III. METODOLOGI Kerangka Pemikiran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. METODOLOGI Kerangka Pemikiran"

Transkripsi

1 III. METODOLOGI 3.1. Kerangka Pemikiran Majelis sebagai lembaga yang dibentuk oleh masyarakat dari aras terkecil di tingkat surau dan masjid sampai pada aras propinsi telah membawa dampak yang besar bagi perkembangan sosial keagamaan masyarakat dan komunitas. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab terdahulu maka dapat dibuat sebuah kerangka pikir berupa hipotesa pengarah dalam melakukan kegiatan kajian ini. Hipotesa pengarah yang dibuat bukan untuk diuji kebenarannya akan tetapi lebih digunakan sebagai penentu arah bagi pelaksanaan kajian di lapangan saat manganalisa data hasil temuan di lapangan. Hasil temuan dapat saja berupa temuan baru sehingga tidak tergambar di dalam kerangka fikir, tetapi dapt juga berupa temuan baru yang dapat memperkuat kerangka fikir yang telah dibuat. Hal ini dikarenakan kajian ini menggunakan metode kualitatif. Perkembangan keanggotaan komunitas Majelis berdasarkan kedekatan surau/masjid seharusnya telah memberikan kemudahan para tenaga pengembang masyarakat (baik pemerintah maupun non pemerintah) memberdayakan semua potensi komunitas untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat. Desa Rambah Hilir Timur pada awal tahun 2007, tercatat 124 KK tergolong miskin dari 494 KK yang ada di desa ini. Kemiskinan ini disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal dapat berupa rendahnya kualitas sumberdaya manusia yang diwujudkan dalam rendahnya keterampilan dan pengetahuan, ketidakmampuan berorganisasi, berprilaku konsumtif dan tidak produktif, ketrampilan pengaturan ekonomi keluarga rendah, cepat puas dengan keadaan. Sedangkan factor eksternal yaitu berupa lingkungan luar komunitas dan kebijakan pemerintah. Peran Majelis berupa upaya perbaikan moral dan akhlak dapat saja ditambah, seperti pengembangan ekonomi keluarga, berupa unit simpan pinjam maupun industri rumah tangga dengan nuansa lokal yang tetap mencerminkan kelembagaan Majelis, lembaga non formal lainnya yang bernuansa islam

2 21 dapat saja dijadikan jaringan kerja, usaha dan sumber pengetahuan untuk dapat merubah ekonomi keluarga anggota komunitas. Komunitas dalam mewujudkan hal tersebut tentunya memerlukan dorongan dari berbagai pihak sehingga output berupa peningkatan pengetahuan dan ketrampilan anggota komunitas dapat meningkatkan taraf hidupnya. Kemudian pola pikir anggota komunitas tentang Majelis harus dapat berubah, dari pandangan bahwa Majelis hanya berfungsi sebagai lembaga sosial keagamaan dapat berubah menjadi lembaga penguatan ekonomi ummat yang mencirikan moral, akhlak dan kinerja islami, tanpa meninggalkan fungsi awalnya yaitu lembaga sosial keagamaan. Komunitas Majelis yang ada di aras kabupaten dan propinsi dapat juga membuat kelembagaan serupa dengan tujuan peningkatan taraf hidup komunitas. Pada aras ini lembaga taklim lebih berfungsi sebagai himpunan kelompok dan organisasi formal Majelis. Himpunan kelompok dan organisasi formal ini memberikan pelayanan kepada kelompok Tak lim untuk penambahan kapasitas anggota kelompok dalam hal akhlak dan moral juga peningkatan kemampuan berorganisasi dan ekonomi serta memperluas jaringan kerja dan usaha. Agar mudah memahami kerangka pikir di atas dapat dilihat pada Gambar 2.

3 19 INTERNAL Rendahnya kualitas sumberdaya manusia rendahnya keterampilan dan pengetahuan ketidakmampuan berorganisasi berprilaku konsumtif dan ketrampilan pengaturan ekonomi keluarga rendah cepat puas dengan keadaan KEMISKINAN MAJELIS TA LIM PERMASALAHAN 1. Kelembagaan majelis ta lim belum menyentuh kelembagaan ekonomi 2. Kekuatan Majelis Taklim dalam peningkatan Ekonomi Anggotanya masih lemah 3. Akses modal dan jaringan usaha belum terbentuk 4. Belum ada rancangan kegiatan yang menggabungkan kekuatan modal sosial majelis taklim dengan usaha ekonomi produktif Analisis SWOT Pengembangan SDM (propinsi sampai ke Desa) Pengembangan /Penguatan Organisasi (propinsi sampai ke Desa) Penguatan Kelembagaan Majelis untuk Pengelolaan Usaha Produktif lokal yang dimotori oleh Majelis untuk peningkatan taraf hidup anggotanya Peningkatan Peran Majelis dalam peningkatan perekonomian anggotanya Penguatan Jaringan taklim (internal-desa- Propinsi dan Eksternal- LKM Syariah) Pelaksanaan Dawah yang menyentuh segenap lapisan masyarakat KESEJAHTERAAN KELUARGA ANGGOTA MAJELIS TA LIM DALAM WUJUD PENGURANGAN KELUARGA MISKIN PENGUATAN AKSES JARINGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL MAJLIS TAKLIM TERCIPTANYA USAHA PRODUKTIF LOKAL DENGAN AKSES KELEMBAGAAN MAJLIS TAKLIM DARI DESA - PROPINSI EKSTERNAL lingkungan luar komunitas dan kebijakan pemerintah. Dukungan Pemerintah Dukungan Komunita Taklim Prop. Riau Dukungan Masyarakat Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir Kajian 22

4 Metode Penelitian Tipe dan Aras Kajian Tipe kajian dalam rancangan kajian ini adalah tipe evaluasi sumatif, yaitu menentukan efektifitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan dan lain-lain), penilaian dan perumusan tentang tipe-tipe intervensi yang efektif dan kondisi yang baik untuk mencapai efektifitas tersebut. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan harapan dapat memperoleh informasi secara mendalam dan mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Melalui pendekatan ini diharapkan dapat membangun pemahaman tentang berbagai aspek yang ada kaitannya dengan upaya pemberdayaan Majelis dalam hal peningkatan kesejahteraan keluarga miskin dengan berdasarkan kekuatan yang berasal dari dalam komunitasnya sendiri, sehingga diperoleh gambaran yang utuh dan menyeluruh dari pola prilaku, tindakan dan interaksi anggota komunitas tersebut. Aras kajian ini menggunakan pendekatan objektif mikro Strategi Kajian Kajian ini menggunakan strategi studi kasus. Studi kasus merupakan studi aras mikro yang relevan untuk kajian komunitas dalam arti dapat menangkap realitas sosial secara holistic dan mendalam, yaitu pada komunitas Majelis di Desa Rambah Hilir Timur. Diharapkan hasil kajian ini lebih mudah dipahami dan bersifat mendalam-menyeluruh rinci (trimatra) juga dapat mengungkap, pola hubungan/pengaruh (yang tidak terlihat lewat analisis statistik) serta dapat menangkap pola-pola yang bersifat among (khas). Studi kasus ini dilakukan dengan menerapkan metode ekplanasi untuk memperoleh pemahaman tentang interaksi dan pola prilaku anggota masyarakat setempat khususnya tentang perkembangan dan pengembangan Majelis dalam upaya peningkatan moral dan akhlak serta ekonomi anggotanya.

5 Lokasi dan Waktu Kajian Lokasi Kajian Kajian pengembangan masyarakat ini dilakukan di Desa Rambah Hilir Timur, terdapat 2 Taklim yang akan dikaji yaiitu di Dusun Surau Munai Dan Dusun Suka Makmur. Lokasi ini dipilih untuk menjadi kajian disebabkan telah dilakukannya program pemberdayaan masyarakat oleh pemerintah berupa : 1. Program pemberian bantuan beras bagi masyarakat miskin, berdasarkan data awal tahun 2007 jumlah penerima bantuan beras untuk masyarakat miskin yaitu 124 KK. 2. Program usaha peningkatan pendapatan keluarga PKK melalui kegiatan anyam menganyam 3. Program Pemberdayaan Majelis 4. Program Pemberdayaan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Waktu Kajian Kajian dilaksanakan bertahap dengan jadwal seperti disajikan didalam Tabel 1. Didalam tabel ini ditujukkan kajian dilakukan selama empat belas bulan. Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kajian NO JENIS KEGIATAN Pemetaan Sosial 1 (PL1) Evaluasi Program 2 (PL2) Penyusunan Dan 3 Seminar Kolokium Pelaksanaan kajian 4 dan Pengembangan Program 5 Penulisan laporan 6 Seminar 7 Ujian Akhir TAHUN 2007/2008 Tahun 2009 Tahun

6 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam kajian ini adalah: 1. Wawancara mendalam, yaitu menggali informasi dari masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan aparat desa untuk digunakan sebagai kajian dalam pencarian responden dan informan digunakan teknik purposive yaitu menentukan responden dan informan berdasarkan informasi yang dibutuhkan. 2. Pengamatan berperan serta, yaitu dengan melakukan pengamatan pada subyek kajian secara terbuka, dengan peran serta terbatas dalam jangka waktu sesuai dengan jadwal pelaksanaan kajian pada tabel.1 3. Diskusi kelompok terfokus /Focus Group Dicussion (FGD),yang merupakan salah satu dari teknik partisipatif Participatory Rural Appraisal(PRA), yaitu kegiatan untuk memahami kemampuan dan kemauan masyarakat berdasarkan potensi dan permasalahan yang ada untuk merancang program pengembangan masyarakat. 4. Studi dokumentasi, yaitu mempelajari data yang didapat dari dokumendokumen yang ada. Wawancara mendalam, pengamatan berperan serta dan FGD dilakukan guna mencari data primer, yaitu data yang diambil langsung dari lapangan.adapun data sekunder, yaitu data yang diambil dari dokumen yang telah diolah diambil melalui studi dokumentasi. Data yang dibutuhkan dalam kajian pengembangan masyarakat ini terutama merupakan data kualitatif berdasarkan kasus yang dikaji.data yang dikumpulkan berkaitan dengan proses penguatan dimensi religi masyarakat yang didalamnya berkenaan dengan gambaran sosial, budaya, religi, dan ekonomi masyarakat Desa Rambah Hilir Timur, serta faktor-faktor pendukung penguatan dimensi religi dalam upaya pengentasan kemiskinan masyarakat miskin di Desa Rambah Hilir Timur. Rincian data yang dibutuhkan dan metode pengumpulannya dapat ditabulasi seperti pada Tabel 2 berikut :

7 26 Tabel 2. Data yang Dibutuhkan dan Cara Pengumpulannya No Data yang dibutuhkan Sumber data 1 Profil Desa Rambah Hilir Timur Potensi Desa Rambah Hilir Timur 2 Kelembagaan Program yang pernah ada Hasil PL-1 Hasil PL-2 Cara pengumpulan 3 Agama Hasil PL-1 - Budaya 4 Sistem ekonomi Hasil PL-1 - Struktur komunitas 5 Masalah yang ada Hasil PL-1-6 Potensi dan kapasitas Hasil PL-1 Taklim Tokoh agama Tokoh masyarakat Masyarakat 7 Kegiatan Taklim Tokoh agama Pengurus Taklim Masyarakat 8 Partisipasi masyarakat Tokoh agama dalam kegiatan Tokoh masyarakat Taklim Masyarakat 9 Identifikasi proses Masyarakat penyusunan program Pengurus Taklim Taklim 10 Kendala-kendala Pengurus Taklim Taklim Masyarakat 11 Penyusunan program Masyarakat Pengurus Taklim Tokoh agama Tokoh masyarakat - - Wawancara mendalam FGD Wawancara mendalam Observasi Wawancara mendalam Observasi Wawancara mendalam FGD Wawancara mendalam FGD

8 Analisis dan Pelaporan Data yang telah dikumpulkan menggunakan teknik di atas akan dianalisis secara kualitatif dan hasilnya akan disajikan secara deskriptis analitis. Data tersebut terlebih dahulu pilah, dikategorikan, dan dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan analisis.cara penyajian melalui tabel dan gambar yang akan digunakan untuk membantu penyajian hasil analisis data tersebut. Pemilahan data dilakukan dengan cara melengkapi dan mentransformasi data mentah yang ditulis dalam catatan lapangan sehingga menjadi laporan yang sistematis, melengkapi informasi yang terkumpul dengan sumber-sumber lain yang mendukung.langkah kedua adalah melakukan kategorisasi data.hal ini adalah tindakan untuk melakukan pengelompokan informasi hasil penyuntingan.langkah ketiga berupa pengelompokan dilakukan atas dasar aspekaspek yang teliti, tingkatan dan tipe informasi yang dapat dikumpulkan. Data yang telah tersebut selanjutnya dihubungkan dengan pokok permasalahan yang dikaji.dengan demikian masalah yang menjadi fokus telaah dapat dianalisis guna menghasilkan sebuah kesimpulan untuk digunakan sebagai bahan pembuatan program pengembangan masyarakat.adapun analisa dilakukan dengan menggunakan teknik analisis SWOT Penyusunan Program Berdasarkan data yang telah dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan FGD yang telah melalui proses analisis tersebut dapat diketahui potensi dan masalah yang ada di Desa Rambah Hilir Timur. Program disusun berdasarkan masalah yang ada dengan menggunakan potensi-potensi yang ada untuk mengatasi masalah yang ada. Penyusunan program bersama masyarakat dilakukan melalui FGD. Proses pembuatan program dan pengambilan keputusan didalamnya dilakukan oleh masyarakat secara partisipatif. Didalam penyusunan program tersebut, penulis bertindak sebagai fasilitator FGD.Fasilitatorbertugas untuk mengarahkan dan membangun partisipasi dari komunitas, sehingga FGD berjalan benar-benar partisipatif, dan pengambilan keputusan diserahkan sepenuhnya kepada peserta FGD.Penyusunan program dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja logis.

9 28 Gambaran kerangka kerja logis program penguatan kapasitas Majelis Taklim ditampilkan pada Tabel 3. Tabel 3. Kerangka Kerja Logis Pengembangan Masyarakat melalui Majelis Tujuan akhir Indikator Kinerja Alat / Sumber Verivikasi Sasaran Meningkatkan akhlak dan ekonomi masyarakat melalui a. Akhlak masyarakat meningkat b. Ekonomi masyarakat meningkat Data BPS, data desa, evaluasi melalui FGD Jemaah Manfaat Indikator Kinerja Alat / Sumber Verivikasi Sasaran 1. Meningkatnya kesejahteraan rohani 2. Meningkatnya kesejahteraan sosial 3. Meningkatnya kesejahteraan ekonomi 1. Meningkatnya ahklak masyarakat, debgan bentuk peningkatan partisipan kegiatan agama 2. Meningkatnya kualitas hubungan sosial 3. Meningkatknya jumlah kegiatan ekonomi produktif Data BPS, data desa, evaluasi melalui FGD Jemaah Hasil 1. Meningkatnya kesejahteraan rohani 1.1. Meningkatnya kepatuhan beragama 1.2. Meningkatnya pendidikan Tingkat keteraturan menjalankan ibadah tinggi, seperti sholat, zakat bagi yang mampu, puasa, ikut kegiatan pengajian/majlis ta lim dan bertambahnya pengetahuan tentang prinsip islami dalam setiap kegiatan keseharian Anggota keluarga, minimal berusia sepuluh tahun, sampai enampuluh tahun telah dapat membaca alqur an dan latin, anak-anak tetap bersekolah minimal hingga umur 15 tahun. Evaluasi melalui FGD, observasi, Data BPS, Data desa Jemaah, dengan pengetahua n agama kurang dan jemaah yang kurang pendidikan 2. Meningkatnya kesejahteraan Sosial Manfaat Indikator Kinerja Alat / Sumber Verivikasi Sasaran 2.1. Meningkatnya kedamaian dan keharmonisan keluarga, bertetangga dan bermasyarakat a. Berkurangnya pertengkaran keluarga dan antar tetangga b. Setiap permasalahan (pada tingkat rumah tangga sampai masyarakat) dilakukan dengan musyawarah Evaluasi melalui FGD dan observasi Jemaah

10 29 Manfaat Indikator Kinerja Alat / Sumber Verivikasi Sasaran c. Semakin tumbuhnya budaya tolong menolong yang menonjolkan sikap saling menghormati dan saling membutuhkan dengan cara kekeluargaan Evaluasi melalui FGD dan observasi Jemaah 3. Meningkatnya kesejahteraan ekonomi 3.1. Meningkatnya kualitas hidup Masyarakat (sandang, pangan, papan, dan kesehatan) a. Kualitas makan meningkat (kualitas,kuantitas), pakaian berbeda untuk rumah, bekerja, sekolah, rumah berlantai serta kerumah sakit jika sakit. Data BPS, Evaluasi melalui FGD dan observasi Jemaah 3.2. Meningkatnya ekonomi keluarga b. Meningkatnya jumlah usaha produktif masyarakat yang mendorong beragamnya jenis usaha dan penghasilan pada satu rumah tangga. c. Mulai meningkatnya jaringan usaha masyarakat d. Akses terhadap peningkatan modal usaha (lembaga keuangan) lebih mudah. Kegiatan 1. Meningkatnya Kesejahteraan Rohani 1.1. Meningkatnya Kepatuhan Beragama Peningkatan aktifitas Tabligh akbar Kultum Pembinaan intensif Jemaah seluruhnya aktif beribadah di setiap surau, terjadi keteraturan dalam menjalanjan ibadah sholat, zakat bagi yang mampu, puasa, ikut kegiatan pengajian/majlis ta lim dan bertambahnya pengetahuan tentang prinsip islami dalam setiap kegiatan keseharian Obeservasi, evaluasi memalui FGD Jemaah Manfaat Indikator Kinerja Alat / Sumber Verivikasi Sasaran 1.2. Meningkatnya pendidikan Pendidikan kerohanian Pendidikan kelembagaan sosial ekonomi Pengelolaan zakat dan shodaqoh Pengelolaan anak asuh Pelatihan pelatihan (kelembagaan, ekonomi, usaha kecil) Bertambahnya pengetahuan tentang organisasi dan pengorganisasian, keagamaan, ekonomi, serta bertambahnya jumlah anak yang sekolah (minimal berusia 6-15 tahun), serta kemampuan baca tulis semua anggota keluarga Data BPS, Data desa, evaluasi melalui FGD Jemah dengan pendidikan kurang

11 30 Manfaat Indikator Kinerja Alat / Sumber Verivikasi Sasaran 2. Meningkatnya Kesejahteraan Sosial 2.1. Meningkatnya kedamaian dan keharmonisan keluarga, bertetangga dan bermasyarakat Tingkat perceraian dan pertengkaran rumah tangga berkurang Silaturahmi kerumah-rumah dengan kaidah Islami Pertemuan di Surau-surau dengan suasana musyawarah demokratis untuk menjalin keakraban dan membahas masalah-masalah Berkurangnya tingkat perceraian dan pertengkaran rumah tangga maupun antar tetangga, bertambahnya sikap saling tolong menolong, gotongroyong serta sikap kekeluargaan, intensifnya partisipasi masyarakat dalam musyawarah Evaluasi melalui FGD dan Observasi Jemaah 3. Meningkatnya kesejahteraan Ekonomi 3.1. Meningkatnya kualitas hidup Masyarakat (sandang, pangan, papan, dan kesehatan) Ketersedian bahan sandang, pangan, papan tercukupi. Meningkatnya jumlah rumah yang sesuai dengan standar rumah layak huni, serta sesuai dengan kaidah kesehatan lingkungan. Jumlah ragam pangan dan pakaian masyarakat meningkat Evaluasi melalui FGD dan observasi Jemaah dengan kesejahtera an kurang Tingkat kesehatan masyarakat meningkat 3.2. Meningkatnya Ekonomi Keluarga Peningkatan jumlah usaha produktif berskala rumah tangga Peningkatan pendapatan akibat bertambahnya ragam jenis usaha Jumlah usaha produktif berbasis sumberdaya lokal bertambah dan mendorong peningkata pendapatan masyarakat. Lembaga keuangan mulai percaya kepada masyarakat untuk memberikan tambahan modal usaha. Data Desa, evaluasi melalui FGD dan observasi Jemaah Peningkatan jumlah jaringan usaha masyarakat Terbukanya akses terhadap penambahan modal yang berasal dari pihak ke tiga seperti Lembaga-lembaga keuangan

12 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN 4.1. Lokasi Desa Rambah Hilir Timur adalah sebuah Desa yang berada di wilayah Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Wilayah Desa Rambah Hilir Timur sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kepenuhan Hulu, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sungai Dua Indah,dan sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kepenuhan Jaya Hulu. Secara topografi Desa Rambah Hilir Timur terbagi menjadi dua oleh sebuah sungai yaitu sungai rokan. Prasarana transportasi yang menghubungkan Desa Rambah Hilir dengan Desa lainnya berupa jalan tanah pengerasan yang sudah berbatu dan sebagiannya sudah beraspal. Adapun sarana transportasi umum yang ada yaitu kendaraan pribadi yaitu sepeda, sepeda motor, dan mobil. Waktu tempuh menuju lokasi dan sarana Vital dari Desa Rambah Hilir Timur dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini : Tabel 4. Waktu Tempuh Menuju Lokasi & Sarana Vital dari Desa Rambah Hilir Timur No Orbitasi Jarak Waktu Tempuh Ke ibukota Kecamatan Ke ibukota Kabupaten Ke ibukota Provinsi 12 Km 27 Km 205 Km 20 Menit 60 Menit 300 Menit Sumber : Diolah dari Profil Desa Rambah hilir Timur 2007 Catatan : Waktu diukur berdasarkan kecepatan 40 Km/ Jam. Berdasarkan Tabel Orbitasi tersebut dapat dilihat bahwa Desa Rambah Hilir Timur termasuk desa yang cukup jauh dari ibu kota kabupaten apalagi ibukota Provinsi Riau. Sehingga dulunya desa ini termasuk desa tertinggal, dan banyak penduduknya yang miskin.

13 Luas Lahan (ha) 32 Secara Geogafis Wilayah Desa Rambah Hilir Timur tergolong subur dan cocok untuk ditanami padi, tanaman buah seperti, rambutan, mangga, perkebunan karet dan kelapa sawit. Menurut kebiasaannya manusia selalu berhubungan dengan tanah, demikian juga dengan penduduk Desa Rambah Hilir Timur yang membagi peruntukan tanahnya, dapat dilihat pada Grafik 1. Grafik 1. Pembentukan Penggunaan Tanah atau Lahan Pembentukan Penggunaan Tanah atau Lahan P erkebunan R akyat P em ukim an Lapangan P erkuburan P asar Ladang Lain-lain Penggunaan Lahan Berdasarkan data peruntukan tanah atau lahan diketahui bahwa kebanyakan tanah banyak digunakan untuk perkebunan dan ladang masyarakat. Masyarakat akhir-akhir ini tidak hanya tertarik untuk berkebun karet tapi juga banyak yang cendrung untuk menanam sawit, yang membuat munculnya persoalan baru yaitu sulitnya mencari tempat berladang padi Kependudukan Berdasarkan data Desa Rambah Hilir Timur tahun 2007, Penduduk Desa Rambah Hilir Timur berjumlah Jiwa, terdiri dari 836 jiwa penduduk lakilaki dari 871 jiwa penduduk perempuan dengan 494 kepala keluarga.

14 33 Penduduk semuanya beragama islam. Kehidupan beragama berjalan normal, setiap waktu shalat terdengar suara azan dari mesjid dan mushala, walaupun jumlah penduduk yang ikut shalat berjamaah masih sedikit, mesjid penuh waktu shalat jumat, shalat hari raya dan bulan puasa. Pembinaan mental spritual dirasakan masih kurang bahkan pengurus mesjid tidak mengadakan program pengajian tentang agama secara rutin dalam membina jamaah, kecuali hanya sebatas belajar mengaji anak-anak setelah shalat magrib dengan metode iqrak. Kegiatan Majelis yang diikuti oleh ibu-ibu pada masing-masing masjid pada setiap sore jumat baru sebatas pembinaan ibadah seperti tata cara shalat, menghapal do a adab dan ahlak sehari-hari, sementara aspek kehidupan dalam mewujudkan kesejahteraan dunia belum banyak disentuh, padahal dalam ajaran islam mengatur pemeluknya dalam semua aspek kehidupan seperti aspek ekomomi, berupa keutamaan bekerja keras, jujur dalam berusaha, bidang sosial berupa memberi kepada orang miskin dan larangan bersifat tamak. Berdasarkan data yang diperoleh dari Desa Rambah Hilir Timur Tahun 2007, terdapat komposisi penduduk sebagai berikut : Tabel 5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Usia (Tahun) Laki-laki Perempuan Jumlah (L+P) Persentase (%) > ,97 8,96 11,95 54,95 17, Sumber : Profil Data Rambah Hilir Timur Tingkat pendidikan penduduk desa rambah hilir timur dapat dilihat pada Tabel 6 berikut :

15 34 Tabel 6. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Rambah Hilir Timur No Tingkat Penduduk Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1 Tidak Sekolah 162 9,49 2 Belum Sekolah ,91 3 Tidak Tamat SD ,95 4 Tamat SD ,45 5 Tamat SLTP ,95 6 Tamat SLTA 136 7,97 7 Diploma ,87 8 SI 7 0,41 Jumlah Sumber : Diolah dari Profil Desa Rambah Hilir Timur Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan di Desa Rambah Hilir Timur masih rendah, ternyata tidak tamat SD 162 jiwa atau 9,49 persen Jumlah penduduk yang berpendidikan SLTA keatas hanya berjumlah 158 orang atau 9,25 persen sedangkan 80,35 persen hanya lulus SLTP kebawah. Tingkat Pendidikan yang rendah tersebut juga merupakan salah satu indikator kemiskinan yang terdapat di Desa Rambah Hilir Timur. Berhasil atau tidaknya pembangunan disuatu daerah banyak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduknya. Semakin maju pendidikan biasanya membawa berbagai pengaruh positif. Bagi masa depan berbagai bidang kehidupan Aktifitas Ekonomi Membicarakan ekonomi masyarakat Desa Rambah Hilir Timur maksudnya, membicarakan mata pencaharian yang menjadi sumber kehidupan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Berdasarkan profil Desa Rambah Hilir Timur mata pencaharian penduduk cukup beragam namun terdapat mata pencaharian mayoritas yaitu petani dan pekebun. Tani yang dimaksudkan yaitu mereka mendapatkan penghasilan dari hasil karet, sawit, padi dan tanaman muda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini :

16 35 Tabel 7. Mata Pencaharian Penduduk No Mata Pencaharian Jumlah Jiwa Presentase (%) 1 Pegawai Negeri 6 0,85 2 Pedagang 24 3,42 3 Petani ,38 4 Buruh Tani ,91 5 Buruh Swasta 16 2,28 6 Tukang 5 0,71 7 Montir 3 0,42 Jumlah Sumber : Profil Desa Rambah Hilir Timur diolah. Jumlah penduduk yang bekerja sebagai buruh tani begitu besar seperti penyadap karet orang lain dan hasilnya dibagi dua, sehingga penghasilan mereka sangat tergantung pada orang lain. Hal ini menunjukkan adanya kemiskinan yang terjadi di Desa Rambah Hilir Timur. Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, baru beberapa tahun belakangan ini masyarakat sudah menyadari akan pentingnya pemanfaatan lahan yang selama ini terabaikan, sehingga masyarakat Desa Rambah Hilir Timur yang mempunyai lahan saat ini telah aktif mengolah tanahnya untuk menanam sawit dan menanam karet. Aktivitas ekonomi masyarakat lebih banyak bekerja sebagai petani dan buruh tani pada kegiatan usaha perkebunan karet. Aktivitas ekonomi masyarakat di Desa Rambah Hilir Timur dalam beberapa tahun belakangan terus menunjukkan penurunan, hal ini disebabkan tanaman karet yang ada sudah berumur tua dan kurang produktif, walaupun beberapa masyarakat telah mulai meremajakan tanaman karet, akan tetapi kebanyakan masyarakat belum mampu melakukan kegiatan peremjaan karet ini. Ketidakmampuan ini disebabkan tidak adanya modal, serta jumlah kepemilikan lahan yang terbatas di masyarakat. Terbatasnya kepemilikan lahan membuat tidak adanya alternatif bagi kegiatan peremajaan karet, masyarakat sangat sadar jika karet tersebut diremajakan maka selama 5 tahun ke depan, karet tersebut tidak akan dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan utama, sedangkan untuk membuat usaha

17 36 lain masyarakat tidak mempunyai modal maupun lahan. Untuk itu diperlukan usaha-usaha yang dibuat masyarakat untuk dapat memperoleh akses permodalan untuk usaha - usaha produktif yang menjadi keunggulan lokal. Hal lainnya yang menjadi persoalan yang sering dikeluhkan oleh masyarakat Desa Rambah Hilir Timur adalah kurang lancarnya prasarana jalan, sehingga hasil tanaman masyarakat sulit dibawa keluar untuk dipasarkan Struktur Komunitas Pelapisan sosial masyarakat Desa Rambah Hilir Timur adalah : Pertama : tokoh agama yaitu ulama yang menguasai bidang agama dan mengamalkan ilmunya, apalagi masyarakat Desa Rambah Hilir Timur adalah masyarakat agamais. Kedua : memperhatikan jenis pekerjaan seseorang berdasarkan pengamatan, masyarakat akan sangat menghargai seseorang yang memilki pekerjaan seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI) atau sebagai Pegawai Negeri Sipil. Ketiga : masyarakat biasa. Keberadaan para pemimpin formal di Desa Rambah Hilir Timur sangat dipatuhi masyarakat terutama menyangkut hal-hal yang bersifat prosedural, seperti pengurusan Kartu Tanda Penduduk, akte kelahiran dan rekomendasi untuk berbagai kegiatan. Pemimpin formal seperti rukun tetangga (RT) dan kepala dusun dipilih secara demokratis melalui musyawarah dengan memperhatikan kecakapan memimpin dan kedekatan dengan masyarakat, bahkan ada ketua rukun tetangga yang diangkat sampai bertahun-tahun tidak diganti, hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat sudah sangat percaya kepada seseorang tersebut. Pemimpin informal pada masyarakat Desa Rambah Hilir Timur adalah orang alim yang dituakan dalam masyarakat. Masyarakat Desa Rambah Hilir Timur patuh kepada tokoh agama, tokoh masyarakat selama sesuai perkataannya dengan perbuatannya. Seorang Ulama sekalipun tidak akan dipatuhi oleh masyarakat apabila berbuat kurang baik, atau bila perilakunya tidak sesuai dengan perkataannya. Keberadaan tokoh masyarakat bukan hanya karena ketokohannya,

18 37 ada juga tokoh masyarakat karena yang bersangkutan sebagai tokoh adat, di Desa tersebut peranan tokoh adat tersebut tidak kalah pentingnya dengan tokoh masyarakat pada umumnya, sehingga permasalahan yang terjadi dalam masyarakat, sebelum diserahkan kepada yang berwajib, maka yang bersangkutan lebih dahulu diserahkan kepada ketua adatnya. Saat ini di Desa Rambah Hilir Timur terdapat 6 suku dengan pimpinan adat yang terjalin dengan baik dan antara satu suku dengan suku lainnya beserta pimpinan adatnya bergandengan tangan dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan kondisi di atas, dapat dilihat bahwa, respon masyarakat terhadap pemimpin baik formal, non formal dan tokoh adat di Desa Rambah Hilir Timur cukup baik. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di Desa Rambah Hilir Timur yang dipandu oleh tokoh-tokoh atau pemimpin di desa ini Organisasi dan Kelembagaan Ada beberapa lembaga yang berperan sebagai penggerak dalam kehidupan masyarakat di Desa Rambah Hilir Timur. Organisasi dan Kelembagaan tersebut baik organisasi pemerintah maupun kelembagaan masyarakat. Organisasi pemerintah tersebut yaitu Pemerintah Desa dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Kelembagaan masyarakat yang ada di Desa Rambah Hilir Timur terlihat pada Tabel 8 berikut: Tabel 8. Organisasi dan Kelembagaan di Desa Rambah Hilir Timur No Lembaga Nama Jumlah Majelis 5 1 Kemasyarakatan agama Jamaah Masjid 6 Mushala 4 Qosidah 5 2 Pendidikan Madrasah 1 3 Pemuda Karang taruna 1 Sumber : Profil Desa Rambah Hilir Timur 2007, Obsevasi dan Wawancara.

19 38 Kegiatan yang dilakukan lembaga kemasyarakatan agama adalah menghidupkan syiar agama seperti, Majelis ibu-ibu melakukan kegiatan pengajian secara rutin terutama memperdalam ilmu agama, dimesjid dan mushala dilakukan shalat berjamaah, walaupun jumlahnya sangat sedikit, kecuali pada hari jumat dan peringatan-hari-hari besar islam seperti peringatan maulid nabi, isra miraj dan dibulan suci ramadhan. Peran masjid dan mushalla masih dalam sebatas untuk ritual ibadah mahdah (shalat) saja, sedangkan untuk fungsi lainnya seperti ekonomi dan sosial belum dirasakan oleh masyarakat, kecuali kegiatan pengumpulan zakat mal dan zakat Fitrah yang selanjutnya dibagikan kepada penduduk yang berhak menerimanya. Norma yang ada pada masyarakat adalah budaya melayu dan agama. Budaya melayu banyak yang berbasis islam, begitu dekatnya hubungan melayu dengan islam, karena memang yang beragama islam itu disebut melayu pada zaman dulu. Budaya melayu banyak mengandung kearifan lokal, memberikan pandangan dan tunjuk ajar yang baik serta bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat. Budaya melayu tak pernah memaksa kehendak terhadap sesuatu yang bisa menghambat pembangunan, namun bukan berari orang melayu senantiasa mengalah. Mereka mengalah tetapi tegas dan tegar dalam prinsip. Salah satu tunjuk ajar melayu adalah menghormati orang tua dan menyayangi yang muda, dengan demikian sopan santun serta etika dalam bekerja tetap terpelihara Sumberdaya Lokal Sumber daya merupakan potensi yang akan menopang kelangsungan hidup manusia. Hubungan antara manusia dengan ekosistemnya di Desa Rambah Hilir Timur dapat dikatakan cukup baik, kalupun ada yang menebang hutan tetapi untuk dibangun kebun karet atau kelapa sawit. Masyarakat Desa Rambah Hilir Timur saat ini sudah merasa betapa pentingnya pemilikan lahan. Namun demikian tidak dapat dimungkiri masih ada kesadaran lingkungan yang masih kurang sadar seperti membuang sampah kesungai Rokan, padahal masih banyak masyarakat yang menjadikan air sungai rokan sebagai sumber air minum. Demikian juga kebiasaan penduduk menjadikan sungai rokan tempat buang kotoran, tempat mandi dan masih ada yang belum terbiasa dengan menggunakan sumur.

20 39 Berdasarkan wawancara dan Observasi Sumberdaya alam Desa Rambah Hilir Timur cukup memadai, adanya perkebunan rakyat seluas 125 ha yang ditanami karet dan kelapa sawit yang sebagian sudah menghasilkan membuat ekonomi masyarakat semakin membaik. Untuk Perkebunan karet, keadaan umum dari kebun karet ini suda sangat memprihatinkan, hal ini disebabkan kebun ini sudah berumur tua, sehingga produksinya semakin turun. Untuk itu diperlukan kegiatan kegiatan yang medorong terjadinya usaha peremajaan karet dengan dukungan modal usaha dan kerja untuk membeli bibit karet serta usaha tanaman semusim untuk mengganti pendapatan utama masyarakat (perkebunan karet) sebelum karet menghasilkan. Adanya sumberdaya potensial di Desa Rambah Hilir Timur yaitu semangat kerelaan mereka mengeluarkan tenaga dan hartanya untuk kepentingan agama sehingga beberapa mesjid dan Mushala di Desa Rambah Hilir Timur dibangun dengan swadaya oleh penduduk, walaupun sedikit ada bantuan dari pemerintah Provinsi dan Kabupaten. Ajaran islam memerintahkan umatnya yang mencukupi syarat hartanya untuk membayar zakat yaitu menyerahkan sebagian hartanya melalui amil untuk kebajikan kepada orang yang berhak menerimanya, termasuk orang miskin. Adapun bantuan untuk anak yatim biasanya diberikan secara spontan saja. Norma agama islam yang 100% dipeluk oleh penduduk Desa Rambah Hilir Timur sesungguhnya merupakan sumber potensi yang seharusnya menjadi solusi dalam kesejahteraan hidup bermasyarakat, karena islam mengajarkan berprilaku jujur, berkata baik, menjaga shilaturrahmi, bersemangat etos kerja yang tinggi, harus meninggalkan kemalasan, harus menjaga hubungan dengan lingkungan, baik tumbuh-tumbuhan hewan dan lainnya. Bila konsep ini dilaksanakan secara konsisten oleh masyarakat muslim tentu akan terwujud masyarakat sejahtera potensi budaya yang berakar secara turun temurun di Desa Rambah Hilir Timur yaitu potensi gotong royong, seperti membentu secara sukarela penduduk yang mempunyai hajat, melaksanakan fardu khifayah bagi penduduk yang mendapat musibah kematian, bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kondisi yang terjadi. Bila ada yang berhajat melaksanakan kenduri perkawinan maka secara sukarela kaum ibu membawa beras, kelapa bahkan ayam, sedangkan kaum Bapak

21 40 membantu membuat salasa (penambah rumah untuk acara pesta). Bantuan yang diberikan kepada yang mendapat musibah kematian yaitu melaksanakan fardhu kifayah sampai kekuburan dan melaksanakan bacaan-bacaan Al-Quran seperti surah yasin, tahtim, tahlil, dan doa yang ditujukan untuk arwah yang meninggal serta menghibur keluarga yang mendapat musibah.

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR Majelis ta lim sebagai lembaga pendidikan non formal, sebagai lembaga da wah islam mempunyai peran strategis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya pemberdayaan masyarakat lokal yang diisyaratkan oleh Undangundang. Nomor 32/2004 telah menuntut pihak praktisi pengembang masyarakat, baik itu aparat pemerintah,

Lebih terperinci

METODE KAJIAN Tipe dan Aras Kajian Strategi Kajian

METODE KAJIAN Tipe dan Aras Kajian Strategi Kajian METODE KAJIAN Tipe dan Aras Kajian Tipe kajian dalam rancangan kajian ini adalah tipe evaluasi sumatif, yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan, dan lain-lain),

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN 35 PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN Lokasi Kelurahan Cipageran merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Adapun orbitasi, jarak dan waktu tempuh dengan pusat-pusat

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DESA PULAU PANJANG. desa yang ada di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Sengingi. Daerah ini

BAB II PROFIL DESA PULAU PANJANG. desa yang ada di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Sengingi. Daerah ini BAB II PROFIL DESA PULAU PANJANG A. Sejarah Singkat Desa Desa Pulau Panjang merupakan salah satu desa dari sekian banyak desa yang ada di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Sengingi. Daerah ini berdataran

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Geografis Desa Tanjung Medan Desa Tanjung Medan merupakan salah satu desa diantara desa yang berada di Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu. Adapun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR A. Letak Dan Sejarah Geografis Pada tahun 1923 Jepang masuk yang diberi kekuasaan oleh Raja Siak untuk membuka lahan perkebunan karet dan sawit yang

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN A. Kondisi Geografis Desa Cipete Kec. Pinang Kota Tangerang Banten Desa Cipete merupakan bagian dari Kota Tangerang Provinsi Banten,

Lebih terperinci

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER 4.1. Keadaan Umum Lokasi Desa Cibaregbeg masuk wilayah Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, yang merupakan tipologi desa dataran rendah dengan luas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Geografis KelurahanMaharatu Desa Swamedyaialah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam hal dana modal sehingga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Penelitian ini dilakukan di Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar. Daerah ini mempunyai luas wilayah ± 28.500 Ha. Daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR 33 BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR A. Letak Geografis Berdirinya desa pujud pada tahun ± 1901, dimana desa ini di sebelah barat berbatasan dengan desa kasangbangsawan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja 13 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas di Propinsi Sumatera Utara dengan

Lebih terperinci

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo Di bawah ini penulis akan sampaikan gambaran umum tentang keadaan Desa Bendoharjo Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

PETA SOSIAL DESA CURUG

PETA SOSIAL DESA CURUG PETA SOSIAL DESA CURUG Lokasi Desa Curug merupakan salah satu dari 10 desa yang berada dibawah wilayah administratif Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Letak fisik desa sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yakni penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Kebun Bunga termasuk dalam wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur dengan luas wilayah 94 Ha yang terdiri dari 34 RT, orbitasi,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI A. Kondisi Geografis dan Demografis 1. Keadaan Geografis Desa Muara Jalai merupakan salah satu dari Desa yang berada di Kecamatan Kampar utara Kabupaten Kampar sekitar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geofrafis dan Demografis Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di wilayah Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Benai terletak antara 0000-10 00 LS dan 1010 02-1010 55 BT dengan luas wilayah 249,36 km2 atau sekitar 3,26% dari keseluruhan luas Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita 1. Keadaan geografis Pasar Pelita merupakan salah satu pasar yang ada di kecamatan Kubu Babussalam tepatnya di desa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Gobah Desa Gobah adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar ini yang menurut beberapa tokoh masyarakat Desa Gobah dikenal karena

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. RT dengan jumlah penduduk jiwa yang terdiri dari kepala

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. RT dengan jumlah penduduk jiwa yang terdiri dari kepala BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Kasikan Desa Kasikan berada di Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yang mempunyai luas 22.700 ha yang terdiri dari 4 dusun dan 11 RW dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar 1. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Desa Ranah Sungkai

Lebih terperinci

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1 BAB II DESA BERINGIN JAYA A. Geografis Desa Beringin Jaya secara geografis terletak di Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi, dengan luas daerah 35 km 2. Desa Beringin Jaya berbatasan langsung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan, IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Tirta Makmur merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desa Tirta Makmur ini

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG A. Letak dan Sejarah Desa. Letak Desa Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatea Selatan. Luas areal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja. 11 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang usaha pembelian buah kelapa sawit ini terletak di Desa Tapung Jaya Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu. Desa Tapung Jaya

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. Tipe Kajian

METODE KAJIAN. Tipe Kajian METODE KAJIAN Tipe Kajian Tipe kajian dalam rancangan ini adalah Evaluasi sumatif yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan, dan lain-lain); penilaian dan perumusan

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK A. Kondisi Geografis Kondisi geografis penelitian di Desa Margamulya yang penulis akan utarakan dalam Bab II ini, yaitu hasil observasi dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Identifikasi Desa Pelangko a. Sejarah Berdiri Desa Pelangko Asal muasal terjadinya Desa Pelangko sedang mulanya belum dinamakan, hanya masih disebut oleh warga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Sail Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan, dalam konteks merupakan wilayah kerja lurah sebagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Kasikan Desa Kasikan berada di Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yang mempunyai luas 22.700 ha yang terdiri dari 4 dusun dan 11 RW dan

Lebih terperinci

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam

Lebih terperinci

PETA SOSIAL DESA BANJARARUM

PETA SOSIAL DESA BANJARARUM PETA SOSIAL DESA BANJARARUM Gambaran Lokasi Desa Banjararum merupakan satu dari empat desa yang berada di wilayah Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kondisi

Lebih terperinci

b. Tanah kering No Tanah Kering Luas 1 Pekarangan / Bangunan 25,717

b. Tanah kering No Tanah Kering Luas 1 Pekarangan / Bangunan 25,717 BAB III PRAKTIK PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA DI DESA WANAR KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG A. Gambaran Umum Desa Wanar Kecamatan Tersono Kabupaten Batang 1. Deskripsi Wilayah Desa Wanar termasuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna 1. Geografis Desa Balam Sempurna Desa Balam Sempurna merupakan salah satu Desa dari sekian banyak desa yang ada di

Lebih terperinci

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Strategi Kajian Batas-batas kajian atau penelitian menurut Spradly (dalam Sugiyono, 2005) terdiri dari yang paling kecil, yaitu situasi sosial (single social

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah Desa Rambah terbentuk pada tahun 2000. Dimekarkan dari Desa induk, yaitu Desa Rambah Hilir. Nama Desa Rambah diambil

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografi Dan Denah Desa Kota Raya 1. Keadaan Geografis Jalur ke Ibu Kota Kecamatan 21 km, ke Ibu Kota Kabupaten 80 km, dari dan ke Ibu Kota Provinsi 190

Lebih terperinci

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa 17 BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN A. Sejarah Perkembangan Desa Koto Perambahan Desa Koto Perambahan adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji Desa Sungai Keranji merupakan desa yang berada Di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi dengan luas

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG A. Gambaran Umum Wilayah 1. Letak Geografis Desa Bitung jaya merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Cikupa kabupaten

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan geografis dan demografis. Keadaan geografis Kelurahan Sidomulyo Barat adalah kelurahan yang terletak di kecamatan tampan kota madya pekanbaru. Kelurahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN II. 1. Geografis Desa Khaiti Kecamatan Rambah Tengah Barat, Kabupaten Rokan Hulu merupakan salah satu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riau.

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN ORGANISASI LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak dan Luas Wilayah Desa Pandan Sari Kecamatan Anjir Pasar Desa Pandan Sari terletak di Kecamatan Anjir Pasar. Desa ini merupakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bukit Intan Makmur Bukit intan makmur adalah salah satu Desa di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu adalah Exs Trans Pir Sungai Intan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah ini berdataran tinggi dan rendah mudah dilanda banjir karena desa

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah ini berdataran tinggi dan rendah mudah dilanda banjir karena desa 11 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis dan Demografis Desa Marsonja 1. Geografis Desa Marsonja Desa Marsonja merupakan salah satu desa dari sekian banyak Desa yang ada di Kecamatan Sungai

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Kondisi Desa 1. Sejarah Desa Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam gunung berapi di Magelang Kecamatan Serumbung Jawa tengah. Pada

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda 31 BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR A. Sejarah Desa Sempor Pada jaman dahulu kala ada dua orang putra Eyang Kebrok, namanya belum diketahui mendapat perintah untuk membuat sungai. Putra yang tua membuat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KEPENGHULUAN UJUNG TANJUNG KECAMATAN TANAH PUTIH KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB II GAMBARAN UMUM KEPENGHULUAN UJUNG TANJUNG KECAMATAN TANAH PUTIH KABUPATEN ROKAN HILIR BAB II GAMBARAN UMUM KEPENGHULUAN UJUNG TANJUNG KECAMATAN TANAH PUTIH KABUPATEN ROKAN HILIR A. Kondisi Geografis dan Demografis Kepenghuluan Ujung Tanjung merupakan salah satu Kepenghuluan yang ada di

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI FISIK DAN SOSIAL KELURAHAN PAKEMBARAN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL PROPINSI JAWA TENGAH

BAB IV KONDISI FISIK DAN SOSIAL KELURAHAN PAKEMBARAN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL PROPINSI JAWA TENGAH BAB IV KONDISI FISIK DAN SOSIAL KELURAHAN PAKEMBARAN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL PROPINSI JAWA TENGAH 4.1. Kondisi Geografis Kelurahan Pakembaran Di Kecamatan Slawi terdapat 5 Kelurahan dan 5 Desa.

Lebih terperinci

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Kampar adalah merupakan satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar dengan ketinggian 30/50 Meter dari permukaan laut, suhu maksimum

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah 10 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Kesuma Nama Kesuma dulunya namanya adalah Kalam Pasir yang dulunya terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah berkunjung

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kecamatan Tasik Putri Puyu Kecamatan Tasik Putri Puyu merupakan Kecamatan yang dibentuk pada tanggal 24 juli tahun 2012. Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pekanbaru, terdiri atas 65 RW dan 318 RT. Luas wilayah Kecamatan Tampan

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pekanbaru, terdiri atas 65 RW dan 318 RT. Luas wilayah Kecamatan Tampan BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Wilayah Kecamatan Tampan merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kota Pekanbaru, terdiri atas 65 RW dan 318 RT. Luas wilayah Kecamatan Tampan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wawancara, curah pendapat, serta mengacu buku profil desa dan profil Dusun

BAB I PENDAHULUAN. wawancara, curah pendapat, serta mengacu buku profil desa dan profil Dusun BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survey dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Pudak, Desa Terbah, baik melalui wawancara, curah pendapat,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Secara geografis Desa Simpang Gaung merupakan desa yang termasuk ke dalam pemerintahan Kecamatan Gaung Kabupaten Inhil. penduduk Desa Simpang

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Geografis Desa Lebung Gajah Desa Lebung Gajah adalah merupakan salah satu desa yang termasuk dalam wilayah hukum Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK 12 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK A. Kondisi Geografis Desa Olak merupakan salah satu daerah integral yang terletak di Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa keberadaan dan peranan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG KUBU. Letaknya dipinggir jalan raya Pekanbaru Bangkinang. Terletak sesudah desa Air

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG KUBU. Letaknya dipinggir jalan raya Pekanbaru Bangkinang. Terletak sesudah desa Air BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG KUBU A. Letak Geografis Desa Simpang Kubu Desa Simpang Kubu merupakan salah satu desa di Kecamatan Kampar. Letaknya dipinggir jalan raya Pekanbaru Bangkinang. Terletak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Geografis dan Demografis 1. Letak Geografis Desa Tarai Bangun merupakan salah satu desa dari sekian banyak desa yang ada di Kacamatan Tambang Kabupaten Kampar

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Trimodadi Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Trimodadi Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Desa Trimodadi 1. Kondisi Geografis Desa Trimodadi Desa Trimodadi Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara terletak pada ketinggian 120 m dari

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO 4. 1. Kondisi Geografis 4.1.1. Batas Administrasi Desa Polobogo termasuk dalam wilayah administrasi kecamatan Getasan, kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Wilayah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Sejarah Desa Perawang Barat adalah salah satu Desa hasil dari pemekaran dari Desa Induk yaitu Desa Tualang berdasarkan peraturan

Lebih terperinci

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN 42 BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Titik Lokasi penelitian ini berada di wilayah Kabupaten Lamongan, dengan luas wilayah kurang lebih 1.812,8 km2 atau

Lebih terperinci

BAB. II GAMBARAN TENTANG DESA PAYUNG SEKAKI KECAMATAN TAMBUSAI UTARA ROHUL

BAB. II GAMBARAN TENTANG DESA PAYUNG SEKAKI KECAMATAN TAMBUSAI UTARA ROHUL 1 BAB. II GAMBARAN TENTANG DESA PAYUNG SEKAKI KECAMATAN TAMBUSAI UTARA ROHUL A. Sejarah Desa Pada masa Orde Baru tepatnya pada masa kepimimpinan Presiden SUHARTO pada tahun 1982. Warga Masyarakat umumnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Semua data yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian akan disajikan pada bab ini. Data tersebut merupakan data tentang partisipasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan 29 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Teluk Mesjid Desa Teluk Mesjid adalah suatu wilayah di kecamatan Sungai Apit kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO A. Gambaran Umum Wilayah Desa Kramat Jegu Keadaan umum wilayah di suatu daerah sangat

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MERAK KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MERAK KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MERAK KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN A. Kondisi Geografis Desa Merak Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang Provinisi Banten Tertulis atau terdengar

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 19 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Geografi Desa Sipak merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 558 194 ha. Desa Sipak secara geografis terletak

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas Desa Cikalong merupakan salah satu dari 13 desa di dalam wilayah Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keluarga (KK) yang bertempat tinggal di desa Banjang Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Keluarga (KK) yang bertempat tinggal di desa Banjang Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kepala Keluarga (KK) yang bertempat tinggal di desa Banjang Kecamatan Banjang Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survey dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik melalui wawancara, curah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai. 36 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1.1. Keadaan Geografis 4.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Sungai Jalau merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Kampar Utara, Kecamatan Kampar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 Menimbang + PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha. BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK A. Letak Geografis dan Demografis 1. Geografis Desa Teluk Batil merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Sungai Apit

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan penelitian aras mikro yang hanya meliput sejumlah kecil

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK 25 BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK A. Kondisi Geografis Desa Klampok Secara geografis letak wilayah Desa Klampok khususnya sangatlah strategis dan menguntungkan karena berada pada perbatasan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Kecamatan Kampar TimurKabupaten Kampar. Adapun jarak desa Pulau

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Kecamatan Kampar TimurKabupaten Kampar. Adapun jarak desa Pulau BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Secara geografis desa Pulau Rambai merupakan desa yang termasuk ke dalam pemerintahan Kecamatan Kampar TimurKabupaten Kampar.

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Desa Bantarjo merupakan salah satu pedukuhan yang berada di Desa Banguncipto Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprogo Yogykarata, luas wilayah 96.5 ha,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SEI. INJAB KELURAHAN TERKUL. luas wilayah Hektar (Ha). Secara georafis, Kelurahan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SEI. INJAB KELURAHAN TERKUL. luas wilayah Hektar (Ha). Secara georafis, Kelurahan BAB II GAMBARAN UMUM DESA SEI. INJAB KELURAHAN TERKUL A. Kondisi Geografis Dan Demografis 1. Kondisi Geografis Desa Sei. Injab adalah salah satu desa yang berada dikelurahan Terkul Kecamatan Rupat Kabupaten

Lebih terperinci

1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN Sejarah Gampong Baro Demografi Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) TOTAL

1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN Sejarah Gampong Baro Demografi Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) TOTAL BAB I PENDAHULUAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bagian dari kegiatan akademik yang bersifat sosial aplikatif, di mana saat kegiatan berlangsung mahasiswa dituntut untuk mengabdi kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kelurahan Tanjung Sari sekitar 8930 Ha.

BAB II GAMBARAN OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kelurahan Tanjung Sari sekitar 8930 Ha. BAB II GAMBARAN OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Letak Geografis Kelurahan Tanjung Sari Kelurahan Tanjung Sari termasuk wilayah Kecamatan Medan Selayang Provinsi Sumatera Utara. Luas

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Restu Rahayu Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Wilayah Kecamatan Raman Utara memiliki

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia hingga saat ini belum mampu mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia. Sebagian besar masyarakat masih belum merasakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari 15 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN A. Sejarah Desa Sumberagung Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan Desa Sumberagung merupakan desa terbesar sekecamatan

Lebih terperinci