DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA"

Transkripsi

1 -Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Tri Widiatmi Mahasiswa Program Studi S-3 Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract Language plays an important role in human life because language is a communication tool for human in daily life. Learning of Indonesian need to be developed by designing the learning process. Development of study experience is determined on packaging of learning objectives, teachers, students, teaching materials, strategies, methods, media, and evaluation. Packaging of subject matter will be effective when it would be appropriate in the selection of learning strategies. Through a dynamic learning process and the right selecting strategies, competences Indonesian-quality and achieve maximum results. Keywords: design, strategy, learning a language Abstrak Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena bahasa adalah alat berkomunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran bahasa Indonesia perlu dikembangkan dengan mendesain proses pembelajaran. Pengembangan pengalaman belajar ditentukan pada pengemasan tujuan pembelajaran, pengajar, peserta didik, materi pelajaran, strategi, metode, media, dan evaluasi. Pengemasan materi pelajaran akan efektif apabila tepat dalam pemilihan strategi pembelajaran. Melalui proses pembelajaran yang dinamis dan pemilihan strategi yang tepat, kompetensi bahasa Indonesia berkualitas dan mencapai hasil maksimal. Kata kunci: desain, strategi, pembelajaran bahasa Pendahuluan Desain atau perencanaan merupakan kegiatan untuk mewujudkan tercapainya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan yang sistematis dengan menghubungkan pengetahuan dan fakta-fakta untuk tujuan yang diinginkan. Mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara maksimal sesuai perencanaan dan bagaimana akhirnya tujuan tercapai membutuhkan usaha-usaha nyata sebagai bagian dari desain. Perencanaan lebih mementingkan pada usaha menyeleksi dan menghubungkan sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang dan usaha untuk mencapainya. Perencanaan merupakan hubungan antara apa yang ada sekarang (what is) dan bagaimana seharusnya (what should be). Hubungan tersebut bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program, dan alokasi sumber daya. Usaha mengisi kesenjangan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang akan datang sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Perencanaan merupakan cara untuk mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan. Perubahan yang terjadi di luar organisasi pembelajaran sebaiknya tidak jauh berbeda. Dengan demikian, perencanaan adalah usaha untuk mengubah organisasi agar sejalan dengan perubahan lingkungannya (Uno, 2010:3) Tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan menetapkan strategi pembelajaran. Strategi menunjuk pada suatu perencanaan untuk mencapai sesuatu. Tidak semua strategi dapat atau cocok digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Hal ini tergantung dari karakteristik siswa, materi pembelajaran, dan konteks lingkungannya. Menurut Iskandarwassid (2011:9), strategi pembelajaran adalah kegiatan atau pemakaian teknik yang dilakukan oleh pengajar mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai ke 542

2 -Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra IIItahap evaluasi, serta program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu pengajaran. Terkait proses pembelajaran adalah kecakapan pengajar dalam menciptakan komunikasi yang edukatif antara pengajar dan peserta didik. Sedangkan dihubungkan dengan pengajaran bahasa Indonesia, maka strategi pembelajaran bahasa adalah tindakan pengajar melaksanakan rencana mengajar bahasa Indonesia. Artinya usaha mengajar dalam menggunakan beberapa variabel pengajaran bahasa Indonesia, seperti tujuan, bahan, metode, dan alat, seerta evaluasi, agar dapat mempengaruhi para peserta didik mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Desain strategi pembelajaran bahasa menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan. Strategi pembelajaran mencakup semua komponen dalam mencapai tujuan. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki tujuan yaitu mencapai kompetensi berbahasa Indonesia. Kompetensi keterampilan berbahasa, yakni, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis akan tercapai dengan perencanaan dan proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat. Sehingga dengan pemilihan desain strategi pembelajaran yang benar dan cocok sesuai tujuan, kompetensi bahasa Indonesia mencapai hasil yang optimal. Masalah yang sering dihadapi pengajar adalah bagaimana pengajar menyampaikan materi dengan menggunakan strategi pembelajaran. Strategi merupakan rangkaian kegiatan yang termasuk di dalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/ kekuatan dalam pembelajaran. Sehingga penyusunan langkah-langkah strategi pembelajaran, berupa pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Sehubungan dengan itu, perlu disusun rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan strategi pembelajaran untuk membantu pengajar agar dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, efektif dan e isien sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Makalah ini kami akan membahas tentang desain strategi pembelajaran, yang mungkin bisa menambah pengetahuan dalam mengembangkan desain strategi pembelajaran. Pembahasan 1. Desain Strategi Pembelajaran Desain pembelajaran memiliki kaitan dengan proses menentukan tujuan pembelajaran, strategi untuk mencapai tujuan, dan merancang bahan maupun media yang dapat dipergunakan untuk efektivitas tercapainya tujuan. Sanjaya (2009:67), berpendapat bahwa desain berkenaan dengan proses pembelajaran. Mencakup tujuan yang harus dicapai, atau hasil belajar yang diharapkan, rumusan strategi yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan termasuk metode, teknik, dan media yang dapat dimanfaatkan serta evaluasi untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan. Mendesain strategi pembelajaran memiliki arah yang jelas yakni, pencapaian tujuan pembelajaran. Sanjaya (2009: 187) strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan sumber daya dalam pembelajaran. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapai tujuan. Iskandarwassid (2011:6) mengemukakan bahwa ada empat strategi dasar dalam proses pembelajaran: (1) mengidenti ikasi serta menetapkan spesi ikasi dan kuali ikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan, (2) memilih sistem pendekatan pembelajaran berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat, (3) memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh pengajar dalam menunaikan tugas mengajarnya, (4) menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar 543

3 -Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra IIIkeberhasilan sehingga dapat dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa desain strategi pembelajaran adalah kegiatan mengembangkan strategi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan dapat tercapai apabila menata komponen-komponen pembelajaran dengan memilih strategi yang tepat. Komponen tersebut meliputi identi ikasi karakteristik peserta didik, menetapkan tujuan pembelajaran, menetapkan strategi pembelajaran, dan alat penilaian mengukur keberhasilan peserta didik. 2. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia Strategi pembelajaran bahasa Indonesia adalah tindakan pengajar melaksanakan rencana mengajar bahasa Indonesia. Proses pembelajaran bahasa menggunakan variabel pengajaran bahasa, meliputi tujuan, materi, metode, dan alat, agar dapat mempengaruhi peserta didik mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses dirancang dapat menciptakan situasi pembelajaran secara aktif secara mental maupun intelektual secara optimal. Berikut beberapa strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. a. Strategi DRTA (Directed Reading-Thinking Activity) Strategi ini melibatkan peserta didik dalam memprediksi isi cerita. Pelaksanaannya berupa kegiatan dalam siklus yang meliputi: memprediksi, membaca, dan membuktikan. Dengan strategi ini, pembaca menggunakan pengalaman sendiri untuk merekonstruksi ideide penulis. Strategi ini dapat digunakan untuk setiap tingkat pembaca dalam kelompok atau individu. Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut: (1) memberikan setiap siswa salinan bacaan yang telah dipilih. Siswa mempelajari judul dan gambar pada halaman pertama dan ajukan pertanyaan, seperti: apa yang dipikirkan tentang cerita terkait dengan judul, (2) Ketika pertama kali memperkenalkan DRTA, biasakan siswa dengan strategi untuk menangani dengan kata-kata yang belum dikenal, (3) Mengarahkan siswa membaca dalam hati bagian dari cerita untuk memeriksa prediksi dan mencari makna, (4) Setelah siswa telah membaca bagian pertama, minta mereka menutup buku. Dorong siswa untuk menyaring ide-ide dan untuk membuat prediksi tentang peristiwa yang akan terjadi kemudian dalam bacaan, (5) Siswa melanjutkan kegiatan membaca bagian lain. Pada setiap bagian bacaan, lanjutkan siklus memprediksi-membaca-membuktikan. b. Strategi Elaborasi Bentuk strategi elaborasi adalah pembuatan catatan, analogi, dan PQ4R (preview,question, read, re lect, recite, dan review), membaca selintas dengan cepat, bertanya, membaca, mere leksi, menanyakan pada diri sendiri, dan mengulang secara menyeluruh. Strategi elaborasi efektif dalam membantu peserta didik menghafal informasi bacaan. Pembuatan catatan adalah strategi belajar menggabungkan informasi yang dimiliki sebelumnya dengan informasi baru yang diperoleh melalui proses mencatat. Dengan mencatat, peserta didik dapat menuangkan ide baru dari perpaduan kedua informasi tersebut. Sedangkan analogi merupakan cara belajar dengan membandingkan yang dibuat untuk menunjukkan persamaan antara ciri pokok benda atau ide. P4QR adalah strategi yang digunakan untuk membantu peserta didik mengingat yang dibaca. Langkah-langkah elaborasi: (1) penyajian kerangka isi: pembelajaran dimulai dengan menyajikan kerangka isi yang memuat bagian-bagian penting, (2) elaborasi tiap-tiap bagian diakhiri dengan rangkuman dan sintesis yang mencakup konstruk-konstruk baru yang baru saja diajarkan, (3) rangkuman berisi pengertian-pengertian singkat mengenai konstruk- 544

4 -Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra IIIkonstruk yang diajarkan, (4) tahap akhir pembelajaran, disajikan kembali kerangka isi untuk mensintesiskan keseluruhan yang telah diajarkan. c. Strategi ECOLA (Extending Concept throught Language Activities) Strategi pembelajaran ini bertujuan untuk mengintegrasikan membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan untuk pengembangan kemampuan keterampilan membaca. Strategi ini tepat digunakan untuk siswa tingkat menengah (SMP dan SMA/SMK). Tahapan pelaksanaan ECOLA adalah sebagai berikut: (1) menentukan tujuan yang komunikatif untuk membaca, (2) membaca dalam hati, (3) mewujudkan pemahaman melalui aktivitas menulis dengan cara menuliskan tanggapan yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, (4) diskusi dan klari ikasi pemaknaan, (5) menulis hasil pemahaman dan membandingkan. d. Strategi Discovery Strategi discovery, peran guru sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin mengubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulankesimpulan. Langkah-langkah kegiatan: (1) menentukan tujuan pembelajaran, (2) melakukan identi ikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya), (3) memilih materi pelajaran, (4) menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi), (5) mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa, (6) mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, (7) melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa Penutup Desain strategi pembelajaran merupakan proses perencanaan yang sistematis atas seluruh tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran merupakan suatu proses yang terkait dengan penyampaian materi dalam upaya mencapai kompetensi. Strategi yang digunakan pada proses pembelajaran perlu memperhatikan dua hal yaitu: kompetensi dan materi yang diajarkan. Kompetensi kognitif, kompetensi psikomotor, dan kompetensi afektif, membutuhkan strategi pembelajaran yang berbeda. Demikian juga dengan materi dari jenis materi yang berbeda pasti akan memerlukan strategi pembelajaran yang berbeda pula. Pembelajaran bahasa Indonesia akan tercapai maksimal, efektif dan e isien dengan pemilihan strategi yang tepat sesuai kompetensi dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian mutu pembelajaran akan meningkat pula. Daftar Pustaka Iskandarwassid & Sunendar, D Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Wena, Made Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara. 545

5 -Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Sanjaya, Wina Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Predanamedia Group. Uno, H,B, Lamatenggo, N, dan Koni, S. Desain Pembelajaran. Bandung: MQS Publishing. Yaumi, M Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Pranadamedia Group. 546

E-LEARNING PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERT-3. Oleh Nanang Khuzaini, S.Pd.Si

E-LEARNING PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERT-3. Oleh Nanang Khuzaini, S.Pd.Si E-LEARNING PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERT-3 Oleh Nanang Khuzaini, S.Pd.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2015 KONSEP

Lebih terperinci

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI DENGAN STRATEGI BELAJAR PQ4R TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR DI KELAS VII SMP NEGERI 1 BANGSAL MOJOKERTO Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan

Lebih terperinci

UJI COBA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW

UJI COBA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW THE TRIAL APPLICATION OF THE LEARNING METHODS PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) ON CONCEPT OF PHOTOSYNTHESIS IN CLASS VIII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA CITY Rini, Hernawan ABSTRACT The

Lebih terperinci

Rini Tri Irianingsih 47

Rini Tri Irianingsih 47 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, AND REVIEW (PQ4R) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK

Lebih terperinci

Mardiatul Hasanah 41, Wachju Subchan 42, Dwi Wahyuni 43

Mardiatul Hasanah 41, Wachju Subchan 42, Dwi Wahyuni 43 HUBUNGAN ANTARA STRATEGI GURU DALAM PENGEMBANGAN DISAIN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BIOLOGI DENGAN AKTIVITAS DAN CAPAIAN HASIL BELAJAR PRAKTIKUM SISWA (KELAS XI SMAN DI KABUPATEN BONDOWOSO) Mardiatul Hasanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dan suasana belajar yang kondusif. Suasana belajar yang kondusif. mengeksplorasi dan mengelaborasi keterampilannya.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dan suasana belajar yang kondusif. Suasana belajar yang kondusif. mengeksplorasi dan mengelaborasi keterampilannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam dunia pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pengembang kurikulum yang dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pemahaman konsep matematika merupakan salah satu tujuan yang mendasar dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang disampaikan oleh guru.

Lebih terperinci

JURNAL LOGIKA, Vol XVII, No 2, Agustus 2016 ISSN:

JURNAL LOGIKA, Vol XVII, No 2, Agustus 2016 ISSN: PEDOMAN PEMILIHAN DAN PENYAJIAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Khalimi Romansyah (Universitas Swadaya Gunung Jati) Abstrak Bahan pembelajaran perlu dipilih dan disajikan secara tepat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS Launa Yenny Abadi Simanjuntak Sekolah Dasar Negeri 173652 Tanjung Pasir Corresponding author: lona_joentax@yahoo.com

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG CONTEXTUAL LEARNING STRATEGY FOR IMPROVING LEARNING OUTCOMES

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) dalam Implementasi Kurikulum 2013

Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) dalam Implementasi Kurikulum 2013 Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) dalam Implementasi Kurikulum 2013 Ada tiga model pembelajaran yang dianjurkan dalam penerapan Kurikulum 2013 antara lain: Discovery Learning (DL), Problem

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA UNTUK SISWA SMA KELAS X ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA UNTUK SISWA SMA KELAS X ABSTRACT PENDAHULUAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA UNTUK SISWA SMA KELAS X Farida Haryati 1, Mujiyono Wiryotinoyo 2, Sudaryono 2 1 SMA N 1 Kota Jambi, 2 Universitas Jambi ABSTRACT This article is

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN 2.886 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi Juni Tahun 2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN THE IMPROVEMENT OF READING

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN DKKTGB SISWA X TGB SMK NEGERI 4 SUKOHARJO

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN DKKTGB SISWA X TGB SMK NEGERI 4 SUKOHARJO PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN DKKTGB SISWA X TGB SMK NEGERI 4 SUKOHARJO Dewi Septyarini, Waluyo*), dan Aryanti Nurhidayati*) Program

Lebih terperinci

RESTI AGISTIASARI NIM

RESTI AGISTIASARI NIM KEEFEKTIFAN TEKNIK ECOLA (EXTENDING CONCEPTS THROUGH LANGUAGE ACTIVITIES) TERHADAP PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA ANAK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 WONOSOBO ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada

Lebih terperinci

PAILKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif dan Menarik)

PAILKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif dan Menarik) PAILKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif dan Menarik) A. Strategi Pembelajaran PAILKEM Strategi pembelajaran PAILKEM merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam

Lebih terperinci

Lu luin Nur Hasanah 1 *, Endang Susilowati 2, dan Budi Utami 2. * HP:

Lu luin Nur Hasanah 1 *, Endang Susilowati 2, dan Budi Utami 2. * HP: Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E DISERTAI STRATEGI DIAGRAM

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROCEDURAL FLUENCY SISWA. NANANG PBU MAN Tlogo Blitar

PENERAPAN MODEL PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROCEDURAL FLUENCY SISWA. NANANG PBU MAN Tlogo Blitar Jurnal PENERAPAN MODEL PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROCEDURAL FLUENCY SISWA NANANG PBU MAN Tlogo Blitar Abstrak; Saat ini proses belajar mengajar pelajaran matematika

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE EXTENDING CONCEPT THROUGH LANGUAGE ACTIVITIES (ECOLA) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI

EFEKTIVITAS METODE EXTENDING CONCEPT THROUGH LANGUAGE ACTIVITIES (ECOLA) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Membaca merupakan suatu aktivitas penting. Melalui kegiatan itu kita dapat memeroleh suatu gagasan. Melalui kegiatan itu juga kita akan dapat memeroleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model Learning Cycle merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model Learning Cycle merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Learning Cycle 5 Fase (LC5E) Model Learning Cycle merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensikompetensi

Lebih terperinci

KAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS

KAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS 585 KAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS MUHAMMAD BAKRI ABSTRAK Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peran guru sebagai (a) manejerial yaitu mengelola kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN DASAR KEJURUAN

STRATEGI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN DASAR KEJURUAN STRATEGI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN DASAR KEJURUAN PANINGKAT SIBURIAN Abstrak Strategi pembelajaran keterampilan dasar kejuruan adalah suatu pola pembelajaran yang berisi serentetan kegiatan yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan implementasi pemerintah dalam mencapai tujuan untuk mencerdaskan bangsa. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI PQ4R PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 1 GERUNUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi

Lebih terperinci

Jurnal Dialog: Volume III, Maret 2016 ISSN:

Jurnal Dialog: Volume III, Maret 2016 ISSN: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA SUKA DAMAI TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012 Oleh: Tuti Herawati Dosen

Lebih terperinci

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN Peningkatan Contextual Teaching... (Marfianingsih) 229 PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN APPLICATION OF CONTEXTUAL

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Talking Stick Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Saat proses pembelajaran dikelas, kemampuan yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah tuntutan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah tuntutan utama bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah tuntutan utama bagi bangsa Indonesia pada era persaingan global saat ini. Untuk menghadapi tuntutan ini

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU 1 Rika Novelia, 2 Dewi Rahimah, 3 M. Fachruddin S 1,2,3

Lebih terperinci

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh penerapan metode pembelajaran PQ4R pada hasil belajar siswa dengan mengambil pokok bahasan program

Lebih terperinci

Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016 Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman 130 139 Volume 1, No. 2, September 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENYIMAK-BERBICARA UNTUK SISWA SMP DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Dina Merdeka

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak orang belum mengetahui apa itu leaflet dan apa perbedaannya dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak orang belum mengetahui apa itu leaflet dan apa perbedaannya dengan 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Leaflet Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi

Lebih terperinci

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS 3.606 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 38 Tahun ke-5 2016 PENGGUNAAN KARTU POSITIF NEGATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV THE USE OF POSITIVE NEGATIVE

Lebih terperinci

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR 5E PADA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII-A SMP NEGERI 4 MAGETAN Candra Novita Sayekti S1 Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG Tasri Purnanda¹,Gusmaweti 2,Hendra Hidayat 1 1 Program Studi Pendidikan Guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif dan deduktif dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

Nindy Rahayu 1) Tiara Anggia Dewi 2) Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro 1)

Nindy Rahayu 1) Tiara Anggia Dewi 2) Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro 1) PENGARUH PENGGUNAAN METODE PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REFIEW) TEHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 PUNGGUR Nindy Rahayu 1) Tiara Anggia Dewi 2) Pendidikan

Lebih terperinci

Oleh. Erwina Yulia Nengsih * ), Melisa ** ), Rahima ** ) ABSTRACT

Oleh. Erwina Yulia Nengsih * ), Melisa ** ), Rahima ** ) ABSTRACT PENGEMBANGAN MODUL BERORIENTASI PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK Oleh Erwina Yulia Nengsih * ), Melisa ** ),

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 LUBUK BASUNG.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 LUBUK BASUNG. 1 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 LUBUK BASUNG Oleh Fatimah Ade* ), Fazri Zuzano** ), dan Anny Sovia * )

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Di dalam sebuah proses

Lebih terperinci

-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III-

-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- -Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- PENINGKATAN KETERAMPILAN MENANGKAP MAKNA TEKS CERITA PENDEK SECARA LISAN MELALUI BERCERITA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA AUDIOVISUAL BERBASIS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari sudut pandang: (i) hakikat menulis, (ii) fungsi, tujuan, dan manfaat menulis, (iii) jenis-jenis

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SASTRA SEBAGAI BAHAN AJAR PENGAJARAN BIPA

PEMANFAATAN SASTRA SEBAGAI BAHAN AJAR PENGAJARAN BIPA PEMANFAATAN SASTRA SEBAGAI BAHAN AJAR PENGAJARAN BIPA Teguh Alif Nurhuda 1, Herman J. Waluyo, Suyitno Pascasarjana Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret teguhalifnurhuda@gmail.com

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING): SUATU UPAYA PENGAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA

PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING): SUATU UPAYA PENGAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING): SUATU UPAYA PENGAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA Oleh: Sefna Rismen* Abstract Active learning refers to learning process that encourages students to be more

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Skripsi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran. Efektivitas itu sendiri menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran. Efektivitas itu sendiri menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Terdapat dua kata berbeda dari istilah tersebut, yakni efektivitas dan pembelajaran. Efektivitas itu sendiri menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pengalaman disini berupa pengalaman untuk melakukan proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pengalaman disini berupa pengalaman untuk melakukan proses belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengalaman disini berupa pengalaman untuk melakukan proses belajar dan berusaha mencari makna dari pengalaman tersebut. 1 Manusia pada dasarnya orang yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dipelajari oleh pembelajar. Jika siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep,

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dipelajari oleh pembelajar. Jika siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Hasil Belajar 2.1.1.1 Definisi Hasil Belajar Secara umum hasil adalah segala sesuatu yang diperoleh setelah melakukan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rendah, gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. rendah, gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional BAB I pasal 1 (1) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar tidak hanya sekedar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar tidak hanya sekedar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aktivitas Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar tidak hanya sekedar mendengarkan dan mencatat saja. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan siswa dalam belajar, maka

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB Diah Ayu Wulan Dosen Sastra Cina FIB UB diahayuwulan96@yahoo.co.id Abstrak Bahasa Mandarin merupakan

Lebih terperinci

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Mata pelajaran Matematika

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI DELIVERY

PENERAPAN STRATEGI DELIVERY 517 PENERAPAN STRATEGI DELIVERY YANG BEROREANTASI PADA TUJUAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS V SDN 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI santikajuwito170869@gmail.com SD Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan hal yang harus dikuasai oleh siswa. Keterampilan menulis tidak dapat terlepas dari ketiga komponen lainnya seperti keterampilan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Rachmad Lasaka Guru Matematika SMP Negeri 2 Luwuk, Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah,

Lebih terperinci

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK Jurnal Sainsmat, September 2016, Halaman 167-174 Vol. V, No. 2 ISSN 2579-5686 (Online) ISSN 2086-6755 (Cetak) http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Penerapan Model Pembelajaran Treffinger dengan Bantuan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA Penerapan Model Pembelajaran (Siti Sri Wulandari) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA Siti Sri Wulandari Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. aktifitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. aktifitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktivitas Belajar Siswa 1. Pengertian aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Menurut Sardiman (2001), yang dimaksud aktifitas belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik

Lebih terperinci

II. KERANGKA TEORETIS. Harlen & Russel dalam Fitria (2007: 17) mengatakan bahwa kemampuan

II. KERANGKA TEORETIS. Harlen & Russel dalam Fitria (2007: 17) mengatakan bahwa kemampuan 6 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjaun Pustaka 1. Keterampilan Eksperimen Harlen & Russel dalam Fitria (2007: 17) mengatakan bahwa kemampuan merancanakan percobaan merupakan kegiatan mengidenfikasi berapa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Mulyono (2001: 26) aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan. Jadi, segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SDN 20 PASAMAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SDN 20 PASAMAN PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SDN 20 PASAMAN Rivi Dona Fitri 1, Pebriyenni 1, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) II. TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Inkuiri atau dalam bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan, pemeriksaan, atau penyelidikan. Inkuiri adalah suatu proses

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) Tadjuddin * Abstrak: Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN Arrini Ditta Margarani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

Sarinawati Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Bahorok Surel :

Sarinawati Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Bahorok Surel : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN UNTUK MELIHAT AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII.A SMP NEGERI 3 BAHOROK Sarinawati Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kajian tentang kerangka teoretis terdiri dari tinjauan tentang Strategi Cycle

BAB II KAJIAN TEORI. Kajian tentang kerangka teoretis terdiri dari tinjauan tentang Strategi Cycle BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis Kajian tentang kerangka teoretis terdiri dari tinjauan tentang Strategi Cycle Learning, dan tinjauan tentang motivasi belajar siswa. 1. Tinjaun Tentang Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan era globalisasi yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di dunia yang terbuka,

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya masalah merupakan kesenjangan antara harapan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya masalah merupakan kesenjangan antara harapan dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran PBL Pada dasarnya masalah merupakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan.dalam konteks pembelajaran biologi masalah dipandang sebagai suatu kondisi yang sengaja

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Merina Pratiwi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pendekatan ilmiah atau scientific approach. Dalam implementasi kurikulum

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pendekatan ilmiah atau scientific approach. Dalam implementasi kurikulum 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) Perancangan kurikulum 2013, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ilmiah atau scientific approach. Dalam implementasi kurikulum

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan sebuah metode penelitian yang dilakukan di dalam

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 150 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan model pembelajaran discovery learning dengan multimedia, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Penerapan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK BERBASIS TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK BERBASIS TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 PADANG ABSTRACT PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK BERBASIS TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 PADANG Riska Novia Matalata¹, Indriani Nisja², Ninit Alfianika 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

Bimafika, 2016, 8, 10 15

Bimafika, 2016, 8, 10 15 Bimafika, 2016, 8, 10 15 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CO-OP CO-OP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 AIR BUAYA Hairan Wali 1

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 2 (3) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENERAPAN METODE DISKUSI SYNDICATE GROUP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE SISWA KELAS IV SDN 10 PADANG DAREK KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE SISWA KELAS IV SDN 10 PADANG DAREK KABUPATEN SOLOK SELATAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE SISWA KELAS IV SDN 10 PADANG DAREK KABUPATEN SOLOK SELATAN Evri Sandi 1, Pebriyenni 1, Hendrizal 1. 1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses pengajaran proses belajar merupakan unsur yang sangat penting, kegiatan mengajar akan bermakna apabila terjadi kegiatan belajar siswa. Penting bagi

Lebih terperinci

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN Monika Yulia Putri 1, Syofiani 1, Elfa Arifin 1 1 Program Studi Pendidikan Guru

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metakognisi adalah keterampilan untuk mengontrol ranah atau aspek kognitif.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metakognisi adalah keterampilan untuk mengontrol ranah atau aspek kognitif. 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Metakognisi Metakognisi adalah keterampilan untuk mengontrol ranah atau aspek kognitif. Huit dalam Kuntjojo (2009: 1) mengatakan bahwa: metakognisi meliputi

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI 10020021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penunjang roda pemerintahan, guna mewujudkan cita cita bangsa yang makmur dan

BAB I PENDAHULUAN. penunjang roda pemerintahan, guna mewujudkan cita cita bangsa yang makmur dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu Negara terbesar didunia yang termasuk kategori Negara berkembang yang saat ini menempatkan pendidikan sebagai fondasi dan atau penunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan membaca merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan membaca merupakan salah satu aspek penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Keterampilan membaca merupakan salah satu aspek penting dalam kemampuan berkomunikasi yang harus dikuasai agar seseorang berhasil dalam kehidupannya.

Lebih terperinci

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 2 SMA N 8 SURAKARTA TAHUN 2014/2015 Desra Putri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting terhadap kemajuan suatu bangsa di dunia. Pendidikan diproses

Lebih terperinci

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PRACTICE STUDENT PROCESS SKILLS AT RATE OF REACTION INFLUENCE FACTORS SUBJECT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tepat untuk diterapkan guna mencapai apa yang diharapkan yaitu menciptakan manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tepat untuk diterapkan guna mencapai apa yang diharapkan yaitu menciptakan manusia BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu startegi pembelajaran yang paling tepat untuk diterapkan guna mencapai apa yang diharapkan yaitu menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan. Bahasa dijadikan sebagai alat komunikasi untuk melakukan sosialisasi satu sama lain. Melalui bahasalah

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS BERBASIS PENEMUAN

PEMBELAJARAN MENULIS BERBASIS PENEMUAN PEMBELAJARAN MENULIS BERBASIS PENEMUAN I Made Sutama Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha imadesutamaubd@gmail.com Abstract A new curriculum,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN COOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI KARYA SASTRA. Hesti Setya Harini*

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN COOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI KARYA SASTRA. Hesti Setya Harini* PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN COOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI KARYA SASTRA Abstrak Hesti Setya Harini* Belajar bukan semata-mata proses menghafal sejumlah fakta, tetapi suatu proses

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI MENULIS LAPORAN PERJALANAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 PADANG Vatmawati 1, Dina Ramadhanti 2, Ricci Gemarni Tatalia

Lebih terperinci