PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF
|
|
- Suparman Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF
2 KOMUNIKASI PERSUASIF Kata persuasi bersumber dari istilah persuasio (kata kerjanya persuadere), yang berarti membujuk, mengajak atau merayu. Komunikasi persuasi merupakan komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau mempengaruhi kepercayaan, sikap dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator.
3 TUJUAN KOMUNIKASI PERSUASIF Tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua yaitu: 1. Mengubah atau memperkuat keyakinan (believe) dan sikap (attitude) audiens. 2. Mendorong audiens melakukan sesuatu/memiliki tingkah-laku (behaviour) tertentu yang diharapkan.
4 KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM PERIKLANAN Komunikasi persuasif banyak dimanfaatkan dalam kegiatan pemasaran terutama dalam bidang periklanan. Dalam periklanan, komunikasi persuasif digunakan untuk membujuk khalayak agar menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Bedanya, dalam periklanan, audiens tidak mengetahui secara pasti siapa komunikatornya. Keputusan yang mereka buat, tergantung pada seberapa kuat kemampuan komunikator mempengaruhi atau meyakinkan mereka.
5 Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses komunikasi persuasif. Pertama, Komunikator. Komunikator atau sumber adalah orang-orang yang akan mengkomunikasikan suatu pesan kepada orang lain. Agar komunikasi yang dilakukan oleh komunikator menjadi persuasif, maka komunikator harus mempunyai kredibilitas yang tinggi; memiliki pengetahuan, terutama tentang apa yang disampaikannya.
6 Kedua, pesan. Pesan adalah hal-hal yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima, dengan tujuan agar komunikan melakukan hal-hal yang disampaikan dalam pesan tersebut. Pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator harus sederhana dan mudah dimengerti. Artinya, komunikator harus menyesuaikan isi pesan yang disampaikan dengan audiensnya. Informasi yang diberikan harus disesuaikan dengan kebudayaan dan bisa jadi kepercayaan kelompok sasaran. Yang paling mudah kita lihat adalah dari segi bahasa.
7 Dalam mengembangkan pesan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya: Lugas, artinya, pesan tidak bertele-tele dan dilakukan pengulangan kata-kata tertentu yang dianggap perlu. Konsisten, artinya semua pesan harus terkait dengan tema yang akan disampaikan dan saling mendukung antara satu pesan dengan pesan lainnya. Nada dan daya tarik, ini berkaitan dengan style komunikator. Ketika komunikator menyampaikan pesan sedih, tentu disesuaikan dengan nada suaranya dan lain sebagainya. Bertanggungjawab, dalam hal ini sumber pesan yang dapat dipercaya akan berpengaruh pada diterima atau tidaknya pesan yang disampaikan.
8 Ketiga, media. Media adalah sarana yang digunakan supaya pesan dapat disampaikan oleh sumber kepada si penerima. Supaya komunikasi bisa persuasif, maka media yang digunakan harus tepat. Media harus mempertimbangkan karakteristik kelompok sasaran, baik budaya, bahasa, kebiasaan, maupun tingkat pendidikan dan lain-lain. Mengenali siapa yang ingin kita jangkau dapat membantu kita dalam mengembangkan pesan yang sesuai.
9 Keempat, penerima. Penerima adalah orang-orang yang menerima pesan dari komunikator, yang biasa disebut dengan komunikan. Dalam berkomunikasi, komunikan/audiens juga perlu menjadi perhatian. Bagaimana karakteristik kelompok sasaran, baik budaya, bahasa, kebiasaan, maupun tingkat pendidikan dll, sangat dibutuhkan dalam memformulasikan pesan yang akan disampaikan. Misal ketika kita berkomunikasi dengan masyarakat kelas bawah, maka bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan masyarakat, tersebut. Jangan sampai kita menggunakan kata-kata yang tidak dimengerti oleh masyarakat tersebut, seperti: transparansi, akuntabilitas, fleksibel dsb. Sesuaikanlah bahasa sesuai dengan karakter audiensnya.
10 KOMPONEN KOMUNIKASI PERSUASIF Komponen dalam komunikasi persuasif meliputi: a. Claim yaitu pernyataan tujuan persuasi, baik yang tersurat (eksplisit) maupun tersirat (implisit). Eksplisit: iklan pada umumnya yang menyatakan dengan lugas ajakannya untuk membeli suatu produk atau jasa tertentu. Implisit: iklan rokok yang tidak pernah menyatakan terang-terangan untuk mengajak audience-nya merokok. Iklan tersebut biasanya dikemas secara kreatif menggunakan identifikasi fenomena yang menarik dan mudah diingat.
11 b. Warrant yaitu perintah yang dibungkus dengan ajakan atau bujukan sehingga terkesan tidak memaksa. Misalnya iklan yang diikuti dengan kata ayo, mari dsb. c. Data yaitu data-data atau fakta yang digunakan untuk memperkuat argumentasi keunggulan pesan dari komunikator. Iklan pembalut wanita yang menyatakan data 7 dari 10 wanita indonesia menggunakan pembalut wanita XXX. Iklan yang menampilkan foto sebelum dan sesudah.
12 TEORI SEGITIGA RETORIKA ARISTOTELES Aristoteles melihat fungsi retorika sebagai komunikasi persuasif, meskipun dia tidak menyebutkan hal ini secara tegas. Apabila metode dialectic Socrates merupakan metode diskusi tanya-jawab, one-on-one discussion, maka Aristoteles menyebutkan retorika adalah kebalikannya. Retorika adalah diskusi dari satu orang kepada banyak orang. Jika dialectic adalah upaya untuk mencari kebenaran, maka retorika mencoba menunjukkan kebenaran yang telah diketemukan sebelumnya. Menurutnya, retorika adalah seni untuk mengungkapkan suatu kebenaran kepada khalayak yang belum yakin sepenuhnya terhadap kebenaran tersebut, dengan cara yang paling cocok atau sesuai.
13 PENDEKATAN DASAR KOMUNIKASI PERSUASIF Aristoteles menyatakan ada 3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu; Logos (Logika) Yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi logika dan data. Data-data yang disajikan harus akurat dan tidak membingungkan. Informasi yang mendalam namun mudah dipahami. Rasionalitas dan fakta menjadi kunci dalam mempengaruhi audiens. Komunikasi yang rasional dan proporsional akan ditangkap dengan jelas oleh pikiran audiens. Kejelasan dari alasan-alasan serta bukti-bukti yang kuat akan mendorong pesan dan argumen menjadi semakin persuasif.
14 Ethos (Etika) Pembuktian etis (ethical proof) menurut Aristoteles berpulang kepada kredibilitas dari komunikator tersebut. Persuasi yang baik tidak hanya mengandalkan kata-kata yang baik semata, melainkan bahwa komunikatornya sendiri juga harus terlihat memiliki kredibilitas. Karena seringkali khalayak sudah cukup terpesona kepada seseorang, bahkan sebelum orang tersebut melakukan persuasi. Dalam teorinya, Aristoteles menyebutkan tentang tiga sumber kredibilitas yang baik, yaitu intelligence, character, dan goodwill.
15 Intelligence atau kecerdasan lebih kepada persoalan kebijaksanaan dan kemampuan dalam berbagi nilai atau kepercayaan antara komunikator dengan khalayaknya. Maksudnya adalah khalayak seringkali menilai kecerdasan komunikator dari sejauh mana mereka sepakat atau memiliki kesamaan cara pikir atau ide dengan komunikator tersebut. Komunikator yang cerdas, oleh karenanya mampu menyesuaikan diri atau mampu membaca cara berpikir khalayaknya, untuk kemudian disesuaikan dengan cara berpikirnya.
16 Character lebih kepada citra komunikator sebagai orang yang baik dan orang yang jujur. Jika seorang komunikator mampu memiliki citra sebagai orang yang baik dan jujur, apapun kata-kata yang disampaikan dalam persuasinya maka khalayak cenderung lebih mudah untuk percaya. Begitu pula sebaliknya, jika komunikator yang bersangkutan memiliki citra yang kurang baik maka sebaik apapun kata-kata yang disampaikannya tidak akan dipercaya oleh khalayaknya.
17 Good will atau niat baik, adalah penilaian positif yang coba ditularkan oleh komunikator kepada khalayaknya. Seorang komunikator mungkin mampu memperlihatkan kecerdasannya, menunjukkan karakter kepribadiannya, akan tetapi belum tentu mampu menyentuh hati khalayaknya. Niat baik ini biasanya dapat dirasakan oleh hati khalayak.
18 Pathos (Emosional) Pathos adalah sisi daya tarik emosional yang menyertai isi argumen. Penyampaian argumentasi dengan pathos inilah yang menguatkan unsur persuasinya. Pathos adalah penentu dari persetujuan terhadap pemaparan komunikator. Bujukan yang menyasar kepada segi emosi bisa berupa cara penyampaian pesan yang bersemangat dengan bentuk cerita, analogi, atau metafora untuk mengantarkan nilai-nilai secara empatik. Pembicara bisa juga menggunakan imajinasi, harapan, bahkan ketakutan dari audiens. Dapat dikemas secara humoris maupun serius.
19 Di sini komunikator dituntut untuk mampu menyesuaikan suasana emosional yang ingin dicapai dalam sebuah persuasi. Komunikator yang cerdas mampu mengendalikan suasana emosi yang diinginkan, bukan apa yang diinginkan khalayak, akan tetapi lebih kepada apa yang diinginkan oleh komunikator itu sendiri. Dengan mengetahui karakteristik khalayak, pemahaman yang mendalam terhadap berbagai macam karakter emosi, diharapkan persuasi yang dilakukan dapat berjalan efektif.
20 PENDEKATAN KOMUNIKASI PERSUASI YANG EFEKTIF Menurut Burgon & Huffner (2002), terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar komunikasi persuasi berjalan secara lebih efektif, yaitu: a. Pendekatan berdasarkan bukti, yaitu mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar berkesan lebih kuat terhadap ajakan. b. Pendekatan berdasarkan ketakutan, yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audiens dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan komunikator. Misalnya, memperlihatkan dampak rokok kepada tubuh.
21 c. Pendekatan berdasarkan humor, yaitu menggunakan humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan audiens mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif. Contoh, iklan-iklan yang menggunakan bintang comedian atau menggunakan humor yang melekat di hati masyarakat. d. Pendekatan berdasarkan diksi, yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah diingat (memorable) oleh audiens. Misalnya, iklan rokok dengan diksi nggak ada loe nggak rame. Namun keempat pendekatan tersebut dapat dikombinasikan sesuai dengan tujuan persuasi dari komunikator.
22 Aristotle, (Translated by George A. Kennedy) On Rethoric: A Theory of Civil Discourse. New York: Oxford University. Burgon & Huffner Human Communication. London: Sage Publication. Griffin, Emory A A First Look at Communication Theory. 5th edition. New York: McGraw-Hill.
23 TUGAS INDIVIDU Cari 1 topik sosial yang menurut anda menarik untuk dipersuasikan ke audiens. Contoh topik bisa berupa: ajakan berhenti merokok, melawan kemalasan, ketergantungan teknologi, global warming, taat aturan, anti golput, merumuskan kebahagiaan, toleransi, hidup sederhana, mengejar impian dsb. Target audiens anda adalah teman-teman kelas anda. Jadi carilah topik yang sesuai/dekat dengan target audiens namun juga penting bagi anda. Presentasikan persuasi anda di kelas dalam pertemuan berikutnya (23 April 2014), dengan mempertimbangkan dan menerapkan konsep logos, ethos dan pathos. Metode dan media bebas; dapat berupa lisan, menggunakan permainan, alat peraga, audio visual, power point dsb. Durasi persuasi maksimal 10 menit. Hasil yang dicari adalah audiens anda terpengaruh dan menyetujui pesan persuasi anda. Kriteria penilaian berdasarkan pada: Keunikan topik. Kreativitas dan penyampaian komunikasi. Kemampuan dalam menerapkan logos, ethos dan pathos dalam persuasi. Selamat mengerjakan.
Persuasi dilakukan secara rasional dan secara emosional Secara rasional : Komponen kognitif pada diri seseorang dapat dipengaruhi.
Persuasi dilakukan secara rasional dan secara emosional Secara rasional : Komponen kognitif pada diri seseorang dapat dipengaruhi. (Aspek yang dipengaruhi berupa ide ataupun konsep). Secara emosional:
Lebih terperinciPendekatan Dasar Komunikasi Persuasi
PENDAHULUAN 3 JENIS POLA KOMUNIKASI (Burgon & Huffner, 2002): 1.Komunikasi asertif : kemampuan komunikasi yang mampu menyampaikan pendapat secara lugas kepada orang lain (komunikate) namun tidak melukai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus disiarkan kepada seluruh umat manusia. Nabi Muhammad SAW pernah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama dakwah, artinya Islam merupakan agama yang harus disiarkan kepada seluruh umat manusia. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, yang artinya
Lebih terperinciPenulisanpesan-pesanpersuasif
Penulisanpesan-pesanpersuasif Burgon & Huffner komunikasi persuasi : Proses komunikasi yang bertujuan mempengaruhi pemikiran dan pendapat orang lain agar menyesuaikan pendapat dan keinginan komunikator.
Lebih terperincidimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah.
Sekalipun Anda memiliki produk unggulan, konsep layanan prima dan gagasan-gagasan kreatif, tetapi tidak Anda komunikasikan kepada orang lain, tidak ada gunanya. Sehebat apa pun ilmu dan jurus-jurus bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai daya tarik fisik dan mempunyai ikatan psikologis dengan audiens.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kredibilitas merupakan suatu gambaran audiens mengenai kepribadian komunikator. Seorang pendengar akan mendengarkan komunikator yang dinilai mempunyai tingkat kredibilitas
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Muhadharah 1. Definisi muhadharah. Muhadharah berasal dari bahasa Arab, yaitu Muhadharah dan bentuk jamaknya yaitu Muhadharatan yang artinya kuliah, pidato. 1 Muhadharah yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Pada Minat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan salah satu sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi yang bersifat membujuk dan mengajak sebagian atau seluruh masyarakat. Iklan berusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berkomunikasi dengan orang lain sebagai wujud interaksi. Interaksi tersebut selalu didukung oleh alat komunikasi vital yang
Lebih terperinciMelisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si
Melisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si Proses Komunikasi Persuasif menggambarkan alur kerja/ tahapan pesan persuasif dikirimkan dari komuniktor hingga diterima dan diolah oleh komunikan. KOMUNIKATOR PESAN CHANNEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu retorika mempunyai hubungan yang erat dengan dialektika yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu retorika mempunyai hubungan yang erat dengan dialektika yang sudah dikembangkan sejak zaman Yunani kuno. Dialektika adalah metode untuk mencari kebenaran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,
Lebih terperinciModul ke: Public Speaking. Ruang Lingkup Public Speaking. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat
Modul ke: 01 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI Public Speaking Ruang Lingkup Public Speaking Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat Public Speaking Ruang Lingkup Public Speaking 1. Sejarah Public
Lebih terperinciKIP dan Perubahan Sikap
KIP dan Perubahan Sikap Pertemuan ke 8-9 1 Pengaruh komunikasi interpersonal terhadap perubahan sikap terjadi dalam dua arah. Arah pertama bersifat incongruent, yaitu perubahan sikap yang menuju ke arah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full
BAB II LANDASAN TEORI A. Daya Tarik Iklan Iklan yang disiarkan melalui media televisi haruslah mampu untuk menarik penonton maupun target pasarnya. Selain konsep dan tema iklan yang menarik, sebuah iklan
Lebih terperinciPSIKOLOGI KOMUNIKATOR. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.
PSIKOLOGI KOMUNIKATOR Tine A. Wulandari, M.I.Kom. He doesn t communicate what he says, he communicate what he is.. Ketika komunikator berkomunikasi, yang berpengaruh bukan saja apa yang ia katakan, tetapi
Lebih terperinciTEKNIK KOMUNIKASI KUNCI KESUKSESAN
TEKNIK KOMUNIKASI Saifoe El Unas KUNCI KESUKSESAN Apa faktor penting kesuksesan? Dari berbagai survey, 85% dari kesuksesan berkaitan langsung dengan: Kemampuan berkomunikasi, dan Ketrampilan membina hubungan
Lebih terperinciPERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING
PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING 1. Topic. Persiapan pertama untuk berbicara di depan umum adalah ter fokus kepada pemilihan topik yang tepat dan menarik. Topik adalah pokok atau subjek pembicaraan. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga sang manusia menutup mata untuk yang terakhir kalinya. Kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan suatu dasar yang penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Karena komunikasi sendiri sebenarnya sudah berlangsung sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan sesamanya dalam kehidupan. Dalam berinteraksi sosial manusia yang satu dengan lainnya akan mengalami proses
Lebih terperinciPerkuliahan I dan II Public Speaking
Modul ke: 01 02 Fakultas Ilmu Komunikasi Perkuliahan I dan II Public Speaking Komunikasi Efektif Rizki Ayu Budipratiwi., S.Sos. Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan 1. Pengertian Komunikasi 2.
Lebih terperinciSOURCE AND MESSAGE FACTORS IN PERSUASION K O M U N I K A S I P E R S U A S I F P E R T E M U A N 6
SOURCE AND MESSAGE FACTORS IN PERSUASION K O M U N I K A S I P E R S U A S I F P E R T E M U A N 6 MENJADI PERSUADER Harus punya Karisma? Apa itu karisma? A certain quality of the individual personality
Lebih terperinciPerkembangan Ilmu Komunikasi
Nuria Astagini Perkembangan Ilmu Komunikasi Sesi -2 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya 2013 Tradisi Retorika dan Public Speaking Berasal dari kehidupan sehari-hari pada zaman Yunani
Lebih terperinciPENULISAN PR EKSTERNAL
Modul ke: PENULISAN PR EKSTERNAL TEKNIK PENULISAN DISPLAY IKLAN DAN IKLAN PUBLIC RELATIONS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.IKom Program Studi Public Relations Pengembangan Strategi kreatif 1. Pendekatan
Lebih terperinciModul Komunikasi Bisnis
BAB VI PESAN PERSUASIF BISNIS Tujuan Pembelajaran : 1. Menyajikan Pesan GoodNews dan BadNews dalam Bisnis 2. Mengetahui cara penulisan pesan persuasive yang efektif 3. Mampu mengimplementasikan kerangka
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP KREATIF
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP KREATIF 3.1 Strategi Komunikasi Mengingat rasa kepedulian terhadap anak-anak yang kian marak menjadi korban pedofil. Message (pesan) akan disampaikan dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memahami sebuah karya sastra pada dasarnya bukanlah persoalan mudah, karena pemahaman sastra berkaitan erat dengan proses sifat karya sastra itu sendiri. Maka
Lebih terperinciPROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM
Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan
Lebih terperinciKetrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan
. Sesi Kedua Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan Handout Akatiftas 1 : MENDENGARKAN dan BERBICARA: SANDIWARA (1 jam) Topik Yang Mungkin: Bercerita tentang pengalaman memancing yang paling berkesan
Lebih terperinciPerencanaan Pesan. Modul 4 Perencanaan Program Komunikasi UT Korea Selatan
Perencanaan Pesan Modul 4 Perencanaan Program Komunikasi UT Korea Selatan FUNGSI PESAN DALAM PROGRAM KOMUNIKASI Pesan dalam PPK : Fungsi ke dalam dan Fungsi ke luar Fungsi ke dalam: memberi nama, label,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah terlepas dari komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk komunikasi tersebut dapat berupa simbol dan tanda-tanda dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai penyampai pesan produsen mengenai suatu produk tertentu dengan tujuan untuk mempengaruhi khalayak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia. Hal ini tercermin dalam undang-undang nomor 20
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan pola penyajian narasi, deskripsi, dan ekspositoris. Pola penyajian laporan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusun laporan, baik formal maupun informal disusun dengan menggunakan bahasa yang baku. Laporan yang telah disusun bisa juga disampaikan secara lisan. Oleh sebab
Lebih terperinciMENDONGENG DI SEKOLAH Oleh: Eko Santosa
MENDONGENG DI SEKOLAH Oleh: Eko Santosa Keith Johnstone (1999) menjelaskan bahwa mendongeng atau bercerita (storytelling) merupakan produk seni budaya kuno. Hampir semua suku bangsa di dunia memiliki tradisi
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina
PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas
Lebih terperinciKARAKTER PETUGAS PENYULUH PROGRAM KELUARGA BERENCANA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
KARAKTER PETUGAS PENYULUH PROGRAM KELUARGA BERENCANA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN Rara Ayu Sekar Langit Universitas Sebelas Maret Surakarta rarasekarlangit@gmail.com ABSTRAK Keluarga merupakan bagian terkecil
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan
Lebih terperinciETIKA BERKOMUNIKASI. ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016
ETIKA BERKOMUNIKASI ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 DASAR PEMIKIRAN HENDAKNYA PEMBICARAN SELALU DI DALAM KEBAIKAN (AN- NISA : 104) MENGHINDARI PERDEBATAN DAN SALING MEMBANTAH HENDAKNYA BERBICARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,
Lebih terperinciiklan dapat menggunakan endorser seperti selebritis, atlet terkenal dan tokoh. Iklan dapat juga menggunakan humor untuk menarik pemirsanya, bahkan
RINGKASAN Dengan kondisi tingkat persaingan yang tinggi dewasa ini, perusahaan menghadapi tantangan yang berat untuk menarik perhatian konsumen, terlebih lagi mendapatkan konsumen yang mau dan mampu mengkonsumsi
Lebih terperinciPUBLIC SPEAKING (BERBICARA DI DEPAN UMUM)
ETIK UMB Modul ke: 14 Fakultas PUBLIC SPEAKING (BERBICARA DI DEPAN UMUM) Ekonomi Program Studi Manajamen www.mercubuana.ac.id Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc PENGANTAR Semua orang dapat, tetapi tidak semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan mengenai: (1) latar belakang; (2)
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan mengenai: (1) latar belakang; (2) fokus masalah; (3) rumusan masalah; (4) tujuan penelitian; (5) manfaat penelitian; dan (6) definisi operasional.
Lebih terperinciFitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.
Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id 1 Untuk menghasilkan Kesan yang Tepat diperlukan suatu latihan yang teratur dan sistematis.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penyajian dan analisis hasil penelitian diketahui, bahwa
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penyajian dan analisis hasil penelitian diketahui, bahwa kredibilitas pendeta GMIT pada Gereja Petra Kefamenanu-TTU sebagai komunikator dalam perspektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sebuah alat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi sehingga bahasa dan manusia memiliki kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Bahasa digunakan
Lebih terperinciKomunikasi Bisnis Kelompok 7 1
1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa
Lebih terperinciBAB III MERENCANAKAN PESAN-PESAN BISNIS
BAB III MERENCANAKAN PESAN-PESAN BISNIS Setelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu: 1. Mendiskripsikan tiga langkah proses menulis. 2. Menjelaskan alasan pentingnya mendefinisikan tujuan dan membuat daftar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial, dimana satu sama lain saling menumbuhkan yang didalamnya akan terbentuk dan terjalin suatu interaksi atau hubungan yang
Lebih terperinciContoh keputusan. menyeleksi karyawan baru, dan mengevaluasi karyawan untuk kebutuhan pelatihan, pengembangan dan pembayaran
Contoh keputusan 1. Manajer Puncak Menentukan tujuan2 organisasi, produk atau jasa apa yang akan dijual dan bagaimana cara terbaik untuk membiayai berbagai operasi serta dimana tempat yang tepat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik merupakan salah satu tugas penting yang tidak dapat diabaikan oleh pemerintah daerah sebab jika komponen pelayanan terjadi stagnasi maka hampir
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan adalah seperangkat sasaran kemana pendidikan itu di arahkan. Tujuan pendidikan dapat dimaknai sebagai suatu sistem nilai yang disepakati kebenaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran penting yang masuk dalam ujian nasional pada setiap jenjang pendidikan pelajaran yang lebih
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pada bab V ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran berkaitan
129 BAB V PENUTUP Pada bab V ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran berkaitan dengan hasil analisa penulis mengenai komunikasi persuasi pada penawaran produk asuransi Allianz. 5.1 Simpulan Berdasarkan
Lebih terperinciPROSES MENULIS PESAN BISNIS
BAB III MERENCANAKAN PESAN-PESAN BISNIS PROSES MENULIS PESAN BISNIS Pesan-pesan bisnis bisa ditujukan untuk pelanggan, pemasok, kantor pajak, kantor akuntan, dan pihak-pihak lainnya yang langsung maupun
Lebih terperinciBagaimana Memotivasi Anak Belajar?
Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi organisasi menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran dewasa ini telah mengalami begitu banyak perubahan, saat ini semakin disadari bahwa pemasaran tidak hanya usaha menjual produk yang dihasilkan oleh
Lebih terperinciKOMUNIKASI BISNIS PESAN PERSUASIF DAN NEGATIF. Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. S1 Akuntansi. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
KOMUNIKASI BISNIS Modul ke: PESAN PERSUASIF DAN NEGATIF Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. Program Studi S1 Akuntansi www.mercubuana.ac.id Persuasi merupakan suatu usaha mengubah
Lebih terperinciInterpersonal Communication Skill
Modul ke: 04Fakultas Eppstian Fakultas Ilmu Komunikasi Interpersonal Communication Skill Umpan Balik dan Membujuk Syah As'ari, M.Si Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Umpan Balik Interpersonal
Lebih terperinciKomunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki
Komunikasi Interpersonal Dwi Kurnia Basuki Definisi Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang
Lebih terperinciPROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.
Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Eksposisi Berdasarkan Kurikulum 2013 2.1.1 Kompetensi Inti Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter harus melibatkan
Lebih terperinciPENULISAN KAR K Y AR A Y ILMIAH
PENULISAN KARYA ILMIAH Bagian 2 Materi Kuliah PPI Selasa 19 September 2011 Sebagian diambil dari Choesin, Ezra M. Mengenal Unsur-unsur Tulisan, dan Menyiapkan Ragang Tulisan, dalam Winarto, Yunita T.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Efektifitas komunikasi saat ini tidak hanya diperlukan dalam kehidupan sehari hari saja tetapi penting dalam menapak era globalisasi dan pertumbuhan bisnis yang demikian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Untuk menjaga kelestarian dan kemurnian bahasa Indonesia
Lebih terperinci# Kemampuan Komunikasi # Komunikasi Jitu (1)
# Kemampuan Komunikasi # Komunikasi Jitu (1) Arif Basofi Materi Komunikasi sebagai Penyelesaian Masalah Bebas Bicara Sesuai Kehendak Tanpa Ada Ketakutan Bicara jujur, Benar dan Akurat Menunda Pembicaraan
Lebih terperinciMERANCANG DAN MENGELOLA KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN
MERANCANG DAN MENGELOLA KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN KOMUNIKASI PEMASARAN. Komunikasi pemasaran adlh sarana yg digunakan perush dlm upaya utk menginformasikn, membujuk, & mengingatkn
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu jenis media massa yang paling diminati oleh masyarakat karena keunggulannya dalam memanjakan masyarakat melalui kemampuan audio
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill),
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis produk melakukan berbagai macam strategi dalam menarik minat konsumen. Strategi ini dilakukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Endorser Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang menyampaikan informasi mengenai suatu produk dalam
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi
16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi
Lebih terperincitetapi tidak akan menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.
2 Banyak siswa yang belum menguasai dalam keterampilan menulis karena motivasinya yang kurang. Tarigan (2008:22) menyatakan bahwa menulis yaitu menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum nasional untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Inggris berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa dan sastra Inggris. Hakikat belajar bahasa adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang dicanangkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti yang tercantum
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu
14 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Psikologi Anak Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu pada buku yang berjudul Perkembangan Anak karangan Elizabeth B. Hurlock menjelaskan,
Lebih terperinciStandar Kompetensi Profesi Humas. Edited by: Sumartono, S.Sos., MSI
Standar Kompetensi Profesi Humas Edited by: Sumartono, S.Sos., MSI Di era globalisasi sekarang ini sebuah profesi harus memiliki muatan standar yang jelas Maka dari itu disusunlah Standar Kompetensi Public
Lebih terperinciPertemuan
Pertemuan 15-16 PROSES PENYAMPAIAN PESAN A.Pengertian Pesan Pesan adalah sesuatu yang dikirim atau diterima sewaktu tindakan komunikasi berlangsung. B. Tahapan Dalam Membuat Pesan Bisnis. 1.Perencanaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab-bab terdahulu, terdapat tiga kesimpulan pokok yang dapat diungkapkan
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Dari kajian teoretis dan temuan penelitian sebagaimana telah disajikan pada bab-bab terdahulu, terdapat tiga kesimpulan pokok yang dapat diungkapkan
Lebih terperinci: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI
Ditulis oleh : Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi Pada 08 November 2015 publikasi film SMART? dalam screening mononton pada rangkaian acara Kampung Seni 2015 pukul 20.30
Lebih terperinciInterpersonal Communication Skill
MODUL PERKULIAHAN Interpersonal Communication Skill Introduksi Umpan Balik dan Membujuk Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Advertising and Marketing
Lebih terperinciStandar Kompetensi Profesi Humas
Standar Kompetensi Profesi Humas Pertemuan 9 by: Sumartono, MSi Tim inti Penyusunan Standar Kompetensi PR Indonesia (kerjasama PERHUMAS dan BAKOHUMAS) telah menyusun beberapa pokok pikiran tentang Standar
Lebih terperinciBENTUK DASAR KOMUNIKASI. mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal
BENTUK DASAR KOMUNIKASI Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal, maupun perilaku atau tindakan Komunikasi:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia lain. Proses interaksi tersebut terjadi karena adanya komunikasi antar anggota masyarakat.
Lebih terperinciPERSUADER DAN PENGEMASAN PESAN PERSUASIF MELISA ARISANTY, S.I.KOM, M.SI
PERSUADER DAN PENGEMASAN PESAN PERSUASIF MELISA ARISANTY, S.I.KOM, M.SI BECOME A PERSUADER AUTHORITY CREDIBILITY ATTRACTIVE COMMUNICATORS AUTHORITY Otoritas mempengaruhi orang lain melalui kepatuhan. Individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan luar. Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi, baik berperan sebagai
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori TEORI BRAND Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate identity dan corporate image. Brand adalah suatu janji, ide besar dan ekspetasi
Lebih terperinciKETERAMPILAN NEGOSIASI
MODUL 04 KETERAMPILAN NEGOSIASI 10 JP ( 450 menit) Pengantar Modul keterampilan negosiasi dibahas dengan tujuan agar peserta pelatihan memahami dan terampil melakukan negosiasi. Standar Kompetensi Memahami
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness
Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness (survei pada Mahasiswa Aktif Semester Genap 2012-2013 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina).
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari sudut pandang: (i) hakikat menulis, (ii) fungsi, tujuan, dan manfaat menulis, (iii) jenis-jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha kian gencar seiring dengan tumbuh dan berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan harus memperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Iklan memegang peranan penting dalam dunia promosi, karena iklan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan memegang peranan penting dalam dunia promosi, karena iklan adalah sebuah sarana bagi pemilik iklan untuk menyampaikan visi dan misinya kepada masyarakat luas.
Lebih terperinciBABI. Meningkatnya partisipasi seorang wanita ke dunia karir merupakan topik. yang selalu aktual untuk dibicarakan. Pandangan tradisional cenderung
BAB I PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Meningkatnya partisipasi seorang wanita ke dunia karir merupakan topik yang selalu aktual untuk dibicarakan. Pandangan tradisional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam kehidupan dan kehadirannya sangat terkait erat dengan dunia pendidikan adalah Matematika.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada dasarnya, penelitian ini berusaha mengusut tanda-tanda yang tercantum dalam iklan yang mampu membangun suatu pesan persuasif. Suatu pesan di dalam iklan dikemas sedemikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam mempertahankan keberlangsungan hidup, berkembang serta mencapai tujuan tujuan dari perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinci