada pertemuan siklus II nilai rata-rata semakin naik menjadi 69,82. Dari pertemuan 1 sampai dengan pertemuan 3 pada aspek kerjasama selalu mengalami peningkatan dari setiap pertemuan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dalam pembelajaran juga mengalami peningkatan, siswa dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan tepat. 2. Tahap Refleksi (Reflecting) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan, peneliti melakukan refleksi untuk mengetahui kendala yang dihadapi pada pembelajaran siklus II sehingga peneliti dapat memperbaiki hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Relfeksi ini dilakukan di ruang kantor SD Negeri 02 Tuksongo oleh peneliti dan observer, memberikan saran untuk pelaksanaan perbaikan pada Penelitian Tindakan Kelas natinya. Pada siklus II ini peneliti menganalisis hasil tindakan yaitu penilaian proses dan hasil yang telah dilakukan. Dari pertemuan pra siklus sampai dengan pertemuan siklus II mengalami peningkatan. Namun dalam pelaksanaan siklus II. Masih terdapat kelebihan dan kekurangan. Tetapi secara keseluruhan dari siklus I sampai dengan siklus II proses dan hasil pembelajaran sudah meningkat dan memenuhi criteria pencapaian target, target yang dicapai yaitu sebesar 80%. Adapun kelebihan dan kekurangan pada siklus II adalah: (a) Kelebihannya yaitu 1) Pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan dan semua siwa antusias, 2) Siswa merasa terkesan dengan pembelajaran yang dilakukan peneliti karena menyenangkan, 3) Siswa sudah aktif dalam kerja kelompok. (b) Kekurangannya yaitu 1) Siswa tidak memanfaatkan waktu dalam diskusi kelompok sehingga waktu terbuang sia-sia, 2) Pembelajaran dengan model picture and picture dengan media flashcard memerlukan banyak waktu sehingga harus Jayanti Tri Wardani 884

10 dapat membagi waktu dengan baik dalam langkah-langkah pembelajaran model picture and picture dengan media flashcard harus dapat memilih materi yang tepat dalam pembelajaran supaya waktu yang ditargetkan tidak sia-sia. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 01 Febuari Penelitian ini terdiri dari 2 siklus masing-masing siklus terdiri dari 3 pertemuan. Setiap siklus itu terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting). Berikut ini adalah deskripsi penelitian tindakan kelas pada pelajaran IPA siswa kelas IV sumber daya alam SDN 02 Tuksongo Tahun Pelajaran 2017/2018 sebagai berikut. Deskripsi Data a. Data Siklus I Dari hasil pelaksanaan siklus I, hasil distribusi frekuensi hasil belajar IPA siklus I siswa kelas IV di SD Negeri 02 Tuksongo disajikan melalui tabel berikut ini. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus 1 No Interval Frekuensi Persentase % % % % % Jumlah % Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017) Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa banyak siswa yang mendapat nilai skor yaitu sebanyak 12 siswa atau sebesar 20%, kedua skor yaitu sebanyak 6 siswa atau sebesar 30%, ketiga skor yaitu sebanyak 5 siswa atau 14%, keempat skor yaitu sebanyak 5 siswa atau 15% dan yang kelima skor yaitu sebanyak 5 siswa atau 15%. b. Data Siklus II Dari hasil pelaksanaan siklus II, hasil distribusi frekuensi hasil belajar IPA siklus II siswa kelas IV di SDN 02 Tuksongo di sajikan melalui tabel berikut ini. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus II No Interval Frekuensi Persentase % % % % Jayanti Tri Wardani 885

11 Lanjutan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus II % Jumlah Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017) Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa banyak siswa yang mendapat nilai skor yaitu sebanyak 5 siswa atau 46%, kedua skor yaitu sebanyak 5 siswa atau sebesar 43%, ketiga skor yaitu sebanyak 15 siswa atau sebesar 11%, keempat skor yaitu sebanyak 1 siswa atau sebesar 10%, serta skor sebanyak 0 siswa atau 0 %. Analisis Data Setelah melakukan tes atau evaluasi kemudian dilakukan analisis data dari hasil evaluasi pada siklus I dan siklus II yang dilakukan dalam dua tahapan yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif. a. Analisis Ketuntasan Hasil analisis ketuntasan hasil belajar IPA pada siklus I siswa kelas IV SD Negeri 02 Tuksongo disajikan melalui tabel berikut ini. Tabel 3. Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 1 No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 16 57,10% 2 Tidak Tuntas 12 42,90% Jumlah % Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017) Rerata 77.1 Maksimum Minimun 50 Keterangan : Nilai Tuntas = 65 Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa 15 siswa yang tuntas atau sbesar 70 % dan 6 siswa tidak tuntas atau sebesar 30 %. Rerata pada ketuntasan hasil belajar ipa siklus I yaitu 64,6 dengan nilai maksimum 100 dan nilai minimum 50. Kondisi ini menunjukkan peningkatan yang belum bermakna sehingga tindakan yang diberikan perlu mendapat pehatian. Hasil analisis ketuntasan hasil belajar IPA pada siklus II siswa kelas IV SD Negeri 02 Tuksongo disajikan melalui tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II No Ketuntasan Frekwensi Persentase 1 Tuntas ,00% 2 Tidak Tuntas 0 0,00% Jumlah % Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017) Jayanti Tri Wardani 886

12 Rerata 85 Maksimum 100 Minimun 70 Keterangan : Nilai Tuntas = 65 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa 28 siswa yang tuntas atau sebesar 100,0 % dan 0 siswa tidak tuntas atau sebesar 0,0 %. Rerata pada ketuntasan hasil belajar IPA siklus II yaitu 85 dengan nilai maksimum 100 dan nilai minimum 70. Kondisi ini menunjukkan peningkatan yang berarti. Tindakan ini sudah mengalami peningkatan dan hasil belajar siswa sudah memenuhi KKM. Analisis Komparatif Dampak dari implementasi penggunaan model pembelajaran picture and picture dengan media flashcard dalam pembelajaran IPA yang dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklus sebanyak 3 pertemuan, membawa perubahaan pada hasil belajar antar siklus. Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model picture ang picture dengan media flashcard dari siklus I sampai siklus II dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini. Tabel 5. Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 No Ketuntasan f % f % f % 1 Tuntas 10 35,70% 16 57,10% % 2 Tidak Tuntas 18 64,30% 12 42,90% 0 0% Rerata 50,7 76,43 85 Maksimum Minimun Keterangan : Nilai Tuntas = 65 Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017) Berdasakan tabel diatas terlihat bahwa ketuntasan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Tuksongo mengalami peningkatan dari pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pada pra siklus siswa yang tuntas dengan nilai maksimum 80 dan nilai minimum 15 sebanyak 6 siswa atau sebesar 35,7% siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas 21 siswa atau sebesar 64,3% serta reratanya 50,7. Pada Siklus I mengalami peningkatan, siswa yang tuntas dengan nilai maksimum 100 dan nilai minimum 50 sebanyak 6 siswa atau sebesar 57,1% siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas sebanyak 15 siswa atau sebesar 42,9% serta reratanya 77,1. Kemudian pada siklus II juga mengalami peningkatan, siswa yang tidak tuntas dengan nilai maksimum 100 dan nilai minimum 70 sebanyak 28 siswa atau 100% dan yang tidak tuntas 0 siswa atau sebesar 0% serta reratanya 85. Selain data di atas, data dari pra siklus hingga siklus II dapat dilihat melalui grafik komparasi di bawah ini. Jayanti Tri Wardani 887

13 Siswa Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Tuntas Tidak Tuntas Gambar 2. Analisis Komparasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2017) Berdasarkan grafik diatas pembelajaran model picture ang picture dengan media flashcard di SDN 02 Tuksongo mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajarnya meningkat pada mata pelajaran IPA. Pembahasan Berdasarkan kegiatan pembelajaran pada setiap siklus pada dasarnya sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan komponen model picture and picture dengan metode flashcard. Secara umum penggunaan model picture and picture dengan metode flashcard dalam pembelajaran IPA, siswa tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPA. Dari pelaksanaan tindakan selama 2 siklus, diketahui bahwa keaktifan, kerjasama, dan ketepatan dalam pembelajaran IPA meningkat. Hal ini dapat mempengaruhi peningkatan proses dan hasil belajar. Sebelum diadakan tindakan siklus I terlebih dahulu diadakan pre test untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Hasil dari pra siklus nilai rata-rata mencapai 50,7 siswa belum mancapai nilai KKM yaitu 65. Kemudian dilakukan tindakan siklus I, pada pertemuan 1 siswa masih canggung dalam pembelajaran karena ini pengalaman pertama untuk mereka belajar menggunakan model pembelajaran picture and picture dengan media flashcard dan mereka belum terbiasa dengan pembelajaran baru ini yang menuntut mereka harus aktif, dan berpikir kritis. Selain itu, guru juga kurang memotivasi siswa sehingga siswa tidak semangat dalam pembelajaran. Pada siklus I ini hasil belajar siswa mencapai rata-rata sebesar 76,43 siswa yang tuntas belajar sebanyak 16 anak atau 57,1%. Kekurangan yang ada di siklus I diperbaiki di siklus II. Pada tindakan siklus II, secara keseluruhan sudah baik dan meningkat proses dan hasil belajarnya. Seluruh siswa terlihat aktif, semangat dan termotivasi. Selain itu, siswa sangat terkesan dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture dengan media flashcard karena menyenangkan untuk siswa. Keberanian Jayanti Tri Wardani 888

14 siswa dalam menjawab pertanyaan sudah meningkat. Peningkatan juga terjadi pada kualitas guru dalam mengajar. Guru terlihat ramah, menguasai kelas, menggunakan model pembelajaran picture and picture dengan media flascard dengan tepat dapat mengkondisikan siswa menuju pembelajaran yang aktif, terkesan dan menyenangkan. Hasil belajar pada siklus II ini juga meningkat, nilai rata-rata mencapai 85. Ini terjadi peningkatan dari siklus sebelumnya sebesar 100% siswa yang tuntas belajar atau sebanyak 21 anak. Pada siklus II ini nilai rata-rata sudah mencapai indikator kinerja. Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi, secara garis besar kelebihan dari penggunaan model pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 02 Tuksongo Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung terdapat kelebihan 1) Dapat meningkatkan proses dan hasil siswa, 2) Menjadikan siswa terkesan dalam mengikuti pembelajaran karena menyenangkan, 3) Dapat membangkitkan motivasi dan semangat siswa, 4) Dapat meningkatkan kualitas guru dalam mengajar. Adapun kekurangan penggunaan model picture and picture dengan media flashcard dalam pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri 02 Tuksongo Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung adalah 1) Memerlukan waktu yang lama untuk pembelajaran, 2) Harus memilih materi pembelajaran yang sesuai, 3) Siswa belum semua dapat menerapkan model pembelajaran picture and picture dengan media flashcard karena hal ini dipengaruhi pengalaman dalam pembelajaran sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari siklus I sampai siklus II bahwa penggunaan model pembelajaran model picture and picture dengan metode flashcard dalam pembelajaran IPA itu dapat membuat siswa belajarnya menjadi terkesan dan menyenangkan karena di dalam pembelajaran dengan model pembelajaran model picture and picture dengan metode flashcard sangat menyenangkan Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa di setiap siklusnya setelah menggunakan model pembelaaran model picture and picture dengan metode flashcard dalam pembelajaran IPA. Selain itu dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yeni Suryaningsih dan Wiji Wijayanti bahwa penggunaan model picture and picture dengan metode flashcard dapat meningkatkan hasil belajar siswa. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Penggunaan model picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA untuk siswa kelas IV SD Negeri 02 Tuksongo. Hal ini terbukti bahwa pembelajaran yang terjadi dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPA tentang sumber daya alam, siswa kelas IV SD Negeri 02 Tuksongo. Hal ini terlihat juga pada penilaian proses tentang aspek keaktifan, kerjasama dan ketepatan yang selalu meningkat di setiap siklus. Sedangkan pada penilaian hasil belajar juga selalu meningkat dari siklus I sampai siklus II. Pada pertemuan prasiklus nilai rata-ratanya 50,7, siklus I rata-ratanya 76,43, dan pada pertemuan siklus II rata-ratanya menjadi 85. (2) Langkah-langkah penggunaan model picture and picture dengan media flashcard Jayanti Tri Wardani 889

15 yang terbukti dapat meningkatkan hasil belajar adalah presentasi kelas dan tim kelompok. Presentasi kelas yaitu guru menyampaikan materi pelajaran yang berfokus picture and picture dengan media flashcrard. Tim kelompok yaitu tim yang terdiri dari 4-5 siswa atu 5-6 siswa yang memiliki kemampuan akademik yang berbeda-beda. Game yaitu berisi pertanyaan-pertanyaan bernomor untuk menguji kemampuan dari presentasi kelas dan kinerja tim kelompok mendapatkan skor tertinggi. Penghargaannya biasa brupa sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain. Saran Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan pembelajaran Picture And Picture adalah sebagai berikut : 1. Pembelajaran Picture And Picture hendaknya dapat diterapkan oleh semua guru dalam semua mata pelajaran yang berciri-ciri pembelajaran kooperatif dalam mengajar dikelas sebagai alternatif dari pembelajaran. 2. Diharapkan adanya penelitian yang serupa untuk materi-materi yang lain selain pelajaran IPA, dimana pembelajaran tersebut harus dapat memotivasi siswa, menarik perhatian siswa. DAFTAR PUSTAKA Agus, Suprijono Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakrta: Pustaka Pelajar. Hamdani Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia. Johnson, D.W Reaching out: Interpersonal effectivenessand self- actualization (10th ed.). Boston: Allyn & Bacon. Johnson, D.W., & Johnson, F Joining together: Group theory and group skills (10th ed.). Boston: Allyn & Bacon. Maylinda, Faridatul Ika Pengembangan desain pembelajaran IPA berbasis karakter untuk siswa kelas V SDN Wonokoyo I Kota Malang. Malang. Universitas Negeri Malang. Program Studi PGSD: diterbitkan. Piaget, Jean, & Barbel Inhelder, Psikologi Anak, Terj. Miftahul Jannah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Cet. 1, Piaget, Jean, Antara Tindakan Dan Pikiran, disunting oleh Agus Cremers, PT. Gramedia, Jakarta, Rifai i, Achmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press. Slameto Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Warsono & Hariyanto Pembelajaran Aktif. Bandung : PT Rosdakarya Offset. Jayanti Tri Wardani 890

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 3 x 35

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGENTONG 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA Dhian Arista Istikomah FKIP Universitas PGRI Yogyakarta E-mail: dhian.arista@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS 5 SD NEGERI TUNTANG 02 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 34 Nomor 1 Tahun 2017 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR Dyah Kartika Sari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, Kelas IV Mata

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK Ai Nurhayati 1, Regina Lichteria Panjaitan 2, Dadan Djuanda 3

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA Ardli Ahdika, Nila Kurniasih, Prasetyo Budi Darmono. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanan dan observasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG Dwi Wahyuning Tiyas 1, Suminah 2, Sutansi 3 Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada tahapan ini peneliti akan menyajikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Melynda Putri Ratnasari

ARTIKEL SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Melynda Putri Ratnasari UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI DAN MODEL TALKING STICK KELAS 4 SDN BERGASLOR 01 KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sulit dan abstrak menjadi aktivitas yang membosankan bagi sebagian siswa. Hal ini dapat dilihat dari situasi kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Disini peneliti akan memberikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus I sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa

Lebih terperinci

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BRECONG TAHUN AJARAN 2015/2016 Nurul Hidayati¹, Suripto²,

Lebih terperinci

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek 78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh : SRI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN PADA MATA PELAJARAN IPS TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SISTEM TATA SURYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SISTEM TATA SURYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SISTEM TATA SURYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri Dukuhwaru 01 Kec. Dukuhwaru Kab. Tegal

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa untuk menghadapi tantangan hidup dimasa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa untuk menghadapi tantangan hidup dimasa mendatang. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan pengajaran, bimbingan dan latihan agar berkembang bakat dan potensi siswa untuk menghadapi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori ini merupakan uraian dari pendapat beberapa ahli yang mendukung penelitian. Dari beberapa teori para ahli tersebut mengkaji objek yang sama yang mempunyai

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012. PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Suprihatin 4 Abstrak. Hasil belajar siswa kelas VI SDN Patemon 01 menunjukkan

Lebih terperinci

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret   ABSTRAK C027 PENINGKATAN MINAT BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) BERBANTUAN MODUL PADA SISWA KELAS VII-D SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Evin

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS III SD Andi Priyanto, Wahyudi 2, Tri Saptuti Susiani 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jl. Kepodang

Lebih terperinci

3.1.2 Subyek Penelitian

3.1.2 Subyek Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kambangan 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Adapun dipilihnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kecandran 01 dengan subyek penelitian siswa kelas 4 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari

Lebih terperinci

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding. Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/scaffolding PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP PENINGKATAN KEAKTIFAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Sa adiah, Gamar B. N. Shamdas, dan Haeruddin Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA Gina Rosarina 1, Ali Sudin, Atep Sujana 3 123 Program

Lebih terperinci

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI. Nur Aini Yuliati

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI. Nur Aini Yuliati Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI SD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam dunia pendidikan. Pendidikan adalah suatu lembaga dimana guru melakukan kegiatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK Sri Suwarni Guru SDN Mlirip1 Kec. Jetis Kabupaten Mojokerto ssuwarni.13@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar... PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA SIKATUBIL PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 GEMAWANG

Lebih terperinci

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan Wiji Astutik SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto Email: astutikwiji498@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas menulis Q.S. Al-Mu minun ayat 1 s/d 11 dengan metode Drill dan teknik Modeling pada pelajaran Bahasa Arab, pada kelas VIIIC

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPA SD NEGERI BANYUBIRU 1 NGAWI TAHUN AJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG Devi Afriyuni Yonanda deviyonanda1990@gmail.com Universitas Majalengka Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil peningkatan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan yang telah diajukan oleh peneliti. Hasil penelitian disajikan dengan

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK PIKIRAN SEBUAH PARAGRAF MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN KEBONHARJO

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Pada tahap ini akan dipaparkan hasil penelitian tentang penerapan model inquiry dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V MI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Pra Siklus Pada pra siklus, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci