Pertemuan Ke-4. Oleh: M. Jainuri, S.Pd., M.Pd. Pendidikan Matematika. STKIP YPM Bangko. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pertemuan Ke-4. Oleh: M. Jainuri, S.Pd., M.Pd. Pendidikan Matematika. STKIP YPM Bangko. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M."

Transkripsi

1 Pertemuan Ke-4 Oleh: M. Jainuri, S.Pd., M.Pd Pendidikan Matematika Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd STKIP YPM Bangko 1

2 Teori Belajar Kognitif Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan: pengetahuan (knowledge) pemahaman (comprehention) penerapan (aplication) analisa (analysis) sintesa (sinthesis) evaluasi (evaluation) Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal). 2 Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd

3 Teori Belajar Kognitif Kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Kognitif lebih menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang diwujudkan dengan cara kemampuan merespon terhadap stimulus yang datang kepada dirinya. 3 Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd

4 Teori Belajar Kognitif Belajar bukan sekedar melibatkan hubungan S-R, belajar merupakan proses melibatkan pemikiran yang sangat kompleks. Belajar merupakan proses pengembangan insight 4 Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd

5 Teori Belajar Kognitif Belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa. Siswa hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. 5 Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd

6 Teori Belajar Kognitif Stimulus Stimulus PROSES Respon Stimulus 6 Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd

7 Prinsip Belajar belajar aktif akan menghindarkan siswa dari kebosanan belajar lewat interaksi sosial,manusia belajar lewat pengalaman sendiri, pada pembelajaran ini proses mencari ilmu dilakukan secara tidak sengaja, jadi siswa merasa tidak terpaksa untuk belajar 7 Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd

8 Teori Belajar Piaget Jean Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik yang didasari karena perkembangan sistem syaraf. Belajar merupakan proses identifikasi dan pengintegrasian stimulus/informasi yang baru melalui skemata. Struktur kognitif sebagai skemata yaitu kumpulan dari skema-skema. Proses terjadinya adaptasi dari skemata yg telah terbentuk dengan stimulus baru: asimilasi, akomodasi dan equilibrasi. 8 Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd

9 Teori Piaget Asimilasi: proses pengintegrasian secara langsung stimulus baru ke dalam skemata yang telah terbentuk. Akomodasi: proses pengintegrasian stimulus baru ke dalam skemata yang telah terbentuk secara tidak langsung. Equilibrasi: keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi atau pengembangan antara lingkungan luar dengan struktur kognitif yang ada dalam dirinya. 9 Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd

10 Teori Piaget Proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-tahap perkembangan sesuai dengan umurnya (kronologis). Piaget membagi tahap perkembangan kognitif menjadi empat, yaitu : 1.Tahap sensorimotor (0 2 tahun) 2. Tahap pra operasional (2/3 7/8 tahun) 3.Tahap operasional konkret (7/8 11/12 tahun) 4. Tahap operasional formal (11/12 tahun ke atas) 10 Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd

11 Teori Piaget Secara umum aplikasi teori Piaget mengikuti pola: a. Menentukan tujuan-tujuan instruksional b. Memilih materi pelajaran c. Menentukan topik-topik yang mungkin dipelajari secara aktif oleh siswa. d. Menentukan dan merancang kegiatan belajar yang sesuai dengan topic (eksperimentasi, problem solving, role play, dsb). e. Memberikan pertanyaan untuk memacu kreativitas. f. Mengevaluasi proses dan hasil belajar. 11 Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd

12 Teori Bruner Jerome Bruner menyatakan bahwa perkembangan bahasa besar pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif Dalam proses belajar, Bruner menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang Proses belajar akan berjalan dengan baik jika guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan sendiri suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupannya Free Discovery Learning Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 12

13 Teori Bruner Menurut Bruner, perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap, yaitu : 1.Tahap enaktif: dalam memahami dunia anak mengunakan pengetahuan motoric; sentuhan, pegangan, dll. 2.Tahap ikonik: seseorang memahami objekobjek atau dunianya melalui gambar-gambar atau visualisasi verbal. 3.Tahap simbolik: seseorang memahami dunia melalui simbol-simbol bahasa, logika, matematika, dll. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 13

14 Teori Bruner Seseorang dikatakan memahami suatu konsep apabila ia mengetahui semua unsur dari konsep itu meliputi: a. nama b. contoh-contoh baik yang positif maupun negatif c. karakteristik, baik yang pokok maupun tidak d. rentangan karakteristik e. kaidah Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 14

15 Teori Bruner Dalil teori Bruner Dalil penyusunan (konstruksi): jika anak ingin mempunyai kemampuan menguasai konsep, teorema, definisi, maka anak harus dilatih untuk melakukan penyusunan representasinya. Dalil notasi: dalam penyajian konsep, notasi memegang peranan penting. Dalil pengkontrasan dan keanekaragaman: diperlukan contoh yang banyak, sehingga anak mengetahui karakteristik konsep tersebut. Dalil pengaitan (konektivitas): dalam matematika antara satu konsep dengan konsep lainnya terdapat hubungan yang erat. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 15

16 Teori Bruner Secara umum aplikasi teori Bruner biasa mengikuti pola: a. Menentukan tujuan-tujuan instruksional b. Memilih materi pelajaran c. Menentukan topik-topik yang meungkin dipelajari secara aktif oleh siswa. d. Mencari contoh-contoh, tugas, ilustrasi, dsb untuk belajar. e. Mengatur topik-topik pelajaran sesuai urutan topik dari konkrit abstrak, sederhana kompleks, dari tahapan enaktif ikonik simbolik, dan seterusnya. f. Mengevaluasi proses dan hasil belajar. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 16

17 Teori Gestalt Teori Gestalt telah berkembang sejak sekitar abad Ke 19. Dimulai dengan Gestalt I, kemudian berkembang terus hingga menuju ke Gestalt II. Gestalt II ini kemudian memunculkan Psikoanalisis. Psikoanalisis sebagai produk Gestalt II ini kemudian berkembang hingga sekarang. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 17

18 Teori Gestalt Tokoh aliran teori Gestal I adalah John Dewey, ia mengemukakan bahwa belajar mengajar: a. Menyajikan konsep harus lebih mengutamakan pengertian. b. Pelaksanan belajar mengajar harus memperhatikan kesiapan intelektual siswa. c. Mengatur suasana kelas agar siswa siap belajar. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 18

19 Teori Gestalt Psikoanalisis sebagai produk Gestalt II berkembang hingga sekarang. Tokoh-tokohnya: 1. Sigmund Freud ( ) 2. Carl Gustav Jung ( ) 3. Alfred Adler ( ) Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 19

20 Teori Gestalt Teori psikoanalisis (Gestalt II): Struktur kepribadian manusia terdiri dari ide, ego dan superego. Ide adalah struktur paling mendasar dari kepribadian Ego berkembang dari ide struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntutan moral. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 20

21 Teori Gestalt Aplikasi dan konsep kunci psikoanalisis: Konsep kunci bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan dan keinginan. Konsep kunci tentang kecemasan konsep psikolanalisis yang menekankan pengaruh masa lalu (masa kecil) terhadap perjalanan manusia Teori Freud tentang tahapan perkembangan kepribadian individu konsep Freud tentang ketidaksadaran Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 21

22 Teori Brownell Teori belajar William Brownell didasarkan pada keyakinan bahwa anak-anak pasti memahami apa yang sedang mereka pelajari jika belajar secara permanen atau secara terusmenerus untuk waktu yang lama. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 22

23 Teori Brownell Brownell menyatakan bahwa belajar matematika harus merupakan belajar bermakna dan belajar pengertian. Sesuai dengan teori Gestalt (latihan hafal/ drill sangat penting, ditetapkan setelah tertanamnya pengertian. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 23

24 Teori Brownell Kekeliruan: belajar tidak melalui latihan hafalan dan mengasah otak, tapi melalui bagaimana anak berbuat, berpikir, memperoleh persepsi, dll. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 24

25 Teori Dienes Zoltan P. Dienes: matematika dianggap sebagai studi tentang struktur, memisah-misahkan hubunganhubungan di antara struktur-struktur dan mengkategorikan hubungan-hubungan di antara struktur-struktur. Benda-benda atau objek-objek dalam bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam pengajaran matematika. Permainan bebas merupakan tahap belajar konsep yang aktivitasnya tidak berstruktur dan tidak diarahkan, anak melakukan percobaan dan mengotakatik benda-benda konkret dan abstrak dari unsur yang sedang dipelajarinya itu. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 25

26 Teori Dienes Penggunaan alat peraga matematika dihadapkan pada balok-balok logik yg membantu anak dalam mempelajari konsep-konsep abstrak (mengenal warna, tebal tipis benda) Representasi: tahap pengambilan kesamaan sifat dari beberapa situasi yg sejenis. Simbolisasi: kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep dengan menggunakan simbol matematika atau melalui perumusan verbal. Formalisasi: mengurutkan sifat-sifat konsep dan merumuskan sifat-sifat baru dari konsep tersebut. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 26

27 Teori Dienes Tahap-tahap dalam belajar konsep matematika a. Permainan Bebas (Free Play) b. Permainan yang menggunakan aturan (Games) c. Permainan Kesamaan Sifat (Searching for Communalities) d. Permainan Representasi (Representation) e. Permainan dengan Simbolisasi (Symbolization) f. Permainan dengan Formalisasi (Formalization Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 27

28 Teori Van Hiele Van Hiele (1954): menguraikan tahap-tahap perkembangan mental anak dalam geometri. Tiga unsur utama dalam pembelajaran geometri (waktu, materi, dan metode pembelajaran) jika ditata secara terpadu akan dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak ke tingkatan berpikir yg lebih tinggi. Ada 5 tahap belajar dalam geometri: tahap pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi, dan akurasi. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 28

29 Teori Van Hiele Tahap pengenalan: anak mulai belajar mengenai suatu bentuk geometri secara keseluruhan, namun belum mampu mengetahui adanya sifat-sifat dari bentuk geometri yg dilihatnya itu. Tahap analisis: anak sudah mulai mengenal sifat-sifat yang dimiliki benda geometri yg diamatinya, sudah mampu menyebutkan keteraturan yang terdapat pada benda geometri. Tahap pengurutan (deduksi informal): anak sudah mulai mampu melaksanakan penarikan kesimpulan, yang dikenal dengan sebutan berpikir deduktif, namun belum berkembang secara penuh. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 29

30 Teori Van Hiele Tahap deduksi: anak sudah mampu menarik kesimpulan secara deduktif, menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menuju hal-hal yang bersifat khusus. Tahap akurasi: anak sudah mulai menyadari betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 30

31 Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 31

Teori Belajar dalam Pembelajaran Matematika

Teori Belajar dalam Pembelajaran Matematika Teori Belajar dalam Pembelajaran Matematika I. Aliran Psikologi Tingkah Laku Teori Thorndike Teori Skinner Teori Ausubel Teori Gagne Teori Pavlov Teori baruda Teori Thorndike Teori belajar stimulus-respon

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR MATEMATIKA DAN PENERAPANNYA DI SEKOLAH DASAR

TEORI BELAJAR MATEMATIKA DAN PENERAPANNYA DI SEKOLAH DASAR TEORI BELAJAR MATEMATIKA DAN PENERAPANNYA DI SEKOLAH DASAR PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD kelas awal oleh Rahayu Condro Murti, M.Si Belajar dan Pembelajaran Belajar : berusaha untuk memperoleh kepandaian atau

Lebih terperinci

MAKALAH DASAR-DASAR DAN PROSES PEMBELAJARAN

MAKALAH DASAR-DASAR DAN PROSES PEMBELAJARAN MAKALAH DASAR-DASAR DAN PROSES PEMBELAJARAN TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA OLEH : KELOMPOK I 1. CHATRA YUDHA 2. HARDIANTI IBRAHIM 3. DEBY SURYANI M 4. ELVIANA WAHYUNI 5. DESI MUSDALIFA RAHMA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD Sufyani Prabawanto Sufyani_prabawanto@yahoo.com 6/3/2010 1 Belajar dan Pembelajaran Belajar? Upaya memperoleh kepandaian, memperoleh perubahan tingkah laku, memberi

Lebih terperinci

TEORI PEMBELAJARAN ALIRAN PSIKOLOGI KOGNITIF DIENES

TEORI PEMBELAJARAN ALIRAN PSIKOLOGI KOGNITIF DIENES TEORI PEMBELAJARAN ALIRAN PSIKOLOGI KOGNITIF DIENES A. Pendahuluan Zoltan P. Dienes lahir di Hungaria pada tahun 96 dan pindah ke Inggris di usia 6 tahun. Setelah mempelajari matematika di berbagai negara,

Lebih terperinci

BELAJAR DIENES. Al-Khwarizmi, Vol.I, Maret

BELAJAR DIENES. Al-Khwarizmi, Vol.I, Maret BELAJAR DIENES Oleh: Andi Ika Prasasti Abrar Dosen Prodi Matematika STAIN Palopo Abstrak Masalah yang sering kita dapati di lapangan adalah murid selalu merasa bosan untuk belajar matematika. Kenapa hal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian pustaka Pada bab II kajian pustaka ini terkait dengan variabel penelitian, variabel hasil belajar matematika sebagai variabel terikat, tahapan-tahapan belajar menurut

Lebih terperinci

UNIT 2. Teori Belajar Matematika. Pendahuluan

UNIT 2. Teori Belajar Matematika. Pendahuluan Pendahuluan P UNIT 2 Teori Belajar Matematika ada Bab 2 ini akan dipelajari Teori Belajar. Mempelajari teori belajar akan sangat bermanfaat untuk menentukan dan menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saputro (2012), soal matematika adalah soal yang berkaitan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saputro (2012), soal matematika adalah soal yang berkaitan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Soal Matematika Menurut Saputro (2012), soal matematika adalah soal yang berkaitan dengan matematika. Soal tersebut dapat berupa soal pilihan ganda ataupun soal uraian. Setiap

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR BRUNER DAN AUSUBEL. Kelompok 2 : Ika Damayanti Minhatul Maula Fadhila dyah Ekawati

TEORI BELAJAR BRUNER DAN AUSUBEL. Kelompok 2 : Ika Damayanti Minhatul Maula Fadhila dyah Ekawati TEORI BELAJAR BRUNER DAN AUSUBEL Kelompok 2 : Ika Damayanti Minhatul Maula Fadhila dyah Ekawati Teori belajar Bruner dan Ausubel ialah teori belajar yang memiliki aliran : ALIRAN KOGNITIVE PENGERTIAN BELAJAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dasar dari ilmu pengetahuan lain (Arfina, 2012: 1). Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dasar dari ilmu pengetahuan lain (Arfina, 2012: 1). Oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu yang mendidik manusia untuk berpikir logis, teoritis, rasional, dan percaya diri sehingga dapat dikatakan matematika merupakan dasar dari ilmu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Kemampuan Siswa Mengenal Bangun Datar Sederhana

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Kemampuan Siswa Mengenal Bangun Datar Sederhana BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Kemampuan Siswa Mengenal Bangun Datar Sederhana 2.1.1 Pengertian Kemampuan Sebagaimana dikemukakan pada Bab I sebelumnya bahwa kemampuan yang dimaksud dalam bahasan ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir. Karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir. Karena 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Pelajaran Matematika Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir. Karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA RAK BILANGAN UNTUK MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA RAK BILANGAN UNTUK MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN MEDIA RAK BILANGAN UNTUK MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR Joko Sulianto Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Semarang E-mail address:

Lebih terperinci

Dasar-dasar & Proses Pembelajaran Matematika

Dasar-dasar & Proses Pembelajaran Matematika TUGAS MATA KULIAH Dasar-dasar & Proses Pembelajaran Matematika PENYUSUN Syamsuddin (A1A3 14080) Siti Aminah (A1A3 14070) Ni Nyoman Lestari (A1A3 14049) Sri Maya Astuti (A1A3 14073) Selfiana Yunita (A1A3

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. yang dikutip oleh Winataputra (2003: 2.3) bahwa belajar adalah suatu proses

I. TINJAUAN PUSTAKA. yang dikutip oleh Winataputra (2003: 2.3) bahwa belajar adalah suatu proses I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan perubahan perilaku individu dalam merespon suatu kondisi dan peristiwa yang terjadi di lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Gagne yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. behaviorisme dengan tokohnya B.F. Skinner, Thorndike, Watson dan lainlain. perilaku jasmaniah yang nyata dan dapat diukur.

BAB I PENDAHULUAN. behaviorisme dengan tokohnya B.F. Skinner, Thorndike, Watson dan lainlain. perilaku jasmaniah yang nyata dan dapat diukur. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teori-teori belajar bermunculan seiring dengan perkembangan teori psikologi. Salah satu diantara teori belajar yang terkenal adalah teori belajar behaviorisme

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 22.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR KOGNITIF

TEORI BELAJAR KOGNITIF Pengertian Teori Kognitif TEORI BELAJAR KOGNITIF Istilah Cognitive berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti. Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASAR TEORI DIENES

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASAR TEORI DIENES PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASAR TEORI DIENES A. Pendahuluan Perkembangan psikologi kognitif sebagai suatu cabang psikologi yang memfokuskan studi-studinya pada aktivitas mental atau pikiran manusia telah

Lebih terperinci

MAKALAH PERENCANAAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA TEORI-TEORI BELAJAR

MAKALAH PERENCANAAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA TEORI-TEORI BELAJAR MAKALAH PERENCANAAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA TEORI-TEORI BELAJAR DISAJIKAN PADA PRODI PEND. MATEMATIKA PROGRAM PASCA SARJANA UNHALU MARET 2013 OLEH: 1. JUSMAN 2. NUNUT ANDRIANI 3. FITRIYANI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Karakteristik Pembelajaran Matematika SD. Pembelajaran matematika pada tingkat SD berbeda dengan pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Karakteristik Pembelajaran Matematika SD. Pembelajaran matematika pada tingkat SD berbeda dengan pembelajaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Pembelajaran Matematika SD Pembelajaran matematika pada tingkat SD berbeda dengan pembelajaran pada tingkat SMP maupun SMA. Karena disesuaikan dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI A. TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. 1. Teori Belajar. Menurut Tim Penyusun (2008: 23) belajar adalah berusaha untuk

BAB II KAJIAN TEORI A. TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. 1. Teori Belajar. Menurut Tim Penyusun (2008: 23) belajar adalah berusaha untuk 12 BAB II KAJIAN TEORI A. TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 1. Teori Belajar Menurut Tim Penyusun (2008: 23) belajar adalah berusaha untuk mengetahui sesuatu; berusaha memperoleh ilmu pengetahuan (kepandaian,

Lebih terperinci

Teori Belajar Kognitif David Ausubel Belajar Bermakna, Zoltan P Dienes Belajar Permainan, Van Heille Pengajaran Geometri

Teori Belajar Kognitif David Ausubel Belajar Bermakna, Zoltan P Dienes Belajar Permainan, Van Heille Pengajaran Geometri Teori Belajar Kognitif David Ausubel Belajar Bermakna, Zoltan P Dienes Belajar Permainan, Van Heille Pengajaran Geometri Joko Sulianto sulianto.jo@gmail.com Dosen PGSD IKIP PGRI Semarang ABSTRAK Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Kelompok Menurut Thomas (dalam Bell, 1978), pembelajaran metode proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran

Lebih terperinci

Teori Belajar. Oleh : Putri Siti Nadhiroh Putrinadhiroh.blogs.uny.ac.id

Teori Belajar. Oleh : Putri Siti Nadhiroh Putrinadhiroh.blogs.uny.ac.id Teori Belajar Oleh : Putri Siti Nadhiroh Putrinadhiroh.blogs.uny.ac.id Pengertian Teori Belajar Teori belajar merupakan suatu kegiatan seseorang untuk mengubah perilaku mereka. Seluruh kegiatan belajar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memperbaiki kelakuan, sikap, dan mengokohkan kepribadian. 3. akan berimbas baik kepada hasilnya. Proses belajar adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memperbaiki kelakuan, sikap, dan mengokohkan kepribadian. 3. akan berimbas baik kepada hasilnya. Proses belajar adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Proses Belajar Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki kelakuan, sikap, dan mengokohkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Efektivitas Pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar efektif yang menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berarti mempunyai efek, pengaruh, atau akibat.

Lebih terperinci

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET A. Pengertian Kognitif Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan: pengetahuan

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR PERMAINAN DIENES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

TEORI BELAJAR PERMAINAN DIENES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TEORI BELAJAR PERMAINAN DIENES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Sri Purwanti Nasution Universitas Nahdlatul Ulama Lampung sripurwanti@yahoo.co.id ABSTRACT Perkembangan kognitif setiap individu yang berkembang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak kegiatan yang dilakukan secara sengaja atau tidak membutuhkan ilmu

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MEMBANGUN KONSERVASI MATERI PELAJARAN Dudung Priatna*)

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MEMBANGUN KONSERVASI MATERI PELAJARAN Dudung Priatna*) PEMBELAJARAN MATEMATIKA MEMBANGUN KONSERVASI MATERI PELAJARAN Dudung Priatna*) Abstrak Ketercapaian suatu pembelajaran matematika ditentukan oleh guru dalam menggunakan strategi pembelajaran matematika

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR MATEMATIKA (Bagian I)

TEORI BELAJAR MATEMATIKA (Bagian I) TEORI BELAJAR MATEMATIKA (Bagian I) BBM 3 Pendahuluan Penguasaan teori belajar merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan pengajaran matematika. Oleh karena itu, seorang guru maupun calon guru

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tanpa pertimbangan hasil akhir. Kegaitan tersebut dilakukan dengan sukarela

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tanpa pertimbangan hasil akhir. Kegaitan tersebut dilakukan dengan sukarela BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Bermain Bermain dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan demi kesenangan dan tanpa pertimbangan hasil akhir. Kegaitan tersebut dilakukan dengan sukarela tanpa

Lebih terperinci

PSIKOLOGI DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Nurdiana Siregar. PGSD, Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara

PSIKOLOGI DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Nurdiana Siregar. PGSD, Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara Rekognisi: Jurnal Pendidikan dan Kependidikan ISSN 2527-5259 Vol.2, No.1, Juni 2017 PSIKOLOGI DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA Nurdiana Siregar 1 PGSD, Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara Email : nurdiana884@yahoo.co.id

Lebih terperinci

11 tahun sampai dewasa

11 tahun sampai dewasa TEORI BELAJAR DALAM PEMEBALAJARAN IPA SD 1. TEORI BELAJAR PIAGET Belajar adalah suatu proses yang aktif, konstruktif, berorientasi pada tujuan, semuannya bergantung pada aktifitas mental peserta didik.

Lebih terperinci

E.E.L. THORNDIKE Belajar merupakan peristiwa asosiasi antara stimulus (S) dengan respon (R) Supaya tercapai hubungan antara S dengan R, dibutuhkan kem

E.E.L. THORNDIKE Belajar merupakan peristiwa asosiasi antara stimulus (S) dengan respon (R) Supaya tercapai hubungan antara S dengan R, dibutuhkan kem TEORI BELAJAR Rosita E.K., M.Si E.E.L. THORNDIKE Belajar merupakan peristiwa asosiasi antara stimulus (S) dengan respon (R) Supaya tercapai hubungan antara S dengan R, dibutuhkan kemampuan untuk melakukan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. A. Bruner Dan Teorinya

PEMBAHASAN. A. Bruner Dan Teorinya PENDAHULUAN Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada dari luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri. Faktor-faktor internal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.2 Kajian Teori 2.2.1 Hasil Belajar Seorang siswa dikatakan telah belajar apabila terlihat adanya perubahan tingkah laku yang relatif menetap pada siswa tersebut. Dengan demikian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Hasil Belajar Matematika 2.1.1.1 Pengertian Belajar Winkel (Eriyani, 2011:7) mengemukakan belajar adalah : suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung

Lebih terperinci

PENDIDIKAN MATEMATIKA SD 2 ( KPD 325 / 4 sks ) Oleh: M. Coesamin FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA SD 2 ( KPD 325 / 4 sks ) Oleh: M. Coesamin FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA SD 2 ( KPD 325 / 4 sks ) Oleh: M. Coesamin FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2012 DAFTAR ISI I. Teori Belajar Matematika... 1 II. Strategi Pembelajaran Matematika...

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) dalam Implementasi Kurikulum 2013

Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) dalam Implementasi Kurikulum 2013 Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) dalam Implementasi Kurikulum 2013 Ada tiga model pembelajaran yang dianjurkan dalam penerapan Kurikulum 2013 antara lain: Discovery Learning (DL), Problem

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Belajar Dienes (Teori Permainan) Terinspirasi dari Jean Piaget, Zoltan Dienes (1981) kemudian merumuskan teorinya

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Belajar Dienes (Teori Permainan) Terinspirasi dari Jean Piaget, Zoltan Dienes (1981) kemudian merumuskan teorinya BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Belajar Dienes (Teori Permainan) Terinspirasi dari Jean Piaget, Zoltan Dienes (1981) kemudian merumuskan teorinya yang dikenal dengan teori Dienes. Teori Dienes memusatkan

Lebih terperinci

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Email : dikti@dikti.org homepage: www.dikti.org Naskah Soal Ujian Petunjuk: Naskah soal terdiri

Lebih terperinci

LANDASAN PSIKOLOGI. Imam Gunawan

LANDASAN PSIKOLOGI. Imam Gunawan LANDASAN PSIKOLOGI Imam Gunawan PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Pendekatan tentang perkembangan manusia menurut Sukmadinata (2008) ialah: 1. Pendekatan pentahapan: perkembangan individu berjalan melalui tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak autis merupakan salah satu anak luar biasa atau anak berkebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Anak autis merupakan salah satu anak luar biasa atau anak berkebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak autis merupakan salah satu anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus yang memiliki gangguan perkembangan tertentu. Dewasa ini, anak autis telah menjadi perhatian

Lebih terperinci

PROFIL PEMECAHAN SOAL MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TAHAP BELAJAR DIENES DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA SMP

PROFIL PEMECAHAN SOAL MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TAHAP BELAJAR DIENES DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA SMP PROFIL PEMECAHAN SOAL MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TAHAP BELAJAR DIENES DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA SMP Ardawia 1, Mega Teguh Budiarto 2 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses membantu manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses membantu manusia dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI A.

BAB II KAJIAN TEORI A. BAB II KAJIAN TEORI A. Tahap-tahap Berpikir van Hiele Pierre van Hiele dan Dina van Hiele-Geldof adalah sepasang suami-istri bangsa Belanda yang mengabdi sebagai guru matematika di negaranya. Pada tahun

Lebih terperinci

Perkembangan kognitif dan metakognitif 1

Perkembangan kognitif dan metakognitif 1 A. Latar Belakang Dalam perspektif teori kognitif, belajar merupakan peristiwa mental, bukan peristiwa behavior, meskipun hal-hal yang bersifat behavior tampak lebih nyata hampir dalam setiap peristiwa

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG KONSEP PECAHAN DI SEKOLAH DASAR. A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG KONSEP PECAHAN DI SEKOLAH DASAR. A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG KONSEP PECAHAN DI SEKOLAH DASAR A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fifit Triana Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fifit Triana Dewi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran membaca, menulis dan berhitung pada anak usia dini merupakan hal yang dianggap lebih penting dan paling utama dalam pendidikan anak usia dini oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar merupakan proses perubahan dalam

Lebih terperinci

Teori Belajar dan Pembelajaran

Teori Belajar dan Pembelajaran Teori Belajar dan Pembelajaran Oleh: Restu Wijayanto ( TP/B/048 ) A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari

Lebih terperinci

PENERAPAN TEORI JEAN PIAGET DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENERAPAN TEORI JEAN PIAGET DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENERAPAN TEORI JEAN PIAGET DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Proses Pembelajaran Matematika 1 Dosen Pengampu: Mohammad Asikin, M.Pd Disusun oleh: 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geometri ruang merupakan suatu bentuk geometri yang tidak terletak pada bidang datar atau suatu benda ruang yang berbentuk tiga dimensi. Geometri ruang memiliki panjang,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang. sesuatu melalui akal dari hasil olahan informasi.

BAB II KAJIAN TEORITIK. mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang. sesuatu melalui akal dari hasil olahan informasi. BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Proses Berpikir Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, proses adalah runtunan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu. Sedangkan berpikir adalah

Lebih terperinci

Stimulus Proses Respon

Stimulus Proses Respon TEORI BELAJAR Oleh: Muhammad Syamsul Arifin (15105241047) A. Behaviorisme o Belajar : Perubahan tingkah laku o PBM : Penguatan Stimulus Proses Respon Penguatan o Kritik : - Proses belajar yang kompleks

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif kualitatif yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif kualitatif yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif kualitatif yang digunakan untuk memperoleh gambaran rinci tentang kemampuan memecahkan soal matematika berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Kepustakaan 1. Pengertian Matematika Pada awalnya matematika berasal dari bahasa Yunani mathematike yang asal katanya mathema artinya ilmu atau pengetahuan. Adapun kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki alat-alat potensial yang harus dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki alat-alat potensial yang harus dikembangkan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia memiliki alat-alat potensial yang harus dikembangkan secara optimal. Salah satu pertanyaan mendasar yang merupakan inti dari pandangan hidup seseorang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. anak memiliki masa emas untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. anak memiliki masa emas untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Perkembangan anak usia dini merupakan perkembangan yang sangat penting untuk generasi penerus bangsa. Karena anak usia dini merupakan masa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. matematika, (B) proses berpikir berdasarkan teori Jean Piaget, (C) tinjauan materi,

BAB II KAJIAN TEORI. matematika, (B) proses berpikir berdasarkan teori Jean Piaget, (C) tinjauan materi, BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan membahas tentang: (A) hakekat pembelajaran matematika, (B) proses berpikir berdasarkan teori Jean Piaget, (C) tinjauan materi, (D) proses berpikir berdaarkan teori

Lebih terperinci

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat Naskah Soal Ujian Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 5 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR BERMAKNA BROWNELL

TEORI BELAJAR BERMAKNA BROWNELL TEORI BELAJAR BERMAKNA BROWNELL Mata Kuliah Teori Pembelajaran Matematika Dosen Pengampu Dr. Dwiyanto, MS. IMAN NUROFIK 0401513060/B2 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI Subtitle MENGAPA INDIVIDU BERPERILAKU AGRESIF? PENDEKATAN-PENDEKATAN BIOLOGIS PSIKODINAMIKA BEHAVIOR HUMANISTIK KOGNITIF Memandang perilaku dari sudut pandang pemfungsian

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. kegiatan fisik maupun mental yang mengandung kecakapan hidup hasil interaksi

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. kegiatan fisik maupun mental yang mengandung kecakapan hidup hasil interaksi 5 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Pengalaman Belajar Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru haruslah direspon oleh siswa dengan memperoleh suatu pengalaman belajar. Pengalaman belajar merupakan kegiatan

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR. Oleh : Dedy Iswanto, S.Pd.

TEORI BELAJAR. Oleh : Dedy Iswanto, S.Pd. TEORI BELAJAR Oleh : Dedy Iswanto, S.Pd. Belajar adalah suatu aktifitas atau kegiatan dimana terdapat sebuah proses dan tahapan dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau hanya gambaran pikiran. Makna dari penjelasan tersebut adalah sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. atau hanya gambaran pikiran. Makna dari penjelasan tersebut adalah sesuatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah sebuah ilmu dengan objek kajian yang bersifat abstrak. Dalam Bahasa Indonesia, abstrak diartikan sebagai sesuatu yang tak berujud atau hanya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu definisi ini memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Depdiknas (2006:417) Mata pelajaran matematika salah satunya bertujuan

Lebih terperinci

KAJIAN MATERI DAN METODOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

KAJIAN MATERI DAN METODOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD KAJIAN MATERI DAN METODOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD Sufyani Prabawanto Sufyani_prabawanto@yahoo.com 6/3/2010 1 MATERI KULIAH MATERI POKOK 1. Telaah Kurikulum Matematika SD 2. Teori Belajar dan Pembelajaran

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR KOGNITIF

TEORI BELAJAR KOGNITIF TEORI BELAJAR KOGNITIF 1. Teori Belajar Kognitif Dalam teori belajar kognitif berpendapat, bahwa tingkah laku seseorang tidak hanya dikontrol oleh reward dan reinforcement. Menurut teori ini belajar adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyebutkan bahwa matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

Lebih terperinci

KAJIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PADA TEORI BELAJAR DARI BRUNER, APOS, TERAPI GESTALT, DAN RME

KAJIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PADA TEORI BELAJAR DARI BRUNER, APOS, TERAPI GESTALT, DAN RME KAJIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PADA TEORI BELAJAR DARI BRUNER, APOS, TERAPI GESTALT, DAN RME 1. Teori Belajar dari Bruner Menurut Bruner (dalam Ruseffendi, 1988), terdapat empat dalil yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA II.1 Kajian Teori II.1.1 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Pembelajaran matematika yang diajarkan di SD merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA II.1 Kajian Teori II.1.1 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Pembelajaran matematika yang diajarkan di SD merupakan 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA II.1 Kajian Teori II.1.1 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Pembelajaran matematika yang diajarkan di SD merupakan matematika Sekolah Dasar yang terdiri dari bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Belajar Matematika 2.1.1 Pembelajaran Matematika di SD 2.1.1.1 Pengertian Belajar Winkel dalam Eriyani (1997:193) mengemukakan belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PLPG PGSD UAD 2016

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PLPG PGSD UAD 2016 TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PLPG PGSD UAD 2016 Kompetensi Inti : Memahami teori belajar dan prinsip pembelajaran yang dapat diterapkan pada Pendidikan Anak Usia Dini Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan

Lebih terperinci

Jean Piaget salah seorang ahli psikologi perkembangan. Skema (struktur), asimilasi, akomodasi, ekuilibrium, organisasi,adaptasi

Jean Piaget salah seorang ahli psikologi perkembangan. Skema (struktur), asimilasi, akomodasi, ekuilibrium, organisasi,adaptasi Jean Piaget salah seorang ahli psikologi perkembangan Skema (struktur), asimilasi, akomodasi, ekuilibrium, organisasi,adaptasi Skema: struktur kognitif seseorang yang memungkinkan individu untuk mengingat

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN Lina Oktariani Utami 1), Indah Sari Utami 2), Nora Sarumpaet 3) PGPAUD IKIP Siliwangi E-mail:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. hakekatnya adalah belajar yang berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur

BAB II KAJIAN TEORI. hakekatnya adalah belajar yang berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Matematika Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 2 HAKIKAT ANAK DIDIK

Kegiatan Belajar 2 HAKIKAT ANAK DIDIK Kegiatan Belajar 2 HAKIKAT ANAK DIDIK A. Pengantar Kita mengetahui bahwa dalam perkembangannya seorang anak berbeda dengan orang dewasa. Hal ini dapat kita lihat dengan jelas baik itu dalam bentuk fisik

Lebih terperinci

Teori Pendidikan dan Teori Belajar dalam Kurikulum. Oleh. Fauzan AlghiFari / / TP-B.

Teori Pendidikan dan Teori Belajar dalam Kurikulum. Oleh. Fauzan AlghiFari / / TP-B. Teori Pendidikan dan Teori Belajar dalam Kurikulum Oleh Fauzan AlghiFari / 15105241008 / TP-B http://fauzanfari.blogs.uny.ac.id A. TEORI PENDIDIKAN BEHAVIORISME Teori behaviorisme adalah teori belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut James dan James (Suherman, 2003: 31) matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peserta didik sekolah dasar kelas awal, yaitu kelas I, II, dan III berada pada rentang usia dini. Masa usia dini merupakan masa yang pendek, tetapi sangat penting bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan siswa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Peran guru

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan siswa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Peran guru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dasar merupakan fondasi pada proses pendidikan selanjutnya. Keberhasilan guru dalam mendidik siswa menjadi prioritas utama bagi keberlangsungan siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas maka dari itu sudah sejak lama pemerintah telah melakukan berbagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Belajar Jean Piaget Dalam belajar, kognitivisme mengakui pentingnya faktor individu dalam belajar tanpa meremehkan faktor eksternal atau lingkungan. Bagi kognitivisme, belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide/konsep-konsep abstrak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide/konsep-konsep abstrak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas bila dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lain. Secara singkat dapat dikatakan bahwa matematika

Lebih terperinci

Manfaat Teori Belajar Bagi Guru

Manfaat Teori Belajar Bagi Guru TEORI-TEORI BELAJAR Manfaat Teori Belajar Bagi Guru Membantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar Membantu proses belajar lebih efektif, efisien dan produktif Membimbing guru untuk merancang dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan pemahaman yang cukup tinggi. Guru harus dapat membelajarkan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan pemahaman yang cukup tinggi. Guru harus dapat membelajarkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Materi Geometri bisa dikategorikan kepada materi yang cukup sukar dan memerlukan pemahaman yang cukup tinggi. Guru harus dapat membelajarkan geometri dengan benar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK ANAK USIA DINI BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan menguraikan latar belakang penelitian yang akan mengantar pada apa yang menjadi fokus masalah serta signifikansi penelitian ini. A. Latar Belakang Pendidikan anak usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Pertama Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metaphorical Thinking. (repository.upi.edu, 2013), 3.

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Pertama Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metaphorical Thinking. (repository.upi.edu, 2013), 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 Tahun 2013 tentang standart lulusan dalam Dimensi Pengetahuan menyebutkan bahwa siswa harus memiliki pengetahuan faktual,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar, terencana dan diupayakan untuk memungkinkan peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri baik fisik maupun nirfisik;

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingka laku, baik yang menyangkut pengetahuan,

BAB II LANDASAN TEORITIS. tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingka laku, baik yang menyangkut pengetahuan, BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Belajar Matematika Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan, artinya tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingka laku, baik yang

Lebih terperinci

Resume 5# Pengembangan Kurikulum Yasyfa Harashta/ /TP-B 2015

Resume 5# Pengembangan Kurikulum Yasyfa Harashta/ /TP-B 2015 Resume 5# Pengembangan Kurikulum Yasyfa Harashta/15105244001/TP-B 2015 Teori pendidikan merupakan landasan dalam pengembangan praktik-praktik pendidikan, misalnya pengembangan kurikulum, proses belajar

Lebih terperinci