PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS ULASAN FILM/DRAMA BERBASIS WEB UNTUK SISWA KELAS XI SMA/MA. Yulli Hariyani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS ULASAN FILM/DRAMA BERBASIS WEB UNTUK SISWA KELAS XI SMA/MA. Yulli Hariyani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS ULASAN FILM/DRAMA BERBASIS WEB UNTUK SISWA KELAS XI SMA/MA Yulli Hariyani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Teks ulasan film/drama merupakan teks yang berisi respon atau tanggapan pembaca terhadap karya film/drama. Pentingnya penguasaan terhadap teks ulasan film/drama berbasis web ini adalah untuk mendukung aktivitas sehari-hari sebagai pelajar dan dalam menyerap informasi yang berkembang pesat di era digital dan perfilman. Untuk itulah dipandang perlu mengembangkan bahan ajar teks ulasan film berbasis web. Tujuan umum penelitian dan pengembangan ini memperoleh deskripsi dari pengembangan bahan ajar teks ulasan film/drama berbasis web untuk siswa kelas XI SMA/MA. Tujuan khusus adalah memperoleh deskripsi kebutuhan dan deskripsi objektif bahan ajar teks ulasan film/drama berbasis web untuk siswa kelas XI SMA/MA, serta memperoleh deskripsi pengembangan bahan ajar sehingga dapat memenuhi kelayakan struktur isi, bahasa yang digunakan, dan penyajian/tampilan (g rafika) produk bahan ajar teks ulasan film/drama berbasis web untuk siswa kelas XI SMA/MA. Pelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan pembelajaran model R & D ( research & development). Prosedur pengembangan mengadaptasi model pengembangan Borg & Gall (2005). Adaptasi tersebut meliputi (1) melakukan penelitian dan pengumpulan informasi yang didahului dengan penelitian awal terkait dengan produk pendidikan yang akan dikembangkan (research and information collection), (2) perencanaan (planning), (3) mengembangkan bentuk awal produk ( develop preliminary form of product), (4) uji coba awal ( preliminary field testing), (5) revisi produk ( main product revision), (6) uji lapangan terhadap produk ( main field tesing), (7) revisi ( operational product revision), (8) uji operasional lapangan terhadap produk ( operational field testing), (9) melakukan revisi produk ( final product revision), (10) diseminasi dan implementasi ( dissemination and implementation). Hasil validasi oleh tim ahli, praktisi dan diuji lapanganterhadap aspek isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan dinyatakan bahan ajar ini memiliki kelayakan yang sangat baik dan dapat digunakan untuk pembelajaran ulasan film/drama. Kata-kata kunci : pengembangan, bahan ajar, teks ulasan film/drama, web PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menumbuhkan banyaknya ilmu yang masuk dan mempengaruhi segala aktivitas NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 384

2 pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 2009: 57). Salah satu unsur yang mempengaruhi yaitu prosedur dalam pembelajaran. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam UU No.20 tahun 2003 dan dipertegas dengan Peraturan Pemerintah No.17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berkepribadian yang luhur, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, sehat, mandiri, percaya diri, toleran, peka sosial, demokratis serta bertanggung jawab (Kemendikbud, 2013: 113). Penyelenggaraan pengembangan pendidikan salah satunya dilaksanakan dengan cara member inovasi pada perangkat pembelajaran yang digunakan di sekolah. Perangkat pembelajaran merupakan perangkat yang dipergunakan dalam proses kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar di antaranya terdiri dari silabus, RPP, buku guru, buku siswa, LKS, media pembelajaran, lembar penilaian, dan instrument evaluasi atau tes hasil belajar (THB) (Ibrahim dalam Riyanto, 2010: 96). Penilaian hasil belajar merupakan syarat yang harus ada untuk memberikan penilaian kepada peserta didik. Menurut Sudjana (2010: 5), dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes dan bukan tes (nontes). Tes yang diberikan secara lisan (menuntut jawaban secara lisan) ada tes tulisan (menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan). Soal-soal tes ada yang disusun dalam bentuk objektif, ada pula yang disusun dalam bentuk esai atau uraian. Sedangkan bukan tes (nontes) sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuisioner, wawancara, skala, sosiometri, studi kasus dll. Teks ulasan drama berarti teks yang mengulas dari drama yang ditampilkan di panggung. Berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya. Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak. Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama. Dalam bahasa Belanda, drama adalah toneel, yang kemudian oleh Mangkunegara VII dibuat istilah sandiwara. Salah satu konten yang sangat menarik di dalam sebuah internet yaitu website. Website merupakan sebuah media penyebaran informasi melalui internet (Masruri, 2013: 2). Salah satu kosakata yang muncul dan populer bersamaan dengan hadirnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam dunia pembelajaran adalah e-learning. E-learning merupakan kependekan dari elektronik learning. Secara generik e- learning berarti belajar dengan menggunakan elektronik. Kata elektronik sendiri mengandung pengertian yang spesifik yakni komputer atau internet, sehinga e- learning sering diartikan sebagai proses belajar yang menggunakan komputer atau internet. NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 385

3 Di dunia pendidikan dan pelatihan sekarang ini, banyak sekali praktik yang disebut e-learning. Sampai saat ini, pemakaian kata e- learning sering digunakan untuk semua kegiatan pendidikan yang menggunakan media komputer atau internet (Effendi, 2005: 4). E-learning atau kepanjangan dari electronic learning sering digunakan dalam semua kegiatan pendidikan yang menggunakan media komputer atau internet. Kuswana (2009: 30) dalam penelitiannya menunjukkan hasil bahwa pengembangan bahan ajar berbasis web ditinjau dari pandangan siswa dapat diapresiasi positif, dengan tingkat keterbacaan yang tinggi. Sedangkan dari segi keefektifan proses belajar, menunjukkan adanya kecenderungan termotivasi untuk membelajarkan diri secara otonomi. Mereka merasa senang dalam belajar sehingga selalu ingin terus menggunakan e-learning berbasis web. Semangat belajar siswa akan meningkat. MANFAAT PENELITIAN Pengembangan bahan ajar teks ulasan film/drama masih sedikit ditemukan. Melalui pengembangan, guru dapat mempertimbangkan lagi akan pentingnya bahan ajar. Membantu guru dalam melakukan pembelajaran teks ulasan film/drama oleh siswa yang menyangkut proses dan hasil kinerja siswa dalam pembelajaran teks ulasan film/drama. Bahan ajar membantu guru dalam mengetahui perkembangan belajar siswa serta memberi kemudahan dalam mengukur tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam pembelajaran. Produk pengembangan ini dapat diterapkan atau diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran teks ulasan film/drama sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, menjadi landasan dalam pengembangan bahan ajar teks ulasan film/drama sehingga dapat menjadi masukan dalam upaya mengkaji bahan ajar tentang ulasan film/drama yang lainnya. Bagi pengajar, hasil pengembangan ini diharapkan menjadi sumbangan pembelajaran tentang pengembangan bahan ajar teks ulasan film/drama yang dirancang untuk siswa SMA/MA. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman, terutama berkaitan dengan pengembangan bahan ajar teks ulasan film/drama berbasis web yang dirancang secara sistematis sebagai bandingan dalam mengkaji dan memahami lebih luas dan mendalam. METODE PENGEMBANGAN Penelitian ini menggunakan model penelitian pengembangan Research and Development (R&D) oleh Borg dan Gall. Research and Development (R&D) adalah model pengembangan dimana temuan penelitian yang telah dihasilkan digunakan untuk merancang produk dan prosedur baru, yang kemudian secara sistematis diuji di lapangan, dievaluasi, dan disempurnakan sehingga produk tersebut memenuhi kriteria tertentu baik dari keefektifan, kualitas, atau standarnya (Borg and Gall, 2003: 569). Model penelitian pengembangan Research and NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 386

4 Development (R&D) memiliki beberapa prosedur. Chaeruman (2011: 21) memaparkan langkah-langkah dalam prosedur penelitian R&D meliputi (1) melakukan penelitian dan pengumpulan informasi yang didahului dengan penelitian awal terkait dengan produk pendidikan yang akan dikembangkan ( research and information collection), (2) perencanaan ( planning), (3) mengembangkan bentuk awal produk (develop preliminary form of product), (4) uji coba awal (preliminary field testing), (5) revisi produk ( main product revision), (6) uji lapangan terhadap produk ( main field tesing), (7) revisi ( operational product revision), (8) uji operasional lapangan terhadap produk (operational field testing), (9) melakukan revisi produk ( final product revision), (10) diseminasi dan implementasi ( dissemination and implementation). Berdasarkan model desain penelitian pengembangan Borg dan Gall, prosedur atau langkah-langkah pengembangan bahan ajar bermain drama yang ditempuh dalam penelitian ini melalui tiga tahap, yakni (a) tahap pra pengembangan, (b) tahap perancangan bahan ajar, (c) tahap uji coba bahan ajar hingga sesuai. Uji coba produk pada penelitian pengembangan ini, dilakukan untuk mengetahui validasi pengembangan, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan mendapatkan data yang digunakan untuk melakukan perbaikan agar tercapai tingkat kelayakan. Uji coba dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan, efisiensi, atau daya tarik produk (bahan ajar pembelajaran bermain drama) yang dihasilkan. Dalam bagian ini secara berurutan perlu dikemukakan (a) desain uji coba, (b) lokasi uji coba, (c) subjek uji coba, (d) jenis data, (e) instrumen pengumpulan data, dan (f) teknis analisis data Desain uji coba dilakukan melalui dua cara, yakni uji ahli dan uji lapangan. Kedua uji coba melalui dua kemungkinan sebelum menuai hasil akhir, yakni revisi dan baik. Jika pada proses uji coba bahan ajar sudah dinyatakan baik, maka tidak perlu adanya revisi. Sebaliknya, jika pada proses menuju hasil akhir ada beberapa kesalahan, maka perlu adanya revisi. Lokasi uji coba produk pengembangan ini dilakukan di SMA Islam Sabilillah Malang. Pada kelas XI MIPA 2 uji coba dilakukan pada ruang multimedia. Waktu uji coba yaitu pada minggu ketiga bulan Mei Subjek uji coba dalam penelitian pengembangan bahan ajar berbasis web ini terdiri dari tiga kelompok, yakni kelompok ahli, kelompok praktisi (guru), dan kelompok siswa. Uji coba ahli melibatkan dua orang ahli, yakni ahli materi pembelajaran bahasa dan sastra dan ahli bahan ajar. Sementara itu, uji kelompok praktisi atau guru dilakukan kepada seorang guru Bahasa Indonesia. Adapun uji kelompok siswa melibatkan satu kelas (21 orang) siswa kelas XI. Uji siswa dilakukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian bahan ajar yang sedang dikembangkan. NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 387

5 Jenis data dalam pengembangan ini berupa data tertulis dan data verbal. Data tertulis kegiatan pengembangan ini antara lain catatan uji coba, saran, kritik, komentar, dan koreksi pada subjek uji coba yang ditulis pada lembar khusus yang telah disediakan oleh pengembang. Sedangkan data verbal berupa rekaman informasi lisan yang diperoleh peneliti ketika peneliti melakukan wawancara terhadap ketiga subjek uji coba. Data tersebut berkaitan dengan kelebihan dan kelemahan produk awal dari pengembangan ini. Selanjutnya, disempurnakan dengan evaluasi pembelajaran dengan memanfaatkan bahan ajar. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian pengembangan ini adalah pedoman observasi, lembar penilaian (validasi) dan tanggapan/komentar, pedoman wawancara, angket, dan pedoman penilaian. Teknis analisis data pengembangan dilakukan melalui tahapan yaitu menyeleksi atau memilah-milah data yang sudah ada berdasarkan ketepatan data. Menyederhanakan data yang dilakukan melalui seleksi, pengelompokan, dan pengorganisasian data mentah menjadi suatu informasi bermakna. Data yang diperoleh dari uji coba produk pengembangan bahan ajar berbasis web adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa tanggapan dan saran perbaikan dan data kuantitatif diperoleh dari angket yang diberikan pada subjek uji lapangan terbatas serta data hasil tes dari uji lapangan. Pengecekan keabsahan hasil dilakukan dengan membandingkan saran ahli dari wawancara, pengecekan ulang dan ketepatan soalsoal tes berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) serta uji coba ahli. Pengecekan keabsahan hasil pada penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menjaring dan memilah masukan-masukan sejumlah pihak untuk melihat validitas isi pada produk. Revisi tahap akhir berasal dari catatan-catatan para ahli dan guru saat uji coba produk. Revisi tahap akhir ini juga melalui uji coba pada siswa. HASIL PENGEMBANGAN Pengembangan ini menghasilkan produk yang berupa bahan ajar dalam bentuk flipbook dan pengunggahan bahan ajar ke internet atau biasa disebut web pada program wix. Pengunggahan bahan ajar ke web menggunakan program wix dan penyajian soal tes subjektif dirancang digunakan untuk membuat sistematika soal latihan dalam mengerjakan latihan materi teks ulasan film/drama. Pengembangan ini dilakukan secara sistematis dengan memperhatikan kebutuhan yang diperlukan guru dan siswa. Pada uji analisis kebutuhan akan bahan ajar dapat diketahui bahwa dapat dilihat jumlah persentase yang ada pada jawaban siswa bahwa bahan ajar tentang teks ulasan film/drama sangat perlu dikembangkan. Hal tersebut dapat dilihat dari mayoritas jumlah terbanyak yang dipilih oleh siswa bahwa bahan ajar sangat perlu untuk dikembangkan. Persentase kurang dari 54% tidak ditemukan pada jumlah persentase yang dipilih siswa. NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 388

6 Persentase 55% - 74% hanya dijumpai satu siswa sehingga kemungkinan untuk tidak membutuhkan bahan ajar teks ulasan film/drama sangat sedikit. Persentase 75% - 84% menjadi persentase cukup banyak yang menyatakan bahwa bahan ajar teks ulasan film/drama berbasis web sangat perlu untuk dikembangkan guna menambah wawasan belajar siswa. Persentase 85% - 100% menjadi pilihan terbanyak yang dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar teks ulasan fil/drama berbasis web sangat perlu untuk dikembangkan. Dengan demikian berdasarkan angket analisis kebutuhan siswa akan bahan ajar teks ulasan film/drama sangat diperlukan proses pengembangan. Bahan ajar teks ulasan film/drama berbasis web sangat perlu untuk dikembangkan di sekolah mengingat pentingnya bahan ajar untuk siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dari adanya angket yang telah diisi siswa yang menyatakan bahwa bahan ajar teks ulasan film/drama berbasis web sangat perlu untuk dikembangkan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh siswa. Kebutuhan guru yang berkaitan dengan fisik dari bahan ajar teks ulasan film/drama bisa dikatakan mempengaruhi. Dari adanya tampilan bahan ajar menjadi awal untuk mengenal seberapa menarik bahan ajar yang dikembangkan dalam pembelajaran. Tampilan luar ( cover) mengambil peranan penting untuk menarik minat pembaca atau pengguna bahan ajar. Tampilan cover yang menarik ternyata menjadi poin penting dalam penggunaan bahan ajar. Kebutuhan terhadap isi bahan ajar teks ulasan film/drama mengambil peranan penting. Dari isi bahan ajar, siswa belajar. Ketertarikan belajar siswa mempengaruhi minat dan keinginan untuk belajar. Isi yang lengkap serta materi yang tepat menjadi tolok ukur keberhasilan pemahaman siswa. Petunjuk awal pada bahan ajar seperti daftar isi juga mempengaruhi keinginan mencari dengan proses scanning yang termasuk dalam keterampilan membaca cepat. Petunjuk penggunaan bahan ajar yang runtut dan tepat akan lebih memudahkan pengguna bahan ajar dalam menggunakan bahan ajar tersebut. Selain tampilan dan isi perlu juga dilengkapi dengan latihan soal daftar pustaka untuk mengetahui bahan sumber yang digunakan penulis dalam mengambil teori yang ada. Pemahaman dan kebutuhan siswa terhadap bahan ajar berdasarkan survei ternyata sangat membutuhkan adanya bahan ajar dalam pembelajaran khususnya materi teks ulasan film/drama. Siswa merasa bahwa buku penunjang di sekolah masih kurang membantu untuk memperluas pemahaman siswa dalam belajar teks ulasan film/drama. Pemahaman dan kebutuhan siswa tentang teks film/drama masih kurang sehingga banyak yang masih memerlukan adanya bahan ajar dalam pembelajaran. Terutama dalam contoh ulasan teks ulasan film/drama perlu terus dilatih dan terus dikenalkan pada siswa. Jika dilihat dari karakter yang ada pada siswa, terutama dihubungkan dengan perkembangan teknologi di era sekarang ini. Reaksi siswa terhadap internet sangat tinggi. Mereka seolah-olah menyambut NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 389

7 dengan tangan terbuka untuk perkembangan teknologi yang semakin pesat ini. Sekarang ini hampir semua siswa SMA/MA mengenal internet. Setiap hari mereka menggunakan. Penggunaan fasilitas internet di sekolah sudah semakin besar. Hampir setiap tugas atau pekerjaan sekolah perlu bantuan internet. Seperti pembuatan power point presentasi, pembuatan materi, serta pencarian materi untuk pendalaman materi. Berhubungan dengan pemanfaatan fasilitas internet di sekolah dirasa masih kurang karena belum dimanfaatkan dengan baik. Perihal penguasaan internet dapat dilihat remaja saat ini bisa dikatakan menguasai internet. Berkaitan dengan pengawasan pihak sekolah, tidak secara keseluruhan sekolah dapat dengan teliti mengontrol kegiatan yang dilakukan siswa dalam penggunaan fasilitas internet di sekolah. Penggunaan internet hampir dilakukan setiap hari dengan reaksi siswa yang berbeda-beda dalam menggunakan internet. Reaksi siswa dalam menggunakan internet terlihat dari mimik wajah atau ekspresi setelah menggunakan internet. Bentuk bahan ajar yang disukai siswa salah satunya adalah dengan basis web. Selain mereka bisa belajar melalui weblog, siswa juga melakukan pengambilan peran dalam dunia teknologi. Siswa menggunakan internet secara cepat dan tepat untuk mengembangkan pemahaman terhadap materi. Jika dibandingkan reaksi siswa yang hanya menggunakan buku paket dengan siswa yang mengembangkan wawasannya dengan belajar menggunakan bahan ajar berbasis web maka akan terlihat perbedaannya. Penggunaan internet dapat membuat siswa lebih cekatan dan lebih cepat dalam memahami materi sehingga tidak ada ketertinggalan dalam pembelajaran. Pada analisis karakter siswa pada tingkat capaian kurang dari 54% dapat ditemukan pada sebagian kecil siswa yaitu sejumlah tiga (3) siswa. Pada persentase 55% - 74% memang agak banyak yang berada pada persentase ini yaitu sejumlah delapan (8) siswa. Namun pada persentase 75% - 84% mencapai persentase yang paling banyak yaitu sejumlah sepuluh (10) siswa sehingga bahan ajar teks ulasan film/drama berbasis web ini sesuai untuk digunakan atau diterapkan kepada siswa di sekolah karena siswa sudah terbiasa untuk menggunakan internet yang ada di sekolah sehingga bisa diterapkan di sekolah. Pada segi kedalaman materi, kedalaman materi yang dijabarkan pada bahan ajar teks ulasan film/drama sudah sesuai dengan kebutuhan materi yang siswa dalam teks ulasan film/drama pemberian skor 3 (75%). Materi yang dijabarkan dalam bahan ajar ini sesuai dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran teks ulasan film/drama, pemberian skor 3 (75%). Materi yang dikembangkan dalam bahan ajar ini sesuai dengan kebutuhan materi siswa dalam pembelajaran teks ulasan film/drama, pemberian skor 3 (75%). Jadi rata-rata yang dari uji ahli materi adalah 3 (75%) bahan ajar tergolong layak dan siap diimplementasikan. Pada segi kelengkapan materi, materi yang dijabarkan dalam bahan ajar ini meliputi identifikasi tentang pembuatan teks ulasan film/drama NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 390

8 dan latihan soal pemberian skor 3 (75%). Contoh-contoh yang disajikan dalam latihan penulisan teks ulasan film/drama meliputi isi, bahasa dalam latihan siswa dengan skor 3 (75%). Rata-rata hasil uji coba dari segi kelengkapan materi 3 (75%) berarti bahan ajar tergolong layak dan siap diimplementasikan. Dilihat dari penilaian dan tes yang diberikan, Penilaian dan tes dapat mengukur kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan mempraktikkan dengan skor 3 (75%). Penilaian dapat mengukur kemampuan unjuk kerja siswa dengan skor 3 (75%), dan penilaian yang digunakan sesuai dengan jenjang SMA/MA memiliki skor 3 (75%). Dapat disimpulkan bahwa rata-rata yang diperoleh adalah 3 (75%) sehingga bahan ajar tergolong layak dan siap diimplementasikan. Pada uji ahli berdasarkan dari bahasa yang digunakan, Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa baku dan resmi dalam bahan ajar teks ulasan film/drama memiliki skor 4 (100%). Bahasa yang digunakan menggunakan ejaan yang disempurnakan dengan skor 4 (100%). Bahasa yang digunakan jelas dan tidak berbelit-belit memiliki skor 4 (100%). Rata -rata skor adalah 4 (100%) sehingga bahan ajar tergolong sangat layak dan siap diimplementasikan. Uji coba ahli media/teknologi dilihat dari segi penggunaan teknologi produk bahan ajar diperoleh skor teknologi yang digunakan sudah sesuai diterapkan pada siswa dengan skor 3 (75%). Teknologi yang digunakan berbasis internet dengan skor 4 (100%). Rata -rata skor secara keseluruhan adalah 3,5 (87,5%). Jadi bahan ajar tergolong sangat layak dan siap diimplementasikan. Uji coba ahli media/teknologi dilihat dari segi program yang digunakan pada produk bahan ajar diperoleh skor program yang digunakan mudah digunakan/ dijalankan oleh siswa dengan skor 4 (100%). Program yang digunakan menarik sesuai dengan pembelajaran ulasan teks ulasan film/drama dengan skor 3 (75%). Program yang digunakan mampu mengajarkan teks ulasan film/drama dengan skor 3 (75%). Rata-rata skor secara keseluruhan adalah 3,3 (83,3%). Jadi bahan ajar tergolong layak dan siap diimplementasikan. Uji coba ahli media/teknologi dilihat dari segi kejelasan petunjuk yang digunakan pada produk bahan ajar diperoleh skor petunjuk penggunaan bahan ajar jelas dengan skor 4 (100%). Petunjuk penggunaan bahan ajar sudah menunjukkan langkah-langkah dalam memandu siswa belajar dengan skor 3 (75%). Rata-rata skor secara keseluruhan adalah 3,5 (87,5%). Jadi bahan ajar tergolong sangat layak dan siap diimplementasikan. Uji coba ahli media/teknologi dilihat dari segi keterbacaan bahasa pada produk bahan ajar diperoleh skor bahasa yang digunakan menggunakan bahasa baku dan resmi dalam bahan ajar ulasan teks film/drama dengan skor 4 (100%). Bahasa yang digunakan menggunakan ejaan yang disempurnakan dengan skor 3 (75%). Bahasa yang digunakan jelas dan tidak berbelit-belit dengan skor 4 (100%). Rata-rata skor secara keseluruhan adalah 3,7 (91,7%). Jadi bahan ajar tergolong sangat layak dan siap diimplementasikan. NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 391

9 Uji coba ahli media/teknologi dilihat dari segi penilaian dan tes produk bahan ajar diperoleh skor penilaian dan tes dapat mengukur kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan mempraktikkan dengan skor 3 (75%). Penilaian dapat mengukur kemampuan unjuk kerja siswa dengan skor 3 (75%). Penilaian digunakan sesuai dengan jenjang SMA/MA dengan skor 4 (100%). Rata-rata skor secara keseluruhan adalah 3,3 (83,3%). Jadi bahan ajar tergolong layak dan siap diimplementasikan. Uji coba ahli media/teknologi dilihat dari segi penyajian atau tampilan (grafika) produk bahan ajar diperoleh skor tampilan cover/sampul bahan ajar menarik dan sesuai pembelajaran teks ulasan film/drama dengan skor 4 (100%). Tampilan isi bahan ajar yang digunakan valid dan sesuai dengan pembelajaran teks ulasan film/drama dengan skor 3 (75%). Bahan ajar dilengkapi gambar yang menarik untuk dipelajari dengan skor 4 (100%). Rata -rata skor secara keseluruhan adalah 3,7 (91,7%). Jadi bahan ajar tergolong sangat layak dan siap diimplementasikan. Uji kelayakan dari segi kemudahan penggunaan bahan ajar disertai dengan petunjuk penggunaan 4 (100%). Bahan aja r yang dikembangkan disusun secara runtut dan mudah dipahami dengan skor 4 (100%). Bahan ajar yang dikembangkan lengkap dan mudah dipahami memiliki skor 4 (100%). Rata-rata skor adalah 4 (100%) sehingga bahan ajar tergolong sangat layak dan siap diimplementasikan. Pada rekapitulasi yang angket uji coba lapangan yaitu pada siswa didapat kesimpulan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Uji lapangan yang mencapai tingkat persentase kurang dari 54% tidak muncul sama sekali. Dapat disimpulkan tidak ada siswa yang tidak tertarik atau tidak menyukai bahan ajar yang dikembangkan. Pada persentase 55% - 74% ditemukan dua (2) siswa berada pada persentase ini sehingga ada sebagian kecil siswa yang belum terbiasa menggunakan bahan ajar yang dikembangkan. Pada persentase 75% - 84% ditemukan delapan (8) siswa berada dalam persentase ini. Jadi dapat disimpulkan banyak siswa yang tertarik dan suka dalam penggunaan bahan ajar yang dikembangkan. Pada persentase 85% - 100% ditemukan sebelas (11) siswa ada dalam persentase ini sehingga sebagian besar siswa sangat tertarik dalam menggunakan bahan ajar yang dikembangkan. Jadi penyimpulan dari berbagai persentase yaitu sebagian besar siswa sangat tertarik dalam menggunakan bahan ajar yang dikembangkan sehingga bahan ajar teks ulasan film atau drama berbasis web sangat layak untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil revisi yang dilakukan pada tampilan produk. Awal mula menggunakan blog, namun karena pengaksesan lewat blog agak lama dan kurang bervariasi maka pengembangan dilakukan dengan menggunakan aplikasi wix. Penggunaan aplikasi wix masih jarang dilakukan oleh sebagian besar orang. Jika dilihat di web maka paling banyak penggunaan aplikasi web adalah pada blog. Alamat wix yang dibuat adalah yullihariyani00.wix.com/yullihariyani. Hasil pengembangan dari NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 392

10 segi penyajian/tampilan setelah dilakukan perbaikan. SIMPULAN Bahan ajar teks ulasan film/drama berbasis web ini berbentuk produk I dan produk II. Produk I adalah bahan ajar teks ulasan film/drama bentuk flipbook yang diunggah pada wix dengan KD mengambil dari KI 3 dan KI 4. KI 3 berupa pengetahuan dan KI 4 berupa keterampilan. Produk II adalah bentuk bahan ajar teks ulasan film/drama yang dikemas dalam web bentuk wix dengan memadukan program flipbook. Bahan ajar teks ulasan film/drama berbasis web untuk siswa kelas XI SMA/MA terdiri dari dua langkah pengembangan. Pertama berupa bentuk bahan ajar yang disusun berdasarkan tema pelajaran. Ada enam tema pelajaran yang disusun dalam bahan ajar teks ulasan film/drama. Bahan ajar tersebut diubah dalam bentuk flipbook yang kemudian diunggah dalam web. Kedua, bahan ajar didesain dengan memasukkan apersepsi, materi, contoh ulasan, dan latihan soal dalam bentuk subjektif. Berikut ini akan diuraiakan tentang isi bahan ajar setelah dilakukan uji kelayakan dan revisi. Berikut ini akan diuraikan tentang kelayakan struktur isi, bahasa, penggunaan teknologi, program, kejelasan petunjuk penggunaan, tes yang disediakan dan penyajian/tampilan produk (grafika) yang telah direvisi sesuai hasil uji kelayakan bahan ajar dengan ahli materi, ahli media, praktisi, dan hasil uji coba dengan kelompok kecil siswa kelas XI SMA. Kelayakan struktur isi yang dikembangkan telah memiliki syarat validitas isi yang baik. Hal ini dapat dibuktikan pada bab 4 tabel 4.3 diketahui bahwa rata-rata skor uji validitas isi adalah 4 (100%). Rata - rata skor hasil uji validitas isi adalah 75% menunjukkan bahwa tugas unjuk kerja telah layak atau memenuhi syarat validitas isi yang baik untuk diimplementasikan di lapangan. Selain itu, untuk menyempurnakan bahan ajar, juga dilakukan perbaikan berdasarkan saran dari ahli atau praktisi terkait dengan validitas isi. Perbaikan bahan ajar bentuk flipbook terkait validitas isi dapat dilihat pada bab 4 pada. Jadi bahan ajar yang dikembangkan telah memenuhi syarat validitas isi yang baik. Kelayakan bahasa yang digunakan dalam produk bahan ajar berbasis web telah memiliki syarat penggunaan bahasa yang baik sesuai dengan kamus besar bahasa Indonesia. Kelayakan penggunaan teknologi dapat dikatakan memiliki kelayakan dengan dibuktikan pada pengisian angket uji coba ahli media yang dapat dilihat pada bab 4. Penggunaan teknologi sangat sesuai untuk diterapkan pada jenjang SMA/MA. Kelayakan penggunaan program sudah dapat dikatakan layak sesuai dengan program yang digunakan yaitu dengan menggunakan wix. Program wix dengan kekhususan mudah dibuat dan sederhana sangat sesuai untuk digunakan pada tingkat SMA/MA. Kelayakan kejelasan petunjuk penggunaan dikatakan layak sesuai dengan uji coba ahli materi, ahli NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 393

11 media, praktisi, dan uji lapangan. Petunjuk penggunaan buku maupun petunjuk pengerjaan soal subjektif sudah memiliki keterkaitan dengan bacaan yang mendahului dalam bahan ajar berbasis web. Kelayakan tes yang disediakan sudah dapat dikatakan layak untuk diimplementasikan di lapangan. Tes terdiri dari tes subjektif dan terdiri dari serangkaian yang ada dalam bahan ajar berbasis web. Penyajian/tampilan produk dapat dikatakan layak karena sudah memiliki grafika yang baik dan memiliki kesesuaian yang sesuai dengan tingkat SMA/MA. SARAN Bahan ajar merupakan seperangkat materi pembelajaran yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Evaluasi tentang pembelajaran teks ulasan film/drama masih sangat minim diterapkan dalam sekolahsekolah khususnya SMA/MA. Materi yang diberikan masih pada ranah pemberian materi secara sekilas saja sehingga dalam hal praktik dan pemberian tugas, masih belum tampak dilakukan. Produk pengembangan bahan ajar teks ulasan film/drama berbasis web dikembangkan agar guru kolaborasi melihat hal yang baru dari bahan ajar teks ulasan film/drama berbasis web. Meski sudah ada penilaian, namun masih pada penilaian standar saja. Dari produk ini, guru disarankan untuk menerapkan produk di lapangan sehingga evaluasi pembelajaran teks ulasan film/drama menjadi lebih maksimal. Pada penulis bahan ajar disarankan agar mampu mengembangkan tugas unjuk kerja dengan berbagai variasi teks ulasan. Jadi, siswa menjadi termotivasi dalam belajar dan tidak menimbulkan kebosanan. Selain itu, kriteria penilaian juga harus dikembangkan lagi agar bahan ajar menarik dan mudah digunakan di lapangan. Pengembangan bahan ajar menghasilkan dua produk, bahan ajar teks ulasan film/drama bentuk flipbook dan bahan ajar teks ulasan film/drama berbasis web. Guru-guru bahasa Indonesia baik di kabupaten maupun kota pasti akan mengikuti MGMP. MGMP merupakan tempat yang tepat untuk menyosialisasikan produk pengembangan yang telah dibuat. Melalui MGMP tentunya juga akan dimusyawarahkan lagi untuk didiskusikan sehingga menjadi bahan ajar yang teruji di lapangan. DAFTAR RUJUKAN Borg, Walter R Educational Research (An Introduction). USA: Von Hoffman Press inc. Hamalik, Oemar Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru: Algesindo. Kemendikbud Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum Jakarta: Kemendikbud. Riyanto, Yatim Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Penerbit SIC. Sudjana, Nana Penilaian dan Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Widyartono, Didin Pengembangan Media Interaktif Berbasis Kompetensi NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 394

12 untuk Pembelajaran Membaca Puisi. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indonesia. Yudhi Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press. Yusuf, Frida M Bahan Ajar Evolusi. FMIPA: Universitas Gorontalo. NOSI Volume 4, Nomor 3, Agustus 2016 Halaman 395

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian 50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (01: 407) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah () lokasi dan subyek penelitian, () metode penelitian, (3) instrumen penelitian, dan (4) teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang 53 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang pendidikan kesehatan reproduksi bagi siswa pada jenjang sekolah menengah. Metode dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai peneliti adalah penelitian dan pengembangan atau Educational Research and Development ( R & D ). Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan, langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sumber data, instrumen penelitian dan pengolahan data. Pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka peneltian ini menggunakan pendekatan metode penelitian dan pengembangan (Research and Develompment), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah (1) lokasi dan subyek penelitian, (2) metode penelitian, (3) sumber data, (4) diagram alir penelitan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, diagram alir penelitian, instrumen penelitian, teknik

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 1, APRIL 2016 1 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN Oleh: Rofiqul Fuadi Sholihin, Yoto dan Sunomo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas 29 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penugasan yang berbasis peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN MEMBACA PUISI SISWA SMP/MTs

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN MEMBACA PUISI SISWA SMP/MTs PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN MEMBACA PUISI SISWA SMP/MTs Yulli Hariyani¹ Maryaeni² Imam Agus Basuki² Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang Email: yullihariyani@yahoo.com ABSTRACT:

Lebih terperinci

Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang.

Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA POKOK BAHASAN ALAT-ALAT OPIK BERORIENASI MULTIPLE INTELLIGENCES BILINGUAL BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK SISWA SMA KELAS X Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas

Lebih terperinci

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cihampelas Jln. Raya Sayuran Desa Mekarmukti Kec. Cihampelas, Kab. Bandung Barat 40562. Dipilihnya lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest. 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. 77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. Pendekatan Research and Development yang merujuk pada teori Borg and Gall

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF

PENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF PENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF Tri Handayani 1, Sajidan 2, Baskoro Adi Prayitno 3 1 Program Studi Magister Pendidikan Sains

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan pendidikan (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar pada mata pelajaran IPS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) yang dapat membantu siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan pendekatan penelitian pengembangan (Research & Development). Pendekatan ini mengacu

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN Pada bab III ini, peneliti akan menguraikan tentang model pengembangan, prosedur pengembangan dan uji coba produk. Dalam butir uji coba produk terdapat desain uji coba, jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Borg dan Gall (1979: 624), yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Langkah-langkah Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu aplikasi mobile learning berbasis WAP. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (RnD). Pengembangan atau RnD merupakan perbatasan dari pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan terutama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Penelitian dan Pengembangan 1. Model Penelitian dan pengembangan Menurut Sugiyono dalam bukunya, metode penelitian dan pengembangan (dalam bahasa Inggris Research

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA Konradus Silvester Jenahut Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma silvesterjenahut@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meninjau pertimbangan dari kesesuaian tujuan penelitian adalah penelitian dan pengembangan atau Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and 28 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and development), karena penelitian bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu produk bukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dalam Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Sebagaimana dikemukakan pada latar belakang, penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan Collaborative Strategic Reading dalam pembelajaran membaca

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sangat pesat, tidak hanya berorientasi pada penelitian dasar (basic research) dan

BAB III METODE PENELITIAN. sangat pesat, tidak hanya berorientasi pada penelitian dasar (basic research) dan 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Penelitian Pengembangan (R & D) Penelitian bidang pendidikan saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, tidak hanya berorientasi pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam 71 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam bidang studi matematika serta diarahkan pada peningkatan kemampuan berfikir siswa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAMUS BERGAMBAR BERWAWASAN CINTA INDONESIA BERBASIS APLIKASI ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA PENUTUR ASING

PENGEMBANGAN KAMUS BERGAMBAR BERWAWASAN CINTA INDONESIA BERBASIS APLIKASI ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA PENUTUR ASING PENGEMBANGAN KAMUS BERGAMBAR BERWAWASAN CINTA INDONESIA BERBASIS APLIKASI ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA PENUTUR ASING Nike Aditya Putri dan Tommi Yuniawan Jurusan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah-langkah Penelitian Langkah penelitian yang dilakukan pada penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. pengembangan berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. pengembangan berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian Pengembangan Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg & Gall adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan atau research and development. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu SMA Negeri di kota Bandung, yaitu SMA Negeri 15 Bandung. Populasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 3.1 METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis komik ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian pengembangan penilaian ini dilakukan di lima Sekolah Menengah Atas Negeri di Surakarta Propinsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang dilaksanakan mulai dari bulan November 2016 sampai dengan bulan April 2017 bertempat di SDN Serang 11 Kota Serang yang

Lebih terperinci

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI DENGAN PENDEKATAN MOBILE LEARNING POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG SMP KURIKULUM 2013 Tiara Intan Cahyaningtyas 1, Sulur 2, dan Heriyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D), yaitu sebuah strategi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan jenis masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini akan memanfaatkan metode penelitian dan pengembangan (research and development). 3.1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi social

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi social BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Langkah Penelitian Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi social media berbasis digital asset management system yang dapat mendukung

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Octario Sakti Susilo 1, I Nyoman Sudana Degeng 2, Susilaningsih 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and development) dengan menggunakan model Borg and Gall melalui sepuluh tahapan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran sejarah. Model pembelajaran yang dikembangkan adalah pendekatan inkuiri. Efektifitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, BAB III METODOLOGI Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, alat pengumpul data, dan analisis data. A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WEBSITE OFFLINE INTERAKTIF BERBASIS CLAROLINE POKOK BAHASAN OPTIKA FISIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA DASAR MAHASISWA FISIKA

PENGEMBANGAN WEBSITE OFFLINE INTERAKTIF BERBASIS CLAROLINE POKOK BAHASAN OPTIKA FISIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA DASAR MAHASISWA FISIKA PENGEMBANGAN WEBSITE OFFLINE INTERAKTIF BERBASIS CLAROLINE POKOK BAHASAN OPTIKA FISIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA DASAR MAHASISWA FISIKA Iwan Setya Budi Pembimbing: (1) Drs. Purbo Swasono, M.Si,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

Penelitian dan Pengembangan R&D

Penelitian dan Pengembangan R&D Penelitian dan Pengembangan R&D Content Definisi R & D Konsep Dasar R & D Tujuan R & D Karakteristik R & D R & D dalam penelitian Metode R & D Langkah-Langkah Penelitian R & D Contoh Penelitian R & D Sistematika

Lebih terperinci

Keywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module.

Keywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module. PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME UNTUK SISWA SMAN 1 KEPANJEN KELAS XI Oleh Mohammad Charisun 1, Mimien Henie Irawati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Boyolali yang beralamat di Jl. Kates No.8 Boyolali, SMAN N 3 Boyolali

Lebih terperinci

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126 SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya perwujudan kompetensi siswa, dibangun oleh berbagai unsur, yaitu unsur

BAB I PENDAHULUAN. upaya perwujudan kompetensi siswa, dibangun oleh berbagai unsur, yaitu unsur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan aktifitas dalam upaya perwujudan kompetensi siswa, dibangun oleh berbagai unsur, yaitu unsur raw input (siswa)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (1983:772), Educational

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (Penelitian dan Pengembangan). Hal ini dikarenakan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat utama bagi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat utama bagi kemajuan suatu bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat utama bagi kemajuan suatu bangsa. Sistem Pendidikan Nasional telah diatur pada UU No.20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa tujuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X Cahya Prasetya, Widjianto, Mudjihartono Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ke arah positif. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ke arah positif. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan direncanakan dan diatur sedemikian hingga membuat manusia berkembang ke arah positif. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra di dunia pendidikan kita bukanlah sesuatu yang populer. Sastra dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra di dunia pendidikan kita bukanlah sesuatu yang populer. Sastra dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sastra di dunia pendidikan kita bukanlah sesuatu yang populer. Sastra dalam pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan LKS berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) karena dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASSESSMENT KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASSESSMENT KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS. PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASSESSMENT KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS Farhan Baehaki, Nina Kadaritna, Ila Rosilawati Pendidikan Kimia, Universitas Lampung farhanbaehaki71@gmail.com

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003), III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

Lebih terperinci

process used to develop and validate educational production". Dengan

process used to develop and validate educational production. Dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan alasan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

Novita Uswatun Khasanah, Widjianto, dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Novita Uswatun Khasanah, Widjianto, dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) BERBANTUAN CAMTASIA STUDIO PADA POKOK BAHASAN HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK UNTUK KELAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu research and development

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu research and development 21 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu research and development atau penelitian dan pengembangan Brog dan Gall (1983 : 772) yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Teknik dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (Educational Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk kemajuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk kemajuan suatu bangsa. Dalam dunia pendidikan, kurikulum sangat berperan penting untuk pembangunan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D). Gall and Borg (2003;569) mendefinisikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel 69 III. METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel representasi ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling memengaruhi

Lebih terperinci

Pengembangan E-Modul Berbasis Adobe Flash CS6 pada Mata Pelajaran Penataan Barang Dagang

Pengembangan E-Modul Berbasis Adobe Flash CS6 pada Mata Pelajaran Penataan Barang Dagang Pengembangan E-Modul Berbasis Adobe Flash CS6 pada Mata Pelajaran Penataan Barang Dagang Indah Zahrotul Fauziah Sutrisno Suwarni Jurusan Manajemen Universitas Negeri Malang E-mail: indzafa@gmail.com; sutrisno_um@yahoo.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan atau biasa disebut dengan research and development, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci