THE DEVELOPMENT OF WORLD EDUCATION PSYCHOLOGY FOR MODERN EDUCATIONAL PSYCHOLOGY. HENDRI
|
|
- Teguh Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 THE DEVELOPMENT OF WORLD EDUCATION PSYCHOLOGY FOR MODERN EDUCATIONAL PSYCHOLOGY HENDRI Volume 1 Nomor 3 JIPS ISSN: E-ISSN: Jurnal Ilmiah Pendidikan Scholastic ABSTRACT Educational psychologyy is a discipline that is concerned with the learning process and the application of methods and psychological theories in the education process. Woolfol (1995: 11) affirms educational psychology as the discipline corcerned with teaching and learning processes, applies the method and theories of psychology and has its own as well. Learning in question is an educative process that involves educators and learners as the main perpetrators. Educators play a role as a facilitator the development of learners and learners merupaka subject of learning is developing itself. The interaction between educators and learners happens to influence each other, especially the influence of educators on the development of learners. Within this educational framework, educators attempt to select appropriate learning methods, which are appropriate to the needs of learners. Therefore, in implementing the Learning and Learning Process (PBM) an educator (teacher) must understand how important the essence and basic concepts of educational psychology so that learners can undergo learning as possible. Keywords: development, educational psychology of Indonesia. PERKEMBANGAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DUNIA HINGGA PSIKOLOGII PENDIDIKAN INDONESIA MODERN ABSTRAK Psikologi pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang peduli dengan proses pembelajaran serta penerapan metoda dan teori- Woolfol teori psikologi dalam proses pendidikan. (1995:11) menegaskan educational psychology yaitu the discipline corcerned with teaching and learning processes, applies the method and theories of psychology and has its own as well. Pembelajaran yang dimaksud merupakan proses edukatif yang melibatkan pendidik dan peserta didik sebagai pelaku utamanya. Pendidik berperan berperan sebagai fasilitator terjadinya perkembangan peserta didik dan peserta didik merupaka subjek pembelajaran yang sedang mengembangkan dirinya. Interaksi antara pendidik dengan peserta didik terjadi saling mempengaruhi, terutama pengaruh pendidik terhadap perkembangan peserta didik. Dalam kerangka pendidikan ini, pendidik berupaya memilih metode pembelajaran yang tepat, yakni yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu dalam melaksanakan Proses Belajar dan Pembelajaran (PBM) seorang pendidik (guru) harus memahami betapa pentingnya hakekat dan konsep-konsep dasar psikologi pendidikan sehingga peserta didik dapat menjalani pembelajaran sebaik mungkin. 28
2 Kata Kunci : perkembangan, psikologi pendidikan indonesia. I PENDAHULUAN Psikologi berasal dari bahasa inggris, yaitu psychology yang berarti roh, jiwa yang hidup dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah, psychology berarti ilmu jiwa. Berkaitan dengan makna harfiah psikologi perlu dijelaskan apakah sama antara psikologi dengan makna ilmu jiwa dengan istilah Ilmu jiwa sendiri. Arti kata kedua istilah itu berdasarkan isinya sebenarnya sama, namun secara jelas akan dilihat perbedaannya sehingga tidak salah dalam penggunaannya. Istilah psikologi yang berarti ilmu jiwa sudah sejak dahulu tidak pernah ditemukan kata sepakat. Sejak zaman Yunani kuno, para filosof yunani kuno telah mempelajari jiwa, namun pandangan mereka satu sama lain berbeda. Plato misalnya, mengatakan bahwa jiwa adalah ide, hipocrates berpendapat jiwa adalah karakter, sedangkan aristoteles mengartikan jiwa sebagai fungsi pengingat. Setelah itu, pada abad ke-17, Rene Descartes, filosof prancis, berpendapat bahwa jiwa adalah akal atau kesadaran.george Berkeley, filosof Inggris yang hidup di akhir abad ke-17, menyatakan bahwa jiwa adalah persepsi, sementara itu, Jhon Locke, filosof Inggris lainnya, beranggapan bahwa jiwa adalah kumpulan ide yang disatukan melalui asosiasi. (Sarwono dalam Desmita, 2005:1). Gagasan psikologi untuk memisahkan diri dari induknya ilmu filsafat pertama kali dikemukan oleh seorang fisiolog (dokter) Wihelm Wundt pada tahun Beliau pertama kali mendirikan laboratarium sendiri untuk melakukan ekperimen yang menemukan eksperimen objek studinya bukan lagi hal yang bersifat abstrak seperti filsafat, tetapi juga bukan refflex seperti ilmu faal melainkan tingkah laku yang bisa dipelajari secara objektif. Psikologi pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang peduli dengan proses pembelajaran serta penerapan metoda dan teoriteori psikologi dalam proses pendidikan. Woolfol (1995:11) menegaskan educational psychology yaitu the discipline corcerned with teaching and learning processes, applies the method and theories of psychology and has its own as well. Pembelajaran yang dimaksud merupakan proses edukatif yang melibatkan pendidik dan peserta didik sebagai pelaku utamanya. Pendidik berperan berperan sebagai fasilitator terjadinya perkembangan peserta didik dan peserta didik merupaka subjek pembelajaran yang sedang mengembangkan dirinya. Dalam interaksi antara pendidik dan peserta didik terjadi saling mempengaruhi, terutama pengaruh pendidik terhadap perkembangan peserta didik. Dalam kerangka pendidikan ini, pendidik berupaya memilih metode pembelajaran yang tepat, yakni yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Psikologi pendidikan berkembang dan sesuatu yang mesti dipelajari bagi calon pendidik, sangat berkaitan dengan kondisi pendidikan sebelumnya. Selama ini pendidikan tidak memperhatikan kondisi peserta didik, tidak memperhatikan minat dan bakat peserta didik. Guru seolah sebagai penguasa dan menganggap peserta adalah ibarat botol kosong yang akan diisi air, akhirnya yang terjadi adalah pendidikan hanya dalam bentuk transfer knowledge saja. Dengan adanya psikologi pendidikan diharapkan akan lahir pendidikan yang humanistis yang memahmi peserta didik sesuai dengan keberadaanya. Perkembangan psikologi pendidikan di dunia, khususnya di Eropa dan Amerika Serikat, pada akhirnya juga membawa pengaruh pada perkembangan psikologi pendidikan di Indonesia. Brennan (2012:vii) mengatakan bahwa Psikologi lahir sebagai disiplin ilmiah dalam konteks sejarah intelektual Eropa Barat. Kemajuan berbagai pemikiran yang memicu perkembangan ilmu pengetahuan ilmiah pascarenaisance memungkinkan psikologi memperoleh bentuknya yang beragam pada masa kini. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan modern pada masa renaisans, wilayah penelitian psikologi menjadi kontroversi yang mengakibatkan berkembangnya berbagai model filosofis mengenai karakteristik psikologi. Berbagai model tersebut dikelompokan berdasarkan tren karakteristik nasional sudut pandang psikologis yang dikemukakan oleh para pemikir di Perancis, Inggris, dan Jerman. 29
3 Kemajuan pesat berbagai bidang ilmu empiris yang mencapai puncaknya pada abad ke-19, mendorong lahirnya studi formal terhadap psikologi pada tahun n oleh Wilhelm Wundt dan Brentano (Brennan, 2012:vii). Oleh sebab itu, perlu penelitian yang mendalam tentang Perkembangan Psikologi Pendidikan Dunia hingga Psikologi Pendidikan Indonesia Modern ( ). II METODOLOGI Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif dengan mengunakan metode penelitian heuristic sebagaimana yang dikemukan oleh Zed (1999) dan teknik analsis data sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles and Huberman (1992) yang menempuh langkahlangkah berikut ini; (1). pengumpulan data, (2). display data, (3). reduksi data, dan (4). kesimpulan/verifikasi data. III HASIL PENELITIAN Perkembangan Psikologi di Dunia Brennan (2012:vii) menjelaskan bahwa psikologi pada masa lampau, yang berakar kuat pada sejarah intelektual peradaban barat. Lahirnya psikologi sebagai disiplin formal membawa kita ke dalam masalah ilmu pengetahuan. Secara umum, ilmu pengetahuan (sains) didefinisikan sebagai akuisisi pengetahuan secara sistematis. Namun demikian, berdasarkan perspektif yang lebih sempit, akuisisi pengetahuan tersebut terbatas pada pengamatan yang dapat divalidasi oleh indra kita, yaitu kita harus melihat, mendengar, menyentuh, merasakan, atau mencium berbagai kejadian untuk mengonfirmasi eksistensi kejadian tersebut sebagai data ilmiah. Tipe ilmu pengetahuan ini disebut empirisisme, dan aplikasi yang paling terkontrol disebut metode eksperimental, dimana berbagai variabel di manipulasi dan diukur. Lebih dari seabad silam definisi ilmu pengetahuan yang lebih sempit dan empiris ini terkait dengan suatu model pada abad ke-19 mengenai apa yang semestinya dipelajari dalam psikologi untuk membentuk disiplin psikologi. Namun, baik pada masa itu maupun selama seratus tahun terakhir bentuk psikologi tersebut tidak diterima secara universal. Beberapa cendikiawan berpendapat mengenai perlunya model psikologi yang berbeda, definisi ilmu pengetahuan yang lebih luas, atau keduanya. Oleh karena itu, masa lampau psikologi yang panjang, ditambah dengan berbagai perbedaan pendapat saat ini mengenai bagaimana seharusnya bentuk disiplin psikologi, menghasilkan keragaman disiplin yang kita pelajari dewasa ini. Berikut ini dijelaskan secara singkat kronologi perkembangan psikologi pendidikan: < 1879 Istilah psikologi telah dikenal pada masa Yunani Kuno dan Eropa pada masa renaisans Wilhelm Wundt membuka laboratorium eksperimen psikologi pertama di Universitas Leipzig, Jerman. Para mahasiswa Wundt seperti Emil Kraepelin, James Mc Keen, dan G. Stanlay Hall mengembangkan psikologi ke Amerika Serikat G. Stanlay Hall, seorang mahasiswi Wundt, mendirikan laboratorium psikologi eksperimen di Johns Hopkins University, Amerika Serikat James Mc Keen sebagai profesor pskilogi. Cattell, mahasiswi Wundt, mengembangkan psikologi ke University of Pennsylvania dan Columbia University G. Stanlay Hall mendirikan American Psychological Association (APA), American Journal of Psychology (1887), dan Journal of Applied Psychology (1917) Munculnya fuctionalism, psychoanalysis, structuralism Alfred Binet dan Theodore Simon mengembangkan tes standar yaitu 30
4 mengembangkan skala kecerdasan umum berdasarkan usia mental. Kemudian disempunakan dengan konsep IQ (intelligensce quotient) J.B. Watson mengemukan behaviorism Gestalt psychology dikemukakan oleh Kurt Kofka yang dikenal dengan prinsip Gestalt yaitu menegaskan fenomena psikologis harus dipandang sebagai unsur individu namun secara keseluruhan yang koheren Skinner memperkenalkan konsep pengkondisian operan Anna Freud memperkenalkan konsep dasar teori dan praktik psikoanalisis anak Standar etika psikolog 1954 Munculnya psikologi humanistik Munculnya psikologi kognitif Pengunaan standar IQ di sekolah umum Munculnya cultural psychology 2000 Enam belas lembaga penelitian publik di seluruh dunia menyelesaikan pemetaan "rancangan kerja" tentang kode genetik manusia, memberikan dasar penelitian untuk pemahaman baru tentang perkembangan dan penyakit manusia. Proyek serupa yang didanai swasta saat ini sedang berlangsung. Pendidikan Psikologi dalam Pembelajaran di Indonesia Pendidikan psikologi akan ditemukan dalam proses pembelajaran yaitu yang terkait dengan pembelajaran, motivasi, memori, dan persepsi, untuk itu kita perlu memahami hakekat belajar. Belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat (W. Gulo, 2002: 23). Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan prilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (syah, 2003), dengan kata lain belajar merupakan kegiatan berproses yang terdiri dari beberapa tahap. Belajar dimaknai sebagai suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku. Dengan demikian, maka pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000: 24). Seiring dengan belajar, maka akan ada proses pembelajaran, dimana sarana dan cara bagaimana suatu generasi belajar. Hal ini tentu berbeda dengan proses belajar yang diartikan sebagai cara bagaimana para pembelajar itu memiliki dan mengakses isi pelajaran itu sendiri (Tilaar, 2002: 128). Fungsi-fungsi pembelajaran yaitu sebagai berikut: Pembelajaran sebagai sistem Pembelajaran sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan). Pembelajaran sebagai proses Pembelajaran sebagai proses merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belaja, meliputi: Hasil belajar siswa/i sangat ditentukan oleh kemampuan kognitif. Piaget mengemukan bahwa terdapat empat periode perkembangan intelektual yang secara khas mengorganisasi interaksi anak dengan lingkungannya. Meskipun tingkat perkembangan intelektual berbeda-beda untuk setiap anak, Piaget berpendapat bahwa sekuens perkembangan anak terjadi pada tahapan berikut; (1). periode sensorimotorik, (2). periode praoperasional, (3). periode operasi kongkret, dan (4). periode operasi formal. Melalui dorongan sintesis Piaget tentang perkembangan kemampuan intelektual, seluruh rentang pembelajaran manusia dan proses-proses memori yang kompleks memperoleh perhatian lebih serius dalam psikologi perkembangan. Contohnya, penelitian tentang pembentukan konsep, yang mencakup klasifikasi sebagai peristiwa atau objek kedalam suatu kategori 31
5 konseptual, diarahkan oleh model pemrosesan informasi yang memfokuskan pada fungsi-fungsi penting masukan, keluaran, dan umpan balik. Penekanan pada perbedaan individu dalam proses-proses pembelajaran kompleks telah menuntun psikologi kontemporer untuk berpendapat bahwa kemampuan intelektual dapat diformulasikan dalam gaya kognitif yang dikembangkan secara individual. Proses pembelajaranbanyak dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah dipilih dan dirancang penerapannya, serta filosofi kerja dan komitmen guru, persepsi, dan sikapnya terhadap siswa. Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca pembelajaran ini dapat berbentuk enrichment (pengayaan), dapat pula berupa pemberian layanan remedial teaching bagi siswa yang berkesulitan belajar. 1. Faktor yang mempengruhi pembelajaran a. Faktor Individu (Internal) b. Faktor Eksternal c. Lingkungan I. Lingkungan tempat siswa belajar II. Lingkungan tempat siswa tinggal III. Lingkungan keluarga 2. Materi yang dipelajari Tignkat kesulitan materi yang dipelajari akan dapat mempengaruhi factor internal siswa dalam belajar. 3. Pengajar/guru Pengajar memegang peranan yang penting bagi keberhasilan belajar siswa, karena peran guru tak akan bisa digantikan dalam proses pembelajaran. Adapun peran guru adalah sebagai pengajar yang ahli, motivator, mengelola siswa dan lingkungan belajar, sebagai sosok yang mempengaruhi anak didik,memberikan nasihat pada anak didik, dan mempermudah anak didik dalam belajar. IV KESIMPULAN Woolfol (1995:11) menjelaskan educational phsychology yaitu the discipline corcerned with teaching and learning processes, applies the method and theories of psychology and has its own as well. Pembelajaran yang dimaksud merupakan proses edukatif yang melibatkan pendidik dan peserta didik sebagai pelaku utamanya. Secara harfiah phsychology berarti ilmu jiwa, dimana telah juga dipakai pada zaman Yunani kuno (Brennan, 2012:25). Perkembangan ilmu psikologi menjadi pendidikan psikologi cukup panjang, hal ini dimulai dengan apa yang dikemukaan oleh Wilhelm Wundt (1879) yang untuk pertama sekali membuka laboratorium eksperimen di Universitas Leipzig, Jerman. Kemudian pada mahasiswa/i Wundt mengembangkan ilmu psikologi ke Amerika Serikat yaitu G. Stanlay Hall yang mendirikan laboratorium psikolog eksperimen pertama di Johns Hopkins University, di Amerika Serikat. Selanjutnya, perkembangan psikologi ini didukung oleh gestalt psychology (1935) yang menegaskan bahwa fenomena psikologis harus dipandang bukan sebagai unsur individu namun secara keseluruhan yang koheren. Perkembangan selanjutnya adalah pada tahun 1954, yaitu munculnya psikologi humanistik sebagai kekutan ketiga dalam psikologi. Gagasan ini dikemukakan oleh Carl Rogers dan Abraham Maslow yang menerbitkan tulisan motivasi dan kepribadian yang menekankan pada pendekatan yang berpusat pada akal sadar, kehendak bebas, martabat manusia, dan kapasitas untuk aktualisasi diri. Kemudian pada tahun 1956, George A. Miller s mengemukakan psikologi kognitif yang menekankan pada pemrosesan informasi merupakan aplikasi awal dari pendekatan kognitif. Standar IQ (1979) juga ikut mempengaruhi perkembangan psikologi di Amerika Serikat. 32
6 DAFTAR PUSTAKA Brennan, James F (terjemahan: Nurmala Sari Fajar). Sejarah dan Sistem Psikologi: Edisi Keenam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Fisher, Matthew, et.al, 2015, Searching for Explanations: How the Internet Inflates Estimates of Internal Knowledge, American Psychological Association, Journal of Experimental Psychology, Yale University. Fuchs, Alfred H & Evans, Rand B History of Psychologi. University of Illinois: American Journal of Psychology, Summer 2007, Vol. 120, No. 2, pp Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman Qualitatif Data Analisis. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Westbrook, Robert B John Dewey ( ). Paris, UNESCO: International Bureau of Education), Vol. XXIII, No.1/2, 1993, p , Zed, Mestika Metodologi Penelitian Sejarah. Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu-ilmu Sosial Universitas Negeri Padang. Zed, Mestika Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 33
Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Filsafat Umum Modul ke: 01 Fakultas Psikologi Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1 Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. RAPEM FILSAFAT UMUM Judul Mata Kuliah : Filsafat Umum
Lebih terperinciSejarah dan Aliran Psikologi
Modul ke: 13 Rizka Fakultas PSIKOLOGI Sejarah dan Aliran Psikologi Psikologi di Jerman Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI http://mercubuana.ac.id Psikologi Jerman Sebelum PD II 1879 pertama kali
Lebih terperinciPERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK
31 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 31-36 PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK Fadhil Hikmawan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada fadhil_hikmawan@rocketmail.com
Lebih terperinciPSIKOLOGI UMUM 1. Sejarah & Perkembangan Ilmu Psikologi
PSIKOLOGI UMUM 1 Sejarah & Perkembangan Ilmu Psikologi Gambaran Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : PSI-101 Semester/Tahun Ajaran : I, 2014/2015 Syarat Untuk MK : Psikologi Umum 2 Jumlah SKS : 3 SKS Waktu Pertemuan
Lebih terperinci1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1 Pertanyaan: 2 1. Apakah arti psikologi? 2. Apa arti pendidikan? 3. Apa arti Psikologi Pendidikan? PENGERTIAN PSIKOLOGI 3 the scientific study of mind and behavior (or behavior and
Lebih terperinciM O D U L A) APA ITU PSIKOLOGI? Kode Mata Kuliah : M P B
M O D U L Kode Mata Kuliah : M P B Bobot S K S : 3 SKS Dosen Pengampu : Firman T. Rahman, S.Sos, M.Si Nama Mata kuliah : Pengantar Psikologi Topik/Pokok Bahasan : Tentang Psikologi Pokok-Pokok Perkuliahan
Lebih terperinciPengenalan Konsep Kognitif 1
Pengenalan Konsep Kognitif 1 Kognisi merupakan aktivitas mental pengetahuan, yang melibatkan perolehan, penyimpanan, pencarian, dan penggunaan. Menurut Matlin, kognisi membicarakan tentang proses-proses
Lebih terperinciPERANAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
PERANAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Novianti Dosen FKIP Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Almuslim email: novianti.idr@gmail.com Abstrak Dalam sejarah perkembangannya, psikologi
Lebih terperinciPsikologi Fungsionalisme
Modul ke: Psikologi Fungsionalisme Tokoh dan perebedaan dengan strukturalisme Fakultas Psikologi Ainul Mardiah, M.Sc Program Studi Psikologi Sejarah Aliran Fungsionalisme Fungsionalisme adalah aliran psikologi
Lebih terperinciSEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN
SEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN Hasil penelitian m buktikan t dapat kesamaan antara praktek pengajaran kuno dgn pengajaran modern dewasa ini. Hal ini diperkuat dgn beberapa pendapat yg dikemukakan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Psikologi Sosial 1 Kode Mata Kuliah : PSI-1221 Jumlah SKS : 3 Waktu Pertemuan : 300 menit Kompetensi Dasar : 1. Penguasaan teori Psikologi Sosial 2. Pemahaman
Lebih terperinciPertemuan Ke-4. Oleh: M. Jainuri, S.Pd., M.Pd. Pendidikan Matematika. STKIP YPM Bangko. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.
Pertemuan Ke-4 Oleh: M. Jainuri, S.Pd., M.Pd Pendidikan Matematika Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd STKIP YPM Bangko 1 Teori Belajar Kognitif Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual
Lebih terperinciPersepsi, Memori, Daya Bayang, Bahasa, Penyelesaian Masalah, Pemahaman/Penalaran, Pmbuatan Keputusan
PSIKOLOGI KOGNITIF BUKU: COGNITION 3rd Ed. 1994 Margaret W. Matlin Harcourt Brace Publishers KOGNISI? Aktivitas Mental Melibatkan: Perolehan Penyimpanan Pencarian Penggunaan Pengetahuan MATLIN Membicarakan:
Lebih terperinciPSIKOLOGI KOGNITIF (Diringkas oleh Hanna Widjaya Dosen PPS Unpad Bandung)
PSIKOLOGI KOGNITIF (Diringkas oleh Hanna Widjaya Dosen PPS Unpad Bandung) BUKU: COGNITION 3rd Ed. 1994 Margaret W. Matlin Harcourt Brace Publishers KOGNISI? Aktivitas Mental Melibatkan: Perolehan Penyimpanan
Lebih terperinciPENGANTAR DAN TEORI ALIRAN BEHAVIOUR
PENGANTAR DAN TEORI ALIRAN BEHAVIOUR A. KONSEP & LINGKUP PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Sebuah teori kepribadian diharapkan mampu memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sekitar apa, bagaimana dan mengapa
Lebih terperinciSejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Modul ke:
Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Modul ke: Ringkasan Sejarah dan Aliran Psikologi Fakultas Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Definisi Psikologi
Lebih terperinciEDUCATIONAL PSYCHOLOGY
EDUCATIONAL PSYCHOLOGY Syafrimen, PhD Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Secara etimologis, Psikologi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa atau nafas hidup,
Lebih terperinciHakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan Pembelajaran Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami hakikat belajar dan pembelajaran Indikator: Menjelaskan definisi belajar Menjelaskan definisi pembelajaran Menjelaskan Ruang
Lebih terperinciPSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Oleh : Putu Ronny Angga Mahendra, S.Pd. M.Pd puturonny87@gmail.com Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra Dra. G.A Mas Darwati,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. didalam lingkungan nyata (Taufiq dkk : 6.2). Suatu teori biasanya
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori - teori belajar Teori dapat diartikan sebagai seperangkat hipotesis (anggapan atau pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya) yang diorganisasikan secara koheren
Lebih terperinciBERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN TENTANG BELAJAR. Matrikulasi Fakultas Psikologi Program Pasca Sarjana UMBY
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN TENTANG BELAJAR Matrikulasi Fakultas Psikologi Program Pasca Sarjana UMBY Science adalah Suatu proses yang menghasilkan suatu dalil yang didukung data, dengan cara
Lebih terperinciMATERI : 1. Human Information Processing 2. Persepsi 3. Pattern Recognition & Pandemonium 4. Perhatian 5. Memori 6. Mnemonic
MATERI : 1. Human Information Processing 2. Persepsi 3. Pattern Recognition & Pandemonium 4. Perhatian 5. Memori 6. Mnemonic Sumber : Lindsay, PH & Norman, DA. 1977. Human Imformation Processing : An introduction
Lebih terperinciSEJARAN DAN ALIRAN PSIKOLOGI. Pertemuan 4
SEJARAN DAN ALIRAN PSIKOLOGI Pertemuan 4 aprilia_tinalidyasari@yahoo.com SEJARAH PSIKOLOGI 1. Psikologi sebagai bagian dari filsafat obyeknya asal usul jiwa, ujud jiwa, akhir dan jadinya jiwa, hubungan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI SOCIO HUMANISM BERBANTU WEBSITE PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER I
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI SOCIO HUMANISM BERBANTU WEBSITE PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER I Lukman Harun Pendidikan Matematika IKIP PGRI Semarang Lukmath1909@gmail.com ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciBELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR
Makalah yang disampaikan dalam Sarasehan Pendidikan Membentuk Siswa yang Rajin Belajar dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Balai Dukuh Mulo Wonosari, 14 Juli 2013. BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR
Lebih terperinciALIRAN FUNGSIONALISME
ALIRAN FUNGSIONALISME Aliran fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang pernah sangat dominan pada masanya, dan merupakan hal penting yang patut dibahas dalam mempelajari psikologi. Pendekatan fungsionalisme
Lebih terperinciSE S J E A J R A A R H DA D N A N A L A I L R I A R N A N PSI S KO K LOGI G Pertemuan 4
SEJARAH DAN ALIRAN PSIKOLOGI Pertemuan 4 SEJARAH PSIKOLOGI 1. Psikologi sebagai bagian dari filsafat obyeknya asal usul jiwa, ujud jiwa, akhir dan jadinya jiwa, hubungan jasmani dan rohani Plato Aristoteles
Lebih terperinciPara Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan
Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan 1 Socrates adalah filsuf Yunani. Ia sangat berpengaruh dan mengubah jalan pikiran filosofis barat melalui muridnya yang paling terkenal, Plato. Socrates
Lebih terperinciSIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING
SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK213 Psikologi Islam dan Barat (Minggu 1) Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri PhD PERBINCANGAN Definisi Psikologi Barat dan Islam menekankan fungsi akal
Lebih terperinciPERBANDINGAN ANTARA TEORI BELAJAR DISIPLIN MENTAL, BEHAVIORISME DAN KOGNITIFISME
PERBANDINGAN ANTARA TEORI BELAJAR DISIPLIN MENTAL, BEHAVIORISME DAN KOGNITIFISME Disiplin Mental Behaviorisme Kognitifisme Belajar merupakan penyeimbangan dari kekuatan, kemampuan dna potensipotensi yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Kelompok Menurut Thomas (dalam Bell, 1978), pembelajaran metode proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa hilang selama kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa hilang selama kehidupan manusia masih ada. Pendidikan pada dasarnya sudah ada sejak manusia ada di bumi ini. Pendidikan
Lebih terperinciALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS 1. PROGRESSIVISME a. Pandangan Ontologi Kenyataan alam semesta adalah kenyataan dalam kehidupan manusia. Pengalaman adalah kunci pengertian manusia atas segala sesuatu,
Lebih terperinciPengantar Psikologi Pendidikan
Modul ke: Pengantar Psikologi Pendidikan Pengertian, Sejarah, Riset dalam Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Ainul Mardiah, M.Sc. Program Studi Psikologi Proverb Didiklah anak mu sesuai dengan zamannya
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN Mauizatil Rusjiah, M. Arifuddin J, dan Andi Ichsan M Program Studi
Lebih terperinciE.E.L. THORNDIKE Belajar merupakan peristiwa asosiasi antara stimulus (S) dengan respon (R) Supaya tercapai hubungan antara S dengan R, dibutuhkan kem
TEORI BELAJAR Rosita E.K., M.Si E.E.L. THORNDIKE Belajar merupakan peristiwa asosiasi antara stimulus (S) dengan respon (R) Supaya tercapai hubungan antara S dengan R, dibutuhkan kemampuan untuk melakukan
Lebih terperinciPROCEEDINGS INTERNATIONAL SEMINAR
PROCEEDINGS INTERNATIONAL SEMINAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU 2016 37 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Oleh Ujiati Cahyaningsih Ujiati.dikdas13.uny@gmail.com
Lebih terperinci2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
KOMPETENSI GURU 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Pengertian Teori Pembelajaran Teori ialah prinsip kasar yang menjadi dasar pembentukan sesuatu ilmu pengetahuan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu ciri masyarakat modern adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan yang lebih baik. Hal ini tentu saja menyangkut berbagai hal tidak terkecuali
Lebih terperinciIlmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia sosial. yang mempelajari tentang manusia sebagai makhluk sosial.
Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia sosial. Ilmu sosial terdiri dari berbagai ilmu yang mempelajari tentang manusia sebagai makhluk sosial. Menurut objeknya ilmu dikelompokan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sukma Putri Cahyawening, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Belajar adalah suatu proses belajar yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi
Lebih terperinciSejarah dan Aliran Psikologi
Modul ke: 09 Rizka Fakultas PSIKOLOGI Sejarah dan Aliran Psikologi Psikologi Gestalt Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI http://mercubuana.ac.id Latar belakang Psikologi Gestalt Saat aliran behaviorisme
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPengantar Psikodiagnostik
MODUL PERKULIAHAN Pengantar Psikodiagnostik Sejarah, Pengertian, dan Kegunaan Psikodiagnostik Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 01 B41616AA Mutiara Pertiwi, M.Psi
Lebih terperinciKONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS
KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS Rifqi Hidayat, Jajang Rahmatudin Universitas Muhammadiyah Cirebon rifqi.math@gmail.com, j.rahmatudin@gmail.com
Lebih terperinci2015 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK MEANS-END ANALYSIS (MEA) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pendidikan yang pernah dibangun di masa lampau sudah tidak lagi relevan dengan peradaban dan perekonomian dunia saat ini. Kehidupan dunia pada saat ini secara
Lebih terperinciTEORI TEORI BELAJAR. Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN
TEORI TEORI BELAJAR Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memperoleh sebagaian besar dari kemampuannya melalui belajar. Belajar adalah suatu peristiwa yang terjadi didalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Strategi Berikan Uangnya Bambang warsita menjelaskan strategi adalah; a) ilmu siasat perang; b) siasat perang; c) bahasa pembicaraan akal (tipu muslihat) untuk
Lebih terperinciPsikologi Bermain. Adhyatman Prabowo, M.Psi
Psikologi Bermain Adhyatman Prabowo, M.Psi Sebelum Masehi Awal Abad Pertengahan -Di Eropa, pada masa ini dikenal sebagai masa kegelapan (Hughes, 1991) - Di Mesir Kuno, bermain dianggap sebagai bagian dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mendapat perhatian yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mendapat perhatian yang sangat besar, terutama pendidikan di tingkat dasar dan menengah. Pendidikan ditujukan untuk
Lebih terperinciPROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL (Psikologi Pendidikan) Silabus
No. Dokumen Revisi : 00 Tgl. berlaku Hal 1 dari 5 Silabus Nama Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Kode Mata Kuliah : PEP213 SKS : 2 sks Dosen : Yulia Ayriza, M.Si, Ph.D Program Studi : S2 PEP (Penelitian
Lebih terperinciFilsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Filsafat Umum Modul ke: 02 Pengantar ke Alam Filsafat 2 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Obyek Kajian Filsafat Obyek Materi: segala sesuatu yang ada atau yang mungkin
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH LINGKARAN
IMPLEMENTASI SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH LINGKARAN Abstrak: Kemampuan pemecahan masalah merupakan hal penting yang harus dilatihkan kepada siswa. Lev Semyonovich
Lebih terperinciCarl Rogers, Abraham Maslow
Ursa Majorsy Mazhab Humanistik 3 Carl Rogers, Abraham Maslow Psikologi Umum 1 Aliran humanistik muncul pada tahun 1940-an sebagai reaksi ketidakpuasan terhadap pendekatan psikoanalisa dan behavioristik.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GURU TERHADAP METODE PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN MOTIVASI MENGAJAR PADA GURU SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GURU TERHADAP METODE PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN MOTIVASI MENGAJAR PADA GURU SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciPengertian Etika. Memahami, mengerti, dan menjelaskan profesi, tata laku, dan etika berprofesi di bidang teknologi informasi
Pengertian Etika Memahami, mengerti, dan menjelaskan profesi, tata laku, dan etika berprofesi di bidang teknologi informasi Refrensi : http://asyilla.wordpress.com/2007/06/30/pengertian-etika/ http://y0un13.blogspot.com/2006/03/etika-profesi-dan-tanggung-jawab.html
Lebih terperinciPSIKOLOGI UMUM 1. Pertemuan IV: Psikologi Baru (The New Pscychology)
PSIKOLOGI UMUM 1 Pertemuan IV: Psikologi Baru (The New Pscychology) Psikologi Baru Wilhelm Wundt Herman Ebbinghaus Franz Brentano Carl Stumpf Oswald Kulpe A. Wilhelm Wundt (1832 1920) Dipandang sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan merupakan kegiatan belajar mengajar yang berlangsung terus-menerus. Kegiatan mengajar tersebut
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
KURIKULUM TANGGAL REVISI : 05 FEBRUARI 2015 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Program Studi : Pendidikan Mesin/ Pendidikan Tata Rias Matakuliah : Psikologi Pendidikan Kode Matakuliah : 90420302 Semester
Lebih terperinciPENGERTIAN PSIKODIAGNOSTIKA
www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN PSIKODIAGNOSTIKA Istilah psikodiagnostika pertama kali digunakan oleh Hermann Rorschach dalam buku terbitannya pada tahun 1921. Buku ini membahas hasil eksperimennya dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Belajar Proses belajar mengajar merupakan kegiatan paling pokok dalam seluruh proses pendidikan di sekolah. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN KHUSUS Oleh: Drs. R. Zulkifli Sidiq, M.Pd
PEMBELAJARAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN KHUSUS Oleh: Drs. R. Zulkifli Sidiq, M.Pd A. PEMBELAJARAN BAGI ABK B. PERTIMBANGAN PEMBELAJARAN KEBUTUHAN KHUSUS C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KEBUTUHAN KHUSUS A. Pembelajaran
Lebih terperinciMenyampah' dari Perspektif Psikologi (2) Marselius Sampe Tondok Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya
Menyampah' dari Perspektif Psikologi (2) Marselius Sampe Tondok Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Dipublikasikan pada Harian Surabaya Post, 20 Juli 2008 Kalau pada edisi lalu kita membahas perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan suatu bangsa. Ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA di SD merupakan interaksi antara siswa dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini mengakibatkan pembelajaran IPA perlu
Lebih terperinciMAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan
MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN Imam Gunawan PRAGMATISME Dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com IMPLEMENTASI SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E)
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SD SE-KECAMATAN BINJAI UTARA KOTA BINJAI
ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SD SE-KECAMATAN BINJAI UTARA KOTA BINJAI Febry Fahreza 1) 1) Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Bina Bangsa Meulaboh email: fahrezza25@gmail.com
Lebih terperinciPSIKOLOGI UMUM. Lidyasari, M.Pd. Pertemuan 1
PSIKOLOGI UMUM Oleh: Aprilia Tina Lidyasari, M.Pd Pertemuan 1 Pengertian PsikologiUMUM Berasal dari kata PSIKOLOGI DAN UMUM PSIKOLOGI Berasal dari Kata Yunani Psyche: jiwa Logos: ilmu ; ilmuyang mempelajaritentang
Lebih terperinciPSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI. Shirley Fakultas Psikologi Universitas Medan Area
PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI Definisi Psikologi Industri & Organisasi Keilmuan yg mempelajari mengenai hubungan antara manusia dengan dunia kerja (Guion, 1983). Aplikasi dari fakta dan prinsip psikologi
Lebih terperinciPERAN GURU DALAM MENDIDIK SISWA BERDASARKAN PSIKOLOGI. Juwanda Jurdiksatrasia Unswagati Cirebon. Abstrak
PERAN GURU DALAM MENDIDIK SISWA BERDASARKAN PSIKOLOGI Juwanda Jurdiksatrasia Unswagati Cirebon Abstrak Guru merupakan titik sentral dalam mencapai keberhasilan dalam dunia pendidikan. Selain ilmu pengetahuan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL. contextual teaching and learning
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL contextual teaching and learning Strategi Pembelajaan Kontekstual Strategi pembelajaran CTL (contextual teaching and learning) merupakan strategi yang melibatkan siswa secara penuh
Lebih terperinciPENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Sub disiplin Psikologi Bidang terapan Psikologi
PENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Pendekatan Biologi-saraf Pendekatan Perilaku Pendekatan Kognitif Pendekatan Psikoanalitik Pendekatan Phenomenologi Sub disiplin Psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di dunia secara. global dan kompetitif memerlukan generasi yang memiliki kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di dunia secara global dan kompetitif memerlukan generasi yang memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, memanfaatkan
Lebih terperinciDasar-Dasar Perilaku Manusia O L E H M U N A E R A W A T I, S. P S I, M. S I
Dasar-Dasar Perilaku Manusia O L E H M U N A E R A W A T I, S. P S I, M. S I Psikologi itu apa? Psikologi berasal dari dua kata dalam bahasa Latin yaitu psyche =jiwa dan logos =ilmu Psikologi adalah studi
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN PBL ( PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PBL ( PROBLEM BASED LEARNING) MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS SEMINAR PENDIDIKAN DISUSUN OLEH KALAM SIDIK PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciFILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 11Fakultas PSIKOLOGI FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Standar Kompetensi Setelah perkualiahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Margaretha Argadian Asmara, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajar perlu menetapkan rencana dan tujuan secara khusus dalam proses pembelajaran. Pembelajar dapat menumbuhkan motivasi belajar dengan berbagai hal salah
Lebih terperinciI. IDENTITAS MATA KULIAH
1 SILABUS I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Kode Mata Kuliah &SKS : MDK 2 SKS Program Studi/Jurusan : Bimbingan dan Konseling / Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Dosen :
Lebih terperinciStandard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)
Standar Guru Penjas Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP) 1. Kompetensi Pedagogik 2. Kompetensi Kepribadian 3. Kompetensi Sosial 4. Kompetensi Profesional Kompetensi Pedagogik Menguasai karakteristik
Lebih terperincipendidikan sekitar 25% sampai 30%dari APBN pertahun. Ini merupakan indikasi dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya upaya pendidikan adalah untuk mengembangkan semua dimensi perilaku peserta didik ke arah yang positif. Hasil dari pendidikan itu diharapkan peserta
Lebih terperinciILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI Oleh NIM : Boni Andika : 10/296364/SP/23830 Tulisan ini berbentuk critical review dari Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Filsafat, Teori dan Metodologi
Lebih terperinciSatuan Acara Pembelajaran (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI F- 0621 Tgl Berlaku : Februari 2014 Issue/Revisi : --- Jml Halaman : 17 Satuan Acara Pembelajaran (SAP) Nama/Kode Mata Kuliah Sistem Kredit Semester
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama rentang pertumbuhan dan perkembangan, manusia tidak lepas dari proses belajar. Selam hidup selama itu pula manusia akan dihadapkan dalam situasi belajar. Proses
Lebih terperinciPSIKOLOGI UMUM. Pertemuan 1
PSIKOLOGI UMUM aprilia_tinalidyasari@uny.ac.id Pertemuan 1 Pengertian Psikologi UMUM Berasal dari kata PSIKOLOGI DAN UMUM PSIKOLOGI Berasal dari Kata Yunani Psyche: jiwa Logos: ilmu ; ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan historis. Menurut Sugiyono 1, metode penelitian kualitatif
Lebih terperinciKONSTRUKSI ALAT UKUR & PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI
KONSTRUKSI ALAT UKUR & PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI Kelompok 2 Nurul Hairiyati (I1C110005) Norlatifah Octavia (I1C110012) Anita Dwi Oktari (I1C110019) Ricka Octafrianti Tinambunan (I1C110030) Ronna Apriwiadita
Lebih terperinciPENGANTAR PSIKOLOGI (Kajian Mini Riset)
PENGANTAR PSIKOLOGI (Kajian Mini Riset) Jl. KH. Abdurrahman Wahid Kel. Talang Bakung Kec. Jambi Selatan Kota Jambi Kode Pos. 36135 Telp./Fax. 0741-570298 Cp. 082136949568 Email : sumarto.manajemeno@gmail.com
Lebih terperinciPengertian Psikologi dan Psikologi Komunikasi
Modul 1 Pengertian Psikologi dan Psikologi Komunikasi Dra. Nina M. Armando, M.Si. W PENDAHULUAN e can not not communicate (kita tidak dapat tidak berkomunikasi) adalah salah satu aksioma komunikasi. Apa
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
KURIKULUM TANGGAL REVISI : 05 FEBRUARI 2015 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Program Studi : Pendidikan Mesin Matakuliah : Psikologi Pendidikan Kode Matakuliah : 90420302 Semester : 2 SKS : 3 Matakuliah
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
Issue/Revisi : A0 Tanggal : 28 Agustus 2017 Mata Kuliah : Teori Kepribadian Kontemporer Kode MK : PSY 202 Rumpun MK : Mata Kuliah Wajib Semester : 4 Dosen Pengampu : Clara Moningka S.Psi, M.Si Bobot (sks)
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:7), belajar merupakan tindakan dan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:7), belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa
Lebih terperinci2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI LEARNING CYCLE 5E DAN DISCOVERY LEARNING
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang berperan penting dalam kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sehingga perkembangan matematika menjadi sesuatu yang
Lebih terperinciperilaku proses mental, mental organisme lingkungan eksternal
Pertemuan I Psikologi adalah Disiplin ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental, dan bagaimana perilaku dan proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal.
Lebih terperinciRuang Lingkup Ilmu Politik
Ruang Lingkup Ilmu Politik Perkembangan Ilmu Politik Apabila ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari ilmuilmu sosial yang memiliki dasar, rangka, fokus dan ruang lingkup yang
Lebih terperinciAPLIKASI TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN JEAN WATSON
APLIKASI TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN JEAN WATSON Jean Watson lahir pada tahun 1940, dia adalah Bachelor of Science dalam Keperawatan, Master of Science dalam Psychiatric / Mental Health Nursing dari University
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendididikan dasar dan menengah, Geografi merupakan cabang
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF A. Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK) Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK) merupakan rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok
Lebih terperinci