PENGARUH PELAYANAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DALAM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN JUMLAH PELANGGAN PADA PDAM WAY RILAU DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PELAYANAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DALAM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN JUMLAH PELANGGAN PADA PDAM WAY RILAU DI KOTA BANDAR LAMPUNG"

Transkripsi

1 134 PENGARUH PELAYANAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DALAM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN JUMLAH PELANGGAN PADA PDAM WAY RILAU DI KOTA BANDAR LAMPUNG Sundari Ch Dosen Tidak Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai ABSTRAK PDAM Way Rilau merupakan perusahaan air minum yang ada di Propinsi Lampung dan yang menyalurkan atau melayani kebutuhan akan air minum masyarakat. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah masih kurangnya pelayanan yang diberikan perusahaan dalam meningkatkan jumlah pelanggan. Tujuan dan kegunaan penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelayanan dalam kaitan peningkatan jumlah pelanggan dan merupakan sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam hal penetapan kebijaksanaan pada masa yang akan datang. Keywords : Pengaruh Pelayanan PENDAHULUAN Salah satu penunjang, pendorong dan penggerak bagi pertumbuhan ekonomi daerah adalah transportasi. Pengangkutan merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomiaan masyarakat yaitu dengan mendistribusikan sumber-sumber daya ekonomi ke tempat tujuan yang hendak dicapai. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau Kota Bandar Lampung sebagai salah satu perusahaan daerah yang bergerak dalam penyediaan air bersih di Kota Bandar Lampung. Dalam penyediaan air bersih tersebut, Perusahaan Daerah Air Minum {PDAM} Way Rilau Bandar Lampung mempunyai dua macam sumber air yaitu sumber air permukaan dan sumber air dari sumber-sumber air yang telah dimanfaatkan dengan kapasitas liter per detik. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau dalam melayani kebutuhan masyarakat akan air bersih membagi daerah atau zone pelayanan melalui pipa-pipa distribusi, sehingga memudahkan perusahaan dalam mencapai pelayanan kepada pelanggan secara optimal. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau membagi enam zone pelayanan dengan menggunakan reservoar pada tiaptiap zone pelayanan. Reservoaar itu sendiri memiliki fungsi sebagai alat/ bak yang akan menampung air, mengatur tekanan dan mengatasi jamjam puncak yaitu pada pagi hari atau sore hari. Adapun dalam menyalurkan air bersih, perusahaan menggunakan pipa-pipa penyalur sebagai saluran

2 135 distribusinya hingga ke pelanggan. Bentuk saluran distribusi yang digunakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau adalah sebagai berikut. Saluraan Distribusi Saluran distribusi pada Perusahaan Daerah Air Minum Way Rilau dapat dilihat pada Gambar1 Gambar 1. Saluran Distribusi pada Perusahaan Air Minum {PDAM} Way Rilau Bandar Lampung. PDAM Way Rilau Pelanggan Sumber: Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau dalam melaksanakan penjualan air bersih langsung ke pelanggan tanpa melalui lembaga perantara In Take merupakan tempat penampungan air sumber sedangkan WTP adalah tempat pengolahan air sumber menjadi air baku hingga siap menjadi produk perusahaan yang akan dialirkan melalui pipa-pipa penyalur ke pelanggan. Pengaturan distribusi yang tepat dan merata akan menyebabkan tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Transportasi melalui jalur pipa adalah merupakan suatu distribusi fisik kaarena fasilitas operasi lebih menyerupai fasilitas pabrik daripada seperti angkutan umum konvensional lainnya dibidang transportasi. Adapun besarnya biaya distribusi pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau merupakan biaya distribusi fisik yang meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yaitu biaya sumber, biaya pengelolaan air, biaya pemeliharaan transmisi dan distribusi, biaya hubungan langganan serta biaya umum dan administrasi. Kebijaksanaan Harga Kebijaksanaan harga yang ditetapkan oleh Perusahaan Air Minum berdasarkan: 1. Biaya penyaambungan baru sesuai dengan SK Walikota Bandar Lampung No. 276/PAM/HK/1999, taanggal 14 Oktober!999 dimulai tanggal 1 Desember Instruksi Direksi PDAM Way Rilau Bandar Lampung No. 276/PAM/HK/1999, tanggal 14 Oktober 1999, tentang penetapan biaya penyambungan air bersih PAM baru. Kapasitas produksi efektif Perusahaan Air Minum (PAM) tersebut tersalurkan pada langganan yang terlihat pada tabel 4. Menunjukkan bahwa untuk Bandar Lampung jumlah pelanggan menurun menjadi pelanggan. Dalam peningkatan serta pengembangan perusahaan di kemudian hari tersebut tidak terlepas dari kesulitan-kesulitan yang menghambat dalam pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan tersebut. Upaya pengembangan dalam perusahaan ini akan tertutup oleh kesulitan operasi sehari-hari, sehingga semakin lama pengembangan

3 136 perusahaan semakin samar-samar dan akhirnya tidak ada sama sekali. Produksi, diartikan sebagai kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau penciptanm faedah baru. Faedah atau manfaat ini dapat terdiri dari berbagai macam misalnya faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat serta kombinasi dari faedah-faedah tersebut diatas. Apabila terdapat suatu kegiatan yangn dapat menimbulkan manfaat baru, atau mengadakan penambahan dari manfaat yang sudah ada, maka kegiatan tersebut akan disebut sebagai kegiatan produksi. Kegiatan tersebut akan mempengaruhi pemasaran dan pelayanan. Proses adalah cara, metode maupun tehnik untuk penyelenggara atau pelaksanaan dari suatu hal tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses produksi adalah merupakan suatu cara, metode maupun teknik bagaimana kegiatan faedah baru atau penambahan faedah tersebut dilaksanakan. Erat hubungannya dengan masalah proses produksi tersebut adalah apa saja masukan (input) dari proses produksi tersebut serta keluaran (ouput) apa saja yang dapat dihasilkan oleh perusahaan tersebut dengan penyelenggaraan proses produksi dalam perusahaan. Jenis dari berbagai proses produksi ini ada beberapa macam yang data dipisahkan menurut berbagai sudut pandangan. Penggunaan sudut pandangan yang tidak sama akan menghasilkan pemisahan proses produksi yang berbeda pula. Sistem, merupakan suatu rangkaian dari berbagai elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang antara satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian system produksi adalah merupakan suatu gabungan dari beberapa elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan tertentu. Beberapa elemen tersebut adalah : 1. Produk perusahaan 2. Lokasi perusahaan 3. Fsilitas produksi 4. Lingkungan kerja dari para karyawan serta standar produksi yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut. Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapa jumlahnya masing-masing yang segera akan diproduksikan belum tentu merupakan semua dari produk yang dapat diproduksikan. Dengan kata lain semua produk yang tercantum dari perencanaan produk belum tentu akan dicantumkan seluruhnya didalam perencanaan produksi pada suatu periode yang akan datang. Tidak berarti dari perencanaan produk adalah kepada produk apa, produk yang bagaimana, dan berapa yang akan diproduksikan oleh suatu perusahaan. Desain teknis, dan apa yang dipergunakan berapa standar pemakaian bahan untuk masingmasing unit produk. Didalam pelaksanaan proses produksi, dapat diketahui bahwa

4 137 masing-masing penyelesaian pekerjaan dari bahan mentah (bahan baku) sampai dengan menjadi produk akhir (barang jadi) akan mempunyai pola atau urutan tertentu. Dengan demikian urutan penyelesaian proses produksi ini sangat penting dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan agar pekerjaan tersebut dapat terselesaikan secara efektif, efisien, serta pula dapat memperkecil dari terdapatnya beberapa kemungkinan kesalahan yang akan terjadi di dalam pelaksanaan proses produksi. Luas perusahaan aalah merupakan kapasitas yang tersedia atau kapasitas yang dipasang (kapasitas terpasang) dalam suatu perusahaan tertentu. Dari suatu periode ke periode berikutnya, luas perusahaan tetap dan tidak berubahubah. Luas perusahaan ini akan berubah apabila terdapat perubahan dari kapasitas yang terpasang yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya, perubahan kapasitas terpasang ini tidak akan dilakukan pada setiap periode, melainkan pada periode-periode tertentu saja, sesuai dengan rencana jangka panjang dari perusahaan tersebut. Untuk memelihara kepuasan pelanggan, peningkatan atau perbaikan yang terus menerus (continue imprivement) terhadap kepuasan pelanggan perlu dilakukan. Peningkatan atau perbaikan yang jelas, konsisten, dan sistematis sangat perlu dilakukan untuk membuktikan bahwa kepuasan pelanggan menjadi salah satu strategi perusahaan yang berusaha memperoleh keuntungan maksimal, dalam jangka waktu pendek maupun dalam jangka panjang. Menurut Stanley A. Browen (1992:84), mutu pelayanan adalah perbedaan antara harapan pelangan terhadap mutu pelayanan dan persepsi pelanggan terhadap penampilan perusahhaan. Bagi pelanggan, mutu pelayanan lebih sukar untuk dievaluasi daripada mutu barang. Pelanggan yang berperan sangat penting dalam mengevaluasi mutu pelayanan dari suatu perusahhaan. Karena pelanggan adalah pihak yang berkaitan langsung terhadap pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Pembentukan mengenai mutu pelayanan yang diperoleh seorang pelanggan dapat digambarkan sebagai berikut : Diminati mutu pelayanan Tangibles Realibility Responsibility Assurance empaty Cerita Dari orang Kebutuhan diri Pelayanan yang diharapkan Pelayanan yang diharapkan Pengalama n masa lalu Komunikasi dengan luar Pengawasan terhadap mutu pelayanan

5 138 Sumber : Delivering Quality Service; Balancing Customer Perceptions and Expectations (1999 : 23) Mutu pelayanan terpadu merupakan hasil kerjasama seluruh anggota organisasi atau perusahaan, dari tingkat yang paling bawah sampai dengan tingkat yang paling atas. Konsep mutu pelayanan terpadu (TQS) ini mempunyai keunikan tersendiri karena saling berkaitan dengan aspek-aspek dari dalam dan luar organisasi Definisi mutu pelayanan terpadu (total quality service) adalah : Metode dalam proses penyempurnaan mutu pelayanan yang sangat sederhana untuk mencapai kepuasan pelanggan tanpa memerlukan sumber daya tambahan. (Michael Milakovich, 1999 : 12) Untuk mengetahui MPT dari suatu perusahaan maka perlu diketahui metode yang dapat dipergunakan. Untuk itu akan dijelaskan pada bagian selanjutnya. Untuk mengetahui dan menggambarkan secara tepat persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan maka dipergunakan metoda service yang digunakan pemirsa pertama kali oleh Valerie A Zeotahmi, Parasuraman, Leonard L. Bery (1990 : 23). Pada mulanya ada sepuluh dimensi untuk mengevaluasi mutu pelayanan. Karena ada hubungan yang sangat erat pada tujuh dimensi yang terakhir dengan dua dimensi (assurance dan empathy), maka tujuh dimensi itu melebur menjadi dua dimensi (dari lima demensi yang ada). Tujuh dimensi yang melebur tersebut adalah : 1. Kecakapan / kemampuan (Competence) 2. Keramahan (Coutesy) 3. Kredibilitas/ apat dipercaya (Credibility) 4. Keamanan/ kepastian (security) 5. Jalan masuk (Acces) 6. Komunikasi ( Comunication) 7. Memahami pelanggan ( Understanding customer) Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini Servqual Dimensions Original Ten Dimension for Trangibles Reliability Evaluating Service Quality Tringibles Reliability Responsivences Competnece Courtney Credibility Security Acces Communication Understanding The customer Responsivences Assurance Empathy Sumber : Delivering Quality Service; Balancing Customer Perceptions and Expectations (1990 : 25) Dalam Metode Service Quality, kuisioner yang diajukan kepada pelanggan terdiri dari 22 pertanyaan, yang mencakup lima dimensi yaitu : 1. Tangibels yaitu : Tampilan fisik pelayanan perusahaan. Unsur ini terdiri dari empat pertanyaan. 2. Reability yaitu : Kemampuan perusahaan untuk mewujudkan janji. Unsur ini terdiri dari lima pertanyaan.

6 Resvonsiveness yaitu : Ketanggapan perusahaan dalam memberikan pelayanan. Unsur ini terdiri dari empat pertanyaan. 4. Assurance yaitu :Kemampuan perusahan memberikan jaminan pelayanan. Unsur ini terdiri dari empat pertanyaan 5. Empathy yaitu : Kemampuan perusahaan memahami keinginan pelanggan. Unsur ini terdiri dari lima pertanyaan. Nilai yang diberikan adalah 1 sampai dengan 7, dengan perincian sebagai berikut : Nilai 1 mempunyai arti : sangat tidak setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Nilai 7 mempunyai arti : sangat tidak setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Nilai 2, 3, 4, 5 dan 6 merupakan gradasi dari jawaban yang sangat tidaksetuju ke sangat setuju. Untuk keseluruhan nilai ( total score) dari masing-masing kelompok (tangible, reliability, responsivness, assurance, empathi) akan diberi bobot sesuai dengan penilian responden dengan total bobot 100 %. Selanjutnya diketahui selisih antara skor persepsi dan skor harapan yang hasilnya itu menggambarkan tingkat pelayanan perusahaan yang bersangkutan. Apabila : 1. Persepsi - Harapan = gap positif, maka tingkat pelayanan perusahaan lebih besar dari tingkat harapan konsumen. Hal ini berarti sangat memuaskan konsumen. 2. Persepsi - Harapan = gap nol, maka tingkat pelayanan perusahaan sama dengan tingkat harapan konsumen. Hal ini berarti pelayanan yang diberikan perusahaan sesuai dengan yang diharapkan konsumen. 3. Persepsi - Harapan = gap negatif, maka tingkat pelayanan perusahaan lebih kecil (kurang) dari tingkat harapan konsumen. Hal ini berarti pelayanan yang diberikan perusahaan tidak memuaskan konsumen. Persepsi dapat dihitung dengan cara menjumlahkan nilai masing-masing unsur dan dibagi dengan jumlahh pertanyaan/ pertanyaan yang ada pada masingmasing unsur tersebut. Sebagai contoh : Responden 01 memberi nilai 5, 6, 7, 5 pada tampilan fisik. Pelayanan perusahaan (tangible), maka nilai harapan tangibels adalah : 20/4 = 5. selisih antara persepsi dengan harapan itulah yang menjadi besarnya gap bagi tangibels. Dengan cara yang sama dapat diketahui nilai keempat unsur-unsur lainnya. Philip Kotler (1995 : 74), mengungkapkan tentang adanya hubungan antara kepuasan pelanggan dengan kepuasan karyawan yang akhirnya dapat meningkatkan keuntungan dan penjualan. Menurut Kotler, unsur-unsur yang terlibat tersebut (mulai dari karyawan, pelanggan, sampai dengan pemegang saham) merupakan pihak-pihak pemegang kepentingan dalam bisnis yang berkinerja tinggi. Perusahaan dapat memberikan kepada masing-masing kelompok tingkat kepuasan ambang batas, tingkat kepuasan kinerja wajar, atau tingkat kepuasan yang tinggi. Karena

7 140 itu bisnis dengan kinerja tinggi akan selalu berusaha menetapkan strategi yang baik untuk memuaskan para pemegang kepentingan, memperbaiki terus-menerus proses bisnis yang penting, dan menyelaraskan sumber daya yang terlibat dengan organisasi. ( Philip Kotler, 1995 : 73). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dapat digolongkan dalam penelitian deskriptif, artinya dengan meneliti dan mengadakan pembahasan dan menguraikan secara sistematis, kemudian mencari hubungan dari data-data sumber tersebut untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang diinginkan guna pemecahan yang dihadapi. Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data yang sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian ini, maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah Data Primer dan Data Sekunder Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendaapatkan data yang dibutuhkan adalah Observasi, Wawancara dan Kuisioner Untuk mengetahui besarnya pengaruh pelayanan terhadap jumlah pelanggan pada perusahaan air munum Way Rilau di Kota Bandar Lampung dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis ini digunakan untuk mengukur kevalidan data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisoner. Alat analisis yang digunakan adalah uji Chi kuadrat. Koefisien kontigensi, dan kontigensi maksimum. Dari tanggapan yang telah dikumpulkan diharapkan dapat diketahui hubungan tingkat produksian efektif dengan pelayanan karyawan pada Perusahhaan Daerah Air Minum (PDAM) Wayrilau di Bandar Lampung. Kriteria perhitungan variabel pelayanan dan jumlah pelanggan pada karyawan diklasifikasikan menjadi baik, sedang dan rendah. Penggolongan variabel didasarkan pada nilai terendah dan tertinggi dari masing-masing variabel. Tabel Hasil Perhitungan Nilai Chi Kuadrat (X2) Keterangan Fo Fh Fo.Fh (Fo-Fh)2 ( Fo Fh ) Fh Baik Sedang 18 2,17 15,83 250,59 115,48 rendah 35 10,20 24,8 615,04 60,30 Jumlah 60 12,37 175,78 Hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai chi kuadrat sebesar 175,78 dan untuk mengetahui apakaah nilai tersebut mempunyai hubungan dilakukan pengujian dengan pengujian sebagai berikut : Ho diterima Ha ditolak apabila t2 hitung < t2 tabel Ho ditolak Ha diterima apabila t2 hitung < t2 tabel Dengan derajat kebebasan = ( baris 1 ) ( kolom 1) = ( 3 1 ) ( 3 1) = 4 Nilai t 2 untuk derajat kebebasan 4 dengan alpha 5 % adalah sebesar 9,488. bila dibandingkan antar 2

8 141 t 2 hasil perhitungan dengan t 2 tabel ternyata : t 2 Hitung = 175,78 > t 2 tabel = 9,18 Dengan demikian Ha diterima, berarti hipotesis yang disajikan bahwa tingkat pelayanan sangat berpengaruh dengan jumlah pelanggan PDAM. Sehingga terbukti bahwa keduanya saling berpengaruh sangat erat. Untuk mengetahui derajat keeratan pengaruh antara tingkat pelayanan dengan jumlah pelanggan digunakan rumus Kontigensi : C X 175,78(175,78 30) 175,78/205,78 0, /(X 2 N) Dikuadratkan menjadi = 0,8464 dibulatkan menjadi 0,85 Koefisien Kontigensi maksimum ( Cmaks), dengan rumus : Cmaks = (m 1.m) = 3 1/3 = 2,67 Porsentase pengaruh tingkat pelayanan dengan jumlah pelayanan adalah : = 0,85 x 100 % = 85 % Ternyata kadar keeratan pengaruh antara tingkat pelayanan terhadap penambahan jumlah pelanggan mencapai 85 % yang berarti kutang dari 100 %. Hal ini berarti hubungannya sangat erat sekali. Analisis Kualitatif Tingkat produksi efektif yang merupakan salah satu fungsi manajemen dalam perusahaan harus dilaksanakan guna mencapai maksud dan tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Keuntungan yang maksimal berarti perusahaan dapat menjalankan berbagai kegiatan guna memenuhi kewajiban kepada karyawan dan masyarakat. Adanya timbal balik perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat berarti kelangsungan perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Tingkat pelayanan dalam perusahaan dapat berupa tingkat pelayanan preventif maupun tingkat pelayanan represif. Tingkat pelayanan preventif dilakukan sebelum terjadinya kesalahan-kesalahan. Pada Perusahaan Air Munim (PDAM) Wayrilau tingkat pelayanan ini kurang mendapat perhatian karena jumlah karyawan bagian pelayanan pada masyarakat masing kurang. Sedanhkan tingkat pelayanan revresif setelah rencana sudah dijalankan. Tingkat pelayanan ini sering dilakukan oleh perusahaan, karena pada Perusahaan Air Munim (PDAM) Wayrilau kesalahan yang sering terjadi karena tidak terdapatnya tingkat pelayanan efektif sebelumnya. Salah satu yang menjadi sorotan pada tingkat pelayanan efektif di perusahaan. Perusahaan Air Munim (PDAM) Way Rilau adalah menanggapi semua keluhan masyarakat. Hasil perhitungan hubungan antara tingkat pelayanan dan jumlah pelanggan.

9 142 Tabel. Faktor-Faktor Yang Terkait Dengan Pelayanan Pelayanan Tenggang Waktu 1. Pemasangan baru 2. Rekening perdana 3. Komplain atas pemakaian 4. Loket pembayaran 5. Penjualan air mobil tangki 7 hari 30 hari 2 hari 20 hari 1 hari Sumber : Kantor PDAM Way Rilau SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pada analisa dan pembahasan laba dapat disimpulkan bahwa : Hubungan antara tingkat persentase karyawan dengan jumlah pelanggan pada Perusahaan Air Munim ( PDAM) Way Rilau mencapai 92 % dan berarti hubungannya sangat erat. Hasil pengujian hipotesis diperoleh t hitung = 175,78 lebih besar dari t tabel = 9,488. dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti tingkat produksian efektif sangat berpengaruh dengan pelayanan. Tingkat produksian efektif dan tingkat pelayanan berhubungan erat sekali karena semakin produksian efektif disalurkan ke masyarakat dengan memperhatikan pelayanan yang efektif, maka semakin banyak langganan yang tidak mengeluh kepada perusahaan air minum PDAM. Saran 1. Dalam melakukan kegiatan, Perusahaan Air Munim (PDAM) Way Rilau harus memperhatikan dan menanggapi semua keluhan masyarakat pemakai air minum guna meningkatkan laba yang maksimal untuk perusahaan. 2. Sebaiknya Perusahaan Air Munim (PDAM) Way Rilau lebih meningkatkan produksi air minum yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan masyarakat pemakai. 3. Perusahaan Air Munim (PDAM) Way Rilau Bandar Lmapung hendaknya meningkatkan mutu dan pelayanan prima, yaitu sebagai berikut : - Pelayanan pemasangan baru - Pelayanan penjualan tangki air - Pelayanan gangguan kebocoran dan tidak dapat air - Pelayanan loket pembayaran bulan berjalan dan tunggakan pemakaian air secara on line. 4. Perusahaan Air Munim (PDAM) Way Rilau dalam meningkatkan pelayanan sebaiknya mencari sumber air yang baru dari proyek bendungan air Batu Tegi dari Talang Padang Lampung Selatan. DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus Manajemen Produksi, Perencanaan Sistem Produksi. Buku I Edisi keempat. Penerbit BPFE Yogyakarta. Basu Swastha DH Azas-Azas Marketing. BPFE UGM. Yogyakarta. Christopher, Martin, David Walters, Jhon Gattorna Merencanakan dan Mengendalikan Kegiatan

10 143 Distribusi. Alih Bahasa oleh Agus Maulana Jr. Penerbit PT. Pustaka Bianaman Pressindo. Jakarta Philip Kotler Marketing. Jilid I. diterjemahkan oleh Herujati Purwoko Erlangga. Jakarta. Rasiusnu Manajemen Pemasaran, Suatu Pendekatan Analisis. Penerbit BPFE Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usaha,

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usaha, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usaha, umumnya yang harus diperhatikan perusahaan adalah orientasi pelanggan atau costumer

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Layanan Kesehatan 1. Pengertian Kualitas Layanan Kesehatan Kualitas layanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan, mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kualitas yang tinggi diharapkan akan mendapat tingkat kepuasan pelanggan. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang berasal dari perbandingan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh para pengusaha dalam menjalankan bisnisnya untuk tetap mempertahankan kelangsungan usahanya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA Helmi Wahyudi A 1, Udisubakti Ciptomulyono 2 1 Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) Nia Budi Puspitasari 1), Dyah Ika Rinawati 1), Retno Indriartiningtias 2) 1) Program Magister Teknik Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017

Jurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017 PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG PADA BUS BANDARA KUALANAMO-BINJAI Oleh: Kristianus Boby A.M.S.,MSc.0026041005 (Politeknik Negeri Medan, Dohar Sinabutar, S.T, M.T.0013107907 (Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN Faster, Better, Cheaper 8 Dimensi Kualitas: 1. Kinerja (Performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti: misal konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi yang semakin canggih mengakibatkan perubahan dan kemajuan disegala bidang serta menentukan peran aktif dari

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA ARTIKEL PENELITIAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA Dewi Sari Mulia Dosen Program Studi D-III Farmasi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Alur Penelitian Mulai Studi Pustaka Idenifikasi Masalah Pengumpulan Data Data Primer (Data Kuesioner) Data Responden Persepsi Pelanggan Harapan Pelanggan Data Skunder:

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA MELAKUKAN PEMBELIAN PADA ONLINE SHOP

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA MELAKUKAN PEMBELIAN PADA ONLINE SHOP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA MELAKUKAN PEMBELIAN PADA ONLINE SHOP Nama : Amalia Lucia Komar Npm : 10212683 Jurusan : S1 / Manajemen Pembimbing: Dr. Teddy Oswari FAKULTAS

Lebih terperinci

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dapat disimpulkan dari pembahasan di atas bahwa pengguna jasa air bersih PDAM Tirta Bening Kabupaten Pati wilayah Pati Kota merasa puas terhadap layanan tersebut, dan tingkat

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 62 BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data langkah selanjutnya yang berupa nilai kepuasan pelanggan. Pada Tugas Akhir ini nilai kepuasan pelanggan dilihat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.1.1 Data Primer Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, maupun lembaga yang berhubungan dengan perguruan tinggi, yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas pelayanan merupakan suatu fenomena yang unik, sebab dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat dalam pelayanan. Menurut Azwar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan

ABSTRAK. Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan ABSTRAK Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya dibidang apapun juga yang mereka jalani. Dalam hal ini penulis memfokuskan diri pada bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini Negara Indonesia banyak mengalami percobaan. terutama dalam perekonomian. Diantaranya semenjak tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini Negara Indonesia banyak mengalami percobaan. terutama dalam perekonomian. Diantaranya semenjak tahun 1997 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini Negara Indonesia banyak mengalami percobaan terutama dalam perekonomian. Diantaranya semenjak tahun 1997 negara kita mangalami krisis moneter yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan pelayanan secara profesional sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Layanan dengan Metode Servqual dan AHP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Surabaya

Analisis Kualitas Layanan dengan Metode Servqual dan AHP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Surabaya Analisis Kualitas Layanan dengan Metode Servqual dan AHP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Surabaya Erlina Purnamawati Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jatim Abstraksi Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dan turut menentukan produk, menciptakan keuntungan bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dan turut menentukan produk, menciptakan keuntungan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Swastha (2002:176) Marketing (pemasaran) merupakan kegiatan yang sangat penting dan turut menentukan produk, menciptakan keuntungan bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori BAB II LANDASAN TEORI Dalam membuat sebuah aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori tersebut akan digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Instruksi-instruksi tersebut berbentuk perangkat lunak (software).

BAB II LANDASAN TEORI. Instruksi-instruksi tersebut berbentuk perangkat lunak (software). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Aplikasi adalah perangkat lunak yang ada pada komputer digunakan untuk melayani berbagai macam kebutuhan (Jogiyanto, 2003). Teknologi canggih dari perangkat keras akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh para pengusaha dalam menjalankan bisnisnya untuk tetap mempertahankan kelangsungan usahanya

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN BUS PO. USAHA MURNI. Winda Wulandari, Erni Masdupi. Abstract

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN BUS PO. USAHA MURNI. Winda Wulandari, Erni Masdupi. Abstract PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN BUS PO. USAHA MURNI Winda Wulandari, Erni Masdupi Abstract The aim of this to study is determine the effect of service quality dimensions

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Banyaknya persaingan dalam dunia usaha baik industri barang atau jasa menyebabkan perusahaan menentukan strategi pemasaran yang dapat memberikan kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada para pelanggan akan mengakibatkan banyaknya kerugian bagi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada para pelanggan akan mengakibatkan banyaknya kerugian bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buruknya kualitas pelayanan jasa atau manajemen jasa yang diberikan perusahaan kepada para pelanggan akan mengakibatkan banyaknya kerugian bagi perusahaan. Pelanggan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN BEBEK KALEYO CABANG KALIMALANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN BEBEK KALEYO CABANG KALIMALANG Nama : Juliana NPM : 13212987 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Edy Nursanta,SE,MM Penelitian Ilmiah ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN BEBEK KALEYO CABANG KALIMALANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk terus meningkatkan daya saingnya agar tidak ketinggalan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk terus meningkatkan daya saingnya agar tidak ketinggalan oleh para BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentu memiliki keinginan untuk tetap bersaing dan terus mengembangkan usahanya ditengah persaingan yang semakin ketat. Perusahaan dituntut untuk terus

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 94 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa dari hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan yang positif dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepuasan Pelanggan Perasaan puas pelanggan timbul ketika konsumen membandingkan persepsi mereka mengenai kinerja produk atau jasa dengan harapan mereka. Sementara itu kepuasan

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DAN KUALITAS PELAYANAN SWALAYAN

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DAN KUALITAS PELAYANAN SWALAYAN PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DAN KUALITAS PELAYANAN SWALAYAN Noviyarsi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta Kampus III Universitas Bung Hatta, Jl. Gajah

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Restoran Sederhana.

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Restoran Sederhana. Latar Belakang Mendirikan suatu Restoran bukanlah merupakan hal yang mudah, namun memelihara dan mengembangkan Restoran yang sudah didirikan tersebut merupakan suatu pekerjaan yang jauh lebih banyak tantangannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sama untuk rnemproduksi dan merebut pasar di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sama untuk rnemproduksi dan merebut pasar di masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan ujung tombak dari setiap perusahaan, sehingga ia memegang peranan penting terhadap perusahaan yang memasarkan barang dan jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Saat ini perbankan Syariah telah memasuki persaingan berskala

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK ABSTRAK Jimmy Email: jimmymannuel@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Service

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Dalam perusahaan bisnis, pemasaran menghasilkan pendapatan yang dikelola oleh orang-orang keuangan dan kemudian didayagunakan oleh orangorang produksi untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Travel Agency Travel Agency adalah perusahaan yang khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang-orang, termasuk kelengkapan perjalanannya,

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI Rinawati Anwar Rudi Kusubagio ABSTRACT The purpose of this study is to seek service

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA GIANT SUPERMARKET CABANG CIMANGGIS DEPOK. Disusun Oleh : Heru Purnomo, SE, MM.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA GIANT SUPERMARKET CABANG CIMANGGIS DEPOK. Disusun Oleh : Heru Purnomo, SE, MM. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA GIANT SUPERMARKET CABANG CIMANGGIS DEPOK Disusun Oleh : Heru Purnomo, SE, MM. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma heru_p@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang

Lebih terperinci

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kepuasan pengguna yang menjadi tujuan dari perusahaan dituangkan dalam strategi dan rencana kerja yang diimplementasikan dalam kegiatan pemasaran dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu sifat dari jasa atau pelayanan adalah diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil produksi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maraknya persaingan bisnis baik di pasar domestik maupun di pasar nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLODI PENELITIAN. mendalam pertanyaan terfokus pada apa sebenarnya, objek penelitian ini? Irawan

BAB III METODOLODI PENELITIAN. mendalam pertanyaan terfokus pada apa sebenarnya, objek penelitian ini? Irawan BAB III METODOLODI PENELITIAN III.1 Jenis Metode Penelitian Jenis metode penelitian deskriptif dengan menggunakan analisis dependensi untuk mendapatkan gambaran keterkaitan antara kinerja kerja dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Jasa Dunia usaha yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat berkaitan dengan industri jasa dimana pada setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan Bakso Solo adalah salah satu UKM penyedia jasa rumah makan yang terletak di Jl. Lintas Timur Pasar Bakauheni Kec. Bakauheni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, persaingan di dunia bisnis juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, persaingan di dunia bisnis juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, persaingan di dunia bisnis juga mengalami peningkatan dari waktu-kewaktu. Dengan adanya persaingan ini tidak hanya menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 36 tahun 2009, Bab VI pasal 46 dan 47 bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan untuk Café Rumah Kopi TIKALA, disimpulkan beberapa hal seperti berikut ini: 1) Variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PADA BANK MANDIRI CABANG GORONTALO

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PADA BANK MANDIRI CABANG GORONTALO PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PADA BANK MANDIRI CABANG GORONTALO Hais Dama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo Abstrak: Arah penelitian ini adalah untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa 30 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa Gorontalo, penelitian ini berlangsung selama 5 bulan mulai dari bulan Januari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya merupakan suatu kondisi yang menguntungkan bagi dunia bisnis di Indonesia. Indikator membaiknya kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha jasa merupakan jenis usaha yang memiliki aspek dan lingkup bisnis yang paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata sekarang ini telah menjadi salah satu industri yang berkembang dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai andalan utamanya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan games center X di Bandung. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari pembangunan nasional secara menyeluruh. Adapun tujuan pembangunan kesehatan adalah mencapai kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi persaingan global yang semakin kuat, pengelolaan kegiatan bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga. Gerakan revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidak boleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini. Kota Bandung yang masyarakatnya memiliki mobilitas tinggi membutuhkan kepraktisan ini,

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY Dwi Novirani 1), Hendang Setyo R 2), Ali Muchtar 3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Tabel Variabel Penelitian Gap-5, 1, 2, 3, dan 4.

LAMPIRAN 1. Tabel Variabel Penelitian Gap-5, 1, 2, 3, dan 4. LAMPIRAN 1 Tabel Variabel Penelitian -5, 1, 2, 3, dan 4. Lampiran 1 Tabel Variabel Penelitian -5, -1, -2, -3, dan -4 L1-1 VARIABEL PENELITIAN GAP-5 5 Dimensi 10 Dimensi Tangible (berhubungan dengan penampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperusahaan nasional maupun perusahaan asing. Perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. diperusahaan nasional maupun perusahaan asing. Perusahaan berlomba-lomba untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi bisnis saat ini telah berubah dengan sangat cepat. Perkembangan teknologi telah membawa banyak kemajuan dalam upaya pengenalan produk baru dan perkembangannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek kehidupan. Persaingan bisnis diantara perusahaan semakin ketat baik di pasar domestik maupun internasional.

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSEMEN PENGGUNA JASA TRANSPORTASI KRL(KERETA LISTRIK) BOGOR-JAKARTA DALAM PELAYANAN KERETA listrik COMMUTERLINE

ANALISIS KEPUASAN KONSEMEN PENGGUNA JASA TRANSPORTASI KRL(KERETA LISTRIK) BOGOR-JAKARTA DALAM PELAYANAN KERETA listrik COMMUTERLINE ANALISIS KEPUASAN KONSEMEN PENGGUNA JASA TRANSPORTASI KRL(KERETA LISTRIK) BOGOR-JAKARTA DALAM PELAYANAN KERETA listrik COMMUTERLINE Achpri Merwan Trinata 3EA05 Latar belakang Kereta listrik commuterline

Lebih terperinci

ANALISIS PELAYANAN JASA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY *

ANALISIS PELAYANAN JASA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 ANALISIS PELAYANAN JASA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DKI JAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan 19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesehatan merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan tuntutan masyarakat akan kualitas

Lebih terperinci

#13 KEPUASAN PELANGGAN

#13 KEPUASAN PELANGGAN #13 KEPUASAN PELANGGAN Manusia pasti tidak terlepas dengan segala sesuatu yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kotler (2000), kebutuhan adalah deskripsi mengenai kehendak dasar manusia.

Lebih terperinci

KEPUASAN PELANGGAN #12

KEPUASAN PELANGGAN #12 #12 KEPUASAN PELANGGAN Manusia pasti tidak terlepas dengan segala sesuatu yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kotler (2000), kebutuhan adalah deskripsi mengenai kehendak dasar manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat.penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat ditingkat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat.penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat ditingkat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mewujudkan keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh individu, tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan bahkan masyarakat.penyelenggaraan

Lebih terperinci

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * ** B-1-1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL SEBAGAI DASAR PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus di P.T. Sumber Bahtera Motor, Yogyakarta) * Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD

Lebih terperinci

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan Rawat Inap Menggunakan Metoda Service Quality (Servqual) *

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan Rawat Inap Menggunakan Metoda Service Quality (Servqual) * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan Rawat Inap Menggunakan Metoda Service Quality

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Hotel Sewu Mas yang berlokasi di Jl. Ring Road Utara No. 198 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transportasi. Karenanya sistem transportasi perlu diperhatikan secara serius agar

BAB I PENDAHULUAN. transportasi. Karenanya sistem transportasi perlu diperhatikan secara serius agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan daerah sangat ditentukan oleh peran sektor transportasi. Karenanya sistem transportasi perlu diperhatikan secara serius agar mampu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Rumah Makan Ayam Bakar Pak Gendut yang berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. 3.2 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

#14 KEPUASAN PELANGGAN

#14 KEPUASAN PELANGGAN #14 KEPUASAN PELANGGAN Manusia pasti tidak terlepas dengan segala sesuatu yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kotler (2000), kebutuhan adalah deskripsi mengenai kehendak dasar manusia.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode Deskriptif Verifikatif Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D NASKAH PUBLIKASI ANALISAA KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENGETAHUI PERSEPSI DAN HARAPAN PELANGGAN DENGAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL) (Studi kasus: Ahass 2597 Priyangan Motor ) Diajukan Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Pengembangan Instrumen Antecedent Gap ServQual Antecedent Gap ServQual Instrument Development

Pengembangan Instrumen Antecedent Gap ServQual Antecedent Gap ServQual Instrument Development ISSN 2355-4721 Pengembangan Instrumen Antesenden Gap Servqual Pengembangan Instrumen Antecedent Gap ServQual Antecedent Gap ServQual Instrument Development Dewi Nusraningrum STMT Trisakti stmt@indosat.net.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan memasarkan produk suatu kelompok atau individu untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperoleh keuntungan. Maka pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sasaran pembangunan kesehatan di Indonesia antara lain adalah terselenggaranya pelayanan kesehatan dan semakin bermutu dan merata. Dalam upaya mencapai sasaran ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ± BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfamart merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ± 200 m 2. Alfamart dikelola

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Rancangan tersebut digunakan untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intensitas persaingan berskala global menuntut pergeseran dalam dunia bisnis. Misi suatu perusahaan tidak lagi berupa laba, melainkan penciptaan dan penambahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini mengalami perkembangan yang pesat khususnya didalam menjual produk atau jasa. Dalam

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PEMASANGAN BARU LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) AREA JARINGAN SURABAYA BARAT

ANALISIS KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PEMASANGAN BARU LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) AREA JARINGAN SURABAYA BARAT ANALISIS KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PEMASANGAN BARU LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) AREA JARINGAN SURABAYA BARAT Diajukan Oleh : Indra Wahyudiono 01204020 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia sangat ditunjang oleh kemajuan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komputerisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya terbatas pada kebutuhan primer saja yang meliputi sandang, pangan,

BAB I PENDAHULUAN. hanya terbatas pada kebutuhan primer saja yang meliputi sandang, pangan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di jaman yang semakin maju ini yang ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendidikan yang diperoleh maka semakin tinggi pula tingkat kebutuhan

Lebih terperinci