BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dipaparkan definisi operasional, desain penelitian,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dipaparkan definisi operasional, desain penelitian,"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dipaparkan definisi operasional, desain penelitian, sumber data, waktu penelitian, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. 3.1 Definisi Operasional Model pembelajaran menulis berbasis penelitian adalah rencana pembelajaran menulis makalah berdasarkan hasil penelitian. Dalam disertasi ini, pembelajaran berbasis penelitian merujuk pada model latihan inkuiri yang dikembangkan Suchman dalam Models of Teaching (2000: ). Model penelitian ini dimodifikasi sesuai dengan karakteristik pembelajaran menulis. Model dikemas untuk memberikan kesempatan dan memotivasi mahasiswa dalam memperoleh pengalaman belajar melalui kegiatan inkuiri dan eksplorasi yang dituangkan dalam tulisan berupa makalah berdasarkan hasil penelitian. Mahasiswa melaksanakan kegiatan (a) mengidentifikasi masalah dengan cara merumuskan masalah; (b) menyusun strategi penelitian dengan cara merumuskan hipotesis penelitian berupa kegiatan membaca kritis dalam hal: mencari data, mengkaji data, dan analisis data melalui buku perpustakaan, majalah, koran, tabloid, penjelajahan internet; (c) mereproduksi hasil penelitian di lapangan dengan cara menulis hasil verifikasi data di lapangan dan menganalisisnya. Kegiatan difokuskan pada mencari dan mengkaji data serta mengujicobakan masalah berupa kegiatan analisis data melalui observasi, angket, wawancara, dan studi 64

2 65 lapangan, serta menarik kesimpulan; (d) merevisi karangan; dan (e) melakukan publikasi. Karya ilmiah yang dipilih dalam penelitian ini berbentuk makalah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian. Makalah tersebut disusun berdasarkan penelitian yang mengungkapkan gagasan hasil pengamatan, tinjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan baku, yang isi maupun kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan dan disajikan dalam seminar. Adapun alasan memilih makalah sebagai wujud karya ilmiah karena (a) kebanyakan makalah mahasiswa disusun hanya berdasarkan data rasional saja, belum diolah berdasarkan data empiris sebagai hasil penelitian; (b) kemajuan suatu perguruan tinggi sebagai masyarakat ilmiah ditandai dengan tingginya tingkat produktivitas karangan ilmiah. Karya ilmiah yang baik bertitik tolak dari kegiatan penelitian. Hal ini menunjukkan adanya proses kegiatan ilmiah berbentuk penelitian dengan memahami masalah, menyajikan data, menganalisis data, mengevaluasi, dan menyimpulkan; (c) selain itu, hasil penelitian ini dapat menggambarkan tingginya kualitas pembelajaran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Juga memberikan sumbangan kepada mahasiswa dan dosen tentang variasi model pembelajaran menulis karangan ilmiah; (d) lebih jauh lagi, hasil penelitian ini dapat menciptakan budaya penelitian untuk setiap mata kuliah sehingga menghasilkan makalah penelitian yang unggul.

3 66 Sesuai dengan tujuan di atas, penerapan model tersebut dipantau melalui variabel proses dan produk. Variabel proses meliputi aktivitas dosen dan aktivitas mahasiswa dalam kelas. Variabel produk meliputi hasil belajar mahasiswa berupa makalah berdasarkan hasil penelitian. 3.2 Metode Penelitian Tujuan akhir penelitian ini adalah mengembangkan model pembelajaran menulis berbasis penelitian. Model ini disusun berdasarkan kajian konsep dan teori proses menulis, kajian penelitian, kajian hasil penelitian terdahulu yang relevan, analisis kebutuhan menulis makalah, dan kajian empiris tentang kondisi aktual pembelajaran menulis yang berbasis penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, pendekatan ini menggunakan rancangan penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan diarahkan sebagai a process used to develop and validate educational product. (Borg dan Gall, 1989). Produk dimaksud adalah penemuan model pembelajaran menulis makalah di perguruan tinggi. Penelitian dan pengembangan merupakan pendekatan penelitian untuk memperbaiki praktik. Dengan demikian, penelitian dan pengembangan dapat diartikan sebagai suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasikan produk-produk pendidikan.

4 67 Penelitian pengembangan diarahkan sebagai proses pengembangan produk. Pengembangan produk dimaksud adalah penemuan model untuk meningkatkan kualitas pembelajaran menulis makalah di perguruan tinggi. Secara operasional, penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Rancangan kegiatan setiap siklus adalah sebagai berikut. a. Pengembangan siklus I model pembelajaran menulis berbasis penelitian dilaksanakan melalui kegiatan berikut ini. Kegiatan penelitian pada tahap ini meliputi: 1) kajian konseptual dan analisis penelitian terdahulu, 2) survey lapangan untuk memotret kondisi objektif pembelajaran menulis karangan ilmiah (studi pendahuluan) 3) mengkaji hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan model pembelajaran menulis, 4) mengkaji pendekatan dan strategi pembelajaran dalam menerapkan model, 5) mengembangkan model pembelajaran menulis berbasis penelitian yang dilakukan oleh dosen model, 6) mengamati, mendeskripsikan, menganalisis, dan membahas hasil uji coba pengembangan model pembelajaran menulis berbasis penelitian, 7) mendeskripsikan hasil refleksi pembelajaran, 8) memperbaiki model. b. Pengembangan siklus II model pembelajaran menulis berbasis penelitian dilaksanakan melalui kegiatan berikut ini. 1) Melaksanakan pembelajaran menulis bahasa Indonesia model

5 68 pembelajaran menulis berbasis penelitian terhadap kelompok perlakuan yang dilakukan oleh dosen model. 2) Mengamati, mendeskripsikan, menganalisis, dan membahas data verbal dan data nonverbal pada saat penelitian berlangsung untuk menggali kemampuan menulis para mahasiswa selama pembelajaran berlangsung. 3) Mendiskusikan dan merefleksikan kegiatan sebagai masukan untuk perbaikan model. c. Pengembangan siklus III model pembelajaran menulis berbasis penelitian dilaksanakan melalui kegiatan berikut ini. 1) Mengembangkan model pembelajaran menulis berbasis penelitian yang dilakukan oleh dosen model. 2) Mengamati, mendeskripsikan, menganalisis, dan membahas hasil pengembangan model pembelajaran menulis berbasis penelitian. 3) Mendeskripsikan hasil refleksi pembelajaran. 4) Memperbaiki model pembelajaran. 5) Menyimpulkan model terakhir.

6 69 Berikut ini dipaparkan desain penelitian berupa diagram alur. Siklus I Siklus II Siklus III Kajian Konseptual Perlakuan II Perlakuan III Model Konseptual Revisi Model Penghalusan Perlakuan I Penghalusan Model Model Akhir Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian Pembelajaran Menulis Berbasis Penelitian 3.3 Data Data penelitian ini adalah hasil kemampuan menulis makalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Data primer penelitian yaitu makalah dan data sekundernya berupa angket, penilaian diri, dan jurnal mahasiswa. Data kemampuan tersebut diperoleh melalui hasil tes dan hasil observasi kegiatan proses pembelajaran menulis berbasis penelitian. Selain itu, data tentang tanggapan mahasiswa terhadap model pembelajaran menulis berbasis penelitian diambil melalui angket, jurnal mahasiswa, dan penilaian diri.

7 70 Populasi penelitian ini adalah hasil pembelajaran menulis makalah sebanyak 100 makalah. Berdasarkan analisis dan pertimbangan keterbatasan waktu, analisis data dibatasi sebanyak 30 sampel sebagai hasil pembelajaran menulis makalah berbasis penelitian. Penilaian dilakukan dengan menggunakan dua penimbang. 3.4 Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia berjumlah 70 mahasiswa angkatan 2004/2005 dan hanya memilih 30 mahasiswa kelas A saja sebagai sampel. Alasan pembatasan analisis sampel penelitian adalah berikut ini. a. Mahasiswa tersebut dihadapkan pada tuntutan keterampilan menulis makalah yang memerlukan banyak latihan, antara lain : (a) penguasaan keterampilan menulis makalah sebagai persyaratan kelulusan mata kuliah, (b) penulisan makalah dapat dilakukan dengan kelompok teman sebaya dalam berbagai situasi, seperti dalam belajar, bermain, dan bekerja sama, dan sebagainya, (c) penunjang ekstra kurikuler yang sesuai dengan bakat, minat, dan karakteristik pribadi, sehingga dapat dimanfaatkan dalam kelompok belajar dan organisasi, dan (f) persiapan diri untuk program latihan profesi dan penulisan skripsi, (g) pelatihan kecakapan diri, organisasi himpunan biasanya menyelenggarakan pelatihan penulisan karangan ilmiah yang berkaitan dengan penulisan makalah dan skripsi.

8 71 b. Dalam dimensi prestasi dan geografi, Universitas Pendidikan Indonesia lokasinya mudah dijangkau oleh peneliti. Dari sistem pembelajaran dan kurikulum sudah menerapkan model-model pembelajaran secara bervariasi. c. Dalam pengembangan bakat dan minat para mahasiswanya, sudah banyak melahirkan para penulis lokal, nasional, dan internasional sehingga mampu mengenali kepiawaian para mahasiswanya untuk mensinergikan antara karakeristik tulisannya dengan pilihan-pilihan media massa yang tersedia. d. Ruang lingkup pelaksanaan perlakuan dan penilaian keterampilan menulis memiliki kesamaan model dan kriteria penilaian, sehingga hasil yang diperoleh akan memiliki kesamaan perlakuan dan penilaian. 3.5 Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini digunakan instrumen berikut ini. a. Pedoman Model Pembelajaran Menulis Berbasis Penelitian Pedoman tersebut merupakan acuan pembelajaran menulis bagi dosen untuk melaksanakan pembelajaran menulis karangan ilmiah yang berisi pendahuluan, langkah-langkah pembelajaran, wacana ilmiah: makalah, lembar latihan analisis karangan ilmiah, format revisi karangan mahasiswa, dan pedoman penilaian. b. Instrumen Tes Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data awal dan akhir mengenai penguasaan keterampilan menulis karangan ilmiah. Untuk keperluan itu dibuat tes mengarang makalah. Instrumen tes yang digunakan yaitu prates

9 72 dan pascates. Sebelum digunakan, instrumen tes tersebut diuji agar validitas dan reliabilitasnya terpenuhi. Soal tes mengarang tersebut diperiksakan kepada teman-teman seprofesi dan juga berdasarkan pertimbangan pakar. Perangkat soal pada tes awal sama dengan pada tes akhir berupa tes mengarang makalah. Kemampuan menulis secara kualitatif dilakukan dengan menganalisis karangan mahasiswa hasil prates dan pascates dengan menggunakan kriteria yang diadaptasi dari Jacobs dkk. (1981:101). c. Observasi/ Catatan Lapangan Observasi secara umum adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan berlangsung dengan atau tanpa alat bantu. Merekam di sini berarti melihat, mendengar, dan mencatat segala sesuatu yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai aktivitas mahasiswa dan dosen selama proses pembelajaran berlangsung. Jadi, setiap observer mengamati setiap perilaku mahasiswa dan dosen di kelas dalam menerapkan pembelajaran berbasis penelitian. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur. Pengamat atau observer hanya membubuhkan tanda centang ( ) pada tempat yang tersedia karena lembar observasi ini sudah siap pakai. Aktivitas dosen yang diamati selama proses pembelajaran adalah kemampuan membuka pelajaran, sikap dosen dalam proses pembelajaran, proses pembelajaran, kemampuan menggunakan media, evaluasi, dan kemampuan menutup pelajaran. Adapun hal-hal yang diamati dari aktivitas mahasiswa dalam kelompok (pembelajaran berbasis penelitian) di antaranya

10 73 aktivitas mahasiswa dalam mengajukan pendapat atau pertanyaan, memperhatikan penjelasan dosen, dan mengerjakan tugas yang diberikan dosen. d. Angket Mahasiswa Angket sikap mahasiswa digunakan untuk mengukur sikap dan tanggapan mahasiswa mengenai pokok bahasan dan pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Angket adalah sekumpulan pertanyaan atau pernyataan yang harus dilengkapi oleh responden dengan memilih jawaban atau pernyataan melalui jawaban yang telah disediakan atau melengkapi kalimat. Dalam penelitian ini menggunakan angket yang diberikan setelah proses pembelajaran. Angket penelitian digunakan untuk memperoleh data tentang sikap mahasiswa terhadap pembelajaran menulis makalah dengan menerapkan pembelajaran berbasis penelitian e. Jurnal mahasiswa Jurnal adalah rekaman tertulis tentang bahan yang telah dipelajari mahasiswa. Jurnal ini diberikan kepada mahasiswa setiap akhir proses pembelajaran. Tujuan diberikan jurnal tersebut yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai respon mahasiswa terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Hasilnya digunakan untuk melakukan perbaikan pada tindakan proses pembelajaran berikutnya.

11 74 f. Lembar Latihan Menganalisis Makalah Lembar latihan kemampuan analisis diberikan kepada mahasiswa pada awal pembelajaran. Hal tersebut dilakukan untuk melatih kemampuan siswa dalam menulis makalah. Lembar latihan berupa kertas folio bergaris yang disediakan oleh peneliti. Setiap kegiatan menulis makalah sejak perencanaan, penulisan, dan revisi dikumpulkan berbentuk dokumen portofolio. Kumpulan karangan tersebut dapat menunjukkan kekurangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh mahasiswa dalam proses pembelajaran. 3.6 Teknik Analisis Data Setelah data dari berbagai instrumen diperoleh, kemudian data diklasifikasikan menurut jenisnya. Data primer berupa makalah dijadikan satu klasifikasi, data sekunder berupa hasil angket, penilaian diri, dan jurnal mahasiswa masing-msing dijadikan tiga klasifikasi data. Data yang terkumpul bersifat kualitatif, karena itu teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini pada umumnya adalah teknik analisis deskriptif. Kemampuan mahasiswa menulis makalah berbasis penelitian dianalisis berdasarkan aspek-aspek karya tulis ilmiah. Aspek-aspek tersebut di antaranya: a. kemampuan menggunakan ciri-ciri makalah yang meliputi: (1) perumusan masalah, (2) penyajian pengertian tentang judul atau permasalahan, (3) penyajian fakta, (3) pembahasan masalah, (4) penerapan landasan teori yang relevan dengan permasalahan;

12 75 b. kemampuan menerapkan struktur makalah yang meliputi: (1) penulisan judul, (2) penulisan peruntukan, (3) pencantuman nama dan identitas penulis, (4) pencantuman nama lembaga, kota, dan tahun penulisan makalah, (5) organisasi makalah: pendahuluan, isi, dan penutup, (6) penggunaan rujukan pustaka, (7) penyajian data berasarkan hasil penelitian, dan (8) penggunaan daftar pustaka; c. kemampuan menggunakan kebahasaan dalam makalah yang meliputi: (1) penggunaan huruf kapital, ejaan, tanda baca, dan istilah, (2) ketepatan penggunaan pilihan kata dan bentukan kata, (3) penggunaan kalimat efektif, (4) penyusunan paragraf yang kohesif dan koheren. Analisis makalah dilakukan antarpenimbang oleh dua orang dosen model yang sudah berpengalaman menilai makalah. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga tingkat objektivitas pengukuran. Pedoman penilaian kemampuan mahasiswa menulis makalah berbasis penelitian disajikan dalam tabel berikut ini.

13 76 Tabel 5.1 Pedoman Penilaian Makalah Berbasis Penelitian No. Aspek-aspek Penilaian Nilai Skor A B C D E 1. Ciri-ciri Makalah 1.1 Merumuskan masalah 1.2 Menyajikan pengertian tentang judul atau permasalahan 1.3 Menyajikan fakta 1.4 Membahas masalah 1.5 Menerapkan landasan teori yang relevan dengan permasalahan 2. Struktur Makalah 2.1 Menulis judul 2.2 Menulis peruntukan 2.3 Mencantumkan nama dan identitas penulis 2.4 Mencantumkan nama lembaga, kota, dan tahun penulisan makalah 2.5 Disusun atas organisasi makalah: pendahuluan, isi, dan penutup 2.6 Penggunaan rujukan pustaka 2.7 Penyajian data berasarkan hasil penelitian 2.8 Penggunaan daftar pustaka 3. Penggunaan Kebahasaan 3.1 Penggunaan huruf kapital, ejaan, tanda baca, dan istilah 3.2 Penggunaan pilihan kata dan bentukan kata 3.3 Penggunaan kalimat efektif 3.4 Penyusunan paragraf yang kohesif dan koheren Keterangan: Nilai A= Sangat Baik, B=Baik, C=Kurang Baik, D=Cukup, E=Jelek Skor: A=5, B=4, C=3, D=2, E=1 Sumber: Suherli (2002) dengan penyesuaian. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa menulis makalah berbasis penelitian dilakukan penilaian terhadap semua aspek beserta unsur-unsurnya. Setiap unsur yang diukur diberi bobot nilai A, B, C, D, dan E sesuai dengan tingkat kemampuan mahasiswa yang diperlihatkan dalam makalahnya. Makna nilai-nilai tersebut masing-masing ialah sebagai berikut: A adalah sangat baik, B adalah baik, C adalah kurang baik, D adalah kurang, dan E adalah jelek. Setiap huruf mutu yang

14 77 didapat diberi bobot berupa skor (angka). Adapun bobot angka untuk setiap huruf mutu adalah sebagai berikut: Huruf mutu A diberi bobot nilai 5, huruf mutu B diberi bobot nilai 4, huruf mutu C diberi bobot nilai 3, huruf mutu D diberi bobot nilai 2, dan huruf mutu E diberi bobot nilai 1. Penilai memberikan skor berdasarkan pengamatannya terhadap kualitas penggunaan aspek-aspek menulis makalah yang dibuat oleh mahasiswa. Dengan demikian mahasiswa diberi bobot angka 1-5 untuk setiap aspek yang ditulisnya sesiaai dengan kualitasnya. Berdasarkan kepada sistem pengukuran di atas, maka dapat ditetapkan rentangan skor kemampuan mahasiswa dalam menulis makalah jenis tinjauan ilmiah. Skor terendah atas kemampuan mahasiswa menulis makalah adalah 15, sedangkan skor tertinggi adalah 75. Penilaian makalah mengalami penyempurnaan dalam penelitian. Makalah yang ditulis mahasiswa merupakan suatu karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian. Untuk mengetahui kadar keilmiahannya maka dirancang pedoman penilaian keilmiahan makalah. Kriteria penilaian keilmiahan makalah yang disarankan Jacobs dkk. (1981: 101) dan Suherli (2002) meliputi isi makalah, organisasi makalah, pilihan kata, kalimat, ejaan, dan mekanik. Dengan beberapa penyesuaian, pedoman tersebut digmanfaatkan untuk menilai keilmiahan makalah. Berikut ini disajikan pedoman penilaian keilmiahan makalah.

15 78 Tabel 5.2 Pedoman Penilaian Keilmiahan Makalah Berbasis Penelitian Aspek Kategori Level Skor Isi Makalah Organisasi Makalah Pilihan Kata Kriteria Sangat Baik Menguasai masalah, benar, cermat dalam mengembangkan masalah, padat informasi, relevan dengan tema, dan tuntas Baik Menguasai sebagian masalah, memadai, pengembangan masalahnya terbatas, sebagian relevan dengan tema, namun rinciannya kurang lengkap Cukup Pengetahuan tentang subjek terbatas, kurang benar, pengembangan tema kurang memadai, permasalahan tidak cukup Kurang Pengetahuan terhadap subjek kurang, tidak ada substansi, plagiat, tidak benar, tidak berkaitan dengan tema, tidak ada permasalahan Sangat Baik Ekspresi lancar, gagasan ternyatakan dengan jelas, ringkas, tersusun baik, urutan logis dan kohesif Baik Kurang lancar, kurang terorganisasi, tetapi gagasan utama ternyatakan, unsur penunjang terbatas, urutan logis tetapi kurang lengkap Cukup Tidak lancer, pokok pikiran membingungkan, atau tidak saling terkait, urutan dan pengembangan tidak logis Kurang 7-9 Tidak komunikatif, tidak terorganisasi, atau tidak layak dinilai Sangat Baik Berpengalaman, diksi dan penggunaan idiom efektif, dan menguasai pembentukan kata Baik Memadai, terdapat beberapa kesalahan diksi dan penggunaan idiom, namun makna karangan tidak kabur Cukup Terbatas, banyak sekali kesalahan dalam diksi dan penggunaan idiom, makna karangan membingungkan Kurang 7-9 Merupakan terjemahan langsung (tidak brusaha mencari padanan kata yang tepat), pengetahuan tentang kosakata dan pembentukan kata terbatas atau idak layak dinilai. Kalimat Sangat Baik Susunan kompleks tetapi efektif, terdapat sedikit saja kesalahan dalam kalimat Baik Susunan sederhana tetapi efektif, terdapat sedikit kesalahan dalam susunan komlpeks, terdapat sedikit kesalahan dalam tata kalimat tetapi maknanya tidak kabur Cukup Terdapat kesalahan besar dalam tata kalimat dan maknanya membingungkan (kabur) Kurang 5-10 Tidak menguasai tata kalimat, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, atau tidak layak dinilai Ejaan Sangat Baik 4 Kesesuaian penulisan kata, huruf besar, dan tanda Skor

16 79 baca dengan kaidah EYD Baik 3 Terdapat sedikit kesalahan dalam penulisan kata, huruf besar, dan tanda baca tetapi tidak mengganggu Cukup 2 Terdapat kesalahan besar penulisan kata, huruf besar, dan tanda baca sehingga mengganggu Kurang 1 Tidak menguasai penulisan kata, huruf besar, dan tanda baca atau tidak layak dinilai Mekanik Sangat Baik 4 Ketepatan penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka sesuai dengan pedoman penulisan karangan ilmiah Kemampuan Baik 3 Ketepatan penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka, terdapat sedikit kesalahan tetapi maknanya tidak kabur Cukup 2 Terdapat kesalahan besar dalam penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka dan maknanya membingungkan (kabur) Kurang 1 Tidak menguasai penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka atau tidak layak dinilai Sangat Baik 4 Makalah disusun dengan memenuhi semua aspek-aspek penilaian dengan baik, terdapat sedikit saja kesalahan dalam kalimat Baik 3 Susunan makalah sederhana tetapi efektif, terdapat sedikit kesalahan dalam makalah, terdapat sedikit kesalahan dalam makalah tetapi isinya tidak kabur Cukup 2 Terdapat kesalahan besar dalam karangan sehingga dan maknanya membingungkan (kabur) Kurang 1 Tidak menguasai tata cara menulis makalah sehingga, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, atau tidak layak dinilai Sumber: Jacobs (1981) dan Suherli (2002) dengan penyesuaian. Teknik penilaian dilaksanakan dengan cara konversi memberikan kualitas terhadap lima aspek dalam kadar keilmiahan. Konversi kualitas tersebut adalah (1) sangat baik, (2) baik, (3) cukup, dan (4) kurang. Setiap kualitas yang disebutkan diikuti oleh suatu kriteria yang dapat digunakan sebagai rujukan penilaian. Aspek pertama keilmiahan makalah yang diukur adalah aspek isi tulisan. Isi tulisan dalam makalah yang dibuat mahasiswa diberi skor dan kriteria seperti berikut:

17 80 (a) Sangat baik apabila mahasiswa menguasai masalah, benar, cermat dalam mengembangkan masalah, padat informasi, relevan dengan topik dan tuntas. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 27 sampai dengan 30; (b) Baik apabila mahasiswa menguasai sebagian masalah, memadai, pengembangan masalahnya terbatas, sebagian relevan dengan topik, namun rinciannya kurang lengkap. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 22 sampal dengan 26; (c) Cukup apabila mahasiswa memiliki pengetahuan tentang subjek terbatas, kurang benar, pengembangan topik kurang memadai, permasalahan tidak cukup. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 17 sampai dengan 21; (d) Kurang apabila mahasiswa memililci penguasaan terhadap subjek kurang, tidak ada substansi, plagiat, tidak benar, tidak berkaitan dengan topik, tidak ada permasalahan. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 13 sampai dengan 16; Aspek kedua keilmiahan makalah adalah aspek organisasi tulisan yang akan diberi skor dan kriteria seperti berikut: (a) Sangat baik apabila ekspresi yang disajikan lancar, gagasan ternyatakan dengan jelas, ringkas, tersusun baik, urutan Iogis, dan kohesif. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 18 sampai dengan 20; (b) Baik apabila ungkapan yang disajikan kurang lancar, kurang terorganisasi, tetapi gagasan utama ternyatakan, unsur penunjang terbatas, urutan logis tetapi

18 81 kurang lengkap. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 14 sampai dengan 17; (c) Cukup apabila ungkapan yang disajikan tidak lancar, pokok pikiran membingungkan atau tidak saling terkait, urutan dan pengembangan tidak logis. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 10 sampai dengan 13; (d) Kurang apabila ungkapan yang disajikan tidak komunikatif, tidak terorganisasi, atau tidak layak dinilai. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 7 sampai dengan 9; Aspek ketiga keilmiahan malakah adalah aspek penguasaan kosakata dan istilah dalam tulisan yang diberi skor dan kriteria seperti berikut. (a) Sangat baik jika mahasiswa menggunakan kosakata berpengalaman, diksi dan penggunaan idiom efektif, dan menguasai pembentukan kata. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 18 sampai dengan 20; (b) Baik apabila kosakata yang digunakan memadai, terdapat beberapa kesalahan diksi dan penggunaan idiom namun maknanya tidak kabur. Rentang skor yang diberikan untuk kritena kemampuan ini adalah 14 sampai dengan 17; (c) Cukup apabila kosakata yang digunakan terbatas, banyak sekali kesalahan dalam diksi dan penggunaan idiom, makna karangan membingungkan. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan mi adalah 10 sampai dengan 13; (d) Kurang apabila kosakata yang digunakan merupakan terjemahan langsung (tidak berusaha mencari padanan kata yang tepat), pengetahuan tentang kosakata, diksi, idiom, dan pembentukan kata terbatas, atau tidak layak dinilai.

19 82 Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 7 sampai dengan 9; Aspek keempat keilmiahan makalah adalah aspek pengembangan kalimat dalam tulisan yang akan diberi skor dengan kriteria sebagai berikut. (a) Sangat baik apabila susunan kompleks tetapi efektif, terdapat sedikit kesalahan saja dalam tata kalimat. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 22 sampai dengan 25; (b) Baik apabila susunan bahasanya sederhana tetapi efektif, dan terdapat sedikit kesaiahan dalam susunan kompleks, terdapat kesalahan dalam tata kalimat tetapi maknanya tidak kabur. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 18 sampai dengan 21; (c) Cukup apabila terdapat kesalahan besar dalam tata kalimat dan maknanya membingungkan (kabur). Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 11 sampai dengan 17; (d) Kurang jika tidak menguasai tata kalimat, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, atau tidak layak dinilai. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 8 sarnpai dengan 10; Aspek kelima keilmiahan makalah adalah aspek kemampuan ejaan dalam menyusun tulisan yang diberi skor dan kritera sebagai berikut. (a) Sangat baik apabila menerapkan aturan penulisan, terdapat sedikit kesalahan dalam ejaan, tanda baca, huruf kapital, dan pembentukan paragraf. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 5;

20 83 (b) Baik apabila terdapat beberapa kesalahan dalam ejaan, tanda baca, huruf kapital, dan pembentukan paragraf namun maknanya tidak kabur. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 4; (c) Cukup apabila banyak sekali terdapat kesalahan dalam penulisan sjaan, tanda baca, huruf kapital, dan pembentukan paragraf, tulisan jelek, makna kabur dan membingungkan. Skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 3; (d) Kurang jika tidak menguasai aturan penulisan, banyak sekali kesalahan dalam penulisan ejaan, tanda baca, huruf kapital, dan pembentukan paragraf tulisan tidak dapat dibaca, atau tidak layak dinilai. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 2. Aspek keenam dalam kadar keilmiahan adalah aspek kemampuan mekanik dalam menyusun tulisan yang diberi skor dan kritera sebagai berikut. (a) Sangat baik apabila menerapkan aturan penulisan, ketepatan penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka sesuai dengan pedoman penulisan karangan ilmiah. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 4; (b) Baik apabila terdapat Ketepatan penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar isi, halaman, dan daftar pustaka, terdapat sedikit kesalahan tetapi maknanya tidak kabur. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 3; (c) Cukup apabila banyak sekali terdapat kesalahan besar dalam penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka dan maknanya membingungkan (kabur). Skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 2;

21 84 (d) Kurang jika tidak menguasai penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka atau tidak layak dinilai tidak menguasai aturan penulisan. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 1. Apabila semua unsur yang terdapat dalam aspek-aspek penenilaian tersebut digabungkan, maka akan terdapat 20 unsur yang dipedomani oleh penilai dalam mengukur makalah berbasis penelitian yang ditulis oleh mahasiswa. Kedua puluh unsur tersebut dapat disusun sebagai berikut: (1) perumusan masalah, (2) penyajian fakta, (3) penyajian pengertian, (4) penguraian/pembahasan masalah, (5) penerapan teori, (6) penyantuman judul dan nama penulis, (7) penyantuman identitas penulis, (8) pembagian makalah dengan proporsi ideal dalam setiap bagian: pendahuluan 15%, isi 75%, dan penutup 10%, (9) penggunaan rujukan dan teknik-teknik merujuk, (10) penggunaan daftar pustaka dan teknik-teknik penulisannya, (11) penggunaan huruf kapital, ejaan, dan tanda baca, (12) penggunaan kosakata, bentukan kata dan istilah, (13) penggunaan kalimat kalimat efektif, (14) penyusunan paragraf yang koheren dan kohesif, (15) penguasaan isi tulisan,

22 85 (16) organisasi tulisan, (17) penguasaan kosakata, (18) penguasaan kalimat efektif, (19) penguasaan ejaan, (20) penguasaan mekanik penulisan. Jumlah skor tertinggi yang didapat dari tiga kriteria pengukuran kemampuan mahasiswa menulis makalah yaitu ciri-ciri makalah, struktur makalah, dan penggunaan gramatika dalam makalah adalah 65, sedangkan jumlah skor terendah adalah 13. Skor tersebut kemudian digabungkan dengan skor yang didapat dari kadar keilmiahan makalah. Skor terendah dari keilmiahan makalah adalah sebesar 34, dan skor tertinggi adalah 100. Maka apabila seluruh aspek penilaian itu digabungkan akan didapat skor terendah 47, dan skor tertinggi adalah 165. Dalam pengukuran keilmiahan makalah dilakukan konversi data kuialitatif kepada data kuantitatif, yaitu perubahan nilai huruf (kualitas) menjadi nilai angka. Konversi tersebut dilakukan untuk kepentingan pengujian validitas dengan menggunakan ststistik. Data kuantitatif yang didapat dari siklus ke-1 dan siklus ke-3 kemudian dientri dalam program SPSS versi 12 untuk diperoleh ratarata, simpangan baku, dan uji beda untuk data berpasangan, serta signifikansinya dengan menggunakan uji t. Perhitungan tersebut untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran menulis makalah berbasis penelitian.

23 Waktu Penelitian Jangka waktu penelitian ini adalah satu semester. Penelitian ini dilaksanakan mulai 20 Februari 2006 sampai 24 April Pembelajaran dilaksanakan seminggu 2X dan sebanyak 15 kali pertemuan, yaitu 13 kali pertemuan tatap muka dan dua kali pertemuan masing-masing untuk prates dan pascates. Jadwal pembelajaran serta pokok bahasannya dicantumkan pada tabel di bawah ini. Tabel 3.1 Pelaksanaan Penelitian Pembelajaran Menulis Berbasis Penelitian No Kegiatan Waktu Lama Tempat 1. Survey dan penelitian pendahuluan tahun SMA Kab. ke SMA dan PT Bandung, Universitas Kristen Maranatha, ITENAS, STEMBI, STKS,ITB, dan 2. Merumuskan dan menyusun model 1-10 Januari hari 3. Mempersiapkan instrumen Januari hari 4. Pertemuan dengan Dosen model dan 19 Hari 1-19 Februari 2006 mitra penelitian 5 Pengantar perkuliahan menulis 20 Februari 2 X 50 6 Pertemuan PBM 2 X Februari 2006 Menganalisis tema dan gagasan pokok makalah 7. Pertemuan PBM II Menyajikan temuan 2 X 50 tentang tema dan gagasan pokok 27 Februari 2006 makalah 8. Pertemuan PBM III Mendatangkan nara sumber penulis makalah untuk berdiskusi 31 Februari 2 X Pertemuan PBM 2 X 50 Menentukan tema umum, 4 Maret 2006 membatasi tema, merumuskan masalah, dan kerangka makalah 10. Pertemuan PBM V Mendiskusikan tema dan 7 Maret 2 X 50 Menentukan tema umum, membatasi tema khusus, merumuskan masalah, dan kerangka

24 87 No Kegiatan Waktu Lama Tempat makalah secara individual 11. Pertemuan PBM VI 11 Maret 2 X 50 Mengembangkan kerangka karangan menjadi makalah 12. Pertemuan VII 13 Maret 2 X 50 Mendiskusikan bahan-bahan hasil membaca dan meneliti buku, koran, majalah, internet, dan hasil wawancara atau hasil angket 13. Pertemuan PBM VII 18 Maret 2 X 50 Memeriksa makalah dari aspek paragraf dengan silang baca 14. Pertemuan PBM VIII 20 Maret 2 X 50 Memeriksa makalah dari aspek kalimat dengan silang baca 15. Pertemuan PBM IX 23 Maret 2 X 50 Memeriksa makalah dari aspek isi dengan silang baca 16. Pertemuan PBM X 27 Maret 2 X 50 Memeriksa makalah dari aspek mekanik dan ejaan dengan silang baca Pertemuan PBM Penilaian Suatu Karangan 17. Pertemuan PBM XI 30 Maret 2 X 50 Memperbaiki dan menulis kembali makalah. 18. Pertemuan PBM XII 4 April 2 X 50 Memilih karya terbaik untuk menjadi utusan kelompok dalam seminar. 19. Pertemuan PBM XIII 7 April 2 X 50 Utusan kelompok menyajikan makalah dalam seminar 20. Pengisian angket dosen dan 11 April 2 X 50 mahasiswa setelah penelitian 21. Pengumpulan data nilai makalah 14 April 2006 mahasiswa 1 hari 22. Wawancara dengan dosen dan 18 April hari mahasiswa 23. Mengolah data 24 April 25 Mei hari 24. Menyimpulkan dan merevisi data 26 Mei 20 Juni hari

BAB V HASIL DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Bab ini memaparkan hasil penelitian terutama berkaitan dengan rancangan

BAB V HASIL DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Bab ini memaparkan hasil penelitian terutama berkaitan dengan rancangan 213 BAB V HASIL DAN IMPLIKASI PENELITIAN Bab ini memaparkan hasil penelitian terutama berkaitan dengan rancangan dan dampak implementasi model pembelajaran menulis makalah berbasis penelitian serta peningkatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

Promotor: Prof. Dr. H. Samsuddin A.R., M.S. Ko-Promotor: Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd. Anggota: Prof. Dr. Hj. Nenden Sri Lengkanawati, M. Pd.

Promotor: Prof. Dr. H. Samsuddin A.R., M.S. Ko-Promotor: Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd. Anggota: Prof. Dr. Hj. Nenden Sri Lengkanawati, M. Pd. Promotor: Prof. Dr. H. Samsuddin A.R., M.S. Ko-Promotor: Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd. Anggota: Prof. Dr. Hj. Nenden Sri Lengkanawati, M. Pd. MAHASISWA KESULITAN MENYUSUN MAKALAH A. STUDI PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang metode penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang metode penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang metode penelitian, teknik penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, instrument penelitian, instrument

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keefektivan strategi

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keefektivan strategi 77 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keefektivan strategi membaca cepat dengan menggunakan teknik membaca skimming dan scanning dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (kuasi). Penelitian eksperimen merupakan salah satu jenis penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

RINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.

RINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli. Ada sejumlah istilah yang berkaitan dengan reproduksi karya ilmiah: 1. Ringkasan (KI, buku) 2. Ikhtisar (KI, buku) 3. Sinopsis (novel) 4. Artikel ilmiah (KI) 5. Resensi (KI, buku, novel) 6. Abstrak (KI).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang ditemukan, metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2010:128), penelitian tindakan

Lebih terperinci

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain Eni Sukaeni, 2012 Penggunaan Model Penemuan Konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kualitas kehidupan, serta

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pada bagian ini dianalisis tentang (1) Model pembelajaran menulis karya tulis

BAB V PEMBAHASAN. Pada bagian ini dianalisis tentang (1) Model pembelajaran menulis karya tulis BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Hasil Uji Model Pembelajaran Pada bagian ini dianalisis tentang (1) Model pembelajaran menulis karya tulis ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis aktivitas (activity-based

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang metode penelitian, teknik penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, instrumen penelitian, instrumen

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING) MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING) MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING) MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF Moh. Mahmud Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung Banyuwangi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Berdasarkan permasalahan yang muncul di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode yang sistematis dan logis untuk membuktikan suatu hipotesis. Hipotesis merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai Metodologi Penelitian yang meliputi desain penelitian, populasi, sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrument penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedangkan penelitian adalah wahana untuk menemukan kebenaran. Usaha untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedangkan penelitian adalah wahana untuk menemukan kebenaran. Usaha untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian adalah wahana untuk menemukan kebenaran. Usaha untuk mencari kebenaran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan sebuah metode penelitian yang dilakukan di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Adapun metode kuantitatif yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu atau yang biasa disebut quasi experimental research. Metode ini digunakan untuk mengetahui kemampuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu 83 III. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu kemampuan menulis surat undangan secara konseptual dan kemampuan menulis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Arikunto (2010: 2), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian terhadap keefektifan media film pendek versi Eagle Awards memerlukan metode yang tepat untuk mencapai keberhasilan. Oleh sebab itu,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan 46 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK) atau disebut juga classroom action

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and development). Menurut Borg & Gall (1983: 772) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Rancangan dan Prosedur Penelitian Tujuan utama PTK adalah untuk memperbaiki/ meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Masalah yang telah diuraikan sebelumnya dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Melalui metode ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan atau research and development. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah-langkah Penelitian Langkah penelitian yang dilakukan pada penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali III. METODE PENELITIAN A. Rencana Pelaksanaan Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara teratur yang digunakan untuk melaksana-kan suatu perkerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Sehubung-an dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media pembelajaran berupa

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media pembelajaran berupa 21 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media pembelajaran berupa e-book sistem peredaran darah manusia untuk SMA sesuai dengan standar isi BSNP. Pengembangan

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Sugiyono (2014) menjelaskan, metode penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga BAB. III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Kegiatan penelitian yang akan dilakukan adalah pengujian pengembangan program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN. Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan korelasional. Berdasarkan jenis data yang diperoleh penelitian termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan mind mapping dalam meningkatkan kemampuan berpikir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah-Langkah Penelitian Penelitian ini terbagi menjadi dua tahapan. Kedua tahapan tersebut merupakan bagian dari sepuluh langkah penelitian dan pengembangan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN. Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas, menekankan pada proses pembelajara bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Negeri Metro. Pemilihan metode ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pengembangan soft skills yang dapat meningkatkan kesiapan kerja peserta didik SMK dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian dan pengembangan. Borg dan Gall (1989:782) menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian dan pengembangan. Borg dan Gall (1989:782) menjelaskan 43 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN PROSEDUR PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan jenisnya merupakan penelitian dan pengembangan. Borg dan Gall (1989:782)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Angkasa Lanud Hussein Sastranegara Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D). Gall and Borg (2003;569) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode PTK (Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode PTK (Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian ini berusaha mengkaji dan merefleksi suatu pendekatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan desain penelitian, subjek penelitian, teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan desain penelitian, subjek penelitian, teknik BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan desain penelitian, subjek penelitian, teknik penelitian, instrumen penelitian, dan persiapan pembelajaran sebagai berikut. 3.1 Desain Penelitian Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi 9 BAB METODE PENELITIAN. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian dan pengembangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian dan pengembangan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) merupakan sebuah proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. 77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. Pendekatan Research and Development yang merujuk pada teori Borg and Gall

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Cara Pengembangan Penelitian pengembangan modul Hidrosfer sebagai Sumber Kehidupan dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran geografi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, desain penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, desain penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, desain penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan yang berfungsi untuk memperbaiki proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang urgen peranannya dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi antarmanusia. Selain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Peneliti menggunakan metode eksperimen semu atau kuasi eksperimen dalam penelitian ini. Alasan penggunaan metode eksperimen semu ini karena sulitnya mengontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaborasi yang dilaksanakan dua siklus dengan empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (research and development). Metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (research and development). Metode penelitian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Pengembangan modul ini menggunakan jenis penelitian pengembangan (research and development). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan jenis masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini akan memanfaatkan metode penelitian dan pengembangan (research and development). 3.1.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 29 Bandung bertujuan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 29 Bandung bertujuan untuk 24 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 29 Bandung bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan metode autentik asessemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 4 Cianjur yang beralamat di Jl. Adi Sucipta No. 2 Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Populasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif murni atau

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif murni atau 49 III. METODE PENELITIAN. Desain Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif murni atau survei. Penelitian deskriptif murni atau survei merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan. Karena ruang lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan guru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat kompleks. Banyak orang menemui kesulitan dalam menguasai keterampilan menulis.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian ini berusaha mengkaji dan merefleksi suatu pendekatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) merupakan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development, R&D). Borg & Gall (Sugiyono 2011: 47) menyatakan bahwa research and development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi, maka lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi, maka lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Agar istilah di dalam penelitian ini tidak menimbulkan perbedaan persepsi, maka lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut: 1. Efektivitas Gambar merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan di SD Negeri Dawuan Timur I, yang beralamatkan di Jl. Sumur Bandung desa Dawuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Studi ini dilaksanakan dengan pendekatan penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Studi ini dilaksanakan dengan pendekatan penelitian dan pengembangan 79 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Studi ini dilaksanakan dengan pendekatan penelitian dan pengembangan (research and develop-ment) yang mengacu pada Borg dan Gall (003) dengan penyesuaian

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

PEMBELAJARAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PEMBELAJARAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Puragabaya Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Andiyannita Khrishandiri Jurusan Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menuntut kajian dan tindakan secara reflektif, kolaboratif, dan partisipasif

METODE PENELITIAN. menuntut kajian dan tindakan secara reflektif, kolaboratif, dan partisipasif III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research) model Kemmis dan McTaggart, karena model ini mudah dipahami dan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian & Pengembangan (Research and Development) ini terdiri dari tiga tahap, di mana langkah-langkah penelitian mengacu pada model pengembangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau dikenal juga dengan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan 42 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Menurut Thiagarajan (1974: 5-9), Research and Development adalah desain penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji, merefleksi, dan melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatan kemampuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau yang biasa dekenal dengan classroom action research. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. biasa dikenal dengan classroom action research. Menurut Stephen Kemmis

BAB III METODE PENELITIAN. biasa dikenal dengan classroom action research. Menurut Stephen Kemmis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau yang biasa dikenal dengan classroom action research. Menurut Stephen Kemmis seperti

Lebih terperinci

BIDANG LOMBA : KARYA ILMIAH SISWA

BIDANG LOMBA : KARYA ILMIAH SISWA NASKAH SOAL LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BIDANG LOMBA : KARYA ILMIAH SISWA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DAN PERTI Jalan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setiap penelitian yang sifatnya ilmiah dan pasti menggunakan salah satu metode penelitian sebagai pisau analisis dari kasus atau permasalahan yang diangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan deskriptif. Jenis penelitian ini secara keseluruhan merupakan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development atau penelitian pengembangan. Metode ini memadukan penelitian dan pengembangan secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ihwal kerangka kerja penelitian dijelaskan dalam bab ini. Kerangka kerja ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ihwal kerangka kerja penelitian dijelaskan dalam bab ini. Kerangka kerja ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN Ihwal kerangka kerja penelitian dijelaskan dalam bab ini. Kerangka kerja ini sangat penting dalam upaya mengklasifikasi data, menentukan data, menganalisisnya dan menginterpretasikannya;

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP secara umum adalah sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian A.1 Hasil Uji Validitas Validitas LKS ini dilakukan pada tiga bagian, yakni validitas materi, validitas konstruksi dan validitas bahasa. Adapun hasil validasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa e-module pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuasi eksperimen atau

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuasi eksperimen atau 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Penelitian ini menggunakan desain Pretest-postest control group

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DENGAN MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI SISWA KELAS IV SD NEGERI I MLOPOHARJO WURYANTORO WONOGIRI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DENGAN MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI SISWA KELAS IV SD NEGERI I MLOPOHARJO WURYANTORO WONOGIRI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DENGAN MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI SISWA KELAS IV SD NEGERI I MLOPOHARJO WURYANTORO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI RAHMAT WIJANARKO A510090014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa pada hakikatnya merupakan suatu hal yang tak mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Perumnas I dan Perumnas II yang beralamat di Kelurahan Cipedes Kecamatan

Lebih terperinci