BAB I PENDAHULUAN. Ledakan bom berkekuatan dasyat di kawasan wisata di Pulau Dewata, Bali,
|
|
- Farida Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ledakan bom berkekuatan dasyat di kawasan wisata di Pulau Dewata, Bali, yang terjadi pada tanggal 12 Oktober 2002 lalu membuat Indonesia kembali menjadi sorotan dunia internasional. Peristiwa ledakan bom besar yang terjadi di Sari Club (SC) dan Paddy s, Kuta, Bali pada Sabtu malam itu sangat mengagetkan kita semua, baik masyarakat dalam negeri maupun dunia internasional. Tragedi berdarah yang menewaskan sekitar 180 orang dan lebih dari 200 orang lainnya terluka (kebanyakan warga Australia, serta beberapa warga dari negara lain seperti Swiss, Kanada, dan Jerman) itu menjadi tragedi kemanusiaan terbesar setelah tragedi WTC dan Pentagon yang terjadi pada bulan September 2001 yang lalu. Perekonomian Indonesia yang terpuruk sejak pertengahan tahun 1997 belum juga dapat teratasi, terjadilah peristiwa menggemparkan peledakan Bom Bali yang jelas akan membawa dampak negatif bagi pemulihan perekonomian Indonesia yang sebenarnya telah menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Tragedi 12 Oktober 2002 itu otomatis sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia secara besar-besaran, tidak terkecuali pasar modal Indonesia yang merupakan bidang alternatif investasi, baik untuk investor asing maupun domestik. Hal tersebut tercermin pada Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) di BEJ yang menurun. Nilai saham terkoreksi dengan sangat tajam atau terpuruk sebesar 38,991 1
2 2 point atau menembus angka psikologis ( 350 ) setelah peristiwa peledakan Bom Bali. Anjloknya IHSG ini dapat kita lihat pada grafik berikut : Sumber : JSX Monthly Statistics Gambar 1.1. Grafik Perkembangan IHSG Seputar Peristiwa Peledakan Bom Bali Dari grafik di atas, kita dapat mengetahui bahwa pada tanggal 11 Oktober 2002 IHSG menunjukkan angka 376,466 point. Kemudian setelah peristiwa terjadinya peledakan Bom Bali, IHSG turun drastis menjadi 337,475 point ( tanggal 14 Oktober 2002 ) atau menurun sekitar 38,991 point. Jadi peristiwa peledakan Bom Bali memiliki efek yang sangat kuat terhadap pasar modal Indonesia ( di BEJ ). Penelitian ini merupakan replikasi dari hasil penelitian sebelumnya, yaitu penelitian dari Chairunnisah dan Sautma Ronni Basana (2000) yang berjudul Analisis tingkat efisiensi bentuk setengah kuat pada Bursa Efek Surabaya ( Studi kasus Stock Split tahun 1997 ) dan Rustamadji (2001) yang berjudul Analisis
3 3 ekspektasi investor di Bursa Efek Jakarta terhadap peristiwa politik ( Event Study : Peristiwa keputusan memorandum oleh DPR dalam kasus Buloggate dan Bruneigate ). selain itu juga jurnal dari Wibowo dan Yulita (2001) yang berjudul Pengaruh pengumuman Merger dan Akuisisi terhadap return saham perusahaan Akuisitor dan Non Akuisitor dalam sektor industri yang sama di Bursa Efek Jakarta serta skripsi milik Wisye yang berjudul Analisis Efisiensi Pasar Modal Bentuk Setengah Kuat pada BEJ (Studi Kasus pada Saham-saham Blue Chip Setelah Peristiwa Penyerangan Gedung WTC di New York, Amerika Serikat. Namun pada penelitian kali ini akan difokuskan pada 20 saham teraktif berdasar frekuensi perdagangan selama periode peristiwa. Saham-saham tersebut merupakan 20 saham yang paling sering diperdagangkan sehingga menunjukkan bahwa saham-saham tersebut banyak diminati oleh investor, sehingga terjadi banyak frekuensi pindah tangan. Berikut ini adalah tabel 20 saham yang termasuk dalam 20 Most active Stock By Total Trading Frequency atau 20 saham teraktif berdasarkan frekuensi perdagangan pada periode bulan Oktober 2002 berdasarkan majalah JSX Monthly Statistics.
4 4 Tabel Saham Teraktif Berdasarkan Frekuensi Perdagangan Periode Oktober 2002 No Nama Perusahaan Kode Perusahaan 1 Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 2 Jaka Artha Graha Tbk JAKA 3 Astra Internasional Tbk ASII 4 Indosat Tbk ISAT 5 Bank Central Asia Tbk BBCA 6 HM Sampoerna Tbk HMSP 7 United Tractors Tbk UNTR 8 Gudang Garam Tbk GGRM 9 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 10 Astra Argo Lestari Tbk AALI 11 Bentoel Internasional Tbk RMBA 12 United Capital Indonesia Tbk UNIT 13 Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 14 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN 15 Kalbe Farma Tbk KLBF 16 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP 17 Aneka Tambang ( Persero ) Tbk ANTM 18 Indofarma Tbk INAF 19 Limas Stokhomindo Tbk LMAS 20 Apexindo Pratama Duta Tbk APEX Sumber : JSX Monthly statistics bulan Oktober 2002 Pada penelitian ini akan digunakan periode jendela dalam 7 hari (meliputi 3 hari sebelum terjadinya peristiwa, satu hari saat peristiwa terjadi, dan 3 hari setelah peristiwa). Hal ini disebabkan karena dengan peristiwa terbesar ini tidak memerlukan waktu terlalu lama untuk mengetahui reaksi pasar modal setelah peristiwa terjadi, sehingga nantinya yang menjadi fokus pembahasan adalah 3 hari setelah peristiwa terjadi. Selain itu akan digunakan metode event study yang merupakan pengujian efisiensi pasar modal atau capital market bentuk setengah kuat setelah peristiwa terjadi dan mengabaikan terjadinya peristiwa-peristiwa lain yang terjadi. Hal ini
5 5 disebabkan karena pasar modal di Indonesia saat ini sedang tahap berkembang (emegering market) sehingga bentuk pasar modal di Indonesia adalah bentuk setengah kuat. Adapun tingkat return ekspektasi akan dilihat dengan market-adjustedmodel yang menganggap bahwa penduga terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return pasar saat ini. Suatu pasar dikatakan efisien apabila pasar bereaksi secara cepat dan akurat menuju harga keseimbangan yang baru yang mencerminkan informasi yang dipublikasikan. Oleh karena itu, efisiensi pasar modal merupakan salah satu faktor penting yang memeberikan kontribusi terhadap perkembangan pasar modal Indonesia. Hal ini disebabkan karena apabila suatu pasar modal yang efisien, maka diharapkan akan semakin meningkatkan kepercayaan investor untuk kembali menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga perekonomian Indonesia yang selama ini terpuruk dapat pulih seperti sedia kala. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS EFISIENSI PASAR MODAL SETENGAH KUAT PADA BURSA EFEK JAKARTA ( Event Study pada 20 saham teraktif berdasarkan frekuensi perdagangan setelah peristiwa peledakan Bom Bali ) PERUMUSAN MASALAH Perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah Bursa Efek Jakarta efisien dalam bentuk setengah kuat setelah peristiwa peledakan Bom Bali pada tanggal 12 Oktober 2002.
6 BATASAN MASALAH Batasan masalah pada penelitian ini adalah : Melihat apakah pasar modal Indonesia efisien dalam bentuk setengah kuat dengan studi kasus 20 saham teraktif berdasarkan frekuensi perdagangan di BEJ. Suatu pasar dikatakan efisien apabila pasar tersebut bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia (Jogiyanto, 2000). Fama ( 1991 ) dalam Rustamadji (2001) membedakan kategori pengujian bentuk efisiensi pasar menjadi tiga kategori, yaitu : 1. Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk lemah disebut sebagai pengujian-pengujian terhadap pendugaan return ( test for return predictability ), yang menguji seberapa kuat informasi masa lalu dapat memprediksi return masa depan. 2. Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat disebut sebagai studi-studi peristiwa ( event studies ), yang menguji seberapa cepat harga sekuritas merefleksikan informasi yang dipublikasikan. 3. Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk kuat disebut sebagai pengujian-pengujian terhadap informasi privat (tests for private
7 7 information ) yang menguji apakah investor mempunyai informasi privat yang tidak terefleksi di harga sekuritas TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan Penelitian Sedangkan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Bursa Efek Jakarta efisien dalam bentuk setengah kuat setelah peristiwa peledakan Bom Bali Manfaat Penelitian Bagi investor Sebagai bahan pertimbangan investor dalam melakukan investasi di pasar modal (capital market), terutama untuk saham-saham yang aktif diperdagangkan. Bagi peneliti Untuk menambah wawasan tentang efisiensi pasar modal di Indonesia dan untuk mengetahui apakah pasar modal Indonesia efisien dalam bentuk setengah kuat dengan studi kasus pada 20 saham teraktif berdasarkan frekuensi perdagangan (20 Most Active Stock By Total Trading Frequency) di BEJ setelah peristiwa peledakan Bom Bali.
8 HIPOTESIS BEJ efisien dalam bentuk setengah kuat setelah peristiwa peledakan bom bali dengan event study terhadap 20 saham teraktif berdasarkan frekuensi perdagangan METODE PENELITIAN Adapun metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Menetapkan hari terjadinya peristiwa (event day) pada saat terjadinya peristiwa, yaitu saat terjadinya peristiwa peledakan Bom Bali sebagai hari ke-0. dalam kasus ini yang menjadi hari ke-0 adalah tanggal 14 Oktober 2002, karena pada saat terjadinya peristiwa tanggal 12 Oktober 2002 adalah hari Sabtu dan BEJ tutup sehingga yang menjadi hari ke-0 adalah hari Seninnya (yaitu pada tanggal 14 Oktober 2002). b) Menentukan periode jendela (event window), yaitu 3 hari sebelum terjadinya peristiwa, satu hari saat peristiwa terjadi, dan 3 hari setelah peristiwa peledakan Bom Bali terjadi. c) Menghitung return sesungguhnya untuk masing-masing saham pada masingmasing periode jendela/periode peristiwa dengan rumus : (Wibowo dan Yulita, 2001). R i,t = (P i,t P i,t-1 ) / P i,t-1 Keterangan : R i,t = return saham i pada hari t P i,t = harga saham i pada hari t
9 9 P i,t-1 = harga saham i pada hari t-1 d) Menghitung return indeks pasar sebagai return estimasi dengan rumus sebagai berikut (market-adjusted model) : (Wibowo dan Yulita, 2001). R m,t = IHSG t IHSG t-1 IHSG t-1 Keterangan : R m,t = return indeks pasar IHSG t = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari t IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari t-1 e) Menghitung abnormal return (return tidak normal) dengan rumus : (Wibowo dan Yulita, 2001). RTN i,t = R i,t R m,t Keterangan : RTN i,t = return tidak normal (abnormal return) sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t R i,t R m,t = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t f) Menghitung rata-rata return tidak normal (RRTN t ) dengan rumus sebagai berikut: (Wibowo dan Yulita, 2001). RRTN t = RTN i,t keterangan : k RRTN i = rata-rata return tidak normal (everage abnormal return) pada hari ke-i RTN i,t = return tidak normal (abnormal return) untuk sekuritas ke-i pada hari ke-t k = jumlah sekuritas atau saham yang diteliti
10 10 g) Menghitung akumulasi rata-rata return tidak normal (ARRTN t ) : (Wibowo dan Yulita, 2001). Keterangan : ARRTN t = RRTN a ARRTN t = akumulasi rata-rata return tidak normal (cumulative abnormal return) pada hari ke-t RRTN a = rata-rata return tidak normal (average abnormal return) pada hari ke-a, yaitu mulai t3 (hari awal periode jendela) sampai hari ke-t h) Pengujian statistik terhadap return tidak normal dengan uji t. Pengujian ini bertujuan untuk melihat signifikansi return tidak normal yang ada ada di periode jendela. Signifikansi yang dimaksud adalah bahwa abnormal return tersebut secara statistik signifikan tidak sama dengan nol (positif untuk kabar baik dan negatif untuk kabar buruk). Pengujian abnormal return secara agregat dilakukan dengan menguji rata-rata abnormal return secara cross section untuk tiap-tiap periode jendela. Secara umum, pengujian t yang menguji hipotesis nol bahwa nilai suatu parameter sama dengan nol dapat dirumuskan sebagai berikut: (Wibowo dan Yulita, 2001). t = β KSE Keterangan : t = t-hitung
11 11 β = parameter yang akan diuji tingkat signifikansinya KSE = Kesalahan Standar Estimasi. Dalam hal ini, β merupakan nilai rata-rata return tidak normal di periode jendela, maka pengujian t ini dapat dilakukan dengan cara : (Wibowo dan Yulita, 2001). t t = RRTN t Keterangan : KSE t t = t-hitung untuk masing-masing hari ke-t di periode peristiwa RRTN t = rata-rata return tidak normal untuk hari ke-t di periode peristiwa KSE = Kesalahan Standar Estimasi Sedangkan untuk perhitungan Kesalahan Standar Estimasi (KSE) didasarkan pada deviasi standar return-retun tidak normal dari k-sekuritas dilakukan dengan cara cross section untuk setiap hari di periode peristiwa. Cara ini menghitung kesalahan standar estimasi langsung di periode peristiwa, tidak menggunakan periode estimasi dan lebih tepat digunakan untuk market adjusted model yang hanya menggunakan periode jendela serta tidak menggunakan periode estimasi dengan rumus : (Wibowo dan Yulita, 2001). KSE = (RTN i,t RRTN t ) 2 1 k-1 x k
12 12 Keterangan : KSE t = kesalahan standar estimasi untuk hari ke-t di periode peristiwa RTN i,t = return tidak normal sekuritas ke-i untuk hari ke-t di periode peristiwa RRTN t = rata-rata return tidak normal k sekuritas untuk hari ke-t di periode peristiwa k = jumlah saham yang menjadi objek penelitian i) Melakukan uji hipotesis dengan cara sebagai berikut: Ho : RRTN = 0 (pasar modal efisien dalam bentuk setengah kuat) H 1 : RRTN 0 (pasar modal tidak efisien dalam bentuk setengah kuat) Ho diterima Ho diterima Sumber: Buku Statistik Gambar 1.2. Grafik Test Hipotesa Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel (uji 2 sisi) : Ho diterima jika: -t tabel < t hitung < t tabel H 1 diterima jika: t hitung > t tabel atau -t hitung < t tabel Tingkat signifikansi yang digunakan adalah α = 5%
13 SISTEMATIKA PENULISAN Agar penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, maka penulis menggambarkan tahap-tahap yang sistematis dan terarah sehingga dapat tercipta hasil yang diharapkan sesuai dengan tujuan penulisan skripsi. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Merupajkan bab pendahuluan yang pada dasarnya merupakan sarana mengantar pembaca agar dapat memahami keseluruhan isi skripsi. Pada bab ini berisi beberapa sub bab, antara lain berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian, serta sistematika penulisan peneliti. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini penulis menguraikan dan menjelaskan landasan teori yang berisi beberapa pengertian dan asumsi yang digunakan. Isinya terdiri dari analisis bagi permasalahan yang merupakan hasil studi pustaka, penelitianpenelitian terdahulu, kerangka pikir, dan definisi operasional. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan tentang sejarah dan peranan pasar modal Indonesia, gambaran umum perusahaan emiten (20 Most Active Stock By Total Trading Frequency ), serta hasil dan analisis data.
14 14 BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini meliputi objek penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data serta analasis dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Penutup menjelaskan hasil kesimpulan dari analisis bab IV dan setelah itu digunakan dasar untuk memberikan saran yang merupakan hasil penelitian dari analisis data.
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian
Lebih terperinciBab 5. Kesimpulan Dan Saran
155 Bab 5 Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 5.1.1 Secara Individu 1. PT. AALI (PT. Astra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan
Lebih terperinciσ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)
L1 LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) R i Pt = Ln P t 1 x 100 % Hitung Korelasi CAPM Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR) 1/ n ( 1+ R )( 1+ R
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang termasuk kategori eksperimental dari pengujian teori Efficient Market Hypothesis dan event study.
Lebih terperinciREAKSI HARGA DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA TERHADAP PERISTIWA PELEDAKAN BOM DI JW MARRIOTT 5 AGUSTUS 2003.
REAKSI HARGA DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA TERHADAP PERISTIWA PELEDAKAN BOM DI JW MARRIOTT 5 AGUSTUS 2003. Oleh : Gita Danupranata* Edy Wahyoto** Abstraksi Penelitian ini menguji kaitan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya
Lebih terperinciSedangkan variabel independen adalah variabel yang dapat berdiri sendiri tanpa
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang memiliki karakteristik
Lebih terperinciIV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan
IV. PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap
45 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap kandungan informasi pengumuman dividen terhadap return saham yang diukur dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi, pasar modal tidak lepas dari pengaruh lingkungan, terutama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh gejolak moneter yang terjadi di beberapa negara Asia dan Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah menimbulkan kesulitan yang sangat besar terhadap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk berinvestasi, salah satunya dengan ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Pratama (2011), peneliti menganalisis data yang telah dikumpulkan berupa return dan abnormal return pada sampel saham LQ 45 yang terdaftar di Bursa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan dana yang cukup bagi industri memegang peranan yang penting dalam kelangsungan hidup perusahaan karena dana merupakan motor penggerak industri
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei terhadap objek penelitian. Cooper dan Schindler dalam Salamah (2011) menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor, oleh karena itu berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan dasar bagi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Periode Pengamatan Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini meneliti
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN
BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan data empiris dan melakukan uji hipotesis atas perbedaan abnormal return dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap berkembang dan dapat mensejahterakan para pemegang sahamnya. Fungsi manajemen keuangan menjadi pemegang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Efisiensi Pasar Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia (Tandelilin, 2010:219). No one
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
60 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-ekperimental, dengan jenis deskriptif, dan komparatif. Dilihat dari pengendalian variabel, penelitian
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data dan Praproses Data yang digunakan berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dari bulan Januari 2004 sampai dengan Desember 2009. Sampai dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIA N
BAB 3 METODE PENELITIA N 3.1 Desain Penelitian Berikut ini merupakan desain penelitian yang digunakan penulis: Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis Time
Lebih terperinciJudul : Studi Peristiwa Tragedi Sarinah Terhadap Pasar Modal Indonesia Nama : M.HATTA DIMAN ARDE NIM : Abstrak
Judul : Studi Peristiwa Tragedi Sarinah Terhadap Pasar Modal Indonesia Nama : M.HATTA DIMAN ARDE NIM : 1306205118 Abstrak Pasar modal merupakan sarana serta tempat terjadinya proses mekanisme transaksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal (Capital market) adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode
III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode Februari Juli yaitu indeks yang terdiri dari 45 perusahaan yang tercatat yang
Lebih terperinciANALISIS RETURN, RISIKO INVESTASI DAN TIPE INDUSTRI PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK INDEKS LQ-45
ANALISIS RETURN, RISIKO INVESTASI DAN TIPE INDUSTRI PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK INDEKS LQ-45 Anik Agustin, Feni Febriana, Rahma Yanti Jurusan Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang ABSTRAK
Lebih terperinciPENGARUH PERGANTIAN CEO TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45 PERIODE
PENGARUH PERGANTIAN CEO TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45 PERIODE 2007-2012 CEO TURNOVER EFFECT ON STOCK COMPANY RETURN THAT WAS INSIDED INDEX LQ45 PERIOD 2007-2012 Ni Wayan
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN
III.METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dampak dari pengumuman buy back saham oleh perusahaan terhadap harga saham emiten yaitu dengan melihat ada tidaknya abnormal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era ekonomi modern seperti saat ini perusahaan sangat memerlukan tambahan modal agar kinerja perusahaan terus maju dan berkembang. Perusahaan di Indonesia sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin ramainya transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu menunjukkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek Penelitian Sumber data berasal dari perusahaan sector keuangan antara lain berasal dari
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Sumber data berasal dari perusahaan sector keuangan antara lain berasal dari sub sektor pembiayaan, sub sektor lainnya, sub sektor bank, sub sektor perusaahan
Lebih terperinciBAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
BAB 2 INDEKS KOMPAS 100 2.1 Sejarah Bursa Indeks Kompas 100 Saat ini BEI memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks merupakan
Lebih terperinciPENGARUH RESUFFLE KABINET TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM LQ45 DI INDONESIA. Universitas Gunadarma
PENGARUH RESUFFLE KABINET TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM LQ45 DI INDONESIA 1 Corry PH 2 Prihantoro 1 Mahasiswa Fakultas Ekonomi 2 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 1 Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham yang tercatat dalam Bursa
Lebih terperinciDAFTAR ISI Pengertian Analisis Laporan Keuangan Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan 9
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGES AHAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN i ii iii iv v vii xii xv BAB I : PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Seperti yang tercermin dalam judul, jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana peneliti mencoba untuk menjelaskan apakah ada
Lebih terperinciSTUDI PERISTIWA REAKSI PASAR TERHADAP PEMILIHAN UMUM TANGGAL 5 APRIL 2004 PADA BURSA EFEK JAKARTA
STUDI PERISTIWA REAKSI PASAR TERHADAP PEMILIHAN UMUM TANGGAL 5 APRIL 2004 PADA BURSA EFEK JAKARTA Chairul Anwar Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Electronic Library (ICaMEL). Populasi dari penelitian ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi Jabatan politik tertentu. Dalam Pemilu, para pemilih dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi peristiwa (event study). Event study merupakan
III. METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan studi peristiwa (event study). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa (event) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimasa datang. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktifitas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang. Istilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Event study (studi peristiwa) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah
22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah atau mengurangi jumlah saham yang beredar menjadi n
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (Harianto dan Sudomo, 1998; Kwiek, 2000; Abimanyu, 2000; Cerra dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis moneter di Indonesia yang berlangsung sejak bulan Juli 1997 (Harianto dan Sudomo, 1998; Kwiek, 2000; Abimanyu, 2000; Cerra dan Saxena, 2000), ditandai oleh beberapa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pengalokasian dana masyarakat. Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal
A. Landasan Teori 1.Pasar Modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pasar modal mempunyai peranan penting dalam perekonomian terutama dalam pengalokasian dana masyarakat. Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal merupakan
Lebih terperincibab in METODE PENELITL4N pemilihan saham indeks LQ-45 haras memenuhi kriteria sebagai berikut:
bab in METODE PENELITL4N 3.1 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang tennasuk dalam LQ-45. Indeks LQ-45 dipilih karena saham-saham
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan nasional harus berjalan seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. Pembangunan suatu negara digambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus mulai mengkikis cara berpikir bahwa perusahaan berdiri semata-mata hanya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi gejolak ekonomi yang terjadi pada saat ini perusahaan harus mulai mengkikis cara berpikir bahwa perusahaan berdiri semata-mata hanya untuk mencari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebelum melakukan suatu penelitian, kita harus terlebih dahulu mengetahui pengertian dan hal-hal yang terkandung dalam metode penelitian. Metode penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. saat ini dimana pasar modal dapat menjadi cerminan aktivitas perekonomian. Pasar
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal di negara-negara maju sejak lama telah merupakan lembaga yang sangat diperhitungkan bagi perkembangan ekonomi. Sama halnya dengan keadaan di Indonesia saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham
Lebih terperinci1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar
1BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah efektifitas aksi korporasi. Sebuah aksi korporasi yang efektif akan memberikan sinyal kandungan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peranan penting sebagai salah satu sumber pembiayaan dana usaha di Indonesia, sedangkan disisi lain, pasar modal merupakan wahana investasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan sarana yang dapat menggalang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan cara menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan cara menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar modal harus bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang, Singapura, dan Malaysia (bisnis.news.viva.co.id). Perkembangan pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan pertumbuhan pasar modal di negara-negara kawasan Asia lainnya, seperti Jepang, Singapura,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan didirikan bertujuan untuk memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Kendala yang
Lebih terperinciNeni Meidawati & Mahendra Harimawan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Abstract
ISSN : 1410-9018 SINERGI KA JIAN BISNIS DAN MANAJEMEN Vol. 7 No. 1, 2004 Hal. 89-101 PENGARUH PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF INDONESIA TAHUN 2004 TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM LQ-45 DI
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya investor yang menjadikan pasar modal sebagai alternatif berinvestasi. Meskipun demikian,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Model Indeks Tunggal Sharpe (1963) mengembangkan model yang disebut dengan model indeks tunggal (single-index model). Model ini dapat digunakan untuk menyederhanakan
Lebih terperinciPENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI MENURUN DI BEJ
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No.1 Januari 2008, hal. 56 65 Terakreditasi SK. No. 167/DIKTI/Kep/2007 PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI
Lebih terperincimencakup sumber data, sampel penelitian, formulasi hipotesis, serta alat analisis
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang metode yang digunakan dalam penelitian im, mencakup sumber data, sampel penelitian, formulasi hipotesis, serta alat analisis penelitian. 3.1 Data Yang
Lebih terperincipurposive sampling yaitu populasi yang dijadikan sampel penelitian adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar dan aktif diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta, sedangkan sampel yang
Lebih terperinciPENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal, banyak sekali yang dapat diperoleh investor baik yang tersedia di publik maupun pribadi (privat). Salah satu yang ada adalah pengumuman stock split
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini karena pasar modal merupakan sarana yang dapat menggalang perolehan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Panagiotis (2010) meneliti tentang dampak terorisme terhadap harga saham perbankan di negara Yunani. Ada tiga peristiwa bom yang diteliti oleh Panagiotis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai peranan penting dalam kehidupan ekonomi yang dijadikan sebagai alternatif sumber pendanaan. Untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Deskripsi Berbagai Indeks Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,
Lebih terperinciAnggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM
PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PERUSAHAAN LQ 45 TAHUN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman peristiwa bencana banjir yang melanda daerah khusus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, pasar modal semakin banyak mendapat perhatian, baik
BAB 1 PENDAHULUAN Di era globalisasi ini, pasar modal semakin banyak mendapat perhatian, baik dari kalangan investor, emiten, maupun pemerintah, karena perannya yang sangat mendukung bagi perekonomian.
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia yang melakukan pengumuman saham bonus pada
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang melakukan pengumuman saham bonus pada periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang diharapkan dapat tercapai. Selain itu, melalui metode penelitian akan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Dalam menganalisis hasil penelitian, tidak lepas dari metode penelitian sebagai tolak ukur dalam menentukan arah kegiatan penelitian agar tujuan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori yang sering diperlukan sebagai tuntunan untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam sebuah
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v
i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan berkali-kali. Dengan adanya perubahan UUP pemerintah bertujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Perpajakan (UUP) di Indonesia telah mengalami perubahan berkali-kali. Dengan adanya perubahan UUP pemerintah bertujuan agar wajib pajak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Lebih terperinciPengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan didukung oleh teoriteori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis rasio keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Analisis kebangkrutan penting dilakukan dengan pertimbangan kebangkrutan suatu perusahaan yang go public akan merugikan banyak pihak. Pihak-pihak tersebut
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis) Pasar efisien adalah jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai
Lebih terperinciKondisi Perkembangan Pemeringkatan GCG pada perusahaan Dalam Daftar CGPI yang dirilis IICG di BEI periode
Kondisi Perkembangan Pemeringkatan GCG pada perusahaan Dalam Daftar CGPI yang dirilis IICG di BEI periode 2004-2012 No. Perusahaan Kode 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 PT. Bank Mandiri (Persero)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar saham di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat beberapa tahun
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar saham di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat beberapa tahun terakhir ini. Pertumbuhan investasi di pasar modal Indonesia mengalami peningkatan dari tahun
Lebih terperinciAnalisis Kandungan Informasi Pengumuman Stock Split Di Bursa Efek Jakarta
Analisis Kandungan Informasi Pengumuman Stock Split Di Bursa Efek Jakarta Trisnadi Wijaya STIE MDP trisnadi@stmik-mdp.net Abstract: The objective of this research is to examine empirically about the information
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembalian yang akan diperoleh (expected return) untuk suatu periode tertentu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi di pasar modal yang dijadikan para investor dalam pengambilan keputusan berinvestasi adalah pengumuman dividen. Informasi ini terkait dengan prediksi manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prinsip utama yang ada dalam investasi adalah resiko yang tinggi, akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi adalah suatu bentuk penanaman modal baik secara langsung maupun tidak langsung. Investasi juga dapat dilakukan dalam jangka pendek atau jangka panjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Industri Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)), merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kelompok saham yang tergabung dalam Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Sistem JATS Next-G
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah 12 perusahaan yang sahamnya termasuk ke dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Saham
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
Lebih terperinciI. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang
1 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin pesat, ada banyak cara yang dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang dimilikinya. Salah satunya
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA Dea Oktariani Putri Titin Hartini Jurusan Manajemen STIE MDP Abstrak : Tujuan penelitian adalah
Lebih terperinciPENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinci