BAB I PENDAHULUAN. dimasa datang. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktifitas.
|
|
- Sucianty Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktifitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset riil (tanah,emas,mesin atau bangunan), maupun aset finansial (deposito,saham atau obligasi) merupakan aktifitas yang umum dilakukan. Dari kedua aset investasi diatas, ada kecendrungan orang-orang lebih banyak menginvestasikan dananya kedalam aset finansial (deposito,saham dan obligasi), khususnya untuk saham dan obligasi. Hal ini dikarenakan saham dan obligasi dinilai lebih efisien dan aman yaitu bisa diperdagangkan dengan mudah dan dengan biaya transaksi yang murah pada pasar yang terorganisir serta memiliki tingkat keuntungan yang fluktuatif dengan tingkat risiko yang dapat diukur atau diprediksi. Khusus untuk surat berharga (saham dan obligasi), alternatif investasi ini diperdagangkan melalui pasar modal. Surat berharga yang dimaksud adalah saham-saham dan obligasi swasta atau pemerintah yang terdaftar di pasar modal. Orang-orang yang melakukan investasi di pasar modal atau yang lebih dikenal dengan istilah investor pada umumnya merupakan orang-orang yang memiliki 1
2 kelebihan dana yang ingin diinvestasikan dengan tujuan mendapatkan keuntungan sebagai hasil penanaman modal, atau ingin mendapatkan capital gain yaitu selisih positif harga jual terhadap harga beli sekuritas. Besarnya nilai nominal uang yang ditransaksikan setiap harinya menunjukan tingginya animo masyarakat sekarang ini untuk menjadi investor dipasar modal. Selain itu pasar modal juga merupakan salah satu wujud pencerminan kondisi fundamental ekonomi dan pertumbuhan ekonomi suatu negara, karena hanya negara dengan kondisi fundamental ekonomi yang kuat serta pertumbuhan ekonomi yang baik yang akan mendapatkan kepercayaan para investor untuk berinvestasi di pasar modal tersebut, sehingga memungkinkan pencapaian tujuan para investor tersebut dapat dicapai yaitu capital gain. Suatu pasar dapat berkembang apabila terdapat kekuatan tarik-menarik antara permintaan dan penawaran yang seimbang dalam proses negosiasi yang lancar dan efisien. Pasar modal berhubungan erat dengan pengaruh yang berkembang di lingkungan internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan yang berpengaruh antara lain : pengumuman laporan keuangan atau deviden perusahaan, perubahan strategi perusahaan, penerbitan saham baru, merger dan akuisisi, penerbitan obligasi serta pengumuman stock split. Sedangkan faktor eksternal perusahaan yang berpengaruh meliputi kebijakan fiskal, kebijakan moneter, peraturan pemerintah serta berbagai peristiwa politik, yang senantiasa ditanggapi beragam oleh para pelaku pasar modal.
3 3 Para pelaku pasar modal cendrung reaktif dalam merespon informasi baru. Dari pengujian yang dilakukan Brown dan Harlow (1998), ditemukan bahwa investor akan bertindak rasional dalam merespon berita yang menyenangkan (good news) dan sebaliknya jika terhadap berita yang tidak menyenangkan (bad news). Menurut Sartono dan Yarmanto (kelola, 1996 : 6), sebagian besar pelaku pasar modal akan cendrung bereaksi secara berlebihan terhadap kejadian-kejadian yang tidak diharapkan yang direfleksikan dalam perubahan nilai sekuritasnya. Suskesi kepemimpinan nasional yang baru saja dilewati merupakan salah satu contoh dari faktor eksternal perusahaan. Dimana dalam sejarah Republik Indonesia, untuk pertama kalinya rakyat Indonesia memilih presiden secara langsung tanpa melalui wakil-wakil rakyat yang duduk di badan legislatif. Dengan melalui proses yang memakan waktu yang panjang dan melelahkan serta biaya yang besar. Akhirnya pada tanggal 0 Oktober 004, Indonesia mempunyai pemimpin baru yang merupakan hasil dari pilihan mayoritas rakyat Indonesia melalui mekanisme pemilihan presiden secara langsung. Politik dan ekonomi memiliki hubungan dua arah yang saling berkaitan erat antara satu dengan yang lain. Stabilitas politik yang mantap menciptakan kondisi yang kondusif dan aman bagi iklim investasi, sehingga berdampak juga pada peningkatan pertumbuhan ekonomi karena para pelaku pasar mendapatkan jaminan kepastian politik dan keamanan dalam menjalankan aktifitasnya. Dan sebaliknya kestabilan ekonomi turut berpengaruh positif terhadap kestabilan politik. Contoh hubungan antara kedua sektor diatas dapat kita lihat pada masa-
4 4 masa krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan beberapa negara di Asia lainnya pada tahun , dimana krisis ekonomi akhirnya memicu terjadinya krisis politik yang berakibat pada pergantian pemerintahan. Pada contoh kasus tentang suksesi kepemimpinan nasional Indonesia yang baru saja selesai, dapat dilihat bahwa umumnya para pelaku ekonomi khususnya para pelaku pasar modal melakukan aksi wait and see sampai suksesi kepemimpinan nasional selesai dan terbentuknya pemerintahan yang baru. Sehingga kondisi pasar modal Indonesia pada waktu itu cendrung relatif sepi. Hal ini bisa dipahami sebagai suatu sikap yang menunjukan bahwa para pelaku pasar modal atau investor sangat membutuhkan kestabilan politik dalam melakukan kegiatannya. Event study bertujuan mengukur hubungan antara suatu peristiwa yang mempengaruhi surat berharga dan pendapatan (return) dari surat berharga tersebut, seperti yang dikatakan Kritzman (1994). Event study adalah suatu pengamatan mengenai pergerakan harga saham dipasar modal untuk mengetahui apakah ada abnormal return yang diperoleh pemegang saham akibat dari suatu peristiwa tertentu (Peterson, 1989). Dari kondisi tersebut, peneliti berupaya melakukan penelitian event study mengenai hubungan peristiwa politik dalam negeri yaitu Pemerintahan baru terhadap ada tidaknya abnormal return pada saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta, dengan mengangkat judul : analisis perbedaan abnormal return saham LQ45 sebelum dan sesudah peristiwa pergantian pemerintahan baru di Indonesia. Studi
5 5 kasus terhadap saham-saham yang termasuk saham LQ45 periode Agustus 004- Februari Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, dapat diangkat permasalahan, yaitu : apakah ada perbedaan abnormal return saham LQ45 antara sebelum peristiwa pergantian pemerintahan dengan sesudah peristiwa pergantian pemerintahan secara signifikan?. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Penelitian ini mengabaikan adanya informasi lain seperti pengumuman deviden, emisi saham baru, stock split dan sebagainya. b. Obyek yang diteliti adalah saham-saham yang tergabung dalam LQ45. Data yang akan diteliti adalah data harian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama periode pengamatan, data harga saham harian, tingkat inflasi serta tingkat suku bunga selama periode peristiwa. c. Penelitian ini bersifat event study, yaitu penelitian yang mengamati pengaruh peristiwa pergantian pemerintahan terhadap return saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta. d. Periode pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah selama 51 hari bursa yang dibagi dalam periode yaitu : periode estimasi (estimation period) dan periode kejadian (event period). Periode estimasi adalah periode sebelum periode kejadian, atau periode dimana dibentuknya
6 6 model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi untuk mengestimasi return ekspektasi di periode kejadian. Periode estimasi berlangsung 30 hari mulai dari t-40 hingga t-11, dari saat peristiwa periode kejadian berlangsung selama 1 hari yaitu 10 hari sebelum peristiwa (pre event / t- 10 sampai t-1), 1 hari pada saat peristiwa ( event day / t=0) dan 10 hari sesudah peristiwa (post event / t+1 sampai t+10). e. Tingkat keuntungan saham adalah besarnya keuntungan yang diperoleh dari transaksi perdagangan saham yang diukur dengan besarnya return dan abnormal return. Abnormal return merupakan kekurangan ataupun kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi (normal return). Return normal merupakan expected return (return yang diharapkan oleh investor). Jadi abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya dengan return ekspektasi. f. Ada tidaknya pengaruh pergantian pemerintahan terhadap return saham diukur dengan ada tidaknya abnormal return. 1.4 Kerangka Pemikiran Alasan penentuan periode kejadian 1 hari karena antara rentang waktu tersebut (1 hari), ada beberapa event politik yang dianggap berpengaruh terhadap perdagangan saham dan terkait langsung dengan penelitian ini, yaitu : Penetapan pemenang Pemilu tahap akhir (Presiden dan Wakil Presiden) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 5 Oktober 004, Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada tanggal 0 Oktober 004, dan Pengumuman susunan
7 7 kabinet oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 7 Oktober 004. Sehingga periode kejadian yang terlalu pendek (kurang dari 10 hari) atau terlalu panjang (lebih dari 10 hari) akan memungkinkan bias dalam melihat pengaruhnya. Sedangkan untuk penentuan periode estimasi selama 30 hari karena waktu 30 hari tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam melihat kondisi ekonomi Indonesia umumnya, khususnya kondisi pasar modal pada saat itu karena belum terkena pengaruh dari event politik yang terjadi. Untuk menghindari pembiasan β, maka periode estimasi digunakan untuk menghitung α dan β, karena atribut-atribut dari β (tingkat suku bunga, return market dan tingkat inflasi ) sangat sensitif terhadap event politik yang terjadi. Keterangan dalam bentuk gambar dapat dilihat pada bagan kerangka pemikiran berikut.
8 8 Bagan Kerangka Pemikiran Periode Estimasi Estimation Period (30 hari) Periode Kejadian Event Period (1 hari) Pre Event Event Day T-40 5 Agustus 004 T-11 5 Oktober 004 T-10 6 Oktober 004 T=0 0 Oktober 004 T+10 3 November 004 Post Event α dan β Abnormal Return
9 9 1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan abnormal return saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta akibat peristiwa pergantian pemerintahan secara signifikan. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian adalah : a. Bagi mahasiswa Dengan penelitian ini mahasiswa diharapkan dapat menerapkan salah satu teori yang didapat selama berada dibangku kuliah sesuai dengan keadaan sebenarnya. b. Bagi dunia usaha dan para pelaku pasar modal Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi investor di pasar modal, agar dapat memperoleh gambaran tentang hubungan peristiwa politik dalam negeri terhadap return saham, sehingga dimasa yang akan datang dapat mengantisipasi dan memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dari suatu peristiwa politik yang terjadi. c. Bagi kalangan akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan didalam melakukan penelitian event study dan dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya.
10 Study Literatur Pada awalnya sebagian besar penelitian-penelitian event study meneliti hubungan antara pergerakan harga saham dengan peristiwa-peristiwa ekonomi, contohnya pengumuman deviden, merger ataupun stock split. Baru sekitar dua dekade terakhir ini banyak dilakukan penelitian event study terhadap peristiwaperistiwa diluar isu ekonomi, misalnya : hubungan pasar modal dengan isu lingkungan atau hubungan pasar modal dengan peristiwa politik. Ernawati (00) meneliti apakah peristiwa pemboman WTC dan Pentagon berpengaruh terhadap return saham LQ45. Hasil penelitian menunjukan adanya abnormal return yang signifikan selama 4 hari yaitu pada saat peristiwa serta 3 hari setelah peristiwa. Pergerakan average abnormal return (AAR) sebelum dan sesudah peristiwa menunjukan nilai negatif dari para investor. Dan terdapatnya AAR yang negatif secara signifikan mungkin merupakan sentimen negatif investor terhadap peristiwa tersebut. Hal ini mengakibatkan harga saham turun secara signifikan akibat aksi jual saham ( selling )LQ45 di New York Stock Exchange ( NYSE ). Nugraha (1999) meneliti tentang reaksi harga saham terhadap Sidang Istimewa MPR Penelitian ini dilakukan dengan menetapkan periode estimasi 100 hari bursa dan periode amatan 4 hari bursa, yaitu 10 hari sebelum peristiwa, 4 hari pada saat peristiwa dan 10 hari sesudah peristiwa. Hasil penelitian menunjukan adanya abnormal return pada hari kedua saat sidang berlangsung. Rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa tersebut
11 11 tidak signifikan, tetapi rata-rata aktifitas volume perdagangan atau Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah peristiwa berbeda secara signifikan. Asri dan Arief (1998) meneliti reaksi Bursa Efek Jakarta terhadap peristiwa insiden politik Sabtu kelabu 7 Juli Penelitian ini menggunakan sampel 37 perusahaan yang cukup aktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Bursa Efek Jakarta bereaksi terhadap peristiwa 7 Juli 1996 yang tercermin dari adanya reaksi negatif berupa negative abnormal return yang signifikan pada event date. Triana Dewi (004) meneliti tentang reaksi pasar modal Indonesia khususnya sektor industri parawisata terhadap peristiwa pengeboman hotel J.W Marriott. Penelitian ini menggunakan sampel 10 perusahaan dan berlansung selama 45 hari meliputi 30 hari periode estimasi dan 15 hari periode pengamatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengeboman hotel J.W Marriott mengakibatkan adanya abnormal return negatif yang tidak signifikan untuk saham sektor industri parawisata. 1.8 Hipotesis Sesuai dengan uraian diatas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : Terjadi perbedaan abnormal return saham LQ45 antara sebelum peristiwa pergantian pemerintahan dengan sesudah peristiwa pergantian pemerintahan secara signifikan.
12 1 1.9 Metodologi Penelitian a. Jenis data Jenis data yang akan diteliti adalah data sekunder, yang didapatkan dari berbagai sumber, yaitu : publikasi reguler yang dikeluarkan Bursa Efek Jakarta, yang dicatat mulai tanggal 5 Agustus 004 sampai dengan tanggal 03 November 004, serta sumber lainnya seperti majalah dan internet. b. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan studi pustaka. Metode observasi adalah cara pengumpulan data dengan melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik. Studi pustaka adalah pengumpulan data dengan meneliti kepustakaan dari sumber-sumber resmi. c. Metode Pengambilan Sampel Sampel diteliti dengan menggunakan metode cluster sampling. Metode cluster sampling adalah pengambilan sampel secara kelompok, karena populasi sulit untuk diidentifikasi secara individual (Soehardi,1999:68). Kriteria perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 45 saham yang termasuk saham LQ45 periode Agustus 004-Februari 005 di Bursa Efek Jakarta.
13 13 d. Alat analisis 1. Untuk menghitung actual return saham perhari selama periode peristiwa, menggunakan rumus : R it = P it P P it 1 it 1 Dimana : R it : return saham i pada hari ke t P it : harga saham i pada hari ke t P it-1 : harga saham i pada hari ke t-1. Untuk menghitung market return (return pasar) perhari selama periode peristiwa, menggunakan rumus : R mt = IHSG IHSG t IHSG t 1 t 1 Dimana : R mt : Market return pada hari ke t IHSG t : indeks harga saham gabungan pada hari ke t IHSG t-1 : indeks harga saham gabungan pada hari ke t Untuk menghitung return dari saham perusahaan selama periode peristiwa menggunakan model pasar (market model). Sedangkan model ekspektasi dapat dibentuk mengunakan teknik regresi berganda (Djarwanto dan Pangestu subagyo ; 000 : ). E(R it ) = α i + β 1 (R mt ) + β (ifl) + β 3 (I)
14 14 Dimana : E(R it ) : Expected return saham i pada hari ke t R mt Ifl I α i : return pasar pada hari ke t : tingkat inflasi : tingkat suku bunga : nilai dari ekspektasi dari return sekunder yang indepedensi terhadap return pasar β 1,,3 : koefisien yang menghitung perubahan return sekuritas akibat perubahan return pasar n : jumlah hari yang diobservasi ( I )( Ifl. R ) ( R. Ifl. I)( I. R β = it mt it 1 ( R mt )( Ifl )( I ) ( R. Ifl. I) mt ) ( Ifl )( I. R ) ( R. Ifl. I)( Ifl. R β = it mt it ( R mt )( Ifl )( I ) ( R. Ifl. I) mt ) β = ( Rmt )( I. Rit ) ( Rmt. Ifl. I )( Rmt. Rit 3 ( R mt )( Ifl )( I ) ( R. Ifl. I ) mt ) Dan α = ( R ) β ( R ) β ( Ifl) ( I ) it 1 mt β 3 4. Untuk menghitung Abnormal return (return tidak normal), menggunakan rumus : AR it = R it E ( R it ) Dimana :
15 15 AR it R it = Abnormal return saham i pada hari ke-t = Actual return saham i pada hari ke-t E (R it ) = Expected return saham i pada hari ke-t 5. Untuk menghitung Average abnormal return (AAR) seluruh saham pada hari ke-t, menggunakan rumus : AAR t = n i=1 AR n it Dimana : AAR t AR it n = Average abnormal return seluruh saham pada hari ke-t = jumlah abnormal return seluruh saham pada hari ke-t = jumlah sampel yang diteliti 6. Untuk menghitung Cumulative average abnormal return (CAAR) saham pada hari ke-t selama periode peristiwa, menggunakan rumus : t CAAR Nn = = + 10 t= 10 AAR Nt Dimana : CAAR Nn = Cumulative average abnormal return = jumlah cumulative average abnormal return 7. Untuk menghitung kesalahan standar estimasi, menggunakan rumus : KSE t = k i= 1 ( AR it AR ( k 1) nt ). 1 k
16 16 Dimana : KSE t AR it = kesalahan standar estimasi pada hari ke-t selama peristiwa = abnormal return saham i pada hari ke-t AR nt = average abnormal return pada hari ke-t selama periode peristiwa k = jumlah saham yang dijadikan sampel 8. Untuk menghitung abnormal return yang signifikan digunakan pengujian t pada (α ) 5% dengan rumus : t = AAR KSE t t Dimana : AAR t = Average abnormal return pada hari ke-t KSE t = kesalahan standar estimasi pada hari ke-t selama periode peristiwa Jika ternyata dari hasil perhitungan tersebut t-hitung lebih besar dari t tabel, maka dikatakan bahwa telah terjadi perubahan signifikan. e. Pengujian statistik terhadap abnormal return Pengujian statistik terhadap abnormal return mempunyai tujuan untuk melihat signifikansi return tidak normal yang ada di periode peristiwa (Jogiyanto, 1998). Signifikansi yang dimaksud adalah bahwa abnormal
17 17 return tersebut secara statistik signifikan tidak sama dengan nol (positif untuk kabar baik dan negatif untuk kabar buruk). Melakukan pengujian hipotesis dengan uji t. Uji t menggunakan tingkat signifikansi 95 % dan (α ) 5 %, variabel yang diuji pengaruhnya untuk degree of freedom nilai t tabel : n-1. uji t dilakukan dengan program SPSS, yaitu : Paired sampel T-test Paired sampel T-test merupakan analisis perbandingan untuk sampel berpasangan, yaitu sebuah sampel dengan subyek yang sama namun mengalami perlakuan dan pengukuran yang berbeda (Santoso, 003 : 3). Uji ini digunakan untuk menguji signifikansi rata-rata sebelum tanggal kejadian dengan rata-rata sesudah tanggal kejadian. Membuat rumusan hipotesis untuk pengujian hipotesis, sebagai berikut : Ho : AAR = 0 Secara signifikan, AAR dari 45 saham yang tergabung dalam saham LQ45 selama periode pengamatan tidak berbeda dengan nol atau tidak mengakibatkan adanya abnormal return. Ha : AAR 0 Secara signifikan, AAR dari 45 saham yang tergabung dalam LQ45 selama periode pengamatan berbeda dengan nol atau mengakibatkan adanya abnormal return.
18 18 Adapun kriteria pengujian hipotesis : Jika statistik hitung (angka t-hitung) > statistik tabel (tabel t), maka Ho ditolak. Jika statistik hitung (angka t-hitung) < statistik tabel (tabel t), maka Ho diterima.
III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode
III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode Februari Juli yaitu indeks yang terdiri dari 45 perusahaan yang tercatat yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah
22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah atau mengurangi jumlah saham yang beredar menjadi n
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana jangka panjang. Pasar modal juga dapat didefinisikan sebagai pasar ekuitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal adalah pasar untuk perdagangan surat berharga (baik simpanan maupun hutang) dimana perusahan swasta ataupun pemerintah dapat mencari sumber dana jangka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Pratama (2011), peneliti menganalisis data yang telah dikumpulkan berupa return dan abnormal return pada sampel saham LQ 45 yang terdaftar di Bursa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman peristiwa bencana banjir yang melanda daerah khusus
Lebih terperinciBAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu
27 BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu peristiwa/peraturan atau kebijakan pemerintah pada suatu periode tertentu terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanatori, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan studi peritiwa (event study). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa (event) yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar saham di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat beberapa tahun
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar saham di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat beberapa tahun terakhir ini. Pertumbuhan investasi di pasar modal Indonesia mengalami peningkatan dari tahun
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN
III.METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder. Data sekunder yang diperlukan terdiri dari : 1. Tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. saat ini dimana pasar modal dapat menjadi cerminan aktivitas perekonomian. Pasar
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal di negara-negara maju sejak lama telah merupakan lembaga yang sangat diperhitungkan bagi perkembangan ekonomi. Sama halnya dengan keadaan di Indonesia saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara sebagai sarana bagi perusahaan dan para investor melakukan kegiatan transaksi. Pasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi Jabatan politik tertentu. Dalam Pemilu, para pemilih dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi keduanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal sebagai tempat jual beli saham merupakan salah satu tempat berinvestasi bagi para investor. Pasar modal memilki peran yang penting dalam perekonomian negara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peranan penting sebagai salah satu sumber pembiayaan dana usaha di Indonesia, sedangkan disisi lain, pasar modal merupakan wahana investasi
Lebih terperinciSTUDI PERISTIWA REAKSI PASAR TERHADAP PEMILIHAN UMUM TANGGAL 5 APRIL 2004 PADA BURSA EFEK JAKARTA
STUDI PERISTIWA REAKSI PASAR TERHADAP PEMILIHAN UMUM TANGGAL 5 APRIL 2004 PADA BURSA EFEK JAKARTA Chairul Anwar Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Studi Penelitian ini menggunakan metode event study, yaitu metode yang digunakan untuk mengukur reaksi harga saham terhadap suatu peristiwa yang ditandai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun (Samsul, 2006:43). Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan tempat bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul, 2006:43).
Lebih terperinciANALISIS REAKSI HARGA SAHAM TERHADAP DUA PERISTIWA (STUDY KASUS TERHADAP SAHAM- SAHAM LQ 45 DI BEI) Prastian Bayang Januar
ANALISIS REAKSI HARGA SAHAM TERHADAP DUA PERISTIWA POLITIK DI AWAL TAHUN 2013 (STUDY KASUS TERHADAP SAHAM- SAHAM LQ 45 DI BEI) Prastian Bayang Januar 25210371 LatarBelakang Pasar modal merupakan salah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang datanya diperoleh melalui www.idx.co.id. Perusahaan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk mendapatkan laba. Untuk memperolehnya
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk mendapatkan laba. Untuk memperolehnya diperlukan pengelolan perusahaan yang baik agar dapat memberikan manfaat yang maksimal
Lebih terperinci1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar
1BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah efektifitas aksi korporasi. Sebuah aksi korporasi yang efektif akan memberikan sinyal kandungan informasi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis serta pembahasan yang telah dilakukan pada babbab
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis serta pembahasan yang telah dilakukan pada babbab sebelumnya, maka penelitian yang bertujuan untuk menganalisis perubahan abnormal return, bid-ask spread,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan yang go public di bursa Efek Indonesia dan mengeluarkan kebijakan stock split. B. Jenis Data Data yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh positif terhadap kestabilan politik. terjadinya krisis politik yang berakibat pada pergantian pemerintahan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Politik dan ekonomi memiliki hubungan dua arah yang saling berkaitan erat antara satu dengan yang lain. Stabilitas politik yang mantap menciptakan kondisi yang
Lebih terperinciREAKSI HARGA SAHAM DENGAN ADANYA PERISTIWA PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2009
REAKSI HARGA SAHAM DENGAN ADANYA PERISTIWA PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2009 Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Menempuh Derajat Sarjana dalam Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer yang diperjual
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer yang diperjual belikan di pasar modal. Saham adalah surat berharga yang bersifat kepemilikan dimana
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
60 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-ekperimental, dengan jenis deskriptif, dan komparatif. Dilihat dari pengendalian variabel, penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peristiwa politik bisa mempengaruhi harga saham. Pada pemilu sebelumnya di tahun 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan
9 II. LANDASAN TEORI 2.1. Stock Split Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan kepada publik. Hal tersebut diatur dalam pasal 68 dan 86 tahun 1995 tentang Pasar Modal
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset
III. METODE PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset yang memungkinkan peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset
34 III. METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset yang memungkinkan peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu
Lebih terperinciDAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI
e-jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 ISSN 2303-1522 DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI Rica Syafitri Sirait,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang termasuk kategori eksperimental dari pengujian teori Efficient Market Hypothesis dan event study.
Lebih terperinciPENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM: STUDI DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)
PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM: STUDI DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ) Luluk Kholisoh ) Robby Suryawan Agung ) Abstract This study investigates the efffect of dividend announcement
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal
3.1 Objek Penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split di BEI pada tahun 2010
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Efisiensi Pasar Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia (Tandelilin, 2010:219). No one
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu Negara karena pasar modal mempunyai fungsi ekonomi yaitu sebagai penyedia fasilitas yang mempertemukan dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan instrumen ekonomi tidak lepas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap Negara yang akan melakukan pembangunan memerlukan penanaman modal. Dalam teori pembangunan ekonomi ditegaskan secara implisit peranan modal dalam proses
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemecahan Saham Menurut kamus investasi dan keuangan, peristiwa pemecahan saham merupakan cara yang dilakukan dengan tujuan untuk memecah jumlah saham
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman yang semakin berkembang ini, masyarakat dapat menginvestasikan dananya dengan memperjualbelikan instrumen keuangan di dalam pasar modal. Pasar modal memiliki
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Penelitian ini menggunakan data historis tentang harga saham, jumlah lembar saham dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun
Lebih terperinciREAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PELEDAKAN BOM DI HOTEL J.W. MARRIOT PADA TANGGAL 5 AGUSTUS 2003 WAWAN DWI MARGONO F BAB I PENDAHULUAN
1 REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PELEDAKAN BOM DI HOTEL J.W. MARRIOT PADA TANGGAL 5 AGUSTUS 2003 WAWAN DWI MARGONO F0398078 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal di era globalisasi
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Electronic Library (ICaMEL). Populasi dari penelitian ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, pasar modal semakin banyak mendapat perhatian, baik
BAB 1 PENDAHULUAN Di era globalisasi ini, pasar modal semakin banyak mendapat perhatian, baik dari kalangan investor, emiten, maupun pemerintah, karena perannya yang sangat mendukung bagi perekonomian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi, pasar modal tidak lepas dari pengaruh lingkungan, terutama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh gejolak moneter yang terjadi di beberapa negara Asia dan Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah menimbulkan kesulitan yang sangat besar terhadap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk para investor. Para investor dalam upayanya untuk mencari untung dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan, pergerakan dan perubahan harga saham di pasar modal merupakan suatu indikator yang penting untuk mengetahui tingkah laku pasar bahkan psikologi trading
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal berperan besar bagi perekonomian suatu hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal berperan besar bagi perekonomian suatu hal ini disebabkan karena pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai peranan penting dalam kehidupan ekonomi yang dijadikan sebagai alternatif sumber pendanaan. Untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.
BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Menurut Undang Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasar Modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber data Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data sekunder, data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bidang keuangan, event study digunakan untuk meneliti dampak suatu peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, oleh
Lebih terperinciBab II. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis
7 Bab II Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis 2.1 Perubahan Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Sesuai dengan Surat Keputusan No. KEP-00071/BEI/11-2013 tentang Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal (Capital market) adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk ikut serta mempercepat pembangunan suatu negara, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang efektif untuk ikut serta mempercepat pembangunan suatu negara, karena pasar modal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal dewasa ini telah menjadi salah satu indikator perkembangan perekonomian sebuah negara. Dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin ramainya transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu menunjukkan
Lebih terperinciANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA SEBELUM DAN SESUDAH PENGUNDURAN DIRI SRI MULYANI INDRAWATI SEBAGAI MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010
1 ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA SEBELUM DAN SESUDAH PENGUNDURAN DIRI SRI MULYANI INDRAWATI SEBAGAI MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 (KAJIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM LQ45 DI PT. BEI)
Lebih terperinci@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seperti halnya pasar pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seperti halnya pasar pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Kebutuhan dana jangka pendek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori yang sering diperlukan sebagai tuntunan untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam sebuah
Lebih terperinciANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA Siti Murtopingah Rina Mudjiyanti Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This study is to analysis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana bertemu untuk menjualbelikan sekuritasnya. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan transaksi sekuritas atau tempat dimana pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau terdaftar di Bursa Efek Indoensia. Data-data perusahaan yang akan diteliti
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ini mengunakan populasi dari perusahaan yang sudah go public atau terdaftar di Bursa Efek Indoensia. Data-data perusahaan yang akan diteliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Tingkat Suku Bunga Acuan ( BI Rate)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Tingkat Suku Bunga Acuan ( BI Rate) Tingkat suku bunga acuan atau BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini karena pasar modal merupakan sarana yang dapat menggalang perolehan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu terhadap harga saham dari
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
8 BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Efficient Market Hypothesis (EMH) Konsep pasar efisien membahas bagaimana pasar merespon informasi dan mempengaruhi harga sekuritas. Pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh investor, yakni risiko sistematis dan risiko tak sistematis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah keputusan investasi pada umumnya didasarkan pada pertimbangan besaran return yang akan diperoleh serta risiko yang harus diambil untuk memperoleh return tersebut.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dengan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap
45 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap kandungan informasi pengumuman dividen terhadap return saham yang diukur dengan
Lebih terperinciPENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ZAINUL BACHTIAR B 200 090 031 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu motivasi investor melakukan investasi di pasar modal adalah untuk UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu motivasi investor melakukan investasi di pasar modal adalah untuk memperoleh return, untuk mendapat return yang optimal (sesuai dengan kompensasi resiko
Lebih terperinciRISET BERKENAAN PASAR MODAL
RISET BERKENAAN PASAR MODAL REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 PADA PERUSAHAAN TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ISU/FENOMENA MASALAH Jadwal Pemilu tahun 2014 merupakan pemilu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal, banyak sekali yang dapat diperoleh investor baik yang tersedia di publik maupun pribadi (privat). Salah satu yang ada adalah pengumuman stock split
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai peran penting dalam menunjang perekonomian di suatu negara. Di
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal adalah tempat untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan semakin terasa wujudnya terutama pada tahun-tahun terakhir dekade 90 an.
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Isu globalisasi memang tidak dapat dielakkan lagi, isu ini terus berkembang dan semakin terasa wujudnya terutama pada tahun-tahun terakhir dekade 90 an. Dampaknya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Seperti yang tercermin dalam judul, jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana peneliti mencoba untuk menjelaskan apakah ada
Lebih terperinciJudul : Studi Peristiwa Tragedi Sarinah Terhadap Pasar Modal Indonesia Nama : M.HATTA DIMAN ARDE NIM : Abstrak
Judul : Studi Peristiwa Tragedi Sarinah Terhadap Pasar Modal Indonesia Nama : M.HATTA DIMAN ARDE NIM : 1306205118 Abstrak Pasar modal merupakan sarana serta tempat terjadinya proses mekanisme transaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat, sehingga dijadikan indikator dan penunjang kemajuan perekonomian suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu tempat yang paling banyak diminati oleh para investor untuk melakukan investasi. Selain itu, Pasar modal merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal telah menjadi instrumen perekonomian yang penting bagi sebuah negara. Selain menjadi alternatif tempat untuk berinvestasi dan pembiayaan, pasar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi dapat dilakukan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi dewasa ini menjadi pilihan masyarakat dalam menggunakan kelebihan dananya. Menurut Tandelilin (2010:2) investasi merupakan komitmen atas sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia memiliki peranan penting dalam meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal Indonesia memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian suatu negara. Pergerakan harga saham dipengaruhi perkembangan lingkungan dan aktivitas
Lebih terperinciI. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang
1 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin pesat, ada banyak cara yang dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang dimilikinya. Salah satunya
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. kelancaran sistem pembayaran, dan sebagai pengatur dan pengawas perbankan.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bank Indonesia (BI) dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai bank sentral memiliki peran sebagai penjaga stabilitas moneter,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha saat ini dirasakan semakin sulit. Setiap perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerjanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang dan penambahan financial assets pada saat yang sama sehingga memungkinkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap abnormal return saham-saham perusahaan perbankan (yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Keadaan ekonomi di suatu negara dipengaruhi oleh benyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi keadaan ekonomi disuatu negara adalah faktor politik. Fenomena politik
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. Pasar modal yang maju dan berkembang pesat merupakan impian banyak negara.
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal yang maju dan berkembang pesat merupakan impian banyak negara. Pasar modal mempunyai peran yang besar bagi perekonomian karena memiliki dua fungsi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis) Pasar efisien adalah jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai
Lebih terperinci