ANALISIS PEMAKAIAN AIR IRIGASI PADA BUDIDAYA PADI BERAS MERAH DENGAN SISTEM TANAM LEGOWO NYISIP (STUDI KASUS DI SUBAK SIGARAN, TABANAN) SKRIPSI

Transkripsi

1 ANALISIS PEMAKAIAN AIR IRIGASI PADA BUDIDAYA PADI BERAS MERAH DENGAN SISTEM TANAM LEGOWO NYISIP (STUDI KASUS DI SUBAK SIGARAN, TABANAN) SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untk mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana OLEH : I KOMANG ADI DIPAYANA NIM JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN 2016 i

2 SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Pemakaian Air Irigasi Pada Budidaya Padi Beras Merah Dengan Sistem Tanam Legowo Nyisip (Studi Kasus Di Subak Sigaran, Tabanan) adalah karya saya dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun ke perguruan tinggi lain dan belum pernah dipublikasikan. Semua sumber data dan informasi yang dikutip dalam tilisan ini telah disebutkan di dalam naskah dan dicantumkan di dalam Daftar Pustaka secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya. Bukit Jimbaran, Oktober 2016 I Komang Adi Dipayana ii

3 ANALISIS PEMAKAIAN AIR IRIGASI PADA BUDIDAYA PADI BERAS MERAH DENGAN SISTEM TANAM LEGOWO NYISIP (STUDI KASUS DI SUBAK SIGARAN, TABANAN) I KOMANG ADI DIPAYANA Skripsi ini telah mendapat persetujuan pembimbing: Pembimbing I Pembimbing II Ir. I Wayan Tika, MP. Dr. Sumiyati, S.TP.,MP. NIP NIP Mengesahkan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana Dr. Ir. I Dewa Gede Mayun Permana, MS. NIP Tanggal Lulus: iii

4 RIWAYAT HIDUP I Komang Adi Dipayana, dilahirkan di Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem pada tanggal 28 Juli 1993, dari Bapak I Wayan Gede Sucita dengan Ibu Ni Ketut Juniartini dan merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Penulis memulai pendidikan di SDN 6 Nongan Kab. Karangasem Provinsi Bali pada tahun 1999 dan tamat pada tahun 2005, kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Rendang dan lulus pada tahun Pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan ke SMAN 2 Semarapura, sampai dengan lulus pada tahun Melalui jalur PMDK, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana pada tahun 2011 dan masuk pada Jurusan Teknik Pertanian. Selama menjalani perkuliahan, penulis aktif sebagai panitia pelaksana pada kegiatan-kegiatan kemahasiswaan di lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. iv

5 I Komang Adi Dipayana Analisis Pemakaian Air Irigasi pada Budidaya Padi Beras Merah dengan Sistem Tanam Legowo Nyisip (Studi Kasus di Subak Sigaran). Dibawah bimbingan Ir. I Wayan Tika, MP. Sebagai pembimbing I dan Dr. Sumiyati, S.TP.,MP. Sebagai pembimbing II. Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Udayana. Bukit Jimbaran ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemakaian air irigasi pada budidaya tanaman padi beras merah dengan sistem tanam legowo nyisip dan membandingkan produktivitas pada setiap perlakuan. Penelitian ini terdiri dari lima perlakuan, yaitu: K0 (konvensional, sesuai kebiasaan petani setempat), K1 (sistem tanam legowo 4:1), K2 (sistem tanam legowo 4:1 nyisip), K3 (sistem tanam legowo 6:1), K4 (sistem tanam legowo 6:1 nyisip). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah: kebutuhan air irigasi, efisiensi relatif, jumlah anakan berbuah, panjang malai, jumlah biji padi per malai, berat gabah per rumpun, persentase gabah isi basis jumlah, persentase gabah isi basis berat, berat 1000 butir gabah isi dan hasil produksi tanaman padi. Hasil penelitian menunjukan perbedaan sistem budidaya sesuai perlakuan tidak berpengaruh terhadap kebutuhan air irigasi tiap perlakuan dan efisiensi relatif. Pada produktivitas K0 menghasilkan 5.4 ton/ha, K1 menghasilkan 7.8 ton/ha, K2 menghasilkan 7.2 ton/ha, K3 menghasilkan 7.7 ton/ha, dan K4 menghasilkan 6.5 ton/ha. Kata kunci : legowo, nyisip, produktivitas. v

6 I Komang Adi Dipayana Analysis Usage of Irrigation Water in Rice Cultivation with Red Rice Cropping Systems Legowo Nyisip (Case Studies in Subak Sigaran). Under the guidance of Ir. I Wayan Tika, MP. As first supervisor and Dr. Sumiyati, S.TP., MP. As a second supervisor. Agricultural Engineering. Faculty of Agricultural Technology. Udayana University. Bukit Jimbaran ABSTRACT This researce was conducted to compare the usage of irrigation water to the cultivation red rice plants by using planting sytem of legowo nyisip and compare productivity on every action. This research was consist of five treatments, they were : K0 (the treatment which appropriated to local farmers custom), K1 (planting system of legowo 4:1), K2 (planting sytem of legowo 4:1 nyisip), K3 (planting sytem of legowo 6:1), K4 (planting system of legowo 6:1 nyisip). Parameters that observed in this research are: the requirement of irrigation water, the efficiency of irrigation water using,the number of plants produce grains, the stalks length, the weight of rice in a clump, percentage pure rice, the percentage of rice based on its amount, the percentage of rice based on its weight, the weight of 1000 grains and the result rice plants production. The research results show significant differences with cultivation technique between the treatments is no influence to the requirement of irrigation water and efficiency relative in every treatments. To productivity KO produced 5.4 ton/ha, K1 produced 7.8 ton/ha, K2 produced 7:2 ton/ha, K3 produced 7:7 ton/ha, and K4 produced 6:5 ton/ha. Keywords : legowo, nyisip, productivity vi

7 RINGKASAN Beras merupakan sumber bahan pangan fungsional, yaitu bahan makanan alami dengan fungsi-fungsi fisiologis tertentu dan bermanfaat bagi kesehatan (Widjayanti, 2004). Sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Salah satu jenis komoditi padi di Indonesia adalah beras merah. Padi beras merah yang umumnya adalah padi gogo mempunyai produktivitas rendah serta penelitian padi beras merah belum menjadi prioritas. Beras merah juga terbatas dipasarkan dan harganya relatif tinggi. Rendahnya produktivitas tanaman padi beras merah disebabkan oleh tingkat kesuburan tanah yang terus menurun serta penerapan teknologi budidaya di lapangan yang masih rendah (Adiningsih, S. 1994). Sekarang mulai banyak dikembangkan metode tanam padi, salah satunya dengan sistem tanam legowo. (Menurut Suriapermana 1990), cara tanam padi sistem legowo merupakan rekayasa teknologi yang ditujukan untuk memperbaiki produktivitas usaha tani padi. Teknologi ini merupakan perubahan dari teknologi jarak tanam tegel menjadi tanam jajar legowo. Legowo diambil dari bahasa Jawa yang berasal dari kata lego dan dowo, lego artinya luas dan dowo artinya memanjang. Jadi, diantara kelompok barisan tanam padi terdapat lorong yang luas dan memanjang sepanjang barisan. Seiring dengan perkembangan zaman, sistem tanam jajar legowo mulai dikembangkan oleh petani dengan menambahkan sisipan padi pada pinggir legowo yang disebut dengan nyisip, sehingga jarak antar tanaman menjadi makin rapat namun tidak menghilangkan ciri khas legowo itu sendiri, selain itu juga bertujuan untuk efisiensi lahan. Dalam proses menanam padi tentu saja tidak lepas dari proses pemberian air atau yang sering disebut irigasi. Menurut (Sudjarwadi,1979) irigasi adalah kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan usaha mendapakan air untuk sawah, ladang, perkebunan dan lain-lain usaha pertanian. Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evaporasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air tanah (Anonim,1996). vii

8 Petani di Bali mengenal suatu sistem irigasi yang sudah ada sejak zaman dahulu yaitu subak. Menurut (Windia 2006), subak merupakan suatu masyarakat hukum adat yang memiliki karakteristik sosio-agraris-religius, yang merupakan perkumpulan petani yang mengelola air irigasi dilahan sawah. Salah satu Subak yang ada di Bali yaitu Subak Sigaran. Subak Sigaran merupakan pendamping kawasan Catur Angga Batukaru yang merupakan salah satu warisan budaya dunia. Subak Sigaran terletak di Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan. Faktor yang menjadi pertimbangan dipilihnya Subak Sigaran Sebagai lokasi penelitian adalah hampir semua lahan petani di Subak Sigaran dimanfaatkan untuk budidaya tanaman padi. Faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi penelitian adalah ketersediaan air irigasi. Pada Subak Sigaran ketersediaan air yang melimpah umumnya melebihi dari kebutuhan, sehingga secara teknis kebutuhan air irigasi yang berlebih untuk budidaya tanaman padi tidak menjadi kendala. Ketersediaan air yang melimpah membuat prilaku petani dalam menggunakan air irigasi cenderung berlebihan sehingga penggunaannya menjadi tidak efisien. Dengan demikian maka perlu diadakannya penelitian tentang Analisis Pemakaian Air Irigasi Pada Budidaya Padi Beras Merah dengan Sistem Tanam Legowo Nyisip. Sehingga akan bermanfaat bagi petani. Penelitian ini terdiri dari lima perlakuan, yaitu: K0 (Kontrol, perlakuan budidaya sesuai dengan kebiasaan petani setempat), K1 (penerapan sistem tanam jajar legowo 4:1), K2 (penerapan sistem tanam jajar legowo 4:1 nyisip), K3 (penerapan sistem tanam jajar legowo 6:1), K4 (penerapan sistem tanam jajar legowo 6:1 nyisip). Masing-masing perlakuan diulang tiga kali, sehingga didapat lima belas unit percobaan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah: kebutuhan air irigasi, efisiensi relatif terhadap metode konvensional, jumlah anakan berbuah, panjang malai, jumlah biji padi per malai, berat gabah per rumpun, persentase gabah isi basis jumlah, persentase gabah isi basis berat, berat 100 butir gabah isi dan hasil produksi tanaman padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelakuan K1 (penerapan sistem tanam legowo 4:1) merupakan perlakuan terbaik dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Pada kebutuhan air irgasi perlakuan K1 (penerapan sistem tanam viii

9 legowo 4:1) memerlukan air yang paling sedikit yaitu 14.9 mm/hari dibandingkan denagn perlakuan K0 (penerapan sistem tanam konvensional) yaitu 15.3 mm/hari. Dalam produktivitas K1 perlakuan yang menerapkan sistem tanam legowo 4:1 menghasilkan 7.8 ton/ha. Dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu K0 perlakuan konvensional menghasilkan 5.4 ton/ha, K2 perlakuan yang menerapkan sistem tanam legowo 4:1 nyisip menghasilkan 7.2 ton/ha, K3 perlakuan yang menerapkan sistem tanam legowo 6:1 menghasilkan 7.7 ton/ha, dan K4 perlakuan yang menerapkan sistem tanam legowo 6:1 nyisip menghasilkan 6.5 ton/ha. ix

10 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih karunia-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Analisis Pemakaian Air Irigasi Pada Budidaya Padi Beras Merah dengan Sistem Tanam Legowo Nyisip (Studi Kasus di Subak Sigaran). Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Ir. I Dewa Gede Mayun Permana, MS selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. 2. Bpk. Dr. Ir. I Wayan Widia, MSIE. selaku Ketua Jurusan Teknik Pertanian, FTP, Universitas Udayana yang telah memberikan arahan dalam menyelesaikan persyaratan administrasi selama perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini. 3. Bpk. Ir. I Wayan Tika, MP. dan Ibu Dr. Sumiyati, S.TP.,MP., selaku pembimbing I dan II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis dari awal hingga tersusunnya skripsi ini. 4. Seluruh Dosen dan Pegawai di lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. 5. Kepala dan beserta Staf Laboratorium Pengembangan Sumber Daya Alam Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana. 6. Kepada Bapak, Ibu, Kakak, Adik, dan seluruh keluargaku tercinta yang telah memberikan doa, materi, semangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Kepada Bapak I Nyoman Suki dan I Wayan Sukerta yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam melakukan penelitian di lapangan. 8. Semua teman-teman di FTP, khususnya teman-teman angkatan 2009 yang telah banyak membantu selama perkuliahan dan penelitian hingga penulisan x

11 skripsi ini selesai. Terima kasih banyak atas bantuan dan kebersamaannya. Mohon maaf, jika tidak dapat disebutkan satu per satu. Skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Bukit Jimbaran, Oktober 2016 Penulis xi

12 DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii RIWAYAT HIDUP... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi DAFTAR RUMUS... xvii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Padi Beras Merah Sistem Tanam Konvensional Sistem Tanam Jajar Legowo Irigasi Kebutuhan Air Tanaman Kebutuhan Air Irigasi... 8 III. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Rancangan Percobaan xii

13 3.4. Variabel Pengamatan Kebutuhan Air Irigasi Efisiensi Relatif Produktivitas Pelaksanaan Penelitian Persiapan Lahan Persiapan Bibit Transplantasi Pemeliharaan Tanaman Pemanenan Analisis Data Diagram Alir Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kebutuhan Air Irigasi Efisiensi Relatif Jumlah Anakan Berbuah Panjang Malai Jumlah Biji Padi per Malai Berat Gabah per Rumpun Persentase Gabah Bernas Basis Jumlah Persentase Gabah Bernas Basis Berat Berat 1000 Bulir Gabah Produksi per Satuan Luas V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii

14 DAFTAR TABEL No. Judul Tabel Halaman 1. Tabel kebutuhan air irigasi (mm/hari) pada masing-masing perlakuan Table efisiensi relatif (%) Hasil uji BNT pada variable rata-rata anakan berbuah Hasil uji BNT pada variable rata-rata panjang malai Hasil uji BNT pada variable rata-rata jumlah biji padi per malai Hasil uji BNT pada variable rata-rata berat gabah per rumpun Hasil uji BNT pada variable rata-rata persentase gabah bernas basis Jumlah ( % ) Hasil uji BNT pada variable rata-rata persentase gabah bernas basis berat ( % ) Hasil uji BNT pada variable rata-rata berat 1000 bulir gabah Hasil uji BNT pada variable produksi per satuan luas xiv

15 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 1. Gambar titik pengukuran K Gambar titik pengukuran K Gambar titik pengukuran K Gambar titik pengukuran K Gambar titik pengukuran K Diagram alir penelitian Grafik kebutuhan air irigasi pada setiap perlakuan Diagram jumlah anakan berbuah pada setiap perlakuan Diagram panjang malai pada setiap perlakuan Diagram jumlah biji padi per malai pada setiap perlakuan Diagram berat bulir gabah per rumpun pada setiap perlakuan Diagram persentase gabah isi basis jumlah pada setiap perlakuan Diagram persentase gabah isi bernas basis pada setiap perlakuan Diagram bobot 1000 bulir gabah pada setiap perlakuan Diagram produksi per satuan luas pada setiap perlakuan xv

16 DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1. Uji statistik variabel yang berpengaruh nyata Uji statistik variabel yang tidak berpengaruh nyata Contoh perhitungan efisiensi relatif Proses olah tanah Proses pembuatan garis tanam Tanaman padi umur 8 minggu Tanaman padi umur 20 minggu Proses perhitungan variabel produktivitas xvi

17 DAFTAR RUMUS No. Rumus Halaman 1. Kebutuhan Air Irigasi Efisiensi Relatif Produktivitas Persentase gabah bernas (basis jumlah) Persentase gabah bernas (basis berat) xvii