DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Liberti Dwi Putri. Tempat/Tanggal Lahir: Bengkulu/ 20 Oktober : Jl. M. Yusuf No. 21 Medan

Transkripsi

1 Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Liberti Dwi Putri Tempat/Tanggal Lahir: Bengkulu/ 20 Oktober 1990 Agama Alamat : Islam : Jl. M. Yusuf No. 21 Medan Riwayat Pendidikan : 1. TK Melati Dermayu Bengkulu 2. SD Negeri 21 Manna Bengkulu Selatan 3. SMP Negeri 2 Kota Manna Bengkulu Selatan 4. SMA Negeri 5 Manna Bengkulu Selatan Riwayat Pelatihan: 1. Latihan Kader 1 (Basic Training) HMI Cabang Medan 2010 Riwayat Organisasi dan Kepanitiaan : 1. Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Kedokteran Periode

2 2. Wakil Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Kedokteran Periode Anggota Panitia Smart Soul Training Program PHBI FK USU Tahun Anggota Panitia PORSENI FK USU Tahun Koordinator Seksi Konsumsi Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Lokal FK USU Tahun 2010

3 Lampiran 2 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA RUTINITAS ANAK MELIPUTI MAKAN BERSAMA KELUARGA, TIDUR MALAM, DAN KUANTITAS MENONTON TELEVISI TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK USIA 7-12 TAHUN DI SD NEGERI 20 MANNA BENGKULU SELATAN TAHUN 2011 Petunjuk : 1. Isilah identitas pribadi anda 2. Pilih dan isilah jawaban yang menurut anda benar No Responden : 1. Data pribadi Nama Umur Jenis kelamin Nama anak Umur anak Jenis kelamin Alamat :.. : tahun : Laki-laki/ perempuan :. :.. tahun : Laki-laki/ perempuan : 2. Pendidikan, Pekerjaan, Tingkat Ekonomi Responden Pendidikan : 1. SD sederajat 2. SMP sederajat 5. Akademi/Diploma 3. SMA sederajat 6. Perguruan tinggi. Pekerjaan : 1. Bekerja 2.Tidak Bekerja / Ibu Rumah Tangga

4 Pendapatan/ bulan : a. < Rp b. > Rp Hubungan Antara Makan Malam Bersama Keluarga Terhadap Status Gizi. 1. Apakah setiap sarapan pagi anak makan bersama keluarga? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang, alasan.. 2. Apakah setiap makan malam anak makan bersama keluarga? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang, alasan.. 3. Berapa kali frekuensi makan malam bersama keluarga dalam seminggu? a. 6 atau 7 kali b. 5 kali c. 4 kali 4. Apakah makanan yang disajikan saat makan bersama dimasak sendiri oleh ibu? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang, alasannya..

5 5. Dalam seminggu, berapa kali keluarga ibu makan malam di luar rumah? a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali Hubungan Status Gizi Dengan Tidur Yang Cukup 1. Apakah anak tidur di kamar tidur sendiri? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang 2. Berapa jam anak tidur setiap malam? a. 9,5-10 jam b. > 11 jam c. < 9 jam 3. Apakah anak tidak mempunyai masalah tentang tidur? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang 4. Apakah anak tiap malam tidak pernah terbangun pada tengah malam karena mimpi buruk? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang Hubungan Lamanya Menonton Televisi Terhadap Status Gizi Anak 1. Apakah anak suka menghabiskan waktu untuk menonton televisi? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang 2. Apakah setelah pulang sekolah, anak menonton televisi?

6 a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang 3. Dalam sehari, berapa lama anak menonton televisi? a. < 2 jam/hari b. 3-4 jam/hari c. > 5 jam/hari 4. Saat Ibu menemani anak menonton televisi, apakah anak suka meminta dibelikan produk makanan yang ditawarkan di TV? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang

7 Lampiran 3 PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN Hubungan antara rutinitas anak meliputi makan malam bersama keluarga, tidur malam, dan kuantitas menonton televisi terhadap status gizi pada anak usia 7-12 tahun di Sekolah Dasar Negeri 20 Manna Bengkulu Selatan Tahun 2011 Ibu Yth, Pada saat ini Indonesia mengalami gizi ganda yaitu gizi buruk dan gizi lebih. Masalah gizi bisa terjadi untuk kalangan semua umur termasuk anak Sekolah Dasar usia 7-12 tahun. Status gizi yang baik atau normal tergantung pada peran orangtua dalam mengatur aktivitas rutin anak baik itu pola makan, tidur, dan aktivitas bermain anak. Bila anak mengalami gizi buruk ataupun gizi lebih bisa menyebabkan anak menjadi sakit. Ibu Yth, Oleh karena belum adanya penelitian tentang hubungan antara rutinitas anak meliputi makan bersama, tidur yang cukup, dan kuantitas menonton televisi terhadap status gizi anak di SD Negeri 20 Manna Bengkulu Selatan, maka saya melakukan penelitian untuk mengetahui apakah keduanya terdapat hubungan. Dalam penelitian ini, anak usia 7-12 tahun di SDN 20 Manna Bengkulu Selatan yang sudah terpilih akan menjadi subyek penelitian yang akan dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk menilai status gizinya. Sedangkan orangtua (Ibu) dari anak akan menjadi responden dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya, pada saat turut serta sebagai sukarelawan pada penelitian ini, Ibu akan menjawab pertanyaan yang ditanyakan peneliti untuk mengisi kuesioner yang telah dibuat sebelumnya. Kerjasama Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sangat Saya harapkan. Identitas Ibu akan Saya rahasiakan. Bila masih ada hal-hal yang belum jelas menyangkut penelitian ini, setiap saat dapat ditanyakan kepada peneliti: Liberti Dwi Putri (No. Telp: ).

8 Setelah memahami berbagai hal mengenai penelitian ini, diharakan Ibu yang telah terpilih sebagai sukarelawan pada penelitian ini, dapat mengisi lembar persetujuan dan turut serta dalam penelitian yang telah disiapkan. Medan, Peneliti, Liberti Dwi Putri

9 Murid umur jenis kelamin umur responden jenis kelamin pendidikan Pekerjaan pendapatan status gizi makan malam AD 10 perempuan 32 perempuan SMP tidak bekerja < normal rutin BD 9 perempuan 49 perempuan SD wiraswasta > Normal tidak rutin CD 8 laki-laki 34 perempuan akademi PNS > Normal rutin DD 9 laki-laki 37 perempuan SMA tidak bekerja > overweight rutin ED 9 laki-laki 35 perempuan akademi PNS > Normal rutin FD 8 perempuan 30 perempuan SD tidak bekerja < Normal rutin GD 10 perempuan 50 perempuan SMP tidak bekerja > Normal rutin HD 10 perempuan 30 laki-laki SMA wiraswasta < Normal rutin ID 10 laki-laki 45 laki-laki SMA tidak bekerja < Normal rutin JD 10 laki-laki 31 perempuan SMP tidak bekerja < Normal rutin KD 12 perempuan 50 laki-laki SMA wiraswasta < Normal rutin LD 12 laki-laki 41 perempuan SMA tidak bekerja < Normal rutin MD 9 perempuan 49 laki-laki SMP buruh/tani < Normal rutin ND 10 laki-laki 46 laki-laki PT PNS > overweight rutin OD 9 laki-laki 44 laki-laki PT PNS > Normal rutin PD 11 laki-laki 43 perempuan SMA wiraswasta < obesitas rutin QD 9 laki-laki 35 perempuan SMP tidak bekerja < Normal rutin RD 9 laki-laki 35 laki-laki SMA buruh/tani < Normal rutin SD 12 perempuan 40 perempuan SMA tidak bekerja < Normal rutin TD 10 perempuan 35 perempuan SMA tidak bekerja < MR rutin UD 10 laki-laki 30 perempuan SMP tidak bekerja < Normal rutin VD 10 perempuan 35 perempuan SD tidak bekerja < Normal rutin

10 WD 9 laki-laki 35 perempuan Akademi PNS > Normal rutin XD 10 perempuan 39 perempuan SMA tidak bekerja > malnutrisi ringan rutin YD 10 perempuan 40 perempuan SMP tidak bekerja < Normal rutin ZD 11 laki-laki 43 perempuan SMA tidak bekerja > Normal rutin AAD 9 perempuan 41 perempuan PT PNS > Normal rutin BBD 11 perempuan 38 perempuan SD buruh/tani > Normal rutin CCD 11 laki-laki 43 perempuan SD tidak bekerja < obesitas rutin DDD 11 laki-laki 42 perempuan SD tidak bekerja < Normal rutin EED 11 laki-laki 40 perempuan PT wiraswasta > obesitas rutin FFD 10 laki-laki 38 perempuan SMA tidak bekerja > Normal rutin GGD 10 laki-laki 40 perempuan SD tidak bekerja < malnutrisi ringan rutin HHD 10 perempuan 45 perempuan SMA tidak bekerja < Normal rutin IID 10 perempuan 33 perempuan Akademi PNS > malnutrisi ringan rutin JJD 9 laki-laki 41 perempuan SMA tidak bekerja > Normal rutin KKD 12 laki-laki 40 perempuan SMA tidak bekerja < overweight rutin LLD 10 laki-laki 40 perempuan PT wiraswasta > MMD 10 perempuan 29 perempuan SMP tidak bekerja < malnutrisi ringan malnutrisi ringan rutin rutin NND 10 perempuan 43 perempuan SMA tidak bekerja > Normal rutin OOD 10 laki-laki 43 perempuan SMA tidak bekerja > Normal rutin PPD 10 laki-laki 46 perempuan PT PNS > Normal rutin QQD 11 perempuan 34 perempuan SMP tidak bekerja < Normal rutin

11 RRD 9 perempuan 39 perempuan SMA tidak bekerja > Normal rutin SSD 11 perempuan 28 perempuan SMA wiraswasta > Normal rutin TTD 10 perempuan 36 perempuan SMP tidak bekerja > Normal rutin UUD 9 perempuan 32 perempuan SMA wiraswasta < Normal rutin VVD 9 perempuan 40 perempuan SMP buruh/tani > Normal rutin WWD 10 laki-laki 41 perempuan SMA tidak bekerja > obesitas rutin XXD 11 perempuan 33 perempuan SMA tidak bekerja > obesitas rutin YYD 10 perempuan 39 perempuan PT tidak bekerja > Normal rutin ZZD 11 perempuan 44 perempuan SMP tidak bekerja > Normal rutin AAAD 10 laki-laki 42 perempuan SMA wiraswasta > Normal tidak rutin BBBD 12 perempuan 44 perempuan SD tidak bekerja < Normal rutin CCCD 11 laki-laki 45 perempuan SMA tidak bekerja > overweight rutin DDDD 11 laki-laki 34 perempuan PT PNS > Normal rutin EEED 8 laki-laki 45 perempuan SD buruh/tani < Normal rutin FFFD 9 perempuan 34 perempuan SMP tidak bekerja > Normal rutin GGGD 10 perempuan 47 laki-laki PT PNS > Normal rutin HHHD 9 perempuan 38 perempuan SMA tidak bekerja > malnutrisi ringan rutin IIID 10 laki-laki 30 perempuan SMA buruh/tani < Normal rutin JJJD 10 perempuan 33 perempuan SD tidak bekerja < malnutrisi ringan rutin KKKD 11 laki-laki 49 perempuan PT PNS > Normal rutin LLLD 11 laki-laki 38 perempuan SMA tidak bekerja < malnutrisi ringan rutin MMMD 9 laki-laki 41 perempuan SMA tidak bekerja > Normal rutin

12 NNND 9 perempuan 45 perempuan SMP tidak bekerja < Normal rutin OOOD 9 laki-laki 42 perempuan SMA wiraswasta > Normal tidak rutin PPPD 11 laki-laki 42 perempuan SMA wiraswasta > obesitas rutin QQQD 10 perempuan 32 perempuan SMA wiraswasta < Normal rutin RRRD 10 perempuan 35 perempuan SMP wiraswasta < malnutrisi ringan rutin SSSD 11 laki-laki 39 perempuan SMA wiraswasta < Normal rutin TTTD 11 perempuan 45 laki-laki PT PNS > Normal rutin UUUD 10 perempuan 40 perempuan SMA tidak bekerja < overweight rutin VVVD 10 perempuan 35 perempuan SMP tidak bekerja < Normal rutin WWWD 10 laki-laki 33 perempuan SMA tidak bekerja > overweight rutin XXXD 10 perempuan 41 perempuan SMA tidak bekerja < Normal rutin YYYD 9 laki-laki 35 perempuan SMP buruh/tani < Normal rutin ZZZD 10 perempuan 40 perempuan PT PNS > Normal rutin AAAAD 10 laki-laki 41 perempuan SMA tidak bekerja < overweight rutin BBBBD 9 perempuan 35 perempuan SMP tidak bekerja < overweight rutin CCCCD 11 perempuan 34 perempuan SMP tidak bekerja > malnutrisi ringan rutin DDDDD 8 perempuan 32 perempuan SD tidak bekerja < Normal rutin EEEED 11 laki-laki 35 perempuan SMA tidak bekerja < Normal rutin FFFFD 12 laki-laki 36 perempuan SD tidak bekerja < Normal rutin GGGGD 10 perempuan 36 perempuan SD tidak bekerja < Normal rutin

13 HHHHD 9 perempuan 35 perempuan SD tidak bekerja < Normal rutin IIIID 9 laki-laki 39 perempuan SMA tidak bekerja < malnutrisi ringan rutin JJJJD 9 laki-laki 30 perempuan SMA wiraswasta < Normal rutin KKKKD 9 perempuan 44 perempuan SMP tidak bekerja > Normal rutin LLLLD 9 laki-laki 30 perempuan Akademi PNS > Normal rutin

14 Lampiran 6 jeniskelaminanak Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid laki-laki perempuan Total umur subjek penelitian Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

15 Jeniskelaminresponden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid laki-laki perempuan Total Kategoriumurresponden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

16 Kategoripendidikanresponden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid dasar lanjut Total Kategoripekerjaanresponden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid tidak bekerja bekerja Total

17 Pendapatanresponden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid < > Total Kategoristatusgizi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid gizi kurang gizi normal gizi lebih Total

18 kategoristatusgizi * kategoripendidikanresponden Crosstabulation Kategoripendidikanres ponden dasar Lanjut Total kategoristatusgizi gizi kurang Count kategoripendidikan responden 14.7% 12.5% 13.3% gizi normal Count kategoripendidikan responden 79.4% 66.1% 71.1% gizi lebih Count kategoripendidikan responden 5.9% 21.4% 15.6% Total Count kategoripendidikan responden 100.0% 100.0% 100.0%

19 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square a Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 90 a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.53.

20 kategoristatusgizi * kategoripekerjaanresponden Crosstabulation kategoripekerjaanresponden tidak bekerja bekerja Total kategoristatusgizi gizi kurang Count kategoripekerjaanre sponden 16.7% 8.3% 13.3% gizi normal Count kategoripekerjaanre sponden 64.8% 80.6% 71.1% gizi lebih Count kategoripekerjaanre sponden 18.5% 11.1% 15.6% Total Count kategoripekerjaanre sponden 100.0% 100.0% 100.0%

21 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square a Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 90 a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is kategoristatusgizi * pendapatanresponden Crosstabulation pendapatanresponden < > Total kategoristatusgizi gizi kurang Count pendapatanresponden 15.2% 11.4% 13.3% gizi normal Count pendapatanresponden 71.7% 70.5% 71.1% gizi lebih Count pendapatanresponden 13.0% 18.2% 15.6% Total Count

22 kategoristatusgizi * pendapatanresponden Crosstabulation pendapatanresponden < > Total kategoristatusgizi gizi kurang Count pendapatanresponden 15.2% 11.4% 13.3% gizi normal Count pendapatanresponden 71.7% 70.5% 71.1% gizi lebih Count pendapatanresponden 13.0% 18.2% 15.6% Total Count pendapatanresponden 100.0% 100.0% 100.0% Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square.637 a Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 90

23 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square.637 a Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 90 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.87.

24 kategoristatusgizi * frekuensimakanmalambersama Crosstabulation frekuensimakanmalamb ersama tidak rutin rutin Total kategoristatusgizi gizi kurang Count frekuensimakanmalamber sama.0% 13.8% 13.3% gizi normal Count frekuensimakanmalamber sama 100.0% 70.1% 71.1% gizi lebih Count frekuensimakanmalamber sama.0% 16.1% 15.6% Total Count frekuensimakanmalamber sama 100.0% 100.0% 100.0%

25 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square a Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 90 a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is.40. kategoristatusgizi * kuantitastiduranak Crosstabulation kuantitastiduranak tidak cukup cukup Total kategoristatusgizi gizi kurang Count kuantitastiduranak 5.3% 15.5% 13.3% gizi normal Count kuantitastiduranak 31.6% 81.7% 71.1% gizi lebih Count kuantitastiduranak 63.2% 2.8% 15.6% Total Count kuantitastiduranak 100.0% 100.0% 100.0%

26 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square a Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 90 a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is kategoristatusgizi * lamamenontontelevisi Crosstabulation lamamenontontelevisi buruk baik Total kategoristatusgizi gizi kurang Count lamamenontontelevisi.0% 19.7% 13.3% gizi normal Count lamamenontontelevisi 58.6% 77.0% 71.1% gizi lebih Count lamamenontontelevisi 41.4% 3.3% 15.6% Total Count

27 kategoristatusgizi * lamamenontontelevisi Crosstabulation lamamenontontelevisi buruk baik Total kategoristatusgizi gizi kurang Count lamamenontontelevisi.0% 19.7% 13.3% gizi normal Count lamamenontontelevisi 58.6% 77.0% 71.1% gizi lebih Count lamamenontontelevisi 41.4% 3.3% 15.6% Total Count lamamenontontelevisi 100.0% 100.0% 100.0%

28 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square a Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 90 a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.87.