BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu institusi pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di suatu
|
|
- Siska Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu institusi pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di suatu wilayah tertentu. Lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya berpotensi menimbulkan permasalahan yang kompleks sehingga keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal mutlak diperlukan. Sistem informasi diperlukan untuk mengumpulkan, mencatat, mengelola, menyimpan dan memanfaatkan data untuk menyelesaikan masalahmasalah kesehatan masyarakat. Namun banyaknya variabel di puskemas turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna di lingkungan puskesmas (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Saat ini pengumpulan data di puskesmas sebagian besar masih dikerjakan secara manual, dengan melakukan pencatatan pada buku-buku registrasi dan mengisi beberapa jenis formulir. Metode ini tidak efisien dari sisi waktu dan tenaga karena seringkali terjadi pengulangan pekerjaan yang sama untuk beberapa formulir yang berbeda. Masih sedikit puskesmas yang menggunakan komputer untuk mengolah data, apalagi memanfaatkan data bagi kepentingan kepentingan pengambilan keputusan. Sebenarnya sebagian besar puskesmas telah memiliki komputer, namun penggunaannya dalam sistem informasi puskesmas belum optimal, lebih banyak berperan sebagai mesin ketik. Disamping itu keterbatasan kemampuan dalam menggunakan komputer juga menjadi hambatan dalam komputerisasi sistem informasi puskesmas. Kepmenkes No. 511 Tahun 2002 tentang Strategi Pengembangan SIKNAS di Era Otonomi Daerah menegaskan bahwa sasaran pengembangan SIKNAS pada akhir tahun 2009 adalah telah tersedia dan dimanfaatkan data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat dan cepat untuk pengambilan keputusan/kebijakan bidang kesehatan di Kabupaten/Kota, Provinsi dan Kemenkes dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi. Indikatornya adalah terintegrasinya data dan informasi dari Kabupaten/Kota ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan. Data dan informasi yang terintegrasi di 1
2 2 Kabupaten/Kota berasal dari puskesmas yang diolah dengan system pencatatan dan pelaporan puskesmas atau SIMPUS sehingga kualitas data dan informasi di puskesmas menjadi sangat penting kedudukannya dalam pengambilan keputusan di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan tingkat nasional. Data dan informasi yang tersedia diharapkan dapat berperan sebagai health intelligence. Data dan informasi yang digunakan sebagai health intelligence sangat bermanfaat dalam mengkritisi sebuah keputusan, membuat panduan dalam pengambilan keputusan, membuat interpretasi sebuah fenomena secara detail dan mendalam serta sebagai alert dan reminder untuk masalah-masalah kesehatan potensial (Kementerian Kesehatan RI, 2015a). SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) adalah suatu perangkat lunak yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. SIMPUS berfungsi melayani pengolahan data, profil, dari pasien, membantu mencari data untuk pelaporan dan juga mendukung dalam pengambilan keputusan di puskesmas. Data dan informasi yang diintergrasikan dalam SIKDA Kabupaten/Kota berasal dari SIMPUS, selanjutnya SIKDA Kabupaten/Kota merupakan subsistem dari SIKDA Provinsi, SIKDA Provinsi merupakan subsistem dari SIKNAS sehingga antara SIMPUS, SIKDA Kabupaten/Kota, SIKDA Provinsi dan SIKNAS merupakan sebuah keterkaitan administrasi yang saling mendukung untuk menghasilkan data dan informasi yang terintegrasi dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan/kebijakan kesehatan (Kementerian Kesehatan RI, 2011). Upaya dalam penerapan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di lingkungan Dinas Kesehatan merupakan respon positif akan tuntutan perbaikan kinerja dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas oleh pemerintah kepada masyarakat. Puskesmas menyadari perannya sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan kepada masyarakat, karenanya diperlukan prasarana bantu untuk mempermudah, mempercepat, dan meningkatkan kualitas pelayanan oleh puskesmas. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) sebagai bagian dari sistem informasi kesehatan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut. Didorong untuk segera bisa mewujudkan pelayanan terbaik
3 3 tersebut menyebabkan Dinas Kesehatan kabupaten/kota saling berlomba menjadi yang terdahulu apalagi ada support pembiayaan dari pusat. Terbukti beberapa daerah telah mampu merubah budaya kerja dan paradigma pelayanan kesehatan dilingkungannya berbasis SIMPUS sehingga mampu mengangkat nama institusi dan mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Namun demikian tak sedikit daerah yang terjebak ke dalam permasalahan baru yang bernama kegagalan implementasi simpus, bahkan kegagalan tersebut bisa terjadi sampai berulang berkali-kali (Kementerian Kesehatan RI, 2015b). Sistem Informasi menjadi bagian yang penting dalam dunia kesehatan di zaman sekarang, sesuai dengan amanat Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang pengelolaan kesehatan, Pasal 167 ayat 1, dan 2, menyebutkan bahwa pengelolaan kesehatan diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemda, dan/atau masyarakat. Salah satu bentuk pengelolaan tersebut ialah pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan, Sistem Informasi sekarang peranannya tidak hanya sebagai pengumpul data dan mengolahnya menjadi informasi berupa laporan-laporan saja, tetapi mempunyai peranan yang lebih penting dalam menyediakan informasi bagi manajemen untuk fungsi perencanaan, alokasi sumber daya, pengukuran dan pengendalian. Laporan-laporan tersebut memberikan informasi kepada manajemen tentang permasalahan yang terjadi di dalam suatu organisasi dan merupakan suatu bukti yang berguna dalam menentukan tindakan yang akan diambil (Jogiyanto, 2005). Perkembangan yang terus menerus dan sangat maju yang tumbuh pesat dari Teknologi Informasi menuntut adanya perubahan dalam suatu organisasi untuk menjadikan lebih efisien dalam menjalankan Organisasi tersebut. Salah satu Sistem Teknologi Informasi yang diterapkan di bidang kesehatan adalah Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) yang tidak berdiri sendiri tetapi merupakan bagian fungsional dari Sistem Kesehatan yang dibangun dari jaringan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA), Sistem Informasi kesehatan daerah dibangun dari jaringan Sistem Informasi Kesehatan di tingkat puskesmas yang disebut Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) (Kementerian Kesehatan RI, 2012).
4 4 Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS), merupakan pilihan bagi Puskesmas di daerah dalam pengembangan sistem informasi kesehatan untuk mendapatkan data dan informasi yang lebih cepat dan akurat. Pada potensi yang dimiliki sebenarnya Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dapat menggantikan sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP). Karena SIMPUS merupakan hasil dari pengolahan berbagai sumber informasi seperti laporan SP2TP, survei lapangan, laporan lintas sektor, dan laporan sarana kesehatan pemerintah dan swasta. Seiring kemajuan tekhnologi, SIMPUS pun dikembangkan melalui sistem elektronis terkomputerisasi dalam suatu software yang bekerja dalam sebuah sistem operasi (opearting system), tetapi kendalanya banyak penerapan SIMPUS yang masih belum berjalan secara optimal di daerah (Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI, 2009). Pengembangan Sistem Informasi sekarang peranannya tidak hanya sebagai pengumpul data dan mengolahnya menjadi informasi berupa laporan-laporan saja, tetapi mempunyai peranan yang lebih penting di dalam menyediakan informasi bagi manajemen untuk fungsi perencanaan, alokasi sumber daya manusia, pengukuran dan pengendalian kejadian penyakit, laporan-laporan tersebut sangat berguna untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang permasalahan yang terjadi di dalam suatu organisasi dan merupakan suatu bukti yang berguna dalam menentukan tindakan yang akan diambil (Jogiyanto, 2005). Seperti Provinsi dan Kabupaten/Kota lain yang telah berhasil mengembangkan dan mengimplementasikan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS), Dinas Kesehatan Kota Bima juga ingin mengembangkan sistem informasi manajemen puskesmas yang berbasis komputer dengan harapan data dan informasi yang dihasilkan dapat terintegrasi mulai dari puskesmas ke Dinas Kesehatan, antar bidang dan seksi yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan, serta dapat lebih meningkatkan efesiensi dan efektifitas dari program kerja Dinas Kesehatan, Karena selama ini Sistem informasi kesehatan yang ada tidak berjalan dengan baik dikarenakan proses pengumpulan data dan pengolahan datanya masih terfragmentasi dan sering terjadi duplikasi data di masing-masing
5 5 program (Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI, 2008). Pada tahun Dinas Kesehatan Kota Bima termasuk sebagai salah satu kabupaten/kota di provinsi Nusa Tenggara Barat yang mendapatkan proyek bantuan dari GTZ untuk mulai mengembangkan SIMPUS dengan memanfaatkan aplikasi SIKDA Generik yan merupakan software hasil pengembangan dari Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Kementerian Kesehatan, adapun tahapan pengembangan tahap awal yang sudah dilalui antara lain: 1) Sosialisasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, semua Kepala Bidang di lingkungan Dinas Kesehatan, dan lintas sektor terkait yang ada di provinsi NTB, 2) Penjajakan kebutuhan dan kesiapan SIMPUS dan SIK Kabupaten/Kota serta pelatihan Komputer Microsoft Access bagi petugas puskesmas dan petugas SIK Dinas Kabupaten/Kota, 3) Pembentukan Tim SIKDA. Dari hasil pengembangan tahap awal tersebut ditemukan kata sepakat bahwa semua Kabuapaten/Kota Di Provinsi NTB sudah sepakat untuk menerapkan SIK secara terpadu dan menyetujui untuk Menganggarkan di APBD Masing-masing Kabupaten/Kota (Veranita, 2009). Berdasarkan hasil pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah ditahap awal tersebut sangat diharapkan agar perencanaan dan pembuatan kebijakan di semua tingkatan (Puskesmas, Kabupaten/Kota, Propinsi) didasarkan pada data yang akurat dan tepat waktu. Seiring berjalannya waktu pemanfaatan akan Sistem Informasi Kesehatan Daerah di puskesmas tidak banyak memberi informasi dan manfaat karena sebagian besar proyek telah gagal, banyak informasi yang seharusnya bermanfaat menjadi tidak bermanfaat, salah satunya karena disampaikan tidak tepat waktu. Kurangnya Pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi dimana bantuan pengadaan perangkat komputer dan jaringan di puskesmas dan di dinas kesehatan tidak digunakan untuk keperluan yang semestinya serta tidak didukung oleh sumber daya manusia yang memadai menjadikan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah di Dinas Kesehatan Kota Bima tidak berjalan sesuai dengan harapan, tenaga puskesmas yang sudah dilatih banyak yang di mutasi sebelum mereka sempat menerapkan ilmu yang mereka dapatkan dari pelatihan di tingkat provinsi,
6 6 seharusnya dengan memanfaatkan aplikasi SIKDA Generik data lebih cepat dikumpulkan, lebih cepat diolah dan cepat dianalisis, sehingga menjadi informasi yang lebih bermanfaat dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Dinas Kesehatan Kota Bima melalui sub bagian program dan pelaporan sangat ingin untuk menerapkan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di lima Puskesmas yang ada di Kota Bima, untuk saat sekarang ini di Puskesmas dalam melakukan pengumpulan data masih secara manual menggunakan aplikasi Ms. Word dan Ms. Exel yang tidak expert, sehingga dalam proses pengumpulan data sering terjadi keterlambatan karena harus menyalin secara manual dari buku catatan ke dalam bentuk file word dan excel, sistem pelaporan (LB1, LPLPO, LB3, dan LB4) puskesmas yang ada masih manual, termasuk pencatatan rekam medis sehingga dalm melakukan pencarian data yang sudah lama akan sulit dilakukan dengan cepat, membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih untuk mendapatkan data yang relevan. Dampaknya sistem pendeskripsian data dan penyusunan data menjadi informasi membutuhkan tenaga dan waktu yang lebih untuk melakukan rekapitulasi setiap bulan, sehingga Dinas kesehatan Kota Bima memiliki rencana untuk menggunakan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) berbasis elektronik, dan rencana ini mendapatkan respon positif dari pihak kepala Dinas Kesehatan Kota Bima dengan menyarankan untuk melakukan implementasi di salah satu Puskesmas sebagai Pilot project sambil menunggu kesiapan dan minat dari puskesmas yang lain untuk menggunakan SIMPUS dan dianggarkan pengadaan untuk 4 (empat) puskesmas di tahun berikutnya. Dengan demikian akan menjadi hal yang menarik bagi peneliti untuk mencoba melakukan analisis yang melihat sisi Kesiapan dan melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factor) dalam Penerapan SIMPUS di 5 (lima) puskesmas yang ada di Kota Bima dan apabila memungkinkan peneliti juga ingin melihat bagaimana proses penerapan SIMPUS di salah satu puskesmas yang dari hasil penelitian dinyatakan telah memenuhi persyaratan kesiapan sumber daya manusia, kesiapan teknologi
7 7 pendukung, dan kesiapan tata keloala organisasi. Dengan melakukan analisis kesiapan dan mencari faktor-faktor penentu keberhasilan sangat penting dilakukan sehingga pada waktu Penerapan SIMPUS di puskesmas nantinya benar-benar telah mempertimbangkan sisi kesiapan dan telah melalui tahapan pengembangan sistem agar pada saat implemementasinya tidak mengalami kegagalan seperti yang telah dialami sebelumnya. B. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Analisis Kesiapan dan Faktor penentu keberhasilan penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Kota Bima. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum: Untuk mengeksplorasi Kesiapan 5 (lima) Puskesmas yang ada di Kota Bima dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) berbasis elektronik. 2. Tujuan Khusus: a. Mengidentifikasi persepsi dan motivasi petugas dalam mendukung dan menerima perubahan terkait penerapan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas yang ada di Kota Bima. b. Mengidentifikasi dukungan kebijakan dalam mendukung penerapan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas yang ada di Kota Bima. c. Mengidentifikasi dukungan tatakelola organisasi dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas yang ada di Kota Bima. d. Mengidentifikasi kesiapan manajemen informasi di Puskesmas. e. Mengidentifikasi kualitas sumber daya manusia yang berperan dalam penerapan SIMPUS di Puskesmas. f. Untuk menganalisis ketersediaan anggaran dalam penerapan SIMPUS di Dinas Kesehatan Kota Bima.
8 8 g. Untuk menganalisis ketersediaan sarana dan prasarana teknologi pendukung dalam penerapan SIMPUS di Puskesmas yang ada di Kota Bima. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Bima Sebagai bahan rekomendasi dan evaluasi dalam penerapan dan pemanfaatan sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS), untuk pengembangan sistem informasi di masa yang akan datang. 2. Bagi Pemerintah Daerah Sebagai bahan masukan bagi Pemeritah Daerah untuk mendukung Pengembangan sistem informasi di semua instansi yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bima agar pengembangan e-goverment di Kota Bima dapat terlaksana. 3. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan Referensi pustaka penelitian tentang Analisis Kesiapan Penerapan Dan Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas. E. Keaslian Penelitian Penelitian ini mengidentifikasi kesiapan puskesmas dalam adopsi Aplikasi SIMPUS di Kota Bima. Beberapa penelitian yang serupa pernah dilakukan mengenai penilaian dan analisis kesiapan organisasi dalam penerapan sistem informasi kesehatan berbasis elektronik sebagai berikut: 1. Pengembangan desain sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS) Kota Payakumbuh oleh (Waluyo, 2006). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif - kualitatif melalui action research. Unit analisis adalah unsur pimpinan dan staf puskesmas, informasi didapatkan melalui telaah dokumen, pengamatan, dan wawancara. Informasi dianalisis dengan teknik kualitatif menurut tahapan action research, untuk menjamin validitas data dilakukan teknik triangulasi terhadap beberapa puskesmas. Proses pendesainan sistem informasi manajemen puskesmas dilakukan dengan pengintegrasian sistem pencatatan dan pelaporan terutama integrasi register.
9 9 Proses ini mampu mengurangi duplikasi pencatatan di tiap unit pelayanan puskesmas. 2. Analisis kesiapan organisasi dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan oleh (Fathia, 2009). Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus deskriptif dengan menyajikan deskripsi lengkap dari Dinas Kesehatan dalam penerapan SIMPUS. Analisis secara kualitatif sehingga lebih menangkap realita dari berbagai sudut pandang. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penerapan SIMPUSBAKU di Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala memiliki kesiapan dari dukungan SDM, struktur organisasi dan perencanan walau belum optimal, serta teknologi dan pemerintah daerah. 3. Penerapan dan pemanfaatan Sistem Informasi Kesehatan daerah (SIKDA) di Provinsi NTB oleh (Veranita, 2009). Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan studi kasus dan menggunakan metode kualitatif maksudnya ingin mengungkapkan secara rinci proses yang terjadi dalam penelitian agar diperoleh gambaran tentang penerapan dan pemanfaatan SIKDA di Provinsi NTB. Subjek pada penelitian sebanyak 16 orang dengan rincian sebagai berikut: Kepala Dinas Kesehatan, Sekeretaris, Kepala Bidang (3 orang), Kepala Seksi (4 orang), Pengolah data (6 orang), Pembuat software (1 orang). Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan bantuan panduan wawancara, observasi lapangan, dan telaah dokumen dengan menggunakan checklist yang ada. Penerapan SIKDA di Dinas Kesehatan belum maksimal karena ada beberapa yang perlu disempurnakan seperti kualitas SDM, masterplan petunjuk teknis, dan perlu memperkuat Tim Kabupaten untuk pelaksanaan SIKDA. 4. Ajami et al., (2011), Department Health Management and Economics Research center, University of Isfahan, melakukan penelitian dengan judul penilaian kesiapan dalam implementasi pencatatan kesehatan elektronik. Tujuan dari penelitian ini yang pertama adalah, Untuk menunjukkan situasi penilaian kesiapan dan roadmap dalam implementasi sistem pencatatan kesehatan elektronik, kedua untuk mengenali persyaratan yang terkait dengan
10 10 penilaian kesiapan sistem elektronik dan penilaian kesiapan bidang utama dari sistem pencatatan elektronik tersebut. Hasilnya dijelaskan bahwa dalam tahap pertama dan utama dari penerapan sistem informasi kesehatan adalah pada penilaian kesiapan untuk menerima dan menerapkan sistem tersebut. Persamaan dengan penelitian ini adalah topik mengenai penilaian kesiapan dalam penerapan sistem pencatatan kesehatan elektronik dan metode penelitian yang digunakan, namun pada penelitian tersebut dilakukan dengan mengulas jurnal atau studi pustaka dan laporan yang relevan dari seluruh dunia Perbedaanya adalah pada unit analisis dan lokasi penelitian.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak dua puluh tahun terakhir, dengan kemajuan besar dalam bidang teknologi informasi khususnya di bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak dua puluh tahun terakhir, dengan kemajuan besar dalam bidang teknologi informasi khususnya di bidang kesehatan telah dikembangkan dan diterapkan berbagai bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PUSKESMAS adalah berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tujuan pembangunan SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS adalah berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya. Dalam mencapai tujuan tersebut
Lebih terperinciPENDAHULUAN. atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang setinggitingginya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah manajemen Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah proses dimana data kesehatan dicatat, direkam, disimpan, diambil dan diproses untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan Nasional Online (SIKNAS Online) agar komunikasi data antara pusat dan daerah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pada saat ini berkat perkembangan ilmu dan teknologi juga kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini berkat perkembangan ilmu dan teknologi juga kehidupan masyarakat, tampak bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang dapat diselenggarakan dengan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan dituntut untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi tumbuh sangat pesat yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam bidang kesehatan. Pelayanan kesehatan dituntut untuk menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai pelayanan kesehatan paling dasar dan sebagai ujung tombak
19 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sebagai pelayanan kesehatan paling dasar dan sebagai ujung tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia, Puskesmas perlu mendapat perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, data dan informasi merupakan sumber daya yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, data dan informasi merupakan sumber daya yang sangat strategis bagi suatu organisasi yang melaksanakan prinsip - prinsip manajemen modern. Data dan informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keputusan dalam mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi pada dasarnya adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi adalah suatu tatanan untuk membantu mengambil keputusan dalam mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi pada dasarnya adalah alat untuk mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerapan teknologi informasi di sektor kesehatan yang sedang menjadi trend global adalah Rekam Medis Elektronik (RME). RME merupakan sub sistem informasi kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi merupakan sumberdaya organisasi yang sangat penting untuk dikelola, meliputi data dan informasi, perangkat keras, perangkat lunak, dan tenaga. Operasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat, bangsa
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA MENDALAM
Lampiran 3 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM I. Petunjuk Umum a. Sampaikan ucapan terima kasih atas kesediaannya untuk diwawancarai. b. Jelaskan tentang maksud dan tujuan diskusi. II. Petunjuk Wawancara Mendalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era global dikenal juga dengan istilah era informasi, dimana informasi telah
1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Era global dikenal juga dengan istilah era informasi, dimana informasi telah menjadi salah satu kebutuhan dari setiap orang. Informasi merupakan hasil pemrosesan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang cepat dan efisien menjadi sangat dibutuhkan. Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat
Lebih terperinciIntegrasi Sistem Informasi Kesehatan
Integrasi Sistem Informasi Kesehatan Erizal, S.Si,M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Integrasi Sistem Informasi Kesehatan Integrasi Sistem SIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan pembangunan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber daya yang cukup serta arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat. Namun, seringkali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasional dinas kesehatan kabupaten atau kota. Dalam rangka pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
Lebih terperinciSUMBER DATA SISTEM. dr. Irma Khrisnapandit, Sp.KP
SUMBER DATA SISTEM KESEHATAN NASIONAL dr. Irma Khrisnapandit, Sp.KP PENDAHULUAN Jaringan SIKNAS sebuah koneksi/jaringan virtual sistem informasi kesehatan elektronik dikelola oleh Kementerian Kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Pengembangan sistem..., Fatimah Haniyah, FKM UI, 2009
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sistem informasi yang telah dikembangkan oleh Departemen Kesehatan adalah Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) (Balitbangkes Depkes RI, 2003) dengan sumber
Lebih terperinciSistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Sistem Kesehatan Nasional, pengelolaan kesehatan diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan masyarakat didominasi ketidakmampuan masyarakat dalam menangani kesehatan diri maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan masyarakat didominasi ketidakmampuan masyarakat dalam menangani kesehatan diri maupun lingkungannya, karena sebagian besar masyarakat masih tergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi atau instansi memiliki tujuan apa yang akan mereka capai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu organisasi atau instansi berdiri atas dasar kesamaan tujuan. Organisasi atau instansi memiliki tujuan apa yang akan mereka capai dalam organisasi tersebut. Suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dibidang kesehatan yang semakin luas dan kompleks perlu ditingkatkan dengan memantapkan dan mengembangkan pelayanan kesehatan sesuai dengan penetapan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung kepada masyarakat yang bersifat komprehensif dengan kegiatannya terdiri dari upaya promotif, preventif,
Lebih terperinciPengantar Sistem Informasi Kesehatan
Pengantar Sistem Informasi Kesehatan Erizal, S.Si,M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA SISTEM INFORMASI KESEHATAN PENGERTIAN SIK SIK adalah suatu
Lebih terperinciHUBUNGAN SUMBERDAYA ORGANISASI DENGAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI KABUPATEN LANGKAT TAHUN
131 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN SUMBERDAYA ORGANISASI DENGAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2009 Karakteristik Responden 1. mor Responden :... (diisi
Lebih terperinciKebijakan Sistem Informasi Kesehatan dan Sistem Informasi Puskesmas
Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan dan Sistem Informasi Puskesmas Pelatihan Data Prioritas dan SP2TP/SIKDA Prov Jawa Timur Pusat Data dan Informasi 2016 Pokok Bahasan Gambaran Masalah SIK Kebijakan Satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan era globalisasi, terbukanya arus informasi dan semakin meningkatnya tuntutan pengguna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan era globalisasi, terbukanya arus informasi dan semakin meningkatnya tuntutan pengguna jasa layanan kesehatan akan mutu, keselamatan serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi sekarang ini telah membuat manusia bekerja dengan tepat dan akurat sehingga pemanfaatan waktu harus dilakukan secara efisien. Banyaknya data maupun
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT ( Studi Kasus : Klinik dan Rumah Bersalin Abu Salman Sukoharjo ) Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciSIMPUSDAS KOTA TEGAL (PROGRAM LAYANAN KESEHATAN BERBASIS IT KOTA TEGAL)
SIMPUSDAS KOTA TEGAL (PROGRAM LAYANAN KESEHATAN BERBASIS IT KOTA TEGAL) ABSTRAK Puskesmas adalah merupakan unit pelayanan kesehatan di tingkat kecamatan dan merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih dari pada sebuah sistem yang diolah secara manual, juga akan menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komputer merupakan salah satu cara atau sarana yang dapat membantu dalam sistem tersebut, sehingga sistem informasi tersebut akan mempunyai nilai lebih dari pada sebuah
Lebih terperinciDeskripsi: Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Puskesmas merupakan bagian dari sumber data dalam Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS).
Deskripsi: Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Puskesmas merupakan bagian dari sumber data dalam Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). SIK di puskesmas dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di seluruh pelayanan kesehatan. Sistem informasi kesehatan di puskesmas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sudah harus diterapkan di seluruh pelayanan kesehatan. Sistem informasi kesehatan di puskesmas memiliki tanggung jawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses Pengumpulan Data Kesehatan Mengelola sebuah organisasi berarti mengelola sumberdaya yang ada dalam organisasi tersebut. Selain sumberdaya yang sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi berkembang semakin cepat seiring berkembangnya zaman. Di era sekarang ini, segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang praktis. Hal ini merupakan
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) BERBASIS WEB DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA
PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) BERBASIS WEB DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh : LELY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang demikian cepatnya telah memasuki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang demikian cepatnya telah memasuki segala bidang kehidupan. Sejalan dengan perkembangan zaman, komputer berdampak pada persaingan
Lebih terperinciRANCANGAN KESEPAKATAN
RANCANGAN KESEPAKATAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS TAHUN 2007 SURABAYA, 28 31 MEI 2007 DC 1 DASAR KESEPAKATAN UU KESEHATAN NO.23 TH 1992 UU DESENTRALISASI DAN OTODA NO.22
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat, dan tuntutan akan pencapaian MDGs (Milenium
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin pesatnya pertumbuhan penduduk, kompleksitas masalah kesehatan masyarakat, dan tuntutan akan pencapaian MDGs (Milenium Development Goals ) maka diperlukan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk melayani dengan cepat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia saat ini sudah memasuki era globalisasi. Setiap aspek kehidupan dituntut untuk bekerja dengan cepat dan tepat. Begitu juga dengan dunia kesehatan, sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. 1 Dalam mencapai tujuan tersebut
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator kesejahteraan penduduk disuatu negara adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. 1 Dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian. efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan daerah.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan di daerah, Pemerintah Daerah wajib mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan di daerahnya dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi informasi merupakan bidang ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Dalam perkembangannya teknologi informasi diterapkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H ayat 1 menyatakan: Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) sudah merambah di segala sektor kehidupan sehingga menggeser penggunaan teknologi konvesional. Hal ini mengakibatkan
Lebih terperincinasional. Dalam Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 dinyatakan bahwa
73 I.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Dalam Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian maternal dan neonatal saat ini memang masih menjadi permasalahan di Indonesia, terlihat dari tingginya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia. Pada tahun 1994,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akhir tahun 2013 telah tersedia Puskesmas, sekitar Puskesmas
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam upaya pemberian pelayanan kesehatan makin merata dan bermutu, ketersedian sarana pelayanan kesehatan dasar sangat diperlukan. Sampai dengan akhir tahun 2013 telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. supervisi dinas kesehatan kabupaten atau kota. Puskesmas mempunyai tugas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan dibawah supervisi dinas kesehatan kabupaten atau kota. Puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan pembinaan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu tindakan yang dilakukan dan dilaksanakan oleh semua warga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu tindakan yang dilakukan dan dilaksanakan oleh semua warga negara Indonesia yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa sadar, mau dan mampu untuk hidup sehat supaya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan berdasarkan cara pendekatannya, yaitu berdasarkan prosedur dan elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut,
Lebih terperinciPengembangan TIK Sistem Informasi Kesehatan
Pengembangan TIK Sistem Informasi Kesehatan Erizal, S.Si,M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Pengembangan Infastruktur Perangkat Keras dan Jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk. memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, merupakan suatu keharusan bahwa rumah sakit. memanfaatkan kemajuan IPTEK di bidang kesehatan untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu penyedia sarana pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan akurat. Oleh karena itu, merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini pembangunan dibidang kesehatan sangat pesat kemajuannya. Banyak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang ditemukan seperti
Lebih terperinciMODUL PUSKESMAS 1. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS (SIMPUS)
Modul Puskesmas 1. SIMPUS MODUL PUSKESMAS 1. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS (SIMPUS) I. DESKRIPSI SINGKAT Sistem informasi merupakan bagian penting dalam suatu organisasi, termasuk puskesmas. Sistem infomasi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS(SIMPUS)
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS(SIMPUS) sutanto@uns.ac.id I. Latar Belakang Tujuan nasional bangsa Indonesia seperti yang termaktuf dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, adalah untuk
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dicapai Negara anggota World Summit on the Information Society
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas sebagai penyedia sarana pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan akurat. Oleh karena itu, merupakan suatu keharusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pelayanan kesehatan tidak lagi terpusat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) tingkat lanjutan. Pelayanan kesehatan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH (SIKDA)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH (SIKDA) Dengan implementasi SIKDA berbasis Teknologi Informasi, maka informasi menjadi aset organisasi yang sangat berharga karena melalui SIKDA organisasi dapat menguasai
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BIMA
NOMOR 06 BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Kotabaru merupakan Kabupaten terluas di Kalimantan Selatan, dengan luas wilayah 9.442,46 Km-Persegi atau lebih kurang seperempat luas wilayah propinsi Kalimantan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Peran serta teknologi dalam instansi Pemerintahan terus berkembang,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran serta teknologi dalam instansi Pemerintahan terus berkembang, baik dimasa sekarang maupun di masa yang akan datang. Teknologi sangat dibutuhkan dalam
Lebih terperinciPEMBUATAN SISTEM PELAPORAN ELEKTRONIK DATA LAPORAN BULANAN PENYAKIT RAWAT JALAN DENGAN APLIKASI DELPHI6 DI PUSKESMAS MULYOREJO LAPORAN TUGAS AKHIR
PEMBUATAN SISTEM PELAPORAN ELEKTRONIK DATA LAPORAN BULANAN PENYAKIT RAWAT JALAN DENGAN APLIKASI DELPHI6 DI PUSKESMAS MULYOREJO LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh: DEVI SARI MULYADI 1404000001 PRODI STUDI D-III PEREKAM
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan Latar Belakang Masalah
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Era informasi merupakan periode yang melibatkan banyak informasi dalam pengambilan keputusan, baik oleh individu, perusahaan, maupun instansi pemerintah. Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern saat ini, penyampaian informasi mengalami kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern saat ini, penyampaian informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini bisa lihat dengan semakin banyaknya pemanfaatan komputer dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi kesehatan menurut WHO dalam buku Design and
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem informasi kesehatan menurut WHO dalam buku Design and implementation of health information system Geneva (2000), adalah suatu sistem informasi kesehatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan merupakan penunjang keberhasilan pelaksanaan program kesehatan nasional di Indonesia. Puskesmas berada pada tingkat
Lebih terperinciPengelolaan Data dan Informasi Kesehatan. Pusat Data dan Informasi 2017
Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan Pusat Data dan Informasi 2017 Isi paparan Landasan Hukum Produk Informasi Kesehatan Sumber Data Situasi Sistem Informasi Saat ini Fokus Penguatan SIK Tantangan
Lebih terperinciBUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya teknologi komputer dan semakin memasyarakatnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya teknologi komputer dan semakin memasyarakatnya pemanfaatan teknologi komputer di berbagai bidang kehidupan, semakin meningkat pula permasalahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya tekanan terhadap organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat dan daerah serta perusahaan milik pemerintah, dan organisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terutama di bidang komputer telah banyak membantu proses bisnis dalam dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini, terutama di bidang komputer telah banyak membantu proses bisnis dalam dunia usaha. Pada era sebelum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu argumen dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah bahwa perangkat pemerintahan daerah dengan kewenangan-kewenangan otonominya harus mampu menyediakan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Dinas kesehatan kabupaten/kota (UPTD), Puskesmas berperan menyelenggarakan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang permasalahan yang dihadapi oleh para peneliti di bidang lingkungan, permasalahan yang dihadapi oleh instansi penyedia data, tujuan dan
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG
SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Model sekuensiel linier, SMA Negeri 1 Juwana, Penerimaan Siswa Baru (PSB).
ABSTRAK Pengolahan data Penerimaan Siswa Baru (PSB) SMA Negeri 1 Juwana Kabupaten Pati sampai tahun 2010 telah menggunakan teknik komputer dengan program Microsoft Excel. Penyajian informasi dan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Bulanan Data kesakitan (LB1) merupakam bagian dari laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) yang memuat tentang data kesakitan. LB1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas mulai dikembangkan Pemerintah Indonesia tahun 1971 bertujuan mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat di pedesaan. Puskesmas belum menjadi pilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Era globalisasi membawa dampak positif bagi perkembangan teknologi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Era globalisasi membawa dampak positif bagi perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi yang terkomputerisasi. Banyak pekerjaan manusia yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas baik dilihat dari segi kecepatan pengolahan maupun penyebaraannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Pada era Globalisasi seperti sekarang ini sistem informasi sangatlah berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan pada suatu instansi pemerintah atau perusahaan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kenyamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksa organisasi ataupun perusahaan untuk membangun berbagai fasilitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dunia komputer dan telekomunikasi yang sedemikian pesat telah memaksa organisasi ataupun perusahaan untuk membangun berbagai fasilitas teknologi sistem informasi
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BOYOLALI
EVALUASI PENERAPAN PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BOYOLALI Tesis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-2 pada Program Studi Ilmu Lingkungan Wahyu
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Terpadu Puskesmas (SP2TP) ditetapkan melalui Surat Keputusan MENKES/SK/II/1981.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan 7.1.1. Komponen Input 7.1.1.1. Kebijakan Dasar Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) ditetapkan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi pada sekarang ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi pada sekarang ini manusia cenderung akan membutuhkan informasi yang tepat, akurat dan terpercaya tanpa mengenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aspek kehidupan. (Suwardi, 2011) ini perlu dilakukan agar dapat menyajikan informasi yang lengkap dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi ini telah mengalami perubahan yang cukup pesat. Seiring pesatnya kemajuan teknologi informasi dewasa ini,
Lebih terperinciDATA DAN INFORMASI KEHUTANAN
DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN Pangkal Pinang 16-17 April 2014 BAGIAN DATA DAN INFORMASI BIRO PERENCANAAN KEMENHUT email: datin_rocan@dephut.go.id PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan pelaksanaan pembangunan
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini demikian. pesatnya sehingga sering disebut sebagai abad informasi.
BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini demikian pesatnya sehingga sering disebut sebagai abad informasi. Informasi merupakan kunci penting dalam setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksimal. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di zaman era global menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Indonesia harus mampu
Lebih terperinciI. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi
PANDUAN I. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi pemerintahan sekarang ini. Hal tersebut sejalan dengan
Lebih terperinci