VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR"

Transkripsi

1 VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR Majelis ta lim sebagai lembaga pendidikan non formal, sebagai lembaga da wah islam mempunyai peran strategis dalam pengembangan masyarakat lebihlebih dalam mewujudkan learning society suatu masyarakat yang memiliki tradisi belajar yang tidak dibatasi oleh usia dan tingkat pendidikan. Selain berfungsi sebagai tempat menambah ilmu bagi jamah, juga merupakan media konsolidasi bagi jamaah untuk melaksanakan kegiatan lainnya baik yang bersifat sosial maupun ekonomi. Majelis ta lim dan pengembangan masyarakat berkaitan erat. Hal tersebut disebabkan fungsi majelis ta lim yang berhubungan dengan kesejahteraan jamaah. Berdasarkan hasil wawancara dan Focus Group Discution (FGD) yang dilaksanakan pada tanggal 11 januari 2009 diikuti oleh pengurus Majelis ta lim, tokoh masyarakat, tokoh agama dan aparat Desa. Dari FGD tersebut dirancang program penguatan majelis ta lim. Program tersebut juga dengan mempertimbangkan kekuatan yang ada, sehingga diharapkan program tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan yaitu pengembangan masyarakat. Berdasarkan hasil analisa dengan metode SWOT, maka dibuatlah program aksi pengembangan masyarakat melalui majelis ta lim seperti yang dipaparkan di bawah ini Tujuan Program Tujuan program pengembangan masyarakat melalui majelis ta lim yang dibuat berdasarkan hasil FGD. Tujuan program ini dibuat atas adanya kenyataan bahwa perencanaan program dirasakan oleh jamaah masih belum menyentuh tentang upaya perbaikan ekonomi mereka. Adapun dalam pelaksanaan kegiatan terutama kegiatan rutin seperti mengikuti pengajian setiap sore jum at, dirasakan masih belum optimal, karena dalam kegiatan majelis ta lim tersebut hanya menyentuh tentang pelaksanaan ibadah dan usaha perbaikan ahlak, sedangkan

2 68 kegiatan usaha yang berkaitan dengan perbaikan ekonomi tidak dibicarakan. Tujuan Program pengembangan masyarakat melalui majelis ta lim adalah: 1. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman jamaah majelis ta lim tentang fungsi Majelis ta lim, melalui transfer nilai dan pengetahuan jamaah secara komprehensip tentang pentingnya fungsi/peran pengurus dan anggota secara partisipatif dalam kegiatan sosial, budaya, agama dan ekonomi dalam upaya pengembangan masyarakat. 2. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman jamaah majelis ta lim manajemen kelembagaan kelompok, manajemen keuangan, manajemen lembaga keuangan mikro dan koperasi. 3. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan pengurus dan anggota dalam perencanaan kegiatan alakosi sumberdaya majelis ta lim 4. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan pengurus dan anggota majelis ta lim dalam kewirausahaan sosial dengan penciptaan ekonomi produktif. 5. Peningkatan kemampuan pengurus dan anggota majelis ta lim dalam membangun jaringan kelembagaan dan usaha Manfaat Program Program yang direncanakan untuk pengembangan majelis ta lim tersebut diharapkan dapat membawa dampak dalam pengembangan masyarakat khususnya di Desa Rambah Hilir Timur. Manfaat program yang dibuat meliputi: 1. Peningkat kekuatan majelis ta lim yaitu dengan mantapnya perencanaan program, pelaksanaan program dan alokasi sumberdaya. 2. Peningkatan kesejahteraan perubahan pola pikir pengurus dan anggota majelis ta lim yang diawali dengan berperan positifnya majelis ta lim di Desa Rambah Hilir Timur Hasil Yang Diharapkan Penguatan majelis taklim dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari faktor internal dan eksternal berupa fasilitas, kemampuan pengurus dan jamaah, kegiatan majelis ta lim dukungan serta kerjasama dengan berbagai pihak. Program penguatan majelis ta lim Desa Rambah Hilir Timur diharapkan dapat menambah

3 69 dukungan terhadap kekuatan dan kesempatan serta dapat mengatasi kelemahan dan ancaman tersebut sehingga fasilitas majelis ta lim semakin lengkap, kualitas pengurus dan jamaah meningkat kegiatan majelis ta lim semakin baik termasuk kegiatan dalam upaya peningkatan ekonomi jamaah dalam bentuk usaha peremejaan kebun karet yang didukung dengan kegiatan usaha pertanian tanaman semusim serta meningkatnya dukungan dari berbagai pihak 7.4. Alat Pencapaian Untuk mencapai tujuan dan menghasilkan yang diharapkan maka direncanakan program peningkatan majelis ta lim Desa Rambah Hilir Timur. Adapun kerangka logis untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilihat pada Tabel 15 berikut : Tabel 15 : Kerangka kerja logis program peningkatan Majelis ta lim Desa Rambah Hilir Timur Tujuan Akhir Indikator Kinerja Alat Verifikasi Sasaran 1. Terjadinya peningkatan kesejahteraan dan polapikir masyarakat yang berorientasi pada agama dan ekonomi syariah Kepemimpinan, proses perencanaan, aturan main yang jelas (AD/ART).pelaksanaan program, alokasi sumberdaya pada kegiatan ekonomi produktif dan hubungan sosial keagamaan, hubungan dengan pihak luar menguat. FGD Jamaah Majelis ta lim Manfaat Indikator Kinerja Alat Verifikasi Sasaran 1. Meningkatnya kekuatan dan mengatasi kelemahan Majelis ta lim 2. meningkatnya perencanaan program pelaksanaan program dan alokasi sumberdaya Jamaah dan masyarakat merasakan manfaat Majelis ta lim semakin meningkat, baik dalam bentuk sosial keagamaan maupun peningkatan akses ekonomi melalui kegiatan peremajaan tanaman perkebunan karet yang didukung oleh kegiatan usaha tanaman semusim. FGD Jamaah Majelis Ta lim

4 70 Hasil Indikator Kinerja Alat Verifikasi Sasaran 1. Menguatnya Kapasitas Kelembagaan Majelis ta lim 2. Terciptanya kegiatan ekonomi produktif masyarakat yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan berasal dari pengelolaan sumber daya lokal yang ada. 3. Terbentuknya Himpunan Organisasi Majelis ta lim di tingkat daerah dengan visi peningkatan ekonomi 4. Pelaksanan dakwah islamiahyang menyentuh segenap lapisan masyarakat 1. Perencanaan program program semakin baik, AD/ART organisasi telah ada, pengurus dan jamaah semakin aktif, kegiatan selain perbaikan ahlak juga upaya perbaikan ekonomi 2. Terciptanya kegiatan ekonomi produktif komunitas yang spesisfik daerah dan mempunyai potensi pasar yang baik 3. Berdirinya lembaga keuangan mikro/koperasi syariah untuk membuka akses permodalan bagi usaha masyarakat, khususnya kegiatan peremajaan karet dan usaha tanaman semusim FGD Jamaah Majelis Ta lim, Pemerintah, LSM, Parpol Alat Pencapaian 4. Terbangunnya kerjasama antar komunitas Majelis ta lim yang mendorong kebijakan pemerintah tentang pembangunan ekonomi masyarakat yang agamais Indikator Kerja Alat Verifikasi Sasaran 1. Peningkatan kapasitas pengurus dan anggota Majelis ta lim training kepemimpinan, manajemen kelembagaan dan keuangan. 2. Meningkatnya dukungan pihak luar kepada Majelis ta lim terutama pada kegiatan penyusunan materi dakwah, kurikulum serta pengembangan usaha produktif masyarakat. 3. Meningkatnya partisipasi anggota dalam kegiatan Majelis ta lim dan perencanaan kegiatan. 1. Bertambahnya jumlah jama ah Majelis ta lim yang terus berpartisipasi 2. Kegiatan dakwah telah terskedul dan tersusun rapi menurut kurikulum yang ada. 3. Pendampingan dari lembaga pendamping masyarakat (LSM dan pemerintah) telah berjalan dengan baik. 4. Jaringan kerja dan usaha telah berjalan yang dapat dilihat dengan telah adanya dukungan lembaga keuangan syariah telah berjalan. FGD Pengurus dan jamaah Majelis ta lim

5 71 Adapun rincian alat pencapaian program peningkatan Majelis ta lim tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Meningkatnya perencanaan program dan pelaksanaan program. Peningkatan perencanaan program yang selama ini dilakukan hanya lebih banyak kepada pembinaan rohani dan perbaikan akhlak, sementara penguatan ekonomi melalui pengembangan usaha-usaha produktif berbasis sumberdaya lokal belum tanggap. Perencanaan program mendatang akan lebih banyak dilakukan pada peran Majelis ta lim dalam peningkatan perekonomian anggotanya melalui pembentukan usaha produktif komunitas, dapat berupa unit simpan pinjam, koperasi dan lain-lain yang dibentuk oleh anggota Majelis ta lim secara partisifatif, dengan administrasi yang relatif sederhana yang diimbangi kontrol sosial yang lebih ketat karena terjadi dalam kelompok yang relatif kecil dan saling mengenal. Hal ini dapat diharapkan dapat mendukung ekonomi keluarga. 2. Meningkatkan koordinasi antar pengurus dan anggota (jemaah Majelis ta lim). Untuk menjalankan setiap program dan pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan, sangat diperlukan koordinasi, baik internal pengurus dan antara pengurus dengan jamaah Majelis ta lim. Koordinasi ini dilakukan juga untuk meningkatkan kemampuan pengurus dalam melaksanakan program dan kegiatan yang telah direncanakan. Koordinasi tidak hanya melalui forum khusus seperti rapat tertentu, namun yang penting adalah untuk melakukan pengawasan terhadap program yang direncanakan agar dapat berjalan sesuai dengan harapan. Koordinasi tersebut juga bisa dilakukan secara sederhana, sambil mengikuti shalat berjamaah, atau dalam kunjungan shilaturrahmi kerumah anggota. Hal ini dilakukan untuk menghindari kejenuhan jamaah dari melaksanakan rapatrapat. Adapun pendekatan-pendekatan yang dilakukan yaitu : a. Pendekatan budaya, yaitu dengan memperhatikan pentingnya nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.

6 72 b. Pendekatan sosial, yaitu mendorong Majelis ta lim agar menjadi kekuatan sosial yang dapat bersinergis dengan kekuatan lainnya dalam menciptakan ketenangan dan keserasian serta keharmonisan sehingga terwujud masyarakat yang berakhlak mulia sehingga terwujud ketahanan sosial. c. Pendekatan politis, untuk memperoleh aksesebilitas pelayanan publik, aksesebilitas tentang hak dan kewajiban Majelis ta lim, dalam pengambilan keputusan atas dasar demokrasi, akuntabilitas dan tranparansi. d. Pendekatan ekonomi memperkuat Majelis ta lim dalam mengembangkan perekonomian rakyat dengan kegiatan utama peremajaan karet dan usaha tanaman semusim e. Pendekatan agama, yaitu senantiasa memperkuat nilai-nilai agama khususnya agama islam dikalangan pengurus dan jamaah untuk seterusnya akan ditulaskan dalam kehidupan berkeluarga dan masyarakat. Kelima pendekatan tersebut tidak dapat terlepas dari nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yaitu: a. Agama yang dianut. Karena kegiatan Majelis ta lim bergerak dalam bidang da wah dan pendidikan dalam pembinaan umat terutama dalam meningkatkan iman dan takwa. b. Sosial dan budaya berupaya hubungan sosial, solidaritas sosial ( kesetiakawanan sosial), dan keharmonisan untuk mencapai keadaan yang kondusif dalam masyarakat. c. Politik, yaitu berupa asas-asas yang digunakan dalam pengambilan keputusan ( demokratis, pertanggung jawaban dan transparan ). d. Ekonomi, dalam rangka pengembangan ekonomi lokal sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan anggota Majelis ta lim di Desa Rambah Hilir Timur. Melalui kegiatan peremajaan tanaman karet dan usaha pertanian tanaman semusim 3. Program pendampingan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pengurus dan jamaah Majelis ta lim. Membuat kegiatan Majelis ta lim agar lebih

7 73 komprehensif dan dapat menjalani kerjasama dengan pihak luar. Pendampingan ini dilakukan oleh aktivis sukarelawan yang biasanya memiliki kepedulian terhadap komunitasnya ingin melakukan pengembangan masyarakat. Hal ini bisa dilakukan oleh tokoh masyarakat atau kader-kader masyarkat yang mempunyai jiwa sosial. Hal ini diperlukan oleh pengurus dan anggota Majelis ta lim sendiri yang merasa belum mampu dan belum berpengalaman untuk melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk merancang serta melaksanakan program dengan baik. Program pendampingan akan di laksanakan melalui pemberian bimbingan keterampilan, peningkatan kemampuan kelembagaan meliputi perbaikan organisasi dan manajemen, keuangan, budidaya tanaman karet dan tanaman semusim, serta kegiatan kesejahteraan dan perbaikan ekonomi jamaah Majelis Taklim. 4. Keteladan merupakan hal yang diperlukan dalam pembinaan jamaah Majelis ta lim, karena sesuai dengan perinsip da wah dan mengajak orang lain dalam hal yang positif diperlukan adanya keteladanan. Program keteladanan yang direncanakan yaitu mulai bulan februari 2009 ini menekankan kepada seluruh pengurus Majelis ta lim agar menjadikan pribadi mereka sebagai contoh untuk ditiru oleh jamaah Majelis ta lim, baik dalam mengikuti pengajian, meramaikan shalat berjamaah. 5. Penambahan Program dan Kegiatan Penambahan program dan kegiatan yang dimaksudkan adalah peningkatan kualitas program yang sudah ada serta menambah kegiatan-kegiatan yang membawa kepada kesejahteraan jamaah Majelis ta lim dan masyarakat secara luas. Adapun penambahan program dan kegiatan yang direncanakan dimaksud adalah dengan meningkatkan kualitas pengajian rutin dengan cara : a. Pembuatan kurikulum yang jelas, terprogram dan terarah b. Pemilihan Ustaz yang memberikan pengajian, yaitu penceramah yang berkualitas lebih baik dan sekali-sekali dengan mengundang penceramah dari luar Desa Rambah Hilir Timur yang berbobot, sehingga pembicaraan tersebut diharapkan mampu menarik perhatian para jamaah untuk mendengar ceramahnya secara seksama.

8 74 c. Materi yang diberikan dalam kegiatan Majelis ta lim tidak hanya berorientasi pada peningkatan moral dan akhlak tetapi juga menyentuh tentang pengembangan dan kesejahteraan masyarakat dalam penguatan ekonomi, seperti pengajian wiraswata yang berisi kiat-kiat berusaha mandiri secara islami. d. Mengadakan khitan massal. Pengurus Majelis ta lim Desa Rambah Hilir Timur bekerjasama dengan badan kontak Majelis ta lim Kecamatan Rambah Hilir akan melakukan khitan massal khususnya bagi anak yatim dan anak-anak miskin kegiatan ini diusulkan oleh ibu Em (42 th ). Dana yang diperlukan untuk kegiatan tersebut selain sumbangan dari anggota Majelis ta lim juga bantuan dari pemerintah Desa dan Kecamatan. Program khitan massal ini merupakan program yang bersifat sosial yang akan membuat daya tarik bagi jamaah untuk lebih meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan Majelis ta lim. Pelaksanaannya direncanakan pada libur anak sekolah pada bulan juni e. Memberikan Bantuan Musibah. Majelis ta lim akan memberikan sikap kepeduliannya kepada masyarakat yang terkena musibah, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran dan lainnya. Hal ini akan membuat masyarakat tertarik dengan kegiatan- kegiatan Majelis ta lim. f. Lomba- lomba, pengadaan lomba-lomba tersebut diperuntukkan bagi beberapa group rebana yang ada dikecamatan Rambah Hilir. Hal tersebut diharapkan menjadi faktor penarik bagi kaum ibu agar lebih aktif dalam menggiatkan seni budaya islam, dan lebih bersemangat untuk ikut bergabung dalam kegiatan Majelis ta lim. Kegiatan ini diusulkan oleh ibu mur (38 th). Lomba dimaksud direncanakan dilaksanakan dalam rangka menyambut peringatan isra mi raj Nabi 1430 H pada bulan juli Pendanaan kegiatan ini berasal dari iyuran dari anggota Majelis ta lim dan bantuan dari pengurus masjid Al jamaah dan kekurangannya dari Kepala Desa. g. Pelatihan Membaca Alquran, keinginan jamaah untuk melaksanakan pelatihan membaca Alquran ini didasarkan pada kehendak supaya dapat membaca Alquran sesuai dengan aturan, bila perlu sedikit dengan lagu dan

9 75 iramanya. Kegiatan ini belum pernah dilaksanakan kecuali dalam melaksanakan tadarus Al Quran dimalam-malam bulan Ramadhan, tapi tidak pelatih secara khusus. Usul kegiatan ini disampaikan oleh ibu RM (56 th ). Jamaah ingin segera melaksanakan pelatihan tersebut, dan menurut rencana pelatihannya Ustaz Al-Azhar sebagai Qori Tingkat Kecamatan. Kegiatan tersebut akan dibicarakan pada awal Agustus Kegiatan ini ditujukan selain meramaikan kegiatan Majelis ta lim juga dalam rangka lebih mencintai mesjid sebagai rumah Allah.

RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN 80 RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN Latar Belakang Program Musholla sebagai pusat ibadah bagi jamaah musholla selain berfungsi sebagai tempat menjalankan ibadah juga merupakan

Lebih terperinci

V. RUMUSAN KEGIATAN MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR

V. RUMUSAN KEGIATAN MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR V. RUMUSAN KEGIATAN MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR 5.1. Deskripsi Umum Majelis Ta lim sebagai institusi pendidikan islam yang berbasis masyarakat dimana peran strategisnya terletak dalam mewujudkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya pemberdayaan masyarakat lokal yang diisyaratkan oleh Undangundang. Nomor 32/2004 telah menuntut pihak praktisi pengembang masyarakat, baik itu aparat pemerintah,

Lebih terperinci

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 07/TAP/BPM FEB UI/IV/2015

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 07/TAP/BPM FEB UI/IV/2015 KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 07/TAP/BPM FEB UI/IV/2015 TENTANG GARIS BESAR HALUAN KERJA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

KETETAPAN NOMOR: 02/TAP/BPM FEUI/II/2014 TENTANG GARIS BESAR HALUAN KERJA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA

KETETAPAN NOMOR: 02/TAP/BPM FEUI/II/2014 TENTANG GARIS BESAR HALUAN KERJA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 02/TAP/BPM FEUI/II/2014 TENTANG GARIS BESAR HALUAN KERJA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. menganalisa data-data yang sudah terkumpul. Hal itu dilakukan agar dapat

BAB V PEMBAHASAN. menganalisa data-data yang sudah terkumpul. Hal itu dilakukan agar dapat 129 BAB V PEMBAHASAN Setelah penyajian data penelitian dilakukan, proses berikutnya adalah menganalisa data-data yang sudah terkumpul. Hal itu dilakukan agar dapat diperoleh simpulan tentang upaya keluarga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012 Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERINGATAN NUZULUL QUR'AN TAHUN 1433 H/2012 M

Lebih terperinci

ANALISA KAPASITAS MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

ANALISA KAPASITAS MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN 73 ANALISA KAPASITAS MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN Kapasitas musholla meliputi faktor kepemimpinan, proses perencanaan program, pelaksanaan program, alokasi sumber daya, dan hubungan dengan pihak luar. Kapasitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berjamaah di SMP Assalaam Bandung secara umum adalah sebuah upaya untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berjamaah di SMP Assalaam Bandung secara umum adalah sebuah upaya untuk 148 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, tujuan program pembiasaan disiplin melalui

Lebih terperinci

Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART) Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Husna. Wetar Copper Project

Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART) Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Husna. Wetar Copper Project Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART) Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Husna Muqadimah Segala Puji hanyalah milik Allah SWT, Shalawat dan Salam senentiasa kita haturkan kepada Rasulullah Muhammad

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Agung Kendal dikelompokkan menjadi empat yaitu kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan. a. Kegiatan harian, meliputi

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, 1 WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA BANDUNG, Menimbang : a. bahwa pembangunan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang memotivasi umatnya untuk selalu aktif menjalankan dan mengembangkan dakwah islamiyah. Keberadaan dakwah mempunyai

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 08/TAP/DPM UI/III/2014 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.5.1 Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke arah mana dan bagaimana Kabupaten Situbondo akan dibawa dan berkarya agar konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR, Menimbang : a. bahwa program kepemudaan

Lebih terperinci

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH 68 BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH A. Model Komunikasi Dakwah yang Digunakan Da i dalam Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah

Lebih terperinci

1 ( atau

1  (  atau VISI - MISI JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SUMEDANG (Perda No. 2 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025) 1.1. VISI DAERAH Berdasarkan kondisi sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siti Alifah Bezlina,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siti Alifah Bezlina,2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, individu selalu melakukan hubungan sosial dengan individu lain atau kelompok-kelompok tertentu. Hubungan sosial yang terjadi antar

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak

Lebih terperinci

BUPATI PADANG LAWAS SAMBUTAN BUPATI PADANG LAWAS PADA PENGAJIAN AMALIYAH AKBAR KECAMATAN ULU BARUMUN KABUPATEN PADANG LAWAS RABU, 20 FEBRUARI 2016

BUPATI PADANG LAWAS SAMBUTAN BUPATI PADANG LAWAS PADA PENGAJIAN AMALIYAH AKBAR KECAMATAN ULU BARUMUN KABUPATEN PADANG LAWAS RABU, 20 FEBRUARI 2016 1 BUPATI PADANG LAWAS SAMBUTAN BUPATI PADANG LAWAS PADA PENGAJIAN AMALIYAH AKBAR KECAMATAN ULU BARUMUN KABUPATEN PADANG LAWAS RABU, 20 FEBRUARI 2016 BISMILLAHIRROHMANIRROHIM ASSALAMU ALAIKUM Wr. Wb. YANG

Lebih terperinci

02/07/2014. Norma Sari, S.H.,M.Hum Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah

02/07/2014. Norma Sari, S.H.,M.Hum Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah Peran Nasyiatul Aisyiyah dalam Dakwah Pencerahan Untuk Indonesia Berkemajuan Norma Sari, S.H.,M.Hum Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah norma.wardana@gmail.com Dakwah Pecerahan Usaha-usaha menyebarluaskan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI Kerangka Pemikiran

III. METODOLOGI Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI 3.1. Kerangka Pemikiran Majelis sebagai lembaga yang dibentuk oleh masyarakat dari aras terkecil di tingkat surau dan masjid sampai pada aras propinsi telah membawa dampak yang besar bagi

Lebih terperinci

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H WALIKOTA BLITAR SAMBUTAN WALIKOTA BLITAR PADA ACARA PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H SENIN, 11 JUNI 2012 Assalamu

Lebih terperinci

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN KAMPUNG BINAAN KELUARGA SAKINAH DI KABUPATEN SIAK

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN KAMPUNG BINAAN KELUARGA SAKINAH DI KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN KAMPUNG BINAAN KELUARGA SAKINAH DI KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI SIAK, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 3 SERI E TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN Menimbang BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, : a. bahwa dalam pembaruan dan

Lebih terperinci

Modul ke: MASYARAKAT MADANI. 13Fakultas FASILKOM. Salamah, SPd. MSi. Program Studi Teknik Informatika

Modul ke: MASYARAKAT MADANI. 13Fakultas FASILKOM. Salamah, SPd. MSi. Program Studi Teknik Informatika Modul ke: 13Fakultas Yayah FASILKOM MASYARAKAT MADANI Salamah, SPd. MSi. Program Studi Teknik Informatika Tujuan Instruksional Khusus 1. Menyebutkan pengertian dan latar belakang masyarakat madani 2. Menjelaskan

Lebih terperinci

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG SALINAN QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA LANGSA,

Lebih terperinci

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN PEMBANGUNAN, PEMANFAATAN, DAN PENDAYAGUNAAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II ARAHAN UMUM PENGURUS BEM HIMAGRIN FPTK UPI PRAKATA

BAB II ARAHAN UMUM PENGURUS BEM HIMAGRIN FPTK UPI PRAKATA GARIS BESAR HALUAN PROGRAM BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA HIMPUNAN MAHASISWA AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Definisi Garis

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 05/TAP/DPMUI/III/2014 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012 Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERAYAAN NATAL NASIONAL DI PLENARY HALL JAKARTA CONVENTION

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Development is not a static concept. It is continuously changing. Atau bisa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama yang universal yang memuat banyak nilai-nilai kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk dan ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara dengan jumlah penganut agama Islam terbesar didunia. Dengan perkiraan 90% dari jumlah total penduduk Indonesia. Islam telah lama mewarnai perjalanan

Lebih terperinci

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang: a. bahwa untuk membangun pemuda,

Lebih terperinci

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN Program Promosi Kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI A. Sejarah Singkat Kantor Camat Medan Denai Berdasarkan PP. 35 tahun 1992 tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Konversi Agama Pengikut Jama ah Tabligh di Desa Kutoanyar

BAB VI PENUTUP. 1. Konversi Agama Pengikut Jama ah Tabligh di Desa Kutoanyar BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan. 1. Konversi Agama Pengikut Jama ah Tabligh di Desa Kutoanyar Kabupaten Tulungagung. Konversi agama pada pengikut Jama ah Tabligh cukup baik hal ini dapat diketahui dari pengalaman

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 05/TAP/BPM FEB UI/IV/2017 TENTANG GARIS BESAR HALUAN KERJA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan pengaruhnya bagi suatu bangsa. Tanpa adanya pendidikan, maka bangsa tersebut akan tertinggal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pemberdayaan Masyarakat

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pemberdayaan Masyarakat 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan adalah pengembangan diri dari keadaan tidak atau kurang berdaya menjadi berdaya, guna mencapai kehidupan yang lebih

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA / KELURAHAN DALAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam bab IV, maka pada bab V ini peneliti akan merumuskan beberapa kesimpulan sebagai intisari dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Upaya Guru dalam

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN 67 KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN Kepemimpinan Kepemimpinan di dalam kelembagaan musholla yang dimaksud adalah gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pengurus Musholla Khoirus Subban. Gaya

Lebih terperinci

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok Program Pengembangan Otonomi Daerah pada tahun 2004, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaan manusia, sehingga keberhasilan pendidikan sangat tergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat agar mau menerima sekaligus

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL Setelah diperoleh data yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa semua data untuk menjawab pertanyaan yang

Lebih terperinci

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE Analisis Masalah Pendekatan kelompok melalui pengembangan KUBE mempunyai makna strategis dalam pemberdayaan masyarakat miskin. Melalui KUBE,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari masyarakat Islam itu sendiri. Keberadaan masjid pada

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari masyarakat Islam itu sendiri. Keberadaan masjid pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masjid adalah salah satu lambang Islam. Ia adalah barometer atau ukuran dari suasana dan keadaan masyarakat muslim yang ada di sekitarnya. Maka pembangunan

Lebih terperinci

SAMBUTAN PADA ACARA PERESMIAN MUSDA III PD. BKMM-DMI KOTA BANDUNG HARI/TANGGAL : SELASA, 26 APRIL 2016 : PUKUL WIB

SAMBUTAN PADA ACARA PERESMIAN MUSDA III PD. BKMM-DMI KOTA BANDUNG HARI/TANGGAL : SELASA, 26 APRIL 2016 : PUKUL WIB WALI KOTA BANDUNG SAMBUTAN WALIKOTA BANDUNG PADA ACARA PERESMIAN MUSDA III PD. BKMM-DMI KOTA BANDUNG HARI/TANGGAL : SELASA, 26 APRIL 2016 WAKTU TEMPAT : PUKUL 09.00 WIB : BASEMENT MASJID AL-UKHUWAH JL.

Lebih terperinci

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS SEMPENA MENYAMBUT 1 RAMADHAN 1437 H TAHUN 2016 BENGKALIS, 5 JUNI 2016

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS SEMPENA MENYAMBUT 1 RAMADHAN 1437 H TAHUN 2016 BENGKALIS, 5 JUNI 2016 BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS SEMPENA MENYAMBUT 1 RAMADHAN 1437 H TAHUN 2016 BENGKALIS, 5 JUNI 2016 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, ALHAMDULILLAHIROBBIL ALAMIN, WASHOLATU WASSALAMU 'ALA ASROFIL AMBIYA

Lebih terperinci

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok

Lebih terperinci

MENGELOLA DESA SECARA PARTISIPATIF REFLEKSI STUDI BANDING DESA MUARA WAHAU KE WILAYAH DIY. Oleh: Sri Purwani Konsultan

MENGELOLA DESA SECARA PARTISIPATIF REFLEKSI STUDI BANDING DESA MUARA WAHAU KE WILAYAH DIY. Oleh: Sri Purwani Konsultan MENGELOLA DESA SECARA PARTISIPATIF REFLEKSI STUDI BANDING DESA MUARA WAHAU KE WILAYAH DIY (Desa Banjaroya Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo, Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon dan Desa Sumbermulya

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

NOTULEN PERTEMUAN TA MIR MASJID BAITUS SALAM RUMAH (Rapat Umum Malam Ahad)

NOTULEN PERTEMUAN TA MIR MASJID BAITUS SALAM RUMAH (Rapat Umum Malam Ahad) NOTULEN PERTEMUAN TA MIR MASJID BAITUS SALAM RUMAH (Rapat Umum Malam Ahad) Hari/tanggal : Sabtu Malam Ahad, 19 februari 2011 Waktu dan tempat Pemimpin Rapat : 19:30 di Masjid Baitus Salam : Ir. MANOET,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar mampu menghadapi dinamika perubahan yang

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi sebagai berikut: Mengembangkan

Lebih terperinci

I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH - 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH I. UMUM Penerapan otonomi daerah sejatinya diliputi semangat untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya Pengajian Rutinan Tafsir Al-Qur an

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya Pengajian Rutinan Tafsir Al-Qur an BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Profil Pengajian Rutinan Tafsir Al-Qur an 1. Sejarah Berdirinya Pengajian Rutinan Tafsir Al-Qur an Pengajian rutinan Tafsir al-qur an ini bermula dari pengajian

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

PROFIL KADER MUHAMMADIYAH. Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah

PROFIL KADER MUHAMMADIYAH. Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah PROFIL KADER MUHAMMADIYAH Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Apa yang dimaksud Kader Elite: Bagian yang terpilih & yang terbaik karena telah terlatih Inti tetap suatu resimen

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 97 ayat (1) Peraturan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang

Lebih terperinci

REVOLUSI MENTAL DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA OLEH : I GEDE KANEKA SETIAWAN, SSTP, MPA

REVOLUSI MENTAL DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA OLEH : I GEDE KANEKA SETIAWAN, SSTP, MPA REVOLUSI MENTAL DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA OLEH : I GEDE KANEKA SETIAWAN, SSTP, MPA Apa itu Revolusi Mental Revolusi mental merupakan suatu gerakan seluruh masyarakat (pemerintah & rakyat) dengan

Lebih terperinci

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 78 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 7.1. Perumusan Strategi Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT dan dilakukan melalui diskusi kelompok

Lebih terperinci

VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN

VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN 7.1. Latar Belakang Rancangan Program Kemiskinan di Desa Mambalan merupakan kemiskinan yang lebih disebabkan oleh faktor struktural daripada faktor

Lebih terperinci

STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BERDASARKAN ANALISIS HARVARD DAN PEMBERDAYAAN LONGWE

STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BERDASARKAN ANALISIS HARVARD DAN PEMBERDAYAAN LONGWE 77 STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BERDASARKAN ANALISIS HARVARD DAN PEMBERDAYAAN LONGWE Alat yang digunakan untuk menganalisis permasalahan adalah analisis Pemberdayaan Longwe dengan menggunakan kelima

Lebih terperinci

BAGIAN I. PENDAHULUAN

BAGIAN I. PENDAHULUAN BAGIAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Kegiatan di sektor ketenagalistrikan sangat berkaitan dengan masyarakat lokal dan Pemerintah Daerah. Selama ini keberadaan industri ketenagalistrikan telah memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa yang paling menentukan masa depan karena masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa pentingnya masa-masa ini maka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Dewan Takmir LAPORAN TAHUNAN DEWAN TAKMIR MASJID RAYA VILA INTI PERSADA. Periode Agustus 2008 Desember / 43

Laporan Tahunan Dewan Takmir LAPORAN TAHUNAN DEWAN TAKMIR MASJID RAYA VILA INTI PERSADA. Periode Agustus 2008 Desember / 43 LAPORAN TAHUNAN DEWAN TAKMIR MASJID RAYA VILA INTI PERSADA Periode Agustus 2008 Desember 2009 1 / 43 A. PENGANTAR Assalaamu alaikum Wr. Wb. Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRO MI ROJ NABI MUHAMMAD SAW. FORUM TAKMIR MASJID SE-DESA MUNCAR

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRO MI ROJ NABI MUHAMMAD SAW. FORUM TAKMIR MASJID SE-DESA MUNCAR 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRO MI ROJ NABI MUHAMMAD SAW. FORUM TAKMIR MASJID SE-DESA MUNCAR TANGGAL 7 MEI 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 234 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan (1) Secara umum kondisi lingkungan keagamaan keluarga, sosial keagamaan tempat tinggal dan kegiatan keagamaan remaja berada pada tingkat kurang kondusif. Secara rinci

Lebih terperinci

sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Bersama Nasional, 27 Desember 2010 Senin, 27 Desember 2010

sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Bersama Nasional, 27 Desember 2010 Senin, 27 Desember 2010 sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Bersama Nasional, 27 Desember 2010 Senin, 27 Desember 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERAYAAN NATAL BERSAMA NASIONAL DI JAKARTA CONVENTION CENTER

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak

Lebih terperinci

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/TAP/BPM FMIPA UI/II/2016.

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/TAP/BPM FMIPA UI/II/2016. KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/TAP/BPM FMIPA UI/II/2016 Tentang GARIS-GARIS BESAR ARAH KEGIATAN LEMBAGA EKSEKUTIF, BADAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, APLIKASI, DAN REKOMENDASI. Setelah membahas hasil penelitian yang diketengahkan dalam bab IV,

BAB V KESIMPULAN, APLIKASI, DAN REKOMENDASI. Setelah membahas hasil penelitian yang diketengahkan dalam bab IV, 211 BAB V KESIMPULAN, APLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Setelah membahas hasil penelitian yang diketengahkan dalam bab IV, banyak temuan-temuan, untuk selanjutnya pada bab V ini penulis menyimpulkan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG TANGGAL 7 JUNI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan diyakini sebagai salah satu institusi yang memiliki peran sentral dan strategis dalam proses transformasi sosial serta pemberdayaan insani,

Lebih terperinci

pelaksanaan pemerintahan terbebas dari praktek-praktek KKN,

pelaksanaan pemerintahan terbebas dari praktek-praktek KKN, VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS VISI Agar terselenggaranya good goverment ( pemerintahan yang baik ) tentunya diperlukan perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN MASYARAKAT ISLAM PADA APARATUR KECAMATAN BEKRI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

BAB IV KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN MASYARAKAT ISLAM PADA APARATUR KECAMATAN BEKRI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH 81 BAB IV KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN MASYARAKAT ISLAM PADA APARATUR KECAMATAN BEKRI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH A. Bentuk Komunikasi Antarbudaya Dalam Meningkatkan Kerukunan Masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci