Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang."

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA POKOK BAHASAN ALAT-ALAT OPIK BERORIENASI MULTIPLE INTELLIGENCES BILINGUAL BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK SISWA SMA KELAS X Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang. zaizai_rain@yahoo.co.uk ABSTRAK. Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan dapat dilihat dari penggunaan media pembelajaran berbantuan komputer dalam kegiatan belajar. Kecerdasan siswa yang bermacam-macam dan penggunaan media pembelajaran memungkinkan dibuatnya sebuah media pembelajaran berorientasi Multiple Intelligences bilingual berbantuan komputer untuk membantu proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran fisika yang berorientasi Multiple Intelligences bilingual berbantuan komputer yang dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran fisika SMA Kelas X pokok bahasan alat-alat optik. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini hanya sampai tahap uji coba terbatas. Pengambilan data uji coba terbatas media pembelajaran dilakukan dengan menggunakan instrument berupa angket kepada ahli media, ahli materi, ahli bahasa, dan audiens (siswa). Dari hasil analisis data uji coba terbatas diketahui tingkat kevalidan media pembelajaran yang dikembangkan menurut ahli media sebesar 87,2% yang berarti media baik, menurut ahli materi 88,4% yang berarti media baik, menurut ahli bahasa 91,2% yang berarti media baik. Dari uji keterbacaan pada siswa kelas X SMAN 5 Malang diperoleh 89,4% yang berarti media baik. Media pembelajaran yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid dan secara keseluruhan dinyatakan baik serta dapat digunakan dalam pembelajaran. Dewasa ini telah banyak diketahui oleh publik bahwa perkembangan teknologi telah masuk ke dalam dunia pendidikan di Indonesia, dimana dapat dilihat semakin banyaknya sekolah-sekolah yang saling berlomba dalam persaingan peningkatan kualitas fasilitas teknologi. Dalam proses menjadi sebuah sekolah yang dapat bersaing dalam kompetisi baik nasional maupun internasional, sebuah sekolah memerlukan sebuah pembelajaran yang menggunakan bahasa Inggris pada beberapa pelajaran tertentu. Namun, sebagian besar sekolah yang memiliki keinginan kepada siswanya untuk bersaing di tingkat nasional maupun internasional masih menggunakan media pembelajaran yang hanya menggunakan buku panduan maupun power point saja tanpa mengkombinasikannya dengan media pembelajaran yang baik, seperti media pembelajaran yang menggunakan komputer. Selain hal tersebut perma- 1

2 salahnya adalah pengajar. Dalam hal ini, guru yang menguasai materi pelajaran sebagian besar tidak mampu menghadirkan bentuk pembelajaran dalam komputer, sedangkan ahli komputer yang mampu merealisasikan segala hal dalam komputer biasanya tidak menguasai materi pelajaran. Kini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menjadikan komputer dapat bermanfaat bagi kemajuan pendidikan. Masalah tersebut diperkuat dengan metode belajar yang dilakukan siswa di kelas. Metode ceramah adalah metode yang mungkin paling umum dijumpai di sekolah-sekolah. Pada metode ini guru hanya menjelaskan secara lisan yang sebagian besar kurang komunikatif dan hal ini memuat siswa kurang aktif dan cenderung bosan dan kurang berminat dengan penjelasan guru. Media pembelajaran adalah salah satu pemecahan dari masalah kurangnya perhatian siswa terhadap materi pelajaran (Sudjana, 2009:2). Media pembelajaran yang menarik tentu akan menarik minat siswa dan menambah semangat belajar siswa dalm kelas. Dengan adanya kartun, gambar, audio, video, warna-warna pada sebuah media, serta materi pelajaran yang singkat dan jelas, maka proses komunikasi antar guru dan siswa dapat berjalan lancar. Howard Gardner (1983) mengemukakan bahwa pada dasarnya manusia memiliki tujuh jenis kecerdasan dasar yaitu kecerdasan bahasa (linguistic intelligence), kecerdasan matematis logis (logical mathematic intellegence), kecerdasan spasial (spatial intellegence), kecerdasan musikal (musikal intelligence), kecerdasan kinestetik (bodilykinesthetic intelligence), kecerdasan inter personal (interpersonality intelligence), kecerdasan intra personal (intra personality intelligence) dan dua kecerdasan tambahan yaitu kecerdasan natural (naturalistic intelligence) dan kecerdasan spiritual (existentia lintelligence). Pada dasarnya semua orang memiliki semua macam kecerdasan, namun tidak semuanya berkembang atau dikembangkan pada tingkatan yang sama, sehingga tidak dapat digunakan secara efektif, namun hanya satu kecerdasan saja yang lebih menonjol daripada yang lain. Tidak berbeda dengan peserta didik yang mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda, sehingga masing-masing peserta didik akan merasa nyaman jika mengerjakan atau berinteraksi dengan segala sesuatu yang sesuai dengan kecerdasan yang mereka miliki. Di sisi lain, sebagian besar siswa menganggap bahwa fisika sangat sulit karena hanya berisi rumus dan angka saja. Sebagian besar anggapan tersebut muncul akibat peserta didik mempelajari buku panduan yang menggunakan soal-soal yang hampir seluruhnya memerlukan penggunaan rumus. Bagi anak yang mempunyai tipe kecerdasan matematis logis hal ini mungkin bukanlah suatu hambatan dalam belajar, namun bagi siswa yang lemah maka hal ini sangat berpengaruh terhadap minat dan pemahaman mereka dalam pembelajaran fisika. Logika matematik, spasial, linguistik, dan musikal adalah 4 dari 9 kecerdasan yang paling terlihat dan sering dijumpai. Sehingga, keempat kecerdasan tersebut adalah yang paling mudah untuk diamati dan 2

3 diteliti. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan dan kelayakan media pembelajaran fisika pokok bahasan alat-alat optik berorientasi Multiple Intellegences bilingual berbantuan komputer untuk siswa SMA kelas X. Penelitian pengembangan ini akan menghasilkan produk dengan spesifikasi sebagai berikut: (1) Media pembelajaran berupa sebuah aplikasi modul elektronik yang diletakkan dalam sebuah CD pembelajaran, (2) Media sesuai dengan kurikulum KTSP yang disesuaikan dengan kurikulum Cambridge sehingga menjadi kurikulum KTSP+X, (3) Media ini terdiri dari halaman muka, standar kompetensi dan kompentensi dasar, peta konsep, uraian materi yang disertai gambar dan animasi, latihan soal, glossarium, permainan edukatif, dan soal evaluasi, (4) Semua yang terdapat dalam media pembelajaran ini disajikan dalam dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, (5) Disusun dengan orientasi Multiple Intelligences (4 kecerdasan khusus), yaitu Logika Matematik, Spasial, Linguistik, dan Musikal. Pentingnya penelitian dan pengembangan mengungkapkan mengapa masalah yang ada perlu dan mendesak untuk dipecahkan. Alasan penelitian dan pengembangan ini penting adalah sebagai berikut: (1) Guru kurang dapat memanfaatkan media komputer dalam pembelajaran, oleh karena itu guru membutuhkan sebuah media pembelajaran berbantuan komputer yang dapat digunakan dalam pembelajaran, khususnya pada pembelajaran materi alat-alat optik; (2) Siswa dalam sebuah kelas memiliki tipe kecerdasan yang berbeda sehingga tingkat pemahaman materi setiap siswa sangat berbeda, oleh karena itu siswa membutuhkan sebuah media pembelajaran yang dapat digunakan oleh siswa untuk menyamakan tingkat pemahaman mereka; (3) Penggunaan bahasa Inggris siswa dalam konteks fisika lemah sehingga siswa membutuhkan media yang dapat membantu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan. Pengembangan ini dirancang untuk memperoleh suatu produk baru. Dalam upaya melakukan pengembangan produk diatas, maka harus menggunakan langkah-langkah untuk proses pengembangan produk tersebut. Langkah-langkah yang dapat digunakan adalah langkahlangkah penelitian dan pengembangan (Research & Development) menurut Borg and Gall dalam Sukmadinata (2010:169), ada sepuluh langkah. Namun yang akan digunakan dalam penelitian pengembangan kali ini hanya digunakan lima pelaksanaan strategi penelitian karena keterbatasan waktu penelitian. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada Gambar 3.10 dan lima strategi tersebut adalah sebagai berikut. 1. Penelitian dan pengumpulan data (Research & information collecting) 2. Perencanaan (Planning) 3. Pengembangan draf produk (Develop preliminary form of product) 4. Uji coba lapangan awal atau validasi (Preliminary field testing or validation) 3

4 5. Revisi hasil uji coba (Main product revision) Memperbaiki/menyempurna kan hasil uji coba dengan memuat kritik dan saran yang diberikan oleh subyek ahli dan audiens. Gambar 3.10 Diagram prosedur penelitian dan pengembangan Subjek dalam uji coba ini ada 3 tipe ahli dan audiens, yaitu: (1) Ahli media, adalah orang yang berpengalaman dalam bidang media pembelajaran berbantuan komputer, khususnya animasi komputer; (2) Ahli materi, adalah orang yang berpengalaman dalam bidang materi fisika khususnya bidang optik; (3) Ahli bahasa, adalah orang yang berpengalaman dalam bidang tata bahasa dan struktur kalimat dalam bahasa Inggris; dan (4) Audiens, adalah siswa yang akan nantinya akan merasakan hasil dari media pembelajaran ini. Instrumen pengumpulan data yang dipakai dalam proses uji kelayakan produk media pembelajaran menggunakan instrumen berupa angket. Teknik analisis data kuantitatif yang digunakan untuk menganalisis data hasil uji kelayakan adalah teknik persentase. Teknik persentase ini tidak hanya ditujukan untuk satu jenis lembar validasi namun untuk semua lembar validasi baik ahli maupun pengguna. Perhitungan yang dimaksud dapat dijelaskan dengan rumus berikut: (Sudjana, 2005:45) Keterangan: = persentase skor jawaban responden 4

5 = total skor jawaban responden dari tiap item = jumlah total skor jawaban jika seluruh responden menjawab sama Untuk menentukan kesim- dari uji pulan yang telah dicapaii coba terbatas digunakan kriteria evaluasi uji coba terbatas modifikasi dari kriteria penilaian hasil proses belajar mengajar dalam Sudjana (2005:45). Kriteria evaluasi tersebut adalah seperti pada tabel berikut. Tabel 3.3 Tabel Kriteria Kelayakan Media Pembelajaran Persentase Kriteria Validasi 80% - 100% Valid/Layak 60% - 79% Cukup valid/cukup layak 50% - 59% Kurang valid/kurang layak < 50% Tidak valid/tidak layak Keterangan Baik, Tidak perlu revisi Baik, Perlu revisi sebagian Kurang baik, revisii sebagian dan pengkajian ulang isi Tidak baik, Revisi total atau diganti ANALISIS DATA Hasil analisis data dari ahli media, ahli materi, ahli bahasaa dan audien adalah sebagai berikut. 1. Data ahli media Dari hasil analisiss data uji coba terbatas didapatkan persentase evaluasi uji coba terbatas menurut ahli media seperti pada Gambar 4.11 dan Gambar 4.12 Data Angket Ahli Media Secara Umum Skor Persentase Butir Gambar 4.11 Grafik Persentase Data Uji Coba Terbatas Ahli Media (Umum) Berdasarkan hasil analisis data uji coba terbatas ahli media secara umum dapat dinyatakan bahwa untuk tampilan halaman home dinyatakan baik dengan persentase kevalidan butir yang diperoleh sebesar 83%. Sedangkan untuk penggunaan tombol dinyatakan telah sesuai dengan kegunaannya dengan diperoleh sebesar 83%. Untuk tampilan halaman awal materi telah dinyatakan sesuai untuk digunakan dalam media pembelajaran dengan diperoleh sebesar 92%. Hal ini sesuai baik. 5

6 Data Angket Ahli Media Secara Khusus Skor Persentase Butir Gambar 4.12 Grafik Persentase Data Uji Coba Terbatas Ahli Media (Khusus) Berdasarkan hasil analisis data uji coba terbatas ahli media secara umum dapat dinyatakan bahwa untuk tampilan halaman home dinyatakan baik dengan persentase kevalidan butir yang diperoleh sebesar 83%. Sedangkan untuk penggunaan tombol dinyatakan telah sesuai dengan kegunaannya dengan diperoleh sebesar 83%. Untuk tampilan halaman awal materi telah dinyatakan sesuai untuk digunakan dalam media pembelajaran dengan diperoleh sebesar 92%. Hal ini sesuai baik. Dari hasil analisis di atas juga diketahui bahwa pemilihan bentuk tombol dinyatakan cukup baik oleh ahli media dengan persentase kevalidan butir yang diperoleh sebesar 75%, hal ini sesuai dengan menyatakan bahwa media ini cukup baik. Sedangkan untuk kemudahan penggunaannya (user friendly), oleh ahli media telah dinyatakan baik dengan persentase kevalidan butir yang diperoleh sebesar 92%, hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana (2005) yang menyatakan bahwa media ini baik. Berdasarkan hasil analisis data uji coba terbatas ahli media secara khusus di atas dapat dinyatakan bahwa untuk pemilihan jenis huruf telah sesuai. Hal ini tampak dari persentase kevalidan butir yang diperoleh sebesar 88%, Pemilihan warna teks dinyatakan baik oleh ketiga ahli media, terlihat dari diperoleh yaitu sebesar 92%, hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana (2005) yang menyatakan bahwa media ini baik. Untuk pemilihan warna background telah sesuai dengan media dengan persentase kevalidan butir yang didapatkan dari ahli media sebesar 92% %, hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana (2005) yang menyatakan bahwa media ini baik. Dari hasil analisis di atas juga diketahui bahwa komposisi pemilihan warna telah sesuai dengan media dan dinyatakan baik oleh ahli media dengan persentase kevalidan 6

7 butir yang diperoleh sebesar 80 %, Penggunaan background musik pada media pembelajaran ini dinyatakan cukup baik oleh ketiga ahli media dengan perolehan persentase kevalidan butir yang diperoleh sebesar 70%, hal ini media ini cukup baik. Gambar dan animasi dalam media pembelajaran ini telah menarik dan penempatannya telah sesuai dan dinyatakan baik oleh ahli media dengan perolehan persentase kevalidan kedua butir tersebut sebesar 90%, hal ini sesuai dengan menyatakan Animasi yang digunakan mudah untuk dipahami dan oleh ketiga ahli media dengan persentase kevalidan butir yang diperoleh sebesar 88%, Berdasarkan analisis data uji coba terbatas ahli media dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid untuk digunakan dalam pembelajaran fisika di SMA Kelas X. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban seluruh item yaitu sebesar 87,2 %, 2. Data Dari Ahli Materi Dari hasil analisis data uji coba terbatas didapatkan persentase evaluasi uji coba terbatas menurut ahli materi seperti pada Gambar Berdasarkan hasil analisis data uji coba terbatas ahli materi didapatkan persentase keseluruhan item sebesar 88,4%, hal ini sesuai baik. Dalam hal ini diketahui bahwa materi yang disajikan sudah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan persentase butir sebesar 95%, hal ini sesuai baik. Ahli materi juga menyatakan bahwa materi yang disajikan dalam media pembelajaran sudah sesuai dengan konsep fisika dengan persentase sebesar 92%, hal ini media ini baik. Pembahasan materi dalam media pembelajaran yang dikembangkan juga dinyatakan sudah runtut. Dalam hal ini persentase sebesar 88%, hal ini media ini baik. Dari hasil analisis di atas juga diketahui bahwa penyajian materi telah jelas dan dinyatakan baik dengan persentase kevalidan sebesar 82%, selain telah jelas pembahasan ateri juga mudah dipahami dengan perolehan persentase kevalidan sebesar 88%. Hal ini sesuai dengan pendapat 7

8 Data Angket Ahli Materi Skor Persentase Butir Gambar 4.13 Grafik Persentase Data Uji Coba Terbatas Ahli Materi Berkaitan dengan soal dalam media yang dikembangkan, dari hasil analisis data diketahuii bahwa soal yang disajikan sudah sesuai dengan materi yang dibahas dengan perolehan persentase kevalidan butir sebesar 100%. Selain itu, untuk petunjuk (hint) pada soal telah jelas dan dinyatakan baik dengan perolehan persentase kevalidan butir sebesar 98%. Hal ini sesuai dengan menyatakan Sedangkan untuk gambar dan animasi pada media pembelajaran ini telah sesuai dengan materi dengan persentase kevalidan butir sebesar 80%. Hal ini sesuai dengan pendapat Untuk peta konsep pada media pembelajaran ini telah sesuai dengan materi dengan diperoleh dari ketiga ahli materi sebesar 73%. Hal ini sesuai dengan menyatakan bahwa media ini cukup baik. Untuk glossarium dinyatakan baik dengan memperoleh persentase kevalidan sebesar 93%. Hal ini (2005) yang menyatakan bahwa media ini baik. untuk permainan yang terdapat pada media ini telah sesuai dengan materi dengan memperoleh persentase sebesar 83%. Hal ini sesuai dengan pendapat 3. Data dari Ahli Bahasa Dari hasil analisiss data uji coba terbatas didapatkan persentase evaluasi uji coba terbatas menurut audien seperti pada Gambar Berdasarkan hasil analisis data uji coba terbatas ahli bahasa didapatkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan ini memenuhi kriteria valid dilihat dari persentase keseluruhan item sebesar 89,4%, hal ini sesuai dengan menyatakan bahwa media ini baik. Ahli bahasa menyatakan bahwa kosakata yang dipilih dalam media telah sesuai, terlihat dari persentase yang diperoleh yaitu sebesar 93%, Butir angket tentang ejaan kata yang dipilih telah benar mendapatkan persentase kevalidan sebesar 87%, hal ini sesuai baik. 8

9 Data Angket Ahli Bahasa Skor Persentase Butir Gambar 4.14 Grafik Persentase Data Uji Coba Terbatas Media Ahli Bahasa Untuk susunan kalimat pada media pembelajaran ini telah menarik dan struktur kalimatnya juga telah sesuai dan memperoleh persentase kevalidan kedua butir tersebut masing-masing sebesar 90%, Penggunaan kalimat juga telah dinyatakan jelas dan mudah dipahami dengan diperoleh sebesar 93% %. Hasil yang lebih besar diperoleh untuk jawaban butir angket tentang kesesuaian penggunaan bahasa Inggris dengan materi bahasa Indonesianya dengan persentase kevalidan sebesar 98%, 4. Data dari Siswa (audien) Dari hasil analisiss data uji keterbacaan yang dilakukan pada siswa (audien) didapatkan persentase evaluasi uji keterbacaan menurut audien seperti pada Gambar Dataa Angket Audiens Skor Presentase Butir Gambar 4.15 Grafik Persentase Data Uji Keterbacaan Media Untuk Audien Berdasarkan hasil analisis data uji keterbacaan siswa didapatkan persentase keseluruhan item sebesar 89,4%, hal ini sesuai baik. Siswa menyatakan bahwa halaman awal materi dalam media menarik, terlihat dari persentase yang diperoleh yaitu sebesar 83%, hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana (2005) yang menyatakan bahwa 9

10 media ini baik. Butir angket tentang kejelasan dan pemahaman materi mendapatkan persentase sebesar 87%, Butir angket tentang gambar dan animasi menarik mendapatkan persentase sebesar 84%, Hasil yang lebih besar diperoleh untuk jawaban butir angket tentang tampilan animasi dalam media pembelajaran ini menarik sebesar 98%, hal ini media ini baik. Butir angket tentang penggunaan tombol mendapatkan persentase sebesar 97%, hal ini media ini baik. Kejelasan bahasa dalam media ini masih dapat dipahami oleh siswa sehingga mendapatkan persentase sebesar 83%, Soal dalam media ini mudah dipahami siswa KESIMPULAN DAN SARAN Proses pengembangan media pembelajaran mengacu pada naskah program media pembelajaran dan membutuhkan data-data yang berupa materi, gambar, musik, dan huruf. Data ini selanjutnya diolah dan diintegrasikan dengan program SwishMax 2006 sehingga dihasilkan produk berupa media pembelajaran animasi. Berdasarkan uraian analisis data uji coba terbatas kepada ahli media, ahli materi, ahli bahasa dan audien diketahui tingkat kevalidan media pembelajaran yang sehingga mendapatkan persentase sebesar 94%, hal ini sesuai dengan menyatakan Dari tayangan media pembelajaran ini, siswa lebih mudah untuk memahami materi alat optik dengan menggunakan media animasi komputer, terlihat dari persentase yang diperoleh yaitu sebesar 100%, Setelah menyaksikan tayangan dalam media pembelajaran ini siswa lebih tertarik untuk belajar, butir tersebut mendapatkan persentase sebesar 100%, Dari hasil angket yang diberikan kepada siswa juga terlihat bahwa siswa sangat mendukung pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media berbasis animasi komputer. Hal ini dapat terlihat dari persentase yang didapatkan yaitu sebesar 100%, hal ini media ini baik. dikembangkan sebesar 87,2% menurut ahli media, 88,4% menurut ahli materi, 91,7% menurut ahli bahasa dan 89,4% menurut audien (siswa). Jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid dan secara keseluruhan dinyatakan baik serta dapat diujicobakan lebih luas agar nantinya bisa digunakan dalam pembelajaran. Saran yang diberikan kepada pemakai produk media pembelajaran berbantuan komputer pokok bahasan alat-alat optik ini adalah: 10

11 1. Pengembangan media pembelajaran berbantuan komputer ini hanya pada tahap uji coba terbatas, belum sampai pada tahap uji coba lebih luas dan tahap validasi. Kepada guru fisika, dosen fisika, dan mahasiswa fisika, disarankan untuk melanjutkan penelitian dan pengembangan ke tahap uji coba lebih luas dan tahap validasi (uji perbedaan hasil pretest dan posttest siswa antara kelompok kontrol dengan eksperimen). 2. Diseminasi media pembelajaran berbantuan komputer ini dapat disebarkan melalui blog pembelajaran maupun web-web pembelajaran agar dapat digunakan oleh guru maupun siswa SMA pada wilayah yang lebih luas. 3. Pengembangan media pembelajaran berbantuan komputer ini hanya terbatas pada materi alat optik saja. Kepada guru fisika, dosen fisika, dan mahasiswa fisika, diharapkan dapat mengembangkan media pembelajaran berbantuan komputer dengan materi lain dan dibuat semenarik mungkin. DAFTAR PUSTAKA Gardner, Howard. (1983) "Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. New York: Basic Books. Sudjana, Nana & Rivai, A. (2009). Teknologi pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset Sukmadinata, Nana S Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya 11

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN SWISHMAX-4 PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Bery Fredy Universitas Negeri Malang Email:beryfredy@gmail.com

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. 77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. Pendekatan Research and Development yang merujuk pada teori Borg and Gall

Lebih terperinci

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian 50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN Pada bab III ini, peneliti akan menguraikan tentang model pengembangan, prosedur pengembangan dan uji coba produk. Dalam butir uji coba produk terdapat desain uji coba, jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif 116 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif berbasis komputer yang nantinya digunakan pada pembelajaran PAI. Adapun pendekatan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DENGAN PROGRAM SWISHMAX SEBAGAI SARANA BELAJAR SISWA SMP/MTS KELAS IX

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DENGAN PROGRAM SWISHMAX SEBAGAI SARANA BELAJAR SISWA SMP/MTS KELAS IX PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DENGAN PROGRAM SWISHMAX SEBAGAI SARANA BELAJAR SISWA SMP/MTS KELAS IX Meylina Husnia, Widjianto, Sumarjono Universitas Negeri Malang Email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and 28 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and development), karena penelitian bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu produk bukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (01: 407) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X Cahya Prasetya, Widjianto, Mudjihartono Universitas Negeri

Lebih terperinci

Novita Uswatun Khasanah, Widjianto, dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Novita Uswatun Khasanah, Widjianto, dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) BERBANTUAN CAMTASIA STUDIO PADA POKOK BAHASAN HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK UNTUK KELAS

Lebih terperinci

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar.

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar. PENGEMBANGAN MODUL FISIKA MATERI FLUIDA STATIS DENGAN MODEL POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) BERBANTUAN DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Krista Yohana (1), Kadim Masjkur (2),

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA SMA MATERI ALAT-ALAT OPTIK BERBASIS MULTIMEDIA SWISHMAX 4 BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA SMA MATERI ALAT-ALAT OPTIK BERBASIS MULTIMEDIA SWISHMAX 4 BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA SMA MATERI ALAT-ALAT OPTIK BERBASIS MULTIMEDIA SWISHMAX 4 BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK Ebtiandita Mulia Putri, Winarto dan Sulur Jurusan FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (RnD). Pengembangan atau RnD merupakan perbatasan dari pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan terutama

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN BERBASIS PREZI PADA POKOK BAHASAN GLOBALISASI MATA PELAJARAN PKN KELAS IX MTSN BANGSAL, MOJOKERTO

PENGEMBANGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN BERBASIS PREZI PADA POKOK BAHASAN GLOBALISASI MATA PELAJARAN PKN KELAS IX MTSN BANGSAL, MOJOKERTO PENGEMBANGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN BERBASIS PREZI PADA POKOK BAHASAN GLOBALISASI MATA PELAJARAN PKN KELAS IX MTSN BANGSAL, MOJOKERTO THE DEVELOPMENT OF CD LEARNING MEDIA BASED ON PREZI IN TEACHING MATERIALS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan pendekatan penelitian pengembangan (Research & Development). Pendekatan ini mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan, langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sumber data, instrumen penelitian dan pengolahan data. Pembahasan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan LKS berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Pengembangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas 29 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penugasan yang berbasis peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X Adiyat Makrufi (1), Widjianto., Asim Jurusan Fisika,FMIPA,Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WEBSITE OFFLINE INTERAKTIF BERBASIS CLAROLINE POKOK BAHASAN OPTIKA FISIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA DASAR MAHASISWA FISIKA

PENGEMBANGAN WEBSITE OFFLINE INTERAKTIF BERBASIS CLAROLINE POKOK BAHASAN OPTIKA FISIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA DASAR MAHASISWA FISIKA PENGEMBANGAN WEBSITE OFFLINE INTERAKTIF BERBASIS CLAROLINE POKOK BAHASAN OPTIKA FISIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA DASAR MAHASISWA FISIKA Iwan Setya Budi Pembimbing: (1) Drs. Purbo Swasono, M.Si,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 3.1 METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis komik ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development),

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003), III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX 4 PADA MATERI KINEMATIKA GERAK LURUS UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX 4 PADA MATERI KINEMATIKA GERAK LURUS UNTUK SISWA SMA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX 4 PADA MATERI KINEMATIKA GERAK LURUS UNTUK SISWA SMA Kharisma Resi Pradipta, Drs. Widjianto, M.Kom., Drs. Purbo Suwasono, M.Si.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu SMA Negeri di kota Bandung, yaitu SMA Negeri 15 Bandung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) karena dalam penelitian

Lebih terperinci

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cihampelas Jln. Raya Sayuran Desa Mekarmukti Kec. Cihampelas, Kab. Bandung Barat 40562. Dipilihnya lokasi

Lebih terperinci

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di program studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2008),

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG Sholehatul Novia 1, Widjianto 2, Sutarman 3 1 Mahasiswa Fisika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Mochamad Kholid Syaifudin (1), Supriyono Koes H., Sentot Kusairi Jurusan Fisika,FMIPA,Universitas Negeri Malang

Mochamad Kholid Syaifudin (1), Supriyono Koes H., Sentot Kusairi Jurusan Fisika,FMIPA,Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS CAI TUTORIAL POKOK BAHASAN HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X Mochamad Kholid Syaifudin (1), Supriyono Koes H.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai peneliti adalah penelitian dan pengembangan atau Educational Research and Development ( R & D ). Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development / R&D).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan pendidikan (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar pada mata pelajaran IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan atau research and development. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and 37 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and development atau penelitian pengembangan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, BAB III METODOLOGI Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, alat pengumpul data, dan analisis data. A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah-langkah Penelitian Langkah penelitian yang dilakukan pada penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 1, APRIL 2016 1 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN Oleh: Rofiqul Fuadi Sholihin, Yoto dan Sunomo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah (1) lokasi dan subyek penelitian, (2) metode penelitian, (3) sumber data, (4) diagram alir penelitan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan pendidikan atau Research and Development. Metode penelitian pengembangan pendidikan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pembuatan media pembelajaran. Media yang akan dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbentuk komik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang digunakan oleh orang yang tinggal di Negara bagian timur tengah, namun seiring dengan perkembangan zaman, bahasa Arab telah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) yang dapat membantu siswa

Lebih terperinci

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI DENGAN PENDEKATAN MOBILE LEARNING POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG SMP KURIKULUM 2013 Tiara Intan Cahyaningtyas 1, Sulur 2, dan Heriyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pengembangan media pembelajaran modul interaktif pada mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir semester

Lebih terperinci

Shokhibul Huda (1), Winarto (2) dan Chusnana (2) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang (1)

Shokhibul Huda (1), Winarto (2) dan Chusnana (2) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang (1) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN MENGGUNAKAN SWISHMAX 4 UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA SMP Shokhibul Huda (1), Winarto (2) dan Chusnana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Borg dan Gall (1979: 624), yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Pengembangan Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini mengadopsi dari model pengembang merujuk pada langkah-langkah yang digambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka peneltian ini menggunakan pendekatan metode penelitian dan pengembangan (Research and Develompment), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (Penelitian dan Pengembangan). Hal ini dikarenakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah alat atau instrumen yang hendak dibahas secara luas dan sistematik. Metode penelitian biasanya berisi tentang cara-cara menggunakan beberapa metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam 61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam bab 1, penelitian ini secara umum bertujuan mengembangkan software untuk tes kemampuan membaca pemahaman

Lebih terperinci

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126 SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS

Lebih terperinci

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DENGAN PENDEKATAN SAINS, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT (STM) DALAM POKOK BAHASAN ENERGI DAN MOMENTUM Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dalam Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D)

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI. PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD

BAB III. METODOLOGI. PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD BAB III. METODOLOGI. PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD multimedia interaktif sebagai media alternatif dalam pembelajaran bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen lainnya, yaitu : Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris disebut Research and Development (R&D) adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris disebut Research and Development (R&D) adalah metode BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian dan Pengembangan Sugiyono (2009: 297) metode penelitian dan pengembanagan atau dalam bahasa inggris disebut Research and Development (R&D) adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam 71 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam bidang studi matematika serta diarahkan pada peningkatan kemampuan berfikir siswa

Lebih terperinci

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG Journal of Accounting and Business Education, 1 (1), September 2016 THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG Nur

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel 69 III. METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel representasi ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Subyek Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta, SMA Negeri 1 Karanganyar, dan SMA Negeri 2 Karanganyar. Waktu penelitian dilaksanakan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2012, hlm. 407) penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (Educational Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iqro adalah sebuah metode pengajaran membaca Al-Qur an yang menekankan siswa untuk banyak berlatih membaca. Metode iqro dilengkapi dengan enam jilid buku panduan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and development) dengan menggunakan model Borg and Gall melalui sepuluh tahapan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Boyolali yang beralamat di Jl. Kates No.8 Boyolali, SMAN N 3 Boyolali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest. 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009) 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009) penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Penelitian dan Pengembangan 1. Model Penelitian dan pengembangan Menurut Sugiyono dalam bukunya, metode penelitian dan pengembangan (dalam bahasa Inggris Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan jenis masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini akan memanfaatkan metode penelitian dan pengembangan (research and development). 3.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meninjau pertimbangan dari kesesuaian tujuan penelitian adalah penelitian dan pengembangan atau Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D), yaitu sebuah strategi atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang 53 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang pendidikan kesehatan reproduksi bagi siswa pada jenjang sekolah menengah. Metode dari

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Octario Sakti Susilo 1, I Nyoman Sudana Degeng 2, Susilaningsih 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan 81 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan Subjek Penelitian, Instrumen dan Pengumpulan Data, dan Teknik Pengolahan Data. A. Metode Penelitian Tujuan

Lebih terperinci