LATIHAN SOAL METODE AKUMULASI BIAYA (COST ACCUMULATION)
|
|
- Suryadi Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 LATIHAN SOAL METODE AKUMULASI BIAYA (COST ACCUMULATION) (Aplikasi pada Pelayanan Kesehatan) Oleh: Ade Heryana, SST, MKM Dosen Prodi Kesmas, Universitas Esa Unggul COSTING PRODUK/JASA TUNGGAL, PROSES KONTINYU Costing tanpa Work-in-Process (WIP) 1 1. (Contoh) Apotik Dewi baru beroperasional pada bulan April tahun Selama bulan April berdasarkan laporan penjualan telah melayani resep dokter, tanpa ada WIP. Adapun biaya-biaya yang terjadi selama April 2017 adalah sebagai berikut: Biaya material Rp Biaya tenaga kerja Rp Biaya overhead pelayanan Rp Total = Rp Berapa biaya produk untuk melayani satu resep dokter? Selama April 2017 total biaya yang dikeluarkan adalah Rp ,- Maka dengan jumlah pelayanan sebanyak resep, biaya produk untuk melayani satu resep adalah Rp : = Rp ,- 2. Klinik Gigi Bolong pada bulan Juni 2017 melayani 200 pasien tambal gigi. Berdasarkan data keuangan, selama bulan Juni 2017 biaya-biaya yang dikeluarkan adalah 1) Biaya material langsung Rp ,- 2) Biaya tenaga kerja langsung Rp ,- dan 3) Biaya overhead Rp ,- Hitunglah biaya produk untuk melayani tambal gigi satu orang pasien! Costing dengan Work-in-Process 1. Pada bulan May 2017 Apotik Dewi melayani 980 resep dokter. Ternyata berdasarkan data penjualan dari terdapat 1000 resep dokter yang masuk, namun 20 resep dokter belum sepenuhnya terlayani karena terdapat obat yang masih kosong stoknya, dengan tingkat penyelesaiannya dianggap 50%. Biaya-biaya yang terjadi selama bulan May 2017 adalah: Biaya material Rp Work-in-Process adalah produk/jasa yang belum lengkap pengerjaannya. Pada pelayanan kesehatan biasanya pasien membayar penuh terlebih dahulu atau membayar uang muka yang besarnya disepakati kedua pihak.
2 2 Biaya tenaga kerja Rp Biaya overhead pelayanan Rp Total = Rp Berapa biaya produk untuk melayani satu resep dokter? Total biaya dikeluarkan selama May 2017 adalah Rp ,- Total jumlah resep yang dilayani selama May 2017 = (50% x 20) = 990 Sehingga biaya produk untuk melayani resep dokter adalah Rp : 990 = Rp ,- per resep dokter 2. Klinik Gigi Bolong pada bulan Juni 2017 menerima pendaftaran 200 pasien tambal gigi. Pada ahir bulan ada 5 pasien yang belum seluruhnya selesai dilayani karena masalah medis, dengan tingkat penyelesaian dianggaap 80%. Berdasarkan data keuangan, selama bulan Juni 2017 biaya-biaya yang dikeluarkan adalah 1) Biaya material langsung Rp ,- 2) Biaya tenaga kerja langsung Rp ,- dan 3) Biaya overhead Rp ,- Hitunglah biaya produk untuk melayani tambal gigi satu orang pasien! COSTING PRODUK/JASA LEBIH DARI SATU, PROSES SERIAL 2 1. (Contoh) Unit farmasi Puskesmas A selama bulan Juli 2017 melayani resep yang berasal dari poli Puskesmas dan luar poli Puskemas. Pelayanan resep melalui tiga tahap yaitu penerimaan resep, penyiapan obat, dan verifikasi resep. Unit farmasi dilayani oleh 1 Apoteker dan 3 Asisten Apoteker. Kinerja selama melayani resep dokter karena tercatat sebagai berikut: Unit Internal PKM Unit Eksternal PKM Total Resep yang dilayani Jumlah Asisten Apoteker Biaya-biaya: Biaya Tenaga Kerja Langsung/ Asisten Apoteker (Rp) Biaya Material Langsung Biaya overhead Total Biaya Proses serial adalah proses pelayanan yang pengerjaannya berurutan. 3 Menggunakan biaya teranggarkan.
3 3 Hitunglah: a. Biaya overhead untuk melayani resep dokter dari Internal PKM dan Eksternal PKM b. Total biaya dan biaya per resep masing-masing unit c. Apa kesimpulan yang Anda dapat? a. Pertama kita menentukan overhead-rate sebagai dasar alokasi untuk tiap unit. Pada kasus ini bisa menggunakan jumlah Asisten Apoteker, sehingga overhead-rate adalah: Rp : 3 = Rp Dengan demikian biaya overhead untuk: - Unit internal PKM = Rp x 2 = Rp Unit eksternal PKM = Rp x 1 = Rp b. Total biaya masing-masing unit menjadi: Unit Internal PKM Unit Eksternal PKM Total Resep yang dilayani Jumlah Asisten Apoteker Biaya-biaya: Biaya Tenaga Kerja Langsung/ Asisten Apoteker (Rp) Biaya Material Langsung Biaya overhead Total Biaya Biaya produk per resep dokter Ket: Biaya produk untuk unit Internal PKM = Rp : = Rp Biaya produk untuk unit Eksternal PKM = Rp : 500 = Rp c. Kesimpulan: - Biaya produk unit Internal lebih rendah dibanding unit Eksternal, atau unit Internal bekerja lebih efisien dibanding unit Eksternal 2. Soal sama seperti no.1, namun overhead rate menggunakan rate jumlah pasien. 3. (Contoh) Laboratorium klinik C melayani tiga jenis pelanggan yaitu Atas Permintaan Sendiri (APS), Rujukan Dokter, dan Perusahaan. Selama bulan Agustus 2017 total melayani pemeriksaan laboratorium sebanyak pasien. Laboratorium mempekerjakan 2 orang customer service, 5 orang Analis Kesehatan dan 1 orang Dokter PJ. Adapun alokasi jam kerja masing-masing karyawan menurut data SDM adalah: 4 Menggunakan biaya teranggarkan.
4 4 Tenaga Kerja APS Rujukan Perusahaan Customer service 1 (jam) Customer service 2 (jam) Analis Kesehatan 1 (jam) Analis Kesehatan 2 (jam) Analis Kesehatan 3 (jam) Dokter PJ (jam) TOTAL (jam) Selama bulan Agustus 2017, kinerja melayani pemeriksaan laboratorium tercatat sebagai berikut: APS Rujukan Perusahaan Total Pasien dilayani Alokasi jam kerja Biaya-biaya: Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp) Biaya Material Langsung (Rp) Biaya overhead Total Biaya Hitunglah: a. Biaya overhead untuk melayani pemeriksaan laboratoium (menggunakan rate jam alokasi jam kerja) b. Total biaya dan biaya per pemerikaan laboratorium masing-masing pelanggan c. Apa kesimpulan yang Anda dapat? a. Biaya Overhead masing-masing pelanggan: - APS = 17/48 x Rp ,- = Rp Rujukan = 16/48 x Rp ,- = Rp Perusahaan = 15/48 x Rp ,- = Rp b. Total Biaya dan Biaya produk adalah: APS Rujukan Perusahaan Total Pasien dilayani Alokasi JK Biaya-biaya: Biaya TKL (Rp) Biaya ML (Rp) Biaya overhead Total Biaya
5 5 Biaya produk: a. APS = Rp : 500 = Rp ,00 b. Rujukan = Rp : = Rp ,33 c. Perusahaan = Rp : = Rp ,00 c. Kesimpulan: - Biaya produk pelanggan APS paling tinggi, sedangkan yang paling rendah adalah pelanggan Rujukan - Pelayanan pasien rujukan adalah yang paling efisien 4. Soal sama dengan nomor 3, namun jika Masing-masing Analis Kesehatan melayani full masing-masing pelanggan, sehingga Biaya Tenaga Kerja Langsung masing-masing adalah Rp ,- METODE JOB ORDER COSTING 1. (Contoh, industri jamu) Sebuah pabrik herbal kelas menengah ke bawah berencana membuat 25 batch pesanan jamu kunyit dengan Surat Pesanan No.123 ke pedagang besar seharga Rp ,-. Biaya langsung yang timbul selama periode permbuatan jamu tersebut adalah 1) Biaya bahan baku langsung Rp ,- dan 2) Biaya Tenaga Kerja Langsung (TKL) Rp ,-. Proses produksi untuk Pesanan No.123 ini membutuhkan 500 jam-mesin. Sementara seluruh kegiatan produksi di pabrik tersebut (bukan hanya pesanan No.123) dianggarkan jam-mesin, dan aktualnya sebesar Rp jam-mesin. Total Biaya Overhead Pabrik (BOP) yang dibebankan kepada seluruh pesanan (bukan hanya pesanan No.123) dianggarkan sebesar Rp ,- dan aktualnya ternyata mencapai Rp ,- Pertanyaan: a. Jika menggunakan biaya aktual, pada pesanan No.123 tersebut hitunglah: 1) Biaya total (total cost); 2) Unit cost; 3) Laba/rugi per unit yang dihasilkan b. Jika menggunakan biaya anggaran, pada pesanan No.123 tersebut hitunglah: 1) Biaya total (total cost); 2) Unit cost; 3) Laba/rugi per unit yang dihasilkan c. Kesimpulan apa yang dapat Anda berikan berdasarkan jawaban nomor a dan b di atas.
6 6 Menggunakan Biaya Aktual Obyek biaya/cost object = Pesanan No.123 Menghitung biaya langsung - Biaya material/bahan baku langsung = Rp ,- - Baya tenaga kerja langsung = Rp ,- - Total biaya langsung = Rp ,- + Rp ,- = Rp ,- Menghitung biaya overhead - Biaya overhead aktual adalah Rp ,- - Menentukan dasar alokasi biaya overhead yaitu jam-mesin, yaitu 500 jam-mesin (Pesanan No.123), dan jam-mesin (Seluruh pesanan secara aktual) - Tarif aktual terhadap biaya overhead = Rp ,- : jam-mesin = Rp ,- per jam-mesin - Alokasi biaya overhead ke Pesanan No.123 = Rp ,- x 500 jam-mesin = Rp ,- Menghitung total cost untuk Pesanan No Total biaya langsung = Rp ,- - Total biaya overhead = Rp ,- - Total biaya = Rp ,- + Rp ,- = Rp ,- Menghitung unit cost untuk Pesanan No Total cost = Rp Unit pesanan = 25 - Unit cost = Rp ,- : 25 = Rp ,- Menghitung laba per unit - Harga jual 25 unit = Rp ,- - Harga per unit = Rp ,- : 25 = Rp ,- - Laba per unit = Rp Rp = Rp ,- Menggunakan Biaya Anggaran Obyek biaya/cost object = Pesanan No.123 Menghitung biaya langsung - Biaya material/bahan baku langsung = Rp ,- - Baya tenaga kerja langsung = Rp ,- - Total biaya langsung = Rp ,- + Rp ,- = Rp ,- Menghitung biaya overhead
7 7 - Biaya overhead anggaran/normal adalah Rp ,- - Menentukan dasar alokasi biaya overhead yaitu jam-mesin, yaitu 500 jam-mesin (Pesanan No.123), dan jam-mesin (Seluruh pesanan secara anggaran) - Tarif anggaran terhadap biaya overhead = Rp ,- : jam-mesin = Rp ,- per jam-mesin - Alokasi biaya overhead ke Pesanan No.123 = Rp ,- x 500 jam-mesin = Rp ,- Menghitung total cost untuk Pesanan No Total biaya langsung = Rp ,- - Total biaya overhead = Rp ,- - Total biaya = Rp ,- + Rp ,- = Rp ,- Menghitung unit cost untuk Pesanan No Total cost = Rp Unit pesanan = 25 - Unit cost = Rp ,- : 25 = Rp ,- Menghitung laba per unit - Harga jual 25 unit = Rp ,- - Harga per unit = Rp ,- : 25 = Rp ,- - Laba per unit = Rp Rp = Rp ,- Kesimpulan: a. Dengan menggunakan biaya aktual, total cost yang dihasilkan lebih kecil (Rp ,-) dibandingkan dengan dengan menggunakan biaya anggaran (Rp ) b. Laba yang dihasilkan dengan biaya aktual (Rp ,-) lebih besar dibandingkan dengan biaya anggaran (Rp ) 2. (Klinik dokter, Medical Check Up). Sebuah medical centre di Jakarta memenangkan tender pemeriksaan kesehatan karyawan sebanyak karyawan dengan harga pemeriksaan yang disepakati adalah Rp ,- per karyawan. Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan selama bulan Juli 2016 dan dimasukkan sebagai Pesanan No.20. Selama bulan April 2016 tercatat biaya-biaya dan informasi sebagai berikut sebagai berikut: a. Biaya material langsung untuk Pesanan No.20 adalah Rp ,-
8 8 b. Biaya tenaga kerja langsung untuk Pesanan No.20 adalah Rp ,- c. Selama bulan April 2016 biaya overhead aktual yang timbul di klinik tersebut untuk seluruh pesanan dan operasional klinik adalah Rp , sementara yang dianggarlan adalah Rp ,- d. Selama bulan April 2016, secara aktual klinik menggunakan 6500 jam-tenaga kerja, sementara yang dianggarkan hanya 3000 jam-tenaga kerja. Pesanan No.20 (medical check up karyawan) menggunakan 500 jam-tenaga kerja. Dengan menggunakan informas di atas: 1. Hitunglah total cost, unit cost dan laba/rugi per unit jika menggunakan biaya aktual 2. Hitunglah total cost, unit cost dan laba/rugi per unit jika menggunakan biaya anggaran 3. Kesimpulan apa yang dapat dihasilkan dari perhitungan di atas. METODE PROCESS COSTING 1. (Laboratorium klinik) Laboratorium Klinik Esa Medhika melayani pemeriksaan imunologi untuk sampel darah pasien yang melewati dua Unit utama yaitu Unit Analitik dan Unit Pasca Analitik. Adapun informasi biaya dan sampel yang dihasilkan selama bulan Januari, dan Februari 2017 pada Unit Analitik adalah sebagai berikut: a. Januari Unit fisik sampel: - Work-in Process 5 awal = 0 - Sampel masuk dan diproses = Sampel selesai dan ditransfer ke Unit Pasca Analitik = Biaya-biaya - Biaya material langsung = Rp ,- - Biaya konversi 6 = Rp ,- b. Februari Unit fisik sampel: - Work-in Process 7 awal = 0 - Sampel masuk dan diproses = Sampel yang masih belum selesai dikerjakan pada bulan sebelumnya (dalam hal ini adalah Desember 2016) 6 Biaya konversi = biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead 7 Sampel yang masih belum selesai dikerjakan pada bulan sebelumnya (dalam hal ini adalah Januari 2017)
9 9 - Sampel selesai dan ditransfer ke Unit Pasca Analitik = WIP akhir (100% material dan 60% konversi) = Biaya-biaya - Biaya material langsung = Rp ,- - Biaya konversi 8 = Rp ,- Dengan menggunakan informasi di atas, hitunglah total cost di Unit Analitik pada bulan Januari dan Februari a. Bulan Januari 2017 di Unit Pre-Analitik - Unit fisik sampel yang dihasilkan = Total biaya = biaya material langsung + biaya konversi = Rp = Rp ,- - Biaya per unit = Rp ,- : 400 = Rp ,- per unit sampel - Karena tidak ada WIP akhir, maka seluruh biaya dibebankan kepada produk jadi (sampel yang sudah dikerjakan) b. Bulan Februari 2017 di Unit Pre-Analitik - Unit fisik sampel yang dihasilkan (output) dan unit ekuivalen) Unit Fisik Jumlah Unit WIP Awal 0 Masuk dan proses 400 Jumlah input 400 Selesai dan ditransfer ke Unit Pasca Unit Ekuivalen Material Konversi Langsung Analitik WIP Akhir* Jumlah output * Catatan: Ekuivalensi pada WIP Akhir adalah 100% material langsung dan 60% konversi, sehingga WIP akhir dihitung sebagai berikut: - WIP akhir pada material langsung = 100% x 225 = WIP akhir pada konversi = 60% x 225 = Total biaya = biaya material langsung + biaya konversi = Rp = Rp ,- - Biaya per unit ekuivalensi a. Material langsung = Rp ,- : 400 = Rp ,- per unit ekuivalensi b. Konversi = Rp ,- : 310 = Rp ,- per unit ekuivalensi 8 Biaya konversi = biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead
10 10 - Pembebanan biaya a. Terhadap produk jadi (sampel yang selesai 100% dikerjakan) 1. Biaya Material langsung = 175 x Rp ,- = Rp ,- 2. Biaya Konversi = 175 x Rp ,- = Rp ,- b. Terhadap WIP akhir 1. Biaya Material langsung = 225 x Rp ,- = Rp ,- 2. Biaya Konversi = 135 x Rp ,- = Rp ,- Total Biaya = Rp = Rp ,- Dengan demikian: a. Total Biaya: 1. Pada bulan Januari 2017 = Rp ,- 2. Pada bulan Februari 2017 = Rp ,- b. Biaya per Unit: 1. Pada bulan Januari 2017 = Rp ,- per unit 2. Pada bulan Februari 2017 = Rp ,- per unit ekuivalensi biaya material langsung dan Rp ,- per unit ekuivalensi biaya konversi. 2. Berdasarkan soal nomor 1 hitunglah total biaya, jika pada bulan Maret 2017 terdapat informasi biaya sebagai berikut: a. Unit fisik sampel 1. WIP awal = Mulai masuk dan proses = Selesai dan transfer = WIP Akhir = 100 (100% material dan 50% konversi) b. Biaya-biaya 1. Biaya WIP awal: a. Bahan langsung = Rp ,- b. Konversi = Rp ,- 2. Biaya yang ditambahkan a. Bahan langsung = Rp ,- b. Konversi = Rp ,-
11 11 1. Menghitung unit fisik dan unit ekuivalen Unit Fisik Jumlah Unit WIP Awal 225 Masuk dan diproses 275 Jumlah input 500 Selesai dan ditransfer ke Unit Pasca Unit Ekuivalen Material Konversi Langsung Analitik WIP Akhir* Jumlah output * Catatan: Ekuivalensi pada WIP Akhir adalah 100% material langsung dan 50% konversi, sehingga WIP akhir dihitung sebagai berikut: - WIP akhir pada material langsung = 100% x 100 = WIP akhir pada konversi = 50% x 100 = Menghitung biaya total dan biaya per unit ekuivalen Uraian Total Biaya Biaya Material Langsung Biaya Konversi (TKL+OH) Biaya WIP Awal Biaya yang ditambahkan Jumlah Unit ekuivalen Biaya per unit ekuivalen Pembebanan biaya a. Terhadap produk/jasa jadi (yang sudah selesai 100%) - Biaya Material Langsung = 400 unit x Rp = Rp ,- - Biaya Konversi (TKL+OH) = 400 unit x Rp = Rp ,- b. Terhadap WIP akhir - Biaya Material Langsung = 100 unit x Rp = Rp ,- - Biaya Konversi (TKL + OH) = 50 unit x Rp = Rp ,- Total Biaya = Rp Rp Rp Rp ,- = Rp ,- 4. Berdasarkan soal nomor 3 hitunglah total biaya pada Unit Pasca Analitik, jika pada bulan Maret 2017 terdapat informasi-informasi biaya sebagai berikut: a. Unit fisik sampel 1. WIP awal = 240
12 12 2. Mulai masuk dan proses = 400 (dari Unit Analitik) 3. Selesai dan transfer = WIP Akhir = 200 (100% transfrerred-in, 0% material dan 80% konversi) b. Biaya-biaya 1. Biaya WIP: a. Transferred-in = Rp ,- b. Bahan langsung = Rp 0,- c. Konversi = Rp ,- 2. Biaya yang ditambahkan a. Transferred-in = Rp ,- b. Bahan langsung = Rp ,- c. Konversi = Rp ,- 1. Menghitung unit fisik dan unit ekuivalen Unit Fisik Jumlah Unit Transferredin Unit Ekuivalen Material Langsung Konversi WIP Awal 240 Masuk dan diproses 400 Jumlah input 640 Selesai dan ditransfer WIP Akhir* Jumlah output * Catatan: Ekuivalensi pada WIP Akhir adalah 100% transferred-in, 0% material langsung dan 80% konversi, sehingga WIP akhir dihitung sebagai berikut: - WIP akhir pada transferred-in = 100% x 200 = WIP akhir pada material langsung = 0% x 200 = 0 - WIP akhir pada konversi = 80% x 200 = Menghitung biaya total dan biaya per unit ekuivalen Uraian Total Biaya Biaya Transferre d-in Biaya Material Langsung Biaya Konversi (TKL+OH) Biaya WIP Awal Biaya yang ditambahkan Jumlah Unit ekuivalen Biaya per unit ekuivalen Pembebanan biaya a. Terhadap produk/jasa jadi (yang sudah selesai 100%)
13 13 - Biaya transferred-in = 440 unit x Rp = Rp ,- - Biaya Material Langsung = 440 unit x Rp = Rp ,- - Biaya Konversi (TKL+OH) = 440 unit x Rp = Rp ,- b. Terhadap WIP akhir - Biaya transferred-in = 200 unit x Rp = Rp ,- - Biaya Material Langsung = 0 unit x Rp = Rp 0,- - Biaya Konversi (TKL + OH) = 160 unit x Rp = Rp ,- TOTAL BIAYA = Rp ,- 5. (Radiologi, Pelayanan Thorax) Unit radiologi RS XYZ melayani pemeriksaan Thorax yang melalui dua unit pelayanan yaitu Unit A (pendaftaran dan expose) dan Unit B (produksi dan hasil) dengan tenaga kerja yang berbeda. Adapun data-data biaya dan unit yang terjadi selama bulan April, Mei, dan Juni 2017 sebagai berikut: Uraian April 2017 Mei 2017 Juni 2017 Unit A Unit A Unit A Unit B Unit Fisik WIP Awal Masuk & Proses Selesai & transfer WIP Akhir Biaya WIP Awal Trasferred-in 0, ,- Material langsung , , , ,- Konversi , , , ,- Biaya yang Ditambahkan Transferred-in 0, ,- Material langsung , ,- Konversi , ,- Unit Ekuivalensi Biaya material langsung 100% 100% 0% Biaya konversi 80% 50% 80% Transferred-in 100% Berdasarkan data di atas hitunglah biaya total pada bulan April, Mei, dan Juni 2017!
Akumulasi Biaya & Alokasi Biaya
Artikel ini membahas tentang metode Akumulasi Biaya dan Alokasi Biaya pada pelayanan kesehatan Akumulasi Biaya & Alokasi Biaya Pada Pelayanan Kesehatan Ade Heryana, SST, MKM Univ. Esa Unggul Akumulasi
Lebih terperinciPENGERTIAN COST ACCUMULATION & COST ALLOCATION
PENGERTIAN COST ACCUMULATION & COST ALLOCATION Oleh: Ade Heryana, SST, MKM Email: heryana@esaunggul.ac.id Prodi Kesehatan Masyarakat, Universitas Esa Unggul COST SYSTEM DAN PRODUCT COST Cost Accounting
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.
Akuntansi Biaya Modul ke: Job Order Costing Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Metode Akumulasi Biaya Metode akumulasi biaya yang paling banyak digunakan
Lebih terperinciLATIHAN SOAL ALOKASI BIAYA (COST ALLOCATION) Ade Heryana, SSt, MKM Dosen Prodi Kesmas Universitas Esa Unggul
LATIHAN SOAL ALOKASI BIAYA (COST ALLOCATION) Ade Heryana, SSt, MKM Email: heryana@esaunggul.ac.id Dosen Prodi Kesmas Universitas Esa Unggul Kriteria keputusan Alokasi Biaya Administrasi Umum 1. Rumah Sakit
Lebih terperinciLATIHAN SOAL ALOKASI BIAYA (COST ALLOCATION) Ade Heryana, SSt, MKM Dosen Prodi Kesmas Universitas Esa Unggul
LATIHAN SOAL ALOKASI BIAYA (COST ALLOCATION) Ade Heryana, SSt, MKM Email: heryana@esaunggul.ac.id Dosen Prodi Kesmas Universitas Esa Unggul Kriteria keputusan Alokasi Biaya Administrasi Umum 1. Rumah Sakit
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Industri tekstil mempunyai peran yang penting dalam menunjang pembangunan di Indonesia karena produk tekstil di Indonesia sudah dapat diperhitungkan keberadaannya di pasar internasional sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan
Lebih terperinciPerhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses. Kelompok 6
Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses Kelompok 6 Ajeng Nurlaily 1332501442 Erza Yunissa 1332500766 Reni Mulyaningsih 1332500840 Faza Amina Fitri 1332500907 Dian Novita Sari Tujuan Penggunaan Job Order
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana perusahaan sudah menggunakan prosedur akumulasi biaya Job Order Costing dalam menghitung biaya produksinya, mengetahui cara penetapan harga
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis
Akuntansi Biaya Modul ke: Cost System and Cost Accumulation Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Bahasan Flows of Costs
Lebih terperinciBAB 4. SISTEM HARGA POKOK PROSES- WEIGHTED AVERAGE. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011
BAB 4. SISTEM HARGA POKOK PROSES- WEIGHTED AVERAGE Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan sistem harga pokok proses Menjelaskan aliran biaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL
LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL PRODUK VOLUME PRODUK TARIF BOP / UNIT BOP Classic 605,503 Rp 182.40 Rp 110,443,747 Premium 4,718,519
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penentuan harga pokok produksi harus dilakukan dengan tepat karena hasilnya akan berpengaruh pada penetapan harga jual. Dalam menghitung harga pokok produksi dibutuhkan informasi yang handal mengenai
Lebih terperinciJOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)
JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN) 1. Konsep Dasar Job-Order Costing & Process Costing 2. Perbedaan Job-Order Costing & Process Costing 3. Arus Biaya dalam Perhitungan Job-Order Costing Muniya
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi
BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 lalu membuat dunia bisnis di Indonesia menjadi lesu, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang merosot tajam. Perusahaan-perusahaan bersaing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber
Lebih terperinciIstilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung
Istilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung Tarif yang telah ditentukan sebelumnya (predetermined overhead
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. MOTTO... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii MOTTO... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan
Lebih terperinci= $ = $9 = $4 = 50% = $3
BERBAGAI TARIF OVERHEAD L124 Nazareth Company mengestimasikan biaya overhead sebesar $225.000 untuk tahun depan. Estimasi unit yang akan diproduksi adalah sebesar 25.000 unit, dengan biaya bahan baku sebesar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi kedokteran. Apapun teknologi kedokterannya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Rumah sakit adalah lembaga pemberi jasa pelayanan kesehatan dan seiring dengan perkembangan teknologi kedokteran. Apapun teknologi kedokterannya hampir selalu memerlukan
Lebih terperincidimana pada pesanan A selisihnya sebesar Rp ,00 dan pada pesanan B selisihnya sebesar Rp ,00. Dalam menetapkan harga jual dibutuhkan
ABSTRAKSI Meningkatnya persaingan dalam dunia usaha saat ini, setiap perusahaan akan berusaha untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya dengan menghasilkan produk berkualitas dan harga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam
Lebih terperinciSelamat belajar dan sukses selalu!
ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Akuntansi Biaya mempunyai bobot 3 satuan kredit semester (3 sks), dengan menggunakan Buku Materi Pokok (BMP) Akuntansi Biaya (EKMA4315). Muatan yang terkandung dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, perusahaan asuransi, jasa pariwisata ataupun lembaga keuangan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara dalam jumlah besar tergantung pada industriindustri yang ada khususnya sektor jasa seperti perusahaan transportasi, pelayanan kesehatan,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT Sukasari, berikut
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT Sukasari, berikut ini beberapa kesimpulan yang dapat ditarik: 1. PT Sukasari
Lebih terperinciBAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011
BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan pengertian metode alokasi berbasis aktivitas (ABC) Mengalokasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi global menuntut perusahaan menata manajemennya, mengingat ketatnya persaingan dan segala bentuk perubahan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Micro Garment sebagai objek penelitian penulis merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pakaian jadi (garmen), yang memusatkan seluruh kegiatannya untuk memproduksi pakaian rajut.
Lebih terperinciBAB II TUNJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TUNJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Bastian (2006:137) Biaya adalah suatu bentuk pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan entitas.
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB Pembebanan Biaya ke Produk 2 Obyek Biaya Biaya Langsung Biaya Bahan Biaya Tenaga Kerja PRODUK Biaya tdk Langsung Biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan sumber daya untuk memproses bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi.
Lebih terperinciProgram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 Tujuan Pembelajaran Menjelaskan proses produksi secara umum dan keterkaitannya dengan pemilihan sistem harga pokok produksi Menjelaskan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan
Lebih terperinciPerbedaan Metode Harga Pokok Pesanan dengan Harga Pokok Proses. Keterangan Harga Pokok Pesanan Harga Pokok Proses Pengumpulan Biaya Produksi
METODE HARGA POKOK PROSES FULL COSTING Karakteristik Usaha Perusahaan yang Berproduksi Massa: 1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar 2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama
Lebih terperinciCOST ACCOUNTING. FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas. Program Studi Akuntansi
Modul ke: COST ACCOUNTING FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied Fakultas Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Karakteristik Overhead Pabrik Umumnya didefinisikan
Lebih terperinciAnalisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya
Analisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya Nama : Syifa Nofiyanti NPM : 28213771 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sundari, SE.,
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Job Order Costing. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis. Program Studi Akuntansi
Akuntansi Biaya Modul ke: Job Order Costing Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI Pendahuluan Pelanggan Pesanan No. 5574
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan
AKUNTANSI BIAYA KA2083 Modul Praktek Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Daftar Penyusun Daftar Penyusun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan
Lebih terperinciKONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN Novera KM UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN Tiga Tujuan Umum Sistem Informasi Akuntansi Manajemen:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap perusahaan. Harga pokok produksi dapat dijadikan sebagai pedoman bagi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati
METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan mengumpulkan harga
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN. Nama Mata Kuliah : Akuntansi Biaya Kode Mata Kuliah : AKU506 Jumlah SKS : 3
: 1 (satu) KONSEP DASAR AKUNTANSI BIAYA Mahasiswa dapat menjelaskan kembali: 1. Pengertian akuntansi biaya 2. kedudukan akuntansi biaya dalam disiplin ilmu akuntansi 3. biaya dalam laporan keuangan berbagai
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perkembangan teknologi dan informasi yang disertai dengan globalisasi dan perdagangan bebas membuat persaingan dunia usaha semakin ketat. Perusahaan yang bergerak dalam sektor industri harus berupaya
Lebih terperinciModul ke: Process Costing. Biaya produksi dengan metode process costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen
Modul ke: Process Costing Biaya produksi dengan metode process costing Fakultas FEB Minanari, SE, M.Si Program Studi Manajemen Metode Harga pokok Proses cara penentuan harga yang membebankan biayabiaya
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Tradisional Pada PT. XYZ Perhitungan harga pokok produksi dalam perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur masalah
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing
JOB COSTING METODE PRODUKSI DAN SISTEM AKUNTANSI Accounting System Job Costing Operation Costing Process Costing Type of Production Contraction Clothing Oil refinery Movie Studios Automobiles Paper Hospitals
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang meningkat, membuat perusahaan. bersaing dalam mengembangkan usahanya. Setiap perusahaan memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang meningkat, membuat perusahaan bersaing dalam mengembangkan usahanya. Setiap perusahaan memiliki keunggulan dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memiliki peranan penting bagi manajemen perusahaan agar dapat memiliki perusahaan dalam
Lebih terperinciMANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri)
MANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri) Angga Dwi Pamungkas S. Jurusan Akuntansi Fakultas Manajemen
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si
METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si SIKLUS AKUNTANSI Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha perusahaan tsb. Perusahaan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS
1 Fungsi-Pengertian dan 1. Latar belakang timbulnya cabang Diharapkan setelah mempelajari materi pada minggu ini, Ruang Lingkup akuntansi yang dinal dengan 3,4, Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya 2. Pengertian,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. John Soeprihanto (1999:414) adalah biaya yang seharusnya untuk produksi suatu
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Harga pokok produksi Menurut Soemarso (1999:312) harga pokok produksi merupakan biaya pabrik ditambah dengan persediaan dalam proses awal dikurangi dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut : 1. Pada produksi sablon perusahaan CV. Yabes Printing belum menggunakan metode harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan industri di Indonesia sangat pesat. Terutama sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini perkembangan industri di Indonesia sangat pesat. Terutama sejak pemerintah memberikan kelonggaran dalam syarat menanamkan modal bagi para investor
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Pengertian Akuntansi Biaya Carter & Usry (2006;11)
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar bisa dibagi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi
Lebih terperinciAkuntansi Biaya PROCESS COSTING II. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE., M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi
Modul ke: Akuntansi Biaya PROCESS COSTING II Fakultas FEB Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE., M.S.,Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PROCESS COSTING ADANYA PERSEDIAAN BARANG DALAM
Lebih terperincicommit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos Mulyadi (2003: 4) menjelaskan bahwa kos (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan
Lebih terperinciFACTORY OVERHEAD COST (BIAYA OVERHEAD PABRIK)
FACTORY OVERHEAD COST (BIAYA OVERHEAD PABRIK) Biaya Overhead Pabrik (BOP) adalah elemen biaya produksi yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku langsung atau biaya tenaga kerja langsung.
Lebih terperinciMATERI 4. KALKULASI KOS BERDASAR AKTIVITAS (ABC System)
MATERI 4 KALKULASI KOS BERDASAR AKTIVITAS (ABC System) Definisi SUATU PENDEKATAN PENENTUAN BIAYA PRODUK YANG MEMBEBANKAN BIAYA KE PRODUK ATAU JASA ATAS DASAR KONSUMSI SUMBERDAYA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENDUKUNG
Lebih terperinciMET ME ODE P ODE ENOU EN MP OU ULAN U LAN HAROA POKOK
METODE PENOUMPULAN HAROA POKOK METODE PENOUMPULAN HAROA POKOK/AKUMULASI BIAYA Metode akumulasi biaya adalah suatu cara untuk mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk suatu produk dan jasa atau
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
Pert 4 PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Biaya per Unit Perhitungan biaya berdasarkan fungsi dan berdasarkan aktivitas membebankan biaya kepada objek
Lebih terperinci3.2 ANALISIS PROSEDUR YANG SEDANG BERJALAN. bidang kedokteran spesialis anak dimana sistem perhitungan stok obat dan
38 3. ANALISIS PROSEDUR YANG SEDANG BERJALAN Klinik Dr. Yenny M.Sc, Sp.A merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang kedokteran spesialis anak dimana sistem perhitungan stok obat dan perhitungan penjualan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan
Lebih terperinciPROCESS COSTING LANJUTAN
1 MATERI-5 COST ACCOUNTING PROCESS COSTING LANJUTAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2 PRODUK YANG HILANG PADA AWAL PROSES Produk yang hilang pada awal proses dianggap belum ikut menyerap biaya produksi
Lebih terperinciPENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)
PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING) PENDAHULUAN Activity-based costing (ABC) membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi terhadap aktivitas. Sistem ini
Lebih terperinciPerhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-06 Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB
Akuntansi Biaya Modul ke: Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Perhitungan
Lebih terperinciSoal Pilihan Ganda (bobot 30)
Soal Pilihan Ganda (bobot 30) 1. Akuntansi biaya kurang berperan dalam: a. Penetapan biaya bunga yang bisa dikapitalisasi* b. Penetapan metode perhitungan biaya c. Penentuan biaya produk d. Pemilihan di
Lebih terperinciPerhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016
Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016 Biaya per unit: arti penting dan cara menghitung (contd.) UNIT COST: Definition
Lebih terperinciBAB 19 PERHITUNGAN BIAYA STANDAR: MEMASUKKAN STANDAR DALAM CATATAN AKUNTANSI
BAB 19 PERHITUNGAN BIAYA STANDAR: MEMASUKKAN STANDAR DALAM CATATAN AKUNTANSI PROGRAM STUDY AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat pesat di bidang teknologi dan informasi membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut menyebabkan persaingan antar
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PADA CV. SINAR MUSTIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PADA CV. SINAR MUSTIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING Nama : Rangga Putra Pratama NPM : 27213276 Dosen Pembimbing : Sri Sapto
Lebih terperinciSISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA
SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2006 SISTEM
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis
Akuntansi Modul ke: Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Manajemen dan Proses produksi
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Meningkatnya persaingan dalam dunia usaha saat ini, maka setiap perusahaan akan berusaha untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya dengan menghasilkan produk berkualitas dan harga
Lebih terperinciMETODE PEMBEBANAN BOP
METODE PEMBEBANAN BOP ~ Kalkulasi Biaya Berdasar Aktivitas ~.[metode tradisional] Kalkulasi biaya atau costing, adalah cara perhitungan biaya, baik biaya produksi maupun biaya nonproduksi. Yang dimaksud
Lebih terperinciCOST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan
Dosen: Christian Ramos K COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan REFERENSI: Hongren, Charles T., Cost Accounting, Prentice Hall (BOOK) Vanderbeck, Principles of Cost Accounting, Cengage
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan manajemen dalam mengambil keputusan. Agar operasi perusahaan dapat
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sistem Perhitungan
Lebih terperinciAnalisis Lingkungan Internal RS: Pendekatan Analisis dengan Kerangka Rantai Nilai. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM
Analisis Lingkungan Internal RS: Pendekatan Analisis dengan Kerangka Rantai Nilai Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM Tujuan Instruksional Khusus: Memahami tujuan melakukan analisis lingkungan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2005:8) menyatakan bahwa pengertian biaya dalam arti luas adalah : Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING
METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING 1 Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan Metode ini digunakan oleh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul berisi materi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan
Lebih terperinciSistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya
MODUL IV Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya Aliran Biaya dalam Perusahaan Manufaktur Akuntansi tidak menambahkan langkah baru terhadap siklus akuntansi yang sudah dikenal, maupun membuang prinsip-prinsip
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN ETALASE PADA SUMBER JAYA ALUMMUNIUM. Ramona Nur Rachmatika
PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN ETALASE PADA SUMBER JAYA ALUMMUNIUM Ramona Nur Rachmatika 27213250 Latar Belakang Masalah 1. Kelancaran atau keberhasilan usaha tergantung dari kemampuan manajemen dalam
Lebih terperinciManfaat Harga Pokok Standar untuk:
STANDARD COSTING Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu,
Lebih terperinci2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya
Lebih terperinciCOST ACCOUNTING. Material, Labor, FOH, ABC. SOAL /QUIS : Joint product, Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis COST ACCOUNTING SOAL /QUIS : Joint product, Material, Labor, FOH, ABC Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id L 8-2 Perhitungan biaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka ini menjelaskan mengenai pengertian yang mendasari dari perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari buku ilmiah, laporan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan semakin pesatnya perkembangan teknologi mempunyai dampak yang cukup berarti terhadap persaingan
Lebih terperinciCOST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan
Dosen: Christian Ramos K COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan REFERENSI: Hongren, Charles T., Cost Accounting, Prentice Hall (BOOK) Vanderbeck, Principles of Cost Accounting, Cengage
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM MINGGU KE
MATERI PRAKTIKUM MINGGU KE 1 HPP KONVENSIONAL TUJUAN : MAHASISWA DAPAT MENGETAHUI APA ITU HARGA POKOK PRODUKSI. MAHASISWA DAPAT MENGIDENTIFIKASI UNSUR - UNSUR HARGA POKOK PRODUKSI MAHASISWA DAPAT MEMAHAMI
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban
Lebih terperinci