BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peranan penting sebagai salah satu sumber pembiayaan dana usaha di Indonesia, sedangkan disisi lain, pasar modal merupakan wahana investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal menengah dan kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang tepat untuk mempertemukan pihak yang memiliki kelebihan dana atau calon investor dengan perusahaan yang membutuhkan dana yang disebut emiten (Labibah dan Dwimulyani, 2014). Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. Salah satu alternatif yang dapat dipilih investor untuk berinvestasi adalah melalui perdagangan saham. Bursa atau pasar modal memungkinkan investor untuk melakukan diversifikasi investasi serta membentuk portofolio yang sesuai dengan resiko dan tingkat pengembalian ( return) yang diharapkan (Widyahari.,dkk, 2014). Bursa juga dapat memberikan berbagai informasi yang tersedia di publik yang dapat diperoleh investor yang dapat digunakan untuk mengurangi ketidakpastian yang akan dihadapi, sehingga keputusan investasi yang nantinya akan diambil mendapatkan hasil yang tidak jauh dari harapan.

2 2 Salah satu informasi yang tersedia di bursa adalah pemecahan saham ( stock split). Para pelaku pasar modal, khususnya investor sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga saham suatu perusahaan dan informasi yang menyebabkan perubahan harga saham tersebut (Indarti dan Purba, 2011). Informasi yang dipublikasikan merupakan informasi dalam bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten. Informasi yang dapat mempengaruhi harga dari sekuritas antara lain pengumuman pembagian deviden, merger, right issue, saham bonus, dan pengumuman lainnya (Hartono, 2015 : ) Pengumuman stock split, sebagai salah satu informasi yang dapat berpengaruh pada Bursa Efek Indonesia, dapat memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan seperti harga, imbal hasil, dan juga volume perdagangan saham (Sakti dan Rini, 2013). Hartono (2015:629) menyatakan pemecahan saham adalah memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Harga perlembar saham baru setelah stock split adalah 1/n dari harga sebelumnya. Soemarso (2010 : 188) menyatakan pemecahan saham ( stock split) adalah diturunkannya nilai nominal saham biasa dengan jalan mengeluarkan tambahan lembar saham secara proporsional. Misalnya, saham beredar sebuah perusahaan terdiri dari lembar dengan nilai nominal Rp per lembar. Pemecahan saham dilakukan dengan menurunkan nilai nominal menjadi Rp untuk itu dikeluarkan saham baru sehingga jumlah lembar saham yang beredar menjadi Seseorang pemegang saham yang memiliki 10 lembar

3 3 dengan pemecahan saham tersebut akan mempunyai 100 lembar. Dengan pemecahan saham, total modal saham disetor tidak berubah. Ia hanya mengubah jumlah lembar saham yang beredar saja (Soemarso, 2010 : 188). Fahmi dan Hadi (2011 : 106), Pemecahan Saham atau stock split adalah peningkatan jumlah saham beredar dengan mengurangi nilai nominal saham; misalkan nilai nominal satu saham dibagi menjadi dua, sehingga terdapat dua saham yang masing-masing memiliki nilai nominal setengah dari nilai nominal awal. Pemecahan saham merupakan salah satu bentuk tindakan (action)yang dilakukan oleh emiten untuk meningkatkan jumlah saham, dengan cara memecah saham yang ada menjadi pecahan yang lebih kecil. Hartono (2015:630) menyatakan bahwa alasan perusahaan melakukan stock split adalah berhubungan dengan likuiditas dan sinyal yang akan disampaikan oleh perusahaan ke publik. Purnamasari (2013) menyatakan perusahaan yang melakukan stock split sedang memberikan informasi kepada investor mengenai kinerja keuangan yang baik, dapat berupa pertumbuhan dividen atau kenaikan laba di masa mendatang yang berpotensi meningkatkan return bagi investor. Signaling theory merupakan teori penting mengenai stock split. Signaling theory menjelaskan bahwa pemecahan saham memberikan informasi kepada investor tentang peningkatan return di masa depan. Penurunan harga saham akibat pemecahan saham dapat meningkatkan kemampuan investor untuk melakukan transaksi, terutama investor kecil. Akibatnya, permintaan saham akan meningkat dan berdampak pada naiknya volume perdagangan saham. Semakin

4 4 meningkatnya volume perdagangan saham, menunjukkan semakin diminatinya saham tersebut oleh masyarakat sehingga akan membawa pengaruh terhadap naiknya return saham (Indarti dan Purba, 2011). Perubahan harga akibat peristiwa stock split dapat memberikan sinyal positif bagi para investor untuk melakukan transaksi (Sriwidharmanely, 2006). Harga saham yang murah akan menyebabkan investor membelinya sehingga akan meningkatkan volume perdagangan saham (Rumanti dan Moerdiyanto, 2012). Volume perdagangan saham dapat digunakan oleh investor untuk melihat apakah saham yang dibeli tersebut merupakan saham yang aktif diperdagangkan di pasar. Saham yang aktif perdagangannya memiliki volume perdagangan yang besar dan saham dengan volume yang besar akan menghasilkan return saham yang tinggi (Widyahari.dkk, 2014). Beberapa penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan variabel penelitian terhadap peristiwa stock split ini menunjukkan adanya perbedaan hasil penelitian. Hasil penelitian Indarti dan Purba (2011) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan harga saham yang tercermin dari adanya perbedaan return saham sebelum dan sesudah peristiwa stock split dan juga terdapat perbedaan volume perdagangan saham pada saat sebelum dan sesudah peristiwa stock split. Bukti empiris penelitian Utari (2012) menunjukkan tidak terdapat perbedaan harga saham karena tidak adanya perbedaan return saham dan tidak terdapat perbedaan terhadap volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa stock split. Hasil penelitian Akhmad dan Ramadiyansari (2013) menemukan bukti empiris bahwa tidak terdapat perbedaan antara abnormal return sebelum dan sesudah

5 5 stcok split sebagai indikator untuk mengukur return saham, namun terdapat perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa stock split. Hasil penelitian Komariah (2014) menemukan bukti empiris tidak terdapat perbedaan harga saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa stock split, sedangkan hasil penelitian Arifandi (2014) menemukan bukti empiris bahwa terdapat perbedaan harga saham yang terlihat dari perbedaan return saham sebelum dan sesudah stock split. Namun demikan, hasil penelitian Widyahari,dkk (2014) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah stock split dan terdapat perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split.hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu yang telah disebutkan berbeda dan juga masih sering terjadi ketidakcocokan antara teori dan praktek maka peristiwa stock split tersebut menarik untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Widyahari dkk (2014) yang telah melakukan penelitian terhadap return saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Beda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian sebelumnya menggunakan periode penelitian selama 3 tahun, sedangkan penelitian ini menggunakan periode penelitian selama 5 tahun. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini mengambil judul ANALISIS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA STOCK

6 6 SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN RumusanMasalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan alam penelitian ini dirumuskan sebagaiberikut: 1. Apakah terdapat perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun ? 2. Apakah terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun ? 1.3 TujuanPenelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah : 1.Menguji dan menganalisis perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun M e n g u j i d a n menganalisis perbedaan return saham sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun

7 7 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini baik secara langsung maupun tidak langsung,antara lain: 1. Bagi Akademisi Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis pada masa yang akan datang. 2. Bagi Praktisi Diharapkan penelitian ini dapat digunakan dan bermanfaat bagi para investor ataupun calon investor sebagaibahan pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi pada perusahaan yang melakukan stock split (pemecahan saham).

8 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Objek Penelitian Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi peristiwa ( event study). Event Study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa ( event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi ( information content) dari suatu pengumuman (Hartono, 2015 : 624) Objek penelitian Objek penelitian dalam hal ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melakukan stock split (pemecahan saham) selama periode tahun Bursa Efek Indonesia (BEI) tempat diselenggarakannya kegiatan perdagangan efek pasar modal oleh suatu badan usaha, sehingga BEI menjadi tempat perdagangan saham di Indonesia. 3.2 Populasi dan Sampel Menurut Ikhsan, dkk (2014 : 105), populasi adalah wilayah gen eralisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi juga merupakan keseluruhan

9 28 kumpulan elemen-elemen berkaitan dengan apa yang peneliti harapkan dalam mengambil beberapa kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai dengan 2015 yang berjumlah sebanyak 528 perusahaan. Sampel adalah bagian dari jumlah maupun karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan dipilih secara hati-hati dari populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan stocksplit di tahun2011 sampai Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purpossive sampling yaitu sampel yang dibutuhkan dibatasi pada tipe tertentu atau menyesuaikan kriteriakriteria yang ditetapkan oleh peneliti. Dalam purposive sampling, populasi yangakan dijadikan sampel penelitianadalah populasiyangmemenuhi kriteria sampel tertentu atau jugdement sampling. Kriteria perusahaan yang menjadi sampel adalah sebagai berikut. 1. Perusahaan-perusahaan yang melakukan kebijakan stock split pada periode Perusahaan yang hanya melakukan kebijakan stock split dan tidak melakukan corporate action lain selama periode pengamatan (event window), seperti right issue, warrant, pengumuman dividen, saham bonus, merger dan pengumuman perusahaan lainnya. Hal ini dilakukan agar perubahan volume perdagangan saham dan return saham hanya dipengaruhi oleh stock split. 3. Kelengkapan data yang diperlukan baik itu disitus resmi BEI ( maupun di situs lainnya dari 7 (tujuh) hari sebelum hingga

10 29 7 (tujuh) hari sesudah pelaksanaan kebijakan stock split. Jangka waktu pengamatan pada penelitian ini ditentukan dengan maksud untuk mengetahui kecepatan reaksi investor dalam menanggapi kebijakan perusahaan melakukan pemecaham saham. Pemilihan 14 hari sebagai periode penelitian dengan pertimbangan selama 7 hari diperkirakan perubahan volume perdagangan saham sudah merefleksikan dampak dari aktivitas stock split. Semua emiten yang melakukan stocksplit selama periode tersebut kemudian dilakukan penyaringan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Sesudah dilakukan penyaringan, diperoleh sebanyak 41 perusahaan/emiten sebagai sampel akhir bagi penelitian ini. Berikut ini disajikan perincian prosedur pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Tabel 3.1 Rincian Perolehan Sampel Kriteria Pemilihan Sampel jumlah 1. perusahaan yang terdaftar di BEI tahun Perusahaan yang tidak melakukan stock split Perusahaan yang melakukan corporate action lainnya selama periode pengamatan 1 Perusahaan yang memenuhi criteria 41 Sumber : IndonesianCapitalMarketDirectory

11 30 Perusahaan yang melakukan stock split tahun 2011 sampai dengan 2015 sebanyak 42 perusahaan. Terdapat 1 perusahaan yang melakukan stock split sebanyak dua kali dalam periode pengamatan yaitu Surya Toto Indonesia, Tbk dan terdapat 1 perusahaan yang melakukan corporate action lainnya pada periode penelitian, sehingga menyebabkan perusahaan tersebut tidak masuk ke dalam kriteria sampel penelitian. Perusahaan tersebut adalah Multi Bintang Indonesia, Tbk (MLBI). ( Perusahaan yang masuk dalam kriteria sampel terlampir ). 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data Kuantitatif adalah data berupa angka-angka dari harga penutupan harian saham perusahaan, volume perdagangan saham harian dan IHSG. Sumber data dalam penelitian ini adalah berasal dari data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh pihak lain (sudah tersedia). Sumber data dalam penelitian ini didapat dari situs resmi BEI ( serta media lain yang mendukung penelitian ini. 3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Volume Perdagangan Saham Volume Perdagangan merupakan jumlah transaksi yang diperdagangkan pada waktu tertentu. Volume diperlukan untuk menggerakan harga saham (Indarti dan Purba, 2011). Volume perdagangan saham ialah instrumen yang dipakai untuk melihat suatu reaksi pasar modal, karena adanya suatu informasi yang beredar (Ginting dan Rahyuda, 2013).

12 31 Volume perdagangan saham dapat diukur dengan Trading Volume Activity (TVA). Trading volume activity (TVA) merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu (Akhmad.,dkk, 2013). Trading volume activity (TVA) dapat dirumuskan sebagai berikut: TVA = Saham perusahaan yang diperdagangkan pada waktu t Saham perusahaan yang beredar (listing) pada waktu t Rumus untuk menghitung rata-rata trading volume activity selama periode pengamatan adalah sebagai berikut: xtva = n = sampel n Rumus untuk menghitung cumulative trading volume activity, dengan rumus: CxTVA = n = sampel n Return Saham Return merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati investor atas suatu investasi yang dilakukannya (Ang dalam Widyahari, 2014). Return saham yang akan diterima oleh investor sangat dipengaruhi oleh jenis investasi yang dipilih. Komposisi perhitungan return saham (actual return) terdiri dari capital gain atau capital loss. Capital gain (loss) merupakan selisih laba (rugi) yan g dialami oleh

13 32 investor pemegang saham karena harga saham relatif lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan harga sebelumnya (Muharam dan Sakti, 2008). Dalam mengukur besarnya return yang akan diterima investor sehubungan dengan adanya peristiwa stock split dapat dilihat dari adanya abnormal return yang diperoleh investor (Hartono, 2015:624). Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya ( actual return) terjaditerhadap return normal yang dirumuskan sebagai berikut: = - E [ ] Dimana : = abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke- t = return realisasian yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke- t E [ ] = return ekspektasian sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke- t Return realisasian atau return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya atau dapat dihitung dengan rumus: = -

14 33 Dimana : = return realisasiansekuritas (i) pada periode t = closing price sekuritas (i) periode t = closing price sekuritas (i) periode Return normal (normal return) merupakan return ekspektasian (return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian abnormal return adalah selisish antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasian. Return ekspektasi dalam penelitian ini menggunakan market-adjusted model atau model disesuaikan pasar, karena model ini menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang di estimasi adalah sama dengan return indeks pasar yang dirumuskan sebagai berikut: E( ) = Dimana : E( ) = return ekspektasian sekuritas ke-i perioda peristiwa ke-t. = return pasar perioda peristiwa ke-t yang dapat dihitung dengan rumus = ( - ) / dengan adalah Indeks Harga Saham Gabungan perioda ke-t.

15 34 Pengujian adanya abnormal return umumnya tidak dilakukan untuk tiaptiap sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat dengan menguji rerata return taknormal seluruh sekuritas secara cross-sectional untuk tiap-tiap hari di perioda peristiwa. Rerata return taknormal ( average abnormal return) untuk hari ke-t dapat dihitung berdasarkan rerata aritmatika sebagai berikut: Dimana : = k = average abnormal return pada hari ke-t. = abnormal return untuk sekuritas ke-i pada hari ke-t. k = jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa. Penelitian mengenai studi peristiwa juga menggunakan akumulasi return taknormal. Akumulasi abnormalreturn atau cumulative average abnormal return (CAAR) merupakan penjumlahan abnormal return hari sebelumnya di dalam periode peristiwa untuk masing-masing sekuritas sebagai berikut: = k Dimana : = cumulativeaverage abnormal return pada hari ke-t. = averageabnormal return untuk sekuritas ke-i pada hari ke-t.

16 35 k =jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi yaitu pengumpulan data-data yang dilakukan dengan cara meneliti dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas yaitu berupa catatan dan laporan atas harga saham dan volume perdagangan saham secara harian pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan stock split. 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan uji beda t-test dengan sampel berhubungan (paired sample). periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 14 hari. Periode 7 hari sebelum (t-7 sampai dengan t- 1) peristiwa, dan 7 hari sesudah peristiwa (t+1 sampai dengan t+7). Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang terjadinya abnormal return perubahan harga saham dan perubahan volume perdagangan saham akibat pemecahan saham adalah penelitian yang dilakukan oleh Widyahari,dkk (2014) yang menggunakan periode 10 hari sebelum (t -10 sampai dengan t+1) peristiwa dan 10 hari sesudah peristiwa (t+1 sampai dengan t+10) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan menemukan hasil bahwa tidak terdapat

17 36 perbedaan return saham, tetapi terdapat perbedaan volume perdagangan saham. Dengan dasar alasan di atas dan penelitian terdahulu, penelitian kali ini ingin menguji kembali return saham dan volume perdagangan saham menggunakan periode pengamatan 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah peristiwa stock split Volume Perdagangan Saham Untuk menghitung TVA saham diperlukan data mengenai volume perdagangan dan jumlah saham beredar sebagai berikut : 1. Mendapatkan data volume perdagangan jumlah saham yang beredar selama periode pengamatan. 2. Menghitung aktivitas perdagangan saham dengan indikator Trading Volume Activity (TVA) Return Saham Perhitungan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mendapatkan data harga saham (merupakan harga saham setelah penutupan atau closing price) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 2. Menghitung abnormal return. 3. Menghitung average abnormal return (AAR) 4. Menghitung cumulative average abnormal return (CAAR).

18 Uji Normalitas Data Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah suatu data yang digunakan dalam hal ini adalah volume perdagangan saham ( Trading Volume Activity) dan return taknormal (Abnormal Return) berdistribusi normal atau tidak. Fungsi pengujian suatu data dikategorikan sebagai distribusi normal atau tidak adalah sebagai alat membuat kesimpulan populasi berdasarkan data sampel. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan Kolmogrov-Smirnov Test Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan setelah uji normalitas data. Apabila telah diketahui data dalam penelitian ini berdistribusi normal, maka teknik uji beda dua sampel berpasangan yang digunakan adalah Paired-Sample T Test yang merupakan uji statistik parametik (Santoso, 2004 : 148). Uji ini dilakukan untuk menguji perbedaan variabel penelitian sebelum dan sesudah stock split. Uji hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menentukan formulasi hipotesa Ho : = Ha : 2. Menentukan nilai kritis atau signifikansi, nilai kritis dalam penelitian ini adalah 5% (α = 5%) 3. Menentukan nilai t hitung 4. Menentukan nilai degree of freedom (df) dalam penelitian ini untuk sampel berpasangan jumlah df ditentukan dengan rumus : df = N-1

19 38 5. Pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah berdasarkan perbandingan nilai dengan nilai sesuai dengan tingkat signifikansi yang digunakan. Jika nilai berada diantara - dengan atau jika signifikansi t > 0,05 maka hipotesis nol ( ) diterima atau Ha ditolak, yang artinya tidak terdapat perbedaan volume perdagangan saham dan return sebelum dan sesudah peristiwa stock split. Sebaliknya jika lebih besar dari atau kurang dari - atau jika signifikansi t < 0,05 maka hipotesis ( ) ditolak atau Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan volume perdagangan saham dan return saham sebelum dan sesudah peristiwa stock split.

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode Februari Juli yaitu indeks yang terdiri dari 45 perusahaan yang tercatat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan studi peritiwa (event study). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa (event) yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah volume perdagangan, jumlah saham yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah volume perdagangan, jumlah saham yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diterbitkan oleh organisasi yang bukan pengolahnya. Sacara spesifik data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia (Purbawati dkk, 2016).

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia (Purbawati dkk, 2016). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal di Indonesia terbilang cukup pesat. Hal ini membuat para pelaku bisnis lebih mengembangkan usahanya melalui pasar modal. Para pelaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang datanya diperoleh melalui www.idx.co.id. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 60 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-ekperimental, dengan jenis deskriptif, dan komparatif. Dilihat dari pengendalian variabel, penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal 3.1 Objek Penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split di BEI pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu Negara karena pasar modal mempunyai fungsi ekonomi yaitu sebagai penyedia fasilitas yang mempertemukan dua

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Penelitian ini menggunakan data historis tentang harga saham, jumlah lembar saham dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentunya kondisi perekonomiannya. Dimana kondisi ekonomi negara tidak

BAB I PENDAHULUAN. tentunya kondisi perekonomiannya. Dimana kondisi ekonomi negara tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kondisi penduduk, tingkat pengangguran, tingkat pendidikan, kemajuan teknologi, sosial budaya, dan tentunya kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder. Data sekunder yang diperlukan terdiri dari : 1. Tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya negara di dunia ini memiliki pasar modal (capital market).

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya negara di dunia ini memiliki pasar modal (capital market). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya negara di dunia ini memiliki pasar modal (capital market). Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang dimana bisa diperjualbelikan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah atau mengurangi jumlah saham yang beredar menjadi n

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Studi Penelitian ini menggunakan metode event study, yaitu metode yang digunakan untuk mengukur reaksi harga saham terhadap suatu peristiwa yang ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan pada dasarnya membutuhkan pembiayaan untuk kegiatan operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah satunya dapat diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin ramainya transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu menunjukkan

Lebih terperinci

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan go public di BEI periode 2010-2013) Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini karena pasar modal merupakan sarana yang dapat menggalang perolehan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Electronic Library (ICaMEL). Populasi dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dimana diharapkan adanya pasar modal yang berfungsi secara optimal

BAB I PENDAHULUAN. Dimana diharapkan adanya pasar modal yang berfungsi secara optimal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal sebagai lembaga piranti investasi memiliki fungsi ekonomi dan keuangan yang semakin diperlukan oleh masyarakat sebagai media alternatif

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN III.METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dimana para investor bertemu untuk menjual atau membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para pelakunya (penjual

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saham merupakan salah satu instrument investasi di pasar modal yang diterbitkan oleh perusahaan. Saham yang ditawarkan perusahaan dalam bursa akan memudahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi. BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Menurut Undang Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasar Modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset 34 III. METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset yang memungkinkan peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu

Lebih terperinci

diperdagangkan dan terdaftar di BEJ (Bursa efek Jakarta) dan dilaporkan dalam

diperdagangkan dan terdaftar di BEJ (Bursa efek Jakarta) dan dilaporkan dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua saham yang aktif diperdagangkan dan terdaftar di BEJ (Bursa efek Jakarta) dan dilaporkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset III. METODE PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset yang memungkinkan peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui

BAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Seperti yang tercermin dalam judul, jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana peneliti mencoba untuk menjelaskan apakah ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kt Mas Trisna, Lucy S Musmini dan Edy Sujana, 2014.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kt Mas Trisna, Lucy S Musmini dan Edy Sujana, 2014. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam penelitian ini diantaranya adalah : 1. Kt Mas Trisna, Lucy S Musmini dan Edy Sujana, 2014. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan yang go public di bursa Efek Indonesia dan mengeluarkan kebijakan stock split. B. Jenis Data Data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Pratama (2011), peneliti menganalisis data yang telah dikumpulkan berupa return dan abnormal return pada sampel saham LQ 45 yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi.

Lebih terperinci

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN STOCK SPLIT OLEH PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK. TAHUN 2013 (Studi Pada Perusahaan di Sektor Peternakan Yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2013) I Putu Gede Brahmaputra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, diharapkan para investor semakin

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, diharapkan para investor semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memperbaiki iklim investasi adalah salah satu strategi pemerintah dalam rangka upaya meningkatkan perekonomian Indonesia. Salah satu bentuk perhatian pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang dan penambahan financial assets pada saat yang sama sehingga memungkinkan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan 9 II. LANDASAN TEORI 2.1. Stock Split Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan kepada publik. Hal tersebut diatur dalam pasal 68 dan 86 tahun 1995 tentang Pasar Modal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Efisiensi Pasar Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia (Tandelilin, 2010:219). No one

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi peristiwa (event study). Event study merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi peristiwa (event study). Event study merupakan III. METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan studi peristiwa (event study). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa (event) yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pemecahan Saham (Stock Split) Informasi bersifat informatif apabila memiliki kriteria kelengkapan, relevansi dan tepat waktu sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu terhadap harga saham dari

BAB III METODELOGI PENELITIAN. peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu terhadap harga saham dari BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dividen sebagai titik kritis reaksi pasar terhadap pengumuman dividen yang

BAB III METODE PENELITIAN. dividen sebagai titik kritis reaksi pasar terhadap pengumuman dividen yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan event study, karena penelitian ini hanya mengamati pengaruh dari suatu kejadian tertentu dengan melihat tanggal pengumuman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga berdasarkan dimensi waktunya (Mudrajat Kuncoro, 2009:84)

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga berdasarkan dimensi waktunya (Mudrajat Kuncoro, 2009:84) BAB III METODE PENELITIAN 3. Rancangan Penelitian Dalam membuat perencanaan penelitian ada beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan, yaitu : jenis penelitian berkaitan dengan jenis penelitian, tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan didirikan bertujuan untuk memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Kendala yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bidang keuangan, event study digunakan untuk meneliti dampak suatu peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa lainnya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemecahan Saham Pemecahan saham (stock split) adalah memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Harga per lembar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan baru yang diakibatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pada bab ini akan disajikan mengenai data yang berhasil dikumpulkan. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sesuatu yang menarik untuk diamati pada saat ini adalah mengenai peristiwa

I. PENDAHULUAN. Sesuatu yang menarik untuk diamati pada saat ini adalah mengenai peristiwa I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuatu yang menarik untuk diamati pada saat ini adalah mengenai peristiwa yang terjadi di pasar modal, hal ini merupakan sebuah refleksi dari para investor yang aktif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian pemecahan saham (stock split) Menurut Jogiyanto (2000 : 415), stock split adalah memecah selembar saham menjadi n lembar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan go public

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan go public III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan go public di BEI selama periode tahun pengamatan dari tanggal 1 Januari 2008

Lebih terperinci

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA Siti Murtopingah Rina Mudjiyanti Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This study is to analysis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian event study. Event study digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, oleh

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap 45 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap kandungan informasi pengumuman dividen terhadap return saham yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian ini terdiri 4 macam variabel, yaitu variabel dependen sebagai variabel yang dipengaruhi variabel independen, variabel independen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemecahan Saham Menurut kamus investasi dan keuangan, peristiwa pemecahan saham merupakan cara yang dilakukan dengan tujuan untuk memecah jumlah saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal (Capital market) adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi,

Lebih terperinci

Oleh: Fretty Asih Rumanti dan Moerdiyanto ABSTRAK

Oleh: Fretty Asih Rumanti dan Moerdiyanto ABSTRAK PENGARUH PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) TERHADAP RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY (TVA) SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2010 ABSTRAK Oleh: Fretty Asih Rumanti dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka panjang baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana jangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan selama 2 tahun, yaitu tahun 2011-2012, karena penelitian ini menggunakan data sekunder maka data penelitian diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang termasuk kategori eksperimental dari pengujian teori Efficient Market Hypothesis dan event study.

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu 27 BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu peristiwa/peraturan atau kebijakan pemerintah pada suatu periode tertentu terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di pasar modal sebanyak 573 emiten. Jumlah tersebut mengalami

BAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di pasar modal sebanyak 573 emiten. Jumlah tersebut mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dari data tahun 2012 menunjukan jumlah emiten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. right issue di Jakarta Islamic index, pada periode Data tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. right issue di Jakarta Islamic index, pada periode Data tersebut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih perusahaan yang melakukan right issue di Jakarta Islamic index, pada periode 2010-2012. Data tersebut dapat diakses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu unsur penting dan tolak ukur bagi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu unsur penting dan tolak ukur bagi kemajuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu unsur penting dan tolak ukur bagi kemajuan perekonomian suatu negara. Kondisi pasar modal yang tumbuh dan berkembang dengan baik,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagi pasar untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagi pasar untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang telah melakukan Initial Public Offering (IPO) harus memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang telah melakukan Initial Public Offering (IPO) harus memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang telah melakukan Initial Public Offering (IPO) harus memberikan informasi yang baik kepada publik. Hal ini dikarenakan informasi tersebut dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap 37 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split yang Terjadi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitan ini, peneliti merujuk pada penelitian sebelumnya yang bermanfaat untuk dijadikan sebagai pembanding. Penelitian yang dijadikan rujukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan Trading Volume Activity (TVA) yang terjadi dalam perusahan perusahaan yang sudah melakukan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

purposive sampling yaitu populasi yang dijadikan sampel penelitian adalah

purposive sampling yaitu populasi yang dijadikan sampel penelitian adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar dan aktif diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta, sedangkan sampel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanatori, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Modal merupakan hal yang penting bagi perusahaan dalam mengembangkan kegiatan operasionalnya. Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Teknik pemilihan sampel

Lebih terperinci

Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN BERTUMBUH DAN TIDAK BERTUMBUH (Studi Kasus Pada Bursa Efek Indonesia 2010-2014) Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI

Lebih terperinci

Enggar Trijunanto. Kata Kunci : Pemecahan Saham (Stock Split), Abnormal Return Saham, Volume Perdagangan Saham

Enggar Trijunanto. Kata Kunci : Pemecahan Saham (Stock Split), Abnormal Return Saham, Volume Perdagangan Saham ANALISIS PENGARUH PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DAN LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2015 Enggar Trijunanto ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional sebagai wahana investasi bagi masyarakat dan sebagai wahana pembiayaan bagi perusahaan dengan menjual

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI Pengaruh Pengumuman Dividen... (Ekaliya JTS) 298 PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI THE ANNOUNCEMENT EFFECT OF STOCK DIVIDEND ON ABNORMAL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijabarkan beberapa teori yang menjadi landasan analisis penulis mengenai hubungan variabel- variabel dalam penelitian, yaitu : Stock split (pemecahan saham),

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN BUY BACK SAHAM (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI yang Melakukan Buy Back Tahun 2012-2014) Rizka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mediator untuk mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. mediator untuk mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar Modal merupakan suatu sarana bagi perekonomian yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku pasar modal untuk menghimpun dana. Pasar modal juga merupakan mediator

Lebih terperinci

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ZAINUL BACHTIAR B 200 090 031 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal merupakan alternatif investasi di samping perbankan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal merupakan alternatif investasi di samping perbankan. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pasar modal di Indonesia merupakan indikator bahwa pasar modal merupakan alternatif investasi di samping perbankan. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan pertumbuhan perekonomian pada sektor riil di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan pertumbuhan perekonomian pada sektor riil di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat seiring dengan pertumbuhan perekonomian pada sektor riil di Indonesia. Perkembangan lain ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal, banyak sekali yang dapat diperoleh investor baik yang tersedia di publik maupun pribadi (privat). Salah satu yang ada adalah pengumuman stock split

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai corporate action. Corporate action adalah aktivitas emiten

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai corporate action. Corporate action adalah aktivitas emiten 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan tempat bagi investor untuk menanamkan modalnya. Syarat utama bagi investor untuk menanamkan modalnya adalah perasaan aman dan memperoleh laba

Lebih terperinci

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar 1BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah efektifitas aksi korporasi. Sebuah aksi korporasi yang efektif akan memberikan sinyal kandungan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mempunyai surplus dana dalam masyarakat (penabung atau investor)

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mempunyai surplus dana dalam masyarakat (penabung atau investor) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyaarakat. Pasar modal memberikan kepada pihak yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham yang beredar, sesuai dengan faktor pemecahnya (split factor).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham yang beredar, sesuai dengan faktor pemecahnya (split factor). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemecahan Saham (Stock Splits) 2.1.1.1 Pengertian Pemecahan Saham Menurut Abdul Halim (2007 : 98), stock split (pemecahan saham) adalah perubahan nilai

Lebih terperinci

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia Ni Putu Desy Ratna Dewi 1 I Made Sukartha 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: niputudesy47@gmail.com

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... vi. Daftar tabel...

DAFTAR ISI. Lembar Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... vi. Daftar tabel... DAFTAR ISI Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar tabel... ix Daftar Gambar... x Daftar Lampiran... xi Intisari... xiii Abstract...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakuan dengan menggunakan metode event study, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakuan dengan menggunakan metode event study, yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian dilakuan dengan menggunakan metode event study, yang digunakan untuk menganalisis reaksi sebelum dan sesudah pengumuman CGPI periode 2010-2013

Lebih terperinci

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT Oleh: Yogo Heru Prayitno 1) E-mail: yogo.heru@widyatama.ac.id 1) Universitas Widyatama Bandung ABSTRACT The researcher observed the announcement

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi peristiwa. Studi peristiwa menurut Jogiyanto

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi peristiwa. Studi peristiwa menurut Jogiyanto 37 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi peristiwa. Studi peristiwa menurut Jogiyanto (2010) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal telah menjadi instrumen perekonomian yang penting bagi sebuah negara. Selain menjadi alternatif tempat untuk berinvestasi dan pembiayaan, pasar

Lebih terperinci