BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu, yang berjumlah 30 orang dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 16 orang dan jumlah siswa perempuan sebanyak 14 orang, pada tahun ajaran Tahap awal dari penelitian ini adalah mengadakan refleksi awal dengan mengamati hasil ulangan bulanan siswa pada bulan februari tahun ajaran dengan nilai rata-rata 61,33 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 43,33%. Hasil belajar tersebut dianggap masih rendah. Kemudian diadakan wawancara dengan guru kelasnya mengenai nilai ulangan semester pertama yang masih rendah tersebut, dengan tujuan untuk mengetahui kendala-kendala yang menyebabkan rendahnya hasil belajar PKn siswa di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Dalam hal ini dapat diketahui penyebab rendahnya nilai siswa kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu yaitu karena (1) metode pembelajaran yang digunakan cenderung menggunakan metode ceramah tanpa mengkolaborasi dengan strategi atau model lain sehingga pembelajaran PKn menjadi tidak efektif; (2) guru mengabaikan pembinaan sikap bekerjasama dalam menyelesaikan suatu permasalahan, sehingga anak yang kecerdasannya diatas rata-rata hanya ingin berkelompok dengan anak yang setara kecerdasannya; (3) siswa yang tingkat 93

2 94 kecerdasannya diatas rata-rata mendominasi proses pembelajaran atau proses diskusi; (4) siswa merasa bosan dan jenuh saat proses pembelajaran PKn. Berdasarkan kondisi di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai hasil maksimal sesuai dengan tujuan pembelajaran, tentunya diperlukan pembelajaran yang menarik m inat serta memberi motivasi kepada siswa untuk mempelajari pelajaran PKn yaitu dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Team Assisted Individualization dengan model Talking Stick. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan 2 siklus yang masingmasing siklusnya terdiri dari dua pertemuan. Adapun jadwal pertemuan setiap siklus disajikan pada Tabel 4.1 sebagai berikut. Tabel 4.1. Jadwal Pertemuan Setiap Siklus Siklus Pertemuan Hari/Tanggal Pukul Materi Selasa, 15 April 2014 Selasa, 22 April 2014 Selasa, 29 April 2014 Selasa, 06 Mei WIB WIB WIB WIB Mengenal bentukbentuk keputusan bersama Cara pengambilan keputusan Mematuhi keputusan bersama Melaksanakan hasil keputusan bersama

3 95 2. Deskripsi Proses dan Hasil Persiklus a. Deskripsi proses penerapan Kolaborasi model pembelajaran Team Assisted Individualization dengan model Talking Stick pada pembelajaran PKn. Adapun langkah-langkah penerapan kolaborasi model Team Assisted Individualization (TAI) dengan model Talking Stick untuk meningkatkan aktivitas, hasil belajar PKn, dan pengembangan karakter Kerjasama siswa kelas VA SD Negeri 25 Kota Bengkulu sebagai berikut. 1) Tahap Perencanaan (Planning) adalah: Adapun kegiatan yang telah dilakukan pada tahap perencanaan ini a) Menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggunakan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick. b) Menyiapkan Lembar Diskusi Siswa (LDS) dan menyusun tes akhir (Post test). c) Menyusun lembar observsi guru dan siswa beserta deskriptornya. d) Menyusun lembar observasi penilaian afektif beserta deskriptornya. e) Menyusun lembar observasi penilaian psikomotor beserta deskriptornya. 2) Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action) Proses pembelajaran pada siklus satu ini telah dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dan setiap pertemuan terdiri atas dua jam pelajaran dengan rincian setiap jam pelajaran terdiri dari 35 menit jadi

4 96 waktu yang digunakan adalah 140 menit. Dengan melaksanakan kegiatan berdasarkan perencanaan. a) Kegiatan awal (±10 menit) 1) Guru mengkondisikan kelas ke arah situasi belajar yang kondusif, seperti berdo a, mengecek kehadiran siswa 2) Guru melakukan apersepsi dan memotivasi belajar dengan bertanya kepada siswa menggunakan pertanyaan yang mengarah pada materi yang akan dipelajari 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai b) Kegiatan Inti (± 45 menit) 1) Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. 2) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm 3) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4-5 orang siswa 4) Guru memberikan pre-test dan siswa ditempatkan pada tingkatan yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja mereka pada tes ini. 5) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari dengan menggunakan media gambar, kemudian

5 97 memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran 6) Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) kepada masing-masing kelompok. Lalu menjelaskan cara mengerjakan LDS sebelum diskusi kelompok dimulai. Setiap kelompok ditunjuk seorang yang menjadi ketua kelompok. 7) Siswa melakukan diskusi kelompok bersama kelompoknya serta mempelajari materinya, dan guru memberikan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan di dalam kelompoknya 8) Guru membimbing permainan Talking Stick dengan mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa sambil bernyanyi menggilirkan tongkat, dan siswa yang mendapat tongkat saat lagu selesai dinyayikan harus menjawab pertanyaan di LDS 9) Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyajikan hasil diskusi dan pemecahannya 10) Guru menetapkan kelompok terbaik dengan reword sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi

6 98 11) Guru memberikan pengajaran kepada kelompok yang belum memahami materi yang dipelajari dan memberi kesempatan untuk bertanya c) Kegiatan Penutup (± 15 menit) 1) Guru membimbing menyimpulkan materi pembelajaran 2) Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3) Guru memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah. 4) Guru mengadakan tindak lanjut, berupa nasehat pendek (pesan moral) serta meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya menutup pembelajaran dengan kesan yang baik. 3) Pengamatan (Observation) Pada pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Tujuannya untuk mengetahui keaktifan, keseriusan dan kekompakan siswa belajar dalam kelompoknya. Pengamat memberikan tanda () penilaian terhadap aspek yang diamati dibantu dengan indikatornya. Yang menjadi observer adalah guru SDN 25 Kota Bengkulu dan teman sejawat.

7 99 4) Refleksi (Reflection) Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap seluruh hasil penilaian baik yang menyangkut penilaian proses (hasil observasi kegiatan guru dan siswa) maupun hasil tes. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai bahan untuk melakukan refleksi, hasil refleksi digunakan sebagai pedoman untuk melihat berhasil tidaknya proses pembelajaran yang dilakukan. b. Deskripsi Hasil Persiklus 1) Siklus 1 a) Observasi Aktivitas Guru Hasil observasi aktivitas guru dinilai oleh dua orang pengamat, hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu pada siklus I disajikan dalam tabel 4.2. berikut ini. Tabel 4.2 Data hasil observasi aktivitas guru pada siklus 1 No. Pengamat Skor Pengamatan Total skor 81 rata-rata skor 40,5 Kriteria Cukup Dari data tabel 4.2 menunjukkan hasil observasi yang dilakukan oleh dua pengamat (observer) untuk aktivitas kegiatan guru selama proses pembelajaran pada siklus I, pengamat 1 memberikan skor 40 dari 18 aspek yang diamati dan pengamat 2 memberikan skor

8 sehingga skor rata-rata siklus I adalah 40,5 dengan kriteria cukup berada dalam interval (30-41), dari data observasi aktivitas guru pada siklus 1 terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus 2. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi aktivitas guru siklus 1 pengamat 1 pada (lampiran 12 dan 14) dan pengamat 2 (lampiran 13 dan 15). Dari hasil observasi data aktivitas guru dapat dianalisis untuk mengetahui kriteria aktivitas guru, hasil analisis data observasi aktivitas guru dapat dilihat pada lampiran 16. b) Observasi Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan oleh dua orang pengamat selama proses pembelajaran dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Hasil observasi yang dilakukan oleh dua pengamat terhadap aktivitas siswa pada siklus 1 dapat disajikan pada tabel 4.3. berikut ini. Tabel 4.3 Data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus 1 No. Pengamat Skor Pengamatan Total skor 78 Rata-rata skor 39 Kriteria Cukup Dari data tabel 4.3 menunjukkan bahwa rata-rata skor observasi yang dilakukan oleh dua pengamat (observer) aktivitas siswa. Pengamat 1 memberikan skor 38 dan pengamat 2 memberikan

9 101 skor 40 sehingga rata-rata aktivitas siswa pada siklus I yaitu 38 dengan kriteria cukup, dari lembar observasi aktivitas siswa masih terdapat kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki pada siklus 2. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi aktivitas siswa siklus 1 pengamat 1 pada (lampiran 18 dan 20) dan pengamat 2 (lampiran 19 dan 21). Dari hasil observasi data aktivitas siswa dianalisis untuk mengetahui kriteria aktivitas siswa, hasil analisis data dapat dilihat pada lampiran 22. c) Observasi Afektif Siswa Afektif dinilai selama proses pembelajaran berlangsung. Ranah afektif yang dinilai yaitu sikap siswa dalam melaksanakan tugas kelompok dengan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick. Ranah afektif terdiri dari menerima, menanggapi, menilai, mengelola, dan menghayati. Untuk menilai aspek afektif siswa, digunakan lembar observasi afektif siswa yang dibuat oleh peneliti. Hasil observasi terhadap penilaian afektif siswa dalam proses pembelajaran PKn pada siklus 1 diperoleh rata-rata skor sebesar 10,85 dengan kriteria cukup dari skor ideal pada rentang nilai 8,4-11,7. Hasil analisis terhadap afektif siswa dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:

10 102 Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Skor Setiap Aspek Afektif Siklus 1 Aspek yang No. Pertemuan Pertemuan Ratarata Kriteria diamati Menerima 2,4 2,6 2,5 Baik 2 Menanggapi 2,0 2,1 2,0 Cukup 3 Menilai 1,8 2,0 1,9 Cukup 4 Mengelola 1,9 2,0 1,9 Cukup 5 Menghayati 2,2 2,4 2,3 Cukup Dari hasil penilaian yang dilakukan peneliti pada saat aktivitas pembelajaran siklus 1 dapat dilihat bahwa 10 dari 30 siswa yang memperoleh kriteria baik, ini berarti masih ada 14 orang yang masih mencapai kriteria cukup dan 6 orang masih dalam kategori kurang. Indikator aspek yang diamati dalam lembar pengamatan afektif siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 24 dan 25, analisis Hasil observasi afektif siswa dapat dilihat pada lampiran 26, dan deskriptor pengamatan afektif siswa dapat dilihat pada lampiran 27. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa pengamatan afektif siklus 1 belum mencapai kategori baik. Ketidakcapaian siswa yang memperoleh kategori baik pada siklus 1 dikarenakan dari kelima aspek penilaian afektif, masih terdapat empat aspek penilaian afektif yang belum mencapai kategori baik. d) Observasi Psikomotor Siswa Penilaian ranah psikomotor siswa pada siklus 1 dinilai oleh peneliti selama proses pembelajaran PKn dengan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick. Ranah psikomotor

11 103 yang dinilai terdiri dari empat aspek yakni menirukan, memanipulasi, pengalamiahan dan artikulasi. Hasil observasi terhadap penilaian psikomotor siswa dalam proses pembelajaran PKn pada siklus 1 diperoleh rata-rata skor sebesar 7,9 dengan kriteria cukup dari skor ideal pada rentang nilai 6,4-9,3. Hasil analisis terhadap psikomotor siswa dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini: Tabel 4.5 Nilai Rata-rata Skor Setiap Aspek psikomotor Siklus 1 Aspek yang No. Pertemuan Pertemuan Ratarata Kriteria diamati Menirukan 2,3 2,6 2,4 Baik 2 Memanipulasi 1,9 2,4 2,1 Cukup 3 Pengalamiahan 1,7 2,0 1,8 Cukup 4 Artikulasi 1,4 1,5 1,4 Kurang Dari hasil penilaian yang dilakukan peneliti pada saat aktivitas pembelajaran siklus I dapat dilihat bahwa 7 dari 30 siswa yang memperoleh kriteria baik, ini berarti masih ada 16 orang yang masih mencapai kriteria cukup dan 7 orang masih dalam kategori kurang. Indikator aspek yang diamati dalam lembar pengamatan psikomotor siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 28 dan 29, analisis Hasil observasi psikomotor siswa dapat dilihat pada lampiran 30, dan deskriptor pengamatan psikomotor siswa dapat dilihat pada lampiran 31.

12 104 Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa pengamatan psikomotor siklus I belum mencapai kategori baik. Ketidakcapaian siswa yang memperoleh kategori baik pada siklus 1 dikarenakan dari keempat aspek penilaian psikomotor, masih terdapat tiga aspek penilaian afektif yang belum mencapai kategori baik. e) Hasil Belajar Siswa Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran menggunakan Kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick. Pada setiap akhir pembelajaran peneliti mengadakan tes akhir (post test). Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil belajar ranah kognitif siswa ditinjau dari rata-rata skor siswa dan ketuntasan belajar siswa. Data yang diperoleh dari nilai post tes siklus 1 yang disajikan pada lampiran 32 bahwa pada siklus 1 dari 30 siswa nilai rata-rata kelas 67,67 dengan ketuntasan belajar 63,33%. Dari hasil belajar di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada siklus 1 belum tuntas karena sesuai dengan yang dikemukakan oleh Depdiknas (2007) bahwa proses pembelajaran di kelas dikatakan tuntas secara klasikal apabila 75 % siswa dikelas mendapat nilai 7,0. Ketidaktuntasan pada siklus 1 ini disebabkan karena pembelajaran dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick belum terlaksana secara optimal dan

13 105 masih terdapat kelemahan selama proses pembelajaran pada siklus 1. Dengan demikian memerlukan refleksi untuk proses kegiatan pembelajaran selanjutnya. f) Penilaian Perkembangan Karakter Kerjasama Lembar penilaian perkembangan karakter kerjasama pada siklus 1 terdiri dari 6 aspek penilaian. penilaian perkembangan karakter kerjasama dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan lembar penilaian karakter kerjasama siswa pada pelaksaaan pembelajaran PKn siklus 1 (Lampiran 34 dan lampiran 35) diperoleh nilai persentase setiap indikator/aspek perkembangan karakter kerjasama dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini: Tabel 4.6 Hasil Rata-Rata Perkembangan Karakter Kerjasama Siswa Siklus 1 Persentase Perkembangan No karakter Kerjasama pada setiap Indikator Karakter kategori Kerjasama BT MT MB MK 1. Siswa memahami peraturan yang ada dan telah di musyawarahkan 20 % 65 % 15 % 0% bersama 2. Siswa mampu membagi tugas kelompok dengan 23,33% 53,33% 20 % 0% anggota kelompoknya 3. Siswa mampu membantu siswa lain 35 % 50 % 15 % 0%

14 pada saat diskusi Siswa mampu membantu membuat laporan kelompok 23,33% 58,33% 18,33% 0% Berdasarkan data yang ditunjukkan pada tabel 4.6 dari 4 aspek diperoleh tidak ada aspek dalam kategori membudaya dengan konsisten, 4 aspek kategori mulai terlihat, namun belim mencapai 70%. Secara umum perkembangan karakter kerjasama selama proses pembelajaran dengan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick pada siswa kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu pada siklus 1 termasuk kategori mulai terlihat dan masih perlu diperbaiki di siklus 2. Berikut aspek atau indikator karakter kerjasama yang berada dalam kategori mulai terlihat pada siklus 1: 1. Siswa memahami peraturan yang ada dan telah di musyawarahkan bersama 2. Siswa mampu membagi tugas kelompok dengan anggota kelompoknya 3. Siswa mampu membantu membuat laporan kelompok 4. Siswa mampu membantu siswa lain pada saat diskusi 2) Refleksi Siklus 1 a) Refleksi penerapan proses pembelajaran Langkah-langkah penerapan kolaborasi model TAI dengan model Talking Stick sebagai berikut :

15 107 1) Guru mengkondisikan kelas ke arah situasi belajar yang kondusif, seperti berdo a, mengecek kehadiran siswa. 2) Guru melakukan apersepsi dan memotivasi belajar dengan bertanya kepada siswa menggunakan pertanyaan yang mengarah pada materi yang akan dipelajari 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4) Langkah ke lima yaitu guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm. Dapat ditukar dengan lagkah ke empat. 5) Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari, karena lagkah tersebut lebih cocok apabila ditukar. 6) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4-5 orang siswa 7) Guru memberikan pre-test dan siswa ditempatkan pada tingkatan yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja mereka pada tes ini. 8) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari dengan menggunakan media gambar, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran 9) Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) kepada masing-masing kelompok. Lalu menjelaskan cara mengerjakan

16 108 LDS sebelum diskusi kelompok dimulai. Setiap kelompok ditunjuk seorang yang menjadi ketua kelompok. 10) Siswa melakukan diskusi kelompok bersama kelompoknya serta mempelajari materinya, dan guru memberikan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan di dalam kelompoknya 11) Guru membimbing permainan Talking Stick dengan mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa sambil bernyanyi menggilirkan tongkat, dan siswa yang mendapat tongkat saat lagu selesai dinyayikan harus menjawab pertanyaan di LDS 12) Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyajikan hasil diskusi dan pemecahannya 13) Guru menetapkan kelompok terbaik dengan reword sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi 14) Guru memberikan pengajaran kepada kelompok yang belum memahami materi yang dipelajari dan memberi kesempatan untuk bertanya 15) Guru membimbing menyimpulkan materi pembelajaran 16) Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan.

17 109 17) Guru memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah 18) Guru mengadakan tindak lanjut, berupa nasehat pendek (pesan moral) serta meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya menutup pembelajaran dengan kesan yang baik. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti sudah berjalan dengan baik namun ditemukan beberapa langkah yang belum sesuai dengan langkah pembelajaran kolaborasi model pembelajaran TAI dengan Model Talking Stick: a) Guru mengkondisikan kelas namun kurang memberikan motivasi siswa untuk semangat dalam belajajar b) Guru melakukan apersepsi, namun saat pemberian apersepsi hanya melibatkan beberapa siswa. c) Guru memberikan pre-test namun tingkat kesulitannya berbeda-beda untuk tiap kelompok, jadi ada beberapa kelompok yang kesulitan dalam menjawab. d) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari hanha bersumber dari buku sehingga kurang menarik e) Guru membimbing permainan Talking Stick dengan mengambil tongkat f) Guru membimbing menyimpulkan materi pembelajaran g) Guru memberikan pendalaman secara klasikal Prosedur penerapan yang dilakukan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam prosedur penerapannya adalah: a) Guru mengkondisikan kelas agar siap belajar dengan memotivasi siswa b) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada hampir semua siswa yang berhubungan dengan materi pelajaran

18 110 c) Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk penempatan dan pertanyaan yang diberikan tingkat kesulitannya harus disamakan d) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari dengan media gambar. e) Guru membimbing permainan Talking Stick dengan mengambil tongkat dan menjelaskan cara permainan Talking Stick. f) Guru membimbing menyimpulkan materi pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk mengungkapkan pendapatnya. g) Guru memberikan pendalaman secara klasikal dan menjelasakan pada siswa pentingnya pelajaran yang dipelajari. b) Observasi Aktivitas Guru Dari hasil observasi yang dilakukan oleh dua pengamat masih ditemukan beberapa aspek pada siklus 1 yang pelaksanaannya belum berjalan dengan baik (dengan kategori kurang dan cukup) dan masih perlu diperbaiki antara lain: a) Guru mengkondisikan kelas agar siap belajar namun masih ada siswa yang masih ribut sendiri. b) Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab namun hanya sebagian siswa yang merespon. c) Guru memberikan pre-tes kepada siswa untuk penempatan tetapi hanya siswa yang aktif yang menjawab. d) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari terfokus pada siswa yang aktif saja.

19 111 e) Guru membimbing diskusi dengan memberikan bantuan secara individual bagi yang memerlukannya dan siswa yang kurang aktif segan untuk bertanya tentang kesulitan. f) Guru membimbing permainan Talking Stick namun menjelaskan permainannya kurang sistematis. g) Guru masih kurang dalam membimbing siswa menyajikan hasil diskusi. h) Guru memberikan pemantapan materi dan belum memberikan kesempatan bertanya kepada siswa bila ada yang belum jelas. i) Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pelajaran namun belum semua siswa mendapat kesempatan untuk menyimpulkan materi pelajaran. j) menjelang akhir waktu, guru memberikan pendalaman secara klasikal. k) Guru masih kurang dalam memberikan tindak lanjut langkah-langkah yang dilakukan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam aktivitas guru pada siklus 1 adalah: a) Guru mengkondisikan kelas agar siap belajar dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick. b) Guru kembali menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

20 112 c) Guru kembali memberikan pre-test kepada siswa untuk penempatan dan melihat tingkat kemampuan siswa secara acak. d) Guru kembali menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari dengan menggunakan media. e) Guru menjelaskan masalah yang akan didiskusikan dengan rinci dan memberi kesempatan bertanya kepada siswa yang belum mengerti apa yang harus mereka selesaikan serta membimbing siswa yang kurang aktif. f) Guru hendaknya dapat menjelaskan peraturan permainan Talking Stick dengan rinci dan sistematis agar semua siswa dapat mengerti dan memathi peraturan saat permainan berlangsung. g) dalam membimbing siswa pada saat persentase, guru harus mengarahkan siswa dengan cara memberikan pertanyaanpertanyaan yang memancing idea tau gagasan dari siswa. h) untuk membimbing siswa dalam mengambil kesimpulan materi, guru harus memberi kesempatan kepada semua siswa dan menjelaskan kembali sehingga siswa mengerti apa kesimpulan dari materi yang mereka pelajari. Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pelajaran. i) Guru hendaknya memberikan penguatan terhadap siswa yang berhasil mengemukakan pendapatnya serta menarik kesimpulannya secara menyeluruh terhadap kesimpulan yang

21 113 telah dikemukakan oleh siswa sehingga siswa lebih mengerti kesimpulan pembelajaran j) menjelang akhir waktu pembelajaran, guru hendaknya memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah k) Guru kembali memberikan tindak lanjut dengan pesan dan kesan yang baik. c) Observasi Aktivitas Siswa Dari hasil observasi yang dilakukan oleh dua pengamat terhadap aktivitas siswa pada siklus 1, masih ditemukan beberapa aspek yang pelaksanaannya belum berjalan dengan baik (dengan kategori kurang dan cukup) dan masih perlu diperbaiki antara lain: a. Siswa masih kurang mampu mengkondisikan diri agar siap belajar. b. Hanya sebagian siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru. c. Siswa kurang menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. d. Beberapa siswa yang dapat menjawab untuk menggali pengetahuan awal. e. Siswa mendapatkan dan kurang bisa menjawab soal pre test. f. Siswa kurang mendapatkan bimbingan dan mendapatkan bantuan secara individual dalam mengerjakan LDS. g. Siswa mendapat bimbingan dalam melaksanakan permainan Talking Stick.

22 114 h. Sebagian siswa mendapat bimbingan saat menyajikan hasil diskusi. i. Siswa menerima pemantapan materi dari guru dan mendapat kesempatan bertanya bila ada yang belum jelas. j. Siswa menyimpulkan materi pelajaran dengan bimbingan guru. k. Siswa menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah. l. Siswa menngungkapakan perasaannya selama proses pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan atas kelemahan-kelemahan pada siklus 1 dalam aktivitas siswa adalah : a) Diharapkan semua siswa mampu mengkondisikan diri agar siap belajar. b) Saat dimulai pembelajaran di harapkan semua siswa mampu menanggapi apersepsi dan motivasi yang diberikan guru. c) Semua siswa diharapkan memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru Siswa melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal. d) Semua siswa hendaknya terlibat aktif dalam pre test. e) Diharapkan siswa dapat melakukan diskusi kelompok untuk menyelesaikan LDS dan saling membantu anggota kelompoknya menguasai materi yang dipelajari. f) Diharapkan setiap siswa mampu mematuhi peraturan dalam tertib dalam permainan Talking Stick.

23 115 g) Diharapkan semua Siswa mendapat bimbingan saat menyajikan hasil diskusi di depan kelas. h) Siswa bertanya saat guru memberikan kesempatan bertanya. Diharapkan siswa mampu menanyakan hal-hal yang belum jelas saat diberikan kesempatan. i) Siswa terlibat dalam menyimpulkan materi pelajaran. Diharapkan semua siswa terlibat aktif dalam menyimpulkan materi. j) Diharapkan semua siswa menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah yang dihadapi. k) Siswa menyimak guru saat menutup pembelajaran. diharapkan siswa menyimak guru menutup pembelajaran dan memaknai pesanpesan yang disampaikan oleh guru dengan penuh kesadaran serta menjawab salam penutup yang diucapkan guru. d) Observasi Afektif Siswa Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat aktivitas pembelajaran siklus 1 dapat dilihat bahwa, 10 dari 30 orang siswa yang memperoleh kriteria baik, ini berarti masih ada 14 orang siswa yang masih mencapai kriteria cukup dan 6 orang siswa yang masih mencapai kriteria kurang (lampiran 26). Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa pengamatan afektif siklus 1 belum mencapai kategori baik. Namun terdapat 1 aspek dengan kategori baik, aspek tersebut yaitu:

24 116 (1) Pada aspek menerima, rata-rata untuk aspek menerima yaitu sebesar 2,5 dalam kategori baik. Terlihat siswa yang memperoleh kategori baik 20 dan yang memperoleh kategori cukup sebanyak 10 siswa. Adapun aspek pengamatan afektif siswa selama proses pembelajaran pada siklus 1 yang masih dalam kategori cukup dan perlu diperbaiki pada proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut: (1) Aspek menanggapi, rata-rata untuk aspek menanggapi sebesar 2,0 dan masih dalam kategori cukup. Terlihat siswa yang memperoleh kategori baik 8 siswa, memperoleh kategori cukup sebanyak 18 siswa dan memperoleh kategori kurang sebanyak 4 siswa. (2) Aspek menilai, rata-rata untuk aspek menilai sebesar 1,9 dan masih dalam kategori cukup. Ini dilihat pada siklus 1 siswa yang memperoleh kategori baik masing 4 siswa, memperoleh kategori cukup sebanyak 23 siswa dan memperoleh kategori kurang sebanyak 3 siswa. (3) Aspek mengelola rata-rata untuk aspek mengelola sebesar 1,9 dan masih dalam kategori cukup. Ini dilihat pada siklus 1 siswa yang memperoleh kategori baik masing 4 siswa, memperoleh kategori cukup sebanyak 23 siswa dan memperoleh kategori kurang sebanyak 3 siswa.

25 117 (4) Aspek menghayati, rata-rata untuk aspek menghayati sebesar 2,3 dan masih dalam kategori cukup. Ini dilihat pada siklus 1 siswa yang memperoleh kategori baik masing 13 siswa, dan memperoleh kategori cukup sebanyak 17 siswa. Adapun rencana perbaikan pada penilaian afektif siswa saat pembelajaran siklus 1 untuk perbaikan pada siklus selanjutnya adalah: (1) Menanggapi Diharapkan siswa mampu menghargai dan menerima pendapat orang lain. (2) Menilai Diharapkan siswa mampu dapat menyampaikan pendapat atau gagasan/ide dengan santun. (3) Mengelola Diharapkan siswa mampu membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru. (4) Menghayati Diharapkan siswa mampu menunjukkan sikap positif dalam mengikuti pembelajaran mengenai keputusan bersama. e) Observasi Psikomotor Siswa Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat aktivitas pembelajaran siklus 1 dapat dilihat bahwa, 7 dari 30 orang siswa yang memperoleh kriteria baik, ini berarti masih ada 16 orang siswa yang masih mencapai kriteria cukup dan 7 orang siswa yang

26 118 masih mencapai kriteria kurang (lampiran 30). Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa pengamatan psikomotor siklus 1 belum mencapai kategori baik. Namun terdapat 1 aspek dengan kategori baik, aspek tersebut yaitu: (1) Pada aspek menirukan, rata-rata untuk aspek menirukan yaitu sebesar 2,4 dalam kategori baik. Terlihat siswa yang memperoleh kategori baik 18 dan yang memperoleh kategori cukup sebanyak 12 siswa. Adapun aspek pengamatan psikomotor siswa selama proses pembelajaran pada siklus 1 yang masih dalam kategori cukup dan perlu diperbaiki pada proses pembelajaran siklus 2 adalah sebagai berikut: (1) Aspek memanipulasi, rata-rata untuk aspek memanipulasi sebesar 2,1 dan masih dalam kategori cukup. Terlihat siswa yang memperoleh kategori baik 10 siswa dan memperoleh kategori cukup sebanyak 20 siswa. (2) Aspek pengalamiahan, rata-rata untuk aspek pengalamiahan sebesar 1,8 dan masih dalam kategori cukup. Ini dilihat pada siklus 1 siswa yang memperoleh kategori baik masing 3 siswa, memperoleh kategori cukup sebanyak 24 siswa dan memperoleh kategori kurang sebanyak 3 siswa. (3) Aspek artikulasi, rata-rata untuk aspek artikulasi sebesar 1,4 dan masih dalam kategori cukup. Ini dilihat pada siklus 1 siswa yang

27 119 memperoleh kategori cukup sebanyak 23 siswa dan memperoleh kategori kurang sebanyak 7 siswa. Adapun rencana perbaikan pada penilaian psikomotor siswa saat pembelajaran siklus 1 untuk perbaikan pada siklus selanjutnya adalah: (1) Memanipulasi Diharapkan siswa mampu Menanggapi hasil kerja kelompok lain (2) Pengalamiahan Diharapkan siswa mampu menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya (3) Artikulasi Diharapakan siswa mampu melaporkan hasil diskusi kelompok dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan santun f) Hasil Belajar Siswa Hasil tes yang diperoleh siswa pada siklus 1, terlihat masih ada 11 siswa yang belum tuntas dari 30 siswa, sehingga nilai rata-rata kelas yang diperoleh 67,67 dan ketuntasan belajar klasikal 63,33%. Berdasarkan hasil tes pada siklus 1 terlihat bahwa proses pembelajaran belum tuntas, karena belum mencapai standar ketuntasan belajar secara klasikal Depdiknas 2007, yakni minimal 75% siswa yang mendapatkan nilai 70. Untuk itu perlu dilaksanakan perbaikan proses pembelajaran pada siklus 2 dengan cara guru memperbaiki kelemahan yang ada di kegiatan pembelajaran

28 120 pada siklus 1, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa, yang berdampak pada hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus selanjutnya. g) Penilaian Perkembangan Karakter Kerjasama Berdasarkan hasil refleksi analisis data penilaian karakter kerjasama siswa pada siklus 1 yang masih termasuk dalam kategori mulai terlihat namun belum mencapai 70% maka perlu diperbaiki pada siklus 2. Untuk aspek dengan kategori mulai terlihat sebanyak 4 aspek tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Siswa memahami peraturan yang ada dan telah dimusyawarahkan bersama. Diharapkan semua siswa dapat mematuhi peraturan yang ada di dalam kelas (tidak ribut, tidak keluar masuk kelas, memperhatikan penjelasan guru dan mampu mengkondisikan diri). 2. Siswa mampu membagi tugas kelompok dengan anggota kelompoknya. Diharapkan semua siswa dapat bekerjasama dalam kelompok dan membantu teman yang mengalami kesulitan dengan penuh kesadaran. 3. Siswa mampu membantu siswa lain pada saat diskusi kelompok. Diharapkan semua siswa yang mempunyai kelebihan dapat membantu siswa lain yang kurang dalam kelompoknya 4. Siswa mampu membantu membuat laporan kelompok. Diharapkan semua siswa dapat membantu membuat laporan

29 121 3) Siklus 2 kelompok sesuai dengan petunjuk dan menyelesaikannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. a) Observasi Aktivitas Guru Hasil observasi aktivitas guru dinilai oleh dua orang pengamat, hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu pada siklus 2 disajikan dalam tabel 4.7. berikut ini. Tabel 4.7 Data hasil observasi aktivitas guru pada siklus 2 No. Pengamat Skor Pengamatan Total skor 99 rata-rata skor 49,5 Kriteria Baik Dari data tabel 4.7 menunjukkan hasil observasi yang dilakukan oleh dua pengamat (observer) untuk aktivitas kegiatan guru selama proses pembelajaran pada siklus 2 mencapai kriteria Baik berada dalam interval (42-54), sehingga tidak ditemukan lagi kelemahan-kelemahan pada lembar aktivitas guru. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi aktivitas guru siklus 2 pengamat 1 pada (lampiran 42 dan 44) dan pengamat 2 (lampiran 43 dan 45). Dari hasil observasi data aktivitas guru dapat dianalisis untuk mengetahui

30 122 kriteria aktivitas guru, hasil analisis data observasi aktivitas guru dapat dilihat pada lampiran 46. b) Observasi Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan oleh dua orang pengamat selama proses pembelajaran dengan menerapkan kolaborasi model Pembelajaran TAI dengan model Talking Stick di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Hasil observasi yang dilakukan oleh dua pengamat terhadap aktivitas siswa pada siklus 2 dapat disajikan pada tabel 4.8. berikut ini. Tabel 4.8 Data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus 2 No. Pengamat Skor Pengamatan Total skor 101 Rata-rata skor 50,5 Kriteria Baik Dari data tabel 4.8 menunjukkan bahwa rata-rata skor observasi yang dilakukan oleh dua pengamat (observer) aktivitas siswa. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi aktivitas siswa siklus 2 pengamat 1 pada (lampiran 48 dan 50) dan pengamat 2 (lampiran 49 dan 51). Dari hasil observasi data aktivitas siswa dianalisis untuk mengetahui kriteria aktivitas siswa, hasil analisis data dapat dilihat pada lampiran 52.

31 123 c) Observasi Afektif Siswa Afektif dinilai selama proses pembelajaran berlangsung. Ranah afektif yang dinilai yaitu sikap siswa dalam melaksanakan tugas kelompok dengan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick. Ranah afektif terdiri dari menerima, menanggapi, menilai, mengelola, dan menghayati. Untuk menilai aspek afektif siswa, digunakan lembar observasi afektif siswa yang dibuat oleh peneliti. Hasil observasi terhadap penilaian afektif siswa dalam proses pembelajaran PKn pada siklus 2 diperoleh rata-rata skor sebesar 12,85 dengan kriteria baik dari skor ideal pada rentang nilai 11,8-15. Hasil analisis terhadap afektif siswa dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini: Tabel 4.9 Nilai Rata-rata Skor Setiap Aspek Afektif Siklus 2 Aspek yang No. Pertemuan Pertemuan Ratarata Kriteria diamati Menerima 2,7 2,7 2,7 Baik 2 Menanggapi 2,5 2,5 2,5 Baik 3 Menilai 2,4 2,6 2,5 Baik 4 Mengelola 2,4 2,5 2,4 Baik 5 Menghayati 2,5 2,6 2,5 Baik Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai afektif siswa mengalami peningkatan dari siklus 1 dengan perolehan nilai sebesar 10,85 dengan kategori cukup meningkat pada siklus 2 menjadi 12,85 dengan kategori baik. Pada siklus 2 dapat dilihat bahwa 23 dari

32 siswa yang memperoleh kriteria baik, ini berarti masih ada 7 orang yang masih mencapai kriteria cukup. Indikator aspek yang diamati dalam lembar pengamatan afektif siswa pada siklus 2 dapat dilihat pada lampiran 54 dan 55, analisis hasil observasi afektif siswa dapat dilihat pada lampiran 56, dan deskriptor pengamatan afektif siswa dapat dilihat pada lampiran 57. Sehingga dalam proses pembelajaran dengan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick telah mengalami peningkatan pada keseluruhan pengamatan ranah afektif siswa yang menunjukkan kategori baik. d) Observasi Psikomotor Siswa Penilaian ranah psikomotor siswa pada siklus 2 dinilai oleh peneliti selama proses pembelajaran PKn dengan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick. Ranah psikomotor yang dinilai terdiri dari empat aspek yakni menirukan, memanipulasi, pengalamiahan dan artikulasi. Hasil observasi terhadap penilaian psikomotor siswa dalam proses pembelajaran pada siklus 2 (pertemuan 1 dan 2) diperoleh ratarata skor sebesar 10,2 dengan kriteria baik pada rentang nilai 9,4-12. Siswa yang mendapat kategori baik dalam rentang nilai 9,4-12 sebanyak 27 siswa. Skor ini meningkat dari perolehan siklus 1 dengan rata-rata skor sebesar 7,9 dan meningkat pada siklus 2 menjadi 10,2 dengan kriteria baik. Hasil analisis terhadap psikomotor siswa dapat dilihat pada tabel 4.10, di bawah ini:

33 125 Tabel 4.10 Nilai Rata-rata Skor Setiap Aspek psikomotor Siklus 2 Aspek yang No. Pertemuan Pertemuan Ratarata Kriteria diamati Menirukan 2,7 2,7 2,7 Baik 2 Memanipulasi 2,4 2,5 2,4 Baik 3 Pengalamiahan 2,4 2,4 2,4 Baik 4 Artikulasi 2,4 2,6 2,5 Baik Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai psikomotor siswa mengalami peningkatan dari siklus 1 dengan perolehan nilai sebesar 7,9 dengan kategori cukup meningkat pada siklus 2 menjadi 10,2 dengan kategori baik. Pada siklus 2 dapat dilihat bahwa 27 dari 30 siswa yang memperoleh kriteria baik, ini berarti masih ada 3 orang yang masih mencapai kriteria cukup. Indikator aspek yang diamati dalam lembar pengamatan psikomotor siswa pada siklus 2 dapat dilihat pada lampiran 58 dan 59, analisis hasil observasi psikomotor siswa dapat dilihat pada lampiran 60, dan deskriptor pengamatan psikomotor siswa dapat dilihat pada lampiran 61. Sehingga dalam proses pembelajaran dengan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick telah mengalami peningkatan pada keseluruhan pengamatan ranah psikomotor siswa yang menunjukkan kategori baik. e) Hasil Belajar Siswa Pembelajaran pada siklus 2 dilaksanakan berdasarkan hasil dari refleksi 1, kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus 1 diperbaiki pada siklus 2. Siklus 2 dilaksanakan sesuai dengan skenario

34 126 kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick. Pada akhir pembelajaran dilaksanakan post test yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada setiap akhir pembelajaran peneliti mengadakan tes akhir (post test). Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil belajar ranah kognitif siswa ditinjau dari rata-rata skor siswa dan ketuntasan belajar siswa. Data yang diperoleh dari nilai post tes siklus 2 yang disajikan pada lampiran 62 bahwa pada siklus 2 dari 30 siswa nilai rata-rata kelas 76,17 dengan ketuntasan belajar 80%. Dari hasil belajar di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada siklus 2 telah tuntas karena sesuai dengan yang dikemukakan oleh Depdiknas (2007) bahwa proses pembelajaran di kelas dikatakan tuntas secara klasikal apabila 75% siswa dikelas mendapat nilai 70. f) Penilaian Perkembangan Karakter Kerjasama Lembar penilaian perkembangan karakter kerjasama pada siklus I terdiri dari 4 aspek penilaian. Penilaian perkembangan karakter kerjasama dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan lembar penilaian karakter kerjasama siswa pada pelaksaaan pembelajaran PKn siklus 2 (Lampiran 64 dan lampiran 65) diperoleh nilai persentase setiap indikator/aspek perkembangan karakter kerjasama dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini:

35 127 Tabel 4.11 Hasil Rata-Rata Perkembangan Karakter Kerjasama Siswa Siklus 2 Persentase Perkembangan No karakter Kerjasama pada Indikator Karakter setiap kategori Kerjasama BT MT MB MK 1. Siswa memahami peraturan yang ada dan telah di musyawarahkan 8,33% 73,33% 18,33% 0% bersama 2. Siswa mampu membagi tugas kelompok dengan 8,33% 70 % 21,66% 0% anggota kelompoknya 3. Siswa mampu membantu siswa lain pada saat 10% 73,33% 16,67% 0% diskusi 4. Siswa mampu membantu membuat laporan kelompok 6,66% 70% 23,33% 0% Berdasarkan data yang ditunjukkan pada tabel 4.11 dari 4 aspek diperoleh tidak ada aspek dalam kategori membudaya dengan konsisten, keempat aspek tersebut masuk ke dalam kategori mulai terlihat dengan persentase 70%. Berarti secara keseluruhan perkembangan karakter kerjasama selama proses pembelajaran dengan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick pada siswa kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu pada siklus 2 termasuk dalam kategori mulai terlihat. Berikut aspek atau indikator

36 128 karakter kerjasama yang berada dalam kategori mulai terlihat pada siklus 2: 1. Siswa memahami peraturan yang ada dan telah di musyawarahkan bersama 2. Siswa mampu membagi tugas kelompok dengan anggota kelompoknya 3. Siswa mampu membantu siswa lain pada saat diskusi 4. Siswa mampu membantu membuat laporan kelompok 4) Refleksi Siklus 2 a) Penerapan prosedur Pembelajaran Berdasarkan pengamatan peneliti dari hasil refleksi dapat dikatakan bahwa urutan prosedur penerapan siklus 2 hampir secara keseluruhan sudah dengan urutan yang sebenarnya dan sesuai dengan langkah Kolaborasi Model pembelajaran TAI dengan Model Talking Stick. Penerapan dari tiap langkahnya sudah sesuai serta mencapai yang telah ditetapkan namun masih ada beberapa yang belum sesuai dengan prosedur penerapannya seperti pada saat pemberian pemantapan materi masih kurang maksimal karena siswa merasa bosan dengan materi yang diulangi. Langkah yang dilakukan untuk memperbaiki kelemahankelemahan dalam prosedur penerapan pembelajaran ini adalah dengan menjelaskan pada siswa bahwa mengulang pembelajaran bertujuan

37 129 agar siswa lebih memahami materi pembelajaran, dan diberikan contoh yang berbeda agar siswa tidak bosan. b) Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan hasil analisis terhadap aktivitas guru pada siklus 2, dapat diketahui pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan baik, pada siklus 2 diperoleh rata-rata skor 49,5 dengan kategori baik untuk observasi aktivitas guru. Dari hasil analisis terhadap aktivitas guru pada siklus 2. (lampiran 46) Dari hasil refleksi di atas dapat dikatakan bahwa aktivitas guru pada siklus 2 secara keseluruhan sudah mencapai semua Indikator yang telah ditetapkan pada lembar observasi. Aktivitas guru sudah berada dalam kategori baik sehingga dapat diartikan bahwa aktivitas pembelajaran sudah meningkat. c) Observasi Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil analisis terhadap aktivitas siswa pada siklus 2, dapat diketahui pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan baik, pada siklus 2 diperoleh rata-rata skor 50,5 dengan kategori baik untuk observasi aktivitas siswa. Dari hasil analisis terhadap aktivitas siswa pada siklus 2. (Lampiran 52) Dari hasil refleksi di atas dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa pada siklus 2 secara keseluruhan sudah mencapai semua Indikator yang telah ditetapkan pada lembar observasi. Aktivitas siswa

38 130 sudah berada dalam kategori baik sehingga dapat diartikan bahwa aktivitas pembelajaran sudah meningkat. d) Observasi Afektif Siswa Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat praktik pembelajaran siklus 2 diperoleh nilai rata-rata afektif sebesar 12,85 dengan kategori baik. Berdasarkan data tersebut, nilai rata-rata afektif semua siswa telah memenuhi kriteria penilaian afektif yang kriteria baik sebanyak 30 orang, begitu juga dengan kelima aspek yang diamati mendapat kategori baik (lampiran 56). Sehingga dapat diartikan bahwa aktivitas pembelajaran sudah meningkat. e) Observasi Psikomotor Siswa Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat praktik pembelajaran siklus 2 diperoleh nilai rata-rata psikomotor siswa sebesar 10,2 dengan kategori baik pada rentang nilai 9,4-12. Berdasarkan data tersebut, nilai rata-rata psikomotor semua siswa telah memenuhi kriteria penilaian psikomotor yang berkisar 9,4-12 dengan kriteria baik sebanyak 30 orang, begitu juga keempat aspek yang diamati mendapat kategori baik (lampiran 60). Sehingga dapat diartikan bahwa aktivitas pembelajaran sudah meningkat. f) Hasil Belajar Siswa Pada tahap ini dilakukan refleksi terhadap hasil belajar yaitu dengan menganalisis dan menghitung ketuntasan klasikal maupun individual berdasarkan post test yang telah dilakukan. Adapun

39 131 ketuntasan klasikal pada siklus 2 menjadi sebesar 80% dengan ratarata 76,17. Proses pembelajaran dikatakan tuntas apabila 75% siswa di kelas memperoleh nilai 70. Sehingga pada siklus 2 proses pembelajaran sudah dikatagorikan tuntas, oleh karena itu penelitian tidak perlu dilanjukan pada siklus berikutnya. g) Penilaian Perkembangan Karakter Kerjasama Berdasarkan analisis lembar penilaian karakter kerjasama siswa pada siklus 2 dapat dikatakan bahwa karakter kerjasama siswa pada siklus 2 sudah berada dalam kategori mulai terlihat sehingga dapat diartikan bahwa karakter kerjasama siswa sudah mulai terlihat. B. Pembahasan dari setiap siklus Dari hasil ulangan bulanan siswa pada bulan februari tahun ajaran dengan nilai rata-rata 61,33 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 43,33%. Hasil belajar tersebut masih rendah, karena sesuai dengan yang dikemukakan oleh Depdiknas (2007) bahwa proses pembelajaran di kelas dikatakan tuntas secara klasikal apabila 75 % siswa dikelas mendapat nilai 70. Kasus ini disebabkan oleh banyak faktor baik dari guru maupun siswa antara lain (1) metode pembelajaran yang digunakan cenderung menggunakan model ceramah tanpa mengkolaborasi dengan strategi atau model lain sehingga pembelajaran PKn menjadi tidak efektif; (2) guru mengabaikan pembinaan sikap bekerjasama dalam menyelesaikan suatu permasalahan, sehingga anak yang kecerdasannya diatas rata-rata hanya ingin berkelompok dengan anak yang setara kecerdasannya; (3) siswa yang tingkat

40 132 kecerdasannya diatas rata-rata mendominasi proses pembelajaran atau proses diskusi; (4) siswa merasa bosan dan jenuh saat proses pembelajaran PKn. Kenyataan itu menuntut agar guru sebagai pengelola pembelajaran dapat menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dan model pembelajaran yang sesuai yang bisa melibatkan siswa secara utuh dalam pembelajaran. Cara yang bisa ditempuh guru dengan membuat siswa bekerja dalam tim-tim pembelajaran kooperatif dan mengembangkan tanggung jawab mengelola dan memeriksa secara rutin, saling membantu satu sama lain dalam menghadapi masalah, dan saling memberi dorongan untuk maju (Slavin, 2010: 189). Melihat fakta yang telah diuraikan di atas maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Upaya tersebut diwujudkan dalam pembelajaran dengan menggunkan model pembelajaran TAI. Dipilihnya model pembelajaran TAI adalah untuk mengatasi permasalahan yang ada di kelas sehingga dapat membuat siswa yang tadinya pasif menjadi aktif, siswa yang cerdas dapat bekerjasama dan saling membantu teman sekelompoknya yang kurang memahami materi dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga pada saat siswa diberikan tes, setiap siswa dapat menjawabnya dengan baik dan hasil belajar PKn akan menjadi meningkat. Menurut Slavin (2010:187) TAI merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif dengan para siswa bekerja dalam tim-tim pembelajaran kooperatif dan mengemban tanggung

41 133 jawab individu, saling membantu satu sama lain dalam menghadapi masalah dan saling memberi dorongan untuk maju. Untuk semakin meningkatkan hasil belajar dan agar lebih optimal maka model pembelajaran TAI perlu dikolaborasi dengan model Talking Stick. Pembelajaran dengan model Talking Stick mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat dan menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan karena model Talking Stick menggunakan permainan. Keunggulan penerapan permainan ini adalah membuat siswa merasa bahwa belajar itu menyenangkan tanpa harus meninggalkan konsep dari pembelajaran itu sendiri. Selain pembelajaran yang menyenangkan, belajar dengan bermain Talking Stick ini dapat melatih siswa untuk membaca, memahami, dan mencari informasi dengan cepat serta menguji kesiapan siswa dalam belajar (Huda, 2013:225). Dengan diterapkannya model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick dalam pembelajaran PKn diharapkan siswa dapat meningkat pikiran kritisnya, kreatif, dan terlihat rasa sosial yang tinggi. Siswa juga diajari bagaimana bekerjasama dalam satu kelompok, diajari menjadi pendengar yang baik, dapat memberikan penjelasan kepada teman sekelompok, berdiskusi, mendorong teman lain untuk bekerjasama, menghargai pendapat teman lain dan sebagainya. Sehingga siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya sedangkan siswa yang lemah akan terbantu dalam memahami permasalahan yang diselesaikan dalam kelompok tersebut. Melalui kolaborasi model pembelajaran TAI

42 134 dengan model Talking Stick dalam pembelajaran PKn siswa dalam belajar dapat saling memberi informasi dalam kelompok dan antar kelompok. Dengan demikian mereka akan merasa saling membutuhkan satu sama lain. Sifat menghargai orang lain akan terbentuk sebagai salah satu tujuan afektif dalam pembelajaran. Dengan demikian penerapan model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar PKn. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh dua observer pada pembelajaran PKn dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dimana setiap siklus terdiri atas dua pertemuan diperoleh gambaran sebagai berikut: 1. Deskripsi proses penerapan Kolaborasi model pembelajaran Team Assisted Individualization dengan model Talking Stick pada pembelajaran PKn. Kegiatan ini diawali guru mengkondisikan kelas ke arah situasi belajar yang kondusif, seperti berdo a, mengecek kehadiran siswa. Sesuai dengan pendapat Joni dalam (Soetopo, 2012:44) membuka pelajaran dengan mengkondisikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada proses pembelajaran (lihat foto 1, halaman 363). Selanjutnya guru melakukan apersepsi dan memotivasi belajar dengan bertanya kepada siswa menggunakan pertanyaan yang mengarah pada materi yang akan dipelajari. Trianto (2010: 184) menyatakan bahwa tahap awal pembelajaran digunakan untuk mendorong siswa memfokuskan

43 135 dirinya mengikuti pembelajaran dengan baik, dan pada tahap apersepsi dilakukan untuk menggali pengetahuan anak tentang tema yang akan disajikan. (lihat foto 2, halaman 363) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran agar siswa memahami apa yang akan dicapai setelah proses pembelajaran dengan lisan atau dituliskan di papan tulis. Hal ini sejalan dengan pendapat Winataputra (2011:3.33) menjelaskan salah satu model sembilan peristiwa pembelajaran, dimana dengan mengetahui tujuan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dan dipertahankan. Dalam hal ini pada kegiatan ini dikategorikan baik, sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. (lihat foto 3, halaman 364) Eksplorasi Pada kegiatan inti ini, guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. Menurut Borich dalam (Soetopo, 2012:105) bertanya merupakan salah satu keterampilan guru yang efektif sehingga dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa mengenai materi yang akan dipelajari, dan dapat menguji serta mengukur kesiapan belajar siswa (lihat foto 4). Kemudian guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm. (lihat foto 5, halaman 365) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4-5 orang siswa. Pembelajaran dengan berkelompok bertujuan agar siswa dapat menerima keragaman yaitu menerima teman-temannya

44 136 yang mempunyai latar belakang yang berbeda, baik sku, agama, ras, budaya, agama, kemampuan akademik maupun tingkat sosial (Jihad, 2012: 31), (lihat foto 6, halaman 365). Selanjutnya guru memberikan pre-test dan siswa ditempatkan pada tingkatan yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja mereka pada tes ini. Fungsi dari tes awal ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kemampuan awal siswa, sebelum mereka mengikuti proses pembelajaran (Rusman, 2011: 151). (Lihat foto 7, halaman 366). Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari dengan menggunakan media gambar, Sebagaimana yang diungkapkan BAVA (dalam Rusman, 2011: 123) hasil pembelajaran yang tidak menggunakan media hanya terserap 13% dari seluruh materi yang diberika, sedangkan menggunakan media pembelajaran perolehan bahan pelajaran yang terserap dapat ditingkatkan sampai 86% (lihat foto 8, halaman 366). Setelah itu guru membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) kepada masing-masing kelompok. Lalu menjelaskan cara mengerjakan LDS sebelum diskusi kelompok dimulai. Setiap kelompok ditunjuk seorang yang menjadi ketua kelompok. (lihat foto 9, halaman 367) Elaborasi Siswa melakukan diskusi kelompok bersama kelompoknya serta mempelajari materinya, dan guru memberikan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan di dalam kelompoknya. Menurut Siregar (dalam Soetopo, 2012: 125) sebagai fasilitator guru harus menghadapi siswa

45 137 dengan cara yang luwes, dan memperhatikan apa yang dirasakan siswa. (lihat foto 10 & foto 11, halaman 367 & 368). Guru membimbing permainan Talking Stick dengan mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa sambil bernyanyi menggilirkan tongkat, dan siswa yang mendapat tongkat saat lagu selesai dinyayikan harus menjawab pertanyaan di LDS. Selain pembelajaran yang menyenangkan, belajar dengan bermain Talking Stick ini dapat melatih siswa untuk membaca, memahami, dan mencari informasi dengan cepat serta menguji kesiapan siswa dalam belajar (Huda, 2013:225), (lihat foto 12 & foto 13, halaman 368). Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyajikan hasil diskusi dan pemecahannya. Soetopo (2012: 123) mengemukakan agar pelaksanaan diskusi berjalan dengan lancar guru harus berperan sebagai pengatur lalu lintas pembicaraan, benteng penangkis, dan penunjuk jalannya diskusi(lihat foto 14 & foto 15, halaman 369). Selanjutnya guru menetapkan kelompok terbaik dengan reword sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi (Lihat foto 16, halaman 369). Konfirmasi Pada tahap ini, guru memberikan pengajaran kepada kelompok yang belum memahami materi yang dipelajari dan memberi kesempatan untuk bertanya. Seiring dengan hal tersebut Soetopo (2012: 146) keterampilan mengadakan supervisi proses lanjut yang memusatkan

46 138 perhatian pada penekanan dan pemberian bantuan secara selektif dengan cara memberi bimbingna tambahan kepada sisiwa tertentu baik secara perorangan ataupun kelompok. (lihat foto 17, halaman 370). Selanjutnya adalah kegiatan penutup. Guru membimbing menyimpulkan materi pembelajaran (lihat foto 18, halaman 370). Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan. Davis (dalam Dimyati, 2009:190) menjelaskan bahwa evaluasi merupakan proses sederhana/menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, dan lain sebagainya. (Lihat foto 19, halaman 371). Guru memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah. Saat penyampaian materi maupun penegasan materi, guru harus memiliki penguasaan yang baik. Karena penguasaan yang lemah atau kurang memadai akan berkonsekuensi logis terhadap penyerapan bahan materi yang diberikan siswa. (Lihat foto 20, halaman 371). Kemudian guru mengadakan tindak lanjut, berupa nasehat pendek (pesan moral) serta meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya menutup pembelajaran dengan kesan yang baik. (Lihat foto 21, halaman 377). 2. Aktivitas Guru Hasil penelitian dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick dilihat dari kegiatan siklus 1 sampai pada kegiatan siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru dalam

47 139 proses pembelajaran, karena didalam aktivitas guru dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini dapat dilihat dari analisis hasil data observasi terhadap aktivitas guru pada pembelajaran siklus 1 dan siklus 2. Berdasarkan hasil pengamatan obsevasi guru dalam pembelajaran PKn dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick yang dilakukan pengamat pada 2 pertemuan yang dilaksanakan selama tindakan siklus 1. Skor rata-rata aktivitas guru sebesar 40,5 dan berada dalam kategori cukup. Dan meningkat pada siklus 2 menjadi 49,5 dengan kategori baik, sehingga dapat diartikan bahwa aktivitas pembelajaran sudah meningkat. Peningkatan ini terjadi karena kekurangan pada siklus I telah diperbaiki pada siklus II. Dengan adanya peningkatan rata-rata skor tersebut dapat diartikan bahwa aktivitas guru dalam proses pembelajaran PKn dapat meningkat dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran TAI yang dikolaborasikan dengan model Talking Stick. Pemecahan masalah dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kolaborasi model TAI dengan model Talking Stick adalah salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam mengembangkan berpikir siswa serta mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya melalui pemecahan

48 140 masalah. Dengan demikian penerapan model ini dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran di dalam kelas dan aktivitas guru juga meningkat. 3. Aktivitas Siswa Dari hasil penelitian dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick dapat dilihat dari kegiatan siklus 1 sampai pada kegiatan siklus 2 yang menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan diterapkannya kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick yang sangat menunjang aktivitas pembelajaran, siswa lebih aktif, kreatif, tertib dalam kegiatan diskusi kelompok. Hal ini dapat dilihat dari analisis hasil data observasi terhadap aktivitas siswa pada proses pembelajaran siklus 2 dan siklus 2. Berdasarkan data pengamat pada siklus 1 skor rata-rata aktivitas siswa sebesar 39 dan berada pada kategori cukup, dan pada siklus 2 terdapat peningkatan skor aktivitas siswa yaitu 50,5 dan berada pada kategori baik. Meningkatnya aktivitas siswa dikarenakan adanya perbaikan-perbaikan berdasarkan kelemahan-kelemahan berdasarkan refleksi pada siklus 1, aspekaspek kelemahan yang terjadi pada siklus 1 diperbaiki pada siklus 2 sehingga kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus 1 dapat diminimalkan pada siklus 2. Seiring dengan hasil diatas, Fathurrohman (2012 : 3) menjelaskan 5 aktivitas siswa yang haus dicapai dalam pembelajaran, yaitu 1) aktivitas lisan (oral activities) seperti tanya jawab, diskusi, menyanyi; 2) aktivitas

49 141 mendengarkan (listening activities) seperti mendengarkan penjelasan guru; 3) aktivitas visual (visual activities) seperti membaca, menulis; 4) aktivitas gerak (motor activities; 5) aktivitas menulis (writing activities) seperti membuat laporan diskusi. Seluruh kegiatan di atas merupakan suatu proses yang berlangsung secara berkesinambungan dan terarah, dimana guru memberikan rangsangan dan bimbingan kepada siswa agar setelah pelaksanaannya terjadi perubahan, baik dalam hal sikap, tingkah laku dan hasil belajar. Dari hasil analisis data observasi siswa dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick pada siswa kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu yang dilakukan dalam dua siklus dengan dua kali pertemuan pada siklus 2 dan dua kali pertemuan pada siklus 2 diperoleh bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran semakin baik dan menunjukkan kemampuan yang meningkat. Terlihat dari lembar observasi siswa masuk dalam kategori cukup pada siklus 1. Pada siklus 2 aktivitas siswa meningkat menjadi kategori baik, Terlihat dari lembar observasi aktivitas siswa masuk dalam kategori baik. Ini menunjukkan bahwa penerapan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adanya unsur permainan dalam proses pembelajaran akan menciptakan kondisi dan suasana belajar aktif. Karena selama proses pembelajaran berlangsung sesudah guru menyajikan pelajaran, siswa diberikan waktu beberapa saat untuk mempelajari materi pelajaran yang telah

50 142 diberikan, agar dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Menurut Widayati (2011:25) permainan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan khususnya permainan Talking Stick. Siswa tidak tegang dan bisa belajar dengan baik, sehingga siswa merasa termotivasi dan senang untuk dapat mengikuti pelajaran serta dapat menguasai materi pelajaran. Selain itu, dapat sekali dayung dua pelajaran yaitu pelajaran beryanyi dan mata pelajaran yang dipakai. Siswa menjadi termotivasi untuk kreatif dalam berbagai macam lagu. Dalam permainan, hukuman dapat diberlakukan misalnya siswa disuruh menyanyi, berpuisi, atau hukuman-hukuman yang sifatnya positif dan menumbuhkan motivasi belajar siswa. Dengan demikian, pembelajaran murni berorientasi pada aktivitas individu siswa yang dilakukan dalam bentuk permainan. 4. Penilaian Afektif Untuk menilai aspek afektif siswa tidaklah mudah, karena perlu dilakukan beberapa kali pertemuan itu dikarenakan penilaian afektif adalah menilai perubahan tingkah laku siswa yang berubah-ubah (Arikunto, 2008: 177). Penilaian hasil belajar ranah afektif pada pembelajaran siklus 1 diperoleh data siswa yang mendapat nilai baik dengan kisaran nilai 11,8-15 hanya 10 orang. Data tersebut meningkat pada siklus 2 yaitu hasil belajar ranah afektif yang mendapat nilai baik dengan kisaran nilai 11,8-15 sudah meningkat menjadi 23 orang. Peningkatan ini juga tidak dapat dilepaskan dari perbaikan atas kelemahan - kelemahan yang terjadi pada siklus 1 diperbaiki

51 143 pada siklus 2. Sejalan dengan pendapat Sudjana, (2006: 29), ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe ranah afektif berkenaan dengan perasaan, minat, perhatian, keingginan dan penghargaan. Siswa yang tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu sulit untuk menggapai keberhasilan belajar secara optimal. Sehingga aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam upaya meningkatkan aktivitas afektif siswan dapat berjalan dengan baik. 5. Penilaian Psikomotor Pengukuran ranah psikomotor dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan (Arikunto, 2008: 182). Aspek psikomotor ditandai dengan sikap menirukan, memanipulasi, pengalamiahan dan artikulasi. Penilaian hasil belajar ranah psikomotor pada siklus 1 diperoleh data siswa yang mendapat nilai baik dengan kisaran 9,4-12 hanya 7 orang. Penilaian hasil belajar ranah psikomotor ini meningkat pada siklus 2 yaitu siswa yang mendapat nilai baik dengan kisaran 9,4-12 meningkat menjadi 27 orang. Meningkatnya psikomotor siswa dikarenakan adanya perbaikan-perbaikan berdasarkan kelemahan-kelemahan berdasarkan refleksi pada siklus 1, aspekaspek kelemahan yang terjadi pada siklus 1 diperbaiki pada siklus 2 sehingga kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus 1 dapat diminimalkan pada siklus 2. Sudjana (2006:30) berpendapat bahwa ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan atau kemampuan bertindak individu setelah menerima pengalaman belajar.

52 Hasil Belajar Siswa Kegiatan penelitian tindakan kelas menunjukkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus 1 dan siklus 2, hal ini terbukti pada hasil penelitian yang diperoleh pada siklus 1 didapat bahwa hasil persentase ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 63,33% dengan nilai rata-rata 67,67. Dalam proses pembelajaran siklus 1 terdapat kekurangan yang dirasakan oleh guru. Kekurangan-kekurangan tersebut diperbaiki pada siklus 2 dengan mengadakan refleksi siklus 1, dari hasil refleksi siklus 1 dan dilakukan perbaikan pada siklus 2. Dari proses pembelajaran siklus 2 persentase ketuntasan belajar yang diperoleh meningkat dari 63,33% Pada siklus 1 menjadi sebesar 80% dengan nilai ratarata kelas dari 67,67 pada siklus 1 meningkat menjadi 76,17 Pada siklus 2. Proses pembelajaran berjalan dengan masksimal, keaktifan siswa meningkat dan kompetisi belajar antar siswa pada siklus ini lebih baik. Hal ini sesuai dengan ketetapan Depdiknas (2007) pembelajaran dikatakan tuntas apabila ketuntasan belajar klasikal yang diperoleh 75% siswa mendapatkan nilai Karakter kerjasama Dari observasi pengembangan nilai-nilai karakter tampak bahwasaanya siswa kelas VA SD Negeri 25 Kota Bengkulu sudah tampak perkembangan karakter kerjasama yang telah diterapkan dan hasilnya sebagai berikut:

53 145 a) Siswa memahami peraturan yang ada dan telah dimusyawarahkan bersama. mengalami perkembangan dari Indikator Mulai terlihat (MT) 65% pada siklus 1 menjadi Mulai Terlihat (MT) 73,33% pada siklus 2. b) Siswa mampu membagi tugas kelompok dengan anggota kelompoknya. mengalami perkembangan dari Indikator Mulai Terlihat (MT) 56,66% pada siklus 1 menjadi Mulai terlihat (MT) 70% pada siklus 2. c) Siswa mampu membantu siswa lain pada saat diskusi kelompok. mengalami perkembangan dari Indikator Mulai Terlihat (MT) 50% pada siklus 1 menjadi Mulai Terlihat (MT) 73,33% pada siklus 2. d) Siswa mampu membantu membuat laporan kelompok. mengalami perkembangan dari Indikator Mulai Terlihat (MT) 58,33% pada siklus 1 menjadi Mulai Terlihat (MT) 70% pada siklus 2. Hal tersebut berarti bahwa nilai yang telah dikembangkan pada siklus II merupakan hal yang terus-menerus ditanamkan kepada siswa agar siswa bisa menerapkan secara berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Daryanto (2013: 45) menjelaskan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan ahlak mulia pesrta didik secara utuh, terpadu, seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh gambaran bahwa pembelajaran dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran TAI

54 146 dengan model Talking Stick dapat mengembangkan karakter kerjasama. kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick akan membuat pembelajaran semakin menarik sehingga siswa menjadi aktif dan memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam pembelajaran. Selain itu, menuntut siswa untuk tidak hanya menerima konsep yang diberikan oleh guru melainkan siswa menemukan sendiri konsep yang baru melalui kelompok, dan siswa dapat saling bekerjasama dalam kelompok sehingga prestasi belajar siswa akan menjadi meningkat. Terlebih dengan permainan Talking Stick, pembelajaran ini tentulah akan menghasilkan pembelajaran yang sangat menyenangkan bagi siswa.

55 147 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tindakan kelas ini dapat diambil kesimpulan, antara lain: 1. Dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick yang dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran. Hal ini terlihat peningkatan dari tiap siklus seperti yang didapatkan dari analisis data observasi. Untuk aktivitas guru di siklus 1 diperoleh rata-rata skor 40,5 dengan kriteria cukup dan mengalami peningkatan di siklus 2 dengan perolehan rata-rata skor 49,5 maka diperoleh kriteria baik. Untuk aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari tiap siklusnya, yaitu pada siklus 1 diperoleh rata-rata 38 dengan kriteria cukup dan terjadi peningkatan pada siklus 2 dengan perolehan skor menjadi 50,5 dengan kriteria baik. Selain itu juga meningkatkan afektif dan psikomotor siswa, hal ini terlihat dari peningkatan tiap siklus yang didapat dari analisis data observasi afektif siswa. Pada siklus 1 yang mendapat nilai baik sebanyak 10 siswa dengan nilai rata-rata 10,85 dan meningkat pada siklus ke 2 yang mendapat kategori baik sebanyak 23 dengan nilai rata-rata sebesar 12,85. Pada analisis psikomotor siswa, terlihat dari peningkatan tiap siklus yang didapat dari analisis data observasi psikomotor siswa pada siklus 1 yang mendapat nilai baik sebanyak 7 siswa dengan nilai rata-rata 7,9 dan meningkat pada siklus ke 147

56 148 2 yang mendapat kategori baik sebanyak 27 dengan nilai rata-rata sebesar 12,2. 2. Dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan Model Talking Stick yang dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat pada nilai kognitif siswa yaitu nilai rata-rata kelas 67,67 dengan ketuntasan belajar klasikal 63,33% pada siklus 1 dan meningkatkan menjadi 76,17 dengan ketuntasan belajar 80% pada siklus Dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick yang dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu dapat mengembangkan karakter kerjasama siswa. Hal ini dapat dilihat dari berkembangnya karakter kerjasama siswa pada setiap siklusnya. Perolehan rata-rata skor terbesar pada perkembangan karakter kerjasama siswa pada siklus 1 adalah pada kategori Mulai Terlihat (MT) yaitu sebesar 57,49%, kemudian pada siklus 2 diperolehan rata-rata skor pada perkembangan karakter kerjasama siswa berkembang ke arah yang lebih baik yaitu kategori Mulai Terlihat (MT) yaitu sebesar 71,66%. 4. Penerapan model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas, hasil belajar dan mengembangkan karakter kerjasama siswa pada mata pelajaran PKn kelas VA SD Negeri 25 Kota Bengkulu yaitu 1) Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. 2) Guru menyiapkan sebuah tongkat, 3) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, 4) Guru memberikan pre-test dan

57 149 siswa ditempatkan pada tingkatan yang sesuai dalam program individual, 5) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari dengan menggunakan media gambar, 6) Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS), 7) Siswa melakukan diskusi kelompok dan guru memberikan bimbingan kepada siswa, 8) Guru membimbing permainan Talking Stick dengan mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa sambil bernyanyi menggilirkan tongkat, dan siswa yang mendapat tongkat saat lagu selesai dinyayikan harus menjawab pertanyaan di LDS, 9) Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyajikan hasil diskusi, 10) Guru menetapkan kelompok terbaik, 11) Guru memberikan pengajaran kepada kelompok yang belum memahami materi yang dipelajari dan memberi kesempatan untuk bertanya, 12) Siswa menyimpulkan materi pembelajaran, 13) Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan. 14) Guru memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah, 15) Guru mengadakan tindak lanjut, berupa nasehat pendek (pesan moral) B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka untuk menerapkan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick ini ada beberapa saran untuk guru yaitu: 1. Dalam menerapkan kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick yang akan dilaksanakan, terlebih dahulu menyiapkan tongkat yang akan digunakan saat proses pembelajaran

58 untuk dapat mencoba menerapkan model pembelajaran kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick seperti yang dilakukan peneliti. 3. Pada proses pembelajaran masih terdapat kekurangan pada tahap memberi pemantapan materi dan pendalaman materi secara klasikal, yang sebaiknya dapat diperbaiaki oleh peneliti selanjutnya agar prose pembelajaran menggunakan kolaborasi model TAI dan Talking Stick dapat lebih baik lagi. 4. Karena kerjasama siswa masih pada tahap mulai terlihat, maka untuk meningkatkan kerjasama siswa baik saat proses pembelajaaran maupun diluar proses pembelajaran, guru harus memberi bimbingan siswa akan pentingnya manjalin kerjasama. 5. Karena keterbatasan waktu peneliti, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kolaborasi model pembelajaran TAI dengan model Talking Stick.

59 151 DAFTAR PUSTAKA Adisusilo,Sutarjo Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: Rajawali Pers. Anggoro, M Toha Model Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka Anitah, Sri, dkk Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Asma, Nur Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas Asmani, Jamal M Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Jogjakarta: DIVA Press Aqib, Zainal Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya Daryanto & Darmiatun, S Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: GAVA Media Depdiknas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka Dimyati & Mudjiono Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Fathurrohman, dkk Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama Fitri, Agus Z Pendidikan Karakter Berbasis Nilai & Etika di Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Hamalik, Oemar Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Huda, Miftahul Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Model-Model Pengajaran & Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Jihad, Asep & Haris Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo

60 152 Rusman Model-model Pembelajaran: mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers Slameto Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Slavin, Robert E Cooperatif Learning Teori, Riset & Praktik. Bandung : Nusa Media Soetopo, Sungkowo Bekal Menjadi Guru Profesional. Palembang : Simetri Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Sulistyowati, Endah Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter. Yogyakarta:Citra Aji Parama. Susanto, Ahmad Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Tim PGSD, UNIB Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bengkulu: Universitas Bengkulu Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustakarya Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Prestasi Pustaka Winarni, Endang Widi Penelitian Pendidikan. Bengkulu: FKIP Unib Inovasi dalam Pembelajaran IPA. Bengkulu: FKIP Unib Winarno Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Isi, Strategi, dan Penilaian. Jakarta: Bumi Aksara Winataputra, Udin S Pembelajaran PKn di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Teori Belajar & pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka Adil, Deden Marrah Model Talking Stick dan Hasil Belajar IPA kelas IV

61 153 SDN 256 Timampu Kabupaten Luwu Timur. ( dedenbinlaode. web.id/2010/11/metode-talking-stick-dan-hasil-belajar.html) Diakses oleh Monalisa Gherardini, 02 Maret :29 WIB Fathurrohman Pengertian Belajar/Hakikat Proses Belajar Mengajar. ( Diakses oleh Monalisa Gherardini 08 maret :10 WIB Suhaeri, Heri Karakter 12: Kerjasama. ( teknikindustri.ft.mercubuana.ac.id/?p=436) diakses oleh Monalisa Gherardini, 02 April :22 WIB Putri, Oktavia Abriati Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick dalam meningkatkan Hasil Belajar PKn Bagi Siswa Kelas VII D di SMP Negeri 19 Malang. ( 58F881BFBE B3B60F74F1.pdf) Diakses oleh Monalisa Gherardini, 02 Maret : 17 WIB Widayati, Sri. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Talikng Stick di kelas V Semester II SD N Pohijo 02 Kecamatan Marguyoso Tahun Pelajaran 2011/2012. UMS: Surakarta. ( Diakses Oleh Monalisa Gherardini 02 Maret :30 WIB

62 154 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Peneliti bernama Monalisa Gherardini, beragama Islam. Lahir di Musi Rawas 28 September 1992 dari pasangan Bambang Eko Sudarmanto dan Anna Susanti. Anak pertama dari dua bersaudara ini menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 2004 di SDN Mardiharjo. Tahun 2007 Menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama di SMP Mangunharjo. Tahun 2010 menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 2 Kota Bengkulu dan pada tahun yang sama peneliti melanjutkan pendidikan di PGSD FKIP UNIB melalui jalur PPA. Pada tahun 2013 mengikuti Kuliah Kerja Nyata di Desa Kota Titik, Kecamatan Pematang Tiga Kabupaten Bengkulu Tengah dari tanggal 1 Juni 31 Agustus 2013, dan melakukan Praktek Pengalaman Lapangan di SD Negeri 25 Kota Bengkulu dan menyelesaikan penelitian pada bulan Mei 2014 di SD Negeri 25 Kota Bengkulu.

63 Lampiran 1 155

64 Lampiran 2 156

65 Lampiran 3 157

66 Lampiran 4 158

67 159 Lampiran 5 Daftar Nilai Siswa Pra Siklus No Nama Siswa Nilai Keterangan 1. AAA 80 Tuntas 2. AF 60 Tidak Tuntas 3. ASR 50 Tuntas 4. AA 70 Tuntas 5. AAP 60 Tuntas 6. AB 70 Tidak Tuntas 7. AOZ 60 Tuntas 8. AN 70 Tidak Tuntas 9. BA 50 Tidak Tuntas 10. DA 60 Tuntas 11. DFDP 50 Tuntas 12. DPS 70 Tuntas 13. JA 70 Tidak Tuntas 14. JSF 60 Tuntas 15. MSW 60 Tidak Tuntas 16. MA 70 Tidak Tuntas 17. MAK 60 Tuntas 18. MRW 80 Tidak Tuntas 19. MR 60 Tuntas 20. MRQ 60 Tidak Tuntas 21. ND 50 Tidak Tuntas 22. NC 70 Tidak Tuntas 23. NF 80 Tidak Tuntas 24. PR 70 Tidak Tuntas 25. SM 50 Tuntas 26. SAD 70 Tidak Tuntas 27. SA 60 Tidak Tuntas 28. TJ 50 Tuntas 29. WW 70 Tidak Tuntas 30. ZM 60 Tidak Tuntas Jumlah 1840 Rata-rata 61,33 Ketuntasan belajar 43,33% Nilai Rata-rata : x N Ketuntasan Belajar Klasikal N1 KB = x100 % N

68 = 61,33 13 = x 100% 30 = 43,33%

69 161 Lampiran 6 No Daftar Nama Siswa Kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu Nama Siswa Kode Nama Siswa Jenis Kelamin 1. Abel Alhafid Andino AAA Laki-laki 2. Aidil Fitra AF Laki-laki 3. Anastasya Sri Rezeky ASR Perempuan 4. Andre Anggara AA Laki-laki 5. Andreo Adji Pratama AAP Laki-laki 6. Annisa Bestari AB Perempuan 7. Asrie Oktavia Zaldi AOZ Perempuan 8. Aulia Noviandi AN Perempuan 9. Bimo Afriansyah BA Laki-laki 10. Della Amanda DA Perempuan 11. Della Finata Dwi Putri DFDP Perempuan 12. Dwi Permata Sari DPS Perempuan 13. Janiarti JA Perempuan 14. Jefri Surya Fernando JSF Laki-laki 15. Maura Sagita Wulandari MSW Perempuan 16. Moleka Ajwa MA Perempuan 17. M. Adit K MAK Laki-laki 18. M. Reza Wahyudi MRW Laki-laki 19. M. Risky MR Laki-laki 20. M. Risqullah MRQ Laki-laki 21. Naufal Defriyadi ND Laki-laki 22. Nurjanah Caniago NC Perempuan 23. Novia Fitriani NF Perempuan 24. Puani Radihiah PR Perempuan 25. Salsabela Melisa SM Perempuan 26. Sulendra Apriandita SA Laki-laki 27. Syaidina Ali SYA Laki-laki 28. Tamara Juwita TJ Perempuan 29. Wisnu Wijaya WW Laki-laki 30. Zakya Maulani ZM Perempuan

70 162 Lampiran 7 Daftar Nama Kelompok Belajar Model Pembelajaran Team Assisted Individualization dengan Model Talking Stick di Kelas VA SD N 25 Kota Bengkulu Kelompok 1 Kelompok II Kelompok III 1. AAA 2. MRQ 3. AF 4. MSW 5. DA 1. NF 2. AA 3. AOZ 4. MAK 5. DFDP 1. MRW 2. NC 3. JSF 4. SM 5. AAP Kelompok IV Kelompok V Kelompok VI 1. MA 2. JA 3. MR 4. PR 5. TJ 1. SA 2. WW 3. ZM 4. SYA 5. ASR 1. DPS 2. AB 3. AN 4. ND 5. BA

71 163 Lampiran 8 SILABUS SIKLUS 1 PERTEMUAN 1 Satuan pendidikan : SDN 25 Kota Bengkulu Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : V (Lima) / II (Dua) Standar Kompetensi : 4. Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama Kompetensi Dasar Indikator Nilai Karakter Materi pelajaran Kegiatan pembelajaran Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar 4.1 Mengenal bentukbentuk keputusan bersama 1. Kognitif Produk 1) Menentukan pengertian keputusan bersama (C3- Konseptual) 2) Mengemukakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan bersama ( C3- Konseptual) 3) Menyimpulkan bentuk Mengenal Bentuk- Bentuk Keputusan Bersama. 1) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm 2) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4-5 orang siswa 3) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari dengan 1. Prosedur : a. Pre tes (tes Awal) b. Proses c. Post tes (tes akhir) 2. Jenis : Tertulis dan Lisan 3. Bentuk : Essay 2 x 35 menit (1 x pertemuan) a. KTSP sesuai dengan BSNP b. Silabus PKn kelas V SD c. Buku pelajaran PKn untuk SD kelas V penerbit DEPDIKNAS d. BSE- Pendidikan Kewarganegar aan oleh

72 keputusan bersama (C4- konseptual) Proses 1) Menjelaskan pengertian keputusan bersama (C2- konseptual) 2) Menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan bersama. ( C2- Faktual) 3) Menentukan bentuk keputusan bersama. (C3- Faktual) 2. Afektif 1) Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh kerjasama (Menerima/Mematuhi) 2) Menghargai dan menerima pendapat orang lain (Menanggapi/Menyambut) Bertanggung jawab toleransi menggunakan media gambar 4) Siswa melakukan diskusi kelompok 5) Guru membimbing permainan talking stick 6) Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyajikan hasil diskusi dan pemecahannya 164 Setiati Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih dan berbagai buku sumber yang relevan

73 165 3) Dapat menyampaikan pendapat atau gagasan/ide dengan santun (Menilai/Menyumbang) 4) Membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru (Mengelola/ membangun) 5) Menunjukkan sikap positif dalam mengikuti pembelajaran mengenai keputusan bersama (Menghayati/berahlak mulia) 3. Psikomotor 1) Menyesuaikan LDS terhadap hasil kelompok lain dengan media ditampilkan oleh guru (Menirukan/Menyesuaika) 2) Menanggapi hasil kerja kelompok lain kreatif demokratis toleransi kerjasama

74 166 (Memanipulasi/Mengoreksi) 3) Siswa berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya(pengalamia han /menggantikan) 4) Melaporkan hasil diskusinya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan Santun (Artikulasi/ Mempertajam)

75 167 Lampiran 9 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 PERTEMUAN 1 Nama Sekolah : SDN 25 Kota bengkulu Mata Pelajaran Kelas/ Semester Waktu/ Pertemuan : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) : V / II : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan) A. Standar Kompetensi 4. Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama B. Kompetensi Dasar 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama C. Indikator 1. Kognitif Produk 1) Menentukan pengertian keputusan bersama (C3-Konseptual) 2) Mengemukakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan bersama ( C3- Konseptual) 3) Menyimpulkan bentuk keputusan bersama (C4- konseptual) Proses 1) Menjelaskan pengertian keputusan bersama (C2-konseptual) 2) Menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan bersama. ( C2- Faktual) 3) Menentukan bentuk keputusan bersama. (C3- Faktual) 2. Afektif 1) Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh kerjasama (Menerima/Mematuhi) 2) Menghargai dan menerima pendapat orang lain (Menanggapi/Menyambut)

76 168 3) Dapat menyampaikan pendapat atau gagasan/ide dengan santun (Menilai/Menyumbang) 4) Membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru (Mengelola/ membangun) 5) Menunjukkan sikap positif dalam mengikuti pembelajaran mengenai keputusan bersama (Menghayati/berahlak mulia) 3. Psikomotor 1) Menyesuaikan LDS terhadap hasil kelompok lain dengan media ditampilkan oleh guru (Menirukan/Menyesuaikan) 2) Menanggapi hasil kerja kelompok lain (Memanipulasi/Mengoreksi) 3) Siswa berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya (Pengalamiahan/menggantikan) 4) Melaporkan hasil diskusinya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan Santun (Artikulasi/Mempertajam) D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif Produk 1) Melalui tanya jawab dan penjelasan singkat dari guru, siswa dapat menenetukan pengertian keputusan bersama dengan benar. (C3- konseptual) 2) Melalui penugasan, siswa dapat mengemukakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan bersama (C3- konseptual) 3) Melalui diskusi, siswa dapat menyimpulkan bentuk-bentuk keputusan bersama dengan benar (C4-konseptual) Proses 1) Melalui tanya jawab dan penjelasan singkat dari guru, siswa dapat menjelaskan pengertian keputusan bersama dengan benar. (C2- Konseptual) 2) Melalui penugasan dari guru, siswa dapat mengemukakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan bersama (C2- konseptual)

77 169 3) Melalui diskusi, siswa dapat menentukan bentuk-bentuk keputusan bersama dengan benar (C3-konseptual) 2. Afektif 1) Melalui diskusi dan penugasan siswa dapat melaksanakan tugas dengan baik dan penuh kerjasama (Menerima/Mematuhi) 2) Melalui diskusi siswa dapat menghargai dan menerima pendapat orang lain (Menanggapi/Menyambut) 3) Melalui diskusi siswa dapat menyampaikan pendapat atau gagasan/ide dengan santun (Menilai/Menyumbang) 4) Melalui penugasan membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru (Mengelola/ membangun) 5) Melalui tanya jawab siswa dapat menunjukkan sikap positif dalam mengikuti pembelajaran mengenai keputusan bersama (Menghayati/berahlak mulia) 3. Psikomotor 1) Melalui diskusi siswa dapat menyesuaikan LDS terhadap hasil kelompok lain dengan media ditampilkan oleh guru (Menirukan/Menyesuaikan) 2) Melalui diskusi siswa dapat menanggapi hasil kerja kelompok lain (Memanipulasi/Mengoreksi) 3) Melalui diskusi siswa berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya (Pengalamiahan/menggantikan) 4) Melalui diskusi siswa dapat melaporkan hasil diskusinya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan Santun (Artikulasi/Mempertajam) E. Materi Pembelajaran Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama. (terlampir) F. Model dan metode pembelajaran 1. Model pembelajaran : Kolaborasi model Pembelajaran Teams Assisted Individualization dengan Talking Stick 2. Metode pembelajaran :Tanya jawab, Pemberian Tugas dan Diskusi G. Kegiatan pembelajaran 1. Pra kegiatan pembelajaran 1) Guru membuat Rencana Program Pembelajaran. 2) Guru menyiapkan media pembelajaran

78 170 3) Guru membuat LDS. 4) Guru membuat lembar evaluasi. 2. Kegiatan Awal (10 menit) 1) Guru mengkondisikan kelas ke arah situasi belajar yang lebih kondusif, seperti berdo a, mengecek kehadiran siswa serta memotivasi siswa dengan mengajak siswa tepuk semangat. 2) Guru melakukan apersepsi, seperti bertanya kepada siswa pernahkah kalian dengar kata musyawarah?... pernah bu.. apa tujuan kita melakukan musyawarah?... iya benar, guru menampung semua jawaban siswa dan menyampaikan pembelajaran hari ini. pada hari ini kita akan mempelajari keputusan bersama.. 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyampaikan semua hal yang akan dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. 3. Kegiatan inti (45 menit) Eksplorasi 1) Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. 2) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm (Talking Stick) 3) guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4-5 orang siswa (TAI)-(pengembangan karakter Kerjasama) 4) guru memberikan pre-test dan siswa ditempatkan pada tingkatan yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja mereka pada tes ini. (TAI) 5) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari dengan menggunakan media gambar, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran (Talking Stick dan TAI) - (pengembangan karakter Kerjasama) 6) Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) kepada masing-masing kelompok. Lalu menjelaskan cara mengerjakan LDS sebelum diskusi kelompok dimulai. Setiap kelompok ditunjuk seorang yang menjadi ketua kelompok (TAI dan Talking Stick)- (pengembangan karakter Kerjasama)

79 171 Elaborasi 7) Siswa melakukan diskusi kelompok bersama kelompoknya serta mempelajari materinya, dan guru memberikan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan di dalam kelompoknya (TAI)- (pengembangan karakter Kerjasama) 8) Guru membimbing permainan Talking Stick dengan mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa sambil bernyanyi menggilirkan tongkat, dan siswa yang mendapat tongkat saat lagu selesai dinyayikan harus menjawab pertanyaan di LDS (Talking Stick)- (pengembangan karakter Kerjasama) 9) Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyajikan hasil diskusi dan pemecahannya (TAI & Talking Stick)- (pengembangan karakter Kerjasama) 10) Guru menetapkan kelompok terbaik dengan reword sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi (TAI & talking stick). Konfirmasi 11) Guru memberikan pengajaran kepada kelompok yang belum memahami materi yang dipelajari dan memberi kesempatan untuk bertanya(tai)- (pengembangan karakter Kerjasama) 4. Kegiatan penutup (15 menit) 1) Guru membimbing menyimpulkan materi pembelajaran (TAI) 2) Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan (TAI). 3) Guru memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah (TAI). (pengembangan karakter Kerjasama) 4) Guru mengadakan tindak lanjut, berupa nasehat pendek (pesan moral) serta meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya menutup pembelajaran dengan kesan yang baik. H. Media dan sumber pembelajaran 1. Media a. Stick ± 20 cm b. poster

80 Sumber a. KTSP sesuai dengan BSNP b. Silabus PKn kelas V SD c. Buku pelajaran PKn untuk SD kelas V penerbit DEPDIKNAS d. BSE-Pendidikan Kewarganegaraan oleh Setiati Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih dan berbagai buku sumber yang relevan I. Penilaiann 1. Prosedur : a. Pre tes ( tes Awal) b. Proses c. Post tes (tes akhir) 2. Jenis : Tertulis dan Lisan 3. Bentuk : Essay 4. Alat : a. Soal b. Kunci jawaban c. Pedoman penilaian Bengkulu, 15 April 2014 Guru Kelas Praktikan Sumiati, S.Pd NIP Monalisa Gherardini A1G010010

81 173 Lembar Diskusi Siswa (LDS) Nama Kelompok : Anggota Kelompok : Petunjuk : Kerjakanlah sesuai dengan petunjuk yang ada pada LDS 2. Kerjakanlah secara berkelompok Petunjuk khusus : Diskusikanlah isian tabel di bawah ini dalam kelompokmu! Carilah 5 kata yang berhubungan dengan keputusan bersama, diskusikanlah dengan teman kelompokmu!... Kata-kata yang ditemukan dan jelaskanlah :

82 174 Soal Evaluasi Siswa (pertemuan 1) 1. Sebutkan 2 jenis keputusan? 2. Jelaskan pengertian keputusan bersama? 3. Berikanlah penjelasan mengenai 2 bentuk keputusan bersama dengan tepat? 4. Tuliskan masing-masing 2 contoh dari bentuk keputusan bersama? 5. Tuliskan 3 contoh pengambilan keputusan yang ada dalam kehidupan seharihari?

83 175 Kunci jawaban Soal Evaluasi (pertemuan 1) 1. 2 jenis keputusan Keputusan pribadi Keputusan bersama 2. pengertian keputusan bersama adalah keputusan yang diambil atas dasar persetujuan atau kesepakatan bersama 3. 2 bentuk keputusan bersama : Keputusan secara tertulis adalah keputusan yang diambil secara bersamasama berdasarkan atas kesepakatan bersama. Keputusan tertulis ini dituangkan dalam bentuk dokumen tertulis Keputusan lisan adalah keputusan yang biasa diucapkan hanya lisan kata. Keputusan ini tidak mempunyai kekuatan hukum, dibandingkan dengan keputusan tertulis. 4. contoh dari bentuk keputusan bersama Keputusan tertulis : Undang-undang dasar 1945, peraturan pemerintah, peraturan sekolah Keputusan lisan : keputusan pak RT dalam ronda malam, keputusan kepala desa tentang pengairan sawah, keputusan perjanjian antara 2 orang dalam situasi tidak formal 5. 3 contoh pengambilan keputusan yang ada dalam kehidupan sehari-hari : Di keluarga : misalnya pembagian tugas dalam membersihkan rumah Di sekolah : pembagian tugas dalam melaksanakan piket kelas Di masyarakat : pembagian ronda malam Pedoman Penilaian : No. Soal Bobot Nilai Total Nilai Terakhir= 100

84 176 Pengembangan Materi Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama 1. Pengertian Keputusan Bersama Ketika pulang sekolah di jalan raya kamu melihat sebuah dompet, kemudian kamu ambil dompet itu. Apa yang akan kamu lakukan dengan dompet itu? Akan kamu kembalikan pada pemiliknya, atau kamu biarkan saja di jalan, atau mungkin kamu ambil isinya dan dompetnya kamu biarkan saja? Banyak sekali bukan pilihan-pilihan yang bisa kamu ambil. Ketika kamu ambil salah satu pilihan yang ada itu berarti kamu telah membuat suatu keputusan. Dari uraian di atas, kita dapat menarik dapat menarik kesimpulan bahwa keputusan adalah apa yang diputuskan atau ketetapan yang diambil, jadi keputusan adalahsegala putusan yang sudah ditetapkan berdasarkan pertimbangan dan pemikiran, penelitian yang matang. Kemudian keputusan ini menjadi pedoman dalam langkah-langkah berikutnya. Melalui ilustrasi cerita di atas bisa kita lihat, bahwa keputusan itu ditujukan untuk diri kita sendiri, karena keputusan itu hanya memengaruhi diri kita sendiri. Di sisi lain ada pula keputusan yang harus melibatkan banyak orang untuk mengambil keputusan, karena dampak keputusan itu sangat besar, apabila kita salah dalam memutuskan sesuatu, bukan kita saja yang dirugikan, tapi juga orang lain. Keputusan yang diambil dengan melibatkan banyak orang dan keputusan itu untuk kepentingan bersama dinamakan keputusan bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia keputusan adalah apa yang diputuskan atau ketetapan yang diambil secara bersama-sama. Jadi, keputusan adalah segala putusan yang sudah ditetapkan berdasarkan pertimbangan, pemikiran, dan penelitian yang matang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia keputusan adalah apa yang diputuskan atau ketetapan yang diambil secara bersama-sama. Jadi, keputusan adalah segala putusan yang sudah ditetapkan berdasarkan pertimbangan, pemikiran, dan penelitian yang matang. Keputusan merupakan pedoman dalam menentukan langkah-langkah berikutnya. Keputusan dibagi menjadi 2 macam, yaitu: 1. Keputusan Pribadi (Individu)

85 177 Keputusan pribadi (individu) yaitu keputusan yang sifatnya pribadi dan hanya untuk kepentingan diri sendiri. Contohnya ketika kalian diajak bermain oleh temanmu pada saat mengerjakan PR (pekerjaan rumah). Kalian tentu akan berpikir untuk memutuskan pergi bermain atau menyelesaikan PR-mu terlebih dahulu. Keputusan yang kalian tetapkan tersebut akan menjadi tanggung jawabmu sendiri. Oleh karena itu, berani mengambil keputusan maka berarti harus berani menanggung akibatnya 2. Keputusan Bersama Keputusan bersama adalah keputusan yang diambil atas dasar persetujuan atau kesepakatan bersama. Keputusan bersama bersifat mengikat dan tidak dapat diganggu gugat. Hasil keputusan bersama biasanya diambil berdasar hasil musyawarah mufakat yang telah dipertimbangkan dengan baik dan benar. Keputusan bersama merupakan ketentuan, ketetapan, dan penyelesaian yang dilakukan sekelompok orang terhadap suatu hal atau permasalahan. Keputusan merupakan pilihan yang diambil seseorang atau kelompok untuk dilaksanakan. Keputusan bersama yang diambil harus bijaksana, bisa bermanfaat untuk semua dan tidak memihak pada kelompok tertentu. Artinya kepentingan umum harus lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi. Keputusan pribadi adalah keputusan yang dilakukan perorangan. Keputusan dalam kegiatan setelah bangun tidur, keputusan memilih makanan, keputusan ketika belajar. Semua itu merupakan hak individu, dan setiap orang mempunyai keputusan yang berbeda-beda. Selain keputusan yang sifatnya perorangan, ada pula keputusan yang sifatnya bersama. Keputusan bersama ini dilakukan atas kesepakatan bersama. Misalnya, ketika sekolahmu akan melaksanakan perkemahan, ketika akan rekreasi, ketika akan melakukan kunjungan belajar, semua diputuskan bersama. Keputusan bersama lebih rumit dibandingkan dengan keputusan pribadi. Keputusan bersama melibatkan banyak orang. Bahkan tidak jarang terjadi perbedaan pendapat. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar keputusan bersama itu membuahkan hasil tanpa meninggalkan masalah.

86 178 Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut: 1. Saling memahami dan mengharagai pendapat orang lain 2. Saling memahami apa yang sedang dimusyawarahkan untuk diambil keputusan. 3. Kepentingan umum lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi. 4. Menerima masukan dalam bentuk kritik, usul, maupun saran. 5. Tidak memaksakan kehendak dalam mengambil keputusan. 6. Menerima bahwa keputusan yang sudah diambil adalah keputusan yang terbaik. 7. Keputusan yang sudah diambil dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Secara umum, keputusan bersama terbagi dalam dua bentuk yaitu bentuk tertulis dan tidak tertulis (lisan). Mari kita bahas bentuk keputusan bersama tersebut secara rinci, yaitu: 1.Keputusan Secara Tertulis Keputusan secara tertulis adalah keputusan yang diambil secara bersamasama didasarkan atas kesepakatan bersama. Keputusan tertulis biasanya dituangkan dalam bentuk dokumen tertulis. Contoh keputusan bersama secara tertulis di antaranya: a. Undang-Undang Dasar 1945 b. Undang-undang c. Peraturan pemerintah d. Peraturan daerah, dan sebagainya. Keputusan secara tertulis mempunyai kekuatan hukum yang kuat. Oleh karena itu, siapapun yang tidak melaksanakan peraturan tertulis tersebut akan dikenai sanksi atau hukuman. Keputusan tertulis disahkan dengan tanda tangan para pembuat keputusan. 2. Keputusan Lisan Keputusan lisan merupakan keputusan yang diucapkan dengan lisan kita. Keputusan lisan berwujud kata-kata dan biasanya tidak dituangkan secara tertulis dalam bentuk dokumen. Keputusan lisan tidak mempunyai kekuatan hukum seperti halnya keputusan tertulis. Sanksi yang diberikan dalam pelanggaran keputusan lisan pun hanya bersifat ringan saja. a. Keputusan bapak kepala desa dalam hal pembagian pengairan sawah

87 179 b. Keputusan bapak RT tentang jadwal ronda malam. c. Keputusan bapak RW tentang jadwal ronda malam. Keputusan merupakan pedoman dalam menentukan langkah-langkah berikutnya. Keputusan dibagi menjadi 2 macam, yaitu: 1. Keputusan Pribadi (Individu) Keputusan pribadi (individu) yaitu keputusan yang sifatnya pribadi dan hanya untuk kepentingan diri sendiri. Contohnya ketika kalian diajak bermain oleh temanmu pada saat mengerjakan PR (pekerjaan rumah). Kalian tentu akan berpikir untuk memutuskan pergi bermain atau menyelesaikan PR-mu terlebih dahulu. Keputusan yang kalian tetapkan tersebut akan menjadi tanggung jawabmu sendiri. Oleh karena itu, berani mengambil keputusan maka berarti harus berani menanggung akibatnya. 2. Keputusan Bersama Keputusan bersama adalah keputusan yang diambil atas dasar persetujuan atau kesepakatan bersama. Keputusan bersama bersifat mengikat dan tidak dapat diganggu gugat. Hasil keputusan bersama biasanya diambil berdasar hasil musyawarah mufakat yang telah dipertimbangkan dengan baik dan benar. Keputusan bersama merupakan ketentuan, ketetapan, dan penyelesaian yang dilakukan sekelompok orang terhadap suatu hal atau permasalahan. Semua pihak diharapkan dapat menerima keputusan bersama dengan ikhlas, bertanggung jawab, dan lapang dada. 2. Memahami Keputusan Bersama Organisasi adalah kelompok manusia yang diatur untuk bekerja sama guna mencapai tujuan yang sama. Organisasi terdiri dari atas beberapa orang. Tujuan bersamalah yang menyatukan orang-orang tersebut. Setiap organisasi pasti terdapat perbedaan. Misalnya perbedaan pendapat, pikiran, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam organisasi pasti ada usaha untuk mengatasi perbedaan. Untuk mengatasi perbedaan ini, ada aturan-aturan yang harus ditaati bersama. Salah satu cara untuk mengatasi perbedaan adalah dengan musyawarah.

88 180 Musayawarah dilakukan untuk menetapkan keputusan bersama. Keputusan bersama adalah keputusan yang melibatkan semua orang yang berkepentingan. Keputusan bersama melibatkan semua anggota organisasi. Keputusan bersama harus dilakukan karena dalam organisasi terdapat banyak orang. Dalam organisasi, kita tidak bisa menyerahkan keputusan kepada satu orang. Keputusan juga tidak boleh diserahkan kepada ketua organisasi saja. Semua warga organisasi harus terlibat dalam pengambilan keputusan.

89 181 Lampiran 10 SILABUS SIKLUS 1 PERTEMUAN 2 Satuan pendidikan : SDN 25 Kota Bengkulu Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : V (Lima) / II (Dua) Standar Kompetensi : 4. Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama Kompetensi Dasar Indikator Nilai Karakter Materi pelajaran Kegiatan pembelajaran Penilaian Alokasi waktu Sumber 4.1 Mengenal bentukbentuk keputusan bersama 1. Kognitif Produk 1) Memperjelas cara mengambil keputusan bersama (C5- konseptual) 2) Menyimpulkan beda musyawarah mufakat dan voting. ( C4- Konseptual) Proses 1) Menyimpulkan cara mengambil keputusan bersama (C4- konseptual) 2) Menentukan perbedaan musyawarah mufakat dan voting. ( C3- Konseptual) Cara pengambilan keputusan 1) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm 2) Siswa berkelompok sesuai dengan pertemuan pertama 3) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari dengan menggunakan media gambar 4) Siswa melakukan diskusi kelompok 5) Dalam kelompok siswa dibantu oleh asisten 1. Prosedur : a. Pre tes ( tes Awal) b. Proses c. Post tes (tes akhir) 2. Jenis : Tertulis dan Lisan 3. Bentuk : Essay 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan) a. KTSP sesuai dengan BSNP b. Silabus PKn kelas V SD c. Buku pelajaran PKn untuk SD kelas V penerbit DEPDIKNA S d. BSE- Pendidikan Kewarganeg

90 Afektif 1) Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh kerjasama (Menerima/Mematuhi) 2) Menghargai dan menerima pendapat orang lain (Menanggapi/Menyambut) kerjasama toleransi 6) Guru membimbing permainan talking stick 7) Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyajikan hasil diskusi dan pemecahannya araan oleh Setiati Widihastuti dan Fajar Rahayunings ih dan berbagai buku sumber yang relevan 3) Dapat menyampaikan pendapat atau gagasan/ide kreatif dengan santun (Menilai/Menyumbang) 4) Membangun kerjasama Demokratis dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru (Mengelola/ membangun) 5) Menunjukkan sikap positif toleransi dalam mengikuti pembelajaran mengenai keputusan bersama (Menghayati/berahlak mulia)

91 Psikomotor 1) Menyesuaikan LDS terhadap hasil kelompok lain dengan media ditampilkan oleh guru (Menirukan/Menyesuaikan) 2) Menanggapi hasil kerja kelompok lain (Memanipulasi/Mengoreksi) 3) Siswa berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya (Pengalamiahan/menggantik an) 4) Melaporkan hasil diskusinya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan Santun (Artikulasi/Mempertajam)

92 184 Lampiran 11 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 PERTEMUAN 2 Nama Sekolah : SDN 25 Kota bengkulu Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/ Semester : V / II Waktu/ Pertemuan : 2 x 35 menit ( pertemuan ke 2 ) A. Standar Kompetensi 4. Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama B. Kompetensi Dasar 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama C. Indikator 1. Kognitif Produk 1) Memperjelas cara mengambil keputusan bersama (C5-konseptual) 2) Menyimpulkan musyawarah mufakat dan voting. ( C4- Konseptual) Proses 1) Menyimpulkan cara mengambil keputusan bersama ( C4- konseptual) 2) Mengemukakan perbedaan musyawarah mufakat dan voting. (C3- konseptual) 2. Afektif 1) Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh kerjasama (Menerima/Mematuhi) 2) Menghargai dan menerima pendapat orang lain (Menanggapi/Menyambut) 3) Dapat menyampaikan pendapat atau gagasan/ide dengan santun (Menilai/Menyumbang)

93 185 4) Membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru (Mengelola/ membangun) 5) Menunjukkan sikap positif dalam mengikuti pembelajaran mengenai keputusan bersama (Menghayati/berahlak mulia) 3. Psikomotor 1) Menyesuaikan LDS terhadap hasil kelompok lain dengan media ditampilkan oleh guru (Menirukan/Menyesuaikan) 2) Menanggapi hasil kerja kelompok lain (Memanipulasi/Mengoreksi) 3) Siswa berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya (Pengalamiahan/menggantikan) 4) Melaporkan hasil diskusinya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan Santun (Artikulasi/Mempertajam) D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif Produk 1) Melalui tanya jawab dan penjelasan singkat dari guru, siswa dapat memperjelas cara mengambil keputusan bersama dengan tepat (C5- konseptual) 2) Melalui diskusi, siswa dapat menemukan musyawarah mufakat dan voting dengan benar (C4-konseptual) Proses 1) Melalui penugasan dari guru, siswa dapat menemukan cara mengambil keputusan bersama (C4- Konseptual) 2) Melalui diskusi, siswa dapat menentukan perbedaan musyawarah mufakat dan voting. (C3-konseptual) 2. Afektif 1) Melalui diskusi dan penugasan siswa dapat melaksanakan tugas dengan baik dan penuh kerjasama (Menerima/Mematuhi) 2) Melalui diskusi siswa dapat menghargai dan menerima pendapat orang lain (Menanggapi/Menyambut)

94 186 3) Melalui diskusi siswa dapat menyampaikan pendapat atau gagasan/ide dengan santun (Menilai/Menyumbang) 4) Melalui penugasan membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru (Mengelola/ membangun) 5) Melalui tanya jawab siswa dapat menunjukkan sikap positif dalam mengikuti pembelajaran mengenai keputusan bersama (Menghayati/berahlak mulia) 3. Psikomotor 1) Melalui diskusi siswa dapat menyesuaikan LDS terhadap hasil kelompok lain dengan media ditampilkan oleh guru (Menirukan/Menyesuaikan) 2) Melalui diskusi siswa dapat menanggapi hasil kerja kelompok lain (Memanipulasi/Mengoreksi) 3) Melalui diskusi siswa berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya (Pengalamiahan/menggantikan) 4) Melalui diskusi siswa dapat melaporkan hasil diskusinya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan Santun (Artikulasi/Mempertajam) E. Materi Pembelajaran Cara pengambilan keputusan. (terlampir) F. Model dan metode pembelajaran 1. Model pembelajaran : Kolaborasi model Pembelajaran Team Assisted Individualization dengan Talking Stick 2. Metode pembelajaran :Tanya jawab, Pemberian Tugas, Diskusi G. Kegiatan pembelajaran 1. Pra kegiatan pembelajaran 1) Guru membuat Rencana Program Pembelajaran. 2) Guru menyiapkan media pembelajaran 3) Guru membuat LDS. 4) Guru membuat lembar evaluasi.

95 Kegiatan Awal (10 menit) 1) Guru mengkondisikan kelas ke arah situasi belajar yang lebih kondusif, seperti berdo a, mengecek kehadiran siswa serta memotivasi siswa dengan mengajak siswa tepuk semangat 2) Guru melakukan apersepsi, Kemudian guru mengkaitkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyampaikan semua hal yang akan dilakukan siswa dalam proses pembelajaran 3. Kegiatan inti (45 menit) Eksplorasi 1) Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. 2) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm 3) siswa mengelompok berdasarkan kelompok yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya (pengembangan karakter Kerjasama) 4) guru memberikan pre-test dan siswa ditempatkan pada tingkatan yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja mereka pada tes ini. 5) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari dengan menggunakan media gambar, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran (pengembangan karakter Kerjasama) 6) Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) kepada masing-masing kelompok. Lalu menjelaskan cara mengerjakan LDS sebelum diskusi kelompok dimulai. Setiap kelompok ditunjuk seorang yang menjadi ketua kelompok (pengembangan karakter Kerjasama) Elaborasi 7) Siswa melakukan diskusi kelompok bersama kelompoknya serta mempelajari materinya, dan guru memberikan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan di dalam kelompoknya (pengembangan karakter Kerjasama)

96 188 8) Guru membimbing permainan talking stick dengan mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa sambil bernyanyi menggilirkan tongkat, dan siswa yang mendapat tongkat saat lagu selesai dinyayikan harus menjawab pertanyaan di LDS (pengembangan karakter Kerjasama) 9) Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyajikan hasil diskusi dan pemecahannya 10) guru menetapkan kelompok terbaik dengan reword sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi. Konfirmasi 11) guru memberikan pengajaran kepada kelompok yang belum memahami materi yang dipelajari dan memberi kesempatan untuk bertanya (pengembangan karakter Kerjasama) 4. Kegiatan penutup (15 menit) 1) siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran 2) guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan 3) guru memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah yang relevan (pengembangan karakter Kerjasama) 4) Guru mengadakan tindak lanjut, berupa nasehat pendek (pesan moral) serta meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya menutup pembelajaran. H. Media dan sumber pembelajaran 1. Media c. Stick ± 20cm d. poster 2. Sumber a. KTSP sesuai dengan BSNP b. Silabus PKn kelas V SD

97 189 c. Buku pelajaran PKn untuk SD kelas V penerbit DEPDIKNAS d. BSE-Pendidikan Kewarganegaraan oleh Setiati Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih dan berbagai buku sumber yang relevan I. Penilaiann 1. Prosedur : a. Pre tes ( tes Awal) b. Proses c. Post tes (tes akhir) 2. Jenis : Tertulis dan Lisan 3. Bentuk : Essay 4. Alat : a. Soal b. Kunci jawaban c. Pedoman penilaian Bengkulu, 22 April 2014 Guru Kelas Praktikan Sumiati, S..Pd NIP Monalisa Gherardini A1G010010

98 190 Lembar Diskusi Siswa (LDS) Nama Kelompok : Anggota Kelompok : Kompetensi Dasar Jenis : 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama : soal essay Petunjuk pengerjaan: 1. Bacalah materi mengenai keputusan bersama yang ada pada buku panduanmu! 2. Amatilah gambar di bawah ini bersama anggota kelompokmu! 3. Diskusikan pertanyaan di bawah ini bersama kelompokmu! 1. kegiatan apa yang dilakukan pada gambar di atas? Jawab:

99 Bagaimana menurutmu perilaku yang digambarkan pada gambar di atas? Jawab: 3. Mengapa anda memilih alasan tersebut? Jawab: 4. Adakah nilai dasar dalam pemungutan suara (voting) pada kegiatan di atas? Jawab: 5. Pernahkah kalian melakukan kegiatan seperti gambar di atas? Jawab:

100 192 Soal Evaluasi Siswa 1. Bagaimana sikap kita dalam menaati keputusan bersama? 2. Jelaskan yang dimaksud dengan Voting? 3. Bagaimana sikap kita dalam menaati keputusan bersama dalam kegiatan Voting? 4. Apa sebab terjadinya dilema nilai dalam kegiatan voting? 5. Tuliskan perbedaan antara musyawarah untuk mufakat dan voting! Pedoman Penilaian : No. Soal Bobot Nilai Total Nilai Terakhir= 100

101 193 Kunci jawaban Soal Evaluasi 1. Sikap kita dalam menaati keputusan bersama adalah menerima keputusan bersama demi kepentingan bersama. 2. Voting adalah pengambilan keputusan bersama yang dilakukan apabila musyawarah tidak tercapai. 3. Sikap kita dalam menaati keputusan bersama dalam voting adalah menerima hasil voting demi kepentingan bersama. 4. Dilema nilai yang terjadi dalam kegiatan voting disebabkan karena tidak memperhatikan nilai dasar dalam voting, diantaranya: a. Voting ditempuh setelah cara musyawarah untuk mufakat sudah dilaksanakan dengan. b. Voting dilakukan karena ketidakmungkinan menempuh musyawarah untuk mufakat lagi. Ketidakmungkinan ini disebabkan munculnya beragam pendapat yang bertentangan. Pertentangan inilah yang mencegah pencapaian kata mufakat. c. Voting dilakukan karena sempitnya waktu, sementara keputusan harus segera diambil. d. Voting dilakukan setelah semua peserta musyawarah mempelajari setiap pendapat yang ada. e. Voting dilakukan jika peserta musyawarah hadir mencapai kuorum. f. Voting dianggap sah sebagai keputusan jika separuh lebih peserta yang hadir menyetujuinya. 5. Musyawarah adalah kegiatan dilakukan untuk mencapai mufakat demi keputusan bersama, sedangkan voting adalah kegiatan yang dilakukan apabila musyawarah tidak tercapai.

102 194 Pengembangan Materi Pengambilan Keputusan Bersama Ketika pulang sekolah di jalan raya kamu melihat sebuah dompet, kemudian kamu ambil dompet itu. Apa yang akan kamu lakukan dengan dompet itu? Akan kamu kembalikan pada pemiliknya, atau kamu biarkan saja di jalan, atau mungkin kamu ambil isinya dan dompetnya kamu biarkan saja? Banyak sekali bukan pilihan-pilihan yang bisa kamu ambil. Ketika kamu ambil salah satu pilihan yang ada itu berarti kamu telah membuat suatu keputusan. Dari uraian di atas, kita dapat menarik dapat menarik kesimpulan bahwa keputusan adalah apa yang diputuskan atau ketetapan yang diambil, jadi keputusan adalahsegala putusan yang sudah ditetapkan berdasarkan pertimbangan dan pemikiran, penelitian yang matang. Kemudian keputusan ini menjadi pedoman dalam langkah-langkah berikutnya. Melalui ilustrasi cerita di atas bisa kita lihat, bahwa keputusan itu ditujukan untuk diri kita sendiri, karena keputusan itu hanya memengaruhi diri kita sendiri. Di sisi lain ada pula keputusan yang harus melibatkan banyak orang untuk mengambil keputusan, karena dampak keputusan itu sangat besar, apabila kita salah dalam memutuskan sesuatu, bukan kita saja yang dirugikan, tapi juga orang lain. Keputusan yang diambil dengan melibatkan banyak orang dan keputusan itu untuk kepentingan bersama dinamakan keputusan bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia keputusan adalah apa yang diputuskan atau ketetapan yang diambil secara bersama-sama. Jadi, keputusan adalah segala putusan yang sudah ditetapkan berdasarkan pertimbangan, pemikiran, dan penelitian yang matang. Keputusan merupakan pedoman dalam menentukan langkah-langkah berikutnya. Keputusan dibagi menjadi 2 macam, yaitu: 1. Keputusan Pribadi (Individu) Keputusan pribadi (individu) yaitu keputusan yang sifatnya pribadi dan hanyauntuk kepentingan diri sendiri. Contohnya ketika kalian diajak bermain oleh temanmu pada saat mengerjakan PR (pekerjaan rumah).

103 195 Kalian tentu akan berpikir untuk memutuskan pergi bermain atau menyelesaikan PR-mu terlebih dahulu. Keputusan yang kalian tetapkan tersebut akan menjadi tanggung jawabmu sendiri. Oleh karena itu, berani mengambil keputusan maka berarti harus berani menanggung akibatnya. 2. Keputusan Bersama Keputusan bersama adalah keputusan yang diambil atas dasar persetujuan atau kesepakatan bersama. Keputusan bersama bersifat mengikat dan tidak dapat diganggu gugat. Hasil keputusan bersama biasanya diambil berdasar hasil musyawarah mufakat yang telah dipertimbangkan dengan baik dan benar. Keputusan bersama merupakan ketentuan, ketetapan, dan penyelesaian yang dilakukan sekelompok orang terhadap suatu hal atau permasalahan. Semua pihak diharapkan dapat menerima keputusan bersama dengan ikhlas, bertanggung jawab, dan lapang dada. 3. Memahami Keputusan Bersama Organisasi adalah kelompok manusia yang diatur untuk bekerja sama guna mencapai tujuan yang sama. Organisasi terdiri dari atas beberapa orang. Tujuan bersamalah yang menyatukan orang-orang tersebut. Setiap organisasi pasti terdapat perbedaan. Misalnya perbedaan pendapat, pikiran, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam organisasi pasti ada usaha untuk mengatasi perbedaan. Untuk mengatasi perbedaan ini, ada aturan-aturan yang harus ditaati bersama. Salah satu cara untuk mengatasi perbedaan adalah dengan musyawarah. Musayawarah dilakukan untuk menetapkan keputusan bersama. Keputusan bersama adalah keputusan yang melibatkan semua orang yang berkepentingan. Keputusan bersama melibatkan semua anggota organisasi. Keputusan bersama harus dilakukan karena dalam organisasi terdapat banyak orang. Dalam organisasi, kita tidak bisa menyerahkan keputusan kepada satu orang. Keputusan juga tidak boleh diserahkan kepada ketua

104 196 organisasi saja. Semua warga organisasi harus terlibat dalam pengambilan keputusan. Ada beberapa nilai dasar yang harus diperhatikan dalam melakukan musyawarah. Beberapa nilai dasar tersebut antaralain: 1. Kebersamaan, 2. Persamaan hak, 3. Kebebasan mengemukakan pendapat, 4. Penghargaan terhadap pendapat orang lain, dan 5. Pelaksanaan hasil keputusan secara bertanggung jawab. Keputusan dan tujuan bersama merupakan asal-usul organisasi. Tanpa adanya kebersamaan dan tujuan bersama, mustahil ada sebuah organisasi. Ketika mengadakan musyawarah, nilai dasar ini tidak boleh ditinggalkan. Dalam bermusyawarah, seluruh peserta harus mendapat persamaan hak. Maksudnya seluruh peserta musyawarah diberi hak yang sama untuk mengemukakan pendapat. Mereka bebas mengungkapkan ide. Maksud bebas adalah tidak mendapat paksaan dari orang lain. Ia bebas mengutarakan pendapatnya. Dalam berpendapat, seseorang tidak boleh dipaksa oleh orang lain. Oleh karena itu, seluruh peserta musyawarah harus mendengarkan setiap orang yang sedang berpendapat. Setiap pendapat yang muncul harus dihargai. Keputusan sebuah organisasi disebut keputusan bersama. Keputusan tersebut mewadahi semua pendapat yang muncul. Keputusan bersama haruslah mewakili kepentingan seluruh angggota organisasi. Dalam musyawarah tidak boleh ada yang menindas dan ditindas. Hasil keputusan musyawarah tidak boleh hanya menguntunggkan satu pihak dan merugikan pihak lain. Keputusan bersama haruslah menguntungkan semua pihak. Keputusan bersama harus menampilkan rasa keadilan. Keputusan bersama haruslah menguntungkan semua pihak. Keputusan bersama haruslah menampilkan rasa keadilan. Keputusan bersama tidak bisa diputuskan oleh satu atau dua orang saja. Semua anggota yang memiliki kepentingan haruslah dilibatkan.

105 Bentuk-bentuk Keputusan Bersama Dalam sebuah organisasi, keputusan bersama dapat diambil melalui dua cara. Pertama, melaui musyawarah untuk mufakat. Kedua, melalui pemungutan suara atau voting. Berikut penjelasannya: 1. Musyawarah untuk Mufakat Musyawarah untuk mufakat adalah bentuk pengambilan keputusan bersama yang mengedepankan kebersamaan. Musyawarah dilakukan dengan cara mempertemukan semua pendapat didengar dan ditampung, pendapat yang paling baik akan disepakati bersama. Dengan jalan mufakat, diharapkan keputusan bersama yang diambil mencerminkan semua pendapat. Dengan demikian, tidak ada lagi anggota yang merasa bahwa pendapatnya tidak diperhatikan. Musyawarah untuk mufakat biasanya dilakukan dalam organisasi yang jumlah anggotanya sedikit. Misalnya, keluarga, rukun tetangga(rt), atau Desa. Mereka berkumpul di suatu pertemuan atau majelis, semuanya duduk bersama membahas persoalan yang perlu mereka musyawarahkan. 2. Pemungutan suara Musyawarah mufakat tidak selalu membuahkan hasil. Hal ini terjadi bila ada perbedaan pendapat tidak dapat diselesaikan. Misalnya beberapa pendapat dianggap sama baiknya. Atau karena beberapa pendapat pemungutan suara atau voting. Tujuannya untuk mendapatkan keputusan bersama. Pemungutan suara biasanya disepakati oleh tiap-tiap pendukung pendapat yang berbeda. Voting merupakan cara kedua jika cara musyawarah untuk mufakat gagal dilakukan. Sebelum voting dilaksanakan, perlu diperhatikan beberapa hal berikut. 1. Voting ditempuh setelah cara musyawarah untuk mufakat sudah dilaksanakan. 2. Voting dilakukan karena ketidakmungkinan menempuh musyawarah untuk mufakat lagi.

106 Voting dilakukan karena sempitnya waktu, sementara keputusan harus segera diambil. 4. Voting dilakukan setelah semua peserta musyawarah mempelajari setiap pendapat yang ada. 5. Voting dilakukan jika peserta musyawarah hadir mencapai kuorum. 6. Voting dianggap sah sebagai keputuusan jika separuh lebih peserta yang hadir menyetujuinya. Dalam voting, pendapat yang memperoleh suara terbanyak menjadi keputusan bersama. 3. Aklamasi Aklamasi adalah pernyataan setuju secara lisan dari seluruh anggota kelompok. Pernyataan setuju ini dilakukan tanpa melalui pemungutan suara karena adanya pendapat yang dikehendaki semua oleh semua anggota kelompok. 2. Menerima dan Mematuhi Keputusan Bersama Setelah keputusan ditetapkan, hal selanjutnya yang akan dilakukan adalah menerimanya dan berkewajiban melaksanakannya. Walaupun sangat berat rasanya mematuhi sebuah keputusan yang tidak sesuai pendapat kita namun keputusan bersama itu tentunya diambil dengan mempertimbangkan kepentingan bersama. Oleh karena itu keputusan bersama harus diterima dan dipatuhi dengan penuhi tanggung jawab. Melaksanakan keputusan bersama secara kekeluargaan mempunyai beberapa manfaat. Beberapa manfaat tersebut antara lain: 1. Semua anggota memiliki kedudukan yang sama 2. Terciptanya keadilan antar anggota 3. Setiap anggota melaksanakan keputusan bersama dilandasi rasa tanggung jawab. Hal ini sesuai dengan sila ke empat pancasila yang berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.

107 199 Lampiran 12 LEMBAR OBSERVASI GURU Siklus 1 Pertemuan 1 pengamat 1 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Pertemuan/ siklus : 1/ 1 Materi : Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama Hari/ Tanggal : Selasa/ 15 April 2014 Nama Pengamat : Sumiati, S.Pd Jabatan Pengamat : Guru Kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan deskriptor pengamatan. Penilaian No Aspek yang diamati B C K Kegiatanawal 1. Guru mengkondisikan kelas agar siap belajar 2. Guru memberikan apersepsi 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan inti 4. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. 5. Guru menyiapkan media berupa stick dengan panjang ± 20cm (TS) 6. Guru membentuk kelompok siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen (TAI) 7. Guru memberikan pre-tes kepada siswa untuk penempatan (TAI) 8. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari (TAI - TS) 9. Guru membagikan LDS kepada masing-masing kelompok dan

108 200 menjelaskan cara mengerjakan LDS (TAI- TS) 10. Guru membimbing diskusii dengan memberikan secaraa individual bagi yang memerlukannya. (TAI) 11. Guru membimbing permainann Talking Stick (TS) bantuan 12. Guru membimbing siswa menyajikan hasil diskusi (TAI- TS) 13. Guru menetapkann kelompokk terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi.( TAI-TS) 14. Guru memberikan pemantapan materidan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa bila ada yang belum jelas.( (TAI) Kegiatan penutup 15. Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkann materi pelajaran (TAI-TS) 16. Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan. 17. menjelang akhir waktu, guruu memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah.(tai) 18. Guru memberikan tindak lanjut. Jumlah tiap kriteria Jumlah keseluruhan Keterangan : 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang Bengkulu, 15 April 2014 Kategori penilaian Kurang Cukup Baik interval Pengamat Sumiati, S.Pd NIP

109 201 Lampiran 13 LEMBAR OBSERVASI GURU Siklus 1 Pertemuan 1 pengamat 2 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Pertemuan/ siklus : 1/ 1 Materi : Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama Hari/ Tanggal : Selasa/ 15 April 2014 Nama Pengamat : Vera Wati, S.Pd Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan deskriptor pengamatan. Penilaian No Aspek yang diamati B C K Kegiatanawal 1. Guru mengkondisikan kelas agar siap belajar 2. Guru memberikan apersepsi 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan inti 4. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. 5. Guru menyiapkan media berupa stick dengan panjang ± 20cm (TS) 6. Guru membentuk kelompok siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen (TAI) 7. Guru memberikan pre-tes kepada siswa untuk penempatan (TAI) 8. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari (TAI - TS) 9. Guru membagikan LDS kepada masing-masing kelompok dan menjelaskan cara mengerjakan LDS (TAI- TS)

110 Guru membimbing diskusi dengan memberikan secaraa individual bagi yang memerlukannya. (TAI) 11. Guru membimbing permainann Talking Stick(TS) bantuan 12. Guru membimbing siswa menyajikan hasil diskusi (TAI- TS) 13. Guru menetapkann kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi.(tai- kesempatan bertanya kepada siswa bila ada yang belum TS) 14. Guru memberikan pemantapan materidan memberikan jelas.( (TAI) Kegiatan penutup 15. Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pelajaran (TAI-TS) 16. Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan. 17. Menjelang akhir waktu, guru memberikan pendalaman secaraa klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah.(tai) 18. Guru memberikan tindak lanjut. Jumlah tiap kriteria Jumlah Keseluruhan Keterangan : 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang Kategori penilaian Interval Kurang Cukup Baik Bengkulu, 15 April 2014 Pengamat Vera wati, S.Pd

111 203 Lampiran 14 LEMBAR OBSERVASI GURU Siklus 1 Pertemuan 2 pengamat 1 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Pertemuan/ siklus : 2/ 1 Materi : Cara pengambilan keputusan Hari/ Tanggal : Selasa/ 22 April 2014 Nama Pengamat : Sumiati, S.Pd Jabatan Pengamat : Guru Kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan deskriptor pengamatan. Penilaian No Aspek yang diamati B C K Kegiatanawal 1. Guru mengkondisikan kelas agar siap belajar 2. Guru memberikan apersepsi 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan inti 4. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. 5. Guru menyiapkan media berupa stick dengan panjang ± 20cm (TS) 6. Guru membentuk kelompok siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen (TAI) 7. Guru memberikan pre-tes kepada siswa untuk penempatan (TAI) 8. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari (TAI - TS) 9. Guru membagikan LDS kepada masing-masing kelompok dan menjelaskan cara mengerjakan LDS (TAI- TS)

112 Guru membimbing diskusii dengan memberikan bantuan secaraa individual bagi yang memerlukannya. (TAI) 11. Guru membimbing permainann Talking Stick (TS) 12. Guru membimbing siswa menyajikan hasil diskusi (TAI- TS) 13. Guru menetapkann kelompokk terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi.( TAI-TS) 14. Guru memberikan pemantapan materidan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa bila ada yang belum jelas.( (TAI) Kegiatan penutup 15. Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkann materi pelajaran (TAI-TS) 16. Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan. 17. menjelang akhir waktu, guruu memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah.(tai) 18. Guru memberikan tindak lanjut. Jumlah tiap kriteria Total Skor Kategori B Keterangan : 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang Bengkulu, 22 April 2014 Kategori penilaian Kurang Cukup Baik Interval Pengamat Sumiati, S.Pd NIP

113 205 Lampiran 15 LEMBAR OBSERVASI GURU Siklus 1 Pertemuan 2 pengamat 2 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Pertemuan/ siklus : 2/ 1 Materi : Cara pengambilan keputusan Hari/ Tanggal : Selasa/ 22 April 2014 Nama Pengamat : Vera Wati, S.Pd Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan deskriptor pengamatan. Penilaian No Aspek yang diamati B C K Kegiatanawal 1. Guru mengkondisikan kelas agar siap belajar 2. Guru memberikan apersepsi 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan inti 4. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. 5. Guru menyiapkan media berupa stick dengan panjang ± 20cm (TS) 6. Guru membentuk kelompok siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen (TAI) 7. Guru memberikan pre-tes kepada siswa untuk penempatan (TAI) 8. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari (TAI - TS) 9. Guru membagikan LDS kepada masing-masing kelompok dan menjelaskan cara mengerjakan LDS (TAI- TS)

114 Guru membimbing diskusii dengan memberikan bantuan secaraa individual bagi yang memerlukannya. (TAI) 11. Guru membimbing permainann Talking Stick(TS) 12. Guru membimbing siswa menyajikan hasil diskusi (TAI- TS) 13. Guru menetapkann kelompokk terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi.( TAI-TS) 14. Guru memberikan pemantapan materidan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa bila ada yang belum jelas.( (TAI) Kegiatan penutup 15. Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkann materi pelajaran (TAI-TS) 16. Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan. 17. menjelang akhir waktu, guruu memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah.(tai) 18. Guru memberikan tindak lanjut. Jumlah tiap kriteria Jumlah Keseluruhan Keterangan : 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang Bengkulu, 22 April 2014 Kategori penilaian Kurang Cukup Baik interval Pengamat Vera Wati, S.Pd

115 207 Lampiran 16 ANALISIS HASIL PENILAIAN OBSERVASI AKTIVITAS GURU SIKLUS I No. Aspek yang diamati Pertemuan I SIKLUS I Pertemuan II P I P 2 P I P 2 Nilai Rata- Rata Kategori 1 Guru mengkondisikan kelas agar siap belajar Cukup 2 Guru memberikan apersepsi ,5 Baik 3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran ,5 Baik Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari Guru menyiapkan media berupa stick dengan panjang ± 20 cm Guru membentuk kelompok siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen ,75 Cukup Baik Baik 7 Guru memnerikan pre test kepada siswa untuk penempatan Cukup 8 Guru menyampaikan materi pokok yang dipelajari dengan media poster Cukup 9 Guru membagikan LDS kepada masing masing kelompok dan menjelaskan cara mengerjakan LDS Baik 10 Guru membimbing diskusi dengan memberikan bantuan secara individual bagi yang memerlukan Cukup 11 Guru membimbing permainan Talking Stick ,5 Kurang

116 Guru membimbing siswa menyajikan hasil diskusi ,5 Kurang Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi Guru memberikan pemantapan materi dan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa bila ada yang belum jelas Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pelajaran Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa Guru memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah ,5 Baik Cukup Cukup Baik Cukup 18 Guru memberikan tindak lanjut ,25 Cukup JUMLAH SKOR ,5 KRITERIA PENILAIAN Cukup 1. Rata-rata skor Observer 1 Jumlah skor pertemuan 1 = 37 Jumlah skor pertemuan 2 = 43 + Jumlah = 80 Rata-rata = 80 / 2 = 40 Observer 2 Jumlah skor pertemuan 1 = 38 Jumlah skor pertemuan 2 = 44 + Jumlah = 82 Rata-rata = 82 / 2 = 41

117 209 Rata-rata skor Jumlah skor observer 1 = 40 Jumlah skor observer 2 = 41 + Jumlah = 81 Rata-rata = 81 / 2 = 40,5 2. Skor tertinggi Skor tertinggi = 18 X 3 = Skor terendah Skor terendah = 15 X 1 = Selisih skor Selisih skor = = Kisaran nilai untuk tiap kategori = selisih skor : jumlah kriteria = 36 / 3 = 12 Jadi, skor observasi siswa 40,5 termasuk ke dalam kategori CUKUP.

118 210 Lampiran 17 Deskriptor Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 1. Guru mengkondisikan kelas ke arah situasi belajar yang kondusif, seperti berdo a, mengecek kehadiran siswa B = Jika guru mengkondisikan kelas ke arah situasi belajar yang kondusif, seperti berdo a, mengecek kehadiran siswa C = Jika guru mengajak siswa berdoa a dan mengecek kehadiran siswa K = Jika guru mengajak siswa berdo a, namun tidak mengecek kehadiran siswa 2. Guru memberikan apersepsi B = Guru memberikan apersepsi yang berhubungan dengan bahan ajar dan membangun pengetahuan awal siswa dan menyenangkan C = Guru memberikan apersepsi yang berhubungan dengan bahan ajar dan membangun pengetahuan awal siswa K = Guru memberikan apersepsi yang berhubungan dengan bahan ajar tetapi tidak membangun pengetahuan awal siswa 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa B = Jika guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai topik materi pelajaran dan sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai C= Jika guru hanya menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai topik materi pelajaran K = Jika guru menyampaikan tujuan pembelajaran saja 4. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. B = Jika guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari C= Jika guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab yang kurang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari

119 211 K = Jika guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab yang tidak berhubungan dengan materi yang akan dipelajari 5. Guru menyiapkan media berupa stick dengan panjang ± 20 cm B = Jika guru menyiapkan stick dengan panjang ± 20 cm sesuai dengan aturan permainan Talking Stick C = Jika guru menyiapkan stick tidak sesuai dengan aturan permainan Talking stick K = Jika guru tidak menyiapkan stick untuk permainan 6. Guru membentuk kelompok B = Jika guru membentuk kelompok secara heterogen dengan kemampuan yang berbeda-beda, baik kemampuan (tinggi, sedang, rendah) C = Jika guru membagi siswa kedalam kelompok sesuai jenis kelamin dan tingkat kemampuan yang sama K = Jika guru membagi kelompok berdasarkan tempat duduk 7. Guru memberikan pre-tes yg dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari B = Jika guru memberikan pre-tes yang dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari C = Jika guru memberikan pre-tes namun kurang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari K = Jika guru memberikan pre-tes namun tidak dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari 8. Guru memberikan penjelasan materi di awal pembelajaran, dilanjutkan dengan kegiatan Tanya jawab antara guru dan siswa. B = Jika guru memberikan penjelasan materi dengan singkat, dan jelas. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Tanya jawab antara guru dan siswa. C = Jika guru memberikan penjelasan materi dengan singkat dan jelas, tetapi tidak dilanjutkan dengan kegiatan Tanya jawab antara guru dan siswa. K = Jika guru memberikan penjelasan materi dengan berbelit-belit, dan tidak dilanjutkan dengan kegiatan Tanya jawab antara guru dan siswa.

120 Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) dan menjelaskan cara mengerjakan LDS B = Jika guru membagikan LDS kemudian menginformasikan permasalahan dalam LDS, dan meminta siswa menanggapi petunjuk yang belum dimengerti C = Jika guru membagikan LDS kemudian menginformasikan permasalahan dalam LDS dan membacakan petunjuk mengisi LDS, K = Jika guru membagikan LDS kemudian namun hanya menginformasikan permasalahan dalam LDS 10. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru, dan guru memberikan bantuan secara individual. B = Jika setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru, dan gurumemberikan bantuan secara individual. C = Jika setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru, tetapi guru memberikan bantuan secara kelompok. K = Jika setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru, dan guru tidak memberikan bantuan baik secara individual maupun kelompok. 11. Guru membimbing siswa dalam permainan B = Jika guru membimbing seluruh kelompok siswa dalam permainan C =Jika guru hanya membimbing sebagian kelompok dalam permainan K = Jika guru tidak membimbing kelompok dalam permainan 12. Guru membimbing siswa menyajikan hasil dikusi B = Jika guru membimbing semua kelompok siswa menyajikan hasil diskusi C = Jika guru hanya membimbing sebagian kelompok dalam menyajikan hasil diksusi K = Jika guru hanya menyuruh siswa menyajikan hasil diskusi 13. Guru memberikan penghargaan kepada siswa atau kelompok yang berhasil B = Jika guru memberikan penghargaan berupa hadiah dan ucapan selamat di akhir pelajaran C = Jika guru memberikan penghargaan berupa hadiah dan ucapan selamat namun tidak di akhir pelajaran

121 213 K = Jika guru memberikan penghargaan berupa hadiah namun tidak memberikan ucapan selamat 14. Guru memberikan pemantapan materi dan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa bila ada yang belum jelas B = Jika guru memberikan pemantapan semua materi secara terperinci dan memberikan kesempatan bertanya kepada semua siswa C = Jika guru memberikan pemantapan materi terperinci dan memberikan kesempatan bertanya kepada sebagian siswa saja K = Jika guru memberikan pemantapan sebagian materidan tidak memberikan kesempatan bertanya kepada siswa 15. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran B = Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran secara terperinci C = Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran tetapi tidak terperinci K = Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran hanya sebagian materi saja 16. Guru memberikan evaluasi untuk dikerjakan secara individu B = Jika guru memberikan evaluasipada semua siswa C = Jika guru memberikan evaluasipada sebagian siswa saja K = Jika guru memberikan evaluasi pada siswa tertentu 17. Guru memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah B = Jika guru memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah C = Jika guru memberikan pendalaman secara klasikal namun tidak menekankan strategi pemecahan masalah K = Jika guru tidak memberikan pendalaman secara klasikal dan tidak menekankan strategi pemecahan masalah 18. Guru memberikan tindak lanjut B = Guru memberikan tindak lanjut berupa kesan,pesan moral dan mempelajari materi selanjutnya

122 214 C = Guru memberikan tindak lanjut berupa pesan mempelajari materi selanjutnya K = Guru memberikan tindak lanjut tanpa pengarahan

123 215 Lampiran 18 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus 1 Pertemuan 1 Pengamat 1 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Pertemuan/ siklus : 1/ 1 Materi : Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama Hari/ Tanggal : Selasa/ 15 April 2014 Nama Pengamat : Sumiati, S.Pd Jabatan Pengamat : Guru Kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan deskriptor pengamatan. Penilaian No Aspek yang diamati B C K Kegiatan membuka 1. Siswa mampu mengkondisikan diri agar siap belajar 2. Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru 3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Kegiatan inti 4. Siswa melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal 5. Siswa memperhatikan guru mempersiapkan media stick 6. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan arahan guru 7. Siswa mendapatkan dan mengerjakan soal pre test 8. Siswa memperhatian media yang diberikan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mempelajari materi yang akan dipelajari 9. Setiap kelompok mendapatkan LDS dan menyimak penjelasan guru mengenai cara mengerjakan LDS

124 Siswa mendapatkan bimbingan dan mendapatkan n bantuan secaraa individual dalam mengerjakan LDS 11. Siswa mendapat bimbingan dalam melaksanakan permainan Talking Stick 12 Siswa mendapat bimbingan saat menyajikan hasil diskusi 13. Siswa menerima penguatann dan kelompok yang berhasil mendapatkan reward dari guru. 14. Siswa menerima pemantapann materi dari guru dan mendapat kesempatan bertanya bila adaa yang belum jelas. Kegiatan penutup 15. Siswa menyimpulkan materi pelajaran dengan bimbingan guru. 16. Siswa mengerjakan evaluasi 17. Siswa menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah. 18. Siswa menngungkapakan perasaannya selamaa proses pembelajaran Jumlah tiap kriteria Jumlah keseluruhan Keterangan : 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang Kategori penilaian Kurang Cukup Baik Interval Bengkulu, 15 April 2014 Pengamat Sumiati, S.Pd NIP

125 217 Lampiran 19 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus 1 Pertemuan 1 Pengamat 2 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Pertemuan/ siklus : 1/ 1 Materi : Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama Hari/ Tanggal : Selasa/ 15 April 2014 Nama Pengamat : Vera Wati, S.Pd Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan deskriptor pengamatan. Penilaian No Aspek yang diamati B C K Kegiatanmembuka 1. Siswa mampu mengkondisikan diri agar siap belajar 2. Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru 3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Kegiatan inti 4. Siswa melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal 5. Siswa memperhatikan guru mempersiapkan media stick 6. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan arahan guru 7. Siswa mendapatkan dan mengerjakan soal pre test 8. Siswa memperhatian media yang diberikan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mempelajari materi yang akan dipelajari 9. Setiap kelompok mendapatkan LDS dan menyimak penjelasan guru mengenai cara mengerjakan LDS 10. Siswa mendapatkan bimbingan dan mendapatkan bantuan

126 218 secaraa individual dalam mengerjakan LDS 11. Siswa mendapat bimbingan dalam melaksanakan permainan Talking Stick 12 Siswa mendapat bimbingan saat menyajikan hasil diskusi 13. Siswa menerima penguatann dan kelompok yang berhasil mendapatkan reward dari guru. 14. Siswa menerima pemantapann materi dari guru dan mendapat kesempatan bertanya bila adaa yang belum jelas. Kegiatan penutup 15. Siswa menyimpulkan materi pelajaran dengan bimbingan guru. 16. Siswa mengerjakan evaluasi 17. Siswa menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah. 18. Siswa menngungkapakan perasaannya selamaa proses pembelajaran Jumlah tiap kriteria Jumlah keseluruhan Keterangan : 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang Bengkulu, 15 April 2014 Kategori penilaian Kurang Cukup Baik Interval Pengamat Vera Wati, S.Pd

127 219 Lampiran 20 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus 1 Pertemuan 2 Pengamat 1 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Pertemuan/ siklus : 2/ 1 Materi : Cara pengambilan keputusan Hari/ Tanggal : Selasa/ 22 April 2014 Nama Pengamat : Sumiati, S.Pd Jabatan Pengamat : Guru Kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan deskriptor pengamatan. Penilaian No Aspek yang diamati B C K Kegiatanmembuka 1. Siswa mampu mengkondisikan diri agar siap belajar 2. Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru 3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Kegiatan inti 4. Siswa melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal 5. Siswa memperhatikan guru mempersiapkan media stick 6. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan arahan guru 7. Siswa mendapatkan dan mengerjakan soal pre test 8. Siswa memperhatian media yang diberikan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mempelajari materi yang akan dipelajari 9. Setiap kelompok mendapatkan LDS dan menyimak penjelasan guru mengenai cara mengerjakan LDS

128 Siswa mendapatkan bimbingan dan mendapatkan n bantuan secaraa individual dalam mengerjakan LDS 11. Siswa mendapat bimbingan dalam melaksanakan permainan Talking Stick 12 Siswa mendapat bimbingan saat menyajikan hasil diskusi 13. Siswa menerima penguatann dan kelompok yang berhasil mendapatkan reward dari guru. 14. Siswa menerima pemantapann materi dari guru dan mendapat kesempatan bertanya bila adaa yang belum jelas. Kegiatan penutup 15. Siswa menyimpulkan materi pelajaran dengan bimbingan guru. 16. Siswa mengerjakan evaluasi 17. Siswa menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah. 18. Siswa menngungkapakan perasaannya selamaa proses pembelajaran Jumlah tiap kriteria Jumlah keseluruhan Keterangan : 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang Bengkulu, 22 April 2014 Kategori penilaian Kurang Cukup Baik Interval Pengamat Sumiati, S.Pd NIP

129 221 Lampiran 21 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus 1 Pertemuan 2 Pengamat 2 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Pertemuan/ siklus : 2/ 1 Materi : Cara Pengambilan keputusan Hari/ Tanggal : Selasa/ 22 April 2014 Nama Pengamat : Vera Wati, S.Pd Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan deskriptor pengamatan. Penilaian No Aspek yang diamati B C K Kegiatanmembuka 1. Siswa mampu mengkondisikan diri agar siap belajar 2. Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru 3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Kegiatan inti 4. Siswa melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal 5. Siswa memperhatikan guru mempersiapkan media stick 6. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan arahan guru 7. Siswa mendapatkan dan mengerjakan soal pre test 8. Siswa memperhatian media yang diberikan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mempelajari materi yang akan dipelajari 9. Setiap kelompok mendapatkan LDS dan menyimak penjelasan guru mengenai cara mengerjakan LDS

130 Siswa mendapatkan bimbingan dan mendapatkan bantuan secaraa individual dalam mengerjakan LDS 11. Siswa mendapat bimbingan dalam melaksanakan permainan Talking Stick 12 Siswa mendapat bimbingan saat menyajikan hasil diskusi 13. Siswa menerima penguatan dan kelompok yang berhasil mendapatkan reward dari guru. 14. Siswa menerima pemantapan materi dari guruu dan mendapat kesempatan bertanya bila ada yang belum jelas. Kegiatan penutup 15. Siswa menyimpulkan materi pelajaran dengan bimbingan guru. 16. Siswa mengerjakan evaluasi 17. Siswa menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah. 18. Siswa menngungkapakan pembelajaran Jumlah tiap kriteria Jumlah keseluruhan perasaannyaa selama proses Keterangan : 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang Bengkulu, 22 April 2014 Kategori penilaian Kurang Cukup Baik Interval Pengamat Vera Wati, S.Pd

131 223 Lampiran 22 ANALISIS HASIL PENILAIAN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I No. Aspek yang diamati Pertemuan I SIKLUS I Pertemuan II P I P 2 P I P 2 Nilai Rata- Rata Kategori 1 Siswa mampu mengkondisikan diri agar siap belajar ,75 Cukup 2 Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru ,25 Cukup Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru siswa melakukan tanya jawab untuk mengetahui kemampuan awal Siswa memperhatikan guru menyiapkan stick dengan panjang ± 20 cm ,75 Cukup ,75 Cukup ,5 Baik 6 Siswa membentuk kelompok sesuai arahan guru Baik 7 Siswa mendapatkan pre test untuk penempatan Cukup 8 Siswa memperhatikan media dan memperhatikan penjelasan guru ,5 Baik 9 Setiap kelompok mendapatkan LDS dan menyimak penjelasan guru mengenai cara mengerjakan LDS Baik Siswa mendapat bimbingan dan mendapat bantuan individual dalam mengerjakan LDS Siswa mendapat bimbingan dalam melaksanakan permainan Talking Stick ,5 Kurang Cukup

132 Siswa mendapat bimbingan saat menyajikan hasil diskusi Siswa menerima penguatan dan kelompok terbaik mendapatkan reward dari guru Siswa menerima pemantapan materi dan mendapat kesempatan bertanya bila ada yang belum jelas siswa menyimpulkan materi pelajaran dengan bimbingan guru Cukup ,5 Baik ,75 Cukup Cukup 16 Siswa mengerjakan evaluasi ,5 Baik Siswa menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah Siswa mengungkapkan perasaannya selama proses pembelajaran Cukup ,25 Cukup JUMLAH SKOR KRITERIA PENILAIAN Cukup 1. Rata-rata skor Observer 1 Jumlah skor pertemuan 1 = 34 Jumlah skor pertemuan 2 = 42 + Jumlah = 76 Rata-rata = 76 / 2 = 38 Observer 2 Jumlah skor pertemuan 1 = 36 Jumlah skor pertemuan 2 = 44 + Jumlah = 80 Rata-rata = 80 / 2 = 40 Rata-rata skor Jumlah skor observer 1 = 38 Jumlah skor observer 2 = 40 + Jumlah = 78

133 225 Rata-rata = 78/ 2 = Skor tertinggi Skor tertinggi = 18 X 3 = Skor terendah Skor terendah = 18 X 1 = Selisih skor Selisih skor = = Kisaran nilai untuk tiap kategori = selisih skor : jumlah kriteria = 36 / 3 = 12 Jadi, skor observasi siswa 39 termasuk ke dalam kategori CUKUP.

134 226 Lampiran 23 DESKRIPTOR LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS 1 1. Siswa berdo a, dan dicek kehadirannya oleh guru B = Jika semua siswa berdoa a dan dicek kehadirannya oleh guru C = Jika sebagian besar dari siswa berdoa a dan dicek kehadirannya oleh guru K = Jika hanya siswa tertentu saja yang berdoa a dan dicek kehadirannya oleh guru 2. Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru B = Jika semua siswa aktif dalam menanggapi apersepsi yang diberikan guru C = Jika sebagian besar dari siswa yang menanggapi apersepsi yang diberikan guru K= Jika hanya siswa tertentu saja yang menanggapi apersepsi yang diberikan guru 3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru B = Jika semua siswa menyimak indikator dan tujuan pembelajaran dengan serius C= Jika sebagian besar dari siswa menyimak indikator dan tujuan pembelajaran K = Jika hanya siswa tertentu saja yang menyimak indikator dan tujuan pembelajaran 4. Siswa melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal B = jika semua aktif melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal C = jika hanya sebagian besar siswa yang aktif melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal K = jika hanya siswa tertentu saya yang aktif melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal

135 Siswa memperhatikan guru mempersiapkan media Stick B = jika semua siswa memperhatikan guru mempersiapkan media Stick dengan sungguh-sungguh C = jika hanya sebagian siswa yang memperhatikan guru mempersiapkan media Stick K = jika sebagian besar dari siswa tidak memperhatikan guru mempersiapkan media Stick 6. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan arahan guru B = Jika siswa berkelompok secara heterogen sesuai dengan arahan guru C= Jika siswa berkelompok berdasarkan jenis kelamin K= Jika siswa berkelompok berdasarkan tempat duduk 7. Siswa menjawab pre-tes B = Jika semua siswa ingin menjawab pre-tes C = Jika sebagian besar dari siswa yang ingin menjawab pre-tes K = Jika hanya siswa tertentu saja yang ingin menjawab pre-tes 8. Siswa memperhatian media yang diberikan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mempelajari materi yang akan dipelajari B = Jika semua siswa memperhatian media yang diberikan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mempelajari materi yang akan dipelajari dengan sungguh-sungguh C= Jika sebagian besar dari memperhatian media yang diberikan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mempelajari materi yang akan dipelajari K = Jika hanya siswa tertentu saja yang memperhatian media yang diberikan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mempelajari materi yang akan dipelajari

136 Setiap kelompok menerima dan menyimak petunjuk tata cara pengisian LDS B = Jika semua kelompok menerima LDSmenyimak penjelasan dengan serius C=Jika hanya 4-5 kelompok saja yang menerima LDS dan menyimak penjelasan denganserius K = Jika hanya 1-2 kelompok yang menerima LDS dan menyimak penjelasan dengan serius 10. Siswa mengerjakan tugas dari guru dan setiap individu di dalam kelompok mendapatkan bantuan dari guru B = Jika semua siswa aktif mengerjakan tugas dari guru dan semua individu di dalam kelompok mendapatkan bantuan dari guru C = Jika sebagian dari besar siswa mengerjakan tugas dari guru dan sebagian besar individu di dalam kelompok mendapatkan bantuan dari guru K = Jika hanya siswa tertentu saja yang mengerjakan tugas dari guru dan hanya individu tertentu saja di dalam kelompok yang mendapatkan bantuan dari guru 11. Siswa mendapat bimbingan dari guru dalam menyajikan hasil diskusi B = Jika semua siswa mendapatkan bimbingan dalam menyajikan hasil diskusi C = Jika sebagian besar dari siswa yang mendapatkan bimbingan dalam menyajikan hasil diskusi K = Jika hanya siswa tertentu saja yang mendapatkan bimbingan dalam menyajikan hasil diskusi 12. Kelompok yang berhasil menerima penghargaan dari guru B = Jika kelompok yang berhasil menerima penghargaan berupa hadiah di akhir pelajaran C = Jika kelompok yang berhasil menerima penghargaan berupa hadiah di akhir diskusi K = Jika kelompok yang berhasil menerima penghargaan berupa hadiah di tengah pembelajaran berlangsung

137 Siswa menerima pemantapan materi dari guru B = Jika semua siswa menerima pemantapan materi C = Jika sebagian besar dari siswa menerima pemantapan materi K = Jika hanya siswa tertentu saja yang menerima pemantapan materi 14. Siswa mendapatkan kesempatan bertanya bila ada yang belum jelas B = Jika semua siswa mendapatkan kesempatan bertanya C = Jika sebagian besar dari siswa yang mendapatkan kesempatan bertanya K = Jika hanya siswa tertentu saja yang mendapatkan kesempatan bertanya 15. Siswa membuat kesimpulan B = Jika semua siswa menyimpulkan materi pelajaran C= Jika sebagian besar dari siswa yang menyimpulkan materi pelajaran K= Jika hanya siswa tertentu saja yang menyimpulkan materi pelajaran 16. Siswa mengerjakan evaluasi B = Jika semua siswa mengerjakan evaluasi C = Jika hanya siswa saja yangmengerjakan evaluasi K= Jika hanya 5-10 siswa sajayangmengerjakan evaluasi 17. Siswa menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah B = Jika semua siswa menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah C = Jika sebagian besar dari siswa yang menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah K = Jika hanya siswa tertentu saja yang menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah 18. Siswa mendapatkan tindak lanjut B = Jika semua siswa mendapatkan tindak lanjut dengan pengarahan dari guru C = Jika sebagian besar dari siswa yang mendapatkan tindak lanjut dengan pengarahan dari guru K = Jika semua siswa mendapatkan tindak lanjut tanpa pengarahan dari guru

138 230 Lampiran 24 Lembar Observasi Afektif Siklus 1 Pertemuan 1 Materi : Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama Hari/ Tanggal Penelitian : Selasa/ 15 April 2014 PETUNJUK Beri lah tanda () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan indikator yang ada. ASPEK YANG DIAMATI No Nama Nama Menerima Menanggapi Menilai Mengelola Menghayati Kelompok siswa Skor Skor Skor Skor Skor Skor Kriteria AAA 12 Baik 2. MRQ 12 Baik 3. Ir. Soekarno AF 11 Cukup 4. MSW 10 Cukup 5. DA 10 Cukup 6. NF 12 Baik 7. AA 12 Baik 8. Moh. Hatta AOZ 11 Cukup 9. MAK 10 Cukup

139 DFDP 7 Kurang 11. MRW 12 Baik 12. NC 12 Baik 13. R.A Kartini JSF 11 Cukup 14. SM 10 Cukup 15. AAP 7 Kurang 16. MA 12 Baik 17. JA 12 Baik Jenderal 18. Ahmad Yani MR 11 Cukup 19. PR 10 Cukup 20. TJ 7 Kurang 21. SA 12 Baik 22. WW 11 Cukup Kapitan 23. Patimura ZM 10 Cukup 24. SYA 10 Cukup 25. ASR 7 Kurang 26. DPS 12 Baik 27. AB 12 Baik 28. AN 11 Cukup

140 Pangeran ND 10 Cukup 30. Antasari BA 7 Kurang Jumlah tiap kriteria Jumlah keseluruhan Rata-rata 2,4 2,0 1,8 1,9 2,2 10,4 Catatan Tambahan : Tuliskan saran-saran yang dianggap penting Bengkulu, 15 April 2014 Peneliti Monalisa Gherardini

141 233 Lampiran 25 Lembar Observasi Afektif Siklus 1 Pertemuan 2 Materi : Cara pengambilan keputusan Hari/ Tanggal Penelitian : Selasa/ 22 April 2014 PETUNJUK Beri lah tanda () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan indikator yang ada. ASPEK YANG DIAMATI No 1. Nama Kelompok Nama siswa Menerima Menanggapi Menilai Mengelola Menghayati Skor Kriteria Skor Skor Skor Skor Skor AAA 13 Baik 2. MRQ 13 Baik 3. Ir. Soekarno AF 11 Cukup 4. MSW 11 Cukup 5. DA 11 Cukup 6. NF 13 Baik 7. AA 13 Baik 8. Moh. Hatta AOZ 12 Baik 9. MAK 11 cukup

142 DFDP 8 kurang 11. MRW 13 Baik 12. NC 12 Baik 13. R.A Kartini JSF 12 Baik 14. SM 10 Cukup 15. AAP 8 Kurang 16. MA 13 Baik 17. JA 13 Baik Jenderal 18. Ahmad Yani MR 12 Baik 19. PR 10 Cukup 20. TJ 8 Kurang 21. SA 13 Baik 22. WW 12 Baik 23. Kapitan ZM 11 Cukup 24. Patimura SYA 11 Cukup 25. ASR 8 Kurang 26. DPS 13 Baik 27. AB 13 Baik 28. AN 12 Baik

143 Pangeran ND 11 Cukup 30. Antasari BA 8 Kurang Jumlah tiap kriteria Jumlah keseluruhan Rata-rata 2,6 2,1 2,0 2,0 2,4 11,3 Catatan Tambahan : Tuliskan saran-saran yang dianggap penting Bengkulu, 22 April 2014 Peneliti Monalisa Gherardini

144 236 Lampiran 26 Analisis Data Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus 1 Nilai Afektif Siklus 1 No Nama siswa Pertemuan Pertemuan Rata-rata Kriteria AAA ,5 B 2 AF C 3 ASR 7 8 7,5 K 4 AA ,5 B 5 AAP 7 8 7,5 K 6 AB ,5 B 7 AOZ ,5 C 8 AN ,5 C 9 BA 7 8 7,5 K 10 DA ,5 C 11 DFDP 7 8 7,5 K 12 DPS ,5 B 13 JA ,5 B 14 JSF ,5 C 15 MSW ,5 C 16 MA ,5 K 17 MAK ,5 C 18 MRW ,5 B 19 MR ,5 C 20 MRQ ,5 B 21 ND ,5 C 22 NC B 23 NF ,5 B 24 PR C 25 SM C 26 SA ,5 B 27 SYA ,5 C 28 TJ 7 8 7,5 K 29 WW ,5 C 30 ZM ,5 C Jumlah ,5 Rata-rata nilai Efektif 10,4 11,3 10,85 C

145 237 Kriteria penilain setiap butir aktivitas afektif siswa No Interval Nilai Kategori 1 5-8,3 Kurang 2 8,4 11,7 Cukup 3 11,8 15 Baik Hasil pencapaian belajar aspek afektif siklus 1 adalah: Baik (B) = 10 orang Cukup (C) = 14 orang Kurang (K) = 6 orang Jadi, skor Afektif siswa pada siklus 1 adalah 10,85 termasuk kedalam kategori CUKUP. Nilai Rata-rata Skor Setiap Aspek Afektif Siklus 1 No. Aspek yang diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2 Ratarata Kriteria 1 Menerima 2,4 2,6 2,5 Baik 2 Menanggapi 2,0 2,1 2,0 Cukup 3 Menilai 1,8 2,0 1,9 Cukup 4 Mengelola 1,9 2,0 1,9 Cukup 5 Menghayati 2,2 2,4 2,3 Cukup Kriteria penilaian setiap butir pengamatan afektif siswa No Interval Nilai Kategori 1 1 1,6 Kurang 2 1,7 2,3 Cukup 3 2,4 3 Baik

146 238 Lampiran 27 DESKRIPTOR LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SIKLUS 1 Skor Kriteria 1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 1. Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh kerjasama (Menerima/Mematuhi) Kurang (1) Siswa tidak melaksanakan tugas dengan baik dan kerjasama ketika melakukan diskusi kelompok. Cukup (2) Baik (3) Siswa melaksanakan tugas dengan baik namun belum memilki rasa kerjasama ketika melakukan diskusi kelompok. Siswa melaksanakan tugas dengan baik dan penuh kerjasama ketika melakukan diskusi kelompok sesuai petunjuk LDS. 2. Menghargai dan menerima pendapat orang lain (Menanggapi/Menyambut) Kurang (1) Siswa tidak menghargai dan menerima pendapat temannya ketika menyatakan pendapat Cukup (2) Baik (3) Siswa hanya menghargai dan menerima pendapat temannya ketika menyatakan pendapat Siswa menghargai dan menerima pendapat orang lain dan memberikan pendapatnya 3. Dapat menyampaikan pendapat atau gagasan/ide dengan santun (Menilai/Menyumbang)

147 239 Kurang (1) Cukup (2) Baik (3) Siswa tidak menyumbangkan gagasan/ide berdasarkan berbagai informasi yang telah dikumpulkan. Siswa menyumbangkan gagasan/ide berdasarkan berbagai informasi yang telah dikumpulkan namun menggunakan bahasa yang kurang santun. Siswa menyumbangkan gagasan/ide berdasarkan berbagai informasi yang telah dikumpulkan dengan menggunakan bahasa yang santun. 4. Membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru (Mengelola/ membangun) Kurang (1) Siswa tidak membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru. Cukup (2) Baik (3) Siswa membangun kerjasama namun asal-asalan dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru. Siswa membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru dengan baik. 5. Menunjukkan sikap positif dalam mengikuti pembelajaran mengenai keputusan bersama (Menghayati/berahlak mulia) Kurang (1) Siswa tidak menunjukkan sikap positif dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas Cukup (2) Baik (3) Siswa hanya sekedar menunjukkan sikap positif untuk mengikuti pembelajaran di kelas tanpa terlibat aktif dalam proses pembelajaran Siswa menunjukkan sikap positif dalam mengikuti pembelajaran dan terlibat aktif dengan baik

148 240 Lampiran 28 LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTOR SIKLUS 1 PERTEMUAN 1 Materi : Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama Hari/ Tanggal Penelitian : Selasa/ 15 April 2014 PETUNJUK Berilah tanda () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan indikator yang ada. ASPEK YANG DIAMATI No Nama Kelompok Nama Siswa Menirukan Memanipulasi Pengalamiahan Artikulasi Skor Kriteria Skor Skor Skor Skor AAA 9 Cukup 2. MRQ 9 Cukup 3. Ir. Soekarno AF 7 Cukup 4. MSW 6 Kurang 5. DA 6 Kurang 6. NF 9 Cukup 7. AA 8 Cukup Moh. Hatta 8. AOZ 7 Cukup 9. MAK 7 cukup

149 DFDP 6 kurang 11. MRW 9 Cukup 12. NC 8 Cukup R.A Kartini 13. JSF 8 Cukup 14. SM 7 Cukup 15. AAP 6 Kurang 16. MA 9 Cukup 17. JA 9 Cukup 18. Jenderal Jenderal MR 8 Cukup 19. Ahmad Yani PR 7 Cukup 20. TJ 6 Kurang 21. SA 8 Cukup 22. WW 8 Cukup 23. Kapitan Pattimura ZM 8 Cukup 24. SYA 6 Kurang 25. ASR 6 Kurang 26. DPS 9 Cukup 27. AB 8 Cukup Pangeran Antasari 28. AN 7 cukup

150 ND 7 cukup 30. BA 6 Kurang Jumlah tiap kriteria Jumlah keseluruhan Rata-rata 2,3 1,9 1,7 1,4 7,4 CatatanTambahan : Tuliskan saran-saran yang dianggap penting Bengkulu, 15 April 2014 Peneliti Monalisa Gherardini

151 243 Lampiran 29 LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTOR SIKLUS 1 PERTEMUAN 2 Materi : Cara pengambilan keputusan Hari/ Tanggal Penelitian : Selasa/ 22 April 2014 PETUNJUK Berilah tanda () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan indikator yang ada. ASPEK YANG DIAMATI No Nama Kelompok Nama Siswa Menirukan Memanipulasi Pengalamiahan Artikulasi Skor Kriteria Skor Skor Skor Skor AAA 10 Baik 2. MRQ 10 Baik 3. Ir. Soekarno AF 8 Cukup 4. MSW 6 Kurang 5. DA 7 Cukup 6. NF 10 Baik 7. AA 9 Cukup Moh. Hatta 8. AOZ 8 Cukup 9. MAK 8 Cukup

152 DFDP 7 Cukup 11. MRW 10 Baik 12. NC 10 Baik 13. R.A Kartini JSF 9 Cukup 14. SM 9 Cukup 15. AAP 6 Kurang 16. MA 10 Baik 17. JA 10 Baik 18. Jenderal Ahmad MR 9 Cukup 19. Yani PR 8 Cukup 20. TJ 7 Cukup 21. SA 9 Cukup 22. WW 9 Cukup 23. Kapitan Pattimura ZM 9 Cukup 24. SYA 8 Cukup 25. ASR 7 Cukup 26. DPS 10 Baik 27. AB 9 Cukup 28. AN 8 Cukup

153 Pangeran Antasari ND 8 Cukup 30. BA 7 Cukup Jumlah tiap kriteria Jumlah keseluruhan Rata-rata 2,6 2,3 2,0 1,5 8,5 CatatanTambahan : Tuliskan saran-saran yang dianggap penting Bengkulu, 22 April 2014 Peneliti Monalisa Gherardini

154 246 Lampiran 30 Analisis Data Hasil Observasi Psikomotor Siswa Siklus 1 Nilai Psikomotor Siklus 1 No Nama siswa Pertemuan Pertemuan Rata-rata Kriteria AAA ,5 B 2 AF 7 8 7,5 C 3 ASR 6 7 6,5 K 4 AA 8 9 8,5 C 5 AAP K 6 AB 8 9 8,5 C 7 AOZ 7 8 7,5 C 8 AN 7 8 7,5 C 9 BA 6 7 6,5 K 10 DA 6 7 6,5 K 11 DFDP 6 7 6,5 K 12 DPS ,5 B 13 JA ,5 B 14 JSF 8 9 8,5 C 15 MSW K 16 MA ,5 B 17 MAK 7 8 7,5 C 18 MRW ,5 B 19 MR 8 9 8,5 C 20 MRQ ,5 B 21 ND 7 8 7,5 C 22 NC C 23 NF ,5 B 24 PR 7 8 7,5 C 25 SM C 26 SA 8 9 8,5 C 27 SYA C 28 TJ 6 7 6,5 K 29 WW 8 9 8,5 C 30 ZM 8 9 8,5 C Jumlah ,5 Rata-rata nilai Efektif 7,4 8,5 7,9 C

155 247 Kriteria penilaian setiap butir psikomotor siswa No Interval Nilai Kategori 1 4 6,6 Kurang 2 6,7 9,3 Cukup 3 9,4 12 Baik Hasil pencapaian belajar aspek afektif siklus 1 adalah: Baik (B) = 7 orang Cukup (C) = 16 orang Kurang (K) = 7 orang Jadi, skor Afektif siswa pada siklus 1 adalah 7,9 termasuk kedalam kategori CUKUP. Nilai Rata-rata Skor Setiap Aspek psikomotor Siklus 1 No. Aspek yang diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2 Ratarata Kriteria 1 Menirukan 2,3 2,6 2,4 Baik 2 Memanipulasi 1,9 2,4 2,1 Cukup 3 Pengalamiahan 1,7 2,0 1,8 Cukup 4 Artikulasi 1,4 1,5 1,4 Kurang Kriteria penilaian setiap butir pengamatan psikomotor siswa No Interval Nilai Kategori 1 1 1,6 Kurang 2 1,7 2,3 Cukup 3 2,4 3 Baik

156 248 Lampiran 31 DESKRIPTOR LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTOR SIKLUS 1 Skor Kriteria 1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 1. Menyesuaikan LDS terhadap hasil kelompok lain dengan media ditampilkan oleh guru (Menirukan/Menyesuaikan) Kurang Siswa hanya menyesuaikan LDS dengan langkah-langkah yang (1) dijelaskan oleh guru Cukup Siswa menyesuaikan LDS dengan langkah yang dijelaskan oleh guru (2) dan menyelesaikannya Baik Siswa menyesuaikan LDS dengan langkahyang dijelaskan oleh guru (3) dan menyelesaikannya dengan baik dan benar 2. Menanggapi hasil kerja kelompok lain (Memanipulasi/Mengoreksi) Kurang Siswa hanya menanggapi hasil kerja kelompok lain (1) Cukup Siswa menanggapi hasil kerja kelompok lain dengan baik (2) Baik Siswa menanggapi hasil kerja kelompok lain dengan baik, santun dan (3) jelas. 3. Siswa berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya (Pengalamiahan/menggantikan) Kurang (1) Cukup (2) Siswa kurang berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya Siswa cukup berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya

157 249 Baik (3) Siswa berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya dengan baik 4. Melaporkan hasil kerjanya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan Santun (Artikulasi/Mempertajam) Kurang Siswa hanya melaporkan hasil kerja kelompok. (1) Cukup Siswa melaporkan hasil kerja kelompok dengan menggunakan bahasa (2) yang santun. Baik (3) Siswa melaporkan hasil kerja kelompok dengan menggunakan bahasa yang santun, jelas dan tepat.

158 250 Lampiran 32 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 No Nama Siswa Pertemuan ke 1 2 Jumlah Rata-rata Keterangan 1. AAA Tuntas 2. AF Tuntas 3. ASR Belum Tuntas 4. AA Tuntas 5. AAP Belum Tuntas 6. AB Tuntas 7. AOZ Tuntas 8. AN Tuntas 9. BA Belum Tuntas 10. DA Belum Tuntas 11. DFDP Belum Tuntas 12. DPS Tuntas 13. JA Tuntas 14. JSF Tuntas 15. MSW Belum Tuntas 16. MA Tuntas 17. MAK Belum Tuntas 18. MRW Tuntas 19. MR Tuntas 20. MRQ Tuntas 21. ND Belum Tuntas 22. NC Tuntas 23. NF Tuntas 24. PR Tuntas 25. SM Belum Tuntas 26. SA Tuntas 27. SYA Belum Tuntas 28. TJ Belum Tuntas 29. WW Tuntas 30. ZM Tuntas Jumlah 2030 Rata-rata 67,67 Ketuntasan Belajar 63,33%

159 251 Lampiran 33 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS 1 a. Nilai Rata-rata siklus 1 Nilai Rata-rata : x N = 67,67 b. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal siklus 1 Ketuntasan Belajar Klasikal N1 KB = x100 % N 19 = x 100% 30 = 63,33%

160 252 Lampiran 34 LEMBAR PENILAIAN KARAKTER KERJA SAMA SIKLUS I PERTEMUAN 1 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Subjek Penelitian : Siswa kelas VA SD N 25 Kota Bengkulu Materi : Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama Siklus/pertemuan : 1/ 1 Hari/ Tanggal : Selasa/ 15 April 2014 Petunjuk! 1. Amati Siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung 2. Beri tanda () pada kolom aspek penilaian sesuai dengan indikator yang ada No 1. Nama Kelompok Nama Siswa Siswa memahami peraturan yang ada dan telah di musyawarahkan bersama B M M M T T B K Aspek yang Dinilai Indikator Karakter Kerja Sama Siswa mampu membagi tugas kelompok dengan anggota kelompoknya Siswa mampu membantu siswa lain pada saat diskusi Siswa mampu membantu membuat laporan kelompok B M M M B M M M B M M T T B K T T B K T T B AAA 2. MRQ 3. AF 4. Ir. Soekarno MSW 5. DA M K

161 NF 7. AA 8. Moh. Hatta AOZ 9. MAK 10. DFDP 11. MRW 12. NC 13. R.A Kartini JSF 14. SM 15. AAP 16. MA 17. JA 18. Jenderal MR 19. Ahmad Yani PR 20. TJ 21. SA 22. WW 23. Kapitan ZM 24. Patimurra SYA 25. ASR

162 DPS 27. AB 28. Pangeran AN 29. Antasari ND 30. BA Jumlah Kategori Pengembangan Karakter: BT : Belum Terlihat MT :Mulai Terlihat MB : Mulai Berkembang MK : Membudaya secara Konsisten

163 255 Lampiran 35 LEMBAR PENILAIAN KARAKTER KERJA SAMA SIKLUS I PERTEMUAN 2 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Subjek Penelitian : Siswa kelas VA SD N 25 Kota Bengkulu Materi : Cara Pengambilan Keputusan Siklus/pertemuan : 1/ 2 Hari/ Tanggal : Selasa/ 22 April 2014 Petunjuk! 1. Amati Siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung 2. Beri tanda () pada kolom aspek penilaian sesuai dengan indikator yang ada No 1. Nama Kelompok Nama Siswa Siswa memahami peraturan yang ada dan telah di musyawarahkan bersama Aspek yang Dinilai Indikator Karakter Kerja Sama Siswa mampu membagi tugas kelompok dengan anggota kelompoknya Siswa mampu membantu siswa lain pada saat diskusi Siswa mampu membantu membuat laporan kelompok B M M M B M M M B M M M B M M T T B K T T B K T T B K T T B AAA 2. MRQ 3. Ir. Soekarno AF 4. MSW 5. DA M K

164 NF 7. AA 8. Moh. Hatta AOZ 9. MAK 10. DFDP 11. MRW 12. NC 13. R.A Kartini JSF 14. SM 15. AAP 16. MA 17. JA 18. Jenderal MR 19. Ahmad Yani PR 20. TJ 21. SA 22. WW 23. Kapitan ZM 24. Patimura SYA 25. ASR

165 DPS 27. AB 28. Pangeran AN 29. Antasari ND 30. BA Jumlah Kategori Pengembangan Karakter: BT : Belum Terlihat MT :Mulai Terlihat MB : Mulai Berkembang MK : Membudaya secara Konsisten

166 258 Lampiran 36 ANALISIS PENILAIAN KARAKTER KERJASAMA SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 1 DAN 2 No Nilai Karakter Penilaian dalam Persen (%) BT MT MB MK P1 P2 RT P1 P2 RT P1 P2 RT P1 P2 RT 1. Siswa memahami peraturan yang ada dan telah di musyawarahkan bersama 23,33 16, ,33 66, ,33 16, Siswa mampu membagi tugas kelompok dengan 26, ,33 53, , anggota kelompoknya 3. Siswa mampu membantu siswa lain pada saat diskusi 43,33 26, ,33 56, ,33 16, Siswa mampu membantu membuat laporan kelompok 30 16,67 23,33 53,33 63,33 58,33 16, , Jumlah 123, ,66 213,32 246,67 229,99 63,33 73,34 68, Rata-rata 30, ,41 53,33 61,66 57,49 15,83 18,33 17, Keterangan: P1= pertemuan 1 P2= pertemuan 2 RT= Rata-rata

167 259 Lampiran 37 DESKRIPTOR PENILAIAN KARAKTER KERJA SAMA SIKLUS 1 No Kualitas Keterangan 1 BT Belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal prilaku yang dinyatakan dalam indikator) 2 MT Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal prilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten) 3 MB Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan berbagai tanda prilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten) 4 MK Membudaya dengan konsisten (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan prilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten) 1. Siswa mematuhi peraturan yang ada dan telah dimusyawarahkan BT : Siswa tidak mematuhi aturan yang ada di dalam kelas. MT : Siswa tidak keluar masuk kelas namun, masih ribut dan tidak memperhatikan penjelasan guru. MB : Siswa tidak ribut, dan memperhatikan penjelasan guru. MK : Siswa tidak ribut, tidak keluar masuk dan memperhatikan penjelasan guru dengan antusias. 2. Siswa mampu membagi tugas kelompok dengan anggota kelompoknya. BT : Siswa tidak mampu membagi tugas dalam kelompok MT : Siswa kurang mampu membagi tugas dalam kelompok dengan membantu teman yang mengalami kesulitan. MB : Siswa mulai mampu membagi tugas dan bekerja sama dalam kelompok dengan perintah guru. MK : Siswa mampu membagi tugas dan bekerja sama dengan penuh kesadaran. 3. Siswa mampu membantu siswa lain saat proses diskusi BT : Siswa tidak mampu membantu siswa lain saat proses diskusi berlangsung MT : siswa kurang mampu membantu siswa lain saat proses diskusi MB : hanya sebagian siswa yang mampu membantu siswa lain saat proses diskusi

168 260 MK : semua siswa mampu membantu siswa lain saat proses diskusi 4. Siswa mampu membantu membuat laporan hasil diskusi BT : Siswa tidak mampu membantu membuat laporan hasil diskusi MT : siswa kurang mampu membantu membuat laporan hasil diskusi MB : hanya sebagian siswa yang mampu membantu membuat laporan hasil diskusi MK : semua siswa mampu membantu membuat laporan hasil diskusi

169 261 Lampiran 38 SILABUS SIKLUS 2 PERTEMUAN 1 Satuan pendidikan : SDN 25 Kota Bengkulu Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : V (Lima) / II (Dua) Standar Kompetensi : 4. Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama Kompetensi Dasar Indikator Nilai Karakter Materi pelajaran Kegiatan pembelajaran Penilaian Alokasi waktu Sumber Belajar 4.2 Mematuhi keputusan bersama 1. Kognitif produk 1) Meperjelas asas dalam melaksanakan keputusan bersama. (C5- Konseptual) 2) Menyimpulkan manfaat keputusan bersama dalam penyelesaian masalah. (C4- Konseptual) Mematuhi keputusan bersama 1) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm 2) Siswa berkelompok sesuai dengan pertemuan selanjutnya 3) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari dengan menggunakan media gambar 1. Prosedur : a. Pre tes (tes Awal) b. Proses c. Post tes (tes akhir) 2. Jenis : Tertulis dan Lisan 3. Bentuk : Essay 2 x 35 menit ( 1 x pertemua n) a. KTSP sesuai dengan BSNP b. Silabus PKn kelas V

170 262 proses 1) Menelaah asas dalam melaksanakan keputusan bersama. (C4-konseptual) 2) Menentukan manfaat keputusan bersama dalam penyelesaian masalah.. (C3-konseptual) 2. Afektif 1) Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh kerjasama (Menerima/Mematuhi) 2) Menghargai dan menerima pendapat orang lain (Menanggapi/Menyambut) 3) Dapat menyampaikan pendapat atau gagasan/ide dengan santun (Menilai/Menyumbang) 4) Membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah Tanggung jawab, kerjasama Toleransi Kreatif kerjasama 4) Siswa melakukan diskusi kelompok 5) Guru membimbing permainan talking stick Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyajikan hasil diskusi dan pemecahannya SD c. Buku pelajaran PKn untuk SD kelas V penerbit DEPDIK NAS d. Sriwiluje ng Dyah Pendidik an kewarga negaraan Untuk

171 263 diberikan guru (Mengelola/ membangun) 5) Menunjukkan sikap positif dalam mengikuti pembelajaran mengenai keputusan bersama (Menghayati/berahlak mulia). 3. Psikomotor 1) Menyesuaikan LDS terhadap hasil kelompok lain dengan media ditampilkan oleh guru (Menirukan/Menyesuaikan) 2) Menanggapi hasil kerja kelompok lain (Memanipulasi/Mengoreksi) 3) Siswa berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya (Pengalamiahan toleransi SD Kelas V.

172 264 /menggantikan) 4) Melaporkan hasil diskusinya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan Santun (Artikulasi/Mempertajam)

173 265 Lampiran 39 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2 PERTEMUAN 1 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester : SDN 25 Kota Bengkulu : pendidikan Kewarganegaraan (PKn) : V / II Waktu/ Pertemuan : 2 x 35 menit (pertemuan 1) A. Standar Kompetensi 4. Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama B. Kompetensi Dasar 4.2 Mematuhi keputusan bersama C. Indikator 1. Kognitif produk 1) Memperjelas asas dalam melaksanakan keputusan bersama. (C5- Konseptual) 2) Menyimpulkan manfaat keputusan bersama dalam penyelesaian masalah. (C4- Konseptual) proses 1) Menelaah asas dalam melaksanakan keputusan bersama. (C4- Konseptual) 2) Menentukan manfaat keputusan bersama dalam penyelesaian masalah (C3-Konseptual) 2. Afektif 1) Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh kerjasama (Menerima/Mematuhi)

174 266 2) Menghargai dan menerima pendapat orang lain (Menanggapi/Menyambut) 3) Dapat menyampaikan pendapat atau gagasan/ide dengan santun (Menilai/Menyumbang) 4) Membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru (Mengelola/ membangun) 5) Menunjukkan sikap positif dalam mengikuti pembelajaran mengenai keputusan bersama (Menghayati/berahlak mulia) 3. Psikomotor 1) Menyesuaikan LDS terhadap hasil kelompok lain dengan media ditampilkan oleh guru (Menirukan/Menyesuaikan) 2) Menanggapi hasil kerja kelompok lain (Memanipulasi/Mengoreksi) 3) Siswa berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya (Pengalamiahan/menggantikan) 4) Melaporkan hasil diskusinya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan Santun (Artikulasi/Mempertajam) D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif produk 1) Melalui penjelasan singkat dan tanya jawab oleh guru, siswa dapat memperjelas asas dalam melaksanakan keputusan bersama. (C5- konseptual) 2) Melalui penugasan dari guru, siswa dapat menyimpulkan manfaat keputusan bersama dalam penyelesaian masalah.. (C4-konsetual) proses 1) Melalui penjelasan singkat dan tanya jawab oleh guru, siswa dapat mengemukakan asas dalam melaksanakan keputusan bersama. (C3- konseptual) 2) Melalui penugasan dari guru menentukan manfaat keputusan bersama dalam penyelesaian masalah. (C3-konseptual)

175 Afektif 1) Melalui diskusi dan penugasan siswa dapat melaksanakan tugas dengan baik dan penuh kerjasama (Menerima/Mematuhi) 2) Melalui diskusi siswa dapat menghargai dan menerima pendapat orang lain (Menanggapi/Menyambut) 3) Melalui diskusi siswa dapat menyampaikan pendapat atau gagasan/ide dengan santun (Menilai/Menyumbang) 4) Melalui penugasan membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru (Mengelola/ membangun) 5) Melalui tanya jawab siswa dapat menunjukkan sikap positif dalam mengikuti pembelajaran mengenai keputusan bersama (Menghayati/berahlak mulia) 3. Psikomotor 1) Melalui diskusi siswa dapat menyesuaikan LDS terhadap hasil kelompok lain dengan media ditampilka oleh guru (Menirukan/Menyesuaikan) 2) Melalui diskusi siswa dapat menanggapi hasil kerja kelompok lain (Memanipulasi/Mengoreksi) 3) Melalui diskusi siswa berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya (Pengalamiahan/menggantikan) 4) Melalui diskusi siswa dapat melaporkan hasil diskusinya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan Santun (Artikulasi/Mempertajam) E. Materi Pembelajaran Mematuhi keputusan bersama (terlampir) F. Model dan metode pembelajaran 1. Model pembelajaran :Kolaborasi model pembelajaran Teams Assisted Individualization dengan Talking Stick 2. Metode pembelajaran :Tanya jawab, Diskusi, dan Pemberian Tugas

176 268 G. Kegiatan pembelajaran 1. Pra kegiatan pembelajaran 1) Guru membuat Rencana Program Pembelajaran. 2) Guru menyiapkan media pembelajaran 3) Guru membuat LDS. 4) Guru membuat lembar evaluasi. 2. Kegiatan Awal (10 menit) 1) Duru mengkondisikan kelas ke arah situasi yang lebih kondusif, seperti berdo a, mengecek kehadiran siswa 2) Guru melakukan apersepsi, seperti menampilkan suatu cerita pengalaman guru dalam suatu rapat, misalnya, anak-anak kemaren ibu ikut rapat di ruang guru, tapi pendapat ibu tidak disetujui, menurut kalian bagaimana sikap ibu seharusnya?... Guru mengkaitkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyampaikan semua hal yang akan dilakukan siswa dalam proses pembelajaran 3. Kegiatan inti (50 menit) Eksplorasi 1) Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. 2) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm 3) siswa mengelompok berdasarkan kelompok yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya 4) guru memberikan pre-test dan dan siswa ditempatkan pada tingkatan yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja mereka pada tes ini. 5) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari menggunakan media gambar, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran 6) Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) kepada masing-masing kelompok. Lalu menjelaskan cara mengerjakan LDS sebelum diskusi

177 269 kelompok dimulai. Setiap kelompok ditunjuk seorang yang menjadi ketua kelompok Elaborasi 7) Siswa melakukan diskusi kelompok bersama kelompoknya serta mempelajari materinya, dan guru memberikan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan di dalam kelompoknya 8) Guru membimbing permainan talking stick dengan mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa sambil bernyanyi menggilirkan tongkat, dan siswa yang mendapat tongkat saat lagu selesai dinyayikan harus menjawab pertanyaan di LDS 9) Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyajikan hasil diskusi dan pemecahannya 10) Guru menetapkan kelompok terbaik dengan reword sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi Konfirmasi 11) Guru memberikan pengajaran kepada kelompok yang belum memahami materi yang dipelajari dan memberi kesempatan untuk bertanya 4. Kegiatan penutup (10 menit) 1) Guru membimbing menyimpulkan materi pembelajaran 2) Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan 3) Guru memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah 4) Guru mengadakan tindak lanjut, berupa nasehat pendek (pesan moral) serta meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya menutup pembelajaran dengan kesan yang baik. H. Media dan sumber pembelajaran 1. Media a. Gambar kegiatan pengambilan keputusan bersama b. Gambar sikap-sikap dalam mengambil keputusan bersama 2. Sumber

178 270 a. KTSP sesuai dengan BSNP b. Silabus PKn kelas V SD c. Buku pelajaran PKn untuk SD kelas V penerbit DEPDIKNAS d. Sriwilujeng Dyah Pendidikan kewarganega araan Untuk SD Kelas V. I. Penilaiann 1. Prosedur :Pre tes (tes Awal) Proses Post tes (tes akhir) 2. Jenis : Tertulis dan Lisan 3. Bentuk : Essay Bengkulu, 29 April 2014 Guru Kelas Praktikan Sumiati, S..Pd NIP Monalisaa Gherardini A1G010010

179 271 Lembar Diskusi Siswa (LDS) Nama Kelompok : Anggota Kelompok : Kompetensi Dasar Jenis : 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama : soal essay Petunjuk pengerjaan: 1. Bacalah materi mengenai keputusan bersama 2. Buatlah satu peraturan baru di kelasmu, dan bacakan di depan kelas. Kemudian bacakan di depan kelas. 3. Hitung berapa jumlah orang yang setuju dan tidak setuju 4. Kerjakanlah sesuai dengan petunjuk yang ada pada LDS! 5. Kerjakanlah secara berkelompok! 6. Tulis jawaban hasil dari diskusi tersebut pada bagian yang telah disediakan! No Peraturan baru Setuju Tidak setuju 1.

180 272 Nama Kelompok : Anggota Kelompok : Kunci Jawaban Lembar Diskusi Siswa (LDS) Kompetensi Dasar Jenis : 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama : soal essay Petunjuk pengerjaan: 1. Bacalah materi mengenai keputusan bersama 2. Buatlah satu peraturan baru di kelasmu, dan bacakan di depan kelas. Kemudian bacakan di depan kelas. 3. Hitung berapa jumlah orang yang setuju dan tidak setuju 4. Kerjakanlah sesuai dengan petunjuk yang ada pada LDS! 5. Kerjakanlah secara berkelompok! 6. Tulis jawaban hasil dari diskusi tersebut pada bagian yang telah disediakan! No Peraturan baru setuju 1. Tidak boleh membuang sampah sembarangan (disesuaikan) 2. Tidak boleh mencontek saat ulangan (disesuaikan) 3. Tidak boleh berisik saat belajar (disesuaikan) 4. Siswa harus aktif saat belajar (disesuaikan) Tidak setuju

181 273 Lembar Evaluasi Siswa 1. Sebutkan 2 asas yang harus dijunjung tinggi dalam menaati keputusan bersama? 2. Tuliskan perbedaan antara asas kekeluargaan dan asas gotong royong? 3. Bagaimana manfaat menaati keputusan bersama yang dilakukan berdasarkan asas kekeluargaan? 4. Tuliskan 2 contoh sikap yang harus dilakukan dalam menerima hasil keputusan bersama?. 5. Tuliskan 3 contoh akibat bila tidak mematuhi keputusan bersama?

182 274 Kunci Jawaban Lembar Evaluasi Siswa 1. Asas kekeluargaan dan asas gotong royong. 2. Asas kekeluargaan adalah setiap anggota kelompok adalah keluarga semua anggota kelompok diberlakukan sama, sedangkan asas gotong royong adalah semua kegiatan akan mudah dilakukan apabila dikerjakan secara bersamasama. 3. Melaksanakan keputusan bersama secara kekeluargaaan mempunyai beberapa manfaat. Beberapa manfaat tersebut antara lain sebagai berikut. a. Semua anggota merasa memiliki kedudukan yang sama. b. Terciptanya keadilan antaranggota contoh sikap yang harus dilakukan dalam menerima hasil keputusan bersama: Menerima apaun yang menjadi keputusan bersama Mendukung segala yang telah menjadi keputusan bersama 5. 3 contoh akibat bila tidak mematuhi keputusan bersama : Merasa bersalah Dikucilkan dari kelompok Tidak percaya orang lain Bisa masuk penjara atau sanksi Pedoman Penilaian : No. Soal Bobot Nilai Total Nilai Terakhir= 100

183 275 Pengembangan materi MEMATUHI KEPUTUSAN BERSAMA Manusia senantiasa membutuhkan manusia lainnya. Kebutuhan akan manusia lain ini menjadikan manusia hidup berkelompok. Dari hidup berkelompok, manusia akhirnya berorganisasi. Tidak terkecuali kalian sebagai siswa. Siswa juga dapat membentuk organisasi. Misalnya organisasi kelas. Organisasi kelas beranggotakan semua siswa di kelas tersebut. Sebagai organisasi, kelas juga harus memiliki ciri-ciri organisasi. Kelas merupakan kumpulan beberapa siswa. Mereka belajar bersama-sama. Itulah tujuan semua anggota kelas. Dalam belajar, mereka juga bekerja sama. Mereka saling membantu dan menolong. Dalam belajar, mereka juga memakai aturan-aturan. Nah, dengan demikian, kelas dapat disebut sebagai organisasi. Organisasi ini dipimpin oleh siswa terpilih. Ia dipilih oleh semua anggota kelas. Jabatannya adalah ketua kelas. Ketua kelas bertugas memimpin anggota kelas lainnya. Ia dibantu oleh sekretaris dan bendahara. Itulah fungsi organisasi. Semua anggota saling membantu untuk meringankan tugas. Adapun Asas pengambilan keputusan bersama 1. kebersamaa 2. persamaan hak 3. kebebasan mengemukakah pendapat 4. penghargaan terhadap pendapat orang lain 5. pelaksaan hasil keputusan dengan penuh rasa tanggung jawab Setiap keputusan yang sudah diputuskan melalui musyawarah, harus ditaati bersama. Setiap keputusan itu memiliki tujuan untuk kepentingan bersama. Kamu bisa membayangkan jika keputusan itu tidak ditaati. Lalu untuk siapa lagi keputusan itu dibuat? Tidak semua keputusan dalam musyawarah itu selalu sesuai dengan keinginan kamu. Ada keputusan yang memang sesuai dengan keinginan kamu. Tetapi ada juga yang tidak sesuai. Jika keputusan itu tidak sesuai dengan

184 276 keinginan kamu, maka jangan sampai memaksakan kehendak. Apa yang sudah diputuskan harus ditaati dan dilaksanakan. Kamu tidak boleh menang sendiri. Kamu harus bisa menghargai Pendapat orang lain. Di sekolah, semua warga sekolah harus mematuhi tata tertib sekolah. Tata tertib sekolah yang ada di sekolah adalah keputusan yang dihasilkan melalui musyawarah. Karena sudah menjadi ketentuan, maka tata tertib itu harus dilaksanakan. Bagaimana jika keputusan yang sudah menjadi tata tertib itu tidak dipatuhi? Tentunya ada hukuman yang harus diterima oleh anak yang melanggar tata tertib. Peraturan yang baik, biasanya disertai dengan ketentuan-ketentuan lain. Ketentuan itu berupa hukuman atau sanksi bagi yang melanggar dan penghargaan bagi yang selalu mengikuti dengan baik. Pada awal tahun ajaran, biasanya anakanak diajak untuk bermusyawarah. Hal-hal yang dibahas antara lain, pemilihan pengurus kelas, membagi kelompok 5K (ketertiban, kebersihan, keindahan, kekeluargaan, dan keamanan kelas). Selain itu, dibahas pula tentang tata tertib kelas. Dalam musyawarah itu diputuskan pula hukuman bagi yang melanggar tata tertib. Begitu pula bagi anak-anak yang selalu menjalankan tata tertib mendapat penghargaan. Hal inilah yang akan memotivasi anak-anak untuk mentaati peraturan itu. Keputusan yang dibuat melalui musyawarah bertujuan agar tercipta ketertiban, ketentraman, dan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Keputusan yang tidak dijalankan dengan baik akan berakibat buruk bagi diri sendiri dan orang lain. Tidak ada anggota yang merasa dirugikan. Semua melaksanakan kewajiban yang sama. Semua juga mendapatkan hak yang seimbang. Melaksanakan keputusan bersama secara kekeluargaaan mempunyai beberapa manfaat. Beberapa manfaat tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Semua anggota merasa memiliki kedudukan yang sama. 2. Terciptanya keadilan antaranggota.

185 Setiap anggota melaksanakan keputusan bersama dilandasi rasa tanggung jawab. Dengan menerima dan menaati keputusan bersama, kita telah mengamalkan Pancasila. Tepatnya, kita telah mengamalkan sila keempat Pancasila. Sila keempat tersebut berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan. Dalam sila tersebut, terkandung beberapa nilai yang harus kita amalkan. Berikut ini nilai-nilai sila keempat Pancasila. 1. Setiap warga Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. 2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. 3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. 6. Menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah dengan penuh tanggung jawab.

186 278 Lampiran 40 SILABUS SIKLUS 2 PERTEMUAN 2 Satuan pendidikan : SDN 25 Kota Bengkulu Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : V (Lima) / II (Dua) Standar Kompetensi : 4. Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama Kompetensi Dasar Indikator Nilai Karakter Materi pelajaran Kegiatan pembelajaran Penilaian Alokasi waktu Sumber/alat /bahan 4.2 Mematuhi keputusan bersama 1. Kognitif produk 1) Menganalisis akibat-akibat tidak mematuhi keputusan bersama. (C4- Konseptual) 2) Merumuskan nilai-nilai Pancasila terutama sila ke-4. ( C5- konseptual) Pelaksanaan keputusan bersama 1) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm 2) guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4-5 orang siswa 3) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari dengan 1. Prosedur : a. Pre tes (tes Awal) b. Proses c. Post tes (tes akhir) 2. Jenis : Tertulis dan Lisan 3. Bentuk : Essay 2 x 35 menit (1x pertemua n) a. KTSP sesuai dengan BSNP b. Silabus PKn kelas V SD c. Buku

187 279 proses 1) Menentukan akibat-akibat tidak mematuhi keputusan bersama. (C3- Faktual) 2) Mengkonsepkan nilai-nilai Pancasila terutama sila ke-4. ( C3- konseptual) 2. Afektif 1) Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh kerjasama (Menerima/Mematuhi) 2) Menghargai dan menerima pendapat orang lain (Menanggapi/Menyambut) 3) Dapat menyampaikan Tanggung jawab, kerjasama toleransi kreatif menggunakan media gambar 4) Siswa melakukan diskusi kelompok 5) Guru membimbing permainan talking stick Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyajikan hasil diskusi dan pemecahannya pelajaran PKn untuk SD kelas V penerbit DEPDIK NAS d. Sriwilujen g Dyah Pendidika n kewargan egaraan Untuk SD Kelas V. pendapat atau gagasan/ide dengan santun

188 280 (Menilai/Menyumbang) 4) Membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru (Mengelola/ membangun) 5) Menunjukkan sikap positif dalam mengikuti pembelajaran mengenai keputusan bersama (Menghayati/berahlak mulia) 3. Psikomotor 1) Menyesuaikan LDS terhadap hasil kelompok lain dengan media ditampilkan oleh guru (Menirukan/ Menyesuaikan) 2) Menanggapi hasil kerja kelompok lain (Memanipulasi /Mengoreksi) kerjasama/ demokratis toleransi

189 281 3) Siswa berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya (Pengalamiahan/mengganti kan) 4) Melaporkan hasil diskusinya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan Santun (Artikulasi/Mempertajam)

190 282 Lampiran 41 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2 PERTEMUAN 2 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester : SDN 25 Kota bengkulu : pendidikan Kewarganegaraan (PKn) : V / II Waktu/ Pertemuan : 2 x 35 menit (pertemuan 2) A. Standar Kompetensi 4. Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama B. Kompetensi Dasar 4.2 Mematuhi keputusan bersama C. Indikator 1. Kognitif produk 1) Menganalisis akibat-akibat tidak mematuhi keputusan bersama. (C4- Konseptual) 2) Merumuskan nilai-nilai Pancasila terutama sila ke-4. (C5- konseptual) proses 1) Menentukan akibat-akibat tidak mematuhi keputusan bersama. (C3- Faktual) 2) Mengkonsepkan nilai-nilai Pancasila terutama sila ke-4. (C3- konseptual) 2. Afektif 1) Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh kerjasama (Menerima/Mematuhi) 2) Menghargai dan menerima pendapat orang lain (Menanggapi/Menyambut) 3) Dapat menyampaikan pendapat atau gagasan/ide dengan santun (Menilai/Menyumbang)

191 283 4) Membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru (Mengelola/ membangun) 5) Menunjukkan sikap positif dalam mengikuti pembelajaran mengenai keputusan bersama (Menghayati/berahlak mulia) 3. Psikomotor 1) Menyesuaikan LDS terhadap hasil kelompok lain dengan media ditampilkan oleh guru (Menirukan/ Menyesuaikan) 2) Menanggapi hasil kerja kelompok lain (Memanipulasi /Mengoreksi) 3) Siswa berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya (Pengalamiahan/menggantikan) 4) Melaporkan hasil diskusinya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan Santun (Artikulasi/Mempertajam) D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif produk 1) Melalui penjelasan singkat dan tanya jawab oleh guru, siswa dapat Menganalisis akibat-akibat tidak mematuhi keputusan bersama. (C4- konseptual) 2) Melalui penugasan dari guru, siswa dapat merumuskan nilai-nilai Pancasila terutama sila ke-4. (C5-konseptual) proses 1) Melalui penjelasan dan tanya jawab oleh guru, siswa dapat menentukan akibat-akibat tidak mematuhi keputusan bersama. (C3-konseptual) 2) Melalui penugasan dari guru, siswa dapat mengkonsepkan nilai-nilai Pancasila terutama sila ke-4 dengan benar (C3- konseptual) 2. Afektif 1) Melalui diskusi dan penugasan siswa dapat melaksanakan tugas dengan baik dan penuh kerjasama (Menerima/Mematuhi) 2) Melalui diskusi siswa dapat menghargai dan menerima pendapat orang lain (Menanggapi/Menyambut)

192 284 3) Melalui diskusi siswa dapat menyampaikan pendapat atau gagasan/ide dengan santun (Menilai/Menyumbang) 4) Melalui penugasan membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru (Mengelola/ membangun) 5) Melalui tanya jawab siswa dapat menunjukkan sikap positif dalam mengikuti pembelajaran mengenai keputusan bersama (Menghayati/berahlak mulia) 3. Psikomotor 1) Melalui diskusi siswa dapat menyesuaikan LDS terhadap hasil kelompok lain dengan media ditampilkan oleh guru (Menirukan/ Menyesuaikan) 2) Melalui diskusi siswa dapat menanggapi hasil kerja kelompok lain (Memanipulasi/Mengoreksi) 3) Melalui diskusi siswa berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya (Pengalamiahan /menggantikan) 4) Melalui diskusi siswa dapat melaporkan hasil diskusinya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan Santun (Artikulasi/Mempertajam) E. Materi Pembelajaran Pelaksanaan keputusan bersama (terlampir) F. Model dan metode pembelajaran 1. Model pembelajaran : Teams Assisted Individualization dengan Talking Stick 2. Metode pembelajaran :Tanya jawab, Diskusi, dan Pemberian Tugas G. Kegiatan pembelajaran 1. Pra kegiatan pembelajaran 1) Guru membuat Rencana Program Pembelajaran. 2) Guru menyiapkan media pembelajaran 3) Guru membuat LDS. 4) Guru membuat lembar evaluasi.

193 Kegiatan Awal (10 menit) 1) Guru mengkondisikan kelas ke arah situasi yang lebih kondusif, seperti berdo a, mengecek kehadiran siswa 2) Guru melakukan apersepsi, dengan mengajak siswa untuk bersama-sama menyebutkan bunyi sila-sila dalam pancasila...guru mengkaitkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyampaikan semua hal yang akan dilakukan siswa dalam proses pembelajaran 3. Kegiatan inti (50 menit) Eksplorasi 1) Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. 2) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm 3) Siswa mengelompok berdasarkan kelompok yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya (pengembangan karakter Kerjasama) 4) guru memberikan pre-test dan siswa ditempatkan pada tingkatan yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja mereka pada tes ini. 5) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari dengan menggunakan media gambar, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran (pengembangan karakter Kerjasama) 6) Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) kepada masing-masing kelompok. Lalu menjelaskan cara mengerjakan LDS sebelum diskusi kelompok dimulai. Setiap kelompok ditunjuk seorang yang menjadi ketua kelompok (pengembangan karakter Kerjasama) Elaborasi 7) Siswa melakukan diskusi kelompok bersama kelompoknya serta mempelajari materinya, dan guru memberikan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan di dalam kelompoknya (pengembangan karakter Kerjasama)

194 286 8) Guru membimbing permainan talking stick dengan mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa sambil bernyanyi menggilirkan tongkat, dan siswa yang mendapat tongkat saat lagu selesai dinyayikan harus menjawab pertanyaan di LDS (pengembangan karakter Kerjasama) 9) Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyajikan hasil diskusi dan pemecahannya (pengembangan karakter Kerjasama) 10) guru menetapkan kelompok terbaik dengan reword sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi Konfirmasi 11) guru memberikan pengajaran kepada kelompok yang belum memahami materi yang dipelajari dan memberi kesempatan untuk bertanya (pengembangan karakter Kerjasama) 4. Kegiatan penutup (10 menit) 1) guru membimbing menyimpulkan materi pembelajaran 2) guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan 3) guru memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah (pengembangan karakter Kerjasama) 4) Guru mengadakan tindak lanjut, berupa nasehat pendek (pesan moral) serta meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya menutup pembelajaran dengan kesan yang baik. H. Media dan sumber pembelajaran 1. Media a. Gambar kegiatan pengambilan keputusan bersama b. Gambar sikap-sikap dalam mengambil keputusan bersama 2. Sumber a. KTSP sesuai dengan BSNP b. Silabus PKn kelas V SD c. Buku pelajaran PKn untuk SD kelas V penerbit DEPDIKNAS d. Sriwilujeng Dyah Pendidikan kewarganegaraan Untuk SD Kelas V.

195 287 I. Penilaiann 1. Prosedur : Pre tes (tes Awal) Proses Post tes (tes akhir) 2. Jenis : Tertulis dan Lisan 3. Bentuk : Essay Bengkulu, 06 Mei 2014 Guru Kelas Praktikan Sumiati, S.Pd NIP Monalisa Gherardini A1G010010

196 288 Lembar Diskusi Siswa (LDS) Nama Kelompok : Anggota Kelompok : Tujuan : siswa dapat memahami sifat-sifat dalam mematuhi keputusan bersama Petunjuk : 1. Kerjakanlah sesuai dengan petunjuk yang ada pada LDS 2. Kerjakanlah secara berkelompok Berilah tanda ( ) dalam kolom skala sikap berikut ini!... No Pernyataan S AS KS TS Alasan 1 Hasil keputusan bersama harus kita patuhi 2 Sebagai pihak yang kalah, kita harus menerima hasil keputusan dengan lapang dada

197 289 3 Hasil keputusan musyawarah mencerminkan sikap kekeluargaan, 4 Sebagai pihak yang menang kita bersikap sombong kepada pihak yang kalah 5 Sebagai pihak pemenang keputusan kita bisa berbuat semaunya terhadap hasil kepurusan musyawarah 6 Jika ada orang yang berbeda pendapat dengan kita, sikap kita adalah memusuhinya 7 Perbedaan pendapat merupakan suatu kewajaran dalam mengemukakan pendapat 8 Jika ada orang yang memberikan pendapat adalah orang yang kita benci, pendapatnya tidak perlu didengarkan walaupun pendapatnya bagus 9 Hasil keputusan bersama dapat kita langgar 10 Kita harus mendengarkan orang yang sedang mengeluarkan pendapat 11 Kita akan terpengaruh oleh orang yang mempengaruhi kita untuk melanggar hasil keputusan

198 Setiap peserta musyawarah mempunyai hak yang sama dalam mengemukakan pendapat 13 Jika tidak setuju dengan hasil keputusan, kita akan marah dengan pemeimpin rapat 14 Setiap hasil keputusan bersama tidak dapat diubah, kecuali ada musyawarah untuk mengubah kembali hasil keputusan tersebut 15 Jika tidak senang dengan pendapat orang lain dalam musyawarah, sikap kita adalah menghormatinya Keterangan : S AS KS TS = setuju = Agak Setuju = Kurang Setuju = Tidak Setuju

199 291 Lembar Evaluasi Siswa 1. Buatlah daftar contoh perilaku mematuhi peraturan musyawarah dan tidak mematuhi peraturan musyawarah minimal 3? 2. Tuliskan 2 contoh sikap melaksanakan hasil keputusan bersama di lingkungan keluarga? 3. Tuliskan 2 contoh sikap melaksanakan hasil keputusan bersama di lingkungan sekolah? 4. Tuliskan 2 contoh sikap melaksanakan hasil keputusan bersama dalam lingkungan masyarakat? 5. Apa bunyi sila keempat pancasila dan jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat pancasila tersebut!

200 292 Kunci Jawaban Lembar Evaluasi Siswa 1. daftar contoh perilaku mematuhi peraturan musyawarah dan tidak mematuhi peraturan musyawarah No Sikap mamatuhi keputusan bersama Sikap tidak mematuhi keputusan bersama 1 Melaksanakan hasil keputusan bersama dengan ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab 2 Menciptakan suasana akrab dan penuh rasa kekeluargaan untuk secara terbuka saling mengingatkan apabila ada kelalaian dalam pelaksanaan keputusan bersama 3 Membina kerjasama dan saling mambantu dalam melaksanakan keputusan bersama Melanggar hasil keputusan dengan cara tidak mau melaksanakan hasil keputusan Lari dari tanggung jawab yang harus dipikulnya Menghasut orang lain untuk tidak melaksanakan hasil keputusan bersama 2. 2 contoh sikap melaksanakan hasil keputusan bersama di lingkungan keluarga : Membersihkan rumah Melaksanakan kewajiban kita sebagai anak, seperti belajar 3. 2 contoh sikap melaksanakan hasil keputusan bersama di lingkungan sekolah: Setiap siswa memakai seragam sekolah Mematuhi peraturan sekolah Belajar sunguh-sungguh

201 293 2 contoh sikap melaksanakan hasil keputusan bersama dalam lingkungan masyarakat : Ronda malam Gotong royong 4. Sila keempat tersebut berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dalam sila tersebut, terkandung beberapa nilai yang harus kita amalkan. Berikut ini nilai-nilai sila keempat Pancasila: a. Setiap warga Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. Pedoman Penilaian : No. Soal Bobot Nilai Total Nilai Terakhir= 100

202 294 Lampiran 42 LEMBAR OBSERVASI GURU Siklus 2 Pertemuan 1 pengamat 1 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Pertemuan/ siklus : 1/ 2 Materi : Mematuhi Keputusan bersama Hari/ Tanggal : Selasa/ 29 April 2014 Nama Pengamat : Sumiati, S.Pd Jabatan Pengamat : Guru Kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan deskriptor pengamatan. No Kegiatanawal Aspek yang diamati 1. Guru mengkondisikan kelas agar siap belajar 2. Guru memberikan apersepsi 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan inti 4. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. 5. Guru menyiapkan media berupa stick dengan panjang ± 20cm (TS) 6. Guru membentuk kelompok siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen (TAI) 7. Guru memberikan pre-tes kepada siswa untuk penempatan (TAI) 8. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari (TAI - TS) 9. Guru membagikan LDS kepada masing-masing kelompok dan menjelaskan cara mengerjakan LDS (TAI- TS) 10. Guru membimbing diskusi dengan memberikan bantuan Penilaian B C K

203 295 secaraa individual bagi yang memerlukannya. (TAI) 11. Guru membimbing permainann Talking Stick(TS) 12. Guru membimbing siswa menyajikan hasil diskusi (TAI- TS) 13. Guru menetapkann kelompokk terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi.( TAI-TS) 14. Guru memberikan pemantapan materidan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa bila ada yang belum jelas.( (TAI) Kegiatan penutup 15. Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkann materi pelajaran (TAI-TS) 16. Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan. 17. menjelang akhir waktu, guruu memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah.(tai) 18. Guru memberikan tindak lanjut. Jumlah tiap kriteria Jumlah keseluruhan Keterangan : 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang Bengkulu, 29 April 2014 Kategori penilaian Kurang Cukup Baik Interval Pengamat Sumiati, S.Pd NIP

204 296 Lampiran 43 LEMBAR OBSERVASI GURU Siklus 2 Pertemuan 1 pengamat 2 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Pertemuan/ siklus : 1/ 2 Materi : Mematuhi Keputusan bersama Hari/ Tanggal : Selasa/ 29 April 2014 Nama Pengamat : Vera Wati, S.Pd Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan deskriptor pengamatan. No Kegiatanawal Aspek yang diamati 1. Guru mengkondisikan kelas agar siap belajar 2. Guru memberikan apersepsi 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan inti 4. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. 5. Guru menyiapkan media berupa stick dengan panjang ± 20cm (TS) 6. Guru membentuk kelompok siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen (TAI) 7. Guru memberikan pre-tes kepada siswa untuk penempatan (TAI) 8. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari (TAI - TS) 9. Guru membagikan LDS kepada masing-masing kelompok dan menjelaskan cara mengerjakan LDS (TAI- TS) 10. Guru membimbing diskusi dengan memberikan bantuan Penilaian B C K

205 297 secaraa individual bagi yang memerlukannya. (TAI) 11. Guru membimbing permainann Talking Stick(TS) 12. Guru membimbing siswa menyajikan hasil diskusi (TAI- TS) 13. Guru menetapkann kelompokk terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi.( TAI-TS) 14. Guru memberikan pemantapan materidan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa bila ada yang belum jelas.( (TAI) Kegiatan penutup 15. Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkann materi pelajaran (TAI-TS) 16. Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan. 17. menjelang akhir waktu, guruu memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah.(tai) 18. Guru memberikan tindak lanjut. Jumlah tiap kriteria Jumlah keseluruhan Keterangan : 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang Bengkulu, 29 April 2014 Kategori penilaian Kurang Cukup Baik Interval Pengamat Vera Wati, S.Pd

206 298 Lampiran 44 LEMBAR OBSERVASI GURU Siklus 2 Pertemuan 2 pengamat 1 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Pertemuan/ siklus : 2/ 2 Materi : Melaksanakan hasil keputusan bersama Hari/ Tanggal : Selasa/ 06 Mei 2014 Nama Pengamat : Sumiati, S.Pd Jabatan Pengamat : Guru Kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan deskriptor pengamatan. No Kegiatanawal Aspek yang diamati 1. Guru mengkondisikan kelas agar siap belajar 2. Guru memberikan apersepsi 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan inti 4. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. 5. Guru menyiapkan media berupa stick dengan panjang ± 20cm (TS) 6. Guru membentuk kelompok siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen (TAI) 7. Guru memberikan pre-tes kepada siswa untuk penempatan (TAI) 8. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari (TAI - TS) 9. Guru membagikan LDS kepada masing-masing kelompok dan menjelaskan cara mengerjakan LDS (TAI- TS) 10. Guru membimbing diskusi dengan memberikan bantuan Penilaian B C K

207 299 secaraa individual bagi yang memerlukannya. (TAI) 11. Guru membimbing permainann Talking Stick(TS) 12. Guru membimbing siswa menyajikan hasil diskusi (TAI- TS) 13. Guru menetapkann kelompokk terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi.( TAI-TS) 14. Guru memberikan pemantapan materidan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa bila ada yang belum jelas.( (TAI) Kegiatan penutup 15. Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkann materi pelajaran (TAI-TS) 16. Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan. 17. menjelang akhir waktu, guruu memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah.(tai) 18. Guru memberikan tindak lanjut. Jumlah tiap kriteria Jumlah keseluruhan Keterangan : 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang Bengkulu, 06 Mei 2014 Kategori penilaian Kurang Cukup Baik Interval Pengamat Sumiati, S.Pd NIP

208 300 Lampiran 45 LEMBAR OBSERVASI GURU Siklus 1 Pertemuan 2 pengamat 2 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Pertemuan/ siklus : 2/ 2 Materi : Melaksanakan hasil keputusan bersama Hari/ Tanggal : Selasa/ 06 Mei 2014 Nama Pengamat : Vera Wati, S.Pd Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan deskriptor pengamatan. No Kegiatanawal Aspek yang diamati 1. Guru mengkondisikan kelas agar siap belajar 2. Guru memberikan apersepsi 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan inti 4. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. 5. Guru menyiapkan media berupa stick dengan panjang ± 20cm (TS) 6. Guru membentuk kelompok siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen (TAI) 7. Guru memberikan pre-tes kepada siswa untuk penempatan (TAI) 8. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari (TAI - TS) 9. Guru membagikan LDS kepada masing-masing kelompok dan menjelaskan cara mengerjakan LDS (TAI- TS) 10. Guru membimbing diskusi dengan memberikan bantuan Penilaian B C K

209 301 secaraa individual bagi yang memerlukannya. (TAI) 11. Guru membimbing permainann Talking Stick(TS) 12. Guru membimbing siswa menyajikan hasil diskusi (TAI- TS) 13. Guru menetapkann kelompokk terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi.( TAI-TS) 14. Guru memberikan pemantapan materidan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa bila ada yang belum jelas.( (TAI) Kegiatan penutup 15. Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkann materi pelajaran (TAI-TS) 16. Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan. 17. menjelang akhir waktu, guruu memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah.(tai) 18. Guru memberikan tindak lanjut. Jumlah tiap kriteria Jumlah keseluruhan Keterangan : 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang Bengkulu, 06 Mei 2014 Kategori penilaian Kurang Cukup Baik Interval Pengamat Vera Wati, S.Pd

210 302 Lampiran 46 ANALISIS HASIL PENILAIAN OBSERVASI AKTIVITAS GURU SIKLUS II No. Aspek yang diamati Pertemuan I SIKLUS II Pertemuan II P I P 2 P I P 2 Nilai Rata- Rata Kategori 1 Guru mengkondisikan kelas agar siap belajar Baik 2 Guru memberikan apersepsi Baik 3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Baik Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari Guru menyiapkan media berupa stick dengan panjang ± 20 cm Guru membentuk kelompok siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen Cukup Baik Baik 7 Guru memnerikan pre test kepada siswa untuk penempatan Cukup 8 Guru menyampaikan materi pokok yang dipelajari dengan menggunakan media poster ,5 Baik 9 Guru membagikan LDS kepada masing masing kelompok dan menjelaskan cara mengerjakan LDS Baik 10 Guru membimbing diskusi dengan memberikan bantuan secara individual bagi yang memerlukan Baik 11 Guru membimbing permainan Talking Stick Baik

211 Guru membimbing siswa menyajikan hasil diskusi Baik Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi Guru memberikan pemantapan materi dan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa bila ada yang belum jelas Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pelajaran Guru memberikan evaluasi untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa Guru memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah Baik Cukup ,75 Baik Baik ,25 Cukup 18 Guru memberikan tindak lanjut Baik JUMLAH SKOR ,5 KRITERIA PENILAIAN Baik 1. Rata-rata skor Observer 1 Jumlah skor pertemuan 1 = 48 Jumlah skor pertemuan 2 = 50 + Jumlah = 98 Rata-rata = 98 / 2 = 49 Observer 2 Jumlah skor pertemuan 1 = 49 Jumlah skor pertemuan 2 = 51 + Jumlah = 100 Rata-rata = 100 / 2 = 50 Rata-rata skor Jumlah skor observer 1 = 49 Jumlah skor observer 2 = 50 + Jumlah = 99

212 304 Rata-rata = 99 / 2 = 49,5 2. Skor tertinggi Skor tertinggi = 18 X 3 = Skor terendah Skor terendah = 18 X 1 = Selisih skor Selisih skor = = Kisaran nilai untuk tiap kategori = selisih skor : jumlah kriteria = 36 / 3 = 12 Jadi, skor observasi siswa 49,5 termasuk ke dalam kategori BAIK.

213 305 Lampiran 47 DESKRIPTOR LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU SIKLUS 2 1. Guru mengkondisikan kelas ke arah situasi belajar yang kondusif, seperti berdo a, mengecek kehadiran siswa B = Jika guru mengkondisikan kelas ke arah situasi belajar yang kondusif, seperti berdo a, mengecek kehadiran siswa C = Jika guru mengajak siswa berdoa a dan mengecek kehadiran siswa K = Jika guru mengajak siswa berdo a, namun tidak mengecek kehadiran siswa 2. Guru memberikan apersepsi B = Guru memberikan apersepsi yang berhubungan dengan bahan ajar dan membangun pengetahuan awal siswa dan menyenangkan C = Guru memberikan apersepsi yang berhubungan dengan bahan ajar dan membangun pengetahuan awal siswa K = Guru memberikan apersepsi yang berhubungan dengan bahan ajar tetapi tidak membangun pengetahuan awal siswa 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa B = Jika guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai topik materi pelajaran dan sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai C= Jika guru hanya menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai topik materi pelajaran K = Jika guru menyampaikan tujuan pembelajaran saja 4. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari. B = Jika guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari C= Jika guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab yang kurang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari K = Jika guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab yang tidak berhubungan dengan materi yang akan dipelajari

214 Guru menyiapkan media berupa stick dengan panjang ± 20 cm B = Jika guru menyiapkan stick dengan panjang ± 20 cm sesuai dengan aturan permainan Talking Stick C = Jika guru menyiapkan stick tidak sesuai dengan aturan permainan Talking stick K = Jika guru tidak menyiapkan stick untuk permainan 6. Guru membentuk kelompok B = Jika guru membentuk kelompok secara heterogen dengan kemampuan yang berbeda-beda, baik kemampuan (tinggi, sedang, rendah) C= Jika guru membagi siswa kedalam kelompok sesuai jenis kelamin dan tingkat kemampuan yang sama K= Jika guru membagi kelompok berdasarkan tempat duduk 7. Guru memberikan pre-tes yg dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari B = Jika guru memberikan pre-tes yang dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari C = Jika guru memberikan pre-tes namun kurang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari K = Jika guru memberikan pre-tes namun tidak dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari 8. Guru memberikan penjelasan materi di awal pembelajaran, dilanjutkan dengan kegiatan Tanya jawab antara guru dan siswa. B = Jika guru memberikan penjelasan materi dengan singkat, dan jelas. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Tanya jawab antara guru dan siswa. C = Jika guru memberikan penjelasan materi dengan singkat dan jelas, tetapi tidak dilanjutkan dengan kegiatan Tanya jawab antara guru dan siswa. K = Jika guru memberikan penjelasan materi dengan berbelit-belit, dan tidak dilanjutkan dengan kegiatan Tanya jawab antara guru dan siswa. 9. Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa (LDS) dan menjelaskan cara mengerjakan LDS B = Jika guru membagikan LDS kemudian menginformasikan permasalahan dalam LDS, dan meminta siswa menanggapi petunjuk yang belum dimengerti

215 307 C = Jika guru membagikan LDS kemudian menginformasikan permasalahan dalam LDS dan membacakan petunjuk mengisi LDS, K = Jika guru membagikan LDS kemudian namun hanya menginformasikan permasalahan dalam LDS 10. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru, dan guru memberikan bantuan secara individual. B = Jika setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru, dan guru memberikan bantuan secara individual. C = Jika setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru, tetapi guru memberikan bantuan secara kelompok. K = Jika setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru, dan guru tidak memberikan bantuan baik secara individual maupun kelompok. 11. Guru membimbing siswa dalam permainan B = Jika guru membimbing seluruh kelompok siswa dalam permainan C =Jika guru hanya membimbing sebagian kelompok dalam permainan K = Jika guru tidak membimbing kelompok dalam permainan 12. Guru membimbing siswa menyajikan hasil dikusi B = Jika guru membimbing semua kelompok siswa menyajikan hasil diskusi C = Jika guru hanya membimbing sebagian kelompok dalam menyajikan hasil diksusi K = Jika guru hanya menyuruh siswa menyajikan hasil diskusi 13. Guru memberikan penghargaan kepada siswa atau kelompok yang berhasil B = Jika guru memberikan penghargaan berupa hadiah dan ucapan selamat di akhir pelajaran C = Jika guru memberikan penghargaan berupa hadiah dan ucapan selamat namun tidak di akhir pelajaran K = Jika guru memberikan penghargaan berupa hadiah namun tidak memberikan ucapan selamat 14. Guru memberikan pemantapan materi dan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa bila ada yang belum jelas B = Jika guru memberikan pemantapan semua materi secara terperinci dan memberikan kesempatan bertanya kepada semua siswa

216 308 C = Jika guru memberikan pemantapan materi terperinci dan memberikan kesempatan bertanya kepada sebagian siswa saja K = Jika guru memberikan pemantapan sebagian materidan tidak memberikan kesempatan bertanya kepada siswa 15. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran B = Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran secara terperinci C = Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran tetapi tidak terperinci K = Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran hanya sebagian materi saja 16. Guru memberikan evaluasi untuk dikerjakan secara individu B = Jika guru memberikan evaluasipada semua siswa C = Jika guru memberikan evaluasipada sebagian siswa saja K = Jika guru memberikan evaluasi pada siswa tertentu 17. Guru memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah B = Jika guru memberikan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah C = Jika guru memberikan pendalaman secara klasikal namun tidak menekankan strategi pemecahan masalah K = Jika guru tidak memberikan pendalaman secara klasikal dan tidak menekankan strategi pemecahan masalah 18. Guru memberikan tindak lanjut B = Guru memberikan tindak lanjut berupa kesan,pesan moral dan mempelajari materi selanjutnya C = Guru memberikan tindak lanjut berupa pesan mempelajari materi selanjutnya K = Guru memberikan tindak lanjut tanpa pengarahan

217 309 Lampiran 48 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus 2 Pertemuan 1 Pengamat 1 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Pertemuan/ siklus : 1/ 2 Materi : Mematuhi keputusan bersama Hari/ Tanggal : Selasa/ 29 April 2014 Nama Pengamat : Sumiati, S.Pd Jabatan Pengamat : Guru Kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan deskriptor pengamatan. Penilaian No Aspek yang diamati B C K Kegiatanmembuka 1. Siswa mampu mengkondisikan diri agar siap belajar 2. Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru 3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Kegiatan inti 4. Siswa melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal 5. Siswa memperhatikan guru mempersiapkan media stick 6. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan arahan guru 7. Siswa mendapatkan dan mengerjakan soal pre test 8. Siswa memperhatian media yang diberikan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mempelajari materi yang akan dipelajari 9. Setiap kelompok mendapatkan LDS dan menyimak penjelasan guru mengenai cara mengerjakan LDS 10. Siswa mendapatkan bimbingan dan mendapatkan bantuan

218 310 secaraa individual dalam mengerjakan LDS 11. Siswa mendapat bimbingan dalam melaksanakan permainan Talking Stick 12 Siswa mendapat bimbingan saat menyajikan hasil diskusi 13. Siswa menerima penguatann dan kelompok yang berhasil mendapatkan reward dari guru. 14. Siswa menerima pemantapann materi dari guru dan mendapat kesempatan bertanya bila adaa yang belum jelas. Kegiatan penutup 15. Siswa menyimpulkan materi pelajaran dengan bimbingan guru. 16. Siswa mengerjakan evaluasi 17. Siswa menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah. 18. Siswa menngungkapakan perasaannya selamaa proses pembelajaran Jumlah tiap Kriteria Jumlah keseluruhan Keterangan : 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang Bengkulu, 29 April 2014 Kategori penilaian Kurang Cukup Baik Interval Pengamat Sumiati, S.Pd NIP

219 311 Lampiran 49 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus 2 Pertemuan 1 Pengamat 2 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Pertemuan/ siklus : 1/ 2 Materi : Mematuhi keputusan bersama Hari/ Tanggal : Selasa/ 29 April 2014 Nama Pengamat : Vera Wati, S.Pd Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan deskriptor pengamatan. Penilaian No Aspek yang diamati B C K Kegiatanmembuka 1. Siswa mampu mengkondisikan diri agar siap belajar 2. Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru 3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Kegiatan inti 4. Siswa melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal 5. Siswa memperhatikan guru mempersiapkan media stick 6. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan arahan guru 7. Siswa mendapatkan dan mengerjakan soal pre test 8. Siswa memperhatian media yang diberikan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mempelajari materi yang akan dipelajari 9. Setiap kelompok mendapatkan LDS dan menyimak penjelasan guru mengenai cara mengerjakan LDS 10. Siswa mendapatkan bimbingan dan mendapatkan bantuan

220 312 secaraa individual dalam mengerjakan LDS 11. Siswa mendapat bimbingan dalam melaksanakan permainan Talking Stick 12 Siswa mendapat bimbingan saat menyajikan hasil diskusi 13. Siswa menerima penguatann dan kelompok yang berhasil mendapatkan reward dari guru. 14. Siswa menerima pemantapann materi dari guru dan mendapat kesempatan bertanya bila adaa yang belum jelas. Kegiatan penutup 15. Siswa menyimpulkan materi pelajaran dengan bimbingan guru. 16. Siswa mengerjakan evaluasi 17. Siswa menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah. 18. Siswa menngungkapakan perasaannya selamaa proses pembelajaran Jumlah tiap criteria Jumlah keseluruhan Keterangan : 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang Bengkulu, 29 April 2014 Kategori penilaian Kurang Cukup Baik Interval Pengamat Vera Wati, S.Pd

221 313 Lampiran 50 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus 2 Pertemuan 2 Pengamat 1 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Pertemuan/ siklus : 2/ 2 Materi : Melaksanakan hasil keputusan bersama Hari/ Tanggal : Selasa/ 06 Mei 2014 Nama Pengamat : Sumiati, S.Pd Jabatan Pengamat : Guru Kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan deskriptor pengamatan. Penilaian No Aspek yang diamati B C K Kegiatanmembuka 1. Siswa mampu mengkondisikan diri agar siap belajar 2. Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru 3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Kegiatan inti 4. Siswa melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal 5. Siswa memperhatikan guru mempersiapkan media stick 6. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan arahan guru 7. Siswa mendapatkan dan mengerjakan soal pre test 8. Siswa memperhatian media yang diberikan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mempelajari materi yang akan dipelajari 9. Setiap kelompok mendapatkan LDS dan menyimak penjelasan guru mengenai cara mengerjakan LDS 10. Siswa mendapatkan bimbingan dan mendapatkan bantuan

222 314 secaraa individual dalam mengerjakan LDS 11. Siswa mendapat bimbingan dalam melaksanakan permainan Talking Stick 12 Siswa mendapat bimbingan saat menyajikan hasil diskusi 13. Siswa menerima penguatann dan kelompok yang berhasil mendapatkan reward dari guru. 14. Siswa menerima pemantapann materi dari guru dan mendapat kesempatan bertanya bila adaa yang belum jelas. Kegiatan penutup 15. Siswa menyimpulkan materi pelajaran dengan bimbingan guru. 16. Siswa mengerjakan evaluasi 17. Siswa menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah. 18. Siswa menngungkapakan perasaannya selamaa proses pembelajaran Jumlah tiap criteria Jumlah keseluruhan Keterangan : 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang Bengkulu, 06 Mei 2014 Kategori penilaian Kurang Cukup Baik interval Pengamat Sumiati, S.Pd NIP

223 315 Lampiran 51 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus 2 Pertemuan 2 Pengamat 2 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Pertemuan/ siklus : 2/ 2 Materi : Melaksanakan hasil keputusan bersama Hari/ Tanggal : Selasa/ 06 Mei 2014 Nama Pengamat : Vera Wati, S.Pd Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan deskriptor pengamatan. Penilaian No Aspek yang diamati B C K Kegiatanmembuka 1. Siswa mampu mengkondisikan diri agar siap belajar 2. Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru 3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Kegiatan inti 4. Siswa melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal 5. Siswa memperhatikan guru mempersiapkan media stick 6. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan arahan guru 7. Siswa mendapatkan dan mengerjakan soal pre test 8. Siswa memperhatian media yang diberikan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mempelajari materi yang akan dipelajari 9. Setiap kelompok mendapatkan LDS dan menyimak penjelasan guru mengenai cara mengerjakan LDS 10. Siswa mendapatkan bimbingan dan mendapatkan bantuan

224 316 secaraa individual dalam mengerjakan LDS 11. Siswa mendapat bimbingan dalam melaksanakan permainan Talking Stick 12 Siswa mendapat bimbingan saat menyajikan hasil diskusi 13. Siswa menerima penguatann dan kelompok yang berhasil mendapatkan reward dari guru. 14. Siswa menerima pemantapann materi dari guru dan mendapat kesempatan bertanya bila adaa yang belum jelas. Kegiatan penutup 15. Siswa menyimpulkan materi pelajaran dengan bimbingan guru. 16. Siswa mengerjakan evaluasi 17. Siswa menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah. 18. Siswa menngungkapakan perasaannya selamaa proses pembelajaran Jumlah tiap criteria Jumlah keseluruhan Keterangan : 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang Bengkulu, 06 Mei 2014 Kategori penilaian Kurang Cukup Baik interval Pengamat Vera Wati, S.Pd

225 317 Lampiran 52 ANALISIS HASIL PENILAIAN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS II No. Aspek yang diamati Pertemuan I SIKLUS II Pertemuan II P I P 2 P I P 2 Nilai Rata- Rata Kategori 1 Siswa mampu mengkondisikan diri agar siap belajar Baik 2 Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru Baik Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru siswa melakukan tanya jawab untuk mengetahui kemampuan awal Siswa memperhatikan guru menyiapkan stick dengan panjang ± 20 cm Baik Cukup Baik 6 Siswa membentuk kelompok sesuai arahan guru Baik 7 Siswa mendapatkan pre test untuk penempatan Baik 8 Siswa memperhatikan media dan memperhatikan penjelasan guru Baik 9 Setiap kelompok mendapatkan LDS dan menyimak penjelasan guru mengenai cara mengerjakan LDS Baik Siswa mendapat bimbingan dan mendapat bantuan individual dalam mengerjakan LDS Siswa mendapat bimbingan dalam melaksanakan permainan Talking Stick ,5 Baik Baik

226 Siswa mendapat bimbingan saat menyajikan hasil diskusi Siswa menerima penguatan dan kelompok terbaik mendapatkan reward dari guru Siswa menerima pemantapan materi dan mendapat kesempatan bertanya bila ada yang belum jelas siswa menyimpulkan materi pelajaran dengan bimbingan guru Baik Baik Cukup Baik 16 Siswa mengerjakan evaluasi Baik Siswa menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah Siswa mengungkapkan perasaannya selama proses pembelajaran ,25 Cukup ,75 Baik JUMLAH SKOR ,5 KRITERIA PENILAIAN Baik 1. Rata-rata skor Observer 1 Jumlah skor pertemuan 1 = 49 Jumlah skor pertemuan 2 = 51 + Jumlah = 100 Rata-rata = = 50 Observer 2 Jumlah skor pertemuan 1 = 50 Jumlah skor pertemuan 2 = 52 + Jumlah = 102 Rata-rata = = 51 Rata-rata skor Jumlah skor observer 1 = 50 Jumlah skor observer 2 = 51 + Jumlah = 101

227 319 Rata-rata = = 50,5 2. Skor tertinggi Skor tertinggi = 18 X 3 = Skor terendah Skor terendah = 18 X 1 = Selisih skor Selisih skor = = Kisaran nilai untuk tiap kategori = selisih skor : jumlah Kriteria = 36 3 = 12 Jadi, skor observasi siswa 50,5 termasuk ke dalam kategori BAIK.

228 320 Lampiran 53 DESKRIPTOR LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS 2 1. Siswa berdo a, dan dicek kehadirannya oleh guru B = Jika semua siswa berdoa a dan dicek kehadirannya oleh guru C = Jika sebagian besar dari siswa berdoa a dan dicek kehadirannya oleh guru K = Jika hanya siswa tertentu saja yang berdoa a dan dicek kehadirannya oleh guru 2. Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan guru B = Jika semua siswa aktif dalam menanggapi apersepsi yang diberikan guru C = Jika sebagian besar dari siswa yang menanggapi apersepsi yang diberikan guru K= Jika hanya siswa tertentu saja yang menanggapi apersepsi yang diberikan guru 3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru B = Jika semua siswa menyimak indikator dan tujuan pembelajaran dengan serius C= Jika sebagian besar dari siswa menyimak indikator dan tujuan pembelajaran K = Jika hanya siswa tertentu saja yang menyimak indikator dan tujuan pembelajaran 4. Siswa melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal B = jika semua aktif melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal C = jika hanya sebagian besar siswa yang aktif melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal K = jika hanya siswa tertentu saya yang aktif melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan awal 5. Siswa memperhatikan guru mempersiapkan media Stick B = jika semua siswa memperhatikan guru mempersiapkan media Stick dengan sungguh-sungguh

229 321 C = jika hanya sebagian siswa yang memperhatikan guru mempersiapkan media Stick K = jika sebagian besar dari siswa tidak memperhatikan guru mempersiapkan media Stick 6. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan arahan guru B = Jika siswa berkelompok secara heterogen sesuai dengan arahan guru C= Jika siswa berkelompok berdasarkan jenis kelamin K= Jika siswa berkelompok berdasarkan tempat duduk 7. Siswa menjawab pre-tes B = Jika semua siswa ingin menjawab pre-tes C = Jika sebagian besar dari siswa yang ingin menjawab pre-tes K = Jika hanya siswa tertentu saja yang ingin menjawab pre-tes 8. Siswa memperhatian media yang diberikan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mempelajari materi yang akan dipelajari B = Jika semua siswa memperhatian media yang diberikan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mempelajari materi yang akan dipelajari dengan sungguh-sungguh C= Jika sebagian besar dari memperhatian media yang diberikan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mempelajari materi yang akan dipelajari K = Jika hanya siswa tertentu saja yang memperhatian media yang diberikan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mempelajari materi yang akan dipelajari 9. Setiap kelompok menerima dan menyimak petunjuk tata cara pengisian LDS B = Jika semua kelompok menerima LDSmenyimak penjelasan dengan serius C=Jika hanya 4-5 kelompok saja yang menerima LDS dan menyimak penjelasan denganserius K = Jika hanya 1-2 kelompok yang menerima LDS dan menyimak penjelasan dengan serius 10. Siswa mengerjakan tugas dari guru dan setiap individu di dalam kelompok mendapatkan bantuan dari guru

230 322 B = Jika semua siswa aktif mengerjakan tugas dari guru dan semua individu di dalam kelompok mendapatkan bantuan dari guru C = Jika sebagian dari besar siswa mengerjakan tugas dari guru dan sebagian besar individu di dalam kelompok mendapatkan bantuan dari guru K = Jika hanya siswa tertentu saja yang mengerjakan tugas dari guru dan hanya individu tertentu saja di dalam kelompok yang mendapatkan bantuan dari guru 11. Siswa mendapat bimbingan dari guru dalam menyajikan hasil diskusi B = Jika semua siswa mendapatkan bimbingan dalam menyajikan hasil diskusi C = Jika sebagian besar dari siswa yang mendapatkan bimbingan dalam menyajikan hasil diskusi K = Jika hanya siswa tertentu saja yang mendapatkan bimbingan dalam menyajikan hasil diskusi 12. Kelompok yang berhasil menerima penghargaan dari guru B = Jika kelompok yang berhasil menerima penghargaan berupa hadiah di akhir pelajaran C = Jika kelompok yang berhasil menerima penghargaan berupa hadiah di akhir diskusi K = Jika kelompok yang berhasil menerima penghargaan berupa hadiah di tengah pembelajaran berlangsung 13. Siswa menerima pemantapan materi dari guru B = Jika semua siswa menerima pemantapan materi C = Jika sebagian besar dari siswa menerima pemantapan materi K = Jika hanya siswa tertentu saja yang menerima pemantapan materi 14. Siswa mendapatkan kesempatan bertanya bila ada yang belum jelas B = Jika semua siswa mendapatkan kesempatan bertanya C = Jika sebagian besar dari siswa yang mendapatkan kesempatan bertanya K = Jika hanya siswa tertentu saja yang mendapatkan kesempatan bertanya 15. Siswa membuat kesimpulan B = Jika semua siswa menyimpulkan materi pelajaran C= Jika sebagian besar dari siswa yang menyimpulkan materi pelajaran

231 323 K= Jika hanya siswa tertentu saja yang menyimpulkan materi pelajaran 16. Siswa mengerjakan evaluasi B = Jika semua siswa mengerjakan evaluasi C = Jika hanya siswa saja yangmengerjakan evaluasi K= Jika hanya 5-10 siswa sajayangmengerjakan evaluasi 17. Siswa menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah B = Jika semua siswa menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah C = Jika sebagian besar dari siswa yang menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah K = Jika hanya siswa tertentu saja yang menerima pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah 18. Siswa mendapatkan tindak lanjut B = Jika semua siswa mendapatkan tindak lanjut dengan pengarahan dari guru C = Jika sebagian besar dari siswa yang mendapatkan tindak lanjut dengan pengarahan dari guru K = Jika semua siswa mendapatkan tindak lanjut tanpa pengarahan dari guru

232 324 Lampiran 54 Lembar Observasi Afektif Siklus 2 Pertemuan 1 Materi : Mematuhi Keputusan bersama Hari/ Tanggal Penelitian : Selasa/ 29 April 2014 PETUNJUK Beri lah tanda () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan indikator yang ada. ASPEK YANG DIAMATI No 1. Nama Kelompok Nama Menerima Menanggapi Menilai Mengelola Menghayati siswa Skor Skor Skor Skor Skor Skor Kriteria AAA 14 Baik 2. MRQ 13 Baik Ir. Soekarno 3. AF 14 Baik 4. MSW 13 Baik 5. DA 13 Baik 6. NF 14 Baik 7. AA 13 Baik Moh. Hatta 8. AOZ 13 Baik

233 MAK 13 Baik 10. DFDP 9 cukup 11. MRW 13 Baik 12. NC 13 Baik R.A Kartini 13. JSF 14 Baik 14. SM 11 cukup 15. AAP 10 cukup 16. MA 13 Baik 17. JA 13 Baik Jenderal 18. Ahmad Yani MR 14 Baik 19. PR 12 Baik 20. TJ 10 cukup 21. SA 13 Baik 22. WW 13 Baik Kapitan 23. Patimura ZM 13 Baik 24. SYA 11 cukup 25. ASR 11 cukup 26. DPS 13 Baik 27. AB 13 Baik

234 Pangeran AN 14 Baik 29. Antasari ND 11 cukup 30. BA 11 cukup Jumlah tiap kriteria Jumlah keseluruhan Rata-rata 2,7 2,5 2,4 2,4 2,5 12,5 Catatan Tambahan : Tuliskan saran-saran yang dianggap penting Bengkulu, 29 April 2014 Peneliti Monalisa Gherardini

235 327 Lampiran 55 Lembar Observasi Afektif Siklus 2 Pertemuan 2 Materi : Melaksankan hasil keputusan bersama Hari/ Tanggal Penelitian : Selasa/ 06 Mei 2014 PETUNJUK Beri lah tanda () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan indikator yang ada. ASPEK YANG DIAMATI No 1. Nama Kelompok Nama siswa Menerima Menanggapi Menilai Mengelola Menghayati Skor kriteria Skor Skor Skor Skor Skor AAA 14 Baik 2. MRQ 14 Baik Ir. Soekarno 3. AF 14 Baik 4. MSW 14 Baik 5. DA 14 Baik 6. NF 14 Baik 7. AA 14 Baik 8. AOZ 13 Baik

236 Moh. Hatta MAK 13 Baik 10. DFDP 10 cukup 11. MRW 14 Baik 12. NC 13 Baik R.A Kartini 13. JSF 14 Baik 14. SM 12 Baik 15. AAP 11 cukup 16. MA 14 Baik 17. JA 14 Baik 18. Jenderal MR 14 Baik 19. Ahmad Yani PR 13 Baik 20. TJ 11 cukup 21. SA 14 Baik 22. WW 14 Baik Kapitan 23. Patimura ZM 14 Baik 24. SYA 12 Baik 25. ASR 12 Baik 26. DPS 14 Baik 27. AB 14 Baik

237 Pangeran AN 14 Baik 29. Antasari ND 12 Baik 30. BA 11 cukup Jumlah tiap kriteria Jumlah keseluruhan Rata-rata 2,7 2,5 2,6 2,5 2,6 13,1 Catatan Tambahan : Tuliskan saran-saran yang dianggap penting Bengkulu, 06 Mei 2014 Peneliti Monalisa Gherardini

238 330 Lampiran 56 Analisis Data Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus 2 Nilai Afektif Siklus 2 No Nama siswa Pertemuan Pertemuan Rata-rata Kriteria AAA B 2 AF B 3 ASR ,5 C 4 AA ,5 B 5 AAP ,5 C 6 AB ,5 B 7 AOZ B 8 AN B 9 BA C 10 DA ,5 B 11 DFDP ,5 C 12 DPS ,5 B 13 JA ,5 B 14 JSF B 15 MSW ,5 B 16 MA ,5 B 17 MAK B 18 MRW ,5 B 19 MR B 20 MRQ ,5 B 21 ND B 22 NC B 23 NF B 24 PR ,5 B 25 SM ,5 C 26 SA ,5 B 27 SYA ,5 C 28 TJ ,5 C 29 WW ,5 B 30 ZM ,5 B Jumlah ,5 Rata-rata nilai Efektif 12,5 13,1 12,85 B

239 331 Kriteria penilain setiap butir aktivitas afektif siswa No Interval Nilai Kategori 1 5-8,3 Kurang 2 8,4 11,7 Cukup 3 11,8 15 Baik Hasil pencapaian belajar aspek afektif siklus 1 adalah: Baik (B) = 23 orang Cukup (C) = 7 orang Kurang (K) = - orang Jadi, skor Afektif siswa pada siklus 1 adalah 12,85 termasuk kedalam kategori BAIK. Nilai Rata-rata Skor Setiap Aspek Afektif Siklus 2 Aspek yang No. Pertemuan Pertemuan Ratarata Kriteria diamati Menerima 2,7 2,7 2,7 Baik 2 Menanggapi 2,5 2,5 2,5 Baik 3 Menilai 2,4 2,6 2,5 Baik 4 Mengelola 2,4 2,5 2,4 Baik 5 Menghayati 2,5 2,6 2,5 Baik Kriteria penilaian setiap butir pengamatan afektif siswa No Interval Nilai Kategori 1 1 1,6 Kurang 2 1,7 2,3 Cukup 3 2,4 3 Baik

240 332 Lampiran 57 DESKRIPTOR LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SIKLUS 2 Skor Kriteria 1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 1. Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh kerjasama (Menerima/Mematuhi) Kurang (1) Siswa tidak melaksanakan tugas dengan baik dan kerjasama ketika melakukan diskusi kelompok. Cukup (2) Baik (3) Siswa melaksanakan tugas dengan baik namun belum memilki rasa kerjasama ketika melakukan diskusi kelompok. Siswa melaksanakan tugas dengan baik dan penuh kerjasama ketika melakukan diskusi kelompok sesuai petunjuk LDS. 2. Menghargai dan menerima pendapat orang lain (Menanggapi/Menyambut) Kurang (1) Siswa tidak menghargai dan menerima pendapat temannya ketika menyatakan pendapat Cukup (2) Baik (3) Siswa hanya menghargai dan menerima pendapat temannya ketika menyatakan pendapat Siswa menghargai dan menerima pendapat orang lain dan memberikan pendapatnya 3. Dapat menyampaikan pendapat atau gagasan/ide dengan santun (Menilai/Menyumbang) Kurang (1) Siswa tidak menyumbangkan gagasan/ide berdasarkan berbagai informasi yang telah dikumpulkan.

241 333 Cukup (2) Baik (3) Siswa menyumbangkan gagasan/ide berdasarkan berbagai informasi yang telah dikumpulkan namun menggunakan bahasa yang kurang santun. Siswa menyumbangkan gagasan/ide berdasarkan berbagai informasi yang telah dikumpulkan dengan menggunakan bahasa yang santun. 4. Membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru (Mengelola/ membangun) Kurang (1) Siswa tidak membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru. Cukup (2) Baik (3) Siswa membangun kerjasama namun asal-asalan dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru. Siswa membangun kerjasama dalam menyelesaikan LDS yang telah diberikan guru dengan baik. 5. Menunjukkan sikap positif dalam mengikuti pembelajaran mengenai keputusan bersama (Menghayati/berahlak mulia) Kurang (1) Siswa tidak menunjukkan sikap positif dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas Cukup (2) Baik (3) Siswa hanya sekedar menunjukkan sikap positif untuk mengikuti pembelajaran di kelas tanpa terlibat aktif dalam proses pembelajaran Siswa menunjukkan sikap positif dalam mengikuti pembelajaran dan terlibat aktif dengan baik

242 334 Lampiran 58 LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTOR SIKLUS 2 PERTEMUAN 1 Materi : Mematuhi Keputusan bersama Hari/ Tanggal Penelitian : Selasa/ 29 April 2014 PETUNJUK Berilah tanda () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan indikator yang ada. ASPEK YANG DIAMATI No 1. Nama Kelompok Nama Siswa Menirukan Memanipulasi Pengalamiahan Artikulasi Skor Kriteria Skor Skor Skor Skor AAA 11 Baik 2. MRQ 11 Baik Ir. Soekarno 3. AF 10 Baik 4. MSW 8 Cukup 5. DA 10 Baik 6. NF 11 Baik 7. AA 10 Baik 8. Moh. Hatta AOZ 10 Baik 9. MAK 10 Baik

243 DFDP 9 Cukup 11. MRW 11 Baik 12. NC 11 Baik R.A Kartini 13. JSF 10 Baik 14. SM 9 Cukup 15. AAP 8 Cukup 16. MA 11 Baik 17. JA 10 Baik 18. Jenderal MR 10 Baik 19. Ahmad Yani PR 10 Baik 20. TJ 10 Baik 21. SA 9 Cukup 22. WW 10 Baik Kapitan 23. Patimura ZM 11 Baik 24. SYA 10 Baik 25. ASR 9 Cukup 26. DPS 10 Baik 27. AB 11 Baik Pangeran 28. AN 9 Cukup

244 Antasari ND 9 Cukup 30. BA 9 Cukup Jumlah tiap kriteria Jumlah Keseluruhan Rata-rata 2,7 2,4 2,4 2,4 9,9 CatatanTambahan : Tuliskan saran-saran yang dianggap penting Bengkulu, 29 April 2014 Peneliti Monalisa Gherardini

245 337 Lampiran 59 LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTOR SIKLUS 2 PERTEMUAN 2 Materi : Melaksanakan hasil keputusan bersama Hari/ Tanggal Penelitian : Selasa/ 06 Mei 2014 PETUNJUK Berilah tanda () pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda sesuai dengan indikator yang ada. ASPEK YANG DIAMATI No Nama Kelompok Nama Siswa Menirukan Memanipulasi Pengalamiahan Artikulasi Skor Kriteria Skor Skor Skor Skor AAA 11 Baik 2. MRQ 11 Baik Ir. Soekarno 3. AF 11 Baik 4. MSW 9 cukup 5. DA 10 Baik 6. NF 11 Baik 7. AA 11 Baik Moh. Hatta 8. AOZ 11 Baik 9. MAK 10 Baik

246 DFDP 10 Baik 11. MRW 11 Baik 12. NC 11 Baik R.A Kartini 13. JSF 11 Baik 14. SM 10 Baik 15. AAP 8 cukup 16. MA 11 Baik 17. JA 11 Baik Jenderal Ahmad 18. Yani MR 10 Baik 19. PR 10 Baik 20. TJ 10 Baik 21. SA 11 Baik 22. WW 11 Baik Kapitan Patimura 23. ZM 11 Baik 24. SYA 11 Baik 25. ASR 10 Baik 26. DPS 11 Baik 27. AB 11 Baik 28. AN 10 Baik

247 Pangeran Antasari ND 10 Baik 30. BA 9 cukup Jumlah tiap kriteria Jumlah keseluruhan Rata-rata 2,7 2,5 2,4 2,6 10,4 CatatanTambahan : Tuliskan saran-saran yang dianggap penting Bengkulu, 06 Mei 2014 Peneliti Monalisa Gherardini

248 340 Lampiran 60 Analisis Data Hasil Observasi Psikomotor Siswa Siklus 2 Nilai Psikomotor Siklus 2 No Nama siswa Pertemuan Pertemuan Rata-rata Kriteria AAA B 2 AF ,5 B 3 ASR ,5 B 4 AA ,5 B 5 AAP C 6 AB B 7 AOZ ,5 B 8 AN ,5 B 9 BA C 10 DA B 11 DFDP ,5 B 12 DPS ,5 B 13 JA ,5 B 14 JSF ,5 B 15 MSW 8 9 8,5 C 16 MA B 17 MAK B 18 MRW B 19 MR B 20 MRQ B 21 ND ,5 B 22 NC B 23 NF B 24 PR B 25 SM ,5 B 26 SA B 27 SYA ,5 B 28 TJ B 29 WW ,5 B 30 ZM B Jumlah Rata-rata nilai Efektif 9,9 10,4 10,2 B

249 341 Kriteria penilaian setiap butir psikomotor siswa No Interval Nilai Kategori 1 4 6,6 Kurang 2 6,7 9,3 Cukup 3 9,4 12 Baik Hasil pencapaian belajar aspek afektif siklus 1 adalah: Baik (B) = 27 orang Cukup (C) = 3 orang Kurang (K) = - orang Jadi, skor Afektif siswa pada siklus 1 adalah 10,2 termasuk kedalam kategori BAIK. Nilai Rata-rata Skor Setiap Aspek psikomotor Siklus 2 Aspek yang No. Kriteria diamati Pertemuan Pertemuan Rata-rata Menirukan 2,7 2,7 2,7 Baik 2 Memanipulasi 2,4 2,5 2,4 Baik 3 Pengalamiahan 2,4 2,4 2,4 Baik 4 Artikulasi 2,4 2,6 2,5 Baik Kriteria penilaian setiap butir pengamatan psikomotor siswa No Interval Nilai Kategori 1 1 1,6 Kurang 2 1,7 2,3 Cukup 3 2,4 3 Baik

250 342 Lampiran 61 DESKRIPTOR LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTOR SIKLUS 2 Skala penilaian untuk setiap indicator adalah : Skor Kriteria 1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 1. Menyesuaikan LDS terhadap hasil kelompok lain dengan media ditampilkan oleh guru (Menirukan/Menyesuaikan) Kurang Siswa hanya menyesuaikan LDS dengan langkah-langkah yang (1) dijelaskan oleh guru Cukup Siswa menyesuaikan LDS dengan langkah yang dijelaskan oleh guru (2) dan menyelesaikannya Baik Siswa menyesuaikan LDS dengan langkahyang dijelaskan oleh guru (3) dan menyelesaikannya dengan baik dan benar 2. Menanggapi hasil kerja kelompok lain (Memanipulasi/Mengoreksi) Kurang Siswa hanya menanggapi hasil kerja kelompok lain (1) Cukup Siswa menanggapi hasil kerja kelompok lain dengan baik (2) Baik Siswa menanggapi hasil kerja kelompok lain dengan baik, santun dan (3) jelas. 3. Siswa berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya (Pengalamiahan/menggantikan) Kurang (1) Siswa kurang berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya

251 343 Cukup (2) Baik (3) Siswa cukup berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya Siswa berani menjadi asisten menggantikan guru membimbing anggota kelompoknya dengan baik 4. Melaporkan hasil kerjanya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan Santun (Artikulasi/Mempertajam) Kurang Siswa hanya melaporkan hasil kerja kelompok. (1) Cukup Siswa melaporkan hasil kerja kelompok dengan menggunakan bahasa (2) yang santun. Baik (3) Siswa melaporkan hasil kerja kelompok dengan menggunakan bahasa yang santun, jelas dan tepat.

252 344 Lampiran 62 Hasil Belajar Siswa Siklus 2 No Nama Siswa Pertemuan ke 1 2 Jumlah Rata-rata Keterangan 1. AAA Tuntas 2. AF Tuntas 3. ASR Belum Tuntas 4. AA Tuntas 5. AAP Belum Tuntas 6. AB Tuntas 7. AOZ Tuntas 8. AN Tuntas 9. BA Belum Tuntas 10. DA Tuntas 11. DFDP Belum Tuntas 12. DPS Tuntas 13. JA Tuntas 14. JSF Tuntas 15. MSW Tuntas 16. MA Tuntas 17. MAK Tuntas 18. MRW Tuntas 19. MR Tuntas 20. MRQ Tuntas 21. ND Tuntas 22. NC Tuntas 23. NF Tuntas 24. PR Tuntas 25. SM Tuntas 26. SA Tuntas 27. SYA Tuntas 28. TJ Belum Tuntas 29. WW Tuntas 30. ZM Tuntas Jumlah 2285 Rata-rata 76,17 Ketuntasan Belajar 80%

253 345 Lampiran 63 ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS 2 a. Nilai Rata-rata siklus I Nilai Rata-rata : x N = 76,17 b. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal siklus I Ketuntasan Belajar Klasikal N1 KB = x100 % N 25 = x 100% 30 =80%

254 346 Lampiran 64 LEMBAR PENILAIAN KARAKTER KERJA SAMA SIKLUS 2 PERTEMUAN 1 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Subjek Penelitian : Siswa kelas VA SD N 25 Kota Bengkulu Materi : Mematuhi keputusan bersama Siklus/pertemuan : 2 / 1 Hari/ Tanggal : Selasa/ 29 April 2014 Petunjuk! 1. Amati Siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung 2. Beri tanda () pada kolom aspek penilaian sesuai dengan indikator yang ada No 1. Nama Kelompok Nama Siswa Siswa memahami peraturan yang ada dan telah di musyawarahkan bersama B M M M T T B K Aspek yang Dinilai Indikator Karakter Kerja Sama Siswa mampu membagi tugas kelompok dengan anggota kelompoknya Siswa mampu membantu siswa lain pada saat diskusi Siswa mampu membantu membuat laporan kelompok B M M M B M M M B M M T T B K T T B K T T B AAA 2. MRQ 3. AF 4. Ir. Soekarno MSW 5. DA M K

255 NF 7. AA 8. Moh. Hatta AOZ 9. MAK 10. DFDP 11. MRW 12. NC 13. R.A Kartini JSF 14. SM 15. AAP 16. MA 17. JA 18. Jenderal MR 19. Ahmad Yani PR 20. TJ 21. SA 22. WW 23. Kapitan ZM 24. Patimura SYA 25. ASR

256 DPS 27. AB 28. Pangeran AN 29. Antasari ND 30. BA Jumlah Kategori Pengembangan Karakter: BT : Belum Terlihat MT :Mulai Terlihat MB : Mulai Berkembang MK : Membudaya secara Konsisten

257 349 Lampiran 65 LEMBAR PENILAIAN KARAKTER KERJA SAMA SIKLUS 2 PERTEMUAN 2 Nama Peneliti : Monalisa Gherardini Subjek Penelitian : Siswa kelas VA SD N 25 Kota Bengkulu Materi : Melaksanakan hasil keputusan bersama Siklus/pertemuan : 2 / 2 Hari/ Tanggal : Selasa/ 06 Mei 2014 Petunjuk! 1. Amati Siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung 2. Beri tanda () pada kolom aspek penilaian sesuai dengan indikator yang ada No Nama Kelompok Nama Siswa Siswa memahami peraturan yang ada dan telah di musyawarahkan bersama B M M M T T B K Aspek yang Dinilai Indikator Karakter Kerja Sama Siswa mampu membagi tugas kelompok dengan anggota kelompoknya Siswa mampu membantu siswa lain pada saat diskusi Siswa mampu membantu membuat laporan kelompok B T M T M B M K B T M T M B M K B T M T M B 1. AAA 2. Ir. Soekarno MRQ 3. AF 4. MSW M K

258 DA 6. NF 7. AA 8. Moh. Hatta AOZ 9. MAK 10. DFDP 11. MRW 12. NC 13. R.A Kartini JSF 14. SM 15. AAP 16. MA 17. JA 18. Jenderal MR 19. Ahmad Yani PR 20. TJ 21. SA 22. WW 23. Kapitan ZM 24. Patimura SYA

259 ASR 26. DPS 27. Pangeran AB 28. Antasari AN 29. ND 30. BA Jumlah Kategori Pengembangan Karakter: BT : Belum Terlihat MT :Mulai Terlihat MB : Mulai Berkembang MK : Membudaya secara Konsisten

260 352 Lampiran 66 ANALISIS PENILAIAN KARAKTER KERJASAMA SISWA SIKLUS 2 PERTEMUAN 1 DAN 2 No Nilai Karakter Penilaian dalam Persen (%) BT MT MB MK P1 P2 RT P1 P2 RT P1 P2 RT P1 P2 RT 1. Siswa memahami peraturan yang ada dan telah di musyawarahkan bersama 13,33 3,33 8, ,67 73,33 16, , Siswa mampu membagi tugas kelompok dengan 13,33 3,33 8,33 66,67 73, ,33 21, anggota kelompoknya 3. Siswa mampu membantu siswa lain pada saat diskusi 16,67 3, , ,33 16,67 16,67 16, Siswa mampu membantu membuat laporan kelompok 10 3,33 6,66 66,67 73, ,33 23,33 23, Jumlah 53,33 13,32 33,32 270,01 303,33 286,66 76,67 83,33 79, Rata-rata 13,33 3,33 8,33 67,50 75,83 71,66 19,16 20,83 19, Keterangan: P1= pertemuan 1 P2= pertemuan 2 RT= Rata-rata

261 353 Lampiran 67 DESKRIPTOR PENILAIAN KARAKTER KERJA SAMA SIKLUS 2 No Kualitas Keterangan 1 BT Belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal prilaku yang dinyatakan dalam indikator) 2 MT Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal prilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten) 3 MB Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan berbagai tanda prilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten) 4 MK Membudaya dengan konsisten (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan prilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten) 1. Siswa mematuhi peraturan yang ada dan telah dimusyawarahkan BT : Siswa tidak mematuhi aturan yang ada di dalam kelas. MT : Siswa tidak keluar masuk kelas namun, masih ribut dan tidak memperhatikan penjelasan guru. MB : Siswa tidak ribut, dan memperhatikan penjelasan guru. MK : Siswa tidak ribut, tidak keluar masuk dan memperhatikan penjelasan guru dengan antusias. 2. Siswa mampu membagi tugas kelompok dengan anggota kelompoknya. BT : Siswa tidak mampu membagi tugas dalam kelompok MT : Siswa kurang mampu membagi tugas dalam kelompok dengan membantu teman yang mengalami kesulitan. MB : Siswa mulai mampu membagi tugas dan bekerja sama dalam kelompok dengan perintah guru. MK : Siswa mampu membagi tugas dan bekerja sama dengan penuh kesadaran.

262 Siswa mampu membantu siswa lain saat proses diskusi BT : Siswa tidak mampu membantu siswa lain saat proses diskusi berlangsung MT : siswa kurang mampu membantu siswa lain saat proses diskusi MB : hanya sebagian siswa yang mampu membantu siswa lain saat proses diskusi MK : semua siswa mampu membantu siswa lain saat proses diskusi 4. Siswa mampu membantu membuat laporan hasil diskusi BT : Siswa tidak mampu membantu membuat laporan hasil diskusi MT : siswa kurang mampu membantu membuat laporan hasil diskusi MB : hanya sebagian siswa yang mampu membantu membuat laporan hasil diskusi MK : semua siswa mampu membantu membuat laporan hasil diskusi

263 355 Lampiran 68 Nilai tertinggi siklus 1 pertemuan 1

264 Nilai terrendah siklus 1 pertemuan 1 356

265 Nilai tertinggi siklus 1 pertemuan 2 357

266 Nilai terrendah siklus 1 pertemuan 2 358

267 Nilai ter tinggi siklus 2 pertemuan 1 359

268 Nilai ter rendah siklus 2 pertemuan 1 360

269 Nilai tertinggi Siklus 2 pertemuan 2 361

270 Nilai ter rendah siklus 2 pertemuan 2 362

271 363 Lampiran 69 Foto-foto Kegiatan Penelitian Foto 1 : saat guru mengkondisikan kelas Foto 2. Guru melakukan apersepsi dan memotivasi belajar

272 364 Foto 3 : guru menyampaikan tujuan pembelajaran Foto 4 : guru menggali pengetahuan awal siswa

273 365 Foto 5 guru menyiapkan sebuah tongkat Foto 6 : guru membagi siswa menjadi 6 kelompok

274 366 Foto 7 : guru memberikan pre-test dan siswa ditempatkan pada tingkatan berdasarkan kinerja (pemilihan Asisten) Foto 8 : guru menyampaikan materi menggunakan media gambar

275 367 Foto 9 : guru membagikan LDS kepada masing -masing kelompok Foto 10. Siswa melakukan diskusi kelompok dengan bantuan asisten.

276 368 Foto 11. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan pada saat diskusi Foto 12. Guru membimbing permianan Talking Stick Foto 13. Siswa melakukan permainan Talking Stick

277 369 Foto 14. Siswa menyajikan hasil diskusi Foto 15. Guru membimbing siswa dalam menyajikan diskusi Foto 16. Guru memberi reward pada kelompok terbaik selama diskusi

278 370 Foto 17. Guru memberi pengajaran kepada kelompok yang masih belum memahami materi pelajaran Foto 18. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran

279 371 Foto 19. Siswa mengerjakan evaluasi Foto 20. Guru memberikan pendalaman secara klasikal

280 Foto 21. Guru memberikan tindak lanjut berupa nasehat dan meminta siswa mempelajari materi selanjutnya 372

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 19 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 104 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD Negeri 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ada pun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ada pun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur dan Hasil Penelitian 1. Prosedur Penelitian Siklus I Ada pun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan (Planning) Sebelum

Lebih terperinci

Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan. Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik)

Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan. Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik) Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan meningkat pada setiap siklusnya. c. Ranah Psikomotor Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik) dan meningkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu. 67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVA SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD Negeri 1 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 45 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus.

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus. 59 b. Hasil Belajar 1) Ranah kognitif Indikator keberhasilan tindakan ditinjau dari hasil tes, jika rata-rata siswa 7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. 2) Ranah Afektif Nilai aspek afektif dikatakan berhasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD N 07 Kota Bengkulu. Subyek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD N 07 Kota Bengkulu. Subyek BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pembelajaran IPS Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD N 07 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VA SDN 07 Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VC SDN 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VC SDN 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil penelitian 1. Refleksi Awal Proses Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di kelas VC SDN 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pembelajaran Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN 88 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VB SDN 25 Kota

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VB SDN 25 Kota 8 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VB SDN Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VB SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa dikelas ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa dikelas ini 61 A IV HASIL PENELITIAN DAN PEMAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pembelajaran IPA Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan di kelas V SD Negeri 0 Kota engkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

menerapkan model konsiderasi untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran dan

menerapkan model konsiderasi untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran dan 67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal Penelitian ini dilaksanakan di kelas VB SD Negeri 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VB SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VB SD Negeri 03 Kota Bengkulu. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VB

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pembelajaran Matematika Penelitian ini dilaksanakan di kelas VB SDN 09 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VB SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. REFLEKSI AWAL PROSES PEMBELAJARAN Penelitian ini telah dilakukan pada tahun ajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang yang terdiri dari 19 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas pelaksanaan siklus 1 dan pelaksanaan siklus 2. Pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 meliputi perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 14 siswa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 14 siswa BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pembelajaran IPS Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SDN 07 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VA SDN 07 Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a. Pra Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal di MI Al-Hidayah 02 Betak Kalidawir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam

Lebih terperinci

TEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA. Nourina Kartika Sakti, Sihkabuden, Susilaningsih

TEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA. Nourina Kartika Sakti, Sihkabuden, Susilaningsih TEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA Nourina Kartika Sakti, Sihkabuden, Susilaningsih Universitas Negeri Malang Email: nourina_kartika@yahoo.com, sihkabuden@tep.ac.id,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN GADINGREJO 01 KECAMATAN UMBULSARI KABUPATEN JEMBER Sri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A.Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A.Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian 63 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN 06 Kota Bengkulu.subjek dalam penelitian ini adalah guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar

METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subyek dan Tempat Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar Lampung, Tahun Pelajaran 2009-2010 yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 11

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK BERBANTUAN TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII C SMP N 6 PURWOREJO Anggun Kurnia Wakhidah Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 1.Siklus I a. Perencanaan Tindakan Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VI Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh Arma Mariangke, Imran, dan Dwi Septiwiharti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV pada semester I (ganjil) Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 38

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Kumpulrejo 03 kecamatan Argomulyo kota Salatiga. Waktu penelitian dilakukan pada awal

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually Repetition) pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tindakan adalah penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menemukan alternatif dari pemecahan masalah dan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih karena mempunyai beberapa keistimewaan yaitu mudah dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi pembelajaran di kelas II MI Raudlatussibyan Sampang Karangtengah Demak pada hari Senin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,

Lebih terperinci

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 4 Bajugan Pada Operasi Hitung Campuran Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan data pra tindakan Setelah mengikuti seminar proposal pada tanggal 03 November 2016 peneliti sudah diperbolehkan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kajian, refleksi diri, serta tindakan terhadap proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana mengandung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran 201/2015 pada MTs. Raudhatusshibyan Martapura Barat.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 6 Bengkulu Tengah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 6 Bengkulu Tengah. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dan Hasil Penelitian 1. Prosedur Penelitian Siklus I a. Perencanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 6 Bengkulu Tengah. Subyek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih 35 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, dkk (2006: 16) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Perencanaan Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Perencanaan Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team BAB IV HASIL PENELITIAN A. Perencanaan Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 3 Gunung Talang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. 16 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C MTs Ma arif NU 1 Jatilawang tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 42 siswa, terdiri

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 26 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SDN Jirak SDN Jirak Kecamatan Pugaan Kabupaten Tabalong terletak di desa Jirak Kecamatan Pugaan Kabupaten Tabalong,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe snowball throwing merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih karena mempunyai beberapa

Lebih terperinci

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA DAN GERAK MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIA SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER Kanti Sukowati 9 Abstrak. Ilmu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL Heddi Dongoran Guru di SD Negeri 349 Tanjung Kapa Mandailing Natal Surel

Lebih terperinci

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), karena penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Pelaksanaan Siklus 1 Siklus 1 dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan yaitu pada tanggal 13, 16, 18 Maret 2013 di kelas 4SD Negeri

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action research.

Lebih terperinci