KOMUNIKASI DAN PRESENTASI DALAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOMUNIKASI DAN PRESENTASI DALAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN"

Transkripsi

1 KOMUNIKASI DAN PRESENTASI DALAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IRENE NUSANTI Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta Abstrak Komunikasi dan presentasi merupakan dua hal penting bagi keberhasilan suatu pendidikan dan pelatihan. Artikel tentang komunikasi dan presentasi ini bertujuan untuk membahas pengembangan komunikasi dan presentasi yang efektif dalam pendidikan dan pelatihan. Pembahasan terhadap komunikasi menggambarkan bahwa ada beberapa jenis komunikasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan terkait komunikasi dalam suatu pendidikan dan pelatihan. Pembahasan terhadap presentasi menggambarkan bahwa diperlukan keterampilan connecting untuk membuat sebuah presentasi dalam pendidikan dan pelatihan lebih berhasil. Sedangkan pembahasan terhadap pengembangan komunikasi dan presentasi menggambarkan bahwa perlu rambu-rambu untuk merancang dan melaksanakan suatu presentasi dalam pendidikan dan pelatihan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komunikasi dan presentasi yang dirancang dengan baik dan sesuai rambu-rambu dapat membantu keberhasilan pelaksanaan sebuah pendidikan dan pelatihan. Kata Kunci: komunikasi, presentasi, pendidikan dan pelatihan A. Pendahuluan Pada dasarnya orang hidup selalu melakukan komunikasi. Demikian pula dalam pendidikan dan pelatihan, transfer suatu ilmu terjadi melalui sebuah komunikasi. Komunikasi yang efektif menyebabkan pesan yang disampaikan sampai ke tujuan sesuai dengan harapan. Sebaliknya, komunikasi yang tidak efektif dapat menimbulkan kebingungan dan bahkan kesalahfahaman. Pesan yang disampaikan mungkin sangat sederhana, tetapi jika tidak disampaikan secara benar, maka yang sederhana sekalipun bisa tidak sampai dan memungkinkan untuk terjadinya suatu masalah yang tidak sederhana. Dari pengalaman sehari-hari sering dijumpai adanya suatu perselisihan besar yang berawal dari suatu masalah sederhana, yang sebenarnya tidak akan terjadi jika proses komunikasi berjalan lancar. Mengingat komunikasi dapat menunjang keberhasilan seseorang, untuk itu dalam diklat Peningkatan Kompetensi PTK Seni Budaya dan 1

2 Keterampilan Training of Trainer (TOT) jenjang SMP, Komunikasi dan Presentasi menjadi salah satu materi yang diharapkan dapat menunjang peserta diklat lebih berhasil kelak pada saat menjadi trainer dalam suatu kegiatan TOT. B. Komunikasi dan Presentasi Sebelum membahas lebih lanjut tentang pentingnya komunikasi dalam suatu presentasi, perlu dicermati definisi komunikasi dan presentasi berikut, serta aspek-aspek yang terdapat di dalamnya. 1. Definisi Komunikasi dan Presentasi a. Definisi Komunikasi Mufid (2005) dalam bukunya Komunikasi dan Regulasi Penyiaran mengatakan: Communication means that information is passed from one place to another (Komunikasi adalah informasi yang disampaikan dari satu tempat ke tempat lain). Sedangkan menurut Marpaung (2002) komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media dan cara penyampaian informasi yang dipahami oleh kedua pihak, serta saling memiliki kesamaan arti lewat transmisi pesan secara simbolik. Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi melalui prosedur dan media tertentu dengan maksud untuk mempengaruhi orang lain. b. Definisi Presentasi Definisi presentasi menurut kamus Oxford adalah a way in which something is presented, yaitu suatu cara untuk mempresentasikan sesuatu. Dalam hal ini, cara dan sesuatu merupakan dua aspek penting yang harus diperhatikan untuk membuat supaya sebuah presentasi berhasil. Cara di sini harus mengarah pada suatu yang efektif dan efisien, sedangkan sesuatu menunjuk pada suatu materi presentasi yang sesuai dengan audience yang akan dihadapi. 1) Proses Komunikasi Model Komunikasi menurut Berlo (Mufid, 2005) dapat dilihat pada bagan berikut. Source Message Channel Receiver 2

3 Pada dasarnya setiap bentuk komunikasi yang dilakukan oleh setiap orang melalui proses di atas. Sedangkan menurut Marpaung (2002) proses komunikasi di atas dilengkapi dengan penyandian pesan dan pengertian pesan, seperti terlihat dalam gambar berikut. 2) Komunikasi, Presentasi, dan Permasalahan Jeary, et al. (2005) mengatakan bahwa: Life is a Series of Presentations (hidup merupakan serangkaian presentasi). Jadi, hidup yang dijalani seseorang sebenarnya merupakan kegiatan presentasi yang setiap saat diamati oleh orang lain. Sedangkan Sulianto (2009) dalam bukunya Sukses Berpresentasi mengatakan bahwa pada saat seseorang mendengarkan presentasi, yang dapat diperoleh dari suatu presentasi adalah tidak hanya isi presentasi, tetapi lebih dari itu si penyaji juga merupakan suatu hal yang dapat dipelajari oleh audience. Lebih lanjut Sulianto mengatakan bahwa pada saat melakukan presentasi, sebenarnya si penyaji secara tidak langsung juga sedang mempresentasikan dirinya sendiri. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Jeary et.al. (2005) bahwa setiap saat sebenarnya kita secara tidak langsung menyajikan siapa kita kepada orang lain. Meskipun presentasi diharapkan mengenai sasaran dan menarik target sasaran, akan tetapi dalam upaya membuat presentasinya menarik sangat penting bagi seorang penyaji untuk tetap menjadi diri sendiri. Ketika seorang penyaji melihat penyaji lain yang menarik, ada kecenderungan bagi orang tersebut untuk meniru. Meniru gaya orang lain secara total sama saja dengan memaksakan diri menjadi orang lain. Jika hal ini dilakukan, maka hasil yang didapat bukannya sebuah presentasi yang menarik, melainkan justru menjadi suatu presentasi yang aneh. Karena apa yang ditiru mungkin tidak cocok dengan karakter dan sifat yang meniru. 3

4 Maxwell (2010) dalam bukunya Everyone Communicates, Few connect mengatakan bahwa berbicara adalah mudah dan setiap hari pada dasarnya setiap orang selalu berbicara. Tetapi yang menjadi permasalahan adalah bagaimana caranya agar apa yang dikatakan dapat dimengerti. Dengan kata lain Maxwell menegaskan bagaimana komunikasi dengan orang yang diajar dapat dimengerti, tidak sekedar didengarkan. Komunikasi salah satunya adalah menyangkut berbicara. Menurut Maxwell, rahasia keberhasilan dalam berkomunikasi terletak pada apa yang disebut sebagai connecting. Connecting merupakan kemampuan untuk mengenal dan berhubungan dengan orang lain dan kemudian mempengaruhinya dalam arti positif. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah mungkinkah pengaruh positif bisa diberikan, jika kebiasaan dari penyaji adalah berpikir negatif, berkata negatif, dan bertindak negatif? Berikut adalah beberapa prinsip dan halhal praktis tentang connecting menurut Maxwell (2010). a) Prinsip-prinsip Connecting Connecting increases your influence in every situation Connecting yang dilakukan dapat meningkatkan pengaruh seseorang dalam setiap situasi yang dihadapi. Connecting is all about others Connecting adalah lebih berbicara tentang yang menjadi kepentingan orang lain, bukan diri sendiri. Connecting goes beyond words Connecting memerlukan tindakan nyata, tidak sekedar sesuatu yang hanya diucapkan dengan kata-kata. Connecting always requires energy Untuk dapat melakukan connecting dengan baik dibutuhkan tenaga dalam menghadapi berbagai macam orang. Connecting is more skill than natural talent Connecting lebih merupakan suatu keterampilan, bukan bakat. Dengan demikian, setiap orang pada dasarnya bisa mempelajari connecting sehingga keberhasilan dapat ditingkatkan. b) Beberapa hal untuk melatih keterampilan connecting Connect on common ground 4

5 Hal pertama yang dapat membuat connecting terjadi adalah mencari kesamaan untuk halhal yang bersifat umum, misalnya untuk materi diklat komunikasi dan presentasi penatar dan petatar dapat mencari kesamaan tentang pengertian komunikasi. Sebaliknya, jika dalam suatu diklat masing-masing mencoba mengungkapkan perbedaan maka connecting tidak akan terjadi. Keep difficult work simple Pengertian keep difficult work simple adalah menyederhanakan suatu pekerjaan yang sulit. Misalnya, untuk mempermudah penyampaian suatu konsep dapat digunakan ilustrasi, analogi, dst, Create an experience everyone enjoys Connecting dapat terjadi apabila pihak-pihak yang terlibat dalam suatu komunikasi merasakan manfaat positif atau masing-masing pihak berusaha untuk menciptakan suatu pengalaman yang dapat dinikmati oleh pihak lain. Inspire people Setiap pihak yang terlibat dalam komunikasi dapat saling menjadi sumber inspirasi Live what they communicate Pengikat lainnya supaya komunikasi yang dilakukan dapat menjadi connect adalah tidak sekedar mengatakan apa yang perlu untuk dikatakan, tetapi sudah melakukan apa yang dikatakan. 2. Komunikasi dan Presentasi dalam Pembelajaran Marpaung (2002) membagi empat arah komunikasi dalam dunia pendidikan dan pelatihan, yaitu a. Downward Communication Dalam hal ini adalah komunikasi yang dilakukan oleh seorang penatar ketika menyajikan suatu materi kepada petatar sebagai penerima materi b. Upward Communication Merupakan komunikasi yang tercipta karena penatar memberikan kesempatan kepada petatar untuk melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas dengan cara bertanya c. Lateral Communication Komunikasi yang dilakukan diantara para peserta untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal 5

6 d. Outward Communication Komunikasi dari penatar atau petatar dengan pihak luar terkait dengan pengembangan ilmu yang didapat selama pendidikan dan pelatihan. 3. Permasalahan Beberapa contoh permasalahan yang umum terjadi dalam suatu pendidikan dan pelatihan, dan selanjutnya dapat menjadi bahan pertimbangan dalam merencanakan suatu presentasi. a. Materi yang disampaikan terlalu sulit atau terlalu mudah. Jika terlalu sulit, petatar cenderung menjadi malas dan patah semangat. Sebaliknya, jika terlalu mudah, petatar cenderung tidak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh penatar. b. Suasana dan pengaturan kelas kurang mendukung kegiatan belajar mengajar, misalnya: ruangan terlalu sempit sehingga penyaji/ penatar kurang nyaman dalam melakukan presentasi c. Ada rasa terpaksa dalam diri penatar dan petatar ketika melakukan kegiatan belajar mengajar, misalnya: penatar belum terlalu siap karena jadwal mengajar disodorkan secara mendadak. d. Kemampuan peserta diklat lebih tinggi atau lebih rendah dari yang dikehendaki e. dll 4. Rambu-Rambu Komunikasi untuk Presentasi dalam Pendidikan dan Pelatihan Komunikasi dan presentasi yang dibicarakan dalam artikel ini dibatasi pada komunikasi dalam pendidikan dan pelatihan. Secara khusus, bagaimana komunikasi yang dilakukan dalam suatu presentasi mata diklat dapat berjalan secara efektif, efisien, dan mencapai hasil sesuai yang direncanakan. Beberapa hal berikut dapat dijadikan rambu-rambu untuk merancang dan melakukan suatu persiapan kegiatan presentasi dalam diklat. a. Komposisi Presentasi Supaya kegiatan pembelajaran menjadi efektif, presentasi yang disajikan harus memperhatikan urut-urutan penyajian. Secara umum komposisi presentasi menurut Sulianta (2009) adalah sebagai berikut. 1) Pembuka Pemberian salam, perkenalan diri, pengenalan materi, waktu yang tersedia, penyampaian tujuan 2) Flavor (bumbu) Hal-hal yang dapat membuat peserta aktif dan tertarik dengan apa yang disajikan 6

7 3) Isi Informasi yang disajikan menunjang tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya, seberapa banyak informasi yang harus disampaikan dengan mengingat waktu yang tersedia. Untuk membuat penyajian lebih menarik, gambar dan warna adalah salah satu jawabannya. 4) Transisi Untuk melakukan perpindahan dari satu bagian ke bagian lain hendaknya dilakukan secara jelas, misalnya transisi dari pendahuluan ke isi bisa diantar dengan mengatakan: Mari kita lihat point penting lainnya. 5) Penutup Kesimpulan, ucapan terima kasih, dan juga pemberian kesempatan kepada peserta untuk bertanya. b. Body Language Setelah suatu presentasi disiapkan dengan memperhatikan komposisi di atas, tidak berarti bahwa presentasi yang akan dilakukan pasti berhasil. Ada beberapa hal yang dapat menentukan keberhasilan, salah satunya yaitu komunikasi non-verbal atau biasa dikenal dengan istilah body language. Body language biasanya digunakan oleh penatar untuk memperjelas penyajian. Menurut Mehrabian, kesuksesan presentasi, yang merupakan salah satu bentuk komunikasi, bukan ditentukan oleh kemampuan bahasa lisan/tulisan, tetapi oleh komunikasi gerak non-verbal selama penyajian. Meskipun komunikasi gerak non-verbal merupakan kunci kesuksesan, pilihlah untuk melakukan gerakan yang natural. Disamping itu, hindari untuk mengulangi gerak yang sama berkali-kali. Pengulangan gerak yang sama secara berkali-kali akan menarik perhatian peserta yang pada akhirnya justru akan mengganggu konsentrasi mereka. Bagi peserta diklat yang mengantuk, hal ini bisa menjadi objek iseng yang dihitung frekuensi kemunculannya. Mehrabian mendapatkan bahwa keberhasilan dalam komunikasi 7% terjadi melalui bahasa lisan, 38% melalui nada bicara, sedangkan persentase terbesar adalah melalui bahasa tubuh, yaitu sebesar 55%. Dalam melakukan presentasi, selain harus menguasai gerak non-verbal diri sendiri, penatar hendaknya juga dapat menangkap gerak non-verbal yang dilakukan oleh petatar dan mengantisipasi maksud dari gerakan tersebut. Berikut adalah beberapa gerak non-verbal dari peserta menurut Marpaung (2002). 7

8 1) Gerakan menolak/rejection gesture: kaki bersilang, bersandar ke meja, menggosok hidung, mata dan telinga. Gerakan ini mengisyaratkan bahwa petatar tidak setuju dengan apa yang disajikan 2) Cooperation gesture: duduk di sisi kursi, membuka kancing jas mengisyaratkan bahwa petatar tertarik dengan apa yang disajikan 3) Confidence gesture: berdiri tegak, tidak terlalu sering mengedipkan mata mengisyaratkan keyakinan akan apa yang disajikan 4) Frustration gesture: bunyi jari, menggaruk bagian belakang leher mengisyaratkan ada sedikit rasa frustrasi 5) Boredom gesture: mengetuk kaki di lantai, bermain dengan pena, tangan menyangga kepala mengisyaratkan kebosanan akan isi sajian. c. Menghadirkan diri seutuhnya secara fisik dan mental Ketika seorang penyaji menyajikan suatu materi, hal yang sangat perlu untuk dilakukan adalah bahwa penyaji tersebut mampu menghadirkan diri secara utuh, yang meliputi antara lain 1) Secara fisik: pakaian, cara penyampaian, suara 2) Secara mental: menunjukkan antusiasme, percaya diri, dan berkarisma C. Good Value dan Mental Model untuk menunjang Komunikasi dalam Presentasi Bagian terakhir dari artikel ini yang tidak kalah penting adalah learning is centered on good value (Tee, 2005), yaitu: pembelajaran harus difokuskan pada hal-hal yang memiliki nilai positif. Hal ini berarti bahwa apa pun yang disampaikan oleh penatar dan cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan harus mengandung good value. Termasuk di dalamnya joke-joke yang dipakai untuk menyegarkan suasana hendaklah joke-joke yang positif. Jangan sampai penatar menggunakan popular thinking untuk membela diri dengan mengatakan bahwa joke-joke negatif sudah biasa digunakan dalam berbagai pelatihan, sekedar untuk menghindari kejenuhan peserta. Penatar hendaknya memegang prinsip bahwa hal yang popular dilakukan belum tentu hal yang seharusnya dilakukan atau hal yang benar (Maxwell, 2009). Jika seorang penatar benar-benar berniat untuk menyampaikan sesuatu yang memiliki nilai positif, maka ia harus siap untuk menjadi tidak popular (Maxwell, 2009), salah satunya dengan menghindari joke-joke yang tidak mengandung good value. 8

9 Hal kedua yang perlu diketahui oleh seorang penatar pada waktu menyajikan suatu materi adalah mental model peserta. Tee (2005) mengatakan bahwa: sometimes teachers concentrate so much on the teaching process that they neglect to check the mental models that actually form in the minds of their students. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa jika mental model peserta diklat negatif, maka sebaik apa pun penatar mencoba untuk menyajikan materi, maka komentar yang didapat dari peserta dengan mental model negatif adalah komentar negatif. Hal ini disebabkan oleh mental model negatif yang mungkin sudah terbentuk sekian lama dalam diri peserta. Dengan mengetahui konsep mental model, penatar tidak mudah frustrasi ketika mendengar atau membaca komentar yang kurang menyenangkan, sebagai akibat dari mental model negatif yang dimiliki oleh petatar tertentu. D. Penutup Perencanaan sebuah presentasi dalam suatu diklat merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Meskipun demikian, keberhasilannya bergantung pada kedua belah pihak, pihak pemberi informasi dalam hal ini penatar dan pihak penerima informasi atau petatar. Usaha maksimal yang dilakukan oleh penatar akan memberikan hasil yang diharapkan oleh kedua belah pihak jika pihak penerima juga memberikan tanggapan yang positif pula. Faktor mental model negatif, baik dari penatar maupun petatar, dapat menjadi salah satu penyebab kurang berhasilnya suatu presentasi dalam diklat. Mengingat presentasi merupakan hal yang dapat ikut menentukan efektivitas penyerapan suatu materi diklat, untuk itulah materi komunikasi dan presentasi dijadikan salah satu materi diklat untuk Diklat Peningkatan Kompetensi PTK Seni Budaya dan Keterampilan Training of Trainer (TOT) Jenjang SMP. REFERENSI Feri Sulianta Sukses Berpresentasi. Jakarta: Elex Media Komputindo. Jeary, Tony; Dower, Kim; Fishman, J.E Life is a Series of Presentation, diakses Juni 2010, Marpaung dan Giri Saptoaji Komunikasi dan Presentasi Efektif dalam Pengajaran: Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Maxwell, John How Successful People Think. New York: Hatchette Group 9

10 Maxwell, John Everyone Communicate, Few Connect ( downloaded, June 02, 2010) Mehrabian, Albert. Dr. Presentation Skills: Mehrabian s Communication Study Milly R. Sonneman Mahir Berbahasa Visual. Bandung: Mizan Media Utama Muhamad Mufid, M.Si Komunikasi dan Regulasi Penyiaran. Jakarta: Kencana. Tee, Ng Pak The Learning School. Singapore: Prentice Hall Oxford Advanced Learner s Dictionary. Oxford: Oxford University Press. BIODATA Nama :IRENE NUSANTI NIP : Pangkat/ Gol :Pembina Tk I/ IVb Jabatan :Widyaiswara Madya Unit Kerja : PPPPTK Seni Budaya 10

Belajar Setiap Hari, Berubah Setiap Hari. IRENE NUSANTI Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta

Belajar Setiap Hari, Berubah Setiap Hari. IRENE NUSANTI Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta Belajar Setiap Hari, Berubah Setiap Hari IRENE NUSANTI Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta nuss.peace@yahoo.com Abstrak Belajar tanpa perubahan berarti tidak sepenuhnya belajar. Belajar harus

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS MUTU PEMBELAJARAN MELALUI PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KUALITAS MUTU PEMBELAJARAN MELALUI PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN PENINGKATAN KUALITAS MUTU PEMBELAJARAN MELALUI PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN IRENE NUSANTI Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta nuss.peace@yahoo.com Abstrak Rencana pembelajaran merupakan

Lebih terperinci

Learning Portfolio dalam Pembelajaran Diklat

Learning Portfolio dalam Pembelajaran Diklat Learning Portfolio dalam Pembelajaran Diklat Irene Nusanti PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta Jl. Kaliurang Km 12.5, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Email: nuss.peace@yahoo.com Abstrak: Learning

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN

KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN IRENE NUSANTI Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta nuss.peace@yahoo.com Abstrak Dengan kepemimpinan pembelajaran, kepala sekolah dapat memberikan layanan prima sehingga

Lebih terperinci

Teaching Portfolio sebagai Sarana untuk Meningkatkan Keterampilan Mengajar

Teaching Portfolio sebagai Sarana untuk Meningkatkan Keterampilan Mengajar Teaching Portfolio sebagai Sarana untuk Meningkatkan Keterampilan Mengajar Irene Nusanti PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta Jl. Kaliurang Km 12.5, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Email: nuss.peace@yahoo.com

Lebih terperinci

Strategi Self-Talk Sebuah Kajian Singkat untuk Mengembangkan Komunikasi Pembelajaran dalam Sebuah Pelatihan

Strategi Self-Talk Sebuah Kajian Singkat untuk Mengembangkan Komunikasi Pembelajaran dalam Sebuah Pelatihan Strategi Self-Talk Sebuah Kajian Singkat untuk Mengembangkan Komunikasi Pembelajaran dalam Sebuah Pelatihan Irene Nusanti PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta Jl. Kaliurang Km 12.5, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIRI A. PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN DIRI A. PENDAHULUAN PENGEMBANGAN DIRI A. PENDAHULUAN Dalam rangka melaksanakan program kurikulum 2013, PPPPTK-SB telah dan masih akan melaksanakan berbagai kegiatan terkait dengan kurikulum 2013 tersebut. Bagi para widyaiswara

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN TEAM LEARNING DALAM PEMBELAJARAN

MENGEMBANGKAN TEAM LEARNING DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan MENGEMBANGKAN TEAM LEARNING DALAM PEMBELAJARAN Dalam sebuah organisasi modern, team learning merupakan unit yang paling mendasar dan memiliki peran yang sangat penting (Tee, 2005). Karena

Lebih terperinci

Pengembangan Strategi Service Learning dalam Sebuah Diklat Sebuah Kajian untuk Mengembangkan Pembelajaran dalam Diklat

Pengembangan Strategi Service Learning dalam Sebuah Diklat Sebuah Kajian untuk Mengembangkan Pembelajaran dalam Diklat Pengembangan Strategi Service Learning dalam Sebuah Diklat Sebuah Kajian untuk Mengembangkan Pembelajaran dalam Diklat Irene Nusanti Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta Jl. Kaliurang Km 12.5,

Lebih terperinci

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS Maisarah, S.S., M.Si Inmai5@yahoo.com Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang Abstrak Artikel ini berisi tentang pentingnya komunikasi non verbal di

Lebih terperinci

Modul Komunikasi Bisnis

Modul Komunikasi Bisnis BAB I PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS Tujuan Pembelajaran 1. Mengerti definisidan pentingnya komunikasi 2. Mengetahui komponen komunikasi 3. Mengetahui perbedaan bentuk komunikasi 4. Mengetahui proses komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Deskripsi C. Hasil Belajar D. Indikator Hasil Belajar E. Manfaat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Deskripsi C. Hasil Belajar D. Indikator Hasil Belajar E. Manfaat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi yang Efektif adalah ketrampilan dasar yang mutlak dikuasai oleh para pejabat dan staff di lingkungan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam mewujudkan isi dan misi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan dunia usaha dan semakin tajamnya tingkat persaingan.

Lebih terperinci

EFFECTIVE PRESENTATION SKILLS

EFFECTIVE PRESENTATION SKILLS EFFECTIVE PRESENTATION SKILLS SIAPA MEREKA??? Pembicara hebat adalah bukan dilahirkan, tetapi mereka dilatih. Presentasi adalah keterampilan. Dikembangkan melalui training dan pengalaman Tujuan 1. Peserta

Lebih terperinci

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Para peserta diharapkan dapat memahami hakikat

Lebih terperinci

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat Oleh: Wakhyudi Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP Abstrak Dalam proses belajar mengajar, terdapat berbagai dinamika yang dialami, baik oleh widyaiswara maupun

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF. 1. Mengapa Kita Berkomunikasi? 2. Macam-Macam Komunikasi 3. Cara Berkomunikasi 4. Komunikasi Efektif. Hatiningrum, SH.

KOMUNIKASI EFEKTIF. 1. Mengapa Kita Berkomunikasi? 2. Macam-Macam Komunikasi 3. Cara Berkomunikasi 4. Komunikasi Efektif. Hatiningrum, SH. KOMUNIKASI EFEKTIF Modul ke: 05 Udjiani Fakultas PSIKOLOGI 1. Mengapa Kita Berkomunikasi? 2. Macam-Macam Komunikasi 3. Cara Berkomunikasi 4. Komunikasi Efektif Hatiningrum, SH., M Si Program Studi PSIKOLOGI

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI

KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI KUSTIADI BASUKI SENIN,22MEI 2017 PERTEMUAN 10 Pendahuluan Organisasi adalah sekelompok masyarakat kecil yang bekejasama untuk mencapai tujuan. Komunikasi adalah perekat

Lebih terperinci

Teamwork dan Collaboration. It s easier said than done! oleh: Iin Indrawati Widyaiswara Madya PPSDM

Teamwork dan Collaboration. It s easier said than done! oleh: Iin Indrawati Widyaiswara Madya PPSDM Teamwork dan Collaboration. It s easier said than done! oleh: Iin Indrawati Widyaiswara Madya PPSDM Menurut kamus, kata teamwork berarti: the activity of working well together as a team. Sedangkan kata

Lebih terperinci

PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING

PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING 1. Topic. Persiapan pertama untuk berbicara di depan umum adalah ter fokus kepada pemilihan topik yang tepat dan menarik. Topik adalah pokok atau subjek pembicaraan. Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: 03Fakultas Eppstian Fakultas Ilmu Komunikasi Interpersonal Communication Skill Mendengarkan Syah As'ari, M.Si Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Mendengarkan Interpersonal Communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa Inggris sebagai salah satu media yang mutlak kebutuhannya. Tanpa kemampuan berbahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Keberhasilan adalah hasil serangkaian keputusan kecil yang memuncak dalam sebuah tujuan besar dalam sebuah tujuan besar atau pencapaian. keberhasilan adalah lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti. merupakan proses informasi ilmu dari guru kepada siswa.

BAB II LANDASAN TEORI. Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti. merupakan proses informasi ilmu dari guru kepada siswa. 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Komunikasi Matematis Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Menurut Toda (Liliweri, 1997) komunikasi sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF 291 PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF Ibnu R. Khoeron 1, Nana Sumarna 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF. 1. Mengapa Kita Berkomunikasi? 2. Macam-Macam Komunikasi 3. Cara Berkomunikasi 4. Komunikasi Efektif.

KOMUNIKASI EFEKTIF. 1. Mengapa Kita Berkomunikasi? 2. Macam-Macam Komunikasi 3. Cara Berkomunikasi 4. Komunikasi Efektif. KOMUNIKASI EFEKTIF Modul ke: 05Fakultas Yusman, EKONOMI dan BISNIS 1. Mengapa Kita Berkomunikasi? 2. Macam-Macam Komunikasi 3. Cara Berkomunikasi 4. Komunikasi Efektif SE., MM. Program Studi MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu negara. Dengan pendidikan yang lebih baik akan mengarah pada perkembangan suatu negara yang

Lebih terperinci

Apakah Aku Seorang Manajer yang Baik?

Apakah Aku Seorang Manajer yang Baik? Apakah Aku Seorang Manajer yang Baik? oleh: Supriyanto Widyaiswara Muda Pusdiklat PSDM Good management is the art of making problems so interesting and their solutions so constructive that everyone wants

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

KECAKAPAN INTERPERSONAL. Pertemuan 4 Konsep Dasar Komunikasi

KECAKAPAN INTERPERSONAL. Pertemuan 4 Konsep Dasar Komunikasi KECAKAPAN INTERPERSONAL Pertemuan 4 Konsep Dasar Komunikasi Bahasan: - Why - WhatWho - Where - How Who needs to know what I know now? Sharing Information Who knows what I need to know? Communication should

Lebih terperinci

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti Komunikasi & Konseling dalam Praktik Kebidanan Apa itu Komunikasi? Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & Modul ke: 01 RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang memiliki peran sangat penting terhadap perkembangan perilaku siswa seperti aspek kognitif,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare BAB II 2.1 Pengertian Komunikasi TINJAUAN PUSTAKA Kata komunikasi atau Communication secara etimologis berkaitan dengan dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare yang

Lebih terperinci

PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH

PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai presentasi ilmiah. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 18.1. Menjelaskan presentasi ilmiah 18.2. Menjelaskan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 35 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan yang berisi informasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Saat proses tersebut berlangsung, sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL. Presented by : Dr. Mohammad Yamien,M.Si

INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL. Presented by : Dr. Mohammad Yamien,M.Si INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL Presented by : Dr. Mohammad Yamien,M.Si 1 Etos Kerja Profesional 1. Conceptual Skill Kemampuan mengelola organisasi dalam berbagai fungsi manajerial 2. Human Skill Kemampuan

Lebih terperinci

BAB 6 TEHNIK PRESENTASI

BAB 6 TEHNIK PRESENTASI BAB 6 TEHNIK PRESENTASI Presentasi merupakan teknik komunikasi antara perusahaan yang menampilkan company profilenya dengan pihak lain. Pihak-pihak tersebut antara lain konsumen, pihak investor, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena-fenomena dunia. Permasalahan pendidikan dewasa ini, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. fenomena-fenomena dunia. Permasalahan pendidikan dewasa ini, terutama di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IPS merupakan mata pelajaran yang mengajarkan kepada siswa dari mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi, agar mereka dapat mengenal berbagai fenomena-fenomena

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHASA DALAM TATAP MUKA DIKLAT Oleh: Siti Ainun Jariyah, M.Pd

PENGGUNAAN BAHASA DALAM TATAP MUKA DIKLAT Oleh: Siti Ainun Jariyah, M.Pd PENGGUNAAN BAHASA DALAM TATAP MUKA DIKLAT Oleh: Siti Ainun Jariyah, M.Pd Deskripsi Penggunaan bahasa yang baik dan benar adalah pemakaian kata, kalimat, rangkaian kalimat yang segalanya serba tertata,

Lebih terperinci

public speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2

public speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2 public speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2 Public Speaking Keahlian berbicara di depan umum (public

Lebih terperinci

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh :

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh : TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Communication Skill Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom Disusun oleh : Desi Sartika Evi Hana Yanti Fiqih Arzia Fitria Nursetianingsih Siti Ainiyah Simma Uli Siregar Kode kelas

Lebih terperinci

MOTIVASI DAN KOMUNIKASI

MOTIVASI DAN KOMUNIKASI MOTIVASI DAN KOMUNIKASI Oleh: Ir. Rinaldo, MM Widyaiswara Madya Pusdiklat BPS RI PENDAHULUAN Dalam suatu kantor/ satuan kerja, baik itu di instansi pemerintah/ swasta maupun di organisasi kemasyarakatan,

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

What is a Presentation?

What is a Presentation? Presentation Skill What is a Presentation? Presentasi adl. Metode komunikasi yg dapat disesuaikan dengan berbagai situasi berbicara, dengan kelompok, pertemuan/ pengarahan tim dll. To be effective : langkahdemi-langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan 105 BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari uraian penelitian yang telah dilakukan terkait dengan personal appearance dosen dalam menciptakan partisipasi aktif mahasiswa di dalam kelas Jurusan

Lebih terperinci

Kaprodi DKV. Drs. Hartono Karnadi, M.Sn NIP UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Kaprodi DKV. Drs. Hartono Karnadi, M.Sn NIP UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta Jurnal Tugas Akhir Karya Disain berjudul: PERANCANGAN MOTION COMIC EDUKASI PENCEGAHAN BULLYING UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR diajukan oleh Muhammad Setiawan, NIM 0911925024,Program Studi Disain Komunikasi Visual,

Lebih terperinci

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Komunikasi I. PENGERTIAN Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang

Lebih terperinci

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya DEFINISI KBBI, Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami Effendy, proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada

Lebih terperinci

Setelah mengikuti kegiatan belajar, diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan perbedaan KIP&K dg jenis komunikasi

Setelah mengikuti kegiatan belajar, diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan perbedaan KIP&K dg jenis komunikasi Setelah mengikuti kegiatan belajar, diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan perbedaan KIP&K dg jenis komunikasi lain Menjelaskan tujuan KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan

Lebih terperinci

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi Fakultas 05FIKOM Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM 1. PROSES KOMUNIKASI Salah satu prinsip komunikasi

Lebih terperinci

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1 1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2 (UAS)

Penempatan Pegawai. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2 (UAS) Penempatan Pegawai Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2 (UAS) Komunikasi SN 322023 PERILAKU ORGANISASI 1 Proses pemindahan informasi dan pengertian antara dua orang atau lebih,

Lebih terperinci

Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning

Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning Insight Institute Memulai Pengajaran/ pelatihan Kunci Mulailah tepat waktu Perlakuan dengan semua audience Membangun Hubungan baik Bangun kredibilitas anda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini telah berkembang sangat pesat, hal ini dibuktikan dengan bermunculan peralatan teknologi canggih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan sebuah pelaksanaan Pendidikan ditentukan oleh beberapa hal yang salah satunya adalah kualitas pembelajaran. Upaya peningkatan mutu pembelajaran menjadi

Lebih terperinci

4. Komunikasi yang Efektif

4. Komunikasi yang Efektif 4. Komunikasi yang Efektif Jalinan komunikasi dan hubungan (relationship adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Artinya seorang tidak dapat berhubungan dengan orang lain tanpa melakukan komunikasi.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG Amalina 1), Lutfian Almash 2), Minora Longgom Nasution

Lebih terperinci

ORGANIZATIONAL COMMUNICATION. Communication

ORGANIZATIONAL COMMUNICATION. Communication ORGANIZATIONAL COMMUNICATION Communication Communication The power of communication Ways to make communication more effective Nearly 70 percent of their waking hours communicating Writing, reading, speaking

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MEMBERI PADA PESERTA DIDIK: SEBUAH KAJIAN UNTUK MEMPERLUAS KAPASITAS KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MEMBERI PADA PESERTA DIDIK: SEBUAH KAJIAN UNTUK MEMPERLUAS KAPASITAS KEGIATAN PEMBELAJARAN Irene Nusanti, Pengembangan Keterampilan Memberi Pada Peserta Didik: Sebuah Kajian Jurnal untuk Pendidikan Memperluas dan Kapasitas Kebudayaan, Kegiatan Vol. 21, Pembelajaran Nomor 2, Agustus 2015 PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA -Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Tri Widiatmi Mahasiswa Program Studi S-3 Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita 8 BAB II KAJIAN TEORITIK 1. Deskripsi Konseptual a. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Analisis kesalahan dalam menyelesaikan masalah matematika perlu dilakukan, agar kesalahan-kesalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan mendasar seseorang untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya dengan komunikasi. Komunikasi juga merupakan bentuk penyampaian pesan dari seseorang kepada

Lebih terperinci

PENINGKATAN KESADARAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS BERITA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS TESIS

PENINGKATAN KESADARAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS BERITA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS TESIS PENINGKATAN KESADARAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS BERITA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS TESIS Diajukan Kepada Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS : VIII

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS : VIII SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS : VIII KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2016 A. KELAS VIII Alokasi Waktu:

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: Interpersonal Communication Skill Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan Pemahaman Soft Skill November 2016 Fakultas Ilmu Komunikasi Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Program Studi Periklanan

Lebih terperinci

Seri Mental model (2) MENTAL MODEL UNTUK PEMIMPIN

Seri Mental model (2) MENTAL MODEL UNTUK PEMIMPIN Seri Mental model (2) MENTAL MODEL UNTUK PEMIMPIN IRENE NUSANTI Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta nuss.peace@yahoo.com Abstrak Mental model seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi institusi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate

BAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori TEORI BRAND Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate identity dan corporate image. Brand adalah suatu janji, ide besar dan ekspetasi

Lebih terperinci

PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF

PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF KOMUNIKASI PERSUASIF Kata persuasi bersumber dari istilah persuasio (kata kerjanya persuadere), yang berarti membujuk, mengajak atau merayu. Komunikasi persuasi merupakan

Lebih terperinci

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 disebutkan bahwa

Lebih terperinci

DEFINISI, POSISI DAN FUNGSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAI

DEFINISI, POSISI DAN FUNGSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAI DEFINISI, POSISI DAN FUNGSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAI Disusun oleh: SAIFUL AMIEN DEFINISI MEDIA BAHASA Berasal dari bahasa latin, medium, yang berarti between antara atau perantara Merupakan saluran

Lebih terperinci

Pembelajaran merupakan proses interaksi dan komunikasi

Pembelajaran merupakan proses interaksi dan komunikasi Pembelajaran merupakan proses interaksi dan komunikasi Kompetensi guru : a. kompetensi profesional b. kompetensi kepribadian c. Kompetensi pedagogis d. kompetensi sosial Menerapkan dasar-dasar komunikasi

Lebih terperinci

PROFIL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA ADABIAH 2 PADANG JURNAL

PROFIL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA ADABIAH 2 PADANG JURNAL PROFIL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA ADABIAH 2 PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) LENDA PUTRI NEKSI NIM. 10060093 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahluk individu maupun mahluk sosial. Salah satu keterampilan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. mahluk individu maupun mahluk sosial. Salah satu keterampilan yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak keterampilan yang harus dikuasai oleh anak baik sebagai mahluk individu maupun mahluk sosial. Salah satu keterampilan yang harus dikuasai anak adalah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA Anny Doludea, Lenny Nuraeni 2 PG PAUD IKIP Siliwangi 2 PG PAUD IKIP Siliwangi

Lebih terperinci

Abstract. vii. Universitas Kristen Maranatha

Abstract. vii. Universitas Kristen Maranatha Abstract Adolescence is the age at which a teenager in the stage of the search for identity, emotions are difficult to control and always wanted to try everything, the situation could be something that

Lebih terperinci

Available online at Jurnal KOPASTA. Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 13-17

Available online at  Jurnal KOPASTA. Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 13-17 82 Available online at www.journal.unrika.ac.id Jurnal KOPASTA Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 13-17 Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Junierissa Marpaung* Division of Counseling and

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB IPS KELAS III DI SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB IPS KELAS III DI SD ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB IPS KELAS III DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH IDRIATI NIM. F3211531 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia pendidikan, istilah gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak bisa bertahan hidup secara sendiri. Fungsi dari manusia sebagai makhluk sosial yaitu membutuhkan

Lebih terperinci

SUASANA PEMBELAJARAN YANG BAIK Oleh : Erwin Tanur, M.Si Widyaiswara Muda Pusdiklat BPS RI. Abstrak

SUASANA PEMBELAJARAN YANG BAIK Oleh : Erwin Tanur, M.Si Widyaiswara Muda Pusdiklat BPS RI. Abstrak SUASANA PEMBELAJARAN YANG BAIK Oleh : Erwin Tanur, M.Si Widyaiswara Muda Pusdiklat BPS RI Abstrak Widyaiswara memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas pembelajaran yang akan dilakukan.

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF

MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF MENYIMAK SEBAGAI SUATU PROSES KEGIATAN RESEPTIF AKTIF Oleh Dosen Tetap Yayasan FKIP Universitas PGRI Palembang Abstrak Pembelajaran bahasa Indonesia yang diberikan kepada para siswa meliputi empat aspek,

Lebih terperinci

GESTURES MATERI 8 MATA KULIAH ILMU PERNYATAAN KOMUNIKASI KINESIK:

GESTURES MATERI 8 MATA KULIAH ILMU PERNYATAAN KOMUNIKASI KINESIK: KOMUNIKASI KINESIK: GESTURES Gesture termasuk bentuk komunikasi kinesik, meliputi gerakan tubuh dan tangan saat berkomunikasi. Dari penelitiannya tahun 1965, Ekman menemukan bahwa tanda-tanda (cues) dari

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PRA-MEMBACA KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK PUSIDE MUSI MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF

PENINGKATAN KEMAMPUAN PRA-MEMBACA KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK PUSIDE MUSI MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PENINGKATAN KEMAMPUAN PRA-MEMBACA KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK PUSIDE MUSI MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF Oleh: Amalia Nur Fitriya cimel549@gmail.com TK Puside Musi Talaud Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY. Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id 1 Untuk menghasilkan Kesan yang Tepat diperlukan suatu latihan yang teratur dan sistematis.

Lebih terperinci

Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan. Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan

Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan. Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang Seseorang akan bisa menulis dengan baik kalau ia banyak membaca.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena melalui bahasa manusia berinteraksi dengan manusia lainnya. Oleh karena itu

Lebih terperinci

Membangun Menara karakter (Indonesian Edition)

Membangun Menara karakter (Indonesian Edition) Membangun Menara karakter (Indonesian Edition) Stella Olivia Click here if your download doesn"t start automatically Membangun Menara karakter (Indonesian Edition) Stella Olivia Membangun Menara karakter

Lebih terperinci

BENTUK DASAR KOMUNIKASI. mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal

BENTUK DASAR KOMUNIKASI. mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal BENTUK DASAR KOMUNIKASI Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal, maupun perilaku atau tindakan Komunikasi:

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI KOMUNIKATOR PESAN SALURAN KOMUNIKATE EFEK EFEK AFEKSI EFEK KONASI UMPAN BALIK POSITIF NETRAL NEGATIF 1 KOMUNIKASI SUATU PROSES DI MANA SUATU GAGASAN DIALIHKAN DARI SUMBER

Lebih terperinci

MATA KULIAH : PERILAKU MANUSIA (2 SKS) DOSEN

MATA KULIAH : PERILAKU MANUSIA (2 SKS) DOSEN KOMUNIKASI MATA KULIAH : PERILAKU MANUSIA (2 SKS) DOSEN : Kuni Zu aimah B., S.Farm., M.Farm., Apt. I. DEFINISI KOMUNIKASI Komunikasi berasal dari bahasa Yunani communicare atau communico yang berarti untuk

Lebih terperinci

sebagai wahana sumber daya manusia, perlu dikembangkan iklim belajarmengajar

sebagai wahana sumber daya manusia, perlu dikembangkan iklim belajarmengajar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia saat ini adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Hal itu dapat dilihat dari nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi dan juga digunakan sebagai alat untuk menyampaikan. pesan atau maksud pembicara kepada pendengar.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi dan juga digunakan sebagai alat untuk menyampaikan. pesan atau maksud pembicara kepada pendengar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia dalam menyampaikan dan menerima informasi yang dapat mempengaruhi hidup setiap manusia. Bahasa memegang

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci