ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi"

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGENTONG 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga oleh : Nur Aeni Ratna Dewi PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

2 2

3 3

4 4

5 5

6 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEMESTER 2 SD NEGERI KALIGENTONG 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Nur Aeni Ratna Dewi 1, Nyoto Harjono 2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Kristen Satya Wacana, 2016 Jl. Diponegoro No , Salatiga, Jawa Tengah @student.uksw.edu 1 Mahasiswa PGSD 2 Dosen Pembimbing ABSTRAK Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya proses dan hasil belajar IPA siswa yang dikarenakan pada saat pembelajaran cenderung berpusat pada guru atau teacher centered selain itu pembelajaran IPA yang disampaikan oleh guru lebih banyak menggunakan metode konvensional, keadaan ini membuat siswa menjadi kesulitan untuk memahami materi pelajaran sehingga dalam pembelajaran IPA siswa kurang antusias, siswa menjadi pasif, sehingga hasil belajar IPA siswa kurang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai ulangan harian IPA siswa kelas 5 semester 1 masih dibawah KKM (75) sebanyak 72%.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan proses dan hasil belajar IPA siswa kelas 5 semester 2 melalui penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament di SD Negeri Kaigentong 01 tahun pelajaran 2015/2016.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif dengan menggunakan desain penelitian menurut Kemmis dan MC Taggart yang terdiri dari tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan observasi, refleksi. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, setiap siklus dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Kaligentong 01 yang berjumlah 25 siswa, terdiri dari laki-laki 10 siswa dan 15 siswa perempuan dengan karakteristik yang heterogen. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik tes dan non tes. Teknik tes berupa lembar evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran sedangkan teknik non tes berupa observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, pembelajaran mengacu pada langkah-langkah model pembelajaran TGT yang terdir atas enam tahapan yaitu penyampaian tujuan pembelajaran, penyajian materi, tim, permainan, turnamen, dan penghargaan 6

7 kelompok.hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran TGT dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPA siswa kelas 5. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan proses dan hasil belajar siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal lembar observasi kinerja siswa dan kinerja guru yaitu 58% dan 60%, pada siklus I lembar observasi kinerja siswa dan kinerja guru yaitu 89,5% dan 89%, sedangkan pada siklus II lembar observasi kinerja siswa dan kinerja guru meningkat menjadi 98% dan 96%. Dengan meningkatnya proses belajar hasil belajar siswa juga meningkat dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal nilai rata-rata siswa yaitu 67,17 memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75) berjumlah 7 siswa (28%) dan yang belum memenuhi KKM berjumlah 18 siswa (72%). Pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran TGT, siswa yang nilainya sudah memenuhi KKM meningkat menjadi 20 siswa (80%) sedangkan yang nilainya belum memenuhi KKM berjumlah 5 siswa (20%). Pada siklus II siswa yang sudah memenuhi KKM berjumlah 24 siswa (96%) dan siswa yang belum memenuhi KKM berjumlah 1 siswa (4%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran TGT dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPA siswa kelas 5 semester 2 SDN Kaligentong 01 tahun pelajaran 2015/2016. Kata Kunci: Model Pembelajaran TGT, Proses dan Hasil Belajar IPA PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sekarang di Indonesia sudah mengalami perubahan paradigma belajar dari teacher centered menjadi student centered. Namun guru cenderung mengajarkan IPA secara teoretis dan konsepnya saja. Konsep-konsep yang abstrak membuat kebingungan dalam diri siswa, sehingga siswa menganggap IPA adalah pelajaran hafalan. Guru terkadang tidak sadar menyampaikan materi secara verbalisme. Hal ini terjadi jika guru terlalu banyak menggunakan kata-kata, memberikan contohcontoh dan ilustrasi. Jika situasi ini terus terjadi maka dapat merusak konsentrasi siswa. Akibatnya siswa akan cepat bosan dalam proses pembelajaran. Menurut hasil wawancara dengan guru kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Kaligentong 01 Kabupaten Boyolali, model pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran IPA adalah ceramah. Sikap siswa terhadap model pembelajaran yang digunakan bervariatif. Karena siswa dalam satu kelas memiliki kemampuan intelegensi yang berbeda. Sikap yang bervariatif itu seperti ada yang 7

8 menerima dengan antusias, ada yang bersikap malas dan ada yang membuat gaduh di kelas. Kendala yang dihadapi guru dalam proses belajar mengajar antara lain: siswa terkesan malas dan pasif di kelas, ada beberapa siswa yang datang terlambat, tidak mengerjakan tugas, tidak senang belajar dan ramai sendiri dikelas. Menurut Sukandi (2003) Pembelajaran yang konvensional ditandai dengan guru mengajar lebih banyak mengajarkan tentang konsep-konsep bukan kompetensi, tujuannya adalah siswa mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu, dan pada saat proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan. Sedangkan Menurut Saptono (2003:12) pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered learning) akan membawa dampak dominasi proses pembelajaran ada pada diri guru, hal ini yang akan mengakibatkan proses pembelajaran ada pada diri guru, hal ini akan mengakibatkan proses pembelajaran berjalan statis sehingga peserta didik akan merasa cepat bosan terhadap pola pembelajaran yang dikembangkan. Sehingga menyebabkan rasa ingin tahu siswa tentang pelajaran IPA rendah, terlihat dari sedikit sekali siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan, siswa kesulitan dalam menjawab tes evalusi belajar. Beberapa siswa justru bermain sendiri, berbicara sendiri dengan teman sebangku tanpa memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru. Akibatnya hasil belajar siswa menjadi rendah, hal ini ditunjukkan pada hasil belajar IPA semester 1 siswa yang mencapai KKM (75) hanya 7 siswa sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM (75) sebanyak 18 siswa. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalahnya adalah Bagaimana menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dalam meningkatkan proses belajar IPA pada KD 7.4 Mendeskripsikan proses daur dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. Dan KD 7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi mahluk hidup dan lingkungan siswa kelas 5 SD Negeri Kaligentong 01 pada mata pelajaran IPA. Apakah Peningkatan proses belajar siswa kelas 5 SD Negeri Kaligentong 01 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat meningkatkan 8

9 hasil belajar IPA KD 7.4 Mendeskripsikan proses daur dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. Dan KD 7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi mahluk hidup dan lingkungan siswa kelas 5 SD Negeri Kaligentong 01 secara signifikan.tujuan yang dicapai adalah untuk Menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dalam meningkatkan proses belajar IPA KD 7.4 Mendeskripsikan proses daur dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. Dan KD 7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi mahluk hidup dan lingkungan siswa kelas 5 SD Negeri Kaligentong 01 pada mata pelajaran IPA. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui peningkatan proses belajar siswa kelas 5 SD Negeri Kaligentong 01 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament. TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Mapel IPA James Conant (dalam Samatowa 2010:1) menyatakan Sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut. Selain itu Winaputra (dalam Samatowa 2010:3) berpendapat bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen/sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. 9

10 Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Hasil Belajar yang Diharapkan Dimyati dan Mudjiono (2002:32) mengemukakan bahwa Hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindakan dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Sehingga tes dijadikan sebagai alat ukur hasil belajar. Menurut Clark (dalam Sudjana 1989:39) Hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Maka pencapaian hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan lingkungan. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran. Yang dimaksud hasil belajar IPA adalah nilai tes formatif yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran IPA setelah proses belajar mengajar. Proses Belajar yang Ideal Menurut Sudjana (1989:2) Proses belajar terjadi manakala ada interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. Sudjana (1989:37) menyatakan bahwa Keberhasilan proses belajar banyak dipengaruhi oleh variabel yang datang dari pribadi siswa sendiri, usaha guru dalam menyediakan dan menciptakan kondisi pengajaran, serta variabel lingkungan terutama sarana dan iklim yang memadai untuk tumbuhnya proses pengajaran. Sudjana (1989:3) mengemukakan bahwa Belajar tidak semata-mata berorientasi kepada hasil (by product), tetapi juga berorientasi kepada proses (by process) dengan harapan, makin tinggi proses, makin tinggi pula hasil yang dicapai. Pembelajaran IPA sendiri pada hakikatnya menyajikan hal-hal yang nyata yang berkaitan erat dengan kehidupan yang dialami siswa sehari-hari sehingga proses pembelajarannya pun juga harus memberikan pengalaman langsung kepada 10

11 siswa agar siswa dapat mengerti fakta dan konsep yang ada dan dihubungkan dengan peristiwa yang dialami siswa sehari-hari. Sehingga pembelajaran IPA yang sesuai dengan hakikat IPA diatas dapat dilakukan dengan cara penggunaan beberapa model pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA. Model-model pembelajaran kooperatif seperti STAD, TGT, JIGSAW, dan GI dirasa lebih berpotensi untuk dapat meningkatkan hasil belajar IPA dan sesuai dengan hakikat pembelajaran IPA karena dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa dan dapat malatih siswa berpikir kritis, dan melatih kerjasama dan keaktifan siswa. Model Pembelajaran Kooperatif Beberapa model pembelajaran kooperatif menurut Isjoni (73-89): a. STAD (Student Teams Achievement Division), yaitu tipe kooperatif yang menekankan pada aktivitas dan interaksi antar siswa untuk saling memotivasi dan membantu menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi maksimal. Pada proses pembelajaran tipe STAD memiliki lima tahapan meliputi: (1) penyajian materi (2) kegiatan kelompok (3) tes individual (4) penghitungan skor perkembangan individu (5) pemberian penghargaan kelompok. b. Jigsaw, yaitu mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi maksimal. Dalam penyelenggaraan siswa dikelompokkan dalam bentuk kelompok kecil yang dapat dilakukan guru berdasarkan pertimbangan tertentu. c. TGT, yaitu salah satu model pembelajaran yang melibatkan aktivitas siswa yang mengandung unsur permainan. d. Group Investigation (GI), siswa diberi control dan pilihan penuh untuk merencanakan apa yang ingin dipelajari dan di investigasi. Siswa ditempatkan dalam kelompok kecil untuk berdiskusi dan menentukan informasi yang akan dikumpulkan, bagaimana mengolahnya, menelitinya, dan menyajikan hasil penelitiannya di depan kelas. Dari model-model pembelajaran kooperatif, peneliti memilih model kooperatif TGT karena mengandung unsur permainan, kerjasama, dan 11

12 persaingan positif, sehingga guru lebih variatif, siswa antusias, tidak mudah bosan, membantu menguasai materi dan meningkatkan pencapaian belajar. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Menurut Hamdani (2011:92) Kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Menurut Slavin (2010:13) TGT adalah model dimana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk mengumpulkan poin bagi timnya. Berdasarkan pemaparan para ahli dapat disimpulkan bahwa Teams Games Tournament adalah pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa dalam kegiatan belajar secara berkelompok dan adanya tournament akademik yang berguna untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kaligentong 01 terletak di dusun Mekarsari, Kelurahan Kaligentong, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei semester II tahun pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Kaligentong 01. Jumlah siswanya 25 siswa, yang tediri dari laki-laki 10 siswa dan 15 siswa perempuan. Sebagian besar siswa tersebut orang tuanya bekerja sebagai buruh, karyawan swasta dan ada beberapa yang orang tuanya bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah proses belajar dan hasil belajar IPA. Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif karena PTK ini dilaksanakan dengan guru kelas 5 SD Negeri kaligentong 01 alasannya 12

13 karena peneliti belum menjadi guru. Pada penelitian ini peneliti menerapkan desain model penelitian dari Kemmis dan Mc Taggart. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi dan tes. Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini berupa lembar observasi proses belajar yang meliputi lembar observasi kinerja guru dan lembar observasi kinerja siswa. Dan lembar tes hasil belajar. Indikator keberhasilan dalam penelitian terdiri dari dua yaitu indikator keberhasilan proses belajar dan hasil belajar. Indikator proses dalam penelitian ini adalah keterlaksanaan sintaks pembelajaran kooperatif tipe TGT yang dilakukan oleh guru dan siswa. Proses pembelajran dapat tercapai apabila guru dan siswa dapat menerapkan pembelajaran secara optimal. Sedangkan indikator pada hasil belajar IPA ditetapkan 80% dari jumlah siswa mencapai ketuntasan belajar dengan KKM 75 dilihat dari hasil tes evaluasi setelah kegiatan pembelajaran dilakukan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Siklus Pra siklus dilakukan sebelum diadakannya siklus I dan II, tujuan dari diadakannya pra siklus ini agar mengetahui bagaimana proses belajar dan hasil belajar siswa sebelum diterapkan pembelajaran Teams Games Tournament. Hasil dari pra siklus dapat dibandinngkan dengan hasil dari siklus I dan II dengan tujuan agar mengetahui adanya peningkatan atau tidak. Hasil pra siklus didapatkan dari wawancara langsung kepada guru kelas 5 dan pengamatan langsung ketika melakukan observasi ke SD. Observer melakukan wawancara dan pengamatan langsung terhadap guru kelas 5 dengan mengamati kinerja duru dan kinerja siswa dalam proses belajar IPA dan hasil belajar IPA siswa. Dari hasil wawancara dan observasi diperoleh hasil observasi kondisi awal (prasiklus) dengan indikator penilaian kinerja guru total skor 60, dengan persentase 60% dan pada hasil observasi kinerja siswa kondisi awal (prasiklus) dengan indikator penilaian kinerja siswa total skor 51, dengan persentase 58%. 13

14 Sedangkan hasil belajar siswa dari 25 siswa 18 siswa (72%) belum mencapai KKM (75) dan 7 siswa (28%) sudah mencapai KKM (75). Hal ini menunjukkan bahwa proses dan hasil belajar IPA siswa masih rendah untuk itu perlu diadakan peningkatan dalam proses pembelajaran agar hasil belajar siswa meningkat. Berikut ini disajikan ketuntasan hasil tes IPA pra siklus pada Tabel 4.5 Tabel 4.5 Ketuntasan Belajar Kondisi Awal No. Ketuntasan Jumlah Siswa Belajar Jumlah Persentase (%) 1. Tuntas Belum tuntas Jumlah Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mengalami ketuntasan diatas KKM lebih sedikit daripada jumlah siswa yang tidak tuntas. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.5 dapat dilihat pada diagram 4.6 berikut: Tuntas Belum tuntas 28% 72% Diagram 4.6 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Awal 14

15 Siklus I Pada siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Tes evaluasi dilakukan pada petemuan ketiga. Hasil observasi siklus I pertemuan pertama dengan indikator penilaian kinerja guru total skor 85, dengan persentase 85% dan pada hasil observasi kinerja siswa siklus I pertemuan pertama dengan indikator penilaian kinerja siswa total skor 78, dengan persentase 88%. Sedangkan hasil observasi siklus I pertemuan kedua dengan indikator penilaian kinerja guru total skor 92, dengan persentase 92% dan pada hasil observasi kinerja siswa siklus I pertemuan kedua dengan indikator penilaian kinerja siswa total skor 80, dengan persentase 91%. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75) sebanyak 5 siswa atau 20%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 20 siswa dengan persentase 80%. Data hasil perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Ketuntasan Belajar Siklus I No. Ketuntasan Jumlah Siswa Belajar Jumlah Persentase (%) 1. Tuntas Belum tuntas 5 20 Jumlah Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.13 dapat dilihat pada diagram 4.14 berikut: Tuntas Belum tuntas 20% 80% Diagram 4.14 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I 15

16 Siklus II Pada siklus II terdiri dari 3 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Tes evaluasi dilakukan pada petemuan ketiga. Hasil observasi siklus II pertemuan pertama dengan indikator penilaian kinerja guru total skor 95, dengan persentase 95% dan pada hasil observasi kinerja siswa siklus II pertemuan pertama dengan indikator penilaian kinerja siswa total skor 85, dengan persentase 97%. Sedangkan hasil observasi siklus II pertemuan kedua dengan indikator penilaian kinerja guru total skor 97, dengan persentase 97% dan pada hasil observasi kinerja siswa siklus II pertemuan pertama dengan indikator penilaian kinerja siswa total skor 87, dengan persentase 99%. Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75) sebanyak 1 siswa atau 4%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 24 siswa dengan persentase 96%. Data hasil perolehan nilai siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.21 berikut: Tabel 4.21 Ketuntasan Belajar Siklus II No. Ketuntasan Jumlah Siswa Belajar Jumlah Persentase (%) 1. Tuntas Belum tuntas 1 4 Jumlah Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.21 dapat dilihat pada diagram 4.22 berikut: 16

17 Tuntas Belum tuntas 4% 96% Diagram 4.22 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Analisis Komparatif Pada analisis komparatif ini akan diuraikan tentang perbandingan proses belajar, hasil belajar dan ketuntasan belajar IPA siswa kelas 5 dari kondisi awal, sikus I, dan siklus II untuk mengetahui peningkatan proses dan hasil belajar. Perbandingan proses belajar berupa observasi kinerja guru dan kinerja siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II ditunjukkan pada tabel 4.23 berikut ini: Tabel 4.23 Perbandingan proses belajar berupa observasi kinerja guru dan kinerja siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II Kondisi Awal Siklus I Siklus II Tindakan Kinerja guru Kinerja siswa Jumlah (%) Rata-rata jumlah Pertemuan 1,2 Rata-rata (%) Pertemuan 1,2 Rata-rata jumlah Pertemuan 1,2 Rata-rata (%) Pertemua n 1, ,50 89,

18 Selanjutnya perbandingan hasil belajar IPA kondisi awal, siklus I dan siklus II ditunjukkan pada tabel 4.25 berikut ini: No. Ketuntasan Belajar Tabel 4.25 Perbandingan Nilai Hasil Belajar IPA Kondisi awal, Siklus I, dan Siklus II Nilai Kondisi awal Siklus I Siklus II (X) Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1. Tidak Tuntas < Tuntas Jumlah Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata 67,17 80,08 87,6 18

19 PENUTUP Simpulan Berdasarkan analisis data pada bab IV dalam penelitian yang telah dilaksanakan di kelas 5 SDN Kaligentong 01 maka dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPA siswa kelas 5 Semester 2 SDN Kaligentong 01 Tahun Pelajaran 2015/2016. Peningkatatan hasil belajar disebabkan oleh kinerja guru dan kinerja siswa yang lebih baik. Model pembelajaran TGT ini dapat membuat siswa menjadi aktif, bekerja sama dengan baik dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya persentase skor observasi kinerja guru dan kinerja siswa. Pada hasil observasi kinerja guru siklus I pertemuan pertama memperoleh skor 85% dan pada pertemuan kedua memperoleh skor 92%. Pada siklus II pertemuan pertama memperoleh skor 95% dan pada pertemuan kedua memperoleh skor 97%. Selanjutnya kinerja siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I pertemuan pertama memperoleh skor 88% dan pada pertemuan kedua memperoleh skor 91%. Pada siklus II pertemuan pertama memperoleh skor 97% dan pada pertemuan kedua memperoleh skor 99%. Kinerja siswa dalam pembelajaran yang meningkat memberi pengaruh terhadap hasil belajar IPA yang ikut meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada pembelajaran kondisi awal, siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal nilai rata-rata hasil tes IPA kelas 5 SDN Kaligentong 01 adalah 67,17 dengan persentase ketuntasan 28%. Setelah diterapkan model pembelajaran TGT, hasil belajar IPA siswa kelas 5 pada pembelajaran Siklus I nilai rata-ratanya adalah 80,08 dengan persentase ketuntasan 80% sedangkan pembelajaran pada Siklus II nilai rata-rata tes IPA adalah 87,6 dengan persentase ketuntasan mencapai 96%. 19

20 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengemukakan saran sehubungan dengan pengaruh penggunaan model pembelajaran TGT terhadap proses dan hasil belajar IPA, sebagai berikut: 1) Sebagai seorang guru hendaknya dapat menciptakan suasana pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran. 2) Guru hendaknya dapat memberikan ganjaran yang positif atau memberikan penghargaan agar dapat memacu siswa untuk aktif bertanya dan memberikan pendapat sehingga siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. 3) Guru hendaknya memanfaatkan kit pembelajaran/ alat peraga sehingga siswa tidak berpikir abstrak, lebih mudah memahami pelajaran, dan hasil belajar dapat meningkat. 4) Bagi siswa sebaiknya dapat lebih giat belajar dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran agar hasil belajar meningkatkan. 5) Dengan penelitian ini, seyogyanya dapat menjadi referensi dalam upaya memperbaiki strategi pembelajaran di SDN Kaligentong 01 dan dapat dikembangkan untuk pembelajaran pada mata pelajaran yang lain. 20

21 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamdani Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Isjoni Pembelajaran Cooperative Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Musfiqon Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. Nana Sudjana Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV Sinar Baru. Ruskandi Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Saptono, Sigit Paparan Kuliah Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES. Slameto Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. 21

22 22

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS 5 SD NEGERI TUNTANG 02 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

Lebih terperinci

Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPS Model Team Game Tournament SD Negeri 2 Kaligentong

Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPS Model Team Game Tournament SD Negeri 2 Kaligentong Wacana Akademika Volume 1 No 1 Tahun 2007 Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPS Model Team Game Tournament SD Negeri 2 Kaligentong Arga Ady Nattha¹ dan Nyoto Harjono², Program Studi Pendidikan Guru

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI Abstrak. Yulia Ayu Astuti. K8409074. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS Ermayanti ermayanti@unsri.ac.id Abstrak. Telah dilakukan Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Oleh: Leli Dwi Nugraheni, Mujiyem Sapti, Riawan Yudi Purwoko. Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah IPA merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang tercantum dalam struktur kurikulum Sekolah Dasar. Adapun tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar antara

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Martha Lorinda marthalorinda@gmail.com Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 6 ISSN 2354-614X PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Saatima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMK Negeri 1 Salatiga merupakan salah satu sekolah kejuruan di Salatiga yang mempunyai banyak prestasi. Prestasi siswa tentu tidak mungkin diperoleh begitu saja

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA TEKA- TEKI SILANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA TEKA- TEKI SILANG MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA TEKA- TEKI SILANG 1 Diah Kurniawati, 2 Sunardi Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara, sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pada bab 2 pasal 3 menyatakan:

Lebih terperinci

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu, UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) (PTK Pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Pagelaran Kab.Pringsewu - Lampung) Herdian, S.Pd.,

Lebih terperinci

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SDN 2 Donggulu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student-Team Achievement-Division Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin

Lebih terperinci

Charlina Ribut Dwi Anggraini

Charlina Ribut Dwi Anggraini METODE PEMBELAJARAN TGT MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI BEDIWETAN KECAMATAN BUNGKAL KABUPATEN PONOROGO Charlina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Internet Comunication and Tehnology (ITC) dewasa ini tidak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan sejalan dengan adanya perubahan dalam sistem

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH : SUCI SEKARWATI NIM F15111030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING Adhitya Panji Irawan 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING Adhitya Panji Irawan adhityapanjiirawan1995@gmail.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BNSP, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BNSP, 2007). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember PENGGUNAAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MENGIDENTIFIKASI CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI HEWAN PADA SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 02 TANGGUL Sumono 38 Abstrak. Penelitian ini diterapkan

Lebih terperinci

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sebuah mata pelajaran di tingkat sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan dari segi pelaksanaan secara operasional adalah terwujud dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kelestarian dan kemajuan bangsa. Pada konteks ini, pendidikan bukan hanya sekedar media dalam menyampaikan dan

Lebih terperinci

758 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017

758 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017 758 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER DISIPLIN TANGGUNG JAWAB SERTA HASIL BELAJAR IPA Oleh Endang Retnowati

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGGUNAAN STAD DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN MENGIDENTIFIKASI CARA MAKHLUK HIDUP MENYESUAIKAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN PADA MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 03 SUMBEREJO TAHUN 2012/2013 NASKAH

Lebih terperinci

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya. Oleh karena itu, pendidikan sangat perlu untuk dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) Isnita Lastyarini, Usada, Siti Kamsiyati PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Wlahar dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas 4 sebanyak 27

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam merupakan Ilmu tentang alam atau cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga tujuan pembelajaran IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa siswa menuju pada keadaan yang lebih baik. Susanto

Lebih terperinci

NERACA Jurnal Pendidikan Ekonomi, Mei 2017, Volume 2 Nomor 2 (17-21) ISSN:

NERACA Jurnal Pendidikan Ekonomi, Mei 2017, Volume 2 Nomor 2 (17-21)  ISSN: PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE SCRAMBLE DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII-9 SMP NEGERI 6 PALANGKA RAYA Oleh Dina Ariyana*, Ilham** ABSTRAK

Lebih terperinci

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,

Lebih terperinci

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088 PENERAPAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I SD N 02 KARANGBANGUN KECAMATAN MATESIH TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Langgenharjo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati pada semester I (gasal) tahun pelajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD Oleh: Restu Heri Suryana 1), Suhartono 2), Ngatman 3) FKIP, PGSD Universitas Sebelas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA GAMBAR

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA GAMBAR Retno Sulistyowati 63 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA GAMBAR Retno Sulistyowati 292013083@student.uksw.edu Drs. Nyoto Harjono, M.Pd.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Noborejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013 dengan subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di Jalan Raya muncul Desa Kalibeji Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VIIID SMP N 1 NGLUWAR MAGELANG Wenni Hastuti Universitas PGRI

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG (TTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI MATERI EKOSISTEM PADA SISWA KELAS VII B SMP AL ISLAM NGEMPLAK

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENERAPAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GIRIWONDO JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PECAHAN SISWA KELAS 4 SD NEGERI KALIKUTO GRABAG KOTA MAGELANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun : PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEGALGONDO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar   1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IIIA SDN SEMBORO 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kasmiati 10 Abstrak. Tujuan pembelajaran

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Hartina Apriyati 1), H. Soegiyanto 2), MG. Dwiji Astuti 3) PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS 5 SD N 2 SELODOKO KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah suatu BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

Linda Ratnaningtyas D.W. 34 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD MATA PELAJARAN IPS MATERI DOKUMEN DAN BENDA PENTING KELUARGA PADA SISWA KELAS II SDN TANGGUL WETAN 02 JEMBER Linda Ratnaningtyas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar merupakan proses dan unsur dasar dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, proses belajarlah yang menjadi kegiatan paling pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan generasi penerus yang berkualitas dan mengembangkan potensi yang dimiliki setiap manusia.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPA SDN KATEKAN 02 KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh.

SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS 5 SDN URUTSEWU 3 KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Disini peneliti akan memberikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus I sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanan dan observasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia ini. Terlebih dalam era industrialisasi sekarang ini. Tak terkecuali

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran IPS, Model Kooperatif Tipe Jigsaw, Media Visual.

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran IPS, Model Kooperatif Tipe Jigsaw, Media Visual. PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS MEDIA VISUAL DI KELAS IV SDN 02 TEMULUS Oleh: Yulina Ismiyanti PGSD FKIP Universitas Islam Sultan Agung ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadipribadi manusia yang berkualitas. Masyarakat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A. 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA SISWA KELAS IV SDN 03 DELINGAN TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada tahapan ini peneliti akan menyajikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber daya manusia merupakan aspek yang dominan terhadap kemajuan suatu bangsa. Manusia dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau siswa menuju pada keadaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan bermasyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Pendidikan adalah usaha yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Oleh: Tety Roosliana SMA Negeri 1 Kauman-Tulungagung Kata Kunci: pembelajaran kooperatif, tipe Teams Games Tournaments (TGT)

Oleh: Tety Roosliana SMA Negeri 1 Kauman-Tulungagung Kata Kunci: pembelajaran kooperatif, tipe Teams Games Tournaments (TGT) MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PESERTA DIDIK KELAS XI IPS-4 SMA NEGERI 1 KAUMAN Oleh: Tety Roosliana SMA Negeri

Lebih terperinci

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Reni Rasyita Sari Program Studi

Lebih terperinci

Susiyanto 2 PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK 3

Susiyanto 2 PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK 3 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH SISWA KELAS 4 SD NEGERI LEMAHIRENG 02 KECAMATAN BAWEN SEMESTER II TAHUNPELAJARAN2014/2015 1 Susiyanto 2 PGSD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT Upaya Meningkatkan Hasil... (Atika Wulansari) 2.393 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT IMPROVING MATHEMATIC LEARNING BY COOPERATIVE LEARNING

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri PENERAPAN MODEL STAD DENGAN PERMAINAN KUIS MAKE A MATCH PADA MATERI SISTEM GERAK TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII J SMPN 2 NGUNUT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti di dalam kehidupan manusia, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Pendidikan Dasar (SD dan SLP) dan Pendidikan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Pendidikan Dasar (SD dan SLP) dan Pendidikan Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Matematika dalam Kurikulum Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah adalah matematika sekolah. Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di Pendidikan Dasar

Lebih terperinci

II. KAJIAN TEORI. 2.1 Belajar dan Pembelajaran Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

II. KAJIAN TEORI. 2.1 Belajar dan Pembelajaran Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui II. KAJIAN TEORI 2.1 Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan

Lebih terperinci