DAFTAR PUSTAKA. Adiwiganda YT Tinjauan pemupukan pada tanaman karet. Warta Perkaretan. 13(2):14-18.

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA Adiwiganda R. Koedadiri AD, Poeloengan Z. 99. Karakteristik tanah Spodosol pada formasi geologi Minas (Qpmi). Buletin PPKS. (): 7. Adiwiganda YT. 99. Tinjauan pemupukan pada tanaman karet. Warta Perkaretan. ():8. Alegre JC, Cassel DK. 99 Soil physical dynamics under slashandburn systems. In Sanches PA, H. Van Houten. Alternatives to slashandburn agriculture. th International Soil Science Congress. Acapulco, Mexico. International Society of Soil Science. Wien. p:7. Allen RG, Pereira LS, Raes D, Smith M Crop evapotranspiration: guidelines for computing crop water requirement. FAO. Rome. 00p. Angkapradipta P. 97. Hasil sementara percobaan pemupukan optimum NPK dengan tanaman produktif klon GT pada tanah Latosol. Menara Perkebunan. ():7. Armanto, M.E. 00. Karakteristik sifatsifat tanah yang diusahakan sebagai kebun tebu, hutan dan lahan alangalang. J. Tanah Trop. :07. Arsyad S Konservasi tanah dan air. IPB Press. Bogor. 90hal. [BPTK] Balai Penelitian Teknologi Karet. 00. Laporan akhir penelitian: studi usahatani perkebunan karet di Kabupaten Barito Utara. Kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Utara dan Balai Penelitian Teknologi Karet. Bogor. 7hal. [Balittan] Balai Penelitian Tanaman Pangan. 98. Laporan tahunan 98/98. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Bogor Barrow CJ. 99. Land degradation. Cambridge University Press. 9p. Bastari T Penetapan anjuran teknologi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Pupuk. Cipayung, 7 Nopember 987. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Hal.:7. [BPS] Badan Pusat Statistik. 00. Statistik Indonesia 00. Badan Pusat Statistik. Jakarta. Brady NC The nature and properties of soils. Tenth Editions. Macmillan Publishing Company. New York. p.

2 Brady NL 99. Alternative to slash and burn: a global imperative. In Sanchez PA, H. van Houten (eds.). Alternatives to slash and burn agriculture. th International Soil Science Conggress. Acapulco, Mexico. p:. Caliman JP. 99. Kelapa sawit dan defisit air: produksi dan cara mengatasi. Lokakarya Kiat Menghadapi Kemungkinan Musim Kemarau Panjang Tahun 99 untuk Budidaya Perkebunan. Bandung, 90 Pebruari 99. APIPerhimpiBMG. hal. Clune T., Copeland L Effects of aluminium on canola riits. Plant and Soil. :7. Dent FJ. 99. Toward a standard methodology for the collection and analysis of land degradation data proposals for discussion. In Expert Consultation of the Asian Network on Problem Soils. 9 October 99, Bangkok Thailand. 0p. Doorenbos J, Pruitt WO Guidelines for predicting crop water requairenments. Food and Agriculture Organization of The United Nations. Rome. p. Driessen PM, Buurman P, Permadhy. 97. The influence of shifting cultivation on a Podzolic soil from Central Kalimantan. Proceedings Peat and Podzolik Soils and Their Potential for Agriculture in Indonesia. Bulletin. Soil Research Institute. p:9. DTPT. 99. Peta satuan lahan SP, WPP/SKP XII/F, Tangkiling, Kalteng, skala :.000, Rencana Teknis Satuan Pemukiman Tahap IIIA dan Rencana Teknis Jalan. Pola Usaha Ternak. Departemen Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan. Elliott LF, Lynch JM. 99. Biodiversity and soil resilience. In Greenland DJ, Szabolcs I (eds.). Soil resilience and the sustainable land. CAB International. p:. Eswaran H. 99. Soil resilience and sustainable land management in the context of AGENDA. In Greenland DJ, Szabolcs I (eds.). Soil resilience and the sustainable land. CAB International. p:9., Lal R, Reich PF. 00. Land degradation: an overview. In Bridges, EM, Hannan IA, Oldeman LR, FWTP de Vries, Scherr SJ, and Sombatpanit S (eds.). Response to land degradation. Science Publishers, Inc. p:0. [FAO] Food and Agriculture Organization. 97. A framework for land evaluation. Soil Bulletin. Rome. 7p Assesing soil degradation. FAO Soil Bulletin. Rome. 8p.

3 . 98. Guidelines: land evaluation for rainfed agriculture. FAO Soil Bulletin. Rome. 7p Report of the regional expert consultation on environmental issues in land and water development. Bangkok, Thailand, 0 September 99. 8p. Garcia GE, Andreu V, Rubio JL Changes in organic matter, nitrogen, phosphorus and cations ini soil as a result of fire and water erosion in a Mediterranean landscape. European J. of Soil Sci. :00. Gupta PC, O toole CJ. 98. Upland rice a global perspective. International Rice Research Institute. 0p. Hamer WI. 98. Second soil conservation consultant report. AGOF/INS/78/00. Technical Note No. 0. Ministry of Agriculture Government of Indonesia and UNDP and FAO. 98p Final soil conservation consultant report. Ministry of Agriculture Government of Indonesia FAO. Centre for Soil Research. Bogor. p. Hapsoh, Yahya S, Oelim TMH, Sopandie D. 00. Respon beberapa genotipe kedelai terhadap tingkat cekaman kekeringan tanah Ultisol. Bul. Agron. ():8. Handayani IP Kuantitas dan variasi nitrogen tersedia pada tanah setelah penebangan hutan. J. Tanah Trop. 8:. Harahap IY, Winarna, Sutarta ES Produktivitas kelapa sawit: tinjauan dari aspek tanah dan iklim. Prosiding Pertemuan Teknis Kelapa Sawit. Medan, April 000. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Hal.:. Hilman Y. 00. Inovasi teknologi pengembangan kedelai di lahan kering masam. Prosiding Lokakarya Pengembangan Kedelai Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu di Lahan Kering. Palembang, 9 Desember 00. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Pertanian. Hal:0. Islam KR, Weil RR Land use effects on soil quality in a tropical forest ecosystem of Bangladesh. Agric. Ecosys. Environ. 79:9. Jumberi A, Imberan M, Nurita. 99. Pemupukan kalium padi gogo di lahan kering beriklim basah Kalimantan Selatan. Buletin Penelitian Kindai. ():0.

4 Lahjie AM Praktek perladangan oleh penduduk asli dan pendatang di Kalimantan Timur. Proceeding of the Pusrehut Seminar on Reforestration and Rehabilitation to Develop the Tropical Rain Forest and to Support Human Prosperity and Ecosystems. Mulawarman University. 78p. Lal R. 98. Soil surface management in the tropics for intensive land use and high and sustained production. In Stewart BA(ed.). Advances in Soil Science Volume. SpringerVerlag New York Inc. p: Sustainable land use sytems and soil resilience. In Soil resilience and Suatainable Land Use. In. Greenland DJ, Szabolcs I (eds.). CAB International. Willingford, UK. p Sustainable management o f soil resources in the humid tropics. United Nation University Press. Tokyo. p Deforestration effect on soil degradation and rehabilitation in Western Nigeria. IV. Hydrology and water quality. Land. Degrad. Develop. 8: Soil management in the developing countries. Soil Sci. ():7 7. Lanya I. 99. Evaluasi kualitas dan produktivitas lahan kering terdegradasi di daerah transmigrasi WPP VII Rengat Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Disertasi PPS IPB. 7 hal. Lavelle P, Gilot C, Fragoso C, Pashanasi B. 99. Soil fauna and sustainable land use in the humid tropics. In Greenland DJ, Szabolcs I (eds.). Soil resilience and the sustainable land. CAB International. p:908. Leiwakabessy FM, Sutandi A. 00. Diktat kuliah pupuk dan pemupukan. Departemen Tanah. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 08 hal. Lubis AU. 98. Kekeringan dan kebakaran pada tanaman kelapa sawit. Berkala Himpunan Management Perkebunan Indonesia. Hal.:. Lynden van GWJ, Oldeman LR The assessment of the status of humaninduced soil degradation in South and Southeast Asia. UNEPFAO ISRIC. p. Malkanthi DRR, Moritsugu M, Yokoyama K. 99. Effect of low ph dand Al on absorption and translocation of some essential nutrient in exised barley roots. Soil Sci. Plant Nutr. ():. Mar ah M. 99. Pengaruh tingkat air tersedia dan tingkat pemberian pupuk Kalium terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max

5 (L) Merril). Skripsi. Program Studi Agrometeorologi. Jurusan Geofisika dan Meteorologi. FMIPA. IPB. 87 hal. McAlister JJ, Smith BJ, Sanchez B Forest clearence: impact of landuse change on fertility status of soils from the Sao Francisco area of Niteroi, Brazil. Land Degrad. Develop. 9:0. Oldeman LR. 99 a. An international methodology for an assessment of soil degradation land georeferenced soils and terrain database. The Collection and Analysis of Land Degradation Data. In Report of the Expert Consultation of the Asian Network on Problem Soils. Bangkok, Thailand, 9 October 99. FAO. p: b. The global extent of soil degradation. In Greenland, DJ, Szabolcs I (eds.). Soil resilience and sustainable land use. CAB International. p:998. Pangaribuan Y, Asmono D, Latif M. 00. Pengaruh cekaman air terhadap karakter morfologi beberapa varietas tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Jurnal Penelitian Kelapa Sawit. 9():9. Pasaribu D, Suprapto S. 98. Pemupukan NPK pada kedelai. Hal:99. Dalam Somaatmadja, S., M. Ismunadji, Sumarno, M. Syam, S.O. manurung, dan Yuswadi (Ed.). Kedelai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 09 hal. [PMT] Proyek Penelitian Pertanian Menunjang Transmigrasi. 98. Peta Tanah, Peta Vegetasi dan Peta Rekomendasi Skala :0.00 daerah Kumai WPP IXb/SKP E (Sakabulin) Provinsi Kalimantan Tengah. Pusat Penelitian Tanah. Bogor Peta Tanah, Peta Vegetasi dan Peta Rekomendasi Skala :0.00 daerah Tewe Timur WPP III/SKP A Provinsi Kalimantan Tengah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Peta Tanah, Peta Vegetasi dan Peta Rekomendasi Skala :0.00 daerah Muara Tewe WPP XIXa/SKP F Provinsi Kalimantan Tengah. Pusat Penelitian Tanah. Bogor. [PT] Perencanaan Pemukiman dan Prasarana Transmigrasi. 99. Peta satuan tanah dan lahan, skala :0.000 SP, WPP/SKP Vb/F, lokasi Bereng Belawan, Kalimantan Tengah. Departemen Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Peta satuan tanah dan lahan, skala :0.000 SP, WPP/SKP Vb/F, lokasi Bereng Belawan, Kalimantan Tengah. Departemen Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan.

6 7 Prabowo NE, Lubis T, Fairhurst TH, Foster HL, Nafsiah E. 00. Eficiency of fertilizer recovery by oil palm in Sumatra. Proceedings of Agriculture Conference: Enhancing oil palm Industry Development through environmentally friendly Tecnology. Bali, 8 July 00. Indonesian Oil Palm Research Institute. p:890. [Puslittanak] Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Statistik sumberdaya lahan/tanah Indonesia. 0 hal Peta potensi lahan bagi pengembangan pertanian Skala : Puslittanak. Bogor. Ross DS, Bartlett RJ. 99. Fieldextracted Spodosol solution and soils: aluminium, organik carbon, and ph interrelationships. Soil Sci. Soc. Am. J. 0:899. Salter PJ, Berry G, Williams JB. 9. The influence of texture on moisture characteristics of soils. II. Quantitative relationships between particle size, composition, and availablewater capacity. Journal of Soil Science. 7():998. Sanchez PA. 97. Properties and management of soils in the tropics. John Wiley and Sons. New York. 8p. Sasaki M, Yamamoto Y, Ma JF, Matsumoto H Early event induced by aluminium stress in elongating cells of wheat root. Soil Sci. Plant Nutr. (): Seybold CA, Herrick JE, Brejda JJ Soil resilience: a fundamental component of soil quality. Soil Sci. ():. Shah MM. 98. Economic aspects of soil erosion and conservation. Ministry of Agriculture Government of Indonesia FAO. Centre for Soil Research. Bogor. 9p. Sihombing H, Amypalupy K, Tjasadihardja A. 99. Dampak kemarau panjang tahun 99 terhadap tanaman karet dan persiapan menghadapi kemarau panjang berikutnya. Lokakarya Kiat Menghadapi Kemungkinan Musim Kemarau Panjang Tahun 99 untuk Budidaya Perkebunan. Bandung, 90 Pebruari hal. Sihotang UTB. 99. Prospek lahan gambut untuk mendukung pengembangan agribisnis karet. Warta Perkaretan. ():8. Siregar HH, Darmosarkoro W, Poeloengan Z Oil palm yield simulation using drought characteristics. Proceedings 998 International Oil Palm Conference. Nusa Dua Bali, September 998. p:89.

7 8 Sudjadi M, Adiningsih JS, Widjajya Adhi IPG Pengelolaan lahan masam untuk tanaman pangan. Risalah Simposium II Penelitian Tanaman Pangan Buku. Ciloto, Maret 988. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Hal:8799. Sudjito D. 98. Pengaruh status air tanah terhadap evapotranspirasi, koefisien tanaman dan pertumbuhan empat varietas (galur) padi gogo. Skripsi. Jurusan Geofisika dan Meteorologi. FMIPA. IPB. Sugiyanto Y, Nasutian MZ, Munthe H Peluang dan strategi peningkatan efisiensi pemupukan tanaman karet. Prosiding Apresiasi Teknologi Peningkatan Produktivitas Lahan Perkebunan Karet. Medan, 0 Juli 997. Hal:9. Sugiyono, Sutarta ES, Darmosarkoro W, Santoso H. 00. Peranan perimbangan K, Ca, dan Mg tanah dalam penyusunan rekomendasi pemupukan kelapa sawit. Prosiding Pertemuan Teknis Kelapa Sawit 00. Medan, 90 April 00. Hal:. Suharsono H Evaporasi dan neraca air di Pulau Jawa. Tesis Fakultas Pascasarjana. IPB. Bogor. Sukarji R, Sugiyono, Darmosarkoro W Pemupukan N, P, K, Ca, dan Mg pada tanaman kelapa sawit pada tanah Typic Distropept di Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit. 8():7. Suwandi, Chan F. 00. Pemupukan pada tanaman kelapa sawit yang telah menghasilkan. Malakalah seminar PT. Perkebunan X Lampung 88 dalam Budidaya Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq). Pusat Penelitian Marihat. Pematang Siantar. Hal:98. Suwardjo H, Neneng NL. 99. Land degradation in Indonesia: data collection and analysis. In Report of the expert consultation of the Asian network on problem soil. Bangkok, Thailand to 9 October 99. RAPA Publication:99/. FAO. p:., Prawirosumantri J Status report kelompok kerja efisiensi pupuk pada lahan kering. Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Pupuk. Cipayung, 7 Nopember 987. Prosiding diterbitkan tahun 99. Hal.:0., Sunyoto Rb, Wahyutono, Dariah A. 99. Penyebaran lahan kritis dan teknologi penanggulangannya di Kawasan Timur Indonesia. Prosiding Temu Konsultasi Sumber Daya Lahan untuk Pembangunan Kawasan Timur Indonesia. Palu, 70 Januari 99. Puslittanak. Bogor. Hal.:79.

8 9 Suwono. 98. Pengaruh pemupukan kalium terhadap hasil dan pertumbuhan kedelai di lokasi gejala kunig di Ponorogo. Penelitian Palawija. ():8. Sys C Evaluation of land limitations in the humid tropics. Pedologie. XXVIII():07., 98. Land evaluation part I, II, III. International Training Centre for Post Graduate Soil Scientist. State University of Ghent. p., E van Ranst, Debaveye J. 99 a. Land evaluation part I: principles in land evaluation and crop production calculations. Agricultural Publications No. 7. BrusselsBelgium. 7p.. 99 b. Land evaluation part II: methods in land evaluation. Agricultural Publications No. 7. BrusselsBelgium. 7p. Szabolcs I. 99. The concept of resilience. In Greenland DJ, Szabolcs I (eds.). Soil resilience and sustainable land use. CAB International. p:9. Tambunan D, Sihombing H, Arianto R Hasil sementara percobaan pemupukan optimum NPK tanaman karet menghasilkan klon GT pada tanah Podsolik Merah. Buletin Perkebunan Rakyat. ():7. Tengberg A, Stocking M. 00. Land degradation, food security, and agrobiodiversityexamining an old problem in a new way. In Bridges EM, Hannan IA, Oldeman LR, F.W.T.P. de Vries, Scherr SJ, Sombatpanit S (eds.). Response to land degradation. Science Publishers, Inc. p:78. Thomas, Lasminingsih M, Junaidi U, Wibawa G, Amylupy K, Sihombing H. 99. Pengaruh kekeringan dan usaha mengatasinya pada tanaman karet. Warta Perkaretan. ():7. Thornhwaite CW, Mather JR. 97. Instructions and tables for computing potential evapotranspiration and the water balance. Publication in Climatology. Drexel Institute of Technology. New jersey. 0p. Tian G Effect of soil degradation on leaf decomposition and nutrient release under humid tropical condition. Soil Sci. ():89790., Salako FK, Ishida F. 00. Replenishment of C, N, and P in a degraded Alfisol under humid tropical conditions: effect of fallow species and litter polyphenols. Soil Sci. (9):. Uexkull von H. 99. Constraints to agricultural production and food security in Asia: challenges and opportunities. International Conference in Asia: Nutrient Management for Sustainable Food Production in Asia.

9 0 IMPOHOSAARD/CSAR and IFAFADINAP Regional Meeting. Bali, December 9, 99. p:8. Utomo WH Konservasi tanah di Indonesia: Suatu rekaman dan analisis. Universitas Brawijaya. Malang. 7 hal. Wade MK, Santoso D, Heryadi. 98. The effects of lime on crop yields and soil chemical properties: residual and maintenance. Pros. Pen. Tanah. ():87 0. Winarna, Darmosarkoro W, Sutarta ES Teknologi pemupukan tanaman kelapa sawit. Dalam. Darmosarkoro W, Sutarta ES, dan Winarna (eds). Monograf lahan & pemupukan kelapa sawit. 00. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan. Hal:. Wischmeier WH, Smith DD Predicting rainfall erosion losses: a guide to conservation planning. U.S. Departement of Agriculture. Agriculture Handbook No. 7. 8p.

10 LAMPIRAN Lampiran. Curah Hujan Ratarata Bulanan pada Berbagai Lokasi Penelitian di Kalimantan Tengah Bulan Tahun rerata (...mm..) Barito Utara Barito Selatan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des ,, 9,,, 7,,,7 0,, 0, 0, Jumlah , Palangka Raya Gunung Mas Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jumlah Kotawaringin Barat Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des ,, 0, 0, 9,7 99,, 7, 0, 70,0,8 9,8 Jumlah ,

11 Lampiran. Suhu Udara Ratarata Bulanan pada Berbagai Lokasi Penelitian di Kalimantan Tengah Bulan Tahun Rata rata ( o C) ( o C) ( o C) ( o C) ( o C) ( o C) ( o C) ( o C) ( o C) ( o C) ( o C) Barito Utara dan Barito Selatan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember,,7,,, 7,,,,, 7,,,,,,7,8 7,0,,, 7,0,,0,,8 7,, 7,0 7,0,,,,,9,,0,,,8 7, 7,,,,9,8 7, 7, 7,9 8, 7, 8,0 8,0 7,,,8,9 7,8, 7,,,,,8,8,7,,,9,8,8,7,,, 8, 7,,9,7,8 7, 7,,7,,,, 8, 7,,9,7,8 7, 7,,7,,9 7,0, 7, 7,7,7 7,,,7 7, 7, 7,,,9,7, 7, 7,,,9,8 7,0 7,,,,, 7, 7, 7,0,,,,,8,7 Rerata,,,,7 7,,,7,9 7,0,8 Palangka Raya dan Gunung Mas Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember,,, 7, 7, 7,,,, 7,,8,,, 7, 7, 7, 7,,,,9,,,,, 7,,8 7, 7,0,0,,, 7, 7, 8, 8, 8, 8, 8, 7, 7, 7,0 7,,,8,,,,7 7,,8,9,,,9,7,,7,,9 7,0 7,0 7,,,8, 7,,7,9 7,0,,9 8,9 8,8 7,7 7,,9,7 7, 7,,, 7,0 7,,9 7, 8,0,7 7,,,9 7, 7, 7,,9 7,0 7, 7,7 7, 7,,8 7, 7, 7, 7,,8,7,9 7, 7, 7, 7,,7,,8 7,0,8,9 Rerata,8,8,7 7,,7,8 7, 7, 7, Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember,7,,0,,,9,7,9,,7,,0,,0,,7 7,0 7,9,,0,,,,,9,9 7,,8 7,,7,,7,,9,,9,,,9,,9 7,0,9,,7,, 7,0 Kotawaringin Barat,7,,,,,7,0,,,9,,,,9,7,,8,,,,9,,8,,8 7,,9 7, 7,,9,7,,0,7,,0,,,, 7,,,,,8,,,0,,9,, 7,, 7,0,,,8,,,,,, 7, 7,8,0,,7,,, Rerata,9,,,,7,0,,,, Sumber: BPS Kalteng 9900.,,,, 7,0,8,,,,,,

12 Lampiran. Penetapan ETp Berdasarkan Metode BlaneyCridle pada Berbagai Lokasi Penelitian di Kalimantan Tengah Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Unsur T f ETp ETp (. o C..) (.mm hr ) (. mm bl.). Barito Utara Barito Selatan,0,0, 7,0 7,8,99,,,8,89,0,9,7,90 7, 7,,9 7,08,70,9,8,97,8,8,0,,, 7,0,7,,,,7,,9,0,0,0,,,,0,0,0,,0,0,0,0,0,,,,0,0,0,,0,0 Palangka Raya Gunung Mas,0,0,,,,,,,,,,,0,0,0,0,,,,,,,, Kotawaringin Barat,0,0,0,,,,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,,,0,0,0,0,0,0 8,0 99, 99, 99, 89, 99, 99, 99, 99, 99, 8,0 99, Keterangan: T= suhu udara ratarata bulanan ( o C), f = p(0, t + 8), Eto = Reference crop evapotranspiration. Data dukung: P o S = 0,7; Rhmin = high; n/n = <0, low; Udaytime = x 0, =,8 m dt = moderate.

13 Lampiran. Kadar Air Tanah pada Kapasitas Lapang, Titik Layu Permanen, dan WHC untuk Tanaman Pangan per, cm dan Tanaman Perkebunan per cm Lapisan Tanah Lokasi Penelitian Kalimantan Tengah Land Unit tanaman pangan tanaman perkebunan Lapisan KL TLP WHC Lapisan KL TLP WHC (cm) (mm) (mm) (mm) (cm) (mm) (mm) (mm) Ultisol Barito Utara, 7,7, 0 77,,8,9,0, 8, 0 8,9 9, 9,78 9,,,9 0 0, 8,,8 9,,,9 0 9,0 8, 0,0,, 7,7, 9,,8 LH 07, 7,,,0 LT 07, 7,,,0 LT0 07, 7,,,0 LT 07, 7,,,0 LP 07, 7,,,0 LH 07, 7,,,0 LT0 07, 7,,,0 LT 07, 7,,,0,9,8,7,7,,0 0, 8,8 0,0 0,0 7,,0,, 9, 9,7 0,8 0,8 0,,9,7, 0, 0, 8,, 9,7,,,,,,,,7,,9,,,,9 8,0 7, 8, 0,,,,, 0,0 7,7 7,7 7,7 7,0 70,,0 0,0,,,,, 0, 0, 8,,9,, 7,,0,,,8 0,,, 8,7 8,7,,0,,,, Ultisol Barito Utara 0,7 0, 0 8, 0 8, 0 7,, 0, 0,,, 9,7 0, 8,,, 8,9,7,7,8, ,,7 9, 9,8,0,0 8,79,09 9,7 0,8,,9,,7 8,9 0,7,7,,7,9,09 0,,7 0,8 8,8,9,,9 0, 9,8 90,,9, 9,89,8,7,0 0,7,,7 8,8, 0,9 8,8,,8,,,8 0,,0,7,8,0,97,89,09,7 7,9 99,9,8 0,8,, 87,8 0,97 8,7,, 9,7 9,8, 8, 7, 08,8 7,,8, 0,9 0,9 7,80 7, 8,0 8, 8,0,7,,7,70 88,8 8,0 7,0,08,8 8,9 8, 0, 0, 9,0 08, 9,8,,8 8, 7,

14 Lampiran. (lanjutan) Land Unit tanaman pangan tanaman perkebunan Lapisan KL TLP WHC Lapisan KL TLP WHC (cm) (mm) (mm) (mm) (cm) (mm (mm) (mm) LT0 07, 7,,,0,, 7,, 0,,7,7 8,9,,,9,9 8, 9,9 0, ,0,7 8,0 7,,, 9,7 8,0 7, 8,7,7, 0,0 0, 9,8 LT 07, 7,,,0 8,7,,9,9 0,7,,0,8,8,0,,,,, ,9 9,8,, 89,,, 7.0,0 0,9 8,,,, 8, LP 07, 7,,,0,,,, 90,,,,, 7, 0,9 8, 7,0 7,0, ,,7,7 7 8, 8, 8,8 0, 0, 7,9 9,8,9,, Alfisol Barito Selatan LH 07, 7,,,0 0,,9,, 80, 8, 7,,, 07,,0 9,,8,8 7, , 8,8 79,0 8,0,,9, 0,0,8 0,8,,7 9,0,, LT0 07, 7,,,0,,,, 9,9 0, 8,,8,8 0,,,0,7, ,9 8, 79,7 7,, 8,8,, 9,7,,, 8,,8 0,8 LT 07, 7,,,0 8,,,, 0, 7,9,8,0,, 0, 9,7 8, 8,8 7, ,0 7,,, 09,,7 0,, 0, 0, 7,0 0,8 0,8 78,9 LT0 07, 7,,,0,0,,, 8,0,8,8,8,8 87,,,7,, 0, , 70, 8,8 7,9 8,8,,,,9 7,,9,9 7,,0 09, LT 07, 7,,,0,8 7,7,8,7 9, 8,8 7, 8,,,8,9 0,,7, , 79, 8, 9, 8,,7,,9 7,7 78,7 9,,,8 LP 07, 7,,,0 8,0 0,8 0,8 0,8 0, 8,,9,9,9 0,8 9,8,8,8,9, ,7 8, 8, 8,,0, 78,, 08,,7 9,8,,,8 Entisol Barito Selatan LH 07, 7,,,7,0,, 7,, 7,,,7, 8,,9, 8, , 9, 9, 8,,,

15 0,, 8, 0, 0, 8, Lampiran. (lanjutan) Land Unit tanaman pangan tanaman perkebunan Lapisan KL TLP WHC Lapisan KL TLP WHC (cm) (mm) (mm) (mm) (cm) (mm) (mm) (mm) LT0 07, 7,,,0,,,0,0 87,8, 0, 9, 9,,,9,,,, ,8 8,0 8,,8,7, 8,9 9,9 8, 0,8 8 7,,, 0,9 LT 07, 7,,,0,,7, 7 8, 7,0 8, 7,,7 07,, 8, 7, 8,0 79, , 87, 87,,0,0 08,,, 8, LT0 07, 7, 0,0,8 7,,,,,0 0, 8,7 8,, 0,8, ,,,, 0, 8,7, 0,8, LT 07, 7,,,8,7 7,,, 8,,,9 7, 9,8,,,7 9, 8, ,,,,, 9,8,8,8 8, LP 07, 7, 8,0,,9 0,9,0 8, 0,,8 7,,9,, , 0,9,0 8,,8 7,,, Entisol Palangka Raya LH 07, 7,,,0 9,8 9,8,0,,8 90, 90, 8,9 7,9 07,9 0, 0,,,, , 7,,8, 7,9 8,,8,,9 8,0 0, 0, 8, 0,0 LT0 07, 7,,,0,,,,,0,8,,0,0 9,,8,,,, ,8 0, 7,0,,,,9,,, 7,,,,7,0 LT 07, 7,,,0 0, 0, 9, 7, 7,,,,0, 0,,9,9,, ,7, 0, 9, 77,,9 7,,0,,8 7,8 8,8,,, LP 07, 7,,,0 7, 8,7 9, 9,,0,,,,,,0,,,, , 8,8,0,,,0 0, 0,, 8,7, 8,,8 7,,8

16 7 Lampiran. (lanjutan) Land Unit tanaman pangan tanaman perkebunan Lapisan KL TLP WHC Lapisan KL TLP WHC (cm) (mm) (mm) (mm) (cm) (mm) (mm) (mm) Ultisol Gunung Mas LH 07, 7,,,0,0,0 9, 9, 80,,0,0,,, 7,9 7,9,0,0, ,9 8, 8,8,8 0,8 8, 8, 8,8,7,8 9,9 0, 0, 9, LT0 07, 7,,,0,9,0 8, 8, 80,,0,8 0, 0,,0,9 0, 7, 7, 7, ,9, 7, 9,,,8,,0, 9,7,,0,,7,9 LT 07, 7,,,0, 8, 8,0 8,7 7,,,,,,7 8,0,,0,, ,,0, 9,7,, 7, 8, 08,,9 0,,7,0, LP 07, 7,,,0 9,8 9,8,8,8 89,,, 7,7 7,7 8,7 8, 8, 7, 7, 0, , 9, 9, 9,0 97,8,,, 0,,8,,, 8,, Ultisol Gunung Mas LH 07, 7,,,0,,,9,9 9,, 0,7 0, 0,,7,,,, 9, ,,8 8, 7, 7,,7,0, 9,9,0,7,9,7 7, 0, LT0 07, 7,,,0,, 7, 0,8 9,,,,,9,,9,9 9,,8 0, ,9,,,8 79,,0 7, 7,8,8,7,8,,7,0,9 LT 07, 7,,,0 0,7 0,8 0,9 0,9 8,,0,9,, 7,7 7,7,9,,, ,,9 8,, 8,8,9 0,7,0,9 8,,,, 7, 7, LP 07, 7,,,0 8,8 8,8 0 0,7 0, 00 0,0 9, 78,0 7,0 8,8 8,8,0,7, ,7,7,,0 8,9 0,0 7,0 7,7, 79, 7,7 8,7,8 7, 07,7 Spodosol Gunung Mas LH 07, 7,,,0,0,0,, 7,8 8, 8,,,7,9,0,0, 0,7, , 9,7,7 9, 0,,,8 7,8, 7, 0,0,9 7,9,7 7,

17 8 Lampiran. (lanjutan) Land Unit tanaman pangan tanaman perkebunan Lapisan KL TLP WHC Lapisan KL TLP WHC (cm) (mm) (mm) (mm) (cm) (mm) (mm) (mm) LT0 07, 7,,,0,, 8, 8, 8,,0,,0,0, 9,,9 7, 7, ,9, 70,7 9,,,8,,,9 9,, LT 07, 7,,,0 9,0 8,,,,0 8,,7,,9, 0,9,7,0, 0, , 7,,,,,, 7,9,,9, LP 07, 7,,,0,,,, 7, 8, 8,,, 0,,9,9,0,0, ,8, 7,0,,,8, 8,0, Inceptisol Kotawaringin Barat LH 07, 7,,,0,8,8,8,,9,,, 0,9 9, 9, 9,,,7, , 7,,0 9 9,,, 7,, 7, 8,,0,, 7,0 LT0 07, 7,,,0,0,,, 0, 9, 9,8 0, 0, 80,7,,,,, ,,,,9 08,8 9,, 0,7 9, 0,9,7,0,8, 7,9 LT 07, 7,,,0,8,8,7,0 99, 8,9 8,9,,7 80,7,9,9,, 8, ,,7 9,7 9,0 97,9 7,8,9 9, 8, 8, 9,8 8,8 0, 0,8 9,8 LT0 07, 7,,,0,9,,, 0, 9,9 9,7 9, 9, 78,9 7,0,8,7,7 7, ,,8,0, 08, 9, 9,9 9, 9, 7,7,9,,7,7 0,7 LT 07, 7,,,0,,,, 9, 7,7 7,9 8, 8, 7,9,7,,, 9, ,,0,8, 8,7,,,99,00,9,0 7,7 0,8 0, 0,9 LP 07, 7,,,0 0, 0,,, 90,,, 7, 8,9,7,,,,, , 9,0,0,9 87,9 8,7,0 7,8 7, 9,8,,0, 9, 8,

18 9 Lampiran. Kondisi Ketersediaan Air Bulanan LUT Padi Lokal pada Berbagai Land Unit dan Jenis Tanah di Kalimantan Tengah Unsur/ Bulan Land Unit (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) ETo ETc ETc padi CH 7 CH E. 0 CH E..0 ETc ATP LT0 ATP LT0 ATP LT0 ATP LT0 ATP LT0 ATP LT0 ATP LT0 ATP LT0 ETp ETc ETc padi CH 7 CH E 0 CH E 0 ETc CH E 90 CH E 90 ETc ATP LT0 ATP LT0 ATP LT0 ATP LT0 Lokasi Barito Utara dan Barito Selatan 8,0, 00,8,,9, 00,8,, , 0,8 7,9 9, 9,,,, 7,7 70, 7,8 88,9,0 8, 9, 9,,,,7 7, 0,,,,, 8,8,7,7 0,,9 9,,0 7,, 7,8 8, 8,,7,,9, 9,,7 0,, 0,7,7,7 7, 7, 0,,,8 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, 7,7 7, 0,,,9 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, Lokasi Palangka Raya dan Gunung Mas 99,0 89, 99, 0, 07, 9,0 97, 0, 07, 9,0 97, ,9, 0,0 8, ,7 0, 9,, Entisol Palangka Raya,9,9,8,8,8,8 Ultisol Gunung Mas,7,7 7, 7,,, 0, 0, Ultisol Gunung Mas 9, 9, 0, 0,,7,7,,,9 0,7,8,9 0,7,8,9,8,8,7 7,, 0, 9, 0,,7,,9 0,7,8,9,8,8,7 7,, 0, 9, 0,,7,,9 0,7,8 99,, , 7,7 7, 0,,,9 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, 99, 8, 7, 8 9,9 7 00,,9,8,8,7 7,, 0, 9, 0,,7,,9 0,7,8, 78 9, 7,, Ultisol Barito Utara 7,7 7, 7,, 0,,, 9,0,9, Ultisol Barito Utara 7, 8,0 8,9 8,7 7,8 0,,9,7,, 7,0 Alfisol Barito Selatan 7, 7,, 7,, 0,8,,,, 8, Entisol Barito Selatan 8,,, 9, 79,,9, 9, 8,,,, 0, 9 8,,9,8,8,7 7,, 0, 9, 0,,7, 99, 7, 8,9 0,9,0 7,,8 8,,,8, 8, 0, 8,7, 7, Spodosol Gunung Mas,9,0,9 0,7 8,,8,9 7, 89 7,,8 8,7,7,,9,8 0,0 8,,,8,, 0,7 8,,9,, 9,7, 70, 9,7 0,7 7,0,0 8 9, 0,,, 7, 8,,8 0,,,,7 8, 7, 0,0,9, 0,,0 0,, 8,,,,8, 9,, 0,7,,8,8 9,,8 0,,0,9 8,,9 8,, 8, 9, 8,,,7 77,9. 0,, 09, 97,9, 0, 8, 9,8 09, 8,7 8, 88,0 0, 8, 99, 9,8 0 7, 7,7 7, 0,,,8, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, 99,, , 9,,9,8,8,7 7,, 0, 9, 0,,7,,9 0,7,8 9, 9, 7 7, 7,7 7, 0,,,8 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, 8, 9 0 7, 97 8,7,9,8,8,7 7,, 0, 9, 0,,7,,9 0,7,8 98, 98, 7, 7,7 7, 0,,,8 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, 99, 0, 0, 7, 0 9,,9,8,8 9,8, 7,7,,, 9,8 0, 7,9,,7 7,9

19 70 Lampiran. (lanjutan) Unsur/ Land Unit ETp ETc ETc padi CH 7 CH E 0 CH E 0 ETc Bulan (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Inceptisol Kotawaringin Barat,, 0 0 8, 8,0 00,8 00, ,,, 7,9,7 0, , 99, 9,8 7, 8,8 9 7,7 7, 8, 7, 8,,0 9,, 9 98, 9, 9, 7, 98, 98, 0,9 ATP LT0 ATP LT0,,7 8, 7, 9,7,,, 8,7 0,0 7,,9,,7 8, 7, 9,7,,,7 8, 7, 9,7,,,7 8, 7, 9,7,,,7 8, 7, 9,7, 0, 0,,,,, 7,0,7 7,8 0,9,7,0,, 9, 0, 8,, Keterangan: CH 7 = Curah Hujan dengan peluang melampaui 7%, CH E 0= Curah Hujan Efektif 0%, CH E 90 = Curah hujan Efektif 90%, ATP=Air Tersedia Profil, LH=Lahan Hutan, LT = Lahan Tidur, LP=Lahan Pertanian, angka setelah LT menunjukkan tahun bera/tidur.,,7 8, 7, 9,7,,,7 8, 7, 9,7,,,7 8, 7, 9,7,

20 7 Lampiran. Kondisi Ketersediaan Air Bulanan LUT PadiKedelai pada Berbagai Land Unit dan Jenis Tanah di Kalimantan Tengah Unsur/ Land unit ETp ETc ETc padi ETc kedelai CH 7 CH E 0 CH E 0 ETc ATP LT0 ATP LT0 ATP LT0 ATP LT0 ATP LT0 ATP LT0 ATP LT0 ATP LT0 ETp ETc ETc padi ETc kedelai CH 7 CH E 0 CH E 0 ETc CH E 90 CH E 90 ETc ATP LT0 ATP LT0 Bulan (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Lokasi Barito Utara dan Barito Selatan,, 08, 9,,,, 7,7 70,,8 88,9,0 8, 9, 9,,,,7 7, 0,,,,, 8,0,8, , 7,7 7, 0,,,8 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8,, , 7,7 7, 0,,,8 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, 8,8 8, , 7,7 7, 0,,,8 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, Lokasi Palangka Raya dan Gunung Mas 99, 89, 99, 9,0,9,9 8,8 9,0,9 0,0 9 7,8 7, 8,9 Entisol Palangka Raya,9,9,8,8,8,8 Ultisol Gunung Mas,7 7,8, 9, 0,,7 7,,, , 8,,9,8,8,7 7,, 0,,, 0 97,,9,8,8,7 7,, 0, 99, 9,0 99, 0 0 0,0 7,7 7, 0,,,8 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, 99, 9,0 9,0 8 9,0 7 7,,9,8,8,7,, 8, 7, 8, ,0 7,, Ultisol Barito Utara 7,7 7, 7,, 0,,, 9,0,8, Ultisol Barito Utara 7, 8,0 8,9,7 7,8 0,,9,7,, 7,0 Alfisol Barito Selatan 7, 7,, 7,, 0,8,,,, 8, Entisol Barito Selatan 8,,, 9, 79,,9, 9, 8,,, 7,,0 9 8,,9,8,8,7 7,, 0, 99, 9,7 7, 0,9,0 7,, 8, 8, 9,9,, 7, 89 7,,8 8,7,7,,9, 0,0 8,,,7,, 0,7 8,,9,, 9,7, 70, 9,7 0,7 7,, 8 9, 0,,, 7,,,7, 8,,0 0,, 8,,,8,,8 9,, 0,7,,8,9 0, 7,9,,,0 9,,0 9,7, 9, 0, 8, 7,9,7 77,9, 0,,,,8,7 0, 99, 9,8 0 7, 7,7 7, 0,,,8 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, 99, 9, , 9,,9,8,8,7 7,, 0, 9, 9, 7 7, 7,7 7, 0,,,8 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, 00,8 00, ,7 97 9,,9,8,8,7 7,, 0, 07, 07, 8, 7,7 7, 0,,,8 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, 99,,,, 0 8,,9,8,8,7 7,, 0,

21 7 Lampiran. (lanjutan) Unsur/ Land unit ATP LT0 ATP LT0 ETp ETc ETc padi ETc kedelai CH 7 CH E 0 CH E 0 ETc Bulan (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Ultisol Gunung Mas, 7,,7,,, 7,8 8, Spodosol Gunung Mas 0,8,9,0 9, 7,,7 0,8,8 9, 0,,7,,9 9,,7,8 Inceptisol Kotawaringin Barat 8,0,,8,7,, , 7 7,7 7, 9, 0,,7,,9 9,,7,8 7,0 7, , 7, 8,,7,,9 7,0 0,7,8 99, 9,0 99, 7 7,0 9, 0,,7,,9 0,7,8 7, 8, ,,,0 8, 9, 9,9,, 7, 8, 7, 7,8,,9,,7 8,, 7, 8, 9, 9,9,,0,,8 0,, 7, 9, 9, 0,,7,,9 0,7,8 7, , 9, 0,,7,,9 0,7,8 9, 9, 7, 9, 0,,7,,9 0,7,8 07, 07, 7,9 ATP LT0 ATP LT0 7, 9,7,,,7 8, 7, 9,7,,,7 8, 7, 9,7,,,7 8, 7, 9,7,,,7 8, 7, 9,7,,,7 8, 7, 9,7,,,7 8,,,, 0, 0,, 0,9,7,0 7,0,7 7,8 0, 8,,,, 9, Keterangan: CH 7 = Curah Hujan dengan peluang melampaui 7%, CH E 0= Curah Hujan Efektif 0%, CH E 90 = Curah hujan Efektif 90%, ATP=Air Tersedia Profil, LH=Lahan Hutan, LT = Lahan Tidur, LP=Lahan Pertanian, angka setelah LT menunjukkan tahun bera/tidur. 7, 9,7,,,7 8, 7, 9,7,,,7 8, 7, 9,7,,,7 8,

22 7 Lampiran 7. Kondisi Ketersediaan Air Bulanan LUT PadiPadiKedelai pada Berbagai Land Unit dan Jenis Tanah di Kalimantan Tengah Unsur/ Land Unit ETp ETc ETc padi ETc padi ETc kedelai CH 7 CH E 0 CH E 0 ETc ETa kdl LH ETa kdl LT0 ATP LT0 ETa kdl LT ETa kdl LT0 ATP LT0 ETa kdl LT ETa kdl LP ETa kdl LH ETa kdl LT0 ATP LT0 ETa kdl LT ETa kdl LT0 ATP LT0 ETa kdl LT ETa kdl LP ETa kdl LH ETa kdl LT0 ATP LT0 ETa kdl LT ETa kdl LT0 ATP LT0 ETa kdl LT ETa kdl LP ETa kdl LH ETa kdl LT0 ATP LT0 ETa kdl LT ETa kdl LT0 ATP LT0 ETa kdl LT ETa kdl LP Bulan (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Lokasi Barito Utara dan Barito Selatan,, 08,7 9,,,, 7,7 70,,8 88,9,0 8, 9, 9,,,,7 7, 0,,,,, 8,0,8, , 7,7 7, 0,,,8 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, 8,9 7, , 7,7 7, 0,,,8 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, 07, 07, ,7 70,7, 7,, 8,8 7,,9 7, 9,7 0, 70,,, 7,8 8,,,, 7,,,, 99, 7, 7, 0 0 9, 7,7 7, 0,,,8 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, 8, 8, ,9, 0,9 7, 7, Ultisol Barito Utara,,0,0,,7 9,,8 Ultisol Barito Utara,, 0, 7, 8,,,, 9,9,0, 0,,7 7. 9,, Alfisol Barito Selatan 0,7 7,0, 8, 8,9,8, Entisol Barito Selatan,0,8,,0,0 7,0, 0,,7,8, 9,, 0,,7 9, 0,,, 89 0, 8,,8,,9, 8,9 9,9,, 7,7 8,9,, 0, 77,7,,8 9, 7,,8 7.,9 8,0,, 9,9,0,, 8,7, 8,0 9,,, 0,9 0,,,8 0, 0,,8, 0,9, 9,9 8,8 8,8,8, 7,0, 78,, 0,, 00,, 9,9, 7,, 7,8,,7, 9,,. 0,, 7,, 8,, 08,, 9,9, 9,, 9,, 87,, 80,,,, 00,, 97,, 8, 99,,, 0 7 9, 7,7 7, 0,,,8 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, 9, 9, 7 7, 7,7 7, 0,,,8 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8, 07, 07,,9 7,7 7, 0,,,8 7, 8,9 0,,7, 7, 7, 0,8,, 8,, 79,, 8,

23 7 Lampiran 7. (lanjutan) Unsur/ Land Unit ETp ETc ETc padi ETc padi ETc kedelai CH 7 CH E 0 CH E 0 ETc CH E 90 CH E 90 ETc ATP LT0 ETa kdl LH ETa kdl LT0 ATP LT0 ETa kdl LT ETa kdl LP ETa kdl LH ETa kdl LT0 ATP LT0 ETa kdl LT ETa kdltlp ETa kdl LH ETa kdl LT0 ATP LT0 ETa kdl LT ETa kdl LP ETp ETc ETc padi ETc padi ETc kedelai CH 7 CH E 0 CH E 0 ETc ETa kdl LH ETa kdl LT0 ATP LT0 ETa kdl LT ETa kdl LT0 ATP LT0 ETa kdl LT Bulan (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Palangka Raya dan Gunung Mas 99,,9,9 0 7, 9 8,9 89, 78,7 78,7 7 7,0 8 9, Entisol Palangka Raya,9,9,8,8,8,8 Ultisol Gunung Mas,7 7,, 99, 0, 9, 8 9 8, 09,,9,8,8 0, 0, 0, Ultisol Gunung Mas 9, 0,,7,7 7,,,7 7,,,9,9,9 Spodosol Gunung Mas,9 0,7 9, 0,,7,9 0,7 9, 0,,7,9 0,7,8,8,8 Lokasi Kotawaringin Barat 8,0,,8 8,9,,8 7, 0 0 8,,,7 8, 7, 9,7 7 7,7,,7 8, 7, 9,7 7,,,7 8, 7, 9,7 7, 7,, 0,,9,8,8,7 7,, 0, 9, 0,,7,9,9 0,7,8 00,8 00, ,7,,7 8, 7, 9,7 99, 0, 0, 8 9 0, 7,9,9,8,8,, 0,0 9, 9,8,,9,, 0,, 99, 7, 7, 7,,,, 9 8,,9,8,8,7 7,, 0, 9, 0,,7,9,9 0,7,8 8, 8, 9 7 7, 99, 0,7, 8,,0 0,,7,,,,7 7,, 0, 9, 0,,7,9,9 0,7,8, 0,9 7, 8 0, Inceptisol Kotawaringin Barat,,7 8, 7, 9,7,,, 0,,,,, 0,0,,9,9,0 8,8,9,8,8 7,7, 9,,9, 7,, 0, 8,, 7, 0,8 7,7,, 8,9 7, 79,0,0,7 0, 8,8 7,,, 8 0, 0,, 0,,8, 8,9,0 0,, 7,8,, 8,0 8,,9,8,8 0,, 0,,9 0,, 0, 8, 0, 9, 0, 8,8 0,, 0,,7 0,, 0, 0, 8, 0,, 8,8 8,8 9 7,, 7,, 9,0, 9,, 87,, 9,0 99, 9,0 0, 0 80,0,9,8,8,7 7,, 0, 9, 0,,7,9,9 0,7,8,0, ,0,,7 8, 7, 9,7 8, 8, 9 0, 97,,9,8,8,,7, 9, 8, 8,8,,9,,7 9,, 0,0 9, 7,,,7 8, 7, 9,7 99, 9, 9, 7, 0,,9,8,8,8 8,,7, 0,,,8 7,,0 8,,8,9, 07, 0 7,9,,7 8, 7, 9,7

24 7 Lampiran 7. (lanjutan) Unsur/ Land Unit Bulan (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) ETa kdl LP,,,,, 8, 8,,,, 89,,,, Keterangan: CH 7 = Curah Hujan dengan peluang melampaui 7%, CH E 0= Curah Hujan Efektif 0%, CH E 90 = Curah hujan Efektif 90%, ETa=Evapotranspirasi aktual, ATP=Air Tersedia Profil, kdl=kedelai, PT=Potensi Tanah di, LH=Lahan Hutan, LT = Lahan Tidur, LP=Lahan Pertanian, angka setelah LT menunjukkan tahun bera/tidur.

25 7 Lampiran 8. Kondisi Ketersediaan Air Bulanan LUT Karet pada Berbagai Land Unit dan Jenis Tanah di Kalimantan Tengah Unsur/ Land Unit ETp ETc CH 7 CH E 0 CH E 0 ETc ETa karet LH ETa karet LT0 ATP LT0 ETa karet LT ETa karet LT0 ATP LT0 ETa karet LT ETa karet LP ETa karet LH ETa karet LT0 ATP LT0 ETa karet LT ETa karet LT0 ATP LT0 ETa karet LT ETa karet LP ETa karet LH ETa karet LT0 ATP LT0 ETa karet LT ETa karet LT0 ATP LT0 ETa karet LT ETa karet LP ETa karet LH ETa karet LT0 ATP LT0 ETa karet LT ETa karet LT0 ATP LT0 ETa karet LT ETa karet LP Bulan (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Barito Utara dan Barito Selatan 08,, 08, 0,7 8, 88, 8,9 08, 7, 9,8 8,, 8,0 8,0 78,9 8,0 8,0 8,0 8, 8,0 80,, 8, 8,0 8, ,0, 08, 0,7 8, 88, 8,9 08, 7, 9,8 8,, 78,9 8, 80,, 8, 78 9,0, 08, 0,7 8, 88, 8,9 08, 7, 9,8 8,,, 0,8 78,9 09,,8,8 8, 0,9 80,, 8, ,, 08, 0,7 8, 88, 8,9 08, 7, 9,8 8,,, 0,8 78,9 09,,8,8 8, 0,9 80,, 8, 99, 99, 0 0,8, 08, 0,7 8, 88, 8,9 08, 7, 9,8 8,,, 0,8 78,9 09,,8,8 8, 0,9 80,, 8, ,0 7,0 Ultisol Barito Utara 80, 9,,8 7,, 0,7 70,7 9,7,,, 7,,, 0,8 Ultisol Barito Utara 8,9 7,9, 7,, 0,, 90, 8, 8,8 7,8, 7,,, 8, 7,, Alfisol Barito Selatan 7,, 7,8,8 8,,9,9 0, 7,, 9, 80,8 9,8, 80,8 9,8, Entisol Barito Selatan,,,9,9,, 9,,, 8,,, 70,, 8,7 8, 80, 9, 89 8,, 9, 70, 9,9 89, 9, 9, 0, 8,7 9,0,,0,7 98, 8, 0,7 0,7, 8,9, 7,, 97,,,9, 8,9, 77,9 7,,,8,,7,,, 70,,,8, 7,,,, 0,9, 7,, 8,, 87,, 8,,,, 7,,,,,,, 9, 9, 7,7 0, 0, 9, 99, 99, 0 7, 0,0 7,9 9, 9, 88,0 9, 7,8 9, 8, 9,7,8,7, 97,,8 9, 9, 7, 7, 9,9 0, 7,, 7 7,, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 8, 9, 9,, 8,

26 77 Lampiran 8. (lanjutan) Unsur/ Land Unit ETp ETc CH 7 CH E 0 CH E 0 ETc CH E 90 CH E 90 ETc ETa karet LH ETa karet LT0 ATP LT0 ETa karet LT ETa karet LP ETa karet LH ETa karet LT0 ATP LT0 ETa karet LT ETa karet LP ETa karet LH ETa karet LT0 ATP LT0 ETa karet LT ETa karet LP ETa karet LH ETa karet LT0 ATP LT0 ETa karet LT ETa karet LP ETp ETc CH 7 CH E 0 CH E 0 ETc ETa karet LH ETa karet LT0 ATP LT0 ETa karet LT ETa karet LT0 ATP LT0 ETa karet LT Bulan (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Palangka Raya dan Gunung Mas , 0,8 9 9, 9,9,0,,8,,,,,,,,,,,, 0 0 7,0 7,0 7,9 9,8 0,7 0,9 89, 89, 7 8, 8 8, 9,9,0,,8 0,,,7 8,0 8, 8,7 89, 7,8 7,8,0, 8,0 8, ,, 7, 9, 0, 0, 99, 99, 8 9 9,8,0 9,9,0,,8 9,,9,, 0,,9 7, 07,7 7,,,, 7,0 7,0 7,9 9,8 0,7 0,9 0, 0,7 9,9,0,,8 9,,9,, 0,,9 7, 07,7 7,,,, 9 9 9, 7,0 7,9 9,8 0,7 0,9 99, 99, 8 9, 7 8, 9,9,0,,8 0,0 9,8 99, 99, 7,7 8,7 Entisol Palangka Raya,0 8, 9,9,0,,8,,,8 8,8,,,9,8 7, 7, 7,,9 7, 8, Ultisol Gu8nung Mas,9,7,,9,9,7,,9,,8 8,,0 7,, 9, 9,9 Ultisol Gunung Mas 97, 0,7, 0, 7, 0,7, 0,, 9, 8,,0 7,, 9,, Spodosol Gunung Mas,0,8,0,0,0,,0 0,9,0 70,,0 07,,0,,0, 70, 0, 7,,0 0, 0,,,0,7,,7, 9,9 79, 7, 7,7,0 97,,0 7, 9,9 0, 7,,7 Lokasi Kotawaringin Barat 99, 99, 7 8, 9 7, 8 9,0 8 79,0 Inceptisol Kotawaringin Barat,,0,,8,8 9,,0,8 0,8 9,8 8,,0 9,9 8,9 7,9,0,0,0 8,0 7,0 7,,0,0 8,9 7,9,9,8 9,7,,,7,, 8,7,9,,9,9 09, 0, 90, 0, 77, 0, 88, 0, 7, 0,,8 0, 7, 0, 8, 0,,7 0,,0 0, 8,0 0, 0,8 0, 7, 9,, 8,, 0,,,, 0,,, 99, 99, ,,8 9,9,0,,8 09, 9,7 07, 9,,0 9,7 0, 0,9 8, 0,,0 7, 9 9,0,0,0,0,0,0 9 0, 97 0, 9,9,0,,8,,,,,,,,,,,, 7 7,0,0,0,0,0,0 99, 99,, 0 0, 9,9,0,,8,8,8,8,8 9,7 9,7 9,7 9,7,8,8,8,8 9, 0,0,0 7,9 9,8 0,7 0,9

27 78 Lampiran 8. (lanjutan) Unsur/ Land Unit Bulan (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Inceptisol Kotawaringin Barat ETa karet LP 8, 7,7 8, 8, 0,0 9,,,0 0,,0 9,, 0,0,0,0 8, Keterangan: CH 7 = Curah Hujan dengan peluang melampaui 7%, CH E 0= Curah Hujan Efektif 0%, CH E 90 = Curah hujan Efektif 90%, ETa= Evapotranspirasi aktual, ATP=Air Tersedia Profil, LH=Lahan Hutan, LT = Lahan Tidur, LP = Lahan Pertanian, angka setelah LT menunjukkan tahun bera/tidur.

28 79 Lampiran 9. Produksi RataRata Karet Kering Bulanan Berdasarkan Ketersediaan Air pada LUT Karet pada Berbagai Land Unit dan Jenis Tanah di Kalimantan Tengah Bulan/ Land Unit LH LT0 LT LT0 LT LP Ult Barut Ult Barut Alf Barsel Ent Barsel Ent PKY Ult Gumas Ult Gumas Od Gumas Ept Kobar (.....g ph s..... ),,9,,,,8,9,9,9,9,7,,,9 7,7,,7,,9,,7,9 0,99,,,,9,7,8,9,,0,9,,,,0,0,9,7 0,99,,9,, Keterangan: LH= Lahan Hutan, LT = Lahan Tidur, LP = Lahan Pertanian, angka setelah LT menunjukkan tahun bera/tidur.

29 80 Lampiran 0. Kondisi Ketersediaan Air Bulanan LUT Kelapa Sawit pada Berbagai Land Unit dan Jenis Tanah di Kalimantan Tengah Unsur/ Land Unit ETp ETc CH 7 CH E 0 CH E 0 ETc ETa ksawit LH ETa ksawit LT0 ATP LT0 ETa ksawit LT ETa ksawit LT0 ATP LT0 ETa ksawit LT ETa ksawit LP ETa ksawittlh ETa ksawit LT0 ATP LT0 ETa ksawit LT ETa ksawit LT0 ATP LT0 ETa ksawit LT ETa ksawit LP ETa ksawit LH ETa ksawit LT0 ATP LT0 ETa ksawit LT ETa ksawit LT0 ATP LT0 ETa ksawit LT ETa ksawit LP ETa ksawit LH ETa ksawit LT0 ATP LT0 ETa ksawit LT ETa ksawit LT0 ATP LT0 ETa ksawit LT ETa ksawit LP Bulan (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Barito Utara dan Barito Selatan 8, 08,0 0, 0, 0, 8, 88, 8,9 0, 0, 9,8 8,,, 0,8 78,9 09,,8,8 8, 0,9 80,, 8, 8,0 78, 80 90,9, 08, 0,7 8, 88, 8,9 08, 7, 9,8 8,,, 0,8 78,9 09,,8,8 8, 0,9 80,, 8, 8, 78 9,, 08, 0,7 8, 88, 8,9 08, 7, 9,8 8,,, 0,8 78,9 09,,8,8 8, 0,9 80,, 8, 89, 09 0,, 08, 0,7 8, 88, 8,9 08, 7, 9,8 8,,, 0,8 78,9 09,,8,8 8, 0,9 80,, 8, 99, 9, 0 0 0,7, 08, 0,7 8, 88, 8,9 08, 7, 9,8 8,,, 0,8 78,9 09,,8,8 8, 0,9 80,, 8, 89, , 8,, Ultisol Barito Utara,9 0, 79,0 8,0 7, 77,, 9,,,, 8,9 7,9 7, Ultisol Barito Utara,, 0,9 79, 8, 7, 7,8 9,8,,,0,,,,,, Alfisol Barito Selatan 0, 8, 7,7 8, 0,,0 9, 8,,9 80, 9,, 87,,,0 87,,,0 Entisol Barito Selatan 8,, 0,0,7,7 9, 9, 7, 7,,9,0,, 70, 9, 7, 0,, 8, 89,0,9, 9,, 7, 9, 7,9 9, 0,7,0 7, 9,, 78,9 8,,0,0 99,,9 77,, 09, 98, 8,7 8,, 09,8, 7,7, 9,,,, 7,7,,, 77,, 78,9,,,,,,, 9,,,, 7,,,, 09,, 09,, 7,,,,,7, 80,, 77,,, 99, 9, 0 7 7, 7,0,9,,,0 8,,8 78,9 8, 9,7 78,8 09,7,,,8,, 8, 0,,0 97, 9, 8, 8,7 7 7,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 8, 9,0 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8,, 8,, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8,

30 8 Lampiran 0. (lanjutan) Unsur/ Land Unit ETo ETc CH 7 CH E 0 CH E 0 ETc CH E 90 CH E 90 ETc ETa ksawit LH ATP TLH ETa ksawit LT0 ATP LT0 ETa ksawit LT ETa ksawit LP ETa ksawit LH ETa ksawit LT0 ATP LT0 ETa ksawit LT ETa ksawit LP ETa ksawit LH ETa ksawit LT0 ATP LT0 ETa ksawit LT ETa ksawit LP Eta ksawit LH ETa ksawit LT0 ATP LT0 ETa ksawit LT ETa ksawit LP ETo ETc CH 7 CH E 0 CH E 0 ETc ETa ksawit LH ETa ksawit LT0 ATP LT0 ETa ksawit LT ETa ksawit T0 ATP LT0 ETa ksawit TLT ETa ksawit LP Bulan (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Palangka Raya dan Gunung Mas 99, 9, 0,7 9 98, 9,9,0,,8 9,,,,,,,,,,,, 8, 0 0, 7,0 7,9 9,8 0,7 0,9 8, 89, 8, 7, 8 9,9,0,,8,8 0,9 9,0 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9, 8,8 8,0 78, 7 7, 7,,,,,, 99, 9, 8 9,7,9 9,9,0,,8 9,,9,, 7,,9 7, 7, 7,,,, 8, 7 0, 7,0 7,9 9,8 0,7 0,9 8, 89, 7, 0 0, 9,9,0,,8 9,,9,, 9,8,9 7, 7, 7,,,, 8,7 9 9,8 7,0 7,9 9,8 0,7 0,9 8, 99, 9, 8 9 0,7 7 7, 9,9,0,,8 89,, 9 9, 99, 9, 9,8,8 Entisol Palangka Raya 9,9 8,,,0 8,8 8,8, 9,,,8,0 Ultisol Gunung Mas 9,,9,,,8 8, 8,0 9,8,,9,, 0,,7, 0,0 Ultisol Gunung Mas 9,,9 7, 7,,,0,,,,,8 8,, 8 8,9 9, 7, 7,7 7, 8, 7,,9,0 9,8,0 8,,0 9,,0 8,,0,9,0 80,7,0 90,,0,9 7, 7,, Spodosol Gunung Mas 7,7,0 7,,, 7,,,0,,, 9,,,0, 0, 9,,9,,0, 7,9,9 0, Lokasi Kotawaringin Barat 99, 9, 7, 89, 9 7,8 8, 8, 8, 8 7, Inceptisol Kotawaringin Barat 9,9,0,9, 89,,9,0,9 0,, 7,7,0,7 8,8, 8,,0,8 7,9 0, 8,8,0,8 7,7 0,,,0, 0,,8 0,7, 8, 9, 9,,9 89, 8,8, 0,9,9 9,,9 7,8,9 89, 0, 7, 0,, 0,, 0,, 0, 0,7 0, 9, 0, 9,0 0, 0,7 0, 9,9 0, 9,9 0, 7,7 0,, 8,7 9 9,, 8,, 7,, 80,, 9,, 79,, 7,0 99, 9, 0 80,,7 9,9,0,,8 9,,7 7,,,0,7,,0,, 8,0 77, 8, 9 98,,,,,,, 89, 9 0 0, 97 07,8 9,9,0,,8 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 8,7 7,,8,8,8,8,8,8 99, 9, 9, 0 08, 9,9,0,,8 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 9, 8, 0 8, 7,0 7,9 9,8 0,7 0,9 8,

31 Keterangan: CH 7= Curah Hujan dengan peluang melampaui 7%, CH E 0= Curah Hujan Efektif 0%, CH E 90 = Curah hujan Efektif 90%, ETa=Evapotranspirasi aktual, ATP=Air Tersedia Profil,, LH=Lahan Hutan,, LT = Lahan Tidur, LP = Lahan Pertanian, angka setelah LT menunjukkan tahun bera/tidur. 8

32 8 Lampiran. Mineral Fraksi Pasir pada Berbagai Land Unit dan Jenis Tanah di Kalimantan Tengah Jenis tanah/ Land Peluang mineral fraksi pasir Lokasi Unit Kua Kal Lap Kon Mag Aug Hor Pla Zir Ult Barut LH LT Lt0 LT LP sd 9 sd sd Ult Barut LH LT0 LT Lt0 LT LP Sd Sd Sd sd Sd sd Alf Barsel LH LT0 LT Lt0 LT LP sd 0 Sd Sd sd Sd Sd Ent Barsel LH LT0 LT Lt0 LT LP sd sd sd Ent PKY LH Lt0 LT LP Ult Gumas LH Lt0 LT LP Ult Gumas LH Lt0 LT LP Od Gumas LH Lt0 LT LP Ept Kobar LH LT0 LT Lt0 LT LP Sd sd sd Sd Sd Sd Sd Keterangan: kua=kuarsa, kal=kalsedon, lap=lapukan, kon=konkresi Fe, mag=magnetit, aug=augit, hor= hornblende, plag=plagioklas, zir=zirkon, sd=sedikit, =tidak ditemukan, Ult=Ultisol, Alf=Alfisol, Ent=Entisol, Od=Spodosol, Ept=Inceptisol, Barut=Barito Utara, Barsel=Barito Selatan, PKY=Palangka Raya, Gumas=Gunung Mas, Kobar=kotawaringin Barat, LH=Lahan Hutan, LT=Lahan Tidur, LP=Lajan Pertanian, angka setelah LT menunjukkan tahun bera/tidur

33 8 Lampiran. Penentuan Dosis Pupuk Metode Preskripsi pada Berbagai LUT Pola C di Kalimantan Tengah Jumlah hara tersedia dari tanah dihitung secara ratarata dari unit lahan lokasi penelitian, dan penyerapan hara disesuaikan dengan serapan air yaitu 0, 0, 0, dan 0% pada lapisan pertama, kedua, ketiga, dan lapisan keempat. Kedalaman tanah untuk LUT berbasis tanaman pangan adalah 0 cm, sedangkan untuk LUT berbasis tanaman perkebunan sedalam 0 cm. Kandungan hara tanah tersedia untuk LUT berbasis tanaman pangan, yaitu: Jenis tanah dan lokasi N P O K O (...kg ha...) Alf Barsel EntBarsel Ult Barut Ult Barut Ult Gumas Ult Gumas Od Gumas Ent PKY Ept Kobar 9,9 0, 9,0,,8 9,0 0, 9,8,,9 7,,,7 9, 9,,0,,,,8 77,0 80, 8,8 8,7 8,,8 8, Kandungan hara tanah tersedia untuk LUT berbasis tanaman perkebunan, yaitu: Jenis tanah dan lokasi N P O K O (...kg ha...) Alf Barsel EntBarsel Ult Barut Ult Barut Ult Gumas Ult Gumas Od Gumas Ent PKY Ept Kobar,8,,7 9,,,7, 7, 7,,9 8,9 7,, 7,7,,7 9,, 80, 0,7 9, 0,9 9,,, 7,, Berdasarkan hara tersedia dari tanah, maka disusun kebutuhan pupuk berdasarkan hara yang digunakan tanaman untuk berproduksi pada tingkat nasional atau S. Perhitungan kebutuhan hara digunakan metode preskripsi yaitu menambahkan kekurangan hara tanah untuk produksi komoditas pada tingkat produksi nasional atau S melalui pemupukan. Selain itu juga diperhitungkan tingkat inefisiensi pemupukan, dan pada komoditas kedelai diperhitungkan N hasil fiksasi.

34 8 Perhitungan unsur hara yang perlu ditambahkan ke dalam tanah karena unsur hara dalam kondisi kurang untuk mendukung produksi sesuai pola LUT diasumsikan dalam keadaan efisiensi 00% atau kondisi hara yang dihitung tersebut terserap semua untuk produksi. KEBUTUHAN HARA PADI Kebutuhan hara padi untuk memproduksi ton GKG memerlukan kg N, 0 kg P, dan 8 kg K (Mavolta dan Filho 98 in dan O toole 98). Untuk menghitung kebutuhan pupuk maka kandungan hara tersedia dari tanah dibandingkan dengan kandungan hara untuk produksi padi tingkat nasional. Apabila kandungan hara tanah tidak mencukupi kebutuhan untuk produksi pada tingkat produksi tertentu maka kekurangannya dicukupi melalui pemupukan. Pada tanaman padi dengan produksi, ton ha maka dibutuhkan N sebesar 0 kg Hara P O yang diperlukan untuk memproduksi, ton GKG diperlukan sebanyak 7. kg P O. Hara K O yang diperlukan untuk memproduksi, ton ha GKG sebesar 0,0 kg. KEBUTUHAN HARA KEDELAI Tanaman kedelai umumnya memiliki perbandingan antara produksi, brangkasan dan akar sebesar :, :. Setiap kilogram bagian tanaman tersebut mengandung 0,07; ; dan 0,0 kg N; untuk hara P O, maka setiap kg bagian tanaman kedelai mengandung 0,07; ; dan 7 kg P O ; dan untuk hara K O maka setiap kilogram bagian tanaman tersebut mengandung 0,0; 0,0; dan 0,0 kg K O (Ohlrogge dan Kamprath 98 diacu dalam Mergel et al. 987). Tanaman kedelai untuk memproduksi, ton ha memerlukan, kg N, Tanaman kedelai untuk memproduksi, ton ha memerlukan sebesar,7 kg ha P O. Untuk memproduksi, ton ha maka diperlukan,9 ha K O KEBUTUHAN HARA KARET Setiap ton KK (Karet Kering) mengandung,7 N,, kg P,,9 kg K, sedangkan bahan tanaman karet umur 0 tahun mengandung. kg N, 07 kg P, dan 9 kg K (RRIM 97 diacu dalam Adiwiganda 98).

35 8 Untuk produksi,78 ton KK ha th, maka unsur hara N yang diperlukan sebesar 98,8 kg N.Unsur hara P O untuk memproduksi karet kering,78 ton ha th maka tanaman memerlukan 7,7 kg ha P O. Unsur K O untuk produksi,78 ton ha diperlukan hara sebesar 8, kg ha. KEBUTUHAN HARA KELAPA SAWIT Produksi setiap satu ton TBS (Tandan Buah Segar) dan komponen pertumbuhan kelapa sawit lainnya membutuhkan unsur hara N sebesar 8,0 kg, P O sebesar, kg, K O sebesar,7 kg, dan MgO sebesar,8 kg. Data kebutuhan hara dan produksi tersebut dihitung berdasarkan hara dan komponen tanaman kelapa sawit (Ng et al. 98 diacu dalam Chan et al. 980). LUT kelapa sawit dengan produksi TBS standar nasional 8 ton ha maka diperlukan, kg N. Kebutuhan hara lainnya yaitu P O untuk produksi standar nasional 8 ton ha diperlukan, kg P O. Kebutuhan hara lainnya yaitu K O untuk produksi standar nasional 8 ton ha diperlukan, kg K O. Kebutuhan hara lainnya yaitu MgO untuk produksi standar nasional 8 ton ha diperlukan 77 kg MgO.

36 8 Land Unit Lampiran. Sifat Fisik dan Kimia Tanah Lokasi Penelitian untuk Penentuan LQ Ketersedian Hara dan LQ Toksisitas Al pada Berbagai Land Unit dan Jenis Tanah di Kalimantan Tengah LH LT LT LT 0 00 LP LH LT LT LT LT TLP Lapisa Sifat fisik dan kimia tanah n KTK BI Ntot P Bray Kdd Cadd Mgdd Nadd Aldd Hdd (cm) (me 00g ) (g cm ) (%) (ppm) (me 00g ) (me 00g ) (me 00g ) (me 00g ) (me 00g ) (me 00g ) Ultisol Barito Utara 7,80 0,87 0,9,7 0,0 0,,0 0,7,7 0,77,7,0 0,,7 0,7 0,7 0, 0,,90 0,87,9, 0,0 7, 0,7 0, 0, 0, 8,9 0,7,9,0 0,0 7,9 0,7 0, 0, 0, 0,,,99,8,8 9, 0,7,,,,88, 0,0 9,,,9,9,08,8,70 7,77 8,0 0,9,9 8,0 8,,,,7,0 8,, 0,9,0 0,,7 9,0 9,0,8,0,78,,8 0,8,,8,,00,,,09,0,0,,,,0,,,,9,,7,, 0,9,,0, 0,9,,0,,0,,,8,,,,8,,9,, 0,0 0,09 0,07 0,0 0,0 0, 0,08 0,08 0,07 0, 0, 0, 0,8 0,7 0,7 0,08 0,0 0,0 0,7 0,0 0,0 0,0 0, 0,0 0,0 0,0 0,0 0, 0,07 0,07 0, 0,0 0,07 0,08 0,8 0,07 0,08 0,0 0, 0,0 0,0 0,0,7,8,79 9,8 8, 0,8 0,,7 9, 7,9 7, 8,9,0 8, 8, 8, 8, 9, 7, 8, 7, 7,7 7,, 8,8 8, 0,89 8, 8,0 7,,8, 8,0,8,,,,9 7,0 7,9 7, 7, 0, 0, 0,0 0, 0,7 0,0 0,0 0, 0,7 0, 0, 0, 0, 0,7 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0,,,9 0,8 0, 0, 0, 0, 0,9 0,9,7 0,8 0, 0, 0, Ultisol Barito Utara 0,0 0, 0, 0,8 0,0 0, 0, 0, 0, 0, 0,0 0, 0, 0, 0, 0,7 0, 0,0 0,0 0,0 0, 0, 0,0 0,0 0, 0, 0, 0, 0,9 0, 0,7 0,,9 0,7 0,9 0,8 0,8 0, 0,0 0, 0 0,7, 0, 0,08 0, 0, 0,7 0, 0,,0 0, 0, 0, 0, 0,9 0,0 0,0 0,0,8 0, 09 0, 0, 0, 0,7 0,08 0, 0,8 0,7 0,09 0,77 0,98 0,, 0, ,0,0 0, 0,0 0,0 0, 0,0 0,0 0,0 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0,0 0,7 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 7,89 7, 8,0 0, 0,9,,0,8,99,9,0,8 7,,,97,8 9,9 9,,8,,,9,,,8 8,0,89 7,97 9, 0,89,8,9 8,9,0,9,9,9 7,7,7,,7,0 0,77,,,,,,, 0,87 0,8 0,77 0,7,,0 0,77 0,8 0,77 0,77 0,8 0,77,,9 0,77,,7,7,,

37 87 Lampiran. (lanjutan) Land Unit LH Lapisan Sifat fisik dan kimia tanah KTK BI Ntot P Bray Kdd Cadd Mgdd Nadd Aldd Hdd (cm) (me 00g ) (g m ) (%) (ppm) (me 00g ) (me 00g ) (me 00g ) (me 00g ) (me 00g ) (me 00g ) Alfisol Barito Selatan 0, 0,8 0, 9,0 0,80,,8 0,0 0, 0,9 8,79,0 0,8 8,7 0,9 9, 0, 0,8 0, 0,9,0,0 0, 7, 0,,80 0, 0,7, 0,8 9, 0,98 0, 8, 0,8,90 0,,07, 0,8 LT LT LT LT 0 00 LP LH 0 7 LT LT LT LT LP LH LT ,99 9,,,8,,77,9,9,9,9,0,,,7,8 7,8,8,7 0,8 0, 8,,,98,8 8,0,8,7,00,,0,,8 8,89,89,7,,00,,8 0,0,00 0,8 0,9,0,09,,7,0, 0,99,0,, 0,77,0,08,0 0,97,0, 0,7 0,7 0,8,0,07 0,89,00,0 0,80 0,9 0,88,09,0 0, 0,89 0,8,,7,8,,70,,89 0,7 0, 0, 0, 0,9 0,0 0,08 0,0 0, 0, 0, 0,09 0,9 0,7 0, 0,0 0,0 0, 0,0 0,80 0,0 0, 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0, 0,8 0,0 0, 0,0 0, 0, 0,7 0,0 0,0 0,0 0, 0,0 0,0 0,0 7, 8,77 8,0 8,09,7,7,8,7 0,7 0, 7,8 7,9 7,70 7, 9,9 0,89 8,80 9,8 8, 8,9 0,,70 7, 9,, 9,,0,7 9,7,0 0,07 8,00,9,7 0, 9,7,7,,0 9,7,, 0,80 0, 0, 0, 0,0 0,7 0,8 0, 0,9 0, 0, 0,70 0,78 0, 0,0 0,7,07 0,,9 8,9,,,,8 0,9 0,90 9,,0,0 0,,9 7,,8,0 7,70 0, 0,7 Entisol Barito Selatan 0, 0,7 0,,8 0,9, 0,8 9, 0,7 0,7,8,7,7,,,0 0,70 0, 8,77,97 9,, 9,,88,,,8,7,8 0, Entisol Palangka Raya 0,, 0,, 0, 0,8 0,0 0,9 0, 0,0 0,0 0,,0 0,87 0, 0,9,79,8 0,9 0,9,08,9,8 9,9,7,7 0,7 0,9,,7,00 0,8, 0,89 0,7,7,,7,,,,0,8,88,,,9,9,,7 0,7 0, 0, 0,07 0, 0, 0,08 0,08 0,8 0, 0, 0,7 0, 0, 0, 0,,9 0,9 0,80 0,,0 0,9 0,8 0,8 0,,0,,0 0,7, 0,9 0, 0, 0,8 0,7,9,7,,0,0,9 0,7 0,7 0,87 0, 0,87 0, 0, 0,7 0,,9,9, 0,70,,8,70,8,0,, 0,,0,7 7,8, 7, 8,7 0, 0, 0, 0, 0, 0 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0,0 0,8 0,9 0,9 0,9 0,9 0,8 0,8 0,0 0,9 0,9 0,9 0,0 0,8 0,8 0,9 0,8,9 0,9 0, 0,8 0,8 0,8 0,77,9 0,0 0,8 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0,, 0,0 0,0 0,0 0,0