DEFINISI BIAYA Apakah biaya? Dan bagaimana biaya bisa timbul? Untuk menjawab pertanyaan ini,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEFINISI BIAYA Apakah biaya? Dan bagaimana biaya bisa timbul? Untuk menjawab pertanyaan ini,"

Transkripsi

1 PENGERTIAN, KONSEP, DAN KLASIFIKASI BIAYA 1 Oleh: Dosen Akuntansi Biaya Pelayanan Kesehatan Prodi Kesehatan Masyarakat, Universitas Esa Unggul DEFINISI BIAYA Apakah biaya? Dan bagaimana biaya bisa timbul? Untuk menjawab pertanyaan ini, simak artikel berita berikut: Situs berita online Tribunsinjai.com pada 8 Oktober 2017 menampilkan headline berita Tak Punya Biaya, Paramedis RSUD Sinjai Patungan Bantu Biaya Bayi Nurliana, Menderita Penyakit Ini. Dalam artikel disebutkan bayi Nurliana menderita penyakit Atresia Asofagus yang menyebabkan makanan tidak bisa masuk melalui mulut, sehingga harus diinfus. Orang tua bayi berasal dari keluarga tidak mampu, terdaftar sebagai anggota BPJS Mandiri, dan menunggak pembayaran iuran. Paramedis RSUD Sinjai Sulwesi Selatan membantu pasien untuk membayar iuran yang tertunggak. Seharusnya bayi dirujuk ke RSU di Makassar, namun orang tua menolak karena biaya perawatan dan transportasi yang tidak mampu ditanggungnya. Berita di atas menarik dari sisi kemanusiaan dan tingginya biaya perawatan. Namun penulis tidak akan mengulas kedua sisi tersebut. Pada artikel ini, penulis mengajak pembaca untuk memperhatikan sifat atau perilaku dari biaya, serta alasan kenapa muncul biaya. Pada artikel berita di atas, orang tua bayi (termasuk paramedis yang membantu) telah mengorbankan sejumlah sumberdaya. Untuk apa sumberdaya tersebut dikorbankan? Pada kasus ini, menyelamatkan nyawa bayi adalah tujuan utamanya. Sumberdaya yang dikorbankan dapat berbentuk biaya (finansial), tenaga, dan waktu. Dengan demikian, definisi biaya adalah sejumlah sumberdaya yang dikorbankan (atau dikeluarkan) untuk mencapai tujuan tertentu, dan biasanya dihitung secara finansial. ISTILAH DALAM BIAYA DAN KLASIFIKASI BIAYA Actual Cost Vs Budgeted Cost Pada artikel berita di atas, telah muncul berbagai biaya yang telah dan mungkin akan terjadi. Selama ibu hamil, kemungkinan keluarga telah mengeluarkan biaya baik yang 1 Materi Kuliah Akuntansi Biaya Pelayanan Kesehatan Prodi Kesehatan Masayarakat, Sesi 3 dan 4 1

2 berhubungan langsung dengan kesehatan atau yang mendukung kesehatan. Biaya yang berhubungan dengan kesehatan mungkin biaya konsultasi dokter, biaya vitamin atau obat bagi ibu hamil, biaya susu ibu hamil, dan sebagainya. Sedangkan biaya yang secara tidak langsung mendukung kesehatan seperti biaya membeli baju hamil, biaya tradisi nujuh bulan dan sebagainya. Biaya-biaya ini muncul atau timbul sebelum satu titik kejadian yaitu orang tua memutuskan untuk menjalankan tindakan medis yang dianjurkan dokter. Biaya-biaya ini disebut dengan Actual Cost atau Biaya Aktual. Pada artikel berita tersebut, orang tua bayi memutuskan menolak merujuk ke RSU di Makassar karena mempertimbangkan biaya yang akan ditanggung. Biaya-biaya tersebut antara lain biaya transportasi dari Sinjai ke Makassar, biaya perawatan, biaya hidup selama mendampingi bayi di Makassar, hingga biaya yang timbul akibat kehilangan pendapatan (opportunity cost). Biaya-biaya yang diperkirakan akan timbul di kemudian hari ini disebut dengan Budgeted Cost atau Biaya Teranggarkan. Dalam setting pelayanan kesehatan, satu titik kejadian sebagaimana pada artikel berita di atas, adalah titik dimana manajemen pelayanan kesehatan harus membuat keputusan terhadap masa depan organisasi/perusahaan. Titik tersebut biasanya dalam bentuk periode waktu, bisa triwulan, kwartal, semester, tahunan, lima tahun, atau dasawarsa. Umumnya bagi perencanaan jangka pendek menggunakan triwulan atau semester. Dengan demikian Actual Cost adalah segala macam biaya yang sudah timbul sebelum periode waktu tertentu bagi manajemen organisasi/perusahaan untuk mengambil keputusan. Sedangkan Budgeted Cost adalah segala macam biaya yang kemungkinan akan timbul setelah masa periode waktu tertentu. Tabel 1. Contoh Actual Cost vs Budgeted Cost Komponen Biaya Actual (2017, Rupiah) Budgeted (2018, Rupiah) Biaya transportasi Biaya akomodasi Biaya operasional Biaya honor Biaya adminsitrasi Berdasarkan tabel 1 di atas, biaya aktual bisa lebih kecil dari biaya anggaran (biaya transportasi, biaya akomodasi). Bisa pula lebih besar terhadap biaya anggaran (biaya 2

3 operasional), atau sama dengan biaya anggaran (biaya honor dan administrasi). Pada contoh di atas, periode waktu yang digunakan adalah tahunan, yaitu periode yang dipakai bagi manajemen untuk melakukan evaluasi dalam rangka pengambilan keputusan. Cost Object atau Obyek Biaya Ketika Anda mengeluarkan uang sebesar Rp ,- tentu Anda akan bertanya, untuk apa uang tersebut? Hal ini sesuai definisi dari biaya yang menyatakan bahwa segala biaya yang dikeluarkan pasti ada tujuannya. Sehingga biaya timbul karena ada tujuan. Tujuan ini dapat diidentikkan sebagai obyek biaya atau cost object. Ketika Anda mengetahui bahwa Anda membayar Rp ,- untuk membayar biaya pembuatan Kartu Pasien di sebuah klinik, maka dapat dikatakan cost object nya adalah jasa pembuatan Kartu Pasien. Dengan demikian Cost Object adalah segala hal yang menentukan timbulnya biaya. Horngen dkk (2015) menyatakan contoh jenis cost object pada sebuah organisasi/perusahaan bisa terdiri dari product, service, project, customer, activity, dan department. Ilustrasi tentang cost object sebagaimana yang dinyatakan Horngen dkk (2015) tersebut dapat diimplementasikan pada operasional sebuah laboratorium klinik swasta berikut. Tabel 2. Ilustrasi Cost Object pada Operasional Laboratorium Klinik Swasta Cost Object Product/Produk Service/Jasa Ilustrasi Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan Paket Check Up bagi karyawan. Produk = Paket Medical Check Up Karyawan Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pelayanan pengambilan sampel darah pasien (phlebotomy). Jasa = layanan pengambilan sampel darah Project/Proyek Biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan Medical Check Up terhadap 1000 karyawan PT X yang dilakukan satu tahun sekali. Proyek = medical check up karyawan per tahun Customer/Pelanggan Biaya yang dikeluarkan untuk melayani kelompok pasien yang dirujuk oleh dokter. Pelanggan = pasien rujukan dokter Activity/Aktivitas Biaya yang dikeluarkan untuk menampung, dan mengelola limbah oleh pihak ketiga. Aktivitas = pengolahan limbah Department/Divisi Biaya yang dikeluarkan oleh divisi pemasaran untuk mempromosikan produk/jasa. Divisi = pemasaran. 3

4 Direct Cost vs Indirect Cost Konsep cost object di atas menyebabkan timbulnya dua jenis biaya yaitu: 1) Direct Cost atau Biaya Langsung; dan 2) Indirect Cost atau Biaya Tidak Langsung. Baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung dapat berhubungan langsung dengan cost object. Namun pada biaya tidak langsung, jumlah finansial yang dikeluarkan tidak dapat dilacak (cost tracing) terhadap cost object secara langsung. Misalnya sebagaimana ilustrasi pada tabel 2 di atas, cost object dari biaya pengambilan sampel darah pasien (phlebotomy) adalah jasa phlebotomy. Dengan demikian biaya gaji perawat yang bertugas khusus melakukan phlebotomy adalah biaya langsung, karena berhubungan dengan langsung dengan cost object dan dapat dilacak secara langsung terhadap jasa phlebotomy. Sementara biaya gaji cleaning service yang membersihkan ruang phlebotomy termasuk biaya tidak langsung, karena meskipun biaya ini berhubungan dengan jasa phlebotomy namun kegiatan cleaning service bukan hanya membersihkan ruangan tersebut melainkan membersihkan seluruh ruangan yang ada di laboratorium klinik swasta sehingga secara langsung tidak dapat dilacak. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, Direct cost atau biaya langsung adalah biaya yang berhubungan dengan cost object dan dapat secara langsung dilacak (cost tracing) terhadap cost object. Sedangkan Indirect Cost atau Biaya Tidak Langsung adalah biaya yang berhubungan dengan cost object dan TIDAK dapat secara langsung dilacak (cost tracing) terhadap cost object. Tabel 3 berikut memberikan contoh lain biaya langsung dan biaya tidak langsung pada sebuah laboratorium klinik swasta. Tabel 3. Contoh Biaya Langsung dan Tidak Langsung pada Operasional sebuah Laboratorium Klinik Swasta Cost Object Direct Cost Indirect Cost Produk = paket Kolesterol Biaya membuat brosur paket Kolesterol Biaya membeli reagen kolesterol, yang digunakan juga untuk pemeriksaan paket lainnya (paket DM, paket Jantung, dsb) Jasa = konsultasi hasil Biaya memberikan konsultasi hasil pemeriksaan laboratorium oleh dokter Biaya gaji dokter, dimana tugasnya bukan hanya konsul hasil tetapi juga supervisi medis terhadap tenaga kesehatan 4

5 Cost Object Direct Cost Indirect Cost Proyek = seminar awam Biaya menyelenggarakan seminar awam di aula laboratorium klinik Biaya perawaran aula, dimana aula digunakan juga untuk kegiatan lain seperti senam diabetes, ulang tahun, dan sebagainya Pelanggan = pasien lansia Aktivitas = verifikasi hasil Divisi = laboratorium/teknis Biaya yang dikeluarkan untuk melayani khusus pasien lanjut usia Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan varifikasi hasil laboratorium Biaya yang dikeluarkan untuk operasionalisasi divisi Teknis Biaya homecare yang melayani seluruh pasien yang menginginkan pengambilan darah di rumah (bukan hanya lansia) Biaya gaji dokter PJ laboratorium yang bertugas bukan hanya melakukan verifikasi Biaya listrik yang dikeluarkan juga oleh divisi lain seperti layanan radiologi Cost Assigment, Cost Tracing, Cost Allocation Konsep biaya langsung dan tidak langsung menghasilkan aktivitas dalam Akuntansi Biaya yang disebut dengan Cost Assignment, yaitu aktivitas mengidentifikasi biaya langsung yang disebut dengan Cost Tracing atau Penelusuran Biaya, dan aktivitas mengalokasikan biaya tidak langsung terhadap cost objectnya yang disebut dengan Cost Allocation atau Alokasi Biaya. Untuk menelusuri apakah biaya termasuk dalam direct cost dibutuhkan dokumendokumen pendukung seperti bon tunai, kuitansi, atau laporan keuangan lainnya. Lihat latihan soal nomor 1 untuk simulasi cost tracing. Sementara aktivitas Alokasi Biaya akan dibahas secara detail pada sesi-5, 8, dan 9. Variable Cost vs Fixed Cost Dalam ilmu Akuntansi Biaya terdapat satu konsep yang disebut dengan Cost Behavior atau Perilaku Biaya. Konsep ini menyatakan bahwa setiap biaya akan berperilaku sesuai dengan tingkat aktivitas atau jumlah volume produk yang dihasilkan. Ada biaya yang berubah bila tingkat aktivitas atau jumlah produk naik/turun, ada pula yang tetap. Biaya-biaya yang yang secara proporsional berubah mengikuti perubahan tingkat aktivitas atau jumlah volume 5

6 produk disebut dengan Variable Cost atau Biaya Variabel. Sedangkan yang tidak berubah disebut dengan Fixed Cost atau Biaya Tetap. Dari penentuan biaya variabel dan biaya tetap ini maka dapat diketahui jenis biaya lain yaitu Total Cost dan Unit Cost. Total Cost merupakan penjumlahan dari Variable Cost dan Fixed Cost, sedangkan Unit Cost diperoleh dengan membagi Total Cost dengan jumlah produk atau aktivitas atau Unit. Lihat contoh pada tabel 4 berikut. Tabel 4. Contoh Perhitungan Biaya Variabel, Biaya Tetap, Total Cost, dan Unit Cost pada Kunjungan Pasien Rawat Jalan di sebuah Klinik Swasta dengan honor dokter Rp per pasien Jumlah Pasien Biaya Honor Dokter (Variabel) Biaya Gaji Perawat (Fixed) Total Cost Biaya per Pasien (Unit Cost) 0 0, , ,- ~ , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,43 Gambar 1. Grafik Biaya Variabel, Biaya Tetap, Biaya Total dan Biaya per Unit 6

7 Mengetahui perilaku biaya (apakah variabel atau tetap) sangat bermanfaat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan dan sebagai masukan dalam melakukan evaluasi. Misalnya pada tabel 4 di atas, jika tarif rawat jalan per pasien adalah Rp ,- maka manajemen dapat mengetahui tingkat keuntungan pada jumlah kunjungan tertentu. Tabel 5. Contoh Perhitungan Biaya Variabel, Biaya Tetap, Total Cost, dan Unit Cost pada Kunjungan Pasien Rawat Jalan di sebuah Klinik Swasta dengan honor dokter Rp per pasien dan Tarif Rp per pasien Jumlah Pasien Biaya Honor Dokter (Variabel) Biaya Gaji Perawat per bulan (Fixed) Total Cost per bulan Biaya per Pasien (Unit Cost) Omzet per bulan Laba atau Rugi 0 0, , ,- ~ Rugi , , , , Rugi , , , , Rugi , , , , Rugi , , , , BEP , , , , Laba , , , , Laba , , , , Laba Berdasarkan tabel 5 di atas, maka sebaiknya jumlah kunjungan klinik swasta tersebut minimal 80 pasien per bulan, hal ini disebabkan: - Bila kunjungan kurang dari 80 pasien per bulan, klinik mengalami kerugian. Contoh pada tabel, jika kunjungan 60 pasien per bulan maka kerugiannya adalah Rp ,- - Bila kunjungan lebih dari 80 pasien per bulan, klinik mengalami keuntungan. Contoh pada tabel, jika kunjungan 100 pasien per bulan maka keuntungannya adalah Rp ,- dan seterusnya. - Titik impas atau Break Event Point (BEP) pada ilustrasi tabel di atas adalah pada jumlah pasien 80 per bulan, karena pada titik ini Total Cost = Pendapatan. Mixed Cost dan Step Cost Mixed cost adalah biaya yang memiliki karakteristik antara biaya variabel dan biaya tetap. Contohnya adalah biaya listrik yang menggunakan abudemen dan tarif per KWh. Misalnya biaya listrik dengan tarif abudemen (biaya tetap) adalah Rp ,- per bulan dan tarif per KWh adalah Rp 300,-. Jika pemakaian per bulan adalah KWh, maka biaya listrik menjadi Rp (300 x 1.000) = Rp ,-. 7

8 Step cost adalah biaya yang naik atau turun ketika aktivitas berubah dengan interval tertentu, yang dapat bersifat variabel atau tetap. Contoh step cost yang variabel adalah biaya pengolahan limbah untuk 0 50 Liter adalah Rp ,- per liter, untuk L adalah Rp ,- per liter dan seterusnya. Contoh step cost yang tetap adalah biaya instentif marketing yang besarnya Rp ,- setiap terjadi kenaikan penambahan pasien sebanyak 100. Cost Driver Konsep perilaku biaya yang membedakan biaya variabel dan biaya tetap, menghasilkan konsep yang disebut Cost Driver. Definisi Cost Driver adalah variabel yang mempengaruhi biaya sepanjang waktu/periode tertentu, misalnya tingkat aktivitas jasa atau jumlah produk. Pengertian aktivitas/activity pada definisi tersebut adalah kejadian, tugas, atau unit kerja yang memiliki tujuan khusus. Contohnya merancang jasa/pelayanan baru, memasang alat/unit rontgen, uji coba jasa/pelayanan baru, dan sebagainya. Aktivitas atau jumlah produk dikatakan Cost Driver jika terdapat hubungan sebabakibat antara perubahan tingkat aktivitas atau jumlah produk dengan perubahan biaya total Misalnya jika biaya merancang jasa/pelayanan rawat jalan yang baru berubah sejalan dengan perubahan jumlah komponen pelayanan rawat jalan (mis: jumlah perawat), maka jumlah perawat adalah Cost Driver bagi biaya merancang jasa/layanan rawat jalan baru. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam konsep Cost Driver adalah: 1. Cost Driver dari Biaya Variabel adalah tingkat aktivitas atau jumlah produk yang berubah dan menyebabkan perubahan proporsional pada biaya variabel. Misal: jumlah pasien adalah cost driver dari total biaya pelayanan konsultasi dokter ahli gizi. Bila biaya melayani pasien dihitung per jam, maka jumlah jam pelayanan merupakan Cost Driver terhadap total biaya pelayanan konsultasi dokter ahli gizi 2. Biaya-biaya yang bersifat tetap (biaya tetap): - Tidak memiliki Cost Driver dalam jangka pendek, namun - Akan memiliki Cost Driver dalam jangka panjang. Misalnya biaya ujicoba layanan rawat jalan baru terdiri dari biaya peralatan dan honor staff untuk menjalankan uji coba yang tidak berubah pada waktu tertentu, sehingga biayabiaya ini adalah biaya tetap dalam jangka pendek. Pada jangka pendek, jumlah layanan yang diuji coba BUKAN merupakan Cost Driver dari biaya ujicoba pelayanan rawat jalan. 8

9 Pada jangka panjang, RS akan menurunkan jumlah peralatan dan staff yang menjalankan ujicoba, SEHINGGA pada jangka panjang, jumlah pasien sesungguhnya merupakan Cost Driver dari biaya Ujicoba layanan rawat jalan baru. Pembahasan mengenai Cost Driver akan diperdalam pada sesi-13 dan 14 tentang Activity- Based Costing (ABC Costing). Kombinasi Direct/Indirect Cost dan Variable/Fixed Cost Dalam praktik akuntansi biaya, suatu akun biaya dapat diidentifikasikan menurut cost object dan cost behavior nya. Misalnya biaya listrik pada sebuah Rumah Sakit, jika ditelusuri berdasarkan cost object dapat diidentifikasi sebagai biaya tidak langsung (indirect cost) dan menurut perilakunya termasuk dalam biaya tetap (fixed cost). Matriks berikut mengilustrasikan jenis biaya berdasarkan cost object dan cost behavior. Tabel 6. Matriks Jenis Biaya Berdasarkan Cost Object dan Cost Behavior pada Pelayanan Gula Darah Puasa di Lab Klinik Swasta Pengelompokkan menurut Cost Behavior Biaya Variabel Biaya Tetap Pengelompokkan menurut Cost Object Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Pembelian box sarapan pagi untuk pemeriksaan Gula Darah pasien Biaya reagen kontrol Glucosa untuk pemeriksaan gula darah Biaya pembelian tabung penyimpanan sampel darah yang digunakan juga untuk pemeriksaan lainnya Biaya listrik gedung Klasifikasi Biaya menurut Fungsi Bisnis Biaya dapat pual dikelompokkan menurut fungsi organisasi/departemen dalam menjalankan bisnis perusahaan, yaitu: 1. Biaya penelitian dan pengembangan yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan untuk melakukan penelitian dan pengembangan terhadap produk/jasa atau aktivitas dalam perusahaan; 2. Biaya perancangan produk/jasa atau proses kerja, yaitu seluruh biaya yang dibutuhkan untuk mendesain produk/jasa/proses kerja baik yang sifatnya baru atau pengembangan dari sebelumnya; 9

10 3. Biaya produksi/operasi yaitu seluruh biaya dibutuhkan untuk menghasilkan produk/jasa atau menjalankan suatu proses kerja; 4. Biaya pemasaran yaitu seluruh biaya yang dibutuhkan untuk mempromosikan keunggulan produk/jasa kepada calon konsumen; 5. Biaya distribusi yaitu seluruh biaya yang dibutuhkan untuk mengirim atau mengantarkan atau memberikan produk/jasa kepada konsumen menengah atau akhir; dan 6. Biaya pelayanan konsumen yaitu seluruh biaya yang dibutuhkan untuk melayani kebutuhan konsumen baik yang belum membeli atau sudah membeli produk/jasa. REFERENSI Bhimani, Alnoor, Charles T. Horngren, Srikant M. Datar, dan George Foster Management and Cost Accounting, 4th edition. New Jersey: Prentice Hall Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, dan Madhav Rajan Cost Accounting: A Managerial Emphasis, 15th edition. New Jersey: Pearson Education Kinney, Michael R., dan Cecily A. Ralborn Cost Accounting: Foundations and Evolutions. Oklahoma: South-Western Cengage Learning LATIHAN 1. Identifikasi apakah termasuk Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung, pada kegiatan Sosialisasi Makanan Pengganti ASI (MPASI) di sebuah Puskesmas! Jenis Biaya 1. Biaya honor narasumber 2. Biaya akomodasi peserta 3. Biaya penyusutan LCD Projector 4. Biaya perawatan aula Puskesmas 5. Biaya listrik 6. Biaya undangan 7. Biaya materi sosialisasi 8. Biaya gaji cleaning service Langsung atau Tidak Langsung 2. Sebuah laboratorium klinik swasta baru saja dibuka. Manajemen menetapkan tarif pemeriksaan gula darah puasa adalah Rp ,- per pasien. Hasil penelusuran biaya menunjukkan biaya variabel pemeriksaan gula darah adalah Rp ,- per pasien, dengan estimasi biaya tetap Rp ,- per bulan. Berdasarkan informasi tersebut 10

11 buatlah tabel dan grafik biaya variabel, tetap, total, dan unit. Hitunglah pada jumlah pasien berapa, pemeriksaan gula darah mencapai titik impas (BEP)! 3. Identifikasi pengelompokkan biaya menurut cost object (biaya langsung/tidak langsung) dan cost behavior (biaya variabel/tetap) pada program vaksinasi massal DPT di sebuah Pos Yandu. 4. Manajer pemasaran sedang berdiskusi dengan pimpinan Rumah Sakit mengenai skema pemberian insentif kepada tenaga pemasaran. Skema tersebut adalah: a. Memberikan insentif Rp ,- per bulan, ditambah insentif tambahan Rp ,- per pasien b. Memberikan insentif per bulan Rp ,- tanpa memandang jumlah pasien yang dihasilkan, namun dilakukan evaluasi tiap 3 bulan c. Memberikan insentif Rp ,- untuk pejualan 1-20 pasien, dan Rp ,- per pasien untuk penjualan ke 21-40, dan Rp ,- untuk pasien ke 41 dan seterusnya d. Memberikan insentif Rp ,- jika menghasilkan 30 pasien, dan akan diberikan kembali ,- jika ada penambahan 30 pasien. e. Memberikan insetif Rp ,- per pasien Manakah dari skema tersebut yang termasuk variable cost, fixed cost, mixed cost, step variable cost, dan step fixed cost! 5. Dalam acara seminar kesehatan di kampus, seorang narasumber yang juga artis terkenal akan tampil sebagai bintang tamu. Manajemen artis menetapkan biaya perform artis sebesar Rp ,-. Pihak kampus memberikan keringanan sewa aula yang berkapasitas orang seharga Rp ,- per 12 jam sudah termasuk panggung, sound system, lighting, dan LCD projector ukuran besar. Namun pihak kampus menginginkan penerimaan 10% penjualan tiket. Harga tiket yang ditetapkan oleh panitia adalah Rp ,- per pengunjung (termasuk Sertifikat 4 SKP, Seminar Kit, dan CD tentang Gaya Hidup Sehat dari artis). Target pengunjung seminar adalah sesuai dengan kapasitas aula yaitu orang. Tentukan: a. Tentukan variable cost, fixed cost, dan total cost jika tiket terjual penuh (1.000 pengunjung) b. Tentukan keuntungan panitia jika terjual tiket sebanyak

12 c. Tentukan pada jumlah pengunjung berapa terjadi titik impas d. Ternyata pada hari H terjadi hujan lebat dan menyebabkan kemacetan karena banjir dimana-mana, dan pengunjung yang datang 250 orang. Berapa kerugian yang dialami panitia? 6. Sebuah rumah sakit swasta di sebuah kota memiliki aktivitas dalam rangka melayani pasien bedah rawat jalan sebagai daftar di bawah ini. Bila pasien sebagai cost object, tentukan cost driver atau pemicu untuk setiap aktivitas! a. Memverifikasi cakupan pelayanan asuransi yang dimiliki pasien b. Menjadwalkan tanggal dan kedatangan pasien c. Menjadwalkan penyiapan kamar bedah oleh staff d. Menjadwalkan pembedahan oleh dokter dan perawat e. Melakukan pemesanan (booking) pemeriksaan laboratorium f. Mengantar pasien ke laboratorium untuk menjalani pemeriksaan g. Menetapkan tindak lanjut hasil pemeriksaan laboratorium h. Mengantar pasien ke kamar bedah i. Menatalaksana anestesi j. Menjalankan pembedahan k. Menentukan pengobatan pasca bedah l. Mengantar pasien ke kamar pemulihan m. Menyatakan pasien pulang n. Menagih pembayaran pasien ke perusahaan asuransi 12

LATIHAN SOAL ALOKASI BIAYA (COST ALLOCATION) Ade Heryana, SSt, MKM Dosen Prodi Kesmas Universitas Esa Unggul

LATIHAN SOAL ALOKASI BIAYA (COST ALLOCATION) Ade Heryana, SSt, MKM   Dosen Prodi Kesmas Universitas Esa Unggul LATIHAN SOAL ALOKASI BIAYA (COST ALLOCATION) Ade Heryana, SSt, MKM Email: heryana@esaunggul.ac.id Dosen Prodi Kesmas Universitas Esa Unggul Kriteria keputusan Alokasi Biaya Administrasi Umum 1. Rumah Sakit

Lebih terperinci

PENGERTIAN COST ACCUMULATION & COST ALLOCATION

PENGERTIAN COST ACCUMULATION & COST ALLOCATION PENGERTIAN COST ACCUMULATION & COST ALLOCATION Oleh: Ade Heryana, SST, MKM Email: heryana@esaunggul.ac.id Prodi Kesehatan Masyarakat, Universitas Esa Unggul COST SYSTEM DAN PRODUCT COST Cost Accounting

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL ALOKASI BIAYA (COST ALLOCATION) Ade Heryana, SSt, MKM Dosen Prodi Kesmas Universitas Esa Unggul

LATIHAN SOAL ALOKASI BIAYA (COST ALLOCATION) Ade Heryana, SSt, MKM   Dosen Prodi Kesmas Universitas Esa Unggul LATIHAN SOAL ALOKASI BIAYA (COST ALLOCATION) Ade Heryana, SSt, MKM Email: heryana@esaunggul.ac.id Dosen Prodi Kesmas Universitas Esa Unggul Kriteria keputusan Alokasi Biaya Administrasi Umum 1. Rumah Sakit

Lebih terperinci

COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS

COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (Aplikasi pada Pelayanan Kesehatan) Ade Heryana, SSt, MKM UNIVERSITAS ESA UNGGUL Prodi Kesehatan Masyarakat Cost-Volume-Profit Analysis (Aplikasi pada Pelayanan Kesehatan) Ade

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

MANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri)

MANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri) MANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri) Angga Dwi Pamungkas S. Jurusan Akuntansi Fakultas Manajemen

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED COSTING PADA PELAYANAN KESEHATAN

ACTIVITY BASED COSTING PADA PELAYANAN KESEHATAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PELAYANAN KESEHATAN Elsa Pudji Setiawati 140 223 159 BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNPAD DAFTAR ISI DAFTAR ISI I Pendahuluan... II Falsafah Pada Sistem

Lebih terperinci

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos Mulyadi (2003: 4) menjelaskan bahwa kos (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan

Lebih terperinci

Akumulasi Biaya & Alokasi Biaya

Akumulasi Biaya & Alokasi Biaya Artikel ini membahas tentang metode Akumulasi Biaya dan Alokasi Biaya pada pelayanan kesehatan Akumulasi Biaya & Alokasi Biaya Pada Pelayanan Kesehatan Ade Heryana, SST, MKM Univ. Esa Unggul Akumulasi

Lebih terperinci

KONSEP BIAYA. Rabu, 16 Desember 2015 Sesi-11 Kuliah Ekonomi Kesehatan Universitas Esa Unggul - Jakarta

KONSEP BIAYA. Rabu, 16 Desember 2015 Sesi-11 Kuliah Ekonomi Kesehatan Universitas Esa Unggul - Jakarta KONSEP BIAYA ade.heryana24@gmail.com Rabu, 16 Desember 2015 Sesi-11 Kuliah Ekonomi Kesehatan Universitas Esa Unggul - Jakarta PENGERTIAN BIAYA Pengorbanan secara ekonomis dan dinilai dalam bentuk uang

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212 Mata Kuliah KONTRAK PERKULIAHAN SKS : 3 Kode Mata Kuliah A. Deskripsi singkat : : AKUNTANSI BIAYA II : KT221212 Akuntansi Biaya II membahas konsep, pemanfaatan, dan perekayasaan informasi biaya untuk penentuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii vii viii I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2.Rumusan Masalah... 4 1.3.Tujuan Penelitian... 5 1.4.Manfaat Penelitian... 5 1.5.Ruang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif ini dengan tujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif ini dengan tujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif ini dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT SEBAGAI LEMBAGA USAHA

RUMAH SAKIT SEBAGAI LEMBAGA USAHA Bagian III 129 BAB IX RUMAH SAKIT SEBAGAI LEMBAGA USAHA 9.1 Konsep Biaya dan Aplikasinya di Rumah Sakit Dalam model Circular Flow, firma atau lembaga usaha merupakan salahsatu dari empat faktor pembentuk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN TARIF PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa: 1. Metode pemilihan pemasok kawat pada perusahaan Medion berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada organisasi yang berorientasi profit atau yang bertujuan mencari laba, penjualan adalah sumber utama yang menghasilkan laba. Organisasi seperti itu akan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap LAMPIRAN 71 72 Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap No Aktivitas Driver Cost Driver Jumlah(Rp) 1 Unit-level activity cost a. Biaya gaji perawat Jumlah hari rawat inap

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA RS BERDASARKAN AKTIVITAS ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Oleh : Chriswardani S (FKM MIKM UNDIP)

ANALISIS BIAYA RS BERDASARKAN AKTIVITAS ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Oleh : Chriswardani S (FKM MIKM UNDIP) ANALISIS BIAYA RS BERDASARKAN AKTIVITAS ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Oleh : Chriswardani S (FKM MIKM UNDIP) Suatu metode penentuan harga pokok (product costing) dengan mengukur secara cermat konsumsi/

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam penerapan activity based costing, pemahaman konsep dan klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212 Mata Kuliah KONTRAK PERKULIAHAN SKS : 3 Kode Mata Kuliah : AKUNTANSI BIAYA II : KT221212 A. Deskripsi singkat : nakuntansi Biaya II membahas konsep, pemanfaatan, dan perekayasaan informasi biaya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan beradu strategi dalam usaha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 6 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Penggolongan Biaya Menurut Mulyadi (2011:8) Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU Selvia Puspa Sari dan Dewi Anggraini ABSTRAK Penerapan Activity Based Costing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya persaingan bisnis diakibatkan oleh era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Mulyadi, 2003;4). Atau lebih singkatnya dapat dikatakan bahwa kos

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Mulyadi, 2003;4). Atau lebih singkatnya dapat dikatakan bahwa kos BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kos adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa yang diharapkan akan membawa manfaat sekarang atau di masa depan bagi organisasi

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL METODE AKUMULASI BIAYA (COST ACCUMULATION)

LATIHAN SOAL METODE AKUMULASI BIAYA (COST ACCUMULATION) 1 LATIHAN SOAL METODE AKUMULASI BIAYA (COST ACCUMULATION) (Aplikasi pada Pelayanan Kesehatan) Oleh: Ade Heryana, SST, MKM Dosen Prodi Kesmas, Universitas Esa Unggul COSTING PRODUK/JASA TUNGGAL, PROSES

Lebih terperinci

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA - Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai

Lebih terperinci

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ) 19 Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ) Riadi Budiman Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA

PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA Budi Satria Trimurti Endang Masitoh 1,2,3 Jurusan Akuntansi FakultasEkonomi

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal RSUD dr. H. Soewondo. PA/KPA dr. Haris Tiyanto, Sp. B

Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal RSUD dr. H. Soewondo. PA/KPA dr. Haris Tiyanto, Sp. B Dokumen RUP SiRUP adalah aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum berbasis web yang fungsinya sebagai sarana atau alat untuk mengumumkan RUP. SiRUP bertujuan untuk mempermudah pihak PA/KPA dalam mengumumkan

Lebih terperinci

Dokumen RUP KLDI Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal Satuan Kerja RSUD dr. H. Soewondo PA/KPA dr. HARIS TIYANTO, Sp. B

Dokumen RUP KLDI Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal Satuan Kerja RSUD dr. H. Soewondo PA/KPA dr. HARIS TIYANTO, Sp. B Dokumen RUP SiRUP adalah aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum berbasis web yang fungsinya sebagai sarana atau alat untuk mengumumkan RUP. SiRUP bertujuan untuk mempermudah pihak PA/KPA dalam mengumumkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, perusahaan asuransi, jasa pariwisata ataupun lembaga keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, perusahaan asuransi, jasa pariwisata ataupun lembaga keuangan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara dalam jumlah besar tergantung pada industriindustri yang ada khususnya sektor jasa seperti perusahaan transportasi, pelayanan kesehatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi, untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai peranan Activity Based Costing System dalam perhitungan harga pokok produk salon untuk mengetahui laba diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. 4.1. Jenis/Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto yang merupakan rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Mojokerto

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even ( titik impas ) Break even point atau titik impas sampai saat ini belum bisa diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia secara pasti. Hal ini dikarenakan belum

Lebih terperinci

Dokumen RUP KLDI Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal Satuan Kerja RSUD dr. H. Soewondo PA/KPA dr. HARIS TIYANTO, Sp. B

Dokumen RUP KLDI Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal Satuan Kerja RSUD dr. H. Soewondo PA/KPA dr. HARIS TIYANTO, Sp. B Dokumen RUP SiRUP adalah aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum berbasis web yang fungsinya sebagai sarana atau alat untuk mengumumkan RUP. SiRUP bertujuan untuk mempermudah pihak PA/KPA dalam mengumumkan

Lebih terperinci

BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan pengertian metode alokasi berbasis aktivitas (ABC) Mengalokasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. II.1.1. Konsep Biaya Identifikasi Biaya Definisi biaya menurut Krismiaji (2002), Cost adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan

Lebih terperinci

cost classification) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku biaya

cost classification) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku biaya Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 Membandingkan perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajerial Menjelaskan lingkup akuntansi biaya, perbedaan biaya dan beban.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Biaya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diajukan kesimpulan sebagai berikut: a. Hotel Royal Regal mempunyai proses akuntansi yang cukup

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Tax Planning pada Rumah Sakit Pondok Indah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Tax Planning pada Rumah Sakit Pondok Indah 29 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Tax Planning pada Rumah Sakit Pondok Indah Tax Planning merupakan langkah awal dalam pengelolaan pajak. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Kefarmasian Pelayanan kefarmasian adalah bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan kualitas hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern, dimana perkembangan dunia usaha berkembang dengan pesat. Setiap perusahaan saling bersaing dan beradu strategi dalam menarik konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut serta

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut serta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern mempengaruhi perkembangan duna usaha sehingga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Para pelaku

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas perusahaan. Biaya didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang dikorbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi masyarakat serta makin tingginya kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan membuat setiap

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING PADA TARIF JASA RAWAT INAP RUMAH SAKIT WIYUNG SEJAHTERA SURABAYA

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING PADA TARIF JASA RAWAT INAP RUMAH SAKIT WIYUNG SEJAHTERA SURABAYA PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING PADA TARIF JASA RAWAT INAP RUMAH SAKIT WIYUNG SEJAHTERA SURABAYA Oleh : NENI JAYANTI 08.1.01.05190 Program Studi : Akuntansi SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts 53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu

Lebih terperinci

NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PROGRAM MULTIGUNA BIDANG KESEHATAN KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG,

NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PROGRAM MULTIGUNA BIDANG KESEHATAN KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG, =========================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PROGRAM MULTIGUNA BIDANG KESEHATAN KOTA TANGERANG WALIKOTA

Lebih terperinci

ACARA PRAKTEK AKUNTANSI BIAYA & PRAKTIKUM (AKN) KK / 4 SKS

ACARA PRAKTEK AKUNTANSI BIAYA & PRAKTIKUM (AKN) KK / 4 SKS ACARA PRAKTEK AKUNTANSI BIAYA & PRAKTIKUM (AKN) KK 0407 / 4 SKS Minggu Ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan Dan Sasaran Belajar Cara Pengajaran Media Tugas Ref.. AKUNTANSI BIAYA DAN PENGERTIAN BIAYA

Lebih terperinci

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Penentuan tarif merupakan salah satu bagian dari tujuan akuntansi biaya yaitu perencanaan dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen, oleh karena itu sebelum

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 36 TAHUN : 2003 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN TARIP PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI DENGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada Perusahaan FD, maka penulis mengambil kesimpulan mengenai masalah yang telah diidentifikasi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, industri dan teknologi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, industri dan teknologi di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, industri dan teknologi di Indonesia semakin berkembang pesat. Dari mulai perusahaan dagang, manufaktur, maupun perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan unit cost yang berhubungan dengan pelayanan rawat inap

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan unit cost yang berhubungan dengan pelayanan rawat inap BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancang Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif di sini bertujuan menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

Ahmad Ansyori. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang. Abstrak

Ahmad Ansyori. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang. Abstrak Analisis Tarif Rawat Inap Dengan Menggunakan Metode Biaya Berbasis Aktivitas di RSNU Banyuwangi Ahmad Ansyori Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang Abstrak Activity Based Costing merupakan

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN BIAYA JASA

BAB II PENENTUAN BIAYA JASA 12 BAB II PENENTUAN BIAYA JASA 2.1. Jasa Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakn barang dan jasa bagi masyarakat, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan activity based costing dimulai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Studi sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. Yang dimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya Biaya merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk suatu proses produksi. Untuk mendefinisikan biaya secara jelas, penulis akan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Dengan adanya krisis, perusahaan pasti ingin terus berinovasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Dengan adanya krisis, perusahaan pasti ingin terus berinovasi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di tengah krisis ekonomi yang terjadi saat ini dimana daya beli konsumen menurun, banyak bidang usaha yang harus bergelut dengan susah payah agar dapat bertahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya menurut Atkinson dan Kaplan (2009 : 33) adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk

Lebih terperinci

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti Desen Pembimbing: Prof. Gugus Irianto, SE., MSA., Ph.D., Ak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Biaya Penentuan biaya selalu menjadi fokus utama bagi para manajer karena melalui pembebanan biaya bagi setiap item (produk maupun jasa) yang dihasilkan membantu para manajer

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMANFAATAN DANA PENDAPATAN BERSUMBER DARI JASA LAYANAN PADA PUSKESMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, maka penulis menarik beberapa kesimpulan atas masalah yang telah diidentifikasi

Lebih terperinci

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, December 2013, 175-182 p-issn: 2337-7887 Article History Received October, 2013 Accepted November, 2013 Penerapan Metode Activity Based Costing

Lebih terperinci

Pendahuluan Pemahaman Biaya Unit Cost Biaya dan kaitannya dengan subsidi Tarif berdasarkan Unit Cost

Pendahuluan Pemahaman Biaya Unit Cost Biaya dan kaitannya dengan subsidi Tarif berdasarkan Unit Cost Pendahuluan Pemahaman Biaya Unit Cost Biaya dan kaitannya dengan subsidi Tarif berdasarkan Unit Cost Manajemen mengelola konsumsi sumber daya dalam proses pembuatan produk Perancangan sistem akuntansi

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA 25 PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA Novy Karmelita Indrawati Email : Nov_karmel@yahoo.com STIE INDOCAKTI Jl. Besar Ijen No. 90-92 Malang,

Lebih terperinci

KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN Novera KM UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN Tiga Tujuan Umum Sistem Informasi Akuntansi Manajemen:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya memiliki

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM Nugroho Noto Susanto, Mochammad Chaeron, Sutrisno Jurusan Teknik Industri, FTI Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

harus dilaksanakan dengan teliti dalam setiap fungsi manajemen. Keputusan

harus dilaksanakan dengan teliti dalam setiap fungsi manajemen. Keputusan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut pandangan ekonomi, Rumah Sakit adalah organisasi penyedia pelayanan jasa, dan pasien adalah konsumen atau pemakai pelayanan jasa kesehatan. Dalam perkembangannya,

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU Novita Ariyani Dibawah bimbingan: Gusnardi dan Rina Selva Johan Fakultas

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS II, KELAS I, VIP DAN VVIP SERTA FASILITAS LAINNYA PADA RUMAH SAKIT UMUM

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR

ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR Hj. RUSDIAH HASANUDDIN STIE YPUP Makassar ABSTRAK Tujuan dari dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi bisnis, non-bisnis, manufaktur, eceran dan jasa. Umumnya, berbagai macam

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA Nurul Aini Fanny Dwi Septiana Fakultas Ekonomi Universitas Narotama Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan persaingan akan mendorong perusahaan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan persaingan akan mendorong perusahaan untuk melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin meningkat. Peningkatan persaingan akan mendorong perusahaan untuk melakukan penyesuaian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Pada umumnya rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu rumah sakit umum

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Pada umumnya rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu rumah sakit umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Untuk mendukung kesehatan bagi masyarakat maka banyak didirikan lembaga atau organisasi yang memberikan pelayanan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Biaya II.1.1 Pengertian Biaya Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Hermawan (2000) mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM CLASSY CARE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM CLASSY CARE RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM CLASSY CARE Nama Produk Jenis Produk Penerbit Deskripsi Produk DEFINISI COMM CLASSY CARE Asuransi Tambahan PT Commonwealth Life Adalah produk asuransi tambahan yang memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional yang bersifat deskriptif, menggunakan data primer dan data skunder dari rumah sakit yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat pesat dalam dunia bisnis mengakibatkan persaingan semakin ketat. Masingmasing perusahaan saling

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MERENCANAKAN LABA

ANALISIS COST VOLUME PROFIT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MERENCANAKAN LABA ANALISIS COST VOLUME PROFIT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MERENCANAKAN LABA Fitri Damayanti S1 Akuntansi Universitas Negeri Surabaya Email: fitridamayanti2404@gmail.com Abstract This research aims

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK-EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MEMBANTU DALAM PENENTUAN TARIF PERAWATAN PADA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS BREAK-EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MEMBANTU DALAM PENENTUAN TARIF PERAWATAN PADA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI ANALISIS BREAK-EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MEMBANTU DALAM PENENTUAN TARIF PERAWATAN PADA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai penerapan target costing dalam

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai penerapan target costing dalam BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data mengenai penerapan target costing dalam menekan biaya produksi dengan studi kasus pada perusahaan konveksi Yuan F Collection Yogyakarta, maka

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi sebagai salah satu ilmu terapan mempunyai dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Salah satu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan saling beradu

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian di Putra Mandiri dan membahas hasil penelitian pada bab 4, maka penulis dapat mengambil kesimpulan yang merupakan jawaban

Lebih terperinci