Ekonomi PembangunanFakultas Ekonomi dan Bisnis Vol.2 No. 2 Mei 2017 :
|
|
- Herman Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KONTRIBUSI PASAR MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Silvira Afrizal 1*, Talbani Farlian 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, silviraafrizal66@gmail.com 2) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, alamraya32@yahoo.com Abstract This study aims to analyze the contribution of capital market to economic growth of Indonesia, which can be measured by the Gross Domestic Product (GDP). Capital market variables in this study are Composite Stock Price Index, Corporate Bond and Treasury Bond. The analysis model used in this study is a model of Vector Error correction model (VECM) using quarterly data from 23: 1 to 215: 4. The results showed that the capital market variables significantly affect Indonesia's economic growth. Causality test resulted indicated that there was two way relationship between corporate bond and GDP as well as one way relationship between Composite Stock Price Index and GDP. However, there isn t causality run between treasury bonds and GDP. The estimation results of Vector Error correction model (VECM) also showed that GDP was now significantly positively influenced by Composite Stock Price Index at two previous period, and adversely affected by corporate bond at two previous periods. Keywords: Composite Stock Price Index (CSPI), Corporate Bond, Treasury Bond, Gross Domestic Product (GDP), Vector Error correction model (VECM). Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi pasar modal terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang dapat diukur melalui Produk Domestik Bruto (PDB). Variabel-variabel pasar modal dalam penelitian ini yaitu Indeks Harga Saham Gabungan, Obligasi Korporasi dan Obligasi Pemerintah. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Vector Error Corection Model (VECM) dengan menggunakan data kuartalan dari tahun 23:1 hingga tahun 215:4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pasar modal signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hasil uji kausalitas menunjukkan adanya hubungan dua arah antara Obligasi Korporasi dan PDB serta hubungan searah antara variabel IHSG dan PDB, namun Obligasi pemerintah tidak mempunyai hubungan searah maupun dua arah dengan PDB. Hasil estimasi Vector Error Corection Model (VECM) juga menunjukkan bahwa PDB sekarang signifikan secara positif di pengaruhi oleh IHSG 2 periode sebelumnya, dan dipengaruhi secara negatif oleh Obligasi Korporasi 2 periode sebelumnya. Kata Kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Obligasi Korporasi, Obligasi Pemerintah, Produk Domestik Bruto (PDB), Vector Error Corection Model (VECM). 248
2 PENDAHULUAN Ekonomi merupakan fokus utama bagi setiap negara, terjadinya perubahan dalam sektor ekonomi akan memengaruhi berbagai sektor lainnya dalam kehidupan masyarakat. Salah satu indikator yang memengaruhi perekonomian suatu negara adalah investasi. Keberhasilan investor dalam melakukan kegiatan investasi di pengaruhi oleh tingkat suku bunga. Sejalan dengan penelitian Makaryanawati & Ulum (29), yang menyebutkan bahwa tingkat suku bunga terbukti berpengaruh positif terhadap risiko investasi. Arah pengaruhnya sesuai/konsisten dengan teori yang menyatakan bahwa jika tingkat suku bunga tinggi, maka akan mengakibatkan turunnya investasi. Lusiana. (212), menyebutkan investasi bagi suatu negara merupakan suatu keharusan atau keniscayaan, investasi merupakan salah satu motor penggerak roda ekonomi agar negara dapat mendorong perkembangan ekonominya selaras dengan tuntutan perkembangan masyarakatnya. Peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari perkembangan investasi yang terjadi di pasar modal. Pasar modal adalah tempat dipertemukannya pembeli dan penjual dana. Menurut Ikhsan (21), pasar modal dapat dipandang sebagai media yang efektif dalam pembangunan suatu negara, ini dimungkinkan karena pasar modal dapat digunakan sebagai alat untuk menghimpun dana jangka panjang dari para investor yang kemudian dapat di salurkan untuk pembangunan suatu negara. Keberadaan pasar modal yang kian berkembang, membuktikan bahwa semakin dibutuhkan sebagai bagian dari realisasi pemerintah yang dapat digunakan untuk menutupi defisit APBN. Pasar modal juga dapat memenuhi kebutuhan dana bagi perusahaan untuk menunjang kegiatan produksi serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Perkembangan pasar modal ditujukan untuk menstimulus investasi yang dapat meningkatkan akumulasi kapital di dalam negeri sehingga dapat meningkatkan perekonomian nasional. Modal yang diperoleh dari pasar modal, tentunya dapat meningkatkan modal di dalam negeri (Nugraha, 27). Peningkatan modal di dalam negeri tentu bisa dimanfaatkan untuk melakukan ekspansi sehingga dapat meningkatkan output nasional, yang selanjutnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Penelitian yang dilakukan oleh Brasoveanu et al. (28), membuktikan bahwa terdapat kausalitas antara volume surat berharga yang diperdagangkan dipasar modal dengan pertumbuhan ekonomi. Hasil regresi menunjukkan bahwa perkembangan pasar modal mempunyai korelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Rumania. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal Secara umum menurut Darmadji dan Fakhruddin (26), pasar modal adalah tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, dan instrumen lainnya. Pasar Modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Pasar modal memiliki dua daya tarik yaitu pertama, pasar modal diharapkan akan menjadi alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan; dan kedua, pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang sama dengan preferensi resiko mereka (Husnan, 21). 249
3 Investasi Investasi didefenisikan sebagai penggunaan uang dengan maksud memperoleh penghasilan. Investasi merupakan penanaman modal didalam perusahaan, dengan tujuan agar kekayaan suatu korporasi atau perusahaan bertambah (Anoraga dan Pakarti (26). Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa-masa yang akan datang (Sunariyah, 23). Bursa Efek Menurut Putra (22), bursa efek adalah sistem yang terorganisasi dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung atau melalui wakil-wakilnya Bursa utama di Indonesia di mana transaksi saham dan obligasi dilakukan adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Saham Saham ialah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan status perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan (Rusdin, 26). Indeks Harga Saham Gabungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menunjukkan pergerakan saham secara umum yang tercatat di bursa efek (Anoraga & Pakarti, 26). Obligasi Menurut Fahmi (212), obligasi merupakan suatu surat berharga yang dijual kepada publik, di mana dicantumkan berbagai ketentuan yang menjelaskan berbagai hal seperti nilai nominal, tingkat suku bunga, jangka waktu, nama penerbit dan beberapa ketentuan lainnya yang dijelaskan dalam undang-undang yang disahkan oleh lembaga yang terkait. Terdapat beberapa jenis obligasi diantaranya yaitu Treasury Bond (TB) adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, seperti departemen keuangan atau bank sentral suatu negara dan Corporate Bond (CB) adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Jhingan (2), pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak barang ekonomi kepada penduduknya. METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data kuartalan dalam runtun waktu (time series) dari periode 23:1 215:4 yang bersumber dari website Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. 25
4 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Model Analisis Data Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan adalah Vector Error Corection Model (VECM). Model VECM digunakan di dalam VAR non sruktural ketika data time series tidak stasioner pada tingkat level tetapi data tersebut terkointegrasi, sehingga VECM disebut juga sebagai VAR yang terekstriksi. Model VECM merestriksi hubungan perilaku jangka panjang antar variabel yang ada agar konvergen kedalam hubungan kointegrasi tetapi tetap membiarkan adanya perubahan-perubahan dinamis di dalam jangka pendek. Terminologi kointgrasi ini disebut sebagai koreksi kesalahan (error correction) karena jika terjadi deviasi terhadap keseimbangan jangka panjang akan dikoreksi secara bertahap melalui penyesuaian parsial jangka pendek secara bertahap (Widarjono, 27). Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah VECM. Variabel-variabel tersebut adalah Produk Domestik Bruto, Indeks Harga Saham Gabungan, Obligasi Pemerintah dan Obligasi Korporasi. Variabel-variabel tersebut dinyatakan dalam bentuk : PDBnt = ß1 + ßi1IHSG1t-i + ß i2 OP2t-i nt-1 + e nt... (1) Dimana : PDBnt = Pertumbuhan Ekonomi IHSGnt = Indeks Harga Saham Gabungan OPnt = Obligasi Pemerintah OKnt = Obligasi Swasta ß 1 = Intercept ßi1, ßi2 = Parameter dalam bentuk matriks polinomial ent = error term HASIL PEMBAHASAN Uji Stationeritas Uji akar unit dilakukan untuk mengetahui apakah suatu variabel stasioner atau tidak stasioner. Pengujian akar-akar unit dilakukan terhadap semua variabel yang digunakan dalam analisis Vector Autoregression (VAR). Pengujian akar unit yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Phillips-Perron test (PP). Tabel 1. Hasil Uji Akar Unit Phillips-Perron pada First Difference Test critical values: Phillips-Perron test statistic Variabel 1% level 5% level 1% level Adj. t-stat Prob.* IHSG OK OP PDB Sumber: Hasil uji uni root, diolah menggunakan Eviews 9 (216) Berdasarkan Tabel 1. Hasil uji Phillips-Perron pada tingkat at Level semua variabel yang diteliti tidak ada yang stasioner. Oleh karena itu dilakukan uji stasioner Phillips-Perron pada tingkat first difference, hasilnya menunjukkan bahwa nilai absolut statistik Phillips-Perron variabel Indeks Harga Saham Gabungan, Obligasi Korporasi, Obligasi Pemerintah dan Produk 251
5 Domestik Bruto lebih besar dari nilai kritis Mackinnon nya, maka dengan demikian semua variabel tersebut sudah stasioner pada first difference. Hasil Uji Kausalitas Uji Granger Causality dilakukan untuk mengetahui hubungan kausalitas atau sebab akibat antar variabel dalam penelitian yaitu Indeks Harga Saham Gabungan, Obligasi Korporasi, Obligasi Pemerintah dan Produk Domestik Bruto. Penggunaan jumlah lag dianjurkan saat pengujian kausalitas dalam waktu yang lebih lama, agar sesuai dengan dugaan terjadinya kausalitas. Apabila terdapat hubungan kausalitas maka hipotesis Ha diterima dengan nilai probabilitas harus lebih kecil dari.5 dan apabila tidak terdapat kausalitas hipotesis Ho ditolak Tabel 2. Hasil Uji Kausalitas Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. DIF_PDB does not Granger Cause DIF_IHSG DIF_IHSG does not Granger Cause DIF_PDB DIF_PDB does not Granger Cause DIF_OK DIF_OK does not Granger Cause DIF_PDB DIF_PDB does not Granger Cause DIF_OP DIF_OP does not Granger Cause DIF_PDB Sumber: Hasil uji Granger Causality, diolah menggunakan Eviews 9 (216) Berdasarkan Tabel 2. Hasil uji kausalitas menunjukkan bahwa terdapat hubungan satu arah antara variabel IHSG dan PDB, yaitu IHSG mempengaruhi PDB. Hubungan ini dapat dilihat dari nilai probability sebesar,117 yang berarti hipotesis Ha diterima dan hipotesis Ho ditolak. Variabel Obligasi Korporasi dan PDB mempunyai hubungan dua arah, dimana Obligasi Korporasi mempengaruhi PDB dengan nilai probabilitas.142 dan PDB mempengaruhi Obligasi Korporasi dengan niali probabilitas sebesar.3 yang berarti hipotesis Ha diterima. Sedangkan Obligasi Pemerintah tidak memiliki hubungan searah maupun dua arah dalam penelitian ini karena nilai probabilitas lebih besar dari.5 yang artinya hipotesis Ho ditolak. Hasil Estimasi VECM Tabel 3 menunjukkan hasil regresi Vector Error Correction Model untuk variabel Indeks Harga Saham Gabungan, Obligasi Korporasi, Obligasi Pemerintah dan Produk Domestik Bruto. Tabel 3. Hasil estimasi model VECM Variabel Koefisien Standar Error t-statistik Variabel D(DIF_IHSG) (.15159) [ ] D(DIF_IHSG(-2)) D(DIF_OK) (.15696) [ ] D(DIF_OK(-1)) D(DIF_OP) (.1582) [ ] D(DIF_OP(-1)) 252
6 D(DIF_PDB) ( ) (1897.4) (.17114) [ ] [ ] [ ] Sumber: Hasil estimasi model VECM, diolah menggunakan Eviews 9 (216) D(DIF_IHSG(-2)) D(DIF_OK(-2)) D(DIF_PDB(-2)) Berdasarkan Tabel 3. Hasil estimasi model VECM menjelaskan bahwa IHSG saat ini signifikan secara negatif di pengaruhi oleh IHSG 2 periode sebelumnya dengan nilai t-statistik - 1,85, begitu juga dengan Obligasi Korporasi dan Obligasi Pemerintah sekarang signifikan secara negatif dipengaruhi oleh variabel itu sendiri 1 periode sebelumnya dengan t-statistik masingmasing -1,73 dan -4,8. Selanjutnya PDB sekarang signifikan secara positif di pengaruhi oleh IHSG 2 periode sebelumnya dengan t-statistik, dan signifikan secara negatif dipengaruhi oleh Obligasi Korporasi dan PDB 2 periode sebelumnya dengan t-statistik masing-masing -1,78 dan - 2,1. Hasil Impluse Response Analisis Impulse Response Function (IRF) dilakukan untuk melihat respon setiap variabel dalam jangka panjang apabila terjadi shock (guncangan) tertentu sebesar satu standar deviasi pada setiap persamaan. IRF melacak dampak dari satu kali shock pada satu inovasi nilai sekarang dan yang akan datang pada variabel endogen. Jika inovasi tersebut tidak berhubungan sementara maka interpretasi dari IRF akan tetap. Terdapat 6 grafik hasil uji Impulse Response variabel pasar modal yaitu IHSG, Obligasi Korporasi dan Obligasi Pemerintah yang memberikan respon terhadap Produk Domestik Bruto. Response of DIF_PDB to DIF_IHSG Response of DIF_IHSG to DIF_PDB 8, 4 6, 3 4, 2 2, 1-2, -1-4, Response of DIF_PDB to DIF_OP Response of DIF_OP to DIF_PDB 8, 2 6, 15 4, 1 2, 5-2, -4, Response of DIF_PDB to DIF_OK Response of DIF_OK to DIF_PDB 8, 6 6, 5 4 4, 3 2, 2 1-2, -1-4, Gambar 1. Hasil Impluse Response
7 Gambar pertama menjelaskan respon Produk Domestik Bruto karena adanya shock variabel Indeks Harga Saham Gabungan. Adanya shock variabel Indeks Harga Saham Gabungan menyebabkan turunya Produk Domestik Bruto selama dua periode, selanjutnya pada periode ketiga Produk Domestik Bruto merespon secara positif dan terus berfuktuasi sampai periode ke 1. Hal ini membuktikan bahwa jika harga-harga saham jatuh maka tingkat produktivitas perusahaan juga ikut menurun yang akan menyebabkaan perekonomian ikut menurun. Pada gambar kedua, ketika Obligasi Pemerintah mengalami shock Produk Domestik Bruto merespon secara negatif diawal periode, selanjutnya pada periode kedua dan ketiga Produk Domestik Bruto mersponnya secara negatif dan begitu selanjutnya sampai peiode ke 1. Gambar ketiga menunjukkan ketika Obligasi Korporasi mengalami shock maka Produk Domestik Bruto merespon secara positif diawal periode, dan hanya pada periode ketiga Produk Domestik Bruto merspon secara negatif. Hal ini membuktikan bahwa banyaknya Obligasi Pemerintah yang dikeluarkan pemerintah baik Surat Utang Negara (SUN) ataupun Obligasi Ritel Indonesia (ORI) direspon positif oleh Produk Domestik Bruto karena tujuan diterbitkannya Obligasi Pemerintah sebagai alternatif pembiayaan bagi pemerintah untuk keperluan di sektor infrastruktur dan sektor-sektor lainnya serta menutupi defisit APBN Indonesia dan menambah kas negara dalam jangka pendek. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah di analisa maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: 1. Variabel pasar modal yang terdiri dari IHSG, Obligasi Korporasi, Obligasi Pemerintah dan PDB memiliki hubungan jangka panjang. Hasil estimasi VECM menunjukkan bahwa dalam jangka panjang variabel dari pasar modal yang paling besar memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dapat diukur melalui PDB adalah Obligasi Korporasi dan IHSG. 2. Hasil uji kausalitas menunjukkan bahwa variabel Obligasi Korporasi memiliki hubungan dua arah dengan PDB. Hal ini menunjukkan bahwa tambahan modal dari penjualan obligasi ke investor digunakan untuk memperbesar produktivitas perusahaan yang pada akhirnya menunjang pertumbuhan ekonomi. Dengan PDB yang tinggi menumbuhkan rasa kepercayaan investor-investor baik domestik maupun asing untuk menanamkan modalnya ke Indonesia Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Sektor keamanan dan politik dalam negeri juga perlu ditingkatkan, karena hal ini sangat berpengaruh pada tingkat kepercayaan investor yang masuk ke Indonesia dalam melakukan kegiatan investasi di pasar modal. 2. Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini, sebaiknya menganalisis tentang pengaruh pasar modal terhadap variabel makroekonomi lainnya seperti nilai tukar, inflasi, utang luar negeri, neraca pembayaran, suku bunga, dan dapat menambah variabel sukuk pada instrumen pasar modal. 254
8 DAFTAR PUSTAKA Anoraga, P., & Pakarti, P. (26). Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Rineka Cipta. Brasoveanu, L. O., Dragota, V., Catarama, D., & Semenscu, A. (28). Correlations between capital market development and economic growth : the case of Romania. Journal of Applied Quantitative Methods. Darmadji, T., & Fakhruddin, H. M. (26). Pasar Modal di Indonesia. Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta : Salemba Empat. Fahmi, I. (212). Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta. Ikhsan, M. (21). Analisis pengaruh tingkat bunga SBI, kurs dollar AS, pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pertumbuhan ekonomi AS terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG). Skripsi. Jhingan. (2). Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta : LPFE. Universitas Indonesia. Lusiana. (212). Usaha penanaman modal di Indonesia. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Makaryanawati, & Ulum, M. (29). Pengaruh tingkat suku bunga dan tingkat likuiditas perusahaan terhadap risiko investasi saham yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang, 12. Nugraha, G. P. (27). Analisis pengaruh perkembangan pasar modal terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Putra, E. D. (22). Berburu Uang di Pasar Modal. Semarang : Effhar dan Dahara Prize. Rusdin. (26). Pasar Modal : Teori Masalah, Kebijakan dalam Praktek. Jakarta: Alfabeta. Sunariyah. (23). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta. Widarjono, A. (27). Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia. 255
ANALISIS INFLASI IMPOR INDONESIA Safitri 1*, Fakhruddin 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala. Abstract
ANALISIS INFLASI IMPOR INDONESIA Safitri 1*, Fakhruddin 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, email:
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock
40 III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock kredit perbankan, pembiayaan pada lembaga keuangan non bank dan nilai emisi saham pada pasar modal
Lebih terperinci2) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh,
HUBUNGAN SUKU BUNGA KREDIT KONSUMSI DAN INFLASI TERHADAP PENAWARAN KREDIT KONSUMSI Abdi Dzil Ikram 1*, Fakhruddin 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciKAUSALITAS INFLASI DAN KURS DI INDONESIA Mirza Winanda 1, Chenny Seftarita 2* Abstract
KAUSALITAS INFLASI DAN KURS DI INDONESIA Mirza Winanda 1, Chenny Seftarita 2* 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Email: Mirza.winanda38@gmail.com 2)
Lebih terperinciAnalisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005: :12)
Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005:01 2015:12) DISUSUN OLEH : SITI FATIMAH 27212052 LATAR BELAKANG Kebijakan moneter
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada variabel dependen utang luar negeri Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini
27 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini bersumber dari Bank Indonesia (www.bi.go.id), Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id).selain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang diamati yaitu inflasi sebagai variabel dependen, dan variabel independen JUB, kurs, BI rate dan PDB sebagai variabel yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIN. yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur,
BAB III METODE PENELITIN A. Jenis dan Pendektan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Pra Estimasi 4.1.1. Kestasioneran Data Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung
Lebih terperinciKAUSALITAS KURS, IHSG DAN HARGA EMAS DI INDONESIA Muhammad Iqbal 1*, Chenny Seftarita 2. Abstract
KAUSALITAS KURS, IHSG DAN HARGA EMAS DI INDONESIA Muhammad Iqbal 1*, Chenny Seftarita 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, email : ibal.2911@gmail.com
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioner Test Variabel Level t-statistik Sumber: Data Diolah Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data Prob ULN 2.065415 0.9998
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN NOTA DINAS... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN NOTA DINAS... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR GAMBAR... i
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang akan dipakai dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series)
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector
52 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time series) Januari
40 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Berdsarkan kajian beberapa literatur penelitian ini akan menggunakan data sekunder. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah di Indonesia yang mempunyai laporan keuangan yang transparan dan di publikasikan oleh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Perkembangan Produk Domestik Bruto Nasional Produk domestik bruto adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam suatu negara dalam kurun waktu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia, melalui aktivitas investasi. Dengan diberlakukannya kebijakan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, melalui aktivitas investasi. Dengan diberlakukannya kebijakan perekonomian terbuka, pasar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
59 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan pelaksanaan tahapan-tahapan metode VECM yang terbentuk dari variabel-variabel capital gain IHSG (capihsg), yield obligasi 10 tahun (yieldobl10)
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
51 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis Vector Error Correction (VEC) yang dilengkapi dengan dua uji lag structure tambahan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder runtut waktu
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder runtut waktu (timeseries) bulanan dari periode 2008:04 2013:12 yang diperoleh dari laporan Bank
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atas, data stasioner dibutuhkan untuk mempengaruhi hasil pengujian
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, Gross Domestic Product (GDP), Nilai Kurs, Tingkat Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk menggambarkan bagaimana pengaruh capital gain IHSG dengan pergerakan yield obligasi pemerintah dan pengaruh tingkat suku bunga terhadap IHSG dan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. langkah yang penting sebelum mengolah data lebih lanjut. Data time series yang
60 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Stasioneritas Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini akan didasarkan pada langkahlangkah yang telah dijelaskan sebelumnya pada Bab III. Langkah pertama merupakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious
48 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) Pengujian akar unit merupakan tahap awal sebelum melakukan estimasi model time series. Pemahaman tentang pengujian akar unit ini mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek penelitian, maka penelitian ini hanya menganalisis mengenai harga BBM dan nilai tukar
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari
40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang relevan dengan penelitian. Semua data yang digunakan merupakan data deret
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Indeks harga saham gabungan (IHSG) merupakan suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi IHSG, salah satunya faktor makroekonomi. Tujuan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
56 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas. Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing
Lebih terperinciTESIS PIHAK CORRECTION PROGRAM
TESIS ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA, CAR, NPLs DAN MARKET SHARE TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT MODAL KERJA DENGAN MODEL VECTOR ERROR CORRECTION (STUDI PADA BANK PERSERO 2004:1-2012:6) ALBERT
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. urutan waktu dimulai dari penerapan Base Money Targeting Framework
63 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan urutan waktu dimulai dari penerapan Base Money Targeting Framework (BMTF) periode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian. Dalam penelitian ini penulis memilih impor beras sebagai objek melakukan riset di Indonesia pada tahun 1985-2015. Data bersumber dari Badan Pusat Statistika
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Pra Estimasi Uji Akar Unit (Unit Root Test) Pada penerapan analisis regresi linier, asumsi-asumsi dasar yang
40 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Pra Estimasi 4.1.1. Uji Akar Unit (Unit Root Test) Pada penerapan analisis regresi linier, asumsi-asumsi dasar yang telah ditentukan harus dipenuhi. Salah satu asumsi
Lebih terperinciBAB IV. Hasil dan Pembahasan. 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian. dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini
BAB IV Hasil dan Pembahasan A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja suatu
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015
25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. tahun 1980 hingga kuartal keempat tahun Tabel 3.1 Variabel, Notasi, dan Sumber Data
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data kuartalan. Periode waktu penelitian ini dimulai dari kuartal pertama tahun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan dengan cara mengukur variabel yang di lingkari oleh teori atau satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Masri Singarimbun dan Sofian Effendi membagi jenis penelitian ke dalam tiga jenis yaitu : 1. Penelitian Penjajakan (Exploratif Research) yaitu penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendanaan, yaitu modal sendiri dan utang. Utang bisa didapatkan melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber pendanaan suatu perusahaan bisa didapatkan dari dua jenis pendanaan, yaitu modal sendiri dan utang. Utang bisa didapatkan melalui sistem perbankan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua data mengenai variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total pembiayaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Dalam mendapatkan estimasi model VECM, tahap pertama yang harus dilakukan pada pengujian data adalah dengan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit
48 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Kestasioneritasan Data Uji stasioneritas data dilakukan pada setiap variabel yang digunakan pada model. Langkah ini digunakan untuk menghindari masalah regresi lancung
Lebih terperinciI. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied
I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Obyek/Subyek yang diamati dalam penelitian ini adalah Pembiayaan Modal Kerja UMKM dengan variabel independen DPK, NPF, Margin, dan Inflasi sebagai variabel
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN
70 BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1. Uji Stasioneritas Uji stasioneritas merupakan tahap yang paling penting dalam menganalisis data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung
Lebih terperinciEkonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol. 2 No. 4 November 2017 :
ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI, SUKU BUNGA, JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA MINYAK DUNIA DAN INFLASI DI INDONESIA Taufiq C. Dawood 1* dan Emi Anjalia 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala 1) Dosen
Lebih terperinciMARIA S. W. SITANGGANG
SKRIPSI ANALISIS KAUSALITAS ANTARA VOLATILITAS SAHAM DENGAN VARIABEL MAKROEKONOMI INDONESIA OLEH : MARIA S. W. SITANGGANG 110523013 PROGRAM STUDI STRATA-I EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek
53 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek penelitian yang dilakukan, maka penelitian ini akan menganalisis kinerja kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis moneter yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian. Inflasi merupakan salah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis dengan menggunakan metode
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000
28 III. METODE PENELITIAN 3.1. Data 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Stasioneritas/ Unit Root Test Uji stasioneritas dalam penelitian ini adalah menggunakan uji akar-akar unit (Unit Root Test) dengan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. mengandung akar-akar unit atau tidak. Data yang tidak mengandung akar unit
32 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Estimasi VAR 4.1.1 Uji Stasioneritas Uji kestasioneran data pada seluruh variabel sangat penting dilakukan untuk data yang bersifat runtut waktu guna mengetahui apakah
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Pengesahan.i. Halaman Persembahan iv. KATA PENGANTAR.vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI Halaman Pengesahan.i Halaman Persembahan iv KATA PENGANTAR.vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii ABSTRAK... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada
BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2013), Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. series. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah BI rate, suku bunga
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah BI rate, suku
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2 No.1 Februari 2017:
ANALISIS UTANG LUAR NEGERI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI: KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Salawati Ulfa 1*, T. Zulham 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. stasioner dari setiap masing-masing variabel, baik itu variabel independent
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Intrumen Data. 1. Uji Stasioner Data. Tahap pertama dalam metode VECM yaitu dengan melakukan pengujian stasioner dari setiap masing-masing variabel,
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (VECM) PADA HUBUNGAN PENYALURAN KREDIT, KAPITALISASI PASAR MODAL DAN SUKU BUNGA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI (Studi Kasus di Indonesia Periode
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. perubahan sehingga harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan data dilakukan dengan
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Sumber Data Keselurahan data yang diterima sebelumnya belum mengindikasikan dinamika perubahan sehingga harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan data dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif, yaitu penelitian yang mengukur suatu variabel, sehingga lebih mudah dipahami secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)
48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang didapat dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Stasioneritas Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji VECM, maka perlu terlebih dahulu dilakukan uji stasioneritas. Uji stationaritas yang
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA INFLASI DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SURAKARTA TAHUN
ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA INFLASI DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SURAKARTA TAHUN 1986 2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi
Lebih terperinciANALISIS KAUSALITAS GRANGER ANTARA JUMLAH UANG BEREDAR DENGAN INFLASI PERIODE Disusun Oleh : NURING TYAS KUSUMO WARDANI B
ANALISIS KAUSALITAS GRANGER ANTARA JUMLAH UANG BEREDAR DENGAN INFLASI PERIODE 2015.7-2017.12 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan
Lebih terperinciV. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS
59 V. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS 5.1 Pengujian Asumsi Time Series 5.1.1 Uji Stasioneritas Uji Stasioneritas merupakan uji awal untuk setiap data time series yang masuk dalam model dalam
Lebih terperinci2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk
2. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pasar Modal Dan Surat Berharga Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005: :12.
BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan menganalisis mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005:07 2014:12. Empat sistem persamaan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kuantitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Kesimpulan yang di dapatkan dari hasil analisis dan pembahasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil dari tiga tahapan pengujian yang telah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan estimasi yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji Impulse Response Function menunjukkan variabel nilai
Lebih terperinciPENGARUH GDP TERHADAP INFLASI DI INDONESIA: TAHUN Novi Darmayanti Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
PENGARUH GDP TERHADAP INFLASI DI INDONESIA: TAHUN 2000-2012 Novi Darmayanti novismile_ub@yahoo.com Universitas Islam Darul Ulum Lamongan Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui GDP terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen dan independen. Variabel dependen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. penjelasan kedua variabel tersebut :
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2 No.1 Februari 2017:
ANALISIS HUBUNGAN VARIABEL MAKRO DENGAN PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA DI PERBANKAN UMUM Danil Maulana 1*, Fakhruddin 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Banda
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang
III. METODE PENELITIAN A. Deskripsi Data Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa di Indonesia Periode 2000-2014 adalah cadangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan menggunakan
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara parsial variabel
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil perhitungan dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Sedangkan subjek penelitian menggunakan perbankan syariah di Jawa Tengah diproxykan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan laporan perekonomian indononesia
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan laporan perekonomian indononesia
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan merupakan suatu badan hukum yang memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai salah satunya yaitu mendapatkan keuntungan. Untuk mencapai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series
40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series sekunder. Data-data tersebut diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil dan Pengolahan Data Pada bab ini akan dibahas mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang akan dilakukan. Data yang telah didapatkan akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menguakan angka,
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Yang dimaksud dengan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Unit Root Test Augmented Dickey Fuller (ADF-Test)
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilakukan untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing variabel,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data
23 III. METODE PENELITIN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember 2009. Data
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah
BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia Nilai tukar rupiah adalah perbandingan nilai mata uang rupiah dengan negara lain. Nilai tukar mencerminkan keseimbangan
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Jumlah Uang Beredar dengan Pendekatan Error Correction Model (ECM)
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Jumlah Uang Beredar dengan Pendekatan Error Correction Model (ECM) Ni Putu
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
18 III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Mengetahui kointegrasi pada setiap produk adalah salah satu permasalahan yang perlu dikaji dan diteliti oleh perusahaan. Dengan melihat kointegrasi produk,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Stasioner Data / Uji Akar (Unit Root Test) Suatu data atau variabel dapat dikatakan stasioner apabila nilai rata-rata dan memiliki varians yang konstan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series
30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series bulanan periode Mei 2006 sampai dengan Desember 2010. Sumber data di dapat dari Statistik
Lebih terperinci