Integrasi Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia. Pusat Data dan Informasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Integrasi Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia. Pusat Data dan Informasi"

Transkripsi

1 Integrasi Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia Pusat Data dan Informasi

2 Tantangan dan Peluang Kebijakan dan Strategi Integrasi Sistem Informasi Standarisasi SIK Keamanan Informasi Outline

3 TANTANGAN DAN PELUANG

4 3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN Tantangan SIK dalam Mendukung Program Indonesia Sehat VISI DAN MISI PRESIDEN TRISAKTI: Berdaulat di bidang politik; Mandiri di bidang ekonomi; Berkepribadian dlm budaya 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA PENERAPAN PARADIGMA SEHAT PROGRAM INDONESIA SEHAT RENSTRA PENGUATAN YANKES PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA PINTAR JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA KELUARGA SEHAT D T P K SISTEM INFORMASI KESEHATAN TERINTEGRASI

5 Tantangan Mewujudkan Satu Data SatuData adalah sebuah inisiatif Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan interoperabilitas dan pemanfaatan data pemerintah. Pemanfaatan data pemerintah tidak terbatas pada penggunaan internal antar instansi, tetapi juga sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan data publik bagi masyarakat. Kebijakan Satu Data ini dilaksanakan dengan strategi melalui pengembangan satu standar data, satu metadata yang baku, dan satu portal Sumber: Kantor Staf Kepresidenan

6 KEBIJAKAN DAN STRATEGI

7 Kerangka Kebijakan SIK Visi. Mencapai SIK terintegrasi yang handal, yang mampu memberi dukungan secara adekuat bagi manajemen pembangunan kesehatan Misi 5. Meningkatkan Pemanfaatan dan Penyebarluasan Informasi untuk Meningkatkan Manajemen dan Pelayanan Berbasis Bukti Misi 2. Mengembangkan Indikator Kesehatan yang dapat Menggambarkan Upaya dan Capaian Pembangunan Kesehatan Masyarakat Misi 3. Memperkuat Sumber Data dan Membangun Jejaringnya dengan Semua Pemangku Kepentingan Misi 4. Meningkatkan Kualitas Manajemen Data Kesehatan yang Meliputi Pengumpulan, Penyimpanan, dan Analisis Data, serta Diseminasi Informasi Misi 1. Memperkuat Sumber Daya SIK yang meliputi Penetapan Landasan Hukum, Kebijakan, Advokasi dan Koordinasi untuk Pendanaan, SDM, Infrastruktur, dan Kelembagaan

8 STRATEGI PENGUATAN SIK LINTAS SEKTOR KEMENTERIAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN Optimalisasi Aliran dan Integrasi Data DINKES PROV DINKES KAB RUMAH SAKIT (FKTR) PUSKES MAS (FKTP) Penataan Data Transaksi JARINGAN PUSKES MAS Masyarakat/Keluarga JEJARING FASYANKES (FKTP) Peningkatan Pemanfaatan Data/Informasi

9 Strategi Penguatan SIK Peningkatan Pemanfaatan Data dan Informasi untuk pengambilan keputusan yang lebih baik Meningkatkan kualitas dan kecepatan proses kerja pelayanan kesehatan Penataan Data Transaksi di Fasyankes Meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi Optimalisasi Aliran dan Integrasi Data Penguatan Aspek Dasar (sebagai pondasi): Leadership, Governance, Regulasi, Kebijakan, Standarisasi, Sumber Daya, dll

10 Langkah-langkah Prioritas untuk Penguatan SIK Penataan data transaksi di Fasyankes Pengembangan Aplikasi KS Pembenahan sistem informasi di Puskesmas nonelektronik revisi SP2TP/SP3/SIMPUS Pengembangan dan perluasan implementasi sistem informasi di Puskesmas elektronik Ekspansi SIKDA Generik Puskesmas Pengembangan dan perluasan implementasi sistem informasi di RS SIMRS GOS (oleh Ditjen Yankes) Integrasi/Interoperability di tingkat data transaksi dalam Fasyankes LIDK Optimalisasi aliran dan integrasi data Optimalisasi pelaporan data dari kabupaten/kota melalui Aplikasi Komunikasi Data Menggiatkan pelaksanaan komunikasi data Integrasi sistem pelaporan data dari seluruh entitas sumber data LIDK Pengembangan bank data kesehatan Peningkatan pemanfaatan data dan informasi Peningkatan kualitas data implementasi PMKDR Penguatan analisis data Penyusunan paket-paket data dan informasi Diseminasi dan publikasi data dan informasi

11 Kebijakan Satu Data Kesehatan 1 Berbagi pakai data (data sharing) melalui INTEROPERA- BILITAS KEBIJAKAN SATU DATA KESEHATAN 2 3 Perbaikan proses pengumpulan data melalui STANDARISASI Pemanfaatan data yang mendorong pengambilan keputusan berdasar bukti AKUNTABILITAS

12 Integrasi Menuju Satu Data Satu Standart Data Satu Metadata Baku Satu Portal Data SATU DATA KESEHATAN RS DINKES PROV RS DINKES KAB PUSKESMAS fragmentasi integrasi

13 Kondisi Saat ini Pusat (Kemenkes) e-log IKS Esismal Auto data extraction/tranfer SITT SIHA Komdat SIKDA 1.4 Excel Import Data warehouse DHIS2 National dashboard Provinsi (PHO) E-Log Esis mal TB HIV Komdat Access and analysis DHIS2 Provincial dashboard Kab/Kota(DHO) E-Log Esismal Access and analysis SITT SIHA Komdat SIKDA DHIS2 District Dashboard Mal TB HIV Fasyankes IKS Mal TB HIV SIKDA input SIKDA database Family RT/RW Village Kelurahan/Desa (Keluarga) IKS IKS IKS IKS IKS IKS IKS IKS

14 Hubungan antar sistem informasi/pelaporan dalam penyediaan data kesehatan di berbagai tingkatan SIKDAGen Puskesmas SIP Non SIKDAGen Puskesmas SI Program di Puskesmas: STP, SKDR, SIHA, SITT, SISMAL, SI Gizi, Lainnya Survei Lapangan: KS, STBM, SI Gizi, dll Laporan Jejaring Fasyankes & LS P-Care Profil Kesehatan Kab/Kota Profil Kesehatan Prov Profil Kesehatan Nasional Komunikasi Data (Data Prioritas, SPM, Data Dasar Puskesmas, dll) Sistem Pelaporan Khusus/Program dan Sumber Daya SIMRS

15 Syarat Pengembangan SI Tidak Duplikasi Sangat dibutuhkan, tetapi tidak duplikasi dengan sistem/aplikasi yang sudah ada Efisien Memanfaatkan sumberdaya Sistem/TIK yang sudah ada di Kementerian Kesehatan (infrastruktur, aplikasi, dll) Sesuai Standar Mengacu pada standar umum sistem dan/atau regulasi umum TIK (UU ITE, PP PSTE, PP SIK, PMKominfo Keamanan Informasi, dll) Mengacu pada standar khusus sistem (kodefikasi/ klasifikasi, kamus data, SNI, dll) dan/atau peraturan peruu khusus terkait substansi Koordinasi Pelaksanaan pengembangan berkoordinasi dengan unit terkait dan Pusat Data dan Informasi

16 INTEGRASI SISTEM INFORMASI

17 Variasi Aplikasi SI di Puskesmas Core epuskesmas SIKDA Generik SIKDADU SIMPUS Jojok / JCare SISFOMAS SIMPUSTronik SIKDA Optima SIKDA DKK Semarang SIMPUS Medcis dan masih banyak lagi Khusus/Program PCare (BPJS) SIHA (P2P) SITT (P2P) SISMAL (P2P) SI PD3I (P2P) SI PTM (P2P) SIHEPI (P2P) eppgbm (Dit Gizi) Smart STBM (Dit Kesling) KS (Pusdatin) dan seterusnya Sumber Daya SISDMK (PPSDM) ASPAK (Dit Fasyankes)?

18 Prinsipnya elemen data sama elemen data berbeda elemen data berbeda Variasi Aplikasi SI di Puskesmas Core epuskesmas SIKDA Generik SIKDADU SIMPUS Jojok / JCare SISFOMAS SIMPUSTronik SIKDA Optima variasi pengembang SIKDA DKK Semarang SIMPUS Medcis dan masih banyak lagi Khusus/Program PCare (BPJS) SIHA (P2P) SITT (P2P) SISMAL (P2P) SI PD3I (P2P) SI PTM (P2P) SIHEPI (P2P) eppgbm (Dit Gizi) Smart STBM (Dit Kesling) KS (Pusdatin) dan seterusnya variasi program kes Sumber Daya SISDMK (PPSDM) ASPAK (Dit Fasyankes)? variasi program kes

19 Variasi Aplikasi SI di Puskesmas PUSKESMAS Aplikasi Core Aplikasi Sumber Daya Aplikasi Khusus/Program

20 Bagaimana hubungan antar aplikasi di Puskesmas? Duplikasi entry data Aplikasi core vs aplikasi sumber daya Sedikit duplikasi Aplikasi core vs aplikasi khusus/program Banyak duplikasi Aplikasi sumber daya vs aplikasi khusus/program Sedikit duplikasi Aplikasi Core Aplikasi Khusus/Program Aplikasi Sumber Daya

21 Integrasi SIK melalui Interoperabilitas DWH Layanan Interoperabilitas Data Kesehatan ( LIDK ) SIKDA Generik Aplikasi SI Puskesmas Lainnya SIHA SITT Sismal elogistik Sistem Lainnya P u s k e s m a s Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas Aplikasi KS SIHA Klinik VCT, dll SIHA SITT SITT Klinik swasta, Lapas, dll Sistem lainnya Klinik swasta, dll

22 Strategi Integrasi di Tingkat Data Transaksi dalam Fasyankes Tujuan: Entri Data di Fasyankes Dilakukan Satu Kali Bridging System Masing-masing aplikasi sistem informasi dibuatkan mekanisme pertukaran data (web service) Interoperabilitas sistem antar aplikasi sistem informasi yang digunakan di Fasyankes Modular System Menggabungkan aplikasi-aplikasi sistem informasi program ke dalam aplikasi SIKDA Generik Aplikasi sistem informasi program sebagai modul Implementasi Dilaksanakan Secara Parallel

23 Teknik Pelaksanaan Interoperabilitas Sistem Aplikasi SIKDA Generik Database Web Service Aplikasi Lain Puskesmas Aplikasi Lain

24 Contoh 1 Pasien Tuan / Nyonya X berkunjung Layanan Interoperabilitas Data Kesehatan (LIDK) Health Information Exchange (HIE) Tuan / Nyonya X berkunjung Pasien Tgl : Tgl : Rekam Medis Tuan/Nyonya X HIV. Obat 4 8 Rekam Medis Tuan/Nyonya X ISPA Demam HIV Obat 5 Fasyankes A Fasyankes B 2 3 Server 7 6 SIHA Data Entry di Fasyankes A Server SIHA Server SIKDA Generik di Pusdatin SIKDA Generik/dll Data Entry di Fasyankes B

25 Contoh 2 Pasien Tuan / Nyonya X berkunjung Layanan Interoperabilitas Data Kesehatan (LIDK) Health Information Exchange (HIE) 5 1 Rekam Medis Tuan/ Nyonya X TB HIV Obat 4 6 Server SITT Fasyankes C 2 Server 3 Server SIHA SIKDA Generik/dll Data Entry Di Fasyankes A Server SIKDA Generik

26 Interoperabilitas dengan Berbagai K/L

27 Interoperabilitas dengan Berbagai K/L Kementerian Keuangan Kementerian Kesehatan VPN Regalkes & PKRT Internet Konsil Kedokteran Indonesia

28 Interoperabilitas dengan Berbagai K/L Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi Kementerian Kesehatan Internet

29 Interoperabilitas dengan Berbagai K/L Kementerian Agama Kementerian Kesehatan Internet

30 Interoperabilitas dengan Berbagai K/L BPJS Kesehatan Kementerian Kesehatan Internet

31 Interoperabilitas dengan Berbagai K/L Kementerian Dalam Negeri Kementerian Kesehatan VPN

32 STANDARISASI SIK

33 Langkah Prioritas untuk Mewujudkan SI Terintegrasi Kebijakan dan regulasi SI SOP catpor SOP manajemen sistem SOP teknis sistem Tata kelola pertukaran data Tata kelola keamanan info Pengembangan integrasi Penyediaan infrastruktur TI Operasional sistem Integrasi Pengembangan Arsitektur Penataan Tata Kelola Pengembangan Standar Pengembangan Integrasi SI Terintegrasi Penilaian SIK (HMN&COBIT) Penyusunan Arsitektur Penyusunan Roadmap Dataset Metadata (HDD) Adopsi standar internasional Klasifikasi/Kodefikasi data Protokol Pertukaran Data

34 Standardisasi SIK Standardisasi Data Dataset untuk Puskesmas Dataset untuk Rumah Sakit Dataset untuk Dinkes (bank data) Standardisasi Sistem ID Nasional (NIK) sebagai master patient index Metadata (HDD) Kodefikasi data Protokol Pertukaran Data dan Komunikasi data Standardisasi Tata Kelola SOP manajemen sistem SOP teknis sistem Standardisasi SDM Jabatan fungsional: Prakom, Statistisi, Epidemiolog, Perekam Medis, dll. Diusulkan Jabfung Infokes Pendidikan beasiswa ke FKM/FK (Informatika Kesehatan/SIMKES/Biomedical Informatics) Pelatihan kerjasama dgn 9 universitas center of excellence Penyusunan standar Membuat sendiri Adopsi modifikasi Adopsi identik Rujukan standar sebagian sudah ada yang mengacu pada standar nasional (SNI), internasional (ISO), HIPAA, dll.

35 Standardisasi Dataset Puskesmas Rumah Sakit Bank Data Perbaikan SP2TP Kep Dirjen Binkesmas no: 590/BM-Info/V/96 tentang SIMPUS Penyederhanaan SP2TP menjadi SP3 Pusdatin (Jabar dan Banten) Saat ini dilakukan revisi berdasarkan PMK No 75/2014 tentang Puskesmas Revisi SP2TP/SIMPUS RPMK ttg Sistem Informasi Puskesmas Pencatatan data RS SOP-SOP pelayanan PMK No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis Pelaporan data RS PMK No 171/2011 tentang SIRS Pedoman/Juknis Program PMK No 92/2014 tentang Penyelenggaraan Komdat Juknis SAKIP/LAKIP berdasar indikator Renstra Juknis SPM Bidang Kesehatan Juknis Profil Kesehatan

36 Kamus Data Kesehatan (HDD/metadata) Kata Hat-I ver 1 Kata Hat-I (Kamus Data Kesehatan Indonesia) adalah kamus data dan terminologi medis, sebagai standar pengembangan aplikasi sistem e-kesehatan. Alamat: idn-hdd.kemkes.go.id Kamus Data Kesehatan Indonesia merupakan daftar keterangan tentang standar data dalam terminologi klinis/kesehatan pada seluruh Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia dalam rangka menciptakan kesamaan arti serta meningkatkan validitas dan reliabilitas data kesehatan untuk meningkatkan komunikasi pertukaran, pengumpulan, dan penggunaan data yang terintegrasi.

37 Kamus Data Kesehatan (HDD/metadata) Orang Fasyankes Penyakit Menular Penyakit Tidak Menular Penyakit Tropis Tanda dan Gejala JKN (Klaim, Penerima Manfaat) Integrasi Sistem Informasi Puskesmas Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang Kamus Data Kesehatan Indonesia update 2016 Penatalaksanaan Medis Gizi Komponen Metadata Nama elemen data Terjemahan Tipe Status Definisi Konteks Domain data Kategori Referensi Tipe Data Representatif data Minimum Maksimum Nilai Komentar Teknis Mapping dengan standar lainnya

38 Kodifikasi Pasien/Klien NIK, NKK Jenis Kelamin Wilayah Administrasi Klasifikasi Penyakit ICD 10, ICPC (diagnosis) Klasifikasi Penyakit ICD 9 CM (tindakan) Pengelompokan Kasus INA CBGs Obat dan Sediaan Farmasi Puskesmas Rumah Sakit Apotik SDM/Nakes Sarpras-Alkes Unit Kerja Status Akreditasi Tarif Pelayanan Jenis Pelayanan Kelas Rawat Jenis Rawat Jenis Kepesertaan Kode.

39 Rujukan Standar SNI Informatika Kesehatan Penyusunan Standar Nasional Indonesia (SNI) Informatika Kesehatan (e-kesehatan) Komtek/PT 35.01: Teknologi Informasi, WG ekesehatan Telah selesai 9 SNI Informatika Kesehatan yang diadopsi dari ISO (< 150 standard yang ada) Tindak lanjut Sosialisasi kepada semua stakeholder 9 SNI Informatika Kesehatan, dan 1 SNI Teknologi Informasi yg diserahkan ke Kemkes SNI kode representasi jenis kelamin manusia Penyusunan Permenkes untuk pemberlakukan 9+1 SNI yang telah ditetapkan Alih bahasa 9+1 SNI yang telah ditetapkan. Pembentukan Komtek Informatika Kesehatan tersendiri yang terlepas dari Komtek Teknologi Informasi SNI ISO : 2014 SNI ISO : 2014 SNI ISO : 2014 SNI ISO 27789:2014 SNI ISO 27799:2014 SNI ISO/TS 13582:2014 SNI ISO :2014 Informatika kesehatan Arsitektur layanan Bagian 1: Sudut pandang organisasi Informatika kesehatan Arsitektur layanan Bagian 2: Sudut pandang informasi Informatika kesehatan Arsitektur layanan Bagian 3: Sudut pandang komputasi Informatika kesehatan Jejak audit untuk rekam kesehatan elektronik Informatika kesehatan Manajemen keamanan informasi dalam bidang kesehatan menggunakan SNI ISO/IEC Informatika kesehatan Berbagi informasi mengenai daftar Pengenal Objek Informatika kesehatan Komunikasi rekam kesehatan elektronik Bagian 3: Arketipe referensi dan daftar istilah SNI ISO/TR :2014 Informatika kesehatan Peta jalan arsitektur ekesehatan berbasis kapasitas Bagian 1: Gambaran umum inisiatif ekesehatan nasional SNI ISO/HL :2014 Informatika kesehatan HL7 versi 3 Model informasi referensi Rilis 1

40 PNPS yang diajukan pada tahun 2017 Rep-Rep ISO 17115:2007. Health Informatics Vocabulary for Terminology System ISO/TR 12309:2009. Health Informatics Guidelines for terminology development organizations ISO/TR 13054:2012. Knowledge management of health information standards ISO/TR 20514:2005. Health Informatics Electronic health record definition, scope and context ISO/TR :2014. Health Informatics Capacity-based ehealth architecture roadmap Part 2: Architectural components and maturity model SNI Terjemahan SNI ISO :2014. Informatika Kesehatan Arsitektur Layanan Bagian 1: Sudut pandang organisasi (ISO :2009, IDT) SNI ISO :2014. Informatika Kesehatan Arsitektur Layanan Bagian 2: Sudut pandang informasi (ISO :2009, IDT) SNI ISO :2014. Informatika Kesehatan Arsitektur Layanan Bagian 3: Sudut pandang komputasi (ISO :2009, IDT) SNI ISO/TR :2014. Informatika Kesehatan Peta jalan arsitektur ekesehatan berbasis kapasitas Bagian 1: Gambaran umum inisiatif ekesehatan nasional (ISO/TR :2012, IDT) SNI ISO/IEC 27799:2014. Informatika Kesehatan Manajemen keamanan informasi dalam bidang kesehatan menggunakan SNI ISO/IEC (ISO/IEC 27799:2008, IDT) SNI ISO/IEC 27789:2014. Informatika Kesehatan Jejak audit untuk rekam kesehatan elektronik (ISO/IEC 27789:2013, IDT)

41 KEAMANAN INFORMASI KESEHATAN

42 Information is an asset which, like other important business assets, has value to an organization and consequently needs to be suitably protected ISO/IEC 27002:2007

43 Whatever form the information takes, or means by which it is shared or stored, it should always be appropriately protected ISO/IEC 27002:2007

44 Bentuk Informasi Hardcopy (asli, salinan, transparan, fax) Softcopy (tersimpan di media tetap atau portabel) Percakapan telepon Telekonferensi video

45 Keamanan Informasi adalah terjaganya kerahasiaan (confidentiality), keutuhan (integrity), dan ketersediaan (availability) informasi

46 Ancaman Keamanan Informasi Dewasa ini tidak ada satu-pun industri yang terbebas dari hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan (HTAG) pada sistem jaringan komputer mereka. Penggunaan TIK di bidang kesehatan meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan kesinambungan pelayanan kesehatan Namun dibalik itu juga terdapat ancaman terhadap data yang dipertukarkan dan disimpan secara digital Salah satu ancaman terbesar adalah Cybersecurity Cybersecurity telah menjadi isu yang krusial untuk berbagai sektor termasuk kesehatan Data kesehatan merupakan informasi yang paling sensitif dan kritikal yang dapat mengancam keamanan dan kesejateraan masyarakat

47 Sumber: Lemsaneg/BSSN

48 Ancaman Siber di Industri Kesehatan Laporan US Department of Health & Human Services, Office for Civil Rights, 2015 telah terjadi kebocoran data EMR pasien yang melibatkan kurang lebih 113 juta pasien di Amerika Serikat. Laporan Identity Theft Resources di Amerika Serikat (Maret 2017), 25% dari HTAG terjadi pada sistem jaringan komputer di sektor pelayan kesehatan, kerugian USD 5.6 miliar per tahun-nya.

49 Ancaman Siber di Industri Kesehatan Menurut Cyber Security Intelligence Index yang dilakukan oleh IBM (2015): lebih dari 100 juta rekam kesehatan rentan atau memiliki risiko pada tahun 2015 di lebih dari 8000 perangkat dan di lebih dari 100 negara. Serangan siber di tahun 2016 adalah serangan dari ransomware di 150 kota di dunia dan mulai heboh di Indonesia pada tahun Industri kesehatan telah menjadi target utama dari serangan siber. Ini merupakan isyarat bahwa industri kesehatan juga tidak bebas dari ancaman

50 Mengapa industri kesehatan menjadi target utama dari serangan siber? Terbatasnya regulasi Data kesehatan bernilai ekonomis Lambannya adopsi sistem keamanan Sumber: Daryo Soemitro, Supriantoro, Ardi Sutedja Rendahnya kepedulian Data rekam medis dan sejenisnya saat ini telah menjadi sebuah tambang emas yang sangat bernilai ekonomis yang bisa diperjual-belikan Budaya keamanan informasi di antara para profesional kesehatan masih perlu ditingkatkan Institusi pelayanan kesehatan di seluruh dunia termasuk industri yang lamban di dalam menerapkan sistem keamanan informasi Terbatasnya regulasi keamanan informasi di sektor kesehatan

51 Komitmen Global Resolusi WHA tahun 2005 nomor bahwa all countries have integrated the use of Information and Communication Technologies in their national health information systems and health infrastructure Untuk mewujudkan hal itu, WHO mendorong kepada setiap negara untuk: antara lain memobilisasi kerjasama lintas sektor dalam mengadopsi norma dan standar e-kesehatan, evaluasi, prinsip-prinsip costeffectiveness dalam e-kesehatan untuk menjamin mutu, etika, dan keamanan dengan tetap mengedepankan kerahasiaan, privasi, equity, dan equality.

52 Kebijakan Keamanan Informasi Kesehatan Kebijakan (pengaturan) keamanan informasi kesehatan secara umum sudah ada (UU, PP, Permenkes, Kepmenkes) secara khusus mengatur tentang keamanan informasi kesehatan belum ada Rujukan standar sebagian sudah ada yang mengacu pada standar nasional (SNI), internasional (ISO), HIPAA.

53 Kebijakan Keamanan Informasi Kesehatan Peta Jalan Sistem Informasi Kesehatan Prinsip Keamanan dan kerahasian. Sistem Informasi yang dikembangkan dapat menjamin keamanan dan kerahasiaan data. Strategi 5. Meningkatkan dan menyelenggarakan sistem pengumpulan, penyimpanan, analisis, dan diseminasi data secara sistematis. Tersedianya pedoman, standar, petunjuk teknis pengelolaan data kesehatan secara elektronik yang meliputi pengumpulan, penyimpanan, diseminasi, dan keamanan data. Tersedianya kebijakan dan SOP untuk Mekanisme pertukaran informasi (data sharing) diantara pemangku kepentingan dengan penekanan pada prinsip keamanan dan kerahasiaan data/informasi. Strategi e-kesehatan Nasional Misi 3. Memperluas dan meningkatkan layanan dan aplikasi sistem teknologi informasi dan komunikasi yang mampu meningkatkan kualitas proses kerja pelayanan kesehatan. Menyediakan layanan digital signature untuk mendukung keamanan data elektronik Misi 6. Menata dan menguatkan peraturan, kebijakan, dan pemenuhan kebijakan e-kesehatan nasional sebagai landasan, arah, dan tujuan implementasi e-kesehatan ke depan, serta menjamin integritas sistem layanan kesehatan.

54 Rujukan Standar SNI SNI ISO 27789:2014 SNI ISO 27799:2014 Informatika kesehatan Jejak audit untuk rekam kesehatan elektronik Informatika kesehatan Manajemen keamanan informasi dalam bidang kesehatan menggunakan SNI ISO/IEC 27002

55 ISO ISO/TS 21547:2010 Rujukan Standar Health informatics -- Security requirements for archiving of electronic health records Principles ISO/TR 21548:2010 Health informatics -- Security requirements for archiving of electronic health records Guidelines ISO/TS :2009 Health informatics -- Electronic health record communication -- Part 4: Security ISO/TR :2009 Health informatics -- Information security management for remote maintenance of medical devices and medical information systems -- Part 1: Requirements and risk analysis ISO/TR :2009 ISO/TS 14441:2013 ISO 22857:2013 Health informatics -- Information security management for remote maintenance of medical devices and medical information systems -- Part 2: Implementation of an information security management system (ISMS) Health informatics -- Security and privacy requirements of EHR systems for use in conformity assessment Health informatics -- Guidelines on data protection to facilitate transborder flows of personal health data

56 Rujukan Standar HIPAA protected health information Names All geographical identifiers Dates (other than year) directly related to an individual Phone numbers Fax numbers addresses Social Security numbers Medical record numbers Health insurance beneficiary numbers Account numbers Certificate/license numbers Vehicle identifiers and serial numbers, including license plate numbers; Device identifiers and serial numbers; Web Uniform Resource Locators (URLs) Internet Protocol (IP) address numbers Biometric identifiers, including finger, retinal and voice prints Full face photographic images and any comparable images Any other unique identifying number, characteristic, or code except the unique code assigned by the investigator to code the data

57 Penyelenggara Sistem Elektronik yang menyelenggarakan Sistem Elektronik Strategis harus menerapkan standar SNI ISO/IEC dan ketentuan pengamanan yang ditetapkan oleh Instansi Pengawas dan Pengatur Sektornya Permenkominfo No 4/ SMPI

58 Organisasi yang memroses informasi kesehatan, termasuk informasi kesehatan pribadi, harus memiliki kebijakan tertulis tentang keamanan informasi, yang disetujui oleh manajemen, dipublikasikan, dan kemudian disampaikan kepada semua karyawan dan pihak eksternal yang relevan SNI ISO 27799:2014 Informatika kesehatan Manajemen keamanan informasi dalam bidang kesehatan menggunakan SNI ISO/IEC 27002

59 Data Bagi Kemaslahatan Manusia

60 terima kasih better information better decision better health

Kebijakan e-kesehatan Nasional. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan

Kebijakan e-kesehatan Nasional. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Kebijakan e-kesehatan Nasional Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Outline Tantangan dan Peluang Implementasi e-kesehatan Kebijakan e-kesehatan Ancaman Keamanan Siber di Sektor Kesehatan Tantangan

Lebih terperinci

Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan dan Sistem Informasi Puskesmas

Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan dan Sistem Informasi Puskesmas Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan dan Sistem Informasi Puskesmas Pelatihan Data Prioritas dan SP2TP/SIKDA Prov Jawa Timur Pusat Data dan Informasi 2016 Pokok Bahasan Gambaran Masalah SIK Kebijakan Satu

Lebih terperinci

Dr. dr. H. Racmat Latief, SpPD, KPTI, M.Kes, FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Dr. dr. H. Racmat Latief, SpPD, KPTI, M.Kes, FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan Di Sulawesi Selatan Menuju Satu Data Dr. dr. H. Racmat Latief, SpPD, KPTI, M.Kes, FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Pada Pertemuan Pemutakhiran

Lebih terperinci

Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan

Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan Dr. Drh. Didik Budijanto, M.Kes Kepala Pusat Data dan Informasi Jakarta, 26 Maret 2018 Outline Kerangka Kebijakan SIK Kebijakan Satu Data Kesehatan Sinergi Pusat dan

Lebih terperinci

Gambaran Masalah SIK Kebijakan SIK Fokus Penguatan SIK Upaya yg dilakukan

Gambaran Masalah SIK Kebijakan SIK Fokus Penguatan SIK Upaya yg dilakukan Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan di Pelayanan Kesehatan Primer DR. DidikBudijanto, drh, Mkes Pusat Data dan Informasi Gambaran Masalah SIK Kebijakan SIK Fokus Penguatan SIK Upaya yg dilakukan Pokok

Lebih terperinci

Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan. Pusat Data dan Informasi 2017

Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan. Pusat Data dan Informasi 2017 Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan Pusat Data dan Informasi 2017 Isi paparan Landasan Hukum Produk Informasi Kesehatan Sumber Data Situasi Sistem Informasi Saat ini Fokus Penguatan SIK Tantangan

Lebih terperinci

Dr. dr. H. Bachtiar Baso, M.Kes. Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Dr. dr. H. Bachtiar Baso, M.Kes. Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Penilaian Kapasitas Sistem Informasi Kesehatan Dr. dr. H. Bachtiar Baso, M.Kes. Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Pada Pertemuan Pemutakhiran Data Tanggal 3-6 April 2018 di Hotel Grand

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi Menuju Satu Data

Pengembangan Sistem Informasi Menuju Satu Data Pengembangan Sistem Informasi Menuju Satu Data Outline Pelaksanaan Peta Jalan SIK Regulasi Sistem Informasi Kesehatan Penilaian Kapasitas SIK Registrasi dan Kode Baru Puskesmas Pemetaan Keluarga Sehat

Lebih terperinci

Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)

Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Sistem Kesehatan Nasional, pengelolaan kesehatan diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya

Lebih terperinci

Disampaikan oleh : Kepala Bagian Program dan Informasi Pada acara Pertemuan Sinkronisasi dan Validasi Data Rumah Sakit

Disampaikan oleh : Kepala Bagian Program dan Informasi Pada acara Pertemuan Sinkronisasi dan Validasi Data Rumah Sakit Disampaikan oleh : Kepala Bagian Program dan Informasi Pada acara Pertemuan Sinkronisasi dan Validasi Data Rumah Sakit Dasar Hukum Selayang Pandang Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Sistem Informasi

Lebih terperinci

JARINGAN PUSDATIN. Pusdatin, Kemkes

JARINGAN PUSDATIN. Pusdatin, Kemkes JARINGAN PUSDATIN Pusdatin, Kemkes Tugas dan Fungsi Pusdatin Pusat Data dan Informasi Tugas melaksanakan pengelolaan statistik kesehatan, analisis dan diseminasi informasi, serta pengembangan sistem informasi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN JAKARTA, APRIL 2018

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN JAKARTA, APRIL 2018 KEMENTERIAN SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA JAKARTA, APRIL 2018 KEMENTERIAN Apa itu Informasi Kesehatan? Apa itu SDM Kesehatan? Apa itu Informasi SDM Kesehatan? Apa

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY 3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN VISI DAN MISI PRESIDEN TRISAKTI: Mandiri di bidang ekonomi;

Lebih terperinci

Pelaporan Program melalui Aplikasi Komunikasi Data. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan

Pelaporan Program melalui Aplikasi Komunikasi Data. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Pelaporan Program melalui Aplikasi Komunikasi Data Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Bahasan Fokus Penguatan SIK Penyelenggaraan Komunikasi Data Pemantauan dan Penilaian Kualitas Data Pengembangan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Dr. dr. H. Rachmat Latief, Sp.PD. KPTI, M.Kes., FINASIM Disampaikan pada PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIS PENDAMPING

Lebih terperinci

Penguatan Data Kesehatan dan SPM menuju Satu Data

Penguatan Data Kesehatan dan SPM menuju Satu Data Penguatan Data Kesehatan dan SPM menuju Satu Data Outline Upaya Penguatan Kebijakan Satu Data Kesehatan Data Kesehatan dan SPM Bidang Kesehatan Diseminasi Informasi UPAYA PENGUATAN KEBIJAKAN SATU DATA

Lebih terperinci

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016 INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016 Tantangan Pembangunan Kesehatan Derajat kesehatan rakyat yg setinggitingginya

Lebih terperinci

Model Integrasi P-Care, Ina-CBGS, HIS dan Sistem Rujukan. dr. Daryo Soemitro Sp.BS Konsultan IT Pusdatin Kemenkes

Model Integrasi P-Care, Ina-CBGS, HIS dan Sistem Rujukan. dr. Daryo Soemitro Sp.BS Konsultan IT Pusdatin Kemenkes Model Integrasi P-Care, Ina-CBGS, HIS dan Sistem Rujukan dr. Daryo Soemitro Sp.BS Konsultan IT Pusdatin Kemenkes Seminar Implementasi e-health dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan di Indonesia Dian

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI WILAYAH DTPK

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI WILAYAH DTPK KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI WILAYAH DTPK PERTEMUAN KOORDINASI PENINGKATAN AKSES YANKES DI DTPK DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (MAKASSAR, 26 27 MARET 2018) OUTLINE PENDAHULUAN VISI, MISI DAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL KEMENKES PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN NASIONAL PUSAT PEMBIAYAAN DAN JAMINAN JAKARTA, 2016 JAMINAN NASIONAL Perkembangan penyelenggaraan JKN Jaminan Kesehatan Nasional UU NOMOR 24 TAHUN

Lebih terperinci

KOMPETENSI 6 Organisasi dan Managemen Pelayanan. Elise Garmelia

KOMPETENSI 6 Organisasi dan Managemen Pelayanan. Elise Garmelia KOMPETENSI 6 Organisasi dan Managemen Pelayanan Elise Garmelia Kompetensi 6 Organisasi dan Manajemen a. sistem asuhan pelayanan kesehatan b. privasi, konfidensialitas, hukum dan isu etik c. Mengelola sumber

Lebih terperinci

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE-57 25 JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT 3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN

Lebih terperinci

Deskripsi: Dimensi Grand Design Sistem Informasi Kesehatan

Deskripsi: Dimensi Grand Design Sistem Informasi Kesehatan Deskripsi: Grand design sistem informasi kesehatan berorientasi pada kualifikasi produk yang diharapkan, ditinjau dari kebutuhan kinerja dan spesifikasinya serta strategi tata kelolanya. 1. Dimensi Grand

Lebih terperinci

Keynote Speech MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA FORUM INFORMATIKA KESEHATAN INDONESIA Surabaya, 8 November 2017

Keynote Speech MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA FORUM INFORMATIKA KESEHATAN INDONESIA Surabaya, 8 November 2017 Keynote Speech MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA FORUM INFORMATIKA KESEHATAN INDONESIA Surabaya, 8 November 2017 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Saudara-saudara

Lebih terperinci

No Upaya untuk menyelenggarakan Standardisasi Industri melalui perencanaan, penerapan, pemberlakuan, pembinaan dan pengawasan Standar Nasional

No Upaya untuk menyelenggarakan Standardisasi Industri melalui perencanaan, penerapan, pemberlakuan, pembinaan dan pengawasan Standar Nasional TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6016 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Sarana. Prasarana. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 9) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

Sistem Informasi Puskesmas, RPMK SIP dan Aplikasi Prokesga

Sistem Informasi Puskesmas, RPMK SIP dan Aplikasi Prokesga Sistem Informasi Puskesmas, RPMK SIP dan Aplikasi Prokesga disampaikan pada: Pertemuan Pemutakhiran dan Analisis Data Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota Malang,2 Juni 2016 Outline Sistem Informasi Puskesmas

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5542 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KESRA. Kesehatan. Sistem Informasi. Data. Pengelolaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL TIMUR

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL TIMUR PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL TIMUR 1 Dasar Pelaksanaan No REGULASI TENTANG 1. UU NO 40/2004 Tentang Sistem Jaminan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN I. UMUM Pembangunan Kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

PERAN TENAGA KESEHATAN VOKASIONAL DALAM PENGUATAN PELAYANAN PRIMER DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PERAN TENAGA KESEHATAN VOKASIONAL DALAM PENGUATAN PELAYANAN PRIMER DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERAN TENAGA KESEHATAN VOKASIONAL DALAM PENGUATAN PELAYANAN PRIMER DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Disampaikan dalam Pertemuan Koordinasi Nasional Pengembangan

Lebih terperinci

SAMBUTAN DAN PENGARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

SAMBUTAN DAN PENGARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN SAMBUTAN DAN PENGARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN UNDANG-UNDANG KESEHATAN Pasal 106 NO. 36 TAHUN 2009 Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat

Lebih terperinci

Konsep Satu Data Kesehatan Dalam ehealth Indonesia

Konsep Satu Data Kesehatan Dalam ehealth Indonesia Konsep Satu Data Kesehatan Dalam ehealth Indonesia Daryo Soemitro Konsultan TIK Pusdatin Kemenkes Sinkronisasi dan Validasi Data Rumah Sakit Tahun 2017 Bogor, Hotel Salak The Heritage, 13-15 Feb 2017 REPRODUCTIVE,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG STRATEGI E-KESEHATAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG STRATEGI E-KESEHATAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG STRATEGI E-KESEHATAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

DUKUNGAN DAN PERAN BADAN PPSDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT

DUKUNGAN DAN PERAN BADAN PPSDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT 1 www.iakmi.or.id DUKUNGAN DAN PERAN BADAN PPSDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT Yuti Suhartati, SKp, M.Kes Kepala Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Badan Pengembangan

Lebih terperinci

SUMBER DATA SISTEM. dr. Irma Khrisnapandit, Sp.KP

SUMBER DATA SISTEM. dr. Irma Khrisnapandit, Sp.KP SUMBER DATA SISTEM KESEHATAN NASIONAL dr. Irma Khrisnapandit, Sp.KP PENDAHULUAN Jaringan SIKNAS sebuah koneksi/jaringan virtual sistem informasi kesehatan elektronik dikelola oleh Kementerian Kesehatan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN ANGGARAN 2017 KEMENTERIAN KESEHATAN RI

LAPORAN KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN ANGGARAN 2017 KEMENTERIAN KESEHATAN RI LAPORAN KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN ANGGARAN 2017 KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2018 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii IKHTISAR EKSEKUTIF... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG...

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan Nasional. Pusat Data dan Informasi

Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan Nasional. Pusat Data dan Informasi Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan Nasional Pusat Data dan Informasi Lihat Chart dibwh dan sebut WARNAnya bukan Kata nya dg cepat. KUNING BIRU ORANYE HITAM MERAH HIJAU KUNING MERAH UNGU BIRU ORANYE HIJAU

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Pasal 1 1. Rumah Sakit

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN

RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2015 2019 KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi Kesehatan

Pengantar Sistem Informasi Kesehatan Pengantar Sistem Informasi Kesehatan Erizal, S.Si,M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA SISTEM INFORMASI KESEHATAN PENGERTIAN SIK SIK adalah suatu

Lebih terperinci

Peran BPJS Kesehatan dalam Integrasi System pada FKTP

Peran BPJS Kesehatan dalam Integrasi System pada FKTP Peran BPJS Kesehatan dalam Integrasi System pada FKTP Nama : EDY SURLIS, S. Komp, IT IL, AAAK Jabatan : Kepala Departemen Perencanaan, Evaluasi, Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Kantor : BPJS Kesehatan

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Pelayanan Medik. dr. Supriyantoro,Sp.P, MARS

Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Pelayanan Medik. dr. Supriyantoro,Sp.P, MARS Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Pelayanan Medik dr. Supriyantoro,Sp.P, MARS 1 UPAYA DITJEN BINA UPAYA KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN I. PENGEMBANGAN INSTITUSI 1. Klasifikasi dan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2018 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu institusi pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di suatu

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu institusi pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di suatu BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu institusi pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di suatu wilayah tertentu. Lingkup pelayanan yang begitu luas,

Lebih terperinci

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan kementerian kesehatan republik indonesia

Lebih terperinci

Kementerian Kesehatan RI Ditjen Bina Pelayanan Kesehatan PENGENALAN SIMRS GOS

Kementerian Kesehatan RI Ditjen Bina Pelayanan Kesehatan PENGENALAN SIMRS GOS Kementerian Kesehatan RI Ditjen Bina Pelayanan Kesehatan PENGENALAN SIMRS GOS SIMRS UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Permenkes SIMRS No 82 Desember Tahun 2013 Setiap RS diwajibkan menggunakan SIMRS

Lebih terperinci

Bagian Program dan Informasi DITJEN BUK KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Bagian Program dan Informasi DITJEN BUK KEMENTERIAN KESEHATAN RI Bagian Program dan Informasi DITJEN BUK KEMENTERIAN KESEHATAN RI STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN SEKRETARIAT DITJEN DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR DIREKTORAT BINA UPAYA

Lebih terperinci

PRIORITAS PENGAWASAN DEWAN PENGAWAS BPJS KESEHATAN Chairul Radjab Nasution Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan

PRIORITAS PENGAWASAN DEWAN PENGAWAS BPJS KESEHATAN Chairul Radjab Nasution Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan PRIORITAS PENGAWASAN DEWAN PENGAWAS BPJS KESEHATAN 2016-2021 Chairul Radjab Nasution Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Jakarta, 30 Maret 2016 PRINSIP DEWAN PENGAWAS 2016-2021 MEMASTIKAN OPTIMALNYA FUNGSI

Lebih terperinci

PERAN DAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PERAN DAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PERAN DAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL Oleh : Dr. Hj. Rosnini Savitri, M.Kes Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Pendahuluan Luas wilayah 42.297,30

Lebih terperinci

Integrasi Sistem Informasi Kesehatan

Integrasi Sistem Informasi Kesehatan Integrasi Sistem Informasi Kesehatan Erizal, S.Si,M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Integrasi Sistem Informasi Kesehatan Integrasi Sistem SIK

Lebih terperinci

DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES. Jakarta, 23 Maret 2017

DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES. Jakarta, 23 Maret 2017 DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES Jakarta, 23 Maret 2017 1 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROGRAM INDONESIA SEHAT RENSTRA 2015-2019 Pilar 1. Paradigma

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2012 i KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kita panjatkan pada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-nya, kita dapat

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam menjamin KETERSEDIAAN OBAT DI INDONESIA

ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam menjamin KETERSEDIAAN OBAT DI INDONESIA 1 tujuan: ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam menjamin KETERSEDIAAN OBAT DI INDONESIA APRIL 2018 1 DASAR HUKUM UU NO 36 TAHUN 2009 tentang KESEHATAN PP NO 12 TAHUN 2013 tentang JAMINAN KESEHATAN PERPRES NO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pelayanan kesehatan paling dasar dan sebagai ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pelayanan kesehatan paling dasar dan sebagai ujung tombak 19 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sebagai pelayanan kesehatan paling dasar dan sebagai ujung tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia, Puskesmas perlu mendapat perhatian

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Tahun 2016

Rencana Kerja Tahunan Tahun 2016 Rencana Kerja Tahunan Tahun 2016 DIREKTORAT PELAYANAN KEFARMASIAN Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan KEMENTERIAN KESEHATAN RI KATA PENGANTAR Kami memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI

Lebih terperinci

ADVOKASI DAN SINKRONISASI REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN OLEH KEMENTERIAN KESEHATAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH

ADVOKASI DAN SINKRONISASI REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN OLEH KEMENTERIAN KESEHATAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH ADVOKASI DAN SINKRONISASI REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN OLEH KEMENTERIAN KESEHATAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH MAURA LINDA SITANGGANG DIREKTUR JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALKES DISAMPAIKAN PADA: RAKERNAS IKATAN

Lebih terperinci

Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Konsep Akreditasi Pelayanan Kesehatan

Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Konsep Akreditasi Pelayanan Kesehatan Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Konsep Akreditasi Pelayanan Kesehatan 1. Pengertian dan konsep akreditasi a. Pengertian Umum Akreditasi merupakan bentuk pengakuan yang diberikan oleh pemerintah untuk

Lebih terperinci

VISI DAN MISI BPJS KESEHATAN TAHUN Fachmi Idris Direktur Utama

VISI DAN MISI BPJS KESEHATAN TAHUN Fachmi Idris Direktur Utama VISI DAN MISI BPJS KESEHATAN TAHUN 2016-2021 Fachmi Idris Direktur Utama Rapat Koordinasi DJSN Jakarta, 30 Maret 2016 1 MEMASUKI PERIODE BARU 2016 2 VISI JOKOWI-JK BERDAULAT TRISAKTI UU Nomor 24 tahun

Lebih terperinci

JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA

JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA WIHARDI TRIMAN, dr.,mqih MT-TB Jakarta HP : 0812 660 9475 Email : wihardi_t@yahoo.com LATAR BELAKANG Thn.1995, P2TB mengadopsi Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat menyebabkan semua lapisan masyarakat dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Dalam hal ini termasuk juga

Lebih terperinci

Kebijakan Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian

Kebijakan Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kebijakan Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian Rapat Koordinasi Nasional Palu, 31 Maret 2015 Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian

Lebih terperinci

Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis..

Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis.. Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis.. Penyelenggaraan LPSE Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Undang-Undang Republik Indonesia No.

Lebih terperinci

Kebijakan Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan Hidup

Kebijakan Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan Hidup Kementerian Lingkungan Hidup Kebijakan Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan Hidup Makassar, 28 Maret 2014 Lingkup Materi Paparan Latar Belakang Dasar dan Tujuan Pembangunan SILH Konsep dan Strategi

Lebih terperinci

Pengembangan TIK Sistem Informasi Kesehatan

Pengembangan TIK Sistem Informasi Kesehatan Pengembangan TIK Sistem Informasi Kesehatan Erizal, S.Si,M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Pengembangan Infastruktur Perangkat Keras dan Jaringan

Lebih terperinci

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN DAN TATA LAKSANA TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita PERUBAHAN POLA KERJA

Lebih terperinci

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT 1 2 Penanggung Jawab : Sekjen Kemenkes Pimpinan Sidang : Kadinkes Sumatera

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DATA DALAM MENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN. dr. TOGAR SIALLAGAN, MM KEPALA GRUP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PENGGUNAAN DATA DALAM MENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN. dr. TOGAR SIALLAGAN, MM KEPALA GRUP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGGUNAAN DATA DALAM MENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN dr. TOGAR SIALLAGAN, MM KEPALA GRUP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Latar Belakang PT Askes menjadi BPJS Kesehatan: UU No. 24 BPJS tahun 2011, pasal 12 tentang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 126, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Kesehatan. Sistem Informasi. Data. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5542) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerapan teknologi informasi di sektor kesehatan yang sedang menjadi trend global adalah Rekam Medis Elektronik (RME). RME merupakan sub sistem informasi kesehatan

Lebih terperinci

Jadwal pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas. 2. Rencana kegiatan program, Dokumen hasil evaluasi tentang metode dan teknologi dalam pelaksanaa

Jadwal pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas. 2. Rencana kegiatan program, Dokumen hasil evaluasi tentang metode dan teknologi dalam pelaksanaa IDENTIFIKASI DOKUMEN BAB IV Kriteria EP Dokumen Rekaman Keterangan A. Perencanaan kegiatan tiap UKM Puskesmas: 1. Kegiatan dalam setiap Upaya Puskesmas disusun berdasar analisis kebutuhan dan harapan masyarakat

Lebih terperinci

URGENSI PENGATURAN E-GOVERNMENT DALAM UNDANG-UNDANG

URGENSI PENGATURAN E-GOVERNMENT DALAM UNDANG-UNDANG URGENSI PENGATURAN E-GOVERNMENT DALAM UNDANG-UNDANG BRIAN AMY PRASTYO L E G AL D R A FTER & D O S EN H U KUM T E L EMATIKA F H U I KENDARI, 16 JUNI 2015 6 STRATEGI E-GOV ALA INPRES 3/2003 1. Mengembangkan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DITJEN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN MENDUKUNG DAN MENJAMIN AKSES SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

KEBIJAKAN DITJEN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN MENDUKUNG DAN MENJAMIN AKSES SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN KEBIJAKAN DITJEN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN MENDUKUNG DAN MENJAMIN AKSES SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Disampaikan pada RAKERNAS DAN PIT IAI

Lebih terperinci

Strategi Penanganan TB di dunia kerja

Strategi Penanganan TB di dunia kerja Strategi Penanganan TB di dunia kerja Dr. Asik Surya, MPPM Pendidikan Dokter FK Unair Surabaya, 1990 Master Public Policy and Management, University of Southern California, LA, USA, 1999 Pekerjaan : Program

Lebih terperinci

Konsil Kedokteran Indonesia ROADMAP. Menuju. Dashboard Informasi Kedokteran-Kesehatan Indonesia. Daryo Soemitro dr., Sp.BS Ketua Divisi Registrasi

Konsil Kedokteran Indonesia ROADMAP. Menuju. Dashboard Informasi Kedokteran-Kesehatan Indonesia. Daryo Soemitro dr., Sp.BS Ketua Divisi Registrasi Konsil Kedokteran Indonesia ROADMAP Menuju Dashboard Informasi Kedokteran-Kesehatan Indonesia Daryo Soemitro dr., Sp.BS Ketua Divisi Registrasi Millennium Development Goals 1. Menanggulangi kemiskinan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan

Lebih terperinci

Tujuan Pembangunan Negara RI adalah kesejahteraan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Tujuan Pembangunan Negara RI adalah kesejahteraan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. RANGKUMAN PEMIKIRAN Rapat Koordinasi Nasional Sinergitas Konsil Kedokteran indonesia dengan Pemangku Kepentingan dalam Pengawalan Profesionalisme Dokter dan dokter Gigi Menghadapi Tantangan Global Makasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) masih merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi fokus dunia internasional. Dengan masuknya TB sebagai salah satu indikator MDGs (Millenium

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) sudah merambah di segala sektor kehidupan sehingga menggeser penggunaan teknologi konvesional. Hal ini mengakibatkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN REKAM MEDIS ELEKTRONIS di RSCM

PENGEMBANGAN REKAM MEDIS ELEKTRONIS di RSCM PENGEMBANGAN REKAM MEDIS ELEKTRONIS di RSCM 1 RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Kelas RS : A (Rujukan Nasional) Pemilik : Kementerian Kesehatan Badan Layanan Umum (BLU) Jenis : Rumah Sakit Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah. satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah. satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sesuai dalam Pancasila dan Undang-Undang

Lebih terperinci

POTENSI FRAUD DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA & RUJUKAN TINGKAT LANJUT (FKTP&FKTL)

POTENSI FRAUD DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA & RUJUKAN TINGKAT LANJUT (FKTP&FKTL) POTENSI FRAUD DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA & RUJUKAN TINGKAT LANJUT (FKTP&FKTL) Hasil Sidang Komisi VIII Rakerkesnas Regional Barat, Batam Pengertian Fraud dalam JKN Tindakan yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan

Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan PRA RAKERKESNAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PALANGKARAYA, 17 FEBRUARI 2016 Pemenuhan, Pemerataan, Retensi dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Untuk Mendukug Primary Health Care dan Pelayanan Kesehatan Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH (SIKDA)

SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH (SIKDA) SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH (SIKDA) Dengan implementasi SIKDA berbasis Teknologi Informasi, maka informasi menjadi aset organisasi yang sangat berharga karena melalui SIKDA organisasi dapat menguasai

Lebih terperinci

DEKONSENTRASI & DANA ALOKASI KHUSUS: STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

DEKONSENTRASI & DANA ALOKASI KHUSUS: STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DEKONSENTRASI & DANA ALOKASI KHUSUS: STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Plt. Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan RAPAT KONSULTASI NASIONAL PROGRAM KEFARMASIAN

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Jml Jam kuliah dalam seminggu : 100 menit Tgl mulai berlaku : 1 September 2015

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Jml Jam kuliah dalam seminggu : 100 menit Tgl mulai berlaku : 1 September 2015 FM-UDINUS-BM-08-05/R0 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : D11.6302/Sistem Informasi Kesehatan Revisi ke : 1 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 5 Mei

Lebih terperinci

DUKUNGAN REGULASI DALAM PENGUATAN PPK PRIMER SEBAGAI GATE KEEPER. Yulita Hendrartini Universitas Gadjah Mada

DUKUNGAN REGULASI DALAM PENGUATAN PPK PRIMER SEBAGAI GATE KEEPER. Yulita Hendrartini Universitas Gadjah Mada DUKUNGAN REGULASI DALAM PENGUATAN PPK PRIMER SEBAGAI GATE KEEPER Yulita Hendrartini Universitas Gadjah Mada POTENSI KENAIKAN BIAYA YANG MENGANCAM SUSTAINABILITAS JKN Peran gate keeper masih lemah rujukan

Lebih terperinci

MANFAAT PEREALISASIAN TATA KELOLA KEAMANAN INFORMASI BERBASIS SNI ISO/IEC 27001:2009 PADA PRODUKSI FILM ANIMASI (Kasus di PT. XX)

MANFAAT PEREALISASIAN TATA KELOLA KEAMANAN INFORMASI BERBASIS SNI ISO/IEC 27001:2009 PADA PRODUKSI FILM ANIMASI (Kasus di PT. XX) MANFAAT PEREALISASIAN TATA KELOLA KEAMANAN INFORMASI BERBASIS SNI ISO/IEC 27001:2009 PADA PRODUKSI FILM ANIMASI (Kasus di PT. XX) Ayu Candra Dewi 1, Eko Nugroho 2, Rudy Hartanto 3 Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

COBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

COBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto COBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto The COBIT 5 Framework COBIT 5 membantu perusahaan menciptakan nilai optimal dari TI dengan menjaga keseimbangan antara menyadari manfaat dan mengoptimalkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

STRATEGI INTEGRASI DATA MELALUI KONSEP INTEROPERABILITAS SISTEM ELEKTRONIK

STRATEGI INTEGRASI DATA MELALUI KONSEP INTEROPERABILITAS SISTEM ELEKTRONIK STRATEGI INTEGRASI DATA MELALUI KONSEP INTEROPERABILITAS SISTEM ELEKTRONIK BANDUNG, 15 NOVEMBER 2017 DIREKTORAT E GOVERNMENT DITJEN. APLIKASI INFORMATIKA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PENGARUH

Lebih terperinci

Studi Kasus INFORMATION SECURITY MANAGEMENT SYSTEM (ISMS) MENGGUNAKAN STANDAR ISO/IEC 27001:2005

Studi Kasus INFORMATION SECURITY MANAGEMENT SYSTEM (ISMS) MENGGUNAKAN STANDAR ISO/IEC 27001:2005 Studi Kasus INFORMATION SECURITY MANAGEMENT SYSTEM (ISMS) MENGGUNAKAN STANDAR ISO/IEC 27001:2005 presented by Melwin Syafrizal STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 1. Latar Belakang Banyak instansi/institusi memiliki

Lebih terperinci